Dokumen tersebut membahas tentang proses komunikasi sosial dan unsur-unsur komunikasi. Komunikasi sosial dijelaskan sebagai proses pertukaran pesan mengenai isu publik antar partisipan yang memiliki relasi sosial dan dapat menghasilkan perubahan sosial. Unsur-unsur komunikasi mencakup komunikator, pesan, media, penerima, dan efek. Studi kasus tentang intensitas komunikasi stakeholder dalam proses perencanaan pembangunan
Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini 😆 Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve 💚
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kan😆 Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah 💙 Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuy😆
ASK FOR PERMISSION ▶ itsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke aku🔝🔝🔝🔝
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannya💖
------------------------------------------------------------
Materi details :
Coming soon ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLAS💚
Instagram ▶ https://www.instagram.com/manabeve
Blog ▶ https://manabeve.blogspot.com
Email ▶ manabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH ME💜
Instagram ▶ https://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter ▶ https://www.twitter.com/amlediana3
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf2210130220024
PPT Kelompok 1 pada mata kuliah Komunikasi Pendidikan
Nama :
Aisha Saputri (2210130220024) Chindy Masita Abdul Rahim (2210130220016)Eko Bayu Putra Wicjaksono (2210130310001)Risma Halifah (2210130220017)
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf2210130220024
Tugas Pengumpulan PPT Kelompok 1 pada Mata Kuliah Komunikasi Pendidikan.
Kelompok 1 :
Aisha Saputri (2210130220024)
Chindy Masita Abdul Rahim (2210130220016)
Eko Bayu Putra Wicjaksono (2210130310001)
Risma Halifah (2210130220017)
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianLSP3I
Komunikasi cerdas dalam pendidikan sudah menjadi kebutuhan utama dalam membelajarkan peserta didik milineial nantinya siap menghadapi tantangan era revolusi Industri 4.0,
Dosen sebagai tenaga pengajar dan pendidik merupakan sub sistem pendidikan yang berkait langsung dengan operasionalisasi roda pendidikan dan pengajaran di perguruan tinggi. Di sini, fungsi komunikasi cerdas digunakan untuk mentransformasikan ilmu pengetahuan dan “nilai: kepada peserta didik dengan tujuan-tujuan komunikatif.
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianLSP3I
Di abad modern ini ilmu komunikasi sangat berperan penting disetiap sektor, baik institusi, lembaga, organisasi, bahkan antarindividu. Dalam aktivitas kegiatan pembelajaran, komunikasi Ibarat jantung, karena komunikasi merupakan proses penyampaian pesan penyebarluasan ilmu pengetahuan dan pendidikan kepada peserta didik. Dosen harus mampu menyampaikan komunikasi secara efektif dan cerdas.
Komunikasi yang efektif dan cerdas akan terbangun jika dosen mempunyai kemampuan untuk memproyeksikan dirinya pada peranan peserta didik. Sehingga komunikasi yang terjadi tidak terkesan menggurui, wajar dan mengalir tanpa adanya hambatan. Komunikasi yang efektif juga perlu disertai dengan sikap dan gaya berkomunikasi yang baik. Sikap antusiasme, bersungguh-sungguh, dan sopan adalah beberapa sikap yang akan membawa keberhasilan penyampaian komunikasi edukasi. Gaya berkomunikasi, misalnya sikap badan, cara berdiri, cara berpakaian, pandangan mata, suara dan gestur tubuh lainnya merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya untuk menunjang keberhasilan komunikasi dalam pembelajaran.
Diva Lovelia Widitami Putri tugas sosiologi komunikasi.pdfDiva Lovelia
Review buku "sosiologi komunikasi"
Mata kuliah : Sosiologi komunikasi
Dosen : Gadis Octory, S.Ikom.
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu buana
Dibuat oleh : Diva Lovelia Widitami Putri
Penyebab konflik dapat berupa apa saja, salah satunya ialah akibat perbedaan. Bila mana terjadi suatu perbedaan yang tidak langsung diselesaikan maka akan mengundang terjadinya konflik yang lebih besar, pada konflik yang penulis angkat merupakan konflik dimana terjadinya perbedaan yang meliputi kultur budaya yang di dalamnya tergolong ke dalam kebahasaan atau perbedaan bahasa antara komunikator dan komunikan.
Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini 😆 Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve 💚
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kan😆 Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah 💙 Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuy😆
ASK FOR PERMISSION ▶ itsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke aku🔝🔝🔝🔝
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannya💖
------------------------------------------------------------
Materi details :
Coming soon ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLAS💚
Instagram ▶ https://www.instagram.com/manabeve
Blog ▶ https://manabeve.blogspot.com
Email ▶ manabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH ME💜
Instagram ▶ https://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter ▶ https://www.twitter.com/amlediana3
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf2210130220024
PPT Kelompok 1 pada mata kuliah Komunikasi Pendidikan
Nama :
Aisha Saputri (2210130220024) Chindy Masita Abdul Rahim (2210130220016)Eko Bayu Putra Wicjaksono (2210130310001)Risma Halifah (2210130220017)
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf2210130220024
Tugas Pengumpulan PPT Kelompok 1 pada Mata Kuliah Komunikasi Pendidikan.
Kelompok 1 :
Aisha Saputri (2210130220024)
Chindy Masita Abdul Rahim (2210130220016)
Eko Bayu Putra Wicjaksono (2210130310001)
Risma Halifah (2210130220017)
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianLSP3I
Komunikasi cerdas dalam pendidikan sudah menjadi kebutuhan utama dalam membelajarkan peserta didik milineial nantinya siap menghadapi tantangan era revolusi Industri 4.0,
Dosen sebagai tenaga pengajar dan pendidik merupakan sub sistem pendidikan yang berkait langsung dengan operasionalisasi roda pendidikan dan pengajaran di perguruan tinggi. Di sini, fungsi komunikasi cerdas digunakan untuk mentransformasikan ilmu pengetahuan dan “nilai: kepada peserta didik dengan tujuan-tujuan komunikatif.
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianLSP3I
Di abad modern ini ilmu komunikasi sangat berperan penting disetiap sektor, baik institusi, lembaga, organisasi, bahkan antarindividu. Dalam aktivitas kegiatan pembelajaran, komunikasi Ibarat jantung, karena komunikasi merupakan proses penyampaian pesan penyebarluasan ilmu pengetahuan dan pendidikan kepada peserta didik. Dosen harus mampu menyampaikan komunikasi secara efektif dan cerdas.
Komunikasi yang efektif dan cerdas akan terbangun jika dosen mempunyai kemampuan untuk memproyeksikan dirinya pada peranan peserta didik. Sehingga komunikasi yang terjadi tidak terkesan menggurui, wajar dan mengalir tanpa adanya hambatan. Komunikasi yang efektif juga perlu disertai dengan sikap dan gaya berkomunikasi yang baik. Sikap antusiasme, bersungguh-sungguh, dan sopan adalah beberapa sikap yang akan membawa keberhasilan penyampaian komunikasi edukasi. Gaya berkomunikasi, misalnya sikap badan, cara berdiri, cara berpakaian, pandangan mata, suara dan gestur tubuh lainnya merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya untuk menunjang keberhasilan komunikasi dalam pembelajaran.
Diva Lovelia Widitami Putri tugas sosiologi komunikasi.pdfDiva Lovelia
Review buku "sosiologi komunikasi"
Mata kuliah : Sosiologi komunikasi
Dosen : Gadis Octory, S.Ikom.
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu buana
Dibuat oleh : Diva Lovelia Widitami Putri
Penyebab konflik dapat berupa apa saja, salah satunya ialah akibat perbedaan. Bila mana terjadi suatu perbedaan yang tidak langsung diselesaikan maka akan mengundang terjadinya konflik yang lebih besar, pada konflik yang penulis angkat merupakan konflik dimana terjadinya perbedaan yang meliputi kultur budaya yang di dalamnya tergolong ke dalam kebahasaan atau perbedaan bahasa antara komunikator dan komunikan.
UAS Human Relations
Pentingnya Penerapan Human Relations Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Pegawai
Vivi Vanesa / 44321120024
Dosen : Bu Gadis Octory
Univ. Mercubuana
UAS Human Relations
Pentingnya Penerapan Human Relations Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Pegawai
Vivi Vanesa / 44321120024
Dosen : Bu Gadis Octory
Univ. Mercubuana
UAS Human Relations
Pentingnya Penerapan Human Relations Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Pegawai
Vivi Vanesa / 44321120024
Dosen : Bu Gadis Octory
Univ. Mercubuana
TB 1 Sosiologi Komunikasi - Vivi Vanesa.pptxVivivanesa1
Riview buku "Sosiologi sebagai akar ilmu komunikasi"
Mata kuliah : Sosiologi Komunikasi
Dosen: Gadis Octory, S.Ikom.
Fakultas Ilmu Komunikasi, Univ. Mercubuana.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Latar Belakang
Dalam hubungannya dengan prosessosial, komunikasi menjadi sebuah cara dalam melakukan
perubahan sosial (social change). Komunikasi berperan menjembatani perbedaan dalam
masyarakat karena mampu merekatkan kembali sistem sosial masyarakat dalam usahanya
melakukan perubahan. Namun begitu, komunikasi juga tak akan lepas dari konteks sosialnya.
Artinya ia akan diwarnai oleh sikap, perilaku, pola, norma, pranata masyarakatnya. Jadi keduanya
saling mempengaruhi dan saling melengkapi, seperti halnya hubungan antara manusia dengan
masyarakat.Littlejohn (1999), menjelaskan hal ini dalam genre interactionisttheories. Istilah
komunikasi sosial sudah banyak digunakan dalam beberapa disiplin ilmu sosial,diantaranya adalah
dalam komunikasi dualangkah,komunikasi inovasi,komunikasi pemasaran, dan psikologi sosial.
Setiap penggunaan istilah komunikasi sosial dalam berbagai bidang maupun disiplin ilmu sosial
tersebut dapat Anda gunakan untuk membangun pemahaman mengenai komunikasi sosial secara
utuh.Terdapat tiga karak teristik utama yang dapat menjelaskan komunikasi sosial,yaitu terdapat
relasi sosial antar partisipan, pesan yang dikomunikasikan merupakan isu publik, dan
dalamjangkapanjangkomunikasisosialakanmenghasilkanperubahan.Dapatdisimpulkan,komunikasi
sosial adalah proses pertukaran pesan mengenai isu publik yang terjadi antara partisipan yang
memiliki relasi sosial, dan dapat menghasilkan perubahan sosial. Dalam pengertian tersebut,
komunikasi sosial dapat terjadi melalui media apapun.
3. Komunikasi
Komunikasi yaitu suatu proses dalam penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan
dengan media tertentu yang bergunauntuk membuat pemahaman yang sama diantara mereka,
informasi yang disampaikan dapat memberikan efek tertentu kepada komunikan. Komunikasi
adalah informasi yang disampaikan dari satu tempat lain dengan pemindahan informasi,ide,emosi,
keterampilan dan lain-lain dengan menggunakan symbol, seperti kata, figure dan grafik serta
memberi, meyakinkan ucapan dantulisan. Komunikasi adalah proses atau tindakan menyampaikan
pesan (message) dari pengirim (sender) kepenerima (receiver), melalui suatu medium (channel)
yang biasa mengalami gangguan (noice). Dalam definisi ini, komunikasi haruslah bersifat
intentional (disengaja) serta membawa perubahan.
4. Unsur-Unsur Komunikasi
Efek
Pengaruh atau efek yaitu
perbedaan apa yang
dipikirkan, dirasakan dan
dilakukan oleh penerima
sebelum dan sesudah
penerima pesan“ pengaruh
ini bisa terjadi pada
pengetahuan,sikapdantingk
ahlaku seseorang.
Media
Sarana atau alat yang
digunakan oleh komunikator
untuk menyampaikan pesan
atau informasi kepada
komunikan atau sarana
yang digunakan untuk
memberikan feedback dari
komunikan kepada
komunikator.
komunikaor
Dalam proses komunikasi komunikator
berperan penting karena mengerti atau
tidak nyalawan bicara tergantung cara
penyampaian komunikator. “komunikator
berfungsi sebagai encorder, yakni
sebagai orang yang memformulasikan
pesan yang kemudian menyampaikan
kepada orang lain, orang yang menerima
pesan ini yaitu komunikan yang
berfungsi sebagai decorder yakni
menerjemahkan lambang- lambang
pesan konteks pengertian sendiri.
Adapun yang dimaksud pesan dalam proses komunikasi
yaitu suatu informasi yang akandikirimkan kepada si
penerima “pesan ini dapat berupa verbal maupun non
verbal. Pesan verbal dapat secara tertulis seperti: surat,
buku, majalah, memo, sedangkan pesan secara lisan
dapat berupa percakapan tatap muka, percakapan
melalui telepon, radio dan sebagainya. Pesan nonverbal
dapat berupaisyarat, Gerakan badandan ekspresi muka
dan nada suara.
Suara
Penerima Pihak yang menjadi sasaran
pesan yang dikirim oleh sumber.
Penerima bisa terdiri satu orang atau
lebih, bisa dalam bentuk
kelompok,partai atau Negara. Penerima
biasa disebut dengan berbagai macam
istilah seperti khalayak, sasaran,
komunikan atau dalam bahasa inggris
disebut audience atau receiver.
Penerima
5. Sosial
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully
designed. I hope and I believe that this Template will your
Time, Money and Reputation. Easy to change colors, photos
and Text. Get a modern PowerPoint Presentation that is
beautifully designed.
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully
designed.
Content Here
Komunikasi Sosial
Komunikasi pada makna ini ada dalam konteks ilmu sosial.
Dimana para ahli ilmu sosial melakukan penelitian dengan
menggunakan pendekatan komunikasi secara umum
memfokuskan pada kegiatan manusia dan kaitan pesan dengan
perilaku yang diharapkan.Komunikasi sosial yaitu kegiatan
komunikasi yang diarahkan pada pencapaian suatu situasi
integrasi sosial. Komunikasi sosial juga merupakan suatu proses
pengaruh- mempengaruhi mencapai keterkaitan sosial yang
dicita-citakan antar individu yang ada dimasyarakat. Secara
definisi komunikasi sosial yaitu suatu proses interaksi dimana
seseorang menyampaikan amanat kepada pihak lain supaya
pihak lain dapat menangkap maksud yang dikehendaki.
Menurut (Salim,2002) menjelaskan sosial dari
bahasa latin ”socius” yang artinya dari lahir,
dibesarkan atau tumbuh dan berkembang di
kehidupan masyarakat dengan kehidupan
bersama.Sudarno menekankan dari
pengertian sebelumnya milik Salim 2002,
beliau menegaskan sosialpada strukturnya,
yaitu suatu tatanan dari banyak hubungan
sosial dalam masyarakat (individu,keluarga,
kelompok, kelas) dalam posisi sosial tertentu
berdasarkan system nilai dan norma
yangberlaku pada suatu masyarakat pada
waktu tertentu. Pengertian sosial menurut
Kamus BesarBahasa Indonesia (KBBI) yaitu
hal-hal yang berkenaan dengan hubungan
kemasyarakatan atausifat-sifat
kemasyarakatan dan umum memperhatikan
kepentingan umum.Sedangkan sosial
mempunyai arti berkenaan dengan
masyarakat, mengenai masyarakat atau suka
memperhatikan kepentinganumum.
Sosial
6. Fungsi Komunikasi
Sosial
Komunikasi itu penting aktualisasi diri, kelangsungan
hidup untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari
tekanan. Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial
setidaknya mengisyaratkan bahwakomunikasi itu penting
untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk
kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan,
terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat
komunikasi yang bersifat menghibur dan memupuk
hubungan-hubungan orang lain. Dalam kehidupan
masyarakat komunikasi sosial mempunyai beberapa
fungsi, dalam buku sosiologi komunikasi karya Sutaryo
(2005) dijelaskan bahwa ada beberapa fungsi komunikasi
sosial yaitu:° memberi informasi ° memberi bimbingan
7. Intensitas komunikasi stakeholder
da l am pr os e s Mus renbang
Studi Kasus
Intensitas komunikasi stakeholder dalam proses Musrenbang Musyawarah
perencanaan pembangunan (Musrenbang) di tingkat desa /kelurahan sebagai
forum komunikasi stakeholder yang mewakili masyarakat di tingkat bawah
yaitu untuk membahas, menyusuan dan menyepakati hasil musyawarah
tingkat Rukun Warga (RW) dandusun /lingkungan menjadi usulan program
pembangunan ditingkat desa kelurahan. Stakeholder yang terlibat hadir dan
melakukan intensitas komunikasi sebagai peserta Musrenbang desa/
kelurahan dapat berupa kelompok, organisasi, dan individu yang memiliki
kepentingan/pengaruh dalam proses pengambilan keputusan/pelaksanaan
pembangunan. Musrenbang dilaksanakan untuk membuat RencanaKerja
Pemerintah Daerah (RKPD) tahunan mulai dari usulan tingkat desa/kelurahan
yang hasilnya akan diusulkan pada kegiatan Musrenbang kecamatandan Kota
Banjar.
artisipasi pemikiran dari tokoh pemuda diharapkan melahirkan ide-ide yang
barudan lebih mewarnai dalam penyusunan perencanaan pembangunan di
desa/kelurahan.
8. Burchell dan Cook (2011) menyatakan komunikasi dengan menggunakan strategi
dialog antar stakeholder untuk mempresentasikan diri dan identitas organisasi
yang lebih terbuka atau transparan terhadap publik yang terkena dampak kegiatan
organisasi. Pada tahap ini, stakeholder melakukan proses komunikasi untuk
mengaspirasikan usulan, menyusun dan menyepakati perioritas usulan rencana
program pembangunan. Aspirasi tersebut dimusyawarahkan berdasarkan aspirasi
dari masyarakat,organisasi, hasil Musrenbang dusun/ lingkungan, dan program
pembangunan yang belum terlaksanakan. Namun tidakada musyawarah paripurna
untuk melaporkan atau mempresentasikan hasil kesepakatan usulan program
pembangunan dari empat kelompok bidang pembangunan, karena setelah selesai
saling membubarkan diri dan tidak ada kegiatan penutupan kegiatan Musrenbang
desa/kelurahan. Stakeholder memiliki intensitas tinggi dalam berkomunikasi pada
kegiatan Musrenbang desa/kelurahan dengan panitiapen yelenggara dan
pemerintah desa/kelurahan. Hal ini dikarenakan pihak panitia penyelenggara dan
pemerintah desa/kelurahan memilikitanggung jawab untuk menyukseskan kegiatan
Musrenbang dan pelaksanaan hasilnyayaitu realisasi pembangunan di
desa/kelurahan. Intensitas komunikasi stakeholder dengan perwakilan organisasi
dan tokoh masyarakat dalam Musrenbang desa/kelurahan memiliki katagori
tinggi.Hal ini dikarenakan stakeholder sebagai peserta Musrenbang
desa/kelurahan diantaranya berasal dari tokoh masyarakat dan
pengurusorganisasi yang sudah saling mengenal serta memiliki tujuan
/kepentingan yang sama, sehingga komunikasi yang terjadi bersifat herisontal
atausejajar, lebih dinamis, terbuka dan akrab.
9. Karakteristik stakeholder dalam penelitian ini meliputi aspekusia, pendidikan,pengalaman organisasi, pengalaman
mengikuti Musrenbang desa/kelurahan serta motif mengikuti Musrenbang desa/ kelurahan. Pentingnya
menganalisis hubungan karakateristik stakeholder sebagaimana menurut Schmeer (1999) bahwa stakeholder
memiliki pengetahuan, kepentingan, dan kekuasaan untuk berinteraksi yang berkaitan dengan kebijakan, posisi
mendukung atau menentang kebijakan tersebut.Pengalaman berorganisasi, pengalaman mengikuti Musrenbang
desa/kelurahan, motif mengikuti Musrenbang untuk kepentingan organisasidan masyarakat memiliki hubungan
nyata dengan intensitas komunikasi stakeholder dalam proses Musrenbang desa kelurahan.Berarti, semakin
pengalamanan berorganisasi, pengalaman mengikuti Musrenbang desa/kelurahan,dan semakin kuat motif
mengikuti Musrenbang desa/kelurahan, maka semakin tinggi intensitas komunikasi stakeholder dalam proses
Musrenbang desa/kelurahan.
Ma’rif et al.(2010) menyatakan kualitas usulan Musrenbang secara bottomup dipengaruhi oleh fisik lingkungan dan
karakteristik masyarakat diwilayah itu sendiri.
Hubungan Karakteristik Stakeholder dengan
Intensitas Komunikasi