SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
ANALISIS STRUKTUR RUANG,
POLA RUANG, DAN KAWASAN
STRATEGIS KABUPATEN
TANGERANG
ANALISIS RTRW KABUPATEN
TANGERANG 2010–2030
RTRW Kabupaten Tangerang disusun didasarkan berdasarkan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007, Tentang
Penataan Ruang, Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2008 tentang
Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi
dan Cianjur, PermenPU nomor16 tahun2009 tentang Pedoman
Penyusunan RTRW Kabupaten. Penataan ruang wilayah Kabupaten
Tangerang dimaksudkan untuk mengatur wilayah yang digunakan
sebagai industri, permukiman, dan pertanian maupun fungsi fungsi
lainnya. RTRW ditujukan agar masyarakat menjadi warga yang madani
dan beriman sesuai dengan slogan Kabupaten Tangerang. RTRW
Kabupaten Tangerang disusun untuk masa periode 2010–2030.
Kabupaten Tangerang difokuskan menjadi kabupaten industri di
Indonesia. Pengembangan industri dilakukan untuk mengembangkan
daya saing dan nilai tambah dari wilayah. Wilayah yang dituju
utamanya untuk pengembangan industri adalah Kecamatan Cikupa,
Balaraja, Pasar Kemis, Curug, dan Kosambi. Pengembangan kawasan
permukiman dilakukan di seluruh kecamatan di Kabupaten
Tangerang. Penyelenggaran kawasan perkotaan baru dilakukan di
reklamasi Pantai Utara Jakarta.
A. Struktur Ruang Kabupaten Tangerang
Struktur ruang Kabupaten Tangerang disusun menyesuaikan dengan
fungsi kabupaten sebagai penyangga industri dan permukiman di
Jabodetabek. Struktur ruang Kabupaten Tangerang merupakan unsur
penting dalam RTRW Kabupaten Tangerang yang disusun
berdasarkan aspek yang dominan dari sisi fungsi pelayanan maupun
indeks sentralitas. Fungsi pelayanan merupakan jumlah unit atau
jenis fasilitas pelayanan dibandingkan dengan luas wilayah.
Sementara itu indeks sentralitas merupakan tingkat konsentrasi
fasilitas pelayanan yang terdapat pada Kabupaten Tangerang.
Terdapat 4 pusat kegiatan yang menyusun struktur ruang Kabupaten
Tangerang yaitu pusat kegiatan wilayah promosi, pusat kegiatan
lokal, pusat kegiatan lokal promosi, dan pusat pelayanan kawasan.
1. Pusat Kegiatan Wilayah Promosi
Berfungsi melayani kegiatan skala propinsi atau beberapa
kabupaten/kota yang terdiri dari Kecamatan Balaraja, Kecamatan
Teluk Naga, dan Kecamatan Curug
2. Pusat Kegiatan Lokal
Berfungsi melayani kegiatan skala kabupaten atau beberapa
kecamatan yang terdiri dari Kecamatan Kronjo dan Kecamatan
Tigaraksa
3. Pusat Kegiatan Lokal Promosi
Berfungsi seperti kegiatan lokal tetapi masih dipromosikan. Terdiri
dari Kecamatan Mauk, Cikupa, Sepatan, Pasar Kemis, Kosambi, dan
Kelapa Dua
4. Pusat Pelayanan Kawasan
Berfungsi melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa.
Terdiri dari Kecamatan Mekarbaru, Gunungkaler, Kresek, Sukamulya,
Kemiri, Sindangjaya, Jayanti, Solear, Cisoka, Sepatan Timur, Jambe,
Cisauk, Panongan, Rajeg, Pakuhaji, Sukadiri, Pagedangan, dan Legok.
Berdasarkan struktur ruang wilayah Kabupaten Tangerang
menunjukkan bahwa wilayah yang semakin banyak jumlah fasilitas
yang dapat melayani penduduknya maka semakin tinggi hirarki pusat
kegiatan. Hal ini disesuaikan dengan kondisi Kabupaten Tangerang.
Kabupaten Tangerang memiliki 4 hirarki pusat kegiatan.
Kecamatan Balaraja sebagai PKW promosi yang melayani kabupaten
lainnya juga dijadikan PKWp karena memiliki pusat pelayanan wilayah
dengan ketersediaan infrastruktur serta banyaknya penduduk. Pusat
ini dihubungkan pula dengan koridor jalan transportasi berupa jalan
provinsi maupun jalan tol Jakarta-Merak.
Pusat Kegiatan Lokal dan Pusat Kegiatan Lokal Promosi dibentuk juga
di Kabupaten Tangerang. Hal yang cukup unik ditunjukkan dengan
Kecamatan Tigaraksa sebagai PKL yaitu berada di bawah satu tingkat
hirarki di bawah PKWp padahal Kecamatan Tigaraksa merupakan
ibukota Kabupaten Tangerang, Berdasarkan struktur yang ada
menunjukkan selain PKL dan PKL promosi juga dikembangkan
PPK/pusat pelayanan kawasan , yaitu pusat yang memberikan akses
dalam satu kecamatan misalnya Kecamatan Sukamulya.
B. Pola Ruang Kabupaten Tangerang
Pola ruang merupakan salah satu unsur penting dalam rencana tata ruang
yang menjelaskan mengenai pembagian wilayah berdasarkan fungsinya.
Secara umum, pola ruang dibagi menjadi dua yaitu kawasan lindung dan
budidaya. Pola ruang menggambarkan fungsi dan peruntukkan dalam suatu
ruang.
Analisis yang digunakan untuk pengembangan pola ruang Kabupaten
Tangerang didasarkan pada overlay sejumlah aspek. Kawasan lindung
merupakan kawasan yang dikembangkan untuk menjaga kelestarian
lingkungan dan keberlanjutan pengembangan suatu wilayah. Kawasan
lindung mempunyai batasan penggunaan serta peruntukannya untuk
melindungi daerah lain. Kabupaten Tangerang merupakan kabupaten yang
mempunyai kondisi relative homogen dalam relief / topografi, jenis tanah,
tekstur dan curah hujan, Kondisi berbagai komponen fisik sangat penting
untuk memberikan pertimbangan dalam menentukan kawasan lindung
maupun budidaya. Kawasan budidaya merupakan kawasan yang
dikembangkan untuk dibudidayakan ataupun dimanfaatkan oleh dan untuk
Pola ruang yang ada di Kabupaten Tangerang dibagi menjadi dua
kawasan yaitu lindung dan budidaya.
Kawasan lindung yang ada di Kabupaten Tangerang dibagi menjadi :
1. Kawasan cagar budaya di kecamatan Mauk, Kronjo, Solear dan
Pagedangan;
2. Kawasan konservasi berupa hutan konservasi beradai di beberapa
kecamatan seperti Pakuhaji, Mauk, Teluknaga, Kronjo dan Pakuhaji
3. Kawasan lindung setempat berupa sempadan pantai, sempadan
sungai, sempadan situ, dan ruang terbuka hijau.
Kawasan budidaya yang ada di Kabupeten Tangerang dibagi menjadi :
1. Pertanian berada di kecamatan Kresek, Gunungkaler, Mekarbaru,
Kronjo, Sukamulya, Mauk, Sukadiri, Kemiri,Rajeg, Pakuhaji,sebagian
Sepatan,dan Teluknaga;
2. Perikanan di kecamatan Mekar Baru dan Kronjo;
3. Peternakan di kecamatan Teluknaga, Cisauk, Jambe, Cisoka dan
Gunungkaler;
4. Permukiman perkotaan di kecamatan Balaraja, Jayanti, Cisoka,
Solear, Tigaraksa, Jambe, Panongan, Legok, Pagedangan, Cisauk,
Curug, Kelapadua, Pasarkemis, Cikupa, Sindangjaya, Sepatan, Sepatan
Timur, Teluknaga, Kosambi dan pada pusat-pusat kecamatan;
5. Permukiman perdesaan di kecamatan Kresek, Gunungkaler,
Mekarbaru, Kronjo, Kemiri, Sukadiri, Mauk, Rajeg, Sukamulya,dan
ANALISIS RTRW TANGERANG
ANALISIS RTRW TANGERANG

More Related Content

Similar to ANALISIS RTRW TANGERANG

Pedum agro 2011 jatim
Pedum agro 2011 jatimPedum agro 2011 jatim
Pedum agro 2011 jatimzenoz
 
Skripsi Penyusunan Peraturan Zonasi
Skripsi Penyusunan Peraturan Zonasi Skripsi Penyusunan Peraturan Zonasi
Skripsi Penyusunan Peraturan Zonasi Gita Saraswati
 
Program dan Kegiatan APBN Pengembangan Permukiman di Provinsi Jawa Timur
Program dan Kegiatan APBN Pengembangan Permukiman di Provinsi Jawa TimurProgram dan Kegiatan APBN Pengembangan Permukiman di Provinsi Jawa Timur
Program dan Kegiatan APBN Pengembangan Permukiman di Provinsi Jawa Timurinfosanitasi
 
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...Andes Asmuni
 
Kawasan Prioritas Pengendalian Pemanfaatan Ruang KSP KP3B
Kawasan Prioritas Pengendalian Pemanfaatan Ruang KSP KP3BKawasan Prioritas Pengendalian Pemanfaatan Ruang KSP KP3B
Kawasan Prioritas Pengendalian Pemanfaatan Ruang KSP KP3BAndes Asmuni
 
Kapupaten Kota Baru Kalimantan Selatan
Kapupaten Kota Baru Kalimantan SelatanKapupaten Kota Baru Kalimantan Selatan
Kapupaten Kota Baru Kalimantan SelatanHafidz Thoyibun
 
Masalah Perencanaan Kecamatan Mataram 2016
Masalah Perencanaan Kecamatan Mataram 2016Masalah Perencanaan Kecamatan Mataram 2016
Masalah Perencanaan Kecamatan Mataram 2016Junik Dem
 
Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Sumber Daya Hutan
Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Sumber Daya HutanKebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Sumber Daya Hutan
Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Sumber Daya HutanCIFOR-ICRAF
 
Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5
Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5
Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5BappedaLampungUtara
 
PROPOSAL PENATAAN JALAN JENDERAL SUDIRMAN DLH.pptx
PROPOSAL PENATAAN JALAN JENDERAL SUDIRMAN DLH.pptxPROPOSAL PENATAAN JALAN JENDERAL SUDIRMAN DLH.pptx
PROPOSAL PENATAAN JALAN JENDERAL SUDIRMAN DLH.pptxSobatLingkungan
 
Presentasi konsultasi publik rev 02
Presentasi konsultasi publik rev 02Presentasi konsultasi publik rev 02
Presentasi konsultasi publik rev 02Deki Zulkarnain
 
Studio Kota Selatwangi (PWK BANGGA)
Studio Kota Selatwangi (PWK BANGGA)Studio Kota Selatwangi (PWK BANGGA)
Studio Kota Selatwangi (PWK BANGGA)Idham Halid
 
Presentasi Draft Akhir KSP Baduy dan Banten Lama
Presentasi Draft Akhir KSP Baduy dan Banten LamaPresentasi Draft Akhir KSP Baduy dan Banten Lama
Presentasi Draft Akhir KSP Baduy dan Banten LamaTPRP Strategic Partner
 
Buletin Penataan Ruang "Johor Selatan sebagai Pesaing atau Peluang Kawasan Ek...
Buletin Penataan Ruang "Johor Selatan sebagai Pesaing atau Peluang Kawasan Ek...Buletin Penataan Ruang "Johor Selatan sebagai Pesaing atau Peluang Kawasan Ek...
Buletin Penataan Ruang "Johor Selatan sebagai Pesaing atau Peluang Kawasan Ek...Latifah Tio
 

Similar to ANALISIS RTRW TANGERANG (20)

1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
 
Pedum agro 2011 jatim
Pedum agro 2011 jatimPedum agro 2011 jatim
Pedum agro 2011 jatim
 
Skripsi Penyusunan Peraturan Zonasi
Skripsi Penyusunan Peraturan Zonasi Skripsi Penyusunan Peraturan Zonasi
Skripsi Penyusunan Peraturan Zonasi
 
Program dan Kegiatan APBN Pengembangan Permukiman di Provinsi Jawa Timur
Program dan Kegiatan APBN Pengembangan Permukiman di Provinsi Jawa TimurProgram dan Kegiatan APBN Pengembangan Permukiman di Provinsi Jawa Timur
Program dan Kegiatan APBN Pengembangan Permukiman di Provinsi Jawa Timur
 
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
 
Kawasan Prioritas Pengendalian Pemanfaatan Ruang KSP KP3B
Kawasan Prioritas Pengendalian Pemanfaatan Ruang KSP KP3BKawasan Prioritas Pengendalian Pemanfaatan Ruang KSP KP3B
Kawasan Prioritas Pengendalian Pemanfaatan Ruang KSP KP3B
 
Kapupaten Kota Baru Kalimantan Selatan
Kapupaten Kota Baru Kalimantan SelatanKapupaten Kota Baru Kalimantan Selatan
Kapupaten Kota Baru Kalimantan Selatan
 
Masalah Perencanaan Kecamatan Mataram 2016
Masalah Perencanaan Kecamatan Mataram 2016Masalah Perencanaan Kecamatan Mataram 2016
Masalah Perencanaan Kecamatan Mataram 2016
 
Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Sumber Daya Hutan
Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Sumber Daya HutanKebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Sumber Daya Hutan
Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Sumber Daya Hutan
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1   pendahuluanBab 1   pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5
Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5
Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5
 
PROPOSAL PENATAAN JALAN JENDERAL SUDIRMAN DLH.pptx
PROPOSAL PENATAAN JALAN JENDERAL SUDIRMAN DLH.pptxPROPOSAL PENATAAN JALAN JENDERAL SUDIRMAN DLH.pptx
PROPOSAL PENATAAN JALAN JENDERAL SUDIRMAN DLH.pptx
 
Presentasi konsultasi publik rev 02
Presentasi konsultasi publik rev 02Presentasi konsultasi publik rev 02
Presentasi konsultasi publik rev 02
 
Studio Kota Selatwangi (PWK BANGGA)
Studio Kota Selatwangi (PWK BANGGA)Studio Kota Selatwangi (PWK BANGGA)
Studio Kota Selatwangi (PWK BANGGA)
 
RPLP Kelurahan Mangasa
RPLP Kelurahan Mangasa RPLP Kelurahan Mangasa
RPLP Kelurahan Mangasa
 
Presentasi Draft Akhir KSP Baduy dan Banten Lama
Presentasi Draft Akhir KSP Baduy dan Banten LamaPresentasi Draft Akhir KSP Baduy dan Banten Lama
Presentasi Draft Akhir KSP Baduy dan Banten Lama
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
875 2137-1-sm
875 2137-1-sm875 2137-1-sm
875 2137-1-sm
 
Buletin Penataan Ruang "Johor Selatan sebagai Pesaing atau Peluang Kawasan Ek...
Buletin Penataan Ruang "Johor Selatan sebagai Pesaing atau Peluang Kawasan Ek...Buletin Penataan Ruang "Johor Selatan sebagai Pesaing atau Peluang Kawasan Ek...
Buletin Penataan Ruang "Johor Selatan sebagai Pesaing atau Peluang Kawasan Ek...
 

Recently uploaded

MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 

Recently uploaded (7)

MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 

ANALISIS RTRW TANGERANG

  • 1. ANALISIS STRUKTUR RUANG, POLA RUANG, DAN KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN TANGERANG
  • 3. RTRW Kabupaten Tangerang disusun didasarkan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007, Tentang Penataan Ruang, Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Cianjur, PermenPU nomor16 tahun2009 tentang Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten. Penataan ruang wilayah Kabupaten Tangerang dimaksudkan untuk mengatur wilayah yang digunakan sebagai industri, permukiman, dan pertanian maupun fungsi fungsi lainnya. RTRW ditujukan agar masyarakat menjadi warga yang madani dan beriman sesuai dengan slogan Kabupaten Tangerang. RTRW Kabupaten Tangerang disusun untuk masa periode 2010–2030.
  • 4. Kabupaten Tangerang difokuskan menjadi kabupaten industri di Indonesia. Pengembangan industri dilakukan untuk mengembangkan daya saing dan nilai tambah dari wilayah. Wilayah yang dituju utamanya untuk pengembangan industri adalah Kecamatan Cikupa, Balaraja, Pasar Kemis, Curug, dan Kosambi. Pengembangan kawasan permukiman dilakukan di seluruh kecamatan di Kabupaten Tangerang. Penyelenggaran kawasan perkotaan baru dilakukan di reklamasi Pantai Utara Jakarta.
  • 5. A. Struktur Ruang Kabupaten Tangerang Struktur ruang Kabupaten Tangerang disusun menyesuaikan dengan fungsi kabupaten sebagai penyangga industri dan permukiman di Jabodetabek. Struktur ruang Kabupaten Tangerang merupakan unsur penting dalam RTRW Kabupaten Tangerang yang disusun berdasarkan aspek yang dominan dari sisi fungsi pelayanan maupun indeks sentralitas. Fungsi pelayanan merupakan jumlah unit atau jenis fasilitas pelayanan dibandingkan dengan luas wilayah. Sementara itu indeks sentralitas merupakan tingkat konsentrasi fasilitas pelayanan yang terdapat pada Kabupaten Tangerang. Terdapat 4 pusat kegiatan yang menyusun struktur ruang Kabupaten Tangerang yaitu pusat kegiatan wilayah promosi, pusat kegiatan lokal, pusat kegiatan lokal promosi, dan pusat pelayanan kawasan.
  • 6. 1. Pusat Kegiatan Wilayah Promosi Berfungsi melayani kegiatan skala propinsi atau beberapa kabupaten/kota yang terdiri dari Kecamatan Balaraja, Kecamatan Teluk Naga, dan Kecamatan Curug 2. Pusat Kegiatan Lokal Berfungsi melayani kegiatan skala kabupaten atau beberapa kecamatan yang terdiri dari Kecamatan Kronjo dan Kecamatan Tigaraksa 3. Pusat Kegiatan Lokal Promosi Berfungsi seperti kegiatan lokal tetapi masih dipromosikan. Terdiri dari Kecamatan Mauk, Cikupa, Sepatan, Pasar Kemis, Kosambi, dan Kelapa Dua
  • 7. 4. Pusat Pelayanan Kawasan Berfungsi melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa. Terdiri dari Kecamatan Mekarbaru, Gunungkaler, Kresek, Sukamulya, Kemiri, Sindangjaya, Jayanti, Solear, Cisoka, Sepatan Timur, Jambe, Cisauk, Panongan, Rajeg, Pakuhaji, Sukadiri, Pagedangan, dan Legok. Berdasarkan struktur ruang wilayah Kabupaten Tangerang menunjukkan bahwa wilayah yang semakin banyak jumlah fasilitas yang dapat melayani penduduknya maka semakin tinggi hirarki pusat kegiatan. Hal ini disesuaikan dengan kondisi Kabupaten Tangerang. Kabupaten Tangerang memiliki 4 hirarki pusat kegiatan.
  • 8. Kecamatan Balaraja sebagai PKW promosi yang melayani kabupaten lainnya juga dijadikan PKWp karena memiliki pusat pelayanan wilayah dengan ketersediaan infrastruktur serta banyaknya penduduk. Pusat ini dihubungkan pula dengan koridor jalan transportasi berupa jalan provinsi maupun jalan tol Jakarta-Merak.
  • 9. Pusat Kegiatan Lokal dan Pusat Kegiatan Lokal Promosi dibentuk juga di Kabupaten Tangerang. Hal yang cukup unik ditunjukkan dengan Kecamatan Tigaraksa sebagai PKL yaitu berada di bawah satu tingkat hirarki di bawah PKWp padahal Kecamatan Tigaraksa merupakan ibukota Kabupaten Tangerang, Berdasarkan struktur yang ada menunjukkan selain PKL dan PKL promosi juga dikembangkan PPK/pusat pelayanan kawasan , yaitu pusat yang memberikan akses dalam satu kecamatan misalnya Kecamatan Sukamulya.
  • 10. B. Pola Ruang Kabupaten Tangerang Pola ruang merupakan salah satu unsur penting dalam rencana tata ruang yang menjelaskan mengenai pembagian wilayah berdasarkan fungsinya. Secara umum, pola ruang dibagi menjadi dua yaitu kawasan lindung dan budidaya. Pola ruang menggambarkan fungsi dan peruntukkan dalam suatu ruang. Analisis yang digunakan untuk pengembangan pola ruang Kabupaten Tangerang didasarkan pada overlay sejumlah aspek. Kawasan lindung merupakan kawasan yang dikembangkan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan keberlanjutan pengembangan suatu wilayah. Kawasan lindung mempunyai batasan penggunaan serta peruntukannya untuk melindungi daerah lain. Kabupaten Tangerang merupakan kabupaten yang mempunyai kondisi relative homogen dalam relief / topografi, jenis tanah, tekstur dan curah hujan, Kondisi berbagai komponen fisik sangat penting untuk memberikan pertimbangan dalam menentukan kawasan lindung maupun budidaya. Kawasan budidaya merupakan kawasan yang dikembangkan untuk dibudidayakan ataupun dimanfaatkan oleh dan untuk
  • 11. Pola ruang yang ada di Kabupaten Tangerang dibagi menjadi dua kawasan yaitu lindung dan budidaya. Kawasan lindung yang ada di Kabupaten Tangerang dibagi menjadi : 1. Kawasan cagar budaya di kecamatan Mauk, Kronjo, Solear dan Pagedangan; 2. Kawasan konservasi berupa hutan konservasi beradai di beberapa kecamatan seperti Pakuhaji, Mauk, Teluknaga, Kronjo dan Pakuhaji 3. Kawasan lindung setempat berupa sempadan pantai, sempadan sungai, sempadan situ, dan ruang terbuka hijau.
  • 12. Kawasan budidaya yang ada di Kabupeten Tangerang dibagi menjadi : 1. Pertanian berada di kecamatan Kresek, Gunungkaler, Mekarbaru, Kronjo, Sukamulya, Mauk, Sukadiri, Kemiri,Rajeg, Pakuhaji,sebagian Sepatan,dan Teluknaga; 2. Perikanan di kecamatan Mekar Baru dan Kronjo; 3. Peternakan di kecamatan Teluknaga, Cisauk, Jambe, Cisoka dan Gunungkaler; 4. Permukiman perkotaan di kecamatan Balaraja, Jayanti, Cisoka, Solear, Tigaraksa, Jambe, Panongan, Legok, Pagedangan, Cisauk, Curug, Kelapadua, Pasarkemis, Cikupa, Sindangjaya, Sepatan, Sepatan Timur, Teluknaga, Kosambi dan pada pusat-pusat kecamatan; 5. Permukiman perdesaan di kecamatan Kresek, Gunungkaler, Mekarbaru, Kronjo, Kemiri, Sukadiri, Mauk, Rajeg, Sukamulya,dan