SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
DAMPAK PASAR BEBAS
TERHADAP INDONESIA
Kelompok 4
1. Natasya Indah Syaputri
2. Rizki Ghina Izdihar
3. Salsabilla Khuzaimah H P
4. Athariq Omarsyah
5. M Pangeran Rizaldo
Pasar Bebas
Sistem pasar bebas (free market) digagas oleh Adam
Smith dalam buku An Inquiry into the Nature and Causes of the
Wealth of Nation yang diterbitkan pada tahun 1776. Dalam
ekonomi pasar bebas, harga ditentukan berdasarkan keputusan
bersama pembeli dan penjual di pasar. Hal ini disebut dengan
harga keseimbangan atau harga ekuilibrium.
Harga Keseimbangan adalah harga yang terbentuk pada
titik pertemuan kurva permintaan pembeli dan kurva penawaran
penjual. Harga Ekuilibrium merupakan keputusan bersama
pembeli dan penjual di pasar.
Pembebasan tarif bea masuk, kemudahan perizinan, dan
pembebasan visa kerja.
A. Aliran Bebas Barang
Aliran bebas barang telah dimulai sejak ASEAN Free
Trade Area (AFTA) diberlakukan AFTA telah mengapus
99.65% dari seluruh rariff lines dibawah skema Common
Effective preferential Tariff (CEPTF) AFTA untu ASEAN 6
(Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura,
dan Tahiland). Sementara itu, sudah terjadi pengurangan
sekitar 98,96% tarif menjadi antara 0-5% untuk Kamboja,
Laos, Myanmar, dan Vietnam. Meskipun demikian, setiap
negara ASEAN diperbolehkan untuk teteap mempertahankan
tarifnya pada beberapa produk.
B. Aliran Bebas Jasa
Sekitar 40%-50% dari produk domestik bruto (PDB) negara
angggota ASEAN disumbang oleh sektor jasa. Sektor jasa mengalami
pertumbuhan yang paling cepat dikawasan. Terkait dengan aliran
bebas jasa, negara-negara anggota ASEAN telah menyepakati dan
mengesahkan ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS)
atau Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa pada
tanggal 15 Desember 1995 di Bangkok, Tahiland. Kesepakatan ini
ditindaklanjuti dengan pembentukan Coordating Committee on
Service (CCS) yang bertugas menyusun modalitas untuk mengelola
negosiasi liberalisasi jasa dalam kerangka AFAS. Cakupannya adalah
sektor jasa angkutan darat dan laut, jasa bisnis, jasa konstruksi, jasa
telekomunikasi, jasa parawisata, jasa keuangan, jasa kesehatan dan
jasa logistik.
C. Aliran Bebas Investasi
Dalam rangka membentuk kawasan dengan pasar tunggal
dan basis produksi yang kuat, ASEAN perlu menciptakan rezim
investasi yang bebas dan terbuka. Beberapa elemen kunci dari
kebebasan dan keterbukaan terhadap investasi adalah perlakuan
non-diskriminasi kepada investor berkewarganegaraan negara
anggota ASEAN dan investor yang memiliki domisili usaha di
ASEAN, tranparasi peraturan, dan proteksi terhadap investasi.
Elemen-elemen tersebut coba diwujudkan memalui ASEAN
Comprehensive Investment Agreement (ACIA). ACIA bertujuan
menciptakan lingkungan investasi di ASEAN yang bebas, fasilitatif,
transparan dan kompetitif. Empat pilar utama ACIA adalah
liberalisasi, proteksi, promosi, dan fasilitasi. Implementasi ACIA
merupakan fokus kerja sama ASEAN di bidang investasi.
D. Aliran Modal yang Lebih Bebas
ASEAN berusaha mencapai sistem keuangan kawasan
ASEAN yang terintegrasi dan berfungsi secara baik, ditandai dengan
neraca modal yang lebih terbuka dan pasar modal saling terkait. Pada
tahun 2011, Gubernur Bank Sentral ASEAN mengadopsi ASEAN
Financial Integration Framework (AFIF) guna memberikan
pendekatan umum untuk liberalisasi dan integrasi keuangan di bawah
MEA. Gubernur Bank Sentral ASEAN menyepakati tujuan akhir
terciptanya integrasi keuangan yang mengakui hal-hal berikut.
1) Setiap negara anggota ASEAN memiliki kondisi finansial sendiri
dan berbeda satu sama lain.
2) Setiap negara anggota ASEAN dapat mendefinisikan patokan dan
jadwal sendiri untuk mencapai tujuan akhir integrasi keuangan.
E. Arus Bebas Lalu Lintas Tenaga Kerja Terampil
Melalui AFAS, proses liberalisasi ASEAN secara bertahap
memberikan kesempatan bagi tenaga kerja terampil yang telah
disepakati oleh ASEAN untuk dapat berpindah dari satu negara
ASEAN ke negara ASEAN lainnya tanpa mengalami hambatan.
ASEAN telah menyepakati Mutual Recognition Arrangement
(MRA) untuk penyetaraan kualifikasi tenaga kerja terampil yang
telah disepakati di ASEAN. MRA merupakan kesepakatan untuk
mengakui kualifikasi pendidikan, kualifikasi profesional, dan
pengalaman. MRA dipergunakan untuk memudahkan perpindahan
tenaga profesional antarnegara ASEAN, khususnya dalam rangka
integrasi pasar dengan tetap mempertahankan kekhususan negara
masing-masing.
Kesepakatan itu juga dipergunakan untuk pertukaran informasi mengenai
best-practices dalam standar dan kualifikasi. Hingga kini, terdapat delapan
kesepakatan MRA di bidang jasa yang telah ditandatangani oleh negara
ASEAN. Kedelapan kesepakatan itu adalah sebagai berikut.
1) MRA on Engineering Services
2) MRA on Nursing Services
3) MRA on Architectural Services
4) MRA on Surveying Qualification
5) MRA on Tourism Professional
6) MRA on Accountancy Services
7) MRA on Medical Practitioners
8) MRA on Dental Practitioners
DAMPAK POSITIF
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk dalam negeri.
2. Hambatan perdagangan cenderung berkurang bahkan menjadi
tidak ada.
3. Peningkatan ekspor sehingga meninkatkan pendapatan nasional
Indonesia.
4. Meningkatkan peluang investor yang menanamkan modal dan
membangun basis produksi di Indonesia.
5. Menambah devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain
atas ekspor dan impor.
6. Melalui impor, kebutuhan dalam negeri dapat terpenuhi.
7. Peningakatan lapangan kerja.
8. Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
9. Menghidupkan sektor pariwisata sehingga menambah jumlah
wisatawan ke Indonesia.
DAMPAK NEGATIF
1. Produk dalam negeri cenderung kalah bersaing
dengan masuknya barang-barang luar negeri yang
lebih murah dan berkualitas.
2. Bertambahnya kemungkinan eksploitasi sumber daya
alam oleh perusahaan.
3. Munculnya ketergantungan terhadap negara maju.
4. Bila tidak mampu bersaing, akan berdampak pada
menurunnya pertumbuhan ekonomi negara dan
meningkatkan jumlah pengangguran.
5. Munculnya sifat konsumerisme.
HAMBATAN
1. Mutu pendidikan tenaga kerja masih rendah.
2. Ketersediaan dan kualitas infrastruktur masih kurang.
3. Sektor industri yang rapuh karena kebergantungan akan
impor bahan baku dan setengah jadi.
4. Keterbatasan pasokan energi.
5. Lemahnya Indonesia menghadapi serbuan barang
impor.
LANGKAH-LANGKAH
MENGHADAPI PASAR
BEBAS
1. Pengembangan kurikulum dalam bidang pendidikan.
2. Penerapan strategi ofensif dan defensif. Strategi ofensif
meliputi penyiapan produk-produk unggulan seperti
industri kakao, karet, minyak, sawit, tekstil, mebel,
makanan dan minuman, pupuk dan petrokimia, otomotif,
logam dan besi, mesin dan peralatan. Strategi defensif
melalui penyusunan Standar Nasional Indonesia untuk
produk manufaktur.
3. Membangun pasar dan pembangunan usaha mikro kecil
dan menengah (UMKM) serta peningkatan penggunaan
produk dalam negeri.

More Related Content

Similar to GEOGRAFI

Optimalisasi Kebijakan Perdagangan Indonesia di ASEAN - Anwar Nasution
Optimalisasi Kebijakan Perdagangan Indonesia di ASEAN - Anwar Nasution  Optimalisasi Kebijakan Perdagangan Indonesia di ASEAN - Anwar Nasution
Optimalisasi Kebijakan Perdagangan Indonesia di ASEAN - Anwar Nasution Perpus Maya
 
STRATEGI PEMBANGUNAN DAYA SAING INDUSTRI DALAM NEGERI MENGHADAPI ACFTA
STRATEGI PEMBANGUNAN DAYA SAING INDUSTRI DALAM NEGERI MENGHADAPI ACFTASTRATEGI PEMBANGUNAN DAYA SAING INDUSTRI DALAM NEGERI MENGHADAPI ACFTA
STRATEGI PEMBANGUNAN DAYA SAING INDUSTRI DALAM NEGERI MENGHADAPI ACFTAIra Kristina Lumban Tobing
 
Aec blueprint dan peran daerah dalam penerapannya
Aec blueprint dan peran daerah dalam penerapannyaAec blueprint dan peran daerah dalam penerapannya
Aec blueprint dan peran daerah dalam penerapannyaM Handoko
 
Optimalisasi Pemanfaatan Free Trade Agrement
Optimalisasi Pemanfaatan Free Trade AgrementOptimalisasi Pemanfaatan Free Trade Agrement
Optimalisasi Pemanfaatan Free Trade AgrementMudrikan Nacong
 
Cp2 mbi kelas b
Cp2 mbi kelas bCp2 mbi kelas b
Cp2 mbi kelas bmuhamadf83
 
489683338-BAB-5-KONVERGENSI-AKUNTANSI.pptx
489683338-BAB-5-KONVERGENSI-AKUNTANSI.pptx489683338-BAB-5-KONVERGENSI-AKUNTANSI.pptx
489683338-BAB-5-KONVERGENSI-AKUNTANSI.pptxNurainiEni4
 
PASAR BEBAS PPT.pptx
PASAR BEBAS PPT.pptxPASAR BEBAS PPT.pptx
PASAR BEBAS PPT.pptxDewiMutiaraS
 
Dampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesia
Dampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesiaDampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesia
Dampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesiaYudi_udet
 
bab 2 Lingkungan pemasaran global.pptx
bab 2 Lingkungan pemasaran global.pptxbab 2 Lingkungan pemasaran global.pptx
bab 2 Lingkungan pemasaran global.pptxestisundari
 
Asean disediakan oleh mohd salleh sairan smk methodist sibu
Asean disediakan oleh mohd salleh sairan smk methodist sibuAsean disediakan oleh mohd salleh sairan smk methodist sibu
Asean disediakan oleh mohd salleh sairan smk methodist sibuSMK Methodist Sibu
 
ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015
ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015
ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015alsalcunsoed
 
20201202 bahan tayangan republika bi
20201202 bahan tayangan republika bi20201202 bahan tayangan republika bi
20201202 bahan tayangan republika biRepublikaDigital
 
Glossary of terms for 2011 asean bac survey (bahasa indonesia)
Glossary of terms for 2011 asean bac survey (bahasa indonesia)Glossary of terms for 2011 asean bac survey (bahasa indonesia)
Glossary of terms for 2011 asean bac survey (bahasa indonesia)Natali Ardianto
 
Investasi-Negara-Membangun-SDM-Unggul-dalam-Ekosistem.pptx
Investasi-Negara-Membangun-SDM-Unggul-dalam-Ekosistem.pptxInvestasi-Negara-Membangun-SDM-Unggul-dalam-Ekosistem.pptx
Investasi-Negara-Membangun-SDM-Unggul-dalam-Ekosistem.pptxZulkadrin
 

Similar to GEOGRAFI (20)

Optimalisasi Kebijakan Perdagangan Indonesia di ASEAN - Anwar Nasution
Optimalisasi Kebijakan Perdagangan Indonesia di ASEAN - Anwar Nasution  Optimalisasi Kebijakan Perdagangan Indonesia di ASEAN - Anwar Nasution
Optimalisasi Kebijakan Perdagangan Indonesia di ASEAN - Anwar Nasution
 
Perdagangan Internasional
Perdagangan InternasionalPerdagangan Internasional
Perdagangan Internasional
 
STRATEGI PEMBANGUNAN DAYA SAING INDUSTRI DALAM NEGERI MENGHADAPI ACFTA
STRATEGI PEMBANGUNAN DAYA SAING INDUSTRI DALAM NEGERI MENGHADAPI ACFTASTRATEGI PEMBANGUNAN DAYA SAING INDUSTRI DALAM NEGERI MENGHADAPI ACFTA
STRATEGI PEMBANGUNAN DAYA SAING INDUSTRI DALAM NEGERI MENGHADAPI ACFTA
 
Perkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh Pihak
Perkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh PihakPerkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh Pihak
Perkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh Pihak
 
Aec blueprint dan peran daerah dalam penerapannya
Aec blueprint dan peran daerah dalam penerapannyaAec blueprint dan peran daerah dalam penerapannya
Aec blueprint dan peran daerah dalam penerapannya
 
Optimalisasi Pemanfaatan Free Trade Agrement
Optimalisasi Pemanfaatan Free Trade AgrementOptimalisasi Pemanfaatan Free Trade Agrement
Optimalisasi Pemanfaatan Free Trade Agrement
 
Cp2 mbi kelas b
Cp2 mbi kelas bCp2 mbi kelas b
Cp2 mbi kelas b
 
Perkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh Pihak
Perkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh PihakPerkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh Pihak
Perkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh Pihak
 
489683338-BAB-5-KONVERGENSI-AKUNTANSI.pptx
489683338-BAB-5-KONVERGENSI-AKUNTANSI.pptx489683338-BAB-5-KONVERGENSI-AKUNTANSI.pptx
489683338-BAB-5-KONVERGENSI-AKUNTANSI.pptx
 
Perkuat pasar modal butuh dukungan seluruh pihak
Perkuat pasar modal butuh dukungan seluruh pihakPerkuat pasar modal butuh dukungan seluruh pihak
Perkuat pasar modal butuh dukungan seluruh pihak
 
PASAR BEBAS PPT.pptx
PASAR BEBAS PPT.pptxPASAR BEBAS PPT.pptx
PASAR BEBAS PPT.pptx
 
Dampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesia
Dampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesiaDampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesia
Dampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesia
 
bab 2 Lingkungan pemasaran global.pptx
bab 2 Lingkungan pemasaran global.pptxbab 2 Lingkungan pemasaran global.pptx
bab 2 Lingkungan pemasaran global.pptx
 
Asean disediakan oleh mohd salleh sairan smk methodist sibu
Asean disediakan oleh mohd salleh sairan smk methodist sibuAsean disediakan oleh mohd salleh sairan smk methodist sibu
Asean disediakan oleh mohd salleh sairan smk methodist sibu
 
ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015
ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015
ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015
 
20201202 bahan tayangan republika bi
20201202 bahan tayangan republika bi20201202 bahan tayangan republika bi
20201202 bahan tayangan republika bi
 
IKM Bidakara.ppt
IKM Bidakara.pptIKM Bidakara.ppt
IKM Bidakara.ppt
 
Glossary of terms for 2011 asean bac survey (bahasa indonesia)
Glossary of terms for 2011 asean bac survey (bahasa indonesia)Glossary of terms for 2011 asean bac survey (bahasa indonesia)
Glossary of terms for 2011 asean bac survey (bahasa indonesia)
 
Makro tgs br
Makro tgs brMakro tgs br
Makro tgs br
 
Investasi-Negara-Membangun-SDM-Unggul-dalam-Ekosistem.pptx
Investasi-Negara-Membangun-SDM-Unggul-dalam-Ekosistem.pptxInvestasi-Negara-Membangun-SDM-Unggul-dalam-Ekosistem.pptx
Investasi-Negara-Membangun-SDM-Unggul-dalam-Ekosistem.pptx
 

Recently uploaded

Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxcupulin
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanNesha Mutiara
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 

GEOGRAFI

  • 1. DAMPAK PASAR BEBAS TERHADAP INDONESIA Kelompok 4 1. Natasya Indah Syaputri 2. Rizki Ghina Izdihar 3. Salsabilla Khuzaimah H P 4. Athariq Omarsyah 5. M Pangeran Rizaldo
  • 2. Pasar Bebas Sistem pasar bebas (free market) digagas oleh Adam Smith dalam buku An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation yang diterbitkan pada tahun 1776. Dalam ekonomi pasar bebas, harga ditentukan berdasarkan keputusan bersama pembeli dan penjual di pasar. Hal ini disebut dengan harga keseimbangan atau harga ekuilibrium. Harga Keseimbangan adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan pembeli dan kurva penawaran penjual. Harga Ekuilibrium merupakan keputusan bersama pembeli dan penjual di pasar.
  • 3. Pembebasan tarif bea masuk, kemudahan perizinan, dan pembebasan visa kerja. A. Aliran Bebas Barang Aliran bebas barang telah dimulai sejak ASEAN Free Trade Area (AFTA) diberlakukan AFTA telah mengapus 99.65% dari seluruh rariff lines dibawah skema Common Effective preferential Tariff (CEPTF) AFTA untu ASEAN 6 (Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Tahiland). Sementara itu, sudah terjadi pengurangan sekitar 98,96% tarif menjadi antara 0-5% untuk Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam. Meskipun demikian, setiap negara ASEAN diperbolehkan untuk teteap mempertahankan tarifnya pada beberapa produk.
  • 4. B. Aliran Bebas Jasa Sekitar 40%-50% dari produk domestik bruto (PDB) negara angggota ASEAN disumbang oleh sektor jasa. Sektor jasa mengalami pertumbuhan yang paling cepat dikawasan. Terkait dengan aliran bebas jasa, negara-negara anggota ASEAN telah menyepakati dan mengesahkan ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) atau Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa pada tanggal 15 Desember 1995 di Bangkok, Tahiland. Kesepakatan ini ditindaklanjuti dengan pembentukan Coordating Committee on Service (CCS) yang bertugas menyusun modalitas untuk mengelola negosiasi liberalisasi jasa dalam kerangka AFAS. Cakupannya adalah sektor jasa angkutan darat dan laut, jasa bisnis, jasa konstruksi, jasa telekomunikasi, jasa parawisata, jasa keuangan, jasa kesehatan dan jasa logistik.
  • 5. C. Aliran Bebas Investasi Dalam rangka membentuk kawasan dengan pasar tunggal dan basis produksi yang kuat, ASEAN perlu menciptakan rezim investasi yang bebas dan terbuka. Beberapa elemen kunci dari kebebasan dan keterbukaan terhadap investasi adalah perlakuan non-diskriminasi kepada investor berkewarganegaraan negara anggota ASEAN dan investor yang memiliki domisili usaha di ASEAN, tranparasi peraturan, dan proteksi terhadap investasi. Elemen-elemen tersebut coba diwujudkan memalui ASEAN Comprehensive Investment Agreement (ACIA). ACIA bertujuan menciptakan lingkungan investasi di ASEAN yang bebas, fasilitatif, transparan dan kompetitif. Empat pilar utama ACIA adalah liberalisasi, proteksi, promosi, dan fasilitasi. Implementasi ACIA merupakan fokus kerja sama ASEAN di bidang investasi.
  • 6. D. Aliran Modal yang Lebih Bebas ASEAN berusaha mencapai sistem keuangan kawasan ASEAN yang terintegrasi dan berfungsi secara baik, ditandai dengan neraca modal yang lebih terbuka dan pasar modal saling terkait. Pada tahun 2011, Gubernur Bank Sentral ASEAN mengadopsi ASEAN Financial Integration Framework (AFIF) guna memberikan pendekatan umum untuk liberalisasi dan integrasi keuangan di bawah MEA. Gubernur Bank Sentral ASEAN menyepakati tujuan akhir terciptanya integrasi keuangan yang mengakui hal-hal berikut. 1) Setiap negara anggota ASEAN memiliki kondisi finansial sendiri dan berbeda satu sama lain. 2) Setiap negara anggota ASEAN dapat mendefinisikan patokan dan jadwal sendiri untuk mencapai tujuan akhir integrasi keuangan.
  • 7. E. Arus Bebas Lalu Lintas Tenaga Kerja Terampil Melalui AFAS, proses liberalisasi ASEAN secara bertahap memberikan kesempatan bagi tenaga kerja terampil yang telah disepakati oleh ASEAN untuk dapat berpindah dari satu negara ASEAN ke negara ASEAN lainnya tanpa mengalami hambatan. ASEAN telah menyepakati Mutual Recognition Arrangement (MRA) untuk penyetaraan kualifikasi tenaga kerja terampil yang telah disepakati di ASEAN. MRA merupakan kesepakatan untuk mengakui kualifikasi pendidikan, kualifikasi profesional, dan pengalaman. MRA dipergunakan untuk memudahkan perpindahan tenaga profesional antarnegara ASEAN, khususnya dalam rangka integrasi pasar dengan tetap mempertahankan kekhususan negara masing-masing.
  • 8. Kesepakatan itu juga dipergunakan untuk pertukaran informasi mengenai best-practices dalam standar dan kualifikasi. Hingga kini, terdapat delapan kesepakatan MRA di bidang jasa yang telah ditandatangani oleh negara ASEAN. Kedelapan kesepakatan itu adalah sebagai berikut. 1) MRA on Engineering Services 2) MRA on Nursing Services 3) MRA on Architectural Services 4) MRA on Surveying Qualification 5) MRA on Tourism Professional 6) MRA on Accountancy Services 7) MRA on Medical Practitioners 8) MRA on Dental Practitioners
  • 9. DAMPAK POSITIF 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk dalam negeri. 2. Hambatan perdagangan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada. 3. Peningkatan ekspor sehingga meninkatkan pendapatan nasional Indonesia. 4. Meningkatkan peluang investor yang menanamkan modal dan membangun basis produksi di Indonesia. 5. Menambah devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain atas ekspor dan impor. 6. Melalui impor, kebutuhan dalam negeri dapat terpenuhi. 7. Peningakatan lapangan kerja. 8. Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. 9. Menghidupkan sektor pariwisata sehingga menambah jumlah wisatawan ke Indonesia.
  • 10. DAMPAK NEGATIF 1. Produk dalam negeri cenderung kalah bersaing dengan masuknya barang-barang luar negeri yang lebih murah dan berkualitas. 2. Bertambahnya kemungkinan eksploitasi sumber daya alam oleh perusahaan. 3. Munculnya ketergantungan terhadap negara maju. 4. Bila tidak mampu bersaing, akan berdampak pada menurunnya pertumbuhan ekonomi negara dan meningkatkan jumlah pengangguran. 5. Munculnya sifat konsumerisme.
  • 11. HAMBATAN 1. Mutu pendidikan tenaga kerja masih rendah. 2. Ketersediaan dan kualitas infrastruktur masih kurang. 3. Sektor industri yang rapuh karena kebergantungan akan impor bahan baku dan setengah jadi. 4. Keterbatasan pasokan energi. 5. Lemahnya Indonesia menghadapi serbuan barang impor.
  • 12. LANGKAH-LANGKAH MENGHADAPI PASAR BEBAS 1. Pengembangan kurikulum dalam bidang pendidikan. 2. Penerapan strategi ofensif dan defensif. Strategi ofensif meliputi penyiapan produk-produk unggulan seperti industri kakao, karet, minyak, sawit, tekstil, mebel, makanan dan minuman, pupuk dan petrokimia, otomotif, logam dan besi, mesin dan peralatan. Strategi defensif melalui penyusunan Standar Nasional Indonesia untuk produk manufaktur. 3. Membangun pasar dan pembangunan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta peningkatan penggunaan produk dalam negeri.