Dokumen tersebut membahas tentang teknik berkomunikasi yang baik, mulai dari pentingnya tutur kata yang profesional, latihan kemampuan berbicara, penggunaan istilah asing yang tepat, teknik berbicara di depan umum, memberikan dan menerima kritik secara bijak, serta empat penghambat komunikasi yang harmonis.
2. Cara kita berbicara erat hubungannya
dengan kepribadian. Seorang profesional
harus memperhatikan tutur katanya. Sikap,
tutur bahasa, dan perilaku bisa diubah,
asalkan orang itu memiliki kemauan
2
3. Melatih Kemampuan Berbicara
Seorang profesional tidak hanya dilihat dari
penampilan luar (pakaian,aksesori,dsb), tetapi
juga dari tutur kata.
Kebiasaan berteriak-teriak, bahasa tubuh yang
berlebihan, emosional?
Semakin profesional, semakin sedikit body
language yang digunakan.
3
4. - Penggunaan Istilah Asing
“I ingin you seperti ini..”
Istilah asing yang sulit diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia
Istilah slank dalam pembicaraan formal? Non
formal? Mis: masbro; cyinn, dsb.
4
5. - Teknik Berbicara yang Baik
Bersikap ramah kepada siapapun
Ucapan harus jelas (pemilihan kata-kata)=>
menghindari miscommunication
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar kepada orang dari berbagai suku.
Kontak mata dengan lawan bicara.
Jangan menjatuhkan rekan kerja di hadapan
atasan, apalagi jika itu hanya sebuah kabar
burung.
5
6. - Teknik Berbicara di Depan Umum
Hanya orang berbakat yang mampu berbicara di
depan umum (?)
Ini bisa dilatih dengan membiasakan diri.
Salah satu keahlian pemimpin: berbicara di
depan forum, memimpin rapat, mengatasi
masalah, dsb.
6
7. Pelajari hal-hal berikut:
Tunjukkan sikap antusias terhadap situasi dan
pendengar => tercipta situasi interaktif.
Kontak mata kira-kira 5-15 detik, tatapan
berkeliling, bukan pada satu orang saja.
Perlihatkan ekspresi wajah tersenyum dengan
pandangan mata ke lawan bicara.
Sisipkan humor, hindari humor yang menyindir
dan porno.
Berikan pujian yang jujur
7
8. 3 Faktor Penting
Faktor verbal 7% (pesan yang kita sampaikan
termasuk kata-kata yang kita ucapkan)
Faktor vokal 38 % (intonasi, penekanan, dan
resonansi suara).
Faktor visual 55% (penampilan)
8
9. Komunikasi dengan Anak Buah
Bila anak buah cukup vokal dan sering bersuara
negatif => pelajari pribadinya, lakukan
pendekatan.
Menyediakan kotak saran
Sebagai pemimpin harus bisa
mengkomunikasikan hal-hal yang sensitif,
sehingga persepsi anak buah terhadap segala
kebijakan kita cukup baik.
9
10. Cara memberi kritik yang tepat adalah
memberikan kritik di saat orang tersebut
memintanya. Dengan kata lain, jika seseorang
tidak meminta kritik, kita tidak perlu
memberikannya
10
11. Bijak dalam Memberi & Menerima
Kritik
Lebih sering mengkritik daripada menerima
kritik (manusiawi).
Jarang orang meminta kritik. Hanya orang yang
siap untuk maju yang bersedia menerima dan
meminta kritik sebagai masukan bagi dirinya.
“Balok di pelupuk mata tidak tampak, kuman di
seberang lautan, tampak.”
11
12. Kritik ada yang halus, ada juga yang
menyakitkan/sarkastik.
Ada orang yang sensitif pada kritik, ada yang
bebal/cuek meski dikritik.
Kritik bisa lewat lisan maupun tulisan.
12
13. Kritik Membangun vs Kritik Menjatuhkan
Membedakannya, lihat dari cara orang
menyampaikannya.
Orang yang senang mengkritik => tidak tulus
Orang yang tulus menyampaikan kritik => bisa
melihat sisi positif kita.
Orang yang senang mengkritik tapi tidak mau
dikritik => egois, anggap sebagai angin lalu saja.
Ketika dikritik, lakukan cross checking.
Tanyakan jalan keluarnya
13
14. Empat Penghambat Komunikasi yang
Harmonis
Terbiasa bersikap sungkan
Sulit berkata “tidak”
Gengsi meminta maaf
Tidak mampu menguasai emosi
14