SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
KESIAPAN INDONESIA
MEMASUKI MASYARAKAT
EKONOMI ASEAN
DI 2015
1
TK 1 Akuntansi Reguler B
Outline
1. Latar belakang Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) 2015
2. MEA 2015 dan Perkembangan Saat ini
3. Kesiapan Indonesia Memasuki MEA: Kondisi Daya
Saing, Tantangan dan Kinerja Perdagangan
4. Strategi Menghadapi FTA
LATAR BELAKANG
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
(MEA) 2015
3
1. Posisi Indonesia di Dunia
1. Negara demokratis terbesar ketiga di dunia
setelah India, USA;
2. Ekonomi terbesar di Asia Tenggara dengan
240 juta penduduk;
3. Pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia
(4,5%) setelah RRT dan India;
4. Pendiri (dan “pemimpin”) ASEAN;
5. Anggota G-20;
6. Anggota APEC;
7. Ketua G-33 WTO;
8. Chairmanship ASEAN 2011.
4
5
E N L A R G E M E N T
DEEPENING
1967: INA, MAL
PHI, SIN, THA
1977: PTA
1992: CEPT AFTA
1984: BRU 1995: VN
1997: LAO, MYM
1999: CAM
1995: AFAS
2004: ASN-China
2006: ASN-KOR
2008: ASN-JAP
2009: ASN-ANZ;
ASN-India;
ASN-China Investment;
ASN Korea Investment
EAFTA Study
CEPEA Study
1997: ASEAN Vision 2020
1998: AIA
2003: 3 Pillars of ASEAN Community 2020;
11 Priority Integration Sectors (PIS)
2007: AEC 2015; ASEAN Charter; AEC Blueprint
2008: first year of AEC Blueprint;
ASEAN Charter entered into force
2009: ATIGA, ACIA, AEC Scorecard
ASEAN Economic
Community 2015
2005: Logistics as PIS
2010: ASEAN Plus Working
Groups on ROO, Tariff
Nomenclature, Customs, Ec
Cooperation
2010: Connectivity Master Plan
2011: ASEAN Economy in a Global Economy of Nations
6
 Market size: 591 juta dan 80% penduduknya berusia di bawah
45 tahun
 GDP growth 4,4% tahun 2008 dan 1,3% tahun 2009, total
GDP/capita meningkat dari US$ 960 tahun 1998 menjadi US$
2.521 tahun 2009, dan total GDP US$ 1,5 trilyun pada 2009
 ASEAN Free Trade Agreement (AFTA) disepakati 1992, mulai
diterapkan tqhun 2002 dan Januari 2010 ASEAN-6
menghapus seluruh tariff pada kategori “Inclusion List”
 Pada tahun 2010, 99,11% tariff ASEAN-6 adalah 0%, dan
98,86% tariff ASEAN-4 berada di kisaran 0-5%
 Kerangka kerjasama perdagangan barang, jasa dan investasi
telah berjalan sejak 1990-an: CEPT-AFTA 1992; ASEAN
Framework Agreement on Services (AFAS, 1995) dan ASEAN
Investment Area (1998)
7
Mengapa MEA 2015
 Perdagangan intra dan extra ASEAN terus berkembang
 tumbuh kesadaran untuk menjaga Sentralitas
ASEAN dalam peta dunia yang semakin mengarah
pada regionalism
 Impetus untuk mewujudkan AEC antara lain:
 meningkatkan daya saing dan daya tarik vis a vis
RRT dan India;
 meningkatkan kesatuan dan posisi tawar ASEAN
dalam rangka perundingan ASEAN + 1 (RRT, Korea,
Jepang, Australia-NZ, India) dan arsitektur reginal
baru (ASEAN+3/ASEAN+6/ASEAN+8?);
 merespon meningkatnya trend regionalism vs
multilateralism
8
ASEAN
SUMMIT
ASEAN POLITICAL-
SECURITY COMMUNITY
COUNCIL
ASEAN
COORDINATING
COUNCIL
(FOREIGN MINISTERS)
ASEAN ECONOMIC
COMMUNITY COUNCIL
ASEAN SOCIO-
CULTURAL
COMMUNITY COUNCIL
ASEAN SECTORAL
MINISTERIAL
BODIES
ASEAN SECTORAL
MINISTERIAL
BODIES
ASEAN SECTORAL
MINISTERIAL
BODIES
ASEAN Institutional Framework
CommitteeofPermanent
Representatives
CommitteeofPermanent
Representatives
ASEANNationalSecretariatsASEANNationalSecretariats
SECTORAL
SOMs
SECTORAL
SOMs
SECTORAL
SOMs
Reporting Line
Coordination
9
Committee of Permanent RepresentativesCommittee of Permanent Representatives ASEAN National
Secretariats
ASEAN National
Secretariats
Note:
AFMM: Finance; AMAF: Agri, Forestry, Fisheries; AMEM: Energy; AMMin: Minerals; AMMST: Science & Technology
TELMIN: Telecom & Information Technology; ATM: Transport; M-ATM: Tourism;
AMBDC: ASEAN Mekong Basin Development Cooperation
Coordination
Reporting
10
ASEAN Vision 2020
A stable, prosperous, and highly competitive region with
equitable economic development, and reduced poverty and
socio-economic disparities (ASEAN Summit, Kuala Lumpur,
December 1997)
Bali Concord II 2003
Three pillars of realizing ASEAN Vision: ASEAN Economic
Community, ASEAN Security Community, ASEAN Socio-
Cultural Community (ASEAN Summit, Bali, October 2003)
11
Bali Concord II 2003
ASEAN Economic Community: “free flows of goods, services,
investment, skilled labor and freer flow of capital” no later than
2020
(Target 2020 dipercepat menjadi 2015 pada ASEAN Summit
bulan Januari 2007)
Pada tahun 2003 juga disepakati 11 Priority Integration Sectors
(7 goods dan 4 services) yang ditargetkan mencapai integrasi
pada 2010 (pada tahun 2005 ditambah satu lagi PIS services:
logistics services)
KTT ASEAN 2007 Singapore
AEC Blueprint 2015 disahkan, bersama penandatanganan
ASEAN Charter
12
(7 sektor barang, 5 sektor jasa-jasa)
Agro-based products
Air travel
Automotive
E-ASEAN
Electronics
Fisheries
Healthcare
Rubber-based products
Textiles & apparels
Tourism
Wood-based products
Logistics Services (2013)
13
MEA 2015 DAN
PERKEMBANGAN SAAT INI
14
AEC Blueprint
• AEC Blueprint  cetak-biru dalam mewujudkan AEC 2015,
memuat secara komprehensif elemen2, specific measures dan
timeframe bagi pelaksanaan setiap measure hingga 2015
• AEC Blueprint:
menampung seluruh perjanjian/kesepakatan ASEAN di
bidang ekonomi;
dapat membantu proses perencanaan ASEAN dan
anggota secara lebih baik,
kemajuannya dapat diukur, dan
menjadi alat menegakkan disiplin anggota  setelah
menyepakati ASEAN Charter maka kesepakatan ASEAN
secara hukum menjadi mengikat (legally binding)
15
Pasar Tunggal dan
Basis Produksi
Regional
Kawasan Berdaya-
saing Tinggi
Kawasan dengan
Pembangunan
Ekonomi yang
Merata
Integrasi dengan
Perekonomian
Dunia
Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015
16
ELEMEN/PILAR AEC
17
Memuat kerangka dan elemen AEC, rencana aksi dan target
waktu hingga tahun 2015 (8 tahun)
Kerangka AEC dengan masing-masing elemennya:
 SINGLE MARKET AND PRODUCTION BASE: free flows
of goods, services, investment, skilled labor and freer flow of
capital, Priority Integration Sectors (PIS), and food,
agriculture and forestry;
 COMPETITIVE ECONOMIC REGION: competition
policy, consumer protection, Intellectual Property Rights
(IPR), infrastructure development, energy, taxation, e-
commerce
 EQUITABLE ECONOMIC DEVELOPMENT: SME
development, initiative for ASEAN Integration
 FULL INTEGRATION INTO GLOBAL ECONOMY:
coherent approach towards external economic relations,
enhanced participation in global supply networks
Inti Sari AEC Blueprint
18
Sumber: ASEAN Secretariat
19
• AEC Council melaporkan sejumlah pencapaian & kemajuan di
bidang ekonomi kepada KTT ASEAN ke-17 bln Okt 2010
• Goods: Entry into Force (EIF) ASEAN Trade in Goods
Agreement pada 17 Mei 2010; Finalisasi ASEAN Framework
Agreement on Facilitation of Goods in Transit; Pilot Project on
Self Certification mulai 1 Oktober 2010 antara Brunei, Malaysia
& Singapore;
• Services: Pemenuhan threshold untuk the 7th ASEAN
Framework Agreement on Services Protocol (Protocol AFAS
7); penandatanganan Protocol AFAS 8;
• Investment: Penyelesaian reservation list dari ASEAN
Comprehensive Investment Agreement;
• Finance: Implementasi CMIM (Chiang Mai Initiative
Multilateralisation) mulai 24 Maret 2010;
20
• Agriculture & Forestry: Pengesahan ASEAN Integrated
Food Security (AIFS) Framework; Strategic Plan of Action on
ASEAN Food Security (SPA-FS); ASEAN Multi-Sectoral
Framework on Climate Change (AFCC); Sustainable Forest
Management; Forest Law Enforcement and Governance
(FLEG)
• Competition: peluncuran ASEAN Regional Guidelines on
Competition Policy dan Handbook on Competition Policy and
Law in ASEAN for Business
• Consumer Protection: menerapkan Rapid Alert System
and Information Exchange di ASEAN, Mechanisms for
Cross Border Consumer Redress dan melakssanakan
berbagai training
• IPR: Penyusunan ASEAN IPR Strategic Plan 2011-2015;
21
• Energy: Implementasi ASEAN Plan of Actions on Energy
Cooperation 2010-2015;
• Transportation: Finalisasi ASEAN Multilateral Agreement
on Full Liberalisation of Passenger Air Services, dan
ASEAN Strategic Transport Plan 2011-2015;
• ICT: Peluncuran ASEAN ICT Master Plan 2011-2015;
• Tourism: Finalisasi ASEAN Tourism Strategic Plan 2011-
2015;
• SME Development: Penyusunan Strategic Plan of Action
for ASEAN SME Development 2010-2015; pembentukan
ASEAN SME Advisory Body
22
• Connectivity: Pengesahan ASEAN Connectivity Master
Plan;
• ASEAN+1 FTA: EIF AANZFTA & AIFTA; penyempurnaan
ACFTA-Goods; peluncuran perundingan AIFTA bidang
jasa & investasi; penjajagan perundingan AJCEPA bidang
jasa dan investasi; peluncuran ASEAN-China Business
Portal; pembentukan AANZFTA Support Unit;
pembentukan 4 ASEAN-Plus Working Groups, dll
23
 Total measures yang harus diimplementasikan pada
periode 2010-2011: 184, sebanyak 169 measures
merupakan individual measures of AMS;
 Kategori penilaian AEC Scorecard lebih baik dari
penialaian 2008-2009 (fully implemented dan not fully
implemented), yaitu fully implemented, on-going, not
commence yet, dan not fully implemented
 Rata-rata tingkat implementasi AMS hingga Oct 2010
masih rendah, 17,75% dari total 169 measures. Matriks
measures untuk AEC Scorecard 2010-2011
 Kelambatan implementasi terjadi di bidang barang, jasa,
transportasi, dan lainnya seperti komitmen ASEAN + 1
lainnya.
Measures untuk Periode
Implementasi 2010-2011
24
KESIAPAN INDONESIA
MENGHADAPI MEA 2015
Kinerja Perdagangan Indonesia - ASEAN
Uraian 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
2010
(jan-jun)
Ekspor Indonesia ke
ASEAN
10,725.30 12,994.20 15,823.70 18,483.10 22,292.10 27,170.80 24,623.90 16,550.55
Impor Indonesia dari
ASEAN
7,729.80 11,494.40 17,039.90 19,379.20 23,792.10 40,991.70 27,722.00 18,781.94
Neraca Perdagangan
(INA - ASEAN)
2,995.50 1,499.80 -1,216.20 -896.10 -1,500.00 -13,820.90 -3,098.10 -2,231.39
Ekspor Indonesia ke
Dunia
61,058.20 71,584.60 85,660 100,798.60 114,100 137,020.40 116,510.03 72,558.68
Impor Indonesia dari
Dunia
32,550.70 46,524.50 57,700.90 61,065.50 74,473.40 129,197.30 96,829.24 62,937.38
Neraca Perdagangan
(INA - Dunia)
28,507.50 25,060.10 27,959.10 39,733.10 39,626.60 7,823.10 19,680.79 9,621.30
InmillionUS$
Source: National Bureau of Statistics prepared by Ministry of Trade
In (000 million) US$
0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
BRU CAMB LAO PHIL MAL MYAN SING THA VIET
Nilai(US$juta)
2005 2006 2007 2008 2009
26
• Ekspor Indonesia yang paling nyata dengan SING dan THAI
terjadi pada tahun 2008,
• Ekspor ke MAL dan PHIL dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan;
Nilai Ekspor Indonesia ke Negara Anggota ASEAN
0
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
BRU CAMB LAO PHIL MAL MYAN SING THA VIET
Nilai(US$juta)
2005 2006 2007 2008 2009
27
• Namun, impor Indonesia terbesar juga berasal dari SING, MAL
dan THAI, dengan nilai tertinggi terjadi pada tahun 2008
Nilai Impor Indonesia dari Negara ASEAN
-10.000
-8.000
-6.000
-4.000
-2.000
0
2.000
4.000
BRU CAMB LAO PHIL MAL MYAN SING THA VIET
Nilai(US$juta)
2005 2006 2007 2008 2009
28
• Neraca perdagangan INA surplus dengan PHIL, VIET, CAMB, MYAN dan
LAO selama 2005 – 2009; dengan MAL kembali surplus pada thn 2009
• Dengan BRUN dan THA sepanjang 2005-1009 selalu mengalami defisit;
• Defisit perdagangan dengan SING pada 2008-2009 cukup besar.
Neraca Perdagangan Indonesia vs Negara ASEAN
29
Nilai Ekspor Indonesia ke ASEAN, Negara Mitra dan Dunia
Periode 2005-2009
0.0
20,000.0
40,000.0
60,000.0
80,000.0
100,000.0
120,000.0
140,000.0
160,000.0
2005 2006 2007 2008 2009
Nilai:jutaUS$
ASEAN CHINA JEPANG KOREA INDIA AUSTRALIA DUNIA
Nilai ekspor ke ASEAN, Negara Mitra, dan Dunia dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan, tertinggi pada tahun 2008. Setelah ASEAN, Jepang
merupakan negara tujuan ekspor penting Indonesia
30
Impor Indonesia dari ASEAN, Negara Mitra dan Dunia
Periode 2005-2009
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
140,000
2005 2006 2007 2008 2009
Nilai:JutaUS$
ASEAN CHINA JEPANG KOREA INDIA AUSTRALIA DUNIA
Kinerja Perdagangan Jasa ASEAN
 Rata-rata sektor jasa menyumbang 40-50% thdp GDP negara-
negara ASEAN
 Kontribusi sektor jasa ke GDP di Singapura mencapai lebih dari
65%, yang terendah adalah Laos + 25%
Export 2007
Viet Nam
4.1%
Thailand
19.1%Indonesia
5.3%
Cambodia
0.9%
Philippines
5.2%
Myanmar
0.2%
Lao PDR
0.2%
Malaysia
19.1%
Brunei
Darussalam
0.5%
Singapore
45.4%
Ekspor jasa INA berada pada urutan ke-4 setelah SIN, THA & MAL,
hampir sama dgn PHI
Import 2007
Viet Nam
4.0%
Thailand
21.7%
Indonesia
13.2%
Cambodia
0.4%
Philippines
4.1%
Myanmar
0.3%
Lao PDR
0.1%
Malaysia
15.5%
Brunei
Darussalam
0.6%
Singapore
40.0%
SIN juga importir jasa terbesar di ASEAN, diikuti THA, MAL & INA di
urutan ke-4
34
Warta Ekonomi (Nomor 26 Tahun XXI,
28 Desember 2009-10 Januari 2010)
Infrastruktur
 Jalan-raya 34.000 km, sebagian besar peninggalan jaman
Belanda
 Jalan tol hanya 1,82% dari total jalan raya; pertumbuhan dalam 1
dekade terakhir hanya 3% per tahun
 Neraca listrik PLN defisit 10,95 gigawatt
 Rasio panjang jalan dan jumlah pelabuhan adalah 4,5 ribu
km/pelabuhan
Regulasi
 Masih perlu perbaikan pada indikator (1) starting business, (2)
dealing with permits, (3) employing workers, (4) registering
property, (5) getting credit), (6) protecting investors, (7) paying
taxes, (8) trading across borders, (9) Enforcing contracts, (10) closing
business
Beberapa Kondisi Sistemik
35
Warta Ekonomi (Nomor 26 Tahun XXI,
28 Desember 2009-10 Januari 2010)
Konsumerisme
Pertumbuhan ekonomi semakin ditopang oleh konsumsi publik
yang secara agregat tidak memberikan nilai tambah bagi
masyarakat dan negara
Perilaku konsumtif disebabkan oleh tingkat pendidikan
rendah, perkembangan IT yang mempengaruhi gaya hidup, iklan
yang semakin gencar mendorong ke arah konsumsi
Daya Saing
Global Competitiveness Index 2009-2010: peringkat Indonesia
yang berada pada urutan ke-4 di ASEAN (rank 54-55 di dunia)
36
GCI 2009-2010 GCI 2008-2009
Rank Rank
Singapore 3 5
Malaysia 24 21
China 29 30
Thailand 36 34
Indonesia 54 55
Viet Nam 75 70
Philippines 87 71
37
Warta Ekonomi (Nomor 26 Tahun XXI,
28 Desember 2009-10 Januari 2010)
Infrastruktur Teknologi
Pertumbuhan jaringan telepon per 1.000 orang dan pemakaian
telepon bergerak per 1.000 orang masih rendah dibanding Malaysia,
Singapore dan Thailand
Berdampak pada ketertinggalan pelaku usaha dalam hal akses
kepada data dan informasi pasar
Akses Permodalan
Data World Bank 2008 menunjukkan bahwa akses pada permodalan
masih lebih baik daripada China dan India, namun masih berada di
bawah Malaysia, Thailand dan Singapore. Tetapi maslaah utama adalah
tingkat suku bunga (INA adalah yang tertinggi di ASEAN!)
38
Mengapa? Karena FTAs?
 Utilisasi fasilitas FTA oleh Negara Mitra dan oleh INA masih
rendah*
 Contoh dalam ACFTA: ekspor China ke INA tahun 2009 total
US$ 14.7 milyar namun hanya 16,7% di antaranya (US$ 2,44
milyar) yang memanfaatkan skim preferensi tarip ACFTA
menggunakan Certificate of Origin Form E
 Produk mitra FTA masuk ke INA dengan memanfaatkan MFN
tariff rate, atau melalui negara ketiga. Ini memerlukan
kemampuan lakukan verifikasi Certificate of Origin oleh INA
(apakah telah memenuhi origin criteria)
 What is the bottom-line problem? Competitive disadvantage!
Ada atau tidak ada FTA dengan ASEAN, China atau negara
mana pun, masalahnya tetap sama
3939
Impor dengan Fasilitas FTA masih rendah
• Secara agregat kegiatan perdagangan dengan skim FTA masih rendah dibanding dengan skim
MFN
40
Pemanfaatan SKA Preferensi FTAPemanfaatan SKA Preferensi FTA
No Jenis Preferensi Jumlah SKA Nilai SKA Nilai Ekspor Terhadap Total Ekspor (%)
1 AKFTA 21,018 1,711,765,448 4,463,510,709 38.35
2 ACFTA 16,159 3,520,368,697 8,216,776,618 42.84
3 AFTA 76,300 6,084,182,794 17,293,025,051 35.18
4 IJEPA 35,377 1,811,422,352 10,407,140,435 17.41
Total 148,854 13,127,739,291 40,380,452,813 32.51
Sumber: Sucofindo (diolah Litbang Perdagangan)
Penggunaan SKA Preferensi FTA, Januari-Agustus 2010 (Nilai dalam US$)
Total Impor
Non Migas
Total Penerimaan
Form E
% Penerimaan
Form E
TAHUN 2008 14.947.903.330 1.831.004.206,74 12,25%
TAHUN 2009 13.491.361.079 2.188.687.326,37 16,22%
TINGKAT PENERIMAAN SKA FORM E
Sumber: Dit.Informasi Kepabeanan dan Cukai
41
STRATEGI INDONESIA
MENGHADAPI MEA 2015
42
43
I. Pengamanan Pasar Produk Dalam Negeri
1. Pengetatan pengawasan penggunaan Surat Keterangan Asal barang
(SKA) dari negara mitra FTA.
2. Penggunaan produk dalam negeri dengan gerakan ACI, kampanye
“Nation Branding”, dan pengemb ekonomi kreatif (Inpres No. 6/2009:
Program Ekonomi Kreatif yg hrs dilaksanakan 27 Kementerian dan
PEMDA) PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF.ppt
3. Menciptakan perdagangan yang sehat dan iklim usaha yang kondusif:
reformasi kebijakan pendukung investasi, pengemb kawasan
perdagangan bebas dan kawasan ekonomi khusus, dan peningkatan
pelayanan perizinan perdagangan bagi dunia usaha (Unit Pelayanan
Perdagangan, Inatrade, NSW, SKA Online)
4. Tindakan pengamanan produk dalam negeri dan pengawasan
terhadap barang beredar dan jasa
5. Menerapkan Early Warning System terhadap kemungkinan terjadinya
lonjakan impor.
44
II. Penguatan Daya Saing Global
1. Ditetapkan UU Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK).
2. Perbaikan pelayanan publik (National Single Window (NSW),
National Infrastructure Quality, Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(PTSP)/ Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi Secara
Elektronik (SPIPISE)
3. Peningkatan Efisiensi Perdagangan DN: revitalisasi pasar domestik,
pemberian KUR, penyaluran pupuk bersubsidi, bantuan pemasaran
UMKM dan pengemb jaringan kemitraan, pengemb ketrampilan
pelaku MUKM, pengemb UMKM ekspor, pengemb perdagangan
berjangka komoditi, pasar lelang dan resi gudang.
4. Pengembangan Infrastruktur lainnya: pembentukan lembaga-
lembaga sertifikasi, Reformasi Regulasi, Harmonisasi Regulasi Pusat
dan Daerah, Penyusunan Regulasi
5. Menyusun peta logistik dan pasar dalam negeri untuk komoditas
strategis dan unggulan ekspor
45
III. Penguatan Ekspor
1. Peresmian LPEI pada tanggal 1 September 2009 (UU No. 2
tahun 2009), Arah Pengembangan Indonesia Eximbank Tahun
2010: Pembiayaan, Penjaminan, Asuransi, dan Sumber Dana
2. Promosi Pariwisata, Perdagangan dan Investasi
3. Program Pengembangan Produk dan Akses Pasar melalui
penciptaan brand, identifikasi potensi ekspor, dan pengemb
produk; serta Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Pelaku Ekspor
4. Program Pengembangan Citra Indonesia: Promosi Produk
Ekspor Nasional (misi dagang, penetrasi pasar, dan promosi
ekspor), ikut serta dalam World Expo
5. Peningkatan Kerjasama dan Diplomasi Perdagangan
Internasional ditingkat Multilateral, Regional dan Bilateral serta
Penguatan peran perwakilan Luar Negeri: ATDAG, ITPC di
negara-negara potensi pasar Indonesia
HAL LAINNYA
46
1. Program Reformasi Birokrasi
2. Program peningkatan daya saing oleh masing-masing
Departemen Pembina Sektor (Industri, Koperasi dan UKM,
Pertanian, Perikanan, Kehutanan)
3. Koordinasi dan Konsultasi antara instansi pemerintah dan
dengan dunia usaha secara reguler  komunikasi yang
intensif antara pemerintah dan pelaku usaha dalam
rangka membenahi infrastruktur yang diperlukan untuk
mendukung pelaku usaha meningkatkan dayasaingnya di
pasar ASEAN maupun non ASEAN
47
No Process Days Before
Days
Targeted
1 Clearance of corporation name 7 1
2 Signing of act of deed 7 1
3 Domicile information 10 Omitted
4 Tax Identification Number 14 1
5 Opening account for paid-up capital 4 1
6 Payment of non-tax revenue 1 1
7 Validation of act of deed 30 7
8 Company registration 15 3
9 Stated in the State Gazette 2 2
10 Trade license 14 3
11 Registration of workers 14* 1*
12 Workers insurance 7* 1*
Days Total to Open Business 104 20
*Can be processed in parallel with # 10
Upaya Pemerintah Meningkatkan “Doing Business”Upaya Pemerintah Meningkatkan “Doing Business”
48
Sekian DanSekian Dan
Terima KasihTerima Kasih

More Related Content

Similar to Makro tgs br

Glossary of terms for 2011 asean bac survey (bahasa indonesia)
Glossary of terms for 2011 asean bac survey (bahasa indonesia)Glossary of terms for 2011 asean bac survey (bahasa indonesia)
Glossary of terms for 2011 asean bac survey (bahasa indonesia)Natali Ardianto
 
Buku menuju asean economic community 2015
Buku menuju asean economic community 2015Buku menuju asean economic community 2015
Buku menuju asean economic community 2015Ivanie Sari
 
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015: Tantangan Industri Keuangan, Pengembanga...
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015: Tantangan Industri Keuangan, Pengembanga...Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015: Tantangan Industri Keuangan, Pengembanga...
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015: Tantangan Industri Keuangan, Pengembanga...risaraihan
 
Menuju Ekonomi asean
Menuju Ekonomi aseanMenuju Ekonomi asean
Menuju Ekonomi aseantnt-akpar
 
Buku menuju asean economic community 2015
Buku menuju asean economic community 2015Buku menuju asean economic community 2015
Buku menuju asean economic community 2015SD Muh Purwo I
 
Optimalisasi Kebijakan Perdagangan Indonesia di ASEAN - Anwar Nasution
Optimalisasi Kebijakan Perdagangan Indonesia di ASEAN - Anwar Nasution  Optimalisasi Kebijakan Perdagangan Indonesia di ASEAN - Anwar Nasution
Optimalisasi Kebijakan Perdagangan Indonesia di ASEAN - Anwar Nasution Perpus Maya
 
Masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA)
Masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA)Masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA)
Masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA)novie2804
 
Catatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanik
Catatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanikCatatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanik
Catatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanikUmi Hanik
 
Optimalisasi Pemanfaatan Free Trade Agrement
Optimalisasi Pemanfaatan Free Trade AgrementOptimalisasi Pemanfaatan Free Trade Agrement
Optimalisasi Pemanfaatan Free Trade AgrementMudrikan Nacong
 
Bahan Perdagangan Bebas.ppt
Bahan Perdagangan Bebas.pptBahan Perdagangan Bebas.ppt
Bahan Perdagangan Bebas.pptWinardiZainal1
 
Opportunites and Challenges AEC 2015
Opportunites and Challenges AEC 2015Opportunites and Challenges AEC 2015
Opportunites and Challenges AEC 2015Dede Putra Andika
 
Opportunites and Challenges AEC 2015
Opportunites and Challenges AEC 2015Opportunites and Challenges AEC 2015
Opportunites and Challenges AEC 2015Dede Putra Andika
 
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...Bayu Ardiansyah
 

Similar to Makro tgs br (20)

ON TRACK TO ASEAN COMMUNITY 2015
ON TRACK TO ASEAN COMMUNITY 2015ON TRACK TO ASEAN COMMUNITY 2015
ON TRACK TO ASEAN COMMUNITY 2015
 
Glossary of terms for 2011 asean bac survey (bahasa indonesia)
Glossary of terms for 2011 asean bac survey (bahasa indonesia)Glossary of terms for 2011 asean bac survey (bahasa indonesia)
Glossary of terms for 2011 asean bac survey (bahasa indonesia)
 
Buku menuju asean economic community 2015
Buku menuju asean economic community 2015Buku menuju asean economic community 2015
Buku menuju asean economic community 2015
 
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015: Tantangan Industri Keuangan, Pengembanga...
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015: Tantangan Industri Keuangan, Pengembanga...Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015: Tantangan Industri Keuangan, Pengembanga...
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015: Tantangan Industri Keuangan, Pengembanga...
 
Menuju Ekonomi asean
Menuju Ekonomi aseanMenuju Ekonomi asean
Menuju Ekonomi asean
 
Buku menuju asean economic community 2015
Buku menuju asean economic community 2015Buku menuju asean economic community 2015
Buku menuju asean economic community 2015
 
MEA
MEAMEA
MEA
 
Optimalisasi Kebijakan Perdagangan Indonesia di ASEAN - Anwar Nasution
Optimalisasi Kebijakan Perdagangan Indonesia di ASEAN - Anwar Nasution  Optimalisasi Kebijakan Perdagangan Indonesia di ASEAN - Anwar Nasution
Optimalisasi Kebijakan Perdagangan Indonesia di ASEAN - Anwar Nasution
 
IKM Bidakara.ppt
IKM Bidakara.pptIKM Bidakara.ppt
IKM Bidakara.ppt
 
Masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA)
Masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA)Masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA)
Masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA)
 
Proses terbentuknya masyarakat ekonomi asean
Proses terbentuknya masyarakat ekonomi aseanProses terbentuknya masyarakat ekonomi asean
Proses terbentuknya masyarakat ekonomi asean
 
MEA
MEAMEA
MEA
 
Catatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanik
Catatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanikCatatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanik
Catatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanik
 
Optimalisasi Pemanfaatan Free Trade Agrement
Optimalisasi Pemanfaatan Free Trade AgrementOptimalisasi Pemanfaatan Free Trade Agrement
Optimalisasi Pemanfaatan Free Trade Agrement
 
Bahan Perdagangan Bebas.ppt
Bahan Perdagangan Bebas.pptBahan Perdagangan Bebas.ppt
Bahan Perdagangan Bebas.ppt
 
TF KIB 0526 .pdf
TF KIB 0526 .pdfTF KIB 0526 .pdf
TF KIB 0526 .pdf
 
Opportunites and Challenges AEC 2015
Opportunites and Challenges AEC 2015Opportunites and Challenges AEC 2015
Opportunites and Challenges AEC 2015
 
Opportunites and Challenges AEC 2015
Opportunites and Challenges AEC 2015Opportunites and Challenges AEC 2015
Opportunites and Challenges AEC 2015
 
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
 
Jurnal (ign eka putra)
Jurnal (ign eka putra)Jurnal (ign eka putra)
Jurnal (ign eka putra)
 

More from Hana Rosmawati

Makalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariahMakalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariahHana Rosmawati
 
Tugas Filsafat Ilmu (Panjang jimat )
Tugas Filsafat Ilmu (Panjang jimat )Tugas Filsafat Ilmu (Panjang jimat )
Tugas Filsafat Ilmu (Panjang jimat )Hana Rosmawati
 
PTT “RESPONSIBILITY ACCOUNTING REVENUE CENTER & COST CENTER”
 PTT “RESPONSIBILITY ACCOUNTING REVENUE CENTER & COST CENTER” PTT “RESPONSIBILITY ACCOUNTING REVENUE CENTER & COST CENTER”
PTT “RESPONSIBILITY ACCOUNTING REVENUE CENTER & COST CENTER”Hana Rosmawati
 
Tugas sp manajemen keuangan
Tugas sp manajemen keuanganTugas sp manajemen keuangan
Tugas sp manajemen keuanganHana Rosmawati
 
“RESPONSIBILITY ACCOUNTING REVENUE CENTER & COST CENTER”
“RESPONSIBILITY ACCOUNTING REVENUE CENTER & COST CENTER”“RESPONSIBILITY ACCOUNTING REVENUE CENTER & COST CENTER”
“RESPONSIBILITY ACCOUNTING REVENUE CENTER & COST CENTER”Hana Rosmawati
 
Presentasi kebanksentralan uniku okt 2011
Presentasi kebanksentralan uniku   okt 2011Presentasi kebanksentralan uniku   okt 2011
Presentasi kebanksentralan uniku okt 2011Hana Rosmawati
 
Makalahkerjasamaekonomiinternasional
MakalahkerjasamaekonomiinternasionalMakalahkerjasamaekonomiinternasional
MakalahkerjasamaekonomiinternasionalHana Rosmawati
 
A java jolt for dunkin’ donuts
A java jolt for dunkin’ donutsA java jolt for dunkin’ donuts
A java jolt for dunkin’ donutsHana Rosmawati
 
Pembudidayaan jambu merah ppt
Pembudidayaan jambu merah pptPembudidayaan jambu merah ppt
Pembudidayaan jambu merah pptHana Rosmawati
 
Makalah ekonomi pembangunan
Makalah ekonomi pembangunanMakalah ekonomi pembangunan
Makalah ekonomi pembangunanHana Rosmawati
 
Long term Liabilities editen
Long term Liabilities editenLong term Liabilities editen
Long term Liabilities editenHana Rosmawati
 

More from Hana Rosmawati (20)

Makalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariahMakalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariah
 
Tugas Filsafat Ilmu (Panjang jimat )
Tugas Filsafat Ilmu (Panjang jimat )Tugas Filsafat Ilmu (Panjang jimat )
Tugas Filsafat Ilmu (Panjang jimat )
 
PTT “RESPONSIBILITY ACCOUNTING REVENUE CENTER & COST CENTER”
 PTT “RESPONSIBILITY ACCOUNTING REVENUE CENTER & COST CENTER” PTT “RESPONSIBILITY ACCOUNTING REVENUE CENTER & COST CENTER”
PTT “RESPONSIBILITY ACCOUNTING REVENUE CENTER & COST CENTER”
 
Tugas sp manajemen keuangan
Tugas sp manajemen keuanganTugas sp manajemen keuangan
Tugas sp manajemen keuangan
 
“RESPONSIBILITY ACCOUNTING REVENUE CENTER & COST CENTER”
“RESPONSIBILITY ACCOUNTING REVENUE CENTER & COST CENTER”“RESPONSIBILITY ACCOUNTING REVENUE CENTER & COST CENTER”
“RESPONSIBILITY ACCOUNTING REVENUE CENTER & COST CENTER”
 
Napza
NapzaNapza
Napza
 
Bakso komplit
Bakso komplitBakso komplit
Bakso komplit
 
Presentasi kebanksentralan uniku okt 2011
Presentasi kebanksentralan uniku   okt 2011Presentasi kebanksentralan uniku   okt 2011
Presentasi kebanksentralan uniku okt 2011
 
Makalahkerjasamaekonomiinternasional
MakalahkerjasamaekonomiinternasionalMakalahkerjasamaekonomiinternasional
Makalahkerjasamaekonomiinternasional
 
A java jolt for dunkin’ donuts
A java jolt for dunkin’ donutsA java jolt for dunkin’ donuts
A java jolt for dunkin’ donuts
 
Competency
CompetencyCompetency
Competency
 
LEASING
LEASINGLEASING
LEASING
 
Pembudidayaan jambu merah ppt
Pembudidayaan jambu merah pptPembudidayaan jambu merah ppt
Pembudidayaan jambu merah ppt
 
Ppt hkm bisnis
Ppt hkm bisnisPpt hkm bisnis
Ppt hkm bisnis
 
Pegadaian syariah ppt
Pegadaian syariah pptPegadaian syariah ppt
Pegadaian syariah ppt
 
Makalah ekonomi pembangunan
Makalah ekonomi pembangunanMakalah ekonomi pembangunan
Makalah ekonomi pembangunan
 
Makalah PT.CERES
Makalah PT.CERESMakalah PT.CERES
Makalah PT.CERES
 
Long term Liabilities editen
Long term Liabilities editenLong term Liabilities editen
Long term Liabilities editen
 
Competency Audit
Competency AuditCompetency Audit
Competency Audit
 
MUSYARAKAH
MUSYARAKAHMUSYARAKAH
MUSYARAKAH
 

Makro tgs br

  • 1. KESIAPAN INDONESIA MEMASUKI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN DI 2015 1 TK 1 Akuntansi Reguler B
  • 2. Outline 1. Latar belakang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 2. MEA 2015 dan Perkembangan Saat ini 3. Kesiapan Indonesia Memasuki MEA: Kondisi Daya Saing, Tantangan dan Kinerja Perdagangan 4. Strategi Menghadapi FTA
  • 4. 1. Posisi Indonesia di Dunia 1. Negara demokratis terbesar ketiga di dunia setelah India, USA; 2. Ekonomi terbesar di Asia Tenggara dengan 240 juta penduduk; 3. Pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia (4,5%) setelah RRT dan India; 4. Pendiri (dan “pemimpin”) ASEAN; 5. Anggota G-20; 6. Anggota APEC; 7. Ketua G-33 WTO; 8. Chairmanship ASEAN 2011. 4
  • 5. 5 E N L A R G E M E N T DEEPENING 1967: INA, MAL PHI, SIN, THA 1977: PTA 1992: CEPT AFTA 1984: BRU 1995: VN 1997: LAO, MYM 1999: CAM 1995: AFAS 2004: ASN-China 2006: ASN-KOR 2008: ASN-JAP 2009: ASN-ANZ; ASN-India; ASN-China Investment; ASN Korea Investment EAFTA Study CEPEA Study 1997: ASEAN Vision 2020 1998: AIA 2003: 3 Pillars of ASEAN Community 2020; 11 Priority Integration Sectors (PIS) 2007: AEC 2015; ASEAN Charter; AEC Blueprint 2008: first year of AEC Blueprint; ASEAN Charter entered into force 2009: ATIGA, ACIA, AEC Scorecard ASEAN Economic Community 2015 2005: Logistics as PIS 2010: ASEAN Plus Working Groups on ROO, Tariff Nomenclature, Customs, Ec Cooperation 2010: Connectivity Master Plan 2011: ASEAN Economy in a Global Economy of Nations
  • 6. 6  Market size: 591 juta dan 80% penduduknya berusia di bawah 45 tahun  GDP growth 4,4% tahun 2008 dan 1,3% tahun 2009, total GDP/capita meningkat dari US$ 960 tahun 1998 menjadi US$ 2.521 tahun 2009, dan total GDP US$ 1,5 trilyun pada 2009  ASEAN Free Trade Agreement (AFTA) disepakati 1992, mulai diterapkan tqhun 2002 dan Januari 2010 ASEAN-6 menghapus seluruh tariff pada kategori “Inclusion List”  Pada tahun 2010, 99,11% tariff ASEAN-6 adalah 0%, dan 98,86% tariff ASEAN-4 berada di kisaran 0-5%  Kerangka kerjasama perdagangan barang, jasa dan investasi telah berjalan sejak 1990-an: CEPT-AFTA 1992; ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS, 1995) dan ASEAN Investment Area (1998)
  • 7. 7 Mengapa MEA 2015  Perdagangan intra dan extra ASEAN terus berkembang  tumbuh kesadaran untuk menjaga Sentralitas ASEAN dalam peta dunia yang semakin mengarah pada regionalism  Impetus untuk mewujudkan AEC antara lain:  meningkatkan daya saing dan daya tarik vis a vis RRT dan India;  meningkatkan kesatuan dan posisi tawar ASEAN dalam rangka perundingan ASEAN + 1 (RRT, Korea, Jepang, Australia-NZ, India) dan arsitektur reginal baru (ASEAN+3/ASEAN+6/ASEAN+8?);  merespon meningkatnya trend regionalism vs multilateralism
  • 8. 8 ASEAN SUMMIT ASEAN POLITICAL- SECURITY COMMUNITY COUNCIL ASEAN COORDINATING COUNCIL (FOREIGN MINISTERS) ASEAN ECONOMIC COMMUNITY COUNCIL ASEAN SOCIO- CULTURAL COMMUNITY COUNCIL ASEAN SECTORAL MINISTERIAL BODIES ASEAN SECTORAL MINISTERIAL BODIES ASEAN SECTORAL MINISTERIAL BODIES ASEAN Institutional Framework CommitteeofPermanent Representatives CommitteeofPermanent Representatives ASEANNationalSecretariatsASEANNationalSecretariats SECTORAL SOMs SECTORAL SOMs SECTORAL SOMs Reporting Line Coordination
  • 9. 9 Committee of Permanent RepresentativesCommittee of Permanent Representatives ASEAN National Secretariats ASEAN National Secretariats Note: AFMM: Finance; AMAF: Agri, Forestry, Fisheries; AMEM: Energy; AMMin: Minerals; AMMST: Science & Technology TELMIN: Telecom & Information Technology; ATM: Transport; M-ATM: Tourism; AMBDC: ASEAN Mekong Basin Development Cooperation Coordination Reporting
  • 10. 10 ASEAN Vision 2020 A stable, prosperous, and highly competitive region with equitable economic development, and reduced poverty and socio-economic disparities (ASEAN Summit, Kuala Lumpur, December 1997) Bali Concord II 2003 Three pillars of realizing ASEAN Vision: ASEAN Economic Community, ASEAN Security Community, ASEAN Socio- Cultural Community (ASEAN Summit, Bali, October 2003)
  • 11. 11 Bali Concord II 2003 ASEAN Economic Community: “free flows of goods, services, investment, skilled labor and freer flow of capital” no later than 2020 (Target 2020 dipercepat menjadi 2015 pada ASEAN Summit bulan Januari 2007) Pada tahun 2003 juga disepakati 11 Priority Integration Sectors (7 goods dan 4 services) yang ditargetkan mencapai integrasi pada 2010 (pada tahun 2005 ditambah satu lagi PIS services: logistics services) KTT ASEAN 2007 Singapore AEC Blueprint 2015 disahkan, bersama penandatanganan ASEAN Charter
  • 12. 12 (7 sektor barang, 5 sektor jasa-jasa) Agro-based products Air travel Automotive E-ASEAN Electronics Fisheries Healthcare Rubber-based products Textiles & apparels Tourism Wood-based products Logistics Services (2013)
  • 14. 14 AEC Blueprint • AEC Blueprint  cetak-biru dalam mewujudkan AEC 2015, memuat secara komprehensif elemen2, specific measures dan timeframe bagi pelaksanaan setiap measure hingga 2015 • AEC Blueprint: menampung seluruh perjanjian/kesepakatan ASEAN di bidang ekonomi; dapat membantu proses perencanaan ASEAN dan anggota secara lebih baik, kemajuannya dapat diukur, dan menjadi alat menegakkan disiplin anggota  setelah menyepakati ASEAN Charter maka kesepakatan ASEAN secara hukum menjadi mengikat (legally binding)
  • 15. 15 Pasar Tunggal dan Basis Produksi Regional Kawasan Berdaya- saing Tinggi Kawasan dengan Pembangunan Ekonomi yang Merata Integrasi dengan Perekonomian Dunia Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015
  • 17. 17 Memuat kerangka dan elemen AEC, rencana aksi dan target waktu hingga tahun 2015 (8 tahun) Kerangka AEC dengan masing-masing elemennya:  SINGLE MARKET AND PRODUCTION BASE: free flows of goods, services, investment, skilled labor and freer flow of capital, Priority Integration Sectors (PIS), and food, agriculture and forestry;  COMPETITIVE ECONOMIC REGION: competition policy, consumer protection, Intellectual Property Rights (IPR), infrastructure development, energy, taxation, e- commerce  EQUITABLE ECONOMIC DEVELOPMENT: SME development, initiative for ASEAN Integration  FULL INTEGRATION INTO GLOBAL ECONOMY: coherent approach towards external economic relations, enhanced participation in global supply networks Inti Sari AEC Blueprint
  • 19. 19 • AEC Council melaporkan sejumlah pencapaian & kemajuan di bidang ekonomi kepada KTT ASEAN ke-17 bln Okt 2010 • Goods: Entry into Force (EIF) ASEAN Trade in Goods Agreement pada 17 Mei 2010; Finalisasi ASEAN Framework Agreement on Facilitation of Goods in Transit; Pilot Project on Self Certification mulai 1 Oktober 2010 antara Brunei, Malaysia & Singapore; • Services: Pemenuhan threshold untuk the 7th ASEAN Framework Agreement on Services Protocol (Protocol AFAS 7); penandatanganan Protocol AFAS 8; • Investment: Penyelesaian reservation list dari ASEAN Comprehensive Investment Agreement; • Finance: Implementasi CMIM (Chiang Mai Initiative Multilateralisation) mulai 24 Maret 2010;
  • 20. 20 • Agriculture & Forestry: Pengesahan ASEAN Integrated Food Security (AIFS) Framework; Strategic Plan of Action on ASEAN Food Security (SPA-FS); ASEAN Multi-Sectoral Framework on Climate Change (AFCC); Sustainable Forest Management; Forest Law Enforcement and Governance (FLEG) • Competition: peluncuran ASEAN Regional Guidelines on Competition Policy dan Handbook on Competition Policy and Law in ASEAN for Business • Consumer Protection: menerapkan Rapid Alert System and Information Exchange di ASEAN, Mechanisms for Cross Border Consumer Redress dan melakssanakan berbagai training • IPR: Penyusunan ASEAN IPR Strategic Plan 2011-2015;
  • 21. 21 • Energy: Implementasi ASEAN Plan of Actions on Energy Cooperation 2010-2015; • Transportation: Finalisasi ASEAN Multilateral Agreement on Full Liberalisation of Passenger Air Services, dan ASEAN Strategic Transport Plan 2011-2015; • ICT: Peluncuran ASEAN ICT Master Plan 2011-2015; • Tourism: Finalisasi ASEAN Tourism Strategic Plan 2011- 2015; • SME Development: Penyusunan Strategic Plan of Action for ASEAN SME Development 2010-2015; pembentukan ASEAN SME Advisory Body
  • 22. 22 • Connectivity: Pengesahan ASEAN Connectivity Master Plan; • ASEAN+1 FTA: EIF AANZFTA & AIFTA; penyempurnaan ACFTA-Goods; peluncuran perundingan AIFTA bidang jasa & investasi; penjajagan perundingan AJCEPA bidang jasa dan investasi; peluncuran ASEAN-China Business Portal; pembentukan AANZFTA Support Unit; pembentukan 4 ASEAN-Plus Working Groups, dll
  • 23. 23  Total measures yang harus diimplementasikan pada periode 2010-2011: 184, sebanyak 169 measures merupakan individual measures of AMS;  Kategori penilaian AEC Scorecard lebih baik dari penialaian 2008-2009 (fully implemented dan not fully implemented), yaitu fully implemented, on-going, not commence yet, dan not fully implemented  Rata-rata tingkat implementasi AMS hingga Oct 2010 masih rendah, 17,75% dari total 169 measures. Matriks measures untuk AEC Scorecard 2010-2011  Kelambatan implementasi terjadi di bidang barang, jasa, transportasi, dan lainnya seperti komitmen ASEAN + 1 lainnya. Measures untuk Periode Implementasi 2010-2011
  • 25. Kinerja Perdagangan Indonesia - ASEAN Uraian 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 (jan-jun) Ekspor Indonesia ke ASEAN 10,725.30 12,994.20 15,823.70 18,483.10 22,292.10 27,170.80 24,623.90 16,550.55 Impor Indonesia dari ASEAN 7,729.80 11,494.40 17,039.90 19,379.20 23,792.10 40,991.70 27,722.00 18,781.94 Neraca Perdagangan (INA - ASEAN) 2,995.50 1,499.80 -1,216.20 -896.10 -1,500.00 -13,820.90 -3,098.10 -2,231.39 Ekspor Indonesia ke Dunia 61,058.20 71,584.60 85,660 100,798.60 114,100 137,020.40 116,510.03 72,558.68 Impor Indonesia dari Dunia 32,550.70 46,524.50 57,700.90 61,065.50 74,473.40 129,197.30 96,829.24 62,937.38 Neraca Perdagangan (INA - Dunia) 28,507.50 25,060.10 27,959.10 39,733.10 39,626.60 7,823.10 19,680.79 9,621.30 InmillionUS$ Source: National Bureau of Statistics prepared by Ministry of Trade In (000 million) US$
  • 26. 0 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000 BRU CAMB LAO PHIL MAL MYAN SING THA VIET Nilai(US$juta) 2005 2006 2007 2008 2009 26 • Ekspor Indonesia yang paling nyata dengan SING dan THAI terjadi pada tahun 2008, • Ekspor ke MAL dan PHIL dari tahun ke tahun mengalami peningkatan; Nilai Ekspor Indonesia ke Negara Anggota ASEAN
  • 27. 0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 BRU CAMB LAO PHIL MAL MYAN SING THA VIET Nilai(US$juta) 2005 2006 2007 2008 2009 27 • Namun, impor Indonesia terbesar juga berasal dari SING, MAL dan THAI, dengan nilai tertinggi terjadi pada tahun 2008 Nilai Impor Indonesia dari Negara ASEAN
  • 28. -10.000 -8.000 -6.000 -4.000 -2.000 0 2.000 4.000 BRU CAMB LAO PHIL MAL MYAN SING THA VIET Nilai(US$juta) 2005 2006 2007 2008 2009 28 • Neraca perdagangan INA surplus dengan PHIL, VIET, CAMB, MYAN dan LAO selama 2005 – 2009; dengan MAL kembali surplus pada thn 2009 • Dengan BRUN dan THA sepanjang 2005-1009 selalu mengalami defisit; • Defisit perdagangan dengan SING pada 2008-2009 cukup besar. Neraca Perdagangan Indonesia vs Negara ASEAN
  • 29. 29 Nilai Ekspor Indonesia ke ASEAN, Negara Mitra dan Dunia Periode 2005-2009 0.0 20,000.0 40,000.0 60,000.0 80,000.0 100,000.0 120,000.0 140,000.0 160,000.0 2005 2006 2007 2008 2009 Nilai:jutaUS$ ASEAN CHINA JEPANG KOREA INDIA AUSTRALIA DUNIA Nilai ekspor ke ASEAN, Negara Mitra, dan Dunia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, tertinggi pada tahun 2008. Setelah ASEAN, Jepang merupakan negara tujuan ekspor penting Indonesia
  • 30. 30 Impor Indonesia dari ASEAN, Negara Mitra dan Dunia Periode 2005-2009 0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 140,000 2005 2006 2007 2008 2009 Nilai:JutaUS$ ASEAN CHINA JEPANG KOREA INDIA AUSTRALIA DUNIA
  • 31. Kinerja Perdagangan Jasa ASEAN  Rata-rata sektor jasa menyumbang 40-50% thdp GDP negara- negara ASEAN  Kontribusi sektor jasa ke GDP di Singapura mencapai lebih dari 65%, yang terendah adalah Laos + 25%
  • 32. Export 2007 Viet Nam 4.1% Thailand 19.1%Indonesia 5.3% Cambodia 0.9% Philippines 5.2% Myanmar 0.2% Lao PDR 0.2% Malaysia 19.1% Brunei Darussalam 0.5% Singapore 45.4% Ekspor jasa INA berada pada urutan ke-4 setelah SIN, THA & MAL, hampir sama dgn PHI
  • 33. Import 2007 Viet Nam 4.0% Thailand 21.7% Indonesia 13.2% Cambodia 0.4% Philippines 4.1% Myanmar 0.3% Lao PDR 0.1% Malaysia 15.5% Brunei Darussalam 0.6% Singapore 40.0% SIN juga importir jasa terbesar di ASEAN, diikuti THA, MAL & INA di urutan ke-4
  • 34. 34 Warta Ekonomi (Nomor 26 Tahun XXI, 28 Desember 2009-10 Januari 2010) Infrastruktur  Jalan-raya 34.000 km, sebagian besar peninggalan jaman Belanda  Jalan tol hanya 1,82% dari total jalan raya; pertumbuhan dalam 1 dekade terakhir hanya 3% per tahun  Neraca listrik PLN defisit 10,95 gigawatt  Rasio panjang jalan dan jumlah pelabuhan adalah 4,5 ribu km/pelabuhan Regulasi  Masih perlu perbaikan pada indikator (1) starting business, (2) dealing with permits, (3) employing workers, (4) registering property, (5) getting credit), (6) protecting investors, (7) paying taxes, (8) trading across borders, (9) Enforcing contracts, (10) closing business Beberapa Kondisi Sistemik
  • 35. 35 Warta Ekonomi (Nomor 26 Tahun XXI, 28 Desember 2009-10 Januari 2010) Konsumerisme Pertumbuhan ekonomi semakin ditopang oleh konsumsi publik yang secara agregat tidak memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan negara Perilaku konsumtif disebabkan oleh tingkat pendidikan rendah, perkembangan IT yang mempengaruhi gaya hidup, iklan yang semakin gencar mendorong ke arah konsumsi Daya Saing Global Competitiveness Index 2009-2010: peringkat Indonesia yang berada pada urutan ke-4 di ASEAN (rank 54-55 di dunia)
  • 36. 36 GCI 2009-2010 GCI 2008-2009 Rank Rank Singapore 3 5 Malaysia 24 21 China 29 30 Thailand 36 34 Indonesia 54 55 Viet Nam 75 70 Philippines 87 71
  • 37. 37 Warta Ekonomi (Nomor 26 Tahun XXI, 28 Desember 2009-10 Januari 2010) Infrastruktur Teknologi Pertumbuhan jaringan telepon per 1.000 orang dan pemakaian telepon bergerak per 1.000 orang masih rendah dibanding Malaysia, Singapore dan Thailand Berdampak pada ketertinggalan pelaku usaha dalam hal akses kepada data dan informasi pasar Akses Permodalan Data World Bank 2008 menunjukkan bahwa akses pada permodalan masih lebih baik daripada China dan India, namun masih berada di bawah Malaysia, Thailand dan Singapore. Tetapi maslaah utama adalah tingkat suku bunga (INA adalah yang tertinggi di ASEAN!)
  • 38. 38 Mengapa? Karena FTAs?  Utilisasi fasilitas FTA oleh Negara Mitra dan oleh INA masih rendah*  Contoh dalam ACFTA: ekspor China ke INA tahun 2009 total US$ 14.7 milyar namun hanya 16,7% di antaranya (US$ 2,44 milyar) yang memanfaatkan skim preferensi tarip ACFTA menggunakan Certificate of Origin Form E  Produk mitra FTA masuk ke INA dengan memanfaatkan MFN tariff rate, atau melalui negara ketiga. Ini memerlukan kemampuan lakukan verifikasi Certificate of Origin oleh INA (apakah telah memenuhi origin criteria)  What is the bottom-line problem? Competitive disadvantage! Ada atau tidak ada FTA dengan ASEAN, China atau negara mana pun, masalahnya tetap sama
  • 39. 3939 Impor dengan Fasilitas FTA masih rendah • Secara agregat kegiatan perdagangan dengan skim FTA masih rendah dibanding dengan skim MFN
  • 40. 40 Pemanfaatan SKA Preferensi FTAPemanfaatan SKA Preferensi FTA No Jenis Preferensi Jumlah SKA Nilai SKA Nilai Ekspor Terhadap Total Ekspor (%) 1 AKFTA 21,018 1,711,765,448 4,463,510,709 38.35 2 ACFTA 16,159 3,520,368,697 8,216,776,618 42.84 3 AFTA 76,300 6,084,182,794 17,293,025,051 35.18 4 IJEPA 35,377 1,811,422,352 10,407,140,435 17.41 Total 148,854 13,127,739,291 40,380,452,813 32.51 Sumber: Sucofindo (diolah Litbang Perdagangan) Penggunaan SKA Preferensi FTA, Januari-Agustus 2010 (Nilai dalam US$) Total Impor Non Migas Total Penerimaan Form E % Penerimaan Form E TAHUN 2008 14.947.903.330 1.831.004.206,74 12,25% TAHUN 2009 13.491.361.079 2.188.687.326,37 16,22% TINGKAT PENERIMAAN SKA FORM E Sumber: Dit.Informasi Kepabeanan dan Cukai
  • 42. 42
  • 43. 43 I. Pengamanan Pasar Produk Dalam Negeri 1. Pengetatan pengawasan penggunaan Surat Keterangan Asal barang (SKA) dari negara mitra FTA. 2. Penggunaan produk dalam negeri dengan gerakan ACI, kampanye “Nation Branding”, dan pengemb ekonomi kreatif (Inpres No. 6/2009: Program Ekonomi Kreatif yg hrs dilaksanakan 27 Kementerian dan PEMDA) PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF.ppt 3. Menciptakan perdagangan yang sehat dan iklim usaha yang kondusif: reformasi kebijakan pendukung investasi, pengemb kawasan perdagangan bebas dan kawasan ekonomi khusus, dan peningkatan pelayanan perizinan perdagangan bagi dunia usaha (Unit Pelayanan Perdagangan, Inatrade, NSW, SKA Online) 4. Tindakan pengamanan produk dalam negeri dan pengawasan terhadap barang beredar dan jasa 5. Menerapkan Early Warning System terhadap kemungkinan terjadinya lonjakan impor.
  • 44. 44 II. Penguatan Daya Saing Global 1. Ditetapkan UU Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). 2. Perbaikan pelayanan publik (National Single Window (NSW), National Infrastructure Quality, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)/ Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) 3. Peningkatan Efisiensi Perdagangan DN: revitalisasi pasar domestik, pemberian KUR, penyaluran pupuk bersubsidi, bantuan pemasaran UMKM dan pengemb jaringan kemitraan, pengemb ketrampilan pelaku MUKM, pengemb UMKM ekspor, pengemb perdagangan berjangka komoditi, pasar lelang dan resi gudang. 4. Pengembangan Infrastruktur lainnya: pembentukan lembaga- lembaga sertifikasi, Reformasi Regulasi, Harmonisasi Regulasi Pusat dan Daerah, Penyusunan Regulasi 5. Menyusun peta logistik dan pasar dalam negeri untuk komoditas strategis dan unggulan ekspor
  • 45. 45 III. Penguatan Ekspor 1. Peresmian LPEI pada tanggal 1 September 2009 (UU No. 2 tahun 2009), Arah Pengembangan Indonesia Eximbank Tahun 2010: Pembiayaan, Penjaminan, Asuransi, dan Sumber Dana 2. Promosi Pariwisata, Perdagangan dan Investasi 3. Program Pengembangan Produk dan Akses Pasar melalui penciptaan brand, identifikasi potensi ekspor, dan pengemb produk; serta Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Pelaku Ekspor 4. Program Pengembangan Citra Indonesia: Promosi Produk Ekspor Nasional (misi dagang, penetrasi pasar, dan promosi ekspor), ikut serta dalam World Expo 5. Peningkatan Kerjasama dan Diplomasi Perdagangan Internasional ditingkat Multilateral, Regional dan Bilateral serta Penguatan peran perwakilan Luar Negeri: ATDAG, ITPC di negara-negara potensi pasar Indonesia
  • 46. HAL LAINNYA 46 1. Program Reformasi Birokrasi 2. Program peningkatan daya saing oleh masing-masing Departemen Pembina Sektor (Industri, Koperasi dan UKM, Pertanian, Perikanan, Kehutanan) 3. Koordinasi dan Konsultasi antara instansi pemerintah dan dengan dunia usaha secara reguler  komunikasi yang intensif antara pemerintah dan pelaku usaha dalam rangka membenahi infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung pelaku usaha meningkatkan dayasaingnya di pasar ASEAN maupun non ASEAN
  • 47. 47 No Process Days Before Days Targeted 1 Clearance of corporation name 7 1 2 Signing of act of deed 7 1 3 Domicile information 10 Omitted 4 Tax Identification Number 14 1 5 Opening account for paid-up capital 4 1 6 Payment of non-tax revenue 1 1 7 Validation of act of deed 30 7 8 Company registration 15 3 9 Stated in the State Gazette 2 2 10 Trade license 14 3 11 Registration of workers 14* 1* 12 Workers insurance 7* 1* Days Total to Open Business 104 20 *Can be processed in parallel with # 10 Upaya Pemerintah Meningkatkan “Doing Business”Upaya Pemerintah Meningkatkan “Doing Business”
  • 48. 48 Sekian DanSekian Dan Terima KasihTerima Kasih