2. KONSEP DASAR :
Wawasan = cara pandang/cara
penglihatan/cara tinjau.
Wawasan Nasional = cara pandang suatu
bangsa yang telah menegara tentang diri dan
lingkungannya dalam eksistensinya yang
serba terhubung (melalui interaksi dan
interrelasi) dan dalam pembangunannya di
lingkungan daerah (regional), nasional, serta
global.
3. Faktor Pembentuk Wawasan:
Bumi atau ruang di mana bangsa hidup;
Jiwa, tekad dan semangat manusia atau
rakyatnya;
Lingkungan sekitarnya.
4. Teori-teori Kekuasaan:
Paham Machiavelli, negara kuat:
Segala cara dihalalkan dalam merebut dan
mempertahankan kekuasaan;
Untuk menjaga kekuasaan rezim, maka teori
politik adu domba adalah sah;
Dalam dunia politik yang kuat pasti dapat
bertahan dan menang.
5. Paham Kaisar Napoleon Bonaparte (Abad XVIII)
Perang di masa depan akan merupakan
perang total yang mengerahkan segala daya
upaya dan kekuatan nasional;
Kekuatan politik harus didampingi oleh
kekuatan logistik dan ekonomi nasional;
Kondisi sosial budaya dan hankam yang
kuat;
Biasanya menggunalan prinsip invasi militer;
6. Paham Jenderal Clausewitz (XVIII)
Perang adalah kelanjutan sistem politik
dengan cara lain;
Peperangan adalah sah-sah saja untuk
mencapai tujuan nasional suatu bangsanya.
7. Teori Geopolitik:
Ajaran Frederich Ratzel:
Pertumbuhan negara dapat dianalogikan sebagai
pertumbuhan organisme;
Negara identik sebagai ruang yang ditempati oleh
kelompok politik dalam arti kekuatan (teori ruang);
Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan
hidupnya tidak terlepas dari hukum alam dan hanya
bangsa yang unggul dapat bertahan.
Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin
besar kebutuhan sumber daya alam. Bila ruang
hidup tidak mendukung, bangsa akan mencari
pemenuhan kebutuhan di luar wilayahnya
(ekspansi).
8. RUANG LINGKUP GEOPOLITIK :
Aspek kewilayahan, sistem ekologi, dan temporal.
Sikap dan kepentingan negara yang tercermin dalam konflik
dan ancaman serta kerjasama regional dan internasional.
Hubungan kepentingan ekonomi dan hankam.
Kondisi sosial internal dan eksternal.
Kepentingan ideologi politik, sistem organisasi ekonomi dan
kekuatan militer.
Kebijakan politik dalam dan luar negeri, aspek wilayah politik
dan hukum internasional.
9. Ajaran Rudolf Kjellen :
Negara merupakan satuan biologis, suatu
organisme hidup;
Negara merupakan suatu sistem politik yang
meliputi bidang-bidang: geopolitik, ekonomi
politik, demospolitik, ssial politik dan krato
politik
Negara tidak harus bergantung pada sumber
pembekalan luar, namun dapat
berswasembada.
10. Ajaran Karl Haushofer :
Kekuasan imperium daratan yang kompak akan
dapat mengejar kekuasaan imperium maritim untuk
menguasasi pengawasan laut;
Beberapa negara besar dunia akan timbul dan akan
menguasai Eropa, Afrika, Asia serta Jepang di Asia
Timur Raya.
Geopolitik adalah doktrin negara yang menitik
beratkan soal-soal strategi perbatasan.
11. Ajaran Sir Halford Mackinder :
Wawasan Benua:
kekuatan darat, barang siapa dapat
menguasai “Daerah Jantung”, yaitu Eurasia
(Eropa dan Asia), ia akan dapat menguasai
“Pulau Dunia”, yaitu Eropa, Asia dan Afrika
dan selanjutnya dapat menguasasi dunia.
12. Ajaran Sir Walter Raleigh dan
Aflfred Thyer Mahan :
Wawasan Bahari=
Kekuatan Lautan, barang siapa menguasai
lautan akan menguasai “perdagangan”.
Menguasai perdagangan berarti menguasai
“kekayaan dunia” sehingga pada akhirnya
menguasai dunia.
13. Ajaran W. Mitchel, A Saversky, Giulio Douhet
dan John Frederik Charles Fuller :
Wawasan Dirgantara =
Kekuatan di udara hendaknya mempunyai
daya yang dapat diandalkan untuk
menangkis ancaman dan melumpuhkan
kekuatan lawan.
14. WAWASAN NASIONAL INDONESIA :
Ajaran wawasan nasional bangsa Indonesia
menyatakan bahwa ideologi digunakan
sebagai landasan idiil dalam menentukan
politik nasional, dihadapkan pada kondisi dan
konstelasi geografi Indonesia dengan segala
aspek kehidupan nasionalnya.
15. Dasar Pemikiran Wawasan
Nasional Indonesia :
Falsafah Pancasila;
Aspek kewilayahan nusantara;
Aspek Sosial Budaya Bangsa Indonesia;
Aspek Kesejarahan Bangsa Indonesia
16. Pemikiran Berdasarkan Falsafah
Pancasila :
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Keutuhan dan kebersamaan dengan tetap
menghormati dan memberi kebebasan dalam
menganut dan mengamalkan agama masing-
masing.
Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Memberikan kebebasan dalam mengekspresikan
HAM dengan tetap mengingat dan menghormati hak
orang lain sehingga menumbuhkan toleransi dan
kerjasama
17. Sila Persatuan Indonesia
Mengutamakan keutuhan bangsa dan negara
dengan tetap memperhatikan, menghormati dan
menampung kepentingan golongan suku bangsa
mapun perorangan.
Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/
Perwakilan.
Melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat
dengan tetap menghargai dan menghormati
perbedaan pendapat.
18. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
Memberikan kebebasan untuk mencapai
kesejahteraan setinggi-tingginya bagi setiap
orang dengan memperhatikan keadilan bagi
daerah penghasil, daerah lain, orang lain
sehingga tercapai kemakmuran yang
memenuhi persyaratan kebutuhan minimal.
19. Aspek Kewilayahan Nusantara:
Ketentuan batas-batas wilayah RI
Territoriale Zee En Maritieme Kringen Ordonantie
(1939) :
- lebar laut wilayah Indonesia 3 mil dari masing-
masing pulau
Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957:
- bentuk geografis Indonesia adalah negara kepulauan
- Pulau-pulau serta laut yang ada di antaranya harus
dianggap sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh
- Batas lautan teritorial (12 mill) diukur dari garis yang
menghubungkan titik-titik ujung yang terluar pada
pulau-pulau negara Indonesia.
20. Konferensi PBB tentang Hukum Laut
Internasional, pokok-pokok negara kepulauan
diakui dan dicantumkan dalam UNCLOS 82
(United Nation Convention on the Law of the
Sea atau Konvensi Perserikatan Bangsa
Bangsa Tentang Hukum Laut)
UNCLOS 1982 diratifikasi Indonesia melalui
UU No. 17 Th 1985 pada tanggal 31
Desember 1985
Ketentuan ini telah menjadi hukum positif
sejak 16 November 1994
21. Geography :
Southeastern Asia, archipelago between the Indian
Ocean and the Pacific Ocean
Land boundaries (panjang perbatasan):
total: 2,830 km
border countries: East Timor 228 km, Malaysia 1,782 km,
Papua New Guinea 820 km
Area:
total: 1,919,440 sq km
land: 1,826,440 sq km
water: 93,000 sq km
Sumber: http://www.cia.gov/cia/publications/factbook/geos/id.html#Geo
22. Jumlah pulau 17.504 (DKP, 2003)
memiliki pantai sepanjang 81.290 kilometer
(Dishidros TNI-AL, 2003).
Sejak ditetapkan pada 1957 melalui Deklarasi
Juanda dan dikukuhkan dengan Undang-Undang
nomor 4/PrP/1960,
kemudian diganti dengan Undang-Undang RI nomor
6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia,
serta diakui secara internasional melalui Undang-
Undang Konvensi Hukum Laut PBB (UNCLOS)
1982,
maka perairan Indonesia menjadi suatu wilayah
yang utuh, dimana batas lautnya diukur dari titik
pulau-pulau terluarnya.
Lanjutan…
Sumber: Dishidros-TNI AL, 2003
24. Aspek Sosial-Budaya
Pengakuan adanya keanekaragaman budaya;
Bangsa Indonesia merupakan hasil dari proses
“berbangsa” melalui kesadaran dan perjuangan.
Dalam berproses senantiasa membutuhkan
kesamaan persepsi di antara segenap masyarakat
tentang eksistensi budaya yang beragam namun
memiliki semangat untuk membina kehidupan
bersama secara harmonis.
Menumbuhkan faktor-faktor positif untuk
mewujudkan persatuan dan kesatuan.
25. Aspek Kesejarahan
Negara-negara kerajaan tradisional yang pernah
ada di Indonesia.
Nuansa kebangsaan muncul pada tahun 1900an
dengan menguatnya konsep baru tentang dasar dan
tujuan: berbangsa dan bernegara.
Proklamasi 17 Agustus 1945 sebagai konkritisasi
semangat kebangsaan dan menegara.
Batas-batas terirorial RI semakin mantap (secara
hukum)
26. Wawasan Nusantara
Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang
serbaberagam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan
wilayah dan tetap menghargai serta
menghormati kebhinekaan dalam setiap
aspek kehidupan nasional untuk mencapai
tujuan nasional
27. Unsur Dasar Konsepsi Wawasan
Nusantara :
WADAH
ISI
TATA LAKU
WADAH:
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara;
Wadah (pelembagaan) masyarakat
menegara melalui suprastruktur dan
infrastruktur politik;
28. ISI:
Aspirasi bangsa yang berkembang di
masyarakat dan cita-cita serta tujuan
nasional yang terdapat dalam Pembukaan
UUD 1945.
TATA LAKU:
Merupakan hasil interaksi antara WADAH
dan ISI yang terdiri dari tatalaku batiniah dan
lahiriah
29. Asas Wawasan Nusantara :
Kepentingan yang sama;
Tujuan yang sama
Keadilan
Kejujuran
Solidaritas
Kerjasama
Kesetiaan
30. Implementasi Wanus:
Bidang Politik:
Menciptakan iklim penyelengaraan negara yang
sehat dan dinamis. Pemerintahan yang kuat,
aspiratif dan terpercaya dan sebagai penjelmaan
kedaulatan rakyat.
Bidang ekonomi:
Tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin
pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat secara merata dan adil
31. Bidang sosial-budaya:
Menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang
mengakui, menerima, dan menghormati
segala bentuk perbedaan.
Bidang Hankam:
Menumbuh-kembangkan kesadaran cinta
tanah air dan bangsa, yang berlanjut pada
pembentukan sikap bela negara.