SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
1
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Metode Geofisika merupakan ilmu yang mempelajari tentang bumi dengan
menggunakan pengukuran fisis pada atau di atas permukaan. Dari sisi lain, geofisika
mempelajari semua isi bumi baik yang terlihat maupun tidak terlihat langsung oleh
pengukuran sifat fisis dengan penyesuaian pada umumnya pada permukaan (Dobrin dan
Savit, 1988).
Metode geofisika sebagai pendeteksi perbedaan tentang sifat fisis di dalam bumi.
Kemagnetan, kepadatan, kekenyalan, dan tahanan jenis adalah sifat fisis yang paling umum
digunakan untuk mengukur penelitian yang memungkinkan perbedaan di dalam bumi untuk
ditafsirkan kaitannya dengan struktur mengenai lapisan tanah, berat jenis batuan dan
rembesan isi air, dan mutu air (Todd, 1959).
Secara umum, metode geofisika dibagi menjadi dua kategori, yaitu metode pasif dan
aktif. Metode pasif dilakukan dengan mengukur medan alami yang dipancarkan oleh bumi.
Metode aktif dilakukan dengan membuat medan gangguan kemudian mengukur respon yang
dilakukan oleh bumi. Medan alami yang dimaksud disini misalnya radiasi gelombang gempa
bumi, medan gravitasi bumi, medan magnet bumi, medan listrik dan elektromagnetik bumi
serta radiasi radiokativitas bumi. Medan buatan dapat berupa ledakan dinamit, pemberian
arus listrik ke dalam tanah, pengiriman sinyal radar dan lain sebagainya. Secara praktis,
metode yang umum digunakan di dalam geofisika tampak seperti tabel dibawah ini :
Tabel 1. Beberapa Macam Metode Geofisika
Metode Parameter Yang Diukur Sifat Fisis Yang Diukur
Seismik Waktu tiba gelombang seismik pantul
atau bias, amplitudo dan
frekuensi gelombang seismik
Densitas dan modulus elastisitas
yang menentukan kecepatan
rambat gelombang seismik
Gravitasi Variasi harga percepatan gravitasi
bumi pada posisi yang berbeda
Densitas
Magnetik Variasi harga intensitas medan
magnetik pada posisi yang berbeda
Suseptibilitas atau remanen
magnetik
Resistivitas Harga resistansi dari bumi Konduktivitas listrik
Elektromagnetik Respon terhadap radiasi
elektromagnetik
Konduktivitas atau Induktansi
listrik
Potensial Diri Potensial listrik Konduktivitas listrik
2
Dari berbagai macam metode seperti yang disebut di atas, metode Geomagnetik
merupakan salah satu metode yang masih banyak digunakan hingga saat ini. Oleh karena itu
perlu adanya pembahasan khusus mengenai metode geomagnetik ini.
2. Rumusan Masalah
a. Gambaran umum metode geomagnetik.
b. Metode pengukuran geomagnetik.
c. Pengolahan data geomagnetik.
d. Interpretasi data geomagnetik.
3. Tujuan
Makaah ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan tentang metode
geomagnetik.
B. PEMBAHASAN
a. Gambaran Umum Metode Geomagnetik
Dalam metode geomagnetik ini, bumi diyakini sebagai batang magnet raksasa
dimana medan magnet utama bumi dihasilkan. Kerak bumi menghasilkan medan magnet
jauh lebih kecil daripada medan utama magnet yang dihasilkan bumi secara keseluruhan.
Teramatinya medan magnet pada bagian bumi tertentu, biasanya disebut anomali magnetik
yang dipengaruhi suseptibilitas batuan tersebut dan remanen magnetiknya. Berdasarkan pada
anomali magnetik batuan ini, pendugaan sebaran batuan yang dipetakan baik secara lateral
maupun vertikal.
Eksplorasi menggunakan metode magnetik, pada dasarnya terdiri atas tiga tahap :
akuisisi data lapangan, processing, interpretasi. Setiap tahap terdiri dari beberapa perlakuan
atau kegiatan. Pada tahap akuisisi, dilakukan penentuan titik pengamatan dan pengukuran
dengan satu atau dua alat. Untuk koreksi data pengukuran dilakukan pada tahap processing.
Koreksi pada metode magnetik terdiri atas koreksi harian (diurnal), koreksi topografi
(terrain) dan koreksi lainnya. Sedangkan untuk interpretasi dari hasil pengolahan data
dengan menggunakan software diperoleh peta anomali magnetik.
3
Metode ini didasarkan pada perbedaan tingkat magnetisasi suatu batuan yang
diinduksi oleh medan magnet bumi. Hal ini terjadi sebagai akibat adanya perbedaan sifat
kemagnetan suatu material. Kemampuan untuk termagnetisasi tergantung dari suseptibilitas
magnetik masing-masing batuan. Harga suseptibilitas ini sangat penting di dalam pencarian
benda anomali karena sifat yang khas untuk setiap jenis mineral atau mineral logam.
Harganya akan semakin besar bila jumlah kandungan mineral magnetik pada batuan
semakin banyak.
Pengukuran magnetik dilakukan pada lintasan ukur yang tersedia dengan interval
antar titik ukur 10 m dan jarak lintasan 40 m. Batuan dengan kandungan mineral-mineral
tertentu dapat dikenali dengan baik dalam eksplorasi geomagnet yang dimunculkan sebagai
anomali yang diperoleh merupakan hasil distorsi pada medan magnetik yang diakibatkan
oleh material magnetik kerak bumi atau mungkin juga bagian atas mantel.
Metode magnetik memiliki kesamaan latar belakang fisika denga metode gravitasi,
kedua metode sama-sama berdasarkan kepada teori potensial, sehingga keduanya sering
disebut sebagai metode potensial. Namun demikian, ditinjau ari segi besaran fisika yang
terlibat, keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar. Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besaran vektor magnetisasi, sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi. Data pengamatan magnetik lebih
menunjukkan sifat residual kompleks. Dengan demikian, metode magnetik memiliki variasi
terhadap waktu lebih besar. Pengukuran intensitas medan magnetik bisa dilakukan melalui
darat, laut dan udara. Metode magnetik sering digunakan dalam eksplorasi pendahuluan
minyak bumi, panas bumi, dan batuan mineral serta bisa diterapkan pada pencarian prospek
benda-benda arkeologi.
Medan Magnet Bumi
Medan magnet bumi terkarakterisasi oleh parameter fisis atau disebut juga elemen
medan magnet bumi (gambar I), yang dapat diukur yaitu meliputi arah dan intensitas
kemagnetannya. Parameter fisis tersebut meliputi :
Deklinasi (D), yaitu sudut antara utara magnetik dengan komponen horizontal yang
dihitung dari utara menuju timur
4
Inklinasi(I), yaitu sudut antara medan magnetik total dengan bidang horizontal yang
dihitung dari bidang horizontal menuju bidang vertikal ke bawah.
Intensitas Horizontal (H), yaitu besar dari medan magnetik total pada bidang horizontal.
Medan magnetik total (F), yaitu besar dari vektor medan magnetik total.
Gambar I. Tiga Elemen medan magnet bumi
Medan magnet utama bumi berubah terhadap waktu. Untuk menyeragamkan nilai-
nilai medan utama magnet bumi, dibuat standar nilai yang disebut International
Geomagnetics Reference Field (IGRF) yang diperbaharui setiap 5 tahun sekali. Nilai-nilai
IGRF tersebut diperoleh dari hasil pengukuran rata-rata pada daerah luasan sekitar 1 juta
km2 yang dilakukan dalam waktu satu tahun.
Medan magnet bumi terdiri dari 3 bagian :
a. Medan magnetik utama bumi (Main field)
Pengaruh medan magnetik utama bumi 99% dan variasinya terhadap waktu sangat
lambat dan kecil.
5
Gambar. 10.3. Distribusi Intensitas Medan Magnet Bumi (Telford, 1979).
b. Medan magnetik luar (external field)
Pengaruh medan luar berasal dari pengaruh luar bumi yang merupakan hasil ionisasi di
atmosfer yang ditimbulkan oleh sinar ultraviolet dari matahari. Karena sumber medan luar ini
berhubungan dengan arus listrik yang mengalir dalam lapisan terionisasi di atmosfer, maka
perubahan medan ini tehadap waktu jauh lebih cepat. Beberapa sumber medan luar antara
lain :
Perubahan konduktivitas listrik lapisan atmosfer dengan siklus 11 tahun
Variasi harian dengan periode 24 jam yang berhubungan dengan pasang surut matahari
dan mempunyai jangkau 30 nT
Variasi harian dengan periode 25 jam yang berhubungan dengan pasang surut bulan dan
mempunyai jangkau 2 nT
Badai magnetik yang bersifat acak dan dengan jangkau sampai dengan 1000 nT
Gambar. 2. Ionisasi Atmosfer
6
c. Anomali Medan Magnetik
Variasi medan magnetik yang terukur di permukaan merupakan target dari survey magnetik
(anomali magnetik). Besarnya anomali magnetik berkisar ratusaan sampai dengan ribuan
nano-tesla, tetapi ada juga yang yang lebih besar dari 100.000 nT yang berupa endapan
magnetik. Secara garis besar anomali ini disebabkan oleh medan magnetik remanen dan
medan magnet induksi. Medan magnet remanen mempunyai peranan yang besar pada
magnetisasi batuan yaitu pada besar dan arah medan magnetnya serta sangat rumit diamati
karena berkaitan dengan peristiwa kemagnetan yang dialami sebelumnya. Sisa kemagnetan
ini disebut dengan Normal Residual Magnetism yang merupakan akibat dari magnetisasi
medan utama. Anomali yang diperoleh dari survei merupakan hasil gabungan dari keduanya,
bila arah medan magnet remanen sama dengan arah medan magnet induksi maka anomalinya
bertambah besar, demikian pula sebaliknya. Dalam survei magnetik, efek medan remanen
akan diabaikan apabila anomali medan magnet kurang dari 25 % medan magnet utama bumi
(Telford, 1979).
Dalam survei dengan metode magnetik yang menjadi target dari pengukuran adalah
variasi medan magnetik yang terukur di permukaan (anomali magnetik). Secara garis besar
anomali medan magnetik disebabkan oleh medan magnetik remanen dan medan magnetik
induksi. Medan magnet remanen mempunyai peranan yang besar terhadap magnetisasi
batuan yaitu pada besar dan arah medan magnetiknya serta berkaitan dengan peristiwa
kemagnetan sebelumnya sehingga sangat rumit untuk diamati. Anomali yang diperoleh dari
survei merupakan hasil gabungan medan magnetik remanen dan induksi, bila arah medan
magnet remanen sama dengan arah medan magnet induksi maka anomalinya bertambah
besar. Demikian pula sebaliknya. Dalam survei magnetik, efek medan remanen akan
diabaikan apabila anomali medan magnetik kurang dari 25 % medan magnet utama bumi
(Telford, 1976), sehingga dalam pengukuran medan magnet berlaku :
ALMT HHHH


dengan : TH

: medan magnet total bumi
MH

: medan magnet utama bumi
7
LH

: medan magnet luar
AH

: medan magnet anomali
b. Metode Pengukuran Data Geomagnetik
Dalam melakukan pengukuran geomagnetik, peralatan paling utama yang digunakan
adalah magnetometer. Peralatan ini digunakan untuk mengukur kuat medan magnetik di
lokasi survei. Salah satu jenisnya adalah Proton Precission Magnetometer (PPM) yang
digunakan untuk mengukur nilai kuat medan magnetik total. Peralatan lain yang bersifat
pendukung di dalam survei magnetik adalah Global Positioning System (GPS). Peralatan ini
digunaka untuk mengukur posisi titik pengukuran yang meliputi bujur, lintang, ketinggian,
dan waktu. GPS ini dalam penentuan posisi suatu titik lokasi menggunakan bantuan satelit.
Penggunaan sinyal satelit karena sinyal satelit menjangkau daerah yang sangat luas dan tidak
terganggu oleh gunung, bukit, lembah dan jurang.
Dalam melakukan akuisisi data magnetik yang pertama dilakukan adalah
menentukan base station dan membuat station - station pengukuran (usahakan membentuk
grid - grid). Ukuran gridnya disesuaikan dengan luasnya lokasi pengukuran, kemudian
dilakukan pengukuran medan magnet di station - station pengukuran di setiap lintasan, pada
saat yang bersamaan pula dilakukan pengukuran variasi harian di base station.
Gambar 3. Grid Station
8
c. Pengolahan Data Geomagnetik
Untuk memperoleh nilai anomali medan magnetik yang diinginkan, maka
dilakukan koreksi terhadap data medan magnetik total hasil pengukuran pada setiap titik lokasi
atau stasiun pengukuran, yang mencakup koreksi harian, IGRF dan topografi. Metode
pengolahan data anomali geomagnetik secara garis besar ditunjukkan pada diagram alir sebagai
berikut :
Gambar. 10.4. Diagram alir pengolahan awal data magnetik
1. Koreksi Harian
Koreksi harian (diurnal correction) merupakan penyimpangan nilai medan
magnetik bumi akibat adanya perbedaan waktu dan efek radiasi matahari dalam satu
hari.
Waktu yang dimaksudkan harus mengacu atau sesuai dengan waktu
pengukuran data medan magnetik di setiap titik lokasi (stasiun pengukuran) yang
akan dikoreksi. Apabila nilai variasi harian negatif, maka koreksi harian dilakukan
dengan cara menambahkan nilai variasi harian yang terekan pada waktu tertentu
terhadap data medan magnetik yang akan dikoreksi. Sebaliknya apabila variasi
harian bernilai positif, maka koreksinya dilakukan dengan cara mengurangkan nilai
variasi harian yang terekan pada waktu tertentu terhadap data medan magnetik yang
akan dikoreksi, datap dituliskan dalam persamaan
ΔH = Htotal ± ΔHharian
9
2. Koreksi IGRF
Data hasil pengukuran medan magnetik pada dasarnya adalah konstribusi dari
tiga komponen dasar, yaitu medan magnetik utama bumi, medan magnetik luar dan
medan anomali. Nilai medan magnetik utama tidak lain adalah niali IGRF. Jika nilai
medan magnetik utama dihilangkan dengan koreksi harian, maka kontribusi medan
magnetik utama dihilangkan dengan koreksi IGRF. Koreksi IGRF dapat dilakukan
dengan cara mengurangkan nilai IGRF terhadap nilai medan magnetik total yang
telah terkoreksi harian pada setiap titik pengukuran pada posisi geografis yang
sesuai. Persamaan koreksinya (setelah dikoreksi harian) dapat dituliskan sebagai
berikut :
ΔH = Htotal ± ΔHharian ± H0
Dimana H0 = IGRF
3. Koreksi Topografi
Koreksi topografi dilakukan jika pengaruh topografi dalam survei megnetik
sangat kuat. Koreksi topografi dalam survei geomagnetik tidak mempunyai aturan
yang jelas. Salah satu metode untuk menentukan nilai koreksinya adalah dengan
membangun suatu model topografi menggunakan pemodelan beberapa prisma
segiempat (Suryanto, 1988). Ketika melakukan pemodelan, nilai suseptibilitas
magnetik (k) batuan topografi harus diketahui, sehingga model topografi yang dibuat,
menghasilkan nilai anomali medan magnetik (ΔHtop) sesuai dengan fakta.
Selanjutnya persamaan koreksinya (setelah dilakukan koreski harian dan IGRF)
dapat dituliska sebagai
ΔH = Htotal ± ΔHharian – H0 - ΔHtop
Setelah semua koreksi dikenakan pada data-data medan magnetik yang terukur dilapangan,
maka diperoleh data anomali medan magnetik total di topogafi. Untuk mengetahui pola
anomali yang diperoleh, yang akan digunakan sebagai dasar dalam pendugaan model
struktur geologi bawah permukaan yang mungkin, maka data anomali harus disajikan dalam
10
bentuk peta kontur. Peta kontur terdiri dari garis-garis kontur yang menghubungkan titik-
titik yang memiliki nilai anomali sama, yang diukur dar suatu bidang pembanding tertentu.
d. Interpretasi Data Geomagnetk
Secara umum interpretasi data geomagnetik terbagi menjadi dua, yaitu interpretasi
kualitatif dan kuantitatif. Interpretasi kualitatif didasarkan pada pola kontur anomali medan
magnetik yang bersumber dari distribusi benda-benda termagnetisasi atau struktur geologi
bawah permukaan bumi. Selanjutnya pola anomali medan magnetik yang dihasilkan
ditafsirkan berdasarkan informasi geologi setempat dalam bentuk distribusi benda magnetik
atau struktur geologi, yang dijadikan dasar pendugaan terhadap keadaan geologi yang
sebenarnya.
Interpretasi kuantitatif bertujuan untuk menentukan bentuk atau model dan
kedalaman benda anomali atau strukutr geologi melalui pemodelan matematis. Untuk
melakukan interpretasi kuantitatif, ada beberapa cara dimana antara satu dengan lainnya
mungkin berbeda, tergantung dari bentuk anomali yang diperoleh, sasaran yang dicapai dan
ketelitian hasil pengukuran. Beberapa pemodelan yang biasa digunakan yaitu pemodelan
dua setengah dimensi dan pemodelan tiga dimensi.
11
C. KESIMPULAN
1. Geomagnetik merupakan salah satu metode seurvei geofisika dengan cara mengukur
variasi intensitas medan magnetik dari posisi yang berbeda.
2. Metode geomagnetik ini dapat digunakan untuk eksplorasi pendahuluan minyak bumi,
panas bumi, dan batuan mineral serta bisa diterapkan pada pencarian prospek benda-
benda arkeologi.
3. Eksplorasi dengan menggunakan geomagnetik pada umumnya dilakukan dengan tiga
tahap, yaitu akuisisi data lapangan, processing, interpretasi. Pada tahap processing
dilakukan koreksi pada metode magnetik yang terdiri atas koreksi harian (diurnal),
koreksi IGRF, koreksi topografi (terrain) dan koreksi lainnya.
4. Interpretasi data geomagnetik dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu interpretasi
kualitatif dan interpretasi kuantitatif.

More Related Content

What's hot

Pendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismik
Pendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismikPendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismik
Pendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismikOktavia Triana
 
Makalah seminar fisika seismik refraksi
Makalah seminar fisika seismik refraksiMakalah seminar fisika seismik refraksi
Makalah seminar fisika seismik refraksiSulistiyo Wibowo
 
Subsurface Geological Illustration of Proposed Nuclear Power Plant Site Based...
Subsurface Geological Illustration of Proposed Nuclear Power Plant Site Based...Subsurface Geological Illustration of Proposed Nuclear Power Plant Site Based...
Subsurface Geological Illustration of Proposed Nuclear Power Plant Site Based...Zulfadli .
 
Eksplorasi geothermal
Eksplorasi geothermal Eksplorasi geothermal
Eksplorasi geothermal FajriTio1
 
Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012
Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012
Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012Fajar Perdana
 
Penentuan struktur bawah_permukaan_dengan
Penentuan struktur bawah_permukaan_denganPenentuan struktur bawah_permukaan_dengan
Penentuan struktur bawah_permukaan_denganWisnu Priyanto
 
Laporan Geomorfologi Terapan (TRANSLATE)
Laporan Geomorfologi Terapan (TRANSLATE)Laporan Geomorfologi Terapan (TRANSLATE)
Laporan Geomorfologi Terapan (TRANSLATE)Ricky Ramadhan
 
Laporan fieldtrip geologi struktur
Laporan fieldtrip geologi strukturLaporan fieldtrip geologi struktur
Laporan fieldtrip geologi strukturAswan M
 
Fasies sedimen Kuarter berpotensi likuifaksi Pesisir Kota Padang
Fasies sedimen Kuarter berpotensi likuifaksi Pesisir Kota PadangFasies sedimen Kuarter berpotensi likuifaksi Pesisir Kota Padang
Fasies sedimen Kuarter berpotensi likuifaksi Pesisir Kota PadangPrahara Iqbal
 
Observasi geologi Karsam
Observasi geologi KarsamObservasi geologi Karsam
Observasi geologi KarsamFajar Perdana
 
153800318 van-zuidam
153800318 van-zuidam153800318 van-zuidam
153800318 van-zuidamStella Putri
 
01 konsep dasar_geomorfo
01 konsep dasar_geomorfo01 konsep dasar_geomorfo
01 konsep dasar_geomorfoKhairu Din
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Sylvester Saragih
 

What's hot (20)

Pendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismik
Pendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismikPendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismik
Pendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismik
 
Makalah seminar fisika seismik refraksi
Makalah seminar fisika seismik refraksiMakalah seminar fisika seismik refraksi
Makalah seminar fisika seismik refraksi
 
Subsurface Geological Illustration of Proposed Nuclear Power Plant Site Based...
Subsurface Geological Illustration of Proposed Nuclear Power Plant Site Based...Subsurface Geological Illustration of Proposed Nuclear Power Plant Site Based...
Subsurface Geological Illustration of Proposed Nuclear Power Plant Site Based...
 
Eksplorasi geothermal
Eksplorasi geothermal Eksplorasi geothermal
Eksplorasi geothermal
 
Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012
Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012
Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012
 
Leo tbt
Leo tbtLeo tbt
Leo tbt
 
Tugas eksplorasi lanjut
Tugas eksplorasi lanjutTugas eksplorasi lanjut
Tugas eksplorasi lanjut
 
Penentuan struktur bawah_permukaan_dengan
Penentuan struktur bawah_permukaan_denganPenentuan struktur bawah_permukaan_dengan
Penentuan struktur bawah_permukaan_dengan
 
Laporan Geomorfologi Terapan (TRANSLATE)
Laporan Geomorfologi Terapan (TRANSLATE)Laporan Geomorfologi Terapan (TRANSLATE)
Laporan Geomorfologi Terapan (TRANSLATE)
 
Laporan fieldtrip geologi struktur
Laporan fieldtrip geologi strukturLaporan fieldtrip geologi struktur
Laporan fieldtrip geologi struktur
 
Metode gravity
Metode gravityMetode gravity
Metode gravity
 
Draft laporan
Draft laporanDraft laporan
Draft laporan
 
Fasies sedimen Kuarter berpotensi likuifaksi Pesisir Kota Padang
Fasies sedimen Kuarter berpotensi likuifaksi Pesisir Kota PadangFasies sedimen Kuarter berpotensi likuifaksi Pesisir Kota Padang
Fasies sedimen Kuarter berpotensi likuifaksi Pesisir Kota Padang
 
1. geom konsep dasar)
1. geom konsep dasar)1. geom konsep dasar)
1. geom konsep dasar)
 
Observasi geologi Karsam
Observasi geologi KarsamObservasi geologi Karsam
Observasi geologi Karsam
 
153800318 van-zuidam
153800318 van-zuidam153800318 van-zuidam
153800318 van-zuidam
 
Eskplorasi rinci
Eskplorasi rinciEskplorasi rinci
Eskplorasi rinci
 
01 konsep dasar_geomorfo
01 konsep dasar_geomorfo01 konsep dasar_geomorfo
01 konsep dasar_geomorfo
 
Laporan kerja praktek MEQ
Laporan kerja praktek MEQLaporan kerja praktek MEQ
Laporan kerja praktek MEQ
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
 

Similar to FISBUM CICI

Resume metode geomagnet
Resume metode geomagnetResume metode geomagnet
Resume metode geomagnetMuhammad Arief
 
Kemagnetan bumi Magnetism earth magnetism geophysics
Kemagnetan bumi Magnetism earth magnetism geophysicsKemagnetan bumi Magnetism earth magnetism geophysics
Kemagnetan bumi Magnetism earth magnetism geophysicsYudha Agung
 
Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)Nanda Reda
 
PGF- Tugas 9-Kelompok 8-kemagnetan batuan.pptx
PGF- Tugas 9-Kelompok 8-kemagnetan batuan.pptxPGF- Tugas 9-Kelompok 8-kemagnetan batuan.pptx
PGF- Tugas 9-Kelompok 8-kemagnetan batuan.pptxFatinGema1
 
Eksplorasi minyak dan gas dengan metode gravitasi (
Eksplorasi minyak dan gas dengan metode gravitasi (Eksplorasi minyak dan gas dengan metode gravitasi (
Eksplorasi minyak dan gas dengan metode gravitasi (Bandung Teknologi Institute
 
ppt. MAGNETIK_MUHAMMAD ICKSAN AKBAR_R1A121020.pdf
ppt. MAGNETIK_MUHAMMAD ICKSAN AKBAR_R1A121020.pdfppt. MAGNETIK_MUHAMMAD ICKSAN AKBAR_R1A121020.pdf
ppt. MAGNETIK_MUHAMMAD ICKSAN AKBAR_R1A121020.pdfusmin
 
metode gaya berat dan magnetik kelompok 2...pptx
metode gaya berat dan magnetik kelompok 2...pptxmetode gaya berat dan magnetik kelompok 2...pptx
metode gaya berat dan magnetik kelompok 2...pptxzahrunQncy1
 
metode reflaksi.pdf
metode reflaksi.pdfmetode reflaksi.pdf
metode reflaksi.pdffebriaanita1
 
Geofisika lingkungan PERTEMUAN 1-1_compressed.pdf
Geofisika lingkungan PERTEMUAN 1-1_compressed.pdfGeofisika lingkungan PERTEMUAN 1-1_compressed.pdf
Geofisika lingkungan PERTEMUAN 1-1_compressed.pdffebriaanita1
 
2994930.pdf.pdf
2994930.pdf.pdf2994930.pdf.pdf
2994930.pdf.pdfJoseDa4
 
Supriyadi pengantar ilmu kealaman dasar (iad) pert 5
Supriyadi pengantar ilmu kealaman dasar (iad) pert 5Supriyadi pengantar ilmu kealaman dasar (iad) pert 5
Supriyadi pengantar ilmu kealaman dasar (iad) pert 5jayamartha
 
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...Satriyani Satriyani
 
Kegiatan hulu migas x
Kegiatan hulu migas xKegiatan hulu migas x
Kegiatan hulu migas ximamncahyo
 
Remote Sensing Technologies & Data Processing Algorithms (Krapivin et al. 2015)
Remote Sensing Technologies & Data Processing Algorithms (Krapivin et al. 2015)Remote Sensing Technologies & Data Processing Algorithms (Krapivin et al. 2015)
Remote Sensing Technologies & Data Processing Algorithms (Krapivin et al. 2015)Anisa Aulia Sabilah
 

Similar to FISBUM CICI (20)

Resume metode geomagnet
Resume metode geomagnetResume metode geomagnet
Resume metode geomagnet
 
Kemagnetan bumi Magnetism earth magnetism geophysics
Kemagnetan bumi Magnetism earth magnetism geophysicsKemagnetan bumi Magnetism earth magnetism geophysics
Kemagnetan bumi Magnetism earth magnetism geophysics
 
KEMAGNETAN BATUAN.pdf
KEMAGNETAN BATUAN.pdfKEMAGNETAN BATUAN.pdf
KEMAGNETAN BATUAN.pdf
 
Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)
 
PGF- Tugas 9-Kelompok 8-kemagnetan batuan.pptx
PGF- Tugas 9-Kelompok 8-kemagnetan batuan.pptxPGF- Tugas 9-Kelompok 8-kemagnetan batuan.pptx
PGF- Tugas 9-Kelompok 8-kemagnetan batuan.pptx
 
Quiz geolistrik
Quiz geolistrikQuiz geolistrik
Quiz geolistrik
 
Metode Seismik
Metode Seismik Metode Seismik
Metode Seismik
 
Eksplorasi minyak dan gas dengan metode gravitasi (
Eksplorasi minyak dan gas dengan metode gravitasi (Eksplorasi minyak dan gas dengan metode gravitasi (
Eksplorasi minyak dan gas dengan metode gravitasi (
 
ppt. MAGNETIK_MUHAMMAD ICKSAN AKBAR_R1A121020.pdf
ppt. MAGNETIK_MUHAMMAD ICKSAN AKBAR_R1A121020.pdfppt. MAGNETIK_MUHAMMAD ICKSAN AKBAR_R1A121020.pdf
ppt. MAGNETIK_MUHAMMAD ICKSAN AKBAR_R1A121020.pdf
 
metode gaya berat dan magnetik kelompok 2...pptx
metode gaya berat dan magnetik kelompok 2...pptxmetode gaya berat dan magnetik kelompok 2...pptx
metode gaya berat dan magnetik kelompok 2...pptx
 
metode reflaksi.pdf
metode reflaksi.pdfmetode reflaksi.pdf
metode reflaksi.pdf
 
758 1735-1-sm
758 1735-1-sm758 1735-1-sm
758 1735-1-sm
 
Geofisika lingkungan PERTEMUAN 1-1_compressed.pdf
Geofisika lingkungan PERTEMUAN 1-1_compressed.pdfGeofisika lingkungan PERTEMUAN 1-1_compressed.pdf
Geofisika lingkungan PERTEMUAN 1-1_compressed.pdf
 
2994930.pdf.pdf
2994930.pdf.pdf2994930.pdf.pdf
2994930.pdf.pdf
 
Supriyadi pengantar ilmu kealaman dasar (iad) pert 5
Supriyadi pengantar ilmu kealaman dasar (iad) pert 5Supriyadi pengantar ilmu kealaman dasar (iad) pert 5
Supriyadi pengantar ilmu kealaman dasar (iad) pert 5
 
Metode Gravitasi.pptx
Metode Gravitasi.pptxMetode Gravitasi.pptx
Metode Gravitasi.pptx
 
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
 
75342 gft dimas(1)
75342 gft dimas(1)75342 gft dimas(1)
75342 gft dimas(1)
 
Kegiatan hulu migas x
Kegiatan hulu migas xKegiatan hulu migas x
Kegiatan hulu migas x
 
Remote Sensing Technologies & Data Processing Algorithms (Krapivin et al. 2015)
Remote Sensing Technologies & Data Processing Algorithms (Krapivin et al. 2015)Remote Sensing Technologies & Data Processing Algorithms (Krapivin et al. 2015)
Remote Sensing Technologies & Data Processing Algorithms (Krapivin et al. 2015)
 

FISBUM CICI

  • 1. 1 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Metode Geofisika merupakan ilmu yang mempelajari tentang bumi dengan menggunakan pengukuran fisis pada atau di atas permukaan. Dari sisi lain, geofisika mempelajari semua isi bumi baik yang terlihat maupun tidak terlihat langsung oleh pengukuran sifat fisis dengan penyesuaian pada umumnya pada permukaan (Dobrin dan Savit, 1988). Metode geofisika sebagai pendeteksi perbedaan tentang sifat fisis di dalam bumi. Kemagnetan, kepadatan, kekenyalan, dan tahanan jenis adalah sifat fisis yang paling umum digunakan untuk mengukur penelitian yang memungkinkan perbedaan di dalam bumi untuk ditafsirkan kaitannya dengan struktur mengenai lapisan tanah, berat jenis batuan dan rembesan isi air, dan mutu air (Todd, 1959). Secara umum, metode geofisika dibagi menjadi dua kategori, yaitu metode pasif dan aktif. Metode pasif dilakukan dengan mengukur medan alami yang dipancarkan oleh bumi. Metode aktif dilakukan dengan membuat medan gangguan kemudian mengukur respon yang dilakukan oleh bumi. Medan alami yang dimaksud disini misalnya radiasi gelombang gempa bumi, medan gravitasi bumi, medan magnet bumi, medan listrik dan elektromagnetik bumi serta radiasi radiokativitas bumi. Medan buatan dapat berupa ledakan dinamit, pemberian arus listrik ke dalam tanah, pengiriman sinyal radar dan lain sebagainya. Secara praktis, metode yang umum digunakan di dalam geofisika tampak seperti tabel dibawah ini : Tabel 1. Beberapa Macam Metode Geofisika Metode Parameter Yang Diukur Sifat Fisis Yang Diukur Seismik Waktu tiba gelombang seismik pantul atau bias, amplitudo dan frekuensi gelombang seismik Densitas dan modulus elastisitas yang menentukan kecepatan rambat gelombang seismik Gravitasi Variasi harga percepatan gravitasi bumi pada posisi yang berbeda Densitas Magnetik Variasi harga intensitas medan magnetik pada posisi yang berbeda Suseptibilitas atau remanen magnetik Resistivitas Harga resistansi dari bumi Konduktivitas listrik Elektromagnetik Respon terhadap radiasi elektromagnetik Konduktivitas atau Induktansi listrik Potensial Diri Potensial listrik Konduktivitas listrik
  • 2. 2 Dari berbagai macam metode seperti yang disebut di atas, metode Geomagnetik merupakan salah satu metode yang masih banyak digunakan hingga saat ini. Oleh karena itu perlu adanya pembahasan khusus mengenai metode geomagnetik ini. 2. Rumusan Masalah a. Gambaran umum metode geomagnetik. b. Metode pengukuran geomagnetik. c. Pengolahan data geomagnetik. d. Interpretasi data geomagnetik. 3. Tujuan Makaah ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan tentang metode geomagnetik. B. PEMBAHASAN a. Gambaran Umum Metode Geomagnetik Dalam metode geomagnetik ini, bumi diyakini sebagai batang magnet raksasa dimana medan magnet utama bumi dihasilkan. Kerak bumi menghasilkan medan magnet jauh lebih kecil daripada medan utama magnet yang dihasilkan bumi secara keseluruhan. Teramatinya medan magnet pada bagian bumi tertentu, biasanya disebut anomali magnetik yang dipengaruhi suseptibilitas batuan tersebut dan remanen magnetiknya. Berdasarkan pada anomali magnetik batuan ini, pendugaan sebaran batuan yang dipetakan baik secara lateral maupun vertikal. Eksplorasi menggunakan metode magnetik, pada dasarnya terdiri atas tiga tahap : akuisisi data lapangan, processing, interpretasi. Setiap tahap terdiri dari beberapa perlakuan atau kegiatan. Pada tahap akuisisi, dilakukan penentuan titik pengamatan dan pengukuran dengan satu atau dua alat. Untuk koreksi data pengukuran dilakukan pada tahap processing. Koreksi pada metode magnetik terdiri atas koreksi harian (diurnal), koreksi topografi (terrain) dan koreksi lainnya. Sedangkan untuk interpretasi dari hasil pengolahan data dengan menggunakan software diperoleh peta anomali magnetik.
  • 3. 3 Metode ini didasarkan pada perbedaan tingkat magnetisasi suatu batuan yang diinduksi oleh medan magnet bumi. Hal ini terjadi sebagai akibat adanya perbedaan sifat kemagnetan suatu material. Kemampuan untuk termagnetisasi tergantung dari suseptibilitas magnetik masing-masing batuan. Harga suseptibilitas ini sangat penting di dalam pencarian benda anomali karena sifat yang khas untuk setiap jenis mineral atau mineral logam. Harganya akan semakin besar bila jumlah kandungan mineral magnetik pada batuan semakin banyak. Pengukuran magnetik dilakukan pada lintasan ukur yang tersedia dengan interval antar titik ukur 10 m dan jarak lintasan 40 m. Batuan dengan kandungan mineral-mineral tertentu dapat dikenali dengan baik dalam eksplorasi geomagnet yang dimunculkan sebagai anomali yang diperoleh merupakan hasil distorsi pada medan magnetik yang diakibatkan oleh material magnetik kerak bumi atau mungkin juga bagian atas mantel. Metode magnetik memiliki kesamaan latar belakang fisika denga metode gravitasi, kedua metode sama-sama berdasarkan kepada teori potensial, sehingga keduanya sering disebut sebagai metode potensial. Namun demikian, ditinjau ari segi besaran fisika yang terlibat, keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar. Dalam magnetik harus mempertimbangkan variasi arah dan besaran vektor magnetisasi, sedangkan dalam gravitasi hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi. Data pengamatan magnetik lebih menunjukkan sifat residual kompleks. Dengan demikian, metode magnetik memiliki variasi terhadap waktu lebih besar. Pengukuran intensitas medan magnetik bisa dilakukan melalui darat, laut dan udara. Metode magnetik sering digunakan dalam eksplorasi pendahuluan minyak bumi, panas bumi, dan batuan mineral serta bisa diterapkan pada pencarian prospek benda-benda arkeologi. Medan Magnet Bumi Medan magnet bumi terkarakterisasi oleh parameter fisis atau disebut juga elemen medan magnet bumi (gambar I), yang dapat diukur yaitu meliputi arah dan intensitas kemagnetannya. Parameter fisis tersebut meliputi : Deklinasi (D), yaitu sudut antara utara magnetik dengan komponen horizontal yang dihitung dari utara menuju timur
  • 4. 4 Inklinasi(I), yaitu sudut antara medan magnetik total dengan bidang horizontal yang dihitung dari bidang horizontal menuju bidang vertikal ke bawah. Intensitas Horizontal (H), yaitu besar dari medan magnetik total pada bidang horizontal. Medan magnetik total (F), yaitu besar dari vektor medan magnetik total. Gambar I. Tiga Elemen medan magnet bumi Medan magnet utama bumi berubah terhadap waktu. Untuk menyeragamkan nilai- nilai medan utama magnet bumi, dibuat standar nilai yang disebut International Geomagnetics Reference Field (IGRF) yang diperbaharui setiap 5 tahun sekali. Nilai-nilai IGRF tersebut diperoleh dari hasil pengukuran rata-rata pada daerah luasan sekitar 1 juta km2 yang dilakukan dalam waktu satu tahun. Medan magnet bumi terdiri dari 3 bagian : a. Medan magnetik utama bumi (Main field) Pengaruh medan magnetik utama bumi 99% dan variasinya terhadap waktu sangat lambat dan kecil.
  • 5. 5 Gambar. 10.3. Distribusi Intensitas Medan Magnet Bumi (Telford, 1979). b. Medan magnetik luar (external field) Pengaruh medan luar berasal dari pengaruh luar bumi yang merupakan hasil ionisasi di atmosfer yang ditimbulkan oleh sinar ultraviolet dari matahari. Karena sumber medan luar ini berhubungan dengan arus listrik yang mengalir dalam lapisan terionisasi di atmosfer, maka perubahan medan ini tehadap waktu jauh lebih cepat. Beberapa sumber medan luar antara lain : Perubahan konduktivitas listrik lapisan atmosfer dengan siklus 11 tahun Variasi harian dengan periode 24 jam yang berhubungan dengan pasang surut matahari dan mempunyai jangkau 30 nT Variasi harian dengan periode 25 jam yang berhubungan dengan pasang surut bulan dan mempunyai jangkau 2 nT Badai magnetik yang bersifat acak dan dengan jangkau sampai dengan 1000 nT Gambar. 2. Ionisasi Atmosfer
  • 6. 6 c. Anomali Medan Magnetik Variasi medan magnetik yang terukur di permukaan merupakan target dari survey magnetik (anomali magnetik). Besarnya anomali magnetik berkisar ratusaan sampai dengan ribuan nano-tesla, tetapi ada juga yang yang lebih besar dari 100.000 nT yang berupa endapan magnetik. Secara garis besar anomali ini disebabkan oleh medan magnetik remanen dan medan magnet induksi. Medan magnet remanen mempunyai peranan yang besar pada magnetisasi batuan yaitu pada besar dan arah medan magnetnya serta sangat rumit diamati karena berkaitan dengan peristiwa kemagnetan yang dialami sebelumnya. Sisa kemagnetan ini disebut dengan Normal Residual Magnetism yang merupakan akibat dari magnetisasi medan utama. Anomali yang diperoleh dari survei merupakan hasil gabungan dari keduanya, bila arah medan magnet remanen sama dengan arah medan magnet induksi maka anomalinya bertambah besar, demikian pula sebaliknya. Dalam survei magnetik, efek medan remanen akan diabaikan apabila anomali medan magnet kurang dari 25 % medan magnet utama bumi (Telford, 1979). Dalam survei dengan metode magnetik yang menjadi target dari pengukuran adalah variasi medan magnetik yang terukur di permukaan (anomali magnetik). Secara garis besar anomali medan magnetik disebabkan oleh medan magnetik remanen dan medan magnetik induksi. Medan magnet remanen mempunyai peranan yang besar terhadap magnetisasi batuan yaitu pada besar dan arah medan magnetiknya serta berkaitan dengan peristiwa kemagnetan sebelumnya sehingga sangat rumit untuk diamati. Anomali yang diperoleh dari survei merupakan hasil gabungan medan magnetik remanen dan induksi, bila arah medan magnet remanen sama dengan arah medan magnet induksi maka anomalinya bertambah besar. Demikian pula sebaliknya. Dalam survei magnetik, efek medan remanen akan diabaikan apabila anomali medan magnetik kurang dari 25 % medan magnet utama bumi (Telford, 1976), sehingga dalam pengukuran medan magnet berlaku : ALMT HHHH   dengan : TH  : medan magnet total bumi MH  : medan magnet utama bumi
  • 7. 7 LH  : medan magnet luar AH  : medan magnet anomali b. Metode Pengukuran Data Geomagnetik Dalam melakukan pengukuran geomagnetik, peralatan paling utama yang digunakan adalah magnetometer. Peralatan ini digunakan untuk mengukur kuat medan magnetik di lokasi survei. Salah satu jenisnya adalah Proton Precission Magnetometer (PPM) yang digunakan untuk mengukur nilai kuat medan magnetik total. Peralatan lain yang bersifat pendukung di dalam survei magnetik adalah Global Positioning System (GPS). Peralatan ini digunaka untuk mengukur posisi titik pengukuran yang meliputi bujur, lintang, ketinggian, dan waktu. GPS ini dalam penentuan posisi suatu titik lokasi menggunakan bantuan satelit. Penggunaan sinyal satelit karena sinyal satelit menjangkau daerah yang sangat luas dan tidak terganggu oleh gunung, bukit, lembah dan jurang. Dalam melakukan akuisisi data magnetik yang pertama dilakukan adalah menentukan base station dan membuat station - station pengukuran (usahakan membentuk grid - grid). Ukuran gridnya disesuaikan dengan luasnya lokasi pengukuran, kemudian dilakukan pengukuran medan magnet di station - station pengukuran di setiap lintasan, pada saat yang bersamaan pula dilakukan pengukuran variasi harian di base station. Gambar 3. Grid Station
  • 8. 8 c. Pengolahan Data Geomagnetik Untuk memperoleh nilai anomali medan magnetik yang diinginkan, maka dilakukan koreksi terhadap data medan magnetik total hasil pengukuran pada setiap titik lokasi atau stasiun pengukuran, yang mencakup koreksi harian, IGRF dan topografi. Metode pengolahan data anomali geomagnetik secara garis besar ditunjukkan pada diagram alir sebagai berikut : Gambar. 10.4. Diagram alir pengolahan awal data magnetik 1. Koreksi Harian Koreksi harian (diurnal correction) merupakan penyimpangan nilai medan magnetik bumi akibat adanya perbedaan waktu dan efek radiasi matahari dalam satu hari. Waktu yang dimaksudkan harus mengacu atau sesuai dengan waktu pengukuran data medan magnetik di setiap titik lokasi (stasiun pengukuran) yang akan dikoreksi. Apabila nilai variasi harian negatif, maka koreksi harian dilakukan dengan cara menambahkan nilai variasi harian yang terekan pada waktu tertentu terhadap data medan magnetik yang akan dikoreksi. Sebaliknya apabila variasi harian bernilai positif, maka koreksinya dilakukan dengan cara mengurangkan nilai variasi harian yang terekan pada waktu tertentu terhadap data medan magnetik yang akan dikoreksi, datap dituliskan dalam persamaan ΔH = Htotal ± ΔHharian
  • 9. 9 2. Koreksi IGRF Data hasil pengukuran medan magnetik pada dasarnya adalah konstribusi dari tiga komponen dasar, yaitu medan magnetik utama bumi, medan magnetik luar dan medan anomali. Nilai medan magnetik utama tidak lain adalah niali IGRF. Jika nilai medan magnetik utama dihilangkan dengan koreksi harian, maka kontribusi medan magnetik utama dihilangkan dengan koreksi IGRF. Koreksi IGRF dapat dilakukan dengan cara mengurangkan nilai IGRF terhadap nilai medan magnetik total yang telah terkoreksi harian pada setiap titik pengukuran pada posisi geografis yang sesuai. Persamaan koreksinya (setelah dikoreksi harian) dapat dituliskan sebagai berikut : ΔH = Htotal ± ΔHharian ± H0 Dimana H0 = IGRF 3. Koreksi Topografi Koreksi topografi dilakukan jika pengaruh topografi dalam survei megnetik sangat kuat. Koreksi topografi dalam survei geomagnetik tidak mempunyai aturan yang jelas. Salah satu metode untuk menentukan nilai koreksinya adalah dengan membangun suatu model topografi menggunakan pemodelan beberapa prisma segiempat (Suryanto, 1988). Ketika melakukan pemodelan, nilai suseptibilitas magnetik (k) batuan topografi harus diketahui, sehingga model topografi yang dibuat, menghasilkan nilai anomali medan magnetik (ΔHtop) sesuai dengan fakta. Selanjutnya persamaan koreksinya (setelah dilakukan koreski harian dan IGRF) dapat dituliska sebagai ΔH = Htotal ± ΔHharian – H0 - ΔHtop Setelah semua koreksi dikenakan pada data-data medan magnetik yang terukur dilapangan, maka diperoleh data anomali medan magnetik total di topogafi. Untuk mengetahui pola anomali yang diperoleh, yang akan digunakan sebagai dasar dalam pendugaan model struktur geologi bawah permukaan yang mungkin, maka data anomali harus disajikan dalam
  • 10. 10 bentuk peta kontur. Peta kontur terdiri dari garis-garis kontur yang menghubungkan titik- titik yang memiliki nilai anomali sama, yang diukur dar suatu bidang pembanding tertentu. d. Interpretasi Data Geomagnetk Secara umum interpretasi data geomagnetik terbagi menjadi dua, yaitu interpretasi kualitatif dan kuantitatif. Interpretasi kualitatif didasarkan pada pola kontur anomali medan magnetik yang bersumber dari distribusi benda-benda termagnetisasi atau struktur geologi bawah permukaan bumi. Selanjutnya pola anomali medan magnetik yang dihasilkan ditafsirkan berdasarkan informasi geologi setempat dalam bentuk distribusi benda magnetik atau struktur geologi, yang dijadikan dasar pendugaan terhadap keadaan geologi yang sebenarnya. Interpretasi kuantitatif bertujuan untuk menentukan bentuk atau model dan kedalaman benda anomali atau strukutr geologi melalui pemodelan matematis. Untuk melakukan interpretasi kuantitatif, ada beberapa cara dimana antara satu dengan lainnya mungkin berbeda, tergantung dari bentuk anomali yang diperoleh, sasaran yang dicapai dan ketelitian hasil pengukuran. Beberapa pemodelan yang biasa digunakan yaitu pemodelan dua setengah dimensi dan pemodelan tiga dimensi.
  • 11. 11 C. KESIMPULAN 1. Geomagnetik merupakan salah satu metode seurvei geofisika dengan cara mengukur variasi intensitas medan magnetik dari posisi yang berbeda. 2. Metode geomagnetik ini dapat digunakan untuk eksplorasi pendahuluan minyak bumi, panas bumi, dan batuan mineral serta bisa diterapkan pada pencarian prospek benda- benda arkeologi. 3. Eksplorasi dengan menggunakan geomagnetik pada umumnya dilakukan dengan tiga tahap, yaitu akuisisi data lapangan, processing, interpretasi. Pada tahap processing dilakukan koreksi pada metode magnetik yang terdiri atas koreksi harian (diurnal), koreksi IGRF, koreksi topografi (terrain) dan koreksi lainnya. 4. Interpretasi data geomagnetik dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu interpretasi kualitatif dan interpretasi kuantitatif.