SlideShare a Scribd company logo
1 of 62
PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN
IMPERIALISME BANGSA BARAT DI
INDONESIA
Motivasi Kedatangan Bangsa Eropa ke
Indonesia
Secara garis besar, ada dua jenis motivasi kedatangan bangsa
Eropa ke Indonesia, yaitu (1) motivasi umum dan (2) motivasi
khusus
Motivasi Umum
1) Adanya keinginan untuk
mendapatkan kekayaan
(Gold), kejayaan (Glory),
serta menyebarkan agama
Nasrani (Gospel)
2) Adanya keinginan untuk
membuktikan teori
Copernicus yang
menyatakan bahwa bumi itu
bulat
3) Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
yang semakin pesat
(terutama dalam bidang
perkapalan)
Motivasi Khusus
Kota Konstantinopel jatuh ke tangan Turki Usmani. Turki Usmani
kemudian melarang bangsa Eropa untuk membeli rempah-rempah di
kota Konstantinopel. Padahal, Konstantinopel menjadi satu-satunya
tempat bangsa Eropa untuk mendapatkan rempah-rempah.
Bangsa Eropa yang kebingungan karena tidak bisa mendapatkan
rempah-rempah, memutuskan untuk melakukan pelayaran. Pelayaran
ini bertujuan untuk mencari daerah penghasil rempah-rempah. Usaha
pelayaran bangsa Eropa dalam mencari daerah penghasil rempah-
rempah itu biasa disebut dengan istilah Penjelajahan Samudra
Jalur Penjelajahan Samudra
Bangsa Eropa
Spanyol
Spanyol bisa dikatakan sebagai pelopor Penjelajahan Samudra.
Pelayar Spanyol pertama yang berhasil melakukan Penjelajahan
Samudra adalah Christoper Colombus. Selain Colombus, pelayar
Spanyol yang juga tak kalah terkenal adalah Ferdinand Magellan.
Christoper Colombus
Colombus berlayar dari pelabuhan Spanyol ke arah barat melintasi samudra
Atlantik. Rombongan Colombus tiba di Kepulauan Bahama. Tempat pendaratan
Colombus ini kemudian diberi nama San Salvador. Di sana, Colombus mengira
bahwa rombongannya telah sampai di tanah India, sehingga penduduk asli di
tempat tersebut diberinya nama Indian. Setelah berada di San Salvador
beberapa minggu, rombongan Colombus berlayar menuju ke Haiti. Setelah
sampai ke Haiti, rombongan Colombus tidak melanjutkan perjalanannya dan
memilih untuk kembali ke negerinya.
Ferdinand Magellan
Sama seperti Colombus, Magellan berlayar ke arah barat melintasi samudra
Atlantik. Rombongan Magellan sempat mendarat di ujung selatan benua
Amerika. Dari ujung selatan benua Amerika tersebut, Magellan melanjutkan
perjalanannya melintasi samudra Pasifik. Hingga pada akhirnya, rombongan
Magellan sampai di Kepulauan Masava (Filipina).
Kedatangan Magellan ternyata mendapat tantangan dari penduduk pribumi,
sehingga pecahlah pertempuran antara keduanya. Magellan mengalami nasib
tragis. Ia tewas terbunuh. Rombongan Magellan yang masih hidup di bawah
pimpinan Sebastian del Cano melanjutkan pelayarannya menuju ke Maluku
untuk mendapatkan rempah-rempah. Setelah puas mendapatkan rempah-
rempah, atas petunjuk masyarakat Nusantara, rombongan Sebastian del Cano
berlayar ke arah barat melewati Samudra Hindia, Tanjung Harapan (ujung
selatan benua Afrika), hingga pada akhirnya, mereka bisa kembali ke Spanyol
Portugis
Ada dua pelayar Portugis yang terkenal, yaitu Bartholomeus Diaz
dan Vasco da Gama
Bartholomeus Diaz
Berbeda dengan Spanyol, rute Diaz
tidak menuju ke samudra Atlantik,
melainkan melintasi pantai barat
benua Afrika. Ketika sampai di ujung
selatan benua Afrika, rombongan
Diaz terserang badai, sehingga
mereka memutuskan untuk
mendarat di sana. Hingga pada
akhirnya, tempat rombongan Diaz
mendarat tersebut diberi nama
Tanjung Harapan (Cape of God).
Setelah sampai di Tanjung Harapan,
rombongan Diaz tidak melanjutkan
perjalanannya dan memilih untuk
kembali ke negerinya.
Vasco da Gama
Berbekal rute dari Diaz, Vasco da Gama berlayar melintasi pantai barat
Afrika dan singgah di Tanjung Harapan. Rombongan Vasco da Gama
kemudian melanjutkan pelayarannya melintasi samudra Hindia menuju ke
India. Hingga pada akhirnya, rombongan Vaso da Gama tiba di Goa (pantai
barat India). Di tempat itulah, Vasco da Gama berhasil mendapatkan
rempah-rempah. Namun, tampaknya ia belum puas. Oleh karena itu,
dikirimlah ekspedisi baru di bawah pimpinan Alfonso de Albuqurque. Misi
utama Alfonso de Albuqurque adalah merebut pasar rempah-rempah di
Malaka. Rencana Alfonso de Albuqurque ini pun berhasil. Malaka berhasil
direbut di tahun 1511.
Belanda
Sama seperti Portugis, Pelayar Belanda yang bernama Cornelis
de Houtman juga melintasi pantai barat Afrika, Tanjung Harapan,
dan berbelok ke arah timur menuju ke samudra Hindia. Hingga
pada akhirnya, rombongan Cornelis de Houtman bisa mendarat di
Banten.
Inggris
Sama seperti Vasco da Gama dari Portugis, pelayaran bangsa
Inggris juga sampai di India. Di sana, mereka mendirikan EIC
(East Indian Company) di tahun 1600 dan memusatkan
kekuatannya di Kalkutta.
VEREENIGDE OOST INDISCHE
COMPAGNIE
(VOC)
Latar Belakang Berdirinya VOC
1) Adanya persaingan yang tidak sehat
antara sesama pedagang Belanda dalam
kegiatan perdagangan rempah-rempah
2) Pemerintah Belanda merasa tersaingi
dengan kehadiran EIC (Serikat Dagang
Inggris)
Tujuan Berdirinya VOC
1) Menghindari persaingan yang tidak sehat
antar sesama kelompok pedagang
Belanda dalam kegiatan perdagangan
rempah-rempah
2) Memperkuat kedudukan Belanda dalam
menghadapi persaingan dengan para
pedagang negara lain
Dalam menjalankan tugasnya, VOC mendapat
hak-hak istimewa dari Pemerintah Belanda. Hak-
hak istimewa tersebut dikenal dengan sebutan
Hak Octrooi
Hak VOC (Hak OCTROOI)
1) Melakukan monopoli
perdagangan
2) Membentuk angkatan
perang sendiri
3) Melakukan peperangan
4) Mengadakan perjanjian
dengan kerajaan-kerajaan
setempat
5) Mencetak dan
mengeluarkan mata uang
sendiri
6) Mengangkat pegawai
sendiri
7) Memerintah di negeri
jajahan
Contoh Kegiatan VOC di Nusantara
Contoh kegiatan VOC yang paling utama adalah
melakukan monopoli perdagangan rempah-
rempah. Dalam menjalan monopolinya, VOC
melakukan pelayaran Hongi dan Ekstirpasi.
Pelayaran Hongi adalah operasi keamanan dalam
rangka menjaga dan mengawasi perdagangan
rempah-rempah. Sementara itu, Ekstirpasi adalah
kegiatan menebang, membakar, maupun
memusnahkan tanaman rempah-rempah agar tidak
terjadi over produksi sehingga harga rempah-
rempah tetap stabil.
Penyebab Bubarnya VOC
(31 Desember 1799)
VOC dibubarkan karena korupsi yang merajalela di kalangan
pegawainya serta utang yang kian menumpuk. Setelah bubar,
semua aset milik VOC diambil alih oleh Pemerintah Belanda.
Masa Pemerintahan
Republik Bataaf di Indonesia
Latar Belakang
Di tahun 1795, Prancis menyerang dan menduduki Belanda. Raja Belanda saat
itu, Willem V melarikan diri ke Inggris. Prancis kemudian membentuk
pemerintahan baru di negeri Belanda dengan nama Republik Bataaf. Orang
yang ditunjuk sebagai pemimpin Republik Bataaf adalah Louis Napoleon,
saudara Kaisar Prancis (Napoleon Bonaparte). Di tahun 1799, VOC dinyatakan
bubar, sehingga segala aset milik VOC diambil alih oleh Pemerintah Republik
Bataaf. Republik Bataaf kemudian memerintahkan Herman Willem Daendels
untuk datang ke Nusantara.
Secara garis besar, tugas utama Daendels di Nusantara ada dua,
yaitu (1) mempertahankan Nusantara pulau Jawa dari serangan
Inggris, serta (2) menciptakan berbagai program dan kebijakan
baru pasca transisi kekuasaan penjajah di Nusantara (dari VOC
ke tangan Pemerintah Republik Bataaf)
Program Kerja Daendels
Bidang Pertahanan
Dalam bidang pertahanan, Daendels
melakukan perekrutan tentara, pendirian
pabrik senjata, serta pembangunan jalan
raya mulai dari Anyer (Jawa Barat) hingga
Panarukan (Jawa Timur).
Jalan Raya Pos
Program Kerja Daendels
Bidang Pemerintahan
Dalam bidang pemerintahan, Daendels
membagi pulau Jawa menjadi 9 daerah
Prefektur. Selain itu, Daendels juga
menjadikan Bupati sebagai pegawai
pemerintah yang digaji tetap.
Program Kerja Daendels
Bidang Peradilan
Dalam bidang peradilan, Daendels
melakukan pemberantasan korupsi tanpa
pandang bulu dengan membentuk
membentuk tiga jenis peradilan, yaitu (1)
peradilan untuk orang Eropa, (2) peradilan
untuk orang Timur Asing, dan (3) peradilan
untuk kaum pribumi
Program Kerja Daendels
Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, Daendels
melakukan pemungutan pajak untuk
meningkatkan pemasukan negara,
meningkatkan penanaman hasil pertanian
yang laku di Eropa, serta menjual tanah
kepada pihak swasta
Akibat berbagai kebijakannya yang dianggap terlalu
otoriter, maka Daendels dipanggil pulang ke
negerinya. Posisi Gubernur Jenderal kemudian
diserahkan kepada Jan Willem Janssen. Tidak lama
memerintah, tentara Inggris berhasil mendarat di
pulau Jawa dan menyerang kedudukan pasukan Jan
Willem Janssen. Akibatnya, Jan Willem Janssen
terpaksa harus menyerahkan kekuasaannya melalui
sebuah perjanjian yang disebut Kapitulasi Tuntang
(1811).
Jan Willem Jansens
Isi Kapitulasi Tuntang
1) Nusantara diserahkan kepada Inggris
2) Semua tentara Republik Bataaf di
Nusantara harus ditahan
3) Pemerintahan Inggris tidak akan mengakui
utang-utang yang dibuat oleh pemerintahan
Republik Bataaf di Nusantara
4) Pegawai-pegawai Republik Bataaf yang
masih ingin bekerjasama dengan
pemerintah Inggris diperbolehkan untuk
tetap memegang jabatannya
MASA PEMERINTAHAN INGGRIS
DI NUSANTARA
(1811-1816)
Pasca Kapitulasi Tuntang, Lord Minto, Gubernur
Jenderal EIC yang berkedudukan di India,
mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai
penguasa di Nusantara dengan pangkat Letnan
Gubernur Jenderal. Sesampainya di Nusantara,
ia segera membuat berbagai program dan
kebijakan baru.
Lord Minto
Raffles
Program Kerja Raffles
Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, Raffles
mengenalkan sistem sewa tanah (Landrent).
Ketentuan Sistem Sewa Tanah
(Landrent)
1) Semua tanah adalah milik pemerintah.
2) Petani yang menggarap tanah dianggap
menyewa tanah kepada pemerintah.
3) Besaran uang sewa didasarkan pada
tingkat kesuburan tanah.
4) Rakyat diberi kebebasan untuk
menentukan jenis tanaman yang ingin
ditanamnya.
Kegagalan Sistem Sewa Tanah
(Landrent)
1) Sulit menentukan jumlah sewa apabila
terjadi gagal panen.
2) Sulit menentukan tingkat kesuburan
tanah.
3) Masyarakat pedesaan belum terbiasa
dengan sistem uang.
4) Terbatasnya jumlah pegawai.
Program Kerja Raffles
Bidang Pemerintahan
1) Dalam bidang pemerintahan, Raffles
membagi pulau Jawa menjadi 16
Karesidenan.
2) Peranan Bupati sebagai pemungut pajak
dihapuskan karena Bupati harus fokus
dalam menjalankan roda pemerintahan.
Program Kerja Raffles
Bidang Peradilan
Dalam bidang peradilan, Raffles membagi
tiga jenis pengadilan berdasarkan besar
jenisnya kesalahan, bukan pada warna kulit
seperti yang dilakukan Daendels.
Program Kerja Raffles
Bidang Sosial Budaya dan IPTEK
1) Merintis pembangunan Kebun Raya
Bogor
2) Menemukan spesies bunga terbesar di
dunia yang diberinya nama Rafflesia
Arnoldi
3) Melakukan penelitian di Candi Borobudur
4) Menulis buku History of Java
Kebun Raya Bogor
Rafflesia Arnoldi
Candi Borobudur
History of Java
Berakhirnya Pemerintahan Inggris
di Nusantara
Akibat berahirnya perang Napoleon, Inggris
harus mengembalikan Nusantara kepada
Inggris melalui Konvensi London (1814).
Dengan demikian, secara resmi, Nusantara
kembali menjadi milik Pemerintah Belanda
Masa Pemerintahan
Kolonial Belanda di Nusantara
Setelah mengambil alih Nusantara, Pemerintah Belanda dihadapkan pada
permasalahan sebagai berikut, yaitu: kekosongan kas negara akibat
membengkaknya biaya perang di negeri jajahan. Oleh karena itu, Johanes van
den Bosch mempunyai sebuah ide untuk mengisi kekosongan kas negara. Ide
tersebut dipresentasikan ke Pemerintah Belanda dan disetujui. Bahkan,
Johanes van den Bosch diangkat menjadi Gubernur Jenderal di Nusantara.
Johanes van den Bosch
Tahukah Kamu?
Menurut Johanes van den Bosch, cara paling
efektif untuk mengisi kas negara adalah
mendatangkan pemasukan yang sebesar-
besarnya dari penjualan tanaman berkualitas
ekspor (seperti kopi dan teh). Penanaman
tanaman berkualitas ekspor tersebut dilakukan
di tanah jajahan.
Pemerintah Belanda mengadopsi ide Johanes
van den Bosch ini dengan mencanangkan suatu
program yang disebut Cultuurstelsel.
Ketentuan Cultuurstelsel
(Berdasarkan Staatsblad 1834 No. 22)
1) Penduduk harus menyediakan seperlima lahan pertaniannya
untuk ditanami tanaman ekspor (kopi, teh, tembakau, dan
nila)
2) Lahan yang disediakan untuk tanam paksa bebas dari pajak
3) Hasil tanaman harus diserahkan kepada pemerintah
4) Kegagalan panen ditanggung oleh pemerintah (asalkan
bukan karena kesalahan petani)
5) Tanam paksa di bawah pengawasan Kepala Desa dan
Bupati, sedangkan pegawai pemerintah hanya melakukan
pengawasan secara umum
6) Penduduk yang bukan petani diwajibkan untuk bekerja di
perkebunan atau pabrik-pabrik milik pemerintah selama 65
hari dalam jangka waktu satu tahun
Dampak Cultuurstelsel
Bagi Pemerintah Kolonial Belanda
Bagi Pemerintah Kolonial Belanda,
Cultuurstelsel mendatangkan keuntungan
dari hasil penjualan tanaman di pasar
Eropa. Namun, bagi rakyat Indonesia,
Cultuurstelsel mendatangkan penderitaan.
Kenapa banyak rakyat Indonesia yang
menderita akibat Cultuurstelsel?
Penderitaan rakyat Indonesia ini disebabkan
karena adanya penyimpangan dalam
pelaksanaan Cultuurstelsel, yaitu:
1) Banyak penduduk yang harus menanami
lahannya melebihi ketentuan yang
berlaku (lebih dari seperlima luas lahan)
2) Banyak kegagalan panen yang tidak
ditanggung oleh pemerintah
3) Banyak penduduk bukan petani yang
dikenai kerja wajib melebihi ketentuan
yang berlaku (lebih dari 65 hari dalam
jangka waktu satu tahun)
Berakhirnya Sistem Tanam Paksa
Akibat mendapat kecaman dari kaum Liberal
yang menguasai parlemen di negeri
Belanda, sistem tanam paksa pada akhirnya
dihapus. Sebagai gantinya, Pemerintahan
Kolonial Belanda menerapkan sistem
ekonomi Liberal. Dalam praktiknya,
Pemerintah Kolonial Belanda menerbitkan
berbagai undang-undang yang mengatur
sistem ekonomi Liberal, salah satunya
adalah undang-undang Agraria 1870
Isi UU Agraria 1870
1) Sawah, kebun, dan ladang adalah milik
penduduk pribumi
2) Hutan dan pegunungan adalah milik
pemerintah
3) Pemerintah harus mengeluarkan surat
bukti kepemilikan tanah
4) Pihak swasta dapat menyewa tanah
(syarat dan ketentuan berlaku)
Tahukah Kamu?
Bagi rakyat Indonesia, pelaksanaan UU Agraria
1870 tetap saja membawa penderitaan.
Pembangunan jalan raya, rel kereta api,
jembatan, serta saluran irigasi masih tetap
dilakukan dengan metode kerja paksa. Selain itu,
rakyat Indonesia juga dibebani dengan pajak
yang tinggi.

More Related Content

What's hot

Kolonialisme inggris
Kolonialisme inggrisKolonialisme inggris
Kolonialisme inggrismichael park
 
Sejarah - Ancaman disintegrasi bangsa
Sejarah - Ancaman disintegrasi bangsaSejarah - Ancaman disintegrasi bangsa
Sejarah - Ancaman disintegrasi bangsaevin17
 
PPT Pelayaran Belanda
PPT Pelayaran BelandaPPT Pelayaran Belanda
PPT Pelayaran BelandaArmadira Enno
 
Kontingen garuda 345
Kontingen garuda 345Kontingen garuda 345
Kontingen garuda 345Fari Ardining
 
Proyek 2 : Perlawanan Rakyat Terhadap Bangsa Eropa di Nusantara
Proyek 2 : Perlawanan Rakyat Terhadap Bangsa Eropa di NusantaraProyek 2 : Perlawanan Rakyat Terhadap Bangsa Eropa di Nusantara
Proyek 2 : Perlawanan Rakyat Terhadap Bangsa Eropa di NusantaraMuhammad Iqbal
 
STRUKTUR-ORGANISASI-GERAKAN-PRAMUKA.ppt
STRUKTUR-ORGANISASI-GERAKAN-PRAMUKA.pptSTRUKTUR-ORGANISASI-GERAKAN-PRAMUKA.ppt
STRUKTUR-ORGANISASI-GERAKAN-PRAMUKA.pptogie6
 
Tokoh Tokoh Pelayaran Dunia_SMA NEGERI 1 KEJAYAN Kab Pasuruan
Tokoh Tokoh Pelayaran Dunia_SMA NEGERI 1 KEJAYAN Kab PasuruanTokoh Tokoh Pelayaran Dunia_SMA NEGERI 1 KEJAYAN Kab Pasuruan
Tokoh Tokoh Pelayaran Dunia_SMA NEGERI 1 KEJAYAN Kab Pasuruanputri_ikhma
 
Sejarah kedatangan bangsa spanyol
Sejarah kedatangan bangsa spanyolSejarah kedatangan bangsa spanyol
Sejarah kedatangan bangsa spanyollisna nurmala
 
BAB 7 REVOLUSI MENEGAKKAN PANJI-PANJI NKRI.ppt
BAB 7 REVOLUSI MENEGAKKAN PANJI-PANJI NKRI.pptBAB 7 REVOLUSI MENEGAKKAN PANJI-PANJI NKRI.ppt
BAB 7 REVOLUSI MENEGAKKAN PANJI-PANJI NKRI.pptDARIUSDARIUS30
 
Imperialisme dan kolonialisme klmp 4
Imperialisme dan kolonialisme klmp 4Imperialisme dan kolonialisme klmp 4
Imperialisme dan kolonialisme klmp 4Tita Rosita
 
Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia
Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia
Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia Sweet Angel Weismann
 
Modul pelatihan coding scratch level 2
Modul pelatihan coding scratch level 2Modul pelatihan coding scratch level 2
Modul pelatihan coding scratch level 2Eko Tete
 
Presentasi Landasan Yuridis
Presentasi Landasan Yuridis Presentasi Landasan Yuridis
Presentasi Landasan Yuridis Deaamanda13
 
Sorteio aniversário 01 ano - Lista de Participantes
Sorteio aniversário 01 ano - Lista de ParticipantesSorteio aniversário 01 ano - Lista de Participantes
Sorteio aniversário 01 ano - Lista de ParticipantesIsabelly Sarmento
 
Sejarah Indonesia SMA Kelas XI - Lahirnya VOC 1602-1799
Sejarah Indonesia SMA Kelas XI - Lahirnya VOC 1602-1799Sejarah Indonesia SMA Kelas XI - Lahirnya VOC 1602-1799
Sejarah Indonesia SMA Kelas XI - Lahirnya VOC 1602-1799MardeliaNF
 
Upaya Mengatasi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Upaya Mengatasi Ancaman Disintegrasi BangsaUpaya Mengatasi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Upaya Mengatasi Ancaman Disintegrasi BangsaFXC 41
 
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesiaPerjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesiaMeliana Siboro
 

What's hot (20)

Kolonialisme inggris
Kolonialisme inggrisKolonialisme inggris
Kolonialisme inggris
 
Sejarah - Ancaman disintegrasi bangsa
Sejarah - Ancaman disintegrasi bangsaSejarah - Ancaman disintegrasi bangsa
Sejarah - Ancaman disintegrasi bangsa
 
PPT Pelayaran Belanda
PPT Pelayaran BelandaPPT Pelayaran Belanda
PPT Pelayaran Belanda
 
Kontingen garuda 345
Kontingen garuda 345Kontingen garuda 345
Kontingen garuda 345
 
Proyek 2 : Perlawanan Rakyat Terhadap Bangsa Eropa di Nusantara
Proyek 2 : Perlawanan Rakyat Terhadap Bangsa Eropa di NusantaraProyek 2 : Perlawanan Rakyat Terhadap Bangsa Eropa di Nusantara
Proyek 2 : Perlawanan Rakyat Terhadap Bangsa Eropa di Nusantara
 
STRUKTUR-ORGANISASI-GERAKAN-PRAMUKA.ppt
STRUKTUR-ORGANISASI-GERAKAN-PRAMUKA.pptSTRUKTUR-ORGANISASI-GERAKAN-PRAMUKA.ppt
STRUKTUR-ORGANISASI-GERAKAN-PRAMUKA.ppt
 
Tokoh Tokoh Pelayaran Dunia_SMA NEGERI 1 KEJAYAN Kab Pasuruan
Tokoh Tokoh Pelayaran Dunia_SMA NEGERI 1 KEJAYAN Kab PasuruanTokoh Tokoh Pelayaran Dunia_SMA NEGERI 1 KEJAYAN Kab Pasuruan
Tokoh Tokoh Pelayaran Dunia_SMA NEGERI 1 KEJAYAN Kab Pasuruan
 
Sejarah kedatangan bangsa spanyol
Sejarah kedatangan bangsa spanyolSejarah kedatangan bangsa spanyol
Sejarah kedatangan bangsa spanyol
 
BAB 7 REVOLUSI MENEGAKKAN PANJI-PANJI NKRI.ppt
BAB 7 REVOLUSI MENEGAKKAN PANJI-PANJI NKRI.pptBAB 7 REVOLUSI MENEGAKKAN PANJI-PANJI NKRI.ppt
BAB 7 REVOLUSI MENEGAKKAN PANJI-PANJI NKRI.ppt
 
Imperialisme dan kolonialisme klmp 4
Imperialisme dan kolonialisme klmp 4Imperialisme dan kolonialisme klmp 4
Imperialisme dan kolonialisme klmp 4
 
Kolonialisme dan imperialisme
Kolonialisme dan imperialismeKolonialisme dan imperialisme
Kolonialisme dan imperialisme
 
Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia
Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia
Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia
 
Modul pelatihan coding scratch level 2
Modul pelatihan coding scratch level 2Modul pelatihan coding scratch level 2
Modul pelatihan coding scratch level 2
 
Presentasi Landasan Yuridis
Presentasi Landasan Yuridis Presentasi Landasan Yuridis
Presentasi Landasan Yuridis
 
Sorteio aniversário 01 ano - Lista de Participantes
Sorteio aniversário 01 ano - Lista de ParticipantesSorteio aniversário 01 ano - Lista de Participantes
Sorteio aniversário 01 ano - Lista de Participantes
 
Sejarah Indonesia SMA Kelas XI - Lahirnya VOC 1602-1799
Sejarah Indonesia SMA Kelas XI - Lahirnya VOC 1602-1799Sejarah Indonesia SMA Kelas XI - Lahirnya VOC 1602-1799
Sejarah Indonesia SMA Kelas XI - Lahirnya VOC 1602-1799
 
Upaya Mengatasi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Upaya Mengatasi Ancaman Disintegrasi BangsaUpaya Mengatasi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Upaya Mengatasi Ancaman Disintegrasi Bangsa
 
perang teluk
perang teluk perang teluk
perang teluk
 
Sejarah VOC
Sejarah VOCSejarah VOC
Sejarah VOC
 
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesiaPerjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia
 

Similar to kolonialisme dan imperialisme di Indonesiapptx

Kolonialisme & Imperialisme
Kolonialisme & ImperialismeKolonialisme & Imperialisme
Kolonialisme & ImperialismeAhmadFaqih16
 
Kedatangan_Bangsa_Eropa_ke_Indonesia.ppt
Kedatangan_Bangsa_Eropa_ke_Indonesia.pptKedatangan_Bangsa_Eropa_ke_Indonesia.ppt
Kedatangan_Bangsa_Eropa_ke_Indonesia.pptABDULMUTOHIRIN
 
Kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia
Kedatangan bangsa Eropa ke IndonesiaKedatangan bangsa Eropa ke Indonesia
Kedatangan bangsa Eropa ke IndonesiaApriliaNur2
 
Kedatangan_Bangsa_Eropa_ke_Indonesia.ppt
Kedatangan_Bangsa_Eropa_ke_Indonesia.pptKedatangan_Bangsa_Eropa_ke_Indonesia.ppt
Kedatangan_Bangsa_Eropa_ke_Indonesia.pptneni supartini
 
Kedatangan bangsa eropa
Kedatangan bangsa eropaKedatangan bangsa eropa
Kedatangan bangsa eropalisa widya
 
Zaman penjajahan
Zaman penjajahanZaman penjajahan
Zaman penjajahanFitri117
 
Imperialisme dan kolonialisme 8.pptx
Imperialisme dan kolonialisme 8.pptxImperialisme dan kolonialisme 8.pptx
Imperialisme dan kolonialisme 8.pptxrun2san
 
Imperialisme dan kolonialisme barat di indonesia
Imperialisme dan kolonialisme barat di indonesiaImperialisme dan kolonialisme barat di indonesia
Imperialisme dan kolonialisme barat di indonesiaGusti Arianzana
 
01. PPT Sejarah Indonesia XI - www.ilmuguru.org.pptx
01. PPT Sejarah Indonesia XI - www.ilmuguru.org.pptx01. PPT Sejarah Indonesia XI - www.ilmuguru.org.pptx
01. PPT Sejarah Indonesia XI - www.ilmuguru.org.pptxSMAN2MuaraAncalongCh
 
Tokoh-tokoh penjelajah samudera SMAN 1 KEJAYAN_KAB PASURUAN
Tokoh-tokoh penjelajah samudera SMAN 1 KEJAYAN_KAB PASURUANTokoh-tokoh penjelajah samudera SMAN 1 KEJAYAN_KAB PASURUAN
Tokoh-tokoh penjelajah samudera SMAN 1 KEJAYAN_KAB PASURUANsebelasips
 
MATERI KOLONIALISASI-IMPERIALISME KELAS XI.pptx
MATERI KOLONIALISASI-IMPERIALISME KELAS XI.pptxMATERI KOLONIALISASI-IMPERIALISME KELAS XI.pptx
MATERI KOLONIALISASI-IMPERIALISME KELAS XI.pptxDevitaWijayanti1
 
fdokumen.com_kelompok-7-sejarah-kolonialisme-dan-imperialisme-567ba7ec2f25b.ppt
fdokumen.com_kelompok-7-sejarah-kolonialisme-dan-imperialisme-567ba7ec2f25b.pptfdokumen.com_kelompok-7-sejarah-kolonialisme-dan-imperialisme-567ba7ec2f25b.ppt
fdokumen.com_kelompok-7-sejarah-kolonialisme-dan-imperialisme-567ba7ec2f25b.pptssuser12f1d9
 
Kedatangan_Bangsa_Barat_ke_Indonesia.doc
Kedatangan_Bangsa_Barat_ke_Indonesia.docKedatangan_Bangsa_Barat_ke_Indonesia.doc
Kedatangan_Bangsa_Barat_ke_Indonesia.docYanaNopiyana
 
Penjelajahan Samudera dan Masuknya Bangsa Barat-1.pdf
Penjelajahan Samudera dan Masuknya Bangsa Barat-1.pdfPenjelajahan Samudera dan Masuknya Bangsa Barat-1.pdf
Penjelajahan Samudera dan Masuknya Bangsa Barat-1.pdfUlulAzmiMuhammad1
 
Bab 2 proses kebangkitan nasional
Bab 2 proses kebangkitan nasionalBab 2 proses kebangkitan nasional
Bab 2 proses kebangkitan nasionalcah bagoez87
 
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892.pdf
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892.pdfkolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892.pdf
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892.pdfMeinaLegista
 
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892 (1).pdf
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892 (1).pdfkolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892 (1).pdf
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892 (1).pdfMeinaLegista
 

Similar to kolonialisme dan imperialisme di Indonesiapptx (20)

Kolonialisme & Imperialisme
Kolonialisme & ImperialismeKolonialisme & Imperialisme
Kolonialisme & Imperialisme
 
Kedatangan_Bangsa_Eropa_ke_Indonesia.ppt
Kedatangan_Bangsa_Eropa_ke_Indonesia.pptKedatangan_Bangsa_Eropa_ke_Indonesia.ppt
Kedatangan_Bangsa_Eropa_ke_Indonesia.ppt
 
Kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia
Kedatangan bangsa Eropa ke IndonesiaKedatangan bangsa Eropa ke Indonesia
Kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia
 
Kedatangan_Bangsa_Eropa_ke_Indonesia.ppt
Kedatangan_Bangsa_Eropa_ke_Indonesia.pptKedatangan_Bangsa_Eropa_ke_Indonesia.ppt
Kedatangan_Bangsa_Eropa_ke_Indonesia.ppt
 
Kedatangan bangsa eropa
Kedatangan bangsa eropaKedatangan bangsa eropa
Kedatangan bangsa eropa
 
Zaman penjajahan
Zaman penjajahanZaman penjajahan
Zaman penjajahan
 
Imperialisme dan kolonialisme 8.pptx
Imperialisme dan kolonialisme 8.pptxImperialisme dan kolonialisme 8.pptx
Imperialisme dan kolonialisme 8.pptx
 
Imperialisme dan kolonialisme barat di indonesia
Imperialisme dan kolonialisme barat di indonesiaImperialisme dan kolonialisme barat di indonesia
Imperialisme dan kolonialisme barat di indonesia
 
01. PPT Sejarah Indonesia XI - www.ilmuguru.org.pptx
01. PPT Sejarah Indonesia XI - www.ilmuguru.org.pptx01. PPT Sejarah Indonesia XI - www.ilmuguru.org.pptx
01. PPT Sejarah Indonesia XI - www.ilmuguru.org.pptx
 
BAB 1-.pptx
BAB 1-.pptxBAB 1-.pptx
BAB 1-.pptx
 
BAB 1-.pptx
BAB 1-.pptxBAB 1-.pptx
BAB 1-.pptx
 
Tokoh-tokoh penjelajah samudera SMAN 1 KEJAYAN_KAB PASURUAN
Tokoh-tokoh penjelajah samudera SMAN 1 KEJAYAN_KAB PASURUANTokoh-tokoh penjelajah samudera SMAN 1 KEJAYAN_KAB PASURUAN
Tokoh-tokoh penjelajah samudera SMAN 1 KEJAYAN_KAB PASURUAN
 
Sejarah wajib
Sejarah wajibSejarah wajib
Sejarah wajib
 
MATERI KOLONIALISASI-IMPERIALISME KELAS XI.pptx
MATERI KOLONIALISASI-IMPERIALISME KELAS XI.pptxMATERI KOLONIALISASI-IMPERIALISME KELAS XI.pptx
MATERI KOLONIALISASI-IMPERIALISME KELAS XI.pptx
 
fdokumen.com_kelompok-7-sejarah-kolonialisme-dan-imperialisme-567ba7ec2f25b.ppt
fdokumen.com_kelompok-7-sejarah-kolonialisme-dan-imperialisme-567ba7ec2f25b.pptfdokumen.com_kelompok-7-sejarah-kolonialisme-dan-imperialisme-567ba7ec2f25b.ppt
fdokumen.com_kelompok-7-sejarah-kolonialisme-dan-imperialisme-567ba7ec2f25b.ppt
 
Kedatangan_Bangsa_Barat_ke_Indonesia.doc
Kedatangan_Bangsa_Barat_ke_Indonesia.docKedatangan_Bangsa_Barat_ke_Indonesia.doc
Kedatangan_Bangsa_Barat_ke_Indonesia.doc
 
Penjelajahan Samudera dan Masuknya Bangsa Barat-1.pdf
Penjelajahan Samudera dan Masuknya Bangsa Barat-1.pdfPenjelajahan Samudera dan Masuknya Bangsa Barat-1.pdf
Penjelajahan Samudera dan Masuknya Bangsa Barat-1.pdf
 
Bab 2 proses kebangkitan nasional
Bab 2 proses kebangkitan nasionalBab 2 proses kebangkitan nasional
Bab 2 proses kebangkitan nasional
 
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892.pdf
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892.pdfkolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892.pdf
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892.pdf
 
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892 (1).pdf
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892 (1).pdfkolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892 (1).pdf
kolonialismedanimperialisme-151019110928-lva1-app6892 (1).pdf
 

Recently uploaded

UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 

Recently uploaded (20)

UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 

kolonialisme dan imperialisme di Indonesiapptx

  • 1. PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BANGSA BARAT DI INDONESIA
  • 2. Motivasi Kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia
  • 3. Secara garis besar, ada dua jenis motivasi kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia, yaitu (1) motivasi umum dan (2) motivasi khusus
  • 4. Motivasi Umum 1) Adanya keinginan untuk mendapatkan kekayaan (Gold), kejayaan (Glory), serta menyebarkan agama Nasrani (Gospel) 2) Adanya keinginan untuk membuktikan teori Copernicus yang menyatakan bahwa bumi itu bulat 3) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat (terutama dalam bidang perkapalan)
  • 5. Motivasi Khusus Kota Konstantinopel jatuh ke tangan Turki Usmani. Turki Usmani kemudian melarang bangsa Eropa untuk membeli rempah-rempah di kota Konstantinopel. Padahal, Konstantinopel menjadi satu-satunya tempat bangsa Eropa untuk mendapatkan rempah-rempah.
  • 6. Bangsa Eropa yang kebingungan karena tidak bisa mendapatkan rempah-rempah, memutuskan untuk melakukan pelayaran. Pelayaran ini bertujuan untuk mencari daerah penghasil rempah-rempah. Usaha pelayaran bangsa Eropa dalam mencari daerah penghasil rempah- rempah itu biasa disebut dengan istilah Penjelajahan Samudra
  • 8. Spanyol Spanyol bisa dikatakan sebagai pelopor Penjelajahan Samudra. Pelayar Spanyol pertama yang berhasil melakukan Penjelajahan Samudra adalah Christoper Colombus. Selain Colombus, pelayar Spanyol yang juga tak kalah terkenal adalah Ferdinand Magellan.
  • 9. Christoper Colombus Colombus berlayar dari pelabuhan Spanyol ke arah barat melintasi samudra Atlantik. Rombongan Colombus tiba di Kepulauan Bahama. Tempat pendaratan Colombus ini kemudian diberi nama San Salvador. Di sana, Colombus mengira bahwa rombongannya telah sampai di tanah India, sehingga penduduk asli di tempat tersebut diberinya nama Indian. Setelah berada di San Salvador beberapa minggu, rombongan Colombus berlayar menuju ke Haiti. Setelah sampai ke Haiti, rombongan Colombus tidak melanjutkan perjalanannya dan memilih untuk kembali ke negerinya.
  • 10. Ferdinand Magellan Sama seperti Colombus, Magellan berlayar ke arah barat melintasi samudra Atlantik. Rombongan Magellan sempat mendarat di ujung selatan benua Amerika. Dari ujung selatan benua Amerika tersebut, Magellan melanjutkan perjalanannya melintasi samudra Pasifik. Hingga pada akhirnya, rombongan Magellan sampai di Kepulauan Masava (Filipina).
  • 11. Kedatangan Magellan ternyata mendapat tantangan dari penduduk pribumi, sehingga pecahlah pertempuran antara keduanya. Magellan mengalami nasib tragis. Ia tewas terbunuh. Rombongan Magellan yang masih hidup di bawah pimpinan Sebastian del Cano melanjutkan pelayarannya menuju ke Maluku untuk mendapatkan rempah-rempah. Setelah puas mendapatkan rempah- rempah, atas petunjuk masyarakat Nusantara, rombongan Sebastian del Cano berlayar ke arah barat melewati Samudra Hindia, Tanjung Harapan (ujung selatan benua Afrika), hingga pada akhirnya, mereka bisa kembali ke Spanyol
  • 12. Portugis Ada dua pelayar Portugis yang terkenal, yaitu Bartholomeus Diaz dan Vasco da Gama
  • 13. Bartholomeus Diaz Berbeda dengan Spanyol, rute Diaz tidak menuju ke samudra Atlantik, melainkan melintasi pantai barat benua Afrika. Ketika sampai di ujung selatan benua Afrika, rombongan Diaz terserang badai, sehingga mereka memutuskan untuk mendarat di sana. Hingga pada akhirnya, tempat rombongan Diaz mendarat tersebut diberi nama Tanjung Harapan (Cape of God). Setelah sampai di Tanjung Harapan, rombongan Diaz tidak melanjutkan perjalanannya dan memilih untuk kembali ke negerinya.
  • 14. Vasco da Gama Berbekal rute dari Diaz, Vasco da Gama berlayar melintasi pantai barat Afrika dan singgah di Tanjung Harapan. Rombongan Vasco da Gama kemudian melanjutkan pelayarannya melintasi samudra Hindia menuju ke India. Hingga pada akhirnya, rombongan Vaso da Gama tiba di Goa (pantai barat India). Di tempat itulah, Vasco da Gama berhasil mendapatkan rempah-rempah. Namun, tampaknya ia belum puas. Oleh karena itu, dikirimlah ekspedisi baru di bawah pimpinan Alfonso de Albuqurque. Misi utama Alfonso de Albuqurque adalah merebut pasar rempah-rempah di Malaka. Rencana Alfonso de Albuqurque ini pun berhasil. Malaka berhasil direbut di tahun 1511.
  • 15. Belanda Sama seperti Portugis, Pelayar Belanda yang bernama Cornelis de Houtman juga melintasi pantai barat Afrika, Tanjung Harapan, dan berbelok ke arah timur menuju ke samudra Hindia. Hingga pada akhirnya, rombongan Cornelis de Houtman bisa mendarat di Banten.
  • 16. Inggris Sama seperti Vasco da Gama dari Portugis, pelayaran bangsa Inggris juga sampai di India. Di sana, mereka mendirikan EIC (East Indian Company) di tahun 1600 dan memusatkan kekuatannya di Kalkutta.
  • 18. Latar Belakang Berdirinya VOC 1) Adanya persaingan yang tidak sehat antara sesama pedagang Belanda dalam kegiatan perdagangan rempah-rempah 2) Pemerintah Belanda merasa tersaingi dengan kehadiran EIC (Serikat Dagang Inggris)
  • 19. Tujuan Berdirinya VOC 1) Menghindari persaingan yang tidak sehat antar sesama kelompok pedagang Belanda dalam kegiatan perdagangan rempah-rempah 2) Memperkuat kedudukan Belanda dalam menghadapi persaingan dengan para pedagang negara lain
  • 20. Dalam menjalankan tugasnya, VOC mendapat hak-hak istimewa dari Pemerintah Belanda. Hak- hak istimewa tersebut dikenal dengan sebutan Hak Octrooi
  • 21. Hak VOC (Hak OCTROOI) 1) Melakukan monopoli perdagangan 2) Membentuk angkatan perang sendiri 3) Melakukan peperangan 4) Mengadakan perjanjian dengan kerajaan-kerajaan setempat 5) Mencetak dan mengeluarkan mata uang sendiri 6) Mengangkat pegawai sendiri 7) Memerintah di negeri jajahan
  • 22. Contoh Kegiatan VOC di Nusantara Contoh kegiatan VOC yang paling utama adalah melakukan monopoli perdagangan rempah- rempah. Dalam menjalan monopolinya, VOC melakukan pelayaran Hongi dan Ekstirpasi. Pelayaran Hongi adalah operasi keamanan dalam rangka menjaga dan mengawasi perdagangan rempah-rempah. Sementara itu, Ekstirpasi adalah kegiatan menebang, membakar, maupun memusnahkan tanaman rempah-rempah agar tidak terjadi over produksi sehingga harga rempah- rempah tetap stabil.
  • 23. Penyebab Bubarnya VOC (31 Desember 1799) VOC dibubarkan karena korupsi yang merajalela di kalangan pegawainya serta utang yang kian menumpuk. Setelah bubar, semua aset milik VOC diambil alih oleh Pemerintah Belanda.
  • 25. Latar Belakang Di tahun 1795, Prancis menyerang dan menduduki Belanda. Raja Belanda saat itu, Willem V melarikan diri ke Inggris. Prancis kemudian membentuk pemerintahan baru di negeri Belanda dengan nama Republik Bataaf. Orang yang ditunjuk sebagai pemimpin Republik Bataaf adalah Louis Napoleon, saudara Kaisar Prancis (Napoleon Bonaparte). Di tahun 1799, VOC dinyatakan bubar, sehingga segala aset milik VOC diambil alih oleh Pemerintah Republik Bataaf. Republik Bataaf kemudian memerintahkan Herman Willem Daendels untuk datang ke Nusantara.
  • 26. Secara garis besar, tugas utama Daendels di Nusantara ada dua, yaitu (1) mempertahankan Nusantara pulau Jawa dari serangan Inggris, serta (2) menciptakan berbagai program dan kebijakan baru pasca transisi kekuasaan penjajah di Nusantara (dari VOC ke tangan Pemerintah Republik Bataaf)
  • 27. Program Kerja Daendels Bidang Pertahanan Dalam bidang pertahanan, Daendels melakukan perekrutan tentara, pendirian pabrik senjata, serta pembangunan jalan raya mulai dari Anyer (Jawa Barat) hingga Panarukan (Jawa Timur).
  • 29. Program Kerja Daendels Bidang Pemerintahan Dalam bidang pemerintahan, Daendels membagi pulau Jawa menjadi 9 daerah Prefektur. Selain itu, Daendels juga menjadikan Bupati sebagai pegawai pemerintah yang digaji tetap.
  • 30. Program Kerja Daendels Bidang Peradilan Dalam bidang peradilan, Daendels melakukan pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu dengan membentuk membentuk tiga jenis peradilan, yaitu (1) peradilan untuk orang Eropa, (2) peradilan untuk orang Timur Asing, dan (3) peradilan untuk kaum pribumi
  • 31. Program Kerja Daendels Bidang Ekonomi Dalam bidang ekonomi, Daendels melakukan pemungutan pajak untuk meningkatkan pemasukan negara, meningkatkan penanaman hasil pertanian yang laku di Eropa, serta menjual tanah kepada pihak swasta
  • 32. Akibat berbagai kebijakannya yang dianggap terlalu otoriter, maka Daendels dipanggil pulang ke negerinya. Posisi Gubernur Jenderal kemudian diserahkan kepada Jan Willem Janssen. Tidak lama memerintah, tentara Inggris berhasil mendarat di pulau Jawa dan menyerang kedudukan pasukan Jan Willem Janssen. Akibatnya, Jan Willem Janssen terpaksa harus menyerahkan kekuasaannya melalui sebuah perjanjian yang disebut Kapitulasi Tuntang (1811).
  • 34. Isi Kapitulasi Tuntang 1) Nusantara diserahkan kepada Inggris 2) Semua tentara Republik Bataaf di Nusantara harus ditahan 3) Pemerintahan Inggris tidak akan mengakui utang-utang yang dibuat oleh pemerintahan Republik Bataaf di Nusantara 4) Pegawai-pegawai Republik Bataaf yang masih ingin bekerjasama dengan pemerintah Inggris diperbolehkan untuk tetap memegang jabatannya
  • 35. MASA PEMERINTAHAN INGGRIS DI NUSANTARA (1811-1816)
  • 36. Pasca Kapitulasi Tuntang, Lord Minto, Gubernur Jenderal EIC yang berkedudukan di India, mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai penguasa di Nusantara dengan pangkat Letnan Gubernur Jenderal. Sesampainya di Nusantara, ia segera membuat berbagai program dan kebijakan baru.
  • 39. Program Kerja Raffles Bidang Ekonomi Dalam bidang ekonomi, Raffles mengenalkan sistem sewa tanah (Landrent).
  • 40. Ketentuan Sistem Sewa Tanah (Landrent) 1) Semua tanah adalah milik pemerintah. 2) Petani yang menggarap tanah dianggap menyewa tanah kepada pemerintah. 3) Besaran uang sewa didasarkan pada tingkat kesuburan tanah. 4) Rakyat diberi kebebasan untuk menentukan jenis tanaman yang ingin ditanamnya.
  • 41. Kegagalan Sistem Sewa Tanah (Landrent) 1) Sulit menentukan jumlah sewa apabila terjadi gagal panen. 2) Sulit menentukan tingkat kesuburan tanah. 3) Masyarakat pedesaan belum terbiasa dengan sistem uang. 4) Terbatasnya jumlah pegawai.
  • 42. Program Kerja Raffles Bidang Pemerintahan 1) Dalam bidang pemerintahan, Raffles membagi pulau Jawa menjadi 16 Karesidenan. 2) Peranan Bupati sebagai pemungut pajak dihapuskan karena Bupati harus fokus dalam menjalankan roda pemerintahan.
  • 43. Program Kerja Raffles Bidang Peradilan Dalam bidang peradilan, Raffles membagi tiga jenis pengadilan berdasarkan besar jenisnya kesalahan, bukan pada warna kulit seperti yang dilakukan Daendels.
  • 44. Program Kerja Raffles Bidang Sosial Budaya dan IPTEK 1) Merintis pembangunan Kebun Raya Bogor 2) Menemukan spesies bunga terbesar di dunia yang diberinya nama Rafflesia Arnoldi 3) Melakukan penelitian di Candi Borobudur 4) Menulis buku History of Java
  • 49. Berakhirnya Pemerintahan Inggris di Nusantara Akibat berahirnya perang Napoleon, Inggris harus mengembalikan Nusantara kepada Inggris melalui Konvensi London (1814). Dengan demikian, secara resmi, Nusantara kembali menjadi milik Pemerintah Belanda
  • 51. Setelah mengambil alih Nusantara, Pemerintah Belanda dihadapkan pada permasalahan sebagai berikut, yaitu: kekosongan kas negara akibat membengkaknya biaya perang di negeri jajahan. Oleh karena itu, Johanes van den Bosch mempunyai sebuah ide untuk mengisi kekosongan kas negara. Ide tersebut dipresentasikan ke Pemerintah Belanda dan disetujui. Bahkan, Johanes van den Bosch diangkat menjadi Gubernur Jenderal di Nusantara.
  • 53. Tahukah Kamu? Menurut Johanes van den Bosch, cara paling efektif untuk mengisi kas negara adalah mendatangkan pemasukan yang sebesar- besarnya dari penjualan tanaman berkualitas ekspor (seperti kopi dan teh). Penanaman tanaman berkualitas ekspor tersebut dilakukan di tanah jajahan.
  • 54. Pemerintah Belanda mengadopsi ide Johanes van den Bosch ini dengan mencanangkan suatu program yang disebut Cultuurstelsel.
  • 55. Ketentuan Cultuurstelsel (Berdasarkan Staatsblad 1834 No. 22) 1) Penduduk harus menyediakan seperlima lahan pertaniannya untuk ditanami tanaman ekspor (kopi, teh, tembakau, dan nila) 2) Lahan yang disediakan untuk tanam paksa bebas dari pajak 3) Hasil tanaman harus diserahkan kepada pemerintah 4) Kegagalan panen ditanggung oleh pemerintah (asalkan bukan karena kesalahan petani) 5) Tanam paksa di bawah pengawasan Kepala Desa dan Bupati, sedangkan pegawai pemerintah hanya melakukan pengawasan secara umum 6) Penduduk yang bukan petani diwajibkan untuk bekerja di perkebunan atau pabrik-pabrik milik pemerintah selama 65 hari dalam jangka waktu satu tahun
  • 57. Bagi Pemerintah Kolonial Belanda Bagi Pemerintah Kolonial Belanda, Cultuurstelsel mendatangkan keuntungan dari hasil penjualan tanaman di pasar Eropa. Namun, bagi rakyat Indonesia, Cultuurstelsel mendatangkan penderitaan.
  • 58. Kenapa banyak rakyat Indonesia yang menderita akibat Cultuurstelsel?
  • 59. Penderitaan rakyat Indonesia ini disebabkan karena adanya penyimpangan dalam pelaksanaan Cultuurstelsel, yaitu: 1) Banyak penduduk yang harus menanami lahannya melebihi ketentuan yang berlaku (lebih dari seperlima luas lahan) 2) Banyak kegagalan panen yang tidak ditanggung oleh pemerintah 3) Banyak penduduk bukan petani yang dikenai kerja wajib melebihi ketentuan yang berlaku (lebih dari 65 hari dalam jangka waktu satu tahun)
  • 60. Berakhirnya Sistem Tanam Paksa Akibat mendapat kecaman dari kaum Liberal yang menguasai parlemen di negeri Belanda, sistem tanam paksa pada akhirnya dihapus. Sebagai gantinya, Pemerintahan Kolonial Belanda menerapkan sistem ekonomi Liberal. Dalam praktiknya, Pemerintah Kolonial Belanda menerbitkan berbagai undang-undang yang mengatur sistem ekonomi Liberal, salah satunya adalah undang-undang Agraria 1870
  • 61. Isi UU Agraria 1870 1) Sawah, kebun, dan ladang adalah milik penduduk pribumi 2) Hutan dan pegunungan adalah milik pemerintah 3) Pemerintah harus mengeluarkan surat bukti kepemilikan tanah 4) Pihak swasta dapat menyewa tanah (syarat dan ketentuan berlaku)
  • 62. Tahukah Kamu? Bagi rakyat Indonesia, pelaksanaan UU Agraria 1870 tetap saja membawa penderitaan. Pembangunan jalan raya, rel kereta api, jembatan, serta saluran irigasi masih tetap dilakukan dengan metode kerja paksa. Selain itu, rakyat Indonesia juga dibebani dengan pajak yang tinggi.