Dokumen tersebut membahas beberapa model komunikasi oral dan tulisan, termasuk model Stimulus-Respons, Aristoteles, Lasswell, Shannon-Weaver, Schramm, Newcomb, Westley dan Maclean, Berlo, Defleur, dan model komunikasi linear dan interaksional.
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
PPT KOMKES .pptx
1. Komunikasi Kesehatan
Kelompok 2
1. Lely Yulianti (2007010414)
2. Muhammad Hafizh Fawwaz Fariady (2007010389)
3. Normilawati (2007010251)
4. Tasya Herawati (2007010301)
Kelas : 1C Reguler Banjarbaru
2. Komunikasi Oral
Komunikasi sangat dibutuhkan untuk interaksi sesama manusia, oleh karena itu komunikasi
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari, sehingga tanpa adanya
komunikasi, kehidupan manusia tidak akan berjalan dengan sempurna. Karena komunikasi
itu memiliki peranan sangat penting, dibuatlah suatu model komunikasi.
Komunikasi memiliki beberapa model, dan setiap modelnya memiliki definisi yang berbeda
pula. Model komunikasi dibuat supaya mempermudah dalammemahami proses
komunikasi dan melihat komponen dasar yang perlu ada dalam suatu komunikasi.
Komunikasi juga merupakan suatu proses. Hal ini terlihat dari setiap gejalaatauperistiwa
yang tidak luput dari adanya suatu komunikasi yang terjalin antarmanusia.
3. A.Model Stimulus (Respons)
Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini
menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model ini beranggapan
bahwa kata-kata verbal, tanda-tanda nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan akan
merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Kita dapat
juga mengatakan bahwa proses ini merupakan perpindahan informasi ataupun
gagasan. Proses ini dapat berupa timbal balik dan mempunyai efek yang banyak.
Setiap efek dapat merubah perilaku dari komunikasi berikutnya
Model ini mengabaikan komunikasi sebagai sebuah proses. Dengan kata lain,
komunikasi dianggap sebagai hal yang statis.Manusia dianggap berprilaku karena
kekuatan dari luar ( stimulus ), bukan berdasarkan kehendak, keinginan, atau kemauan
bebasnya.
1. Model-model Komunikasi Oral
4. Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa juga disebut
sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model komunikasi verbal
yang petama. Komunikasi terjadi saat pembicara menyampaikan pesannya kepada
khalayak dengan tujuan mengubah perilaku mereka.
Aristoteles menerangkan tentang model komunikasi dalam bukunya Rhetorica, bahwa
setiap komunikasi akan berjalan jika terdapat 3 unsur utama :Pembicara (speaker),Pesan
(message), danPendengar (listener). Model ini lebih berorientasi pada pidato. Terutama
pidato untuk mempengaruhi orang lain.
Menurut Aristoteles, pengaruh dapat dicapai oleh seseorang yang dipecaya oleh publik,
alasan, dan juga dengan memainkan emosi publik.Tapi model ini juga memiliki banyak
kelemahan. Kelemahan yang pertama adalah, komunikasi dianggap sebagai fenomena
yang statis. Kelemahan yang kedua adalah, model ini tidak memperhitungkan komunikasi
non verbal dalam mempengaruhi orang lain.
Meskipun model ini mempunyai banyak kelemahan, tapi model ini nantinya akan menjadi
inspirasi bagi para ilmuwan komunikasi untuk mengembangkan model komunikasi modern.
B. Model Aristoteles
5. Model ini menggambarkan komunikasi dalam ungkapan who,says what, in which channel, to
whom, with what effect atau dalam bahasa Indonesia adalah, siapa,mengatakan apa,dengan
medium apa,kepada siapa,pengaruh apa? Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan
fungsinya terhadap masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa di dalam komunikasi terdapat tiga
fungsi.
Yang pertama adalah pengawasan lingkungan,yang mengingatkan anggota –anggota
masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan.Kedua adalah korelasi berbagai bagian
terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan.Ketiga adalah transmisi warisan sosial
dari suatu generasi ke generasi lainnya.
Model ini sering digunakan pada komunikasi massa. Who menjadi pihak yang mengeluarkan dan
menyeleksi berita, says what adalah bahan untuk menganalisa pesan itu.In which channel adalah
media.To whom adalah khalayak. Dan with what effect tadalah pengaruh yang diciptakan pesan
dari media massa kepada pembaca, pendengar, dan pemirsa. Sama seperti model komunikasi
lainnya, model ini juga mendapat kritik.
Hal itu dikarenakan model ini terkesan seperti menganggap bahwa komunikator dan pesan itu
selalu mempunyai tujuan. Model ini juga dianggap terlalu sederhana. Tapi, sama seperti model
komunikasi yang baik lainnya, model ini hanya fokus pada aspek-aspek penting dalam
komunikasi.
C. Model Lasswell
6. Model ini membahas tentang masalah dalam mengirim pesan berdasarkan tingkat
kecermatannya. Model ini mengandaikan sebuah sumber daya informasi(source
information)yang menciptakan sebuah pesan(message)dan mengirimnya dengan
suatu saluran (channel) kepada penerima (receiver) yang kemudian membuat ulang
(recreate) pesan tersebut.
Dengan kata lain, model ini mengasumsikan bahwa sumberdaya informasi
menciptakan pesan dari seperangkat pesan yang tersedia. Pemancar(transmitter)
mengubah pesan menjadi sinyal yang sesuai dengan saluran yang dipakai.
Sasaran(destination)adalah orang yang menjadi tujuan pesan itu.Saluran adalah
media yang mengirim tanda dari pemancar kepada penerima. Di dalam percakapan,
sumber informasi adalah otak, pemancar adalah suara yang menciptakan tanda yang
dipancarkan oleh udara. Penerima adalah mekanisme pendengaran yang kemudian.
d.Model Shannon dan Weaver
7. ● Model ini membahas tentang masalah dalam mengirim pesan berdasarkan tingkat kecermatannya.
Model ini mengandaikan sebuah sumber daya informasi(source information)yang menciptakan
sebuah pesan(message)dan mengirimnyadengan suatu saluran(channel)kepada
penerima(receiver)yang kemudian membuat ulang(recreate)pesan tersebut. Dengan kata lain,
model ini mengasumsikan bahwa sumberdaya informasi menciptakan pesan dari seperangkat
pesan yang tersedia. Pemancar(transmitter)mengubah pesan menjadi sinyal yang sesuai dengan
saluran yang dipakai. Sasaran(destination)adalah orang yang menjadi tujuan pesan itu.
● Saluran adalah media yang mengirim tanda dari pemancar kepada penerima. Di dalam
percakapan, sumber informasi adalah otak, pemancar adalah suara yang menciptakan tanda yang
dipancarkan oleh udara. Penerima adalah mekanisme pendengaran yang kemudian
merekonstruksi pesan dari tanda itu.
● Tujuannya adalah otak si penerima. Dan konsep penting dalam model ini adalah gangguan.Model
ini menganggap bahwa komunikasi adalah fenomena statis dan satu arah. Dan juga, model ini
terkesan terlalu rumit.
● Meskipun model ini sangat terkenal dalam penelitian komunikasi selama bertahun-tahun, tulisan-
tulisan Shannon dan Weaver sulit dipahami. Misalnya, formula Shannon untuk informasi (1948)
adalah sebagai berikut :H = -[P1 log p1 + p2 log p2 + ... = pn log pn],AtauH = -Σpi log pi
8. ● Wilbur Scheram membuat serangkai model komunikasi, dimulai dengan model komunikasi
manusia yang sederhana (1954), lalu model yang lebih rumit yang memperhitungkan
pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model komunikasi yang
dianggap interaksi dua individu.
● Model pertama mirip dengan model Shannon dan WeaverModel yang kedua Schramm
memperkenalkan gagasan bahwa kesamaan dalam bidang pengalaman sumber dan
sasaranlah yang sebenarnya dikomunikasikan, karena bagian sinyal itulah yang dianut sama
oleh sumber dan sasaran. Model yang ketiga Schramm menanggapkomunikasi sebagai
interaksi dengan kedua pihak yang menyandi(encode),menafsirkan(interpret),menyandi
ulang(decode),mentransmisikan(transmit),dan menerima sinyal(signal). Schramm berpikir
bahwa komunikasi selalu membutuhkan setidaknya tiga unsur : sumber(source),pesan
(message), dan tujuan (destination).Disini kita melihat umpan balik dan lingkaran yang
berkelanjutan untuk berbagi informasi.
E. Model Schramm
9. ● Theodore Newcomb (1953) melihat komunikasi dari pandangan sosial psokologi.
Model ini juga dikenal dengan nama modelABX. Model ini menggambarkan bahwa
seseorang (A) mengirim informasi kepada orang lain (B) tentang sesuatu (X). Model
ini mengasumsikan bahwa orientasi A ke B atau ke X tergantung dari mereka masing-
masing.
● Dan ketiganya memiliki sistem yang berisi empat orientasi.
● 1. Orientasi A ke X
● 2. Orientasi A ke B
● 3. Orientasi B ke X
● 4. Orientasi B ke A
● Dalam model ini, komunikasi adalah suatu hal yang lumrah dan efektif yang
membuat orang-orang dapat mengorientasikan diri mereka kepada lingkungannya.
Ini adalah model tindakan komunikasi yang disengaja oleh dua orang.
F. Model Newcomb
10. ● Model ini berbicara dalam dua konteks, komunikasi interpersonal dan massa. Perbedaan yang
paling penting diantara komunikasi interpersonal dan massa adalah pada umpan balik (feedback).
Di interpersonal, umpan balik berlangsung cepat dan langsung, sedang di komunikasi massa, umpan
baliknya bersifat tidak langsung dan lambat.
● Dalam komunikasi interpersonal model ini, terdapat lima bagian : orientasi objek (object orientation),
pesan (messages), sumber (source), penerima (receiver), dan umpan balik (feedback). Sedang
komunikasi massa pada model ini mempunyai bagian tambahan, yaitu penjaga gerbang (gate
keeper) atau opinion leader (C) yang akan menerima pesan dari sumber atau dengan melihat
kejadian disekitarnya. Lalu opinion leader membuat pesannya sendiri yang akan dikirim kepada
penerima. Sehingga proses penyaringan telah terbentuk.
● Ada beberapa konsep yang penting dari model ini: umpan balik, perbedaan dan persamaan antara
komunikasi interpersonal dan massa dan opinion leader yang menjadi hal penting di komunikasi
massa.Model ini juga membedakan antara pesan yang bertujuan dan tidak bertujuan.
G. Model Westley dan Maclean
11. ● Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell,terdiri
darimodel verbaldanmodel diagramatik.
● Model Verbal:
Seseorang(sumber)mempersepsikejadian dan bereaksi dalam situasi melalui
suatu alat (saluran, media, rekayasa fisik, fasilitas administrative, dan
kelembagaanuntuk distribusidan control)untuk menyediakan materi dalam suatu
bentuk dan konteks yang mengandung isi dengankonsekuensi yang ada
● .Model Diagramatik:
Seseorang mempersepsi kejadian dan mengirim beberapa pesan untuk
pemancar yang akan mengirim sinyal kepada penerima. Pada transmisi ini,
sinyal akan menghadapi gangguan dan menjadi SSSE untuk si tujuan
H. Model Gerbner
12. ● Model ini hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan hanya terdiri dari empat
komponen yaitu sumber (Source) berupa pembuat pesan, pesan (Message) yang berupa gagasan
yang diterjemahkan , saluran (Channel) sebagai media yang membawa pesan, dan penerima
(Receiver) atau target dari komunikasi itu sendiri.
● Hal yang positif dari model ini adalah, model ini dapat mencakup perlakuan dari komunikasi
massa, publik, interpersonal, dan komunikasi tertulis. Model ini juga bersifat heuristic. Tapi, model ini
juga memiliki kelemahan. Model ini menganggap komunikasi sebagai fenomena yang statis. Tidak
ada umpan balik. Dan komunikasi nonverbal dianggap sebagai hal yang tidak penting.Model
komunikasi Berlo menekankan komunikasi sebagai suatu proses.
● Disamping itu, juga menekankan ide bahwa meaning are in the people atau arti pesan yang
dikirimkan pada orang yang menerima pesan bukan pada kata–kata itu sendiri. Melainkan dari arti
atau makna kata pesan yang ditafsirkan si pengirim bukan pada apa yang ada dalam komponen
pesan itu sendiri. Berlo juga mengubah pandangan orang menjadi menginterpretasikan
komunikasi.
I. Model Berlo
13. ● Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan menyisipkanperangkat
mediamassa(mass medium device)danperangkat umpan balik(feedback device).
Model ini menggambarkansumber(source), pemancar(transmitter),
penerima(receiver), dan tujuan(destination)sebagai fase yang terpisah dalam
proses komunikasi massa, serupa dengan fase–fase yang digambarkan Schramm.
● Fungsi dari penerima dalam model Defleur adalah menerima informasi dan
menyandikannya.
● Menurut Defleur, komunikasi bukanlah sebuah pemindahan makna. Komunikasi
terjadi dengan seperangkat komponen operasi di dalam sistem teoritis, dengan
konsekuensinya adalah isomorpis diantara internal penerima kepada seperangkat
simbol kepada sumber dan penerima.
J. Model Defleur
14. ● Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada
tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication.Mereka mendeskripsikan
komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon
dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana
informasi melewati berbagai saluran (channel).
● Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model).
Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message)
dan penerima (receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim
atau penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit
terhadap partisipan-partisipan dalam proses komuni
K. Model Komunikasi Linear
15. ● Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang
menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator.
● Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada
penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan
bahwa komunikasi selalu berlangsung.
● Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang
mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui
pengambilan peran orang lain(role-taking). Patut dicatat bahwa model ini
menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu
elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback),
atau tanggapan terhadap suatu pesan.
I. Model Interaksional
16. ● Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970.
Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung
secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi.
● Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan
penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas
komunikasi yang terjadi.
● Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan
menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dannonverbal.
● Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi
makna
M. ModelTransaksional
17. ● Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan
serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secaraberurutan (ada tahapan
ataukonsekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu.
● Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan
kepada komunikannya, sehingga dapat dapat menciptakan suatu persamaan
makna antara komunikan dengan komunikatornya.
● Proses Komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yag efektif
(sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya)
2. Komunikasi sebagai Proses
18. Public Speaking
• Public speaking adalah bentuk kemampuan komunikasi oral atau lisan tentang
sesuatu hal atau topik yang disampaikan kepada banyak orang. Dengan kata
lain, Public Speaking berarti berbicara di depan umum.
• Tujuannya untuk mempengaruhi, mengubah opini, mengajar, mendidik,
memberikan penjelasan serrta memberikan informasi kepada audiens pada
suatu tempat tertentu.
19. A. Manfaat Public Speaking
• Memupuk rasa percaya diri
Public speaking diharuskan untuk berbicara di depan banyak
orang. Dengan mempelajari kemampuan public speaking dan
terbiasa melakukannya, secara otomatis akan belajar untuk
memupuk rasa percaya diri.
• Membantu seseorang untuk berpikir kritis
Pemilihan kata atau kalimat yang tepat untuk diucapkan membuat
otak bekerja lebih aktif. Secara tidak langsung, hal itu merangsang
otak kita untuk berpikir lebih kritis.
20. • Membantu meningkatkan kemampuan leadership
Kemampuan public speaking secara tidak langsung dapat membantu
kita untuk berkomunikasi sesuai dengan latar belakang kawan bicara
kita. Hal ini adalah kemampuan yang sangat diperukan bagi seorang
pemimpin.
• Melatih seseorang untuk meningkatkan kualitas diri
Dengan semakin seringnya melakukan public speaking maka dapat
dinilai sebagai pribadi yang memiliki kemapuan baik untuk berbicara
didepan banyak orang. Sehingga akan sering diminta menjadi
perwakilan memberi sambutan atau pidato.
21. B. Teknik Dasar Public Speaking
1. Teknik pernapasan untuk Public Speaking
Berbicara di depan umum jangan sampai “ngos-ngosan”, kurang napas, atau tidak mampu
mengatur dan mengendalikan pernapasan. Maka, berlatihlah agar bisa bernapas panjang
dan mampu mengelolanya.
Caranya, antara lain, tiup lilin yang menyala dalam jarak 1 meter, berulang-ulang, minimal
10x; tarik nafas sedalam mungkin (lewat hidung), lalu keluarkan lewat mulut pelan-pelan
sambil berdesis “zzz…. zzzz… zzzzz…”.
2. Teknik vokal untuk Public Speaking
Teknik vokal terpenting adalah intonasi yang benar, stressing pada kata/kalimat tertentu
yang dianggap penting, pelan saat permulaan dan akhir (volume), mainkan kecepatan
berbicara (speed/tempo) biar gak monoton, perhatikan pula artikulasi (kejelasan
kata/kalimat) dan pelafalan kata yang benar (pronounciation).
22. 3. Persiapan Public Speaking
Siapa yang tidak melakukan persiapan, dia sedang mempersiapkan kegagalan. Maka
persiapkan dengan mendalami materi, tema, topik, busana, kondisi fisik (biar fit), dan
latihan
4. Teknik Membuka Public Speaking
Banyak cara membuka pidato, namun yang paling favorit adalah membuka dengan
kisah/cerita, humor atau ungkapan lucu, mengutip pepatah/kata mutiara, dan langsung
mengemukakan inti materi yang akan disampaikan.
5. Penyampaian/Penguasa Materi Public Speaking
Membawa catatan sebagai contekan (using notes), menggunakan alat bantu visual seperti
infocus (using visual aids as notes), membaca naskah lengkap (reading complete text), dan
menghafalnya (memorize). Namun dua terakhir tidak disarankan untuk digunakan.
6. . Teknik Menutup Public Speaking
Jika hendak mengakhiri pidato, beri tanda (signal), bahwa Anda akan segera
mengakhirinya. Katakan, misalnya, “demikian yang dapat saya sampaikan, semoga
bermanfaat, dan mohon maaf jika ada yang tidak berkenan, wasalam…!” Jangan muter-
muter lagi, menjadikan pidato jadi tambah lama.
23. Komunikasi Oral antara Petugas
Petugas kesehatan harus bekerjasama membantu pasien untuk
memecahkan masalah kesehatan yang kompleks. Menurut Endang
Basuki, pasien sering merasa bingung karena dua dokter (pelayan
kesehatan) yang menangani penyakitnya memberikan nasehat yang
berbeda, atau kadang bertentangan. Lemahnya komunikasi antar
petugas kesehatan dapat mempengaruhi kualitas pelayanan
kedokteran yang diberikan, yang pada gilirannya dapat menimbulkan
kerugian pada pasien dan keluarganya.
Bayangkan apabila komunikasi antar petugas kesehatan tidak
berjalan dengan baik. Misalnya dokter yang menulis resep untuk pasien,
akan tetapi apoteker tidak dapat membaca resepnya dengan baik. Hal
ini dapat menimbulkan adanya kesalahan pemberian obat atau dosis
yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasien dan kemungkinan dapat
berakibat fatal. Sepeerti yang telah dituliskan dalam paragraf
sebelumnya, kepuasan pasien adalah tujuan utama dalam pelayanan
kesehatan. Apabila pasien menuntut makan nama baik rumah sakit
dapat tercemar.
24. Ada 3 penyebab yang dapat
berdampak terhadap hubungan
antar petugas kesehatan yaitu :
● Role Stress adalah suasana hati pelayan kesehatan yang
dapat mempengaruhi komunikasi verbal dan non verbal
dengan sesama petugas contohnya petugas kesehatan
hampir setiap hari harus menjelaskan hal-hal yang
berkaitan dengan nyawa seseorang.
● lack of interprofessional understanding adalah adanya
petugas kesehatan yang tidak memahami perannya
dengan baik sehingga terjadi kebingungan.
● autonomy struggles adalah kapasitas untuk melakukan
otonomi sangat penting agar petugas dapat memenuhi
peran profesinya.
• Role Stress,
• Lack of Interprofessional Understanding
• Autonomy Struggles
25. Mitra Kerja
Komunikasi kesehatan antar mitra kesehatan memerlukan
cara atau strategi agar komunikasi berjalan dengan efektif.
Beberapa cara agar terjalin komunikasi kesehatan antar mitra
kesehatan yang efektif yaitu berkomunikasi dengan detail,
cepat, akurat, serta disrtai dengan bukti. Komunikasi secara
detail seperti melakukan pertukaran informasi dengan lebih
terperinci.
Contohnya saat dokter menjelaskan kondisi pasien kepada
perawat. Komunikasi secara cepat dan akurat sangat perlu
diterapkan dalam keadaan pasien yang gawat sehingga
pelayan kesehatan perlu menangani dengan segera.
26. Keberhasilan dari komunikasi yang
efektif antara tim kesehatan/
kemitraan
Keberhasilan dari komunikasi yang efektif antara tim kesehatan bergantung
pada hubungan baik di antara tenaga kesehatan.
Menurut Kumala (1995) keberhasilan kerja kelompok bergantung pada hubungan
baik di antara anggota tim, terutama antara pemimpin tim dengan anggota tim
lainnya. Pemimpin tim memiliki fungsi yaitu, mendorong terjadinya komunikasi,
mengamati proses komunikasi yang terjalin, serta memberi perhatian kepada semua
anggota agar komunikasi berjalan dengan efektif.
Menurut Berridge (2010), komunikasi interprofesi merupakan faktor yang sangat
berpengaruh dalam meningkatkan keselamatan pasien, karena melalui komunikasi
interprofesi yang berjalan efektif, akan menghindarkan tim tenaga kesehatan dari
kesalahpahaman yang dapat menyebabkan medical error.
27. Stakeholder (Pemangku Kepentingan)
Arti Stakeholder adalah pemangku kepentingan atau pihak
yang berkepentingan. Stakeholder dapat dijumpai dimanapun,
terutama di kehidupan sehari-hari sehingga tidak lepas dari
keberadaan tokoh penting tersebut. Seorang Komunikasi
Kesehatan berinteraksi dengan berbagai pihak/pemangku
kepentingan mulai dari pelayanan masyarakat, hingga kepada
pasien sampai dokter bahkan dengan Orang-orang Komunikasi
kesehatan.
Menurut Freeman, stakeholders adalah suatu kelompok
masyarakat ataupun individu yang saling mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh pencapaian tujuan tertentu dari organisasi.
28. Komunikasi nonverbal adalah proses yang dijalani oleh
seseorang individu atau lebih pada saat menyampaikan isyarat-
isyarat nonverbal yang memiliki potensi untuk merangsang makna
dalam pikiran individu atau individu-individu lain. Istilah nonverbal
biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi
di luar kata-kata terucap dan tertulis walau tidak terdapat
kesepakatan tentang proses nonverbal ini, kebanyakan ahli setuju
bahwa hal-hal berikut mesti dimasukkan seperti isyarat, ekspresi
wajah, pandangan mata, postur, gerakan tubuh, sentuhan, pakaian,
artefak, diam, ruang, waktu dan suara.
Komunikasi Non-Verbal
29. ● Untuk mengulangi perilaku verbal, misalnya menganggukkan kepala ketika mengatakan
“ya”.
● Untuk menekankan atau melengkapi, komunikasi nonverbal digunakan untuk
menonjolkan atau menekankan beberapa bagian dari pesan verbal. Misalnya saja
tersenyum untuk menekankan suatu hal tertentu.
● Untuk menggantikan, misalnya mengatakan “oke” dengan tangan tanpa berkata apa-
apa yang dapat digantikan dengan menganggukkan kepala untuk mengatakan “ya”
atau menggelengkan kepala untuk mengatakan “tidak.”
● Untuk meregulasi perilaku verbal, contohnya mengerutkan bibir, mencondongkan badan
ke depan, atau membuat gerakan tangan untuk menunjukkan bahwa anda ingin
mengatakan sesuatu.
Fungsi Komunikasi Non-Verbal
30. A. Kinesik atau Gerak Tubuh
Setiap anggota tubuh seperti wajah (termasuk senyuman dan pandangan mata), tangan,
kepala, kaki dan bahkan tubuh secara keseluruhan dapat digunakan sebagai isyarat
simbolik. Karena dalam hidup, semua anggota badan senantiasa bergerak.
B. Sentuhan
Studi tentang sentuh – menyentuh di sebut haptika (haptics), seperti foto, adalah suatu
prilaku nonverbal yang multi makna, dapat menggantikan seribu kata.
C. Paralinguistik atau Suara
Setiap karakteristik suara mengkomunitaskan emosi dan pikiran seseorang. Pesan
paralinguistik adalah pesan nonverbal yang berhubungan dengan cara mengucapkan
pesan verbal, satu pesan yang sama dapat menyampaikan arti yang berbeda bila
diucapkan secara berbeda.
D. Penampilan fisik
Bagaimana cara seseorang berpakaian, warna, model pakaian, menyisir
rambut,merupakan unsur-unsur tampilan yang menunjukkan sebuah pesan. Simbol
nonverbal seperti ini erat kaitannya dengan penilaian budaya
Klasifikasi Pesan Non-Verbal
31. ● Komunikasi yang efektif adalah bagian utama dalam mencapai tujuan
pendidikan. Komunikasi yang sukses dan efektif berasaldari pelaksanaan proses
komunikasi.
● Orang–orang yang terlibat akanmeningkatkan keterampilan komunikasi mereka
jika mereka mengikuti proses komunikasi, dan tinggal jauh dari hambatan yang
berbeda.
● Telah terbukti bahwa individu yang memahami proses komunikasi akan
berkembang menjadi komunikator yang lebih efektif, dan komunikator yang
efektif memiliki kesempatan lebih besar untuk menjadi sukses. Oleh karena itu
kita harus menggunakan model-model komunikasiyang pas dalam
berkomunikasi
3. Kesimpulan