2. Pengertian Etik..
• Etik Berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang
menurut Araskar dan David berarti “kebiasaan”
model perilaku atau standart yang diharapkan.
• Etik adalah suatu ilmu yang mempelajari apa yang
baik dan apa yang buruk .
• Etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang
menentukan bagaimana sepatutnya manusia
hidup di dalam masyarakat sesuai aturan-aturan
atau prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku
(baik dan buruk).
4. Otonomy (Autonomy)
⮚ Tindakan untuk dirinya sendiri
• Individu mempunyai hak untuk membuat keputusan
dan mengambil tindakan secara bebas tanpa tekanan
dari luar.
• Menentukan nasibnya sendiri.
• Mengenali kapasitas dan perspektif seseorang.
• Hak untuk mendapatkan gambaran
• Hak untuk mengambil keputusan
• Tindakan diambil berdasarkan nilai dan keyakinan
seseorang.
5. Berbuat Baik (Beneficience)
⮚ Do good
• Seseorang memberikan tindakan yang terbaik bagi orang
lain.
• Sebagai dasar kepercayaan dalam keperawatan.
• Mencegah dan menghilangnya sesuatu yang berbahaya.
• Menepatkan pasien yang pertama.
• Pendekatan klien dengan cara holistik
• Kewajiban menolong orang lain sesuai aturan dan paling
dibutuhkan.
• Lenih dari sekedar kompetensi teknik tindakan.
6. Keadilan (Justice)
▪ Melakukan tindakan secara wajar.
▪ Individu menerima apa yang layak.
▪ Memberikan apa yang selayaknya diterima.
▪ Harus memberikan tindakan yang sama
▪ Kewajiban untuk menceritakan dengan benar.
▪ Tidak berbohong atau menipu yang lain.
7. Tidak Merugikan (Non maleficience)
⮚Tidak melakukan tindakan yang berbahaya
• Menghindarkan dari sesuatu yang berbahaya seengaja
atau tidak sengaja.
• Sebagai dasar dari beberapa aturan dalam
keperawatan.
8. Kejujuran (Veracity)
⮚Kewajiban untuk menceritakan dengan benar
⮚Tidak berbohong atau menipu yang lain
⮚Menghormati orang lain
⮚Memberikan janji secara tidak langsung
⮚Hubungan saling percaya
9. Menepati janji (Fidelity)
• Kewajiban seseorang dengan keyakinannya untuk
membuat komitmen terhadap dirinya dan orang lain.
• Dalam perawatan kesehatan, termasuk keyakinan
penuh terhadap profesi atau loyal terhadap
kesepakayan dan menerima tanggung jawab sebagai
bagian dari praktik profesi.
10. Kerahasiaan (Confidentiality)
• Keadaan kasus yang diraahasiakan
• Seseorang mempercayakan informasi taanpa otoritasi
• Seseorang mempunyai kontrol lebih terhadap
informasi orang lain
• Dalam konteks hubungan profesional.
12. Pengertian Legal..
⮚Legal adalah sesuatu yang dianggap sah oleh hukum
dan undang-undang.
⮚Perawat perlu tahu tentang hukum yang mengatur
praktinya untuk:
1. Memberikan kepastian bahwa keputusan dan
tindakan perawat yang dilakukan konsisten dengan
prinsip-prinsip hukum.
2. Melindungi perawat.
13. Berbagai Aspek Legal dalam Keperawatan
⮚ Fungsi hukum dalam praktik keperawatan:
1. Hukum memberikan kerangka untuk menentukan
tindakan keperawatan mana yang sesuai dengan hukum.
2. Membedakan tanggung jawab perawat dengan tanggung
jawab profesi yang lain.
3. Membantu menentukan batas-batas kewenangan
tindakan keperawatan mandiri.
4. Membantu dalam mempertahankan standar praktik
keperawatan dengan meletakan posisi memiliki
akuntabilitas dibawah hukum.
14. Pengambilan Keputusan Etik Keperawatan
• Langkah pertama yang penting dalam pengambilan
keputusan etik adalah memastikan bahwa masalah
memiliki muatan etik dan moral.
• Ketika orang yang mengambil keputusan adalah klien,
fungsi perawat adalah peran suportif.
• Suportif: Perawat membagi pengetahuan dan keahlian
kasus mereka dengan klien agar memungkinkan
mereka mengambil keputusan berdasarkan infomasi.
15. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan Etik
a. Faktor Iman (Tuhan YME)
b. Faktor Tabiat (Susunan Batin)
c. Faktor Lingkungan
d. Faktor Norma/ Hukum
e. Faktor situasi
16. Pengambilan keputusan etis yang terdiri dari 5
tahap yaitu:
1. Pengkajian dan Pengumpulan Data:
Pertimbangan stuasional, ti kesehatan, organisasi
2. Identifikasi Masalah:
Pertimbangan etika dan non etika
3. Mempertimbangkan Kemungkinan Tindakan:
pola pikir teleologi dan deontologi
17. Lanjutan…
4. Keputusan dan seleksi tindakan:
Kontribusi faktor internal, eksternal dan kualitas
keputusan dan tindakan.
5. Refleksi terhadap keputusan dan tindakan yang diambil
Refleksi keputusan dan tindakan
18. 3 Model pengambilan keputusan:
1. Keputusan etis yang berpusat pada pasien.
2. Keputusan etis yang berpusat pada dokter.
3. Keputusan etis yang berpusat pada birokrasi.
20. Definisi
Dokumen : Menurut (Tungpalan, 1983); Dokumen adalah
suatu catatan atau rekaman yang dapat dibuktikan
keabsahannya atau dapat dijadikan bukti dalam
persoalan hukum.
Proses Pendokumentasian : Rangkaian proses “action”
dari mencatat atau merekam peristiwa dari sesuatu
objek atau aktifitas pemberian jasa atau pelayanan
yang dianggap berharga dan penting
Aspek Legal Dokumen
Keperawatan
20
21. Dokumen Keperawatan
@ Merupakan bukti dari kegiatan pencatatan atau
pelaporan
@ Berkaitan dengan aktifitas pelaksanaan proses
keperawatan kepada klien
@ Berguna bagi kepentingan klien, perawat dan
mitra kerja.
Aspek Legal Dokumen Keperawatan
21
22. Definisi lain Dokumen Keperawatan :
1. Merupakan suatu informasi lengkap yang
meliputi status kesehatan klien & kebutuhan
klien.
2. Mencakup kegiatan asuhan keperawatan serta
respons klien terhadap asuhan keperawatan
yang diterimanya.
Aspek Legal Dokumen
Keperawatan
22
23. Rangkaian Proses Dokumentasi Keperawatan (1)
❑ Proses pendokumentasian harus dibuat segera setelah
selesai memberikan proses keperawatan
❑ Pembuatannya merupakan rangkaian kegiatan yang
berkaitan & membentuk sirkulus
❑ Proses dimulai dari mendapatkan data langsung /
tidak langsung
❑ Proses diteruskan dgn mencatat & memilah data untuk
dimasukkan dalam kelompok tertentu
Aspek Legal Dokumen
Keperawatan
23
24. Rangkaian Proses Dokumentasi Keperawatan (2)
❑ Menginput data sesuai dengan jenisnya, menganalisa
data dengan memperhatikan data yang ditemukan oleh
kolega lain, menarik kesimpulan dari data tersebut ,
menentukan rencana , melaksanakan rencana dan pada
akhirnya melakukan evaluasi serta membuat umpan
balik untuk menyempurnakan hasil.
Aspek Legal Dokumen
Keperawatan
24
25. Pelayanan Kesehatan RS
❑ Merupakan tatanan / sistem yang terdiri dari banyak
komponen yang berhubungan dan saling
mempengaruhi.
❑ Pelayanan kesehatan Rumah Sakit merupakan
gabungan berbagai upaya pelayanan seperti :
pelayanan medik, pelayanan keperawatan, pelayanan
laboratorium, pelayanan radiologi, pelayanan
rehabilitasi medik dsb.
❑ Semua pelayanan tersebut saling berhubungan dan
berinteraksi dengan tujuan yang sama.
Aspek Legal Dokumen
Keperawatan
25
26. Pelayanan Keperawatan (1)
❑ Merupakan bagian integral dari pelayanan Kesehatan
di RS
❑ Memiliki porsi porsi terbesar dari pelayanan kesehatan
di RS
❑ Memiliki Tujuan yang sama dengan pelayanan lain di
RS
❑ Dalam prosesnya selalu berinteraksi dengan pelayanan
lain (medik,lab,radiologi, fisioterapi, dll)
Aspek Legal Dokumen
Keperawatan
26
27. Pelayanan Keperawatan (2)
❑ Penerapannya dilaksanakan secara profesional
❑ Mengupayakan pendekatan “Biopsikososial & Spiritual
“ dan berpayung pada “Kaidah Hukum & Etika
Keperawatan “
❑ Selalu berubah mengikuti perkembangan ilmu dan
teknologi
❑ Mampu memberikan pelayanan pada masyarakat
sesuai dengan kebutuhan & keinginan masyarakat
Aspek Legal Dokumen
Keperawatan
27
28. Aspek legal Dokumentasi Keperawatan (1)
o Dalam Undang-Undang RI No.23 Tahun 1992, Tentang
Kesehatan, tercantum : Bahwa Penyembuhan penyakit
dan pemulihan kesehatan dilakukan dengan
pengobatan dan atau perawatan
o Bertolak dari dasar tersebut maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa Pelayanan Keperawatan jelas
memegang peranan penting di dalam Penyembuhan
penyakit dan Pemulihan kesehatan
Aspek Legal Dokumen
Keperawatan
28
29. Aspek legal Dokumentasi Keperawatan (2)
o Dalam pelaksanaan tugas perawat memerlukan data
kesehatan klien sebagai dasar dari penentu model
asuhan keperawatan, oleh karenanya sangat
diperlukan suatu Pendokumentasian Keperawatan
o Harus diyakini bahwa Keberhasilan Tujuan
Keperawatan akan sangat bergantung pada
keberhasilan Mekanisme Pendokumentasian.
Aspek Legal Dokumen
Keperawatan
29
30. Aspek legal Dokumentasi Keperawatan (3)
❑ Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, No 32 tahun
1996, Tentang tenaga kesehatan Bab I, pasal 11, yang
menyatakan bahwa : Tenaga Kesehatan adalah setiap
orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk
jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan.
Aspek Legal Dokumen
Keperawatan
30
31. Aspek legal Dokumentasi Keperawatan (4)
o Dapat pahami dari Peraturan Pemerintah diatas adalah
dalam melakukan tugas dan kewenangannya perawat
harus dapat membuat keputusan asuhan keperawatan
yang akan dilakukan, proses tsb dilakukan berdasarkan
ilmu keperawatan, kemampuan tata kelola masalah &
kewenangan yang melekat pada profesi keperawatan.
Aspek Legal Dokumen
Keperawatan
31
32. Aspek legal Dokumentasi Keperawatan (5)
❑ Proses tatakelola masalah keperawatan tersebut
digambarkan dalam suatu lingkaran tidak terputus yang
tdd: Mengumpulkan data (data collecting) 🡪 Memproses
data (process) 🡪Luaran (output) 🡪 Umpan balik
(feedback).
❑ Untuk menunjang terlaksananya seluruh kegiatan
diatas diperlukan upaya pencatatan dan
pendokumentasian yang baik.
Aspek Legal Dokumen
Keperawatan
32
33. Empat hal yang sering menyebabkan munculnya
Masalah Hukum
1. Lalai tugas (wanprestasi) yang terjadi karena
keterbatasan tingkat keilmuan (lack of knowledge) dan
atau ketidak terampilan (lack of skill).
2. Bekerja tidak berdasarkan pada SOP (standar operasional
prosedur yang seharusnya).
3. Terdapat hubungan langsung yang menyebabkan
perlukaan atau fatal, dalam arti akibat kedua hal diatas
menyebabkan klien terancam dengan perlukaan atau
dapat berakibat fatal bagi jiwa klien.
4. Menimbulkan kerugian baik materiel maupun moril.
Aspek Legal Dokumen
Keperawatan
33
34. Aspek legal Dokumentasi Keperawatan (6)
o Berdasarkan Permenkes No. 269/Menkes/Per III/2008,
dinyatakan bahwa rekam medik adalah berkas yang
berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Aspek Legal Dokumen
Keperawatan
34
35. Aspek legal Dokumentasi Keperawatan (7)
o Jelas sekali dinyatakan bahwa rekam medik berisikan
berkas catatan baik catatan medik (dokter) maupun catatan
paramedik (perawat) dan catatan petugas kesehatan lain
yang berkolaborasi melakukan upaya pelayanan kesehatan
dimaksud
o Berdasarkan hal diatas serta melihat pada tanggung jawab
atas tugas profesi dengan segala risiko tanggung gugatnya
dihadapan hukum, maka dokumentasi keperawatan
memang benar diakui eksistensinya dan keabsahannya
serta mempunyai kedudukan yang setara dengan dokumen
medik lain
Aspek Legal Dokumen Keperawatan
35
36. Aspek legal Dokumentasi Keperawatan (8)
Dengan demikian jelas bahwa Undang - Undang, Peraturan
Pemerintah dan Permenkes yang berisikan tentang
kewajiban tenaga kesehatan untuk mendokumentasikan
hasil kerjanya didalam rekam kesehatan juga berlaku
untuk profesi keperawatan.
Aspek Legal Dokumen
Keperawatan
36
37. Substansi Dasar Dokumentasi Keperawatan (1)
Tujuan Utama dari Dokumentasi Keperawatan
1. Kepentingan komunikasi, yaitu : (1). Sebagai sarana koordinasi
asuhan keperawatan, (2). Untuk mencegah informasi
berulang, (3). Sarana untuk meminimalkan kesalahan &
meningkatkan penerapan asuhan keperawatan, (4) Mengatur
penggunaan waktu agar lebih efesien.
2. Memudahkan mekanisme pertanggungjawaban & tanggung
gugat, karena : (1). Dapat dipertanggungjawabkan baik
kualitas asuhan keperawatan dan kebenaran pelaksanaan, (2).
Sebagai sarana perlindungan hukum bagi perawat bila sampai
terjadi gugatan di pengadilan.
Aspek Legal Dokumen Keperawatan
37
38. Substansi Dasar Dokumentasi Keperawatan (2)
Dua hal penting yang harus diperhatikan dalam pembuatan
dokumentasi keperawatan
1. Selalu melakukan proses pencatatan yang aktual, faktual dan
realistik,
2. Hasil pencatatan yang dibuat harus jelas, sistematik dan
terarah.
Akurasi & kelengkapan dokumen keperawatan selain dapat
meningkatkan mutu asuhan keperawatan, juga dapat menghindari
kesalahan pembacaan, kesalahan dalam penilaian dan penentuan
dan kesalahan dalam penatalaksanaan yang dapat membahayakan
jiwa klien.
Aspek Legal Dokumen
Keperawatan
38
39. Standar Hukum Dokumen Keperawatan
1. Dokumentasi keperawatan harus Memenuhi & Memahami
Dasar Hukum
2. Catatan keperawatan memberikan informasi kondisi pasien
secara tepat meliputi proses keperawatan yang diberikan,
evaluasi berkala dan mencerminkan kewaspadaan
terhadap perburukan keadaan klien.
3. Memiliki catatan singkat komunikasi perawat dengan
dokter dan intervensi perawatan yang telah dilakukan
4. Memperhatikan fakta-fakta secara tepat dan akurat
mengenai penerapan proses keperawatan.
5. Selalu memperhatikan situasi perawatan pasien dan
mencatat secara rinci masalah kesehatan pasien terutama
pada pasien yang memiliki masalah yang kompleks atau
penyakit yang serius.
Aspek Legal Dokumen
Keperawatan
39
40. Persyaratan Kelengkapan Dokumen Keperawatan
1. Segeralah mencatat sesaat setelah selesai melaksanakan
suatu asuhan keperawatan.
2. Mulailah mencatat dokumentasi dengan waktu (tanggal,
bulan, tahun ) serta diakhiri dengan tanda tangan dan nama
jelas.
3. Catatlah fakta yang aktual dan berkaitan.
4. Catatan harus jelas, ditulis dengan tinta dalam bahasa yang
lugas dan dapat dibaca dengan mudah.
5. Periksa kembali catatan & koreksilah kesalahan sesegera
mungkin.
6. Buatlah salinan untuk diri sendiri karena perawat harus
bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas informasi
yang ditulisnya.
Aspek Legal Dokumen
Keperawatan
40
41. 7. Jangan menghapus atau menutup tulisan yang salah dengan cairan tipe ex
atau apapun, akan tetapi buatlah satu garis mendatar pada bagian tengah
tulisan yang salah, tulis kata “salah” lalu diparaf kemudian tulis catatan
yang benar disebelahnya atau diatasnya agar terlihat sebagai pengganti
tulisan yang salah.
8. Jangan menulis komentar yang bersifat mengkritik klien ataupun tenaga
kesehatan lain. Tulislah hanya uraian obyektif perilaku klien dan tindakan
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.
9. Hindari penulisan yang bersifat umum, diplomatis dan tidak terarah, akan
tetapi tulislah dengan lengkap, singkat, padat dan obyektif.
10. Bila terdapat pesanan ataupun instruksi yang meragukan berilah catatan /
tulisan : perlu klarifikasi
11. Jangan biarkan pada catatan akhir perawat kosong, tutuplah kalimat
dengan suatu tanda baca atau titik yang jelas yang menandakan bahwa
kalimat tersebut telah berakhir.
Aspek Legal Dokumen
Keperawatan
41
42. Beberapa Kesalahan Yang
Dapat Memunculkan Masalah Hukum
1. Kesalahan dalam administrasi pengobatan / salah
memberi obat
2. Kelemahan dalam supervisi diagnosis
3. Sebagai asisten dalam tindakan bedah lalai dalam
mengevaluasi peralatan operasi maupun bahan habis
pakai yang digunakan (kasa steril)
4. Akibat kelalaian menyebabkan klien terancam perlukaan
5. Penghentian obat oleh perawat
6. Tidak memperhatikan teknik a dan antiseptik yang
semestinya
7. Tidak mengikuti standar operasional prosedur yang
seharusnya
Aspek Legal Dokumen
Keperawatan
42
43. Penutup
Pemahaman tentang Undang-undang dan Peraturan
tentang dokumen keperawatan disertai peningkatan ilmu
dan keterampilan profesi keperawatan melalui
pendidikan dan pelatihan, dikuti dengan perubahan sikap
dan perilaku kearah yang lebih baik juga disertai dengan
keinginan untuk menerapkan pencatatan dokumentasi
keperawatan yang baik akan dapat menghindarkan
perawat dari ancaman gugatan hukum, disamping itu
dapat pula membantu dan atau menghindarkan mitra
kerja ataupun rumah sakit dari gugatan hukum yang
tidak perlu
Aspek Legal Dokumen
Keperawatan
43