3. 3: Alur Tujuan Pembelajaran
Rangkaian Tujuan Pembelajaran yg tersusun secara sistematis dan logis. Didesain
menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase.
1: Capaian Pembelajaran
Sebagai Pengganti dari KI/KD pd Kurikulum K’13. Dalam hal ini Capaian
pembelajaran memuat sekumpulan Kompetensi dan Lingkup materi yg
disusun secara komprehensif dalam bentuk Narasi
2: Tujuan Pembelajaran
Suatu Jabaran Kompetensi yg harus dicapai oleh peserta didik. Dalam
hal ini Tujuan Pembelajaran dpt dilaksanakan dlm satu kegiatan atau
lebih
Desain Pembelajaran pada
Kurikulum Merdeka
4: Modul Ajar
Sebagai opsi Perangkat Ajar RPP. Definisi dari modul ajar itu sendiri
merupakan sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan
7. Pengertian Capaian Pembelajaran
“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD.
Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata
pelajaran.”
(lihat: Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran)
Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu
tempuhnya (fase). Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan
strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa menentukan
strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal keberangkatan para peserta didik.
8. CP dan strategi mencapai CP menggunakan
Kerangka Kerja Understanding by Design
Understanding by Design merupakan sebuah kerangka kerja dengan fokus pada proses
perencanaan dan struktur yang memandu pengembangan kurikulum, asesmen, dan
instruksi pembelajaran. Proses perencanaan ini fokus pada dua hal:
1. Pengajaran dan asesmen untuk membangun pemahaman dan kemampuan learning
transfer (kemampuan mengimplementasikan hasil belajar dalam sebuah performa
otentik)
2. Merancang kurikulum “Terbalik” (backward), dengan mulai dari tujuan akhirnya
terlebih dulu
9. CP disusun menggunakan
metode Backward Design
Metode perancangan kurikulum pendidikan ini dimulai dengan menentukan tujuan
akhir yang diinginkan terlebih dahulu (Backward Design) sebelum menentukan
kegiatan pembelajaran dan asesmen yang digunakan.
Backward Design melibatkan 3 tahap perencanaan:
Identifikasi hasil
yang diinginkan
Menentukan
bukti-bukti yang
dapat diterima
Merencanakan
pengalaman
belajar dan
instruksi
10. Identifikasi hasil yang diinginkan - CP, TP dan ATP
Apa pembelajaran yang dapat terus
melekat, bernilai, dan bisa diterapkan dalam
kehidupan siswa, jauh setelah ia lulus mata pelajaran
tersebut?
11. KI KD di Lebur jadi apa? CP
CP di analisis jadi apa? TP
TP TP disusun lalu jadi ATP
Dari ATP jadi Modul
Ajar….Hore
12. Sumber: OECD (2018)
Jika dianalogikan dengan sebuah perjalanan berkendara,
CP memberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu
untuk mencapainya (fase).
Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap pengemudi
memiliki kebebasan untuk memilih jalur, cara, dan alat
untuk menempuh perjalanan tersebut, yang disesuaikan
dengan titik keberangkatan, kondisi, kemampuan, dan
kecepatan masing-masing.
Dalam mencapai CP, kita perlu membangun kompetensi
untuk melakukan perjalanan tersebut agar tiba di tujuan
pada waktu yang ditentukan. Setiap satuan pendidikan
dipersilakan mengatur strategi efektif untuk mencapai
CP, sesuai dengan kemampuan dan potensinya.
Sumber gambar: https://www.theaa.com/driving-
school/driving-lessons/advice/show-me-tell-me
Elemen dalam CP
13. Elemen dalam CP
Jika pembelajaran ibarat sebuah perjalanan, diperlukan beberapa kompetensi esensial agar tepat
waktu dan selamat mencapai tujuan. Contohnya, jika ingin melakukan perjalanan dengan cara
mengemudikan mobil, ada beberapa elemen yang perlu dipelajari seperti mengenali bagian dan
cara kerja mobil, mengemudi, keselamatan mengemudi, navigasi dan pengendalian emosi. Masing-
masing elemen memiliki capaiannya sendiri yang saling menunjang agar seseorang dapat
memenuhi CP mengemudikan mobil.
Tentu saja jika perjalanan ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum, berjalan kaki, berlari,
bersepeda, atau berlayar, elemen Capaian Pembelajarannya sangat mungkin berbeda dengan
mengemudikan mobil. Mungkin elemennya lebih sedikit/banyak, mungkin mirip atau sama.
Elemen setiap mata pelajaran dapat memiliki persamaan atau perbedaan karakteristik satu
dengan lainnya.
14. Sumber: OECD (2018)
Garis finish CP ada di akhir kelas 12. Untuk mencapai garis finish
tersebut, pemerintah membuatnya ke dalam 6 etape yang disebut fase.
Setiap fase lamanya 1-3 tahun.
Penggunaan istilah “fase” dilakukan untuk membedakannya dengan
kelas karena peserta didik di satu kelas yang sama bisa jadi belajar
dalam fase pembelajaran yang berbeda.
Fase memberikan keleluasaan dan keadilan bagi guru dan siswa untuk
menyesuaikan rancangan pembelajaran dengan tahapan
perkembangan, kemampuan, minat, konteks, dan kecepatan belajar
siswa (Teaching at The Right Level).
Dengan penggunaan Fase, diharapkan siswa akan dapat memiliki
waktu lebih panjang untuk memahami dan mendalami konsep-konsep
dan keterampilan untuk mencapai sebuah kompetensi yang dibangun
CP.
sumber gambar:
https://momobil.id/news/penjelas
an-arti-indikator-huruf-di-
speedometer-mobil/
21. ELEMEN DALAM CP
Setiap CP suatu mata pelajaran memiliki beberapa elemen atau kelompok
kompetensi esensial yg berlaku sama untuk semua fase pada mata pelajaran
tersebut.
Masing-masing elemen tsbt memiliki capaian per fasenya sendiri yg saling
menunjang untuk mencapai pemahaman yg dituju
Elemen suatu mata pelajaran mungkin saja sama atau berbeda dg mata
pelajaran lainnya.
Contoh :
1. Dalam CP Matematika terdapat elemen Bilangan, Aljabar, pengukuran, Geometri, dan
Analisis Data dan peluang.
22. Secara umum, ada 3 langkah besar
dalam penyusunan perangkat ajar untuk suatu mata pelajaran:
22
2. Penyusunan Alur & Tujuan
Pembelajaran
3. Pengembangan Modul Ajar
1. Capaian Pembelajaran
23. • Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi yang
diharapkan dapat dicapai oleh siswa di akhir fase.
• CP terdiri dari 6 fase (A-F) atau tahapan yang meliputi
seluruh jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD,
SMP, SMA).
• Fase tersebut adalah: Fase A (kelas 1 – 2), Fase B (kelas
3 – 4), Fase C (kelas 5- 6), Fase D (kelas 7- 9), Fase E
(kelas 10), dan Fase F (kelas 11 – 12)
CAPAIAN
PEMBELAJA
RAN
ALUR
PEMBELAJARAN
Video Cara Membuat CP
https://www.youtube.com/live/DjYG5nIUA_M?si=RcHtg9M3XM5tqW7a
25. 3: Alternatif 3
Merumuskan Tujuan pembelajaran lintas Elemen CP .
1. Alternatif 1:
Merumuskan Tujuan pembelajaran secara langsung
berdasarkan CP
2: Alternatif 2
Merumuskan Tujuan pembelajaran dengan
Menganalisis Kompetensi dan Lingkup Materi pada CP
ALTERNATIF PERUMUSAN TP
31. 10 PRINSIP
Alur Tujuan Pembelajaran
1. ATP lbh Umum/bukan tujuan pembelajaran harian
2. ATP harus Tuntas satu fase tdk dipotong di tengah jln
3. ATP dikembangkan scr Kolaboratif, Fase Guru Kls 1 dan 2
4. ATP dikembangkan sesuai Karakteristik dan Kompetensi
5. ATP tdk perlu lintas fase/fase silang
6. Metode ATP hrs logis, sederhana ke rumit
7. Menguraikan dari elemen menjadi TP
8. ATP dapat bernomor/huruf utk menunjukan urutan
9. ATP menjelaskan Satu Alur Tujuan pembelajaran.
10. ATP Fokus pada pencapaian CP, bukan P3
35. Cara menyusun
ATP Kurikulum Merdeka
1. Menyortir dari konkret ke Abstrak = Metode penyortiran konten
konkret dan nyata untuk konten yang lebih abstrak dan
simbolis
2. Penyortiran deduktif= Metode penyortiran konten umum untuk konten
tertentu
3. Menyortir dari Mudah hingga lebih sulit= Metode penyortiran
konten termudah untuk konten yang paling sulit
4. Penortiran prosedural=Metode ini dilakukan dengan mengajarkan tahap
pertama suatu prosedur
5. Perancah= Metode penyortiran yang meningkatkan standar kinerja
39. 39
Alur Pembelajaran disusun untuk menjadi rangkaian tujuan pembelajaran sejak
awal hingga akhir setiap fase dari suatu Capaian Pembelajaran.
- Alur ini menjadi panduan guru dan siswa untuk mencapai CP di akhir fase
tersebut.
- Tujuan pembelajaran disusun secara kronologis berdasarkan urutan
pembelajaran dari waktu ke waktu.
Catatan Penting!
• Guru berhak untuk menyusun alur pembelajaran masing-masing, yang terdiri
dari rangkaian tujuan pembelajaran.
• Pemerintah menyediakan beberapa set alur untuk digunakan sebagai contoh
pengembangan kurikulum yang siap digunakan satuan pendidikan, dan panduan
untuk penyusunan perangkat ajar.
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
ALUR
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Video Contoh Membuat TP dan ATP SD
https://youtu.be/Y5A1UAoEc1w?si=MLjtrx6aXku1DBtv
40. 40
MODUL
AJAR
Seperti RPP, namun dilengkapi dengan
berbagai materi pembelajaran, lembar
aktivitas siswa, dan asesmen untuk
mengecek apakah tujuan pembelajaran
dicapai siswa
Perangkat ajar diharapkan membantu
guru mengajar menggunakan metode
terdiferensiasi
43. Pengertian Capaian Pembelajaran
“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD.
Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata
pelajaran.”
(lihat: Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran)
Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu
tempuhnya (fase). Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan
strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa menentukan
strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal keberangkatan para peserta didik.
44. • Berbentuk paragraf, yang berisi :
kompetensi minimum yang diharapkan
dapat dicapai oleh siswa di akhir suatu fase
• Disusun mengikuti 6 fase pembelajaran
yang masing-masing lamanya 1-3 tahun
• Bersifat global dan memberi ruang
keleluasaan bagi satuan Pendidikan untuk
mengembangkan sesuai kemampuan,
potensi dan konteksnya masing-masing
Capaian Pembelajaran
46. PRINSIP PENYUSUNAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Prinsip
Penyusunan Alur
dan Tujuan
Pembelajaran
Sederhana
dan
Informatif
Esensial dan
Kontekstual
Berkesinambungan
Pengoptimalan 3
Aspek Kompetensi
Merdeka
Belajar
Operasional
dan Aplikatif
Adaptif dan
Fleksibel
7
PRINSIP
47. PRINSIP PENYUSUNAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Sederhana dan
Informatif
Perumusan ATP dipahami oleh penulis sendiri maupun pengguna/pembaca. Hal ini dapat
dilakukan dengan menggunakan istilah atau terminologi yang umum dan tidak bermakna
ambigu atau tafsir ganda. Untuk penggunaan istilah khusus, penulis dapat menyertakan
penjelasan secukupnya dalam bentuk glosarium.
Esensial dan
Kontekstual
Memuat aspek pembelajaran yang sangat mendasar atau penting yakni kompetensi,
konten, dan hasil pembelajaran. Selain itu, juga mempertimbangkan penyediaan
pengalaman belajar yang relevan dengan kehidupan atau dunia nyata berupa aktivitas
yang menantang, menyenangkan dan bermakna.
Berkesinambungan
Antarfase dan antartujuan pembelajaran saling terkait dan merupakan capaian secara
runtut, sistematis, dan berjenjang untuk memeroleh CP yang telah ditetapkan dalam
setiap mata pelajaran. Penyusunan dilakukan secara kronologis berdasarkan urutan
pembelajaran dari waktu ke waktu.
48. PRINSIP PENYUSUNAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Pengoptimalan
tiga aspek
kompetensi
Pengoptimalan tiga aspek kompetensi yaitu: pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
berjenjang selaras dengan tahapan kognitif (mengingat, memahami, mengaplikasi,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta) serta dimensi pengetahuan (faktual –
konseptual – prosedural – metakognitif). Pengoptimalan juga dilakukan pada
penumbuhan kecakapan hidup (kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif) serta P3
(Beriman, berkebinekaan global, bergotong-royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri)
Merdeka Belajar
Prinsip utama penyusunan ATP adalah pemahaman istilah merdeka belajar antara lain: 1)
Memerdekakan siswa dalam berpikir dan bertindak pada ranah akademis dan bertanggung
jawab secara moral. 2) Memfasilitasi dan menginspirasi kreativitas siswa dengan
mempertimbangkan keunikan individualnya (kecepatan belajar, gaya dan minat). 3)
Mengoptimalkan peran dan kompetensi guru dalam merumuskan perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran.
49. PRINSIP PENYUSUNAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Operasional dan
Aplikatif
Rumusan ATP memvisualisasikan dan mendeskripsikan proses pembelajaran dan penilaian
secara utuh yang dapat menjadi acuan operasional yang aplikatif untuk merancang modul
ajar.
Adaptif dan
Fleksibel
Sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, karakteristik siswa, dan karakteristik satuan
pendidikan serta mempertimbangkan alokasi waktu dan relevansi antarmata pelajaran
serta ruang lingkup pembelajaran yakni intra kurikuler, kokurikuler, dan ekstra kurikuler.
50. PRINSIP PENYUSUNAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
• Perumusan dan penyusunan Alur dan Tujuan Pembelajaran berfungsi mengarahkan
guru dalam merencanakan, mengimplementasi dan mengevaluasi pembelajaran
secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis,
konsisten, terarah dan terukur.
• Penggunaan kata kerja operasional dalam rumusan tujuan pembelajaran memfasilitasi
guru dalam mengidentifikasi indikator atau kegiatan/aktivitas pembelajaran yang
tentunya sangat terkait dengan pemilihan materi ajar dan jenis evaluasi pembelajaran
baik formatif maupun sumatif.
Hal yang perlu diingat!
51. 51
ALUR
PEMBELAJARAN
TUJUAN
PEMBELAJARAN
• Tujuan Pembelajaran (TP) merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek
kompetensi yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh
siswa dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran, disusun secara
kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu yang
menjadi prasyarat menuju CP.
• Rumusan tujuan pembelajaran tidak hanya mencakup tahapan kognitif
(mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi,
dan mencipta) dan dimensi pengetahuan (faktual, konseptual,
procedural, metakognitif) tetapi juga mengikutsertakan perilaku
capaian seperti kecakapan hidup (kritis, kreatif, komunikatif, dan
kolaboratif) serta profil pelajar Pancasila (Beriman, berkebinekaan
global, bergotong-royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri).
52. Konsep Tujuan Pembelajaran
Secara operasional komponen Tujuan Pembelajaran dapat memuat 3 aspek berikut ini:
KOMPETENSI
Kompetensi adalah kemampuan yang dapat didemonstrasikan oleh siswa atau
diaktualisasikan dalam bentuk produk atau kinerja (abstrak dan konkret) yang
menunjukkan siswa telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran.
Gunakan Kata Kerja Operasional dapat diamati, mengacu pada Taksonomi Bloom yang
direvisi.
Contoh: Peserta didik dapat menyajikan solusi utk menangani perubahan kondisi alam di
permukaan bumi akibat faktor manusia
53. Konsep Tujuan Pembelajaran
Secara operasional komponen Tujuan Pembelajaran dapat memuat 3 aspek berikut ini:
KONTEN
Konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang diperoleh siswa melalui
pemahaman selama proses pembelajaran di akhir satu unit pembelajaran.
Apa ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir satu unit
pembelajaran? Pertanyaan apa yang perlu dapat dijawab siswa setelah mempelajari unit
tersebut?
Contoh: perubahan kondisi alam di permukaan bumi akibat faktor manusia.
54. Konsep Tujuan Pembelajaran
Secara operasional komponen Tujuan Pembelajaran dapat memuat 3 aspek berikut ini:
VARIASI
Variasi adalah sebuah keterampilan berpikir apa saja yang perlu dikuasai siswa untuk dapat
mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan keterampilan berpikir kreatif, kritis, dan
tingkat tinggi, seperti mengevaluasi, menganalisis, memprediksi, menciptakan, dan lain
sebagainya.
Keterampilan berpikir apa saja yg perlu dikuasai siswa untuk dapat mencapai tujuan
pembelajaran? Gunakan keterampilan berpikir yang bervariasi terutama HOTS.
Contoh: Menganalisa hubungan antara kegiatan manusia dengan perubahan alam di
permukaan bumi dan menarik kesimpulan penyebab-penyebab utamanya.
--> Dimana untuk bisa menganalisa hubungan dan menarik kesimpulan, peserta perlu
mengetahui, memahami, mengaplikasi materi tersebut