1. Mata Kuliah : Pengembangan & Telaah Kurikulum IPA
Dosen : Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si
MERANCANG
PELAKSANAAN
OBSERVASI
Kelas A Dikdas – Peminatan IPA
Di Susun Oleh Kelompok I
Siti Munawwarah Huda (8216181004)
Liza Ayu Khairani (8216182011)
Rahmadina Dalimunthe (8216181005)
2. Daftar Isi 01
PENDAHULUAN
Latar Belakang, Rumusan
Penulisan, Tujuan
Penulisan
02
PEMBAHASAN
Pengertian Observasi,
Tahapan Pelaksanaan
Observasi, Perancangan
& Penyusunan Instrumen
Observasi, Pelaksanaan
Observasi, Contoh
Lampiran Observasi
03 PENUTUP
Kesimpulan, Saran
04 DAFTAR RUJUKAN
3. I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu bentuk upaya untuk mewujudkan cita-cita bangsa, yaitu masyarakat bangsa
Indonesia yang sejahtera dan bahagia, dengan kedudukan yang terhormat dan setara dengan bangsa lain dalam dunia global,
melalui pembentukan masyarakat yang terdiri dari sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan tidak terlepas dari
perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Guru yang hebat adalah guru yang berusaha semaksimal mungkin untuk
melakukan yang terbaik agar pembelajaran yang dilakukan berhasil tercapai dan sesuai dengan tujuan yang di inginkan. Pada
hakikatnya tujuan utama dari perencanaan pembelajaran yaitu untuk mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran tersebut. Sebagai langkah awal untuk menciptakan sebuah perencanaan
pembelajaran yang profesional dan berkompeten, seorang guru harus mengenal dan memahami karakteristik sekolah, murid,
dan bahkan seluruh stakeholder yang ada di lingkungan sekolah tersebut caranya adalah dengan melakukan sebuah observasi.
1.2. Rumusan Penulisan
1. Apakah pengertian dari observasi ?
2. Bagaimana tahapan dalam melaksanakan observasi ?
3. Bagaimana merancang dan menyusun instrumen observasi yang
benar ?
4. Bagaimana melaksanakan observasi dengan mekanisme yang benar ?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari observasi
2. Untuk menjelaskan tahapan dalam melaksanakan
observasi
3. Untuk merancang dan menyusun instrumen observasi
yang benar
4. Untuk melaksanakan observasi dengan mekanisme
yang benar
4. II. PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data
yang dilakukaan melalui pengamatan, dengan disertai
pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek
sasaran. Menurut Nana Sudjana (2009: 82) observasi adalah
pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap
gejala-gejala yang diteliti. Teknik observasi adalah
pengamatan dan pencatatan secara sistematis fenomena-
fenomena yang diselidiki.
1. Gibson R.L. dan Mitchell M.H.
Observasi merupakan teknik yang digunakan sebagai seleksi derajat untuk menentukan sebuah keputusan
serta konklusi terhadap orang yang sedang diamati.
2. Larry Christensen
Observasi adalah cara untuk mendapatkan informasi penting mengenai orang, karena apa yang dikatakan
belum tentu sesuai dengan yang dikerjakan.
3. Creswell
Observasi adalah proses pemerolehan data dari tangan pertama, dengan cara melakukan pengamatan orang
serta lokasi dilakukannya penelitian.
4. Patton
Observasi merupakan metode yang sifatnya akurat dan spesifik untuk mengumpulkan data dan mencari
informasi mengenai segala kegiatan yang dijadikan obyek kajian penelitian.
Beberapa pengertian observasi
menurut para ahli :
5. - TEKNIK DALAM OBSERVASI -
Observasi
Terkontrol
Dilakukan di ruang tertutup,
memiliki kewenangan untuk
menentukan tempat dan
waktu di mana dan kapan
observasi, dan memutuskan
siapa partisipannya dan
dalam keadaan apa dia akan
menggunakan proses
standar.
01 02 03 04
Observasi
Partisipatif
Bergabung dengan
partisipan dan menjadi
bagian dari kelompoknya.
Pengamatan bisa dilakukan
secara terbuka atau
terselubung.
Observasi
Naturalistik
Melibatkan mengamati dan
mempelajari perilaku
spontan para partisipan di
lingkungan terbuka atau
alami. Peran peneliti adalah
menemukan dan merekam
apa saja yang dapat dilihat
dan diamati di habitat
aslinya.
Observasi
Terstruktur
Terdiri atas definisi kategori
yang cermat di mana
informasi akan dicatat,
standarisasi kondisi
pengamatan, dan sebagian
besar digunakan dalam studi
yang dirancang untuk
memberikan deskripsi
sistematis atau untuk
menguji hipotesis kausal.
6. Menentukan tujuan
observasi
2.2. Tahapan Pelaksanaan Observasi
Menentukan perilaku
yang akan diobservasi
Mendefinisikan perilaku
yang akan diamati
Menentukan situasi
atau setting observasi
Menentukan metode
observasi yang
digunakan
Menjabarkan
pengertian perilaku
atau konstruk psikologi
01
06
04 05
03
02
7. Menentukan jumlah
observer apabila akan
digunakan observasi dengan
observer lebih dari 1.
Menentukan teknik
pencatatan
Menyusun panduan
observasi
Mengestimasi
reliabilitas dan
validitas observasi.
Mengadakan
pengarahan pada para
observer
Membuat format
pencatatan
07
12
10 11
09
08
Menginterpretasikan
hasil observasi dan
menyusun laporan
observasi
13
8. 3 Tahap Pokok Observasi
Praobservasi
Menentukan target observasi, menentukan
informan, mengembangkan instrumen
observasi, wawancara, dan studi dokumen
Pelaksanaan Observasi
Menjalankan observasi sesuai rancangan
Pascaobservasi
Melakukan analisis terhadap data-data yang
diperoleh
9. Menentukan tujuan
observasi (Why)
2.3. Perancangan & Penyusunan Instrumen Observasi
Menentukan info atau
data apa saja yang ingin
digali (What)
Siapa yang akan melakukan
observasi (Who)
Mengembangkan
instrumen sesuai data
yang ingin diperoleh
(How)
Menentukan waktu
pelaksanaan observasi
(When)
Menentukan target
yang akan diobservasi
(Where)
01
06
04 05
03
02
Validasi
instrumen
observasi
07
10. Agar pelaksanaan observasi dapat
dilakukan dengan mekanisme yang
benar, maka para observer harus
memahami bahwa :
2.4. Pelaksanaan Observasi
01
Observasi bersifat objektif, yaitu
dilakukan dengan berdasarkan keadaan
objek tunggal nyata yang diamati secara
langsung, tidak boleh mengada-ada
seakan-akan telah melakukan observasi
atau mengambil hasil observasi orang
lain.
02
Observasi mengandung fakta, yaitu
Pengamatan dilakukan sesuai fakta
yang berasal dari pengamatan yang
telah dilakukan dan sudah terbukti
kebenarannya tanpa ada dugaan yang
tidak jelas.
11. 03
Observasi harus runtut dan
sistematis, yaitu Kegiatan observasi
dilakukan harus teratur dan tertata
terkait hal yang akan diobservasi sesuai
metode yang sudah ditentukan dari
awal dan tidak asal-asalan.
04
Hasil observasi dapat dibuktikan
kebenarannya, artinya Saat melakukan
observasi, harus mendapatkan data
serta informasi yang benar-benar valid
dan benar, karena akan ada banding
hasil antara analisis dengan data
mentah saat observasi.
12. 05
Observasi disajikan secara menarik,
yaitu Saat melakukan sebuah observasi,
data yang diterima harus disajikan
semenarik mungkin agar para
pendengar yang ingin mengetahui hasil
observasi kita menjadi tertarik dan ingin
mengetahui lebih dalam dengan hasil
yang telah Anda observasi.
06
Observasi berbobot dan berkualitas,
artinya Dalam melakukan sebuah
observasi, sejatinya sebuah observasi
harus memiliki bobot isi yang bagus
serta berkualitas dan bermutu tinggi.
15. BAB III. PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Kata “observasi” berasal dari bahasa Latin yang berarti melihat
dan memperhatikan. Sedangkan secara istilah observasi merupakan proses
untuk melihat, memperhatikan, mengamati, meninjau, dan mengawasi
dengan teliti suatu objek tertentu untuk mendapat data yang valid dan
informasi yang benar yang dibutuhkan suatu kegiatan, sebuah instansi
untuk suatu kepentingan tertentu.
Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data
dengan cara mengamati atau meninjau secara cermat dan langsung di
lokasi penelitian untuk mengetahui kondisi yang terjadi atau membuktikan
kebenaran dari sebuah desain penelitian yang sedang dilakukan.
Kegiatan observasi dilakukan untuk memproses objek dengan
maksud untuk merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari
sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan ide-ide yang sudah
diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dan
melanjutkan ke proses investigasi.
16. 3.2. Saran
Observasi memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Beberapa kelebihan observasi adalah
dapat mencatat hal-hal, perilaku pertumbuhan, dan sebagainya pada waktu kejadian itu berlangsung
atau sewaktu perilaku itu terjadi dan dapat memperoleh data dari subjek secara langsung, baik yang
dapat berkomunikasi secara verbal ataupun tidak. Sedangkan kelemahan dari observasi adalah
memerlukan waktu yang lama untuk memperoleh hasil dari suatu kejadian, pengamatan terhadap
suatu fenomena yang berlangsung lama, tidak dapat dilakukan secara langsung, dan adanya
kegiatan-kegiatan yang tidak mungkin diamati, misalnya kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
hal-hal yang sifatnya pribadi, seperti kita ingin mengetahui perilaku anak saat orang tua sedang
bertengkar, kita tidak mungkin melakukan pengamatan langsung terhadap konflik keluarga tersebut
karena kurang jelas.
Walaupun di dalam pelaksanaan observasi masih terdapat beberapa kelemahan, diharapkan
seorang observer tetap dapat memainkan berbagai peran yang dimungkinkan dalam suatu situasi
sesuai dengan kondisi subjek yang diamati. Cara ini dilakukan semata untuk dapat mengakses data
yang diperlukan bagi penelitian atau oleh observer agar pelaksanaan observasi dapat berjalan
dengan lancar.
17. Daftar Rujukan
BSNP. (2010). ParadigmaPendidikan Nasional Abad XXI. [Online]. Tersedia: http://www.bsnp-
indonesia.org/id/wp-content/uploads/2012/04/LaporanBSNP-2010.pdf diakses pada tanggal 11 Maret 2019.
http://eprints.ums.ac.id/50490/6/BAB%20III.pdf.
Diakses pada tanggal 25 Agustus 2022.
https://blog.ruangguru.com/10-pengertian-observasi-menurut-para-ahli.
Diakses pada tanggal 25 Agustus 2022.
https://www.mypurohith.com/pengertian-observasi/
Diakses pada tanggal 25 Agustus 2022.
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-metode-observasi-dan-contohnya/. Diakses pada tanggal
25 Agustus 2022.
Pentingnya Perencanaan Pembelajaran (Online). Tersedia:
https://www.kompasiana.com/sitiiklima/60d6b2acbb448618c34ae682/pentingnya-perencanaan-
pembelajaran-bagi. Diakses pada tanggal 25 Agustus 2022
https://www.psikologimultitalent.com/2015/09/langkah-perencanaan-observasi-dan.html. Diakses pada
tanggal 25 Agustus 2022
https://raharja.ac.id/2020/11/10/observasi/. Diakses pada tanggal 26 Agustus 2022
Santana, Septiawan K., Menulis Ilmiah: Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia, 2007.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Sutrisno, Hadi. 1991. Metodologi research. Yogyakarta: Andi Offset.
Syamsudin.A. 2014. Pengembangan Instrumen Evaluasi Non Tes (Informal) Untuk Menjaring
Data Kualitatif Perkembangan Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak.3 (1). 403-413.