Dokumen tersebut membahas perbedaan antara jenis kelamin (seks) dan gender. Jenis kelamin ditentukan secara biologis sedangkan gender dipengaruhi oleh konstruksi sosial dan budaya. Dokumen ini juga membahas implikasi gender dalam berbagai aspek kehidupan dan bentuk diskriminasi gender beserta upaya mengatasinya.
2. KELOMPOK 4
ANDREA PRIMA TANTRA
672014124
JEKRY TEHE 672014126
DENNY WAHYU KUNCORO
672014211
Rinawati 742013004
3.
4.
5. PERBEDAAN JENIS KELAMIN- GENDER
JENIS KELAMIN (SEKS)
Perbedaan organ biologis
laki-laki dan perempuan
khususnya pada
bagian reproduksi.
Tidak bisa berubah
Tidak dapat dipertukarkan
Berlaku sepanjang masa
Berlaku dimana saja
Kodrat (ciptaan tuhan)
G E N D E R
Perbedaan peran, fungsi,
dan tanggungjawab
laki-laki dan perempuan
hasil konstruksi sosial
Bisa berubah
Dapat ditukar
Tergantung waktu dan budaya
setempat
6. Pembedaan dalam konsep gender dan seks
bertujuan untuk menolong manusia melakukan
tugas, tanggung jawab dan peranannya dengan lebih
baik dalam interaksi sosialnya.
Pada kenyataannya, seringkali pembedaan antara
laki-laki dan perempuan ini disalah gunakan sebagai
alat pembenaran atas perlakuan yang tidak adil
antara satu dengan yang lain yang disebut
diskriminasi.
7. IstilahGENDER (andersen, 2006)
• Institusi gender, yang merupakan pola
keseluruhan dari hubungan gender
• Peran sosial, yang merupakan ekspektasi, tugas,
dan hak cultural yang menentukan hubungan
antara seseorang dengan suatu posisi tertentu
dan dengan orang lainnya yang dengannya orang
tersebut berinteraksi.
• Identitas gender adalah suatu definisi khusus
seseorang atas dirinya sendiri, berdasarkan
pemahaman orang tersebut mengenai arti
menjadi seorang pria atau wanita.
8. o Manusia, baik pria maupun wanita diciptakan
serupa dan segambar dengan Allah.
o Meskipun dalam ciri-ciri fisik jelas berbeda,
namun pada hakekatnya mereka adalah imago
Dei.
o Tidak ada istilah yang satu lebih tinggi atau
lebih baik dari yang lain.
o Semua memiliki kedudukan yang sama di
hadapan Allah.
Gender dalam pandangan Kristiani
9. o Kejadian 2:18 yang seringkali disalah artikan,
sebenarnya menguatkan kesetaraan antara
pria dan wanita dalam pandangan kristen.
o Ayat ini menggunakan Istilah penolong untuk
menggambarkan kedudukan wanita dalam
hubungan dengan pria.
o Dilihat dari kisah kejatuhan manusia ke dalam
dosa, maka seringkali wanita dipojokkan dan
dianggap sebagai pintu gerbang iblis yang
menyebabkan pria, citra Allah berbuat dosa
(Katoppo,2007)
10. o Wanita yang disalahkan karena terlebih dahulu jatuh
dalam godaan iblis dan kemudian menjerat pria
untuk jatuh ke dalam dosa.
o Kekristenan bukan seharusnya membebaskan kaum
wanita, bukan memasungnya dengan berbagai
penghakiman.
o Kekristenan seharusnya membawa pemulihan bagi
citra perempuan.
o Kekristenan yang didasari pada spirit Yesus Kristus
seharusnya membebaskan wanita dalam ruang
Kerajaan Allah, supaya dapat menegakkan diri
sepenuhnya dan memuliakan Allah (Katoppo, 2007)
11.
12. Tahap Perkembangan
• Gerakan wanita mencapai puncaknya pada deklarasi
Sennecca Falls di tahun 1848 yang menolak doktrin
mengenai kedudukan wanita yang inferior.
• Gerakan ini kehilangan cakarnya pada tahun 1920an,
setelah kaum wanita memenangkan pemilihan,
karena mereka berfikir bahwa kemenangan mereka
akan membawa kesetaraan dalam aspek kehidupan.
The First Wave
13. • Gerakan wanita pada akhir tahun 1960an minat study
para peneliti mengenai wanita dan gender kembali
meningkat.
• Para aktivis mulai membentuk Association for Women in
Psychology (AWP) pada tahun 1969.
• Para aktivis lama melobi American Psichological
Association (APA) untuk membentuk suatu devisi
psikologi wanita yang kemudian diresmikan pada tahun
1973 dengan nama divisi 35.
• Dengan dukungan devisi 35, devisi psikologi untuk isu
etnis minoritas dan gay/lesbian juga didirikan.
14. • AWP terus berkembang.
• Devisi 35 berubah nama menjadi
Society for the Psycology of woman
(Masyarakat Sikologi Wanita).
• Gerakan yang ketiga ini melanjutkan
tugas yang belum terselesaikan dari
kedua gerakan sebelumnya melalui
the third wafe fundation.
The Third Wave
16. Pengertian Feminisme (Crawford, 2006)
• Feminisme Sosial
• Woman-of-Collor-Feminisme
• Feminisme Radikal
• Feminisme Liberal
• Feminisme Kultural
• Feminisme Global
17. Implikasi Gender dalam Kehidupan
Lebih dari 200 tahun berlakunya demokrasi AS
hanya 13 persen dari senator AS.
Di AS, wanita berpendapatan 80 sen dan pria
berpendapatan 1 dolar, untuk pekerjaan yang sama
PBB memperkirakan 100 juta wanita di seluruh
dunia hilang dari populasi dunia, karena sebagai
wanita, mereka tidak diinginkan
Wanita AS beresiko mengalami depresi dan
gangguan makan.
Kurang dari 5% artis dalam koleksi Musium
Metropolitan New York Less adalah wanita, namun
85% lukisan telanjangnya juga wanita.
18. Lanjutan ……….
satu dari empat orang mahasiswa AS percaya bahwa
aktivitas seorang wanita yang sudah menikah
seharusnya terbatas pada rumah dan keluarga.
Wanita telah menjadi pemimpin negara, namun di
negara lain wanita tidak mendapat hak asasi manusia.
Pada saat perang, posisi wanita dan anak-anak lebih
lemah dari pria.
Dalam industri garmen, servis, dan pertanian,
perempuan sengaja dikelompokkan pada pekerjaan-
pekerjaan yang berupah lebih rendah daripada pria.
26. Menyikapi Gender
• Diperlukan sebuah pemahaman tentang perspektif
gender .
• Membangkitkan kesadaran adanya kesetaraan gender.
• Timbulnya tindakan yang mengeliminasi dampak dari
bias gender.
• Langkah prkatis yaitu dengan mengikutsertakan kaum
perempuan dalam organisasi maupun pergerakan-
pergerakan sosial.
• konsep menelaah gender adalah Mainstreaming
perspektif gender.
• Menilai atau mengevaluasi implikasi suatu tindakan
terencana untuk mewujudkan kesetaraan gender
(rydstrorm,2010)
27. Daftar Pustaka
• Andersen, Margaret. 2006. Thinking about women
Sociological Perspectives on Sex and Gender. USA :
Pearson Education.
• Crawford, Marry. 2006. Transformation Women,
Gender and Psychology. New York : Mc-Graw Hill.
• Katoppo, Marianne. 2007. Tersentuh dan Bebas Teologi
Seorang Perempuan Asia. Jakarta : Aksara Karunia.
• Rydstrom, Helle (ed). 2010. Gendered inqualities in
Asia Configuring, Contesting and Recognizing Women
and Men. Denmark : Nias Press.
• Sasongko, Dra. Sri Sundari. 2009. Konsep dan Teori
Gender. Jakarta: BKKBN