SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
MAKALAH
Ujian Akhir Semester
Sosiologi Komunikasi
“Proses Sosialisasi & Perubahan Sosial”
Disusun untuk Memenuhi nilai Ujian Akhir Semester
Mata kuliah Sosiologi Komunikasi
Kelompok 10
1. Olivia Putri Madani (44322010092)
2. Ami Rama Darmanet (44322010101)
3. Muhamad haekal (44322010093)
4. Benjamin Ariel (44322010099)
DOSEN PENGAMPU: Gadis Octory, S.Ikom, M.ikom
PROGRAM STUDI MARKETING COMMUNICATION
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
2023
ABSTRAK
Makalah ini membahas tentang proses sosialisasi dan perubahan sosial. Proses
sosialisasi adalah pengenalan kehidupan pada mahluk baru, dimana proses ini ditentukan oleh
susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Perubahan sosial dapat terjadi
melalui difusi, akulturasi, asimilasi, dan akomodasi. Makalah ini akan membahas lebih lanjut
tentang proses sosialisasi dan perubahan sosial serta pengaruhnya terhadap masyarakat.
Tujuan dari pembuatan makalah ini diharapkan berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita tentang Proses Sosialisasi & Perubahan Sosial sehingga kita
dapat mengggunakan dan mengamalkan apa yang terdapat di dalam isi makalah di kehidupan
kita dengan baik. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, meningaat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Diharapkan makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membaca
sekiranya laporan yang telah di susun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya.
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam
tentang topik ini kepada pembaca dan mendorong pemikiran kritis tentang bagaimana
sosialisasi dan perubahan sosial saling berhubungan dan berdampak pada kehidupan kita.
Kata Kunci:Sosiologi Komunikasi, Proses Sosialisasi, Perubahan sosial, kehidupan
masyarakat, budaya dan lingkungan sosial
Jakarta, 10 Juli 2023
Penyusun
DAFTAR ISI
Proses Sosialisasi & Perubahan Sosial
ABSTRAK........................................................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB 1 .........................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.......................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................6
1.3 Pembahasan ............................................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB 2…………….………………………………………………………………………………………………………………………………7
Tinjauan Pustaka…….…………………………………………………………………………………………………………………….7
BAB 3 & 4……….…………………………………………………………………………………………………………….…………….13
Hasil, Pembahasan & Penutup ……….…………………………………………………………………………………………. 13
KESIMPULAN......................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 27
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makalah ini membahas "Proses Sosialisasi dan Perubahan Sosial” Dalam hal ini, kami
menyusun makalah berdasarkan pemahaman umum kami tentang topik tersebut. Sosialisasi
dan perubahan sosial adalah konsep penting dalam sosiologi dan ilmu sosial secara umum.
Studi tentang sosialisasi membahas bagaimana individu menginternalisasi nilai-nilai, norma,
dan budaya dari lingkungan sosial mereka, sementara studi tentang perubahan sosial
membahas transformasi yang terjadi dalam masyarakat dari waktu ke waktu.
Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang proses
sosialisasi dan perubahan sosial, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya,
dampaknya, dan hubungan di antara keduanya. Hal ini penting karena sosialisasi memainkan
peran sentral dalam membentuk individu dan masyarakat, sementara perubahan sosial dapat
memiliki dampak signifikan pada kehidupan sehari-hari dan dinamika sosial.
Makalah ini mempelajari perubahan sosial memberikan wawasan tentang bagaimana
masyarakat beradaptasi, berevolusi, dan berkembang dalam menghadapi tantangan dan
perubahan dalam lingkungan sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Oleh karena itu,
memahami proses sosialisasi dalam konteks perubahan sosial menjadi penting.
Dunia saat ini mengalami perubahan sosial yang cepat dan kompleks. Globalisasi,
perkembangan teknologi, perubahan demografi, dan pergeseran nilai-nilai sosial adalah
beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan sosial di masa kini. Oleh karena itu,
memahami proses sosialisasi dan perubahan sosial dalam konteks sosiologi komunikasi
menjadi penting untuk menganalisis dan mengatasi tantangan sosial yang dihadapi oleh
masyarakat saat ini.
.
1.2 Rumusan Masalah
1. Proses komunikasi dalam social
2. Sletem sosial dan sistem media
3. Dampak komunikael (fungal dan diefungel)
4. Proses belajar sosial
5. Proses sosialleast & Perubahan sosial
1.3 Pembahasan
1. Proses komunikasi dalam social
Proses komunikasi dalam konteks sosial melibatkan pertukaran informasi, pikiran dan
perasaan antara individu atau kelompok dalam suatu komunitas. Komunikasi sosial
merupakan bagian penting dari interaksi manusia dan melibatkan berbagai elemen
yang bekerja sama untuk menyampaikan pesan, memahami pesan yang diterima dan
menanggapinya dengan tepat.
Berikut ini adalah komponen utama komunikasi sosial:
a. Pengirim (Pengirim):
Pengirim adalah orang atau kelompok yang ingin menyampaikan pesan. Mereka
menghasilkan pesan untuk transmisi. Pesan tersebut dapat berupa kata-kata, bahasa
tubuh, ekspresi wajah atau simbol lainnya.
b. pesan (pesan):
Pesan adalah informasi atau gagasan yang ingin disampaikan oleh pengirim. Pesan
dapat disampaikan secara verbal maupun non verbal. Pesan verbal meliputi
penggunaan kata-kata, sedangkan pesan nonverbal meliputi bahasa tubuh, nada
suara, ekspresi wajah, dan konteks sosial.
c. Saluran komunikasi (saluran komunikasi):
Saluran komunikasi adalah media atau metode dimana pesan dikirim dari pengirim ke
penerima. Contoh saluran komunikasi dalam konteks sosial adalah percakapan tatap
muka, panggilan telepon, pesan teks, email, media sosial, dll.
d. Penerima (penerima):
Penerima adalah orang atau kelompok yang menerima pesan yang dikirimkan oleh
pengirim. Adalah tugas penerima untuk memahami pesan yang diterima dan
menanggapinya dengan sesuai.
e. Penerjemah (juru bahasa):
Penerjemah adalah orang atau kelompok yang berusaha memahami pesan yang
diterima oleh penerima. Penerjemah mencoba menafsirkan pesan dan
menghubungkannya dengan konteks sosial, budaya, dan pengalaman mereka sendiri.
f. Feedback:
Umpan balik adalah tanggapan yang diberikan penerima kepada pengirim. Umpan
balik dapat berupa verbal atau non-verbal. Umpan balik memainkan peran penting
dalam memberi tahu penerima bagaimana mereka memahami pesan yang diterima.
g. Gejolak (kebisingan):
Interferensi adalah segala sesuatu yang mengganggu proses komunikasi dan dapat
mengakibatkan kesalahan dalam penyampaian atau pemahaman pesan. Interferensi
dapat berupa kebisingan, pesan yang tidak jelas, masalah teknis atau hambatan lain
untuk komunikasi yang efektif.
h.Konteks sosial:
Konteks sosial meliputi lingkungan, norma, budaya dan hubungan antara individu atau
kelompok yang berkomunikasi. Konteks sosial sangat penting untuk cara pesan
diterima dan dipahami.
Dalam proses komunikasi sosial pesan dapat berubah, disederhanakan atau bahkan
kehilangan maknanya selama fase yang berbeda. Itulah mengapa penting untuk
memiliki keterampilan komunikasi yang baik, seperti mendengarkan dengan cermat,
menggunakan bahasa yang jelas, memperhatikan ekspresi non-verbal, dan
mempertimbangkan konteks sosial, untuk memastikan komunikasi yang efektif dan
saling pengertian antara individu atau kelompok dalam lingkungan sosial.
2. Sistem sosial dan sistem media
Sistem sosial dan sistem media merupakan dua konsep yang saling berkaitan dan
mempengaruhi satu sama lain dalam konteks komunikasi dan interaksi manusia.
Berikut penjelasan dari kedua konsep tersebut:
a. Sistem sosial:
Sistem sosial menunjukkan pola interaksi, hubungan, dan struktur yang berlaku dalam
masyarakat. Ini mencakup berbagai individu, kelompok, organisasi dan lembaga yang
saling berhubungan dan berinteraksi dalam lingkungan sosial yang lebih besar. Sistem
sosial mencakup nilai, norma, peran, struktur sosial, dan hierarki yang membentuk
masyarakat. Dalam konteks sistem sosial, komunikasi memegang peranan penting
dalam memelihara, membentuk dan mempengaruhi hubungan dan interaksi antar
individu atau kelompok. Komunikasi berkontribusi untuk membangun identitas sosial,
menciptakan solidaritas, mengkoordinasikan tindakan dan memfasilitasi pertukaran
pengetahuan dan informasi dalam masyarakat.
b. Sistem lingkungan:
Sistem media massa adalah jaringan institusi, teknologi, dan praktik komunikasi yang
berfungsi untuk menyebarkan informasi, pesan, dan konten ke khalayak yang lebih
luas. Ini berlaku untuk media seperti koran, majalah, televisi, radio, media online dan
media sosial. Sistem media berperan sebagai saluran komunikasi yang berperan
penting dalam membentuk opini publik, menyampaikan berita, memberikan hiburan
dan mempengaruhi persepsi, sikap dan perilaku masyarakat. Sistem media massa
memungkinkan informasi disebarluaskan dengan cepat dan luas di berbagai bagian
masyarakat, memungkinkan interaksi sosial dan dialog antara individu atau kelompok
yang terpisah secara geografis. Hubungan antara sistem sosial dan sistem media:
Sistem sosial dan sistem media saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama
lain. Media adalah bagian dari sistem sosial yang lebih besar dan mencerminkan nilai,
norma, dan struktur sosial yang berlaku di masyarakat. Di sisi lain, media juga memiliki
pengaruh besar dalam membentuk sistem sosial, menyebarkan informasi, membentuk
opini publik, dan mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat.
Media sosial dan perkembangan teknologi digital telah mengubah dinamika sistem
dan media sosial secara signifikan. Orang-orang sekarang dapat berpartisipasi aktif
dalam pembuatan, berbagi, dan mengedit konten melalui platform media sosial. Ini
mengubah cara komunikasi dan interaksi sosial berlangsung dan memengaruhi
penyebaran informasi dan pesan ke seluruh masyarakat.
Pemahaman mendalam tentang sistem sosial dan media sangat penting untuk
menganalisis dan memahami kompleksitas komunikasi dan interaksi manusia dalam
masyarakat saat ini.
3. Proses belajar sosial
Komunikasi memiliki dampak besar pada berbagai aspek kehidupan manusia. Berikut
penjelasan dampak komunikasi baik fungsional maupun nonfungsional:
Fungsi komunikasi:
a. Memfasilitasi pertukaran informasi:
Fungsi utama komunikasi adalah untuk memungkinkan pertukaran informasi antara
individu atau kelompok. Komunikasi yang efektif memungkinkan berbagi ide,
pengetahuan, dan pengalaman, yang penting untuk pembelajaran, pengembangan,
dan kolaborasi.
b. Membangun hubungan sosial:
Komunikasi memainkan peran penting dalam membangun dan memelihara hubungan
sosial. Komunikasi memungkinkan individu untuk membentuk ikatan emosional,
membangun saling pengertian dan meningkatkan partisipasi dalam interaksi sosial.
Komunikasi yang baik antara orang-orang juga membantu untuk membangun
kepercayaan, saling menghormati dan solidaritas dalam masyarakat.
c. Mengkomunikasikan dan mempengaruhi sikap dan perilaku:
Komunikasi memengaruhi sikap, persepsi, dan perilaku individu. Komunikasi persuasif
memungkinkan individu untuk mempengaruhi keyakinan dan tindakan orang lain.
Komunikasi yang efektif juga berperan penting dalam membentuk budaya dan nilai-
nilai sosial yang berlaku dalam suatu masyarakat.
d. Mempromosikan kerja sama dan mencapai tujuan bersama:
Komunikasi yang baik mendukung kerjasama antar individu atau kelompok untuk
mencapai tujuan bersama. Komunikasi yang efektif memungkinkan individu untuk
bertukar ide, berkontribusi, memecahkan masalah dan mengkoordinasikan kegiatan.
Hal ini memungkinkan manfaat sinergis muncul dan mencapai hasil yang lebih baik.
Kesalahan komunikasi:
a. Kesalahpahaman dan kesalahpahaman:
Salah satu gangguan komunikasi adalah kesalahpahaman dan kesalahpahaman
antara penerima dan pengirim pesan. Ini mungkin karena gangguan dalam saluran
komunikasi, perbedaan budaya, penggunaan bahasa yang ambigu atau
ketidakmampuan untuk mendengarkan secara efektif. Kesalahpahaman dapat
mengganggu interaksi sosial dan menimbulkan konflik. Konflik dan oposisi:
Komunikasi yang tidak efektif atau tidak akurat dapat menyebabkan konflik dan
ketidaksepakatan antara individu atau kelompok. Salah tafsir, ketidaksabaran,
menggunakan bahasa yang kasar atau gagal menyampaikan pesan dapat
memperburuk konflik yang ada atau menciptakan konflik baru.
b. Manipulasi dan Penyalahgunaan:
Komunikasi dapat digunakan sebagai alat untuk memanipulasi orang lain atau
menyalahgunakan kekuasaan. Komunikasi yang tidak etis, seperti menyebarkan
informasi palsu atau memaksakan pendapat, dapat merugikan individu atau kelompok
tertentu dan merusak hubungan sosial.
c. Isolasi dan ketidakberdayaan:
Kurangnya atau terbatasnya komunikasi dapat menyebabkan isolasi sosial dan
perasaan tidak berdaya. Orang yang tidak memiliki keterampilan komunikasi yang
memadai mungkin merasa terpinggirkan dan kesulitan berpartisipasi secara efektif
dalam masyarakat.
Memahami fungsi dan disfungsi komunikasi membantu kita meningkatkan
keterampilan komunikasi kita dan menciptakan interaksi yang lebih positif dan efektif.
Penting untuk memperhatikan bagaimana kita mengirim dan menerima pesan dan
mencoba memahami konteks sosial dan budaya dalam komunikasi kita dengan orang
lain.
4. Proses sosialisasi & Perubahan social
a. proses sosial:
Sosialisasi adalah suatu proses dimana individu mempelajari dan menginternalisasi
norma, nilai, peran, dan pola perilaku yang berlaku dalam masyarakat tertentu. Hal ini
dilakukan melalui interaksi dengan orang tua atau anggota masyarakat yang
berpengalaman. Berikut langkah-langkah umum dalam proses sosialisasi:
b. Sosialisasi primer:
Fase ini terjadi pada awal kehidupan seseorang ketika mereka mempelajari norma
dan perilaku dasar dari keluarga dan lingkungan terdekat. Keluarga berperan penting
dalam menanamkan nilai, bahasa, norma dan harapan sosial pada anak.
c. Sosialisasi Sekunder:
Setelah sosialisasi primer, individu mulai berinteraksi dengan lingkungan yang lebih
luas, seperti teman sebaya, sekolah, agama, media, dan lembaga lainnya. Mereka
memperluas pemahaman mereka tentang norma sosial, peran dan nilai dalam
masyarakat.
d. Sosialisasi tersier:
Fase ini adalah tentang adaptasi individu terhadap kelompok atau subkultur tertentu
dalam masyarakat, misalnya kelompok kerja, organisasi sosial atau kelompok
kepentingan. Individu belajar untuk mengikuti aturan dan norma khusus kelompok dan
mengembangkan identitas sosial yang lebih kompleks.
e. Perubahan sosial:
Perubahan sosial adalah perubahan struktur, nilai, norma, dan pola perilaku yang
terjadi dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Perubahan sosial dapat terjadi pada
berbagai tingkatan, dari perubahan kecil hingga perubahan sosial yang besar. Berikut
adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan perubahan sosial:
f. faktor teknologi:
Perkembangan teknologi dan penemuan baru memiliki dampak yang signifikan
terhadap perubahan sosial. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seperti
internet dan media sosial telah mengubah cara manusia berinteraksi, berkomunikasi
dan menerima informasi.
g. Faktor-faktor ekonomi:
Perubahan sistem ekonomi, seperti industrialisasi, globalisasi atau revolusi ekonomi,
dapat mengakibatkan perubahan sosial yang signifikan. Perubahan struktur ekonomi
mempengaruhi lapangan kerja, distribusi kekayaan dan kebiasaan konsumsi
masyarakat.
h. Faktor Politik:
Perubahan struktur politik dan kekuasaan juga mendorong perubahan sosial.
Perubahan sistem pemerintahan, gerakan politik atau perubahan tatanan masyarakat
dapat mempengaruhi struktur sosial, hak asasi manusia dan partisipasi politik dalam
masyarakat.
i. Faktor demografis:
Perubahan komposisi demografi masyarakat, seperti pertumbuhan penduduk,
perubahan usia, migrasi atau urbanisasi, dapat menyebabkan perubahan sosial. Ini
dapat memengaruhi dinamika keluarga, pola pengeluaran, dan permintaan akan
layanan sosial.
J. Faktor Budaya:
Perubahan nilai, norma dan budaya dapat menyebabkan perubahan sosial. Interaksi
antar budaya yang berbeda, globalisasi budaya atau perubahan tren sosial dapat
mempengaruhi pola perilaku, penampilan dan identitas sosial suatu masyarakat.
Perubahan sosial bisa bertahap atau melibatkan perubahan yang tiba-tiba dan tiba-
tiba. Dalam beberapa kasus, perubahan sosial dapat menimbulkan konflik atau
instabilitas, sedangkan dalam kasus lain, perubahan sosial dapat menimbulkan
kemajuan dan perbaikan dalam kehidupan masyarakat. Perubahan sosial adalah
proses yang kompleks dan seringkali melibatkan interaksi dari banyak faktor yang
saling terkait.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Terori Sosiologi Komunikasi
FORUM 2
Technological Determinism Theory (Teori Determinisme Teknologi)
Teori ini dikemukakan oleh Marshall Mc Luhan pertama kali pada tahun 1962 dalam tulisannya
The Guttenberg Galaxy: The Making of Typographic Man. Ide dasar teori ini adalah bahwa
perubahan yang terjadi pada berbagai macam cara berkomunikasi akan membentuk pula
keberadaan manusia itu sendiri. Teknologi membentuk individu bagaimana cara berpikir,
berperilaku dalam masyarakat dan teknologi tersebut akhirnya mengarahkan manusia untuk
bergerak dari satu abad teknologi ke abad teknologi yang lain. Misalnya dari masyarakat suku
yang belum mengenal huruf menuju masyarakat yang memakai peralatan komunikasi cetak,
ke masyarakat yang memakai peralatan komunikasi elektronik
McLuhan berpikir bahwa budaya kita dibentuk oleh bagaimana cara kita berkomunikasi Paling
tidak ada beberapa tahapan yang layak disimak Pertama, penemuan dalam teknologi
komunikasi menyebabkan perubahan budaya Kedua, perubahan di dalam jenis-jenis
komunikasi akhirnya membentuk kehidupan manusia Ketiga sebagaimana yang dikatakan
McLuhan bahwa “Kita membentuk peralatan untuk berkomunikasi, dan akhirnya peralatan
untuk berkomunikasi yang kita gunakan itu akhirnya membentuk atau mempengaruhi
kehidupan kita sendiri”.
Kita belajar, merasa dan berpikir terhadap apa yang akan kita lakukan karena pesan yang
diterima teknologi komunikasi menyediakan untuk itu. Artinya, teknologi komunikasi
menyediakan pesan dan membentuk perilaku kita sendiri. Radio menyediakan kepada manusia
lewat indera pendengaran (audio), sementara televisi menyediakan tidak hanya pendengar an
tetapi juga penglihatan (audio visual). Apa yang diterpa dari dua media itu masuk ke dalam
perasaan manusia dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari kita Selanjutnya, kita ingin
menggunakannya lagi dan terus menerus. Bahkan McLuhan sampai pada kesimpulannya
bahwa media adalah pesan itu sendiri (the medium is the message)
Media tak lain adalah alat untuk memperkuat, memperkeras dan memperluas fungsi dan
perasaan manusia Dengan kata lain, masing-masing penemuan media baru yang kita betul-
betul dipertimbangkan untuk memperluas beberapa kemampuan dan kecakapan manusia
Misalnya, ambil sebuah buku. Dengan buku itu seseorang bisa memperluas cakrawala
pengetahuan, termasuk kecakapan dan kemampuannya Seperti yang sering dikatakan oleh
masyarakat umum, dengan buku, kita akan bisa “melihat dunia”.
Mengikuti teori ini, ada beberapa perubahan besar yang mengikuti perkembangan teknologi
dalam berkomunikasi. Masing-masing periode sama-sama memperluas perasaan, dan pikiran
manusia McLuhan membaginya ke dalam empat periode Di dalam masing-masing kasus yang
menyertai perubahan itu atau pergerakan dari era satu ke era yang lain membawa bentuk baru
komunikasi yang menyebabkan beberapa macam perubahan dalam masyarakat.
Contoh Studi Kasus dari teori Determinisme
“ Kajian Media Sosial dalam penerapan Teori Determinisme dengan konteks penggunaan
media sosial Youtube sebagai media dakwah ”
Media baru adalah istilah yang digunakan dalam menggambarkan perubahan suatu teknologi
dengan teknologi digital yang terhubung ke dalam internet atau media sosial. Ronal Rice
(1984) mendefinisikan sebuah media baru sebagai teknologi komunikasi yang memberi wadah
dan memungkinkan untuk terjadinya interaktivitas antara pengguna dan informasi.
Interaktivitas sendiri merupakan karakteristik dari media baru. Maka dari itu, pentingnya
sebuah media sosial dalam teknologi adalah menjangkau suatu informasi massa contohnya
Youtube.
Youtube merupakan media yang efektif untuk menyampaikan berbagai informasi, karena
melalui Youtube pesan-pesan atau informasi dapat sampai kepada audiensi dengan jangkauan
yang sangat luas. Hal ini dikuatkan karena media Youtube juga merupakan media yang bersifat
audio visual, artinya selain bisa didengar juga bisa dilihat. Oleh sebagian besar masyarakat
Indonesia Youtube dijadikan sebagai sarana hiburan dan sumber informasi utama. Di beberapa
daerah di negeri ini masyarakat banyak menghabiskan waktunya untuk menyaksikan Youtube.
Di sisi lain, dakwah juga memiliki sasaran yakni khalayak atau publik sebagaimana sasaran
Youtube. Kalau dakwah Islam dapat memanfaatkan media ini dengan efektif, maka secara
otomatis jangkauan dakwah akan lebih luas.
Dalam komunikasi konteks penggunaan media sosial pada suatu aplikasi bernama Youtube
digunakan oleh beberapa ulama atau ustadz untuk berdakwah. Berbicara tentang dakwah, di
era saat ini banyak para pendakwah melakukan berbagai metode. Metode salah satunya seperti
membuat konten-konten yang disebarluaskan di Youtube. Karena sejauh apa pun komunikasi
selalu mengisyaratkan adanya hubungan. Bahkan, hubungan yang dilakukan bukan hanya
sekedar kontak sosial. Maka, terjadi pertukaran informasi yang saling menguntungkan
membuat para umat manusia terpersuasi. Sehingga pentingnya dakwah melalui media sosial
adalah semata-mata mendorong umat manusia untuk membangun sebuah motivasi serta
mengingatkan kembali untuk taat pada perintah Allah Swt dan menjauhi larangannya melalui
konten-konten yang menarik dan informasi yang mudah untuk dipahami. Contohnya, seperti
kajian dakwah Ustadz Felix Siauw – Prinsip dakwah seorang muslim.
Forum 3
Network Theory / Teori Jaringan
Network Theory
Berkaitan dengan produksi komunikasi dan informasi dalam media baru, digunakan analisis
Network Theory. Dalam ilmu komputer dan jaringan, yang dimaksud dengan teori jaringan
adalah studi tentang grafik sebagai representasi hubungan simetris atau hubungan asimetris
antara objek diskret. Teori jaringan memiliki aplikasi di banyak disiplin ilmu termasuk World
Wide Web, Internet, jaringan sosial, dan lain-lain.
Perbedaan Media lama dengan Media baru
a) Media Lama
Media lama merupakan proses produksi dan penyimpanan data atau informasi yang dibagi
menjadi dua bagian yaitu media cetak (koran, majalah, tabloid) dan media elektronik (radio,
televisi).
b) Media Baru
Media Baru merupakan teknologi komunikasi digital yang terhubung dengan jaringan internet,
dimana dalam penyampainnya harus di distribusikan melalui internet atau online. Media baru
meliputi portal online, televisi online, radio streaming. Namun, sekarang ini media sosial
seperti Twitter, Instagram, Youtube, dan lain-lain dapat dikatakan media baru karena informasi
dapat didistribusikan melalui media sosial tersebut.
• Perbedaan antara internet dengan media lama ditujukan pada jumlah konten informasi yang
disajikan, kelompok umur, hingga akses medianya pun berbeda. Sebenarnya perbedaan ini
bukan menjadi sebuah kendala perusahaan dalam merencanakan strategi pemasaran.
Perusahaan mampu mengintegrasikan internet dengan media lama untuk mencapai tujuan
kampanye pemasaran. Keunggulan internet dapat menunjang atau melengkapi informasi yang
tidak mampu disampaikan oleh media lama karena keterbatasan konten informasi. Dan ketika
sebagai tenaga pemasar mampu mengintegrasikan media internet dengan media lama maka
kita mampu mencapai target pasar yang lebih luas dibandingkan kita hanya menggunakan satu
jenis media saja.
• Asumsi Teori
Menurut saya, di zaman sekarang audiens media online lebih banyak peminatnya dibandingkan
dengan media konvensional. Karena dari segi tampilan dan efektifitasnya lebih jauh menarik
media online daripada media konvensional.
• Contoh Kasus
Contoh dari penggunaan media baru dalam politik, adalah penggunaan media sosial sebagai
sarana kampanye. Cara berkampanye seperti ini dilakukan oleh pasangan calon Ridwan Kamil
dan Uu Ruzhanul Ulum saat mencalonkan diri dalam Pilkada Jawa Barat tahun 2018 yang lalu.
Pasangan ini menggunakan secara efektif media sosial untuk berkampanye. Dalam
kampanyenya, calon gubernur ini mempublikasikan kegiatan-kegiatan, serta program-program
mereka lebih dari sepuluh kali setiap harinya di media sosial, seperti Facebook dan Instagram
• Kritik
Di Indonseia kebebasan dalam bermedia dalam tingkat struktur akan segera dilindungi dalam
RUU Konvergensi Telematika yang wajib mendapat persetujuan dari menteri, pada pasal 30
ayat 1 yang menyatakan, bahwa “setiap penyelenggara telematika dapat melakukan
penggabungan, peleburan (merger), dan pengambilalihan usaha (akusisi). Kebebasan ini
apabila akan lepas maka akan sulit mewujudkan pengusaha kecil menjadi varian dalam industri
media di dalam negeri. Sehingga dominasi pengusaha besar sangat berdampak pada
penguasaan konten media yang menjadi bagian dari korporasi media yang dimiliki pemain
besar.
Forum 4
Teori imitasi (imitasi)
Imitasi oleh Gabriel Tarde (2010:167) adalah contoh yang diterapkan antara satu individu
dengan individu lainnya dalam semua interaksi manusia. Menurut Tarde (Rakhmawati, 2014:
28) Setiap orang memiliki kecenderungan untuk menyesuaikan diri, cocok bahkan di luar
tindakan sekitarnya. Sedangkan Baldwin (Dewi, 2015:13) berpendapat bahwa peniruan terbagi
menjadi dua jenis peniruan yang tidak disengaja, yaitu peniruan yang tidak dimaksudkan atau
tidak dipahami, dan peniruan yang disengaja adalah peniruan yang disengaja dan mengetahui
apa yang dimaksud. Sementara itu Bandura di Rachmati
(2007:240-242) menjelaskan bahwa empat proses berlangsung
Dalam proses tiruan:
A. Proses perhatian
Pembelajaran imitasi dimulai dengan a
Peristiwa yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung
Seseorang Peristiwa tersebut dapat berupa tindakan atau pola pikir.
Beberapa pembelajaran dapat dilakukan ketika objek atau subjek itu ada
Meniru dengan hati-hati. Karena peristiwa itu, ada sesuatu yang diperhatikan
Itu menarik perhatian, terjadi berulang kali dan membangkitkan emosi
Positif bagi penonton.
B. Proses memori (proses memori)
Ini adalah proses dimana seseorang harus mampu mempertahankan dan mengingat apa yang
ditiru. Ingatan perilaku yang diamati tergantung pada kesan mental dan representasi verbal.
Bahan rekaman sering berubah dalam konteks
Pengetahuan atau harapan yang ada dari orang yang bersangkutan (peserta didik).
C. Proses Reproduksi
Pada tahap ini, seseorang dianggap berhasil jika mampu mereproduksi perilaku atau aktivitas
yang diamati. Proses ini adalah waktu di mana pengamat meniru yang diamati.
D. Proses motivasi
Dalam proses motivasi terdapat penguatan dan penguatan eksternal itu sendiri, di mana jaminan
eksternal peniruan terjadi pada pria yang lain melakukan hal yang sama dan melakukan hal
yang sama apa yang dia lakukan Dengan kata lain, individu mengamati pola dan mempelajari
perilaku baru dan mengandalkan kemampuan yang mereka peroleh untuk fokus.
Proses imitasi juga dapat diamati dalam sosiolog Roger dan Shoemaker (2008:141) di mana
dikatakan proses pengaruh seorang idola terhadap penggemar melalui beberapa proses, yaitu:
1. Fase minat: Fans tertarik dengan penampilan idola mereka
2. Fase evaluasi: Jika perlu, pertimbangkan kipas angin meniru idolanya
3. Tahap percobaan: Fans mulai menemukan beberapa hal menarik idola mereka seperti
fashion atau gaya hidup yang kemudian mereka coba tiru dari penggemar ini
4. Fase adopsi: Memutuskan apakah individu membutuhkannya palsu atau tidak setelah
melalui proses diatas
Forum 6
Teori Komunikasi Massa atau Teori Komunikasi Kultural
Teori komunikasi massa menekankan dampak media massa terhadap publik. Pendekatan ini
mencoba menjelaskan bagaimana pesan dibuat, disebarluaskan, diterima dan dipengaruhi oleh
masyarakat luas. Fokusnya lebih pada aspek teknis, struktur media massa dan dampaknya
terhadap perilaku, sikap, dan pemikiran publik. & Budaya
Teori komunikasi massa dan teori komunikasi budaya adalah dua pendekatan berbeda untuk
memahami dan menganalisis fenomena komunikasi. Meskipun sama-sama membahas
komunikasi dalam konteks sosial, keduanya memiliki fokus yang berbeda.
Teori Komunikasi Massa:
Teori komunikasi massa mempelajari bagaimana pesan disampaikan kepada massa yang besar
melalui media massa seperti surat kabar, televisi, radio, dan internet. Beberapa tokoh terkenal
dari teori ini adalah Harold Lasswell, Paul Lazarsfeld dan Marshall McLuhan.
Teori komunikasi massa menekankan dampak media massa terhadap publik. Pendekatan ini
mencoba menjelaskan bagaimana pesan dibuat, disebarluaskan, diterima dan dipengaruhi oleh
masyarakat luas. Fokusnya lebih pada aspek teknis, struktur media massa dan dampaknya
terhadap perilaku, sikap, dan pemikiran publik.
Salah satu asumsi dasar teori ini adalah bahwa media massa memiliki kekuatan untuk
membentuk opini publik, mempengaruhi persepsi dan sikap, serta menciptakan agenda sosial.
Teori ini juga sering merujuk pada konsep gating, framing, dan efek media.
Teori Komunikasi Kultural/Budaya:
Teori komunikasi budaya, di sisi lain, lebih berfokus pada aspek budaya komunikasi.
Pendekatan ini menekankan bahwa komunikasi tidak hanya tentang pengiriman pesan, tetapi
juga dipengaruhi oleh nilai, norma, simbol dan konteks budaya. Tokoh-tokoh terkemuka dalam
teori ini antara lain Stuart Hall, James Carey dan Lawrence Grossberg.
Teori komunikasi budaya mengakui peran budaya dalam mempengaruhi produksi, distribusi,
dan konsumsi pesan komunikasi. Ini memandang komunikasi sebagai proses sosial yang terkait
dengan kerangka budaya yang lebih besar. Aspek-aspek seperti identitas, ideologi, kekuasaan
dan perbedaan budaya disorot dalam analisis komunikasi.
Teori komunikasi budaya melibatkan studi tentang representasi, perlawanan, negosiasi dan
produksi makna dalam konteks budaya. Ini mempromosikan pemahaman bahwa pesan
komunikasi tidak netral tetapi dibangun secara sosial dan dapat menyebabkan interpretasi yang
berbeda tergantung pada konteks budaya saat ini.
Singkatnya, teori komunikasi massa dan teori komunikasi budaya memiliki pendekatan dan
penekanan yang berbeda dalam memahami fenomena komunikasi. Teori komunikasi massa
lebih menitikberatkan pada dampak media terhadap khalayak, sedangkan teori komunikasi
budaya menekankan peran budaya dalam mengkonstruksi pesan dan makna. Keduanya
menawarkan konsep yang berbeda, namun saling melengkapi ketika menganalisis komunikasi
dalam konteks sosial.
Contoh Studi kasus : ”FENOMENA PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM
KEHIDUPAN SOSIAL REMAJA”
Penelitian kedua oleh Ratna Prasasti (2016:114) dalam jurnal Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap
Penggunaan Bahasa Indonesia Mahasiswa UNSWAGATI. Penelitian dalam jurnalnya
menjelaskan bahwa bahasa gaul dianggap dan dijadikan sebagai bahasa pergaulan anak muda
dimana hal tersebut dianggap merupakan keanekaragaman budaya negara ini dibidang bahasa.
Penelitian ini juga memberikan bagaimana dampak yang akan dihasilkan dimasa yang akan
datang walaupun terjadi secara perlahan. Penelitian ini menjelaskan bagaimana hadirnya sosial
media menjadi sebuah jendela baru untuk munculnya suatu fenomena individu ataupun
masyarakat. Kesimpulan secara garis besar dalam penelitian ini adalah bagaimana masyarakat
yang menggunakan media sosial dalam kehidupan sehari-hari akan terdampak dengan adaptasi
penggunaan bahasa gaul atau bahasa prokem dalam kehidupan sehari-hari, sehingga
perkembangan teknologi yang semakin maju dan semakin besarnya masyarakat yang
menggunakan media sosial sangat berpengaruh terhadap perkembangan penggunaan bahasa
prokem atau bahasa gaul di Indonesia. Contoh sederhananya diatur dalam Sor Singgih Basa
Bali apabila berbicara dengan orang yang kita hormati atau yang memiliki kasta lebih tinggi
bahasa yang kita gunakan dan tindakan kita akan jauh lebih sopan, namun sebaliknya apabila
berhadapan dengan sesama remaja kita akan cenderung semenamena atau bertingkah biasanya,
dan ini yang disebutkan oleh Levi-Strauss tentang adanya kesamaan antara struktur bahasa dan
struktur masyarakat.
Pada dasarnya teori Struktralisme Levi-Strauss mengatakan bahwa bahasa adalah cerminan
refleksi dari suatu kebudayaan yang dimana sistem sosial dari masyarakat itu ditentukan oleh
struktur sosial ari masyarakat itu sendiri yang artinya apabila struktur bahasa itu sudah rusak
maka sistem sosial masyarakat pun ikut rusak.
Forum 7
Teori Fungsionalisme Struktural
Emile Durkheim:
Durkheim mengembangkan teori fungsionalisme struktural yang menekankan pentingnya
integrasi sosial dan struktur sosial dalam menjaga stabilitas masyarakat. Durkheim berpendapat
bahwa masyarakat memiliki struktur sosial yang independen dari individu dan struktur ini
memengaruhi perilaku dan interaksi sosial.
Sistem sosial adalah struktur yang mencakup hubungan antara individu, kelompok, atau
lembaga dalam masyarakat. Sistem ini mencakup aturan, norma, nilai, dan interaksi sosial yang
memengaruhi cara orang berperilaku dan berinteraksi satu sama lain. Sistem sosial memainkan
peran penting dalam membentuk identitas individu, hierarki sosial, distribusi kekuasaan, dan
hubungan sosial. Sistem media massa, di sisi lain, mengacu pada struktur dan proses
komunikasi massa, yang melibatkan pengiriman, transmisi, dan pertukaran informasi melalui
berbagai media seperti media cetak, televisi, radio, dan internet. Sistem media berperan penting
dalam menyampaikan pesan, mempengaruhi opini publik, membentuk citra dan persepsi sosial,
serta mempengaruhi dinamika sosial masyarakat. Contoh nyata interaksi antara sistem sosial
dengan sistem media adalah fenomena “broken culture” era media sosial. Dalam hal ini, sistem
sosial berinteraksi dengan sistem media secara kompleks. Budaya penyangkalan adalah praktik
memboikot secara sosial individu atau kelompok yang diyakini telah melanggar norma atau
nilai tertentu dengan menyebarkan informasi dan opini negatif tentang mereka di media sosial
atau platform online lainnya. Misalnya, ketika seorang figur publik dikritik atau diduga
melanggar nilai-nilai tertentu, publik dapat menggunakan media sosial untuk menyebarkan
informasi negatif, mengadakan kampanye boikot, atau menyatakan ketidaksetujuan. Sebagai
saluran komunikasi, sistem media berperan penting dalam menyebarkan pesan dan
memperkuat atau melemahkan nilai-nilai sosial individu atau kelompok tertentu. Fenomena ini
mencerminkan bagaimana sistem sosial dan sistem media saling berhubungan dan saling
mempengaruhi. Budaya tetes menggambarkan bagaimana aktivitas individu atau kelompok
dalam sistem sosial dapat diberdayakan dan diperluas dengan menggunakan media sosial
sebagai platform yang memungkinkan penyebaran pesan secara cepat dan luas.
Penting untuk diingat bahwa contoh ini hanyalah salah satu dari sekian banyak interaksi
kompleks dan beragam antara sistem sosial dan media.
Forum 11
Teori perubahan sosial, Teori difusi inovasi,
Teori perubahan sosial
Teori ini menekankan peran struktur sosial dalam membentuk dan mengarahkan perubahan
sosial. Perubahan struktural seperti perubahan ekonomi, politik, dan demografi dianggap
sebagai pendorong utama perubahan sosial.
Contoh Studi kasus
Pemerintah pusat terus menempuh berbagai jalan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih
maju. Langkah-langkah tersebut dilaksanakan dengan mencoba membangun infrastruktur,
memperbaiki birokrasi perizinan, meningkatkan penyampaian layanan kesehatan, dll. Provinsi
Papua menjadi salah satu perhatian utama pemerintahan Joko Widodo karena provinsi ini
membutuhkan perhatian lebih dibandingkan daerah lain di Indonesia.
Selain itu, perubahan struktur keuangan daerah juga merupakan keberhasilan pemerintah
provinsi Papua. Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan perpajakan daerah harus
diperkuat dengan menerbitkan Perdasus (Keputusan Khusus Daerah) Nomor 25 Tahun 2013,
yang mengatur bahwa 80% dana otonomi khusus pemerintah pusat harus disalurkan ke daerah.
/ kota dan hanya 20% di provinsi yang berkuasa. Ini merupakan upaya pemerintah provinsi
untuk mengurangi ketimpangan ekonomi dan sosial di wilayah Papua. Pembangunan ekonomi
yang berkeadilan merupakan tujuan utama dari kebijakan ini.
Teori Difusi Inovasi
Teori Difusi Inovasi memberikan kerangka kerja yang bermanfaat untuk memahami bagaimana
inovasi menyebar melalui masyarakat dan mengapa beberapa inovasi berhasil diadopsi secara
luas sementara yang lain tidak. Dengan memperhatikan karakteristik inovasi, komunikasi,
waktu, sistem sosial, dan karakteristik individu, kita dapat mengembangkan strategi yang lebih
efektif untuk mempromosikan adopsi inovasi dalam konteks yang berbeda.
Contoh Studi kasusTeori ini mengasumsikan bahwa inovasi menyebar di masyarakat dengan
cara yang dapat diprediksi. Beberapa kelompok orang mengadopsi inovasi segera setelah
mereka mendengarnya. Sementara itu, beberapa kelompok masyarakat lainnya membutuhkan
waktu lama untuk mengadopsi inovasi tersebut. Ketika sebuah inovasi diterima oleh banyak
orang, itu disebut ledakan. Lima tahapan proses pengenalan inovasi yang diberikan oleh Rogers
dan kemudian penulis mencoba menghubungkan perkembangan perkeretaapian Papua sebagai
bagian dari teknologi adalah:
Kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Provinsi Papua yang
dilaksanakan oleh Badan Percepatan Pembangunan Daerah (BP2KP) Provinsi Papua untuk
membangun moda transportasi dan jalur kereta api di seluruh Provinsi Papua yang
pembangunannya dimulai di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura adalah sangat dihargai
oleh rakyat. Yang tinggal di kota sekitar Jayapura dan Sentani. Terutama masyarakat yang
memiliki hak ulayat dan pemukiman dimana jalur kereta api dibangun. Untuk memahami
pelaksanaan program pembangunan perkeretaapian, perlu dikembangkan suatu pendekatan,
yaitu antropologi budaya. Kebijakan pemerintah dalam pembangunan perkeretaapian Papua
sebagaimana telah dijelaskan di atas, dalam teori antropologi budaya disebut sebagai difusi
budaya. Difusi budaya adalah difusi unsur-unsur dan nilai-nilai budaya dari beberapa
kelompok budaya ke kelompok budaya lain, dari budaya beberapa kelompok etnis ke budaya
kelompok etnis lain, atau dari budaya beberapa negara ke budaya negara lain. Penyebaran
kebudayaan ini terwujud dalam tiga wujud kebudayaan, yaitu gagasan atau sistem gagasan; 2)
sistem perilaku atau perilaku sosial dan;3) sistem artifak atau kerja. Penyebaran budaya ini
dapat terjadi melalui empat cara, yaitu simbiosis, invasi pasif, difusi stimulus, dan migrasi.
Simbiosis adalah penyebaran unsur atau nilai budaya asing melalui pertemuan individu antara
berbagai kelompok, kelompok etnis atau negara, dengan sengaja atau dengan paksaan; pasif,
d. H. Penyebarluasan unsur atau nilai budaya asing secara damai oleh misionaris; Stimulus
difusi adalah penyebaran unsur atau nilai budaya asing melalui pertemuan antara beberapa
kelompok etnis melalui perang suku, banjir atau letusan gunung berapi. Migrasi adalah
perpindahan orang dengan nilai budaya yang berbeda dari tempat asalnya, wilayah atau negara
ke tempat, wilayah atau negara lain.
Forum 12
Teori agenda setting, teori uses gratifications, perspektif pentahelix
Teori Agenda Setting:
Teori agenda setting mengacu pada kemampuan media massa dalam menentukan perhatian dan
fokus publik terhadap isu-isu tertentu. Dalam konteks isu pembangunan di Indonesia, teori
agenda setting dapat membantu memahami peran media dalam membentuk agenda publik dan
meningkatkan kesadaran serta partisipasi masyarakat dalam isu-isu pembangunan yang
penting. Dengan memanfaatkan teori agenda setting, kita dapat merancang strategi komunikasi
yang efektif untuk mempromosikan isu-isu pembangunan yang relevan dan mendesak di
masyarakat.
Teori Uses and Gratifications:
Teori uses and gratifications membahas tentang bagaimana individu menggunakan media
untuk memenuhi kebutuhan, mendapatkan kepuasan, dan mempengaruhi perilaku mereka.
Dalam konteks pembangunan di negara berkembang seperti Indonesia, teori uses andand
gratifications dapat membantu memahami bagaimana media digunakan oleh masyarakat untuk
mendapatkan informasi, partisipasi, dan pengaruh dalam isu-isu pembangunan. Dengan
memahami teori uses and gratifications, kita dapat merancang strategi komunikasi yang
memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat, sehingga mendorong partisipasi dan
dukungan mereka dalam upaya pembangunan.
Perspektif Pentahelix:
Perspektif pentahelix mengacu pada konsep kolaborasi dan partisipasi aktor-aktor penting
dalam pembangunan, termasuk pemerintah, bisnis, akademisi, masyarakat sipil, dan media.
Dalam konteks pembangunan di Indonesia, perspektif pentahelix dapat membantu memahami
pentingnya kolaborasi dan koordinasi antara berbagai pemangku kepentingan dalam mencapai
tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Dengan mengadopsi perspektif pentahelix, kita dapat
merancang strategi komunikasi yang melibatkan aktor-aktor tersebut, memfasilitasi dialog, dan
menciptakan kemitraan yang kuat untuk mengatasi tantangan pembangunan yang kompleks.
Integrasi teori perubahan sosial, teori difusi inovasi, teori agenda setting, teori uses and
gratifications, perspektif pentahelix, serta konsep-konsep hubungan sosial dan efek media
dapat membantu merumuskan pendekatan komunikasi yang komprehensif dalam menghadapi
tantangan masalah sosial di masa depan, terutama isu pembangunan di negara berkembang
seperti Indonesia. Pendekatan tersebut dapat melibatkan pemahaman konteks sosial,
memanfaatkan media sebagai alat komunikasi yang strategis, dan mendorong partisipasi serta
kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan untuk mencapai pembangunan yang inklusif,
berkelanjutan, dan berdampak positif bagi masyarakat.
Forum 13
Cyber community:
Cyber community atau komunitas cyber merujuk pada kelompok individu yang terhubung
secara online dan berinteraksi dalam lingkungan digital. Mereka memiliki minat, tujuan, atau
kepentingan bersama dalam bidang teknologi informasi, keamanan siber, komputasi, dan topik
terkait lainnya.
Para ahli telah memberikan beberapa definisi mengenai cyber community. Berikut adalah
beberapa contoh definisi dan penjelasan dari para ahli:
1. Roderick S. Graham dan Brian Pitman: Cyber community adalah sebuah kelompok
sosial yang terbentuk melalui interaksi online di dunia maya. Interaksi ini melibatkan
pertukaran informasi, pemecahan masalah, dan koordinasi aksi yang terjadi di ruang
digital.
2. Peter Kollock: Cyber community adalah kelompok individu yang berinteraksi dan
berkomunikasi melalui media elektronik, seperti internet. Mereka terhubung secara
virtual dan memiliki hubungan sosial yang dibangun melalui pertukaran pesan,
informasi, dan pengalaman.
3. Howard Rheingold: Cyber community adalah komunitas yang terbentuk oleh individu
yang saling berhubungan melalui komunikasi elektronik. Mereka saling berinteraksi,
berbagi pengetahuan, mengorganisir diri, dan bekerja sama dalam mencapai tujuan
bersama.
4. Chris Jones: Cyber community adalah sebuah entitas yang dibangun oleh individu yang
berpartisipasi dalam ruang digital. Mereka saling terhubung dan berkomunikasi melalui
jaringan online, dengan tujuan membangun jaringan sosial, berbagi minat yang sama,
dan memperluas pengetahuan mereka.
Pemahaman cyber community melibatkan pemahaman tentang bagaimana individu terhubung,
berinteraksi, dan membentuk hubungan sosial dalam dunia digital. Komunitas ini dapat terdiri
dari individu dengan minat yang sama, misalnya, komunitas keamanan siber, komunitas
pengembang perangkat lunak, komunitas gamer online, dan banyak lagi. Dalam lingkungan
online ini, anggota komunitas saling berbagi informasi, mendiskusikan topik spesifik,
memberikan dukungan, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Forum 14
Teori Interaksi Simbolik:
Teori interaksi simbolik berfokus pada pemahaman makna yang dihasilkan dari interaksi sosial.
Menurut teori ini, manusia memberikan makna kepada objek dan tindakan dalam proses
komunikasi dan bertindak berdasarkan makna yang mereka berikan. Interaksi sosial dipandang
sebagai interaksi simbolik di mana manusia saling berkomunikasi melalui simbol-simbol yang
mereka ciptakan dan pahami bersama.Dalam sosiologi komunikasi, terdapat beberapa asumsi
dasar yang membentuk landasan pemahaman tentang komunikasi dalam konteks sosial.
Berikut adalah beberapa asumsi yang relevan:
Interaksi sosial yang dihasilkan oleh teknologi AI dengan Individu
Hubungan individu/kelompok melalui teknologi sebagai medium telah mengalami perubahan
yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir.
Pengaruh komputasi terhadap individu, organisasi, dan masyarakat sangat besar. Dalam
konteks komunikasi persuasif, teknologi memberikan akses yang lebih besar ke audiens yang
lebih luas.
Teknologi juga memungkinkan pribadi atau kelompok tertentu untuk mengumpulkan data
tentang preferensi dan perilaku individu, yang kemudian digunakan untuk menyusun pesan
yang ditargetkan secara pribadi dan efektif. Beberapa kelompok mungkin memiliki akses
terbatas atau tidak adanya akses sama sekali ke teknologi komputasi, yang dapat menyebabkan
kesenjangan digital.
Kesenjangan digital ini dapat mempengaruhi kemampuan individu atau kelompok untuk
memperoleh pendidikan, mencari pekerjaan, mengakses layanan kesehatan, atau terlibat dalam
partisipasi politik. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi kesenjangan digital dan
memastikan akses yang adil dan merata ke teknologi komputasi agar semua individu
Menurut pendapat kami, sosiologi merupakan studi tentang perilaku sosial, struktur sosial, dan
interaksi antarindividu dalam masyarakat. Sosiologi bertujuan untuk memahami bagaimana
individu-individu berinteraksi dan membentuk masyarakat.
Dalam konteks perkembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), sosiologi dapat
memberikan wawasan yang berharga. Sosiologi dapat membantu kita memahami dampak
sosial AI pada masyarakat, baik dari segi ekonomi, pekerjaan, etika, politik, dan sebagainya
Forum 15
Dalam sosiologi komunikasi, terdapat beberapa teori yang sering digunakan untuk memahami
komunikasi manusia dalam konteks sosial. Tiga teori yang relevan adalah teori fungsional
struktural, pertukaran sosial, dan interaksi simbolik. Yaitu:
1. Teori Fungsional Struktural:
Teori fungsional struktural menyajikan pandangan bahwa masyarakat adalah sistem yang
terdiri dari berbagai elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai keselarasan dan
kelangsungan. Teori ini menekankan pentingnya fungsi sosial dalam masyarakat dan
bagaimana komunikasi berperan dalam mempertahankan struktur sosial yang ada. Komunikasi
dianggap sebagai alat untuk memelihara norma-norma sosial, mengatur perilaku, dan
memastikan kelancaran interaksi sosial.
Studi kasus : Sistem pendidikan dalam sebuah negara.
2. Mobilitas Sosial:
Sistem pendidikan juga berfungsi sebagai mekanisme mobilitas sosial. Dalam masyarakat yang
adil, pendidikan yang baik dapat menjadi faktor penting dalam memungkinkan individu untuk
meningkatkan status sosial mereka. Sistem pendidikan yang efektif harus memberikan
kesempatan yang adil bagi semua individu untuk mengakses pendidikan dan meningkatkan
kualitas hidup mereka.
3. Teori Pertukaran Sosial:
Teori pertukaran sosial menekankan pada aspek pertukaran yang terjadi dalam interaksi sosial.
Menurut teori ini, manusia cenderung berkomunikasi dan berinteraksi dengan harapan
memperoleh manfaat atau keuntungan dari hubungan tersebut. Konsep utama dalam teori ini
adalah keseimbangan sosial dan keuntungan yang diperoleh dari interaksi.
Studi kasus: Hubungan romantis antara dua individu.
4. Pertukaran dalam Hubungan Romantis:
Dalam hubungan romantis, individu-individu tersebut terlibat dalam pertukaran sosial yang
melibatkan pemberian dan menerima imbalan. Imbalan dapat berupa kasih sayang, dukungan
emosional, perhatian, keamanan, waktu bersama, dan lain sebagainya. Setiap individu dalam
hubungan tersebut memiliki harapan tertentu tentang apa yang akan diberikan dan diterima.
5. Teori Interaksi Simbolik:
Teori interaksi simbolik berfokus pada pemahaman makna yang dihasilkan dari interaksi sosial.
Menurut teori ini, manusia memberikan makna kepada objek dan tindakan dalam proses
komunikasi dan bertindak berdasarkan makna yang mereka berikan. Interaksi sosial dipandang
sebagai interaksi simbolik di mana manusia saling berkomunikasi melalui simbol-simbol yang
mereka ciptakan dan pahami bersama.
Studi kasus : Interaksi Simbolik dalam Hubungan Pasangan Muda
Negosiasi makna: Pasangan muda aktif berinteraksi dalam proses negosiasi makna. Mereka
mencoba untuk saling memahami dan menginterpretasikan tindakan dan ucapan pasangan.
Misalnya, sebuah hadiah mungkin memiliki makna yang berbeda bagi masing-masing
pasangan, dan mereka harus saling berkomunikasi untuk memahami makna yang diinginkan
oleh pasangan.
KESIMPULAN
Proses komunikasi dalam social
Proses komunikasi dalam konteks sosial melibatkan pertukaran informasi, pikiran dan
perasaan antara individu atau kelompok dalam suatu komunitas. Komunikasi sosial
merupakan bagian penting dari interaksi manusia dan melibatkan berbagai elemen
yang bekerja sama untuk menyampaikan pesan, memahami pesan yang diterima dan
menanggapinya dengan tepat.
Berikut ini adalah komponen utama komunikasi sosial:
a. Pengirim (Pengirim):
Pengirim adalah orang atau kelompok yang ingin menyampaikan pesan. Mereka
menghasilkan pesan untuk transmisi. Pesan tersebut dapat berupa kata-kata, bahasa
tubuh, ekspresi wajah atau simbol lainnya.
b. pesan (pesan):
Pesan adalah informasi atau gagasan yang ingin disampaikan oleh pengirim. Pesan
dapat disampaikan secara verbal maupun non verbal. Pesan verbal meliputi
penggunaan kata-kata, sedangkan pesan nonverbal meliputi bahasa tubuh, nada
suara, ekspresi wajah, dan konteks sosial.
Sistem sosial dan sistem media
Sistem sosial dan sistem media merupakan dua konsep yang saling berkaitan
dan mempengaruhi satu sama lain dalam konteks komunikasi dan interaksi manusia.
Berikut penjelasan dari kedua konsep tersebut:
c. Sistem sosial:
Sistem sosial menunjukkan pola interaksi, hubungan, dan struktur yang berlaku dalam
masyarakat. Ini mencakup berbagai individu, kelompok, organisasi dan lembaga yang
saling berhubungan dan berinteraksi dalam lingkungan sosial yang lebih besar. Sistem
sosial mencakup nilai, norma, peran, struktur sosial, dan hierarki yang membentuk
masyarakat. Dalam konteks sistem sosial, komunikasi memegang peranan penting
dalam memelihara, membentuk dan mempengaruhi hubungan dan interaksi antar
individu atau kelompok. Komunikasi berkontribusi untuk membangun identitas sosial,
menciptakan solidaritas, mengkoordinasikan tindakan dan memfasilitasi pertukaran
pengetahuan dan informasi dalam masyarakat.
d. Sistem lingkungan:
Sistem media massa adalah jaringan institusi, teknologi, dan praktik
komunikasi yang berfungsi untuk menyebarkan informasi, pesan, dan konten ke
khalayak yang lebih luas. Ini berlaku untuk media seperti koran, majalah, televisi, radio,
media online dan media sosial. Sistem media berperan sebagai saluran komunikasi
yang berperan penting dalam membentuk opini publik, menyampaikan berita,
memberikan hiburan dan mempengaruhi persepsi, sikap dan perilaku masyarakat.
Proses belajar sosial
Komunikasi memiliki dampak besar pada berbagai aspek kehidupan manusia. Berikut
penjelasan dampak komunikasi baik fungsional maupun nonfungsional:
Fungsi komunikasi:
e. Memfasilitasi pertukaran informasi:
Fungsi utama komunikasi adalah untuk memungkinkan pertukaran informasi antara
individu atau kelompok. Komunikasi yang efektif memungkinkan berbagi ide,
pengetahuan, dan pengalaman, yang penting untuk pembelajaran, pengembangan,
dan kolaborasi.
f. Membangun hubungan sosial:
Komunikasi memainkan peran penting dalam membangun dan memelihara hubungan
sosial. Komunikasi memungkinkan individu untuk membentuk ikatan emosional,
membangun saling pengertian dan meningkatkan partisipasi dalam interaksi sosial.
Komunikasi yang baik antara orang-orang juga membantu untuk membangun
kepercayaan, saling menghormati dan solidaritas dalam masyarakat.
Proses sosialisasi & Perubahan social
j. proses sosial:
Sosialisasi adalah suatu proses dimana individu mempelajari dan menginternalisasi
norma, nilai, peran, dan pola perilaku yang berlaku dalam masyarakat tertentu. Hal ini
dilakukan melalui interaksi dengan orang tua atau anggota masyarakat yang
berpengalaman. Berikut langkah-langkah umum dalam proses sosialisasi:
k. Sosialisasi primer:
Fase ini terjadi pada awal kehidupan seseorang ketika mereka mempelajari norma
dan perilaku dasar dari keluarga dan lingkungan terdekat. Keluarga berperan penting
dalam menanamkan nilai, bahasa, norma dan harapan sosial pada anak.
Technological Determinism Theory (Teori Determinisme Teknologi)
Teori ini dikemukakan oleh Marshall Mc Luhan pertama kali pada tahun 1962 dalam tulisannya
The Guttenberg Galaxy: The Making of Typographic Man. Ide dasar teori ini adalah bahwa
perubahan yang terjadi pada berbagai macam cara berkomunikasi akan membentuk pula
keberadaan manusia itu sendiri. Teknologi membentuk individu bagaimana cara berpikir,
berperilaku dalam masyarakat dan teknologi tersebut akhirnya mengarahkan manusia untuk
bergerak dari satu abad teknologi ke abad teknologi yang lain. Misalnya dari masyarakat suku
yang belum mengenal huruf menuju masyarakat yang memakai peralatan komunikasi cetak,
ke masyarakat yang memakai peralatan komunikasi elektronik
Network Theory / Teori Jaringan
Network Theory
Berkaitan dengan produksi komunikasi dan informasi dalam media baru, digunakan analisis
Network Theory. Dalam ilmu komputer dan jaringan, yang dimaksud dengan teori jaringan
adalah studi tentang grafik sebagai representasi hubungan simetris atau hubungan asimetris
antara objek diskret. Teori jaringan memiliki aplikasi di banyak disiplin ilmu termasuk World
Wide Web, Internet, jaringan sosial, dan lain-lain.
Teori imitasi (imitasi)
Imitasi oleh Gabriel Tarde (2010:167) adalah contoh yang diterapkan antara satu individu
dengan individu lainnya dalam semua interaksi manusia. Menurut Tarde (Rakhmawati, 2014:
28) Setiap orang memiliki kecenderungan untuk menyesuaikan diri, cocok bahkan di luar
tindakan sekitarnya. Sedangkan Baldwin (Dewi, 2015:13) berpendapat bahwa peniruan terbagi
menjadi dua jenis peniruan yang tidak disengaja, yaitu peniruan yang tidak dimaksudkan atau
tidak dipahami, dan peniruan yang disengaja adalah peniruan yang disengaja dan mengetahui
apa yang dimaksud. Sementara itu Bandura di Rachmati
Teori Komunikasi Massa atau Teori Komunikasi Kultural
Teori komunikasi massa menekankan dampak media massa terhadap publik. Pendekatan ini
mencoba menjelaskan bagaimana pesan dibuat, disebarluaskan, diterima dan dipengaruhi oleh
masyarakat luas. Fokusnya lebih pada aspek teknis, struktur media massa dan dampaknya
terhadap perilaku, sikap, dan pemikiran publik. & Budaya
Teori komunikasi massa dan teori komunikasi budaya adalah dua pendekatan berbeda untuk
memahami dan menganalisis fenomena komunikasi. Meskipun sama-sama membahas
komunikasi dalam konteks sosial, keduanya memiliki fokus yang berbeda.
Teori Komunikasi Kultural/Budaya:
Teori komunikasi budaya, di sisi lain, lebih berfokus pada aspek budaya komunikasi.
Pendekatan ini menekankan bahwa komunikasi tidak hanya tentang pengiriman pesan, tetapi
juga dipengaruhi oleh nilai, norma, simbol dan konteks budaya. Tokoh-tokoh terkemuka dalam
teori ini antara lain Stuart Hall, James Carey dan Lawrence Grossberg.
Teori komunikasi budaya mengakui peran budaya dalam mempengaruhi produksi, distribusi,
dan konsumsi pesan komunikasi. Ini memandang komunikasi sebagai proses sosial yang terkait
dengan kerangka budaya yang lebih besar. Aspek-aspek seperti identitas, ideologi, kekuasaan
dan perbedaan budaya disorot dalam analisis komunikasi.
Teori Difusi Inovasi
Teori Difusi Inovasi memberikan kerangka kerja yang bermanfaat untuk memahami bagaimana
inovasi menyebar melalui masyarakat dan mengapa beberapa inovasi berhasil diadopsi secara
luas sementara yang lain tidak. Dengan memperhatikan karakteristik inovasi, komunikasi,
waktu, sistem sosial, dan karakteristik individu, kita dapat mengembangkan strategi yang lebih
efektif untuk mempromosikan adopsi inovasi dalam konteks yang berbeda
DAFTAR PUSTAKA
Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, Rajawali Pers, Jakarta, 2012. Technological
Determinism Theory (Teori Determinisme Teknologi)
Junaedi, F. (ed). (2011). Komunikasi 2.0: Teoritisasi dan Implikasi. Yogyakarta:
Aspikom.
Wardhani, D., & Makkuraga, A. (ed). (2012). The Repotition of Communication In The
Dynamic of Convergence: Reposisi Komunikasi dalam Dinamika Konvergensi.
Jakarta: Kencana.
Suminar, Ratna P. (2016). Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Penggunaan Bahasa
Indonesia Mahasiswa UNSWAGATI. Jurnal Logika. 18(3). 114-118”
MUNIR, 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi dan Komunikasi dan Informasi
Sumber jurnal:
Teori Imitasi : http://repository.uin-suska.ac.id/5917/3/BAB 11.pdf
Penelitian bahasa gaul di Bali : http://polyglotindonesia.org/id/article/bahasa-gaul
PERAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI) UNTUK MENDUKUNG
PEMBELAAN
Ejournal.unipas.ac.id https://ejournal.unipas.ac.id

More Related Content

Similar to Makalah_UAS_Soskom_Kel 10.docx

Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Ikvheynha Awlya
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Ikvheynha Awlya
 
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
emapangeranwo
 
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzhKomunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Yabniel Lit Jingga
 

Similar to Makalah_UAS_Soskom_Kel 10.docx (20)

Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (
 
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
 
PROSES_SOSIAL_DAN_INTERAKSI_SOSIAL.docx
PROSES_SOSIAL_DAN_INTERAKSI_SOSIAL.docxPROSES_SOSIAL_DAN_INTERAKSI_SOSIAL.docx
PROSES_SOSIAL_DAN_INTERAKSI_SOSIAL.docx
 
KOMUNIKASI K3 .ppt
KOMUNIKASI K3 .pptKOMUNIKASI K3 .ppt
KOMUNIKASI K3 .ppt
 
Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasi
 
Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasi
 
Tugas 4
Tugas 4Tugas 4
Tugas 4
 
Komunikasi perkantoran
Komunikasi perkantoranKomunikasi perkantoran
Komunikasi perkantoran
 
Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasi
 
UAS SOSIOLOGI KOMUNIKASI_KELOMPOK 1.docx
UAS SOSIOLOGI KOMUNIKASI_KELOMPOK 1.docxUAS SOSIOLOGI KOMUNIKASI_KELOMPOK 1.docx
UAS SOSIOLOGI KOMUNIKASI_KELOMPOK 1.docx
 
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzhKomunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
 
Makalah manajeman
Makalah manajemanMakalah manajeman
Makalah manajeman
 
1. unsur unsur-komunikasi[1]
1. unsur unsur-komunikasi[1]1. unsur unsur-komunikasi[1]
1. unsur unsur-komunikasi[1]
 
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
 
Komunikasi bisnis
Komunikasi bisnisKomunikasi bisnis
Komunikasi bisnis
 
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 
Perilaku organisasi kelompok 1
Perilaku organisasi kelompok 1Perilaku organisasi kelompok 1
Perilaku organisasi kelompok 1
 

Recently uploaded

konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
GilangNandiaputri1
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptxMateri Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docxDokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
 
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptxMateri Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 

Makalah_UAS_Soskom_Kel 10.docx

  • 1. MAKALAH Ujian Akhir Semester Sosiologi Komunikasi “Proses Sosialisasi & Perubahan Sosial” Disusun untuk Memenuhi nilai Ujian Akhir Semester Mata kuliah Sosiologi Komunikasi Kelompok 10 1. Olivia Putri Madani (44322010092) 2. Ami Rama Darmanet (44322010101) 3. Muhamad haekal (44322010093) 4. Benjamin Ariel (44322010099) DOSEN PENGAMPU: Gadis Octory, S.Ikom, M.ikom PROGRAM STUDI MARKETING COMMUNICATION FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
  • 2. 2023 ABSTRAK Makalah ini membahas tentang proses sosialisasi dan perubahan sosial. Proses sosialisasi adalah pengenalan kehidupan pada mahluk baru, dimana proses ini ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Perubahan sosial dapat terjadi melalui difusi, akulturasi, asimilasi, dan akomodasi. Makalah ini akan membahas lebih lanjut tentang proses sosialisasi dan perubahan sosial serta pengaruhnya terhadap masyarakat. Tujuan dari pembuatan makalah ini diharapkan berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita tentang Proses Sosialisasi & Perubahan Sosial sehingga kita dapat mengggunakan dan mengamalkan apa yang terdapat di dalam isi makalah di kehidupan kita dengan baik. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, meningaat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Diharapkan makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membaca sekiranya laporan yang telah di susun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang topik ini kepada pembaca dan mendorong pemikiran kritis tentang bagaimana sosialisasi dan perubahan sosial saling berhubungan dan berdampak pada kehidupan kita. Kata Kunci:Sosiologi Komunikasi, Proses Sosialisasi, Perubahan sosial, kehidupan masyarakat, budaya dan lingkungan sosial Jakarta, 10 Juli 2023 Penyusun
  • 3.
  • 4. DAFTAR ISI Proses Sosialisasi & Perubahan Sosial ABSTRAK........................................................................................ Error! Bookmark not defined. BAB 1 .........................................................................................................................................5 PENDAHULUAN.......................................................................................................................5 1.1 Latar Belakang..................................................................................................................5 1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................6 1.3 Pembahasan ............................................................................ Error! Bookmark not defined. BAB 2…………….………………………………………………………………………………………………………………………………7 Tinjauan Pustaka…….…………………………………………………………………………………………………………………….7 BAB 3 & 4……….…………………………………………………………………………………………………………….…………….13 Hasil, Pembahasan & Penutup ……….…………………………………………………………………………………………. 13 KESIMPULAN......................................................................................................................... 17 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 27
  • 5. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makalah ini membahas "Proses Sosialisasi dan Perubahan Sosial” Dalam hal ini, kami menyusun makalah berdasarkan pemahaman umum kami tentang topik tersebut. Sosialisasi dan perubahan sosial adalah konsep penting dalam sosiologi dan ilmu sosial secara umum. Studi tentang sosialisasi membahas bagaimana individu menginternalisasi nilai-nilai, norma, dan budaya dari lingkungan sosial mereka, sementara studi tentang perubahan sosial membahas transformasi yang terjadi dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang proses sosialisasi dan perubahan sosial, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya, dampaknya, dan hubungan di antara keduanya. Hal ini penting karena sosialisasi memainkan peran sentral dalam membentuk individu dan masyarakat, sementara perubahan sosial dapat memiliki dampak signifikan pada kehidupan sehari-hari dan dinamika sosial. Makalah ini mempelajari perubahan sosial memberikan wawasan tentang bagaimana masyarakat beradaptasi, berevolusi, dan berkembang dalam menghadapi tantangan dan perubahan dalam lingkungan sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Oleh karena itu, memahami proses sosialisasi dalam konteks perubahan sosial menjadi penting. Dunia saat ini mengalami perubahan sosial yang cepat dan kompleks. Globalisasi, perkembangan teknologi, perubahan demografi, dan pergeseran nilai-nilai sosial adalah beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan sosial di masa kini. Oleh karena itu, memahami proses sosialisasi dan perubahan sosial dalam konteks sosiologi komunikasi menjadi penting untuk menganalisis dan mengatasi tantangan sosial yang dihadapi oleh masyarakat saat ini. .
  • 6. 1.2 Rumusan Masalah 1. Proses komunikasi dalam social 2. Sletem sosial dan sistem media 3. Dampak komunikael (fungal dan diefungel) 4. Proses belajar sosial 5. Proses sosialleast & Perubahan sosial 1.3 Pembahasan 1. Proses komunikasi dalam social Proses komunikasi dalam konteks sosial melibatkan pertukaran informasi, pikiran dan perasaan antara individu atau kelompok dalam suatu komunitas. Komunikasi sosial merupakan bagian penting dari interaksi manusia dan melibatkan berbagai elemen yang bekerja sama untuk menyampaikan pesan, memahami pesan yang diterima dan menanggapinya dengan tepat. Berikut ini adalah komponen utama komunikasi sosial: a. Pengirim (Pengirim): Pengirim adalah orang atau kelompok yang ingin menyampaikan pesan. Mereka menghasilkan pesan untuk transmisi. Pesan tersebut dapat berupa kata-kata, bahasa tubuh, ekspresi wajah atau simbol lainnya. b. pesan (pesan): Pesan adalah informasi atau gagasan yang ingin disampaikan oleh pengirim. Pesan dapat disampaikan secara verbal maupun non verbal. Pesan verbal meliputi penggunaan kata-kata, sedangkan pesan nonverbal meliputi bahasa tubuh, nada suara, ekspresi wajah, dan konteks sosial. c. Saluran komunikasi (saluran komunikasi): Saluran komunikasi adalah media atau metode dimana pesan dikirim dari pengirim ke penerima. Contoh saluran komunikasi dalam konteks sosial adalah percakapan tatap muka, panggilan telepon, pesan teks, email, media sosial, dll. d. Penerima (penerima): Penerima adalah orang atau kelompok yang menerima pesan yang dikirimkan oleh pengirim. Adalah tugas penerima untuk memahami pesan yang diterima dan menanggapinya dengan sesuai. e. Penerjemah (juru bahasa): Penerjemah adalah orang atau kelompok yang berusaha memahami pesan yang diterima oleh penerima. Penerjemah mencoba menafsirkan pesan dan menghubungkannya dengan konteks sosial, budaya, dan pengalaman mereka sendiri.
  • 7. f. Feedback: Umpan balik adalah tanggapan yang diberikan penerima kepada pengirim. Umpan balik dapat berupa verbal atau non-verbal. Umpan balik memainkan peran penting dalam memberi tahu penerima bagaimana mereka memahami pesan yang diterima. g. Gejolak (kebisingan): Interferensi adalah segala sesuatu yang mengganggu proses komunikasi dan dapat mengakibatkan kesalahan dalam penyampaian atau pemahaman pesan. Interferensi dapat berupa kebisingan, pesan yang tidak jelas, masalah teknis atau hambatan lain untuk komunikasi yang efektif. h.Konteks sosial: Konteks sosial meliputi lingkungan, norma, budaya dan hubungan antara individu atau kelompok yang berkomunikasi. Konteks sosial sangat penting untuk cara pesan diterima dan dipahami. Dalam proses komunikasi sosial pesan dapat berubah, disederhanakan atau bahkan kehilangan maknanya selama fase yang berbeda. Itulah mengapa penting untuk memiliki keterampilan komunikasi yang baik, seperti mendengarkan dengan cermat, menggunakan bahasa yang jelas, memperhatikan ekspresi non-verbal, dan mempertimbangkan konteks sosial, untuk memastikan komunikasi yang efektif dan saling pengertian antara individu atau kelompok dalam lingkungan sosial. 2. Sistem sosial dan sistem media Sistem sosial dan sistem media merupakan dua konsep yang saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain dalam konteks komunikasi dan interaksi manusia. Berikut penjelasan dari kedua konsep tersebut: a. Sistem sosial: Sistem sosial menunjukkan pola interaksi, hubungan, dan struktur yang berlaku dalam masyarakat. Ini mencakup berbagai individu, kelompok, organisasi dan lembaga yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam lingkungan sosial yang lebih besar. Sistem sosial mencakup nilai, norma, peran, struktur sosial, dan hierarki yang membentuk masyarakat. Dalam konteks sistem sosial, komunikasi memegang peranan penting dalam memelihara, membentuk dan mempengaruhi hubungan dan interaksi antar individu atau kelompok. Komunikasi berkontribusi untuk membangun identitas sosial, menciptakan solidaritas, mengkoordinasikan tindakan dan memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan informasi dalam masyarakat. b. Sistem lingkungan: Sistem media massa adalah jaringan institusi, teknologi, dan praktik komunikasi yang berfungsi untuk menyebarkan informasi, pesan, dan konten ke khalayak yang lebih luas. Ini berlaku untuk media seperti koran, majalah, televisi, radio, media online dan media sosial. Sistem media berperan sebagai saluran komunikasi yang berperan penting dalam membentuk opini publik, menyampaikan berita, memberikan hiburan dan mempengaruhi persepsi, sikap dan perilaku masyarakat. Sistem media massa memungkinkan informasi disebarluaskan dengan cepat dan luas di berbagai bagian masyarakat, memungkinkan interaksi sosial dan dialog antara individu atau kelompok yang terpisah secara geografis. Hubungan antara sistem sosial dan sistem media:
  • 8. Sistem sosial dan sistem media saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain. Media adalah bagian dari sistem sosial yang lebih besar dan mencerminkan nilai, norma, dan struktur sosial yang berlaku di masyarakat. Di sisi lain, media juga memiliki pengaruh besar dalam membentuk sistem sosial, menyebarkan informasi, membentuk opini publik, dan mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat. Media sosial dan perkembangan teknologi digital telah mengubah dinamika sistem dan media sosial secara signifikan. Orang-orang sekarang dapat berpartisipasi aktif dalam pembuatan, berbagi, dan mengedit konten melalui platform media sosial. Ini mengubah cara komunikasi dan interaksi sosial berlangsung dan memengaruhi penyebaran informasi dan pesan ke seluruh masyarakat. Pemahaman mendalam tentang sistem sosial dan media sangat penting untuk menganalisis dan memahami kompleksitas komunikasi dan interaksi manusia dalam masyarakat saat ini. 3. Proses belajar sosial Komunikasi memiliki dampak besar pada berbagai aspek kehidupan manusia. Berikut penjelasan dampak komunikasi baik fungsional maupun nonfungsional: Fungsi komunikasi: a. Memfasilitasi pertukaran informasi: Fungsi utama komunikasi adalah untuk memungkinkan pertukaran informasi antara individu atau kelompok. Komunikasi yang efektif memungkinkan berbagi ide, pengetahuan, dan pengalaman, yang penting untuk pembelajaran, pengembangan, dan kolaborasi. b. Membangun hubungan sosial: Komunikasi memainkan peran penting dalam membangun dan memelihara hubungan sosial. Komunikasi memungkinkan individu untuk membentuk ikatan emosional, membangun saling pengertian dan meningkatkan partisipasi dalam interaksi sosial. Komunikasi yang baik antara orang-orang juga membantu untuk membangun kepercayaan, saling menghormati dan solidaritas dalam masyarakat. c. Mengkomunikasikan dan mempengaruhi sikap dan perilaku: Komunikasi memengaruhi sikap, persepsi, dan perilaku individu. Komunikasi persuasif memungkinkan individu untuk mempengaruhi keyakinan dan tindakan orang lain. Komunikasi yang efektif juga berperan penting dalam membentuk budaya dan nilai- nilai sosial yang berlaku dalam suatu masyarakat. d. Mempromosikan kerja sama dan mencapai tujuan bersama: Komunikasi yang baik mendukung kerjasama antar individu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Komunikasi yang efektif memungkinkan individu untuk bertukar ide, berkontribusi, memecahkan masalah dan mengkoordinasikan kegiatan. Hal ini memungkinkan manfaat sinergis muncul dan mencapai hasil yang lebih baik. Kesalahan komunikasi: a. Kesalahpahaman dan kesalahpahaman:
  • 9. Salah satu gangguan komunikasi adalah kesalahpahaman dan kesalahpahaman antara penerima dan pengirim pesan. Ini mungkin karena gangguan dalam saluran komunikasi, perbedaan budaya, penggunaan bahasa yang ambigu atau ketidakmampuan untuk mendengarkan secara efektif. Kesalahpahaman dapat mengganggu interaksi sosial dan menimbulkan konflik. Konflik dan oposisi: Komunikasi yang tidak efektif atau tidak akurat dapat menyebabkan konflik dan ketidaksepakatan antara individu atau kelompok. Salah tafsir, ketidaksabaran, menggunakan bahasa yang kasar atau gagal menyampaikan pesan dapat memperburuk konflik yang ada atau menciptakan konflik baru. b. Manipulasi dan Penyalahgunaan: Komunikasi dapat digunakan sebagai alat untuk memanipulasi orang lain atau menyalahgunakan kekuasaan. Komunikasi yang tidak etis, seperti menyebarkan informasi palsu atau memaksakan pendapat, dapat merugikan individu atau kelompok tertentu dan merusak hubungan sosial. c. Isolasi dan ketidakberdayaan: Kurangnya atau terbatasnya komunikasi dapat menyebabkan isolasi sosial dan perasaan tidak berdaya. Orang yang tidak memiliki keterampilan komunikasi yang memadai mungkin merasa terpinggirkan dan kesulitan berpartisipasi secara efektif dalam masyarakat. Memahami fungsi dan disfungsi komunikasi membantu kita meningkatkan keterampilan komunikasi kita dan menciptakan interaksi yang lebih positif dan efektif. Penting untuk memperhatikan bagaimana kita mengirim dan menerima pesan dan mencoba memahami konteks sosial dan budaya dalam komunikasi kita dengan orang lain. 4. Proses sosialisasi & Perubahan social a. proses sosial: Sosialisasi adalah suatu proses dimana individu mempelajari dan menginternalisasi norma, nilai, peran, dan pola perilaku yang berlaku dalam masyarakat tertentu. Hal ini dilakukan melalui interaksi dengan orang tua atau anggota masyarakat yang berpengalaman. Berikut langkah-langkah umum dalam proses sosialisasi: b. Sosialisasi primer: Fase ini terjadi pada awal kehidupan seseorang ketika mereka mempelajari norma dan perilaku dasar dari keluarga dan lingkungan terdekat. Keluarga berperan penting dalam menanamkan nilai, bahasa, norma dan harapan sosial pada anak. c. Sosialisasi Sekunder: Setelah sosialisasi primer, individu mulai berinteraksi dengan lingkungan yang lebih luas, seperti teman sebaya, sekolah, agama, media, dan lembaga lainnya. Mereka memperluas pemahaman mereka tentang norma sosial, peran dan nilai dalam masyarakat. d. Sosialisasi tersier: Fase ini adalah tentang adaptasi individu terhadap kelompok atau subkultur tertentu dalam masyarakat, misalnya kelompok kerja, organisasi sosial atau kelompok
  • 10. kepentingan. Individu belajar untuk mengikuti aturan dan norma khusus kelompok dan mengembangkan identitas sosial yang lebih kompleks. e. Perubahan sosial: Perubahan sosial adalah perubahan struktur, nilai, norma, dan pola perilaku yang terjadi dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Perubahan sosial dapat terjadi pada berbagai tingkatan, dari perubahan kecil hingga perubahan sosial yang besar. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan perubahan sosial: f. faktor teknologi: Perkembangan teknologi dan penemuan baru memiliki dampak yang signifikan terhadap perubahan sosial. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seperti internet dan media sosial telah mengubah cara manusia berinteraksi, berkomunikasi dan menerima informasi. g. Faktor-faktor ekonomi: Perubahan sistem ekonomi, seperti industrialisasi, globalisasi atau revolusi ekonomi, dapat mengakibatkan perubahan sosial yang signifikan. Perubahan struktur ekonomi mempengaruhi lapangan kerja, distribusi kekayaan dan kebiasaan konsumsi masyarakat. h. Faktor Politik: Perubahan struktur politik dan kekuasaan juga mendorong perubahan sosial. Perubahan sistem pemerintahan, gerakan politik atau perubahan tatanan masyarakat dapat mempengaruhi struktur sosial, hak asasi manusia dan partisipasi politik dalam masyarakat. i. Faktor demografis: Perubahan komposisi demografi masyarakat, seperti pertumbuhan penduduk, perubahan usia, migrasi atau urbanisasi, dapat menyebabkan perubahan sosial. Ini dapat memengaruhi dinamika keluarga, pola pengeluaran, dan permintaan akan layanan sosial. J. Faktor Budaya: Perubahan nilai, norma dan budaya dapat menyebabkan perubahan sosial. Interaksi antar budaya yang berbeda, globalisasi budaya atau perubahan tren sosial dapat mempengaruhi pola perilaku, penampilan dan identitas sosial suatu masyarakat. Perubahan sosial bisa bertahap atau melibatkan perubahan yang tiba-tiba dan tiba- tiba. Dalam beberapa kasus, perubahan sosial dapat menimbulkan konflik atau instabilitas, sedangkan dalam kasus lain, perubahan sosial dapat menimbulkan kemajuan dan perbaikan dalam kehidupan masyarakat. Perubahan sosial adalah proses yang kompleks dan seringkali melibatkan interaksi dari banyak faktor yang saling terkait.
  • 11. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Terori Sosiologi Komunikasi FORUM 2 Technological Determinism Theory (Teori Determinisme Teknologi) Teori ini dikemukakan oleh Marshall Mc Luhan pertama kali pada tahun 1962 dalam tulisannya The Guttenberg Galaxy: The Making of Typographic Man. Ide dasar teori ini adalah bahwa perubahan yang terjadi pada berbagai macam cara berkomunikasi akan membentuk pula keberadaan manusia itu sendiri. Teknologi membentuk individu bagaimana cara berpikir, berperilaku dalam masyarakat dan teknologi tersebut akhirnya mengarahkan manusia untuk bergerak dari satu abad teknologi ke abad teknologi yang lain. Misalnya dari masyarakat suku yang belum mengenal huruf menuju masyarakat yang memakai peralatan komunikasi cetak, ke masyarakat yang memakai peralatan komunikasi elektronik McLuhan berpikir bahwa budaya kita dibentuk oleh bagaimana cara kita berkomunikasi Paling tidak ada beberapa tahapan yang layak disimak Pertama, penemuan dalam teknologi komunikasi menyebabkan perubahan budaya Kedua, perubahan di dalam jenis-jenis komunikasi akhirnya membentuk kehidupan manusia Ketiga sebagaimana yang dikatakan McLuhan bahwa “Kita membentuk peralatan untuk berkomunikasi, dan akhirnya peralatan untuk berkomunikasi yang kita gunakan itu akhirnya membentuk atau mempengaruhi kehidupan kita sendiri”. Kita belajar, merasa dan berpikir terhadap apa yang akan kita lakukan karena pesan yang diterima teknologi komunikasi menyediakan untuk itu. Artinya, teknologi komunikasi menyediakan pesan dan membentuk perilaku kita sendiri. Radio menyediakan kepada manusia lewat indera pendengaran (audio), sementara televisi menyediakan tidak hanya pendengar an tetapi juga penglihatan (audio visual). Apa yang diterpa dari dua media itu masuk ke dalam perasaan manusia dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari kita Selanjutnya, kita ingin menggunakannya lagi dan terus menerus. Bahkan McLuhan sampai pada kesimpulannya bahwa media adalah pesan itu sendiri (the medium is the message)
  • 12. Media tak lain adalah alat untuk memperkuat, memperkeras dan memperluas fungsi dan perasaan manusia Dengan kata lain, masing-masing penemuan media baru yang kita betul- betul dipertimbangkan untuk memperluas beberapa kemampuan dan kecakapan manusia Misalnya, ambil sebuah buku. Dengan buku itu seseorang bisa memperluas cakrawala pengetahuan, termasuk kecakapan dan kemampuannya Seperti yang sering dikatakan oleh masyarakat umum, dengan buku, kita akan bisa “melihat dunia”. Mengikuti teori ini, ada beberapa perubahan besar yang mengikuti perkembangan teknologi dalam berkomunikasi. Masing-masing periode sama-sama memperluas perasaan, dan pikiran manusia McLuhan membaginya ke dalam empat periode Di dalam masing-masing kasus yang menyertai perubahan itu atau pergerakan dari era satu ke era yang lain membawa bentuk baru komunikasi yang menyebabkan beberapa macam perubahan dalam masyarakat. Contoh Studi Kasus dari teori Determinisme “ Kajian Media Sosial dalam penerapan Teori Determinisme dengan konteks penggunaan media sosial Youtube sebagai media dakwah ” Media baru adalah istilah yang digunakan dalam menggambarkan perubahan suatu teknologi dengan teknologi digital yang terhubung ke dalam internet atau media sosial. Ronal Rice (1984) mendefinisikan sebuah media baru sebagai teknologi komunikasi yang memberi wadah dan memungkinkan untuk terjadinya interaktivitas antara pengguna dan informasi. Interaktivitas sendiri merupakan karakteristik dari media baru. Maka dari itu, pentingnya sebuah media sosial dalam teknologi adalah menjangkau suatu informasi massa contohnya Youtube. Youtube merupakan media yang efektif untuk menyampaikan berbagai informasi, karena melalui Youtube pesan-pesan atau informasi dapat sampai kepada audiensi dengan jangkauan yang sangat luas. Hal ini dikuatkan karena media Youtube juga merupakan media yang bersifat audio visual, artinya selain bisa didengar juga bisa dilihat. Oleh sebagian besar masyarakat Indonesia Youtube dijadikan sebagai sarana hiburan dan sumber informasi utama. Di beberapa daerah di negeri ini masyarakat banyak menghabiskan waktunya untuk menyaksikan Youtube. Di sisi lain, dakwah juga memiliki sasaran yakni khalayak atau publik sebagaimana sasaran Youtube. Kalau dakwah Islam dapat memanfaatkan media ini dengan efektif, maka secara otomatis jangkauan dakwah akan lebih luas. Dalam komunikasi konteks penggunaan media sosial pada suatu aplikasi bernama Youtube digunakan oleh beberapa ulama atau ustadz untuk berdakwah. Berbicara tentang dakwah, di era saat ini banyak para pendakwah melakukan berbagai metode. Metode salah satunya seperti membuat konten-konten yang disebarluaskan di Youtube. Karena sejauh apa pun komunikasi selalu mengisyaratkan adanya hubungan. Bahkan, hubungan yang dilakukan bukan hanya sekedar kontak sosial. Maka, terjadi pertukaran informasi yang saling menguntungkan membuat para umat manusia terpersuasi. Sehingga pentingnya dakwah melalui media sosial adalah semata-mata mendorong umat manusia untuk membangun sebuah motivasi serta mengingatkan kembali untuk taat pada perintah Allah Swt dan menjauhi larangannya melalui
  • 13. konten-konten yang menarik dan informasi yang mudah untuk dipahami. Contohnya, seperti kajian dakwah Ustadz Felix Siauw – Prinsip dakwah seorang muslim. Forum 3 Network Theory / Teori Jaringan Network Theory Berkaitan dengan produksi komunikasi dan informasi dalam media baru, digunakan analisis Network Theory. Dalam ilmu komputer dan jaringan, yang dimaksud dengan teori jaringan adalah studi tentang grafik sebagai representasi hubungan simetris atau hubungan asimetris antara objek diskret. Teori jaringan memiliki aplikasi di banyak disiplin ilmu termasuk World Wide Web, Internet, jaringan sosial, dan lain-lain. Perbedaan Media lama dengan Media baru a) Media Lama Media lama merupakan proses produksi dan penyimpanan data atau informasi yang dibagi menjadi dua bagian yaitu media cetak (koran, majalah, tabloid) dan media elektronik (radio, televisi). b) Media Baru Media Baru merupakan teknologi komunikasi digital yang terhubung dengan jaringan internet, dimana dalam penyampainnya harus di distribusikan melalui internet atau online. Media baru meliputi portal online, televisi online, radio streaming. Namun, sekarang ini media sosial seperti Twitter, Instagram, Youtube, dan lain-lain dapat dikatakan media baru karena informasi dapat didistribusikan melalui media sosial tersebut. • Perbedaan antara internet dengan media lama ditujukan pada jumlah konten informasi yang disajikan, kelompok umur, hingga akses medianya pun berbeda. Sebenarnya perbedaan ini bukan menjadi sebuah kendala perusahaan dalam merencanakan strategi pemasaran. Perusahaan mampu mengintegrasikan internet dengan media lama untuk mencapai tujuan kampanye pemasaran. Keunggulan internet dapat menunjang atau melengkapi informasi yang tidak mampu disampaikan oleh media lama karena keterbatasan konten informasi. Dan ketika sebagai tenaga pemasar mampu mengintegrasikan media internet dengan media lama maka kita mampu mencapai target pasar yang lebih luas dibandingkan kita hanya menggunakan satu jenis media saja. • Asumsi Teori
  • 14. Menurut saya, di zaman sekarang audiens media online lebih banyak peminatnya dibandingkan dengan media konvensional. Karena dari segi tampilan dan efektifitasnya lebih jauh menarik media online daripada media konvensional. • Contoh Kasus Contoh dari penggunaan media baru dalam politik, adalah penggunaan media sosial sebagai sarana kampanye. Cara berkampanye seperti ini dilakukan oleh pasangan calon Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum saat mencalonkan diri dalam Pilkada Jawa Barat tahun 2018 yang lalu. Pasangan ini menggunakan secara efektif media sosial untuk berkampanye. Dalam kampanyenya, calon gubernur ini mempublikasikan kegiatan-kegiatan, serta program-program mereka lebih dari sepuluh kali setiap harinya di media sosial, seperti Facebook dan Instagram • Kritik Di Indonseia kebebasan dalam bermedia dalam tingkat struktur akan segera dilindungi dalam RUU Konvergensi Telematika yang wajib mendapat persetujuan dari menteri, pada pasal 30 ayat 1 yang menyatakan, bahwa “setiap penyelenggara telematika dapat melakukan penggabungan, peleburan (merger), dan pengambilalihan usaha (akusisi). Kebebasan ini apabila akan lepas maka akan sulit mewujudkan pengusaha kecil menjadi varian dalam industri media di dalam negeri. Sehingga dominasi pengusaha besar sangat berdampak pada penguasaan konten media yang menjadi bagian dari korporasi media yang dimiliki pemain besar. Forum 4 Teori imitasi (imitasi) Imitasi oleh Gabriel Tarde (2010:167) adalah contoh yang diterapkan antara satu individu dengan individu lainnya dalam semua interaksi manusia. Menurut Tarde (Rakhmawati, 2014: 28) Setiap orang memiliki kecenderungan untuk menyesuaikan diri, cocok bahkan di luar tindakan sekitarnya. Sedangkan Baldwin (Dewi, 2015:13) berpendapat bahwa peniruan terbagi menjadi dua jenis peniruan yang tidak disengaja, yaitu peniruan yang tidak dimaksudkan atau tidak dipahami, dan peniruan yang disengaja adalah peniruan yang disengaja dan mengetahui apa yang dimaksud. Sementara itu Bandura di Rachmati (2007:240-242) menjelaskan bahwa empat proses berlangsung Dalam proses tiruan: A. Proses perhatian Pembelajaran imitasi dimulai dengan a Peristiwa yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung
  • 15. Seseorang Peristiwa tersebut dapat berupa tindakan atau pola pikir. Beberapa pembelajaran dapat dilakukan ketika objek atau subjek itu ada Meniru dengan hati-hati. Karena peristiwa itu, ada sesuatu yang diperhatikan Itu menarik perhatian, terjadi berulang kali dan membangkitkan emosi Positif bagi penonton. B. Proses memori (proses memori) Ini adalah proses dimana seseorang harus mampu mempertahankan dan mengingat apa yang ditiru. Ingatan perilaku yang diamati tergantung pada kesan mental dan representasi verbal. Bahan rekaman sering berubah dalam konteks Pengetahuan atau harapan yang ada dari orang yang bersangkutan (peserta didik). C. Proses Reproduksi Pada tahap ini, seseorang dianggap berhasil jika mampu mereproduksi perilaku atau aktivitas yang diamati. Proses ini adalah waktu di mana pengamat meniru yang diamati. D. Proses motivasi Dalam proses motivasi terdapat penguatan dan penguatan eksternal itu sendiri, di mana jaminan eksternal peniruan terjadi pada pria yang lain melakukan hal yang sama dan melakukan hal yang sama apa yang dia lakukan Dengan kata lain, individu mengamati pola dan mempelajari perilaku baru dan mengandalkan kemampuan yang mereka peroleh untuk fokus. Proses imitasi juga dapat diamati dalam sosiolog Roger dan Shoemaker (2008:141) di mana dikatakan proses pengaruh seorang idola terhadap penggemar melalui beberapa proses, yaitu: 1. Fase minat: Fans tertarik dengan penampilan idola mereka 2. Fase evaluasi: Jika perlu, pertimbangkan kipas angin meniru idolanya 3. Tahap percobaan: Fans mulai menemukan beberapa hal menarik idola mereka seperti fashion atau gaya hidup yang kemudian mereka coba tiru dari penggemar ini 4. Fase adopsi: Memutuskan apakah individu membutuhkannya palsu atau tidak setelah melalui proses diatas Forum 6 Teori Komunikasi Massa atau Teori Komunikasi Kultural Teori komunikasi massa menekankan dampak media massa terhadap publik. Pendekatan ini mencoba menjelaskan bagaimana pesan dibuat, disebarluaskan, diterima dan dipengaruhi oleh masyarakat luas. Fokusnya lebih pada aspek teknis, struktur media massa dan dampaknya terhadap perilaku, sikap, dan pemikiran publik. & Budaya
  • 16. Teori komunikasi massa dan teori komunikasi budaya adalah dua pendekatan berbeda untuk memahami dan menganalisis fenomena komunikasi. Meskipun sama-sama membahas komunikasi dalam konteks sosial, keduanya memiliki fokus yang berbeda. Teori Komunikasi Massa: Teori komunikasi massa mempelajari bagaimana pesan disampaikan kepada massa yang besar melalui media massa seperti surat kabar, televisi, radio, dan internet. Beberapa tokoh terkenal dari teori ini adalah Harold Lasswell, Paul Lazarsfeld dan Marshall McLuhan. Teori komunikasi massa menekankan dampak media massa terhadap publik. Pendekatan ini mencoba menjelaskan bagaimana pesan dibuat, disebarluaskan, diterima dan dipengaruhi oleh masyarakat luas. Fokusnya lebih pada aspek teknis, struktur media massa dan dampaknya terhadap perilaku, sikap, dan pemikiran publik. Salah satu asumsi dasar teori ini adalah bahwa media massa memiliki kekuatan untuk membentuk opini publik, mempengaruhi persepsi dan sikap, serta menciptakan agenda sosial. Teori ini juga sering merujuk pada konsep gating, framing, dan efek media. Teori Komunikasi Kultural/Budaya: Teori komunikasi budaya, di sisi lain, lebih berfokus pada aspek budaya komunikasi. Pendekatan ini menekankan bahwa komunikasi tidak hanya tentang pengiriman pesan, tetapi juga dipengaruhi oleh nilai, norma, simbol dan konteks budaya. Tokoh-tokoh terkemuka dalam teori ini antara lain Stuart Hall, James Carey dan Lawrence Grossberg. Teori komunikasi budaya mengakui peran budaya dalam mempengaruhi produksi, distribusi, dan konsumsi pesan komunikasi. Ini memandang komunikasi sebagai proses sosial yang terkait dengan kerangka budaya yang lebih besar. Aspek-aspek seperti identitas, ideologi, kekuasaan dan perbedaan budaya disorot dalam analisis komunikasi. Teori komunikasi budaya melibatkan studi tentang representasi, perlawanan, negosiasi dan produksi makna dalam konteks budaya. Ini mempromosikan pemahaman bahwa pesan komunikasi tidak netral tetapi dibangun secara sosial dan dapat menyebabkan interpretasi yang berbeda tergantung pada konteks budaya saat ini. Singkatnya, teori komunikasi massa dan teori komunikasi budaya memiliki pendekatan dan penekanan yang berbeda dalam memahami fenomena komunikasi. Teori komunikasi massa lebih menitikberatkan pada dampak media terhadap khalayak, sedangkan teori komunikasi budaya menekankan peran budaya dalam mengkonstruksi pesan dan makna. Keduanya
  • 17. menawarkan konsep yang berbeda, namun saling melengkapi ketika menganalisis komunikasi dalam konteks sosial. Contoh Studi kasus : ”FENOMENA PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM KEHIDUPAN SOSIAL REMAJA” Penelitian kedua oleh Ratna Prasasti (2016:114) dalam jurnal Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Penggunaan Bahasa Indonesia Mahasiswa UNSWAGATI. Penelitian dalam jurnalnya menjelaskan bahwa bahasa gaul dianggap dan dijadikan sebagai bahasa pergaulan anak muda dimana hal tersebut dianggap merupakan keanekaragaman budaya negara ini dibidang bahasa. Penelitian ini juga memberikan bagaimana dampak yang akan dihasilkan dimasa yang akan datang walaupun terjadi secara perlahan. Penelitian ini menjelaskan bagaimana hadirnya sosial media menjadi sebuah jendela baru untuk munculnya suatu fenomena individu ataupun masyarakat. Kesimpulan secara garis besar dalam penelitian ini adalah bagaimana masyarakat yang menggunakan media sosial dalam kehidupan sehari-hari akan terdampak dengan adaptasi penggunaan bahasa gaul atau bahasa prokem dalam kehidupan sehari-hari, sehingga perkembangan teknologi yang semakin maju dan semakin besarnya masyarakat yang menggunakan media sosial sangat berpengaruh terhadap perkembangan penggunaan bahasa prokem atau bahasa gaul di Indonesia. Contoh sederhananya diatur dalam Sor Singgih Basa Bali apabila berbicara dengan orang yang kita hormati atau yang memiliki kasta lebih tinggi bahasa yang kita gunakan dan tindakan kita akan jauh lebih sopan, namun sebaliknya apabila berhadapan dengan sesama remaja kita akan cenderung semenamena atau bertingkah biasanya, dan ini yang disebutkan oleh Levi-Strauss tentang adanya kesamaan antara struktur bahasa dan struktur masyarakat. Pada dasarnya teori Struktralisme Levi-Strauss mengatakan bahwa bahasa adalah cerminan refleksi dari suatu kebudayaan yang dimana sistem sosial dari masyarakat itu ditentukan oleh struktur sosial ari masyarakat itu sendiri yang artinya apabila struktur bahasa itu sudah rusak maka sistem sosial masyarakat pun ikut rusak. Forum 7 Teori Fungsionalisme Struktural Emile Durkheim: Durkheim mengembangkan teori fungsionalisme struktural yang menekankan pentingnya integrasi sosial dan struktur sosial dalam menjaga stabilitas masyarakat. Durkheim berpendapat bahwa masyarakat memiliki struktur sosial yang independen dari individu dan struktur ini memengaruhi perilaku dan interaksi sosial. Sistem sosial adalah struktur yang mencakup hubungan antara individu, kelompok, atau lembaga dalam masyarakat. Sistem ini mencakup aturan, norma, nilai, dan interaksi sosial yang memengaruhi cara orang berperilaku dan berinteraksi satu sama lain. Sistem sosial memainkan
  • 18. peran penting dalam membentuk identitas individu, hierarki sosial, distribusi kekuasaan, dan hubungan sosial. Sistem media massa, di sisi lain, mengacu pada struktur dan proses komunikasi massa, yang melibatkan pengiriman, transmisi, dan pertukaran informasi melalui berbagai media seperti media cetak, televisi, radio, dan internet. Sistem media berperan penting dalam menyampaikan pesan, mempengaruhi opini publik, membentuk citra dan persepsi sosial, serta mempengaruhi dinamika sosial masyarakat. Contoh nyata interaksi antara sistem sosial dengan sistem media adalah fenomena “broken culture” era media sosial. Dalam hal ini, sistem sosial berinteraksi dengan sistem media secara kompleks. Budaya penyangkalan adalah praktik memboikot secara sosial individu atau kelompok yang diyakini telah melanggar norma atau nilai tertentu dengan menyebarkan informasi dan opini negatif tentang mereka di media sosial atau platform online lainnya. Misalnya, ketika seorang figur publik dikritik atau diduga melanggar nilai-nilai tertentu, publik dapat menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi negatif, mengadakan kampanye boikot, atau menyatakan ketidaksetujuan. Sebagai saluran komunikasi, sistem media berperan penting dalam menyebarkan pesan dan memperkuat atau melemahkan nilai-nilai sosial individu atau kelompok tertentu. Fenomena ini mencerminkan bagaimana sistem sosial dan sistem media saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Budaya tetes menggambarkan bagaimana aktivitas individu atau kelompok dalam sistem sosial dapat diberdayakan dan diperluas dengan menggunakan media sosial sebagai platform yang memungkinkan penyebaran pesan secara cepat dan luas. Penting untuk diingat bahwa contoh ini hanyalah salah satu dari sekian banyak interaksi kompleks dan beragam antara sistem sosial dan media. Forum 11 Teori perubahan sosial, Teori difusi inovasi, Teori perubahan sosial Teori ini menekankan peran struktur sosial dalam membentuk dan mengarahkan perubahan sosial. Perubahan struktural seperti perubahan ekonomi, politik, dan demografi dianggap sebagai pendorong utama perubahan sosial. Contoh Studi kasus Pemerintah pusat terus menempuh berbagai jalan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju. Langkah-langkah tersebut dilaksanakan dengan mencoba membangun infrastruktur, memperbaiki birokrasi perizinan, meningkatkan penyampaian layanan kesehatan, dll. Provinsi Papua menjadi salah satu perhatian utama pemerintahan Joko Widodo karena provinsi ini membutuhkan perhatian lebih dibandingkan daerah lain di Indonesia.
  • 19. Selain itu, perubahan struktur keuangan daerah juga merupakan keberhasilan pemerintah provinsi Papua. Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan perpajakan daerah harus diperkuat dengan menerbitkan Perdasus (Keputusan Khusus Daerah) Nomor 25 Tahun 2013, yang mengatur bahwa 80% dana otonomi khusus pemerintah pusat harus disalurkan ke daerah. / kota dan hanya 20% di provinsi yang berkuasa. Ini merupakan upaya pemerintah provinsi untuk mengurangi ketimpangan ekonomi dan sosial di wilayah Papua. Pembangunan ekonomi yang berkeadilan merupakan tujuan utama dari kebijakan ini. Teori Difusi Inovasi Teori Difusi Inovasi memberikan kerangka kerja yang bermanfaat untuk memahami bagaimana inovasi menyebar melalui masyarakat dan mengapa beberapa inovasi berhasil diadopsi secara luas sementara yang lain tidak. Dengan memperhatikan karakteristik inovasi, komunikasi, waktu, sistem sosial, dan karakteristik individu, kita dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk mempromosikan adopsi inovasi dalam konteks yang berbeda. Contoh Studi kasusTeori ini mengasumsikan bahwa inovasi menyebar di masyarakat dengan cara yang dapat diprediksi. Beberapa kelompok orang mengadopsi inovasi segera setelah mereka mendengarnya. Sementara itu, beberapa kelompok masyarakat lainnya membutuhkan waktu lama untuk mengadopsi inovasi tersebut. Ketika sebuah inovasi diterima oleh banyak orang, itu disebut ledakan. Lima tahapan proses pengenalan inovasi yang diberikan oleh Rogers dan kemudian penulis mencoba menghubungkan perkembangan perkeretaapian Papua sebagai bagian dari teknologi adalah: Kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Provinsi Papua yang dilaksanakan oleh Badan Percepatan Pembangunan Daerah (BP2KP) Provinsi Papua untuk membangun moda transportasi dan jalur kereta api di seluruh Provinsi Papua yang pembangunannya dimulai di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura adalah sangat dihargai oleh rakyat. Yang tinggal di kota sekitar Jayapura dan Sentani. Terutama masyarakat yang memiliki hak ulayat dan pemukiman dimana jalur kereta api dibangun. Untuk memahami pelaksanaan program pembangunan perkeretaapian, perlu dikembangkan suatu pendekatan, yaitu antropologi budaya. Kebijakan pemerintah dalam pembangunan perkeretaapian Papua sebagaimana telah dijelaskan di atas, dalam teori antropologi budaya disebut sebagai difusi budaya. Difusi budaya adalah difusi unsur-unsur dan nilai-nilai budaya dari beberapa kelompok budaya ke kelompok budaya lain, dari budaya beberapa kelompok etnis ke budaya kelompok etnis lain, atau dari budaya beberapa negara ke budaya negara lain. Penyebaran kebudayaan ini terwujud dalam tiga wujud kebudayaan, yaitu gagasan atau sistem gagasan; 2) sistem perilaku atau perilaku sosial dan;3) sistem artifak atau kerja. Penyebaran budaya ini dapat terjadi melalui empat cara, yaitu simbiosis, invasi pasif, difusi stimulus, dan migrasi. Simbiosis adalah penyebaran unsur atau nilai budaya asing melalui pertemuan individu antara berbagai kelompok, kelompok etnis atau negara, dengan sengaja atau dengan paksaan; pasif, d. H. Penyebarluasan unsur atau nilai budaya asing secara damai oleh misionaris; Stimulus difusi adalah penyebaran unsur atau nilai budaya asing melalui pertemuan antara beberapa kelompok etnis melalui perang suku, banjir atau letusan gunung berapi. Migrasi adalah perpindahan orang dengan nilai budaya yang berbeda dari tempat asalnya, wilayah atau negara ke tempat, wilayah atau negara lain.
  • 20. Forum 12 Teori agenda setting, teori uses gratifications, perspektif pentahelix Teori Agenda Setting: Teori agenda setting mengacu pada kemampuan media massa dalam menentukan perhatian dan fokus publik terhadap isu-isu tertentu. Dalam konteks isu pembangunan di Indonesia, teori agenda setting dapat membantu memahami peran media dalam membentuk agenda publik dan meningkatkan kesadaran serta partisipasi masyarakat dalam isu-isu pembangunan yang penting. Dengan memanfaatkan teori agenda setting, kita dapat merancang strategi komunikasi yang efektif untuk mempromosikan isu-isu pembangunan yang relevan dan mendesak di masyarakat. Teori Uses and Gratifications: Teori uses and gratifications membahas tentang bagaimana individu menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan, mendapatkan kepuasan, dan mempengaruhi perilaku mereka. Dalam konteks pembangunan di negara berkembang seperti Indonesia, teori uses andand gratifications dapat membantu memahami bagaimana media digunakan oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi, partisipasi, dan pengaruh dalam isu-isu pembangunan. Dengan memahami teori uses and gratifications, kita dapat merancang strategi komunikasi yang memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat, sehingga mendorong partisipasi dan dukungan mereka dalam upaya pembangunan. Perspektif Pentahelix: Perspektif pentahelix mengacu pada konsep kolaborasi dan partisipasi aktor-aktor penting dalam pembangunan, termasuk pemerintah, bisnis, akademisi, masyarakat sipil, dan media. Dalam konteks pembangunan di Indonesia, perspektif pentahelix dapat membantu memahami pentingnya kolaborasi dan koordinasi antara berbagai pemangku kepentingan dalam mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Dengan mengadopsi perspektif pentahelix, kita dapat merancang strategi komunikasi yang melibatkan aktor-aktor tersebut, memfasilitasi dialog, dan menciptakan kemitraan yang kuat untuk mengatasi tantangan pembangunan yang kompleks. Integrasi teori perubahan sosial, teori difusi inovasi, teori agenda setting, teori uses and gratifications, perspektif pentahelix, serta konsep-konsep hubungan sosial dan efek media dapat membantu merumuskan pendekatan komunikasi yang komprehensif dalam menghadapi tantangan masalah sosial di masa depan, terutama isu pembangunan di negara berkembang seperti Indonesia. Pendekatan tersebut dapat melibatkan pemahaman konteks sosial, memanfaatkan media sebagai alat komunikasi yang strategis, dan mendorong partisipasi serta kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan untuk mencapai pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan berdampak positif bagi masyarakat.
  • 21. Forum 13 Cyber community: Cyber community atau komunitas cyber merujuk pada kelompok individu yang terhubung secara online dan berinteraksi dalam lingkungan digital. Mereka memiliki minat, tujuan, atau kepentingan bersama dalam bidang teknologi informasi, keamanan siber, komputasi, dan topik terkait lainnya. Para ahli telah memberikan beberapa definisi mengenai cyber community. Berikut adalah beberapa contoh definisi dan penjelasan dari para ahli: 1. Roderick S. Graham dan Brian Pitman: Cyber community adalah sebuah kelompok sosial yang terbentuk melalui interaksi online di dunia maya. Interaksi ini melibatkan pertukaran informasi, pemecahan masalah, dan koordinasi aksi yang terjadi di ruang digital. 2. Peter Kollock: Cyber community adalah kelompok individu yang berinteraksi dan berkomunikasi melalui media elektronik, seperti internet. Mereka terhubung secara virtual dan memiliki hubungan sosial yang dibangun melalui pertukaran pesan, informasi, dan pengalaman. 3. Howard Rheingold: Cyber community adalah komunitas yang terbentuk oleh individu yang saling berhubungan melalui komunikasi elektronik. Mereka saling berinteraksi, berbagi pengetahuan, mengorganisir diri, dan bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. 4. Chris Jones: Cyber community adalah sebuah entitas yang dibangun oleh individu yang berpartisipasi dalam ruang digital. Mereka saling terhubung dan berkomunikasi melalui jaringan online, dengan tujuan membangun jaringan sosial, berbagi minat yang sama, dan memperluas pengetahuan mereka. Pemahaman cyber community melibatkan pemahaman tentang bagaimana individu terhubung, berinteraksi, dan membentuk hubungan sosial dalam dunia digital. Komunitas ini dapat terdiri dari individu dengan minat yang sama, misalnya, komunitas keamanan siber, komunitas pengembang perangkat lunak, komunitas gamer online, dan banyak lagi. Dalam lingkungan online ini, anggota komunitas saling berbagi informasi, mendiskusikan topik spesifik, memberikan dukungan, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Forum 14 Teori Interaksi Simbolik: Teori interaksi simbolik berfokus pada pemahaman makna yang dihasilkan dari interaksi sosial. Menurut teori ini, manusia memberikan makna kepada objek dan tindakan dalam proses komunikasi dan bertindak berdasarkan makna yang mereka berikan. Interaksi sosial dipandang sebagai interaksi simbolik di mana manusia saling berkomunikasi melalui simbol-simbol yang
  • 22. mereka ciptakan dan pahami bersama.Dalam sosiologi komunikasi, terdapat beberapa asumsi dasar yang membentuk landasan pemahaman tentang komunikasi dalam konteks sosial. Berikut adalah beberapa asumsi yang relevan: Interaksi sosial yang dihasilkan oleh teknologi AI dengan Individu Hubungan individu/kelompok melalui teknologi sebagai medium telah mengalami perubahan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Pengaruh komputasi terhadap individu, organisasi, dan masyarakat sangat besar. Dalam konteks komunikasi persuasif, teknologi memberikan akses yang lebih besar ke audiens yang lebih luas. Teknologi juga memungkinkan pribadi atau kelompok tertentu untuk mengumpulkan data tentang preferensi dan perilaku individu, yang kemudian digunakan untuk menyusun pesan yang ditargetkan secara pribadi dan efektif. Beberapa kelompok mungkin memiliki akses terbatas atau tidak adanya akses sama sekali ke teknologi komputasi, yang dapat menyebabkan kesenjangan digital. Kesenjangan digital ini dapat mempengaruhi kemampuan individu atau kelompok untuk memperoleh pendidikan, mencari pekerjaan, mengakses layanan kesehatan, atau terlibat dalam partisipasi politik. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi kesenjangan digital dan memastikan akses yang adil dan merata ke teknologi komputasi agar semua individu Menurut pendapat kami, sosiologi merupakan studi tentang perilaku sosial, struktur sosial, dan interaksi antarindividu dalam masyarakat. Sosiologi bertujuan untuk memahami bagaimana individu-individu berinteraksi dan membentuk masyarakat. Dalam konteks perkembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), sosiologi dapat memberikan wawasan yang berharga. Sosiologi dapat membantu kita memahami dampak sosial AI pada masyarakat, baik dari segi ekonomi, pekerjaan, etika, politik, dan sebagainya Forum 15 Dalam sosiologi komunikasi, terdapat beberapa teori yang sering digunakan untuk memahami komunikasi manusia dalam konteks sosial. Tiga teori yang relevan adalah teori fungsional struktural, pertukaran sosial, dan interaksi simbolik. Yaitu: 1. Teori Fungsional Struktural: Teori fungsional struktural menyajikan pandangan bahwa masyarakat adalah sistem yang terdiri dari berbagai elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai keselarasan dan kelangsungan. Teori ini menekankan pentingnya fungsi sosial dalam masyarakat dan bagaimana komunikasi berperan dalam mempertahankan struktur sosial yang ada. Komunikasi dianggap sebagai alat untuk memelihara norma-norma sosial, mengatur perilaku, dan memastikan kelancaran interaksi sosial.
  • 23. Studi kasus : Sistem pendidikan dalam sebuah negara. 2. Mobilitas Sosial: Sistem pendidikan juga berfungsi sebagai mekanisme mobilitas sosial. Dalam masyarakat yang adil, pendidikan yang baik dapat menjadi faktor penting dalam memungkinkan individu untuk meningkatkan status sosial mereka. Sistem pendidikan yang efektif harus memberikan kesempatan yang adil bagi semua individu untuk mengakses pendidikan dan meningkatkan kualitas hidup mereka. 3. Teori Pertukaran Sosial: Teori pertukaran sosial menekankan pada aspek pertukaran yang terjadi dalam interaksi sosial. Menurut teori ini, manusia cenderung berkomunikasi dan berinteraksi dengan harapan memperoleh manfaat atau keuntungan dari hubungan tersebut. Konsep utama dalam teori ini adalah keseimbangan sosial dan keuntungan yang diperoleh dari interaksi. Studi kasus: Hubungan romantis antara dua individu. 4. Pertukaran dalam Hubungan Romantis: Dalam hubungan romantis, individu-individu tersebut terlibat dalam pertukaran sosial yang melibatkan pemberian dan menerima imbalan. Imbalan dapat berupa kasih sayang, dukungan emosional, perhatian, keamanan, waktu bersama, dan lain sebagainya. Setiap individu dalam hubungan tersebut memiliki harapan tertentu tentang apa yang akan diberikan dan diterima. 5. Teori Interaksi Simbolik: Teori interaksi simbolik berfokus pada pemahaman makna yang dihasilkan dari interaksi sosial. Menurut teori ini, manusia memberikan makna kepada objek dan tindakan dalam proses komunikasi dan bertindak berdasarkan makna yang mereka berikan. Interaksi sosial dipandang sebagai interaksi simbolik di mana manusia saling berkomunikasi melalui simbol-simbol yang mereka ciptakan dan pahami bersama. Studi kasus : Interaksi Simbolik dalam Hubungan Pasangan Muda Negosiasi makna: Pasangan muda aktif berinteraksi dalam proses negosiasi makna. Mereka mencoba untuk saling memahami dan menginterpretasikan tindakan dan ucapan pasangan. Misalnya, sebuah hadiah mungkin memiliki makna yang berbeda bagi masing-masing pasangan, dan mereka harus saling berkomunikasi untuk memahami makna yang diinginkan oleh pasangan.
  • 24. KESIMPULAN Proses komunikasi dalam social Proses komunikasi dalam konteks sosial melibatkan pertukaran informasi, pikiran dan perasaan antara individu atau kelompok dalam suatu komunitas. Komunikasi sosial merupakan bagian penting dari interaksi manusia dan melibatkan berbagai elemen yang bekerja sama untuk menyampaikan pesan, memahami pesan yang diterima dan menanggapinya dengan tepat. Berikut ini adalah komponen utama komunikasi sosial: a. Pengirim (Pengirim): Pengirim adalah orang atau kelompok yang ingin menyampaikan pesan. Mereka menghasilkan pesan untuk transmisi. Pesan tersebut dapat berupa kata-kata, bahasa tubuh, ekspresi wajah atau simbol lainnya. b. pesan (pesan): Pesan adalah informasi atau gagasan yang ingin disampaikan oleh pengirim. Pesan dapat disampaikan secara verbal maupun non verbal. Pesan verbal meliputi penggunaan kata-kata, sedangkan pesan nonverbal meliputi bahasa tubuh, nada suara, ekspresi wajah, dan konteks sosial. Sistem sosial dan sistem media Sistem sosial dan sistem media merupakan dua konsep yang saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain dalam konteks komunikasi dan interaksi manusia. Berikut penjelasan dari kedua konsep tersebut: c. Sistem sosial: Sistem sosial menunjukkan pola interaksi, hubungan, dan struktur yang berlaku dalam masyarakat. Ini mencakup berbagai individu, kelompok, organisasi dan lembaga yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam lingkungan sosial yang lebih besar. Sistem sosial mencakup nilai, norma, peran, struktur sosial, dan hierarki yang membentuk masyarakat. Dalam konteks sistem sosial, komunikasi memegang peranan penting dalam memelihara, membentuk dan mempengaruhi hubungan dan interaksi antar individu atau kelompok. Komunikasi berkontribusi untuk membangun identitas sosial, menciptakan solidaritas, mengkoordinasikan tindakan dan memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan informasi dalam masyarakat. d. Sistem lingkungan: Sistem media massa adalah jaringan institusi, teknologi, dan praktik komunikasi yang berfungsi untuk menyebarkan informasi, pesan, dan konten ke khalayak yang lebih luas. Ini berlaku untuk media seperti koran, majalah, televisi, radio, media online dan media sosial. Sistem media berperan sebagai saluran komunikasi
  • 25. yang berperan penting dalam membentuk opini publik, menyampaikan berita, memberikan hiburan dan mempengaruhi persepsi, sikap dan perilaku masyarakat. Proses belajar sosial Komunikasi memiliki dampak besar pada berbagai aspek kehidupan manusia. Berikut penjelasan dampak komunikasi baik fungsional maupun nonfungsional: Fungsi komunikasi: e. Memfasilitasi pertukaran informasi: Fungsi utama komunikasi adalah untuk memungkinkan pertukaran informasi antara individu atau kelompok. Komunikasi yang efektif memungkinkan berbagi ide, pengetahuan, dan pengalaman, yang penting untuk pembelajaran, pengembangan, dan kolaborasi. f. Membangun hubungan sosial: Komunikasi memainkan peran penting dalam membangun dan memelihara hubungan sosial. Komunikasi memungkinkan individu untuk membentuk ikatan emosional, membangun saling pengertian dan meningkatkan partisipasi dalam interaksi sosial. Komunikasi yang baik antara orang-orang juga membantu untuk membangun kepercayaan, saling menghormati dan solidaritas dalam masyarakat. Proses sosialisasi & Perubahan social j. proses sosial: Sosialisasi adalah suatu proses dimana individu mempelajari dan menginternalisasi norma, nilai, peran, dan pola perilaku yang berlaku dalam masyarakat tertentu. Hal ini dilakukan melalui interaksi dengan orang tua atau anggota masyarakat yang berpengalaman. Berikut langkah-langkah umum dalam proses sosialisasi: k. Sosialisasi primer: Fase ini terjadi pada awal kehidupan seseorang ketika mereka mempelajari norma dan perilaku dasar dari keluarga dan lingkungan terdekat. Keluarga berperan penting dalam menanamkan nilai, bahasa, norma dan harapan sosial pada anak. Technological Determinism Theory (Teori Determinisme Teknologi) Teori ini dikemukakan oleh Marshall Mc Luhan pertama kali pada tahun 1962 dalam tulisannya The Guttenberg Galaxy: The Making of Typographic Man. Ide dasar teori ini adalah bahwa perubahan yang terjadi pada berbagai macam cara berkomunikasi akan membentuk pula keberadaan manusia itu sendiri. Teknologi membentuk individu bagaimana cara berpikir, berperilaku dalam masyarakat dan teknologi tersebut akhirnya mengarahkan manusia untuk bergerak dari satu abad teknologi ke abad teknologi yang lain. Misalnya dari masyarakat suku yang belum mengenal huruf menuju masyarakat yang memakai peralatan komunikasi cetak, ke masyarakat yang memakai peralatan komunikasi elektronik
  • 26. Network Theory / Teori Jaringan Network Theory Berkaitan dengan produksi komunikasi dan informasi dalam media baru, digunakan analisis Network Theory. Dalam ilmu komputer dan jaringan, yang dimaksud dengan teori jaringan adalah studi tentang grafik sebagai representasi hubungan simetris atau hubungan asimetris antara objek diskret. Teori jaringan memiliki aplikasi di banyak disiplin ilmu termasuk World Wide Web, Internet, jaringan sosial, dan lain-lain. Teori imitasi (imitasi) Imitasi oleh Gabriel Tarde (2010:167) adalah contoh yang diterapkan antara satu individu dengan individu lainnya dalam semua interaksi manusia. Menurut Tarde (Rakhmawati, 2014: 28) Setiap orang memiliki kecenderungan untuk menyesuaikan diri, cocok bahkan di luar tindakan sekitarnya. Sedangkan Baldwin (Dewi, 2015:13) berpendapat bahwa peniruan terbagi menjadi dua jenis peniruan yang tidak disengaja, yaitu peniruan yang tidak dimaksudkan atau tidak dipahami, dan peniruan yang disengaja adalah peniruan yang disengaja dan mengetahui apa yang dimaksud. Sementara itu Bandura di Rachmati Teori Komunikasi Massa atau Teori Komunikasi Kultural Teori komunikasi massa menekankan dampak media massa terhadap publik. Pendekatan ini mencoba menjelaskan bagaimana pesan dibuat, disebarluaskan, diterima dan dipengaruhi oleh masyarakat luas. Fokusnya lebih pada aspek teknis, struktur media massa dan dampaknya terhadap perilaku, sikap, dan pemikiran publik. & Budaya Teori komunikasi massa dan teori komunikasi budaya adalah dua pendekatan berbeda untuk memahami dan menganalisis fenomena komunikasi. Meskipun sama-sama membahas komunikasi dalam konteks sosial, keduanya memiliki fokus yang berbeda. Teori Komunikasi Kultural/Budaya: Teori komunikasi budaya, di sisi lain, lebih berfokus pada aspek budaya komunikasi. Pendekatan ini menekankan bahwa komunikasi tidak hanya tentang pengiriman pesan, tetapi juga dipengaruhi oleh nilai, norma, simbol dan konteks budaya. Tokoh-tokoh terkemuka dalam teori ini antara lain Stuart Hall, James Carey dan Lawrence Grossberg. Teori komunikasi budaya mengakui peran budaya dalam mempengaruhi produksi, distribusi, dan konsumsi pesan komunikasi. Ini memandang komunikasi sebagai proses sosial yang terkait dengan kerangka budaya yang lebih besar. Aspek-aspek seperti identitas, ideologi, kekuasaan dan perbedaan budaya disorot dalam analisis komunikasi. Teori Difusi Inovasi
  • 27. Teori Difusi Inovasi memberikan kerangka kerja yang bermanfaat untuk memahami bagaimana inovasi menyebar melalui masyarakat dan mengapa beberapa inovasi berhasil diadopsi secara luas sementara yang lain tidak. Dengan memperhatikan karakteristik inovasi, komunikasi, waktu, sistem sosial, dan karakteristik individu, kita dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk mempromosikan adopsi inovasi dalam konteks yang berbeda DAFTAR PUSTAKA Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, Rajawali Pers, Jakarta, 2012. Technological Determinism Theory (Teori Determinisme Teknologi) Junaedi, F. (ed). (2011). Komunikasi 2.0: Teoritisasi dan Implikasi. Yogyakarta: Aspikom. Wardhani, D., & Makkuraga, A. (ed). (2012). The Repotition of Communication In The
  • 28. Dynamic of Convergence: Reposisi Komunikasi dalam Dinamika Konvergensi. Jakarta: Kencana. Suminar, Ratna P. (2016). Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Penggunaan Bahasa Indonesia Mahasiswa UNSWAGATI. Jurnal Logika. 18(3). 114-118” MUNIR, 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi dan Komunikasi dan Informasi Sumber jurnal: Teori Imitasi : http://repository.uin-suska.ac.id/5917/3/BAB 11.pdf Penelitian bahasa gaul di Bali : http://polyglotindonesia.org/id/article/bahasa-gaul PERAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI) UNTUK MENDUKUNG PEMBELAAN Ejournal.unipas.ac.id https://ejournal.unipas.ac.id