Dokumen tersebut membahas pentingnya pendekatan pembelajaran bagi guru dalam kurikulum merdeka. Beberapa pendekatan yang dijelaskan antara lain pendekatan teacher centered, student centered, kontekstual, konstruktivisme, dan pemecahan masalah. Dokumen ini juga menyinggung tentang sistem pembelajaran, asesmen, dan pelaksanaan project penguatan profil pelajar Pancasila di sekolah.
2. PENDEKATAN PEMBELAJARAN MENURUT AHLI
Rusman (2018)
pendekatan pembelajaran adalah tahap pertama pembentukan suatu
ide dalam memandang dan menentukan objek kajian.
Gulo (dalam Suprihatingrum, 2013)
pendekatan pembelajaran adalah sudut pandang kita dalam
memandang seluruh masalah yang ada dalam kegiatan belajar-mengajar
(pembelajaran).
KESIMPULAN
pendekatan pembelajaran adalah pandangan atau sudut pandang
berupa rencana awal untuk menentukan pelaksanaan proses
pembelajaran dalam menerapkan perlakuan (tindakan kelas) yang akan
digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar.
3. JENIS PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Pendekatan Teacher Centered
Guru sebagai seorang ahli yang
memegang kontrol selama proses
pembelajaran dalam aspek organisasi,
materi, dan waktu.
Guru bertindak sebagai pakar yang
mengutarakan pengalamannya
sehingga dapat menstimulus
perkembangan siswa.
Pendekatan Student Centered
mendorong siswa untuk mengerjakan
sesuatu sebagai pengalaman praktik
dan membangun makna atas
pengalaman yang diperolehnya.
5. MACAM PENDEKATAN PEMBELAJARAN
1. Pendekatan Kontekstual
(CTL)
adalah pendekatan pembelajaran yang
mengaitkan materi pembelajaran
dengan situasi dunia nyata siswa.
Pendekatan pembelajaran kontekstual
lebih mengutamakan aktivitas siswa
dalam pembelajaran sehingga siswa
dapat menemukan konsep tentang
materi pembelajaran dan mengaitkan
konsep tersebut dengan situasi dunia
nyata mereka.
Komponen – komponen yang
menyusun pendekatan
kontekstual dan sekaligus menjadi
cirinya adalah sebagai berikut:
1. Membangun hubungan untuk
menemukan makna (relating),
2. Melakukan sesuatu yang
bermakna (experiencing),
3. Belajar secara mandiri,
4. Kolaborasi (collaborating),
5. Berpikir kritis dan kreatif
(applying),
6. Mengembangkan potensi individu
(transfering),
7. Standar pencapaian yang tinggi,
6. MACAM PENDEKATAN PEMBELAJARAN
2. Pendekatan Konstruktivisme
Dalam kelas konstruktivis
seorang guru tidak mengajarkan
kepada anak bagaimana
menyelesaikan persoalan,
namun mempresentasikan
masalah dan mendorong siswa
untuk menemukan cara mereka
sendiri dalam meyelesaikan
permasalahan.
Guru terus mendorong siswa
untuk menyetujui atau justru
menolak ide seseorang dan
saling bertukar pikiran hingga
persetujuan dicapai. Siswa
diberdayakan oleh
pengetahuannya yang berada
dalam dirnya sendiri dan saling
berbagi strategi dan
penyelesaiannya dengan
sesama siswa yang disupervisi
7. MACAM PENDEKATAN PEMBELAJARAN
3. Pendekatan Pemecahan Masalah
(Problem Solving)
Dalam pendekatan ini siswa didorong
untuk memperoleh pengalaman
menggunakan pengetahuan serta
keterampilan yang sudah dimiliki
untuk diterapkan pada pemecahan
masalah yang bersifat tidak rutin atau
jarang ditemui (masih belum
dikuasai).
langkah utama dalam pendekatan pemecahan
masalah adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan masalah.
2. Menganalisis masalah. Pemecahan
masalah menekankan pada pentingnya
identifikasi masalah untuk menentukan
berbagai kemungkinan penyelesaiannya,
sehingga analisis adalah hal yang wajib
dilakukan.
3. Mengembangkan beberapa hipotesis.
Hipotesis adalah alternatif penyelesaian dari
pemecahan masalah.
4. Mengumpulkan data: langkah siswa mencari
dan menggambarkan informasi yang
diperlukan untuk pemecahan masalah.
5. Menguji beberapa hipotesis. Mengevaluasi
kelemahan dan kelebihan hipotesis.
6. Merumuskan rekomendasi pemecahan
masalah.
9. JIKA MASING MASING MAPEL BERJALAN SESUAI
CAPAIAN PEMBELAJARANNYA
•Guru mengidentifikasi capaian pembelajaran (
kompetensi dan konten esensial)untuk menentukan
tujuan pembelajarannya
•Selama proses pembelajaran, guru menerapkan model
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
pembelajarannya
•Di akhir proses pembelajaran, guru akan mengadakan
asesmen sumatif sebagai proses evaluasi ketercapaian
tujuan pembelajaran.
10. JIKA ADA KOLABORASI ANTAR MAPEL
•Guru mengidentifikasi capaian pembelajaran (
kompetensi dan konten esensial)untuk menentukan
tujuan pembelajarannya.
•Kolaborasi dengan mapel lain untuk menentukan topik
atau tema dalam pembelajaran
•Selama proses pembelajaran, guru menerapkan model
pembelajaran yang disepakati
•Di akhir proses pembelajaran, guru akan mengadakan
asesmen sumatif sebagai proses evaluasi ketercapaian
tujuan pembelajaran.
•Refleksi terhadap pembelajaran
11. APA MODEL
PEMBELAJAR
AN YANG DI
TERAPKAN DI
SEKOLAH
BAPAK IBU?
A. BLENDED LEARNING
B. PROJEK BASED
LEARNING
C. LAINNYA
12. Blended learning
•blended learning adalah pembelajaran yang mengkombinasikan
antara tatap muka (pembelajaran secara konvensional: dengan
metode ceramah, penugasan, tanya jawab dan demontrasi), dan
pembelajaran secara online dengan memanfaatkan berbagai macam
media dan teknologi untuk mendukung belajar mandiri dan
memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.
•model pembelajaran Blended Learning memiliki dari tiga komponen
penting yaitu 1) online learning, 2) pembelajaran tatap muka, 3)
belajar mandiri.
•model pembelajaran Blended Learning menciptakan lingkungan
belajar yang positif untuk terjadinya interaksi antara sesama peserta
didik, dan peserta didik dengan pendidiknya tanpa dibatasi oleh ruang
dan waktu.
13. Project based learning
• pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik dan memberikan pengalaman belajar yang
bermakna bagi peserta didik. Pengalaman belajar peserta didik maupun
konsep dibangun berdasarkan produk yang dihasilkan dalam proses
pembelajaran berbasis proyek.
• Pembelajaran project based learning dapat dilaksanakan apabila dipenuhi
syarat syarat berikut:
1. pendidik harus terampil mengidentifikasi kompetensi dasar yang lebih
menekankan pada aspek keterampilan atau pengetahuan pada tingkat penerapan,
analisis, sintesis, dan evaluasi;
2. pendidik mampu memilih materi atau topik-topik yang akan dijadikan tema
proyek sehingga menjadi menarik;
3. pendidik harus terampil menumbuhkan motivasi peserta didik dalam mengerjakan
proyek;
4. adanya fasilitas dan sumber belajar yang cukup;
5. pendidik harus melihat kesesuaian waktu proyek dengan kalender akademik
sehingga kegiatan proyek memungkinkan akan dilakukan.
15. TAHAPAN PELAKSANAAN ASESMEN
•Guru menyusun rencana pembelajaran, yang mencakup
rencana asesmen formatif yang akan dilakukan di awal
pembelajaran dan asesmen sumatif di akhir pembelajaran.
❖ Asesmen awal bertujuan untuk untuk menilai kesiapan
masing-masing murid untuk mempelajari materi yang telah
dirancang.
❖ Dengan demikian, guru bisa melakukan pengelompokkan murid
berdasarkan tingkat kesiapan yang sama.
•Selama proses pembelajaran, guru akan mengadakan
asesmen formatif secara berkala.
•Di akhir proses pembelajaran, guru akan mengadakan
asesmen sumatif sebagai proses evaluasi ketercapaian
tujuan pembelajaran. Asesmen ini juga bisa digunakan
sebagai asesmen awal pada pembelajaran berikutnya.
16. Penerapan Profil Pelajar Pancasila di
Lingkungan Sekolah
Profil Pelajar Pancasila dibangun dalam keseharian dan dihidupkan
dalam diri setiap pelajar melalui: budaya sekolah, pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler.
1. Budaya sekolah
Sebagai bagian dari budaya sekolah, 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila
diintegrasikan ke dalam iklim sekolah, kebijakan, pola interaksi dan
komunikasi, serta norma yang berlaku di sekolah.
2. Pembelajaran intrakurikuler
Sebagai bagian dari pembelajaran intrakurikuler, 6 dimensi Profil Pelajar
Pancasila diintegrasikan dalam Capaian Pembelajaran, tujuan
pembelajaran, atau materi/topik pembelajaran.
3. Pembelajaran kokurikuler (Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila)
Sebagai bagian dari pembelajaran kokurikuler, 6 dimensi Profil Pelajar
Pancasila diintegrasikan dalam kegiatan projek yang diberikan.
4. Pembelajaran ekstrakurikuler
Sebagai bagian dari pembelajaran ekstrakurikuler, 6 dimensi Profil Pelajar
Pancasila diintegrasikan dalam kegiatan pengembangan minat dan bakat.
17. BAGAIMANA PELAKSANAAN PROJECT PENGUATAN
PROFIL PELAJAR PANCASILA DI SEKOLAH BAPAK IBU
A. BERUPA PROJECT BERDIRI SENDIRI
B. BERUPA PROJECT TERINTEGRASI PADA
MASING MASINGMAPEL
18. tahapan perencanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila di
satuan pendidikan
Merancang strategi pelaporan hasil projek
Tim fasilitator merencanakan strategi pengolahan dan
pelaporan hasil projek
Membentuk tim fasilitator projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Kepala satuan pendidikan menyusun tim fasilitator projek. Tim
ini berperan merencanakan dan melaksanakan kegiatan projek
untuk seluruh kelas.
Merancang dimensi, tema, dan alokasi waktu projek
penguatan profil pelajar Pancasila
Tim Fasilitator menentukan fokus dimensi profil pelajar Pancasila
dan tema projek serta merancang jumlah projek beserta alokasi
waktunya. (Dimensi dan tema dipilih berdasarkan kondisi dan
kebutuhan satuan pendidikan).
Mengidentifikasi tingkat kesiapan satuan pendidikan
Kepala satuan pendidikan bersama tim fasilitator
merefleksikan dan menentukan tingkat kesiapan satuan
pendidikan.
ALUR PERENCANAAN PROJEK
Menyusun modul projek
Tim fasilitator menyusun modul projek sesuai tingkat
kesiapan satuan pendidikan dengan tahapan umum:
Menentukan sub-elemen (tujuan projek); Mengembangkan
topik, alur, dan durasi projek, serta; Mengembangkan
aktivitas dan asesmen projek.
2
3
4
5
Perencanaan ini dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
dan kondisi satuan pendidikan.
1