Dokumen tersebut membahas tentang peradaban Mesir Kuno, mencakup letak geografis, aspek sosial, ekonomi, iptek, sistem kepercayaan, dan politik di Mesir Kuno."
1. Peradaban Mesir Kuno
Anggota :
1. Agil Budi Utama (01)
2. Arum Budiyati (04)
3. Bimo Dwi Laksono (06)
4. Fairuz Ikbar Wikantyo (09)
5. Febryadi Fajar Sulistyo ()
6. Friskania Rizki Aryanti ()
2. Peradaban Mesir Kuno
Letak Geografis :
Daerah Mesir terletak di bagian utara Benua Afrika. Wilayah Mesir berbatasan
dengan :
Utara : Laut Tengah
Timur : Laut Merah
Selatan : Sudan
Barat : Libia
3. Bidang Sosial
Dengan alat perlengkapan yang terbuat dari batu,
manusia zaman kuno telah menetap di sepanjang
lembah Sungai Nil dan mengusahakan pertanian.
Mereka menanam jenis jelai, sekoi, gandum, dan
bahan-bahan sandang.
Untuk meningkatkan produksi, petani-petani Mesir
membuat terusan-terusan dan mengalirkan air ke
ladang-ladang. Mereka juga membangun waduk-
waduk tempat menyimpan air.
Mereka hidup berkelompok dalam suatu daerah
pertanian. Terbentuklah organisasi masyarakat
seperti desa-desa. Tiap-tiap desa dikepalai oleh
seorang kepala desa. Mereka menarik pajak dari para
petani berupa hasil bumi.
MENU
Bidang Sosial
Bidang Ekonomi
Bidang Iptek
Sistem
Kepercayaan
Bidang Politik
Bidang
kebudayaan
X
4. Bidang Sosial
Fakta-fakta sosial Mesir Kuno adalah :
1. Raja Firaun, Faktanya ia tidak pernah membiarkan rambutnya terlihat orang lain.
2. Laki-laki dan wanita Mesir selalu mengenakan makeup - eyepaint (riasan lukis
alis),
3. Penggunaan antibiotik bukan dimulai di abad ke-20, di kebudayaan kuno Mesir
obat rakyat juga menggunakan makanan berjamur atau tanah, misalnya untuk
mengobati luka infeksi diobati dengan roti berjamur.
4. Anak Mesir tidak mengenakan pakaian sama sekali sampai mereka berada di usia
remaja. Suhu di Mesir membuat mereka merasa tidak perlu menggunakan baju.
Laki-laki dewasa mengenakan rok sementara wanita mengenakan gaun.
5. Orang kaya Mesir mengenakan wig sedangkan kelas-kelas lain memanjangkan
rambut mereka.
6. Orang Mesir percaya bahwa bumi itu datar dan bulat (seperti pizza) dan percaya
Sungai Nil mengalir membelah bumi menjadi dua bagian.
7. Tentara Mesir digunakan sebagai kekuatan internal polisi. Selain itu, mereka
mengumpulkan pajak bagi Firaun.
8. Piramida pertama (The Step Pyramid Djoser dibangun sekitar 2600 SM) pada
awalnya dikelilingi oleh dinding setinggi 34 ft yang memiliki 15 pintu.
MENU
Bidang Sosial
Bidang Ekonomi
Bidang Iptek
Sistem
Kepercayaan
Bidang Politik
Bidang
kebudayaan
X
5. Bidang Sosial
Pakaian Mesir Kuno
MENU
Bidang Sosial
Bidang Ekonomi
Bidang Iptek
Sistem
Kepercayaan
Bidang Politik
Bidang
kebudayaan
X
6. Bidang Ekonomi
Kuil menjadi tulang punggung utama
perekonomian yang berperan untuk
mengumpulkan dan menyimpan kekayaan
negara dalam sebuah sistem lumbung dan
perbendaharaan dengan meredistribusi biji-
bijian dan barang-barang lainnya.Sebagian
besar perekonomian diatur secara ketat dari
pusat. Pada abad ke 5 sebelum masehi, uang
koin mulai dikenal di Mesir. Awalnya koin
digunakan sebagai nilai standar dari logam
mulia dan beberapa abad kemudian uang koin
mulai digunakan sebagai standar perdagangan
MENU
Bidang Sosial
Bidang Ekonomi
Bidang Iptek
Sistem
Kepercayaan
Bidang Politik
Bidang
kebudayaan
X
7. Bidang Ekonomi
Perekonomian kerajaan Mesir Kuno
sangat bergantung pada keberadaan sungai
Nil. Karena bagi bangsa Mesir, sungai Nil
mempunyai 2 peran yang
berseberangan.Pada musim hujan sungai Nil
mendatangkan bencana banjir bagi wilayah
Mesir, namun setelah musim hujan selesai
wilayah Mesir menjadi daerah subur karena
lumpur yang terbawa ketika banjir terjadi
menjadi lapisan humus bagi pertanian
rakyat Mesir. Selain bagi pertanian, sungai
Nil mempunyai fungsi lain sebagai jalur
transportasi dan jalur perdagangan dari laut
Tengah hingga saat ini.
MENU
Bidang Sosial
Bidang Ekonomi
Bidang Iptek
Sistem
Kepercayaan
Bidang Politik
Bidang
kebudayaan
X
8. Bidang Iptek
1. Pembuatan irigasi
Lahan-lahan di sekitar sungai Nil
selalu mendapat kiriman banjir setiap
tahun yang berasal dari Sungai Nil
sendiri, hal ini membawa akibat
suburnya tanah-tanah di sekitar Sungai
Nil. Namun, suburnya daerah sepanjang
Sungai Nil tidaklah sama, penduduk
lembah Nil yang terisolasi memiliki lahan
yang tidak kena luapan banjir Sungai Nil,
maka sebagai pemecahnnya dibuatlah
Irigasi. Dengan adanya Irigasi
bertambahlah persediaan pangan bagi
penduduk.
MENU
Bidang Sosial
Bidang Ekonomi
Bidang Iptek
Sistem
Kepercayaan
Bidang Politik
Bidang
kebudayaan
X
9. Bidang Iptek
2. Aksara
Bangsa Mesir Kuno sudah mengenal aksara
yang merupakan aksara lambang bunyi berupa
aksara gambar (pictograph) yang disebut aksara
hieroglyph (gambar/ukiran suci). Aksara
tersebut ditemukan pada dinding kuburan para
penguasa di Mesir Kuno. Mungkin abjad
merupakan sumbangan masyarakat Mesir yang
tidak ternilai harganya bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.
Jenis aksara hieroglyph merupakan bentuk
tertua, kemudian berkembang menjadi bentuk
hieratis dan demotis, yang bentuknya lebih
sederhana. Bentuk hieratis digunakan oleh kaum
pendeta sedangkan demotis digunakan oleh
rakyat. Lihat Contoh Tutup Contoh
MENU
Bidang Sosial
Bidang Ekonomi
Bidang Iptek
Sistem
Kepercayaan
Bidang Politik
Bidang
kebudayaan
X
10. Bidang Iptek
3. Astronomi dan Penanggalan
Pada tahun 2776 SM, masyarakat Mesir Kuno
sudah mengenal penanggalan berdasarkan sistem
peredaran matahari. Perlunya sistem penanggalan
dikarenakan orang Mesir Kuno yang hidup dari
pertanian, yang pada setiap tahun harus
menanggulangi banjir. Mereka membagi setahun
menjadi 12 bulan dan setiap bulan terdiri dari 30 hari.
Mereka juga sudah mengenal adanya tahun kabisat.
Orang-orang Mesir juga mengenal ilmu astronomi
atau ilmu perbintangan yang berkaitan erat dengan
kehidupan pertanian. Misalnya, mereka
menggunakan bintang sebagai patokan untuk
menentukan musim atau saat-saat bercocok tanam
dan sebagainya.
MENU
Bidang Sosial
Bidang Ekonomi
Bidang Iptek
Sistem
Kepercayaan
Bidang Politik
Bidang
kebudayaan
X
11. Bidang Iptek
4. Ilmu Hitung
Pada awalnya masyarakat Mesir menggunakan
ilmu hitung yang sangat sederhana, khususnya
penambahan dan pengurangan. Selanjutnya,
dikembangkan perkalian dan pembagian.
Pengetahuan ilmu ukur (geometri) mereka telah
mencapai tingkat keahlian yang cukup
mengagumkan.mereka mampu mengukur dan
menghitung luas segi tiga, segi empat, segi lima dan
seterusnya. Bahkan mampu membuat rumusan
mencari diameter lingkaran. Kepandaian mereka
dapat digunakan unutk menghitung isi piramida,
silinder, bahkan isi dunia.
MENU
Bidang Sosial
Bidang Ekonomi
Bidang Iptek
Sistem
Kepercayaan
Bidang Politik
Bidang
kebudayaan
X
12. Bidang Iptek
5. Mummi
Mummi adalah jenazah yang diawetkan.
Pembuatan mummi ini didasarkan pada kepercayaan
masyarakat Mesir bahwa jiwa orang yang telah
meninggal akan tetap hidup terus dan berada pada
badan jasmaninya apabila badan jasmaninya tidak
rusak.
MENU
Bidang Sosial
Bidang Ekonomi
Bidang Iptek
Sistem
Kepercayaan
Bidang Politik
Bidang
kebudayaan
X
13. Sistem Kepercayaan
Mesir kuno mengembangkan gagasan
kontradiktif (bertolak belakang dengan
pengetahuan yang kita kenal) mengenai
kehidupan setelah mati.
Kepercayaan mereka berakar pada
lingkungan hidup sekitar Sungai Nil yaitu
berupa banjir, timbulnya tanah subur, lalu
kering, banjir, dan terus berulang.
Masyarakat Mesir Kuno memiliki
kepercayaan dan memuja banyak dewa
(polytheisme). Dewa yang dipuja itu ada
yang khusus milik masyarakat desa,
daerah, atau kota. Bahkan ada yang
dihormati seluruh bangsa Mesir.
MENU
Bidang Sosial
Bidang Ekonomi
Bidang Iptek
Sistem
Kepercayaan
Bidang Politik
Bidang
kebudayaan
X
14. Sistem Kepercayaan
Dewa-dewa yang dipuja oleh bangsa Mesir adalah :
1. Dewa Osiris, sebagai dewa tertinggi.
2. Dewa Thot, sebagai dewa pengetahuan.
3. Dewa Anubis (dewa berkepala anjing), sebagai dewa
kematian.
4. Dewa Apis, dewa yang berwujud sapi.
5. Dewa Ra (Dewa Matahari), dan kemudian menjadi
Dewa Amon-Ra (Dewa Bulan Matahari).
MENU
Bidang Sosial
Bidang Ekonomi
Bidang Iptek
Sistem
Kepercayaan
Bidang Politik
Bidang
kebudayaan
X
15. Sistem Kepercayaan
Pusat kepercayaan dan kehidupan politik
Mesir kuno adalah firaun atau raja Mesir.
Firaun dianggap sebagai :
• Dewa Horus sebagai anak dari Osiris
yang kelak akan bersatu dengan Osiris
setelah mati.
• Perantara bangsa Mesir dengan dewa-
dewanya
• Penguasa yang harus menjadi pemersatu
antar manusia dan dewanya serta antara
alam dan manusia
• Pemelihara kemakmuran di kawasan
Sungai Nil.
MENU
Bidang Sosial
Bidang Ekonomi
Bidang Iptek
Sistem
Kepercayaan
Bidang Politik
Bidang
kebudayaan
X
16. Bidang Politik
Berdasarkan berbagai temuan arkeologis yang
ada, kerajaan Mesir Kuno telah ada sejak 4000
SM. Namun keberadaan tentang perkembangan
pemerintahnnya belum sepenuhnya terungkap.
Satu hal yang sampai saat ini diyakini bahwa
raja-raja Mesir memerintah secara mutlak
(absolute). Secara umum perkembangan sistim
pemerintahan kerajaan Mesir Kuno terbagi
menjadi 3 masa, yaitu:
1. Zaman Kerajaan Mesir Tua (2660-2180 SM)
2. Kerajaan Mesir Tengah (1640-1570 SM)
3. Zaman Kerajaan Mesir Baru (1570 – 1075 SM)
MENU
Bidang Sosial
Bidang Ekonomi
Bidang Iptek
Sistem
Kepercayaan
Bidang Politik
Bidang
kebudayaan
X
17. Bidang Politik
1. Zaman Kerajaan Mesir Tua (2660-2180 SM)
Lahirnya kerajaan Mesir Tua setelah Menes berhasil
mempersatukan Mesir Hulu dan Mesir Hilir. Sebagai pemersatu ia
digelari Nesutbiti (Raja Mesir Hulu dan Mesir Hilir) dan
digambarkan memakai mahkota kembar.
Kerajaan Mesir Tua disebut zaman piramida karena pada masa
inilah dibangun piramida-piramida terkenal misalnya piramida
Sakarah dari Firaun Joser. Piramida di Gizeh adalah makam Firaun
Cheops, Chifren dan Menkawa. Kerajaan Mesir ini berpusat di
Memphis. Raja-raja yang terkenal dari zaman Kerajaan Mesir Tua
antara tahun 2800-2700 SM adalah Raja Chufu (Cheops), Chefren,
dan Menkaure.
Runtuhnya Kerajaan Mesir Tua disebabkan karena pada masa
pemerintahan Firaun Pepi I (±2500 SM), kerajaan Mesir
memperluas daerahnya sampai ke Nubia Selatan dan Abessynia.
Setelah masa pemerintahan Firaun Pepi II, Kerajaan Mesir semakin
lemah dan musuh-musuh dari luar mendapat kesempatan memecah
belahnya menjadi kerajaan–kerajaan kecil.
MENU
Bidang Sosial
Bidang Ekonomi
Bidang Iptek
Sistem
Kepercayaan
Bidang Politik
Bidang
kebudayaan
X
18. Bidang Politik
2. Kerajaan Mesir Tengah (1640-1570 SM)
Firaun Sesotris III (±1880 SM) yang berasal dari
Kerajaan Thebe berhasil memulihkan persatuan dan
membangun kembali Mesir yang terpecah-belah akibat
adanya persaingan dan pertentangan antara kaum
bangsawan feodal. Ia berhasil memperluas wilayah Mesir
sampai daerah Nubia (kini Ethiopia). Ia juga melakukan
serangan dan pendudukan terhadap daerah Palestina
bahkan sampai ke daerah Sichem. Firaun Sesotris III juga
berhasil meningkatkan pertanian dan mengembangkan
perdagangan masyarakat Mesir dengan daerah-daerah di
sekitar Laut Merah. Raja-raja yang terkenal setelah
Firaun Sesitris III adalah Firaun Amenemhet III (±1800
SM).
Runtuhnya Kerajaan Mesir Tengah terjadi setelah
Firaun Amenemhet III meninggal. Muncul bangsa-bangsa
Asia yang disebut bangsa Hyksos menyerang dan
menguasai Mesir.
MENU
Bidang Sosial
Bidang Ekonomi
Bidang Iptek
Sistem
Kepercayaan
Bidang Politik
Bidang
kebudayaan
X
19. Bidang Politik
3. Zaman Kerajaan Mesir Baru (1570 – 1075 SM)
Zaman kerajaan Mesir Baru diawali dengan pendudukan
bangsa Hyksos dari Asia. Raja yang berhasil mengusir orang-
orang Hyksos adalah Fir’aun Atmosis I dari kerajaan Thebe.
Beberapa raja penting pada masa Mesir Baru yaitu:
a. Fir’aun Ahmosis I, mampu mengusir bangsa Hyksos dari
Mesir.
b. Fir’aun Thutmosis III (1500 – 1447 SM), memperluas
wilayah kerajaan Mesir.
c. Fir’aun Amonhotep II (1447 – 1442 SM)
d. Fir’aun Thutmosis IV, terlibat peperangan dengan
bangsa lain
e. Fir’aun Amonhoyep IV, menerapkan sistim monotheis
dalam kepercayaan sehingga timbul pertentangan dengan
kaum pendeta
f. Fir’aun Tut Ank Amon (1350 M), tunduk di bawah
kendali golongan pendeta.
g. Fir’aun Ramses II, berhasil memperluas wilayah Mesir
MENU
Bidang Sosial
Bidang Ekonomi
Bidang Iptek
Sistem
Kepercayaan
Bidang Politik
Bidang
kebudayaan
X
20. Bidang Kebudayaan
Kebudayaan Mesir berkembang sejak 3000
SM,di Lembah Sungai Nil. Hasil-hasil
kebudayaan Mesir Kuno antara lain :
• Piramida
• Kuil
• Sphinx
• Obelisk
• Aksara
Lihat Tutup
Lihat Tutup
Lihat Tutup
Lihat Tutup
Lihat Tutup
Piramida dibangun untuk tempat pemakaman
Firaun.Tiang-tiang dan dindingnya dihiasi dengan hiasan
yang indah. Di bagian dalam terdapat lorong-lorong,
lubang angin dan ruang jenazah raja.
Kuil berfungsi sebagai tempat pemujaan dewa-dewa. Kuil
terbesar dan terindah adalah Kuil Karnak untuk
pemujaan Dewa Amon Ra. Kuil Karnak panjangnya ±433
m (1300 kaki), tiang-tiangnya setinggi 23,5 m dengan
diameter ±6,6 m (20 kaki). Tembok, tiang dan pintu
gerbang dipenuhi dengan lukisan dan tulisan yang
menceritakan pemerintahan raja.
Sphinx merupakan patung seekor singa berkepala
manusia yang didirikan di depan sebuah piramida.
Sphinx merupakan lambang kekuasaan dan
pemerintahan dari seorang raja Mesir yang dimakamkan
pada piramida itu.
Obelisk, adalah tugu-tugu yang menjulang tinggi ke
angkasa, sebagi tempat pemujaan Dewa Amon-Ra (Dewa
Bulan-Matahari).
Masyarakat Mesir kuno sudah mempunyai kemampuan
mencatatkan pengetahuan dan pengalamannya melalui
tulisan. tulisan yang dikembangkan oleh masyarakat
Mesir kuno adalah huruh Hieroglif yang berbentuk
tulisan gambar (piktograf). Mereka mencatatkan tradisi,
gagasan dan temuannya melalui tulisan hieroglif dengan
memahatkannya di dinding-dinding makam Firaun. Di
samping itu, mereka juga menggunakan alat tulis dari
batang papyrus yang banyak tumbuh di sekitar Sungai
Nil. Dengan teknik yang baik, batang papyrus tersebut
diolah menjadi lebaran-lembaran yang bisa digulung dan
untuk tintanya menggunakan campuran getah sayur.
MENU
Bidang Sosial
Bidang Ekonomi
Bidang Iptek
Sistem
Kepercayaan
Bidang Politik
Bidang
kebudayaan
X