Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mempelajari standar kesehatan pangan serta tips untuk mengelola usaha berdasarkan standar tersebut.
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
KeamananPangan
1.
2. BALAI BESAR POM DI PEKANBARU
BERSAMA RUMAH KREASI BUMN PERTAMINA
Disampaikan oleh:
Dra. Syarnida, Apt. MM.
(Plt. Kepala Balai Besar POM di Pekanbaru)
4. Keamanan Pangan
Undang-Undang No.18 Tahun 2012
Keamanan Pangan
adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah Pangan
dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang
dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan
manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan
budaya masyarakat sehingga aman untukdikonsumsi.
5. Inpres No. 3 Tahun 2017
Keamanan Pangan
Direktorat Pemberdayaan
Masyarakat dan Pelaku Usaha
2020
6. MENGAPA KEAMANAN PANGAN PENTING ?
JIKA PANGAN TIDAK AMAN :
Memperburuk
perekonomian –
Orang sakit tidak
bekerja, keluarga
menderita
Menyebabkan
sakit /
keracunan
pangan
Melemahnya
kualitas
generasi
muda
Industri
pangan/penjual
pangan –
produknya tidak
laku
Keamanan Pangan
7. APAKAH YANG
DIMAKSUD DENGAN
PANGAN AMAN?
FISIK BIOLOGI KIMIA
Rambut
Kuku Serangga
Kerikil
Kuman/
bakteri
Protozoa
Cacing
Parasit
Logam berat
Racun yang dihasilkan
jamur (mikotoksin)
Pangan harus bebas dari
bahaya biologis (mikroba),
kimia, dan fisik (benda asing)
Keamanan Pangan
Undang-Undang No.18 Tahun 2012
8. Contoh sumber cemaran bahaya biologis:
Air tercemar
Debu
Serangga (lalat, kecoa)
Hewan pengerat (tikus)
Hewan peliharaan
Peralatan kotor
Tangan yang kotor
Penjaja pangan
Pangan mentah
Bahaya Biologis|Mikroba|Kuman
Berbahaya karena dapat menyebabkan masalah pencernaan dan penyakit
9. Pangan mungkin mengandung bahan kimia seperti:
Pestisida
Bahan pembersih
Cat
Minyak pelumas
Logam berat
Racun alami
BTP melebihi batas yang diijinkan
Bahan berbahaya dilarang untuk pangan (formalin,
boraks, pewarna tekstil)
Cemaran dari bahan kemasan pangan (migrasi)
Bahaya Kimia
Berbahaya karena dapat menyebabkan masalah pencernaan dan penyakit
10. Pangan mungkin mengandung:
Potongan kayu
Pecahan kaca
Potongan logam
Potongan bagian tubuh serangga
Kerikil/pasir
Plastik
Rambut
Bahaya Fisik
Berbahaya karena dapat melukai dan atau menutup jalan nafas dan pencernaan
apabila tertelan
11. Keamanan Pangan
Masalah Klasik
Penggunaan
BTPmelebihi batas
yang diijinkan
CemaranMikroba
Karena Rendahnya
higiene dan sanitasi
Cemaran Kimia
Karena Kondisi
lingkungan tercemar
limbah industri
Penyalahgunaan
BahanBerbahaya
yang dilarang untuk pangan
seperti Formalin, RhodaminB,
Boraks, Methanil Yellow
13. Keamanan Pangan
Kasus Diare
Penyakit diare akibat
pangan tercemar di
Indonesia yang terjadi
dalam satutahun
10-22 JUTA
TOTALKASUS
± Rp.64,8 - 226,3 TRILYUN
PERKIRAANBEBAN EKONOMI
(On and Rahayu,2017)
Asia-Pasific Journal of Food Savety
and security
14. Keamanan Pangan
Kasus KLBKeracunan Pangan
25
17
14
13
1
2
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur Bali
NTB
kejadian luar biasa (KLB)
keracunan makanan
menempati urutan kedua
setelah KLBdifteri.
Direktorat Kesehatan Lingkungan dan Public
Health Emergency Operation Center
(PHEOC) | 2017
| Jumlah Kasus KLB Keracunan Pangan
13
12
15.
16. Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Pekanbaru
Jln. Diponegoro no. 10, Pekanbaru
Subsite : www.pom.go.id
FB : @bpompekanbaru
IG : bpompekanbaru
WA: 085805610203
082172653337
Setiap orang di sepanjang rantai makanan bertanggung jawab atas keamanan pangan dan memiliki peran yang harus dimainkan. Pemerintah, produsen, distributor, konsumen berperan untuk memerangi perubahan iklim yang sedang berlangsung, produksi pangan global dan sistem pasokan yang memengaruhi konsumen. Semua orang perlu memiliki concern yang sama terhadap keamanan pangan sekarang dan di masa depan.
Berdasarkan data WHO, penyakit yang diakibatkan pangan jumlahnya cukup besar
Setiap tahun penyakit akibat pangan menyebabkan 1 dari 10 orang menderita sakit. Jika dikumulatifkan menyebabkan dunia kehilangan 33 juta tahun usia produktif
Penyakit akibat pangan dapat mematikan, khususnya pada anak2 <5 tahun. Dari 420.000 kasus kematian anak, 1/3 nya disebabkan karena penyakit akibat pangan
Di Asia Tenggara, setiap tahun >150 juta orang sakit karena penyakit akibat pangan dan >175 ribu orang meninggal. Kasus ini termasuk 60 juta anak <5 tahun yang sakit dan 50.000 diantaranya meninggal
Kasus diare merupakan penyebab utama kematian. Agen penyebab utama diare: norovirus, Salmonella non tifoid dan E.coli pathogen
>1/2 penduduk dunia yang terinfeksi tifoid dan hepatitis A berasal dari Asia Tenggara
Foodborne Disease dapat dicegah dan setiap orang dapat berkontribusi untuk mencegahnya
Perkiraan beban ekonomi akibat penyakit bawaan makanan (diare) di Indonesia telah dikaji pada Tahun 2017. Sumber dan model data berasal dari Organisasi Kesehatan Dunia, dan sumber-sumber Indonesia, termasuk Badan POM yang digunakan untuk memvalidasi silang hasil dari setiap analisis.
Total perkiraan tahunan kasus-kasus FBD diare di Indonesia berkisar antara 10 – 22 juta kasus, dengan biaya diperkirakan Rp. 64,8 – 226,3 Trilyun.
Hasil penelitian serupa dengan yang ditemukan di negara lain dimana menunjukkan beban besar dan biaya tinggi akibat penyakit bawaan makanan, Hal ini menekankan perlunya tindakan pencegahan yang tepat untuk mengurangi beban ini
Berdasarkan data Public Health Emergency Operation Center tahun 2017, kejadian luar biasa (KLB) keracunan makanan menempati urutan kedua setelah KLB difteri.