1. The understanding all the
elements on lesson plan
Siti Munawwarah Huda – 8216181004 – DIKDAS A
Bahasa Inggris – Dr. Rahmad Husein, M.Ed
2. Latar belakang
● Pentingnya peran bahasa Inggris dalam proses belajar dan mengajar memerlukan sebuah
metode yang tepat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris siswa dengan aktifitas
belajar yang menyenangkan dan diminati siswa. Kemampuan guru untuk menciptakan berbagai
aktivitas belajar yang bisa berinteraksi dengan benda dan lingkungan sekitar mereka untuk
meningkatkan pondasi berfikir, berbahasa, visi, dan perilaku mereka dan dapat mendorong
kemauan siswa untuk belajar menjadi peranan penting dalam proses belajar mengajar.
● Hal ini diungkapkan pada teori Piaget (1963: 34) “young learner’s foundation of thinking,
language, vision, attitudes, and other characteristics develop through the direct interaction
with things and environment around them. In this case, foreign language learning must
consider the needs and characteristics of young learners in order to be successful in
learning”.
3. Latar belakang
● Proses pembelajaran mempunyai makna dan pengertian yang lebih luas daripada
pengertian mangajar. Tujuan pembelajaran menurut Depdiknas (2003: 19) adalah
pencapaian kompetensi pembelajaran. Tingkat kemahiran berbahasa seseorang tidak
hanya dipengaruhi oleh faktor usia tapi juga faktor-faktor lainnya, seperti tipe program dan
kurikulum, lamanya pembelajaran, teknik dan aktivitas yang digunakan (David, 2000).
● Sementara itu tujuan pembelajaran bahasa Inggris adalah agar siswa dapat berkomunikasi
dalam bahasa Inggris secara lisan maupun tulisan secara lancar dan sesuai dengan
konteks sosialnya (Depdiknas, 2003: 15). Kompetensi bahasa Inggris siswa mencakup
keterampilan: mendengar, membaca, berbicara, dan menulis.
4. Latar belakang
● Untuk menunjang agar terciptanya proses belajar mengajar bahasa inggris untuk
penddikan dasar, seorang guru harus siap dan mampu membuat dan merancang perangkat
pembelajaran. Tujuan membuat lesson plan (yang paling sederhana) adalah mempermudah
proses pengajaran di dalam kelas. Proses pengajaran di dalam kelas akan berjalan efektif,
terstruktur dan terorganisir dengan baik apabila lesson plan disiapkan dengan kerangka
pemikiran yang kreatif.
5. Tujuan penulisan
Memahami perangkat
pembelajaran bahasa inggris
dalam pendidikan dasar.
Memahami tujuan lesson plan
atau rencana perangkat
pembelajaran pada
pembelajaran bahasa inggris
dalam pendidikan dasar
Menganalisis seluruh komponen
pembelajaran bahasa inggris
dalam pendidikan dasar
Mampu mengimplementasikan
pembelajaran bahasa inggris dalam
pendidikan dasar sesuai dengan lesson
plan atau rencana perangkat
pembelajaran yang telah di rancang
01
03
02
04
6. manfaat penulisan
Mengetahui pentingnya
perangkat pembelajaran
bahasa inggris dalam
pendidikan dasar.
Mampu merancang lesson plan atau rencana perangkat pembelajaran dengan
pemikiran yang kreatif dengan tetap mengacu kepada kurikulum yang telah
ditetapkan oleh pemerintah
Mampu melakukan elaborasi
terhadap seluruh komponen
pembelajaran bahasa inggris
dalam pendidikan dasar dengan
pemikiran yang kreatif
01
03
02
7. Rumusan masalah
Apakah yang dimaksud dengan
lesson plan atau rencana
perangkat pembelajaran ?
Apakah di dalam merancang lesson plan atau rencana perangkat
pembelajaran pelajaran bahasa inggris dalam pendidikan dasar membutuhkan
kemampuan berpikir kreatif dan inovatif ?
Apakah ada hubungan antara seluruh
komponen perangkat pembelajaran dalam
menciptakan kegiatan belajar mengajar
yang efektif dalam pembelajaaran
bahasa inggris pendidikan dasar ?
01
03
02
8. Pembahasan
Perangkat pembelajaran merupakan hal yang harus disiapkan oleh guru sebelum
melaksanakan pembelajaran. Dalam KBBI (2007: 17), perangkat adalah alat atau
perlengkapan, sedangkan pembelajaran adalah proses atau cara menjadikan orang
belajar. Menurut Zuhdan, dkk (2011: 16) perangkat pembelajaran adalah alat atau
perlengkapan untuk melaksanakan proses yang memungkinkan pendidik dan peserta
didik melakukan kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran menjadi pegangan
bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium atau di luar
kelas.
The Understanding All The Elements on Lesson Plan
9. Dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
disebutkan bahwa penyusunan perangkat pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan
pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengacu pada standar isi. Selain itu, dalam perencanaan
pembelajaran juga dilakukan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian, dan skenario
pembelajaran.
Pendidik yang bertindak sebagai perancang perangkat pembelajaran harus memahami semua
elemen pada perangkat pembelajaran. Komponen-komponen tersebut meliputi silabus, standar
kompetensi (SK)/ Kompetensi Inti (KI), kompetensi dasar (KD), rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP), tujuan pembelajaran, dan indikator.
10. Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa yang dominan digunakan
secara global dalam aspek pendidikan, bisnis, perdagangan, ilmu
pengetahuan, hukum, pariwisata, hubungan internasional, kesehatan, dan
teknologi.
Mempelajari bahasa Inggris memberikan peserta didik kesempatan
untuk berkomunikasi dengan warga dunia dari latar belakang budaya yang
berbeda. Dengan menguasai bahasa Inggris, maka peserta didik akan
memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berinteraksi dengan
menggunakan berbagai teks. Dari interaksi tersebut, mereka memperoleh
pengetahuan, mempelajari berbagai keterampilan, dan perilaku manusia yang
dibutuhkan untuk dapat hidup dalam budaya dunia yang beraneka ragam.
ENGLISH FOR YOUNG LEARNERS (EYL)
11. Pembelajaran bahasa Inggris umum pada jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah (SD/MI/Program Paket A; SMP/MTs/Program Paket B; dan SMA/MA/Program
Paket C) dalam kurikulum nasional memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk
membuka wawasan yang berkaitan dengan diri sendiri, hubungan sosial, kebudayaan, dan
kesempatan kerja yang tersedia secara global. Mempelajari bahasa Inggris memberikan
peserta didik kemampuan untuk mendapatkan akses ke dunia luar dan memahami cara
berpikir yang berbeda. Pemahaman mereka terhadap pengetahuan sosial-budaya dan
interkultural ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Dengan memahami
budaya lain dan interaksinya dengan budaya Indonesia, mereka mengembangkan pemahaman
yang mendalam tentang budaya Indonesia, memperkuat identitas dirinya, dan dapat
menghargai perbedaan. (Kementerian Pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi Nomor
008/H/KR/2022 tentang capaian pembelajaran pada jenjang PAUD, PD, dan PM pada
kurikulum merdeka).
ENGLISH FOR YOUNG LEARNERS (EYL)
12. Pembelajaran bahasa Inggris difokuskan pada penguatan kemampuan menggunakan
bahasa Inggris dalam enam keterampilan berbahasa, yakni menyimak, berbicara, membaca,
memirsa, menulis, dan mempresentasikan secara terpadu, dalam berbagai jenis teks.
Capaian Pembelajaran minimal keenam keterampilan bahasa Inggris ini mengacu
pada Common European Framework of Reference for Languages: Learning, Teaching,
Assessment (CEFR) dan setara level B1. Level B1 (CEFR) mencerminkan spesifikasi yang
dapat dilihat dari kemampuan peserta didik untuk:
ENGLISH FOR YOUNG LEARNERS (EYL)
01
1
2
3
mempertahankan interaksi dan menyampaikan sesuatu yang diinginkan,
dalam berbagai konteks dengan artikulasi jelas;
mengungkapkan pokok pikiran utama yang ingin disampaikan secara
komprehensif; dan
mempertahankan komunikasi walaupun terkadang masih terdapat jeda
13. 4 tahapan dalam pendekatan berbasis teks
(keempat tahapan ini dilakukan dalam pembahasan mengenai topik yang sama)
01
Guru membangun pengetahuan
atau latar belakang
pengetahuan peserta didik
terhadap topik yang akan
ditulis atau dibicarakan. Pada
tahapan ini, guru juga
membangun konteks budaya
dari teks yang diajarkan.
02
03
04
Building knowledge
of the fields (bkof)
Modelling of the text (mot)
Guru memberikan
model/contoh teks sebagai
acuan bagi peserta didik
dalam menghasilkan karya,
baik secara lisan maupun
tulisan.
Joints construction
of the text (jcot)
Guru membimbing peserta
didik dan bersama-sama
memproduksi teks.
Independent
construction
of the text
(icot)
Peserta didik
memproduksi teks
lisan dan tulisan
secara mandiri.
Sources : Emilia, 2011
14. Komunikasi akan terjadi pada tingkat
teks, bukan hanya sekadar kalimat.
Artinya, makna tidak hanya
disampaikan oleh kata-kata,
melainkan harus didukung oleh
konteks. Setiap teks memiliki tujuan,
seperti mendeskripsikan,
menjelaskan, bercerita, dsb.
(Agustien, 2020).
15. MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS BERTUJUAN UNTUK MEMASTIKAN PESERTA DIDIK
DAPAT MELAKUKAN HAL-HAL SEBAGAI BERIKUT :
01
Mengembangkan kompetensi
komunikatif dalam bahasa
Inggris dengan berbagai teks
multimodal (lisan, tulisan,
visual, dan audiovisual). 02
03
04
Sources : kemendikbudristek, 2022. Capaian Pembelajaran BAHASA INGGRIS PADA KURIKULUM MERDEKA
Mengembangkan kompetensi
interkultural untuk memahami
dan menghargai perspektif,
praktik, dan produk budaya
Indonesia dan budaya asing.
Mengembangkan
kepercayaan diri untuk
berekspresi sebagai
individu yang mandiri dan
bertanggung jawab.
Mengembangkan
keterampilan
bernalar kritis dan
kreatif.
16. Karakteristik mata pelajaran bahasa inggris
Jenis teks yang diajarkan
beragam.
Guru menentukan jenis teks
sesuai keadaan kondisi kelas
Proses belajar berfokus
pada peserta didik (Learner
centered). (tyler, 1949,
1990)
Pembelajaran bahasa Inggris umum
difokuskan pada kemampuan berbahasa
peserta didik sesuai dengan tahapan
perkembangan kemampuan berbahasa.
17. Pembelajaran bahasa inggris mencakup elemen 2 keterampilan
produktif
Menyimak, Membaca,
dan Memirsa
reseptif
Berbicara, Menulis, dan
Mempresentasekan
18. menyimak
Proses yang terjadi dalam menyimak mencakup kegiatan seperti
mendengarkan, mengidentifikasi, memahami, menginterpretasi bunyi
bahasa, lalu memahami makna. Keterampilan menyimak juga merupakan
kemampuan komunikasi non-verbal yang mencakup seberapa baik seseorang
menangkap makna (tersirat dan tersurat) pada sebuah paparan lisan dan
memahami ide pokok dan pendukung pada konten informasi maupun
konteks yang melatari paparan tersebut (Petri, 2017).
19. membaca
Kemampuan memahami, menggunakan, dan merefleksi teks sesuai tujuan
dan kepentingannya, untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi
seseorang agar ia dapat berpartisipasi dengan masyarakat (OECD, 2000).
memirsa
Kemampuan memahami, menggunakan, dan merefleksi teks visual sesuai
tujuan dan kepentingannya.
20. berbicara
Kemampuan menyampaikan gagasan, pikiran, serta perasaan secara lisan
dalam interaksi sosial.
menulis
Kemampuan menyampaikan, mengomunikasikan gagasan, mengekspresikan
kreativitas dan mencipta dalam berbagai genre teks tertulis, dengan cara
yang efektif dan dapat dipahami, serta diminati oleh pembaca dengan
struktur organisasi dan unsur kebahasaan yang tepat.
21. mempresentasekan
Kemampuan memaparkan gagasan secara fasih, akurat, dapat
dipertanggungjawabkan dengan cara yang komunikatif melalui beragam
media (visual, digital, dan audiovisual), dan dapat dipahami oleh
pendengar. Penyampaian dalam berbicara dan mempresentasikan perlu
disusun dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan atau karakteristik
penyimak.
22. Komponen perangkat pembelajaran
silabus
Silabus yang mengacu pada
Permendikbud Nomor 22, Tahun
2016 tentang Standar Proses
(Kemendikbud, 2016c) harus
mengandung sembilan komponen,
yaitu: (1) identitas mata pelajaran, (2)
identitas sekolah, (3) kompetensi inti,
(4) kompetensi dasar, (5) materi
pokok, (6) kegiatan pembelajaran, (7)
penilaian, (8) alokasi waktu, dan (9)
sumber belajar.
23. Komponen perangkat pembelajaran
rpp
Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun
2013 tentang Standar Proses,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) merupakan suatu rencana
kegiatan pembelajaran tatap muka
untuk satu pertemuan ataupun lebih.
RPP berkembang dari silabus untuk
lebih mengarahkan kegiatan
pembelajaran sperta didik untuk
mencapai Kompetensi Dasar.
RPP yang mengacu pada Permendikbud Nomor
22, Tahun 2016 tentang Standar Proses
(Kemendikbud, 2016c) harus mengandung 13
komponen, yaitu (1) identitas sekolah, (2)
identitas mata pelajaran, (3) kelas/semester,
(4) materi pokok, (5) alokasi waktu, (6)
tujuan pembelajaran, (7) kompetensi dasar
dan indikator pencapaian kompetensi, (8)
materi pembelajaran, (9) pendekatan, metode
dan model pembelajaran, (10) media
pembelajaran, (11) sumber belajar, (12)
kegiatan/langkah-langkah pembelajaran, dan
(13) penilaian hasil pembelajaran
24.
25. Komponen perangkat pembelajaran
Bahan ajar
Bahan ajar merupakan segala macam
bentuk bahan belajar yang disusun
secara sistematis dan digunakan oleh
guru untuk membantu siswa
mencapai kompetensi pembelajaran
pada ranah afektif, kognitif dan
psikomotor.
bahan ajar adalah segala bahan belajar
mengajar, baik informasi, alat maupun
teks yang disusun sistematik untuk
membantu guru dan anak didik
mencapai kompetensi yang telah
ditentukan sebelumnya. Adapun
bahan ajar yang digunakan, bisa
berupa, buku pelajaran, modul, bahan
ajar audio, bahan ajar interaktif dan
sebagainya.
26.
27. Komponen perangkat pembelajaran
Lembar kerja peserta didik
Lembar kerja peserta didik (LKPD)
merupakan salah satu sarana untuk
membantu dan mempermudah dalam
kegiatan belajar mengajar sehingga
akan terbentuk interaksi yang efektif
antara peserta didik , sehingga dapat
meningkatkan aktivitas peserta didik
dalam peningkatan prestasi belajar.
Menurut Prastowo, Andi (2014) dilihat dari tujuannya
maka LKPD dibagi lima macam bentuk:
1) LKPD yang membantu peserta didik menemukan
suatu konsep
2) LKPD yang membantu peserta didik menerapkan
dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah
ditemukan.
3) LKPD yang berfungsi sebagai penuntun belajar
4) LKPD yang berfungsi sebagai penguatan
5) 5) LKPD yang berfungsi sebagai petunjuk
pratikum
28.
29. Komponen perangkat pembelajaran
Media Pembelajaran
Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi
dalam proses belajar mengajar sehingga dapat
merangsang perhatian dan minat siswa untuk belajar.
Lebih lanjut, Gagne dan Briggs (1975) dalam Arsyad
(2013:4) secara eksplisit mengatakan bahwa media
pembelajaran mencakup alat-alat yang secara fisik
digunakan untuk menyampaikan isi bahan ajar. Dari kedua
pengertian tersebut, media merupakan alat yang
digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran.
Alat ini dapat berupa
alat grafik, visual, elektronik dan
audio yang digunakan untuk
mempermudah informasi yang
disampaikan kepada siswa.
Berdasarkan definisi
atau pendapat para ahli, dapat
disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah alat yang
digunakan dalam proses
pembelajaran untuk menyampaikan
pesan, ide atau gagasan berupa
bahan ajar kepada siswa oleh guru.
30.
31. Komponen perangkat pembelajaran
Instrumen penilaian
Penilaian hasil belajar
siswa merupakan salah satu isu
krusial dalam implementasi
Kurikulum 2013 karena penilaian
hasil belajar siswa dituntut agar
dilakukan secara komprehensif
dengan melibatkan ketiga ranah
penilaian, yaitu penilaian sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian sikap ditekankan pada dua
aspek penilaian, yaitu penilaian sikap
spiritual dan penilaian sikap sosial.
Penilaian pengetahuan disesuaikan
dengan tuntutan kompetensi tiap-tiap
mata pelajaran.
Penilaian keterampilan ditekankan
pada keterampilan proses selama
pembelajaran dan keterampilan
pembuatan produk pembelajaran.
32. Suharsimi Arikunto (2010: 203) menyatakan bahwa, “instrumen adalah
alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah
olehnya.” Alat atau instrumen evaluasi dalam Suharsimi (2012: 40-51) alat adalah
sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang dalam
melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih efektif dan efisien”. Anas
Sudjiono (2011: 4) menjelaskan “menilai adalah kegiatan pengambilan keputusan
terhadap sesuatu dengan mendasarkan diri atau berpegangan pada ukuran baik
atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau bodoh, dan sebagainya.”
33. Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat dikatakan bahwa
instrumen adalah alat bantu yang digunakan untuk mengumpulkan informasi
tentang variabel yang sedang diteliti. Penilaian adalah proses sistematis meliputi
pengumpulan informasi (angka atau deskripsi verbal), analisis, dan interpretasi
untuk mengambil keputusan.
Oleh karena itu, berdasarkan pada pengertian instrumen dan penilaian
tersebut dapat disimpulkan bahwa, instrumen penilaian adalah alat yang
digunakan dalam mengumpulkan data yang digunakan sebagai landasan analisis
dan interpretasi untuk pengambilan keputusan.
34.
35.
36.
37. Kesimpulan :
Pengajaran bahasa inggris untuk anak sekolah dasar disebut sebagai English for Young Leaners
(EYL). Dan perlu diketahui bahwa bahasa Inggris di Indonesia merupakan bahasa asing pertama yang
diajarkan secara resmi di sekolah. Sebagai bahasa asing, bahasa Inggris hanya dipakai di kelas, yaitu
sebagai suatu mata pelajaran dan di tempat-tempat atau kegiatan tertentu, seperti seminar
internasional, film TV, dan nyanyian. Sedangkan ciri utama pemerolehan pembelajaran bahasa asing
terletak pada jenis dan paparan (exposure) serta pengalaman-pengalaman belajar di luar kelas.
Pentingnya peran bahasa Inggris dalam proses belajar dan mengajar memerlukan sebuah
metode yang tepat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris siswa dengan aktifitas belajar
yang menyenangkan dan diminati siswa. Kemampuan guru untuk menciptakan berbagai aktivitas
belajar yang bisa berinteraksi dengan benda dan lingkungan sekitar mereka untuk meningkatkan
pondasi berfikir, berbahasa, visi, dan perilaku mereka dan dapat mendorong kemauan siswa untuk
belajar menjadi peranan penting dalam proses belajar mengajar.
38. Untuk menunjang agar terciptanya proses belajar mengajar bahasa inggris untuk penddikan
dasar, seorang guru harus siap dan mampu membuat dan merancang perangkat pembelajaran. Tujuan
membuat lesson plan (yang paling sederhana) adalah mempermudah proses pengajaran di dalam kelas.
Proses pengajaran di dalam kelas akan berjalan efektif, terstruktur dan terorganisir dengan baik
apabila lesson plan disiapkan dengan kerangka pemikiran yang kreatif.
39. Saran :
Kompetensi guru dalam menyusun Lesson Plan yang merupakan perencanaan operasional
pembelajaran, masih rendah. Rendahnya kompetensi tersebut diakibatkan oleh rendahnya pemahaman
guru tentang pengembangan komponen komponnen Lesson Plan. Namun demikian, pendidik
sebenarnya memiliki motivasi yang kuat untuk memiliki kompetensi yang memadai terkait dengan
Lesson Plan.
Untuk itu diharapkan, khususnya kepada pihak kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
sebagai instansi yang menaungi wadah guru, dapat mengadakan/memfasilitasi pendidikan dan
pelatihan serta pendampingan berkelanjutan tentang penyusunan Lesson Plan yang tepat dan benar,
sehingga dapat menghadirkan guru-guru yang profesional, yang ahli di bidang keilmuwannya dan
terampil dalam membelajarkannya.
40. Piaget, J. 1963. The Origins of Intelligence in Children. New York: W.W. Norton & Company, Inc.
Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta: Depdagri.
Kemendikbudristek, 2022. Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka.
Agustien, Helena I. R. Implementing A Text-Based Approach in English Language Teaching. TEFLIN
Publication Division, 2020. The Association for the Teaching of English as a Foreign Language in
Indonesia.
David, D. 2000. Use Language Fluently. (http://ddpower.blogspot.com/2000/08/use languagefluently.html/).
Accessed in Sunday, February 13th 2022 at 12.10. AM.
Zuhdan Kun Prasetyo, dkk. 2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Sains Terpadu untuk
Meningkatkan Kognitif, Keterampilan Proses, Kreativitas serta Menerapkan Konsep Ilmiah Peserta
Didik SMP. Yogyakarta: Pascasarjana UNY.
Daftar pustaka
41. Nazarudin. (2007). Manajemen pembelajaran:implementasi konsep, karakteristik dan metodologi pendidikan
agama Islam di sekolah umum. Yogyakarta:Teras.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016c. Permendikbud Nomor 22, Tahun 2016 tentang Standar
Proses. Jakarta.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016e. Permendikbud Nomor 24, Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Jakarta.
Marwan, dkk. (2019). Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Pada Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013.
Journal.
Prastowo, Andi (2014) Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jokyakarta Diva Press.
Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Gagne amd Briggs.L.J. 1979. Principles Of Instructional Design. New York : Holt Rinehart and Winston.
Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta
42. Daryanto, (2013). Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung: Yrma Widya.
Ahmad Rivai & Nana Sudjana. (2013). Media Pengajaran (Penggunaan dan Pembuatannya). Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek.Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2012). Prosedur Penelitian.Jakarta:n Rineka Cipta.
Anas Sudijono. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Rusli Lutan. (2000). Pengukuran dan Evaluasi Penjaskes. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Akdon & Riduwan. (2006). Rumus dan data dalam aplikasi statistika. Bandung: Alfabeta
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Lund dan Kirl, 2010. Performance-Based Assessment for Middle and High School Physical Education.
Publisher : Human Kinetics, Inc.
McTighe, J. & Ferrata. 2010. Assessing Learning in Classroom.
Tyler, Ralph W, Foreword by Peter S. Hlebowitsh. Basic Principles of Curriculum and Instruction. First
Edition, Revised ed., University of Chicago Press, 2013
43. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
thanks!