2. Rotifera
Rotifera berasal dari kata rota:roda dan
fera:membawa. Kata “rotifer” berasal dari bahasa latin
artinya “roda-pembawa”, karena korona di sekitar
mulut yang bergerak menyerupai roda (meskipun
organ tidak benar-benar memutar). pertama kali
ditemukan oleh John Harris tahun 1696 yang waktu
itu dikenal dengan nama ‘bdelloid rotifer’ yaitu hewan
mirip cacing.
Rotifera termasuk metazoan yang paling kecil
berukuran antara 40-2.500 mikron,rata-rata 200
mikron.ss
3.
4. Reproduksi
Sistem reproduksi Rotifera cukup unik
dibandingkan dengan Phylum yang lain. Rotifera
berkembang biak dengan cara seksual yaitu dengan
partenogenesis. Partenogenesis merupakan cara umum
yang dilakukan untuk bereproduksi.
Individu jantan selalu lebih kecil daripada induk
betina, biasanya mengalami degenerasi yaitu tidak
mempunyai alat pencernaan, hanya memiliki alat
reproduksi saja.
5.
6. Habitat dan Distribusi
Rotifera dapat ditemukan hidup di air tawar,
bahkan ada yang yang hidup di laut. Mereka
menyukai hidup di tempat yang lembab,
misalnya di tanah yang lembab, atau
bersimbiosis dengan lumut atau dengan
bryophyta, dapat ditemukan di lingkungan air
tawar seperti danau dan sungai. Rotifera dapat
hidup secara berkoloni, sessil (menempel pada
inang), soliter (berderet atau bergerombol), atau
hidup bebas.
7. Peranan Umum
Rotifera memegang peranan penting
dalam rantai makanan pada ekosistem perairan
tawar. Di satu pihak memakan serpihan-
serpihan organic dan ganggang bersel satu,
dilain pihak rotifera merupakan makan bagi
hewan yang lebih besar seperti cacing dan
crustacea.
8. Peranan di Dunia Perikanan
Branchionus merupakan rotifera yang benyak
dibudidayakan sebagai makanan alami untuk larva
ikan dan udang. Karena berukuran kecil sekitar 3000
mikron, dan berkembang biak secara
cepat,membuatnya cocok untuk makanan larva ikan
mas yang baru habis kuning telurnya. Di daerah
tropis,Branchionus mulai bertelur pada umur 28 jam,
dan setelah 24 jam telur menetas. Selama hidupnya
yang sebelas hari, seekor Branchionus menghasilkan
20 butir telur.