11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
HUBUNGAN ILMU AGAMA DAN SAINS
1. Nama : Najib Alfaris
NIM : 2205056064
Kelas : Manajemen B
Mata Kuliah : Falsafah Kesatuan Ilmu
HUBUNGAN ILMU AGAMA DAN SAINS
Definisi Agama secara terminologi adalah institusi yang mengajarkan tentang keyakinan
terhadap keberadaan suatu yang metafisik, dimana Tuhan yang mengatur sistem kehidupan
berdasarkan hukum dan keadilan. Sedangkan definisi sains adalah ilmu yang diperoleh
manasia melalui akal dan nalarnya yang yang rasional dan didukung bukti empiris serta
disusun secara sistematis.
Dalam setiap periode pertumbuhan dan perkembangan ilmu agama dan ilmu sains memiliki
ciri khas yang berbeda beda diantaranya:
1. Zaman Yunani kuno
Pada zaman ini merupakan zaman keemasan yang menjadi awal lahirnya ilmu
pengetahuan modern dan pada zaman ini banyak bermunculan ilmuwan yang
terkemuka. Di antaranya adalah: Thales, Pythagoras, Socrates, Plato, dan Aristoteles.
2. Zaman pertengahan
Pada zaman ini merupakan zaman dimana banyak Ilmuwan ilmuwan islam dalam
bidang sains yang terkemuka. Di antaranya adalah: Ibnu Sina, Al-Khawarizmi, Ibnu
rushd, Al Idris, Dll. Dan pada zaman ini di wilayah kekuasaan Islam terjadi
perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat.
3. Zaman renaissance
Pada zaman ini merupakan zaman dimana sains mengalami kebangkitan. Renaissance
merupakan era sejarah yang penuh dengan kemajuan dan perubahan dalam bidang
sains.
Hubungan antar Ilmu Agama dengan Ilmu lain memiliki hubungan yang kompleks. Sebagai
contoh konflik dari pengadilan terhadap Galileo pada tahun 1633. Galileo mengajukan teori
Copernicus bahwa bumi dan planet - planet berputar pada orbitnya mengelilingi matahari dan
menolak teori Ptolemaeus bahwa matahari dan planet - planet berputar mengelilingi bumi
(geosentris). Teori heliosentris ini bertentangan dengan otoritas kitab suci yang meyakini
bumi sebagai pusat alam semesta. Hal ini berarti teori Copernicus ini bertentangan terhadap
gereja. Galileo juga mengatakan bahwa kita harus menerima tafsiran harfiah atas alkitab
kecuali jika ada teori sains yang terbukti secara tak terbantahkan. Pandangan ini membuat
Galileo harus menerima hukuman dari gereja.
Banyak kalangan yang menganggap Agama dan Ilmu memiliki hubungan dan banyak
juga kalangan yang menganggap Agama dan Ilmu tidak memiliki hubungan, menganggap
keduanya adalah entitas yang berbeda karena memiliki fungsi yang berbeda. Kedua entitas ini
memang aktif dalam upaya menjawab asal-usul dan tujuan manusia. Agama menarik
2. jawabannya dari wahyu dan intuisi sedangkan Ilmu menarik jawabannya dari pemikiran
rasional dan penalaran ilmiah. Agama dan Ilmu merupakan dua entitas penting dalam
kehidupan sejarah manusia, pertentangan keduanya dapat di hentikan jika kita mau belajar
mempertemukan ide-ide antara Agama dan Ilmu.
Hubungan Agama dan Ilmu tidak selalu diisi dengan pertentangan, didalam kitab suci umat
islam (Al-Quran) sendiri banyak ayat ayat yang membahas tentang sains. Contohnya dalam
surah Az-Zumar Ayat 5 dimana ayat tersebut mejelaskan tentang ilmu pengetahuan alam
QS. Az-Zumar Ayat 5
لَخَقََ خلس َّ
م َّٰوت ِ خَ
ا ْلاَ ْل
ِْ ََ خِلللََْل لِّۚ خ
َكَخ
اللم خََّْلْٰ ِ عَقَى خل
ا ََٰر ِ خ
اللَمكَ ََ خَا ََٰر ِ عَقَى خلَّْلْٰ ِ خَسٰخَر ََ خَ
شْلوٰس ِ خََسَوَمْل ِ ََ خٌَُّّ خْلج ل
سٰيْلَ خَََ ل
ْخ
َّ خَعَوَتۗ
خَ
َِْ خَمَ خ
ْْلَ لَْْْل ِ خ
ا ٰفَاْل ِ
Artinya: Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia memasukkan
malam atas siang dan memasukkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan,
masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah! Dialah Yang Maha mulia,
Maha Pengampun.
- Pendapat Ian G Barbour tentang hubungan Agama dan sains
Menurut Ian G Barbour (seorang cendekiawan Amerika yang menyoroti hubungan antara
sains dan agama), dalam karyanya, When Science Meets Religion: Enemies, strangers or
Partners , Barbour membagi model hubungan agama dan sains ke dalam 4 tipe yaitu, konflik,
independensi, dialog dan integrasi.
1. Konflik
Tipe konflik ini memiliki pandangan bahwa agama dan sains berlawanan sehingga
orang harus memilih salah satu di antara keduanya. Sebagai contoh kita ambil
perdebatan seputar teori Darwin yang mengatakan asal usul manusia dari kera yang
kemudian berevolusi menjadi manusia. Sedangkan menurut orang orang islam hal ini
tidaklah benar karena bertentangan dengan Al-Quran yang menyatakan bahwa
manusia pertama yang di ciptakan oleh Allah Swt adalah Nabi Adam bukan kera. Ian
G Barbour menanggapi hal ini dengan argumen bahwa mereka keliru apabila ada
keharusan untuk memilih antara sains dan agama. Dalam tipe konflik pertentangan
dipetakan dalam 2 bagian yang berseberangan yaitu:
1. Materialisme ilimiah,
menganggap bahwa materi sebagai realita dasar alam (pentingnya realitas empiris),
sekaligus meyakini bahwa metode ilmiah adalah satu-satunya cara yang sah untuk
mendapatkan pengetahuan.
2. Literalisme kitab suci
merupakan satu-satunya sumber kebenaran adalah kitab suci, karena dianggap sebagai
sekumpulan wahyu yang bersifat kekal dan benar karena bersumber dari Tuhan,
sehingga tak memungkinkan bersumber dari yang lain.
2. Independensi
Tipe independensi ini memiliki pandangan bahwa agama dan sains adalah dua entitas
berbeda yang memiliki wilayah dan metode yang berbeda dan berdiri sendiri. Masing-
3. masing memiliki tingkat kebenaranya sendiri sendiri, keduanya semestinya di biarkan
bekerja pada wilayahnya sendiri. Pandangan ini dilatarbelakangi oleh adanya
perbedaan metodelogi dan untuk menghidari konfilik antara keduanya.
Disamping itu pernyataan sains dan pernyataan Agama memiliki bahasa yang tidak
bisa dipertentangkan karena pernyataan masing - masing melayani fungsi yang
berbeda dalam kehidupan manusia dan berusaha menjawab persoalan yang berbeda.
Sains menelusuri cara kerja benda - benda dan berurusan dengan fakta objektif,
sedangkan agama berurusan dengan nilai dan makna yang tertinggi dua domain yang
terpisah ini kemudian ditinjau dengan perbedaan bahasa dan fungsi masing-masing.
Barbour mencermati bahwa pandangan ini sama-sama mempertahankan karakter unik
dari sains dan agama.
3. Dialog
Tipe dialog ini menawarkan hubungan antara sains dan Agama dengan interaksi yang
lebih baik daripada pandangan konflik dan independensi. Pandangan ini bahkan bisa
saling mendukung satu sama lain sehingga keduanya bisa duduk bersama untuk saling
mendukung, berdiskusi, menguatkan dan mempengaruhi masalah kehidupan. Dalam
menghubungkan agama dan sains, pandangan ini dapat diwakili oleh pendapat Albert
Einstein, yang mengatakan bahwa “Religion without science is blind, science without
religion is lame“.خAgamaخtanpaخsainsخagamaخmenjadiخbuta,خdanخsainsخtanpaخagamaخ
sains menjadi lumpuh.
4. Integrasi
Tipe integrasi ini memiliki pandangan bahwa agama dan sains dapat menyatu untuk
menyelesaikan maslah kehidupan. Pandangan ini berusaha menggabungkan atau
menyatupadukan ilmu-ilmu umum dan agama pada kedua bidang tersebut.
KESIMPULAN
Agama dan sains tidak selamanya berada dalam pertentangan. Banyak ilmuwan yang
berusaha mencari hubungan antara keduanya. Sains dan agama merupakan dua entitas yang
berbeda, namun keduanya sama-sama memiliki peranan sangat penting dalam kehidupan
manusia. Agama menggunakan wahyu (Kiab Suci) dan intuisi sebagai pedoman sedangkan
Ilmu menggunakan pemikiran rasional dan penalaran ilmiah, dan keduanya harus saling
mendukung satu sama lain untuk mengatasi masalah kehidupan.
4. DAFTAR PUSTAKA
Ihsan, N. H., Amrullah, K., Khakim, U., & Fatkhurrizka, H. (2021). Hubungan Agama dan
Sains: Telaah Kritis Sejarah Filsafat Sains Islam dan Modern. Intizar; Vol 27 No 2 (2021):
Intizar; 97-111 ;خ2477-3816 ;خ1412-1697.
Saifulloh, A. M. (2017). Telaah Korelasi Sains dan Agama dalam Paradigma Islam.
TARBIYATUNA; Vol 10 No 2 (2017): AGUSTUS; 137-157 ;خ2442-4579 ;خ2085-6539.
Hidayatullah, Syarif. "Agama dan Sains: Sebuah Kajian Tentang Relasi dan Metodologi."
Jurnal Filsafat 29.1 (2019): 102-133.