Dokumen tersebut membahas berbagai cara untuk memulai usaha baru, meliputi merintis usaha sendiri, membeli perusahaan orang lain, dan kerja sama manajemen melalui franchising. Dokumen tersebut juga membahas pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam memilih bentuk usaha dan sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha.
2. Perusahaan Milik
Sendiri
Merintis Usaha
Persekutuan
Baru
Perusahaan
Berbadan Hukum
Membeli
3 Perusahaan
cara Orang lain
Kerja sama
Manajemen
(franchising)
3. Menurut Survei Peggy Lambing
2 pendekatan menurut Lambing untuk mencari peluang dengan
mendirikan usaha:
1.Pendekatan inside-out (idea generation)
Berdasarkan gagasan sebagai kunci yang menentukan
keberhasilan usaha
2.Pendekatan outside-in (opportunity recognition)
Menekankan pada basis ide bahwa perusahaan akan berhasil
apabila menanggapi atau menciptakan kebutuhan pasa
5. Hal yang harus diperhatikan dalam merintis usaha:
1. Barang dan jenis usaha yang dimasuki
2. Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih
3. Tempat usaha yang akan dipilih
4. Organisasi usaha yang akan digunakan
5. Jaminan usaha yang mungkin diperoleh
6. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh
Bidang usaha yang akan dimasuki:
1. Pertanian
2. Pertambangan
3. Pabrikasi
4. Konstruksi
5. Perdagangan
6. Jasa keuangan
7. Jasa perorangan
8. Jasa umum
9. Jasa wisata
6.
7.
8. Bagan Struktur Organisasi Perkembangan Usaha
Struktur organisasi sederhana
Struktur organisasi pertumbuhan usaha terbatas
Struktur organisasi usaha sistem departemen
9.
10.
11. Menurut Peggy Lambing, ada beberapa hambatan untuk
memasuki industri baru, yaitu:
1. Sikap dan kebiasaan pelanggan: loyalitas pelanggan kepada
perusahaan baru masih kurang, sedangkan perusahaan yang
sudah ada lebih bertahan
2. Biaya perubahan: biaya yang diperlukan untuk pelatihan
kembali para karyawan & penggantian alat serta sistem
yang lama
3. Respon dari pesaing yang secara agresif akan
mempertahankan pangsa pasar yang ada
12.
13.
14. Menurut Zimmerer, aspek yang perlu diperhatikan dan dianalisis
sebelum membeli perusahaan:
1. Pengalaman apa yg dimiliki untuk mengoperasikan perusahaan tersebut?
2. Mengapa perusahaan tersebut berhasil tetapi kritis?
3. Di mana lokasi perusahaan tersebut?
4. Berapa harga rasional untuk membeli perusahaan tsb?
5. Apakah membeli perusahaan tsb akan lebih menguntungkan?
Seorang wiausaha juga harus memperhatikan sumber-sumber potensial
perusahaan yg akan dibeli, antara lain:
1. Pedagang perantara penjual perusahaan yg akan dibeli
2. Bank investor yang melayani perusahaan
3. Kontak-kontak perusahaan
4. Jaringan kerja sama bisnis dan sosial perusahaan yg akan dibeli
5. Daftar majalah dan jurnal perdagangan yg digunakan oleh perusahaan
yang akan dibeli
15. Merupakan cara memasuki dunia usaha yang sangat populer di seluruh dunia;
Merupakan erja sama manajemen yang biasanya berkembang dalam perusahaan
ritel;
Merupakan persetujuan lisensi menurut hukum antara suatu perusahaan
penyelenggara dengan penyalur atau perusahaan lain untuk melaksanakan usaha.
Perusahaan yang memberi waralaba disebut franchisor atau prinsipal waralaba dan
penyalur disebut franchisee atau agen waralaba.
Franchisor mengizinkan franchisee untuk menggunakan nama, tempat, bimbingan,
latihan karyawan, periklanan, dan perbekalan material berlanjut.
Dukungan awal:
1. Pemilihan tempat 4. Pola arus kerja
2. Rencana bangunan 5. Pemilihan karyawan
3. Pembelian peralatan 6. Periklanan, grafik, bantuan pada acara pembukaan
16. Bantuan lain yang berlanjut berupa:
1. Pencatatan dan akuntansi
2. Konsultasi
3. Pemeriksaan dan standardisasi
4. Promosi
5. Pengendalian kualitas
6. Nasihat hukum
7. Penelitian
8. Material lainnya
Menurut Zimmerer, keuntungan dari kerja sama waralaba:
1. Pelatihan, pengarahan, & pengawasan yang berlanjut dari franchisor
2. Bantuan finansial
3. Keuntungan dari penggunaan merek, nama, dan produk yang dikenal
17. Menurut Peggy Lambing, keuntungan dari kerja sama waralaba:
1. Bantuan awal yg memberi kemudahan, yaitu: saran pemilihan lokasi, analisis tata
letak fasilitas, bantuan keuangan, pelatihan manajemen, seleksi karyawan, dan
bantuan pelatihan
2. Basis mempertimbangkan prospek keberhasilan
3. Mendapat pengakuan dengan segera
4. Daya beli
5. Cakupan iklan & pengalaman
6. Perbaikan operasional.
Kerugiannya menurut Zimmerer:
1. Program latihan tidak sesuai dengan yang diinginkan
2. Pembatasan kreativitas penyelenggaraan usaha franchisee
3. Franchisee jarang memiliki hak untuk menjual perusahaannya kepada pihak lain
tanpa menawarkan terlebih dahulu kepada pihak franchisor dengan harga sama
18. Kelebihan dan Kelemahan Merintis, Membeli, & Kerja sama Manajemen
Bentuk Kelebihan Kelemahan
Merintis Usaha • Gagasan murbi • Pengakuan nama urang
• Bebas beroperasi • Fasilitas inefisien
• fleksibel dan mudah pengaturan • Penuh ketidakpastian
• Persaingan kurang diketahui
Membeli • Kemungkinan sukses • Perusahaan yg dijual lemah
perusahaan • Lokasi sudah cocok • Peralatan tidak efisien
•Karyawan & pemasok biasanya sudah • Mahal
mantap • Sulit inovasi
•Sudah siap operasi
Waralaba • Mendapat pengalaman • Tidak mandiri
•Penggunaan nama, merek yang • Kreativitas tidak berkembang
sudah dikenal • Menjadi interdependen,
terdominasi, rentan terhadap
franchisor
19. Menurut Committee for Economic Development kriteria usaha kecil:
1. Manajemen berdiri sendiri, manajer adalah pemilik
2. Modal disediakan oleh pemilik atau sekelompok kecil
3. Daerah operasi bersifat lokal
4. Ukuran dalam keseluruhan relatif kecil
20. Secara internal, suatu perusahaan perlu memiliki:
1. Kompetensi khusus yang dicari dari integrasi funggsional
2. Kemampuan internal
3. Kompetensi inti
4. Rahasia wirausaha, yaitu kreativitas dan inovasi
5. Maksud strategi/tantangan eksternal teori dinamis
Menurut Porter, dalam menghadapi tantangan eksternal perusahaan harus dapat
menciptakan keunggulan melalui biaya rendah, diferensiasi, dan fokus.
Burns menyaranakn bahwa agar perusahaan kecil berhasil take-off, maka harus
ada usaha yang diarahkan untuk kelangsungan hidup, konsolidasi, pengendalian,
perencanaan, dan harapan.
21. Menurut D’Aveni, perusahaan menekankan pada strategi pengembangan
kompetensi inti, yaitu pengetahuan & keunikan menciptakan keunggulan
melalui “The New 7-S’ strategy”, yaitu:
1. Superior stakeholder satisfication: mengutamakan kepuasaan pihak-pihak yang
berkepentingan terhadapa perusahaan
2. Strategic sooth saying: merancang strategi yang membuat kejutan
3. Position for speed: posisi untuk mengutamakan kecepatan
4. Position for surprise: posisi untuk membuat kejutan
5. Shifting the role of the game: strategi untuk mengadakan perubahan peran
yang dimainkan
6. Signaling strategic intent: mengindikasikan tujuan dari strategi
7. Simultanous and sequential strategic thrusts: mebuat rangkaian pendorong
strategi secara simultan dan berurutan.