contoh penulisan resep,dosis, dan cara menghitung dosisnya.

1. BENTUK SEDIAAN OBAT
&
PENULISAN RESEP
Khemasili K.

2. Berdasarkan keadaan fisik
BSO terbagi :
BSO PADAT
BSO CAIR
BSO SETENGAH PADAT

3. BSO PADAT
 Pulvis /pulveres
 Capsule
 Tablet / Compressi
- Tablet Sub lingual - Tablet salut biasa
- Tablet Kunyah - Tablet salut enterik
- Tablet Effervesent - Tablet lepas lambat
- Tablet hisap
 Suppositoria

4. BSO CAIR
 INFUS
 INJEKSI
- I V, IM, SC
 LARUTAN / SIRUP
 SUSPENSI
 INHALASI
 TETES HIDUNG, MATA, TELINGA
 EMULSI

5. BSO SEMI PADAT
 CREAM
 SALEP / UNGUENTA
 JELLY / GEL
 PASTA

6. Faktor2 yg menjadi pertimbangan dlm
pemilihan BSO :
 Diperlukan efek sistemik atau lokal
 Kecepatan timbulnya aksi dan lamanya kerja
obat yang diinginkan
 Stabilitas obat dlm cairan lambung / usus
 Kondisi penderita
 Kenyamanan pemberian dg rute yg
diinginkan
 Biaya

7. Obat bentuk sediaan padat
 Sediaan dg sistem “unit dose” kecuali pulvis
 Tiap unit puyer, tablet, kapsul, pil, suppositoria
mengandung dosis tertentu dari satu atau beberapa
komponen obat
 Keuntungan :
 Dokter relatif cepat menuliskan resep
 Penderita relatif cepat dilayani di apotek
 Kerugian :
 Obat hrs mengalami disintegrasi & disolusi dlm GIT
sebelum diabsorpsi utk mencapai sistemik
 On set of action lebih lama dp Solutio
 Bioavailabilitas obat tidak sempurna

8. PULVIS ATAU SERBUK
 Campuran yg homogen dari bahan2 yg
diserbukkan dlm keadaan relatif kering
 Derajat kehalusan ditentukan dg pengayak
 Resep utk obat dalam tidak dianjurkan
 Untuk obat luar efek lokal/tropikal

9. Contoh menulis resep pulvis / bedak
 R/ Acid. Salicylic 2%
Talcum ad 100
S. Salicyl bedak
 R/ Acid. Salicyl
Balsam Peruvian aa 2
Ad.Lanae 4
Magn. Oxyd
Zinci Oxyd aa 10
Talc. ad 100
S. Loco Purol bedak

10. PULVERES = PUYER
 Digunakan utk obat dalam
 Keuntungan :
 Berupa unit dose
 Dosis obat disesuaikan dg kebutuhan penderita secara
individual
 Lebih stabil dlm penyimpanan dp solutio
 Disolusi obat dlm GIT lebih cepat dp tablet
 Kerugian :
 Obat yg rasa pahit sukar tertutupi
 Obat yg merangsang mukosa mulut / saluran cerna dpt
mengganggu

11. PULVERES UNTUK OBAT DALAM
 Puyer adalah serbuk terbagi berupa
bungkus2 kecil dlm kertas unit dose system
 Berat 1 bungkus puyer : 300 – 500 mg, bila
kurang ditambah bahan inert sebagai
vehikulum : Sacharum lactis atau glucosum
 Dosis tiap obat yg ditulis dlm resep adalah
dosis untuk satu kali pemakaian (unit dose
system)

12. CAPSULAE = KAPSUL
 Sediaan obat terbungkus cangkang kapsul yg
umumnya terbuat dari gelatin
 Jenis kapsul :
 Kapsul keras berisikan bahan obat
kering
 Kapsul lunak berisikan bahan obat
berupa minyak misalnya vit A, D, E, K.
 Semua obat bentuk puyer dapat dimintakan
untuk diberikan dalam kapsul

13. Contoh menulis resep Pulveres
 R/ Acetosal 150 mg
Luminal 5 mg
Codein 5 mg
S.L q.s.
m.f. pulv. d.t.d. no. XV
S. 3 d.d. pulv I

14. CAPSULAE = KAPSUL
 Keuntungan :
 Dapat menutupi rasa obat yg tidak enak, pahit atau
amis
 Bhn obat tunggal atau campuran dpt diberikan dlm
kapsul dg ukuran yg sesuai no. 00, 0,1,2,3,4
 Kapsul lebih lemas dp tablet lebih mudah
ditelan
 Dpt dilapisi bhn tertentu ( enteric coating) dg tujuan
sama dg tablet bersalut enterik
 Bhn obat yg dimasukkan kapsul bisa berupa granul yg
terlapis sustained release, contoh Rhinos SR

15. Contoh menulis resep kapsul
 R/ Caps Chloramphenicol 250 mg no. XX
S. 4 d.d. caps I
 R/ Acetosal 500 mg
Luminal 30 mg
Codein 10 mg
mf.pulv. dtd. no. XV
da in caps
S. 3 d.d. caps I

16. TABULAE COMPRESSAE =
COMPRESSI = TABLET
 Sediaan padat yg kompak, dibuat secara
kempa cetak, berbentuk pipih , kedua
permukaan rata atau cembung, mengandung
satu atau beberapa bahan obat, dg atau
tanpa zat tambahan.
 Tablet bersalut = tablet yg dilapisi bahan
tertentu :
 Tablet bersalut gula
 Tablet bersalut selaput/film
 Tablet bersalut enterik

17. TABULAE COMPRESSAE =
COMPRESSI = TABLET
 Tujuan menyalut tablet :
 Meningkatkan stabilitas bahan obat yg mudah
rusak karena kelembaban udara atau oksigen
 Menutupi rasa bahan obat yg tidak enak
 Menghindari penguapan bahan dlm tablet
 Memperbaiki rupa
 Identifikasi produk pabrik tertentu

18. TABULAE COMPRESSAE =
COMPRESSI = TABLET
 Tujuan tablet bersalut enterik :
 Menghindari iritasi obat pada mukosa
lambung
 Menghindari dekomposisi obat dalam lambung
 Menghindari proses digestif pd lambung
 Obat yg bersifat alkalis yg dpt menetralisir
asam lambung

19. TABULAE COMPRESSAE =
COMPRESSI = TABLET
 Keuntungan :
 Berupa unit dose system
 Dokter mudah/cepat menuliskan resep dan pasien
cepat dilayani diapotek krn tidak perlu diracik
 Lebih mudah disimpan dan dibawa
 Sebagian orang lebih mudah menelan tablet dp puyer
 Kerugian :
 Komposisi dan dosis obat sudah tetap tidak
dapat diubah menyulitkan pemberian terapi
individu
 Waktu disintegrasi dan disolusi bila tidak memenuhi
syarat sasaran kadar obat dalam plasma
tidak tercapai

20. Macam-macam tablet
 Dragee = tablet bersalut gula
 Lozenges = tablet isap
 Tablet sublingual dan intrabucal
 Tablet bersalut enterik
 Tablet “sustained release”
 Tablet vaginal
 Tablet implantasi

21. Contoh menulis resep tablet
 R/ Parasetamol 500 mg No. XV
S. 3 d.d. tabl I
 R/ Isosorbid Dinitrat 5 mg No. XX
S. 3 d.d. tabl I sub lingual

22. SUPPOSITORIA = PIL TARUH
 Bentuk sediaan padat mengandung obat yg
dimasukkan kedalam salah satu rongga
tubuh :
 Rectum : suppositoria analia
 Vagina : suppositoria vaginalia atau ovula
 Urethra : suppositoria urethralia / bougie /
bacilla
 Syarat :
 Pd suhu kamar harus padat
 Setelah dimasukkan mencair dan melarut

23. Suppositoria analia
 Bentuk : torpedo ( yg terbaik), peluru dan kerucut
 Tujuan :
 Untuk efek lokal, misalnya hemorrhoid, fisura ani
 Untuk efek sistemik (pilihan terakhir) misalnya
a. pasien berobat jalan tidak dpt diberikan per injeksi
b. hyperemesis atau post op tractus digestivus atas
c. tidak bisa menelan
d. obat dirusak oleh enzim pencernaan
 Bentuk sup untuk efek sistemik a.l : spasmolitika,
hipnotika, tranquilizer, kardiaka, antiashmatika

24. Suppositoria vaginalia = ovula
 Bentuk : telur
 Tujuan : untuk efek lokal misalnya pada fluor
albus, trichomonas vaginalis,
 Kadang2 disebut tablet vaginal

25. Suppositoria urethralia = bacilla
 Bentuk : batang
 Sekarang jarang digunakan

26. Contoh menulis resep suppositoria
 R/ Supp. Anti hemorrhoid No. V
S. post defaec. Supp I per rectum
 R/ Albothyl ovula no. VI
S. a.n. ovula I per vagina

27. PENGGOLONGAN OBAT
BENTUK SEDIAANCAIR
 Obat luar
 Berupa Solitio, Mixtura, Mixtura agitanda,
suspensi, emulsi, aerosol
 Konsentrasi obat dinyatakan dalam %
 Obat suntik
 Intravaskuler berupa larutan dalam air
 Subkutan berupa larutan dalam air
 Intramuskuler berupa larutan dalam air atau
minyak atau suspensi

28. PENGGOLONGAN OBAT
BENTUK SEDIAANCAIR
 Obat minum
 Berupa Solutio, Mixtura, Elixir, Suspensi,
Emulsi, Saturatio, Sirupus
 Obat tetes
 Berupa larutan, untuk obat minum atau obat
luar
 Pemakaian luar berupa Guttae opthalmicae
(tetes mata ), Guttae Nasales (tetes hidung),
Guttae auriculares (tetes telinga)

29. CARA RASIONAL PENULISAN RESEP OBAT CAIRAN UNTUK
MINUM
1. Hitung dosis obat untuk 1 x minum
2. Tentukan aturan pakai, misalnya 3 x sehari 1
sendok teh ( = 5 ml )
3. Tentukan berapa hari obat akan diberikan
misalnya 3 atau 5 hari
4. Hitung volume obat minum misalnya :
Utk 3 hari = 3 x 3 x 5 ml = 45 ml (1 bot/60 ml)
Utk 5 hari = 5 x 3 x 5 ml = 75 ml (2 bot/60 ml)

30. CARA RASIONAL PENULISAN RESEP OBAT CAIRAN UNTUK
MINUM
5. Tulis resep obat sbb :
R/ Paracetamol sirup fl no I
S 3 dd cth I
R/ Amoksisilin sirup fl II
S 3 dd cth II

31. SOLUTIO
 Adalah sediaan cair yg mengandung bhn
kimia terlarut
 Komponen terdiri :
 Solvendum / solute bhn padat, gas
 Solvens umumnya air / aqua
 Solutio X misalnya solutio Acidi Borici
 Solutio Camphorae spirituosa
 Solutio Camphorae etherea
 Solutio Camphorae oleosa

32. SOLUTIO
 Harus berupa larutan jernih
 Larutan tertentu yg harus disimpan dlm botol warna
coklat utk menghindari kerusakan obat krn cahaya :
 Sol Adrenalini HCl/bitartrat
 Sol Jodii Spirituosa, Sol Lugoli
 Sol Nitratis Argenti
 Larutan yg disimpan dlm botol putih :
 Larutan yg mengandung garam Fe Krn cahaya dpt
menghambat oksidasi Ferro menjadi Ferri
 Absorpsi obat dari saluran pencernaan paling cepat

33. SOLUTIO
 Kekurangan obat bentuk solutio :
 Stabilitas larutan Contoh Vitamin C
 Rasa obat tidak enak Contoh garam Ferro
 Kerepotan penderita Hrs menyediakan
sendok dsbnya
 Lebih mahal

34. Contoh menulis resep Solutio obat luar
 R/ Kalii permanganas 5
Agua ad 100
S. u. e.
Atau
 R/ Sol.Kalii permanganas 5% 100 ml
S.u.e.

35. Contoh menulis resep Solutio obat minum
 R/ Potio nigra contra tussim fl no I
S. 3 dd C I

36. MIXTURA
 Berupa campuran cairan a l :
 Asam HCl dengan air :
 Acidum Hydrochloricum dilutum ( 0.4 N HCl )
 Campuran alkohol dengan air :
 Alkohol 70% 70% ethylalcohol + 30% air
 Alkohol 95% 95% ethylalcohol + 5% air

37. Contoh menulis resep Mixtura obat luar
 R/ Methylis Salicylas 60
Ol. Cajuputi 20
Inf. Hyoscyami oleos. 20
Chloroform 20
S. ad us. ext.
atau
 R/ Minyak Gandapura fl no. I
S ad us ext

38. Contoh menulis resep Mixtura obat minum
 R/ Sol. Ammon. Spir. Anis. 2
Sir. simplex 10 ml
Ol.Menth. pip gtt I
Aq. dest ad 100 ml
S. 4 – 6 dd c.th
Atau
 R/ Potio alba c. tussim fl no. I
S. 4 – 6 dd c.th I

39. ELIXIR
 Berupa larutan obat dalam air yg
mengandung :
 sekitar 20% gula dan
 sampai 8% alkohol
 Sebaiknya tidak diberikan pada anak

40. Contoh menulis resep Elixir
 R/ Diphenhydramin HCl 250 mg
Ammonii Chlorid 2,5
Natrii citrat 1
Menthol 20 mg
Alcohol 5%
Aqua ad 100 ml
S. loco Benadryl Cough Medicine
3 dd cth I
atau
 R/ Benadryl elixir fl no. I
S 3 dd cth I

41. MIXTURA AGITANDA
 Obat cair yg mengandung bahan padat yg
tidak larut dlm vehikulum endapan harus
dikocok sebelum dipakai
 Hendaknya tidak diberikan untuk obat minum,
krn dosis obat sulit diatur dg adanya endapan
 Hanya diberikan untuk obat luar

42. Contoh menulis resep Mixtura Agitanda
obat luar
 R/ Calamine 8
Zinc. Oxyd.8
Glycerin 5 ml
Aq. Rosae ad 100 ml
S.u.e
(Calamine Lotion)
atau
 R/ Calamine lotion fl no I
S u e

43. SUSPENSIO
 Adalah sediaan cair mengandung bahan obat padat,
btk halus, tidak larut tetapi terdispersi dalam
vehikulum tidak boleh cepat mengendap
 Umumnya mengandung stabilisator / emulgator
 Keuntungan bentuk suspensi untuk obat minum
absorpsi bhn berkhasiatnya lebih cepat &
bioavailabilitasnya lebih baik dibandingkan bentuk
tablet / kapsul
 Dapat untuk obat minum dan obat luar
 Sebelum dipakai harus dikocok dulu agar endapan
terbagi rata

44. Contoh menulis resep Suspensi obat luar
 R/ Camphorae 3
Sulfur praecip 20
Mucil. Gi. Arab 10
Sol. Hydrat. Calc
Aqua Rosae aa 140
mf. l a. Suspensio
S. Lotio Kummerfeldi
atau
 R/ Lotio Kumerfeldi fl no. I
S u e

45. Contoh menulis resep Suspensi obat
minum
 R/ Chloramphenicol palmitat 43,1
CMC Na 10
Tween 80 5
Propylenglycol 200
Sir. Cacao 150
Sir simplex 150
Tinc Vanillae 10
Aq. Dest ad 1000 ml
S. Suspensio Chloramphenicoli Palmitatis
atau
 R/ Chloramphenicol susp fl no. I
S 3 dd Cth I

46. Contoh menulis resep Suspensi obat suntik
 R/ Depo Medrol 40 mg/ml vial No. VI
S. pro inj. IM

47. EMULSUM / EMULSI
 Adalah sediaan homogen mengandung
minyak / lemak yg terdispersi dalam
vehikulum, distabilkan oleh emulgator /
surfaktan yg cocok
 Emulsi tipe O/W partikel minyak
terbagi halus dalam air
 Emulsi tipe W/O partikel air terbagi
halus dalam minyak

48. Contoh menulis resep Emulsi obat minum
 R/ Ol. Iecoris aselli 40
Ol. Cinnamomi 0,100
Pulv. Gi. Arab 15
Natr. Hypophosphis 0,500
Calc. Hypophosphis 0,500
Aq.dest 20
Glycerin 10
Aq.dest ad 200 ml
S. loco Scott’s emulsion
atau
 R/ Scott’s Emulsion fl no I
S 2 dd C I

49. SATURATIO & INSTANT SATURATIO
(EFFERVESCENT)
 Bentuk obat cair yg jenuh dg CO2
 Saturatio tidak dpt disimpan lama krn CO2
lambat laun akan hilang jarang diberikan
 Tablet effervescent dlm air Instant
saturatio
 Bahan obat harus mudah larut dlm
air, contoh : vit C

50. Contoh menulis resep tablet effervescent
 R/ Tablet Calcium Redoxon No. X
S. 1 d.d. tab 1
Masukkan dlm segelas air

51. GUTTAE / OBAT TETES
 Obat bentuk cair yg pemakaiannya dg
meneteskan
 Syarat alat penetes : pd suhu kamar
1 tetes = 0.05 ml atau 1 ml = 20 tetes
 Bentuk Guttae dpt untuk obat dalam
(diminum) atau obat luar (diteteskan dalam
rongga badan)

52. Contoh menulis resep guttae obat minum
 R/ A-D drop fl I
S. 3 d.d.gtt V
 R/ Amoxil drop fl I
S. 3 d.d. 0,5 ml

53. Contoh menulis resep Guttae Auriculares
 R/ Chloramphenicol 0,500 (5%)
Propylenglycol ad 10 ml
S. gtt auric 3 d.d. gtt II dext et sinist
Atau
 R/ Otopain fl I
S 3 d.d.gtt II auric dext et sinist

54. Contoh menulis resep Guttae Nasales
 R/ Antazolin HCl 50 mg (0,50%)
Naphazolin nitras 2,5 mg (0,025%)
Buffer sol. ad 10 ml
S. gtt nasal 3 d.d. gtt II dext et sinist
Atau
 R/ Otrivin drop fl I
S 3 d.d. gtt II nasal ds

55. Contoh menulis resep Guttae Ophthalmicae
 R/ Betaxolol HCl 0.56%
Benzalkonium chloride 0,01%
Vehiculum ad 5 ml
S. 1 d.d. gtt I od/os
Atau
 R/ Cendo Xitrol ED fl I
S. 3 d.d. gtt I ods

56. SIRUPUS
 Bentuk sediaan cair yg mengandung
Saccharosa atau gula 64 – 66%
 Sirup sebagai korigens rasa 10 –
20 ml sirup untuk 100 ml larutan obat, contoh:
sirupus simplex, sirupus aurantii, sirupus
Rubi Idaei

57. SIRUPUS
 Sirup sebagai obat sudah distandarisasi, berupa
obat tunggal atau kombinasi dg obat lain
 Sirup sebagai ekspektorans sirupus Thymi
 Sirup sebagai antitussivum sirupus Codeini
 Sirup dg antibiotika sirupus Ampisilin,
sirupus Cloxacillin
 Dry syrup = sirup kering campuran obat
dg Saccharosa, harus dilarutkan dg sejumlah air
sebelum digunakan

58. Contoh menulis resep kombinasi bentuk
Sirupus
 R/ Dextromethorphan HBr 120 mg
Parasetamol 1.440 mg
CTM 12 mg
Phenylpropanolamini HCl 150 mg
Glyceryl Guaiacolat 600 mg
Vit C 600 mg
Sirupus ad 60 ml
S. 4 d.d. c.th
Atau
 R/ Fludexin sirup fl I
S 3 d.d. c.th

59. INJECTIO
 Sediaan steril berupa larutan, emulsi atau
suspensi atau serbuk yg harus dilarutkan
atau disuspensikan sebelum digunakan
secara parenteral
 Keuntungan :
 Onset cepat
 Efek obat dpt diramalkan dg pasti
 Bioavailabilitas sempurna
 Kerusakan obat dlm GIT dpt dihindarkan
 Dpt diberikan kpd pasien koma

60. INJECTIO
 Kelemahan :
 Rasa nyeri bila sering diberikan
 Efek psikologis penderita
 Kekeliruan obat atau dosis tidak mungkin
diperbaiki terutama IV
 Hanya dpt diberikan dg bantuan dokter atau
perawat

61. Cara pemberian obat parenteral
 Subkutan ( SC ) maksimal 2 ml
 Intramuskular ( IM ) 1 – 3 ml
 Intravena 1 – 50 ml
 Infus Intravena / Venoclysis 100 – 1000 ml
 Cara lain
 Intra arterial
 Intraspinal
 Intrathecal
 Intraarticular
 Intracardial
 Peritoneal dialysis
 Intradermal

62. Contoh menulis resep bentuk Injeksi
 R/ Inj. Adrenalin bitartrat 0,1% no. X
S d.c.form
 R/ Inj. Pethidin HCl 5% no. I
S. i.m.m
Konsentrasi obat suntik dlm % b/v

63. PENGGUNAAN OBAT BENTUK SEDIAAN
SETENGAH PADAT
 Obat luar
 Untuk terapi atau pelindung kulit
 Kosmetika
 Menutupi kelainan pada kulit

64. PEMBAGIAN OBAT BENTUK SEDIAAN
SETENGAH PADAT
 Cairan kental atau encer : Linimentum
 Setengah padat : Unguentum, Cream, Pasta
 Lebih padat : Sapo Medicus, Emplastrum

65. LINIMENTUM
 Bentuk sediaan kental atau cair dioleskan pd
kulit
 Linere = gosokkan
 Tidak diberikan pd kulit yg luka / terbuka
 Keuntungan dibandingkan unguentum
 Lebih mudah dicuci dari kulit baik diberikan
pd kulit berambut, kulit muka dan kulit bayi
 Penetrasi obat berkhasiatnya lebih baik dp
unguentum

66. Contoh menulis resep Linimentum
 R/ Benzyl Benzoas 14
Emulgide 1,750
Ol.Sesami 1,750
Aq. Ad 70
mf. l.a emuls
S. us. ext.
Atau
 R/ Emuls. Benzylis benzoatis 70
S. u e.

67. UNGUENTUM & CREMOR
 Unguentum = salep, digunakan sbg obat luar,
mudah dioleskan pd kulit.
 Syarat : bhn obat terkandung hrs terdispersi
homogen dlm vehikulum
 Cremor = cream : variasi dari salep,
mengandung air rasa sejuk / dingin pd
kulit

68. PENGELOMPOKAN SALEP BERDASARKAN
KEGUNAAN
 Salep epidermis
 Salep mukosa
 Salep endodermik
 Cream
 Jelly atau gel

69. SALEP EPIDERMIS
 Melindungi kulit atau mengobati epithelium
 Vehikulum vaseline atau campuran
hidrokarbon
 Bersifat hidrofobik sulit dicuci dg air tidak
dpt dikombinasikan dg bhn obat yg
mengandung air

70. Contoh menulis resep salep epidermik
 R/ Acid.Boric.pulv. 3
Vaselin ad 30
M.d.s. Boorzalf
Atau
 R/ Ung.Acidi Boroci 10% 30
S. Boorzalf
Khasiat Boorzalf sebagai
antiseptik lemah
 R/ Zinci Oxyd 3
Vaseline ad 30
M.d.s. Zinkzalf
Atau
 R/ Ung.Zinci Oxydi 10% 30
S. Zinkzalf
Zinkzalf untuk eczeme,
pruritus

71. Contoh menulis resep salep epidermik
 R/ Acid. Salicyl. 0,600
Sulfur ppt 1,200
Vaseline flav ad 30
S. us. Ext
Atau
 R/ Ung. 2 – 4 30
S. us.ext
Salp 2-4 sebagai anti scabies

72. SALEP MUKOSA
 Melindungi atau mengobati mukosa rectum,
hidung dan mata
 Vehikulum campuran vaseline dg
10 – 20% Adeps Lanae
 Salep mata lebih encer dg
menambah Parafin Liq atau minyak
Harus steril !

73. Contoh menulis resep salep mukosa
 R/ Benzocain 0,100
Tannin 3
Adeps Lanae 10
Vaseline flav. Ad 50
m.f. ung.
S. us. Ext
Atau
 R/ Ung. Contra hemorrhoides 50
S. us. ext
Khasiat untuk pengobatan hemorrhoid dan pruritis ani

74. SALEP ENDODERMIK
 Bhn obat berpenetrasi melalui kulit
bekerja lebih dalam dari permukaan kulit
 Vehikulum lemak atau campuran
mirip lemak kulit manausia
 Adeps Lanae, Lanoline atau campuran :
 Cholesterol 3
 Stearyl alcohol 3
 Cera Alba 8
 Vaselinum album 8

75. Contoh menulis resep salep endodermik
 R/ Menthol 10
Methyl. Salicyl 10
Adeps Lanae ad 100
m.f. ung
S. us. ext
Atau
 R/ Baume analgesique bengue 100
 S. us. ext
Khasiat untuk nyeri otot atau rematik

76. CREMOR / CREAM
 Banyak mengandung air perasaan sejuk
jika dioleskan pd kulit
 Vehikulum emulsi kental o/w atau
w/o
 Digunakan sebagai dasar kosmetik
 Lebih mudah dibersihkan dari kulit dp salep

77. Contoh menulis resep cream w/o
 R/ Spermaceti 12,5
Cera Albe 12
Paraf. Liq 56
Borax 0,5
Aq. dest 19 ml
M.d.s. Cold Cream USP
Atau
 R/ Cold cream USP 100
S. Cold Cream
Khasiat sebagai emolient atau “cleansing cream” atau
cream kosmetik

78. Contoh menulis resep cream o/w
 R/ Acid Stearinic 18
Kalii Carbonas 1
Glycerin 5
Aq. dest 76
Parfum q.s.
mf.d.s. Vanishing cream
Khasiat sebagai emolient atau cream kosmetik

79. JELLY / GEL
 Encer, digunakan a.l. sebagai kontraseptif (
vaginal jelly ) yg mengandung spermatosida.
 Vehikulum Gom Acacia, Carboxy
methylcellulosa
 Kegunaan lain untuk analgesik

80. Contoh menulis resep jelly/gel
 R/ Voltaren gel 25 g tube I
S u e

81. TERIMA KASIH