SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Judul
Materi
PILAR-PILAR
TAZKIYATUL NAFSI'
Oleh Pondok Putri Annisa
1. NAFSU
• NAFSU ada pada manusia setelah bercampur
JASAD dan RUH (7:172. 39:42)
JASAD + RUH = NAFSU
JASAD – RUH (tidur) = TIDAK ADA NAFSU
RUH – JASAD (mati) = TIDAK ADA NAFSU
• Nafsu yang pertama ada adalah nafsu yang
mengakui Allah SWT sebagai Tuhan
• 7:172
ُ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ل‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ َ‫و‬
َ‫ش‬ ‫ى‬َ‫ل‬َِ ‫ا‬ُ‫ل‬‫ل‬ََ ْ‫م‬ََُُِِِِ
‫َل‬‫ن‬ْ‫د‬ِ‫ه‬
2. Fluktuatif
• Kondisi jiwa manusia tidak pernah statik, tapi
dinamik (fluktuatif)
– Saat dzikir menonjol  nafsu akan tenang 13:28
– Saat akal menonjol  nafsu terombang-ambing
– Saat syahwat menonjol  nafsu tak terkawal
• Mengawal jiwa sangat penting dalam
kehidupan muslim  selamat dunia akhirat
3. RUH dan HAWA
• Ruh
– Allah SWT memuliakan ruh sehingga
menyandingkan ruh dengan DiriNya (32:9)
ِِ‫ه‬ ِ‫وح‬ُ‫ر‬ (ruhNya)
– Ini seperti pada kalimat ‫بيتِهللاِتعالى‬ (rumah
Allah Ta’ala) dan ‫ناقةِهللاِتعالى‬ (unta Allah
Ta’ala)
– Juga sebagai pemberitahuan bahwa ruh itu
adalah makhluk yang menakjubkan dan ciptaan
yang belum pernah ada sebelumnya
• Hawa (‫لهاى‬ )
– Berarti KEINGINAN: baik ataupun buruk
– Mengikuti hawa berarti mengikuti apa saja
keinginannya, baik ataupun buruk, tanpa
batasan
– Ia seperti BINATANG
– Ada manusia yang menuhankan hawa-nya
(25:43, 45:23) ِ
ُ‫ه‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ه‬ُِ‫ه‬َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ (tidak ada yang sesuatu
yang diingini kecuali diikutinya)
Ruh Mendominasi Hawa (1)
• Jika kondisi RUH kita dominan atas hawa:
• Manusia akan ringan untuk beribadah,
berkorban, berjihad, dll
• Hilanglah kemalasan untuk beribadah
• Jiwanya menjadi tenang karena banyak
dzikrullah (13:28)
• Mampu mencegah dari perbuatan keji dan
munkar (29:45)
Ruh Mendominasi Hawa (1)
• Oleh karena itu, agar kondisi ini (ruh
dominan atas hawa) maka PERLU
MEMPERBANYAK DZIKRULLAH
• Jiwa yang selalu tenang itu disebut dengan
ُ‫ة‬َّ‫ن‬ِ‫ئ‬َ‫م‬ْ‫ط‬ُ‫م‬ْ‫ل‬َ‫ا‬ ُ‫س‬ْ‫ف‬َّ‫ن‬‫ل‬َ‫ا‬ (29:27-30)
• ،ِ‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ِِ‫هللا‬ِ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ُِ‫ه‬ُ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ِ ْ‫ت‬َّ‫ن‬َ‫أ‬َ‫م‬ْ‫ط‬‫ِا‬ِ‫ن‬َ‫م‬ٌِ‫ل‬‫ا‬َ‫ح‬
َِ‫ل‬َ‫ك‬ِ‫ات‬َ‫ِو‬،ِِ‫ه‬ ِ
‫ر‬ْ‫م‬َ‫أل‬َِ‫م‬ِ‫ل‬َ‫س‬َ‫ف‬
َ‫ل‬َ‫ع‬
‫ْه‬‫ي‬
(keadaan orang yang jiwanya tenang kepada Allah
Ta’ala, sehingga ia menerima perintahNya dan
bertawakkal kepadaNya)
• Jiwa yang tenang dan yakin: yakin bahwa Allah
adalah Tuhannya, maka ia tunduk kepadaNya
• Jiwa yang meyakini dan tenang dengan pahala
Allah
• Jiwa yang ridho dengan ketetapan Allah
• Jiwa ini, istiqamah di atas taubatnya hingga
akhir kehidupan, lalu menyusuli
kekurangannya dan tidak berkeinginan
untuk mengulangi dosa-dosanya, kecuali
ketergelinciran yang tidak dapat dihindari
kecuali oleh para Nabi
• Ia dapat juga tidak terlepas dari perlawanan
hawa nafsu tetapi serius dalam melakukan
mujahadah dan menentangnya
Panggilan Mulia
• Panggilan oleh malaikat dengan ungkapan seperti
pada ayat-ayat dilakukan 2 kali: menjelang ajal
dan saat dibangkitkan dari kubur
– Allah memanggil dengan panggilan yang sangat lembut
dan mulia
– Tempat kembali (rumahnya): di sisi Allah + kepuasan
– Kawan-kawannya: hamba-hamba Allah
– Masuk sorga
Contoh yang memiliki Ruh Mendominasi
Hawa:
1. Wafatnya Ibnu Abbas
• Saat Ibnu Abbas wafat di Thaif, terbanglah makhluk yang
tidak pernah terlihat sebelumnya berbentuk seperti Ibnu
Abbas. Makhluk itu masuk ke dalam katilnya dan tidak
pernah kelihatan lagi keluar dari padanya. Ketika jenazah
Ibnu Abbas diletakkan di dalam liang kuburnya,
terdengarlah ada yang membaca ayat tersebut di pinggir
kurubnya tanpa ada yang mengetahui siapa yang
membacanya (Ibnu Abu Hatim)
2. Abu Hasyim
• Dalam buku Kitabul ‘Aja’ib (Ibnul Mundzir al-Harawi)
disebutkan:
• Abu Hisyam (Qabbats bin Razin) menceritakan: kami
ditawan di negeri Romawi dan mengumpulkan semua
tawanan, serta menawarkan agamanya. Siapa yang
menentang, dipenggal kepalanya. Sudah tiga yang murtad.
Saat dipenggal yang keempat, kepalanya dilempar ke sungai.
Semula tenggelam lalu mengambang, memandang semua
kawan yang telah murtad, memanggil satu per satu, lalu
membacakan ayat-ayat tersebut, lalu tenggelam lagi. Hampir
semua orang nasrani masuk Islam dan bertobatlah ketiga
temannya itu. Khalifah Abu Ja’far al-Mansur mengirim
pasukan untuk membebaskan mereka
Doa Memohon Jiwa yang Tenang
ُ‫م‬ َ
‫ك‬ِّ‫ب‬‫أ‬ً‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ َ
‫ك‬
ُ
‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬َ‫ا‬‫ي‬ِّّ‫ن‬ِ‫ا‬ ، َّ‫م‬ُ‫ه‬ّ‫الل‬
َ‫ق‬ِّ‫ل‬ِّ‫ب‬ ُ
‫ن‬ِّ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ت‬،ً‫ة‬َّ‫ن‬ِّ‫ئ‬َ‫م‬
ْ
‫ط‬
، َ
‫ك‬ِّ‫ئ‬‫أ‬
َ‫ط‬ َ‫ع‬ِّ‫ب‬ ُ
‫ع‬َ‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ت‬َ‫و‬، َ
‫ك‬ِّ‫ئ‬‫أ‬َ‫ض‬َ‫ق‬ِّ‫ب‬‫ى‬َ‫ض‬ْ‫ر‬َ‫ت‬َ‫و‬
َ
‫ك‬ِّ‫ئ‬‫أ‬
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon
kepadaMu jiwa yang tenang kepadaMu, yakin
dengan pertemuanMu, ridho dengan
ketetapanMu, dan qana’ah dengan
pemberianMu
Dzikir dalam Semua Kondisi
• 3:191 mengarahkan agar dzikir dalam
segala kondisi (berdiri, duduk, berbaring)
• Kedudukan dzikir
1. Bahan dan jalan untuk mencapai kebahagiaan
(‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫اد‬ َ‫ع‬َّ‫الس‬ ُ‫ة‬َّ‫اد‬َ‫)م‬
2. Benteng dari godaan syaitan dan bisikannya
( ِ‫ت‬َ‫س‬َ‫و‬ْ‫س‬َ‫و‬َ‫و‬ ِ
‫ان‬َ‫ط‬ْ‫ي‬َّ‫الش‬ ِ
‫ات‬َ‫ع‬ْ‫ز‬َ‫ن‬ ْ
‫ن‬َ‫ع‬ ِ
‫س‬ْ‫ف‬َّ‫الن‬ ُ
‫ن‬ْ‫ص‬ ِ
‫ح‬
ِ‫ه‬ )
3. Senjata dan perisai mu’min ( َّ‫ن‬ُ‫ج‬َ‫و‬ ِ
‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬
ْ
‫ال‬ ُ‫ح‬َ‫ال‬ ِ
‫س‬
ُ‫ه‬ُ‫ت‬ )
RUH – HAWA Sama Dominan (2)
• Ada dua keadaan
1. Ia menempuh jalan istiqamah dan induk-induk ketaatan
dan meninggalkan semua dosa besar, tetapi tidak dapat
terlepas dari dosa-dosa yang membelitnya, meskipun dia
tidak sengaja melakukannya, lalu menyesalinya
2. Bertahan di atas istiqamah tapi beberapa saat kemudian
dikalahkan oleh syahwat dalam sebagian dosa sehingga
dia melakukannya secara sengaja dan dengan syahwat
karena ketidakmampuan mengalahkan syahwat, tapi ia
tetap tekun melakukan ketaatan
• Keadaan 1 disebut NAFSU LAWWAMAH
(jiwa yang selalu mencela berbagai keadaan
tercela yang tidak disengaja) 75:2
• Tingkatannya di bawah nafsu muthmainnah
• Ia mesti memperbanyak kebaikan agar
memperberat timbangan amal baiknya
• 53:32 setiap dosa kecil yang tidak disengaja
disebut lamam yang dimaafkan
• Allah tetap memuji jiwa ini sekalipun
mereka menganiaya diri sendiri (3:135)
• Sabda Nabi SAW
ْ‫ح‬َ‫ا‬ ُ‫ء‬ ْ‫ي‬ِّ‫ف‬َ‫ي‬ ِّ‫ة‬َ‫ل‬ُ‫ب‬ْ‫ن‬ُّ‫ألس‬َ‫ك‬ ُ
‫ن‬ِّ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬
ْ
‫ل‬َ‫ا‬
ً‫أنأ‬َ‫َي‬ْ‫ح‬َ‫ا‬ ُ
ُْ‫َي‬ِّ‫م‬َ‫ي‬َ‫و‬ ً‫أنأ‬َ‫َي‬
Mu’min itu seperti benih, kadang kembali
lurus dan kadang condong (HR Ibnu Ya’la
dan Ibnu Hibban)
• Keadaan 2 disebut ُ‫ة‬َ‫ل‬ِ‫ا‬َ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ ُ‫س‬ْ‫ف‬َّ‫ن‬‫ل‬ (jiwa yang selalu
menggoda) 9:102
• Ia berada di tepi antara nafsu yang di atas, dengan
nafsu yang di bawah (akan dijelaskan kemudian)
– Ketekunannya dalam ketaatan dan kebenciannya
terhadap dosa menimbulkan harapan taubatnya diterima
Allah
– Penundaan taubat akan sangat berbahaya, jika sebelum
bertaubat sudah dicabut nyawanya
– Jika syahwatnya terus menguasainya, maka ia jatuh
nafsu yang rendah
HAWA Mendominasi RUH (3)
• Mungkin pernah bertaubat, tapi sesaat
kemudian kembali melakukan dosa atau
banyak dosa tanpa berhasrat untuk bertaubat,
tanpa menyesali perbuatannya, bahkan
tenggelam dalam dosa (25:43, 45:23)
• Jiwa ini disebut ‫الس‬ِ‫ب‬ ُ‫ة‬َ‫ار‬َّ‫م‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ ُ‫س‬ْ‫ف‬َّ‫ن‬‫ل‬َ‫ا‬
ِ‫ء‬ ْ‫و‬ (jiwa yang
selalu memerintahkan kejahatan), yang lari
dari kebaikan
Didustakan atau Dibunuh
• Inilah perilaku Bani Israil:
– Setiap datang seorang rasul kepada mereka
dengan membawa apa yang tidak diingini oleh
hawa nafsu mereka, (maka) sebagian dari
rasul-rasul itu mereka dustakan dan sebagian
yang lain mereka bunuh (2:87, 5:70)
– Hawa nafsu yang mendominasi mereka
membuat mereka sombong dan ingkar lalu
mendustakan atau membunuh
Potensi Su’ul Khatimah
• Jiwa ini dikhawatirkan menemui su’ul-
khatimah dan urusannya terserah Allah
– Jika diakhiri dengan keburukan maka menjadi
orang yang celaka selama-lamanya
– Jika diakhiri dengan kebaikan hingga mati di atas
tauhid, maka masih punya penantian dibebaskan
dari neraka sekalipun setelah beberapa waktu, dan
tidak mustahil termasuk dalam pengampunan
umum disebabkan oleh hal tersembunyi yang tidak
kita ketahui
Mujahadah
• Agar jiwa tetap berada dalam kondisi
muthmainnah, mesti ada kesadaran yang terus-
menerus (ُ‫م‬ِ‫ئ‬ َّ‫د‬‫ل‬ ُ‫ه‬‫ل‬َ‫ب‬ِ‫ت‬ْ‫ن‬ِ‫إل‬ )
• Ini memerlukan dzikir yang juga terus-menerus
( ِ
َْ‫ك‬ِ‫لذ‬ ُ‫م‬ِ‫ئ‬ َ‫و‬َ‫د‬) dengan dibarengi keyakinan akan
dampak dan manfaat dzikir
• Ini tidak mudah, mesti dengan MUJAHADAH
(bersungguh-sungguh dalam pengendalian diri
agar tidak melakukan kesalahan)
Referensi
• Said Hawwa, Mensucikan Islam
• Abdul Halim Mahmud, Tarbiyah Ruhiyah

More Related Content

Similar to Pilar pilar Tazkiyatul Nafsi.pptx

Tazkiyatun nafs
Tazkiyatun nafsTazkiyatun nafs
Tazkiyatun nafs
HMGI
 
Buletin Jumat LAZNas Balikpapan Edisi 4
Buletin Jumat LAZNas Balikpapan Edisi 4Buletin Jumat LAZNas Balikpapan Edisi 4
Buletin Jumat LAZNas Balikpapan Edisi 4
LAZNas Chevron
 
(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidup(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidup
Dr. Maman SW
 
Membangun sikap khauf dan raja'
Membangun sikap khauf dan raja'Membangun sikap khauf dan raja'
Membangun sikap khauf dan raja'
Muhsin Hariyanto
 
Bekal ruhiyah aktifis dakwah
Bekal ruhiyah aktifis dakwahBekal ruhiyah aktifis dakwah
Bekal ruhiyah aktifis dakwah
azzahwafa
 
(14) perjalanan hidup 19 Juli 2013
(14) perjalanan hidup 19 Juli 2013(14) perjalanan hidup 19 Juli 2013
(14) perjalanan hidup 19 Juli 2013
Dr. Maman SW
 
Maqamat, Hal dan Mahabbah
Maqamat, Hal dan MahabbahMaqamat, Hal dan Mahabbah
Maqamat, Hal dan Mahabbah
Indah Agustina
 
(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidup(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidup
Dr. Maman SW
 

Similar to Pilar pilar Tazkiyatul Nafsi.pptx (20)

Tazkiyatun nafs
Tazkiyatun nafsTazkiyatun nafs
Tazkiyatun nafs
 
membiasakan perilaku terpuji (akhlak terpuji) husnudzan
membiasakan perilaku terpuji (akhlak terpuji) husnudzanmembiasakan perilaku terpuji (akhlak terpuji) husnudzan
membiasakan perilaku terpuji (akhlak terpuji) husnudzan
 
Buletin Jumat LAZNas Balikpapan Edisi 4
Buletin Jumat LAZNas Balikpapan Edisi 4Buletin Jumat LAZNas Balikpapan Edisi 4
Buletin Jumat LAZNas Balikpapan Edisi 4
 
(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidup(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidup
 
Akhlak - Ruh
Akhlak - RuhAkhlak - Ruh
Akhlak - Ruh
 
Membangun sikap khauf dan raja'
Membangun sikap khauf dan raja'Membangun sikap khauf dan raja'
Membangun sikap khauf dan raja'
 
Bekal ruhiyah aktifis dakwah
Bekal ruhiyah aktifis dakwahBekal ruhiyah aktifis dakwah
Bekal ruhiyah aktifis dakwah
 
Pengalaman batin, khouf, mahabbah, fana, ma;rifat
Pengalaman batin, khouf, mahabbah, fana, ma;rifatPengalaman batin, khouf, mahabbah, fana, ma;rifat
Pengalaman batin, khouf, mahabbah, fana, ma;rifat
 
Psikologi Perkembangan Manusia Menurut Islam
Psikologi Perkembangan Manusia Menurut IslamPsikologi Perkembangan Manusia Menurut Islam
Psikologi Perkembangan Manusia Menurut Islam
 
(14) perjalanan hidup 19 Juli 2013
(14) perjalanan hidup 19 Juli 2013(14) perjalanan hidup 19 Juli 2013
(14) perjalanan hidup 19 Juli 2013
 
Maqamat, Hal dan Mahabbah
Maqamat, Hal dan MahabbahMaqamat, Hal dan Mahabbah
Maqamat, Hal dan Mahabbah
 
Fenomena lemahnya iman - Syeikh Solah al Munajjid
Fenomena lemahnya iman - Syeikh Solah al MunajjidFenomena lemahnya iman - Syeikh Solah al Munajjid
Fenomena lemahnya iman - Syeikh Solah al Munajjid
 
6.9 nata'ijul ibadah
6.9 nata'ijul ibadah6.9 nata'ijul ibadah
6.9 nata'ijul ibadah
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidup(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidup
 
fdokumen.com_pedoman-perawatan-jenazah.ppt
fdokumen.com_pedoman-perawatan-jenazah.pptfdokumen.com_pedoman-perawatan-jenazah.ppt
fdokumen.com_pedoman-perawatan-jenazah.ppt
 
Tafsir Al azhar 114 an nas
Tafsir Al azhar 114 an nasTafsir Al azhar 114 an nas
Tafsir Al azhar 114 an nas
 
Ingat Mati
Ingat MatiIngat Mati
Ingat Mati
 
jiwa yang tenteram
 jiwa yang tenteram jiwa yang tenteram
jiwa yang tenteram
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 

Recently uploaded

Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
DoddiKELAS7A
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
iwidyastama85
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
AgusSuarno2
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Khiyaroh1
 

Recently uploaded (20)

Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxLK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 

Pilar pilar Tazkiyatul Nafsi.pptx

  • 2. 1. NAFSU • NAFSU ada pada manusia setelah bercampur JASAD dan RUH (7:172. 39:42) JASAD + RUH = NAFSU JASAD – RUH (tidur) = TIDAK ADA NAFSU RUH – JASAD (mati) = TIDAK ADA NAFSU • Nafsu yang pertama ada adalah nafsu yang mengakui Allah SWT sebagai Tuhan • 7:172 ُ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ل‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ َ‫و‬ َ‫ش‬ ‫ى‬َ‫ل‬َِ ‫ا‬ُ‫ل‬‫ل‬ََ ْ‫م‬ََُُِِِِ ‫َل‬‫ن‬ْ‫د‬ِ‫ه‬
  • 3. 2. Fluktuatif • Kondisi jiwa manusia tidak pernah statik, tapi dinamik (fluktuatif) – Saat dzikir menonjol  nafsu akan tenang 13:28 – Saat akal menonjol  nafsu terombang-ambing – Saat syahwat menonjol  nafsu tak terkawal • Mengawal jiwa sangat penting dalam kehidupan muslim  selamat dunia akhirat
  • 4. 3. RUH dan HAWA • Ruh – Allah SWT memuliakan ruh sehingga menyandingkan ruh dengan DiriNya (32:9) ِِ‫ه‬ ِ‫وح‬ُ‫ر‬ (ruhNya) – Ini seperti pada kalimat ‫بيتِهللاِتعالى‬ (rumah Allah Ta’ala) dan ‫ناقةِهللاِتعالى‬ (unta Allah Ta’ala) – Juga sebagai pemberitahuan bahwa ruh itu adalah makhluk yang menakjubkan dan ciptaan yang belum pernah ada sebelumnya
  • 5. • Hawa (‫لهاى‬ ) – Berarti KEINGINAN: baik ataupun buruk – Mengikuti hawa berarti mengikuti apa saja keinginannya, baik ataupun buruk, tanpa batasan – Ia seperti BINATANG – Ada manusia yang menuhankan hawa-nya (25:43, 45:23) ِ ُ‫ه‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ه‬ُِ‫ه‬َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ (tidak ada yang sesuatu yang diingini kecuali diikutinya)
  • 6. Ruh Mendominasi Hawa (1) • Jika kondisi RUH kita dominan atas hawa: • Manusia akan ringan untuk beribadah, berkorban, berjihad, dll • Hilanglah kemalasan untuk beribadah • Jiwanya menjadi tenang karena banyak dzikrullah (13:28) • Mampu mencegah dari perbuatan keji dan munkar (29:45)
  • 7. Ruh Mendominasi Hawa (1) • Oleh karena itu, agar kondisi ini (ruh dominan atas hawa) maka PERLU MEMPERBANYAK DZIKRULLAH • Jiwa yang selalu tenang itu disebut dengan ُ‫ة‬َّ‫ن‬ِ‫ئ‬َ‫م‬ْ‫ط‬ُ‫م‬ْ‫ل‬َ‫ا‬ ُ‫س‬ْ‫ف‬َّ‫ن‬‫ل‬َ‫ا‬ (29:27-30)
  • 8. • ،ِ‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ِِ‫هللا‬ِ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ُِ‫ه‬ُ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ِ ْ‫ت‬َّ‫ن‬َ‫أ‬َ‫م‬ْ‫ط‬‫ِا‬ِ‫ن‬َ‫م‬ٌِ‫ل‬‫ا‬َ‫ح‬ َِ‫ل‬َ‫ك‬ِ‫ات‬َ‫ِو‬،ِِ‫ه‬ ِ ‫ر‬ْ‫م‬َ‫أل‬َِ‫م‬ِ‫ل‬َ‫س‬َ‫ف‬ َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ْه‬‫ي‬ (keadaan orang yang jiwanya tenang kepada Allah Ta’ala, sehingga ia menerima perintahNya dan bertawakkal kepadaNya) • Jiwa yang tenang dan yakin: yakin bahwa Allah adalah Tuhannya, maka ia tunduk kepadaNya • Jiwa yang meyakini dan tenang dengan pahala Allah • Jiwa yang ridho dengan ketetapan Allah
  • 9. • Jiwa ini, istiqamah di atas taubatnya hingga akhir kehidupan, lalu menyusuli kekurangannya dan tidak berkeinginan untuk mengulangi dosa-dosanya, kecuali ketergelinciran yang tidak dapat dihindari kecuali oleh para Nabi • Ia dapat juga tidak terlepas dari perlawanan hawa nafsu tetapi serius dalam melakukan mujahadah dan menentangnya
  • 10. Panggilan Mulia • Panggilan oleh malaikat dengan ungkapan seperti pada ayat-ayat dilakukan 2 kali: menjelang ajal dan saat dibangkitkan dari kubur – Allah memanggil dengan panggilan yang sangat lembut dan mulia – Tempat kembali (rumahnya): di sisi Allah + kepuasan – Kawan-kawannya: hamba-hamba Allah – Masuk sorga
  • 11. Contoh yang memiliki Ruh Mendominasi Hawa: 1. Wafatnya Ibnu Abbas • Saat Ibnu Abbas wafat di Thaif, terbanglah makhluk yang tidak pernah terlihat sebelumnya berbentuk seperti Ibnu Abbas. Makhluk itu masuk ke dalam katilnya dan tidak pernah kelihatan lagi keluar dari padanya. Ketika jenazah Ibnu Abbas diletakkan di dalam liang kuburnya, terdengarlah ada yang membaca ayat tersebut di pinggir kurubnya tanpa ada yang mengetahui siapa yang membacanya (Ibnu Abu Hatim)
  • 12. 2. Abu Hasyim • Dalam buku Kitabul ‘Aja’ib (Ibnul Mundzir al-Harawi) disebutkan: • Abu Hisyam (Qabbats bin Razin) menceritakan: kami ditawan di negeri Romawi dan mengumpulkan semua tawanan, serta menawarkan agamanya. Siapa yang menentang, dipenggal kepalanya. Sudah tiga yang murtad. Saat dipenggal yang keempat, kepalanya dilempar ke sungai. Semula tenggelam lalu mengambang, memandang semua kawan yang telah murtad, memanggil satu per satu, lalu membacakan ayat-ayat tersebut, lalu tenggelam lagi. Hampir semua orang nasrani masuk Islam dan bertobatlah ketiga temannya itu. Khalifah Abu Ja’far al-Mansur mengirim pasukan untuk membebaskan mereka
  • 13. Doa Memohon Jiwa yang Tenang ُ‫م‬ َ ‫ك‬ِّ‫ب‬‫أ‬ً‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ َ ‫ك‬ ُ ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬َ‫ا‬‫ي‬ِّّ‫ن‬ِ‫ا‬ ، َّ‫م‬ُ‫ه‬ّ‫الل‬ َ‫ق‬ِّ‫ل‬ِّ‫ب‬ ُ ‫ن‬ِّ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ت‬،ً‫ة‬َّ‫ن‬ِّ‫ئ‬َ‫م‬ ْ ‫ط‬ ، َ ‫ك‬ِّ‫ئ‬‫أ‬ َ‫ط‬ َ‫ع‬ِّ‫ب‬ ُ ‫ع‬َ‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ت‬َ‫و‬، َ ‫ك‬ِّ‫ئ‬‫أ‬َ‫ض‬َ‫ق‬ِّ‫ب‬‫ى‬َ‫ض‬ْ‫ر‬َ‫ت‬َ‫و‬ َ ‫ك‬ِّ‫ئ‬‫أ‬ Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu jiwa yang tenang kepadaMu, yakin dengan pertemuanMu, ridho dengan ketetapanMu, dan qana’ah dengan pemberianMu
  • 14. Dzikir dalam Semua Kondisi • 3:191 mengarahkan agar dzikir dalam segala kondisi (berdiri, duduk, berbaring) • Kedudukan dzikir 1. Bahan dan jalan untuk mencapai kebahagiaan (‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫اد‬ َ‫ع‬َّ‫الس‬ ُ‫ة‬َّ‫اد‬َ‫)م‬ 2. Benteng dari godaan syaitan dan bisikannya ( ِ‫ت‬َ‫س‬َ‫و‬ْ‫س‬َ‫و‬َ‫و‬ ِ ‫ان‬َ‫ط‬ْ‫ي‬َّ‫الش‬ ِ ‫ات‬َ‫ع‬ْ‫ز‬َ‫ن‬ ْ ‫ن‬َ‫ع‬ ِ ‫س‬ْ‫ف‬َّ‫الن‬ ُ ‫ن‬ْ‫ص‬ ِ ‫ح‬ ِ‫ه‬ ) 3. Senjata dan perisai mu’min ( َّ‫ن‬ُ‫ج‬َ‫و‬ ِ ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ ْ ‫ال‬ ُ‫ح‬َ‫ال‬ ِ ‫س‬ ُ‫ه‬ُ‫ت‬ )
  • 15. RUH – HAWA Sama Dominan (2) • Ada dua keadaan 1. Ia menempuh jalan istiqamah dan induk-induk ketaatan dan meninggalkan semua dosa besar, tetapi tidak dapat terlepas dari dosa-dosa yang membelitnya, meskipun dia tidak sengaja melakukannya, lalu menyesalinya 2. Bertahan di atas istiqamah tapi beberapa saat kemudian dikalahkan oleh syahwat dalam sebagian dosa sehingga dia melakukannya secara sengaja dan dengan syahwat karena ketidakmampuan mengalahkan syahwat, tapi ia tetap tekun melakukan ketaatan
  • 16. • Keadaan 1 disebut NAFSU LAWWAMAH (jiwa yang selalu mencela berbagai keadaan tercela yang tidak disengaja) 75:2 • Tingkatannya di bawah nafsu muthmainnah • Ia mesti memperbanyak kebaikan agar memperberat timbangan amal baiknya • 53:32 setiap dosa kecil yang tidak disengaja disebut lamam yang dimaafkan
  • 17. • Allah tetap memuji jiwa ini sekalipun mereka menganiaya diri sendiri (3:135) • Sabda Nabi SAW ْ‫ح‬َ‫ا‬ ُ‫ء‬ ْ‫ي‬ِّ‫ف‬َ‫ي‬ ِّ‫ة‬َ‫ل‬ُ‫ب‬ْ‫ن‬ُّ‫ألس‬َ‫ك‬ ُ ‫ن‬ِّ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ ْ ‫ل‬َ‫ا‬ ً‫أنأ‬َ‫َي‬ْ‫ح‬َ‫ا‬ ُ ُْ‫َي‬ِّ‫م‬َ‫ي‬َ‫و‬ ً‫أنأ‬َ‫َي‬ Mu’min itu seperti benih, kadang kembali lurus dan kadang condong (HR Ibnu Ya’la dan Ibnu Hibban)
  • 18. • Keadaan 2 disebut ُ‫ة‬َ‫ل‬ِ‫ا‬َ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ ُ‫س‬ْ‫ف‬َّ‫ن‬‫ل‬ (jiwa yang selalu menggoda) 9:102 • Ia berada di tepi antara nafsu yang di atas, dengan nafsu yang di bawah (akan dijelaskan kemudian) – Ketekunannya dalam ketaatan dan kebenciannya terhadap dosa menimbulkan harapan taubatnya diterima Allah – Penundaan taubat akan sangat berbahaya, jika sebelum bertaubat sudah dicabut nyawanya – Jika syahwatnya terus menguasainya, maka ia jatuh nafsu yang rendah
  • 19. HAWA Mendominasi RUH (3) • Mungkin pernah bertaubat, tapi sesaat kemudian kembali melakukan dosa atau banyak dosa tanpa berhasrat untuk bertaubat, tanpa menyesali perbuatannya, bahkan tenggelam dalam dosa (25:43, 45:23) • Jiwa ini disebut ‫الس‬ِ‫ب‬ ُ‫ة‬َ‫ار‬َّ‫م‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ ُ‫س‬ْ‫ف‬َّ‫ن‬‫ل‬َ‫ا‬ ِ‫ء‬ ْ‫و‬ (jiwa yang selalu memerintahkan kejahatan), yang lari dari kebaikan
  • 20. Didustakan atau Dibunuh • Inilah perilaku Bani Israil: – Setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka, (maka) sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh (2:87, 5:70) – Hawa nafsu yang mendominasi mereka membuat mereka sombong dan ingkar lalu mendustakan atau membunuh
  • 21. Potensi Su’ul Khatimah • Jiwa ini dikhawatirkan menemui su’ul- khatimah dan urusannya terserah Allah – Jika diakhiri dengan keburukan maka menjadi orang yang celaka selama-lamanya – Jika diakhiri dengan kebaikan hingga mati di atas tauhid, maka masih punya penantian dibebaskan dari neraka sekalipun setelah beberapa waktu, dan tidak mustahil termasuk dalam pengampunan umum disebabkan oleh hal tersembunyi yang tidak kita ketahui
  • 22. Mujahadah • Agar jiwa tetap berada dalam kondisi muthmainnah, mesti ada kesadaran yang terus- menerus (ُ‫م‬ِ‫ئ‬ َّ‫د‬‫ل‬ ُ‫ه‬‫ل‬َ‫ب‬ِ‫ت‬ْ‫ن‬ِ‫إل‬ ) • Ini memerlukan dzikir yang juga terus-menerus ( ِ َْ‫ك‬ِ‫لذ‬ ُ‫م‬ِ‫ئ‬ َ‫و‬َ‫د‬) dengan dibarengi keyakinan akan dampak dan manfaat dzikir • Ini tidak mudah, mesti dengan MUJAHADAH (bersungguh-sungguh dalam pengendalian diri agar tidak melakukan kesalahan)
  • 23. Referensi • Said Hawwa, Mensucikan Islam • Abdul Halim Mahmud, Tarbiyah Ruhiyah

Editor's Notes

  1. Tafsir Al-Qurtubi
  2. Tazkiyyatun Nafs – Said Hawa, fasal TAUBAT
  3. Disebutkan dalam Tafsir Ibnu Katsir Juz 30 hlm 323 (Penerbit Sinar Baru Algensindo)
  4. Disebutkan dalam Tafsir Ibnu Katsir Juz 30 hlm 324 (Penerbit Sinar Baru Algensindo)
  5. Disebutkan dalam Tafsir Ibnu Katsir Juz 30 hlm 325 (Penerbit Sinar Baru Algensindo)
  6. Tazkiyyatun Nafs – Said Hawa, fasal TAUBAT
  7. Tazkiyyatun Nafs – Said Hawa, fasal TAUBAT
  8. Tazkiyyatun Nafs – Said Hawa, fasal TAUBAT
  9. Tazkiyyatun Nafs – Said Hawa, fasal TAUBAT
  10. Tazkiyyatun Nafs – Said Hawa, fasal TAUBAT
  11. Tazkiyyatun Nafs – Said Hawa, fasal TAUBAT