SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
MAKALAH
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI
DISUSUN OLEH :
PUTRI SUCI PERMATA SARI.R
FATIMAH USMAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BARAMULI PINRANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
DESEMBER 2018
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah yang maha megetahui dan maha bijaksana yang telah memberi
petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya kepada-Nya. Salawat serta salam
semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW yang membimbing umat nya degan suri
tauladan-Nya yang baik .
Dan segalah Syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan anugrah, kesempatan
dan pemikiran kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini merupakan
pengetahuan tentang konsep aqidah dalam islam, semua ini di rangkup dalam makalah ini, agar
pemahaman terhadap permasalahan lebih mudah di pahami dan lebih singkat dan akurat.
Sistematika makalah ini dimulai dari pengantar yang merupakan apersepsi atas materi yang
telah dan akan dibahas dalam bab tersebut. Selanjutnya, membaca akan masuk pada inti
pembahasaan dan di akhiri dengan kesimpulan, saran dan makalah ini. Diharapkan pembaca dapat
mengkaji berbagai permasalahan tentang konsep aqidah islam, kami penyusun mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pembuatan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaaat bagi kita semua.
Terimakasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pinrang, 30 April 2019
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Komunikasi adalah instrumen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan seseorang untuk
melakukan kontak dengan orang lain karena komunikasi dilakukan oleh seseorang setiap hari
baik disadari maupun tidak. Di dunia kesehatan, terutama pada saat menghadapi klien, seorang
perawat juga harus mengadakan suatu komunikasi agar informasi yang ada dapat tersampaikan
dengan baik. Terutama informasi yang berkenaan dengan kebutuhan klien akan asuhan
keperawatan yang akan diberikan. Oleh karena itu, komunikasi adalah faktor yang paling penting
, yang digunakan untuk menetapkan hubungan antara perawat dengan klien.
Namun, seringkali informasi yang seharusnya sampai kepada orang yang membutuhkan, ternyata
terputus di tengah jalan akibat tidak efektifnya suatu komunikasi yang dilakukan. Pada
komunikasi terapeutik antara perawat dengan klien, hal tersebut dapat mungkin terjadi karena
disebabkan oleh berbagai hal. Hal –hal tersebut tidak hanya berasal dari klien saja, tetapi juga
dapat disebabkan oleh pola komunikasi yang salah yang dilakukan oleh perawat. Komunikasi
yang tidak efektif juga dapat disebabkan kegagalan pada proses komunikasi itu sendiri.
Kegagalan itu dapat terjadi pada saat pengiriman pesan, penerimaan pesan, serta pada kejelasan
pesan itu sendiri (Edelman, 2002).
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian konsep komunikasi?
2. Apa saja unsur-unsur konsep komunikasi?
3. Bagaimana komponen dan proses komunikasi pada konsep komunitas?
4. Apa saja faktor-faktor dan bentuk pada konsep komunikasi?
C. Tujuan
1. Mahasiswi mampu menjelaskan pengertian dari konsep komunikasi.
2. Mahasiswi mampu menjelaskan unsur-unsur konsep komunikasi.
3. Mahasiswi mampu menjelaskan bagaimana komponen dan proses komunikasi pada konsep
komunikasi.
4. Mahasiswi mampu menjelaskan faktor-faktor dan bentuk pada konsep komunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Konsep komunikasi
Dalam perilaku manusia komunikasi merupakan proses khusus dan bermakna. Pada proses
kebidanan komunikasi menjadi penting karena merupakan metode utama dalam memberikan
asuhan kebidanan.
Beberapa ahli menyampaikan pengertian atau definisi komunikasi :
1. Taylor (1993) mengemukakan komunikasi adalah proses pertukaran informasi atau proses yang
menimbulkan dan meneruskan makna atau arti, berarti dalam komunikasi terjadi penambahan
pengertian antara pemberi informasi dengan penerima informasi sehingga mendapatkan
pengetahuan.
2. Burgess (1988) mengemukakan komunikasi adalah penyampaian informasi, makna, dan
pemahaman dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Hal ini berarti penerusan informasi dari
pengirim pesan kepada penerima pesan dalam komunikasi.
3. Yuwono (1985) mengemukakan komunikasi adalah kegiatan mengajukan pengertian yang
diinginkan dari pengirim informasi kepada penerima informasi dan menimbulkan tingkah laku
yang diinginkan penerima informasi.
Dari ketiga pengertian diatas intinya adalah komunikasi merupakan seni penyampaiaan
informasi (pesan, ide, sikap, atau gagasan) dari komunikator atau penyampaian berita, untuk
mengubah serta membentuk perilaku komunikasi atau penerima
berita (pola, sikap, pandangan, dan pemahamannya), kepola dan pemahaman yang
dikehendaki bersama.
B. Unsur dasar konsep komunikasi
dalam komunikasi setidaknya, harus ada komunikator, pesan, saluran komunikasi, metode
komunikasi, komunikan, lingkungan, dan umpan balik.
a. Komunikator
Komunikator adalah orang yang mau berkomunikasi dengan orang lain, disebut juga pembawa
berita/pengirim berita/sumber berita. Komunikator bias individu, keluarga ataupun kelompok yang
mengambil inisiatif penyelenggaraan komunikasi dengan individu atau kelompok lain. Dalam
proses komunikasi, pengirim berita menggunakan gagasan yang diwujudkan dalam lambing yang
berbentuk kata kata yang kemudian disampaikan dengan menggunakan media yang berbentuk
ucapan, gerak tangan, telepon. Penyampaian langsung dengan cara tatap muka dan saluran telepon
walaupun kedua penyampaian pesan tersebut dilaksanakan secara langsung, namun ada perbedaan
mendasar yang dapat mempengaruhi makna komunikasi. Perbedaannya adalah ketika komunikator
berbicara dengan komunikasi, indera yang aktif adalah pendengaran. Para pembicara hanya
mampu mendengarkan suara tanpa melihat ekspresi wajah atau sikap dua belah pihak.
Pembicaraan yang berlangsung dengan menggunakan komunikasi kebahasaan dengan jalinan
lisan, sedangkan proses komunikasi langsung dengan cara tatap muka selain menggunakan
komunikasi kebahasaan dengan jalinan lisan, juga dapat dipahami komunikasi pengiring yang
sifatnya nonverbal, misalnya bahasa kial, bahasa sikap, yang semuanya akan memperjelas isi
pesan.
b. Pesan
Unsur kedua yang tidak kalah penting adalah pesan. Pesan atau amanat adalah berita yang
disampaikan oleh komunikator melalui keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat
dan akurat. Kedua sarana, yaitu komunikator dan pesan, lazim digunakan bersama dalam
kominkasi. Artinya, konikasi akan berlansung jika ada komunikator dan pesan. Sedangkan unsure
lain seperti saluran komunikasi, metode komunikasi, lingkungan, dan umpan baik yang merupakan
fantor pendukung. Pesan adalah berita yang disampaikan oleh komunikator melalui lambang atau
gerakan.
c. Saluran komunikasi
Saluran komunikasi adalah sarana untuk menangkap lambang yang kemudian diterjemahkan
dalam bentuk persepsi yang member makna terhadap suatu stimulus atau rangsangan. Persepsi
adalah tanggapan atau penerimaan langsung dari sesuatu atau satu protes seseorang mengetahui
beberapa hal melalui panca indera. Saluran komunikasi itu meliputi pendengaran (lambang berupa
suara), penglihatan (lambang berupa sinar, pantulan sinar atau gambar), penciuman (lambang yang
berupa bau-bauan), dan rabaan (lambang berupa rangsangan perabaan).
Metode komunikasi terdiri atas informative communication (informasi), persuasive
communication (metode mendidik), dan coercive/instructive commucation (metode instruktif).
Metode komunikasi adalah cara yang teratur dan terpikir baik untuk mencapai maksud
komunikasi, yang merupakan cara kerja persisten untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan
guna mencapai tujuan yang ditentukan.
d. Komunikasi
Dalam proses komunikasi, selain unsur diatas, untuk mewujudkan kegiatan komunikasi perlu
dilengkapi dengan keberadaan komunikan. Komunikan adalah pihak lain yang diajak
berkomunikasi, yang merupakan sasaran dalam kegiatan komunikasi atau orang yang menerima
berita atau lambang.
e. Umpan balik
Komunikasi dinyatakan berhasil apabial komunikasi mampu memberikan umpan balik yang
berbentuk tanggapan atau respons. Umpan balik adalah harus umpan balik dalam rangka proses
berlangsungnya komunikasi. Umpan balik merupakan hasil atau akibat yang berbalik-guna bagi
rangsangan atau dorongan untuk bertindak lebih lanjut atau merupakan tanggapan langsung dari
pengamatan sebagai hasil kelakuan individu terhadap individu alain. Jenis umpan balik
berdasarkan sikap komunikan terdiri atas empat macam jenis umpan balik, antara lain zero umpan
balik, umpan balik positif, umpan balik netral, dan umpan balik negatif.
Zero umpan balik berarti tidak ada kejelasan umpan balik dari komunikan, komunikasi bersifat
dingin yang disebabkan pesan kurang jelas, lambang bahasa yang digunakan tidak dipahami, dan
waktu ataupun tempat tidak tepat sehingga komunikasi tidak bermakna. Umpan balik positif
adalah umpan balik dari kominikan dapat dimengerti oleh komunikator. Komunikan berpartisipasi
memenuhi ajakan komunikator. Terjadi persetujuan antara komunikator dengan komunikan.
Umpan balik netral adalah tanggapan yang disampaikan oleh komunikan tidak mempunyai
relevansi dengan pesan yang disampaikan. Umpan balik negatif umpan balik yang disampaikan
oleh komunikan tidak mendukung komunikator. Komunikasi bersifat tidak ada persetujuan dan
dapat bersifat kritik. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa umpan balik merupakan kebalikan
dari proses stimulus-respons.
C. Komponen konsep komunikasi
Komponen komunikasi merupakan unsur penting yang terdiri atas lima unsur meliputi:
unsur dasar komunikasi, sumber dan sasaran, metode komunikasi, bentuk komunikasi, dan teknik
komunikasi, yang secara keseluruhan akan membentuk jaringan komunikasi.
D. Proses konsep komunikasi
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada
komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan
komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif
(sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi termasuk juga suatu proses
penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain dimana seseorang atau beberapa orang,
kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung
dengan lingkungan dan orang lain. Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang berarti
sama. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama. Secara
sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang
yang menerima pesan.
Proses komunikasi bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan
tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar
manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Melalui komunikasi
sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.
a. komunikator
Komunikator adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam sebuah proses
komunikasi.Dengan kata lain, komunikator merupakan seseorang atau sekelompok orang yang
berinisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan.Seorang komunikator tidak hanya
berperan dalam menyampaikan pesan kepada penerima, namun juga memberikan respons dan
tanggapan, serta menjawab pertanyaan dan masukan yang disampaikan oleh penerima, dan publik
yang terkena dampak dari proses komunikasi yang berlangsung, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
b. Pesan
adalah setiap pemberitahuan, kata, atau komunikasi baik lisan maupun tertulis, yang dikirimkan
dari satu orang ke orang lain.Pesan menjadi inti dari setiap proses komunikasi yang terjalin pesan
terbagi menjadi dua, yakni pesan verbal dan non-verbal. Pesan verbal adalah jenis pesan yang
penyampaiannya menggunakan kata-kata, dan dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan
apa yang didengarnya. Sedangkan, pesan non-verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya
tidak menggunakan kata-kata secara langsung, dan dapat dipahami isinya oleh penerima
berdasarkan gerak-gerik, tingkah laku, mimik wajah, atau ekspresi muka pengirim pesan.Pada
pesan non-verbal mengandalkan indera penglihatan sebagai penangkap stimuli yang timbul.
E. Penerima
adalah pihak yang memperoleh pesan atau stimulus yang dikirmkan oleh sumber. Stimulus yang
diterima tersebut dapat terdiri dari beraneka ragam bentuk, seperti kata-kata, tulisan, gerak-gerik,
mimik muka, ekspresi wajah, sentuhan, aroma, serta perbuatan atau tingkah laku lawan
bicara.Selanjutnya, peran penerima adalah mencerna dan menanggapi stimulus tersebut dengan
mendengar, melihat, membau, atau merasakan.Secara garis besar, penerima dapat terbagi menjadi
penerima aktif dan penerima pasif.
F. Faktor yang mempengaruhi konsep komunikasi
Proses komunikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor (Potte: & Perry, 1993).
a. Perkembangan
Agar dapat berkomunikasi efektif dengan seseorang, bidan harus mengerti pengaruh
perkembangan usia, baik dari sis bahasa maupun proses berpikir seseorang tersebut. Cara
berkomunikasi anak usia remaja berbeda dengan anak usia balita. Kepada remaja, Anda mungkin
perlu belajar bahasa “gaul” mereka sehingga remaja yang kita ajak bicara akan mersa kita mengerti
mereka dan komunikasi akan lancar.
b. Persepsi
Persepsi adalah pandangan pribadi seseorang terhadap suatu kejadian atau peristiwa. Persepsi ini
dibentuk oleh pengharapan atau pengalaman. Perbedaan persepsi dapat mengakibatkan
terhambatnya komunikasi. Misalnya, kata “beton” akan menimbulkan perbedaan persepsi antara
ahli bangunan dengan orang awam.
c. Nilai
Nilai adalah standar yang mempengaruhi prilaku sehingga penting bagi bidan untuk menyadari
nilai seseorang. Bidan perlu berusaha untuk mengetahui dan mengklarifikasi nilai sehingga dapat
membuat keputusan dan interaksi yang tepat dengan klien. Dalam hubungan professional, bidan
diharapkan tidak terpengaruh oleh nilai pribadi.
Perbedaan nilai tersebut dapat dicontohkan sebagai berikut, misalnya, klien memandang abortus
tidak sebagai perbuatan dosa, sementara bidan memandang abortus sebagai tindakan dosa. Hal ini
dapat menyebabkan konflik anatara bidan dengan klien.
d. Latar belakang sosila budaya
Bahasa dan gaya komunikasi akan sangat dipengaruhi oleh factor budaya. Budaya juga akan
membatasi cara bertindak dan berkomunikasi. Seorang remaja putrid yang berasal dari daerah lain
ingin membeli ingin membeli makanan khas disuatu daerah. Pada saat membeli makanan tersebut,
remaja ini tiba-tiba menjadi pucat ketakutkan karena penjual menanyakan padanya berapa banyak
cabai merah yang dibutuhkan untuk campuran makanan yang akan dibeli. Apa yang terjadi?
Remaja tersebut merasa dimarahi oleh penjual karena menanyakannya cabai itu secara
membentak, padahal penjual tidak merasa memarahi remaja terserbut. Hal ini dikarenakan budaya
dan logat cara penjual yang memang keras dan tegas sehingga terkesan seperti marah bagi orang
yang katar budaya yang barbeda.
e. Emosi
Emosi merupakan perasaan subjektif terhadap suatu kejadian. Emosi seperti marah, sedih, senang
akan dapat mempengaruhi bidan dalam berkomunikasi dengan orang lain. Bidan perlu mengkaji
emosi klien dan keluarganya sehingga mampu member asuhan kebidanan dengan tepat. Selain itu,
bidan juga perlu mengevaluasi emosi yang ada pada dirinya agar dalam melakukan asuhan
kebidanan tidak terpengaruhi oleh emosi bawah sadarnya.
f. Jenis kelamin
Setiap jenis kelamin mempunyai gaya komunikasi gaya berbeda Tanned (1990) menyebutkan
bahwa wanita dan laki-laki mempunyai perbedaan gaya komunikasi. Dari usia tiga tahun, wanita
bermain dengan teman baiknya atau dalam grup kecil, menggunakan bahasa untuk mencari
kejelasan dan meminimalkan perbedaan,serta membangun dan mendukung keintiman. Laki-laki
dilain pihak, menggunakan bahasa untuk mendapatkan kemandirian aktifitas dalam grup yang lebi
besar, dan jika ingin berteman, mereka melakukan dengan bermain.
g. Pengetahuan
Tingkat pengetahuan mempengaruhi komunikasi. Seseorang yang tingkat pengetahuannya rendah
akan sulit merespon pertanyaan yang mengandung bahasa verbal dengan tingkat pengetahuan yang
lebih tinggi. Bidan perlu mengetahui tingkat pengetahuan klien sehingga dapat berinteraksi dengan
baik dan dapat memberi asuhan kebidanan yang tepat pada klien.
h. Peran dan Hubungan
Gaya komunikasi sesuai dengan peran dan hubungan anatar orang yang berkomunikasi. Cara
komunikasi seorang bidan dengan koleganya, dengan cara komunikasi seorang bidan pada klien
akan berbeda, tergantung peran. Demikian juga anatara orang tua dan anak.
i. Lingkungan
Lingkungan interaksi akan mempengaruhi komunikasi yang efektif. Suasana yang bising, tidak
ada privasi yang tepat, akan menimbulkan kerancuan, ketegangan, dan ketidak nyamanan.
Misalnya, berdiskusi ditempat yang ramai tentu tidak nyaman. Untuk itu bidan perlu menyiapkan
lingkungan yang teapt dan nyaman sebelum memulia interaksi dengan klien.
Begitu juga dengan lingkungan fisik. Tingkah laku manusia berbeda dari satu tempat ketempat
lain. Misalnya, saat seseorang berkomunikasi dengan sahabatnya akan berbeda apabila berbicara
dengan pimpinannya.
Lingkungan sosial. Tingkah laku dan cara berkomunikasi suasana lingkungan. Misalnya,
seseorang berpenampilan lembut tetapi sering menggunakan kata-kata yang kasar dalam
pembicaraan. Kata-kata kasar tersebut diperoleh dari lingkungan pergaulannya.
j. Jarak
Jarak dapat mempengaruhi komunikasi. Jarak tentunya akan member rasa aman dan control.
Misalnya, individu yang merasa terancam ketika seseorang tidak dikenal tiba-tiba berada pada
jarak yang sangat dekat dengan dirinya. Hal itu juga yang dialami oleh klien pada saat pertama
kali berinteraksi dengan bidan. Untuk itu bidan perlu memperhitungkan jarak yang tepat pada saat
melakukan hubungan dengan klien.
k. Citra diri
Manusia mempunyai gambaran tertentu mengenai dirinya, status sosial, kelebihan dan
kekurangannya. Citra diri terungkap dalan komunikasi. Misalnya, pembicaraan orangtua bersama
anaknya dengan menentukan ekspresi dan persepsi orang. Misalnya, “kamu mesti jadi bidan
karena akan dihormati masyarakat dan mudah mendapatkan uang.”
Pihak lain yakni orang yang diajak berkomunikasi mempunyai gambaran khas pada dirinya. Pada
saat berkomunikasi akan dirasakan campur tangan citra diri dan citra pihak lain.
l. Kondisi fisik
Kondisi fisik mempunyai pengaruh terhadap komunikasi. Artinya indera pembicaraan mempunyai
andil terhadap kelancaraan dalam komunikasi. Misalnya, seorang tuna wicara akan kesulitan
apabila berbicara dengan orang yang normal.
G. Bentuk Komunikasi
Pelaksaan kegiatan komunikasi pada prinsipnya disesuaikan dengan kebutuhan sasaran
yang akan membuat jalinan komunikasi. Jaringan komunikasi yang disesuiakan dengan kebutuhan
akan mewujudkan bentuk komunikasi yang menggambarkan proses dan pelaksaan komunikasi
tersebut.
Bentuk komunikasi yang terjadi berdasarkan kebutuhan terdiri atas komunikasi pribadi,
komunikasi kelompok, dan komunikasi massa.
a. Komunikasi pribadi/ komunikasi interpersonal
Komunikasi pribadi terdiri atas komunikasi intrapribadi dan komunikasi antar pribadi.
Komunikasi intrapribadi adalah komunikasi yang terjadi dalam diri individu. Komunikasi tersebut
akan membantu seseorang atau individu agar tetap sadar akan kejadian disekitarnya. Misalnya,
bila kita sedang melamun, berarti kita sedang melakukan komunikasi. Komunikasi antrapribadi
adalah komunikasi antara dua orang dan terjadi kontal langsung dalam bentuk percakapan. Bentuk
komunikasi tersebut juga disebut dialog komunikasi. Pelaksanaan komunikasi antrapribadi dapat
berlangsung dengan cara berhadapan muka atau melalui media komunikasi, antara lain dengan
menggunakan pesawat telepon atau radio komunikasi. Sifat komunikasi itu dua arah atau timbal
balik, disebut juga komunikasi dua arah karena komunikator dan komunikan saling bertukar
fungsi.
Komukasi antarpribadi disebut efektif bila akhirnya menghasilkan perubahan sikap pada orang
yang terlibat dalam komunikasi tersebut. Keadaan komunikator dan komunikan dalam posisi
seimbang dan mempunyai kebersamaan. Dalam proses komunikasi antarpribadi, kemampuan
komunikator diperlukan untuk mengeksperikan diri pada peranan orang lain yang disebut empati.
Untuk mencapai keberhasilan dalam komunikasi dengan tatap muka, maka didukungb dengan
penggunaan komunikasi kebahaan, bahasa kial, dan bahasa sikap.
Ketiga peran bahasa tersebut dilaksankan secara gabungan, kadang disertai dengan berpelukan
sehingga muncul keserasian dalam komunikasi antarpribadi.
Misalnya:
1. Penggunaan komunikasi kebahasaan.
Komunikator menggunakan kata-kata menunjukan kesediaan untuk berkomunikasi, “saya senang
dapat berjumpa dengan Anda.”
2. Penggunaan bahasa kial
Komunikator menggunakan bahsa kial dengan gerakan tangan atau gerakan tubuh, “komukator
mengajak berjabat tangan, atau membungkukkan tubuh.”
3. Menggunakan bahasa sikap.
Komukator mengekspresikan perasaan senang dengan memandang penuh penuh perhatian dan
senyum dikulum.
c. Komunikasi antar kelompok
Komunikasi antarkelompok adalah komunikasi antara seseorang (komunikator) dengan sejumlah
orang yang berkumpul bersama dalam kelompok. Dalam komunikasi antarkelompok, ada dua
tahap aktivitas untuk melaksanakan pendekatan. Tahap pertama adalah tahap gagasan dan tahap
kedua adalah tahap emosional sosial. Tahap gagasan adalah tahapan ketika individu dalam
kelompok saling menggungkapkan gagasannya, berkomunikasi untuk membahas dan
memecahkan masalah yang dihadapi. Modal utama dalam komunikasi ini adalah keinginan
bersama. Pada tahap emosional sosial, anggota kelompok saling menegangrasa untuk membina
persatuan dan keutuhan antarpribadi dalam kelompok. Pada tahapan ini kelompok menyadari
tanggung jawab serta perjuangan bersama, mengorbankan tujuan dan kepentingan pribadi. Sifat
komunikasi tersebut seperti pada komunikasi antarpribadi, tapi dalam skala yang lebih besar.
Ada dua bentuk kelompok yang ada dalam komunikasi antarkelompok, yaitu kelompok kecil dan
kelompok besar. Kelompok kecil adalah kelompok dengan anggota yang jumlahnya terbatas,
bersifat normal, terorganisasi, dan biasanya terlembagakan, sedangkan pada kelompok besar,
jumlah anggota banyak.
d. Komunikasi masa
Komunikasi masaa adalah komunikasi umum bukan komunikasi pribadi pesan yanf disampaikan
tidak ditujukan pada satu orang saja, tetapi bagi semua orang atau anggota khalayak. Komunikasi
massa menyampaikan informasi, gagasan, dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam
jumlah banyak dengan menggunakan media yang meliputi surat kabar, radio, tv, film dan lain-lain.
Sifat komunikasi massa adalah umum, heterogen, nonpribadi, dan menimbulkan keserampakan
dengan paham yang sama.
Misal:
Pemberian informasi tentang penggunaan garam iodium dalam makanan yang merupakan salah
satu upaya pencegahan gondok endemik dan kretinisme.
e. Komunikasi interpersonal
1. Konteks (lingkungan) merupakan sesuatu yang kompleks. Antara dimensi fisik, sosial-
psikologis dan dimensi temporal saling mempengaruhi satu sama lain. Kita mesti memahami
bahwa kenyamanan ruangan, peranan seseorang dan tafsir budaya serta hitungan waktu,
merupakan contoh dari sekian banyak unsur lingkungan komunikasi. Komunikasi sering berubah-
ubah, tidak pernah statis melainkan selalu dinamis.
2. Komponen sumber-penerima menunjukkan bahwa keterlibatan seseorang dalam berkomunikasi
bahwa ia adalah sumber yang juga penerima. Sebagai sumber dalam berkomunikasi menunjukkan
bahwa Anda mengirim pesan. Anda mengirim pesan berarti Anda berbicara, menulis, memberikan
isyarat tubuh atau tersenyum. Enkoding-Dekoding. Baik sebagai sumber ataupun sebagai
penerima, seseorang mengawali proses komunikasi dengan mengemas pesan (pikiran atau suatu
ide) yang dituangkan ke dalam gelombang suara (lembut, berapi-api, tegas, marah dan sebagainya)
atau ke dalam selembar kertas.
3. Kompetensi Komunikasi; mengacu pada kemampuan Anda berkomunikasi secara efektif (dari
Spitzberg dan Cupach, 1989). Kompetensi ini mencakup pengetahuan tentang peran lingkungan
dalam mempengaruhi isi dan bentuk pesan komunikasi. Suatu topik pembicaraan dapat dipahami
bahwa hal itu layak dikomunikasikan pada orang tertentu dalam lingkungan tertentu, tetapi hal itu
pula tidak layak untuk orang dan lingkungan yang lain.
4. Pesan dan Saluran. Pesan sebenarnya merupakan produk fisik dari proses kodifikasi. Jika
seseorang itu berbicara, maka pembicaraan itu adalah pesan. Jika seseorang itu menulis, maka
tulisan itu adalah pesan. Bila kita melakukan suatu gerakan, maka gerakan itu adalah pesan. Pesan
itu dipengaruhi oleh kode atau kelompok simbol yang digunakan untuk mentransfer makna atau
isi dari pesan itu sendiri dan dipengaruhi oleh keputusan memilih dan menata kode dan isi tersebut.
Menurut Sendjaja (1994) mengutip pendapat Reardon bahwa kendala utama dalam berkomunikasi
seringkali lambang atau simbol yang sama mempunyai makna yang berbeda. Umpan Balik dan
Maju. Suatu cara yang dapat dipertimbangkan untuk menghindari dan mengoreksi terjadinya
distorsi disarankan untuk menggunakan komunikasi interpersonal; dan menghidupkan proses
umpan balik secara efektif. Umpan balik merupakan pengecekan tentang sejauhmana sukses
dicapai dalam mentransfer makna pesan sebagaiman dimaksudkan semula. Setelah si-penerima
pesan melaksanakan pengkodean kembali, maka yang bersangkutan sesungguhnya telah berubah
menjadi sumber. Maksudnya bahwa yang bersangkutan mempunyai tujuan tertentu, yakni untuk
memberikan respon atas pesan yang diterima, dan ia harus melakukan penkodean sebuah pesan
dan mengirimkannya melalui saluran tertentu kepada pihak yang semula bertindak sebagai
pengirim.!
5. Gangguan; merupakan komponen yang mendistorsi pesan. Gangguan merintangi sumber dalam
mengirim pesan dan merintangi penerima dalam menerima pesan. Gangguan ini dapat berupa fisik,
psikologis dan semantik. Bukankah desingan suara mobil, pAndangan atau pikiran yang sempit
dan penggunaan istilah yang menimbulkan arti yang berbeda-beda, merupakan contoh dari
masing-masing jenis gangguan yang dapat mendistorsi pesan yang dimaksudkan dalam
komunikasi.
6. Efek Komunikasi. Pada setiap peristiwa komunikasi selalu mempunyai konsekuensi atau
dampak atas satu atau lebih yang terlibat. Dampak itu berupa perolehan pengetahuan, sikap-sikap
baru atau memperoleh cara-cara/gerakan baru sebagai refleksi psiko-motorik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan makalah yang kami buat, dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan
hal yang penting dan sangat dibutuhkan bagi seorang bidan. Bahkan para ahlipun menyebutkan
bahwa komunikasi itu merupakan proses pertukaran informasi antara satu orang dengan orang
lainnya. Didalamnya pun ada unsur, komponen dan proses dalam berkomunikasi. Tidak semua
orang dapat berkomunikasi dengan cara yang baik. Namun kita sebagai calon bidan harus mampu
berkomunikasi dengan semua orang. Baik itu antara individu dengan individu, dengan orang yang
lebih tua ataupun dengan masyarakat luas .
B. Saran
Dari makalah yang telah kami buat, diharapkan semua mahasiswa mampu menyerap informasi
dan isi makalah ini. Baik itu sebagai referensi maupun sebagai bahan acuan untuk mengerjakan
tugas selanjutnya .
DAFTAR PUSTAKA
Christina lia uripni, untung sujianto, tatik indrawati. (2003). Komunikasi kebidanan. EGC. Jakarta
http://efidrew.wordpress.com/2013/01/22/komunikasi-interpersonal/
http://www.sarjanaku.com/2012/09/pengertian-komunikasi-teori-fungsi.html
http://sofiaribowo.wordpress.com/2013/06/22/pengertian-jenis-dan-proses-komunikasi/
http://www.sarjanaku.com/2012/09/pengertian-komunikasi-teori-fungsi.html
http://khusnia.wordpress.com/pengantar-ilmu-komunikasi/arti-penting-komunikasi/
FAKTOR KOMUNIKASI

More Related Content

Similar to FAKTOR KOMUNIKASI

Konsep Dasar Komunikasi
Konsep Dasar KomunikasiKonsep Dasar Komunikasi
Konsep Dasar Komunikasipjj_kemenkes
 
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianLSP3I
 
Modul 1 kb 1 komunikasi
Modul 1 kb 1 komunikasiModul 1 kb 1 komunikasi
Modul 1 kb 1 komunikasipjj_kemenkes
 
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianLSP3I
 
Kemampuan interpersonal dan massa
Kemampuan interpersonal dan massa  Kemampuan interpersonal dan massa
Kemampuan interpersonal dan massa nunaa
 
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1Uwes Chaeruman
 
Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasiWarnet Raha
 
Komunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatanKomunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatanChanica Aninditya
 
IMPLEMENTASI KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN
IMPLEMENTASI KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPANIMPLEMENTASI KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN
IMPLEMENTASI KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPANNur Arifaizal Basri
 
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzhKomunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzhYabniel Lit Jingga
 
Komunikasi dalam manajemen pendidikan
Komunikasi dalam manajemen pendidikanKomunikasi dalam manajemen pendidikan
Komunikasi dalam manajemen pendidikanIkhsan Harpendi
 
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.emapangeranwo
 
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)Bayu Wijaya
 
KIP X.1.1
KIP X.1.1KIP X.1.1
KIP X.1.1KETAYA
 
KOMUNIKASI K3 .ppt
KOMUNIKASI K3 .pptKOMUNIKASI K3 .ppt
KOMUNIKASI K3 .pptYubiRestu
 

Similar to FAKTOR KOMUNIKASI (20)

Kb 1
Kb 1Kb 1
Kb 1
 
Konsep Dasar Komunikasi
Konsep Dasar KomunikasiKonsep Dasar Komunikasi
Konsep Dasar Komunikasi
 
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
 
Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasi
 
Modul 1 kb 1 komunikasi
Modul 1 kb 1 komunikasiModul 1 kb 1 komunikasi
Modul 1 kb 1 komunikasi
 
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
 
Kemampuan interpersonal dan massa
Kemampuan interpersonal dan massa  Kemampuan interpersonal dan massa
Kemampuan interpersonal dan massa
 
Pm komunikasi dan negosiasi
Pm   komunikasi dan negosiasiPm   komunikasi dan negosiasi
Pm komunikasi dan negosiasi
 
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1
 
Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasi
 
Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasi
 
Komunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatanKomunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatan
 
IMPLEMENTASI KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN
IMPLEMENTASI KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPANIMPLEMENTASI KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN
IMPLEMENTASI KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN
 
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzhKomunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
 
Komunikasi dalam manajemen pendidikan
Komunikasi dalam manajemen pendidikanKomunikasi dalam manajemen pendidikan
Komunikasi dalam manajemen pendidikan
 
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
 
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
 
KIP X.1.1
KIP X.1.1KIP X.1.1
KIP X.1.1
 
Komunikasi
KomunikasiKomunikasi
Komunikasi
 
KOMUNIKASI K3 .ppt
KOMUNIKASI K3 .pptKOMUNIKASI K3 .ppt
KOMUNIKASI K3 .ppt
 

Recently uploaded

Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 

Recently uploaded (20)

Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 

FAKTOR KOMUNIKASI

  • 1. MAKALAH FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI DISUSUN OLEH : PUTRI SUCI PERMATA SARI.R FATIMAH USMAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BARAMULI PINRANG PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DESEMBER 2018
  • 2. KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah yang maha megetahui dan maha bijaksana yang telah memberi petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya kepada-Nya. Salawat serta salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW yang membimbing umat nya degan suri tauladan-Nya yang baik . Dan segalah Syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan anugrah, kesempatan dan pemikiran kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini merupakan pengetahuan tentang konsep aqidah dalam islam, semua ini di rangkup dalam makalah ini, agar pemahaman terhadap permasalahan lebih mudah di pahami dan lebih singkat dan akurat. Sistematika makalah ini dimulai dari pengantar yang merupakan apersepsi atas materi yang telah dan akan dibahas dalam bab tersebut. Selanjutnya, membaca akan masuk pada inti pembahasaan dan di akhiri dengan kesimpulan, saran dan makalah ini. Diharapkan pembaca dapat mengkaji berbagai permasalahan tentang konsep aqidah islam, kami penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaaat bagi kita semua. Terimakasih. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pinrang, 30 April 2019
  • 3. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Komunikasi adalah instrumen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan seseorang untuk melakukan kontak dengan orang lain karena komunikasi dilakukan oleh seseorang setiap hari baik disadari maupun tidak. Di dunia kesehatan, terutama pada saat menghadapi klien, seorang perawat juga harus mengadakan suatu komunikasi agar informasi yang ada dapat tersampaikan dengan baik. Terutama informasi yang berkenaan dengan kebutuhan klien akan asuhan keperawatan yang akan diberikan. Oleh karena itu, komunikasi adalah faktor yang paling penting , yang digunakan untuk menetapkan hubungan antara perawat dengan klien. Namun, seringkali informasi yang seharusnya sampai kepada orang yang membutuhkan, ternyata terputus di tengah jalan akibat tidak efektifnya suatu komunikasi yang dilakukan. Pada komunikasi terapeutik antara perawat dengan klien, hal tersebut dapat mungkin terjadi karena disebabkan oleh berbagai hal. Hal –hal tersebut tidak hanya berasal dari klien saja, tetapi juga dapat disebabkan oleh pola komunikasi yang salah yang dilakukan oleh perawat. Komunikasi yang tidak efektif juga dapat disebabkan kegagalan pada proses komunikasi itu sendiri. Kegagalan itu dapat terjadi pada saat pengiriman pesan, penerimaan pesan, serta pada kejelasan pesan itu sendiri (Edelman, 2002). B. Rumusan masalah 1. Apa yang dimaksud dengan pengertian konsep komunikasi? 2. Apa saja unsur-unsur konsep komunikasi? 3. Bagaimana komponen dan proses komunikasi pada konsep komunitas? 4. Apa saja faktor-faktor dan bentuk pada konsep komunikasi? C. Tujuan 1. Mahasiswi mampu menjelaskan pengertian dari konsep komunikasi. 2. Mahasiswi mampu menjelaskan unsur-unsur konsep komunikasi. 3. Mahasiswi mampu menjelaskan bagaimana komponen dan proses komunikasi pada konsep komunikasi. 4. Mahasiswi mampu menjelaskan faktor-faktor dan bentuk pada konsep komunikasi.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Konsep komunikasi Dalam perilaku manusia komunikasi merupakan proses khusus dan bermakna. Pada proses kebidanan komunikasi menjadi penting karena merupakan metode utama dalam memberikan asuhan kebidanan. Beberapa ahli menyampaikan pengertian atau definisi komunikasi : 1. Taylor (1993) mengemukakan komunikasi adalah proses pertukaran informasi atau proses yang menimbulkan dan meneruskan makna atau arti, berarti dalam komunikasi terjadi penambahan pengertian antara pemberi informasi dengan penerima informasi sehingga mendapatkan pengetahuan. 2. Burgess (1988) mengemukakan komunikasi adalah penyampaian informasi, makna, dan pemahaman dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Hal ini berarti penerusan informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan dalam komunikasi. 3. Yuwono (1985) mengemukakan komunikasi adalah kegiatan mengajukan pengertian yang diinginkan dari pengirim informasi kepada penerima informasi dan menimbulkan tingkah laku yang diinginkan penerima informasi. Dari ketiga pengertian diatas intinya adalah komunikasi merupakan seni penyampaiaan informasi (pesan, ide, sikap, atau gagasan) dari komunikator atau penyampaian berita, untuk mengubah serta membentuk perilaku komunikasi atau penerima berita (pola, sikap, pandangan, dan pemahamannya), kepola dan pemahaman yang dikehendaki bersama. B. Unsur dasar konsep komunikasi dalam komunikasi setidaknya, harus ada komunikator, pesan, saluran komunikasi, metode komunikasi, komunikan, lingkungan, dan umpan balik. a. Komunikator
  • 5. Komunikator adalah orang yang mau berkomunikasi dengan orang lain, disebut juga pembawa berita/pengirim berita/sumber berita. Komunikator bias individu, keluarga ataupun kelompok yang mengambil inisiatif penyelenggaraan komunikasi dengan individu atau kelompok lain. Dalam proses komunikasi, pengirim berita menggunakan gagasan yang diwujudkan dalam lambing yang berbentuk kata kata yang kemudian disampaikan dengan menggunakan media yang berbentuk ucapan, gerak tangan, telepon. Penyampaian langsung dengan cara tatap muka dan saluran telepon walaupun kedua penyampaian pesan tersebut dilaksanakan secara langsung, namun ada perbedaan mendasar yang dapat mempengaruhi makna komunikasi. Perbedaannya adalah ketika komunikator berbicara dengan komunikasi, indera yang aktif adalah pendengaran. Para pembicara hanya mampu mendengarkan suara tanpa melihat ekspresi wajah atau sikap dua belah pihak. Pembicaraan yang berlangsung dengan menggunakan komunikasi kebahasaan dengan jalinan lisan, sedangkan proses komunikasi langsung dengan cara tatap muka selain menggunakan komunikasi kebahasaan dengan jalinan lisan, juga dapat dipahami komunikasi pengiring yang sifatnya nonverbal, misalnya bahasa kial, bahasa sikap, yang semuanya akan memperjelas isi pesan. b. Pesan Unsur kedua yang tidak kalah penting adalah pesan. Pesan atau amanat adalah berita yang disampaikan oleh komunikator melalui keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat dan akurat. Kedua sarana, yaitu komunikator dan pesan, lazim digunakan bersama dalam kominkasi. Artinya, konikasi akan berlansung jika ada komunikator dan pesan. Sedangkan unsure lain seperti saluran komunikasi, metode komunikasi, lingkungan, dan umpan baik yang merupakan fantor pendukung. Pesan adalah berita yang disampaikan oleh komunikator melalui lambang atau gerakan. c. Saluran komunikasi Saluran komunikasi adalah sarana untuk menangkap lambang yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk persepsi yang member makna terhadap suatu stimulus atau rangsangan. Persepsi adalah tanggapan atau penerimaan langsung dari sesuatu atau satu protes seseorang mengetahui
  • 6. beberapa hal melalui panca indera. Saluran komunikasi itu meliputi pendengaran (lambang berupa suara), penglihatan (lambang berupa sinar, pantulan sinar atau gambar), penciuman (lambang yang berupa bau-bauan), dan rabaan (lambang berupa rangsangan perabaan). Metode komunikasi terdiri atas informative communication (informasi), persuasive communication (metode mendidik), dan coercive/instructive commucation (metode instruktif). Metode komunikasi adalah cara yang teratur dan terpikir baik untuk mencapai maksud komunikasi, yang merupakan cara kerja persisten untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. d. Komunikasi Dalam proses komunikasi, selain unsur diatas, untuk mewujudkan kegiatan komunikasi perlu dilengkapi dengan keberadaan komunikan. Komunikan adalah pihak lain yang diajak berkomunikasi, yang merupakan sasaran dalam kegiatan komunikasi atau orang yang menerima berita atau lambang. e. Umpan balik Komunikasi dinyatakan berhasil apabial komunikasi mampu memberikan umpan balik yang berbentuk tanggapan atau respons. Umpan balik adalah harus umpan balik dalam rangka proses berlangsungnya komunikasi. Umpan balik merupakan hasil atau akibat yang berbalik-guna bagi rangsangan atau dorongan untuk bertindak lebih lanjut atau merupakan tanggapan langsung dari pengamatan sebagai hasil kelakuan individu terhadap individu alain. Jenis umpan balik berdasarkan sikap komunikan terdiri atas empat macam jenis umpan balik, antara lain zero umpan balik, umpan balik positif, umpan balik netral, dan umpan balik negatif. Zero umpan balik berarti tidak ada kejelasan umpan balik dari komunikan, komunikasi bersifat dingin yang disebabkan pesan kurang jelas, lambang bahasa yang digunakan tidak dipahami, dan waktu ataupun tempat tidak tepat sehingga komunikasi tidak bermakna. Umpan balik positif adalah umpan balik dari kominikan dapat dimengerti oleh komunikator. Komunikan berpartisipasi memenuhi ajakan komunikator. Terjadi persetujuan antara komunikator dengan komunikan.
  • 7. Umpan balik netral adalah tanggapan yang disampaikan oleh komunikan tidak mempunyai relevansi dengan pesan yang disampaikan. Umpan balik negatif umpan balik yang disampaikan oleh komunikan tidak mendukung komunikator. Komunikasi bersifat tidak ada persetujuan dan dapat bersifat kritik. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa umpan balik merupakan kebalikan dari proses stimulus-respons. C. Komponen konsep komunikasi Komponen komunikasi merupakan unsur penting yang terdiri atas lima unsur meliputi: unsur dasar komunikasi, sumber dan sasaran, metode komunikasi, bentuk komunikasi, dan teknik komunikasi, yang secara keseluruhan akan membentuk jaringan komunikasi. D. Proses konsep komunikasi Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi termasuk juga suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang berarti sama. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama. Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Proses komunikasi bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Melalui komunikasi sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. a. komunikator Komunikator adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam sebuah proses komunikasi.Dengan kata lain, komunikator merupakan seseorang atau sekelompok orang yang
  • 8. berinisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan.Seorang komunikator tidak hanya berperan dalam menyampaikan pesan kepada penerima, namun juga memberikan respons dan tanggapan, serta menjawab pertanyaan dan masukan yang disampaikan oleh penerima, dan publik yang terkena dampak dari proses komunikasi yang berlangsung, baik secara langsung maupun tidak langsung. b. Pesan adalah setiap pemberitahuan, kata, atau komunikasi baik lisan maupun tertulis, yang dikirimkan dari satu orang ke orang lain.Pesan menjadi inti dari setiap proses komunikasi yang terjalin pesan terbagi menjadi dua, yakni pesan verbal dan non-verbal. Pesan verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya menggunakan kata-kata, dan dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan apa yang didengarnya. Sedangkan, pesan non-verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya tidak menggunakan kata-kata secara langsung, dan dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan gerak-gerik, tingkah laku, mimik wajah, atau ekspresi muka pengirim pesan.Pada pesan non-verbal mengandalkan indera penglihatan sebagai penangkap stimuli yang timbul. E. Penerima adalah pihak yang memperoleh pesan atau stimulus yang dikirmkan oleh sumber. Stimulus yang diterima tersebut dapat terdiri dari beraneka ragam bentuk, seperti kata-kata, tulisan, gerak-gerik, mimik muka, ekspresi wajah, sentuhan, aroma, serta perbuatan atau tingkah laku lawan bicara.Selanjutnya, peran penerima adalah mencerna dan menanggapi stimulus tersebut dengan mendengar, melihat, membau, atau merasakan.Secara garis besar, penerima dapat terbagi menjadi penerima aktif dan penerima pasif. F. Faktor yang mempengaruhi konsep komunikasi Proses komunikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor (Potte: & Perry, 1993). a. Perkembangan Agar dapat berkomunikasi efektif dengan seseorang, bidan harus mengerti pengaruh perkembangan usia, baik dari sis bahasa maupun proses berpikir seseorang tersebut. Cara berkomunikasi anak usia remaja berbeda dengan anak usia balita. Kepada remaja, Anda mungkin
  • 9. perlu belajar bahasa “gaul” mereka sehingga remaja yang kita ajak bicara akan mersa kita mengerti mereka dan komunikasi akan lancar. b. Persepsi Persepsi adalah pandangan pribadi seseorang terhadap suatu kejadian atau peristiwa. Persepsi ini dibentuk oleh pengharapan atau pengalaman. Perbedaan persepsi dapat mengakibatkan terhambatnya komunikasi. Misalnya, kata “beton” akan menimbulkan perbedaan persepsi antara ahli bangunan dengan orang awam. c. Nilai Nilai adalah standar yang mempengaruhi prilaku sehingga penting bagi bidan untuk menyadari nilai seseorang. Bidan perlu berusaha untuk mengetahui dan mengklarifikasi nilai sehingga dapat membuat keputusan dan interaksi yang tepat dengan klien. Dalam hubungan professional, bidan diharapkan tidak terpengaruh oleh nilai pribadi. Perbedaan nilai tersebut dapat dicontohkan sebagai berikut, misalnya, klien memandang abortus tidak sebagai perbuatan dosa, sementara bidan memandang abortus sebagai tindakan dosa. Hal ini dapat menyebabkan konflik anatara bidan dengan klien. d. Latar belakang sosila budaya Bahasa dan gaya komunikasi akan sangat dipengaruhi oleh factor budaya. Budaya juga akan membatasi cara bertindak dan berkomunikasi. Seorang remaja putrid yang berasal dari daerah lain ingin membeli ingin membeli makanan khas disuatu daerah. Pada saat membeli makanan tersebut, remaja ini tiba-tiba menjadi pucat ketakutkan karena penjual menanyakan padanya berapa banyak cabai merah yang dibutuhkan untuk campuran makanan yang akan dibeli. Apa yang terjadi? Remaja tersebut merasa dimarahi oleh penjual karena menanyakannya cabai itu secara membentak, padahal penjual tidak merasa memarahi remaja terserbut. Hal ini dikarenakan budaya dan logat cara penjual yang memang keras dan tegas sehingga terkesan seperti marah bagi orang yang katar budaya yang barbeda.
  • 10. e. Emosi Emosi merupakan perasaan subjektif terhadap suatu kejadian. Emosi seperti marah, sedih, senang akan dapat mempengaruhi bidan dalam berkomunikasi dengan orang lain. Bidan perlu mengkaji emosi klien dan keluarganya sehingga mampu member asuhan kebidanan dengan tepat. Selain itu, bidan juga perlu mengevaluasi emosi yang ada pada dirinya agar dalam melakukan asuhan kebidanan tidak terpengaruhi oleh emosi bawah sadarnya. f. Jenis kelamin Setiap jenis kelamin mempunyai gaya komunikasi gaya berbeda Tanned (1990) menyebutkan bahwa wanita dan laki-laki mempunyai perbedaan gaya komunikasi. Dari usia tiga tahun, wanita bermain dengan teman baiknya atau dalam grup kecil, menggunakan bahasa untuk mencari kejelasan dan meminimalkan perbedaan,serta membangun dan mendukung keintiman. Laki-laki dilain pihak, menggunakan bahasa untuk mendapatkan kemandirian aktifitas dalam grup yang lebi besar, dan jika ingin berteman, mereka melakukan dengan bermain. g. Pengetahuan Tingkat pengetahuan mempengaruhi komunikasi. Seseorang yang tingkat pengetahuannya rendah akan sulit merespon pertanyaan yang mengandung bahasa verbal dengan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi. Bidan perlu mengetahui tingkat pengetahuan klien sehingga dapat berinteraksi dengan baik dan dapat memberi asuhan kebidanan yang tepat pada klien. h. Peran dan Hubungan Gaya komunikasi sesuai dengan peran dan hubungan anatar orang yang berkomunikasi. Cara komunikasi seorang bidan dengan koleganya, dengan cara komunikasi seorang bidan pada klien akan berbeda, tergantung peran. Demikian juga anatara orang tua dan anak. i. Lingkungan
  • 11. Lingkungan interaksi akan mempengaruhi komunikasi yang efektif. Suasana yang bising, tidak ada privasi yang tepat, akan menimbulkan kerancuan, ketegangan, dan ketidak nyamanan. Misalnya, berdiskusi ditempat yang ramai tentu tidak nyaman. Untuk itu bidan perlu menyiapkan lingkungan yang teapt dan nyaman sebelum memulia interaksi dengan klien. Begitu juga dengan lingkungan fisik. Tingkah laku manusia berbeda dari satu tempat ketempat lain. Misalnya, saat seseorang berkomunikasi dengan sahabatnya akan berbeda apabila berbicara dengan pimpinannya. Lingkungan sosial. Tingkah laku dan cara berkomunikasi suasana lingkungan. Misalnya, seseorang berpenampilan lembut tetapi sering menggunakan kata-kata yang kasar dalam pembicaraan. Kata-kata kasar tersebut diperoleh dari lingkungan pergaulannya. j. Jarak Jarak dapat mempengaruhi komunikasi. Jarak tentunya akan member rasa aman dan control. Misalnya, individu yang merasa terancam ketika seseorang tidak dikenal tiba-tiba berada pada jarak yang sangat dekat dengan dirinya. Hal itu juga yang dialami oleh klien pada saat pertama kali berinteraksi dengan bidan. Untuk itu bidan perlu memperhitungkan jarak yang tepat pada saat melakukan hubungan dengan klien. k. Citra diri Manusia mempunyai gambaran tertentu mengenai dirinya, status sosial, kelebihan dan kekurangannya. Citra diri terungkap dalan komunikasi. Misalnya, pembicaraan orangtua bersama anaknya dengan menentukan ekspresi dan persepsi orang. Misalnya, “kamu mesti jadi bidan karena akan dihormati masyarakat dan mudah mendapatkan uang.” Pihak lain yakni orang yang diajak berkomunikasi mempunyai gambaran khas pada dirinya. Pada saat berkomunikasi akan dirasakan campur tangan citra diri dan citra pihak lain. l. Kondisi fisik
  • 12. Kondisi fisik mempunyai pengaruh terhadap komunikasi. Artinya indera pembicaraan mempunyai andil terhadap kelancaraan dalam komunikasi. Misalnya, seorang tuna wicara akan kesulitan apabila berbicara dengan orang yang normal. G. Bentuk Komunikasi Pelaksaan kegiatan komunikasi pada prinsipnya disesuaikan dengan kebutuhan sasaran yang akan membuat jalinan komunikasi. Jaringan komunikasi yang disesuiakan dengan kebutuhan akan mewujudkan bentuk komunikasi yang menggambarkan proses dan pelaksaan komunikasi tersebut. Bentuk komunikasi yang terjadi berdasarkan kebutuhan terdiri atas komunikasi pribadi, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa. a. Komunikasi pribadi/ komunikasi interpersonal Komunikasi pribadi terdiri atas komunikasi intrapribadi dan komunikasi antar pribadi. Komunikasi intrapribadi adalah komunikasi yang terjadi dalam diri individu. Komunikasi tersebut akan membantu seseorang atau individu agar tetap sadar akan kejadian disekitarnya. Misalnya, bila kita sedang melamun, berarti kita sedang melakukan komunikasi. Komunikasi antrapribadi adalah komunikasi antara dua orang dan terjadi kontal langsung dalam bentuk percakapan. Bentuk komunikasi tersebut juga disebut dialog komunikasi. Pelaksanaan komunikasi antrapribadi dapat berlangsung dengan cara berhadapan muka atau melalui media komunikasi, antara lain dengan menggunakan pesawat telepon atau radio komunikasi. Sifat komunikasi itu dua arah atau timbal balik, disebut juga komunikasi dua arah karena komunikator dan komunikan saling bertukar fungsi. Komukasi antarpribadi disebut efektif bila akhirnya menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut. Keadaan komunikator dan komunikan dalam posisi seimbang dan mempunyai kebersamaan. Dalam proses komunikasi antarpribadi, kemampuan komunikator diperlukan untuk mengeksperikan diri pada peranan orang lain yang disebut empati. Untuk mencapai keberhasilan dalam komunikasi dengan tatap muka, maka didukungb dengan penggunaan komunikasi kebahaan, bahasa kial, dan bahasa sikap.
  • 13. Ketiga peran bahasa tersebut dilaksankan secara gabungan, kadang disertai dengan berpelukan sehingga muncul keserasian dalam komunikasi antarpribadi. Misalnya: 1. Penggunaan komunikasi kebahasaan. Komunikator menggunakan kata-kata menunjukan kesediaan untuk berkomunikasi, “saya senang dapat berjumpa dengan Anda.” 2. Penggunaan bahasa kial Komunikator menggunakan bahsa kial dengan gerakan tangan atau gerakan tubuh, “komukator mengajak berjabat tangan, atau membungkukkan tubuh.” 3. Menggunakan bahasa sikap. Komukator mengekspresikan perasaan senang dengan memandang penuh penuh perhatian dan senyum dikulum. c. Komunikasi antar kelompok Komunikasi antarkelompok adalah komunikasi antara seseorang (komunikator) dengan sejumlah orang yang berkumpul bersama dalam kelompok. Dalam komunikasi antarkelompok, ada dua tahap aktivitas untuk melaksanakan pendekatan. Tahap pertama adalah tahap gagasan dan tahap kedua adalah tahap emosional sosial. Tahap gagasan adalah tahapan ketika individu dalam kelompok saling menggungkapkan gagasannya, berkomunikasi untuk membahas dan memecahkan masalah yang dihadapi. Modal utama dalam komunikasi ini adalah keinginan bersama. Pada tahap emosional sosial, anggota kelompok saling menegangrasa untuk membina persatuan dan keutuhan antarpribadi dalam kelompok. Pada tahapan ini kelompok menyadari tanggung jawab serta perjuangan bersama, mengorbankan tujuan dan kepentingan pribadi. Sifat komunikasi tersebut seperti pada komunikasi antarpribadi, tapi dalam skala yang lebih besar. Ada dua bentuk kelompok yang ada dalam komunikasi antarkelompok, yaitu kelompok kecil dan kelompok besar. Kelompok kecil adalah kelompok dengan anggota yang jumlahnya terbatas, bersifat normal, terorganisasi, dan biasanya terlembagakan, sedangkan pada kelompok besar, jumlah anggota banyak.
  • 14. d. Komunikasi masa Komunikasi masaa adalah komunikasi umum bukan komunikasi pribadi pesan yanf disampaikan tidak ditujukan pada satu orang saja, tetapi bagi semua orang atau anggota khalayak. Komunikasi massa menyampaikan informasi, gagasan, dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah banyak dengan menggunakan media yang meliputi surat kabar, radio, tv, film dan lain-lain. Sifat komunikasi massa adalah umum, heterogen, nonpribadi, dan menimbulkan keserampakan dengan paham yang sama. Misal: Pemberian informasi tentang penggunaan garam iodium dalam makanan yang merupakan salah satu upaya pencegahan gondok endemik dan kretinisme. e. Komunikasi interpersonal 1. Konteks (lingkungan) merupakan sesuatu yang kompleks. Antara dimensi fisik, sosial- psikologis dan dimensi temporal saling mempengaruhi satu sama lain. Kita mesti memahami bahwa kenyamanan ruangan, peranan seseorang dan tafsir budaya serta hitungan waktu, merupakan contoh dari sekian banyak unsur lingkungan komunikasi. Komunikasi sering berubah- ubah, tidak pernah statis melainkan selalu dinamis. 2. Komponen sumber-penerima menunjukkan bahwa keterlibatan seseorang dalam berkomunikasi bahwa ia adalah sumber yang juga penerima. Sebagai sumber dalam berkomunikasi menunjukkan bahwa Anda mengirim pesan. Anda mengirim pesan berarti Anda berbicara, menulis, memberikan isyarat tubuh atau tersenyum. Enkoding-Dekoding. Baik sebagai sumber ataupun sebagai penerima, seseorang mengawali proses komunikasi dengan mengemas pesan (pikiran atau suatu ide) yang dituangkan ke dalam gelombang suara (lembut, berapi-api, tegas, marah dan sebagainya) atau ke dalam selembar kertas. 3. Kompetensi Komunikasi; mengacu pada kemampuan Anda berkomunikasi secara efektif (dari Spitzberg dan Cupach, 1989). Kompetensi ini mencakup pengetahuan tentang peran lingkungan dalam mempengaruhi isi dan bentuk pesan komunikasi. Suatu topik pembicaraan dapat dipahami bahwa hal itu layak dikomunikasikan pada orang tertentu dalam lingkungan tertentu, tetapi hal itu pula tidak layak untuk orang dan lingkungan yang lain.
  • 15. 4. Pesan dan Saluran. Pesan sebenarnya merupakan produk fisik dari proses kodifikasi. Jika seseorang itu berbicara, maka pembicaraan itu adalah pesan. Jika seseorang itu menulis, maka tulisan itu adalah pesan. Bila kita melakukan suatu gerakan, maka gerakan itu adalah pesan. Pesan itu dipengaruhi oleh kode atau kelompok simbol yang digunakan untuk mentransfer makna atau isi dari pesan itu sendiri dan dipengaruhi oleh keputusan memilih dan menata kode dan isi tersebut. Menurut Sendjaja (1994) mengutip pendapat Reardon bahwa kendala utama dalam berkomunikasi seringkali lambang atau simbol yang sama mempunyai makna yang berbeda. Umpan Balik dan Maju. Suatu cara yang dapat dipertimbangkan untuk menghindari dan mengoreksi terjadinya distorsi disarankan untuk menggunakan komunikasi interpersonal; dan menghidupkan proses umpan balik secara efektif. Umpan balik merupakan pengecekan tentang sejauhmana sukses dicapai dalam mentransfer makna pesan sebagaiman dimaksudkan semula. Setelah si-penerima pesan melaksanakan pengkodean kembali, maka yang bersangkutan sesungguhnya telah berubah menjadi sumber. Maksudnya bahwa yang bersangkutan mempunyai tujuan tertentu, yakni untuk memberikan respon atas pesan yang diterima, dan ia harus melakukan penkodean sebuah pesan dan mengirimkannya melalui saluran tertentu kepada pihak yang semula bertindak sebagai pengirim.! 5. Gangguan; merupakan komponen yang mendistorsi pesan. Gangguan merintangi sumber dalam mengirim pesan dan merintangi penerima dalam menerima pesan. Gangguan ini dapat berupa fisik, psikologis dan semantik. Bukankah desingan suara mobil, pAndangan atau pikiran yang sempit dan penggunaan istilah yang menimbulkan arti yang berbeda-beda, merupakan contoh dari masing-masing jenis gangguan yang dapat mendistorsi pesan yang dimaksudkan dalam komunikasi. 6. Efek Komunikasi. Pada setiap peristiwa komunikasi selalu mempunyai konsekuensi atau dampak atas satu atau lebih yang terlibat. Dampak itu berupa perolehan pengetahuan, sikap-sikap baru atau memperoleh cara-cara/gerakan baru sebagai refleksi psiko-motorik.
  • 16. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pemaparan makalah yang kami buat, dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan hal yang penting dan sangat dibutuhkan bagi seorang bidan. Bahkan para ahlipun menyebutkan bahwa komunikasi itu merupakan proses pertukaran informasi antara satu orang dengan orang lainnya. Didalamnya pun ada unsur, komponen dan proses dalam berkomunikasi. Tidak semua orang dapat berkomunikasi dengan cara yang baik. Namun kita sebagai calon bidan harus mampu berkomunikasi dengan semua orang. Baik itu antara individu dengan individu, dengan orang yang lebih tua ataupun dengan masyarakat luas . B. Saran Dari makalah yang telah kami buat, diharapkan semua mahasiswa mampu menyerap informasi dan isi makalah ini. Baik itu sebagai referensi maupun sebagai bahan acuan untuk mengerjakan tugas selanjutnya .
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Christina lia uripni, untung sujianto, tatik indrawati. (2003). Komunikasi kebidanan. EGC. Jakarta http://efidrew.wordpress.com/2013/01/22/komunikasi-interpersonal/ http://www.sarjanaku.com/2012/09/pengertian-komunikasi-teori-fungsi.html http://sofiaribowo.wordpress.com/2013/06/22/pengertian-jenis-dan-proses-komunikasi/ http://www.sarjanaku.com/2012/09/pengertian-komunikasi-teori-fungsi.html http://khusnia.wordpress.com/pengantar-ilmu-komunikasi/arti-penting-komunikasi/