2. SISTEM INDERA
Sistem organ yang tersusun atas organ tubuh yang dapat menerima
rangsangan tertentu karena memiliki sel reseptor rangsangan
Alat indera pada manusia
Indera penglihatan Indera pendengaran Indera pembau Indera pengecap Indera peraba
3.
4. Meneruskan cahaya yang
ditangkap oleh mata
Mengandung pigmen mata
dan otot pengatur pupil
Mengatur intensitas cahaya
yang masuk ke mata
Memfokuskan cahaya agar
bayangan jatuh tepat di
retina
Lapisan terluar sebagai
pelindung bola mata
Lapisan pembuluh darah
sebagai penyuplai nutrisi mata
Tempat jatuhnya bayangan
benda
Cairan pengisi bola mata
antara lensa dan retina
Cairan pengisi bola mata
antara kornea dan lensa
5. Bagian Retina
Blind spot
(bintik buta)
Fovea
(bintik kuning)
(-) fotoreseptor (+) fotoreseptor
Sel Basil Sel Konus
(+) rhodopsin
Untuk melihat
di tempat
redup
(+) iodopsin
Untuk melihat
di tempat
terang
Mata berfungsi sebagai indera
penglihatan karena memiliki
fotoreseptor yang terdapat pada
bagian bitnik kuning retina
• Retina merupakan tempat jatuhnya
bayangan benda yang dilihat mata.
• Bayangan benda yang jatuh di
retina bersifat nyata, terbalik dan
diperkecil
6. DAYA AKOMODASI MATA
Pada mata terdapat lensa yang memiliki
daya akomodasi untuk memfokuskan
bayangan agar jatuh tepat di retina.
DIAFRAGMA MATA
Yang berfungsi sebagai diafragma pada mata
adalah pupil karena pupil dapat mengalami
pelebaran saat di tempat redup dan dapat
mengalami penyempitan saat di tempat terang
MEKANISME PENGLIHATAN
Cahaya dipantulkan ke benda → kornea → aqueous humor → pupil → lensa → vitreous humor →
terbentuk bayangan pada retina → saraf optikus → lobus oksipitalis pada otak besar → melihat benda tsb
7.
8. Meneruskan getaran suara
dari gendang telinga ke
rumah siput
3 saluran ½ lingkaran
(alat keseimbangan dinamis)
Saluran eustachius
(menjaga keseimbangan
tekanan udara pada telinga)
(mengubah gelombang suara
menjadi getaran suara)
Koklea/rumah siput
(mengbah getaran suara
menjadi rangsangan yang
disampaikan ke otak)
9. Bagian Telinga
Telinga Luar Telinga Tengah
- Daun telinga
- Lubang telinga
- Saluran telinga
(tabung auditori)
- Saluran eustachius
- Tulang pendengaran
- Gendang telinga
(membran timpani)
Telinga Dalam
- Saluran ½ lingkaran
- Koklea
Telinga berfungsi sebagai indera pendengaran
karena memiliki fonoreseptor yang terdapat
pada bagian koklea (rumah siput)
Telinga juga berperan
sebagai alat keseimbangan
dan posisi tubuh karena di
dalamnya terdapat
sakulus, utrikulus dan
kanalis semisirkularis
MEKANISME
PENDENGARAN
Gelombang bunyi → daun telinga → saluran telinga → gendang telinga → Martil – Landasan – Sanggurdi → jendela
oval → cairan limfa → koklea (membran bassiler - sel rambut) → saraf auditori → mendengar suara tsb
10.
11. Sel reseptor pembau pada hidung adalah saraf
olfaktori.
Saraf olfaktori bersifat mudah lelah sehingga
aroma sekitar tidak akan dapat dirasakan jika
terlalu lama di tempat tersebut.
Pusat indera pembau adalah lobus olfaktorius
yang terletak di bawah otak besar bagian depan
Hidung berfungsi sebagai indera pembau
karena memiliki kemoreseptor yang terdapat
pada bagian ujung selaput lendir
12.
13. Kemoreseptor pada lidah berupa tunas
pengecap yang terdapat pada papilla lidah
Bentuk pspila lidah antara lain:
• Papila filiformis
• Papila fungiformis
• Papila sirkumvalata
• Papila foliata
Pusat indera pengecap adalah lobus
parietalis pada otak besar
Lidah berfungsi sebagai indera pengecap karena
memiliki kemoreseptor yang peka terhadap zat
kimia terlarut dalam makanan/minuman
Note: Pedas yang dikecap oleh lidah tidak
termasuk rasa tetapi hanya sensasi karena
terbakarnya saraf pengecap oleh minyak
atsiri dari biji cabai atau lada
14.
15. Lidah berfungsi sebagai indera peraba
karena pada lapisan dermis kulit terdapat
mekanoreseptor dan termosreseptor
• Saraf reseptor rangsangan mekanik, yaitu:
o Korpus meisner : sentuhan lembut
o Korpus pacini : tekanan kuat
o Ujung saraf bebas : rasa nyeri
• Saraf reseptor rangsangan suhu, yaitu:
o Korpus krause : dingin
o Korpus rufini : panas
16. BIOPSI
Prosedur biopsi dilakukan
dengan mengamati jaringan
yang diambil dari daerah
yang mengalami gangguan
BRUSH BIOPSI
Prosedur brush biopsi
dilakukan dengan
mengambil sampel sel epitel
dari permukaan mukosa di
bagian mulut yang terlihat
abnormal menggunakan
alat berbentuk sikat
17. PEMERIKSAAN FISIK
INDERA PENGLIHATAN
Dilakukan melalui:
Pemeriksaan visus
Pemeriksaan dengan
hitung jari
Pemeriksaan lapangan
pandangan
Pemeriksaan tes
buta warna
PEMERIKSAAN FISIK
INDERA PENDENGARAN
Dilakukan melalui:
Tes ketajaman
auditoris
Uji Scwabach
PEMERIKSAAN FISIK
INDERA PERABA
Dilakukan melaui:
Uji sensasi suhu
Uji sensasi taktil
Uji sensasi letak
Uji sensasi vibrasi
Uji sensasi tekanan
PEMERIKSAAN FISIK
INDERA PENGECAP
Dilakukan melalui:
Tes rasa menggunakan
sukrosa, asam sitrat,
kafein dan NaCl
PEMERIKSAAN FISIK
INDERA PEMBAU
Dilakukan melalui:
Menentukan sensasi kualitatif
Menentukan ambang deteksi