SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Download to read offline
EMBAGA A
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
PERATURAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 28 TAHUN 2017
TENTANG
PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI ANALIS KEBIJAKAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,
Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan kualitas dan memenuhi
standar penulisan ilmiah, perlu disusun pedoman
sebagai acuan penulisan karya tulis ilmiah bagi Analis
Kebijakan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan
Peraturan Lembaga Administrasi Negara tentang
Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi Analis
Kebijakan;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037);
- 2 -
3. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang
Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 127);
4. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Administrasi Negara (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1245);
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 45 Tahun 2013
tentang Jabatan Fungsional Analis Kebijakan dan
Angka Kreditnya (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor1342);
6. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Nomor 31 Tahun 2014 tentang Standar Kompetensi
Jabatan Fungsional Analis Kebijakan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1769);
7. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Nomor 27 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Analis Kebijakan dan Penilaian
Kualitas Hasil Kerja Analis Kebijakan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1225);
8. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Nomor 14 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis
Penilaian Kualitas Hasil Kegiatan Analis Kebijakan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1983);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
TENTANG PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
BAGI ANALIS KEBIJAKAN.
- 3 -
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Lembaga ini yang dimaksud dengan:
1. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil
Negara secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan.
2. Jabatan Fungsional Analis Kebijakan yang selanjutnya
disingkat JFAK adalah jabatan fungsional tertentu
yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung
jawab, dan wewenang untuk melaksanakan kajian dan
analisis kebijakan dalam lingkungan instansi Pusat
dan Daerah.
3. Analis Kebijakan adalah PNS yang diberikan tugas,
tanggung jawab, dan wewenang untuk melaksanakan
kajian dan analisis kebijakan di lingkungan instansi
Pusat dan Daerah.
4. Karya Tulis Ilmiah yang selanjutnya disingkat KTI
adalah sebuah tulisan cetak maupun non cetak yang
dibuat oleh Analis Kebijakan, baik secara
perseorangan maupun kelompok, yang dapat
melibatkan jabatan lain dan disusun secara sistematis
serta menawarkan solusi terhadap permasalahan
kebijakan tertentu.
5. Risalah kebijakan adalah tulisan ilmiah yang ringkas
dan berfokus pada isu kebijakan tertentu serta
menawarkan alternatif solusi atas permasalahan
kebijakan yang membutuhkan perhatian cepat dari
pembuat kebijakan.
6. Kertas kerja kebijakan adalah tulisan hasil penelitian
yang fokus pada isu kebijakan tertentu dan
menawarkan alternatif rekomendasi solusi untuk
disampaikan kepada para pemangku kepentingan.
- 4 -
7. Makalah kebijakan adalah tulisan mengenai isu
kontemporer yang memberikan alternatif kebijakan
yang didukung oleh analisis tajam terhadap berbagai
keluaran (output) yang dihasilkan dan sebagai
informasi masukan (input) untuk membuat keputusan
atas suatu kebijakan, baik terhadap kebijakan yang
telah ada maupun kebijakan baru yang dianggap
penting.
8. Artikel kebijakan adalah tulisan yang dibuat atas
respons terhadap suatu kebijakan tertentu/khusus
dengan tujuan untuk memberikan
informasi/pandangan lain bagi pengambil kebijakan
dan pihak-pihak yang terkait atas kebijakan yang
dibuat serta bagi masyarakat umum.
9. Plagiasi adalah penyampaian suatu data, informasi,
dan hasil/kesimpulan, baik hanya substansi maupun
secara keseluruhan, dari suatu tulisan milik orang
lain dan/atau milik sendiri tanpa menyebutkan
sumber aslinya.
10. Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya
disingkat LAN adalah lembaga pemerintah
nonkementerian yang diberi kewenangan melakukan
pengkajian dan pendidikan dan pelatihan aparatur
sipil negara.
Pasal 2
Tujuan penyusunan Peraturan Lembaga ini adalah untuk:
a. memberikan acuan dan pemahaman yang sama bagi
Analis Kebijakan dalam menyusun KTI sesuai bidang
kepakarannya; dan
b. menyamakan persepsi dan keseragaman dalam
penilaian kualitas KTI yang diajukan oleh Analis
Kebijakan.
- 5 -
Pasal 3
KTI terdiri atas:
a. risalah kebijakan;
b. kertas kerja;
c. makalah kebijakan; dan
d. artikel kebijakan.
Pasal 4
(1) Untuk melakukan penilaian KTI dapat dibentuk tim
ahli dengan kualifikasi yang disesuaikan dengan
kebutuhan materi/substansi penulisan.
(2) Penilaian KTI sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mengacu pada kaidah keilmuan dan ketentuan yang
berlaku.
Pasal 5
Pedoman penulisan KTI sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Lembaga ini.
Pasal 6
Ketentuan mengenai KTI yang diatur dalam Peraturan
Kepala Lembaga Administrasi Negara masih berlaku
sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Lembaga
ini.
Pasal 7
Peraturan Lembaga ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
LAMPIRAN
PERATURAN LEMBAGA ADMINISTRASI
NEGARA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 28 TAHUN 2017
TENTANG
PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS
ILMIAH BAGI ANALIS KEBIJAKAN
DAFTAR ISI
Bab I Ketentuan Umum Penulisan KTI .......................................... 8
A. Pengertian ............................................................................. 8
B. Kaidah Penulisan................................................................... 8
Bab II Jenis dan Sistematika Penulisan KTI .................................. 11
A. Jenis KTI ............................................................................... 11
1. Risalah Kebijakan (Policy Brief)........................................ 11
2. Kertas Kerja Kebijakan (Policy Paper) ............................... 12
3. Makalah Kebijakan.......................................................... 13
4. Artikel Kebijakan ............................................................ 13
B. Sistematika Penulisan KTI ..................................................... 13
1. Risalah Kebijakan (Policy Brief)........................................ 13
2. Kertas Kerja Kebijakan (Policy Paper) ............................... 14
3. Makalah Kebijakan ......................................................... 15
4. Artikel Kebijakan ............................................................ 17
Bab III Etika Penulisan KTI dan Metode Pengutipan ...................... 18
A. Etika Penulisan KTI .............................................................. 18
B. Metode Pengutipan ............................................................... 18
Bab IV Penutup ............................................................................. 21
- 8 -
BAB I
KETENTUAN UMUM PENULISAN KTI
A. Pengertian
1. Karya Tulis Ilmiah (KTI) adalah sebuah tulisan cetak maupun non
cetak yang dibuat oleh Analis Kebijakan, baik secara perseorangan
maupun kelompok, yang dapat melibatkan jabatan lain dan
disusun secara sistematis serta menawarkan solusi terhadap
permasalahan kebijakan tertentu.
2. Risalah kebijakan (policy brief) adalah tulisan ilmiah yang ringkas
dan berfokus pada isu kebijakan tertentu serta menawarkan
alternatif solusi atas permasalahan kebijakan yang membutuhkan
perhatian cepat dari pembuat kebijakan.
3. Kertas kerja kebijakan (policy paper) adalah tulisan hasil penelitian
yang fokus pada isu kebijakan tertentu dan menawarkan alternatif
rekomendasi solusi untuk disampaikan kepada para pemangku
kepentingan.
4. Makalah kebijakan adalah tulisan mengenai isu kontemporer yang
memberikan alternatif kebijakan yang didukung oleh analisis tajam
terhadap berbagai keluaran (output) yang dihasilkan dan sebagai
informasi masukan (input) untuk membuat keputusan atas suatu
kebijakan, baik terhadap kebijakan yang telah ada maupun
kebijakan baru yang dianggap penting.
5. Artikel kebijakan adalah tulisan yang dibuat atas respons terhadap
suatu kebijakan tertentu/khusus dengan tujuan untuk
memberikan informasi/ pandangan lain bagi pengambil kebijakan
dan para pihakg terkait atas kebijakan yang dibuat serta bagi
masyarakat umum.
6. Plagiasi adalah penyampaian suatu data, informasi, dan
asil/kesimpulan, baik hanya substansi maupun secara
keseluruhan, dari suatu tulisan milik orang lain dan/atau milik
sendiri tanpa menyebutkan sumber aslinya.
- 9 -
B. Kaidah Penulisan KTI
Analis Kebijakan dalam menulis KTI perlu memperhatikan
beberapa hal antara lain sebagai berikut:
1. Ditulis menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Penulis KTI harus memahami cara penulisan yang baik dengan
struktur bahasa penulisan dan pemilihan kata-kata yang sesuai
dengan kaidah dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia.
2. Ditulis menggunakan kalimat yang lugas, agar mudah dipahami
pembaca.
Analis Kebijakan sebagai penulis KTI harus memahami bahwa
pembaca KTI memiliki keterbatasan waktu untuk memahami isi
semua tulisan. Oleh sebab itu, narasi dalam penulisan KTI harus
dituangkan secara singkat, jelas, dan tegas;
3. Argumentasi analisis meyakinkan.
KTI merupakan buah hasil pemikiran atau penelitian yang
mengandung penjelasan, pembuktian dan pencerahan tentang
suatu pokok bahasan dalam bidang ilmu tertentu. Atas dasar
tersebut, maka diperlukan argumentasi sebagai penyampaian logis
secara formal tentang suatu pendapat, pernyataan, posisi, atau
cara pandang tertentu yang berkaitan dengan suatu isu dan
masalah publik yang menjadi perhatian para pembuat kebijakan.
Argumentasi yang dibangun oleh penulis harus dapat memperkuat
sisi penting/urgensi dari isu dan masalah kebijakan publik yang
diangkat atau mendapat perhatian banyak pihak, khususnya
pembuat kebijakan.
KTI yang baik memiliki karakter argumen yang bersifat persuasif
dan mengandung unsur kebaruan. Kekuatan persuasi sebuah
argumen terletak pada kemampuan pemilihan kosakata atau
penggunaan istilah-istilah oleh penulis. Hal ini dibuktikan dengan
kemampuan atau seni merajut perangkat rasional, emosional, dan
gaya tertentu untuk meyakinkan pembaca.
4. Memiliki data dukung yang baik
Argumentasi yang baik memerlukan data dukung atau bukti yang
kuat (robust evidences). Keberadaan bukti juga menjadi pembeda
argumen akademik dengan argumen pada umumnya. Bukti-bukti
- 10 -
dapat berupa data, informasi, hasil penelitian, statistik, survey,
interview, maupun opini ahli (expert judgment) tentang informasi
tertentu. Bukti yang baik setidaknya memenuhi 4 (empat) kriteria,
yaitu relevan, reliabel, representatif, dan cukup.
Relevan berarti bukti tersebut dalam konteks yang tepat dan
mempunyai kaitan yang erat dengan permasalahan yang dibahas.
Bukti harus dapat dipertanggungjawabkan dan diketahui
kebenarannya (reliable). Tulisan di blog atau Wikipedia misalnya,
tidak termasuk bukti yang reliabel untuk menjadi referensi.
Representatif berarti bukti mampu memperjelas gambaran dari
sebuah permasalahan atau memperkuat argumentasi atau
justifikasi yang dibangun dalam analisis. Bukti dianggap cukup
apabila telah sesuai dengan kebutuhan.
5. Disajikan dalam tampilan (layout) yang menarik.
Penyajian data-data dan informasi dalam analisis menggunakan
ilustrasi atau infografis. Penulis KTI perlu memperhatikan
penggunaan ilustrasi atau infografis tersebut, karena tujuannya
adalah mempermudah pembaca untuk menangkap pokok-pokok
pikiran penulis. Penyajian data dan informasi dalam ilustrasi atau
infografis juga dapat lebih mengefisienkan volume tulisan.
- 11 -
BAB II
JENIS DAN SISTEMATIKA PENULISAN KTI
A. Jenis KTI
1. Risalah Kebijakan (Policy Brief)
Tujuan umum dari policy brief adalah untuk mendukung
pembuatan kebijakan (pembuatan keputusan) berdasar informasi
yang relevan (informed evidence-based) pada organisasi-organisasi
yang relevan (memiliki wewenang untuk membuat kebijakan/
membuat keputusan). Muatan dalam policy brief menjelaskan
isu/masalah, konteks, stakeholders, cakupan dan dampak. Policy
brief mengeksplorasi berbagai penyebab masalah, hubungan antar
berbagai isu terkait, serta mengidentifikasi implikasi temuan-
temuan dalam analisis terhadap aktor-aktor kunci.
Penyusunan policy brief dapat memiliki 2 (dua) tujuan utama
yaitu sebagai media untuk eksplorasi dan advokasi. Policy brief
sebagai media eksplorasi tidak hanya memberikan sebuah
rekomendasi terpilih namun policy brief juga sebagai media
advokasi memberikan pilihan terhadap sebuah solusi tertentu.
Analisis penulis akan sangat menentukan saran penulis kepada
decision maker untuk memilih alternatif kebijakan yang paling
‘tepat’ untuk dipilih.
Beberapa catatan yang harus diperhatikan dalam membuat
sebuah policy brief yaitu:
a. fokuskan pada satu masalah kebijakan;
b. jelaskan tujuan;
c. identifikasi fakta formal yang mendukung tujuan;
d. argumentasikan dalam narasi yang mudah dipahami;
e. susun rekomendasi yang dapat digunakan (accessible) oleh
target pembaca atau audiens; dan
f. batasi tulisan kurang lebih 1500 (seribu lima ratus) kata,
dengan jumlah halaman 2 (dua) sampai dengan 4 (empat)
halaman (maksimal 8 (delapan) halaman).
- 12 -
2. Kertas Kerja Kebijakan (Policy Paper)
Perbedaan dengan policy brief adalah policy paper lebih
bersifat akademik dan sangat dibutuhkan oleh kalangan ilmiah
yang sangat mementingkan logika dan argumentasi akademik.
Policy paper disusun dengan tujuan:
a. membantu dalam mengindentifikasi masalah kebijakan;
b. membantu memahami isu yang sedang terjadi; dan
c. berimplikasi terhadap desain dan perilaku kebijakan.
Dalam policy paper penulis harus dapat membedakan antara
fakta, intepretasi, dan opini. Adapun perbedaan di antara
ketiganya adalah:
a. fakta.
Memuat data dan informasi yang dapat diuji kebenarannya
secara objektif dan memiliki sifat murni dan bebas nilai (value-
free).
b. interpretasi.
Merupakan penafsiran seseorang atas fakta tertentu.
Interpretasi mungkin bersifat objektif, tetapi informasi mengenai
sumbernya harus jelas karena mungkin banyak unsur
subjektif.
c. opini.
Merupakan pendapat atau ekspresi seseorang atas suatu
masalah. Opini sifatnya bebas dan merupakan sarana penting
demokratisasi. Tetapi pembuat keputusan harus cermat dalam
menggunakan opini karena sifatnya yang subjektif.
3. Makalah Kebijakan
Secara umum makalah yang baik memiliki ciri umum
sebagai berikut:
a. akurat dan menyeluruh/komprehensif.
Artinya bahwa makalah tersebut menyampaikan fakta dan
gagasan secara akurat dan dibahas secara tuntas sehingga
diharapkan mampu mengantisipasi pertanyaan-pertanyaan
dari pembacanya.
- 13 -
b. memiliki sumber informasi yang baik.
Artinya makalah yang baik memiliki data dan informasi
yang lengkap dan juga mencantumkan kutipan.
c. seimbang.
Artinya mengungkap gagasan secara objektif.
d. kreatif.
Artinya fakta dan data yang ada dalam makalah sebaiknya
ditata, dipadukan, dianalisis dan disimpulkan dengan
menarik baik dari segi redaksi tulisan maupun ilustrasi
visual.
e. penulisannya harus benar.
Artinya makalah harus terbebas dari kesalahan gaya
bahasa, tata bahasa, tanda baca, penggunaan kata dan
ejaan.
f. penataannya sistematis mendeskripsikan gagasan secara
runtut meliputi pendahuluan, permasalahan, pembahasan,
kesimpulan dan saran, serta penutup.
4. Artikel Kebijakan
Dalam menulis artikel kebijakan sebaiknya seorang Analis
Kebijakan mengawalinya dengan pemaparan fakta sebagai data
dari apa yang akan ditulis. Dari data tersebut penulis
memberikan pendapat, pandangan, gagasan serta interpretasi.
Artikel kebijakan dapat dimuat dalam surat kabar pada bagian
atau halaman khusus yang biasa disebut dengan kolom opini
(opinion page).
Ada beberapa jenis artikel kebijakan yaitu:
a. eksploratif yaitu artikel yang mengungkapkan fakta-fakta
berdasarkan kajian dari penulisnya;
b. eksplanatif yaitu artikel yang isinya menerangkan sesuatu
untuk dapat dipahami pembaca;
c. deskriptif yaitu artikel yang menggambarkan suatu
permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat, sehingga
dapat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi;
- 14 -
d. prediktif yaitu artikel yang berisi perhitungan atau ramalan
apa yang bakal terjadi di kemudian hari berdasarkan
perhitungan penulisnya; dan
e. preskriptif yaitu artikel yang memberikan tuntunan kepada
pembacanya untuk melakukan sesuatu sehingga tidak
mengalami kekeliruan atau kesalahan.
B. Sistematika Penulisan KTI
Penulisan masing-masing jenis KTI dapat mengacu pada struktur
atau sistematika penulisan yang diatur dalam pedoman ini. Sistematika
masing-masing KTI adalah sebagai berikut:
1. Risalah Kebijakan (Policy Brief)
Sistematika penulisan policy brief setidaknya memuat
komponen-komponen sebagai berikut:
a. Judul
1) menarik sehingga pembaca menjadi ingin mengetahui
lebih lanjut.
2) memunculkan minat pembaca.
3) singkat dan jelas mewakili substansi isi tulisan.
b. Ringkasan eksekutif (executive summary)
1) terdapat faktor-faktor yang menjadi akar masalahnya.
2) mengapa masalah tersebut perlu/strategis.
3) bagaimana solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
4) siapa yang menjadi subjek dalam menyelesaikan masalah
tersebut.
c. Pendahuluan
1) terdiri dari beberapa kalimat ringkas akan tetapi menarik
minat untuk membaca keseluruhan.
2) mengungkapkan urgensi dari topik yang diangkat.
d. Deskripsi Masalah
1) spesifik langsung ke inti permasalahan.
2) terukur disertai bukti-bukti yang memadai (evidence-
based).
3) analisis (apa, di mana, siapa, mengapa, dampak/efek).
- 15 -
e. Rekomendasi
1) spesifik memberikan solusi terhadap permasalahan yang
diangkat.
2) terukur, dalam arti solusi yang ditawarkan sesuai dengan
kemampuan pemangku kepentingan (stakeholder) serta
didukung oleh faktor-faktor yang ada.
3) alternatif (disertai analisis singkat, metode penentuan/
pemilihan dan gambaran singkat alternatif yang dipilih).
f. Apendiks (jika diperlukan)
g. Referensi utama
2. Kertas Kerja Kebijakan (Policy Paper)
Sistematika penulisan policy paper setidaknya memuat
komponen sebagai berikut:
a. Ringkasan eksekutif (executive summary)
Umumnya ditulis dalam 500 (lima ratus) sampai dengan 750
(tujuh ratus lima puluh) kata tanpa ada kutipan atau
catatan kaki.
b. Pendahuluan
Merupakan panduan bagi para pembaca policy paper
sehingga pembaca memahami apa yang menjadi
permasalahan, tujuan serta pemecahan masalahnya. Pada
bab ini ditulis dalam 500 (lima ratus) sampai dengan 1250
(seribu dua ratus lima puluh) kata.
c. Latar belakang dari kebijakan
Merupakan deskripsi masalah yang akan dicari
pemecahannya, kekuatan yang bisa dijadikan untuk
mengatasi kebijakan dan kebijakan apa yang bisa diusulkan.
Biasanya ditulis dalam 1000 (seribu) sampai dengan 3000
(tiga ribu) kata.
d. Pernyataan kebijakan (policy statement). Bagian ini dapat
memuat:
1) tujuan kebijakan;
2) profil kebijakan yang dibahas;
3) aktor kunci kebijakan; dan
4) alasan mengapa kebijakan akan mencapai sasaran.
- 16 -
e. Pembahasan
Di bagian ini dibahas tentang kekuatan dan kelemahan dari
kebijakan serta alternatif pilihan kebijakan yang dapat
ditindaklanjuti oleh pembuat kebijakan.
f. Kesimpulan dan rekomendasi
Merupakan kesimpulan dari isi policy paper, di bagian ini
dapat dijelaskan juga keterbatasan kebijakan yang
diusulkan dan berisi langkah-langkah yang harus diambil
setelah kebijakan tersebut diimplementasikan.
g. Referensi
Berisi daftar pustaka yang digunakan dalam penyusunan
policy paper.
h. Lampiran
Lampiran-lampiran (jika memang ada).
i. Biografi singkat penulis
Merupakan bagian yang berisi tentang riwayat penulis mulai
dari riwayat pendidikan, pengalaman serta pengalaman
tulisan sebelumnya.
3. Makalah Kebijakan
Sistematika penulisan makalah kebijakan setidaknya memuat
komponen:
a. Judul
Judul harus spesifik, jelas, ringkas, menggugah rasa untuk
dibaca, menggambarkan substansi atau isi dari tulisan serta
mengandung unsur kata kunci. Tidak perlu diawali dengan
kata penelitian/analisis/studi kecuali kata tersebut
merupakan pokok bahasan dan ditulis dalam dua bahasa
(Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris). Diketik dengan
huruf besar, ditebalkan (bold) kecuali pada nama latin.
b. Nama Penulis
Nama penulis ditampilkan dengan jelas, lengkap tanpa
menyebutkan gelar, nama asli, penulisan nama sebaiknya
tidak disingkat, jika nama akan disingkat maka harus
memenuhi kaidah dan konsisten. Nama penulis utama
harus berada paling awal.
- 17 -
c. Penulisan alamat penulis berisi nama instansi/lembaga
tempat penulis bekerja dan alamat e-mail penulis (tidak
boleh alamat e-mail instansi)
d. Abstrak dan Kata Kunci
Abstrak dibuat dalam kalimat sebanyak 250 (dua ratus lima
puluh) kata dalam Bahasa Indonesia dan dalam Bahasa
Inggris ditulis dalam satu lembar. Abstrak harus bersifat
mandiri atau berdiri sendiri (stand alone). Kata kunci juga
ditulis dalam dua bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris) dan ditempatkan di bawah abstrak. Abstrak yang
baik harus dapat memberikan gambaran dari isi makalah
dan mengungkapkan:
1) permasalahan pokok yang dibahas;
2) metode analisis yang digunakan;
3) pernyataan singkat tentang kegiatan yang telah
dilakukan.
e. Pendahuluan terdiri dari latar belakang, permasalahan dan
tujuan, hipotesis, rancangan penelitian dan tinjuan
pustaka/reviu literatur.
f. Metode penelitian
1) Berdasarkan karakteristik keilmuan harus rasional,
empiris atau sistematis dengan sasaran hasil penelitian
yang mutakhir.
2) Penjelasan mencakup bahan dan peralatan serta
metode yang digunakan (alat analisis).
3) Memiliki deskripsi atau uraian mengenai prosedur yang
dilakukan.
4) Penjelasan metode harus cukup terperinci.
g. Hasil dan pembahasan (termasuk ilustrasi: gambar, tabel,
grafik, foto, diagram, dan lain-lain).
h. Kesimpulan
Kesimpulan bukan merupakan tulisan ulang dari
pembahasan dan juga bukan merupakan ringkasan,
melainkan penyampaian singkat dalam bentuk kalimat utuh
atau dalam bentuk butir-butir kesimpulan secara berurutan.
- 18 -
i. Saran
Saran berisi rekomendasi akademik, tindak lanjut nyata,
atau implikasi kebijakan atas kesimpulan yang diperoleh.
j. Daftar pustaka
Disusun berdasarkan aturan lembaga penerbit. Sebaiknya
isi tulisan tidak terlalu banyak kutipan dari tulisan sendiri.
Sumber acuan berjumlah paling sedikit sepuluh referensi.
4. Artikel Kebijakan
Sistematika penulisan artikel kebijakan memiliki
kekhususan dari ketiga jenis KTI Analis Kebijakan yang telah
dijelaskan sebelumnya. Artikel kebijakan dapat disusun sesuai
dengan bentuk artikel masing-masing yang telah ditentukan oleh
organisasi/institusi/lembaga yang menerbitkan artikel kebijakan
tersebut. Misalnya, artikel kebijakan yang berbentuk opini,
sistematika penulisannya dapat mengikuti ketentuan yang telah
ditetapkan oleh media massa penerbit artikel opini. Sementara
itu, artikel dalam bentuk jurnal ilmiah sistematika penulisannya
pun mengikuti ketentuan institusi/lembaga yang menerbitkan
jurnal ilmiah, baik jurnal nasional maupun jurnal internasional.
Sistematika penulisan masing-masing jenis KTI di atas menjadi acuan
bagi Analis Kebijakan untuk mendokumentasikan hasil kajian dan analisis
kebijakan dalam bentuk KTI. Akan tetapi dalam pelaksanaannya,
sistematika penulisan KTI di atas dapat dikembangkan lagi sesuai dengan
kebutuhan dokumentasi hasil kajian dan analisisis kebijakan yang
dilakukan oleh Analis Kebijakan.
- 19 -
BAB III
ETIKA PENULISAN KTI DAN METODE PENGUTIPAN
A. Etika Penulisan KTI
Etika yang harus diperhatikan oleh setiap Analis Kebijakan
dalam menulis KTI antara lain:
1. Analis Kebijakan melakukan dan melaporkan hasil kajian dan
analisisnya dalam bentuk karya tulis ilmiah yang sudah
ditentukan secara bertanggung jawab, cermat dan seksama;
2. Analis Kebijakan hanya diperbolehkan menyebarluaskan karya
tulis ilmiahnya untuk satu kali publikasi;
3. Analis memberikan pengakuan melalui:
a. penyertaan sebagai penulis pendamping;
b. pengutipan atau pemikiran orang lain; dan
c. pernyataan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah memberikan kontribusi terhadap karya ilmiahnya;
4. Analis Kebijakan harus menjunjung nilai kejujuran, menghindari
upaya plagiasi serta pemalsuan informasi yang dapat memberi
dampak negatif baik bagi eksistensi Analis Kebijakan itu sendiri
maupun terhadap ilmu pengetahuan;
5. Seluruh penulis harus bertanggung jawab terhadap keakuratan
data dan segala kontribusinya baik bagi penulis utama maupun
penulis pendamping serta penulis harus mampu menjelaskan
kontribusinya masing-masing jika diperlukan untuk validasi
penilaian satuan hasil kegiatan atau pun untuk keperluan
lainnya; dan
6. Sebagai bentuk pertanggungjawaban penulis maka tulisan yang
dihasilkan harus berwujud serta mampu diakses oleh pembaca
demi pengembangan tulisan tersebut.
B. Metode Pengutipan
Metode Pengutipan memberikan rambu-rambu bagi penulis KTI
dalam mengambil kutipan. Kutipan merupakan bagian dari
pernyataan, ide, pendapat, definisi atau hasil penelitian dari penulis
lain atau penulis itu sendiri dan sudah terdokumentasi. Biasanya
kutipan digunakan untuk menguatkan pendapat yang kita sampaikan.
- 20 -
Manfaat kutipan dalam penulisan KTI adalah:
1. menegaskan isi uraian;
2. membuktikan kebenaran dari sebuah pernyataan yang dibuat
penulis;
3. memperlihatkan kepada pembaca materi dan teori yang digunakan
penulis;
4. mengkaji intepretasi penulis terhadap bahan kutipan yang
digunakan;
5. menunjukkan bagian atau aspek topik yang akan dibahas; dan
6. mencegah penggunaan dan pengakuan bahan tulisan orang lain
sebagai milik sendiri (plagiasi).
Penulis KTI dapat menggunakan salah satu referensi gaya
penulisan untuk mengutip sumber kepustakaan atau sumber
informasi primer sesuai dengan kebutuhan dan berdasarkan beberapa
acuan yang telah menjadi standar gaya penulisan kutipan di dunia
internasional.
Beberapa gaya penulisan dalam pengutipan yang dapat dipilih
oleh Analis Kebijakan sebagai penulis KTI antara lain:
1. American Psychological Association (APA) atau sering disebut
Harvard Style;
2. Modern Language Association (MLA);
3. Chicago Manual of Style (CMS) atau Turabian Style;
4. Council of Science Editor (CSE); atau
5. American Medical Association (AMA), International Committee of
Medical Journal Editors (ICMJE) atau Vancouver Style.
Seluruh kutipan dari penulis/sumber lain harus disebutkan
sumbernya. Apabila merangkum tulisan yang sudah dipublikasikan,
penulis harus menuliskan arti yang sesungguhnya dari apa yang
ditulis penulis aslinya. Bila penulis ragu apakah konsep atau fakta
yang dikutip merupakan suatu pengetahuan umum, maka penulis
harus membuat kutipan yang sesuai. Penulis harus memastikan
kebenaran kutipan dan ketepatan referensi pada naskah, karena
penilaian pembaca ditujukan kepada penulis yang pertama kali
mempublikasikan temuan atau menyampaikan ide. Apabila
menjelaskan hasil penelitian/kegiatan orang lain, lebih baik mengacu
pada tulisan aslinya (bila memungkinkan), dibandingkan hanya
mengambil informasi dari hasil suatu reviu.
- 21 -
Untuk daftar pustaka berupa referensi dari peraturan, undang-
undang, dan sejenisnya maka penulisan sebagai berikut:
Nomor dan Tahun peraturan/UU, Judul peraturan/UU yang dirujuk
(cetak miring), Tanggal pengesahan/penerbitan (jika ada), Nomor
lembaran negara (jika ada), Organisasi penerbitan (jika ada), Kota
tempat pengesahan/penerbitan.
Contoh:
Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 45 Tahun 2013 Jabatan Fungsional Analis
Kebijakan dan Angka Kreditnya. 4 November 2013. Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1342. Jakarta.
Untuk kutipan yang diambil dari internet, jika sumber kutipan berupa
dokumen maka penulisan sebagai berikut:
Nama penulis, tahun, Judul artikel (jika mengutip dari salah satu
chapter, disebutkan chapter terlebih dahulu dan judul chapter
ditulis dalam tanda kutip), tanggal akses, alamat web site.
Contoh:
Krause, Stephen D, 2007, “Chapter Three: Quoting, Paraphrasing, and
Avoiding Plagiarism”, dalam the Process of Research Writing. Versi
1.0., diakses pada 19 Juli 2010 melalui
http://www.stevendkrause.com/tprw
Untuk kutipan yang diambil dari internet, jika sumber kutipan berupa
tulisan di web site maka penulisan sebagai berikut:
Nama penulis artikel, tahun, Judul artikel, Alamat web site, tanggal
akses.
Contoh:
Goodman, G, 2004, Sarbanes-Oxley: Are We There Yet?,
http://www.sarbanes-oxley.com, diakses tanggal 2 Desember
2004.
perka lan 28 tahun 2017 tentang pedoman penulisan karya tulis ilmiah bagi analis kebijakan

More Related Content

What's hot

Contoh Naskah pelantikan dan sumpah jabatan badan eksekutif mahasiswa
Contoh Naskah pelantikan dan sumpah jabatan badan eksekutif mahasiswaContoh Naskah pelantikan dan sumpah jabatan badan eksekutif mahasiswa
Contoh Naskah pelantikan dan sumpah jabatan badan eksekutif mahasiswaAbu Amar Fikri
 
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORTATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORJoko Riswanto
 
Kumpulan TOR / Kerangka Acuan Kerja
Kumpulan TOR / Kerangka Acuan KerjaKumpulan TOR / Kerangka Acuan Kerja
Kumpulan TOR / Kerangka Acuan KerjaMarino Alsangkily
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraSujatmiko Wibowo
 
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...Sutny_Wulan_Sary_Puasa
 
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIANPENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIANLinda Rosita
 
Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara Tatang Suwandi
 
Metode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian Pengembangan
Metode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian PengembanganMetode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian Pengembangan
Metode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian PengembanganAwal Akbar Jamaluddin
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloommasterkukuh
 
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis KinerjaPenyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis KinerjaDadang Solihin
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)Tri Widodo W. UTOMO
 
Perencanaan Penganggaran APBN
Perencanaan Penganggaran APBNPerencanaan Penganggaran APBN
Perencanaan Penganggaran APBNPSEKP - UGM
 
Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018hadiarnowo
 
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...Johan
 
Instrumen supervisi kegiatan pembelajaran
Instrumen supervisi kegiatan pembelajaranInstrumen supervisi kegiatan pembelajaran
Instrumen supervisi kegiatan pembelajaranSuaidin -Dompu
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraSujatmiko Wibowo
 

What's hot (20)

Contoh Naskah pelantikan dan sumpah jabatan badan eksekutif mahasiswa
Contoh Naskah pelantikan dan sumpah jabatan badan eksekutif mahasiswaContoh Naskah pelantikan dan sumpah jabatan badan eksekutif mahasiswa
Contoh Naskah pelantikan dan sumpah jabatan badan eksekutif mahasiswa
 
Analisis Isu Kontemporer
Analisis Isu KontemporerAnalisis Isu Kontemporer
Analisis Isu Kontemporer
 
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORTATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
 
Kumpulan TOR / Kerangka Acuan Kerja
Kumpulan TOR / Kerangka Acuan KerjaKumpulan TOR / Kerangka Acuan Kerja
Kumpulan TOR / Kerangka Acuan Kerja
 
Kesiapsiagaan Bela Negara
Kesiapsiagaan Bela NegaraKesiapsiagaan Bela Negara
Kesiapsiagaan Bela Negara
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan Negara
 
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
 
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIANPENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
 
Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara
 
Biodata penulis buku
Biodata penulis bukuBiodata penulis buku
Biodata penulis buku
 
Metode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian Pengembangan
Metode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian PengembanganMetode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian Pengembangan
Metode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian Pengembangan
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
 
Proposal mubes
Proposal mubesProposal mubes
Proposal mubes
 
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis KinerjaPenyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis Kinerja
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
 
Perencanaan Penganggaran APBN
Perencanaan Penganggaran APBNPerencanaan Penganggaran APBN
Perencanaan Penganggaran APBN
 
Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018
 
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
 
Instrumen supervisi kegiatan pembelajaran
Instrumen supervisi kegiatan pembelajaranInstrumen supervisi kegiatan pembelajaran
Instrumen supervisi kegiatan pembelajaran
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan Negara
 

Similar to perka lan 28 tahun 2017 tentang pedoman penulisan karya tulis ilmiah bagi analis kebijakan

Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...
Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...
Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...Vanny Andriani Huang
 
Menkumham2008 01
Menkumham2008 01Menkumham2008 01
Menkumham2008 01ary-red78
 
Implementasi Hukum Adminstrasi Pelayanan Publik dalam OSS RBA.
Implementasi Hukum Adminstrasi Pelayanan Publik dalam OSS RBA.Implementasi Hukum Adminstrasi Pelayanan Publik dalam OSS RBA.
Implementasi Hukum Adminstrasi Pelayanan Publik dalam OSS RBA.henrifayol2
 
KONSEP ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
KONSEP ANALISIS LAPORAN KEUANGANKONSEP ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
KONSEP ANALISIS LAPORAN KEUANGANBiyah Djauhar
 
Laporan pasca seminar na 19 des 07 tentang kajian tahun 2007
Laporan pasca seminar na 19 des 07 tentang kajian tahun 2007Laporan pasca seminar na 19 des 07 tentang kajian tahun 2007
Laporan pasca seminar na 19 des 07 tentang kajian tahun 2007murniantik
 
201809211637341913. perkalan no.9-tahun-2008-tentang-pedoman-penyusunan-karya...
201809211637341913. perkalan no.9-tahun-2008-tentang-pedoman-penyusunan-karya...201809211637341913. perkalan no.9-tahun-2008-tentang-pedoman-penyusunan-karya...
201809211637341913. perkalan no.9-tahun-2008-tentang-pedoman-penyusunan-karya...AndreasRommyJ
 
Permenpan2013 045 angka kredit analis
Permenpan2013 045 angka kredit analisPermenpan2013 045 angka kredit analis
Permenpan2013 045 angka kredit analisWinarto Winartoap
 
permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...
permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...
permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...Ridho Fitrah Hyzkia
 
Permenpan no.45 tahun 2013 jfak
Permenpan no.45 tahun 2013 jfakPermenpan no.45 tahun 2013 jfak
Permenpan no.45 tahun 2013 jfaktaufikoke
 
Kegiatan pengembangan profesi pengawas sekolah
Kegiatan pengembangan profesi pengawas sekolahKegiatan pengembangan profesi pengawas sekolah
Kegiatan pengembangan profesi pengawas sekolahSuaidin -Dompu
 
perka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfak
perka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfakperka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfak
perka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfakRidho Fitrah Hyzkia
 
1.06 penyusunan & penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sdm
1.06 penyusunan & penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sdm1.06 penyusunan & penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sdm
1.06 penyusunan & penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sdmMikhail Rasyid
 
Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)
Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)
Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)Dee Kyuhyunnie
 
Pp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pns
Pp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pnsPp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pns
Pp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pnsarmansyah44
 
Peraturan presiden no_106_tahun_2007[1]
Peraturan presiden no_106_tahun_2007[1]Peraturan presiden no_106_tahun_2007[1]
Peraturan presiden no_106_tahun_2007[1]DONALD VERNANDO RARUNG
 
Sosialisasi JFAK - Kemenko Perekonomian 021221 Copy.pdf
Sosialisasi JFAK - Kemenko Perekonomian 021221 Copy.pdfSosialisasi JFAK - Kemenko Perekonomian 021221 Copy.pdf
Sosialisasi JFAK - Kemenko Perekonomian 021221 Copy.pdfSonnyAmeriansahSoeko
 
Menulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy BriefMenulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy BriefTri Widodo W. UTOMO
 
JAKA - Volume 2 Nomor 2 Desember 2017 - ISSN 2528-0651
JAKA - Volume 2 Nomor 2  Desember 2017  - ISSN 2528-0651 JAKA - Volume 2 Nomor 2  Desember 2017  - ISSN 2528-0651
JAKA - Volume 2 Nomor 2 Desember 2017 - ISSN 2528-0651 Masriermawijya
 
JAKA - Volume 2 Nomor 2 Desember 2017 - ISSN 2528-0651
JAKA - Volume 2 Nomor 2  Desember 2017  - ISSN 2528-0651JAKA - Volume 2 Nomor 2  Desember 2017  - ISSN 2528-0651
JAKA - Volume 2 Nomor 2 Desember 2017 - ISSN 2528-0651Endangmasri
 

Similar to perka lan 28 tahun 2017 tentang pedoman penulisan karya tulis ilmiah bagi analis kebijakan (20)

Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...
Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...
Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...
 
Menkumham2008 01
Menkumham2008 01Menkumham2008 01
Menkumham2008 01
 
Implementasi Hukum Adminstrasi Pelayanan Publik dalam OSS RBA.
Implementasi Hukum Adminstrasi Pelayanan Publik dalam OSS RBA.Implementasi Hukum Adminstrasi Pelayanan Publik dalam OSS RBA.
Implementasi Hukum Adminstrasi Pelayanan Publik dalam OSS RBA.
 
KONSEP ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
KONSEP ANALISIS LAPORAN KEUANGANKONSEP ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
KONSEP ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 
Laporan pasca seminar na 19 des 07 tentang kajian tahun 2007
Laporan pasca seminar na 19 des 07 tentang kajian tahun 2007Laporan pasca seminar na 19 des 07 tentang kajian tahun 2007
Laporan pasca seminar na 19 des 07 tentang kajian tahun 2007
 
201809211637341913. perkalan no.9-tahun-2008-tentang-pedoman-penyusunan-karya...
201809211637341913. perkalan no.9-tahun-2008-tentang-pedoman-penyusunan-karya...201809211637341913. perkalan no.9-tahun-2008-tentang-pedoman-penyusunan-karya...
201809211637341913. perkalan no.9-tahun-2008-tentang-pedoman-penyusunan-karya...
 
Permenpan2013 045 angka kredit analis
Permenpan2013 045 angka kredit analisPermenpan2013 045 angka kredit analis
Permenpan2013 045 angka kredit analis
 
permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...
permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...
permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...
 
Permenpan no.45 tahun 2013 jfak
Permenpan no.45 tahun 2013 jfakPermenpan no.45 tahun 2013 jfak
Permenpan no.45 tahun 2013 jfak
 
Kegiatan pengembangan profesi pengawas sekolah
Kegiatan pengembangan profesi pengawas sekolahKegiatan pengembangan profesi pengawas sekolah
Kegiatan pengembangan profesi pengawas sekolah
 
perka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfak
perka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfakperka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfak
perka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfak
 
Permenpan2013 045
Permenpan2013 045Permenpan2013 045
Permenpan2013 045
 
1.06 penyusunan & penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sdm
1.06 penyusunan & penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sdm1.06 penyusunan & penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sdm
1.06 penyusunan & penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sdm
 
Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)
Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)
Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)
 
Pp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pns
Pp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pnsPp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pns
Pp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pns
 
Peraturan presiden no_106_tahun_2007[1]
Peraturan presiden no_106_tahun_2007[1]Peraturan presiden no_106_tahun_2007[1]
Peraturan presiden no_106_tahun_2007[1]
 
Sosialisasi JFAK - Kemenko Perekonomian 021221 Copy.pdf
Sosialisasi JFAK - Kemenko Perekonomian 021221 Copy.pdfSosialisasi JFAK - Kemenko Perekonomian 021221 Copy.pdf
Sosialisasi JFAK - Kemenko Perekonomian 021221 Copy.pdf
 
Menulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy BriefMenulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy Brief
 
JAKA - Volume 2 Nomor 2 Desember 2017 - ISSN 2528-0651
JAKA - Volume 2 Nomor 2  Desember 2017  - ISSN 2528-0651 JAKA - Volume 2 Nomor 2  Desember 2017  - ISSN 2528-0651
JAKA - Volume 2 Nomor 2 Desember 2017 - ISSN 2528-0651
 
JAKA - Volume 2 Nomor 2 Desember 2017 - ISSN 2528-0651
JAKA - Volume 2 Nomor 2  Desember 2017  - ISSN 2528-0651JAKA - Volume 2 Nomor 2  Desember 2017  - ISSN 2528-0651
JAKA - Volume 2 Nomor 2 Desember 2017 - ISSN 2528-0651
 

More from Ridho Fitrah Hyzkia

The Civil Service System of The Republic of Korea
The Civil Service System of The Republic of KoreaThe Civil Service System of The Republic of Korea
The Civil Service System of The Republic of KoreaRidho Fitrah Hyzkia
 
Pemilu dan Turbulensi Politik 2019
Pemilu dan Turbulensi Politik 2019Pemilu dan Turbulensi Politik 2019
Pemilu dan Turbulensi Politik 2019Ridho Fitrah Hyzkia
 
Manajemen Media Sosial Instansi Pemerintah
Manajemen Media Sosial Instansi PemerintahManajemen Media Sosial Instansi Pemerintah
Manajemen Media Sosial Instansi PemerintahRidho Fitrah Hyzkia
 
Hoax dan tanggungjawab sosial media pers
Hoax dan tanggungjawab sosial media persHoax dan tanggungjawab sosial media pers
Hoax dan tanggungjawab sosial media persRidho Fitrah Hyzkia
 
Kebijakan Bank Indonesia terkait Virtual Currency
Kebijakan Bank Indonesia terkait Virtual CurrencyKebijakan Bank Indonesia terkait Virtual Currency
Kebijakan Bank Indonesia terkait Virtual CurrencyRidho Fitrah Hyzkia
 
Indonesia Digital Landscape 2018
Indonesia Digital Landscape 2018 Indonesia Digital Landscape 2018
Indonesia Digital Landscape 2018 Ridho Fitrah Hyzkia
 
Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2017
Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2017Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2017
Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2017Ridho Fitrah Hyzkia
 
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945 - 2017
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945 - 2017Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945 - 2017
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945 - 2017Ridho Fitrah Hyzkia
 
Ada Apa dengan Milenial? Orientasi Sosial, Ekonomi dan Politik
Ada Apa dengan Milenial? Orientasi Sosial, Ekonomi dan PolitikAda Apa dengan Milenial? Orientasi Sosial, Ekonomi dan Politik
Ada Apa dengan Milenial? Orientasi Sosial, Ekonomi dan PolitikRidho Fitrah Hyzkia
 
Merekam Data e-Commerce Indonesia
Merekam Data e-Commerce IndonesiaMerekam Data e-Commerce Indonesia
Merekam Data e-Commerce IndonesiaRidho Fitrah Hyzkia
 
KH. Hasyim Asyari - Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri
KH. Hasyim Asyari - Pengabdian Seorang Kyai Untuk NegeriKH. Hasyim Asyari - Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri
KH. Hasyim Asyari - Pengabdian Seorang Kyai Untuk NegeriRidho Fitrah Hyzkia
 
Hasil Penilaian dan Kompetensi Kepatuhan terhadap Standar Pelayanan dan Kompe...
Hasil Penilaian dan Kompetensi Kepatuhan terhadap Standar Pelayanan dan Kompe...Hasil Penilaian dan Kompetensi Kepatuhan terhadap Standar Pelayanan dan Kompe...
Hasil Penilaian dan Kompetensi Kepatuhan terhadap Standar Pelayanan dan Kompe...Ridho Fitrah Hyzkia
 
Korupsi, Religiusitas dan Intoleransi
Korupsi, Religiusitas dan Intoleransi  Korupsi, Religiusitas dan Intoleransi
Korupsi, Religiusitas dan Intoleransi Ridho Fitrah Hyzkia
 
The Global Competitiveness Report 2016-2017
The Global Competitiveness Report 2016-2017The Global Competitiveness Report 2016-2017
The Global Competitiveness Report 2016-2017Ridho Fitrah Hyzkia
 
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024Ridho Fitrah Hyzkia
 

More from Ridho Fitrah Hyzkia (20)

The Civil Service System of The Republic of Korea
The Civil Service System of The Republic of KoreaThe Civil Service System of The Republic of Korea
The Civil Service System of The Republic of Korea
 
Pemilu dan Turbulensi Politik 2019
Pemilu dan Turbulensi Politik 2019Pemilu dan Turbulensi Politik 2019
Pemilu dan Turbulensi Politik 2019
 
Manajemen Media Sosial Instansi Pemerintah
Manajemen Media Sosial Instansi PemerintahManajemen Media Sosial Instansi Pemerintah
Manajemen Media Sosial Instansi Pemerintah
 
Media sosial dan hoax
Media sosial dan hoaxMedia sosial dan hoax
Media sosial dan hoax
 
Hoax dan tanggungjawab sosial media pers
Hoax dan tanggungjawab sosial media persHoax dan tanggungjawab sosial media pers
Hoax dan tanggungjawab sosial media pers
 
Kebijakan Bank Indonesia terkait Virtual Currency
Kebijakan Bank Indonesia terkait Virtual CurrencyKebijakan Bank Indonesia terkait Virtual Currency
Kebijakan Bank Indonesia terkait Virtual Currency
 
Indonesia Digital Landscape 2018
Indonesia Digital Landscape 2018 Indonesia Digital Landscape 2018
Indonesia Digital Landscape 2018
 
Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2017
Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2017Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2017
Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2017
 
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945 - 2017
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945 - 2017Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945 - 2017
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945 - 2017
 
Why indonesia & Why Now
Why indonesia & Why NowWhy indonesia & Why Now
Why indonesia & Why Now
 
Ada Apa dengan Milenial? Orientasi Sosial, Ekonomi dan Politik
Ada Apa dengan Milenial? Orientasi Sosial, Ekonomi dan PolitikAda Apa dengan Milenial? Orientasi Sosial, Ekonomi dan Politik
Ada Apa dengan Milenial? Orientasi Sosial, Ekonomi dan Politik
 
E-book Milenial
E-book MilenialE-book Milenial
E-book Milenial
 
Merekam Data e-Commerce Indonesia
Merekam Data e-Commerce IndonesiaMerekam Data e-Commerce Indonesia
Merekam Data e-Commerce Indonesia
 
Informasi APBN 2018
Informasi APBN 2018Informasi APBN 2018
Informasi APBN 2018
 
KH. Hasyim Asyari - Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri
KH. Hasyim Asyari - Pengabdian Seorang Kyai Untuk NegeriKH. Hasyim Asyari - Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri
KH. Hasyim Asyari - Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri
 
Hasil Penilaian dan Kompetensi Kepatuhan terhadap Standar Pelayanan dan Kompe...
Hasil Penilaian dan Kompetensi Kepatuhan terhadap Standar Pelayanan dan Kompe...Hasil Penilaian dan Kompetensi Kepatuhan terhadap Standar Pelayanan dan Kompe...
Hasil Penilaian dan Kompetensi Kepatuhan terhadap Standar Pelayanan dan Kompe...
 
Hasil Survey Keanekaragaman
Hasil Survey KeanekaragamanHasil Survey Keanekaragaman
Hasil Survey Keanekaragaman
 
Korupsi, Religiusitas dan Intoleransi
Korupsi, Religiusitas dan Intoleransi  Korupsi, Religiusitas dan Intoleransi
Korupsi, Religiusitas dan Intoleransi
 
The Global Competitiveness Report 2016-2017
The Global Competitiveness Report 2016-2017The Global Competitiveness Report 2016-2017
The Global Competitiveness Report 2016-2017
 
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
 

Recently uploaded

Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 

Recently uploaded (8)

Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 

perka lan 28 tahun 2017 tentang pedoman penulisan karya tulis ilmiah bagi analis kebijakan

  • 1. EMBAGA A LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI ANALIS KEBIJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan kualitas dan memenuhi standar penulisan ilmiah, perlu disusun pedoman sebagai acuan penulisan karya tulis ilmiah bagi Analis Kebijakan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara tentang Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi Analis Kebijakan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037);
  • 2. - 2 - 3. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 127); 4. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Administrasi Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1245); 5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 45 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Analis Kebijakan dan Angka Kreditnya (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor1342); 6. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 31 Tahun 2014 tentang Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Analis Kebijakan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1769); 7. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 27 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Jabatan Fungsional Analis Kebijakan dan Penilaian Kualitas Hasil Kerja Analis Kebijakan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1225); 8. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 14 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Kualitas Hasil Kegiatan Analis Kebijakan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1983); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TENTANG PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI ANALIS KEBIJAKAN.
  • 3. - 3 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Lembaga ini yang dimaksud dengan: 1. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. 2. Jabatan Fungsional Analis Kebijakan yang selanjutnya disingkat JFAK adalah jabatan fungsional tertentu yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melaksanakan kajian dan analisis kebijakan dalam lingkungan instansi Pusat dan Daerah. 3. Analis Kebijakan adalah PNS yang diberikan tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melaksanakan kajian dan analisis kebijakan di lingkungan instansi Pusat dan Daerah. 4. Karya Tulis Ilmiah yang selanjutnya disingkat KTI adalah sebuah tulisan cetak maupun non cetak yang dibuat oleh Analis Kebijakan, baik secara perseorangan maupun kelompok, yang dapat melibatkan jabatan lain dan disusun secara sistematis serta menawarkan solusi terhadap permasalahan kebijakan tertentu. 5. Risalah kebijakan adalah tulisan ilmiah yang ringkas dan berfokus pada isu kebijakan tertentu serta menawarkan alternatif solusi atas permasalahan kebijakan yang membutuhkan perhatian cepat dari pembuat kebijakan. 6. Kertas kerja kebijakan adalah tulisan hasil penelitian yang fokus pada isu kebijakan tertentu dan menawarkan alternatif rekomendasi solusi untuk disampaikan kepada para pemangku kepentingan.
  • 4. - 4 - 7. Makalah kebijakan adalah tulisan mengenai isu kontemporer yang memberikan alternatif kebijakan yang didukung oleh analisis tajam terhadap berbagai keluaran (output) yang dihasilkan dan sebagai informasi masukan (input) untuk membuat keputusan atas suatu kebijakan, baik terhadap kebijakan yang telah ada maupun kebijakan baru yang dianggap penting. 8. Artikel kebijakan adalah tulisan yang dibuat atas respons terhadap suatu kebijakan tertentu/khusus dengan tujuan untuk memberikan informasi/pandangan lain bagi pengambil kebijakan dan pihak-pihak yang terkait atas kebijakan yang dibuat serta bagi masyarakat umum. 9. Plagiasi adalah penyampaian suatu data, informasi, dan hasil/kesimpulan, baik hanya substansi maupun secara keseluruhan, dari suatu tulisan milik orang lain dan/atau milik sendiri tanpa menyebutkan sumber aslinya. 10. Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya disingkat LAN adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang diberi kewenangan melakukan pengkajian dan pendidikan dan pelatihan aparatur sipil negara. Pasal 2 Tujuan penyusunan Peraturan Lembaga ini adalah untuk: a. memberikan acuan dan pemahaman yang sama bagi Analis Kebijakan dalam menyusun KTI sesuai bidang kepakarannya; dan b. menyamakan persepsi dan keseragaman dalam penilaian kualitas KTI yang diajukan oleh Analis Kebijakan.
  • 5. - 5 - Pasal 3 KTI terdiri atas: a. risalah kebijakan; b. kertas kerja; c. makalah kebijakan; dan d. artikel kebijakan. Pasal 4 (1) Untuk melakukan penilaian KTI dapat dibentuk tim ahli dengan kualifikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan materi/substansi penulisan. (2) Penilaian KTI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada kaidah keilmuan dan ketentuan yang berlaku. Pasal 5 Pedoman penulisan KTI sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Lembaga ini. Pasal 6 Ketentuan mengenai KTI yang diatur dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara masih berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Lembaga ini. Pasal 7 Peraturan Lembaga ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
  • 6.
  • 7. LAMPIRAN PERATURAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI ANALIS KEBIJAKAN DAFTAR ISI Bab I Ketentuan Umum Penulisan KTI .......................................... 8 A. Pengertian ............................................................................. 8 B. Kaidah Penulisan................................................................... 8 Bab II Jenis dan Sistematika Penulisan KTI .................................. 11 A. Jenis KTI ............................................................................... 11 1. Risalah Kebijakan (Policy Brief)........................................ 11 2. Kertas Kerja Kebijakan (Policy Paper) ............................... 12 3. Makalah Kebijakan.......................................................... 13 4. Artikel Kebijakan ............................................................ 13 B. Sistematika Penulisan KTI ..................................................... 13 1. Risalah Kebijakan (Policy Brief)........................................ 13 2. Kertas Kerja Kebijakan (Policy Paper) ............................... 14 3. Makalah Kebijakan ......................................................... 15 4. Artikel Kebijakan ............................................................ 17 Bab III Etika Penulisan KTI dan Metode Pengutipan ...................... 18 A. Etika Penulisan KTI .............................................................. 18 B. Metode Pengutipan ............................................................... 18 Bab IV Penutup ............................................................................. 21
  • 8. - 8 - BAB I KETENTUAN UMUM PENULISAN KTI A. Pengertian 1. Karya Tulis Ilmiah (KTI) adalah sebuah tulisan cetak maupun non cetak yang dibuat oleh Analis Kebijakan, baik secara perseorangan maupun kelompok, yang dapat melibatkan jabatan lain dan disusun secara sistematis serta menawarkan solusi terhadap permasalahan kebijakan tertentu. 2. Risalah kebijakan (policy brief) adalah tulisan ilmiah yang ringkas dan berfokus pada isu kebijakan tertentu serta menawarkan alternatif solusi atas permasalahan kebijakan yang membutuhkan perhatian cepat dari pembuat kebijakan. 3. Kertas kerja kebijakan (policy paper) adalah tulisan hasil penelitian yang fokus pada isu kebijakan tertentu dan menawarkan alternatif rekomendasi solusi untuk disampaikan kepada para pemangku kepentingan. 4. Makalah kebijakan adalah tulisan mengenai isu kontemporer yang memberikan alternatif kebijakan yang didukung oleh analisis tajam terhadap berbagai keluaran (output) yang dihasilkan dan sebagai informasi masukan (input) untuk membuat keputusan atas suatu kebijakan, baik terhadap kebijakan yang telah ada maupun kebijakan baru yang dianggap penting. 5. Artikel kebijakan adalah tulisan yang dibuat atas respons terhadap suatu kebijakan tertentu/khusus dengan tujuan untuk memberikan informasi/ pandangan lain bagi pengambil kebijakan dan para pihakg terkait atas kebijakan yang dibuat serta bagi masyarakat umum. 6. Plagiasi adalah penyampaian suatu data, informasi, dan asil/kesimpulan, baik hanya substansi maupun secara keseluruhan, dari suatu tulisan milik orang lain dan/atau milik sendiri tanpa menyebutkan sumber aslinya.
  • 9. - 9 - B. Kaidah Penulisan KTI Analis Kebijakan dalam menulis KTI perlu memperhatikan beberapa hal antara lain sebagai berikut: 1. Ditulis menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penulis KTI harus memahami cara penulisan yang baik dengan struktur bahasa penulisan dan pemilihan kata-kata yang sesuai dengan kaidah dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia. 2. Ditulis menggunakan kalimat yang lugas, agar mudah dipahami pembaca. Analis Kebijakan sebagai penulis KTI harus memahami bahwa pembaca KTI memiliki keterbatasan waktu untuk memahami isi semua tulisan. Oleh sebab itu, narasi dalam penulisan KTI harus dituangkan secara singkat, jelas, dan tegas; 3. Argumentasi analisis meyakinkan. KTI merupakan buah hasil pemikiran atau penelitian yang mengandung penjelasan, pembuktian dan pencerahan tentang suatu pokok bahasan dalam bidang ilmu tertentu. Atas dasar tersebut, maka diperlukan argumentasi sebagai penyampaian logis secara formal tentang suatu pendapat, pernyataan, posisi, atau cara pandang tertentu yang berkaitan dengan suatu isu dan masalah publik yang menjadi perhatian para pembuat kebijakan. Argumentasi yang dibangun oleh penulis harus dapat memperkuat sisi penting/urgensi dari isu dan masalah kebijakan publik yang diangkat atau mendapat perhatian banyak pihak, khususnya pembuat kebijakan. KTI yang baik memiliki karakter argumen yang bersifat persuasif dan mengandung unsur kebaruan. Kekuatan persuasi sebuah argumen terletak pada kemampuan pemilihan kosakata atau penggunaan istilah-istilah oleh penulis. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan atau seni merajut perangkat rasional, emosional, dan gaya tertentu untuk meyakinkan pembaca. 4. Memiliki data dukung yang baik Argumentasi yang baik memerlukan data dukung atau bukti yang kuat (robust evidences). Keberadaan bukti juga menjadi pembeda argumen akademik dengan argumen pada umumnya. Bukti-bukti
  • 10. - 10 - dapat berupa data, informasi, hasil penelitian, statistik, survey, interview, maupun opini ahli (expert judgment) tentang informasi tertentu. Bukti yang baik setidaknya memenuhi 4 (empat) kriteria, yaitu relevan, reliabel, representatif, dan cukup. Relevan berarti bukti tersebut dalam konteks yang tepat dan mempunyai kaitan yang erat dengan permasalahan yang dibahas. Bukti harus dapat dipertanggungjawabkan dan diketahui kebenarannya (reliable). Tulisan di blog atau Wikipedia misalnya, tidak termasuk bukti yang reliabel untuk menjadi referensi. Representatif berarti bukti mampu memperjelas gambaran dari sebuah permasalahan atau memperkuat argumentasi atau justifikasi yang dibangun dalam analisis. Bukti dianggap cukup apabila telah sesuai dengan kebutuhan. 5. Disajikan dalam tampilan (layout) yang menarik. Penyajian data-data dan informasi dalam analisis menggunakan ilustrasi atau infografis. Penulis KTI perlu memperhatikan penggunaan ilustrasi atau infografis tersebut, karena tujuannya adalah mempermudah pembaca untuk menangkap pokok-pokok pikiran penulis. Penyajian data dan informasi dalam ilustrasi atau infografis juga dapat lebih mengefisienkan volume tulisan.
  • 11. - 11 - BAB II JENIS DAN SISTEMATIKA PENULISAN KTI A. Jenis KTI 1. Risalah Kebijakan (Policy Brief) Tujuan umum dari policy brief adalah untuk mendukung pembuatan kebijakan (pembuatan keputusan) berdasar informasi yang relevan (informed evidence-based) pada organisasi-organisasi yang relevan (memiliki wewenang untuk membuat kebijakan/ membuat keputusan). Muatan dalam policy brief menjelaskan isu/masalah, konteks, stakeholders, cakupan dan dampak. Policy brief mengeksplorasi berbagai penyebab masalah, hubungan antar berbagai isu terkait, serta mengidentifikasi implikasi temuan- temuan dalam analisis terhadap aktor-aktor kunci. Penyusunan policy brief dapat memiliki 2 (dua) tujuan utama yaitu sebagai media untuk eksplorasi dan advokasi. Policy brief sebagai media eksplorasi tidak hanya memberikan sebuah rekomendasi terpilih namun policy brief juga sebagai media advokasi memberikan pilihan terhadap sebuah solusi tertentu. Analisis penulis akan sangat menentukan saran penulis kepada decision maker untuk memilih alternatif kebijakan yang paling ‘tepat’ untuk dipilih. Beberapa catatan yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah policy brief yaitu: a. fokuskan pada satu masalah kebijakan; b. jelaskan tujuan; c. identifikasi fakta formal yang mendukung tujuan; d. argumentasikan dalam narasi yang mudah dipahami; e. susun rekomendasi yang dapat digunakan (accessible) oleh target pembaca atau audiens; dan f. batasi tulisan kurang lebih 1500 (seribu lima ratus) kata, dengan jumlah halaman 2 (dua) sampai dengan 4 (empat) halaman (maksimal 8 (delapan) halaman).
  • 12. - 12 - 2. Kertas Kerja Kebijakan (Policy Paper) Perbedaan dengan policy brief adalah policy paper lebih bersifat akademik dan sangat dibutuhkan oleh kalangan ilmiah yang sangat mementingkan logika dan argumentasi akademik. Policy paper disusun dengan tujuan: a. membantu dalam mengindentifikasi masalah kebijakan; b. membantu memahami isu yang sedang terjadi; dan c. berimplikasi terhadap desain dan perilaku kebijakan. Dalam policy paper penulis harus dapat membedakan antara fakta, intepretasi, dan opini. Adapun perbedaan di antara ketiganya adalah: a. fakta. Memuat data dan informasi yang dapat diuji kebenarannya secara objektif dan memiliki sifat murni dan bebas nilai (value- free). b. interpretasi. Merupakan penafsiran seseorang atas fakta tertentu. Interpretasi mungkin bersifat objektif, tetapi informasi mengenai sumbernya harus jelas karena mungkin banyak unsur subjektif. c. opini. Merupakan pendapat atau ekspresi seseorang atas suatu masalah. Opini sifatnya bebas dan merupakan sarana penting demokratisasi. Tetapi pembuat keputusan harus cermat dalam menggunakan opini karena sifatnya yang subjektif. 3. Makalah Kebijakan Secara umum makalah yang baik memiliki ciri umum sebagai berikut: a. akurat dan menyeluruh/komprehensif. Artinya bahwa makalah tersebut menyampaikan fakta dan gagasan secara akurat dan dibahas secara tuntas sehingga diharapkan mampu mengantisipasi pertanyaan-pertanyaan dari pembacanya.
  • 13. - 13 - b. memiliki sumber informasi yang baik. Artinya makalah yang baik memiliki data dan informasi yang lengkap dan juga mencantumkan kutipan. c. seimbang. Artinya mengungkap gagasan secara objektif. d. kreatif. Artinya fakta dan data yang ada dalam makalah sebaiknya ditata, dipadukan, dianalisis dan disimpulkan dengan menarik baik dari segi redaksi tulisan maupun ilustrasi visual. e. penulisannya harus benar. Artinya makalah harus terbebas dari kesalahan gaya bahasa, tata bahasa, tanda baca, penggunaan kata dan ejaan. f. penataannya sistematis mendeskripsikan gagasan secara runtut meliputi pendahuluan, permasalahan, pembahasan, kesimpulan dan saran, serta penutup. 4. Artikel Kebijakan Dalam menulis artikel kebijakan sebaiknya seorang Analis Kebijakan mengawalinya dengan pemaparan fakta sebagai data dari apa yang akan ditulis. Dari data tersebut penulis memberikan pendapat, pandangan, gagasan serta interpretasi. Artikel kebijakan dapat dimuat dalam surat kabar pada bagian atau halaman khusus yang biasa disebut dengan kolom opini (opinion page). Ada beberapa jenis artikel kebijakan yaitu: a. eksploratif yaitu artikel yang mengungkapkan fakta-fakta berdasarkan kajian dari penulisnya; b. eksplanatif yaitu artikel yang isinya menerangkan sesuatu untuk dapat dipahami pembaca; c. deskriptif yaitu artikel yang menggambarkan suatu permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat, sehingga dapat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi;
  • 14. - 14 - d. prediktif yaitu artikel yang berisi perhitungan atau ramalan apa yang bakal terjadi di kemudian hari berdasarkan perhitungan penulisnya; dan e. preskriptif yaitu artikel yang memberikan tuntunan kepada pembacanya untuk melakukan sesuatu sehingga tidak mengalami kekeliruan atau kesalahan. B. Sistematika Penulisan KTI Penulisan masing-masing jenis KTI dapat mengacu pada struktur atau sistematika penulisan yang diatur dalam pedoman ini. Sistematika masing-masing KTI adalah sebagai berikut: 1. Risalah Kebijakan (Policy Brief) Sistematika penulisan policy brief setidaknya memuat komponen-komponen sebagai berikut: a. Judul 1) menarik sehingga pembaca menjadi ingin mengetahui lebih lanjut. 2) memunculkan minat pembaca. 3) singkat dan jelas mewakili substansi isi tulisan. b. Ringkasan eksekutif (executive summary) 1) terdapat faktor-faktor yang menjadi akar masalahnya. 2) mengapa masalah tersebut perlu/strategis. 3) bagaimana solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. 4) siapa yang menjadi subjek dalam menyelesaikan masalah tersebut. c. Pendahuluan 1) terdiri dari beberapa kalimat ringkas akan tetapi menarik minat untuk membaca keseluruhan. 2) mengungkapkan urgensi dari topik yang diangkat. d. Deskripsi Masalah 1) spesifik langsung ke inti permasalahan. 2) terukur disertai bukti-bukti yang memadai (evidence- based). 3) analisis (apa, di mana, siapa, mengapa, dampak/efek).
  • 15. - 15 - e. Rekomendasi 1) spesifik memberikan solusi terhadap permasalahan yang diangkat. 2) terukur, dalam arti solusi yang ditawarkan sesuai dengan kemampuan pemangku kepentingan (stakeholder) serta didukung oleh faktor-faktor yang ada. 3) alternatif (disertai analisis singkat, metode penentuan/ pemilihan dan gambaran singkat alternatif yang dipilih). f. Apendiks (jika diperlukan) g. Referensi utama 2. Kertas Kerja Kebijakan (Policy Paper) Sistematika penulisan policy paper setidaknya memuat komponen sebagai berikut: a. Ringkasan eksekutif (executive summary) Umumnya ditulis dalam 500 (lima ratus) sampai dengan 750 (tujuh ratus lima puluh) kata tanpa ada kutipan atau catatan kaki. b. Pendahuluan Merupakan panduan bagi para pembaca policy paper sehingga pembaca memahami apa yang menjadi permasalahan, tujuan serta pemecahan masalahnya. Pada bab ini ditulis dalam 500 (lima ratus) sampai dengan 1250 (seribu dua ratus lima puluh) kata. c. Latar belakang dari kebijakan Merupakan deskripsi masalah yang akan dicari pemecahannya, kekuatan yang bisa dijadikan untuk mengatasi kebijakan dan kebijakan apa yang bisa diusulkan. Biasanya ditulis dalam 1000 (seribu) sampai dengan 3000 (tiga ribu) kata. d. Pernyataan kebijakan (policy statement). Bagian ini dapat memuat: 1) tujuan kebijakan; 2) profil kebijakan yang dibahas; 3) aktor kunci kebijakan; dan 4) alasan mengapa kebijakan akan mencapai sasaran.
  • 16. - 16 - e. Pembahasan Di bagian ini dibahas tentang kekuatan dan kelemahan dari kebijakan serta alternatif pilihan kebijakan yang dapat ditindaklanjuti oleh pembuat kebijakan. f. Kesimpulan dan rekomendasi Merupakan kesimpulan dari isi policy paper, di bagian ini dapat dijelaskan juga keterbatasan kebijakan yang diusulkan dan berisi langkah-langkah yang harus diambil setelah kebijakan tersebut diimplementasikan. g. Referensi Berisi daftar pustaka yang digunakan dalam penyusunan policy paper. h. Lampiran Lampiran-lampiran (jika memang ada). i. Biografi singkat penulis Merupakan bagian yang berisi tentang riwayat penulis mulai dari riwayat pendidikan, pengalaman serta pengalaman tulisan sebelumnya. 3. Makalah Kebijakan Sistematika penulisan makalah kebijakan setidaknya memuat komponen: a. Judul Judul harus spesifik, jelas, ringkas, menggugah rasa untuk dibaca, menggambarkan substansi atau isi dari tulisan serta mengandung unsur kata kunci. Tidak perlu diawali dengan kata penelitian/analisis/studi kecuali kata tersebut merupakan pokok bahasan dan ditulis dalam dua bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris). Diketik dengan huruf besar, ditebalkan (bold) kecuali pada nama latin. b. Nama Penulis Nama penulis ditampilkan dengan jelas, lengkap tanpa menyebutkan gelar, nama asli, penulisan nama sebaiknya tidak disingkat, jika nama akan disingkat maka harus memenuhi kaidah dan konsisten. Nama penulis utama harus berada paling awal.
  • 17. - 17 - c. Penulisan alamat penulis berisi nama instansi/lembaga tempat penulis bekerja dan alamat e-mail penulis (tidak boleh alamat e-mail instansi) d. Abstrak dan Kata Kunci Abstrak dibuat dalam kalimat sebanyak 250 (dua ratus lima puluh) kata dalam Bahasa Indonesia dan dalam Bahasa Inggris ditulis dalam satu lembar. Abstrak harus bersifat mandiri atau berdiri sendiri (stand alone). Kata kunci juga ditulis dalam dua bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) dan ditempatkan di bawah abstrak. Abstrak yang baik harus dapat memberikan gambaran dari isi makalah dan mengungkapkan: 1) permasalahan pokok yang dibahas; 2) metode analisis yang digunakan; 3) pernyataan singkat tentang kegiatan yang telah dilakukan. e. Pendahuluan terdiri dari latar belakang, permasalahan dan tujuan, hipotesis, rancangan penelitian dan tinjuan pustaka/reviu literatur. f. Metode penelitian 1) Berdasarkan karakteristik keilmuan harus rasional, empiris atau sistematis dengan sasaran hasil penelitian yang mutakhir. 2) Penjelasan mencakup bahan dan peralatan serta metode yang digunakan (alat analisis). 3) Memiliki deskripsi atau uraian mengenai prosedur yang dilakukan. 4) Penjelasan metode harus cukup terperinci. g. Hasil dan pembahasan (termasuk ilustrasi: gambar, tabel, grafik, foto, diagram, dan lain-lain). h. Kesimpulan Kesimpulan bukan merupakan tulisan ulang dari pembahasan dan juga bukan merupakan ringkasan, melainkan penyampaian singkat dalam bentuk kalimat utuh atau dalam bentuk butir-butir kesimpulan secara berurutan.
  • 18. - 18 - i. Saran Saran berisi rekomendasi akademik, tindak lanjut nyata, atau implikasi kebijakan atas kesimpulan yang diperoleh. j. Daftar pustaka Disusun berdasarkan aturan lembaga penerbit. Sebaiknya isi tulisan tidak terlalu banyak kutipan dari tulisan sendiri. Sumber acuan berjumlah paling sedikit sepuluh referensi. 4. Artikel Kebijakan Sistematika penulisan artikel kebijakan memiliki kekhususan dari ketiga jenis KTI Analis Kebijakan yang telah dijelaskan sebelumnya. Artikel kebijakan dapat disusun sesuai dengan bentuk artikel masing-masing yang telah ditentukan oleh organisasi/institusi/lembaga yang menerbitkan artikel kebijakan tersebut. Misalnya, artikel kebijakan yang berbentuk opini, sistematika penulisannya dapat mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan oleh media massa penerbit artikel opini. Sementara itu, artikel dalam bentuk jurnal ilmiah sistematika penulisannya pun mengikuti ketentuan institusi/lembaga yang menerbitkan jurnal ilmiah, baik jurnal nasional maupun jurnal internasional. Sistematika penulisan masing-masing jenis KTI di atas menjadi acuan bagi Analis Kebijakan untuk mendokumentasikan hasil kajian dan analisis kebijakan dalam bentuk KTI. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, sistematika penulisan KTI di atas dapat dikembangkan lagi sesuai dengan kebutuhan dokumentasi hasil kajian dan analisisis kebijakan yang dilakukan oleh Analis Kebijakan.
  • 19. - 19 - BAB III ETIKA PENULISAN KTI DAN METODE PENGUTIPAN A. Etika Penulisan KTI Etika yang harus diperhatikan oleh setiap Analis Kebijakan dalam menulis KTI antara lain: 1. Analis Kebijakan melakukan dan melaporkan hasil kajian dan analisisnya dalam bentuk karya tulis ilmiah yang sudah ditentukan secara bertanggung jawab, cermat dan seksama; 2. Analis Kebijakan hanya diperbolehkan menyebarluaskan karya tulis ilmiahnya untuk satu kali publikasi; 3. Analis memberikan pengakuan melalui: a. penyertaan sebagai penulis pendamping; b. pengutipan atau pemikiran orang lain; dan c. pernyataan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap karya ilmiahnya; 4. Analis Kebijakan harus menjunjung nilai kejujuran, menghindari upaya plagiasi serta pemalsuan informasi yang dapat memberi dampak negatif baik bagi eksistensi Analis Kebijakan itu sendiri maupun terhadap ilmu pengetahuan; 5. Seluruh penulis harus bertanggung jawab terhadap keakuratan data dan segala kontribusinya baik bagi penulis utama maupun penulis pendamping serta penulis harus mampu menjelaskan kontribusinya masing-masing jika diperlukan untuk validasi penilaian satuan hasil kegiatan atau pun untuk keperluan lainnya; dan 6. Sebagai bentuk pertanggungjawaban penulis maka tulisan yang dihasilkan harus berwujud serta mampu diakses oleh pembaca demi pengembangan tulisan tersebut. B. Metode Pengutipan Metode Pengutipan memberikan rambu-rambu bagi penulis KTI dalam mengambil kutipan. Kutipan merupakan bagian dari pernyataan, ide, pendapat, definisi atau hasil penelitian dari penulis lain atau penulis itu sendiri dan sudah terdokumentasi. Biasanya kutipan digunakan untuk menguatkan pendapat yang kita sampaikan.
  • 20. - 20 - Manfaat kutipan dalam penulisan KTI adalah: 1. menegaskan isi uraian; 2. membuktikan kebenaran dari sebuah pernyataan yang dibuat penulis; 3. memperlihatkan kepada pembaca materi dan teori yang digunakan penulis; 4. mengkaji intepretasi penulis terhadap bahan kutipan yang digunakan; 5. menunjukkan bagian atau aspek topik yang akan dibahas; dan 6. mencegah penggunaan dan pengakuan bahan tulisan orang lain sebagai milik sendiri (plagiasi). Penulis KTI dapat menggunakan salah satu referensi gaya penulisan untuk mengutip sumber kepustakaan atau sumber informasi primer sesuai dengan kebutuhan dan berdasarkan beberapa acuan yang telah menjadi standar gaya penulisan kutipan di dunia internasional. Beberapa gaya penulisan dalam pengutipan yang dapat dipilih oleh Analis Kebijakan sebagai penulis KTI antara lain: 1. American Psychological Association (APA) atau sering disebut Harvard Style; 2. Modern Language Association (MLA); 3. Chicago Manual of Style (CMS) atau Turabian Style; 4. Council of Science Editor (CSE); atau 5. American Medical Association (AMA), International Committee of Medical Journal Editors (ICMJE) atau Vancouver Style. Seluruh kutipan dari penulis/sumber lain harus disebutkan sumbernya. Apabila merangkum tulisan yang sudah dipublikasikan, penulis harus menuliskan arti yang sesungguhnya dari apa yang ditulis penulis aslinya. Bila penulis ragu apakah konsep atau fakta yang dikutip merupakan suatu pengetahuan umum, maka penulis harus membuat kutipan yang sesuai. Penulis harus memastikan kebenaran kutipan dan ketepatan referensi pada naskah, karena penilaian pembaca ditujukan kepada penulis yang pertama kali mempublikasikan temuan atau menyampaikan ide. Apabila menjelaskan hasil penelitian/kegiatan orang lain, lebih baik mengacu pada tulisan aslinya (bila memungkinkan), dibandingkan hanya mengambil informasi dari hasil suatu reviu.
  • 21. - 21 - Untuk daftar pustaka berupa referensi dari peraturan, undang- undang, dan sejenisnya maka penulisan sebagai berikut: Nomor dan Tahun peraturan/UU, Judul peraturan/UU yang dirujuk (cetak miring), Tanggal pengesahan/penerbitan (jika ada), Nomor lembaran negara (jika ada), Organisasi penerbitan (jika ada), Kota tempat pengesahan/penerbitan. Contoh: Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 45 Tahun 2013 Jabatan Fungsional Analis Kebijakan dan Angka Kreditnya. 4 November 2013. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1342. Jakarta. Untuk kutipan yang diambil dari internet, jika sumber kutipan berupa dokumen maka penulisan sebagai berikut: Nama penulis, tahun, Judul artikel (jika mengutip dari salah satu chapter, disebutkan chapter terlebih dahulu dan judul chapter ditulis dalam tanda kutip), tanggal akses, alamat web site. Contoh: Krause, Stephen D, 2007, “Chapter Three: Quoting, Paraphrasing, and Avoiding Plagiarism”, dalam the Process of Research Writing. Versi 1.0., diakses pada 19 Juli 2010 melalui http://www.stevendkrause.com/tprw Untuk kutipan yang diambil dari internet, jika sumber kutipan berupa tulisan di web site maka penulisan sebagai berikut: Nama penulis artikel, tahun, Judul artikel, Alamat web site, tanggal akses. Contoh: Goodman, G, 2004, Sarbanes-Oxley: Are We There Yet?, http://www.sarbanes-oxley.com, diakses tanggal 2 Desember 2004.