SlideShare a Scribd company logo
1
PROSES KOMUNIKASI DALAM SOSIAL
“PENGARUH PERAN MASYARAKAT DALAM KEGIATAN SOSIAL”
Dosen Pengampu :
Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom
Disusun oleh :
Ayu Nalurita – 44120110009
Vivi Vanesa – 44321120024
Wilda Maulida – 44217120063
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA 2022
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam hubungannya dengan proses sosial, komunikasi menjadi sebuah cara
dalam melakukan perubahan sosial (social change). Komunikasi berperan
menjembatani perbedaan dalam masyarakat karena mampu merekatkan kembali
sistem sosial masyarakat dalam usahanya melakukan perubahan. Namun begitu,
komunikasi juga tak akan lepas dari konteks sosialnya. Artinya ia akan diwarnai oleh
sikap, perilaku, pola, norma, pranata masyarakatnya. Jadi keduanya saling
mempengaruhi dan saling melengkapi, seperti halnya hubungan antara manusia
dengan masyarakat. Little john (1999), menjelaskan hal ini dalam genre interactionist
theories.
Dalam teori ini, dijelaskan bahwa memahami kehidupan sosial sebagai proses
interaksi. Komunikasi (interaksi) merupakan sarana kita belajar berperilaku.
Komunikasi merupakan perekat masyarakat. Masyarakat tidak akan ada tanpa
komunikasi. Struktur sosial-struktur sosial diciptakan dan ditopang melalui interaksi.
Bahasa yang dipakai dalam komunikasi adalah untuk menciptakan struktur-struktur
sosial.
Komunikasi sebagai proses sosial adalah bagian integral dari masyarakat. Secara
garis besar komunikasi sebagai proses sosial di masyarkat memiliki fungsi-fungsi
sebagai berikut:
ď‚· Komunikasi menghubungkan antar berbagai komponen masyarakat.
Komponen di sini tidak hanya individu dan masyarakat saja, melainkan juga
berbagai bentuk lembaga sosial (pers, humas, universitas);
3
ď‚· Komunikasi membuka peradaban (civilization) baru manusia;
ď‚· Komunikasi adalah manifestasi kontrol sosial dalam masyarakat;
ď‚· Tanpa bisa diingkari komunikasi berperan dalam sosialisasi nilai ke
masyarakat; dan
ď‚· Seseorang akan diketahui jati dirinya sebagai manusia karena menggunakan
komunikasi. Itu juga berarti komunikasi menunjukkan identitas sosial
seseorang.
Istilah komunikasi sosial sudah banyak digunakan dalam beberapa disiplin ilmu sosial,
diantaranya adalah dalam komunikasi dua langkah, komunikasi inovasi, komunikasi
pemasaran, dan psikologi sosial. Setiap penggunaan istilah komunikasi sosial dalam
berbagai bidang maupun disiplin ilmu sosial tersebut dapat digunakan untuk
membangun pemahaman mengenai komunikasi sosial secara utuh. Berikut adalah
penjelasannya.
Dalam banyak literatur, istilah komunikasi sosial digunakan dalam menjelaskan
fenomena komunikasi dua langkah, dimana informasi dari media massa akan sampai
kepada pemimpin pendapat khalayak (opinion leader), lalu kemudian dari opinion
leader informasi tersebut diteruskan kepada khalayak pengikutnya. Proses
komunikasi yang terjadi dari opinion leader kepada khalayak pengikutnya, selanjutnya
akan berpengaruh kepada perubahan perilaku khalayak.
Dari fenomena komunikasi tersebut, muncul istilah komunikasi sosial. Dalam konteks
komunikasi dua langkah, komunikasi sosial adalah komunikasi yang terjadi antara
opinion leader kepada khalayak pengikutnya. Selain fenomena tersebut, komunikasi
sosial juga muncul dalam konteks komunikasi inovasi. Biasanya, buku-buku
komunikasi pemasaran menggambarkan proses difusi inovasi sebagai proses
komunikasi sosial. Hal ini dilihat dalam fenomena seorang inovator (orang yang
mengadopsi inovasi paling awal) yang mempengaruhi orang lain di sekitarnya untuk
mengadopsi inovasi yang sama. Proses seorang inovator yang mempengaruhi orang
4
lain untuk mengadopsi inovasi dilihat sebagai proses komunikasi sosial. Dalam hal
ini, komunikasi sosial terjadi antara inovator dengan pengadopsi inovasi setelahnya.
Terdapat tiga karakteristik utama yang dapat menjelaskan komunikasi sosial, yaitu
terdapat relasi sosial antarpartisipan, pesan yang dikomunikasikan merupakan isu
publik, dan dalam jangka panjang komunikasi sosial akan menghasilkan perubahan.
Dapat disimpulkan, komunikasi sosial adalah proses pertukaran pesan mengenai isu
publik yang terjadi antara partisipan yang memiliki relasi sosial, dan dapat
menghasilkan perubahan sosial. Dalam pengertian tersebut, komunikasi sosial dapat
terjadi melalui media apapun.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana Stakeholder melakukan komunikasi dalam Musrenbang desa atau
kelurahan untukmenghasilkan kesepakatan program pembangunan.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Komunikasi
Istilah “komunikasi” merupakan terjemahan dari Bahasa inggris communication yang
dikembangkan di Amerika Serikat dan komunikasi pun berasal dari unsur persurat
kabaran yakni journalism. Adapun definisi komunikasi dapat dilihat dari dua sudut, yaitu
dari dua sudut Bahasa (etimologi) dan dari sudut istililah (terminologi). Komunikasi
menurut Bahasa atau etimologi dalam “ensklopedi umum” diartikan sebagai
“perhubungan”, sedangkan yang terdapat dalam buku komunikasi berasal dari perkataan
latin, yaitu:
1. Communicare, yang berarti berpartisipasi atau memberitahukan.
2. Communis, yang berarti milik Bersama atau berlaku dimanapun.
3. Communis opinion, yang berarti pendapat umum atau pendapat mayoritas.
4. Communico, yang berarti membuat sama.
5. Communication, yang berarti bersumber dari kata communis yang berarti sama.
Sama disini maksudnya sama makna. Jadi dua orang terlibat dalam komunikasi,
misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau
berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan.
Pengertian komunikasi secara etimologi ini memberikan pengertian bahwa
komunikasi yang dilakukan hendaknya dengan lambang-lambang atau Bahasa yang
mempunyai kesamaan arti antara orang yang memberi pesan dengan orang menerima
pesan. Karena communis disini bisa saja diberi arti dengan “sama makna” atau sama arti
sehingga lambang-lambang yang diberikan ini merupakan milik bersama antara orang
yang memberi lambang dengan orang yang menerima lambang.
6
Sedangkan secara “terminologi” ada banyak ahli yang mencoba mendefinisikan
diantaranya Hovland, Janis dan Kelley seperti yang dikemukakan oleh Forsdale bahwa
“komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk
verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain”. Semisal makna konotatif anjing bagi
seorang kiyai yang merupakan hewan najis, bagi seorang polisi merupakan pelacak
pembunuh, dan bagi aktifis amerika mungkin merupakan teman sekamar disaat
kesepian, mereka berbeda dalam pandangan dan penilaian terhadap anjing.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi yaitu suatu
proses dalam penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan dengan media
tertentu yang berguna untuk membuat pemahaman yang sama diantara mereka,
informasi yang disampaikan dapat memberikan efek tertentu kepada komunikan.
Komunikasi adalah informasi yang disampaikan dari satu tempat lain dengan
pemindahan informasi, ide, emosi, keterampilan dan lain-lain dengan
menggunakan symbol, seperti kata, figure dan grafik serta memberi, meyakinkan ucapan
dan tulisan. Komunikasi adalah proses atau tindakan menyampaikan pesan (message)
dari pengirim (sender) ke penerima (receiver), melalui suatu medium (channel) yang
biasa mengalami gangguan (noice). Dalam definisi ini, komunikasi haruslah bersifat
intentional serta membawa perubahan.
2.2. Unsur-Unsur Komunikasi
2.2.1 Komunikator
Dalam proses komunikasi komunikator berperan penting karena mengerti atau
tidaknya lawan bicara tergantung cara penyampaian komunikator. Komunikator berfungsi
sebagai encorder, yakni sebagai orang yang memformulasikan pesan yang kemudian
menyampaikan kepada orang lain, orang yang menerima pesan ini yaitu komunikan yang
berfungsi sebagai decorder yakni menerjemahkan lambang-lambang pesan konteks
pengertian sendiri.
Persamaan makna dalam proses komunikasi sangat bergantung pada komunikator,
7
maka dari itu terdapat syarat-syaratyang diperlukan oleh komunikator, diantaranya:
1. Memiliki kredibilitas yang tinggi bagi komunikannya.
2. Kemampuan berkomunikasi
3. Mempunyai pengetahuan yang luas.
4. Sikap.
5. Memiliki daya Tarik
2.2.2 Pesan
Adapun yang dimaksud pesan dalam proses komunikasi yaitu suatu informasi
yang akan dikirimkan kepada si penerima “pesan ini dapat berupa verbal maupun non
verbal. Pesan verbal dapat secara tertulis seperti: surat, buku, majalah, memo,
sedangkan pesan secara lisan dapat berupa percakapan tatap muka, percakapan melalui
telepon, radio dan sebagainya. Pesan non verbal dapat berupa isyarat, Gerakan badan
dan ekspresi muka dan nada suara.
2.2.3 Media
Sarana atau alat yang digunakan oleh komunikator untuk menyampaikan pesan
atau informasi kepada komunikan atau sarana yang digunakan untuk memberikan
feedback dari komunikan kepada komunikator. Media sendiri merupakan bentuk jamak
dari kata medium, yang artinya perantara, penyampaian atau penyalur.
2.2.4 Penerima
Pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri
satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau Negara. Penerima biasa
disebut dengan berbagai macam istilah seperti khalayak, sasaran, komunikan atau dalam
bahasa inggris disebut audience atau receiver. Dalam proses komunikasi telah dipahami
bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak ada penerima
jika tidak ada sumber.
8
Penerima yaitu elemen penting dalam proses komunikasi karena dialah yang menjadi
sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan
menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kalil memuntut perubahan, apakah
pada sumber, pesan, atau saluran. Komunikasi yang efektif harus ditunjang dari
komunikator dan komunikan. Komunikan harus mampu mendengarkan dan
memahamipesan yang disampaikan. Begitu pula sebaliknya komunikator harus mampu
menyampaikan pesan yang baik.
2.2.5 Efek
Pengaruh atau efek yaitu perbedaan apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan
oleh penerima sebelum dan sesudah penerima pesan pengaruh ini bisa terjadi pada
pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu pengaruh juga bisa
diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan sikap dan Tindakan
seseorang sebagai akibat penerima pesan.
2.2.6 Jenis-Jenis Komunikasi
1. Komunikasi tertulis, yaitu komunikasi yang disampaikan secara tertulis.
Keuntungan komunikasi ini antara lain yaitu bahwa komunikasi itu telah
dipersiapkan terlebih dahulu secara baik.
2. Komunikasi lisan yaitu komunikasi yang dilakukan secara lisan. Komunikasi ini
dapat dilakukan secara langsung berhadapan atau tatap muka dan dapat pula
menggunakan telepon.
3. Komunikasi nonverbal yaitu komunikasi menggunakan mimik, pantonim dan
bahasa isyarat.
4. Komunikasi satu arah yaitu komunikasi yang bersifat koersi dapat berbentuk
perintah, instruksi dan bersifat memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi.
5. Komunikasi dua arah yaitu lebih bersifat informative, persuasive dan memerlukan
hasil (feedback)
9
2.3. Sosial
Menurut (Salim,2002) menjelaskan sosial dari bahasa latin ”socius” yang artinya
dari lahir, dibesarkan atau tumbuh dan berkembang di kehidupan masyarakat dengan
kehidupan bersama. Sudarno menekankan dari pengertian sebelumnya milik Salim 2002,
beliau menegaskan sosial pada strukturnya, yaitu suatu tatanan dari banyak hubungan
sosial dalam masyarakat (individu, keluarga, kelompok, kelas) dalam posisi sosial
tertentu berdasarkan system nilai dan norma yang berlaku pada suatu masyarakat pada
waktu tertentu.
Pengertian sosial menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu hal-hal yang
berkenaan dengan hubungan kemasyarakatan atau sifat-sifat kemasyarakatan dan
umum memperhatikan kepentingan umum. Sedangkan sosial mempunyai arti berkenaan
dengan masyarakat, mengenai masyarakat atau suka memperhatikan kepentingan
umum.
2.4. Komunikasi Sosial
Komunikasi pada makna ini ada dalam konteks ilmu sosial. Dimana para ahli ilmu
sosial melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan komunikasi secara
umum memfokuskan pada kegiatan manusia dan kaitan pesan dengan perilaku yang
diharapkan. Komunikasi sosial yaitu kegiatan komunikasi yang diarahkan pada
pencapaian suatu situasi integrasi sosial. Komunikasi sosial juga merupakan suatu
proses pengaruh-mempengaruhi mencapai keterkaitan sosial yang dicita-citakan antar
individu yang ada di masyarakat. Secara definisi komunikasi sosial yaitu suatu proses
interaksi dimana seseorang menyampaikan amanat kepada pihak lain supaya pihak lain
dapat menangkap maksud yang dikehendaki.
Komunikasi social merupakan suatu proses pengaruh mempengaruhi dalam mencapai
keterkaitan sosial yang di cita-citakan antar individu yang ada di masyarakat. Komunikasi
berperan penting bagi kehidupan manusia karena manusia itu sendiri dikenal sebahai
10
makhluk sosial. Setiap saat di dunia ini melakukan komunikasi, baik itu komunikasi verbal
maupun non verbal. Dalam kehidupan sosial, manusia akan terus berkembang dalam
lingkungan masyarakat yang berkelompok atau berorganisasi, lingkungan pergaulan,
mulai pertemanan, persahabatan, ikatan sebuah kekerabatan, hingga persaudaraan.
Hubungan sosial juga dapat terjadi antar individu maupun antar kelompok dikenal dengan
istilah interaksi sosial.
2.5. Fungsi Komunikasi Sosial
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa
komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk
kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan
ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur dan memupuk
hubungan- hubungan orang lain. Dalam kehidupan masyarakat komunikasi sosial
mempunyai beberapa fungsi, dalam buku sosiologi komunikasi karya Sutaryo (2005)
dijelaskan bahwa ada beberapa fungsi komunikasi sosial yaitu:
1. Memberi informasi
a) Manusia hanya dapat maju dan berkembang apabila dia mengetahui nilai-nilai
yang perlu dicapai.
b) Tidak semua orang memiliki pengetahuan yang sama mengenai nilai-nilai yang
sudah berhasil dicapai, mengenai sarana-sarana yang harus dipakai dan bahaya-
bahaya yang harus dihindari.
c) Setiap orang mempunyai hak untuk mendapat informasi yang berguna bagi
hidupnya.
2. Memberi Bimbingan
Baik secara langsung maupun tidak langsung, komunikasi berfungsi memberikan
bimbingan bagi warga masyarakat, amanat yang bernilai tinggi dapat menimbulkan
11
gairah kerja, menghidupkan semangat yang telah padam. Warga masyarakat
menyimpang dari pola-pola kelakuan yang benar dapatdikembalikan ke jalan yang benar.
Bimbingan disampaikan lewat pesan (amanat) yang sifatnya menuntun, menyetujui,
menolak, mencela, menegur, mendukung atau menentang, mengajak atau
menganjurkan, meberi petunjuk mengenaiprioritas tertentu diantara sekian banyak
Tindakan yang harus dilaksanakan.
12
BAB III
HASIL PEMBAHASAN
3.1. Intensitas komunikasi stakeholder dalam proses Musrenbang
Musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) di tingkat desa/kelurahan
sebagai forum komunikasi stakeholder yang mewakili masyarakat di tingkat bawah yaitu
untuk membahas, menyusuan dan menyepakati hasil musyawarah tingkat Rukun Warga
(RW) dan dusun/lingkungan menjadi usulan program pembangunan di tingkat
desa/kelurahan. Stakeholder yang terlibat hadir dan melakukan intensitas komunikasi
sebagai peserta Musrenbang desa/kelurahan dapat berupa kelompok, organisasi, dan
individu yang memiliki kepentingan atau pengaruh dalam proses pengambilan keputusan
& pelaksanaan pembangunan. Musrenbang dilaksanakan untuk membuat Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahunan mulai dari usulan tingkat desa/kelurahan yang
hasilnya akan diusulkan pada kegiatan Musrenbang kecamatan dan Kota Banjar.
Berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder, minimnya keterwakilan perempuan
dalam Musrenbang desa/ kelurahan dikarenakan:
ď‚· Peran dan aktivitas kelembagaan di masyarakat masih didominasi oleh laki-laki;
ď‚· Perempuan lebih disibukkan untuk mengurusi kegiatan rumah tangga;
ď‚· Perempuan masih kurang berani berpendapat dan berfikir kritis.
ď‚· Keterwakilan perempuan hanya dari unsur Posyandu dan PKK, namun
kehadirannya selalu sedikit. Perempuan belum banyak dilibatkan dalam proses
pengumpulan data dan informasi (Suadanya 2011). Hak perempuan untuk
berpartisipasi dalam pembangunan belum sepenuhnya diperhatikan oleh
perencana pembangunan. Keterwakilan perempuan menjadi hal yang penting
untuk dapat mengakomodisasi aspirasi, potensi dan program pemberdayaan bagi
kaum perempuan (Hubeis 2010).
13
Partisipasi pemikiran dari tokoh pemuda diharapkan melahirkan ide-ide yang baru
dan lebih mewarnai dalam penyusunan perencanaan pembangunan di desa/kelurahan.
Burchell dan Cook (2011) menyatakan komunikasi dengan menggunakan strategi dialog
antar stakeholder untuk mempresentasikan diri dan identitas organisasi yang lebih
terbuka atau transparan terhadap publik yang terkena dampak kegiatan organisasi.
Pada tahap ini, stakeholder melakukan proses komunikasi untuk mengaspirasikan
usulan, menyusun dan menyepakati perioritas usulan rencana program pembangunan.
Aspirasi tersebut di musyawarahkan berdasarkan aspirasi dari masyarakat, organisasi,
hasil Musrenbang dusun/ lingkungan, dan program pembangunan yang belum
terlaksanakan. Namun tidak ada musyawarah paripurna untuk melaporkan atau
mempresentasikan hasil kesepakatan usulan program pembangunan dari empat
kelompok bidang pembangunan, karena setelah selesai saling membubarkan diri dan
tidak ada kegiatan penutupan kegiatan Musrenbang desa/kelurahan.
Stakeholder memiliki intensitas tinggi dalam berkomunikasi pada kegiatan
Musrenbang desa/kelurahan dengan panitia penyelenggara dan pemerintah
desa/kelurahan. Hal ini dikarenakan pihak panitia penyelenggara dan pemerintah
desa/kelurahan memiliki tanggung jawab untuk menyukseskan kegiatan Musrenbang
dan pelaksanaan hasilnya yaitu realisasi pembangunan di desa/kelurahan. Selanjutnya
pihak panitia penyelenggara dan pemerintah desa/kelurahan sering merangkap menjadi
fasilitator, ketika fasilitator tidak hadir, membantu fasilitator dan mengganti ketidakaktifan
fasilitator dalam musyawarah. Hal tersebut menjadikan intensitas komunikasi stakeholder
dengan fasilitator berbeda sedikit prosentasenya antara katagori tinggi dan rendah
khususnya pada pelaksanaan Musrenbang desa/kelurahan. Tingginya intensitas
komunikasi stakeholder dengan pemerintah desa/ kelurahan dan panitia penyelenggara,
yang terdiri dari unsur Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Badan Perwakilan
Desa (BPD) dan staf pemerintahan desa/kelurahan.
14
Intensitas komunikasi stakeholder dengan perwakilan organisasi dan tokoh
masyarakat dalam Musrenbang desa/kelurahan memiliki kategori tinggi. Hal ini
dikarenakan stakeholder sebagai peserta Musrenbang desa/kelurahan diantaranya
berasal dari tokoh masyarakat dan pengurus organisasi yang sudah saling mengenal
serta memiliki tujuan/kepentingan yang sama, sehingga komunikasi yang terjadi bersifat
herisontal atau sejajar, lebih dinamis, terbuka dan akrab. Menurut Slemp et al. (2012)
stakeholder yang tinggal di pedesaan dan perkotaan sangat memahami bagaimana
perspektif dan alternatif untuk pertumbuhan pembangunan serta mampu memberikan
dampak bagi kualitas hidup komunitas di daerahnya. Intensitas stakeholder
berkomunikasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam Musrenbang
desa/kelurahan termasuk katagori rendah, hal ini dikarenakan OPD hanya sebagai
undangan yang mewakili dinas pemerintahan dan kurang aktif melakukan komunikasi
untuk memberikan informasi data penting dan saran tentang rencana program
pembangunan. Padahal OPD memiliki data dari Rencana Kerja Pembangunan Daerah
(RKPD) setiap dinas pemerintah tentang program pembangunan yang penting untuk
diinformasikan dan dihubungkan dengan usulan pada Musrenbang desa/kelurahan.
Menurut Susanti (2009), masih terdapat pelaku pembangunan yang kurang memiliki
kerjasama secara sukarela dan memberikan informasi. Koswara (2010) menyatakan,
masih ada ketidakselarasan perencanaan program pembangunan dan dana anggaran.
3.2. Hubungan Karakteristik Stakeholder dengan Intensitas Komunikasi
Karakteristik stakeholder dalam penelitian ini meliputi aspek usia, pendidikan,
pengalaman organisasi, pengalaman mengikuti Musrenbang desa/kelurahan serta motif
mengikuti Musrenbang desa/ kelurahan. Pentingnya menganalisis hubungan
karakateristik stakeholder sebagaimana menurut Schmeer (1999) bahwa stakeholder
memiliki pengetahuan, kepentingan, dan kekuasaan untuk berinteraksi yang berkaitan
dengan kebijakan, posisi mendukung atau menentang kebijakan tersebut. Menurut
Melkote (1991), komunikasi dalam pembangunan bukan sebagai pesan komunikasi saja
15
melainkan sebagai dialog emansipasi, dan dialog yang egaliter. Menurut Levine et al.
(2005), banyak diskusi hanya melibatkan warga yang paling memiliki motivasi dan
sukarela untuk berpartisipasi melibatkan orang-orang yang lebih baik dalam hal
pendapatan, pendidikan, dan statusnya. Namun demikian, semangat untuk musyawarah
telah menghapus perbedaan lintas kelas, pekerjaan, jenis kelamin, kebangsaan, dan
budaya. Robertson dan Choi (2012) menyatakan hakekat partisipasi dalam musyawarah
adalah berbagi pengetahuan dan informasi secara terbuka serta semua pendapat
dianggap sama pentingnya. Menurut Adams (2014) untuk mencapai tujuan musyawarah
bukan hanya kesepakatan argumen yang disetujui dan dapat diterima, namun ada
peningkatan toleransi terhadap sudut pandang yang berbeda.
Pengalaman berorganisasi, pengalaman mengikuti Musrenbang desa/kelurahan,
motif mengikuti Musrenbang untuk kepentingan organisasi dan masyarakat memiliki
hubungan nyata dengan intensitas komunikasi stakeholder dalam proses Musrenbang
desa/ kelurahan. Berarti, semakin pengalamanan berorganisasi, pengalaman mengikuti
Musrenbang desa/kelurahan, dan semakin kuat motif mengikuti Musrenbang desa/
kelurahan, maka semakin tinggi intensitas komunikasi stakeholder dalam proses
Musrenbang desa/kelurahan. Menurut Reed et al. (2009), fenomena sosial dipengaruhi
oleh keputusan atau tindakan, identifikasi individu, kelompok dan organisasi yang terlibat
dalam proses pengambilan keputusan.
Purwatiningsih (2012) menyatakan komunikasi akan berhasil dengan baik apabila
pesan yang disampaikan sesuai dengan pengetahuan dan lingkup pengalaman
komunikan. Pesan yang disampaikan komunikator yang tingkat kredibilitasnya tinggi
akan lebih banyak memberi pengaruh kepada perubahan sikap dalam penerima pesan.
Menurut Gandasari (2014), semakin banyak data, informasi dan pengetahuan yang
diberikan maka akan semakin banyak informasi yang didapatkan. Semakin banyak
pengetahuan yang dapat dikontribusikan dan dibahas dalam pertemuan dan proses
diskusi maka semakin banyak hak yang dapat didiskusikan dan dicarikan solusi atas
permasalahan. Menurut Eversole (2003) pembangunan berhubungan dengan
16
bagaimana stakeholder dalam proses pembangunan melakukan interaksi dan
mempengaruhi keberhasilan suatu program pembangunan. Ma’rif et al.(2010)
menyatakan kualitas usulan Musrenbang secara bottom up dipengaruhi oleh fisik
lingkungan dan karakteristik masyarakat di wilayah itu sendiri.
17
3.3. Praktik Komunikasi 5W+1H
3.3.1 WHAT (Apa)
Stakeholder merupakan peran komunikasi yang menjadi salah satu faktor
menentukan keberhasilan pembangunan terutama yang berhubungan dengan
keterlibatan masyarakat. Dengan melakukan proses komunikasi dalam kegiatan
Musrenbang mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi
sampai tingkat nasional.
3.3.2 WHO (Siapa)
Stakeholder melakukan komunikasi dalam Musrenbang desa/kelurahan untuk
merumuskan dan menghasilkan kesepakatan program pembangunan adalah unsur staf
pemerintah desa/kelurahan, tokoh masyarakat seperti tokoh agama (ulama/ustadz),
tokoh pendidikan (guru) dan pelaku seni, perwakilan organisasi masyarakat seperti ketua
Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), kepala dusun/lingkungan, ketua dan
pengurus Karang Taruna, Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Posyandu,
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
3.3.3 WHY (Mengapa)
Stakeholder melakukan proses komunikasi untuk mengaspirasikan usulan,
menyusun dan menyepakati perioritas usulan rencana program pembangunan. Aspirasi
tersebut dimus awarakan berdasarkan aspirasi dari masyarakat, organisasi, hasil
Musrenbang dusun/ lingkungan, dan program pembangunan yang belum terlaksanakan.
Namun tidak ada musyawarah paripurna untuk melaporkan atau mempresentasikan hasil
kesepakatan usulan program pembangunan dari empat kelompok bidang pembangunan,
karena setelah selesai saling membubarkan diri dan tidak ada kegiatan penutupan
kegiatan Musrenbang desa/kelurahan. When : ketika fasilitator tidak hadir, membantu
18
fasiliator dan mengganti ketidakaktifan fasilitator dalam musyawarah. Hal tersebut
menjadikan intensitas komunikasi stakeholder dengan fasilitator berbeda sedikit
prosentasenya antara katagori tinggi dan rendah khususnya pada pelaksanaan
Musrenbang desa/kelurahan.
3.3.4 WHERE (Dimana)
Stakeholder yang terlibat hadir dan melakukan intensitas komunikasi sebagai
peserta Musrenbang desa/kelurahan dapat berupa kelompok, organisasi, dan individu
yang memiliki kepentingan/pengaruh dalam proses pengambilan keputusan/
pelaksanaan pembangunan. Musrenbang dilaksanakan untuk membuat Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) tahunan mulai dari usulan tingkat desa/kelurahan yang
hasilnya akan diusulkan pada kegiatan.
3.3.5 HOW (Bagaimana)
Stakeholder mengaspirasikan usulan program pembangunan dalam Musrenbang
desa/kelurahan, yang mewakili kelompok organisasi dan tokoh masyarakat, berdasarkan
hasil kesepakatan Musrenbang RW dan dusun/lingkungan. Aspirasi yang diusulkan dan
dibahas oleh stakeholder dalam Musrenbang desa/ kelurahan adalah pada tahapan
musyawarah empat kelompok bidang pembangunan yang terdiri dari bidang
pemerintahan, sosial budaya, ekonomi dan infrastruktur/ fisik.
19
BAB IV
PENUTUPAN
4.1. Kesimpulan
Musrenbang dilaksanakan untuk membuat Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) tahunan mulai dari usulan tingkat desa/kelurahan yang hasilnya akan diusulkan
pada kegiatan Musrenbang kecamatan dan Kota Banjar.
Intensitas komunikasi stakeholder dengan perwakilan organisasi dan tokoh
masyarakat dalam Musrenbang desa/kelurahan memiliki kategori tinggi. Hal ini
dikarenakan stakeholder sebagai peserta Musrenbang desa/kelurahan diantaranya
berasal dari tokoh masyarakat dan pengurus organisasi yang sudah saling mengenal
serta memiliki tujuan/kepentingan yang sama, sehingga komunikasi yang terjadi bersifat
herisontal atau sejajar, lebih dinamis, terbuka dan akrab.
Karakteristik stakeholder dalam penelitian ini meliputi aspek usia, pendidikan,
pengalaman organisasi, pengalaman mengikuti Musrenbang desa/kelurahan serta motif
mengikuti Musrenbang desa/ kelurahan. Pentingnya menganalisis hubungan
karakateristik stakeholder sebagaimana menurut Schmeer (1999) bahwa stakeholder
memiliki pengetahuan, kepentingan, dan kekuasaan untuk berinteraksi yang berkaitan
dengan kebijakan, posisi mendukung atau menentang kebijakan tersebut.
Pengalaman berorganisasi, pengalaman mengikuti Musrenbang desa/kelurahan,
motif mengikuti Musrenbang untuk kepentingan organisasi dan masyarakat memiliki
hubungan nyata dengan intensitas komunikasi stakeholder dalam proses Musrenbang
desa/ kelurahan. Berarti, semakin pengalamanan berorganisasi, pengalaman mengikuti
Musrenbang desa/kelurahan, dan semakin kuat motif mengikuti Musrenbang desa/
kelurahan, maka semakin tinggi intensitas komunikasi stakeholder dalam proses
Musrenbang desa/kelurahan.
20
Berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder, minimnya keterwakilan
perempuan dalam Musrenbang desa/ kelurahan dikarenakan peran dan aktivitas
kelembagaan di masyarakat masih didominasi oleh laki-laki, dan perempuan lebih
disibukkan untuk mengurusi kegiatan rumah tangga.
Partisipasi pemikiran dari tokoh pemuda diharapkan melahirkan ide-ide yang baru
dan lebih mewarnai dalam penyusunan perencanaan pembangunan di desa/kelurahan.
Dalam tindakan organisasi Musrenbang desa/ kelurahan ini melahirkan sebuah
komunikasi sosial yang dirasa nyata dan terbentuk dalam suatu tujuan dan gagasan
bersama, hal ini dapat menjalin keterikatan antar mayrakat dan juga desa untuk lebih
terbuka dalam menjalin komunikasi sosial nya.
4.2. Saran
Untuk menjalin komunikasi sosial yang baik dan meneyeluruh baiknya
kelurahahan meminta masing masing tingkat RT untuk mengumpulkan usulan dari pada
msyarakat yang nanti nya akan dikaji dalam organisasi Musrenbang desa/kelurahan bisa
juga hal itu dilakukan oleh masing masing pemuda yang berasal dari tingkat rt agar lebih
cepat dan efektif dalam mengumpulkan gagasan yang kemudian akan disimpulkan
diambil bagian terpenting untuk memutuskan suatu keputusan yang akan diambil.
Semakin banyak keterlibatan suara rakyat yang diambil maka hal ini dirasa akan semakin
membentuk keterbukaan msyarakat terhadap keluarahan maupun kecamatan setempat
serta akan menghasilkan dorongan yang kuat bagi keberlangsungan pemerintahaan
tersebut.
21
Daftar Pustaka
Bungin, burhan.Sosiologi Komuninasi (teori, paradigma, dan diskursus Tegnologi Komunikasi di
Masyarakat). Jakarta: PT. Kencana, 2008.
Link PPT & WORD UAS SOSIOLOGI KOMUNIKASI - KELOMPOK 1.docx
httpssg.docworkspace.comlsIM7foZe7Aafxzp0G

More Related Content

Similar to UAS SOSIOLOGI KOMUNIKASI_KELOMPOK 1.docx

Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
LSP3I
 
Misskomunikasi Akibat Perbedaan Bahasa
Misskomunikasi Akibat Perbedaan BahasaMisskomunikasi Akibat Perbedaan Bahasa
Misskomunikasi Akibat Perbedaan Bahasa
Aurellia Christy
 
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
LSP3I
 
Komunikasi antar budaya
Komunikasi antar budayaKomunikasi antar budaya
Komunikasi antar budaya
aslanbastra
 
Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)
Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)
Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)Izzaty Hasan
 
komunikasi beserta penjelasnnya
komunikasi beserta penjelasnnyakomunikasi beserta penjelasnnya
komunikasi beserta penjelasnnya
Alamsyah Syah
 
Materi-1 Dasar kmnikasi bisnis.ppt
Materi-1 Dasar kmnikasi bisnis.pptMateri-1 Dasar kmnikasi bisnis.ppt
Materi-1 Dasar kmnikasi bisnis.ppt
MohammedYusuf991610
 
KONSEP – KONSEP KOMUNIKASI.pptx
KONSEP – KONSEP KOMUNIKASI.pptxKONSEP – KONSEP KOMUNIKASI.pptx
KONSEP – KONSEP KOMUNIKASI.pptx
LaAl18
 
Pengertian Komunikasi
Pengertian KomunikasiPengertian Komunikasi
Pengertian Komunikasiguest81e510
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
gilang muharam
 
KIP X.1.1
KIP X.1.1KIP X.1.1
KIP X.1.1
KETAYA
 
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasiMengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
Shifa Awaliyah
 
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasiMengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasiShifa Awaliyah
 
(Hakikat Komunikasi & Pentingnya Berkomunikasi).pptx
(Hakikat Komunikasi & Pentingnya Berkomunikasi).pptx(Hakikat Komunikasi & Pentingnya Berkomunikasi).pptx
(Hakikat Komunikasi & Pentingnya Berkomunikasi).pptx
ssusere12d41
 
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1Uwes Chaeruman
 
Konsep dasar-komunikasi
Konsep dasar-komunikasiKonsep dasar-komunikasi
Konsep dasar-komunikasilsn2012
 
Selvia Rahayu
Selvia RahayuSelvia Rahayu
Selvia Rahayu
AFif RvGs
 
Tugas sosiologi.pptx
Tugas sosiologi.pptxTugas sosiologi.pptx
Tugas sosiologi.pptx
hasniar9
 
pptkomunikasi-150905081227-lva1-app6892.pdf
pptkomunikasi-150905081227-lva1-app6892.pdfpptkomunikasi-150905081227-lva1-app6892.pdf
pptkomunikasi-150905081227-lva1-app6892.pdf
tuan pah norlela sharih ahmad
 

Similar to UAS SOSIOLOGI KOMUNIKASI_KELOMPOK 1.docx (20)

Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
 
Misskomunikasi Akibat Perbedaan Bahasa
Misskomunikasi Akibat Perbedaan BahasaMisskomunikasi Akibat Perbedaan Bahasa
Misskomunikasi Akibat Perbedaan Bahasa
 
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
 
Komunikasi antar budaya
Komunikasi antar budayaKomunikasi antar budaya
Komunikasi antar budaya
 
Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)
Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)
Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)
 
komunikasi beserta penjelasnnya
komunikasi beserta penjelasnnyakomunikasi beserta penjelasnnya
komunikasi beserta penjelasnnya
 
Materi-1 Dasar kmnikasi bisnis.ppt
Materi-1 Dasar kmnikasi bisnis.pptMateri-1 Dasar kmnikasi bisnis.ppt
Materi-1 Dasar kmnikasi bisnis.ppt
 
Komunikasi perkantoran
Komunikasi perkantoranKomunikasi perkantoran
Komunikasi perkantoran
 
KONSEP – KONSEP KOMUNIKASI.pptx
KONSEP – KONSEP KOMUNIKASI.pptxKONSEP – KONSEP KOMUNIKASI.pptx
KONSEP – KONSEP KOMUNIKASI.pptx
 
Pengertian Komunikasi
Pengertian KomunikasiPengertian Komunikasi
Pengertian Komunikasi
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
KIP X.1.1
KIP X.1.1KIP X.1.1
KIP X.1.1
 
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasiMengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
 
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasiMengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
 
(Hakikat Komunikasi & Pentingnya Berkomunikasi).pptx
(Hakikat Komunikasi & Pentingnya Berkomunikasi).pptx(Hakikat Komunikasi & Pentingnya Berkomunikasi).pptx
(Hakikat Komunikasi & Pentingnya Berkomunikasi).pptx
 
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1
 
Konsep dasar-komunikasi
Konsep dasar-komunikasiKonsep dasar-komunikasi
Konsep dasar-komunikasi
 
Selvia Rahayu
Selvia RahayuSelvia Rahayu
Selvia Rahayu
 
Tugas sosiologi.pptx
Tugas sosiologi.pptxTugas sosiologi.pptx
Tugas sosiologi.pptx
 
pptkomunikasi-150905081227-lva1-app6892.pdf
pptkomunikasi-150905081227-lva1-app6892.pdfpptkomunikasi-150905081227-lva1-app6892.pdf
pptkomunikasi-150905081227-lva1-app6892.pdf
 

More from Vivivanesa1

Bisnis Canvas Model.pdf
Bisnis Canvas Model.pdfBisnis Canvas Model.pdf
Bisnis Canvas Model.pdf
Vivivanesa1
 
pitch deck.pdf
pitch deck.pdfpitch deck.pdf
pitch deck.pdf
Vivivanesa1
 
UAS HR_VIVI VANESA_44321120024.pptx
UAS HR_VIVI VANESA_44321120024.pptxUAS HR_VIVI VANESA_44321120024.pptx
UAS HR_VIVI VANESA_44321120024.pptx
Vivivanesa1
 
UAS HR_VIVI VANESA_44321120024.pdf
UAS HR_VIVI VANESA_44321120024.pdfUAS HR_VIVI VANESA_44321120024.pdf
UAS HR_VIVI VANESA_44321120024.pdf
Vivivanesa1
 
UAS HR_VIVI VANESA_44321120024.docx
UAS HR_VIVI VANESA_44321120024.docxUAS HR_VIVI VANESA_44321120024.docx
UAS HR_VIVI VANESA_44321120024.docx
Vivivanesa1
 
Forum 14_Human Relations_Vivi Vanesa.pptx
Forum 14_Human Relations_Vivi Vanesa.pptxForum 14_Human Relations_Vivi Vanesa.pptx
Forum 14_Human Relations_Vivi Vanesa.pptx
Vivivanesa1
 
Forum 12 HR VIVI VANESA.pdf
Forum 12 HR VIVI VANESA.pdfForum 12 HR VIVI VANESA.pdf
Forum 12 HR VIVI VANESA.pdf
Vivivanesa1
 
FORUM 11 HR_VIVI VANESA.pdf
FORUM 11 HR_VIVI VANESA.pdfFORUM 11 HR_VIVI VANESA.pdf
FORUM 11 HR_VIVI VANESA.pdf
Vivivanesa1
 
TB 1 Sosiologi Komunikasi - Vivi Vanesa.pptx
TB 1 Sosiologi Komunikasi - Vivi Vanesa.pptxTB 1 Sosiologi Komunikasi - Vivi Vanesa.pptx
TB 1 Sosiologi Komunikasi - Vivi Vanesa.pptx
Vivivanesa1
 

More from Vivivanesa1 (9)

Bisnis Canvas Model.pdf
Bisnis Canvas Model.pdfBisnis Canvas Model.pdf
Bisnis Canvas Model.pdf
 
pitch deck.pdf
pitch deck.pdfpitch deck.pdf
pitch deck.pdf
 
UAS HR_VIVI VANESA_44321120024.pptx
UAS HR_VIVI VANESA_44321120024.pptxUAS HR_VIVI VANESA_44321120024.pptx
UAS HR_VIVI VANESA_44321120024.pptx
 
UAS HR_VIVI VANESA_44321120024.pdf
UAS HR_VIVI VANESA_44321120024.pdfUAS HR_VIVI VANESA_44321120024.pdf
UAS HR_VIVI VANESA_44321120024.pdf
 
UAS HR_VIVI VANESA_44321120024.docx
UAS HR_VIVI VANESA_44321120024.docxUAS HR_VIVI VANESA_44321120024.docx
UAS HR_VIVI VANESA_44321120024.docx
 
Forum 14_Human Relations_Vivi Vanesa.pptx
Forum 14_Human Relations_Vivi Vanesa.pptxForum 14_Human Relations_Vivi Vanesa.pptx
Forum 14_Human Relations_Vivi Vanesa.pptx
 
Forum 12 HR VIVI VANESA.pdf
Forum 12 HR VIVI VANESA.pdfForum 12 HR VIVI VANESA.pdf
Forum 12 HR VIVI VANESA.pdf
 
FORUM 11 HR_VIVI VANESA.pdf
FORUM 11 HR_VIVI VANESA.pdfFORUM 11 HR_VIVI VANESA.pdf
FORUM 11 HR_VIVI VANESA.pdf
 
TB 1 Sosiologi Komunikasi - Vivi Vanesa.pptx
TB 1 Sosiologi Komunikasi - Vivi Vanesa.pptxTB 1 Sosiologi Komunikasi - Vivi Vanesa.pptx
TB 1 Sosiologi Komunikasi - Vivi Vanesa.pptx
 

Recently uploaded

Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 

Recently uploaded (20)

Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 

UAS SOSIOLOGI KOMUNIKASI_KELOMPOK 1.docx

  • 1. 1 PROSES KOMUNIKASI DALAM SOSIAL “PENGARUH PERAN MASYARAKAT DALAM KEGIATAN SOSIAL” Dosen Pengampu : Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom Disusun oleh : Ayu Nalurita – 44120110009 Vivi Vanesa – 44321120024 Wilda Maulida – 44217120063 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2022
  • 2. 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam hubungannya dengan proses sosial, komunikasi menjadi sebuah cara dalam melakukan perubahan sosial (social change). Komunikasi berperan menjembatani perbedaan dalam masyarakat karena mampu merekatkan kembali sistem sosial masyarakat dalam usahanya melakukan perubahan. Namun begitu, komunikasi juga tak akan lepas dari konteks sosialnya. Artinya ia akan diwarnai oleh sikap, perilaku, pola, norma, pranata masyarakatnya. Jadi keduanya saling mempengaruhi dan saling melengkapi, seperti halnya hubungan antara manusia dengan masyarakat. Little john (1999), menjelaskan hal ini dalam genre interactionist theories. Dalam teori ini, dijelaskan bahwa memahami kehidupan sosial sebagai proses interaksi. Komunikasi (interaksi) merupakan sarana kita belajar berperilaku. Komunikasi merupakan perekat masyarakat. Masyarakat tidak akan ada tanpa komunikasi. Struktur sosial-struktur sosial diciptakan dan ditopang melalui interaksi. Bahasa yang dipakai dalam komunikasi adalah untuk menciptakan struktur-struktur sosial. Komunikasi sebagai proses sosial adalah bagian integral dari masyarakat. Secara garis besar komunikasi sebagai proses sosial di masyarkat memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut: ď‚· Komunikasi menghubungkan antar berbagai komponen masyarakat. Komponen di sini tidak hanya individu dan masyarakat saja, melainkan juga berbagai bentuk lembaga sosial (pers, humas, universitas);
  • 3. 3 ď‚· Komunikasi membuka peradaban (civilization) baru manusia; ď‚· Komunikasi adalah manifestasi kontrol sosial dalam masyarakat; ď‚· Tanpa bisa diingkari komunikasi berperan dalam sosialisasi nilai ke masyarakat; dan ď‚· Seseorang akan diketahui jati dirinya sebagai manusia karena menggunakan komunikasi. Itu juga berarti komunikasi menunjukkan identitas sosial seseorang. Istilah komunikasi sosial sudah banyak digunakan dalam beberapa disiplin ilmu sosial, diantaranya adalah dalam komunikasi dua langkah, komunikasi inovasi, komunikasi pemasaran, dan psikologi sosial. Setiap penggunaan istilah komunikasi sosial dalam berbagai bidang maupun disiplin ilmu sosial tersebut dapat digunakan untuk membangun pemahaman mengenai komunikasi sosial secara utuh. Berikut adalah penjelasannya. Dalam banyak literatur, istilah komunikasi sosial digunakan dalam menjelaskan fenomena komunikasi dua langkah, dimana informasi dari media massa akan sampai kepada pemimpin pendapat khalayak (opinion leader), lalu kemudian dari opinion leader informasi tersebut diteruskan kepada khalayak pengikutnya. Proses komunikasi yang terjadi dari opinion leader kepada khalayak pengikutnya, selanjutnya akan berpengaruh kepada perubahan perilaku khalayak. Dari fenomena komunikasi tersebut, muncul istilah komunikasi sosial. Dalam konteks komunikasi dua langkah, komunikasi sosial adalah komunikasi yang terjadi antara opinion leader kepada khalayak pengikutnya. Selain fenomena tersebut, komunikasi sosial juga muncul dalam konteks komunikasi inovasi. Biasanya, buku-buku komunikasi pemasaran menggambarkan proses difusi inovasi sebagai proses komunikasi sosial. Hal ini dilihat dalam fenomena seorang inovator (orang yang mengadopsi inovasi paling awal) yang mempengaruhi orang lain di sekitarnya untuk mengadopsi inovasi yang sama. Proses seorang inovator yang mempengaruhi orang
  • 4. 4 lain untuk mengadopsi inovasi dilihat sebagai proses komunikasi sosial. Dalam hal ini, komunikasi sosial terjadi antara inovator dengan pengadopsi inovasi setelahnya. Terdapat tiga karakteristik utama yang dapat menjelaskan komunikasi sosial, yaitu terdapat relasi sosial antarpartisipan, pesan yang dikomunikasikan merupakan isu publik, dan dalam jangka panjang komunikasi sosial akan menghasilkan perubahan. Dapat disimpulkan, komunikasi sosial adalah proses pertukaran pesan mengenai isu publik yang terjadi antara partisipan yang memiliki relasi sosial, dan dapat menghasilkan perubahan sosial. Dalam pengertian tersebut, komunikasi sosial dapat terjadi melalui media apapun. 1.2. Rumusan Masalah Bagaimana Stakeholder melakukan komunikasi dalam Musrenbang desa atau kelurahan untukmenghasilkan kesepakatan program pembangunan.
  • 5. 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Istilah “komunikasi” merupakan terjemahan dari Bahasa inggris communication yang dikembangkan di Amerika Serikat dan komunikasi pun berasal dari unsur persurat kabaran yakni journalism. Adapun definisi komunikasi dapat dilihat dari dua sudut, yaitu dari dua sudut Bahasa (etimologi) dan dari sudut istililah (terminologi). Komunikasi menurut Bahasa atau etimologi dalam “ensklopedi umum” diartikan sebagai “perhubungan”, sedangkan yang terdapat dalam buku komunikasi berasal dari perkataan latin, yaitu: 1. Communicare, yang berarti berpartisipasi atau memberitahukan. 2. Communis, yang berarti milik Bersama atau berlaku dimanapun. 3. Communis opinion, yang berarti pendapat umum atau pendapat mayoritas. 4. Communico, yang berarti membuat sama. 5. Communication, yang berarti bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya sama makna. Jadi dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan. Pengertian komunikasi secara etimologi ini memberikan pengertian bahwa komunikasi yang dilakukan hendaknya dengan lambang-lambang atau Bahasa yang mempunyai kesamaan arti antara orang yang memberi pesan dengan orang menerima pesan. Karena communis disini bisa saja diberi arti dengan “sama makna” atau sama arti sehingga lambang-lambang yang diberikan ini merupakan milik bersama antara orang yang memberi lambang dengan orang yang menerima lambang.
  • 6. 6 Sedangkan secara “terminologi” ada banyak ahli yang mencoba mendefinisikan diantaranya Hovland, Janis dan Kelley seperti yang dikemukakan oleh Forsdale bahwa “komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain”. Semisal makna konotatif anjing bagi seorang kiyai yang merupakan hewan najis, bagi seorang polisi merupakan pelacak pembunuh, dan bagi aktifis amerika mungkin merupakan teman sekamar disaat kesepian, mereka berbeda dalam pandangan dan penilaian terhadap anjing. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi yaitu suatu proses dalam penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan dengan media tertentu yang berguna untuk membuat pemahaman yang sama diantara mereka, informasi yang disampaikan dapat memberikan efek tertentu kepada komunikan. Komunikasi adalah informasi yang disampaikan dari satu tempat lain dengan pemindahan informasi, ide, emosi, keterampilan dan lain-lain dengan menggunakan symbol, seperti kata, figure dan grafik serta memberi, meyakinkan ucapan dan tulisan. Komunikasi adalah proses atau tindakan menyampaikan pesan (message) dari pengirim (sender) ke penerima (receiver), melalui suatu medium (channel) yang biasa mengalami gangguan (noice). Dalam definisi ini, komunikasi haruslah bersifat intentional serta membawa perubahan. 2.2. Unsur-Unsur Komunikasi 2.2.1 Komunikator Dalam proses komunikasi komunikator berperan penting karena mengerti atau tidaknya lawan bicara tergantung cara penyampaian komunikator. Komunikator berfungsi sebagai encorder, yakni sebagai orang yang memformulasikan pesan yang kemudian menyampaikan kepada orang lain, orang yang menerima pesan ini yaitu komunikan yang berfungsi sebagai decorder yakni menerjemahkan lambang-lambang pesan konteks pengertian sendiri. Persamaan makna dalam proses komunikasi sangat bergantung pada komunikator,
  • 7. 7 maka dari itu terdapat syarat-syaratyang diperlukan oleh komunikator, diantaranya: 1. Memiliki kredibilitas yang tinggi bagi komunikannya. 2. Kemampuan berkomunikasi 3. Mempunyai pengetahuan yang luas. 4. Sikap. 5. Memiliki daya Tarik 2.2.2 Pesan Adapun yang dimaksud pesan dalam proses komunikasi yaitu suatu informasi yang akan dikirimkan kepada si penerima “pesan ini dapat berupa verbal maupun non verbal. Pesan verbal dapat secara tertulis seperti: surat, buku, majalah, memo, sedangkan pesan secara lisan dapat berupa percakapan tatap muka, percakapan melalui telepon, radio dan sebagainya. Pesan non verbal dapat berupa isyarat, Gerakan badan dan ekspresi muka dan nada suara. 2.2.3 Media Sarana atau alat yang digunakan oleh komunikator untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada komunikan atau sarana yang digunakan untuk memberikan feedback dari komunikan kepada komunikator. Media sendiri merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang artinya perantara, penyampaian atau penyalur. 2.2.4 Penerima Pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau Negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah seperti khalayak, sasaran, komunikan atau dalam bahasa inggris disebut audience atau receiver. Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak ada penerima jika tidak ada sumber.
  • 8. 8 Penerima yaitu elemen penting dalam proses komunikasi karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kalil memuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau saluran. Komunikasi yang efektif harus ditunjang dari komunikator dan komunikan. Komunikan harus mampu mendengarkan dan memahamipesan yang disampaikan. Begitu pula sebaliknya komunikator harus mampu menyampaikan pesan yang baik. 2.2.5 Efek Pengaruh atau efek yaitu perbedaan apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah penerima pesan pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu pengaruh juga bisa diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan sikap dan Tindakan seseorang sebagai akibat penerima pesan. 2.2.6 Jenis-Jenis Komunikasi 1. Komunikasi tertulis, yaitu komunikasi yang disampaikan secara tertulis. Keuntungan komunikasi ini antara lain yaitu bahwa komunikasi itu telah dipersiapkan terlebih dahulu secara baik. 2. Komunikasi lisan yaitu komunikasi yang dilakukan secara lisan. Komunikasi ini dapat dilakukan secara langsung berhadapan atau tatap muka dan dapat pula menggunakan telepon. 3. Komunikasi nonverbal yaitu komunikasi menggunakan mimik, pantonim dan bahasa isyarat. 4. Komunikasi satu arah yaitu komunikasi yang bersifat koersi dapat berbentuk perintah, instruksi dan bersifat memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi. 5. Komunikasi dua arah yaitu lebih bersifat informative, persuasive dan memerlukan hasil (feedback)
  • 9. 9 2.3. Sosial Menurut (Salim,2002) menjelaskan sosial dari bahasa latin ”socius” yang artinya dari lahir, dibesarkan atau tumbuh dan berkembang di kehidupan masyarakat dengan kehidupan bersama. Sudarno menekankan dari pengertian sebelumnya milik Salim 2002, beliau menegaskan sosial pada strukturnya, yaitu suatu tatanan dari banyak hubungan sosial dalam masyarakat (individu, keluarga, kelompok, kelas) dalam posisi sosial tertentu berdasarkan system nilai dan norma yang berlaku pada suatu masyarakat pada waktu tertentu. Pengertian sosial menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu hal-hal yang berkenaan dengan hubungan kemasyarakatan atau sifat-sifat kemasyarakatan dan umum memperhatikan kepentingan umum. Sedangkan sosial mempunyai arti berkenaan dengan masyarakat, mengenai masyarakat atau suka memperhatikan kepentingan umum. 2.4. Komunikasi Sosial Komunikasi pada makna ini ada dalam konteks ilmu sosial. Dimana para ahli ilmu sosial melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan komunikasi secara umum memfokuskan pada kegiatan manusia dan kaitan pesan dengan perilaku yang diharapkan. Komunikasi sosial yaitu kegiatan komunikasi yang diarahkan pada pencapaian suatu situasi integrasi sosial. Komunikasi sosial juga merupakan suatu proses pengaruh-mempengaruhi mencapai keterkaitan sosial yang dicita-citakan antar individu yang ada di masyarakat. Secara definisi komunikasi sosial yaitu suatu proses interaksi dimana seseorang menyampaikan amanat kepada pihak lain supaya pihak lain dapat menangkap maksud yang dikehendaki. Komunikasi social merupakan suatu proses pengaruh mempengaruhi dalam mencapai keterkaitan sosial yang di cita-citakan antar individu yang ada di masyarakat. Komunikasi berperan penting bagi kehidupan manusia karena manusia itu sendiri dikenal sebahai
  • 10. 10 makhluk sosial. Setiap saat di dunia ini melakukan komunikasi, baik itu komunikasi verbal maupun non verbal. Dalam kehidupan sosial, manusia akan terus berkembang dalam lingkungan masyarakat yang berkelompok atau berorganisasi, lingkungan pergaulan, mulai pertemanan, persahabatan, ikatan sebuah kekerabatan, hingga persaudaraan. Hubungan sosial juga dapat terjadi antar individu maupun antar kelompok dikenal dengan istilah interaksi sosial. 2.5. Fungsi Komunikasi Sosial Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur dan memupuk hubungan- hubungan orang lain. Dalam kehidupan masyarakat komunikasi sosial mempunyai beberapa fungsi, dalam buku sosiologi komunikasi karya Sutaryo (2005) dijelaskan bahwa ada beberapa fungsi komunikasi sosial yaitu: 1. Memberi informasi a) Manusia hanya dapat maju dan berkembang apabila dia mengetahui nilai-nilai yang perlu dicapai. b) Tidak semua orang memiliki pengetahuan yang sama mengenai nilai-nilai yang sudah berhasil dicapai, mengenai sarana-sarana yang harus dipakai dan bahaya- bahaya yang harus dihindari. c) Setiap orang mempunyai hak untuk mendapat informasi yang berguna bagi hidupnya. 2. Memberi Bimbingan Baik secara langsung maupun tidak langsung, komunikasi berfungsi memberikan bimbingan bagi warga masyarakat, amanat yang bernilai tinggi dapat menimbulkan
  • 11. 11 gairah kerja, menghidupkan semangat yang telah padam. Warga masyarakat menyimpang dari pola-pola kelakuan yang benar dapatdikembalikan ke jalan yang benar. Bimbingan disampaikan lewat pesan (amanat) yang sifatnya menuntun, menyetujui, menolak, mencela, menegur, mendukung atau menentang, mengajak atau menganjurkan, meberi petunjuk mengenaiprioritas tertentu diantara sekian banyak Tindakan yang harus dilaksanakan.
  • 12. 12 BAB III HASIL PEMBAHASAN 3.1. Intensitas komunikasi stakeholder dalam proses Musrenbang Musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) di tingkat desa/kelurahan sebagai forum komunikasi stakeholder yang mewakili masyarakat di tingkat bawah yaitu untuk membahas, menyusuan dan menyepakati hasil musyawarah tingkat Rukun Warga (RW) dan dusun/lingkungan menjadi usulan program pembangunan di tingkat desa/kelurahan. Stakeholder yang terlibat hadir dan melakukan intensitas komunikasi sebagai peserta Musrenbang desa/kelurahan dapat berupa kelompok, organisasi, dan individu yang memiliki kepentingan atau pengaruh dalam proses pengambilan keputusan & pelaksanaan pembangunan. Musrenbang dilaksanakan untuk membuat Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahunan mulai dari usulan tingkat desa/kelurahan yang hasilnya akan diusulkan pada kegiatan Musrenbang kecamatan dan Kota Banjar. Berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder, minimnya keterwakilan perempuan dalam Musrenbang desa/ kelurahan dikarenakan: ď‚· Peran dan aktivitas kelembagaan di masyarakat masih didominasi oleh laki-laki; ď‚· Perempuan lebih disibukkan untuk mengurusi kegiatan rumah tangga; ď‚· Perempuan masih kurang berani berpendapat dan berfikir kritis. ď‚· Keterwakilan perempuan hanya dari unsur Posyandu dan PKK, namun kehadirannya selalu sedikit. Perempuan belum banyak dilibatkan dalam proses pengumpulan data dan informasi (Suadanya 2011). Hak perempuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan belum sepenuhnya diperhatikan oleh perencana pembangunan. Keterwakilan perempuan menjadi hal yang penting untuk dapat mengakomodisasi aspirasi, potensi dan program pemberdayaan bagi kaum perempuan (Hubeis 2010).
  • 13. 13 Partisipasi pemikiran dari tokoh pemuda diharapkan melahirkan ide-ide yang baru dan lebih mewarnai dalam penyusunan perencanaan pembangunan di desa/kelurahan. Burchell dan Cook (2011) menyatakan komunikasi dengan menggunakan strategi dialog antar stakeholder untuk mempresentasikan diri dan identitas organisasi yang lebih terbuka atau transparan terhadap publik yang terkena dampak kegiatan organisasi. Pada tahap ini, stakeholder melakukan proses komunikasi untuk mengaspirasikan usulan, menyusun dan menyepakati perioritas usulan rencana program pembangunan. Aspirasi tersebut di musyawarahkan berdasarkan aspirasi dari masyarakat, organisasi, hasil Musrenbang dusun/ lingkungan, dan program pembangunan yang belum terlaksanakan. Namun tidak ada musyawarah paripurna untuk melaporkan atau mempresentasikan hasil kesepakatan usulan program pembangunan dari empat kelompok bidang pembangunan, karena setelah selesai saling membubarkan diri dan tidak ada kegiatan penutupan kegiatan Musrenbang desa/kelurahan. Stakeholder memiliki intensitas tinggi dalam berkomunikasi pada kegiatan Musrenbang desa/kelurahan dengan panitia penyelenggara dan pemerintah desa/kelurahan. Hal ini dikarenakan pihak panitia penyelenggara dan pemerintah desa/kelurahan memiliki tanggung jawab untuk menyukseskan kegiatan Musrenbang dan pelaksanaan hasilnya yaitu realisasi pembangunan di desa/kelurahan. Selanjutnya pihak panitia penyelenggara dan pemerintah desa/kelurahan sering merangkap menjadi fasilitator, ketika fasilitator tidak hadir, membantu fasilitator dan mengganti ketidakaktifan fasilitator dalam musyawarah. Hal tersebut menjadikan intensitas komunikasi stakeholder dengan fasilitator berbeda sedikit prosentasenya antara katagori tinggi dan rendah khususnya pada pelaksanaan Musrenbang desa/kelurahan. Tingginya intensitas komunikasi stakeholder dengan pemerintah desa/ kelurahan dan panitia penyelenggara, yang terdiri dari unsur Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Badan Perwakilan Desa (BPD) dan staf pemerintahan desa/kelurahan.
  • 14. 14 Intensitas komunikasi stakeholder dengan perwakilan organisasi dan tokoh masyarakat dalam Musrenbang desa/kelurahan memiliki kategori tinggi. Hal ini dikarenakan stakeholder sebagai peserta Musrenbang desa/kelurahan diantaranya berasal dari tokoh masyarakat dan pengurus organisasi yang sudah saling mengenal serta memiliki tujuan/kepentingan yang sama, sehingga komunikasi yang terjadi bersifat herisontal atau sejajar, lebih dinamis, terbuka dan akrab. Menurut Slemp et al. (2012) stakeholder yang tinggal di pedesaan dan perkotaan sangat memahami bagaimana perspektif dan alternatif untuk pertumbuhan pembangunan serta mampu memberikan dampak bagi kualitas hidup komunitas di daerahnya. Intensitas stakeholder berkomunikasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam Musrenbang desa/kelurahan termasuk katagori rendah, hal ini dikarenakan OPD hanya sebagai undangan yang mewakili dinas pemerintahan dan kurang aktif melakukan komunikasi untuk memberikan informasi data penting dan saran tentang rencana program pembangunan. Padahal OPD memiliki data dari Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) setiap dinas pemerintah tentang program pembangunan yang penting untuk diinformasikan dan dihubungkan dengan usulan pada Musrenbang desa/kelurahan. Menurut Susanti (2009), masih terdapat pelaku pembangunan yang kurang memiliki kerjasama secara sukarela dan memberikan informasi. Koswara (2010) menyatakan, masih ada ketidakselarasan perencanaan program pembangunan dan dana anggaran. 3.2. Hubungan Karakteristik Stakeholder dengan Intensitas Komunikasi Karakteristik stakeholder dalam penelitian ini meliputi aspek usia, pendidikan, pengalaman organisasi, pengalaman mengikuti Musrenbang desa/kelurahan serta motif mengikuti Musrenbang desa/ kelurahan. Pentingnya menganalisis hubungan karakateristik stakeholder sebagaimana menurut Schmeer (1999) bahwa stakeholder memiliki pengetahuan, kepentingan, dan kekuasaan untuk berinteraksi yang berkaitan dengan kebijakan, posisi mendukung atau menentang kebijakan tersebut. Menurut Melkote (1991), komunikasi dalam pembangunan bukan sebagai pesan komunikasi saja
  • 15. 15 melainkan sebagai dialog emansipasi, dan dialog yang egaliter. Menurut Levine et al. (2005), banyak diskusi hanya melibatkan warga yang paling memiliki motivasi dan sukarela untuk berpartisipasi melibatkan orang-orang yang lebih baik dalam hal pendapatan, pendidikan, dan statusnya. Namun demikian, semangat untuk musyawarah telah menghapus perbedaan lintas kelas, pekerjaan, jenis kelamin, kebangsaan, dan budaya. Robertson dan Choi (2012) menyatakan hakekat partisipasi dalam musyawarah adalah berbagi pengetahuan dan informasi secara terbuka serta semua pendapat dianggap sama pentingnya. Menurut Adams (2014) untuk mencapai tujuan musyawarah bukan hanya kesepakatan argumen yang disetujui dan dapat diterima, namun ada peningkatan toleransi terhadap sudut pandang yang berbeda. Pengalaman berorganisasi, pengalaman mengikuti Musrenbang desa/kelurahan, motif mengikuti Musrenbang untuk kepentingan organisasi dan masyarakat memiliki hubungan nyata dengan intensitas komunikasi stakeholder dalam proses Musrenbang desa/ kelurahan. Berarti, semakin pengalamanan berorganisasi, pengalaman mengikuti Musrenbang desa/kelurahan, dan semakin kuat motif mengikuti Musrenbang desa/ kelurahan, maka semakin tinggi intensitas komunikasi stakeholder dalam proses Musrenbang desa/kelurahan. Menurut Reed et al. (2009), fenomena sosial dipengaruhi oleh keputusan atau tindakan, identifikasi individu, kelompok dan organisasi yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Purwatiningsih (2012) menyatakan komunikasi akan berhasil dengan baik apabila pesan yang disampaikan sesuai dengan pengetahuan dan lingkup pengalaman komunikan. Pesan yang disampaikan komunikator yang tingkat kredibilitasnya tinggi akan lebih banyak memberi pengaruh kepada perubahan sikap dalam penerima pesan. Menurut Gandasari (2014), semakin banyak data, informasi dan pengetahuan yang diberikan maka akan semakin banyak informasi yang didapatkan. Semakin banyak pengetahuan yang dapat dikontribusikan dan dibahas dalam pertemuan dan proses diskusi maka semakin banyak hak yang dapat didiskusikan dan dicarikan solusi atas permasalahan. Menurut Eversole (2003) pembangunan berhubungan dengan
  • 16. 16 bagaimana stakeholder dalam proses pembangunan melakukan interaksi dan mempengaruhi keberhasilan suatu program pembangunan. Ma’rif et al.(2010) menyatakan kualitas usulan Musrenbang secara bottom up dipengaruhi oleh fisik lingkungan dan karakteristik masyarakat di wilayah itu sendiri.
  • 17. 17 3.3. Praktik Komunikasi 5W+1H 3.3.1 WHAT (Apa) Stakeholder merupakan peran komunikasi yang menjadi salah satu faktor menentukan keberhasilan pembangunan terutama yang berhubungan dengan keterlibatan masyarakat. Dengan melakukan proses komunikasi dalam kegiatan Musrenbang mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi sampai tingkat nasional. 3.3.2 WHO (Siapa) Stakeholder melakukan komunikasi dalam Musrenbang desa/kelurahan untuk merumuskan dan menghasilkan kesepakatan program pembangunan adalah unsur staf pemerintah desa/kelurahan, tokoh masyarakat seperti tokoh agama (ulama/ustadz), tokoh pendidikan (guru) dan pelaku seni, perwakilan organisasi masyarakat seperti ketua Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), kepala dusun/lingkungan, ketua dan pengurus Karang Taruna, Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Posyandu, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). 3.3.3 WHY (Mengapa) Stakeholder melakukan proses komunikasi untuk mengaspirasikan usulan, menyusun dan menyepakati perioritas usulan rencana program pembangunan. Aspirasi tersebut dimus awarakan berdasarkan aspirasi dari masyarakat, organisasi, hasil Musrenbang dusun/ lingkungan, dan program pembangunan yang belum terlaksanakan. Namun tidak ada musyawarah paripurna untuk melaporkan atau mempresentasikan hasil kesepakatan usulan program pembangunan dari empat kelompok bidang pembangunan, karena setelah selesai saling membubarkan diri dan tidak ada kegiatan penutupan kegiatan Musrenbang desa/kelurahan. When : ketika fasilitator tidak hadir, membantu
  • 18. 18 fasiliator dan mengganti ketidakaktifan fasilitator dalam musyawarah. Hal tersebut menjadikan intensitas komunikasi stakeholder dengan fasilitator berbeda sedikit prosentasenya antara katagori tinggi dan rendah khususnya pada pelaksanaan Musrenbang desa/kelurahan. 3.3.4 WHERE (Dimana) Stakeholder yang terlibat hadir dan melakukan intensitas komunikasi sebagai peserta Musrenbang desa/kelurahan dapat berupa kelompok, organisasi, dan individu yang memiliki kepentingan/pengaruh dalam proses pengambilan keputusan/ pelaksanaan pembangunan. Musrenbang dilaksanakan untuk membuat Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahunan mulai dari usulan tingkat desa/kelurahan yang hasilnya akan diusulkan pada kegiatan. 3.3.5 HOW (Bagaimana) Stakeholder mengaspirasikan usulan program pembangunan dalam Musrenbang desa/kelurahan, yang mewakili kelompok organisasi dan tokoh masyarakat, berdasarkan hasil kesepakatan Musrenbang RW dan dusun/lingkungan. Aspirasi yang diusulkan dan dibahas oleh stakeholder dalam Musrenbang desa/ kelurahan adalah pada tahapan musyawarah empat kelompok bidang pembangunan yang terdiri dari bidang pemerintahan, sosial budaya, ekonomi dan infrastruktur/ fisik.
  • 19. 19 BAB IV PENUTUPAN 4.1. Kesimpulan Musrenbang dilaksanakan untuk membuat Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahunan mulai dari usulan tingkat desa/kelurahan yang hasilnya akan diusulkan pada kegiatan Musrenbang kecamatan dan Kota Banjar. Intensitas komunikasi stakeholder dengan perwakilan organisasi dan tokoh masyarakat dalam Musrenbang desa/kelurahan memiliki kategori tinggi. Hal ini dikarenakan stakeholder sebagai peserta Musrenbang desa/kelurahan diantaranya berasal dari tokoh masyarakat dan pengurus organisasi yang sudah saling mengenal serta memiliki tujuan/kepentingan yang sama, sehingga komunikasi yang terjadi bersifat herisontal atau sejajar, lebih dinamis, terbuka dan akrab. Karakteristik stakeholder dalam penelitian ini meliputi aspek usia, pendidikan, pengalaman organisasi, pengalaman mengikuti Musrenbang desa/kelurahan serta motif mengikuti Musrenbang desa/ kelurahan. Pentingnya menganalisis hubungan karakateristik stakeholder sebagaimana menurut Schmeer (1999) bahwa stakeholder memiliki pengetahuan, kepentingan, dan kekuasaan untuk berinteraksi yang berkaitan dengan kebijakan, posisi mendukung atau menentang kebijakan tersebut. Pengalaman berorganisasi, pengalaman mengikuti Musrenbang desa/kelurahan, motif mengikuti Musrenbang untuk kepentingan organisasi dan masyarakat memiliki hubungan nyata dengan intensitas komunikasi stakeholder dalam proses Musrenbang desa/ kelurahan. Berarti, semakin pengalamanan berorganisasi, pengalaman mengikuti Musrenbang desa/kelurahan, dan semakin kuat motif mengikuti Musrenbang desa/ kelurahan, maka semakin tinggi intensitas komunikasi stakeholder dalam proses Musrenbang desa/kelurahan.
  • 20. 20 Berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder, minimnya keterwakilan perempuan dalam Musrenbang desa/ kelurahan dikarenakan peran dan aktivitas kelembagaan di masyarakat masih didominasi oleh laki-laki, dan perempuan lebih disibukkan untuk mengurusi kegiatan rumah tangga. Partisipasi pemikiran dari tokoh pemuda diharapkan melahirkan ide-ide yang baru dan lebih mewarnai dalam penyusunan perencanaan pembangunan di desa/kelurahan. Dalam tindakan organisasi Musrenbang desa/ kelurahan ini melahirkan sebuah komunikasi sosial yang dirasa nyata dan terbentuk dalam suatu tujuan dan gagasan bersama, hal ini dapat menjalin keterikatan antar mayrakat dan juga desa untuk lebih terbuka dalam menjalin komunikasi sosial nya. 4.2. Saran Untuk menjalin komunikasi sosial yang baik dan meneyeluruh baiknya kelurahahan meminta masing masing tingkat RT untuk mengumpulkan usulan dari pada msyarakat yang nanti nya akan dikaji dalam organisasi Musrenbang desa/kelurahan bisa juga hal itu dilakukan oleh masing masing pemuda yang berasal dari tingkat rt agar lebih cepat dan efektif dalam mengumpulkan gagasan yang kemudian akan disimpulkan diambil bagian terpenting untuk memutuskan suatu keputusan yang akan diambil. Semakin banyak keterlibatan suara rakyat yang diambil maka hal ini dirasa akan semakin membentuk keterbukaan msyarakat terhadap keluarahan maupun kecamatan setempat serta akan menghasilkan dorongan yang kuat bagi keberlangsungan pemerintahaan tersebut.
  • 21. 21 Daftar Pustaka Bungin, burhan.Sosiologi Komuninasi (teori, paradigma, dan diskursus Tegnologi Komunikasi di Masyarakat). Jakarta: PT. Kencana, 2008. Link PPT & WORD UAS SOSIOLOGI KOMUNIKASI - KELOMPOK 1.docx httpssg.docworkspace.comlsIM7foZe7Aafxzp0G