Inovasi instruksi kerja analisa laboratorium pada granulated gypsum plant bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu analisa. Dilakukan empat metode baru untuk menentukan kadar air bebas dan kristal dengan perubahan suhu dan waktu pemanasan. Hasilnya dibandingkan dengan metode konvensional. Metode I memiliki persentase kesalahan terkecil dan dianggap paling akurat dan presisi.
3. Inovasi Instruksi Kerja Analisa Laboratorium
Definisi Inovasi
Menurut UU No.18 Tahun 2002, inovasi adalah kegiatan penelitian,
pengembangan, atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan
penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru atau
cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
telah ada ke dalam produk atau proses produksi.
Definisi Analisa Laboratorium
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, analisa adalah penguraian
suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri
serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat
dan pemahaman arti keseluruhan di dalam laboratorium.
4. Sehingga, inovasi dalam analisa laboratorium merupakan suatu
kegiatan penelitian atau pengembangan ilmu pengetahuan baru atau
cara baru ke dalam suatu proses produksi untuk memperoleh
pengertian yang tepat dan pemahaman keseluruhan di dalam
laboratorium. Dalam hal ini khususnya inovasi instruksi kerja analisa
laboratorium pada granulate gypsum plant di PT. Petro Jordan Abadi.
5. Latar Belakang
1. Adanya pemenuhan efektivitas dan efisiensi waktu
pekerjaan terhadap analisa laboratorium, dimana PT. Petro
Jordan Abadi merupakan pabrik penghasil asam phospat
yang terdiri dari 4 unit, yaitu unit Sulphuric Acid, Phosporic
Acid, Granulated Gypsum, dan Offsite Facility yang masing-
masing unit memiliki beberapa sample point dan setiap
sample point memiliki cukup banyak parameter yang harus
di analisa. Analisa rutin untuk kadar air bebas dan kadar air
kristal pada GG plant sendiri dilakukan tiap 4 jam sekali,
sehingga dalam hal ini dibutuhkan metode analisa dengan
waktu yang relatif efektif dan efisien.
2. Analisa laboratorium yang dilakukan harus mengacu
pada Instruksi Kerja yang telah ditetapkan oleh PT.
Petro Jordan Abadi dengan tetap mengedepankan
kualitas dan mutu hasil analisa.
6. Rumusan Masalah
Bagaimana melakukan inovasi
instruksi kerja analisa
laboratorium pada GG Plant
yang bertujuan untuk
meningkatkan efektivitas dan
efisiensi waktu analisa ???
8. Instruksi Kerja Kadar air bebas
dan kadar air kristal untuk
Granulated Gypsum Plant
Kadar air bebas
(Free H₂O)
• Merupakan kandungan air
yang berikatan secara
fisika atau hanya berikatan
di permukaan
bahan.Umumnya kadar air
bebas bisa dihilangkan
dengan pemanasan pada
suhu di bawah 100 °C.
Kadar air kristal
(Combine H₂O)
• Merupakan kandungan air
yang terikat secara kimiawi
dan ikatan yang terjadi
lebih kuat daripada ikatan
secara fisika karena
berikatan pada inti bahan
dan membentuk hidrat.
Umumnya kadar air kristal
bisa dihilangkan dengan
pemanasan pada suhu
sekitar 250 °C.
9. Instruksi Kerja Kadar air bebas dan
kadar air kristal untuk Granulated
Gypsum Plant
Instruksi kerja untuk kadar air bebas dan kadar air kristal
dari contoh phospo gypsum dan purified gypsum :
1. Timbang dengan teliti ± 2,5 gr contoh dalam botol timbang
(W1 g).
2. Panaskan dalam oven pada 45 °C selama 5 jam.
3. Dinginkan dalam desikator dan timbang (W2 g).
4. Setelah contoh ditentukan kadar air bebas, pemanasan
dilanjutkan dalam oven pada 250 °C selama 2 jam,
dinginkan dalam desikator dan timbang (W3 g).
10. Skema kerja analisa kadar air
bebas dan kadar air kristal untuk Granulated
Gypsum Plant
Ditimbang sampel 2,5 gram
dalam botol timbang (W1)
Dipanaskan dalam oven 45
°C selama 5 jam
Didinginkan dalam
desikator dan
timbang (W2)
Dipanaskan dalam oven
250 °C selama 2 jam
Didinginkan dalam
desikator dan
timbang (W3)
11. Instruksi Kerja Kadar air bebas dan
kadar air kristal untuk Granulated
Gypsum Plant
Perhitungan:
% Air bebas = W1 - W2 X 100
W1 - W
% Air kristal = W2 - W3 X 100
W2 - W
dimana : W = adalah berat botol timbang.
Acuan :
Analysis Manual. Nissan Chemical Industries, Ltd.
12. Inovasi Instruksi Kerja Kadar air bebas
dan kadar air kristal untuk Granulated
Gypsum Plant
Metode I
Hasil
Timbang dengan teliti
± 2,5 gr contoh dalam
botol timbang (W1 g).
Panaskan dalam oven
pada 70 °C selama 45
menit.
Dinginkan dalam
desikator dan timbang
(W2 g).
Setelah contoh ditentukan
kadar air bebas,
pemanasan dilanjutkan
dalam oven pada 250 °C
selama 2 jam, dinginkan
dalam desikator dan
timbang (W3 g).
Metode II
Hasil
Timbang dengan teliti
± 2,5 gr contoh dalam
botol timbang (W1 g).
Panaskan dalam oven
pada 70 °C selama 2,5
jam.
Dinginkan dalam
desikator dan timbang
(W2 g).
Setelah contoh ditentukan
kadar air bebas,
pemanasan dilanjutkan
dalam oven pada 250 °C
selama 2 jam, dinginkan
dalam desikator dan
timbang (W3 g).
13. Inovasi Instruksi Kerja Kadar air bebas
dan kadar air kristal untuk Granulated
Gypsum Plant
Metode III
Hasil
Timbang dengan teliti
± 2,5 gr contoh dalam
botol timbang (W1 g).
Panaskan dalam oven
pada 105 °C selama 1
jam.
Dinginkan dalam
desikator dan timbang
(W2 g).
Setelah contoh ditentukan
kadar air bebas,
pemanasan dilanjutkan
dalam oven pada 250 °C
selama 1 jam, dinginkan
dalam desikator dan
timbang (W3 g).
Metode IV
Hasil
Timbang dengan teliti
± 2,5 gr contoh dalam
botol timbang (W1 g).
Panaskan dalam oven
pada 70 °C selama 30
menit.
Dinginkan dalam
desikator dan timbang
(W2 g).
Setelah contoh ditentukan
kadar air bebas,
pemanasan dilanjutkan
dalam oven pada 250 °C
selama 2 jam, dinginkan
dalam desikator dan
timbang (W3 g).
14. Tabel hasil perbandingan kadar air bebas
dari keempat metode dengan metode nissan
NO KADAR
AIR
METODE (%)
NISSAN I II III IV
1
Bebas
(Free H2O)
14,50
14,62 15,00 23,30 12,92
2 14,39 15,12 22,19 12,44
3 14,74 14,87 23,68 12,63
4 13,97 14,76 25,14 12,88
5 14,23 16,43 23,93 13,17
6 14,67 16,03 22,43 13,68
7 13,89 15,29 23,86 13,22
8 14,59 15,17 25,97 12,81
9 14,65 15,54 22,64 12,36
15. Tabel hasil perbandingan kadar air kristal
dari keempat metode dengan metode nissan
NO KADAR
AIR
METODE (%)
NISSAN I II III IV
1
Kristal
(Combine
H2O)
18,24
18,11 18,16 9,36 18,38
2 18,32 18,24 7,96 18,72
3 18,14 18,26 9,42 17,83
4 18,18 18,08 9,38 18,66
5 18,52 18,41 9,51 19,04
6 17,94 18,35 8,84 18,27
7 18,27 18,54 8,74 18,61
8 18,72 18,03 9,31 18,34
9 18,02 18,59 8,55 18,55
16. Trend record perbandingan kadar air bebas antara keempat
metode dengan metode nissan
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
1 2 3 4 5 6 7 8 9
KadarAieBebas(%)
Perulangan
Trend Record Perbandingan Kadar Air Bebas
Batas Max (25
%)
Metode Nissan
Metode I
Metode II
Metode III
Metode IV
17. Trend record perbandingan kadar air kristal antara keempat
metode dengan metode nissan
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1 2 3 4 5 6 7 8 9
KadarAirKristal(%)
Perulangan
Trend Record Kadar Air Kristal
Batas Min (18
%)
Metode
Nissan
Metode I
Metode II
Metode III
Metode IV
18. NO
KADAR AIR
METODE (%)
NISSAN I II III IV
1
Bebas (Free
H2O)
14,50
14,62 15,00 23,30 12,92
2 14,39 15,12 22,19 12,44
3 14,74 14,87 23,68 12,63
4 13,97 14,76 25,14 12,88
5 14,23 16,43 23,93 13,17
6 14,67 16,03 22,43 13,68
7 13,89 15,29 23,86 13,22
8 14,59 15,17 25,97 12,81
9 14,65 15,54 22,64 12,36
Rerata (%) 14,42 15,36 23,68 12,90
Persen kesalahan metode (%) 0,57 5,91 63,33 11,03
Standart Deviasi (Simpangan Baku) 0,318 0,554 1,249 0,414
Varian 0,101 0,307 1,560 0,171
Tabel hasil rerata, persen kesalahan, standart
deviasi, dan varian dari kadar air bebas
19. Tabel hasil rerata, persen kesalahan, standart
deviasi, dan varian dari kadar air kristal
NO
KADAR AIR
METODE (%)
NISSAN I II III IV
1
Kristal
(Combine
H2O)
18,24
18,11 18,16 9,36 18,38
2 18,32 18,24 7,96 18,72
3 18,14 18,26 9,42 17,83
4 18,18 18,08 9,38 18,66
5 18,52 18,41 9,51 19,04
6 17,94 18,35 8,84 18,27
7 18,27 18,54 8,74 18,61
8 18,72 18,03 9,31 18,34
9 18,02 18,59 8,55 18,55
Rerata (%) 18,25 18,30 9,01 18,49
Persen kesalahan metode (%) 0,04 0,30 50,62 1,36
Standart Deviasi (Simpangan Baku) 0,25 0,19 0,52 0,34
Varian 0,06 0,04 0,27 0,12
20. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat ditentukan nilai
akurasi dan nilai presisi dari data persen kesalahan,
standart deviasi, dan varian untuk kadar air bebas dan air
kristal.
Akurasi merupakan kedekatan nilai hasil pengukuran
dengan nilai sebenarnya atau nilai yang telah diakui secara
konvensional. Nilai akurasi dapat diketahui melalui persen
kesalahan metode, dimana nilainya tidak > 5% (Gandjar,
2007).
21. Presisi merupakan seberapa dekat perbedaan nilai pada saat
dilakukan pengulangan pengukuran (Riyadi, 2009). Presisi
dapat diketahui dari nilai simpangan baku dan variansnya.
Presisi dibagi menjadi dua kategori yaitu keterulangan
(repeatability) dan ketertiruan (reproducibility).
Repeatibility merupakan niai presisi yang diperoleh
jika seluruh pengukuran dihasilkan oleh satu orang
analis dalam satu periode tertentu, menggunakan
pereaksi dan peralatan yang sama dalam laboratorium
yang sama.
Reproducibility merupakan nilai presisi yang
dihasilkan pada kondisi yang berbeda, termasuk analis
yang berbeda, atau periode dan laboratorium yang
berbeda dengan analis yang sama.
22. Standar Deviasi merupakan suatu nilai yang
menunjukkan tingkat variasi suatu kelompok data.
Varians adalah jumlah kuadrat dari selisih nilai data
observasi dari nilai rata-ratanya, kemudian dibagi dengan
jumlah observasinya. Varians merupakan kuadrat dari
simpangan baku (standard deviasi).
Dalam percobaan ini, menggunakan metode repeatability
karena dilakukan oleh analis yang sama dengan periode,
pereaksi dan laboratorium yang sama.
23. Persen kesalahan metode digunakan untuk menentukkan nilai
akurasi, dimana semakin besar persen kesalahan metode, maka
semakin kecil/rendah tingkat akurasinya dan begitupun juga
sebaliknya.
Sedangkan, harga standart deviasi dan varians digunakan
untuk menentukkan tingkat presisi. Semakin kecil standart deviasi
dan varians, maka semakin tinggi tingkat presisinya karena
menunjukkan kekonsistenan dan keajegan yang baik.
Dari keempat metode, metode yang memiliki persen kesalahan
paling kecil untuk kadar air bebas dan kadar air kristal adalah
metode I, dengan persen kesalahan sebesar 0,57 % untuk kadar
air bebas dan 0,04 % untuk kadar air kristal. Sehingga, metode I
merupakan metode yang memiliki tingkat akurasi atau kedekatan
hasil yang paling baik terhadap metode nissan jika dibandingkan
dengan ketiga metode lainnya.
24. Untuk nilai standart deviasi dan varians dari kadar air bebas,
metode I merupakan metode yang memiliki presisi yang paling
tinggi yaitu 0,318 untuk nilai standart deviasi dan 0,101 untuk nilai
varians. Sehingga, metode I merupakan metode yang relatif
konsisten dan memiliki sifat keajegan yang paling baik dibanding
ketiga metode lain.
Sedangkan untuk kadar air kristal, metode II memiliki presisi
yang lebih baik karena nilai standart deviasi dan variansnya
paling kecil yaitu sebesar 0,19 dan 0,04. Pada urutan kedua,
ditempati oleh metode I dengan nilai standart deviasi dan
variansnya secara berturut-turut yaitu 0,25 dan 0,06. Namun dari
segi efektivitas waktu, metode II kurang efektif karena waktu yang
dibutuhkan jauh lebih lama dibanding metode I.
25. ILUSTRASI GAMBAR
Pada gambar I, anggap bulatan merah sebagai nilai acuan.
Hasil dari pengukuran menunjukkan nilai pengukuran mendekati
nilai acuan dan perulangan pengukuran memiliki rentang yg dekat.
Sehingga nilai akurasi dan presisinya tinggi. Gambar ini sesuai
untuk metode I.
Pada gambar II, hasil menunjukkan bahwa nilai pengukuran
mendekati nilai acuan, tetapi hasil pengulangan pengukuran
memiliki rentang yang cukup jauh, sehingga presisinya rendah.
Pada gambar III, hasil pengukuran menjauhi nilai acuan, tetapi
pengulangan pengukuran memiliki rentang yang dekat. Sehingga,
nilai akurasinya rendah, tetapi presisinya tinggi.
26. Kesimpulan
1. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, metode I
memiliki akurasi dan presisi yang paling tinggi terhadap
metode nissan jika dibandingkan dengan metode II, III, dan
IV.
2. Metode I merupakan inovasi metode yang paling tepat
dalam pelaksanaan efektivitas dan efisiensi waktu analisa,
jika dibandingan dengan metode II, III, dan IV.
27. Manfaat
1. Dapat menghemat waktu analisa, sehingga permintaan
analisa free dan combine H₂O untuk GG plant dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.