SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Bagaimana menjalankan bisnis?
PERENCANAAN - OPERASI BISNIS
DAN PROPOSAL KEGIATAN
Diabstraksikan dan dirangkum oleh:
Prof Dr Ir Soemarno MS
Bahan kajian dalam MK. Etika Profesi Pertanian
Jur TNH FP UB 2011
I. PERENCANAAN KEGIATAN BISNIS
1.1. Pengertian dan Arti Pentingnya
“Perencanaan” dalam arti yang sederhana
sering diberi makna dengan ungkapan seperti
“berpikir sebelum bertindak atau berhitung
sebelum melangkah”.
Peranan perencanaan ini sangat penting dalam
kaitannya dengan upaya pencapaian suatu
tujuan. Tanpa ada perencanaan atau
perencanaan yang dibuat kurang baik, maka
kemungkinan besar tujuan tersebut tidak
tercapai atau tercapai tetapi dengan biaya yang
sangat mahal.
1
1.2. Perencanaan Bisnis
Dalam dunia bisnis perencanaan tidak boleh
diabaikan, apalagi untuk pencapaian tujuan dalam
dunia bisnis diperlukan pengorbanan yang sangat
besar. Apakah itu modal, tenaga, pikiran ataupun
pengorbanan-pengorbanan yang lain. Sehingga
dalam perencanaan bisnis hendaknya dilakukan
secara cermat, akurat serta dapat meyakinkan.
1.3. Pemilihan Bisnis
Dalam perencanaan bisnis maka pertama-
tama yang harus dipikirkan adalah memilih bisnis
yang tepat. Sebab bila pilihan terhadap bisnis
yang akan diterjuni salah maka dengan sendirinya
akan mengganggu jalannya perusahaan. Bahkan
dapat menyebabkan kegagalan perusahaan yang
bersangkutan.
2
1.4. STUDI KELAYAKAN.
Agar tidak sampai salah pilih dalam bisnis
yang akan diterjuni maka hendaknya diadakan
study kelayakan. Bila berdasarkan penelitian atau
setidaknya pengamatan kita, suatu bisnis
dianggap kurang layak, maka hendaknya bisnis
tersebut tidak diterjuni.
1.5. Pertimbangan Kelayakan Bisnis.
Untuk mengetahui layak tidaknya suatu binis
perlu mempertimbangkan beberapa faktor antara
lain faktor pemasaran, tingkat persaingan, bahan
baku, sumberdaya manusia dan sebagainya.
1.6. Kelayakan Bisnis.
Apabila suatu bisnis dianggap layak maka
berarti bisnis tersebut dapat dipilih untuk
diterjuni. Meskipun bisnis tersebut layak secara
umum, bagi pemula bisnis hendaknya ditambah
dengan pertimbangan-pertimbangan khusus .
3
1.7. Pertimbangan Khusus.
Pertimbangan khusus tersebut antara lain
hendaknya bisnis itu dapat dimulai secara
sederhana dengan resiko terkendali. Disamping itu
akan lebih baik lagi bila bisnis tersebut dekat
dengan hobby atau kesenangan serta keterampilan
yang telah dimiliki. Tambahan pertimbangan ini
sangat penting terutama bagi pemula bisnis.
Dengan pertimbangan tersebut kita kemungkinan
dapat mempunyai nilai plus dibanding pesaing.
Setidaknya kita mempunyai nilai yang setara
dengan pesaing yang lain. Hal ini sangat menunjang
keberhasilan dalam bisnis.
1.8. Mulai Secara Sederhana.
Memulai secara sederhana merupakan
filosofi perencanaan yang tepat, meskipun kita
memungkinkan memulai bisnis langsung secara
besar-besaran. Hal ini adalah suatu perencanaan
yang tepat dari sisi manajemen. Apalagi bila yang
merintis bisnis tersebut adalah pemula bisnis.
4
1.9. Mengapa Dimulai Secara Sederhana.
Dengan memulai secara sederhana kita dapat
mengembangkan bisnis tersebut secara bertahap
tapi mantap. Sebaliknya bila sampai mengalami
kegagalan akan lebih mudah bangkit kembali.
Baik itu dari sisi permodalan maupun dari sisi
mental.
1.10. Menuju Keunggulan Produk .
Kiat memilih bisnis yang dekat dengan hobby
dan kesenangan dapat mendukung ketekunan dan
keseriusan dalam penanganan bisnis tersebut.
Dengan demikian diharapkan dapat diciptakan
produk, pelayanan yang lebih baik dari pesaing-
pesaing, setidak-tidaknya setara dengan pesaing-
pesaing yang sudah ada.
5
1.11. Memulai Kegiatan Bisnis.
Apabila telah mampu ditetapkan bisnis yang
tepat sesuai dengan diri kita, maka hendaknya
direncanakan bagaimana merintis bisnis tersebut.
Kita tetapkan skala bisnis yang tepat, yang akan
kita terjuni yang cukup sederhana dan sesuai
dengan modal yang dapat disediakan. Dalam
memulai bisnis tersebut kita harus merencanakan
segala sesuatu, misalnya lokasi untuk bisnis,
tenaga kerja, kualitas produk/jasa yang kita
hasilkan, cara memasarkannya dan sebagainya.
1.12. Permodalan.
Masalah permodalan dalam perintisan bisnis
sebaiknya dilakukan dengan modal sendiri atau
bila terpaksa berpartner dengan relasi. Hal ini
perlu diperhatikan sebab bila perintisan bisnis
tersebut dilakukan dengan bunga kredit, maka
akan lebih menyulitkan. Apalagi kalau kredit
tersebut berbunga tinggi.
6
1.13. Keberanian Terjun Berbisnis.
Hambatan pertama dalam perintisan bisnis
adalah apabila perintisan bisnis tersebut tidak
kunjung terwujud tetapi di angan - angan saja.
Apabila perintisan tersebut tidak juga
terwujud dalam waktu yang lama maka
keberanian untuk terjun berbisnis harus
ditingkatkan. Untuk mendukung terwujudnya
perintisan bisnis tersebut harus segera dimulai,
jangan ditunda-tunda. Meskipun itu sekedar
perletakan batu pertama. Apabila kita ingin
merintis usaha peternakan ayam tetapi tidak juga
segera terwujud, maka paksakan pada diri kita
untuk membuat beberapa kandang ayam dan
beberapa ekor ayam. Hal ini mendorong
pengembangan sekala bisnis lebih lanjut.
7
1.14. Pemasaran Prioritas Utama.
Apabila bisnis telah terwujud segeralah
usahakan untuk mem- buat suatu perencanaan
bagaimana memasarkan produk/jasa yang
dihasilkan atau diperdagangkan. lni memerlukan
skala prioritas utama yang harus diperhatikan.
Sebab bila pemasaran gagal maka gagallah
perintisan bisnis tersebut. Ini semua diperlukan
agar dapat lebih konsentrasi.
1.15. Dukungan Lain Terhadap Pemasaran.
Apabila pemasaran mulai kelihatan hasilnya,
perhatikan yang lain terutama hal-hal yang dapat
menunjang pemasaran. Dengan demikian
diharapkan pemasaran akan berkembang dan
mantap. Berarti untuk memantapkan dan
mengembangkan pemasaran perlu dukungan
semua pihak.
8
1.16. Titik Balik.
Jangan lupa kita harus membuat suatu
perhitungan tingkat produksi/penjualan, dimana
perusahaan mencapai titik impas. Ini penting
sebab sebelum mencapai titik impas (BEP) ,
perusahaan akan selalu dalam keadaan rugi.
Sebab titik impas adalah tingkat
penjualan/produksi dimana perusahaan tidak
untung dan tidak rugi .
1.17. Mencapai Titik Balik Secepatnya.
Perencanaan harus dilakukan agar dapat
memacu pemasaran, sehingga pencapaian titik
impas dapat segera terwujud. Perlu diketahui
semakin lama titik impas tercapai, kerugian akan
semakin membengkak sehingga perusahaan tidak
dapat bertahan lagi. Dengan kata lain sebelum
mencapai titik impas, keadaan perusahaan belum
aman.
9
1.18. Mendorong Akselerasi Pemasaran.
Untuk dapat memacu pemasaran dapat
dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan
meningkatkan keaktifan dalam penjualan,
mengadakan promosi penjualan serta kegiatan-
kegiatan yang lain untuk memperkenalkan
produk / jasa. Bila titik impas dapat tercapai,
barulah keadaan lebih tenang karena kerugian
tidak lagi terjadi. Sebab titik impas adalah tingkat
produksi atau penjualan dimana perusahaan tidak
untung dan tidak rugi. Untuk memacu pemasaran
perlu skala prioritas dan konsentrasi. .
1.19. Pemasaran Di Tingkat Aman.
Seyogyanya kita tidak berhenti dalam
memacu pemasaran, meskipun titik impas telah
tercapai. Sebab biasanya apabila penjualan sedikit
menurun, kerugian kembali terjadi. Disamping itu
perlu dicatat meskipun tidak lagi mengandung
kerugian tetapi telah menumpuk kerugian dengan
proses waktu yang ada. Oleh karena itu paculah
terus pemasaran sehingga pada tingkat yang
cukup aman. Pengertian aman di sini dalam arti
apabila penjualan menurun sedikit maka unit
usaha akan tetap bertahan di atas titik impas.
10
Pemantapan Pemasaran
Apabila telah berada
di atas titik impas yang paling
aman, pemasaran harus dimantapkan.
Kita tidak hanya sekedar menjual
barang/jasa, tetapi harus dapat
mengikat mereka untuk menjadi
pelanggan. Oleh karena itu harus
diusahakan tidak hanya rnenjual
barang/jasa tetapi harus dapat
menjual kepercayaan.
11
II.1.1.1.1. OPERASIONALISASI USAHA
BISNIS
II.2.Pengertian dan Arti Pentingnya
Operasional Bisnis
Apabila bisnis sudah berdiri maka proses
lebih lanjut adalah melaksanakan Operasional
Bisnis. Dengan tujuan utama untuk lebih
memantapkan dan mengembangkan bisnis
tersebut lebih lanjut. Dengan semakin mantapnya
dan berkembangnya bisnis tersebut maka
diharapkan bisnis tersebut tidak hanya bertahan
untuk beberapa bulan atau beberapa tahun
semata. Tetapi mampu bertahan bertahun-tahun
bahkan bila mungkin dari generasi ke generasi
selanjutnya.
Dengan demikian operasional bisnis dapat
diartikan secara sederhana sebagai tindakan
nyata yang seharusnya dilakukan. Untuk
operasional bisnis ini memang perlu sikap
proaktif, dan inovatif. Tanpa ketiga sikap
tersebut sulit kita melaksanakan operasional
yang berhasil. Jadi kalau kita ingin
membedakan antara perencanaan bisnis dan
operasional bisnis, maka perencanaan bisnis
adalah lebih ke arah berpikir sebelum bertindak,
12
sedang operasional bisnis lebih ke arah
bertindak atau berbuat.
Strategi Memantapkan Pasar
Dalam operasional bisnis pertama kali yang
harus dilakukan adalah memantapkan dan
mengembangkan pasar dari bisnis tersebut.
Apabila bisnis semakin berkembang dan
semakin maju, ada kecenderungan menarik
investor lain untuk ikut terjun dalam bisnis
tersebut.
Hal ini menyebabkan persaingan semakin tajam.
Bahkan meskipun perusahaan tersebut pada
waktu didirikan belum ada saingannya, proses
waktu bila bisnis tersebut berkernbang cukup
baik maka pesaing pasti masuk sehingga
persaingan akan semakin tajam.
Apabila kurang waspada akan kalah bersaing,
berarti menyebabkan penjualan semakin
menurun.
13
Untuk lebih dapat mematapkan
pemasaran, harus mampu memberikan
kepuasan konsumen lebih baik daripada
sebelumnya. Upaya untuk meningkatkan
kepuasan konsumen harus dilakukan
secara terus menerus. Sama sekali tidak
boleh lengah, karena pesaing kita juga
akan berusaha meningkatkan kepuasan
konsumen terus menerus.
Apabila kepuasan konsumen yang kita berikan
kalah dengan kepuasan konsumen yang
diberikan pesaing, maka kita akan kalah
bersaing. Untuk itu kita tidak hanya sekedar
dituntut meningkatkan kepuasan konsumen,
namun dapat memberikan nilai tambah yang
tidak dimiliki oleh pesaing. Dengan kepuasan
plus, diharapkan perusahaan akan dapat
memberikan yang terbaik pada konsumen.
Apabila tidak, maka akan kalah bersaing.
14
2.3. Pentingnya Kualitas Unggul dengan
Keunikan
Untuk dapat memantapkan dan mengem-
bangkan pemasaran, maka pertama-tama yang
harus kita lakukan adalah memantapkan
produk/jasa yang dihasilkan. Memantapkan
produk/jasa dalam arti mampu meningkatkan
kulitas produk / jasa yang dihasilkan sesuai selera
konsumen. Hal ini harus diperhatikan oleh setiap
perusahaan apalagi untuk perusahaan yang
produk / jasa yang dihasilkannya , konsumen
sangat sensitif terhadap kualitas. Apabila
konsumen sangat sensitif terhadap kualitas, maka
sedikit menurun kualitasnya, konsumen akan
mengeluh bahkan menjerit, yang proses waktu
selanjutnya akan meninggalkannya sebagai
langganan. Misalnya untuk produk makanan dan
minuman, konsumen begitu sensitif sehingga
perlu perhatian utama terhadap kualitas. Hal ini
tidaklah berarti terhadap produk/jasa yang
konsumen tidak begitu sensitif kita dapat
mengabaikan kualitas. KualitaS produk / jasa
harus selalu diperhatikan oleh setiap perusahaan,
apalagi bila konsumen begitu sensitif terhadap
perbedaan kualitas.
15
2.4. Mendekati Selera Konsumen
Untuk memantapkan produk / jasa sesuai
dengan selera konsumen, maka pertama-
tama kita harus tahu bagaimana selera
konsumen kita. Untuk itu kita harus
mampu meramu formula lebih baik dari
pada formula yang dimiliki oleh pesaing
kita. Hal ini memerlukan kegiatan
penelitian dan uji coba.
Begitu pentingnya masalah ini, sehingga ada
yang mengatakan apabila ada perusahaan yang
mampu membuat formula produk / jasa yang
sesuai dengan selera konsumen maka lebih
separuh dari sukses pemasaran telah di tangan.
Apalagi bias konsumen sangat sensitif terhadap
kualitas produk/jasa tersebut. Dengan formula
yang tepat berarti kita mempunyai kemungkinan
Iebih unggul dalam kualitas produk/ jasa
dibandingkan pesaing. Apabila kita telah
menemukan formula yang tepat , maka kita harus
mempertahankan formula tersebut. Disamping
mempertahankan formula tersebut, juga harus
merahasiakan bocornya formula terhadap
16
pesaing. Penemuan formula yang tepat tidak
berarti dapat berpuas diri.
II.3. Mempertahankan Kualitas dan Keunikan
Penemuan formula yang tepat terhadap
produk/jasa harus dipertahankan. Untuk
mempertahankan formula yang telah ditetapkan
ini, tidaklah mudah. Dalam praktek sering
ditemukan penurunan kualitas produk/jasa dari
suatu perusahaan, sehingga penjualan menjadi
menurun. Dengan kata lain harus dapat
dipertahankan kualitas produk / jasa. Untuk dapat
mempertahankan kualitas produk/jasa pertama-
tama harus dipertahankan proses produksi yang
dapat menjaga kualitas.
17
Pembelian bahan baku yang salah juga dapat
menyebabkan kualitas produksi menurun.
Dengan kata lain kualitas produksi/jasa
menurun sehingga tidak sesuai dengan
formula yang telah ditetapkan. Hal ini dapat
terjadi karena beberapa hal antara lain ;
a. Kesalahan dalam proses produksi.
b. Kesalahan dalam peralatan/mesin yang
kita gunakan,
c. Kesalahan dalam pembelian bahan
baku.
d. Kesalahan dalam pembungkusan.
e. Kesalahan dalam pengangkutan dan
masih banyak lagi.
Apabila kontrol terhadap kualitas ini dapat
dilakukan dengan baik, sesuai dengan formula
yang ditetapkan, sedangkan formula yang
ditetapkan adalah formula yang tepat, maka
kemantapan dan pengembangan pemasaran akan
dapat dilakukan lebih lanjut.
18
2.6. Strategi Penyaluran
Meskipun kita sudah mampu memproduksi
barang/jasa dengan kualitas prima serta mampu
rnempertahankan kualitas tersebut tidaklah hal ini
memberikan jaminan sepenuhnya lancarnya pemasaran.
Untuk melancarkan pemasaran perlu strategi yang tepat
dalam penyaluran barang/jasa. Dalam hal ini kita
mengenal penyaluran secara langsung dan penyaluran
secara tidak langsung. Penyaluran secara tidak langsung
adalah penyaluran kepada konsumen yang memakai
barang / jasa tersebut atau konsumen yang membeli
untuk diproduksi lebih lanjut .
Dalam hal ini pada umumnya penyalurannya
dengan membentuk organisasi tersendiri yang
menggunakan tenaga-tanaga sales yang mana mereka
harus dididik untuk dapat melakukan pendekatan dengan
calon-calon pembeli. Sebaliknya kalau pembeli itu adalah
konsumen pemakai langsung maka pada umumnya
jumlahnya begitu banyak dan tersebar luas. Dalam hal ini
dapat menggunakan distributor atau agen. Dalam hal ini
harus mampu mencari penyalur yang bonafide serta
mampu membina hubungan yang baik dengan penyalur.
Cara mana yang dipakai untuk penyalur barang / jasa,
tentunya tidak ada rumusan pasti semuanya tergantung
situasi dan kondisi, meskipun kecenderungannya adalah
demikian. Dengan penetapan saluran distribusi yang
tepat diharapkan akan menunjang pemasaran .
19
2.7. Promosi Penjualan
Dengan saluran distribusi yang tepat, akan dapat
disalurkan produk secara efektif dan efisien kepada
pembeli dan calon pembeli. Tetapi inipun belum
memberikan jaminan sepenuhnya barang / jasa
tersebut pemasarannya akan berjalan lancar.
Mengapa ? Sebab pesaing juga menyalurkan
barang/jasa seperti kita. Sehingga konsumen dan
calon konsumen mempunyai banyak pilihan untuk
memenuhi kebutuhannya. Apabila barang/jasa masih
baru dibandingkan yang lain, dapat saja mereka itu
menjatuhkan pilihan kepada barang/jasa dari pesaing.
Bahkan meskipun barang / jasa sudah cukup
lama dapat saja mereka menjatuhkan pilihannya
kepada barang/jasa pesaing. Mengapa ? Hal ini
mungkin barang/ jasa pesaing lebih dikenal dan
lebih dipercaya daripada barang / jasa kita. Untuk
itu harus dipikirkan kemungkinan melakukan
promosi penjualan. Apalagi barang / jasa sejenis
yang dipasarkan tersebut memerlukan sekali
promosi penjualan, misalnya untuk produk obat-
obatan bebas. Tanpa promosi yang cukup gencar
sulit untuk bersaing.
20
2.8. Harga Bersaing
Dalam operasional bisnis, harus dapat ditetapkan harga
yang bersaing sesuai dengan kualitas barang / jasa.
Apalagi bila sebagian konsumen sangat sensitif dengan
perbedaan harga jual yang ditetapkan. Semakin sensitif
konsumen, maka harus dapat ditetapkan harga jual yang
lebih rendah dari yang ditetapkan oleh pesaing. Setidak-
tidaknya sama atau setara dengan pesaing. Apabila tidak
maka akan kalah bersaing harga. Seringkali sulit untuk
dapat menetapkan harga yang lebih rendah atau
setidaknya setara dengan pesaing. Akan tetapi untuk
melakukan hal ini tidaklah mudah, sebab dapat saja
perusahaan akan sulit mendapatkan keuntungan yang
wajar dan bahkan adakalanya harus rugi. Apabila
kerugian tersebut hanya bersifat sementara mungkin
masih dapat ditolerir.
Tetapi apabila kerugian tersebut harus diderita
dalam jangka panjang kemungkinan sulit
perusahaan tersebut dipertahankan. Untuk itu
perusahaan mutlak harus melakukan efisiensi
dalam segala bidang. Efisiensi ini harus lebih
dipertahankan lagi, bila daya beli masyarakat
cenderung turun. Meskipun peningka- tan efisiensi
ini diperlukan, tetapi bagi perusahaan yang
memproduksi barang / jasa yang konsumennya
tidak begitu sensitif terhadap perbedaan harga,
peningkatan efisien ini tidak sebagaimana tuntutan
bagi perusahaan yang konsumen/calon
konsumennya sangat sensitif terhadap perbedaan
harga.
21
2.9. Pembinaan Relasi
Dalam operasional bisnis peranan relasi begitu
penting. Perusahaan tanpa relasi pada
hakekatnya adalah perusahaan semu. Relasi
dalam hal ini adalah relasi dagang, relasi
pemerintah dan relasi konsumen. Untuk
menunjang suksesnya perusahaan, maka
perusahaan harus mampu membina hubungan
dengan relasi tersebut dengan baik.
Keharmonisan hubungan dengan para relasi
tersebut sangat berpengaruh terhadap sukses
tidaknya bisnis. Relasi dagang terutama supplier
akan memperlancar proses produksi karena
pasokan bahan baku dan bahan pembantu yang
lancar, berkualitas serta harga bersaing. Relasi
dalam arti konsumen ini termasuk kelompok
penyalur, juga harus mendapatkan perhatian
utama, sebab ini berpengaruh terhadap
pemasaran yang menentukan hidup matinya
perusahaan.
Sementara itu, relasi dalam arti pemerintahan juga
harus diperhatikan apalgi bagi bisnis yang perlu
dukungan dari pemerintah. Sebenarnya relasi
bisnis tersebut begitu luas sehingga termasuk juga
kelompok perbankan serta kelompok lembaga
keuangan yang lain. Untuk pembinaan relasi ini
diperlukan atensi, serta menanamkan
kepercayaan. Jangan menimbulkan kesan yang
merugikan relasi. Terjadinya konflik dengan relasi
harus dihindarkan.
22
2.10. Modal Usaha
Bagaimanapun dalam operasional bisnis,
masalah permodalan tidak boleh diabaikan.
Dalam permodalan ini yang dimaksud adalah
jumlah modal yang dapat mendukung
operasional dan perkembangan perusahaan.
Karena itu perkembangan perusahaan
hendaknya disesuaikan dengan jumlah modal
yang dapat disediakan. Kalau tidak, maka
dengan semakin besarnya perusahaan akan
semakin rapuh. Bagaimana perusahaan
menyediakan modal untuk operasiorial dan
perkembangan perusahaan, dapat dilakukan
dengan berbagai cara.
Perusahaan dapat menyediakan dana dengan
modal sendiri, menggunakan sebagian
keuntungan perusahaan, bekerja sama dengan
yang lain, melakukan pinjaman dengan
perbankan dan masih banyak yang lain. Ini
semua dapat dilaksanakan bila hubungan kita
baik dan kita dapat membuktikan bahwa kita
dapat dipercaya. Selain penyediaan dana, kita
harus mampu mengelola dana tersebut
seefektif dan seefisien mungkin.
Dengan demikian kelancaran perusahaan dapat
lebih terjamin. Dapat saja modal yang ada cukup
memadai, tetapi karena pengelolaan yang tidak
baik, likuiditas perusahaan dapat terganggu.
23
2.11. Administrasi
Bagaimanapun juga, dengan semakin besarnya
sekala perusahaan diperlukan administrasi yang
lebih tertib. Apakah itu administrasi keuangan,
administrasi bahan baku, administrasi personalia
harus ditangani lebih baik. Dengan administrasi
yang baik ini kemungkinan penyimpangan dan
penyelewengan dapat dihindarkan. Disamping itu
dengan administrasi yang baik ini dapat dipakai
sebagai landasan untuk pengambilan keputusan.
Oleh karena itu hendaknya tidak mengabaikan
masalah administrasi ini, apalagi administrasi
keuangan. Semakin besar perusahaan,
administrasi harus ditingkatkan lebih baik. Hal ini
penting sebab dapat saja terjadi perusahaan
mengalami kerugian tanpa diketahui sebabnya.
Semuanya sebaiknya dicatat. Meskipun pemilik
sendiri yang mengambil barang harus dicatat.
24
2.12. Sumberdaya Manusia
Dalam operasional bisnis sukses tidaknya bisnis
tersebut, banyak ditentukan oleh sumberdaya
manusia yang berkualitas. Apalagi dalam
persaingan yang semakin tajam, pembinaan dan
peningkatan kualitas sumberdaya manusia harus
diperhatikan. Kalau perlu diberikan latihan dan
pendidikan.
Ada beberapa perusahaan yang menganggap
kegiatan peningkatan kualitas sumberdaya manusia
adalah sebagai pemborosan. Padahal peningkatan
kualitas sumberdaya manusia adalah investasi
jangka panjang dimana dapat saja sepintas lintas
bagai pemborosan tetapi sebenarnya dalam jangka
panjang dan secara total justru sebagai
penghematan.
Betapa pentingnya peningkatan kualitas
sumberdaya manusia, sehingga ada ungkapan yang
menyatakan :
Persaingan antara perusahaan pada
hakekatnya adalah persaingan antara
sumberdaya manusia yang dimiliki.
Hal ini berarti bahwa siapa (perusahaan) yang
memiliki sumberdaya manusia yang berkualitas dialah
yang kemungkinan memenangkan persaingan.
25
II.3.1.1.1. PROPOSAL KEGIATAN BISNIS
II.4. Makna Proposal
“Proposal” atau “usulan”
pada hakekatnya merupakan “dokumen”
yang mendeskripsikan kegiatan bisnis,
yang dibuat dengan tujuan untuk
disampaikan kepada “pihak sponsor”
untuk mendapatkan pembiayaan untuk
melaksanakan kegiatan.
26
II.5. Indikator Kelayakan suatu Proposal Kegiatan Bisnis
Enam indikator penting adalah:
INPUT bagi kegiatan bisnis
PROSES operasionalisasi kegiatan bisnis
OUTPUT pelaksanaan kegiatan bisnis
OUTCOMES
BENEFIT
IMPACTS.
27

More Related Content

What's hot

Memaksimalkan potensi pemasaran usaha anda
Memaksimalkan potensi pemasaran usaha andaMemaksimalkan potensi pemasaran usaha anda
Memaksimalkan potensi pemasaran usaha andaandre m
 
Managerial system in some bussiness
Managerial system in some bussiness  Managerial system in some bussiness
Managerial system in some bussiness Nadya Dwita Al'adawia
 
Upgrade your sales training series batch xi ----
Upgrade your sales training series batch xi  ----Upgrade your sales training series batch xi  ----
Upgrade your sales training series batch xi ----Irma Sustika
 
Tugas simulasi bisnis - memulai usaha
Tugas   simulasi bisnis - memulai usahaTugas   simulasi bisnis - memulai usaha
Tugas simulasi bisnis - memulai usahaReza Herdiyanto
 
Chapter 4 perencanaan bisnis
Chapter 4   perencanaan bisnisChapter 4   perencanaan bisnis
Chapter 4 perencanaan bisnistellstptrisakti
 
Becoming The Owner Of a Small Business
Becoming The Owner Of a Small Business Becoming The Owner Of a Small Business
Becoming The Owner Of a Small Business FryselLa CiNdy
 
Presentasi no 4 8_merintis usaha baru & modal pengembangannya
Presentasi no 4 8_merintis usaha baru & modal pengembangannyaPresentasi no 4 8_merintis usaha baru & modal pengembangannya
Presentasi no 4 8_merintis usaha baru & modal pengembangannyaBondan the Planter of Palm Oil
 
Manajemen usaha kecil
Manajemen usaha kecilManajemen usaha kecil
Manajemen usaha kecilEdwar Fitri
 
8 ciri ciri pengedar mlm
8 ciri ciri pengedar mlm8 ciri ciri pengedar mlm
8 ciri ciri pengedar mlmZainul Mukhtar
 
PENGEMBANGAN BISNIS
PENGEMBANGAN BISNISPENGEMBANGAN BISNIS
PENGEMBANGAN BISNISalifiasheisa
 
Manajemen bisnis kecil kewirausahaan
Manajemen bisnis kecil kewirausahaanManajemen bisnis kecil kewirausahaan
Manajemen bisnis kecil kewirausahaanPitriani Mpit
 
Seni bisnis tao zhugong
Seni bisnis   tao zhugongSeni bisnis   tao zhugong
Seni bisnis tao zhugongHelmon Chan
 
Kiat Bisnis 50 Entreprneur Sukses
Kiat Bisnis 50 Entreprneur SuksesKiat Bisnis 50 Entreprneur Sukses
Kiat Bisnis 50 Entreprneur SuksesEddy Iskandar
 

What's hot (18)

Memaksimalkan potensi pemasaran usaha anda
Memaksimalkan potensi pemasaran usaha andaMemaksimalkan potensi pemasaran usaha anda
Memaksimalkan potensi pemasaran usaha anda
 
Strategi Manajemen Bisnis
Strategi Manajemen BisnisStrategi Manajemen Bisnis
Strategi Manajemen Bisnis
 
Managerial system in some bussiness
Managerial system in some bussiness  Managerial system in some bussiness
Managerial system in some bussiness
 
Upgrade your sales training series batch xi ----
Upgrade your sales training series batch xi  ----Upgrade your sales training series batch xi  ----
Upgrade your sales training series batch xi ----
 
Tugas simulasi bisnis - memulai usaha
Tugas   simulasi bisnis - memulai usahaTugas   simulasi bisnis - memulai usaha
Tugas simulasi bisnis - memulai usaha
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Chapter 4 perencanaan bisnis
Chapter 4   perencanaan bisnisChapter 4   perencanaan bisnis
Chapter 4 perencanaan bisnis
 
Becoming The Owner Of a Small Business
Becoming The Owner Of a Small Business Becoming The Owner Of a Small Business
Becoming The Owner Of a Small Business
 
Presentasi no 4 8_merintis usaha baru & modal pengembangannya
Presentasi no 4 8_merintis usaha baru & modal pengembangannyaPresentasi no 4 8_merintis usaha baru & modal pengembangannya
Presentasi no 4 8_merintis usaha baru & modal pengembangannya
 
Manajemen usaha kecil
Manajemen usaha kecilManajemen usaha kecil
Manajemen usaha kecil
 
Perencanaan Bisnis
Perencanaan BisnisPerencanaan Bisnis
Perencanaan Bisnis
 
8 ciri ciri pengedar mlm
8 ciri ciri pengedar mlm8 ciri ciri pengedar mlm
8 ciri ciri pengedar mlm
 
DiamondRushGuide_ID
DiamondRushGuide_IDDiamondRushGuide_ID
DiamondRushGuide_ID
 
PENGEMBANGAN BISNIS
PENGEMBANGAN BISNISPENGEMBANGAN BISNIS
PENGEMBANGAN BISNIS
 
Manajemen bisnis kecil kewirausahaan
Manajemen bisnis kecil kewirausahaanManajemen bisnis kecil kewirausahaan
Manajemen bisnis kecil kewirausahaan
 
Seni bisnis tao zhugong
Seni bisnis   tao zhugongSeni bisnis   tao zhugong
Seni bisnis tao zhugong
 
Kiat Bisnis 50 Entreprneur Sukses
Kiat Bisnis 50 Entreprneur SuksesKiat Bisnis 50 Entreprneur Sukses
Kiat Bisnis 50 Entreprneur Sukses
 
Bab 6c kewirausahaan
Bab 6c kewirausahaanBab 6c kewirausahaan
Bab 6c kewirausahaan
 

Similar to Kiat menjalankan-bisnis

Makalahkewirausahaan 130925072236-phpapp01
Makalahkewirausahaan 130925072236-phpapp01Makalahkewirausahaan 130925072236-phpapp01
Makalahkewirausahaan 130925072236-phpapp01Septian Muna Barakati
 
Makalah manajemen bisnis kecil
Makalah manajemen bisnis kecilMakalah manajemen bisnis kecil
Makalah manajemen bisnis kecilmeidina inggrid
 
Makalah manajemen bisnis kecil
Makalah manajemen bisnis kecilMakalah manajemen bisnis kecil
Makalah manajemen bisnis kecilMeidina Inggrid
 
Bisnis Startup.docx
Bisnis Startup.docxBisnis Startup.docx
Bisnis Startup.docxtripplerrr10
 
Latar Belakang dan Gambaran usaha.pptx
Latar Belakang dan Gambaran usaha.pptxLatar Belakang dan Gambaran usaha.pptx
Latar Belakang dan Gambaran usaha.pptxAchmadMawardi4
 
8 karakter kisah sukses pengusaha
8 karakter kisah sukses pengusaha8 karakter kisah sukses pengusaha
8 karakter kisah sukses pengusahaIndra Firmansyah
 
Buku memulai berwirausaha ber isbn_sat
Buku memulai berwirausaha ber isbn_satBuku memulai berwirausaha ber isbn_sat
Buku memulai berwirausaha ber isbn_satsetiyo agustiono
 
KBP_D_Kel_5[1].pptx
KBP_D_Kel_5[1].pptxKBP_D_Kel_5[1].pptx
KBP_D_Kel_5[1].pptxmkzfairy1
 
Marketing Promotion
Marketing PromotionMarketing Promotion
Marketing PromotionHaidarYahya1
 
Spiritual leadership in business2
Spiritual leadership in business2Spiritual leadership in business2
Spiritual leadership in business2Frenty Sipayung
 
Contoh proposal usaha makanan
Contoh proposal usaha makananContoh proposal usaha makanan
Contoh proposal usaha makananArya Ningrat
 
(Tanya jawab) tips menjalankan multi karir
(Tanya jawab) tips menjalankan multi karir(Tanya jawab) tips menjalankan multi karir
(Tanya jawab) tips menjalankan multi karirMitra Rencana Edukasi
 

Similar to Kiat menjalankan-bisnis (20)

Makalahkewirausahaan 130925072236-phpapp01
Makalahkewirausahaan 130925072236-phpapp01Makalahkewirausahaan 130925072236-phpapp01
Makalahkewirausahaan 130925072236-phpapp01
 
Makalahkewirausahaan 130925072236-phpapp01
Makalahkewirausahaan 130925072236-phpapp01Makalahkewirausahaan 130925072236-phpapp01
Makalahkewirausahaan 130925072236-phpapp01
 
Makalahkewirausahaan 130925072236-phpapp01
Makalahkewirausahaan 130925072236-phpapp01Makalahkewirausahaan 130925072236-phpapp01
Makalahkewirausahaan 130925072236-phpapp01
 
Makalah manajemen bisnis kecil
Makalah manajemen bisnis kecilMakalah manajemen bisnis kecil
Makalah manajemen bisnis kecil
 
Makalah manajemen bisnis kecil
Makalah manajemen bisnis kecilMakalah manajemen bisnis kecil
Makalah manajemen bisnis kecil
 
Bisnis Startup.docx
Bisnis Startup.docxBisnis Startup.docx
Bisnis Startup.docx
 
Kewirausahaan agribisnis
Kewirausahaan agribisnisKewirausahaan agribisnis
Kewirausahaan agribisnis
 
Makalah Entreprenership
Makalah EntreprenershipMakalah Entreprenership
Makalah Entreprenership
 
Latar Belakang dan Gambaran usaha.pptx
Latar Belakang dan Gambaran usaha.pptxLatar Belakang dan Gambaran usaha.pptx
Latar Belakang dan Gambaran usaha.pptx
 
8 karakter kisah sukses pengusaha
8 karakter kisah sukses pengusaha8 karakter kisah sukses pengusaha
8 karakter kisah sukses pengusaha
 
Buku memulai berwirausaha ber isbn_sat
Buku memulai berwirausaha ber isbn_satBuku memulai berwirausaha ber isbn_sat
Buku memulai berwirausaha ber isbn_sat
 
KBP_D_Kel_5[1].pptx
KBP_D_Kel_5[1].pptxKBP_D_Kel_5[1].pptx
KBP_D_Kel_5[1].pptx
 
Marketing Promotion
Marketing PromotionMarketing Promotion
Marketing Promotion
 
formula jago berbisnis
formula jago berbisnisformula jago berbisnis
formula jago berbisnis
 
Spiritual leadership in business2
Spiritual leadership in business2Spiritual leadership in business2
Spiritual leadership in business2
 
Contoh proposal usaha makanan
Contoh proposal usaha makananContoh proposal usaha makanan
Contoh proposal usaha makanan
 
(Tanya jawab) tips menjalankan multi karir
(Tanya jawab) tips menjalankan multi karir(Tanya jawab) tips menjalankan multi karir
(Tanya jawab) tips menjalankan multi karir
 
Modul kewirausahaan
Modul kewirausahaanModul kewirausahaan
Modul kewirausahaan
 
Kelompok iv-kwu
Kelompok iv-kwuKelompok iv-kwu
Kelompok iv-kwu
 
Scaling Up Startup.pptx
Scaling Up Startup.pptxScaling Up Startup.pptx
Scaling Up Startup.pptx
 

Kiat menjalankan-bisnis

  • 1. Bagaimana menjalankan bisnis? PERENCANAAN - OPERASI BISNIS DAN PROPOSAL KEGIATAN Diabstraksikan dan dirangkum oleh: Prof Dr Ir Soemarno MS Bahan kajian dalam MK. Etika Profesi Pertanian Jur TNH FP UB 2011 I. PERENCANAAN KEGIATAN BISNIS 1.1. Pengertian dan Arti Pentingnya “Perencanaan” dalam arti yang sederhana sering diberi makna dengan ungkapan seperti “berpikir sebelum bertindak atau berhitung sebelum melangkah”. Peranan perencanaan ini sangat penting dalam kaitannya dengan upaya pencapaian suatu tujuan. Tanpa ada perencanaan atau perencanaan yang dibuat kurang baik, maka kemungkinan besar tujuan tersebut tidak tercapai atau tercapai tetapi dengan biaya yang sangat mahal. 1
  • 2. 1.2. Perencanaan Bisnis Dalam dunia bisnis perencanaan tidak boleh diabaikan, apalagi untuk pencapaian tujuan dalam dunia bisnis diperlukan pengorbanan yang sangat besar. Apakah itu modal, tenaga, pikiran ataupun pengorbanan-pengorbanan yang lain. Sehingga dalam perencanaan bisnis hendaknya dilakukan secara cermat, akurat serta dapat meyakinkan. 1.3. Pemilihan Bisnis Dalam perencanaan bisnis maka pertama- tama yang harus dipikirkan adalah memilih bisnis yang tepat. Sebab bila pilihan terhadap bisnis yang akan diterjuni salah maka dengan sendirinya akan mengganggu jalannya perusahaan. Bahkan dapat menyebabkan kegagalan perusahaan yang bersangkutan. 2
  • 3. 1.4. STUDI KELAYAKAN. Agar tidak sampai salah pilih dalam bisnis yang akan diterjuni maka hendaknya diadakan study kelayakan. Bila berdasarkan penelitian atau setidaknya pengamatan kita, suatu bisnis dianggap kurang layak, maka hendaknya bisnis tersebut tidak diterjuni. 1.5. Pertimbangan Kelayakan Bisnis. Untuk mengetahui layak tidaknya suatu binis perlu mempertimbangkan beberapa faktor antara lain faktor pemasaran, tingkat persaingan, bahan baku, sumberdaya manusia dan sebagainya. 1.6. Kelayakan Bisnis. Apabila suatu bisnis dianggap layak maka berarti bisnis tersebut dapat dipilih untuk diterjuni. Meskipun bisnis tersebut layak secara umum, bagi pemula bisnis hendaknya ditambah dengan pertimbangan-pertimbangan khusus . 3
  • 4. 1.7. Pertimbangan Khusus. Pertimbangan khusus tersebut antara lain hendaknya bisnis itu dapat dimulai secara sederhana dengan resiko terkendali. Disamping itu akan lebih baik lagi bila bisnis tersebut dekat dengan hobby atau kesenangan serta keterampilan yang telah dimiliki. Tambahan pertimbangan ini sangat penting terutama bagi pemula bisnis. Dengan pertimbangan tersebut kita kemungkinan dapat mempunyai nilai plus dibanding pesaing. Setidaknya kita mempunyai nilai yang setara dengan pesaing yang lain. Hal ini sangat menunjang keberhasilan dalam bisnis. 1.8. Mulai Secara Sederhana. Memulai secara sederhana merupakan filosofi perencanaan yang tepat, meskipun kita memungkinkan memulai bisnis langsung secara besar-besaran. Hal ini adalah suatu perencanaan yang tepat dari sisi manajemen. Apalagi bila yang merintis bisnis tersebut adalah pemula bisnis. 4
  • 5. 1.9. Mengapa Dimulai Secara Sederhana. Dengan memulai secara sederhana kita dapat mengembangkan bisnis tersebut secara bertahap tapi mantap. Sebaliknya bila sampai mengalami kegagalan akan lebih mudah bangkit kembali. Baik itu dari sisi permodalan maupun dari sisi mental. 1.10. Menuju Keunggulan Produk . Kiat memilih bisnis yang dekat dengan hobby dan kesenangan dapat mendukung ketekunan dan keseriusan dalam penanganan bisnis tersebut. Dengan demikian diharapkan dapat diciptakan produk, pelayanan yang lebih baik dari pesaing- pesaing, setidak-tidaknya setara dengan pesaing- pesaing yang sudah ada. 5
  • 6. 1.11. Memulai Kegiatan Bisnis. Apabila telah mampu ditetapkan bisnis yang tepat sesuai dengan diri kita, maka hendaknya direncanakan bagaimana merintis bisnis tersebut. Kita tetapkan skala bisnis yang tepat, yang akan kita terjuni yang cukup sederhana dan sesuai dengan modal yang dapat disediakan. Dalam memulai bisnis tersebut kita harus merencanakan segala sesuatu, misalnya lokasi untuk bisnis, tenaga kerja, kualitas produk/jasa yang kita hasilkan, cara memasarkannya dan sebagainya. 1.12. Permodalan. Masalah permodalan dalam perintisan bisnis sebaiknya dilakukan dengan modal sendiri atau bila terpaksa berpartner dengan relasi. Hal ini perlu diperhatikan sebab bila perintisan bisnis tersebut dilakukan dengan bunga kredit, maka akan lebih menyulitkan. Apalagi kalau kredit tersebut berbunga tinggi. 6
  • 7. 1.13. Keberanian Terjun Berbisnis. Hambatan pertama dalam perintisan bisnis adalah apabila perintisan bisnis tersebut tidak kunjung terwujud tetapi di angan - angan saja. Apabila perintisan tersebut tidak juga terwujud dalam waktu yang lama maka keberanian untuk terjun berbisnis harus ditingkatkan. Untuk mendukung terwujudnya perintisan bisnis tersebut harus segera dimulai, jangan ditunda-tunda. Meskipun itu sekedar perletakan batu pertama. Apabila kita ingin merintis usaha peternakan ayam tetapi tidak juga segera terwujud, maka paksakan pada diri kita untuk membuat beberapa kandang ayam dan beberapa ekor ayam. Hal ini mendorong pengembangan sekala bisnis lebih lanjut. 7
  • 8. 1.14. Pemasaran Prioritas Utama. Apabila bisnis telah terwujud segeralah usahakan untuk mem- buat suatu perencanaan bagaimana memasarkan produk/jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan. lni memerlukan skala prioritas utama yang harus diperhatikan. Sebab bila pemasaran gagal maka gagallah perintisan bisnis tersebut. Ini semua diperlukan agar dapat lebih konsentrasi. 1.15. Dukungan Lain Terhadap Pemasaran. Apabila pemasaran mulai kelihatan hasilnya, perhatikan yang lain terutama hal-hal yang dapat menunjang pemasaran. Dengan demikian diharapkan pemasaran akan berkembang dan mantap. Berarti untuk memantapkan dan mengembangkan pemasaran perlu dukungan semua pihak. 8
  • 9. 1.16. Titik Balik. Jangan lupa kita harus membuat suatu perhitungan tingkat produksi/penjualan, dimana perusahaan mencapai titik impas. Ini penting sebab sebelum mencapai titik impas (BEP) , perusahaan akan selalu dalam keadaan rugi. Sebab titik impas adalah tingkat penjualan/produksi dimana perusahaan tidak untung dan tidak rugi . 1.17. Mencapai Titik Balik Secepatnya. Perencanaan harus dilakukan agar dapat memacu pemasaran, sehingga pencapaian titik impas dapat segera terwujud. Perlu diketahui semakin lama titik impas tercapai, kerugian akan semakin membengkak sehingga perusahaan tidak dapat bertahan lagi. Dengan kata lain sebelum mencapai titik impas, keadaan perusahaan belum aman. 9
  • 10. 1.18. Mendorong Akselerasi Pemasaran. Untuk dapat memacu pemasaran dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan meningkatkan keaktifan dalam penjualan, mengadakan promosi penjualan serta kegiatan- kegiatan yang lain untuk memperkenalkan produk / jasa. Bila titik impas dapat tercapai, barulah keadaan lebih tenang karena kerugian tidak lagi terjadi. Sebab titik impas adalah tingkat produksi atau penjualan dimana perusahaan tidak untung dan tidak rugi. Untuk memacu pemasaran perlu skala prioritas dan konsentrasi. . 1.19. Pemasaran Di Tingkat Aman. Seyogyanya kita tidak berhenti dalam memacu pemasaran, meskipun titik impas telah tercapai. Sebab biasanya apabila penjualan sedikit menurun, kerugian kembali terjadi. Disamping itu perlu dicatat meskipun tidak lagi mengandung kerugian tetapi telah menumpuk kerugian dengan proses waktu yang ada. Oleh karena itu paculah terus pemasaran sehingga pada tingkat yang cukup aman. Pengertian aman di sini dalam arti apabila penjualan menurun sedikit maka unit usaha akan tetap bertahan di atas titik impas. 10
  • 11. Pemantapan Pemasaran Apabila telah berada di atas titik impas yang paling aman, pemasaran harus dimantapkan. Kita tidak hanya sekedar menjual barang/jasa, tetapi harus dapat mengikat mereka untuk menjadi pelanggan. Oleh karena itu harus diusahakan tidak hanya rnenjual barang/jasa tetapi harus dapat menjual kepercayaan. 11
  • 12. II.1.1.1.1. OPERASIONALISASI USAHA BISNIS II.2.Pengertian dan Arti Pentingnya Operasional Bisnis Apabila bisnis sudah berdiri maka proses lebih lanjut adalah melaksanakan Operasional Bisnis. Dengan tujuan utama untuk lebih memantapkan dan mengembangkan bisnis tersebut lebih lanjut. Dengan semakin mantapnya dan berkembangnya bisnis tersebut maka diharapkan bisnis tersebut tidak hanya bertahan untuk beberapa bulan atau beberapa tahun semata. Tetapi mampu bertahan bertahun-tahun bahkan bila mungkin dari generasi ke generasi selanjutnya. Dengan demikian operasional bisnis dapat diartikan secara sederhana sebagai tindakan nyata yang seharusnya dilakukan. Untuk operasional bisnis ini memang perlu sikap proaktif, dan inovatif. Tanpa ketiga sikap tersebut sulit kita melaksanakan operasional yang berhasil. Jadi kalau kita ingin membedakan antara perencanaan bisnis dan operasional bisnis, maka perencanaan bisnis adalah lebih ke arah berpikir sebelum bertindak, 12
  • 13. sedang operasional bisnis lebih ke arah bertindak atau berbuat. Strategi Memantapkan Pasar Dalam operasional bisnis pertama kali yang harus dilakukan adalah memantapkan dan mengembangkan pasar dari bisnis tersebut. Apabila bisnis semakin berkembang dan semakin maju, ada kecenderungan menarik investor lain untuk ikut terjun dalam bisnis tersebut. Hal ini menyebabkan persaingan semakin tajam. Bahkan meskipun perusahaan tersebut pada waktu didirikan belum ada saingannya, proses waktu bila bisnis tersebut berkernbang cukup baik maka pesaing pasti masuk sehingga persaingan akan semakin tajam. Apabila kurang waspada akan kalah bersaing, berarti menyebabkan penjualan semakin menurun. 13
  • 14. Untuk lebih dapat mematapkan pemasaran, harus mampu memberikan kepuasan konsumen lebih baik daripada sebelumnya. Upaya untuk meningkatkan kepuasan konsumen harus dilakukan secara terus menerus. Sama sekali tidak boleh lengah, karena pesaing kita juga akan berusaha meningkatkan kepuasan konsumen terus menerus. Apabila kepuasan konsumen yang kita berikan kalah dengan kepuasan konsumen yang diberikan pesaing, maka kita akan kalah bersaing. Untuk itu kita tidak hanya sekedar dituntut meningkatkan kepuasan konsumen, namun dapat memberikan nilai tambah yang tidak dimiliki oleh pesaing. Dengan kepuasan plus, diharapkan perusahaan akan dapat memberikan yang terbaik pada konsumen. Apabila tidak, maka akan kalah bersaing. 14
  • 15. 2.3. Pentingnya Kualitas Unggul dengan Keunikan Untuk dapat memantapkan dan mengem- bangkan pemasaran, maka pertama-tama yang harus kita lakukan adalah memantapkan produk/jasa yang dihasilkan. Memantapkan produk/jasa dalam arti mampu meningkatkan kulitas produk / jasa yang dihasilkan sesuai selera konsumen. Hal ini harus diperhatikan oleh setiap perusahaan apalagi untuk perusahaan yang produk / jasa yang dihasilkannya , konsumen sangat sensitif terhadap kualitas. Apabila konsumen sangat sensitif terhadap kualitas, maka sedikit menurun kualitasnya, konsumen akan mengeluh bahkan menjerit, yang proses waktu selanjutnya akan meninggalkannya sebagai langganan. Misalnya untuk produk makanan dan minuman, konsumen begitu sensitif sehingga perlu perhatian utama terhadap kualitas. Hal ini tidaklah berarti terhadap produk/jasa yang konsumen tidak begitu sensitif kita dapat mengabaikan kualitas. KualitaS produk / jasa harus selalu diperhatikan oleh setiap perusahaan, apalagi bila konsumen begitu sensitif terhadap perbedaan kualitas. 15
  • 16. 2.4. Mendekati Selera Konsumen Untuk memantapkan produk / jasa sesuai dengan selera konsumen, maka pertama- tama kita harus tahu bagaimana selera konsumen kita. Untuk itu kita harus mampu meramu formula lebih baik dari pada formula yang dimiliki oleh pesaing kita. Hal ini memerlukan kegiatan penelitian dan uji coba. Begitu pentingnya masalah ini, sehingga ada yang mengatakan apabila ada perusahaan yang mampu membuat formula produk / jasa yang sesuai dengan selera konsumen maka lebih separuh dari sukses pemasaran telah di tangan. Apalagi bias konsumen sangat sensitif terhadap kualitas produk/jasa tersebut. Dengan formula yang tepat berarti kita mempunyai kemungkinan Iebih unggul dalam kualitas produk/ jasa dibandingkan pesaing. Apabila kita telah menemukan formula yang tepat , maka kita harus mempertahankan formula tersebut. Disamping mempertahankan formula tersebut, juga harus merahasiakan bocornya formula terhadap 16
  • 17. pesaing. Penemuan formula yang tepat tidak berarti dapat berpuas diri. II.3. Mempertahankan Kualitas dan Keunikan Penemuan formula yang tepat terhadap produk/jasa harus dipertahankan. Untuk mempertahankan formula yang telah ditetapkan ini, tidaklah mudah. Dalam praktek sering ditemukan penurunan kualitas produk/jasa dari suatu perusahaan, sehingga penjualan menjadi menurun. Dengan kata lain harus dapat dipertahankan kualitas produk / jasa. Untuk dapat mempertahankan kualitas produk/jasa pertama- tama harus dipertahankan proses produksi yang dapat menjaga kualitas. 17
  • 18. Pembelian bahan baku yang salah juga dapat menyebabkan kualitas produksi menurun. Dengan kata lain kualitas produksi/jasa menurun sehingga tidak sesuai dengan formula yang telah ditetapkan. Hal ini dapat terjadi karena beberapa hal antara lain ; a. Kesalahan dalam proses produksi. b. Kesalahan dalam peralatan/mesin yang kita gunakan, c. Kesalahan dalam pembelian bahan baku. d. Kesalahan dalam pembungkusan. e. Kesalahan dalam pengangkutan dan masih banyak lagi. Apabila kontrol terhadap kualitas ini dapat dilakukan dengan baik, sesuai dengan formula yang ditetapkan, sedangkan formula yang ditetapkan adalah formula yang tepat, maka kemantapan dan pengembangan pemasaran akan dapat dilakukan lebih lanjut. 18
  • 19. 2.6. Strategi Penyaluran Meskipun kita sudah mampu memproduksi barang/jasa dengan kualitas prima serta mampu rnempertahankan kualitas tersebut tidaklah hal ini memberikan jaminan sepenuhnya lancarnya pemasaran. Untuk melancarkan pemasaran perlu strategi yang tepat dalam penyaluran barang/jasa. Dalam hal ini kita mengenal penyaluran secara langsung dan penyaluran secara tidak langsung. Penyaluran secara tidak langsung adalah penyaluran kepada konsumen yang memakai barang / jasa tersebut atau konsumen yang membeli untuk diproduksi lebih lanjut . Dalam hal ini pada umumnya penyalurannya dengan membentuk organisasi tersendiri yang menggunakan tenaga-tanaga sales yang mana mereka harus dididik untuk dapat melakukan pendekatan dengan calon-calon pembeli. Sebaliknya kalau pembeli itu adalah konsumen pemakai langsung maka pada umumnya jumlahnya begitu banyak dan tersebar luas. Dalam hal ini dapat menggunakan distributor atau agen. Dalam hal ini harus mampu mencari penyalur yang bonafide serta mampu membina hubungan yang baik dengan penyalur. Cara mana yang dipakai untuk penyalur barang / jasa, tentunya tidak ada rumusan pasti semuanya tergantung situasi dan kondisi, meskipun kecenderungannya adalah demikian. Dengan penetapan saluran distribusi yang tepat diharapkan akan menunjang pemasaran . 19
  • 20. 2.7. Promosi Penjualan Dengan saluran distribusi yang tepat, akan dapat disalurkan produk secara efektif dan efisien kepada pembeli dan calon pembeli. Tetapi inipun belum memberikan jaminan sepenuhnya barang / jasa tersebut pemasarannya akan berjalan lancar. Mengapa ? Sebab pesaing juga menyalurkan barang/jasa seperti kita. Sehingga konsumen dan calon konsumen mempunyai banyak pilihan untuk memenuhi kebutuhannya. Apabila barang/jasa masih baru dibandingkan yang lain, dapat saja mereka itu menjatuhkan pilihan kepada barang/jasa dari pesaing. Bahkan meskipun barang / jasa sudah cukup lama dapat saja mereka menjatuhkan pilihannya kepada barang/jasa pesaing. Mengapa ? Hal ini mungkin barang/ jasa pesaing lebih dikenal dan lebih dipercaya daripada barang / jasa kita. Untuk itu harus dipikirkan kemungkinan melakukan promosi penjualan. Apalagi barang / jasa sejenis yang dipasarkan tersebut memerlukan sekali promosi penjualan, misalnya untuk produk obat- obatan bebas. Tanpa promosi yang cukup gencar sulit untuk bersaing. 20
  • 21. 2.8. Harga Bersaing Dalam operasional bisnis, harus dapat ditetapkan harga yang bersaing sesuai dengan kualitas barang / jasa. Apalagi bila sebagian konsumen sangat sensitif dengan perbedaan harga jual yang ditetapkan. Semakin sensitif konsumen, maka harus dapat ditetapkan harga jual yang lebih rendah dari yang ditetapkan oleh pesaing. Setidak- tidaknya sama atau setara dengan pesaing. Apabila tidak maka akan kalah bersaing harga. Seringkali sulit untuk dapat menetapkan harga yang lebih rendah atau setidaknya setara dengan pesaing. Akan tetapi untuk melakukan hal ini tidaklah mudah, sebab dapat saja perusahaan akan sulit mendapatkan keuntungan yang wajar dan bahkan adakalanya harus rugi. Apabila kerugian tersebut hanya bersifat sementara mungkin masih dapat ditolerir. Tetapi apabila kerugian tersebut harus diderita dalam jangka panjang kemungkinan sulit perusahaan tersebut dipertahankan. Untuk itu perusahaan mutlak harus melakukan efisiensi dalam segala bidang. Efisiensi ini harus lebih dipertahankan lagi, bila daya beli masyarakat cenderung turun. Meskipun peningka- tan efisiensi ini diperlukan, tetapi bagi perusahaan yang memproduksi barang / jasa yang konsumennya tidak begitu sensitif terhadap perbedaan harga, peningkatan efisien ini tidak sebagaimana tuntutan bagi perusahaan yang konsumen/calon konsumennya sangat sensitif terhadap perbedaan harga. 21
  • 22. 2.9. Pembinaan Relasi Dalam operasional bisnis peranan relasi begitu penting. Perusahaan tanpa relasi pada hakekatnya adalah perusahaan semu. Relasi dalam hal ini adalah relasi dagang, relasi pemerintah dan relasi konsumen. Untuk menunjang suksesnya perusahaan, maka perusahaan harus mampu membina hubungan dengan relasi tersebut dengan baik. Keharmonisan hubungan dengan para relasi tersebut sangat berpengaruh terhadap sukses tidaknya bisnis. Relasi dagang terutama supplier akan memperlancar proses produksi karena pasokan bahan baku dan bahan pembantu yang lancar, berkualitas serta harga bersaing. Relasi dalam arti konsumen ini termasuk kelompok penyalur, juga harus mendapatkan perhatian utama, sebab ini berpengaruh terhadap pemasaran yang menentukan hidup matinya perusahaan. Sementara itu, relasi dalam arti pemerintahan juga harus diperhatikan apalgi bagi bisnis yang perlu dukungan dari pemerintah. Sebenarnya relasi bisnis tersebut begitu luas sehingga termasuk juga kelompok perbankan serta kelompok lembaga keuangan yang lain. Untuk pembinaan relasi ini diperlukan atensi, serta menanamkan kepercayaan. Jangan menimbulkan kesan yang merugikan relasi. Terjadinya konflik dengan relasi harus dihindarkan. 22
  • 23. 2.10. Modal Usaha Bagaimanapun dalam operasional bisnis, masalah permodalan tidak boleh diabaikan. Dalam permodalan ini yang dimaksud adalah jumlah modal yang dapat mendukung operasional dan perkembangan perusahaan. Karena itu perkembangan perusahaan hendaknya disesuaikan dengan jumlah modal yang dapat disediakan. Kalau tidak, maka dengan semakin besarnya perusahaan akan semakin rapuh. Bagaimana perusahaan menyediakan modal untuk operasiorial dan perkembangan perusahaan, dapat dilakukan dengan berbagai cara. Perusahaan dapat menyediakan dana dengan modal sendiri, menggunakan sebagian keuntungan perusahaan, bekerja sama dengan yang lain, melakukan pinjaman dengan perbankan dan masih banyak yang lain. Ini semua dapat dilaksanakan bila hubungan kita baik dan kita dapat membuktikan bahwa kita dapat dipercaya. Selain penyediaan dana, kita harus mampu mengelola dana tersebut seefektif dan seefisien mungkin. Dengan demikian kelancaran perusahaan dapat lebih terjamin. Dapat saja modal yang ada cukup memadai, tetapi karena pengelolaan yang tidak baik, likuiditas perusahaan dapat terganggu. 23
  • 24. 2.11. Administrasi Bagaimanapun juga, dengan semakin besarnya sekala perusahaan diperlukan administrasi yang lebih tertib. Apakah itu administrasi keuangan, administrasi bahan baku, administrasi personalia harus ditangani lebih baik. Dengan administrasi yang baik ini kemungkinan penyimpangan dan penyelewengan dapat dihindarkan. Disamping itu dengan administrasi yang baik ini dapat dipakai sebagai landasan untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu hendaknya tidak mengabaikan masalah administrasi ini, apalagi administrasi keuangan. Semakin besar perusahaan, administrasi harus ditingkatkan lebih baik. Hal ini penting sebab dapat saja terjadi perusahaan mengalami kerugian tanpa diketahui sebabnya. Semuanya sebaiknya dicatat. Meskipun pemilik sendiri yang mengambil barang harus dicatat. 24
  • 25. 2.12. Sumberdaya Manusia Dalam operasional bisnis sukses tidaknya bisnis tersebut, banyak ditentukan oleh sumberdaya manusia yang berkualitas. Apalagi dalam persaingan yang semakin tajam, pembinaan dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia harus diperhatikan. Kalau perlu diberikan latihan dan pendidikan. Ada beberapa perusahaan yang menganggap kegiatan peningkatan kualitas sumberdaya manusia adalah sebagai pemborosan. Padahal peningkatan kualitas sumberdaya manusia adalah investasi jangka panjang dimana dapat saja sepintas lintas bagai pemborosan tetapi sebenarnya dalam jangka panjang dan secara total justru sebagai penghematan. Betapa pentingnya peningkatan kualitas sumberdaya manusia, sehingga ada ungkapan yang menyatakan : Persaingan antara perusahaan pada hakekatnya adalah persaingan antara sumberdaya manusia yang dimiliki. Hal ini berarti bahwa siapa (perusahaan) yang memiliki sumberdaya manusia yang berkualitas dialah yang kemungkinan memenangkan persaingan. 25
  • 26. II.3.1.1.1. PROPOSAL KEGIATAN BISNIS II.4. Makna Proposal “Proposal” atau “usulan” pada hakekatnya merupakan “dokumen” yang mendeskripsikan kegiatan bisnis, yang dibuat dengan tujuan untuk disampaikan kepada “pihak sponsor” untuk mendapatkan pembiayaan untuk melaksanakan kegiatan. 26
  • 27. II.5. Indikator Kelayakan suatu Proposal Kegiatan Bisnis Enam indikator penting adalah: INPUT bagi kegiatan bisnis PROSES operasionalisasi kegiatan bisnis OUTPUT pelaksanaan kegiatan bisnis OUTCOMES BENEFIT IMPACTS. 27