Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. ASEAN membentuk berbagai kesepakatan ekonomi untuk menciptakan integrasi ekonomi kawasan, salah satu yang menonjol adalah ASEAN Free Trade Area (AFTA).
2. Visi ASEAN 2020 mencakup pembentukan ASEAN Economic Community (AEC) untuk mewujudkan pasar tunggal dan integrasi ekonomi global.
3. AEC dibangun berdasarkan 4 pilar utama yaitu single market, daya saing tinggi,
2. 3
AFTA - CEPT
Cetak biru Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 yang
diterbitkan pada tahun 2007, memiliki 4 (empat) ciri atau
karakterisitik dari MEE ASEAN :
(1) Pasar dan berbasis produksi tungal (a single market and
production base).
(2) Kawasan yang memiliki daya saing yang tinggi (a highly
competitively economic region)
(3)Kawasan pembangunan ekonomi yang adil (a region of
equitable economic development)
(4)Kawasan yang terintegrasi penuh ke dalam ekonomi
global (a region fully integrated into the global economy)
(Shofwan Al Banna Choiruzzad, 95)
3. 4
AFTA - CEPT
Pasar dan berbasis produksi tungal (a single market and
production base), ada 5 (lima) elemen penting yang hendak
diwujudkan, yaitu :
(1) Arus barang yang bebas (a Free flow of goods)
(2) Arus jasa yang bebas (a Free flow of services)
(3) Arus investasi yang bebas (a Free flow of investment)
(4)Aliran modal yang lebih bebas (a Free flow of capital)
(5)Aliran tenaga kerja terampil yang bebas (a Free flow of
skilled labour)
(Shofwan Al Banna Choiruzzad, 96)
4. 2
Cetak Biru
Kerangka Kerja Atau Pilar MEA
1. ASEAN sebagai pasar tunggal dan Basis Produksi internasional
dengan elemen aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga
kerja terampil dan aliran modal yang lebih bebas.
2. ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing ekonomi yang
tinggi, dengan elemen peraturan kompetisi, perlindungan
konsumen, hak atas kekayaan intelektual, pembangunan
infrastuktur, perpajakan dan e-commerce
3. ASEAN sebagai kawasan dengan perkembangan ekonomi yang
merata dengan elemen pengembangan usaha kecil dan
menengah, dan prakarsa integrasi ASEAN untuk negara-negara
CLMV yang termuat dalam Initiative for ASEAN Integration
4. ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan
perekonomian global dengan elemen pendekatan kohern dengan
ekonomi di luar kawasan, dan meningkatkan peran serta dalam
jejaring produksi Global
5. 3
Integrasi
Studi empiris Mc Kinsey & Company mengenai teori integrasi
kawasan dengan melakukan interview terhadap sejumlah
perusahaan dan survey harga di kawasan memberikan
manfaat dari integrasi ASEAN sangat signifikan. Integrasi
ASEAN akan dapat meningkatkan (i) penghematan biaya
transaksi, (ii) Facilitate convergence to ASEAN,s best
practices dan (iii) Kemampuan perusahaan untuk bersaing
serta melakukan inovasi, sehingga mencapai global best
Practices.
Beberapa inisiatif integrasi yang mencoba mengikuti
European Union seperti : Latin American Free Trade Area
(LAFTA), East African Common Market (EACM) justru
mengalami kegagalan (Sjamsull Arifin ; 57)
6. 3
Problem Divergensi Ekonomi
di antara Negara ASEAN
Divergensi Ekonomi (Tingkat kesenjangan Ekonomi) di
ASEAN bisa dibedakan dalam 4 (empat) kelompok yaitu :
1. Singapura
2. Thailand dan Malaysia
3. Indonesia, Filipina dan Brunei
4. CLMV (Cambodia, Laos, Myanmar dan Vietnam)
(Sjamsull Arifin ; 61)
7. ASEAN membuat kesepakatan ekonomi yang bertuuana untuk menciptakan
integrasi ekonomi kawasan. Kesepakan yang cukup menonjol yaitu Common
Effective Prefential Tariff ASEAN Free Trade Area (CEPT-AFTA) pada tahun 1992.
Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-2 tanggal 15 Desember 1997 di
Kuala Lumpur, Malaysia menyepakati Visi ASEAN 2020, yaitu :
1. Menciptakan kawasan ekonomi ASEAN yang stabil, makmur dan memiliki daya
saing tinggi yang ditandai dengan arus lalu lintas barang, jasa-jasa dan
investasi yang bebas, arus lalu lintas modal yang lebih bebas, pembangunan
ekonomi yang merata serta mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial
ekonomi.
2. Mempercepat liberalisasi perdagangan di bidang jasa
3. Meningkatkan pergerakan tenaga professional dan jasa lainnya secara bebas
di kawasan
KTT ASEAN ke 9 di bali tahun 2003 (Bali Concord II), menyepakati pembentukan
komunitas ASEAN (ASEAN Community) yang terdiri dari :
1. ASEAN Political-Security Community (APSC)
2. ASEAN Economic Community (AEC)
3. ASEAN Social-Culture Community (ASCC)
Serta Initiative for ASEAN Integration (IAI) (Edy Burmansyah, 33). 3
8. AEC dibangun dalam 4 (empat) Pilar
1. Single Markat and Productiont Base
Menjadika ASEAN sebagai satu entitas pasar, dimana memiliki 5 elemen utama yaitu : bebas barang (Free Flow
Goods), jasa (free flow of srevices), investasi (free flow of investment), aliran modal yang bebas (free flow of
capital) dan tenaga kerja terdididk (free of skilled labour)
2. High Competitiveness
Memberikan peluang untuk meningkatkan daya saing setiap negara yang terlibat sekalgus kawasan. Kerjasasama
dan kolaborasi kawasan dapaat menjadi kekuatan untuk membangkitkan keuntungan kompetitif (competitive
adventage) dan menjadi daya Tarik bagi dunia global
3. Equitable Growth
Usaha untuk mensejahterakan semua anggotanya, oleh karena itu dalam AEC tidak boleh ada gap yang terlalu
antara satu negara dengan negara yang lain (semuanya harus sejahtera)
4. Economic Integration to The Global Economy
Dengan harapan Komunitas ekonomi ASEAN ditujukkan untuk mengintegrasikan ekonomi kawasan dengan
ekonomi global mampu menawarkan diri dengan nilai yang lebih tinggi.
(Edy Burmansyah, 62).
5
9. ASEAN Comprehensive Investment
Agreement (ACIA)
ACIA dibangun dari 4 (empat) pilar utama :
1. Perlindungan investasi, bertuuan untuk menyediakan perlindungan
kepada semua investor dan investasi yang tercakup dalam peranjian
tersebut. Tindakan dilakukan untuk memperkuat :
A. Aturan mekanisme penyelesaian sengketa investor-state
B. Aturan transfer dan repatriasi modal, keuntungan, dividen, dll
C. Cakupan ekspropriasi dan kompensiasi yang transparan.
D. Perlindungan dan keamana secara penuh
E. Perlakuan kompensasi dan kerugian atas sengketa
2. Fasilitasi dan kerjasama, bertujuan untuk menyediakan peraturan,
ketentuan, kebijakan, dan prosedur investasi yang transparan,
konsisten dan dapat diprediksi. Tindakan yang dilakukan antara lain :
A. Mengharmonisasikan kebijakan investasi
B. Mengefektifkan dan menyederhanakan prosedur aplikasi dan
persetujuan investasi 17
10. ASEAN Comprehensive Investment
Agreement (ACIA)
ACIA dibangun dari 4 (empat) pilar utama :
Lanjutan No. 2
C. Mempromosikan diseminasi informasi penanaman modal : aturan,
peraturan, kebijakan dan prosedur, termasuk melalui one stop
investment centre atau investment promotiaon board
D. Memperkuat database dalam semua bentuk investasi yang
mencakup barang dan jasa untuk fasilitasi formulasi kebijakan.
E. Melakukan koordinasi dengan kementerian dan instansi terkait.
F. Melakukan konsultasi dengan sektor swasta ASEAN untuk
memfasilitasi investasi
3. Promosi dan awareness, bertujuan untuk mempromosikan ASEAN
sebagai kawasan investasi terpadu dan jejaring produksi. Tindakan
yang dilakukan :
A. Menciptakan iklim yang perlu untuk mempromosikan semua
bentuk investasi dan wilayah-wilayah pertumbuhan baru di
ASEAN. 18
11. ASEAN Comprehensive Investment Agreement (ACIA)
ACIA dibangun dari 4 (empat) pilar utama :
Lanjutan No. 3
B. Mempromosikan investasi intra ASEAN, khususnya investasi dari ASEAN 6
ke CLMV
C. Mendorong dan mempromosikan pertumbuhan dan pembangunan UKM
dan Multinasional Entreprises (MNEs).
D. Mempromosikan misi-misi joint investment yang fokus pada kluster
regional dan jaringan kerja produksi
E. Memperluas manfaat inisiatif kerjasama industri ASEAN disamping AICO
scheme untuk mendorong pengembangan kluster regional dan jaringan
kerja produksi
F. Membangun jaringan efektif perjanjian bilateral tentang pencegahan
pajak ganda diantara negara-negara ASEAN.
3. Liberalisasi bertujuan untuk mendorong liberalisasi investasi secara
progresif. Tindakan yang dilakukan antara lain :
A. Menenerapkan perlakuan non diskriminasi, termasuk perlakuan nasional
(national treatment) dan perlakuan MNF (Most Favoured nation).
19
12. ASEAN Comprehensive Investment
Agreement (ACIA)
ACIA dibangun dari 4 (empat) pilar utama :
Lanjutan No. 4
Kepada investor di ASEAN dengan pengecualian terbatas;
meminimalkan apabila perlu menghapus pengecualian tersebut.
B. Mengurangi dan apabila memungkinkan menghapus peraturan
masuk investasi untuk produk yang masuk dalam Priority
Integration Sector (PIS).
C. Mengurangi dan apabila memungkinkan menghapus peraturan
investasi yang bersifat menghambat dan hambatan lainnya.
Kehadiran ACIA merupakan bentuk perlindungan maksimal yang
diberikan ASEAN kepada para pelaku penanaman modal.
(Edy Barmansyah, 92-93)
20
13. ASEAN Single Windows (ASW)
Sektor prioritas integrasi (Priority Integration Sectors/PIS) merupakan sektor-
sektor yang dianggap strategis untuk diliberalisasi menuju pasar tunggal dan
basis produksi. Sector tersebut terdiri dari 12 sektor yaitu: produk pertanian,
angkutan udara, otomotif, e-ASEAN, elektronik, perikanan kesehatan, produk
karet, tekstil dan apparel, pariwisata, produk kayu dan jasa logistik. Kusus
untuk sector logistik, berdasarkan Framework Agreementfor PIS yang di tanda
tangani pada tanggal 29 November 2004 di Vientiane, baru diimplementasikan
di tahun 2007 untuk ASEAN6 dan tahun 2012 untuk CLMV (Cambodia, Laos,
Myanmar, dan Vietnam). (Edy Barmansyah, 98-99)
Daftar PIS Negara Koordinator Daftar PIS Negara Koordinator
1 Agro based product Myanmar 7 Healthcare Singapore
2 Air Travel Thailand 8 Ruber based produsct Malaysia
3 Automotives Indonesia 9 Textile & Apparels Malaysia
4 e-ASEAN Singapura 10 Tourism Thailand
5 Electronics Filipina 11 Wood based products Indonesia
6 Fisheries Myanmar 12 Logistics (2006) Vietnam 21
14. Permasalahan
Adanya unsur kompetisi yang lebih kuat diantara sesasama
negara-negara anggota ASEAN dari pada keinginan
bersama untuk memanfaatkan komplementaritas produk
yang saling integrasi. Dimana masing-masing negara hanya
berminat untuk memperoleh nilai tambah lebih tinggi dari
negara lainnya.
Mengingat ASEAN memiliki daya saing yang sama dalam hal
murahnya biaya tenaga kerja serta kecendurungan
memproduksi barang substitusi, maka sulit untuk
membangun basis produksi yang terlokalisasi di ASEAN.
(Zamroni Salim, 8)
Pengaturan investasi secara komprehensif antar sesame
negara ASEAN yaitu ASEAN Comprehensive Investment
Agreement (ACIA), lebih luas dibandingkan dengan
kesepakatan Investasi ASEAN Area (IAI) dan ASEAN
Investment and Growth Agreement (ASEAN IGA).
15. 2
Cetak Biru Aliran
Bebas Barang MEA
2015
Penghapusan
Hambatan Tarif
Common Effective
Preferential Tariff
(CEPT)
Integrasi Sektor
Prioritas
Penghapusan
Hambatan Non-
Tarif
Komitmen
terhadap
Penyesuaian
Kebijakan
Peningkatan
Transparasi
Fasilitas
Perdagangan
Asesmen terhadap
Kesesuaian
dengan Standar
internasional
Kerjasama
Kepabeanan
16. 3
Preferensial Tariff
Arrangement (PTA)
ASEAN Free Trade
Area (AFTA)
Masyarakat
Ekonomi ASEAN
- Tarif
- Non- tariff
- Fasilitas
- perdagangan
ASEAN Framework
Agreement at Service
(AFAS)
ASEAN Investment Area
(AIA)
ASEAN Investment
Giarantes Agreement
(IGA)
ASEAN Comprehensive
Investment (ACIA)
Mutual Recognition
Agreement (MRA)
Visa dan Employment
Pass
Core Competencies &
qualification
Pengembangan &
integrasi Pasar Modal
Liberalisasi arus modal
Aliran Bebas
Aliran Bebas Jasa
Aliran Bebas
Investasi
Aliran Bebas TK
Terampil
Aliran Lebih Bebas
arus modal
12 Sektor
priotas
Pengemban
gan sector
makanan,
pertanian &
kehutanan
Sektor
lainnya
MEA
2015