SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Oktavina Widorini R.
K-14218
Inovasi Instruksi Kerja Analisa
Laboratorium pada GG Plant
Inovasi Instruksi Kerja Analisa Laboratorium
 Definisi Inovasi
Menurut UU No.18 Tahun 2002, inovasi adalah kegiatan penelitian,
pengembangan, atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan
penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru atau
cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
telah ada ke dalam produk atau proses produksi.
 Definisi Analisa Laboratorium
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, analisa adalah penguraian
suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri
serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat
dan pemahaman arti keseluruhan di dalam laboratorium.
 Sehingga, inovasi dalam analisa laboratorium merupakan suatu
kegiatan penelitian atau pengembangan ilmu pengetahuan baru atau
cara baru ke dalam suatu proses produksi untuk memperoleh
pengertian yang tepat dan pemahaman keseluruhan di dalam
laboratorium. Dalam hal ini khususnya inovasi instruksi kerja analisa
laboratorium pada granulate gypsum plant di PT. Petro Jordan Abadi.
Latar Belakang
1. Adanya pemenuhan efektivitas dan efisiensi waktu
pekerjaan terhadap analisa laboratorium, dimana PT. Petro
Jordan Abadi merupakan pabrik penghasil asam phospat
yang terdiri dari 4 unit, yaitu unit Sulphuric Acid, Phosporic
Acid, Granulated Gypsum, dan Offsite Facility yang masing-
masing unit memiliki beberapa sample point dan setiap
sample point memiliki cukup banyak parameter yang harus
di analisa. Analisa rutin untuk kadar air bebas dan kadar air
kristal pada GG plant sendiri dilakukan tiap 4 jam sekali,
sehingga dalam hal ini dibutuhkan metode analisa dengan
waktu yang relatif efektif dan efisien.
2. Analisa laboratorium yang dilakukan harus mengacu
pada Instruksi Kerja yang telah ditetapkan oleh PT.
Petro Jordan Abadi dengan tetap mengedepankan
kualitas dan mutu hasil analisa.
Rumusan Masalah
Bagaimana melakukan inovasi
instruksi kerja analisa
laboratorium pada GG Plant
yang bertujuan untuk
meningkatkan efektivitas dan
efisiensi waktu analisa ???
Tujuan
Untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi waktu untuk
analisa rutin pada granulated
gypsum plant.
Instruksi Kerja Kadar air bebas
dan kadar air kristal untuk
Granulated Gypsum Plant
Kadar air bebas
(Free H₂O)
• Merupakan kandungan air
yang berikatan secara
fisika atau hanya berikatan
di permukaan
bahan.Umumnya kadar air
bebas bisa dihilangkan
dengan pemanasan pada
suhu di bawah 100 °C.
Kadar air kristal
(Combine H₂O)
• Merupakan kandungan air
yang terikat secara kimiawi
dan ikatan yang terjadi
lebih kuat daripada ikatan
secara fisika karena
berikatan pada inti bahan
dan membentuk hidrat.
Umumnya kadar air kristal
bisa dihilangkan dengan
pemanasan pada suhu
sekitar 250 °C.
Instruksi Kerja Kadar air bebas dan
kadar air kristal untuk Granulated
Gypsum Plant
 Instruksi kerja untuk kadar air bebas dan kadar air kristal
dari contoh phospo gypsum dan purified gypsum :
1. Timbang dengan teliti ± 2,5 gr contoh dalam botol timbang
(W1 g).
2. Panaskan dalam oven pada 45 °C selama 5 jam.
3. Dinginkan dalam desikator dan timbang (W2 g).
4. Setelah contoh ditentukan kadar air bebas, pemanasan
dilanjutkan dalam oven pada 250 °C selama 2 jam,
dinginkan dalam desikator dan timbang (W3 g).
Skema kerja analisa kadar air
bebas dan kadar air kristal untuk Granulated
Gypsum Plant
Ditimbang sampel 2,5 gram
dalam botol timbang (W1)
Dipanaskan dalam oven 45
°C selama 5 jam
Didinginkan dalam
desikator dan
timbang (W2)
Dipanaskan dalam oven
250 °C selama 2 jam
Didinginkan dalam
desikator dan
timbang (W3)
Instruksi Kerja Kadar air bebas dan
kadar air kristal untuk Granulated
Gypsum Plant
 Perhitungan:
% Air bebas = W1 - W2 X 100
W1 - W
% Air kristal = W2 - W3 X 100
W2 - W
dimana : W = adalah berat botol timbang.
 Acuan :
Analysis Manual. Nissan Chemical Industries, Ltd.
Inovasi Instruksi Kerja Kadar air bebas
dan kadar air kristal untuk Granulated
Gypsum Plant
Metode I
Hasil
Timbang dengan teliti
± 2,5 gr contoh dalam
botol timbang (W1 g).
Panaskan dalam oven
pada 70 °C selama 45
menit.
Dinginkan dalam
desikator dan timbang
(W2 g).
Setelah contoh ditentukan
kadar air bebas,
pemanasan dilanjutkan
dalam oven pada 250 °C
selama 2 jam, dinginkan
dalam desikator dan
timbang (W3 g).
Metode II
Hasil
Timbang dengan teliti
± 2,5 gr contoh dalam
botol timbang (W1 g).
Panaskan dalam oven
pada 70 °C selama 2,5
jam.
Dinginkan dalam
desikator dan timbang
(W2 g).
Setelah contoh ditentukan
kadar air bebas,
pemanasan dilanjutkan
dalam oven pada 250 °C
selama 2 jam, dinginkan
dalam desikator dan
timbang (W3 g).
Inovasi Instruksi Kerja Kadar air bebas
dan kadar air kristal untuk Granulated
Gypsum Plant
Metode III
Hasil
Timbang dengan teliti
± 2,5 gr contoh dalam
botol timbang (W1 g).
Panaskan dalam oven
pada 105 °C selama 1
jam.
Dinginkan dalam
desikator dan timbang
(W2 g).
Setelah contoh ditentukan
kadar air bebas,
pemanasan dilanjutkan
dalam oven pada 250 °C
selama 1 jam, dinginkan
dalam desikator dan
timbang (W3 g).
Metode IV
Hasil
Timbang dengan teliti
± 2,5 gr contoh dalam
botol timbang (W1 g).
Panaskan dalam oven
pada 70 °C selama 30
menit.
Dinginkan dalam
desikator dan timbang
(W2 g).
Setelah contoh ditentukan
kadar air bebas,
pemanasan dilanjutkan
dalam oven pada 250 °C
selama 2 jam, dinginkan
dalam desikator dan
timbang (W3 g).
Tabel hasil perbandingan kadar air bebas
dari keempat metode dengan metode nissan
NO KADAR
AIR
METODE (%)
NISSAN I II III IV
1
Bebas
(Free H2O)
14,50
14,62 15,00 23,30 12,92
2 14,39 15,12 22,19 12,44
3 14,74 14,87 23,68 12,63
4 13,97 14,76 25,14 12,88
5 14,23 16,43 23,93 13,17
6 14,67 16,03 22,43 13,68
7 13,89 15,29 23,86 13,22
8 14,59 15,17 25,97 12,81
9 14,65 15,54 22,64 12,36
Tabel hasil perbandingan kadar air kristal
dari keempat metode dengan metode nissan
NO KADAR
AIR
METODE (%)
NISSAN I II III IV
1
Kristal
(Combine
H2O)
18,24
18,11 18,16 9,36 18,38
2 18,32 18,24 7,96 18,72
3 18,14 18,26 9,42 17,83
4 18,18 18,08 9,38 18,66
5 18,52 18,41 9,51 19,04
6 17,94 18,35 8,84 18,27
7 18,27 18,54 8,74 18,61
8 18,72 18,03 9,31 18,34
9 18,02 18,59 8,55 18,55
Trend record perbandingan kadar air bebas antara keempat
metode dengan metode nissan
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
1 2 3 4 5 6 7 8 9
KadarAieBebas(%)
Perulangan
Trend Record Perbandingan Kadar Air Bebas
Batas Max (25
%)
Metode Nissan
Metode I
Metode II
Metode III
Metode IV
Trend record perbandingan kadar air kristal antara keempat
metode dengan metode nissan
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1 2 3 4 5 6 7 8 9
KadarAirKristal(%)
Perulangan
Trend Record Kadar Air Kristal
Batas Min (18
%)
Metode
Nissan
Metode I
Metode II
Metode III
Metode IV
NO
KADAR AIR
METODE (%)
NISSAN I II III IV
1
Bebas (Free
H2O)
14,50
14,62 15,00 23,30 12,92
2 14,39 15,12 22,19 12,44
3 14,74 14,87 23,68 12,63
4 13,97 14,76 25,14 12,88
5 14,23 16,43 23,93 13,17
6 14,67 16,03 22,43 13,68
7 13,89 15,29 23,86 13,22
8 14,59 15,17 25,97 12,81
9 14,65 15,54 22,64 12,36
Rerata (%) 14,42 15,36 23,68 12,90
Persen kesalahan metode (%) 0,57 5,91 63,33 11,03
Standart Deviasi (Simpangan Baku) 0,318 0,554 1,249 0,414
Varian 0,101 0,307 1,560 0,171
Tabel hasil rerata, persen kesalahan, standart
deviasi, dan varian dari kadar air bebas
Tabel hasil rerata, persen kesalahan, standart
deviasi, dan varian dari kadar air kristal
NO
KADAR AIR
METODE (%)
NISSAN I II III IV
1
Kristal
(Combine
H2O)
18,24
18,11 18,16 9,36 18,38
2 18,32 18,24 7,96 18,72
3 18,14 18,26 9,42 17,83
4 18,18 18,08 9,38 18,66
5 18,52 18,41 9,51 19,04
6 17,94 18,35 8,84 18,27
7 18,27 18,54 8,74 18,61
8 18,72 18,03 9,31 18,34
9 18,02 18,59 8,55 18,55
Rerata (%) 18,25 18,30 9,01 18,49
Persen kesalahan metode (%) 0,04 0,30 50,62 1,36
Standart Deviasi (Simpangan Baku) 0,25 0,19 0,52 0,34
Varian 0,06 0,04 0,27 0,12
 Berdasarkan data yang diperoleh, dapat ditentukan nilai
akurasi dan nilai presisi dari data persen kesalahan,
standart deviasi, dan varian untuk kadar air bebas dan air
kristal.
 Akurasi merupakan kedekatan nilai hasil pengukuran
dengan nilai sebenarnya atau nilai yang telah diakui secara
konvensional. Nilai akurasi dapat diketahui melalui persen
kesalahan metode, dimana nilainya tidak > 5% (Gandjar,
2007).
Presisi merupakan seberapa dekat perbedaan nilai pada saat
dilakukan pengulangan pengukuran (Riyadi, 2009). Presisi
dapat diketahui dari nilai simpangan baku dan variansnya.
Presisi dibagi menjadi dua kategori yaitu keterulangan
(repeatability) dan ketertiruan (reproducibility).
 Repeatibility merupakan niai presisi yang diperoleh
jika seluruh pengukuran dihasilkan oleh satu orang
analis dalam satu periode tertentu, menggunakan
pereaksi dan peralatan yang sama dalam laboratorium
yang sama.
 Reproducibility merupakan nilai presisi yang
dihasilkan pada kondisi yang berbeda, termasuk analis
yang berbeda, atau periode dan laboratorium yang
berbeda dengan analis yang sama.
 Standar Deviasi merupakan suatu nilai yang
menunjukkan tingkat variasi suatu kelompok data.
 Varians adalah jumlah kuadrat dari selisih nilai data
observasi dari nilai rata-ratanya, kemudian dibagi dengan
jumlah observasinya. Varians merupakan kuadrat dari
simpangan baku (standard deviasi).
Dalam percobaan ini, menggunakan metode repeatability
karena dilakukan oleh analis yang sama dengan periode,
pereaksi dan laboratorium yang sama.
 Persen kesalahan metode digunakan untuk menentukkan nilai
akurasi, dimana semakin besar persen kesalahan metode, maka
semakin kecil/rendah tingkat akurasinya dan begitupun juga
sebaliknya.
 Sedangkan, harga standart deviasi dan varians digunakan
untuk menentukkan tingkat presisi. Semakin kecil standart deviasi
dan varians, maka semakin tinggi tingkat presisinya karena
menunjukkan kekonsistenan dan keajegan yang baik.
 Dari keempat metode, metode yang memiliki persen kesalahan
paling kecil untuk kadar air bebas dan kadar air kristal adalah
metode I, dengan persen kesalahan sebesar 0,57 % untuk kadar
air bebas dan 0,04 % untuk kadar air kristal. Sehingga, metode I
merupakan metode yang memiliki tingkat akurasi atau kedekatan
hasil yang paling baik terhadap metode nissan jika dibandingkan
dengan ketiga metode lainnya.
 Untuk nilai standart deviasi dan varians dari kadar air bebas,
metode I merupakan metode yang memiliki presisi yang paling
tinggi yaitu 0,318 untuk nilai standart deviasi dan 0,101 untuk nilai
varians. Sehingga, metode I merupakan metode yang relatif
konsisten dan memiliki sifat keajegan yang paling baik dibanding
ketiga metode lain.
 Sedangkan untuk kadar air kristal, metode II memiliki presisi
yang lebih baik karena nilai standart deviasi dan variansnya
paling kecil yaitu sebesar 0,19 dan 0,04. Pada urutan kedua,
ditempati oleh metode I dengan nilai standart deviasi dan
variansnya secara berturut-turut yaitu 0,25 dan 0,06. Namun dari
segi efektivitas waktu, metode II kurang efektif karena waktu yang
dibutuhkan jauh lebih lama dibanding metode I.
ILUSTRASI GAMBAR
 Pada gambar I, anggap bulatan merah sebagai nilai acuan.
Hasil dari pengukuran menunjukkan nilai pengukuran mendekati
nilai acuan dan perulangan pengukuran memiliki rentang yg dekat.
Sehingga nilai akurasi dan presisinya tinggi. Gambar ini sesuai
untuk metode I.
 Pada gambar II, hasil menunjukkan bahwa nilai pengukuran
mendekati nilai acuan, tetapi hasil pengulangan pengukuran
memiliki rentang yang cukup jauh, sehingga presisinya rendah.
 Pada gambar III, hasil pengukuran menjauhi nilai acuan, tetapi
pengulangan pengukuran memiliki rentang yang dekat. Sehingga,
nilai akurasinya rendah, tetapi presisinya tinggi.
Kesimpulan
1. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, metode I
memiliki akurasi dan presisi yang paling tinggi terhadap
metode nissan jika dibandingkan dengan metode II, III, dan
IV.
2. Metode I merupakan inovasi metode yang paling tepat
dalam pelaksanaan efektivitas dan efisiensi waktu analisa,
jika dibandingan dengan metode II, III, dan IV.
Manfaat
1. Dapat menghemat waktu analisa, sehingga permintaan
analisa free dan combine H₂O untuk GG plant dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Pengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanPengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapan
M Hayale
 
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
Indriati Dewi
 
Evaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
Evaluasi Sediaan Dry Sirup EritromicinEvaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
Evaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
zipiklan
 

What's hot (20)

Protap produk-jadi-fix
Protap produk-jadi-fixProtap produk-jadi-fix
Protap produk-jadi-fix
 
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
 
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
 
Pemeriksaan Bahan Lewat Saringan No. 200
Pemeriksaan Bahan Lewat Saringan No. 200Pemeriksaan Bahan Lewat Saringan No. 200
Pemeriksaan Bahan Lewat Saringan No. 200
 
106070953 kadar-lumpur
106070953 kadar-lumpur106070953 kadar-lumpur
106070953 kadar-lumpur
 
Uji Bahan Agregat & Campuran
Uji Bahan Agregat & CampuranUji Bahan Agregat & Campuran
Uji Bahan Agregat & Campuran
 
Pengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanPengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapan
 
14827 sni 3407 2008
14827 sni 3407 200814827 sni 3407 2008
14827 sni 3407 2008
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
Validasi Boron
Validasi BoronValidasi Boron
Validasi Boron
 
Sni 01-3553-2006
Sni 01-3553-2006Sni 01-3553-2006
Sni 01-3553-2006
 
220270739 sni-kopi-instan-pdf
220270739 sni-kopi-instan-pdf220270739 sni-kopi-instan-pdf
220270739 sni-kopi-instan-pdf
 
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
 
Analisa Fluida Reservoir
Analisa Fluida Reservoir Analisa Fluida Reservoir
Analisa Fluida Reservoir
 
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
 
Format laporan
Format laporanFormat laporan
Format laporan
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 
SNI 6989.58.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Tanah
SNI 6989.58.2008 Metode Pengambilan Contoh Air TanahSNI 6989.58.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Tanah
SNI 6989.58.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Tanah
 
Evaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
Evaluasi Sediaan Dry Sirup EritromicinEvaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
Evaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
 
3 5-pengujian-berat-isi-agregat
3 5-pengujian-berat-isi-agregat3 5-pengujian-berat-isi-agregat
3 5-pengujian-berat-isi-agregat
 

Viewers also liked (17)

Programa educ. civica 1 2014
Programa educ. civica 1 2014Programa educ. civica 1 2014
Programa educ. civica 1 2014
 
родинне свято
родинне святородинне свято
родинне свято
 
Qué es la sociedad de la información
Qué es la sociedad de la informaciónQué es la sociedad de la información
Qué es la sociedad de la información
 
Virtualbox
VirtualboxVirtualbox
Virtualbox
 
Rg 2818
Rg 2818Rg 2818
Rg 2818
 
ASID Certificate
ASID CertificateASID Certificate
ASID Certificate
 
We Are Moving
We Are MovingWe Are Moving
We Are Moving
 
Dibujos
DibujosDibujos
Dibujos
 
Welcome to my blog site
Welcome to my blog site
Welcome to my blog site
Welcome to my blog site
 
Primero guía n°11 adiciones & sustracciones iii
Primero guía n°11 adiciones & sustracciones iii Primero guía n°11 adiciones & sustracciones iii
Primero guía n°11 adiciones & sustracciones iii
 
RC Controlers
RC ControlersRC Controlers
RC Controlers
 
Rapport
RapportRapport
Rapport
 
Week 20 2013
Week 20 2013Week 20 2013
Week 20 2013
 
Transcript Complete (1)
Transcript Complete  (1)Transcript Complete  (1)
Transcript Complete (1)
 
Amy Winehouse Tribute Night - Menu - Sat 16th February 2013
Amy Winehouse Tribute Night -  Menu - Sat 16th February 2013Amy Winehouse Tribute Night -  Menu - Sat 16th February 2013
Amy Winehouse Tribute Night - Menu - Sat 16th February 2013
 
Lesson 7
Lesson 7Lesson 7
Lesson 7
 
Mapa geográfico
Mapa geográficoMapa geográfico
Mapa geográfico
 

Similar to Presentasi oktavina bismillah new

Pembuatan biodiesel dari minyak nyamplung (calophyllum inophyllum
Pembuatan biodiesel dari minyak nyamplung (calophyllum inophyllumPembuatan biodiesel dari minyak nyamplung (calophyllum inophyllum
Pembuatan biodiesel dari minyak nyamplung (calophyllum inophyllum
Vhiyo Lisangka
 
Daftar Harga dan Matriks 27 agst 2021..-dikonversi-1.pdf
Daftar Harga dan Matriks 27 agst 2021..-dikonversi-1.pdfDaftar Harga dan Matriks 27 agst 2021..-dikonversi-1.pdf
Daftar Harga dan Matriks 27 agst 2021..-dikonversi-1.pdf
Hana949769
 

Similar to Presentasi oktavina bismillah new (20)

TSS.pdf
TSS.pdfTSS.pdf
TSS.pdf
 
Soal OSN IPS SD Tahun 2018 eksperimen 2
Soal OSN IPS SD Tahun 2018 eksperimen 2Soal OSN IPS SD Tahun 2018 eksperimen 2
Soal OSN IPS SD Tahun 2018 eksperimen 2
 
PPT LAPORAN PKL RU III.pptx
PPT LAPORAN PKL RU III.pptxPPT LAPORAN PKL RU III.pptx
PPT LAPORAN PKL RU III.pptx
 
SEMINAR KP_Muhammad Yusril.pptx
SEMINAR KP_Muhammad Yusril.pptxSEMINAR KP_Muhammad Yusril.pptx
SEMINAR KP_Muhammad Yusril.pptx
 
Laporan 1 desizing cara enzim
Laporan 1 desizing cara enzimLaporan 1 desizing cara enzim
Laporan 1 desizing cara enzim
 
Pembuatan biodiesel dari minyak nyamplung (calophyllum inophyllum
Pembuatan biodiesel dari minyak nyamplung (calophyllum inophyllumPembuatan biodiesel dari minyak nyamplung (calophyllum inophyllum
Pembuatan biodiesel dari minyak nyamplung (calophyllum inophyllum
 
Design Experimen Produk Tahu
Design Experimen Produk TahuDesign Experimen Produk Tahu
Design Experimen Produk Tahu
 
Pp 4 percobaan pilot plant
Pp 4 percobaan pilot plantPp 4 percobaan pilot plant
Pp 4 percobaan pilot plant
 
Design Experimen Produk Tahu
Design Experimen Produk TahuDesign Experimen Produk Tahu
Design Experimen Produk Tahu
 
Design Experimen Tahu
Design Experimen TahuDesign Experimen Tahu
Design Experimen Tahu
 
Spray drayer 5
Spray drayer 5Spray drayer 5
Spray drayer 5
 
BAB 1 KIMIA DI SEKITAR KITA (IPA KIMIA X KurMer).pdf
BAB 1 KIMIA DI SEKITAR KITA (IPA KIMIA X KurMer).pdfBAB 1 KIMIA DI SEKITAR KITA (IPA KIMIA X KurMer).pdf
BAB 1 KIMIA DI SEKITAR KITA (IPA KIMIA X KurMer).pdf
 
BAB 1 KIMIA DI SEKITAR KITA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
BAB 1 KIMIA DI SEKITAR KITA (IPA KIMIA X KurMer).pptxBAB 1 KIMIA DI SEKITAR KITA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
BAB 1 KIMIA DI SEKITAR KITA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
 
KURVA LAJU PENGERINGAN DAN FLOWABILITAS
KURVA LAJU PENGERINGAN DAN FLOWABILITASKURVA LAJU PENGERINGAN DAN FLOWABILITAS
KURVA LAJU PENGERINGAN DAN FLOWABILITAS
 
02. analisis kadar air (win 2)
02. analisis kadar air (win 2)02. analisis kadar air (win 2)
02. analisis kadar air (win 2)
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 
Daftar Harga dan Matriks 27 agst 2021..-dikonversi-1.pdf
Daftar Harga dan Matriks 27 agst 2021..-dikonversi-1.pdfDaftar Harga dan Matriks 27 agst 2021..-dikonversi-1.pdf
Daftar Harga dan Matriks 27 agst 2021..-dikonversi-1.pdf
 
Laporan simultan pada kain kapas by benkur
Laporan simultan pada kain kapas by benkurLaporan simultan pada kain kapas by benkur
Laporan simultan pada kain kapas by benkur
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
 

Recently uploaded

Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
FahrizalTriPrasetyo
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
taniaalda710
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
FujiAdam
 

Recently uploaded (14)

Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 

Presentasi oktavina bismillah new

  • 2. Inovasi Instruksi Kerja Analisa Laboratorium pada GG Plant
  • 3. Inovasi Instruksi Kerja Analisa Laboratorium  Definisi Inovasi Menurut UU No.18 Tahun 2002, inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi.  Definisi Analisa Laboratorium Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, analisa adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan di dalam laboratorium.
  • 4.  Sehingga, inovasi dalam analisa laboratorium merupakan suatu kegiatan penelitian atau pengembangan ilmu pengetahuan baru atau cara baru ke dalam suatu proses produksi untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman keseluruhan di dalam laboratorium. Dalam hal ini khususnya inovasi instruksi kerja analisa laboratorium pada granulate gypsum plant di PT. Petro Jordan Abadi.
  • 5. Latar Belakang 1. Adanya pemenuhan efektivitas dan efisiensi waktu pekerjaan terhadap analisa laboratorium, dimana PT. Petro Jordan Abadi merupakan pabrik penghasil asam phospat yang terdiri dari 4 unit, yaitu unit Sulphuric Acid, Phosporic Acid, Granulated Gypsum, dan Offsite Facility yang masing- masing unit memiliki beberapa sample point dan setiap sample point memiliki cukup banyak parameter yang harus di analisa. Analisa rutin untuk kadar air bebas dan kadar air kristal pada GG plant sendiri dilakukan tiap 4 jam sekali, sehingga dalam hal ini dibutuhkan metode analisa dengan waktu yang relatif efektif dan efisien. 2. Analisa laboratorium yang dilakukan harus mengacu pada Instruksi Kerja yang telah ditetapkan oleh PT. Petro Jordan Abadi dengan tetap mengedepankan kualitas dan mutu hasil analisa.
  • 6. Rumusan Masalah Bagaimana melakukan inovasi instruksi kerja analisa laboratorium pada GG Plant yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu analisa ???
  • 7. Tujuan Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu untuk analisa rutin pada granulated gypsum plant.
  • 8. Instruksi Kerja Kadar air bebas dan kadar air kristal untuk Granulated Gypsum Plant Kadar air bebas (Free H₂O) • Merupakan kandungan air yang berikatan secara fisika atau hanya berikatan di permukaan bahan.Umumnya kadar air bebas bisa dihilangkan dengan pemanasan pada suhu di bawah 100 °C. Kadar air kristal (Combine H₂O) • Merupakan kandungan air yang terikat secara kimiawi dan ikatan yang terjadi lebih kuat daripada ikatan secara fisika karena berikatan pada inti bahan dan membentuk hidrat. Umumnya kadar air kristal bisa dihilangkan dengan pemanasan pada suhu sekitar 250 °C.
  • 9. Instruksi Kerja Kadar air bebas dan kadar air kristal untuk Granulated Gypsum Plant  Instruksi kerja untuk kadar air bebas dan kadar air kristal dari contoh phospo gypsum dan purified gypsum : 1. Timbang dengan teliti ± 2,5 gr contoh dalam botol timbang (W1 g). 2. Panaskan dalam oven pada 45 °C selama 5 jam. 3. Dinginkan dalam desikator dan timbang (W2 g). 4. Setelah contoh ditentukan kadar air bebas, pemanasan dilanjutkan dalam oven pada 250 °C selama 2 jam, dinginkan dalam desikator dan timbang (W3 g).
  • 10. Skema kerja analisa kadar air bebas dan kadar air kristal untuk Granulated Gypsum Plant Ditimbang sampel 2,5 gram dalam botol timbang (W1) Dipanaskan dalam oven 45 °C selama 5 jam Didinginkan dalam desikator dan timbang (W2) Dipanaskan dalam oven 250 °C selama 2 jam Didinginkan dalam desikator dan timbang (W3)
  • 11. Instruksi Kerja Kadar air bebas dan kadar air kristal untuk Granulated Gypsum Plant  Perhitungan: % Air bebas = W1 - W2 X 100 W1 - W % Air kristal = W2 - W3 X 100 W2 - W dimana : W = adalah berat botol timbang.  Acuan : Analysis Manual. Nissan Chemical Industries, Ltd.
  • 12. Inovasi Instruksi Kerja Kadar air bebas dan kadar air kristal untuk Granulated Gypsum Plant Metode I Hasil Timbang dengan teliti ± 2,5 gr contoh dalam botol timbang (W1 g). Panaskan dalam oven pada 70 °C selama 45 menit. Dinginkan dalam desikator dan timbang (W2 g). Setelah contoh ditentukan kadar air bebas, pemanasan dilanjutkan dalam oven pada 250 °C selama 2 jam, dinginkan dalam desikator dan timbang (W3 g). Metode II Hasil Timbang dengan teliti ± 2,5 gr contoh dalam botol timbang (W1 g). Panaskan dalam oven pada 70 °C selama 2,5 jam. Dinginkan dalam desikator dan timbang (W2 g). Setelah contoh ditentukan kadar air bebas, pemanasan dilanjutkan dalam oven pada 250 °C selama 2 jam, dinginkan dalam desikator dan timbang (W3 g).
  • 13. Inovasi Instruksi Kerja Kadar air bebas dan kadar air kristal untuk Granulated Gypsum Plant Metode III Hasil Timbang dengan teliti ± 2,5 gr contoh dalam botol timbang (W1 g). Panaskan dalam oven pada 105 °C selama 1 jam. Dinginkan dalam desikator dan timbang (W2 g). Setelah contoh ditentukan kadar air bebas, pemanasan dilanjutkan dalam oven pada 250 °C selama 1 jam, dinginkan dalam desikator dan timbang (W3 g). Metode IV Hasil Timbang dengan teliti ± 2,5 gr contoh dalam botol timbang (W1 g). Panaskan dalam oven pada 70 °C selama 30 menit. Dinginkan dalam desikator dan timbang (W2 g). Setelah contoh ditentukan kadar air bebas, pemanasan dilanjutkan dalam oven pada 250 °C selama 2 jam, dinginkan dalam desikator dan timbang (W3 g).
  • 14. Tabel hasil perbandingan kadar air bebas dari keempat metode dengan metode nissan NO KADAR AIR METODE (%) NISSAN I II III IV 1 Bebas (Free H2O) 14,50 14,62 15,00 23,30 12,92 2 14,39 15,12 22,19 12,44 3 14,74 14,87 23,68 12,63 4 13,97 14,76 25,14 12,88 5 14,23 16,43 23,93 13,17 6 14,67 16,03 22,43 13,68 7 13,89 15,29 23,86 13,22 8 14,59 15,17 25,97 12,81 9 14,65 15,54 22,64 12,36
  • 15. Tabel hasil perbandingan kadar air kristal dari keempat metode dengan metode nissan NO KADAR AIR METODE (%) NISSAN I II III IV 1 Kristal (Combine H2O) 18,24 18,11 18,16 9,36 18,38 2 18,32 18,24 7,96 18,72 3 18,14 18,26 9,42 17,83 4 18,18 18,08 9,38 18,66 5 18,52 18,41 9,51 19,04 6 17,94 18,35 8,84 18,27 7 18,27 18,54 8,74 18,61 8 18,72 18,03 9,31 18,34 9 18,02 18,59 8,55 18,55
  • 16. Trend record perbandingan kadar air bebas antara keempat metode dengan metode nissan 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 1 2 3 4 5 6 7 8 9 KadarAieBebas(%) Perulangan Trend Record Perbandingan Kadar Air Bebas Batas Max (25 %) Metode Nissan Metode I Metode II Metode III Metode IV
  • 17. Trend record perbandingan kadar air kristal antara keempat metode dengan metode nissan 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 KadarAirKristal(%) Perulangan Trend Record Kadar Air Kristal Batas Min (18 %) Metode Nissan Metode I Metode II Metode III Metode IV
  • 18. NO KADAR AIR METODE (%) NISSAN I II III IV 1 Bebas (Free H2O) 14,50 14,62 15,00 23,30 12,92 2 14,39 15,12 22,19 12,44 3 14,74 14,87 23,68 12,63 4 13,97 14,76 25,14 12,88 5 14,23 16,43 23,93 13,17 6 14,67 16,03 22,43 13,68 7 13,89 15,29 23,86 13,22 8 14,59 15,17 25,97 12,81 9 14,65 15,54 22,64 12,36 Rerata (%) 14,42 15,36 23,68 12,90 Persen kesalahan metode (%) 0,57 5,91 63,33 11,03 Standart Deviasi (Simpangan Baku) 0,318 0,554 1,249 0,414 Varian 0,101 0,307 1,560 0,171 Tabel hasil rerata, persen kesalahan, standart deviasi, dan varian dari kadar air bebas
  • 19. Tabel hasil rerata, persen kesalahan, standart deviasi, dan varian dari kadar air kristal NO KADAR AIR METODE (%) NISSAN I II III IV 1 Kristal (Combine H2O) 18,24 18,11 18,16 9,36 18,38 2 18,32 18,24 7,96 18,72 3 18,14 18,26 9,42 17,83 4 18,18 18,08 9,38 18,66 5 18,52 18,41 9,51 19,04 6 17,94 18,35 8,84 18,27 7 18,27 18,54 8,74 18,61 8 18,72 18,03 9,31 18,34 9 18,02 18,59 8,55 18,55 Rerata (%) 18,25 18,30 9,01 18,49 Persen kesalahan metode (%) 0,04 0,30 50,62 1,36 Standart Deviasi (Simpangan Baku) 0,25 0,19 0,52 0,34 Varian 0,06 0,04 0,27 0,12
  • 20.  Berdasarkan data yang diperoleh, dapat ditentukan nilai akurasi dan nilai presisi dari data persen kesalahan, standart deviasi, dan varian untuk kadar air bebas dan air kristal.  Akurasi merupakan kedekatan nilai hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya atau nilai yang telah diakui secara konvensional. Nilai akurasi dapat diketahui melalui persen kesalahan metode, dimana nilainya tidak > 5% (Gandjar, 2007).
  • 21. Presisi merupakan seberapa dekat perbedaan nilai pada saat dilakukan pengulangan pengukuran (Riyadi, 2009). Presisi dapat diketahui dari nilai simpangan baku dan variansnya. Presisi dibagi menjadi dua kategori yaitu keterulangan (repeatability) dan ketertiruan (reproducibility).  Repeatibility merupakan niai presisi yang diperoleh jika seluruh pengukuran dihasilkan oleh satu orang analis dalam satu periode tertentu, menggunakan pereaksi dan peralatan yang sama dalam laboratorium yang sama.  Reproducibility merupakan nilai presisi yang dihasilkan pada kondisi yang berbeda, termasuk analis yang berbeda, atau periode dan laboratorium yang berbeda dengan analis yang sama.
  • 22.  Standar Deviasi merupakan suatu nilai yang menunjukkan tingkat variasi suatu kelompok data.  Varians adalah jumlah kuadrat dari selisih nilai data observasi dari nilai rata-ratanya, kemudian dibagi dengan jumlah observasinya. Varians merupakan kuadrat dari simpangan baku (standard deviasi). Dalam percobaan ini, menggunakan metode repeatability karena dilakukan oleh analis yang sama dengan periode, pereaksi dan laboratorium yang sama.
  • 23.  Persen kesalahan metode digunakan untuk menentukkan nilai akurasi, dimana semakin besar persen kesalahan metode, maka semakin kecil/rendah tingkat akurasinya dan begitupun juga sebaliknya.  Sedangkan, harga standart deviasi dan varians digunakan untuk menentukkan tingkat presisi. Semakin kecil standart deviasi dan varians, maka semakin tinggi tingkat presisinya karena menunjukkan kekonsistenan dan keajegan yang baik.  Dari keempat metode, metode yang memiliki persen kesalahan paling kecil untuk kadar air bebas dan kadar air kristal adalah metode I, dengan persen kesalahan sebesar 0,57 % untuk kadar air bebas dan 0,04 % untuk kadar air kristal. Sehingga, metode I merupakan metode yang memiliki tingkat akurasi atau kedekatan hasil yang paling baik terhadap metode nissan jika dibandingkan dengan ketiga metode lainnya.
  • 24.  Untuk nilai standart deviasi dan varians dari kadar air bebas, metode I merupakan metode yang memiliki presisi yang paling tinggi yaitu 0,318 untuk nilai standart deviasi dan 0,101 untuk nilai varians. Sehingga, metode I merupakan metode yang relatif konsisten dan memiliki sifat keajegan yang paling baik dibanding ketiga metode lain.  Sedangkan untuk kadar air kristal, metode II memiliki presisi yang lebih baik karena nilai standart deviasi dan variansnya paling kecil yaitu sebesar 0,19 dan 0,04. Pada urutan kedua, ditempati oleh metode I dengan nilai standart deviasi dan variansnya secara berturut-turut yaitu 0,25 dan 0,06. Namun dari segi efektivitas waktu, metode II kurang efektif karena waktu yang dibutuhkan jauh lebih lama dibanding metode I.
  • 25. ILUSTRASI GAMBAR  Pada gambar I, anggap bulatan merah sebagai nilai acuan. Hasil dari pengukuran menunjukkan nilai pengukuran mendekati nilai acuan dan perulangan pengukuran memiliki rentang yg dekat. Sehingga nilai akurasi dan presisinya tinggi. Gambar ini sesuai untuk metode I.  Pada gambar II, hasil menunjukkan bahwa nilai pengukuran mendekati nilai acuan, tetapi hasil pengulangan pengukuran memiliki rentang yang cukup jauh, sehingga presisinya rendah.  Pada gambar III, hasil pengukuran menjauhi nilai acuan, tetapi pengulangan pengukuran memiliki rentang yang dekat. Sehingga, nilai akurasinya rendah, tetapi presisinya tinggi.
  • 26. Kesimpulan 1. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, metode I memiliki akurasi dan presisi yang paling tinggi terhadap metode nissan jika dibandingkan dengan metode II, III, dan IV. 2. Metode I merupakan inovasi metode yang paling tepat dalam pelaksanaan efektivitas dan efisiensi waktu analisa, jika dibandingan dengan metode II, III, dan IV.
  • 27. Manfaat 1. Dapat menghemat waktu analisa, sehingga permintaan analisa free dan combine H₂O untuk GG plant dapat diselesaikan tepat pada waktunya.