3. Kata mendengar memiliki dimensi
ketidaksengajaan,
sedangkan mendengarkan mengandung
makna sungguh-sungguh yang tidak hanya
bertujuan untuk mendapat informasi tapi
juga untuk memahaminya.
Mendengar adalah hal yang sederhana
karena ketika ada suara, telinga manusia
sudah otomatis mendengar.
4. Menjadi pendengar yang baik bukan hanya
mampu mendapat dan memahami informasi
yang disampaikan, tetapi juga harus mampu
mengaplikasikan dalam tindakan. Terlebih jika
informasi yang kita dengar berupa saran
ataupun koreksi. Masing-masing narasumber
(yang biasanya saling beda pendapat) memang
terlihat khusuk mendengarkan, tetapi mereka
bukanlah pendengar yang baik. Mereka
mendengarkan ketika lawan bicara
menyampaikan informasi untuk mencari celah
agar dapat menyanggah atau bahkan
menyerang narasumber yang lain.
5. Memahami adalah mengerti lebih akan
keberadaan sesuatu. Memahami, berarti : (1)
mengerti benar (akan); mengetahui benar, (2)
memaklumi. Dan jika mendapat imbuhan pe- an
menjadi pemahaman, artinya (1) proses, (2)
perbuatan, (3) cara memahami atau
memahamkan (mempelajari baik-baik supaya
paham)
6. Cerita rakyat adalah golongan cerita yang hidup dan
berkembang secara turun temurun dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Disebut cerita
rakyat karena cerita ini hidup di kalangan rakyat dan
hampir semua lapisan masyarakat mengenal cerita
itu. Cerita rakyat milik masyarakat bukan milik
seseorang. Cerita rakyat biasa oleh tukang cerita
yang hafal alur ceritanya. Itulah sebabnya cerita
rakyat disebut sastra lisan. nya disampaikan secara
lisan.
7. 1. Cerita rakyat disampaikan secara lisan
2. Disampaikan secara turun-temurun
3. Tidak diketahui siapa pertama kali
membuatnya
4. Karya nilai-nilai luhur
5. Bersifat tradisional
6. Memiliki banyak versi dan variasi
8. Unsur instrinsik adalah unsur yang membangun cerita dari dalam.
Unsur-unsur instrinsik cerita rakyat,yaitu :
a. Tema
Adalah pokok pikiran yang dipakai sebagai dasar pengarang;
pokok pikiran pengarang; ide pokok permasalahan.
b. Alur
Adalah jalannya cerita; rangkaian peristiwa yang membentuk
cerita dengan dasar hubungan sebab akibat. Pada umumnya alur
ada tiga macam, yaitu :
Alur maju
Merupakan peristiwa-peristiwa yang disajikan secara
berurutan dari peristiwa pertama ke peristiwa selanjutnya.
Alur mundur
Merupakan peristiwa yang diceritakan kembali.
Alur gabungan/ zik-zak
Merupakan gabungan dari alur maju dan alur mundur.
9. c. Latar
Keterangan tentang tempat, waktu dan suasana;
tempat/waktu terjadinya peristiwa. Latar ada tiga macam,
yaitu :
Latar tempat
Lokasi atau bangunan fisik lain yang menjadi tempat
terjadinya peristiwa-peristiwa dalam cerita.
Latar waktu
Waktu (masa) tertentu ketika peristiwa cerita itu
terjadi.
Latar suasana
Salah satu unsur instrinsik yang berkaitan dengan
keadaan psikologis yang timbul dengan sendirinya bersamaan
dengan jalannya cerita. Suatu cerita menjadi menarik karena
berlangsung dalam suasana tertentu.
10. d. Tokoh dan Penokohan
Penokohan dalah lukisan watak pelaku; cara pengarang menggambarkan watak
tokoh. Istilah tokoh menunjukkan pada orangnya, pelaku cerita, sedangkan
pekonokohan menunjukkan pada sikap kualitas pribadi tokoh.
Dilihat dari fungsi penampilan tokoh dalam cerita, tokoh dibedakan atas dua, yaitu
:
1. Protagonist adalah tokoh yang berfungsi memberikan simpati, empati,
melibatkan diri secara emosional terhadap tokoh tersebut. Tokoh yang disikapi
demikian disebut tokoh protagonist.
2. Antagonis adalah tokoh yang berfungsi menimbulkan konflik dan berposisi
dengan tokoh protagonist.
11. e.Amanat
Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang
ingin disampaikan oleh pengarang melalui
karyanya. Sebagaimana tema, amanat dapat
disampaikan secara implisit yaitu dengan cara
memberikan ajaran moral atau pesan dalam
tingkah laku atau peristiwa yang terjadi pada
tokoh menjelang cerita berakhir, dan dapat
pula disampaikan secara eksplisit yaitu
dengan penyampaian seruan, saran,
peringatan, nasehat, anjuran, atau larangan
yang berhubungan dengan gagasan utama
cerita.
12. Unsur ekstrinsik merupakan unsur yang tak
kalah penting jika dibandingkan dengan unsur
intrinsik. Unsur-unsur ekstrinsik dalam sebuah
cerita rakyat adalah unsur-unsur yang berada
diluar cerita tersebut. Tetapi secara tidak
langsung mempengaruhi bangunan cerita
tersebut. “secara khusus unsur ekstrinsik
dapat dikatakan sebagai unsur-unsur yang
mempengaruhi bangun cerita dalam sebuah
karya sastra” (Nurgiyantoro, 1995 : 22).
13. Unsur ekstrinsik diantaranya :
1. Nilai Agama
Nilai agama yaitu nilai-nilai dalam cerita yang
berkaitan dengan aturan/ajaran yang
bersumber dari agama tertentu.
2. Nilai Moral
Nilai moral yaitu nilai-nilai dalam cerita yang
berkaitan dengan akhlak/perangai atau etika.
Nilai moral dalam cerita bisa jadi nilai moral
yang baik, bisa pula nilai moral yang
buruk/jelek
14. 3. Nilai Budaya
Nilai budaya adalah nilai-nilai yang berkenaan dengan
kebiasaan/tradisi/adat-istiadat yang berlaku pada suatu
daerah.
4. Nilai Sosial
Nilai sosial yaitu nilai-nilai yang berkenaan dengan tata
pergaulan antara individu dalam masyarakat.
15. Cerita Rakyat Jawa Timur
• Cerita Calon Arang
• Cerita Keong Emas
• Cerita Ande-Ande Lumut
Cerita Rakyat Yogyakarta
• Cerita Kali Gajah Wong
• Cerita Roro Jongrang
• Cerita Syekh Belabelu
Cerita Rakyat Jawa Tengah
• Cerita Jaka Tarub
• Cerita Timun Mas
• Cerita Jaka Kendhil
Cerita Rakyat Jawa Barat
• Cerita Ki Rangga Gading
• Cerita Sangkuriang
• Cerita Lutung Kasarung
16. • akmapalog.blogspot.com/2011/10/pengertian-
pemahaman-menurut-para-ahli.html diunduh pada
18 Januari 2015 pukul 11.25
•Kamusbahasaindonesia.org/memahami diunduh pada
18 Januari 2015 pukul 11.37
•www.artikata.com/arti-362465-
mendengarkan.html diunduh pada 18 Januari 2015
pukul 11.44
•www.skideshare.net/dwikifahliandhini/cerita-
rakyat-343855942?releated=/ diunduh pada 18
Januari 2015 pukul 11.50