3. SEJARAH SINGKAT OSIS
Sebelum adanya OSIS, sudah terdapat beberapa jenis
organisasi di sekolah di tingkat SMP dan SMA. Organisasi ini
memiliki banyak bentuk yang berbeda baik yang bersifat
internal atau eksternal. Organisasi internal artinya organisasi
ini hanya dikhususkan bagi siswa di sekolah tersebut.
Sementara organisasi eksternal berarti anggotanya berasal
tidak hanya dari sekolah tersebut. Masalah timbul untuk jenis
organisasi eksternal ini.
Pada masa itu, sebagian organisasi eksternal ini memiliki
muatan politis dimana kendali terhadap organisasi tidak berada
di dalam sekolah, melainkan oleh pihak lain di luar sekolah. Hal
ini menyebabkan adanya loyalitas ganda bagi anggotanya.
Anggota organisasi yang juga murid dari suatu sekolah pasti
akan memiliki dua aturan yang harus diikuti, yakni aturan resmi
sekolah dan aturan dari organisasi luar sekolah. Kondisi ini
memilki risiko dimana adanya pihak pihak yang mungkin saja
memanfaatkan masa siswa sekolah untuk kepentingan pribadi
atau golongan tertentu.
MENU
4. Pada 21 Maret tahun 1970 sampai dengan tahun 1972, beberapa pimpinan
organisasi siswa yang sadar akan maksud dan tujuan belajar di sekolah, ingin
menghindari bahaya perpecahan di antara para siswa intra sekolah di sekolah
masing-masing, setelah mendapat arahan dari pimpinan Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Pembinaan dan pengembangan generasi muda diarahkan untuk mempersiapkan
kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional dengan
memberikan bekal keterampilan, kepemimpinan, kesegaran jasmani, daya
kreasi, patriotisme, idealisme, kepribadian dan budi pekerti luhur.
Oleh karena itu, pembangunan wadah pembinaan generasi muda di lingkungan
sekolah yang diterapkan melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) perlu
ditata secara terarah dan teratur.
Betapa besar perhatian dan usaha pemerintah dalam membina kehidupan para
siswa, maka ditetapkan OSIS sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan
secara nasional. Jalur tersebut terkenal dengan nama “Empat Jalur Pembinaan
Kesiswaan”, yaitu:
1.Organisasi Kesiswaan
2.Latihan Kepemimpinan
3.Kegiatan Ekstrakurikuler
4.Kegiatan Wawasan Wiyatamandala
MENU
5. DASAR HUKUM
Dasar Hukum berdirir-nya OSIS
1. UU Nomor 20 Tahun 2003; tentang sistem Pendidikan Nasional
2. UU Nomor 14 Tahun 2005; tentang Guru dan Dosen
3. PP 19 Tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional
4. Peraturan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2005; tentang Rencana Pembangunan
Jangka MenengahNasional
5. Kep. Mendukbud Nomor 0461/U/1984; tentang Pembinaan Kesiswaan
6. Kep. Dirjen Dikdasmen Nomor 226/C/0/1992 tentang pedoman Pembinaan
Kesiswaan
MENU
6. PENGERTIAN OSIS
Secara Semantis
Di dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
226/C/Kep/0/1992 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di sekolah adalah OSIS.
OSIS adalah Organisasi Siswa Intra Sekolah. Masing-masing kata mempunyai
pengertian:
• Organisasi. Secara umum adalah kelompok kerja sama antara pribadi yang
diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan
sebagai satuan atau kelompok kerja sama para siswa yang dibentuk dalam usaha
mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan.
• Siswa, adalah peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah.
• Intra, berarti terletak di dalam dan di antara. Sehingga suatu organisasi siswa yang
ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan.
• Sekolah adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar
mengajar, yang dalam hal ini Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah atau
Sekolah/Madrasah yang sederajat.
MENU
7. Secara Organis
OSIS adalah wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu,
setiap sekolah membentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
Secara Fungsional
OSIS secara fungsional berfungsi sebagai alat pembantu sekolah untuk
memajukan sekolah tersebut.
Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan, khususnya
dibidang pembinaan kesiswaan, arti yang terkandung lebih jauh dalam
pengertian OSIS adalah sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan
kesiswaan, di samping ketiga jalur yang lain yaitu: latihan kepemimpinan,
ekstrakurikuler, dan wawasan Wiyatamandala.
MENU
8. Secara Sistemik
Apabila OSIS dipandang sebagai suatu sistem, berarti OSIS sebagai
tempat kehidupan berkelompok siswa yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini OSIS dipandang sebagai
suatu sistem, di mana sekumpulan para siswa mengadakan koordinasi
dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai
tujuan. Oleh karena OSIS Sebagai suatu sistem ditandai beberapa ciri
pokok, yaitu
•Berorientasi pada tujuan
•Memiliki susunan kehidupan berkelompok
•Memiliki sejumlah peranan
•Terkoordinasi
•Berkelanjutan dalam waktu tertentu
MENU
9. Lambang OSIS
Secara bentuk logo, OSIS tingkat SMP dan SMA hampir
sama, perbedaanya hanya terdapat pada warna latar
belakang logo. Jika SMP berwarna kuning dan SMA
berwarna cokelat.
MENU
10. Logo OSIS dibuat sekitar tahun 1979-1983 oleh H. Idik
Sulaeman Nataatmaja, AT.
Beliau adalah sarjana seni rupa di Departemen Ilmu Teknik,
Institut Teknologi Bandung (ITB) yang diwisuda pada 9 April
1960.
Pria asal Kuningan Jawa Barat ini lahir pada tanggal 20 Juli
1933. Setelah lulus Sekolah Dasar Idik Sulaeman merantau
dan mengenyam pendidikan SMP di Purwakarta.
Setelah lulus beliau melanjutkan pendidikan SMA ke Jakarta,
hingga akhirnya kuliah mengambil jurusan seni rupa di ITB.
Pencetus nama PASKIBRAKA dan perancang seragam sekolah
dari tingkat Sekolah Dasar hingga SMA ini wafat pada usia 79
tahun, tepatnya pada tanggal 4 April 2013.
MENU
12. Arti lambang/logo OSIS :
(1) Bunga bintang sudut lima dan lima kelopak daun bunga
Generasi muda adalah bunga harapan bangsa dengan bentuk bintang sudut lima
menunjukkan kemurnian jiwa siswa yang berintikan Pancasila.
Para siswa berdaya upaya melalui lima jalan dengan kesungguhan hati, agar menjadi warga
negara yang baik dan berguna. Kelima jalan tersebut dilukiskan dalam bentuk lima kelopak
daun bunga, yaitu: abdi, adab, ajar, aktif, dan amal.
(2) Buku terbuka
Belajar keras menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi, merupakan sumbangsih siswa
terhadap pembangunan bangsa dan negara.
(3) Kunci pas
Kemauan bekerja keras akan menumbuhkan rasa percaya pada kemampuan diri dan bebas
dari ketergantungan pada belas kasihan orang lain, menyebabkan siswa berani mandiri.
Kunci pas adalah alat kerja yang dapat membuka semua permasalahan dan kunci pemecahan
dari segala kesulitan.
(4) Tangan terbuka
Kesediaan menolong orang lain yang lemah sesama siswa dan masyarakat yang memerlukan
bantuan dan pertolongan, yang menunjukkan adanya sikap mental siswa yang baik dan
bertanggung jawab.
MENU
13. (5) Biduk
Biduk / perahu, yang melaju di lautan hidup menuju masa depan yang lebih baik,
yaitu tujuan nasional yang dicita – citakan.
(6) Pelangi merah putih
Tujuan nasional yang dicita–citakan adalah masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sejahtera
baik material maupun spiritual.
(7) Tujuh belas butir padi, delapan lipatan pita, empat buah kapas, lima daun kapas
Pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah peristiwa penegakan jembatan emas
kemerdekaan Indonesia mengandung nilai–nilai perjuangan ’45 yang harus
dihayati para siswa sebagai kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan
nasional. Kemerdekaan yang telah ditebus dengan mahal perlu diisi dengan
partisipasi penuh para siswa.
(8) Warna kuning
Sebagai dasar lambang yaitu warna kehormatan/agung.
Suatu kehormatan bila generasi muda diberi kepercayaan untuk berbuat baik dan
bermanfaat melalui organisasi, untuk kepentingan dirinya dan sesama mereka,
sebagai salah satu sumbangsih nyata kepada tanah air, bangsa dan negara.
(9) Warna coklat
Warna tanah Indonesia, berpijak pada kepribadian dan budaya sendiri serta rasa
nasional Indonesia.
(10) Warna merah putih
Warna kebangsaan Indonesia yang menggambarkan hati yang suci dan berani
membela kebenaran. MENU
14. PERANGKAT OSIS
OSIS terdiri atas tiga bagian, yaitu pembina OSIS, perwakilan kelas, pengurus
OSIS dan anggota OSIS
1. Pembina OSIS
Pembina adalah guru kita di sekolah. Biasanya terdiri atas Kepala Sekolah sebagai
MENU
15. 3. Pengurus Dan Anggota OSIS
Pengurus OSIS biasa dikenal sebagai siswa yang
menjalankan OSIS. Dengan bimbingan pembina dan
pengawasan dari perwakilan kelas, pengurus OSIS
melaksanakan berbagai program kegiatan. Pengurus
OSIS setidaknya memiliki pengurus inti yang terdiri atas
ketua, wakil ketua, sekretaris, dan bendahara. Adapun
seksi-seksi yang bekerja membantu pengurus inti
dibentuk sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di sekolah
masing-masing.
Anggota OSIS adalah seluruh siswa yang berada pada
satu sekolah tempat OSIS itu berada. Seluruh anggota
OSIS berhak untuk memilih calonnya untuk kemudian
menjadi pengurus OSIS. MENU
16. Tugas Perangkat OSIS
1. Pengurus OSIS
•Menyusun dan melaksanakan program kerja sesuai dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga OSIS.
•Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Pembina OSIS dan
tembusannya kepada perwakilan kelas pada akhir masa jabatannya.
•Mewakili sekolah dalam kegiatan-kegiatan kesiswaan.
2. Perwakilan OSIS
•Mewakili kelasnya dalam rapat perwakilan kelas.
•Mengajukan usul kegiatan untuk dijadikan program kerja OSIS.
•Mengajukan calon pengurus OSIS berdasarkan hasil rapat kelas.
•Menilai laporan pertanggungjawaban pengurus OSIS pada akhir tahun
jabatannya.
•Mempertanggungjawabkan segala tugas kepada kepala sekolah selaku ketua
pembina.
•Bersama-sama pengurus menyusun Anggaran Rumah Tangga.
3. Pembina OSIS
•Bertanggungjawab atas seluruh pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan
OSIS di sekolah.
•Memberikan nasihat kepada perwakilan kelas dan pengurus.
•Mengesahkan keanggotaan perwakilan kelas dengan Surat Keputusan Kepala
Sekolah.
•Mengesahkan dan melantik pengurus OSIS dengan Surat Keputusan Kepala
MENU
17. A. TUGAS KETUA
Memimpin organisasi dengan baik dan bijaksana.
Mengkoordinasi semua rapat pengurus.
Menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan direncanakan oleh rapat
pengurus.
Memimpin rapat.
Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah dan
mufakat.
B. TUGAS WAKIL KETUA I DAN II
Bersama-sama Ketua menetapkan kebijaksanaan.
Memberikan saran kepada Ketua dalam mengambil keputusan.
Mengganti Ketua jika Ketua berhalangan.
Membantu Ketua dalam rangka melaksanakan tugasnya.
Bertanggung jawab kepada Ketua.
Wakil Ketua I bersama dengan Wakil Sekretaris I mengkoordinasikan Sekbid I, II, III, IV
dan V
Sedangkan Wakil Ketua II dengan Sekretaris II mengkoordinasikan Sekbid VI, VII, VIII,
ix dan x
MENU
18. TUGAS SEKRETARIS
1.Memberi saran kepada Ketua dalam mengambil keputusan.
2.Mendampingi Ketua dalam setiap rapat.
3.Menyiapkan dan mendistribusikan dan menyimpan surat serta arsip yang
berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan.
4.Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat, dan evaluasi kegiatan.
5.Bersama Ketua menandatangani setiap surat.
6.Bertanggung jawab atas tertib administrasi organisasi.
7.Bertindak sebagai notulis dalam rapat, atau diserahkan kepada wakil
sekretaris.
TUGAS WAKIL SEKRETARIS I DAN II
1.Aktif membantu pelaksanaan tugas Sekretaris.
2.Menggantikan Sekretaris jika Sekretaris berhalangan.
3.Wakil Sekretaris I mengkoordinasikan Sekbid I, II, III, IV dan V
4.Wakil Sekretaris II mengkoordinasikan Sekbid VI, VII, VIII, ix dan x
MENU
19. TUGAS BENDAHARA
1.Bertanggung Jawab dan mengetahui segala pemasukan atau pengeluaran uang atau
biaya yang diperlukan.
2.Membuat tanda bukti atau kwitansi setiap pemasukan atau pengeluaran uang untuk
pertanggungjawaban.
3.Menyampaikan laporan keuangan secara berkala.
TUGAS WAKIL BENDAHARA
1.Membantu Bendahara dalam segala urusan keuangan yang diperlukan.
2.Ikut membantu mengawasi pemasukan atau pengeluaran yang diperlukan.
3.Membantu mencatat segala kegiatan untuk bahan laporan keuangan secara berskala
dan menyiapkan tanda bukti pembayaran atau kwitansi.
MENU
20. tugas 10 Sekbid yang ada di dalam OSIS, yaitu :
1. Seksi Pembinaan Keimanan dan Ketakwaan Terhadap Tuhan YME
Melaksanakan peribadatan sesuai dengan ketentuan agama masing-masing;
Memperingati hari-hari besar keagamaan;
Melaksanakan perbuatan amaliah sesuai dengan norma agama;
Membina toleransi kehidupan antarumat beragama;
Mengadakan kegiatan lomba yang bernuansa keagamaan;
Mengembangkan dan memberdayakan kegiatan keagamaan di sekolah.
2. Seksi Pembinaan Budi Pekerti Luhur atau Akhlak Mulia
Melaksanakan tata tertib dan kultur sekolah;
Melaksanakan gotong-royong dan kerja bakti (bakti sosial);
Melaksanakan norma-norma yang berlaku dan tata krama pergaulan;
Menumbuhkembangkan kesadaran untuk rela berkorban terhadap sesama;
Menumbuhkembangkan sikap hormat dan menghargai warga sekolah;
Melaksanakan kegiatan 7K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan,
Kekeluargaan, Kedamaian, dan Kerindangan). MENU
21. Seksi Pembinaan Kepribadian Unggul, Wawasan Kebangsaan, dan Bela Negara
•Melaksanakan upacara bendera pada hari Senin dan/atau Sabtu, serta hari-hari
besar nasional;
•Menyanyikan lagu-lagu nasional (Mars dan Hymne);
•Melaksanakan kegiatan kepramukaan;
•Mengunjungi dan mempelajari tempat-tempat bernilai sejarah;
•Mempelajari dan meneruskan nilai-nilai luhur, kepeloporan, dan semangat
perjuangan para pahlawan;
•Melaksanakan kegiatan bela negara;
•Menjaga dan menghormati simbol-simbol dan lambang-lambang negara;
•Melakukan pertukaran siswa antar-daerah dan antar-negara.
Seksi Pembinaan Prestasi Akademik, Seni, dan/atau Olahraga Sesuai Bakat dan Minat
•Mengadakan lomba mata pelajaran/program keahlian;
•Menyelenggarakan kegiatan ilmiah;
•Mengikuti kegiatan workshop, seminar, diskusi panel yang bernuansa ilmu
pengetahuan dan teknologi (Iptek);
•Mengadakan studi banding dan kunjungan (studi wisata) ke tempat-tempat sumber
belajar;
•Mendesain dan memproduksi media pembelajaran;
•Mengadakan pameran karya inovatif dan hasil penelitian;
•Mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan sekolah;
•Membentuk klub sains, seni, dan olahraga;
MENU
22. Seksi Pembinaan Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Pendidikan
Politik, Lingkungan Hidup, Kepekaan, dan Toleransi Sosial dalam
Konteks Masyarakat Plural
•Memantapkan dan mengembangkan peran siswa di dalam OSIS sesuai
dengan tugasnya masing-masing;
•Melaksanakan latihan kepemimpinan siswa;
•Melaksanakan kegiatan dengan prinsip kejujuran, transparan, dan
profesional;
•Melaksanakan kewajiban dan hak diri dan orang lain dalam
pergaulan masyarakat;
•Melaksanakan kegiatan kelompok belajar, diskusi, debat, dan
pidato;
•Melaksanakan kegiatan orientasi siswa baru yang bersifat
akademik dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan;
•Melaksanakan penghijauan dan perindangan lingkungan sekolah.
Seksi Pembinaan Kreativitas, Keterampilan dan Kewirausahaan
•Meningkatkan kreativitas dan keterampilan di bidang barang dan
jasa;
•Meningkatkan usaha koperasi siswa dan unit produksi.
MENU
23. Seksi Pembinaan Kualitas Jasmani, Kesehatan, dan Gizi
Berbasis Sumber Gizi yang Terdiversifikasi
•Melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat;
•Melaksanakan usaha kesehatan sekolah (UKS);
•Melaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif (narkoba), minuman keras,
merokok, dan HIV AIDS;
•Meningkatkan kesehatan reproduksi remaja;
•Melaksanakan hidup aktif;
•Melakukan diversifikasi pangan;
•Melaksanakan pengamanan jajan anak sekolah.
Seksi Pembinaan Sastra dan Budaya
•Mengembangkan wawasan dan keterampilan siswa di bidang
sastra;
•Menyelenggarakan festival/lomba, sastra, dan budaya;
•Meningkatkan daya cipta sastra;
•Meningkatkan apresiasi budaya.
MENU
24. Seksi Pembinaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
•Memanfaatkan TIK untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran;
•Menjadikan TIK sebagai wahana kreativitas dan inovasi;
•Memanfaatkan TIK untuk meningkatkan integritas kebangsaan.
Seksi Pembinaan Komunikasi dalam Bahasa Inggris
•Melaksanakan lomba debat dan pidato;
•Melaksanakan lomba menulis dan korespodensi;
•Melaksanakan kegiatan English Day;
•Melaksanakan kegiatan bercerita dalam bahasa Inggris (Story
Telling);
•Melaksanakan lomba puzzle words/scrabble.
MENU
25. Fungsi dan Tujuan OSIS
Fungsi OSIS
OSIS memiliki tiga fungsi, yaitu:
1. OSIS sebagai Wadah Organisasi Siswa Intra Sekolah
OSIS merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di sekolah, bersama dengan jalur
pembinaan yang lain, untuk mendukung tercapainya pembinaan kesiswaan. OSIS menjadi wadah
organisasi bagi para siswa dalam melakukan kegiatan bersama, bertukar ilmu, bertukar pikiran, dan
mengeluarkan pendapat untuk mencapai tujuan dan cita-cita bersama.
2. OSIS sebagai Penggerak/Motivator
OSIS menjadi motivator yang mampu memengaruhi semangat para siswa untuk berbuat dan
melakukan kegiatan bersama-sama dalam mencapai tujuan. Motivasi adalah suatu perangsang dan
dorongan bagi seseorang agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik dan produktif, sedangkan
motivator adalah subjek yang melakukan suatu dorongan tersebut.
3. OSIS sebagai Pembinaan Siswa
OSIS merupakan jalur pembinaan yang berusaha memberi bekal pengetahuan dan pengalaman
kepada siswa untuk memimpin dirinya, orang lain, dan lingkungannya dalam mengikuti kegiatan
sekolah dan kehidupan sosial sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan untuk mencapai
keberhasilan pendidikan siswa di sekolah.
MENU
26. Tujuan OSIS
1.Meningkatkan generasi penerus yang beriman dan
bertakwa.
2.Memahami, menghargai lingkungan hidup, dan
nilai-nilai moral dalam mengambil keputusan yang
tepat.
3.Membangun landasan kepribadian yang kuat dan
menghargai HAM dalam konteks kemajuan budaya
bangsa.
4.Membangun, mengembangkan wawasan kebangsaan, dan
rasa cinta tanah air dalam era globalisasi.
5.Memperdalam sikap sportif, jujur, disiplin,
bertanggung jawab, dan kerja sama secara mandiri,
berpikir logis dan demokratis.
6.Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta
menghargai karya artistik, budaya, dan
intelektual.
7.Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani,
MENU
27. Forum OSIS
Rapat Perangkat OSIS
Rapat Pleno Perwakilan Kelas
Adalah rapat yang dihadiri semua anggota perwakilan kelas. Rapat ini disediakan
untuk:
• Pemilihan pemimpin rapat perwakilan kelas yang terdiri dari seorang ketua,
seorang wakil ketua, dan seorang sekretaris
• Pencalonan pengurus
• Memimpin pelaksanaan pemilihan pengurus OSIS
• Penilaian laporan pertanggung jawaban pengurus OSIS pada penghabisan
masa jabatan
• Acara, waktu, dan tempat rapat dikonsultasikan dengan Ketua Pembina
MENU
28. Rapat Pengurus
•Rapat Pleno Pengurus, adalah rapat yang dihadiri semua
anggota pengurus OSIS, untuk membahas:
•Penyusunan program kerja tahunan OSIS
•Penilaian pelaksanaan program kerja pengurus OSIS tengah
tahunan dan tahunan
•Membahas laporan pertanggung jawaban OSIS pada
penghabisan masa jabatan
•Rapat Pengurus Harian, adalah rapat yang dihadiri oleh
ketua, wakil-wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris,
bendahara dan wakilnya, untuk membicarakan dan
mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan sehari-hari.
MENU
29. •Rapat Koordinasi, terdiri dari:
•Rapat Seksi, adalah rapat yang dipimpin
oleh ketua seksi
•Rapat luar biasa bisa disediakan dalam
keadaan yang mendesak atas usul
pengurus OSIS atau perwakilan kelas,
sesudah terlebih dulu dikonsultasikan dan
disetujui oleh pembina OSIS.
MENU