Dokumen tersebut membahas tentang psikologi perkembangan manusia menurut Islam. Secara singkat, manusia diciptakan dari tanah lalu diberi ruh, dan memiliki potensi baik dan buruk yang dikembangkan sendiri. Manusia hidup di dunia lalu mati sementara ke alam arwah, dan akan dihisab perbuatannya di akhirat kelak.
1. M. Ikbar Muhyi Maulani | NPM 202101011332
Psikologi Perkembangan Manusia
Menurut Islam
Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan Islam
2. DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN ISLAM
PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2021
Dr. H. Abas Mansur Tamam, Lc., M.A.
abas@uika-bogor.ac.id
Dosen Pengampu 1
Dr. Hj. Imas Kania Rahman, M.Pd.I.
imas.kr@uika-bogor.ac.id
Dosen Pengampu 2
5. Apa dan Siapa
Manusia?
“Manusia dicipta dari bahan baku tanah, lalu menjadi “ Maa-un
Mahienun” air yg hina, kemudian disempur nakan bentuknya,
lalu digabungkan dengan Ruh-Nya, diberikan pendengaran,
penglihatan akal fikiran dan hati. Sedikit sekali yg bersyukur “.
QS.32 (al-Sajadah) : 6-9
َ
ا
َخ َُوه اَذِاَف ٍةَفْطُّن ْنِم ُهٰنْقَلَخ اَّنَا ُانَسْنِ ْ
اْل َرَي ْمَلَو
ٌنْيِبُّم ٌمْي ِ
ص .
“Dan tidakkah manusia memperhatikan bahwa Kami
menciptakannya dari setetes mani, ternyata dia menjadi musuh
yang nyata!”.
QS.36 (Yaa Sin) : 77
6. Potensi Manusia
َااه َّواَسمَو ٍ
سْفنو
(
7
)
َااهوْقتاَوهورُجُفَاهمهْلأف
(
8
)
َااهَّكَزْنَمحلْفَْأدق
(
9
)
َاَّاهسَدْنَمابَْخدقو
(
10
)
QS. 91 (As Syams): 7-10
Fujur
“Dicipta dan disempurnakan, diberi potensi fujur (buruk) dan taqwa (baik), Tetapi
pengembangan potensi itu terserah kepada masing manusia yang bersangkutan,
beruntunglah orang yang membersihkan jiwanya, dan merugilah orang yang
mengotorinya”.
Artinya :
Takwa
ََۗ ْتبستْكاَااَمْهيلعَو ْتبساَكاَمهل
“Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang
dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan)
yang diperbuatnya”.
QS. 2 (Al Baqarah) : 286
Baik
Manusia di tangan Allah, tidak sama dengan wayang di
tangan dalang. Allah memberi petunjuk, jalan hidup, baik-
buruk, manusia dipersilahkan menempuhnya, akibat baik
buruknya dia yg mendapatkannya.
Konsekuensi ditanggung sendiri
Buruk
7. Kelompok Manusia
َ
ْتبَّنَ ٍٍۖاجشْمٍَاةفْطُّنَْنَِمانسْنِ ْ
اَاْلنْقلاَخَّنِا
ََا اْري ِ
َِبااَْيِمَُسِهنْلَجَفِِْيِل
“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari
setetes mani yang bercampur yang Kami hendak
mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu
Kami jadikan dia mendengar dan melihat”.
QS. 76 (Al Insan) : 2
َاَّنِا
َار ْوُفاَكَّمِا َّاَو ارِكااَشَّمِاَْليِبَّسَُالِهْنيده
ا
“Sungguh, Kami telah menunjukkan kepadanya jalan
yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang
kufur”.
QS. 76 (Al Insan) : 3
Dicipta dari sperma bercampur sel telur, diuji, diberi
pendengaran penglihatan, diberi petunjuk jalan hidup,
tapi manusia terbagi dua kelompok, ada yang
bersyukur dan ada pula yang kufur.
Sangat sedikit sekali yang bersyukur
“Semula Manusia dicipta sebagai “sebaik baiknya
bentuk”, Namun ketika manusia mengembangkan
potensi fujur ( buruk)nya, maka dikembalikan ke
“ serendah-rendahnya yang rendah”, kecuali yang
beriman dan beramal saleh, bagi mereka tetap
pahala yang tidak putus-putusnya”.
QS. 95 (At-Tiin) : 4-6
8. AL INSAN
RUH
JASAD
Asal Tanah
Jenis Materi
Sifat Syahadah
Kondisi Berubah/Rusak
Masa Dunia Saja
Kebutuhan Santapan Jasmani
Nilai Ukur Uang
Asal Pancaran Nur Allah
Jenis Imateri
Sifat Ghaib
Kondisi Kekal
Masa Dunia-Akhirat
Kebutuhan Santapan Rohani
Nilai Ukur Pahala
9. Perjalanan Manusia
MATI
Alam Arwah
MATI
Alam Barzakh
KEMBALI
SYURGA/NERAKA
HIDUP
Alam Dunia
HIDUP
Alam Ba’ats
NERAKA
Penuh Siksa
Alam Arham
Sakaratul Maut
Qiyamat
كيفَتكفرونَباهللَوكنتمَامواتاَفاحياكمَثمَيميتكمَثمَيحييكمَثمَاليَِترجَونَََََا
َلبقرة
28
Mahsyar
SYURGA
Penuh Nikmat
➢ Ita’ul Kitab (Menerima Kitab)
➢ Berhimpun
➢ Hisab (Perhitungan)
➢ Mizan (Timbangan)
➢ Haudh (Telaga)
➢ Shirath (Jembatan)
10. Kalimat tanya di atas menunjukkan keheranan, dan keheranan
menunjukkan arti kebalikannya. Mati, artinya manusia di alam
arwah, kebalikan kafir (tertutup) adalah syahadah (terbuka)
yakni Iman, dengan demikian ayat ini menunjukkan arwah
manusia sudah beriman sejak di alam arwah.
Allah bertanya : ”Bagaimana kamu Kafir
kepada Allah, padahal tadinya kamu mati?”
11. T I D A K A D A
T U R U N A N K A F I R
T I D A K A D A A L A S A N L U P A
Renungan
Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengambil
(kesaksian) dari keturunan Adam sejak di
belakang mereka seluruh keturunan
mereka, dan mempersaksikan mereka atas
arwah-arwah mereka (seraya berfirman):
Bukankah Aku Rabb kamu, ? mereka
menjawab : Benar (Engkau Rabb kami),
kami bersaksi. (kami lakukan itu, agar
kamu tidak berkata di hari qiyamat "
sesungguhnya kami adalah orang-orang
yang lupa tentang persaksian (tawhid ini).
Atau agar kamu tidak berkata "
Sesungguhnya yang telah syirik adalah
orangtua-tua kami sebelumnya, sedangkan
kami adalah keturunan sesudah mereka,
maka apakah Engkau akan membinasakan
kami disebabkan perbuatan orang-orang
yang bathil itu ?"
(QS.7 ( Al- A'raf ) : 172-173)
12. “Ketika Manusia di alam Arwah,
mereka telah bersaksi tentang
keEsaan Allah (Syahadat Tawhid),
jadi Syahadat yang diungkapkan di
dunia itu adalah pernyataan kembali”.
Berapa Pihak
Yang Bersaksi keEsaan Allah?
14. َّ
ِْلا َهِٰلا ٓ َ
ْل ٗهَّنَا ُ ه
ّٰللا َدَِهش
ُاَو ُةَكِٕى
ٰٰۤلَمْلاَو ََۙوُه
ِمْلِعْلا واُلو
ِا َهِٰلا ٓ َ
ْل ِِۗطْسِقْلاِب ۢاًمِٕىٰۤاَق
ِكََْلا ُِْي ِ
َِعْلا َوُه َّ
ْل
ُمْي
“Allah telah bersaksi bahwa tiada Tuhan
(yang berhak diibadati) kecuali Dia, demikian juga para
malaikat, dan orang-orang yang diberi ilmu (al-yaqin,
yakni orang-orang beriman) melaksanakan keadilan, tiada
Tuhan selain Dia yang maha Gagah dan Maha Bijaksana”.
QS.3 Ali Imran : 18
KONSEKUENSI
SYAHADAT
15. Wajib berlaku adil jika sudah bersaksi Tauhid
Allah sebagai Rabb (yang mengatur), dan manusia sebagai marbub (yang
diatur), Konsekuensinya manusia harus rela diatur, yang tidak rela diatur
berarti zhalim.
Meletakan Sesuatu Pada Tempatnya :
Menetapkan kewajiban kepada pemikulnya, dan hak kepada mustahiqnya,
manusia sebagai “abid” wajib beribadah dan Allah sebagai “ma'bud” satu-
satunya yang diibadati . Manusia yg tidak beribadah, atau ber ibadah
kepada selain Allah ( syirik) berarti zhalim.
Adil dalam arti :
Menyatakan sesuatu sesuai dengan faktanya, jujur, menyadari segala
tingkah lakunya dipantau Allah, yang tidak jujur berarti zhalim.
Adil dalam arti :
Menjadikan al-Quran (syahadat tawhid Allah) dan al- Sunnah (syahadah
Rasul) sebagai tolok ukur benar dan salah. Orang yg menjadikan standard
hidupnya selain al-Qura dan al-Sunnah berarti zhalim.
Adil dalam arti :
17. Tugas Hidup Manusia
َُِوندُبَْيِلَ َّ
ْلِإَسْنِ ْ
اْلَوَّن ِجَْالُتْقلاَخمو
‘Ibadah, artinya menghamba atau
menyadari diri sebagai hamba Allah.
IBADAH
Hamba adalah manusia yg tidak
memiliki apa-apa hatta dirinya sendiri
milik tuannya.
HAMBA
Visi hidup hamba adalah : Bagaimana
memperoleh ridha Tuan dan
terbebas dari kemurkaannya.
VISI HIDUP MANUSIA
Memperoleh ridho Allah dunia –akhirat,
dan terbebas dari murka-Nya dunia
akhirat.
MISI HIDUP MANUSIA Manusia adalah hamba Allah “‘ibaadullaah”
Dia tidak memiliki apa-apa,semua miliknya
kepunyaan Allah yg dititipkan kepadanya.
Karena itu; Kerajaan (al-Mulk) dan Kepemilikan
(al-Milk) di akhirat digenggam kembali oleh
Allah.
QS. 22:56, 25:26, 40:16, QS.82:17-19
MANUSIA
18. MANUSIA PUNYA POTENSI
ِعاَج ىِنِإ ِةَكِئ
َٰٓلَمْلِل َكُّبَر َلاَق ْذِإَو
ُلاَق ۖ ًةَفيِلَخ ِ
ضْرَ ْ
ٱْل ىِف ٌل
۟ا ٓو
ِفْسَيَو اَهيِف ُدِسْفُي نَم اَهيِف ُلَعْجَتَأ
ِبَسُن ُنََْنَو َءٓاَمِٱلد ُك
ُح
ْعَأ ٓىِنِإ َلاَق ۖ َكَل ُِسدَقُنَو َِكدْمََِب
َونُمَلْعَت َ
ْل اَم ُمَل
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya
dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan
memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
Al Baqarah : 30
Manusia sebagai khalifah punya potensi berbuat Ishlah (kedamaian)
atau Ifsad (kerusakan) dan juga dapat mengambil manfaat dari alam
(intifa’), juga dapat melakukan madhorot (idhtirar).
MANUSIA DIUJI
و
ْبَيِل ٍت َٰجََرد ٍ
ضْعَب َق ْوَف ْمُكَضْعَب َعَفَرَو ِ
ضْرَ ْ
ٱْل َ
فِئ
َٰٓلَخ ْمُكَلَعَج ِىذَّلٱ َُوه ََ
ِۗ ْمُكٰىَتاَء ٓاَم ىِف ْمُكَوُل
َّنِإ َو ِباَقِعْلٱ ُعي ِ
رَس َكَّبَر َّنِإ
ٌۢمي ََِّر ٌورُفَفَل لُه
Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan
sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang
apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan
sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Al An’am : 165
Manusia sebagai khalifah diuji dengan meninggikan sebagain atas yang lainnya dan Allah
menyiapkan siksa yang cepat bagi yang gagal dan ampunan bagi yang lulus.
S T A T U S
KEDUDUKAN MANUSIA
21. Hidup Manusia di Dunia adalah UJIAN
KEBAIKAN
KEBURUKAN
SYUKUR
العالمين رب هلل الَمد
PUTUS ASA
KUFUR MUSIBAT
SABAR
راجعون وانااليه هلل انا
SOMBONG
KUFUR NIKMAT
GAGAL
GAGAL
LULUS
LULUS
22. Tahapan Perkembangan Manusia
04
03
02
01
Q.S Al A'raf (7) : 172 - 174
PERSAKSIAN
Q.S. Al Mu’minun (23) : 12-14
KANDUNGAN
QS. Al Baqarah (2) : 233.
BAYI
QS. Luqman (31) : 14
TAMYIZ
23. Tahapan Perkembangan Manusia
08
07
06
05
QS. An Nisa : 6
BALIGH, AMRAD
QS. A Baqarah (2) : 286
TAKLIF
QS. An Nashr (110)
QS. Al Ahqaf (46) : 15
FUTUH
QS. Al Hajj (22) : 5
KEBANGKITAN
24. 1. PERSAKSIAN
❖ Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari
sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau
Pencipta kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di
hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah
orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", QS. 7 (Al A’raf) : 172
❖ atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah
mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak
keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan
membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?".
Maksudnya: agar orang-orang musyrik itu jangan mengatakan bahwa bapak-
bapak mereka dahulu telah mempersekutukan Tuhan, sedang mereka tidak
tahu menahu bahwa mempersekutukan Tuhan itu salah, tak ada lagi jalan
bagi mereka, hanyalah meniru orang-orang tua mereka yang
mempersekutukan Tuhan itu. Karena itu mereka menganggap bahwa mereka
tidak patut disiksa karena kesalahan orang-orang tua mereka itu. QS. 7 (Al
A’raf) : 173
❖ Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada
kebenaran). QS. 7 (Al A’raf) : 174
25. 2. DALAM KANDUNGAN
❖ Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)
dari tanah (12). Kemudian Kami jadikan nutfah itu (yang disimpan) dalam tempat
yang kokoh (rahim) (13). Kemudian nutfah itu Kami jadikan ‘Alaqah, lalu Kami
jadikan Mudghoh (segumpal daging), dan segumpal daging itu Kami jadikan
‘idhooma (tulang belulang), lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging
(Lahma). Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha
sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik (14). QS. 23 (Al Mu’minun) : 12-14.
❖ “Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya
isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari
binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian
dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu,
Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana
kamu dapat dipalingkan?” QS. 39 (Az Zumar) : 6
Tiga kegelapan itu ialah kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan
kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim.
26. 3. BAYI 0-2 TAHUN
1. Kesiapan fungsi pendengaran saat lahir : Mendengarkan adzan dan iqomah oleh orang sholeh,
peneguhan persaksian tauhid.
2. Rambut dicukur, bersedekah emas/perak seberat rambut yang telah dicukur.
3. Aqiqah : menyembelih hewan untuk dibagikan. Hikmahnya adalah melakukan pengorbanan dan
pendidikan bagi jiwa bayi agar kelak menjadi manusia yang mampu mengatasi sifat-sifat yang
cenderung berbuat tipu daya, kerusakan, dan kehancuran (hewani).
4. Nama yang baik, nama adalah doa.
5. Indera penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan perlu distimulasi agar berfungsi
optimal.
6. Penyusuan berperan penting dalam perkembangan fisik, kognisi, emosi, dan spiritual bayi.
7. Khitan : pensucian fisik/jasad.
PENYUSUAN TERHADAP BAYI
1. Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang
ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian
kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar
kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan
seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya
ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan,
maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang
lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang
patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa
yang kamu kerjakan. Q.S Al Baqarah (2) : 233.
2. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya;
ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu
bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Q.S. Luqman (31) : 14.
27. 4. KANAK-KANAK 2-7 TAHUN
1. Masa eksplorasi, ingin tahu terhadap dunia dan lingkungan.
2. Belajar tentang Islam.
3. Pendidikan yang bertauhid untuk menyelamatkan jiwa oleh orang tua / lingkungan
dengan keteladanan, pembiasaan, dan penciptaan lingkungan kondusif.
TAMYIZ 7-10 TAHUN
1. Persiapan menjadi hamba Allah (Abdullah) :
a. Memiliki pengetahuan cara berinteraksi dengan Allah.
b. Memiliki kemampuan untuk menjalin hubungan dengan Allah (sholat, puasa, dsb).
c. Mampu membedakan hal yang baik dan buruk.
d. Mampu menalar apa yang Diperintahkan dan Dilarang Allah.
e. Mampu membedakan tingkatan hukum (wajib, sunah, mubah, makruh, haram).
2. Bermain untuk memenuhi perkembangan fisik, emosi, dan social.
3. Mendapatkan pendidikan moral dari orang tua.
4. Pengenalan konsekuensi positif lebih didahulukan daripada konsekuensi negative.
28. 5. REMAJA, BALIGH, AMRAD
Baligh : sampai, masa kanak-kanak berakhir, mulai menginjak masa remaja.
❑ Laki-laki : spermache.
❑ Perempuan : menarche.
❑ Sudah wajib melakukan hal-hal yang telah diatur agama.
❑ Persiapan menjalankan tugas dan tanggung jawab manusia / khalifah.
❑ Muatan utama pendidikan adalah penguasaan dasar-dasar ilmu ketuhanan dan ilmu
kemakhlukan.
Amrad : Persiapan menjadi khalifatullah / wakil Allah :
❑ Mengetahui tugas dan tanggung jawab manusia.
❑ Memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis bidang tertentu yang memberikan manfaat.
❑ Memiliki kemampuan menjalin relasi dengan sesama manusia.
❑ Mampu berpikir abstrak, menerima pengetahuan secara rasional dan empirik.
❑ Belajar banyak hal tentang Islam.
❑ Akil baligh : Berakal.
❑ Rasio berkembang dan mewarnai tindakan.
29. 6. TAKLIF 17-40 TAHUN
✓ Bertanggung jawab atas semua sikap dan perilaku pribadi, ibadah, muamalah /
kemasyarakatan, jinayah / hukum, munakahat.
✓ Fisik berfungsi secara maksimal, puncak pertumbuhan, menguasai ketrampilan motorik
dan merespon.
✓ Menguasai penalaran, analogis, dan kreatif.
✓ Emosi stabil.
✓ Siap menunaikan tugas dan tanggung jawab sebagai khalifatullah.
✓ Mengembangkan peran sosial, sebagai bagian dari masyarakat.
✓ Pengembangan diri dan masyarakat, dengan tidak memisahkan (mendikotomikan) agama
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kehidupan.
Q.S AL BAQARAH (2) : 286
Allah tidak membebani (Laa yukallifullah) seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat
siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa):
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana
Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami
memikulnya.
Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami.
Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."
30. 7. FUTUH (40 TAHUN – MAUT)
o Futuh : Kemenangan
o Mengalami berbagai pengalaman spiritual dan religius (spiritual / religius experiences)
o Mampu memahami esensi / hakikat segala sesuatu
o Mampu melakukan kontemplasi
o Perasaan cinta kepada Sang Pencipta dan maklukNya semakin kuat
Q.S. An Nashr (110) :
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan (Al-Fathu)
dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong
maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia
adalah Maha Penerima taubat.
Q.S. Al Ahqaaf (46) : 15
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya
mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula).
Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa
dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa:
"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku
dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai;
Berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.
Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang
berserah diri
31. Sarlito W. Sarwono
sarwono@ui.edu
“Ciri Usia
40 Tahun”
Krisis Peralihan :
Krisis Peralihan terjadi seumur hidup :
1. Bayi ke Balita
2. Balita ke sekolah
3. Pindah ke sekolah yang lebih tinggi
4. Menjadi dewasa
5. Bekerja, pindah pekerjaan
6. Menikah, punya anak
7. Puncak karir
8. Masa pensiun dan seterusnya
Ciri Usia 40 Tahun :
Dua kemungkinan :
1. Yang sukses → puncak karir, 10-20
tahun ke depan makin menanjak.
2. Yang gagal → awal penurunan, perlu
dorongan untuk menjaga semangatnya.
➢ Buat laki-laki : serba bertambah, tambah
kaya, tambah ganteng, tambah
berwibawa, tambah pengalaman,
tambah kawan.
➢ Buat perempuan : serba berkurang,
kurang cantik, kurang PD, kurang subur
(menopause).
ADA APA ??
di Usia 40 Tahun
Sarlito W. Sarwono | sarwono@ui.edu
32. Apakah Penyesuaian Diri itu?
1
2
3
4
5
Kepribadian manusia
tidak statis, tetapi terus
berubah, dinamis, tidak
bisa
diramalkan/diantisipasi.
Tetapi bisa
diketahui/dikenali
dengan teiknik
empati/mendengar
aktif.
Tidak ada istilah
kalah-menang/gengsi
dalam penyesuaian
diri.
Yang ada adalah “win-
win” solution.
Satu-satunya yang
bisa kita ubah adalah
diri sendiri, bukan
orang lain. Jadi ubah-
ubahlah perilaku kita
sedemikian rupa,
sehingga akhirnya
orang lain akan
menyesuaikan
perilakunya pada kita.
Sarlito W. Sarwono | sarwono@ui.edu
33. Kesenjangan Laki-Laki - Perempuan
Ditambah dengan era globalisasi,
teknologi (IT) dll, tantangan makin
besar.
TANTANGAN
Diperlukan kemampuan penyesuaian diri
antara kedua belah pihak.
KEMAMPUAN PENYESUAAIAN
Di era kesetaraan gender bisa masuk
PIL juga.
PIL
Bertambah besar di usia 40 tahunan.
USIA
Anak-anak makin dewasa.
ANAK
Peluang masuk pihak ke-3.
WIL
Sarlito W. Sarwono | sarwono@ui.edu
34. Bagaimana dengan DO’A ?
Do’a biasanya malah membuat
frustrasi, karena tidak ada do’a yang
langsung membuahkan hasil.
Frustasi
Do’a hanya untuk meminta kekuatan
dan petunjuk ke jalan yang benar.
Selebihnya tergantung USAHA kita
sendiri.
Usaha
Usaha bisa menimbulkan rasa PD,
dan menghindari kita dari hanya
menyalahkan Allah saja.
Husnudzon
Ora et Labora (Berdo’a dan Berusaha).
Kesimpulan
Sarlito W. Sarwono | sarwono@ui.edu
35. 8. KEBANGKITAN
Q.S. Al Hajj (22) : 5
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah)
sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani,
kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya
dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim,
apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan
kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada
kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang
dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang
dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami
turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam
tumbuh-tumbuhan yang indah