1. Akumulasi Cairan
Pembentukan cairan serebrospinal terutama dibentuk di dalam sistem ventrikel.
Kebanyakan cairan tersebut dibentuk oleh pleksus koroidalis di ventrikel lateral, yaitu
kurang lebih sebanyak 80% dari total cairan serebrospinalis. Kecepatan pembentukan
cairan serebrospinalis lebih kurang 0,35- 0,40 ml/menit atau 500 ml/hari.
Pada hydrocephalus terjadi akumulasi cairan dikarenakan adanya peningkatan LCS (Liquor
Cerebro Spinal) dari produksi normalnya sehingga terjadilah akumulasi di ventrikel
Selain dari Produksinya yang meningkat dapat juga terjadi hambatan pada jalur LCSnya.
Jalur
alirannya dimulai dari ventrikel lateral menuju ke foramen monro kemudian ke
ventrikel 3, selanjutnya mengalir ke akuaduktus sylvii, lalu ke ventrikel 4 dan menuju ke
foramen luska dan magendi, hingga akhirnya ke ruang subarakhnoid dan kanalis spinalis.
Pada hydrocephalus yang terjadi adalah dapat adanya obstruksi / hambatan pada jalannya
yang membuat terjadinya akumulasi cairan diventrikel.
Selain itu juga dapat terjadi karena adanya gangguan penyerapan pada vili arachnoidnya yang
membuat terjadinya akumulasi cairan. Jadi ada 3 penyebab yang dapat menyebabkan
akumulasi cairan di ventrikel yaitu: peningkatan produksinya, gangguan pada alirannya, dan
pada penyerapannya.
Peningkatan Tekanan dalam Tengkorak
Peningkatan TIK (Tekanan Intra Kranial) ini terjadi akibat adanya akumulasi cairan LCS di
ventrikel atau ruang subarachnoid akibat 3 mekanisme tersebut. Peningkatan ini terjadi
karena bertambahnya volume cairan di intrakranial, semakin meingkat volumenya, maka
akan semakin tinggi juga peningkatan tekanan intrakranialnya
2. Kompresi pada jaringan otak dan pembuuh darah
Hal ini sesuai dengan Hukum Monroe Kellie yang menyatakan isi cranium selalu dalam
keadaan volume konstan. Ketika terjadi peningkatan cairan LCS dalam intrakranial yang
terus meningkat maka akan meningkatkan tekanan intrakranial sehingga membuat jaringan /
parenkim otak atau pembuluh darah akan terdesak, karena volume dalam intrakranial harus
tetap konstan.
Gangguan Fungsi Saraf
Gangguan fungsi saraf ini terjadi sebagai akibat dari adanya kompresi pada jaringan /
parenkim otak maupun pembuluh darah. Otak merupakan suatu susunan saraf pusat yang
mengatur fungsi saraf. Ketika otak mengalami gangguan, maka fungsinya pun akan
terganggu. Peningkatan TIK ini akan menyebabkan terjadinya defisit neurologi. Defisit
neuorologi yang dapat ditemukan akibat dari adanya peningkatan TIK adalah gejala
perubahan tingkat kesadaran dan penurunan fungsi motorik. Maka dari itu untuk mencegah
terjadinya gangguan fungsi pada saraf maka harus segera diturunkan Tekanan Intra
Kranialnya.
Dapusnya
Apriyanto1, Rhonaz Putra Agung2, Fadillah Sari. Hidrosefalus Pada Anak. JMJ 2013.
Volume 1, Nomor 1:61 -7
Amri, Imtihanah. 2017. PENGELOLAAN PENINGKATAN TEKANAN
INTRAKRANIAL. MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3
https://dokumen.tips/documents/prinsip-hukum-monroe.html