SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
Psikologi Komunikasi
Analisis Psikologis tentang Perkembangan Anak-
Anak dan Televisi
Tanggal pengumpulan : 26 Desember 2013
Kelompok :
1. Neffi Nurinapraja 071211531002
2. Natalia D 071211531018
3. Radyastuti 071211531019
4. Nurul Fitryah 071211532009
5. Cassia Eunice 071211533049
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SEMESTER GENAP 2012/2013
PSIKOLOGI KOMUNIKASI
Tugas Analisis :
Amati perilaku anak-anak usia 4-10 tahun dalam menonton televisi atau bermain
game, minimal 4 anak dengan usia yang bervariasi. Berikut adalah beberapa hal yang perlu di
analisis :
1. Berapa jam per hari waktu yang dibutuhkan untuk menonton televisi atau bermain
game?
2. Apa saja yang paling sering ditonton / dimainkan ? Dengan siapa mereka menonton
televisi / bermain game?
3. Dimana mereka menonton televisi atau bermain game? (di kamar, ruang keluarga,
ruang tamu, warnet, tempat lain)
4. Bagaimana respon mereka ketika menyaksikan suatu program? Sebutkan program
apa!
5. Adakah kegiatan lain yang dilakukan bersamaan dengan menonton televisi /
bermmain game?
6. Solusi apa yang tepat menurut kelompok Anda untuk mengatasi hal tersebut? ( lihat
Television and Child Development ). Analisis berdasarkan bacaan ( rujukan )
7. Sertakan tanggal, jam, serta dimana dilakukan pengamatan.
Pengamatan ke-1
Nama subyek : Ahmad Romi Affandy
Umur subyek : 4 tahun
Tanggal pengamatan/Jam : 19 Desember 2013/ pukul 07.00-21.00 WIB
Lokasi pengamatan : Rumah Romi, JL. Genteng Sidomukti No. 39
1. Waktu yang dihabiskan untuk menonton TV sebanyak 8 jam per hari
2. Acara TV yang ditonton adalah Cartoon Networks, Disney channel, serta Upin Ipin
yang ditonton dengan Ibu dan kakak
3. Kegiatan menonton TV dilakukan di kamar dan kemudian pindah di ruang keluarga
4. Pada saat menonton TV, subyek tidak terlalu fokus pada acara yang ditonton. Hanya
saja pada saat program Upin ipin, subyek sering menirukan dialek bahasa melayu,
Malaysia serta sering menirukan tarian dan nyanyian yang ada saat menonton Disney
channel.
5. Ada, saat menonton TV subyek juga bermain dengan mobil-mobilannya yang
terkadang juga dilakukan sambil makan, sehingga subyek tidak fokus menonton TV
dan lebih sering beraktifitas lainnya.
6. Analisis dan Solusi :
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, strategi yang tepat untuk
digunakan terkait dengan perkembangan anak-anak dan televisi adalah Parent
Strategies and Education. Orang tua yang dalam kasus ini adalah seorang ibu sebagai
pihak yang menemani subyek saat menonton televisi, diharapkan ikut aktif dalam
menonton program-program televisi yang dilihat oleh anaknya. Dimana setiap
program yang di tonton harus di diskusikan secara bersama dengan subyek (anak)
untuk mengetahui sudut pandang, kesukaaan, serta nilai-nilai yang di tangkap oleh
subyek saat sedang menonton televisi. Sebab dalam program-program yang ditonton
oleh subyek, terdapat beberapa adegan kekerasaan serta bahasa-bahasa yang tidak
sesuai penggunaannya dan tidak baik apabila didengar oleh subyek. Contohnya adalah
adegan perkelahian dalam program Ben10 (Cartoon Networks) serta kata-kata hinaan
dan kasar seperti ‘bodoh’. Selain itu, orang tua juga dituntut untuk dapat menerapkan
model Healthy Media terhadap dirinya sendiri terlebih dahulu seperti pemberian
batasan waktu menonton dan pemilihan program-program televisi berkualitas
sebagaimana yang disarankan oleh Dr. Spock – sebagai bagian penting dari
perkembangan kesehatan anak-anak. Hal ini ditujukan untuk membentuk sikap
disiplin dalam diri orang tua yang diharapkan mampu dicontoh oleh subyek yakni
anaknya, agar terhindar dari pengaruh negatif media televisi. Contohnya, orang tua
menerapkan jam tidur siang, bermain, dan makan secara teratur dan disiplin.
Kemudian orang tua juga aktif dalam mendidik anaknya melalui kegiatan-kegiatan
positif lainnya seperti belajar membaca, menulis, ataupun mewarnai.
Upaya penghindaran anak-anak dari pengaruh buruk lainnya juga dapat
dilakukan melalui Media Literacy. Program yang mengajarakan anak-anak untuk
berpikir kritis dalam menonton program televisi ini juga dapat diterapkan oleh orang
tua di dalam rumah. Meskipun program ini kebanyakan digunakan dalam sistem
pembelajaran formal, program ini juga dapat diterapkan oleh para orang tua sebagai
pendidik di lingkungan keluarga dalam konteks yang informal dan santai. Orang tua
mengajarkan anaknya untuk menangkap pesan maupun mengevaluasi pesan yang
disampaikan oleh pihak media. Karena anak-anak dapat diajarkan untuk melihat
televisi lebih kritis baik melalui channel pendidikan formal maupun informal. (Kubey
dan Csikszentmihalyi, 1990).
Pengamatan ke-2
Nama subyek : Ghilman Zaki Affandy
Umur subyek : 9 tahun
Tanggal pengamatan/Jam : 19 Desember 2013/ pukul 07.00-21.00 WIB
Lokasi pengamatan : Rumah Zaki, JL Genteng Sidomukti No. 39
1. Waktu yang dihabiskan selama 6 jam per hari untuk menonton TV
2. Acara TV yang ditonton adalah Cartoon Networks, Disney channel, Upin Ipin, serta
Tukang Bubur Naik Haji yang ditonton dengan Ibu dan Tante
3. Kegiatan menonton TV dilakukan di kamar dan terkadang di ruang keluarga
4. Sama seperti adiknya, subyek juga sering menirukan dialek bahasa melayu – Malaysia
pada saat menonton Upin Ipin. Selain itu pada saat menonton Disney channel, subyek
sering menirukan tarian dan nyanyiannya. Bahkan untuk Tukang Bubur Naik Haji,
subyek menjadi hafal dengan nama-nama dan karakter tokoh yang memainkan
sinteron tersebut. Sehingga tak jarang subyek memberikan komentar atau memanggil
nama-nama pemainnya yang pada saat itu tengah muncul di TV
5. Ada, karena subyek telah bersekolah dan duduk dibangku kelas 3 Sekolah Dasar,
subyek menonton TV sambil belajar/mengerjakan PR, juga sesekali sambil makan,
sehingga jarang fokus menonton TV.
6. Analisis dan Solusi :
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, strategi yang tepat untuk digunakan
terkait dengan perkembangan anak-anak dan televisi adalah Parent Strategies and
Education. Orang tua yang dalam kasus ini adalah seorang ibu dan tante sebagai pihak
yang menemani subyek saat menonton televisi, diharapkan ikut aktif dalam menonton
program-program televisi yang dilihat oleh subyek. Dimana setiap program yang di
tonton harus di diskusikan secara bersama dengan subyek (anak) untuk mengetahui
sudut pandang, kesukaaan, serta nilai-nilai yang di tangkap oleh subyek saat sedang
menonton televisi. Sebab dalam program-program yang ditonton oleh subyek,
terdapat beberapa adegan kekerasaan serta bahasa-bahasa yang tidak sesuai
penggunaannya dan tidak baik apabila didengar oleh subyek. Selain itu, orang tua
juga dituntut untuk dapat menerapkan model Healthy Media terhadap dirinya sendiri
terlebih dahulu seperti pemberian batasan waktu menonton dan pemilihan program-
program televisi berkualitas sebagaimana yang disarankan oleh Dr. Spock – sebagai
bagian penting dari perkembangan kesehatan anak-anak. Hal ini ditujukan untuk
membentuk sikap disiplin dalam diri orang tua yang diharapkan mampu dicontoh oleh
subyek yakni anaknya, agar terhindar dari pengaruh negatif media televisi.
Contohnya, orang tua menerapkan jam tidur siang, bermain, dan makan secara teratur
dan disiplin. Kemudian orang tua juga aktif dalam mendidik anaknya melalui
kegiatan-kegiatan positif lainnya seperti belajar membaca, menulis, ataupun
mewarnai.
Salah satu program televisi yang menjadi hal penting dalam pengamatan kami
adalah kebiasaan subyek untuk menonton Tukang Bubur Naik Haji bersama ibu dan
tantenya. Kebiasaan menonton tersebut harus disertai dengan pengawasan dan
bimbingan penuh orang tua agar anak-anak tidak salah dalam menangkap pesan yang
disampaikan. Sebab dalam sinetron tersebut, banyak adegan-adegan yang mengarah
pada kekerasan dan penmgaruh buruk seperti salah satu contoh scene antara bos
Romla dan Kardun. Dimana dialog diantara keduanya selalu diwarnai dengan
pertengkaran dan penonjolan sifat-sifat Kardun yang selalu membantah apabila di
berikan saran atupun teguran. Pengaruh buruk ini juga dapat dihindari melalui
program Media Literacy.
Program yang mengajarakan anak-anak untuk berpikir kritis dalam menonton
program televisi ini juga dapat diterapkan oleh orang tua di dalam rumah. Orang tua
mengajarkan anaknya untuk menangkap pesan maupun mengevaluasi pesan yang
disampaikan oleh pihak media. Karena anak-anak dapat diajarkan untuk melihat
televisi lebih kritis baik melalui channel pendidikan formal maupun informal. (Kubey
dan Csikszentmihalyi, 1990). Namun agar lebih aman, orang tua sebaiknya tidak
membiarkan anaknya untuk melihat sinetron tersebut sampai batas umur tertentu
dimana dia sudah bisa membedakan mana kekerasan fiksi dan mana yang nyata.
Sebab, dalam program tersebut pihak stastiun televisi – RCTI juga telah memberikan
rating system berupa kode R-BO yang berarti Remaja-Bimbingan Orang tua juga
telah menjelaskan bahwa acara tersebut tidak cocok untuk di tonton oleh anak kecil.
Pengamatan ke-3
Nama subyek : Ariel James Hariyono
Umur subyek : 10 tahun
Tanggal pengamatan/Jam : 20 Desember 2013/ pukul 07.00-21.00 WIB
Lokasi pengamatan : Rumah Ariel, JL Royal Residence B15 No 87
1. Waktu yang dihabiskan untuk bermain game sebanyak 4 jam per hari (subyek tidak
senang menonton TV)
2. Game yang selalu dimainkan sendirian adalah Enemy Strike (game RPG tembak-
tembakan), Deer Hunter (game berburu), dan Hill Climb Racing (balap mobil)
3. Kegiatan bermain game ini dilakukan di kamar dan kemudian ataupun di ruang tamu
4. Pada saat bermain game, subyek terlihat sangat serius dan tidak dapat diganggu.
Terutama saat bermain Enemy Strike, subyek kerap meneriakkan kata-kata tembak
sebagai bentuk ekspresinya dalam bermain melawan musuh.
5. Tidak ada, karena pada saat bermain game subyek tidak dapat diganggu. Dan ketika
disuruh berhenti untuk makan atau mengerjakan tugas, subyek sangat susah di bujuk
hingga menangis saat tabletnya dipaksa ambil.
6. Analisis dan Solusi :
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, strategi yang tepat untuk
digunakan terkait dengan perkembangan anak-anak dan televisi adalah Parent
Strategies and Education. Orang tua diharapkan mampu bersikap tegas terhadap
subyek. Sebab dari hasil pengamatan, subyek terlalu ketergantungan pada fasilitas
tablet yang diberikan orang tua kepadanya. Terlihat dari susahnya subyek saat dibujuk
untuk bermain game. Terkadang subyek juga susah makan dan belajar karena terlalu
sibuk dalam bermain game.
Sudah seharusnya semua permainan yang dimainkan oleh subyek, harus
diketahui oleh orang tua, agar orang tua dapat memberikan pemahaman positif atas
game-game yang dimainkan serta mengontrol game-game apa saja yang boleh
dimainkan. Bila dilihat dari jenis game yang dimainkan subyek, semuanya
mengandung unsur kekerasan yang apabila tidak diawasi dan diberikan pengarahan
yang baik akan dapat membuat anak tersebut mendapatkan pengaruh buruk dalam
kehidupannya kelak. Anak-anak menjadi terbiasa dengan kekerasan. Sehingga perlu
dibuat beberapa strategi agar subyek tidak ketergantungan lagi pada tabletnya.
Beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh orang tua yaitu berperan aktif
dalam mengawasi perkembangan anak-anak dengan cara memberikan aturan berupa
jadwal pemakaian tablet yang disesuaikan oleh jam belajar dan jam tidur subyek.
Selain itu, orang tua juga bisa menggantikan aktivitas bermain game subyek dengan
memberikan alternatif lain berupa permainan yang melibatkan sistem motorik.
Pengamatan ke-4
Nama subyek : Satria Yoghie Iswara
Umur subyek : 5 tahun
Tanggal pengamatan/Jam : 21 Desember 2013/ pukul 07.00-21.00 WIB
Lokasi pengamatan : Rumah Yoghie, JL Simo Mulyo Baru Blok 5C No 59
1. Waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi selama 5-6 jam per hari
2. Tayangan TV yang ditonton antara lain :
- Pagi hari :
Pukul 07.00 – 07.30 : Dino Dan (B Channel)
Pukul 07.30 – 09.00 : Animasi Spesial/Kartun; Upin Ipin (MNC TV)
- Sore hari :
Pukul 16.30 – 17.15 : Kartun Animasi Pororo (B Channel)
Pukul 17.45 – 18.30 : Timmy Time (B Channel)
Pukul 18.30 – 19.00 : Doong Doong (B Channel)
- Malam hari
Pukul 19.30 –21.00 : YKS (Trans TV)
3. Dalam menonton televisi tersebut, subyek jarang sendiri, biasanya ditemani oleh
kakaknya. Jika menonton YKS selalu bersama kakak, ibu, atau ayahnya. Sedangkan
ruangan yang dijadikan tempat menonton televisi adalah kamar kakak dan ruang
keluarga, namun lebih sering di kamar kakak karena sudah terbiasa dan letaknya di
lantai bawah.
4. Aktivitas yang dilakukan subyek sambil menonton TV adalah makan, minum susu,
tidur-tiduran, atau sedang bersiap ke sekolah (subyek masuk sekolah jam 9 pagi)
5. Dalam menonton semua siaran TV itu, subyek terlihat sangat antusias, apalagi saat
kartunnya sedang lucu-lucunya, subyek akan ikut tertawa dengan riangnya, bahkan
juga mengajak orang yang mendampinginya ikut tertawa.
6. Analisis dan Solusi :
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, subyek masih berada dalam
pengawasan yang cukup ketat dalam menonton acara televisi. Hal ini terlihat dari
rutinitas tidur siang yang selalu diterapkan saat pengamatan berlangsung, subyek
masih memiliki aktivitas positif lain yang sengaja diberikan agar subyek tidak
konsumtif pada televisi. Contohnya saja pada saat jam 1 siang sehabis pulang sekolah,
subyek diharuskan untuk tidur siang. Kemudian untuk setiap hari Senin dan Rabu,
subyek juga mengikuti kegiatan les badminton mulai dari jam 15.30-18.30 WIB.
Hanya saja, pada saat pengamatan subyek sedang tidak pada rutinitasnya les
badminton.
Namun meskipun terlihat berada dalam pengawasan yang cukup ketat, subyek
masih perlu mendapatkan bimbingan dalam setiap kegiatan menonton televisinya agar
tidak mendapatkan pengaruh negatif. Adapun metode yang dapat digunakan adalah
Parents Strategies and Education. Karena dalam metode ini orang tua menjalankan
fungsi parental guidance yakni menjaga dan mengawasi subyek dalam
mengkonsumsi media, bersikap selektif dalam memilih tayangan yang pantas bagi
subyek.

More Related Content

Similar to Analisis Pengaruh Media Massa Terhadap Anak Kecil

Dampak televisi bagi perkembangan anak usia dini
Dampak televisi bagi perkembangan anak usia diniDampak televisi bagi perkembangan anak usia dini
Dampak televisi bagi perkembangan anak usia dinijuwita nurul huda
 
Benedictus rosario a
Benedictus rosario aBenedictus rosario a
Benedictus rosario aDyanSetyowati
 
Peran Ortu mendampingi anak menonton TV.pptx
Peran Ortu mendampingi anak menonton TV.pptxPeran Ortu mendampingi anak menonton TV.pptx
Peran Ortu mendampingi anak menonton TV.pptxfeilin tanita
 
Tantangan Mengasuh Anak di Era Digital
Tantangan Mengasuh Anak di Era DigitalTantangan Mengasuh Anak di Era Digital
Tantangan Mengasuh Anak di Era Digitalpanegarabali
 
Pembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi Bermain
Pembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi BermainPembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi Bermain
Pembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi BermainSumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Sosial Campaign "Saving Children Morality"
Sosial Campaign "Saving Children Morality"Sosial Campaign "Saving Children Morality"
Sosial Campaign "Saving Children Morality"Olivia Respati
 
pendidikan seksual dalam pendidikan khas
pendidikan seksual dalam pendidikan khaspendidikan seksual dalam pendidikan khas
pendidikan seksual dalam pendidikan khasnuR_LA
 
Folio perkembangan bahasa
Folio perkembangan bahasaFolio perkembangan bahasa
Folio perkembangan bahasaNurNuarNoi
 
Terapi bermain mewarnai poli anak
Terapi bermain mewarnai poli anakTerapi bermain mewarnai poli anak
Terapi bermain mewarnai poli anakarekchannel
 
Peranan ibu bapa dalam pendidikan seks
Peranan ibu bapa dalam pendidikan seksPeranan ibu bapa dalam pendidikan seks
Peranan ibu bapa dalam pendidikan seksSharifah Mohd Zain
 
Hakikat pembelajaran di taman kanak
Hakikat pembelajaran di taman kanakHakikat pembelajaran di taman kanak
Hakikat pembelajaran di taman kanakNurul Amaliyah
 
Buku literasi digital cover 25 jan 2018 (1)
Buku literasi digital cover 25 jan 2018 (1)Buku literasi digital cover 25 jan 2018 (1)
Buku literasi digital cover 25 jan 2018 (1)literasi digital
 
IMPLIKASI SOSIO-EMOSI TERHADAP PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (EDU 3102)
IMPLIKASI SOSIO-EMOSI TERHADAP PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (EDU 3102)IMPLIKASI SOSIO-EMOSI TERHADAP PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (EDU 3102)
IMPLIKASI SOSIO-EMOSI TERHADAP PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (EDU 3102)Rafiza Diy
 
Diges pendidik 2010
Diges pendidik 2010Diges pendidik 2010
Diges pendidik 2010mariahana11
 
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINI
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINIDESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINI
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINIAPRILIANYUNTIARI
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidanceAmalia Senja
 
peran_orang_tua_menjaga_anak_dari_pengaruh_media2.pptx
peran_orang_tua_menjaga_anak_dari_pengaruh_media2.pptxperan_orang_tua_menjaga_anak_dari_pengaruh_media2.pptx
peran_orang_tua_menjaga_anak_dari_pengaruh_media2.pptxpkmmenur
 

Similar to Analisis Pengaruh Media Massa Terhadap Anak Kecil (20)

Dampak televisi bagi perkembangan anak usia dini
Dampak televisi bagi perkembangan anak usia diniDampak televisi bagi perkembangan anak usia dini
Dampak televisi bagi perkembangan anak usia dini
 
Benedictus rosario a
Benedictus rosario aBenedictus rosario a
Benedictus rosario a
 
Peran Ortu mendampingi anak menonton TV.pptx
Peran Ortu mendampingi anak menonton TV.pptxPeran Ortu mendampingi anak menonton TV.pptx
Peran Ortu mendampingi anak menonton TV.pptx
 
3 memahami dampak televisi
3 memahami dampak televisi3 memahami dampak televisi
3 memahami dampak televisi
 
Tantangan Mengasuh Anak di Era Digital
Tantangan Mengasuh Anak di Era DigitalTantangan Mengasuh Anak di Era Digital
Tantangan Mengasuh Anak di Era Digital
 
Pembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi Bermain
Pembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi BermainPembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi Bermain
Pembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi Bermain
 
Sosial Campaign "Saving Children Morality"
Sosial Campaign "Saving Children Morality"Sosial Campaign "Saving Children Morality"
Sosial Campaign "Saving Children Morality"
 
pendidikan seksual dalam pendidikan khas
pendidikan seksual dalam pendidikan khaspendidikan seksual dalam pendidikan khas
pendidikan seksual dalam pendidikan khas
 
Artikel Ilmiah.Pdf
Artikel Ilmiah.PdfArtikel Ilmiah.Pdf
Artikel Ilmiah.Pdf
 
Folio perkembangan bahasa
Folio perkembangan bahasaFolio perkembangan bahasa
Folio perkembangan bahasa
 
Terapi bermain mewarnai poli anak
Terapi bermain mewarnai poli anakTerapi bermain mewarnai poli anak
Terapi bermain mewarnai poli anak
 
Materi kep anak
Materi kep anakMateri kep anak
Materi kep anak
 
Peranan ibu bapa dalam pendidikan seks
Peranan ibu bapa dalam pendidikan seksPeranan ibu bapa dalam pendidikan seks
Peranan ibu bapa dalam pendidikan seks
 
Hakikat pembelajaran di taman kanak
Hakikat pembelajaran di taman kanakHakikat pembelajaran di taman kanak
Hakikat pembelajaran di taman kanak
 
Buku literasi digital cover 25 jan 2018 (1)
Buku literasi digital cover 25 jan 2018 (1)Buku literasi digital cover 25 jan 2018 (1)
Buku literasi digital cover 25 jan 2018 (1)
 
IMPLIKASI SOSIO-EMOSI TERHADAP PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (EDU 3102)
IMPLIKASI SOSIO-EMOSI TERHADAP PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (EDU 3102)IMPLIKASI SOSIO-EMOSI TERHADAP PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (EDU 3102)
IMPLIKASI SOSIO-EMOSI TERHADAP PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (EDU 3102)
 
Diges pendidik 2010
Diges pendidik 2010Diges pendidik 2010
Diges pendidik 2010
 
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINI
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINIDESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINI
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINI
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidance
 
peran_orang_tua_menjaga_anak_dari_pengaruh_media2.pptx
peran_orang_tua_menjaga_anak_dari_pengaruh_media2.pptxperan_orang_tua_menjaga_anak_dari_pengaruh_media2.pptx
peran_orang_tua_menjaga_anak_dari_pengaruh_media2.pptx
 

More from Radyastuti

The Power of Social Media
The Power of Social MediaThe Power of Social Media
The Power of Social MediaRadyastuti
 
Ikatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik Jurnalisme
Ikatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik JurnalismeIkatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik Jurnalisme
Ikatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik JurnalismeRadyastuti
 
Analisis konvergensi media pada kompas gramedia group
Analisis konvergensi media pada kompas gramedia groupAnalisis konvergensi media pada kompas gramedia group
Analisis konvergensi media pada kompas gramedia groupRadyastuti
 
Media and Representation
Media and RepresentationMedia and Representation
Media and RepresentationRadyastuti
 
The Actuating - Management
The Actuating - ManagementThe Actuating - Management
The Actuating - ManagementRadyastuti
 
Evolusi Teori Manajemen
Evolusi Teori ManajemenEvolusi Teori Manajemen
Evolusi Teori ManajemenRadyastuti
 
Ilmu Pengetahuan & Life World
Ilmu Pengetahuan & Life WorldIlmu Pengetahuan & Life World
Ilmu Pengetahuan & Life WorldRadyastuti
 
Metode Induksi
Metode InduksiMetode Induksi
Metode InduksiRadyastuti
 
ABDUKSI & DEDUKSI
ABDUKSI & DEDUKSIABDUKSI & DEDUKSI
ABDUKSI & DEDUKSIRadyastuti
 
Sumber Pengetahuan
Sumber PengetahuanSumber Pengetahuan
Sumber PengetahuanRadyastuti
 
Sales promotion
Sales promotionSales promotion
Sales promotionRadyastuti
 
6. bagan persepsi
6. bagan persepsi6. bagan persepsi
6. bagan persepsiRadyastuti
 
5. persepsi komunikasi
5. persepsi komunikasi5. persepsi komunikasi
5. persepsi komunikasiRadyastuti
 
2.fungsi komunikasi
2.fungsi komunikasi2.fungsi komunikasi
2.fungsi komunikasiRadyastuti
 
3. konseptualisasi komunikasi
3. konseptualisasi komunikasi3. konseptualisasi komunikasi
3. konseptualisasi komunikasiRadyastuti
 
1.analisis komunikasi
1.analisis komunikasi1.analisis komunikasi
1.analisis komunikasiRadyastuti
 

More from Radyastuti (18)

Message (1)
Message (1)Message (1)
Message (1)
 
The Power of Social Media
The Power of Social MediaThe Power of Social Media
The Power of Social Media
 
Ikatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik Jurnalisme
Ikatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik JurnalismeIkatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik Jurnalisme
Ikatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik Jurnalisme
 
Analisis konvergensi media pada kompas gramedia group
Analisis konvergensi media pada kompas gramedia groupAnalisis konvergensi media pada kompas gramedia group
Analisis konvergensi media pada kompas gramedia group
 
Media and Representation
Media and RepresentationMedia and Representation
Media and Representation
 
The Actuating - Management
The Actuating - ManagementThe Actuating - Management
The Actuating - Management
 
Evolusi Teori Manajemen
Evolusi Teori ManajemenEvolusi Teori Manajemen
Evolusi Teori Manajemen
 
Ilmu Pengetahuan & Life World
Ilmu Pengetahuan & Life WorldIlmu Pengetahuan & Life World
Ilmu Pengetahuan & Life World
 
Hukum & Teori
Hukum & TeoriHukum & Teori
Hukum & Teori
 
Metode Induksi
Metode InduksiMetode Induksi
Metode Induksi
 
ABDUKSI & DEDUKSI
ABDUKSI & DEDUKSIABDUKSI & DEDUKSI
ABDUKSI & DEDUKSI
 
Sumber Pengetahuan
Sumber PengetahuanSumber Pengetahuan
Sumber Pengetahuan
 
Sales promotion
Sales promotionSales promotion
Sales promotion
 
6. bagan persepsi
6. bagan persepsi6. bagan persepsi
6. bagan persepsi
 
5. persepsi komunikasi
5. persepsi komunikasi5. persepsi komunikasi
5. persepsi komunikasi
 
2.fungsi komunikasi
2.fungsi komunikasi2.fungsi komunikasi
2.fungsi komunikasi
 
3. konseptualisasi komunikasi
3. konseptualisasi komunikasi3. konseptualisasi komunikasi
3. konseptualisasi komunikasi
 
1.analisis komunikasi
1.analisis komunikasi1.analisis komunikasi
1.analisis komunikasi
 

Recently uploaded

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxchleotiltykeluanan
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxsitifaiza3
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 

Recently uploaded (9)

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 

Analisis Pengaruh Media Massa Terhadap Anak Kecil

  • 1. Psikologi Komunikasi Analisis Psikologis tentang Perkembangan Anak- Anak dan Televisi Tanggal pengumpulan : 26 Desember 2013 Kelompok : 1. Neffi Nurinapraja 071211531002 2. Natalia D 071211531018 3. Radyastuti 071211531019 4. Nurul Fitryah 071211532009 5. Cassia Eunice 071211533049 DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA SEMESTER GENAP 2012/2013
  • 2. PSIKOLOGI KOMUNIKASI Tugas Analisis : Amati perilaku anak-anak usia 4-10 tahun dalam menonton televisi atau bermain game, minimal 4 anak dengan usia yang bervariasi. Berikut adalah beberapa hal yang perlu di analisis : 1. Berapa jam per hari waktu yang dibutuhkan untuk menonton televisi atau bermain game? 2. Apa saja yang paling sering ditonton / dimainkan ? Dengan siapa mereka menonton televisi / bermain game? 3. Dimana mereka menonton televisi atau bermain game? (di kamar, ruang keluarga, ruang tamu, warnet, tempat lain) 4. Bagaimana respon mereka ketika menyaksikan suatu program? Sebutkan program apa! 5. Adakah kegiatan lain yang dilakukan bersamaan dengan menonton televisi / bermmain game? 6. Solusi apa yang tepat menurut kelompok Anda untuk mengatasi hal tersebut? ( lihat Television and Child Development ). Analisis berdasarkan bacaan ( rujukan ) 7. Sertakan tanggal, jam, serta dimana dilakukan pengamatan.
  • 3. Pengamatan ke-1 Nama subyek : Ahmad Romi Affandy Umur subyek : 4 tahun Tanggal pengamatan/Jam : 19 Desember 2013/ pukul 07.00-21.00 WIB Lokasi pengamatan : Rumah Romi, JL. Genteng Sidomukti No. 39 1. Waktu yang dihabiskan untuk menonton TV sebanyak 8 jam per hari 2. Acara TV yang ditonton adalah Cartoon Networks, Disney channel, serta Upin Ipin yang ditonton dengan Ibu dan kakak 3. Kegiatan menonton TV dilakukan di kamar dan kemudian pindah di ruang keluarga 4. Pada saat menonton TV, subyek tidak terlalu fokus pada acara yang ditonton. Hanya saja pada saat program Upin ipin, subyek sering menirukan dialek bahasa melayu, Malaysia serta sering menirukan tarian dan nyanyian yang ada saat menonton Disney channel. 5. Ada, saat menonton TV subyek juga bermain dengan mobil-mobilannya yang terkadang juga dilakukan sambil makan, sehingga subyek tidak fokus menonton TV dan lebih sering beraktifitas lainnya. 6. Analisis dan Solusi : Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, strategi yang tepat untuk digunakan terkait dengan perkembangan anak-anak dan televisi adalah Parent Strategies and Education. Orang tua yang dalam kasus ini adalah seorang ibu sebagai pihak yang menemani subyek saat menonton televisi, diharapkan ikut aktif dalam menonton program-program televisi yang dilihat oleh anaknya. Dimana setiap program yang di tonton harus di diskusikan secara bersama dengan subyek (anak) untuk mengetahui sudut pandang, kesukaaan, serta nilai-nilai yang di tangkap oleh subyek saat sedang menonton televisi. Sebab dalam program-program yang ditonton oleh subyek, terdapat beberapa adegan kekerasaan serta bahasa-bahasa yang tidak sesuai penggunaannya dan tidak baik apabila didengar oleh subyek. Contohnya adalah adegan perkelahian dalam program Ben10 (Cartoon Networks) serta kata-kata hinaan dan kasar seperti ‘bodoh’. Selain itu, orang tua juga dituntut untuk dapat menerapkan model Healthy Media terhadap dirinya sendiri terlebih dahulu seperti pemberian batasan waktu menonton dan pemilihan program-program televisi berkualitas sebagaimana yang disarankan oleh Dr. Spock – sebagai bagian penting dari
  • 4. perkembangan kesehatan anak-anak. Hal ini ditujukan untuk membentuk sikap disiplin dalam diri orang tua yang diharapkan mampu dicontoh oleh subyek yakni anaknya, agar terhindar dari pengaruh negatif media televisi. Contohnya, orang tua menerapkan jam tidur siang, bermain, dan makan secara teratur dan disiplin. Kemudian orang tua juga aktif dalam mendidik anaknya melalui kegiatan-kegiatan positif lainnya seperti belajar membaca, menulis, ataupun mewarnai. Upaya penghindaran anak-anak dari pengaruh buruk lainnya juga dapat dilakukan melalui Media Literacy. Program yang mengajarakan anak-anak untuk berpikir kritis dalam menonton program televisi ini juga dapat diterapkan oleh orang tua di dalam rumah. Meskipun program ini kebanyakan digunakan dalam sistem pembelajaran formal, program ini juga dapat diterapkan oleh para orang tua sebagai pendidik di lingkungan keluarga dalam konteks yang informal dan santai. Orang tua mengajarkan anaknya untuk menangkap pesan maupun mengevaluasi pesan yang disampaikan oleh pihak media. Karena anak-anak dapat diajarkan untuk melihat televisi lebih kritis baik melalui channel pendidikan formal maupun informal. (Kubey dan Csikszentmihalyi, 1990). Pengamatan ke-2 Nama subyek : Ghilman Zaki Affandy Umur subyek : 9 tahun Tanggal pengamatan/Jam : 19 Desember 2013/ pukul 07.00-21.00 WIB Lokasi pengamatan : Rumah Zaki, JL Genteng Sidomukti No. 39 1. Waktu yang dihabiskan selama 6 jam per hari untuk menonton TV 2. Acara TV yang ditonton adalah Cartoon Networks, Disney channel, Upin Ipin, serta Tukang Bubur Naik Haji yang ditonton dengan Ibu dan Tante 3. Kegiatan menonton TV dilakukan di kamar dan terkadang di ruang keluarga 4. Sama seperti adiknya, subyek juga sering menirukan dialek bahasa melayu – Malaysia pada saat menonton Upin Ipin. Selain itu pada saat menonton Disney channel, subyek sering menirukan tarian dan nyanyiannya. Bahkan untuk Tukang Bubur Naik Haji, subyek menjadi hafal dengan nama-nama dan karakter tokoh yang memainkan sinteron tersebut. Sehingga tak jarang subyek memberikan komentar atau memanggil nama-nama pemainnya yang pada saat itu tengah muncul di TV
  • 5. 5. Ada, karena subyek telah bersekolah dan duduk dibangku kelas 3 Sekolah Dasar, subyek menonton TV sambil belajar/mengerjakan PR, juga sesekali sambil makan, sehingga jarang fokus menonton TV. 6. Analisis dan Solusi : Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, strategi yang tepat untuk digunakan terkait dengan perkembangan anak-anak dan televisi adalah Parent Strategies and Education. Orang tua yang dalam kasus ini adalah seorang ibu dan tante sebagai pihak yang menemani subyek saat menonton televisi, diharapkan ikut aktif dalam menonton program-program televisi yang dilihat oleh subyek. Dimana setiap program yang di tonton harus di diskusikan secara bersama dengan subyek (anak) untuk mengetahui sudut pandang, kesukaaan, serta nilai-nilai yang di tangkap oleh subyek saat sedang menonton televisi. Sebab dalam program-program yang ditonton oleh subyek, terdapat beberapa adegan kekerasaan serta bahasa-bahasa yang tidak sesuai penggunaannya dan tidak baik apabila didengar oleh subyek. Selain itu, orang tua juga dituntut untuk dapat menerapkan model Healthy Media terhadap dirinya sendiri terlebih dahulu seperti pemberian batasan waktu menonton dan pemilihan program- program televisi berkualitas sebagaimana yang disarankan oleh Dr. Spock – sebagai bagian penting dari perkembangan kesehatan anak-anak. Hal ini ditujukan untuk membentuk sikap disiplin dalam diri orang tua yang diharapkan mampu dicontoh oleh subyek yakni anaknya, agar terhindar dari pengaruh negatif media televisi. Contohnya, orang tua menerapkan jam tidur siang, bermain, dan makan secara teratur dan disiplin. Kemudian orang tua juga aktif dalam mendidik anaknya melalui kegiatan-kegiatan positif lainnya seperti belajar membaca, menulis, ataupun mewarnai. Salah satu program televisi yang menjadi hal penting dalam pengamatan kami adalah kebiasaan subyek untuk menonton Tukang Bubur Naik Haji bersama ibu dan tantenya. Kebiasaan menonton tersebut harus disertai dengan pengawasan dan bimbingan penuh orang tua agar anak-anak tidak salah dalam menangkap pesan yang disampaikan. Sebab dalam sinetron tersebut, banyak adegan-adegan yang mengarah pada kekerasan dan penmgaruh buruk seperti salah satu contoh scene antara bos Romla dan Kardun. Dimana dialog diantara keduanya selalu diwarnai dengan pertengkaran dan penonjolan sifat-sifat Kardun yang selalu membantah apabila di berikan saran atupun teguran. Pengaruh buruk ini juga dapat dihindari melalui program Media Literacy.
  • 6. Program yang mengajarakan anak-anak untuk berpikir kritis dalam menonton program televisi ini juga dapat diterapkan oleh orang tua di dalam rumah. Orang tua mengajarkan anaknya untuk menangkap pesan maupun mengevaluasi pesan yang disampaikan oleh pihak media. Karena anak-anak dapat diajarkan untuk melihat televisi lebih kritis baik melalui channel pendidikan formal maupun informal. (Kubey dan Csikszentmihalyi, 1990). Namun agar lebih aman, orang tua sebaiknya tidak membiarkan anaknya untuk melihat sinetron tersebut sampai batas umur tertentu dimana dia sudah bisa membedakan mana kekerasan fiksi dan mana yang nyata. Sebab, dalam program tersebut pihak stastiun televisi – RCTI juga telah memberikan rating system berupa kode R-BO yang berarti Remaja-Bimbingan Orang tua juga telah menjelaskan bahwa acara tersebut tidak cocok untuk di tonton oleh anak kecil. Pengamatan ke-3 Nama subyek : Ariel James Hariyono Umur subyek : 10 tahun Tanggal pengamatan/Jam : 20 Desember 2013/ pukul 07.00-21.00 WIB Lokasi pengamatan : Rumah Ariel, JL Royal Residence B15 No 87 1. Waktu yang dihabiskan untuk bermain game sebanyak 4 jam per hari (subyek tidak senang menonton TV) 2. Game yang selalu dimainkan sendirian adalah Enemy Strike (game RPG tembak- tembakan), Deer Hunter (game berburu), dan Hill Climb Racing (balap mobil) 3. Kegiatan bermain game ini dilakukan di kamar dan kemudian ataupun di ruang tamu 4. Pada saat bermain game, subyek terlihat sangat serius dan tidak dapat diganggu. Terutama saat bermain Enemy Strike, subyek kerap meneriakkan kata-kata tembak sebagai bentuk ekspresinya dalam bermain melawan musuh. 5. Tidak ada, karena pada saat bermain game subyek tidak dapat diganggu. Dan ketika disuruh berhenti untuk makan atau mengerjakan tugas, subyek sangat susah di bujuk hingga menangis saat tabletnya dipaksa ambil. 6. Analisis dan Solusi : Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, strategi yang tepat untuk digunakan terkait dengan perkembangan anak-anak dan televisi adalah Parent Strategies and Education. Orang tua diharapkan mampu bersikap tegas terhadap subyek. Sebab dari hasil pengamatan, subyek terlalu ketergantungan pada fasilitas
  • 7. tablet yang diberikan orang tua kepadanya. Terlihat dari susahnya subyek saat dibujuk untuk bermain game. Terkadang subyek juga susah makan dan belajar karena terlalu sibuk dalam bermain game. Sudah seharusnya semua permainan yang dimainkan oleh subyek, harus diketahui oleh orang tua, agar orang tua dapat memberikan pemahaman positif atas game-game yang dimainkan serta mengontrol game-game apa saja yang boleh dimainkan. Bila dilihat dari jenis game yang dimainkan subyek, semuanya mengandung unsur kekerasan yang apabila tidak diawasi dan diberikan pengarahan yang baik akan dapat membuat anak tersebut mendapatkan pengaruh buruk dalam kehidupannya kelak. Anak-anak menjadi terbiasa dengan kekerasan. Sehingga perlu dibuat beberapa strategi agar subyek tidak ketergantungan lagi pada tabletnya. Beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh orang tua yaitu berperan aktif dalam mengawasi perkembangan anak-anak dengan cara memberikan aturan berupa jadwal pemakaian tablet yang disesuaikan oleh jam belajar dan jam tidur subyek. Selain itu, orang tua juga bisa menggantikan aktivitas bermain game subyek dengan memberikan alternatif lain berupa permainan yang melibatkan sistem motorik. Pengamatan ke-4 Nama subyek : Satria Yoghie Iswara Umur subyek : 5 tahun Tanggal pengamatan/Jam : 21 Desember 2013/ pukul 07.00-21.00 WIB Lokasi pengamatan : Rumah Yoghie, JL Simo Mulyo Baru Blok 5C No 59 1. Waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi selama 5-6 jam per hari 2. Tayangan TV yang ditonton antara lain : - Pagi hari : Pukul 07.00 – 07.30 : Dino Dan (B Channel) Pukul 07.30 – 09.00 : Animasi Spesial/Kartun; Upin Ipin (MNC TV) - Sore hari : Pukul 16.30 – 17.15 : Kartun Animasi Pororo (B Channel) Pukul 17.45 – 18.30 : Timmy Time (B Channel) Pukul 18.30 – 19.00 : Doong Doong (B Channel)
  • 8. - Malam hari Pukul 19.30 –21.00 : YKS (Trans TV) 3. Dalam menonton televisi tersebut, subyek jarang sendiri, biasanya ditemani oleh kakaknya. Jika menonton YKS selalu bersama kakak, ibu, atau ayahnya. Sedangkan ruangan yang dijadikan tempat menonton televisi adalah kamar kakak dan ruang keluarga, namun lebih sering di kamar kakak karena sudah terbiasa dan letaknya di lantai bawah. 4. Aktivitas yang dilakukan subyek sambil menonton TV adalah makan, minum susu, tidur-tiduran, atau sedang bersiap ke sekolah (subyek masuk sekolah jam 9 pagi) 5. Dalam menonton semua siaran TV itu, subyek terlihat sangat antusias, apalagi saat kartunnya sedang lucu-lucunya, subyek akan ikut tertawa dengan riangnya, bahkan juga mengajak orang yang mendampinginya ikut tertawa. 6. Analisis dan Solusi : Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, subyek masih berada dalam pengawasan yang cukup ketat dalam menonton acara televisi. Hal ini terlihat dari rutinitas tidur siang yang selalu diterapkan saat pengamatan berlangsung, subyek masih memiliki aktivitas positif lain yang sengaja diberikan agar subyek tidak konsumtif pada televisi. Contohnya saja pada saat jam 1 siang sehabis pulang sekolah, subyek diharuskan untuk tidur siang. Kemudian untuk setiap hari Senin dan Rabu, subyek juga mengikuti kegiatan les badminton mulai dari jam 15.30-18.30 WIB. Hanya saja, pada saat pengamatan subyek sedang tidak pada rutinitasnya les badminton. Namun meskipun terlihat berada dalam pengawasan yang cukup ketat, subyek masih perlu mendapatkan bimbingan dalam setiap kegiatan menonton televisinya agar tidak mendapatkan pengaruh negatif. Adapun metode yang dapat digunakan adalah Parents Strategies and Education. Karena dalam metode ini orang tua menjalankan fungsi parental guidance yakni menjaga dan mengawasi subyek dalam mengkonsumsi media, bersikap selektif dalam memilih tayangan yang pantas bagi subyek.