SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
ETAT
A. Pengertian
B. Menghitung Etat
1. Etat Luas
2. Etat Volume
3. Etat berdasarkan riap
Pengertian Etat/Annual Allowable Cut (AAC)
 Banyaknyan hasil hutan (kayu) yang diperbolehkan untuk
ditebang selama jangka waktu tertentu (umumnya
tahunan) dengan tetap terjaga kelestarian hutannya.
 Etat dapat dinyatakan dalam bentuk luasan (ha) dan
volume (m³), shg ada 2 istilah:
1. Etat luas : (ha/tahun)
2. Etat volume : (m³/tahun)
Bagaimana menghitung Etat
I. Etat berdasarkan luas:
1. Luasan yang sama tiap tahun.
syarat: produktivitas hutannya sama
contoh: hutan normal
2. Luas yang ekuivalen (proporsional thd potensi)
contoh: hutan dgn berbagai variasi indek tempat tumbuh (site
index)
Etat Luas
1. Luasan yang sama tiap tahun.
Supaya hasil kayu sama  produktivitas hutannya sama
contoh: hutan normal
Etat  thha
Rotasi
Luas
/==>
Kasus:
 Sebuah hutan yang mempunyai tingkat produktivitas yang sama seluas
30.000 ha. Rotasi yang diterapkan adalah 60 tahun. Andaikan volume
yang tertera di dalam tabel hasil pada umur 60 tahun adalah 130
m³/ha, maka berapa luas tebangan dan volume kayu yang diperoleh
selama 5 tahun penebangan.
a. Luas tebangan tahunan = ha/tahun
b. Volume tebangan = 500 ha x 130 m³/ha
= 65.000 m³/tahun
c. Luas tebangan slm 5 thn= 5 x 500 ha = 2.500 ha
d. Volume tebangan slm 5 thn = 5 x 65.000 m³
= 325.000 m³
500
60
000.30
=
2. Hutan dengan berbagai variasi site index
Kasus:
 Suatu kawasan hutan mempunyai berbagai variasi site index seluas
17.500 ha (efektif untuk produksi). dengan Rotasi yang
diterapkan adalah 35 tahun. Data volume yang berhasil diukur
dalam bentuk tabel hasil pada masing-masing site index adalah
spt tercantum pada tabel.
? berapa luas dan volume tahunan yang perlu ditebang pada tiap-
tiap blok agar volume tiap tahun tetap dan terjamin kelestarian
hutannya.
Menghitung luas tebangan tahunan untuk hutan dengan berbagai variasi site index
Site Index Luas (ha)
Vol
(m3/
Ha)
Vol Total Vol Tahunan
Luas
Ekuiva
len
Luas Tahunan
Ekuivalen
Vol
Tahun
an
Ekuiv
alen
JWP (th)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
(2)*(3) (3)*17500/35 39.71/(3) (6)*17500/35 (7)*(3)
a 2500 25 62500 12500 1.59 794 19,857 3
b 4000 35 140000 17500 1.13 567 19,857 7
c 5500 40 220000 20000 0.99 496 19,857 11
d 3000 45 135000 22500 0.88 441 19,857 7
e 2500 55 137500 27500 0.72 361 19,857 7
Jml 17,500 695,000 100,000 35
Rata-2
17500/35
= 500 695000/17500 =
39.71
Menghitung tebangan tahunan berdasarkan volume
 maksudnya bahwa volume kayu yang
ditebang pada tiap tahun atau periode
tertentu besarnya relatif sama.
Menghitung tebangan tahunan berdasarkan volume
 beberapa rumus untuk menghitung tebangan tahunan berdasarkan volume:
1. Rumus Hundeshagen (syaratnya harus tersedia Tabel Hasil):
Hasil tahunan harus proporsional terhadap tandon tegakan aktual karena hasil normal
juga proporsional terhadap tandon tegakan normal.
Ya= hasil hutan (kayu) aktual (actual yield))/tebang tahunan
Ga= tandon hutan aktual (actual growing stock)
Yr = hasil kayu yg diperoleh dari hutan bertandon penuh pada rotasi r
Gr= volume tandon hutan normal (normal growing stock) pada rotasi r.
Gr
Yr
Ga
Ya= GG
YY a
r
r
a
=
 merupakan konstanta yang diperoleh dari tabel hasil yg tersedia
 Yr ,secara langsung dpt dilihat di tabel
 Gr ,diperoleh dari rumus penjumlahan (summation method) pada tabel hasil
• Gr = n(Yn+Y2n+Y3n+…….Yr-n+ )
G
Y
r
r
2
rY
Umur Volume Umur Volume Umur Volume
(tahun) (m3/Ha) (tahun) (m3/Ha) (tahun) (m3/Ha)
5 19.8 45 107.4 85 161.8
10 39.6 50 115.0 90 167.4
15 54.3 55 122.3 95 173.0
20 64.8 60 129.6 100 178.4
25 74.1 65 136.7 105 183.5
30 82.7 70 143.4 110 188.5
35 91.1 75 149.6
40 99.5 80 155.7
 Contoh dari Tabel Tegakan jati Bonita III
Misal berdasarkan hasil inventarisasi luasnya 80 ha diperoleh volume tandon tegakan
aktual dari seluruh tegakan (umur 1-80 tahun )sebesar 6.250 m3
Hasil Tahunan
menurut Rumus Hundehagen pada umur 80 tahun :
Gr = (80 x 155,7) /2 = 6.228 m3
Yr = 155,7 m3
/th
Ya = 155,7/6.228 x 6.250 = 156,25 m3
/th
2. Rumus Von Mantel
Rumus Von Mantel: Gr = ½ x R x Yr =
Rumus Hundeshagen:
substitusi
2
RYrGr=
Gr
Yr
Ga
Ya=
R
Ga
RYr
YrGa
RYr
YrGa
Gr
YrGa
YaYrGaGrYa
22
..
2
..
.. =====>=
Ya= hasil hutan (kayu) aktual (actual yield))/Etat tebangan tahunan (m3/th)
Ga= tandon hutan aktual (actual growing stock) (m3)
R = umur rotasi (th)
 Rumus Von Mantel sangat sederhana krn tdk memerlukan tabel hasil, tetapi
hanya menaksir tandon hutan aktual dan rotasinya.
R
GaYa 2=
Apabila dihitung persentase (P) antara hasil tahunan (Ya) dengan
tandon tegakannya (Ga) maka :
P = Ya/Ga*100,  karena Ya=2Ga/R) maka
= 2Ga/R * 100/Ga
= 200/R (%) Rasio Masson
Tebangan tahunan hanya diperoleh dengan mengetahui tandon tegakan
aktual dibagi dengan ½ daur
Persen eksploitasi akan tetap selama satu rotasi, contoh bila rotasi 100
tahun maka persen tebangan tahunan akan sebesar 2% dari tandon
tegakan aktualnya.
KU I 5 1100 30 0,80 26.400
KU II 15 900 75 0,90 60.750
KU III 25 900 105 0,70 66.150
KU IV 35 700 130 1,00 91.000
KU V 45 700 155 0,80 86.800
KU VI 55 500 175 0,80 70.000
KU VII 65 500 200 0,70 70.000
KU VIII 75 300 220 0,70 46.200
5.600 517.300JUMLAH
Kelas
Umur
Umur
Rata-rata
(th)
Volume
menurut Tabel
Normal (m
3
/ha)
Tandon
Tegakan
Aktual
KBDLuas (Ha)
Contoh : Tandon tegakan aktual hutan jati seluas 5.600 ha dikelola dengan daur 60 tahu
sebagaimana dalam Tabel. Berapa Etatnya dengan pendekatan rumus von Mantel
Beberapa Catatan Rumus Von Mantel :
1. Yang dihitung hanya tebangan akhir (tanpa
memperhitungkan tebangan penjarangan)
2. Tidak berlaku untuk hutan alam yang tidak seumur
(Kecuali semua areal sdh tertata dan sudah LOA yang
diketahui umur lepas tebangnya)
3. Asumsi pertumbuhan tegakan berupa garis lurus
4. Hasilnya akan tidak masuk akal pada hutan yang sangat
tidak normal
5. Tebangan tahunan hanya diperoleh dengan mengetahui
tandon tegakan aktual
-
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
JUTA M3
1 5 9 13 17 21 25 29 33
BLOK TEBANGAN TAHUNAN
DISTRIBUSI VOLUME TOTAL TEGAKAN HUTAN HPH
PADA TAHUN KE 35 (LOA UNTUK SELURUH BLOK
TEBANGAN) KONDISI SEHARUSNYA
D 60 CM & UP
TEGAKAN TINGGAL
Menghitung tebangan tahunan berdasarkan
riap/pertumbuhan tegakan
1. Rumus Meyer:
Vn :volume tandon hutan (growing stock) pada waktu yang akan datang ke-n
Vo :volume tandon hutan (growing stock) pada saat ini (waktu yang ke-0)
it : persen pertumbuhan untuk seluruh tegakan
im : persen pertumbuhan pada bagian tegakan yang ditebang
a : tebangan tahunan
n : jumlah tahun saat dilakukan penaksiran tebangan
( ) ( )
im
im
n
ait
n
V oV n
11
1
−+
−+=
Menghitung tebangan tahunan berdasarkan
riap/pertumbuhan tegakan
 Volume tebangan menurut Meyer:
Vn :volume tandon hutan (growing stock) pada waktu yang akan datang ke-n
Vo :volume tandon hutan (growing stock) pada saat ini (waktu yang ke-0)
it : persen pertumbuhan untuk seluruh tegakan
im : persen pertumbuhan pada bagian tegakan yang ditebang
a : tebangan tahunan
n : jumlah tahun saat dilakukan penaksiran tebangan
(( ) )
( ) 0,10,1
0,1
−+
×−+=
im
n
im
VnitVo
n
a
Menghitung tebangan tahunan berdasarkan
riap/pertumbuhan tegakan
 Sinking Fund Formula (f)
- faktor pengali akibat adanya tenggang waktu antara
volume tandon hutan pada saat ini (Vo) dgn volume
tandon hutan pada waktu yad (Vn)
• f =
( ) 0,10,1 −+im
n
im
 Contoh penggunaan rumus Meyer:
• Suatu tegakan hutan jenis komersial tak seumur dengan siklus tebangan, n = 5 tahun
mempunyai tandon hutan saat ini Vo = 300 m3, dan tandon hutan untuk waktu yang
akan datang sebesar Vn = 320 m3, persen pertumbuhan untuk seluruh tegakan it
adalah 0,06 dan persen pertumbuhan untuk tegakan yang akan ditebang im adalah
0,04, maka jumlah kayu yang tersedia untuk ditebang selama siklus tebangan 5 tahun
adalah:
a = (300(1,0+0,06)^5-320).f =(401,46-320)=81,47xf
f =
Volume tebangan tahunan (a):
=81,47 * 0,1818 = 14,8 m3/ha/th
( )
1818,0
22,0
04,0
122,1
04,0
0,104,1
5
04,0
0,104,00,1
5
04,0 ==
−
=
−
=
−+
Menghitung tebangan tahunan berdasarkan
riap/pertumbuhan tegakan
2. Rumus Austrian:
Ga –Gr
Ya = Ia + ----------------
P
Ya = Annual Yield (Tebangan Tahunan)
Ia = Increment (Riap Volume) tahunan
Ga = Actual Growing Stock (Tandon Tegakan Aktual)
Gr = Normal Growing Stock (tandon tegakan normal)
P = Rotasi atau periode waktu yang dipilih
-Sesuai rumusnya, ada 4 hal yang perlu dicermati : Increment (Ia), the volume of
the actual growing stock (AG), the volume of the normal growing stock (NG),
period (P).
Kerja Kelompok
 Kawasan hutan Douglas Fir seluas 240 acres dengan rotasi 60 tahun dengan luas, volume, dan
riap sebagaimana tabel berikut
Vol per
acre
Riap Luas Vol (NG) Riap Luas Vol (AG) Riap
1 2 3 4 5 6 7 8 9
5 - - 30 - - 40 - -
10 - - 20 - - 25 - -
15 840 187 20 16,800 3,740 20 16,800 3,740
20 1,445 235 20 28,900 4,700 15 21,675 3,525
25 2,015 268 20 40,300 5,360 10 20,150 2,680
30 2,685 271 20 53,700 5,420 15 40,275 4,065
35 3,305 257 20 66,100 5,140 10 33,050 2,570
40 3,655 240 20 73,100 4,800 10 36,550 2,400
45 4,090 221 20 81,800 4,420 5 20,450 1,105
50 4,485 205 20 89,700 4,100 5 22,425 1,025
55 4,870 188 20 97,400 3,760 20 97,400 3,760
60 5,435 172 10 54,350 1,720 25 135,875 4,300
- -
65 5,585 147 - - 20 111,700 2,940
70 5,710 131 - - 10 57,100 1,310
75 5,935 116 - - 10 59,350 1,160
Jumlah 240 602,150 43,160 240 672,800 34,580
Standard Tabel) Hutan Normal Kondisi Aktual
Kelas
Umur
Hitung :
Hasil Tahunan dg rumus Austrian (dengan Periode 20 tahun)
Persen eksploitasi dan hasil tahunan dg rumus Hundeshagen
Persen eksploitasi dan hasil tahunan dengan rumus Von Mantel
Menghitung tebangan tahunan berdasarkan riap/pertumbuhan
tegakan
3. Rumus Hanzlik:
H = volume tebangan tahunan
I = rata-rata pertumbuhan tahunan selama rotasi
Vm = volume kayu masak tebang
R = rotasi
R
V mIH +=

More Related Content

What's hot

MACAM MACAM DAUR
MACAM MACAM DAURMACAM MACAM DAUR
MACAM MACAM DAUREDIS BLOG
 
04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak LengkapIr. Zakaria, M.M
 
Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak
Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian TapakPemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak
Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian TapakRumbi Oztecilopasunexiss
 
Hutan kehutanan-dan-ilmu-kehutanan
Hutan kehutanan-dan-ilmu-kehutananHutan kehutanan-dan-ilmu-kehutanan
Hutan kehutanan-dan-ilmu-kehutananEDIS BLOG
 
2 agroforestri di indonesia
2 agroforestri di indonesia2 agroforestri di indonesia
2 agroforestri di indonesiaabdul samad
 
Pengukuran diameter pohon
Pengukuran diameter pohonPengukuran diameter pohon
Pengukuran diameter pohonida lestari
 
Petak Ukur Inventarisasi hutan slide show
Petak Ukur Inventarisasi hutan slide showPetak Ukur Inventarisasi hutan slide show
Petak Ukur Inventarisasi hutan slide showIndraSetiawan115511
 
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYU
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYUILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYU
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYUEDIS BLOG
 
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIstilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIr. Zakaria, M.M
 
Lahan pasang surut
Lahan pasang surutLahan pasang surut
Lahan pasang surutsobarputra
 
EKOLOGI HUTAN
EKOLOGI HUTANEKOLOGI HUTAN
EKOLOGI HUTANEDIS BLOG
 
Rancangan acak kelompok (RAK)
Rancangan acak kelompok (RAK)Rancangan acak kelompok (RAK)
Rancangan acak kelompok (RAK)Muhammad Eko
 
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Ade Setiawan
 
KOMPONEN KIMIA KAYU
KOMPONEN KIMIA KAYUKOMPONEN KIMIA KAYU
KOMPONEN KIMIA KAYUEDIS BLOG
 
Ilmu Ukur Kayu
Ilmu Ukur Kayu Ilmu Ukur Kayu
Ilmu Ukur Kayu lombkTBK
 

What's hot (20)

MACAM MACAM DAUR
MACAM MACAM DAURMACAM MACAM DAUR
MACAM MACAM DAUR
 
RAL
RALRAL
RAL
 
04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap
 
Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak
Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian TapakPemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak
Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak
 
Kehutanan
KehutananKehutanan
Kehutanan
 
Hutan kehutanan-dan-ilmu-kehutanan
Hutan kehutanan-dan-ilmu-kehutananHutan kehutanan-dan-ilmu-kehutanan
Hutan kehutanan-dan-ilmu-kehutanan
 
Uji BNT
Uji BNTUji BNT
Uji BNT
 
Penanaman pohon Silvikultur
Penanaman pohon SilvikulturPenanaman pohon Silvikultur
Penanaman pohon Silvikultur
 
2 agroforestri di indonesia
2 agroforestri di indonesia2 agroforestri di indonesia
2 agroforestri di indonesia
 
Laporan akhir ilmu kayu
Laporan akhir ilmu kayuLaporan akhir ilmu kayu
Laporan akhir ilmu kayu
 
Pengukuran diameter pohon
Pengukuran diameter pohonPengukuran diameter pohon
Pengukuran diameter pohon
 
Petak Ukur Inventarisasi hutan slide show
Petak Ukur Inventarisasi hutan slide showPetak Ukur Inventarisasi hutan slide show
Petak Ukur Inventarisasi hutan slide show
 
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYU
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYUILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYU
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYU
 
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIstilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
 
Lahan pasang surut
Lahan pasang surutLahan pasang surut
Lahan pasang surut
 
EKOLOGI HUTAN
EKOLOGI HUTANEKOLOGI HUTAN
EKOLOGI HUTAN
 
Rancangan acak kelompok (RAK)
Rancangan acak kelompok (RAK)Rancangan acak kelompok (RAK)
Rancangan acak kelompok (RAK)
 
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
 
KOMPONEN KIMIA KAYU
KOMPONEN KIMIA KAYUKOMPONEN KIMIA KAYU
KOMPONEN KIMIA KAYU
 
Ilmu Ukur Kayu
Ilmu Ukur Kayu Ilmu Ukur Kayu
Ilmu Ukur Kayu
 

Recently uploaded

Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 

Recently uploaded (7)

Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 

Langkah-langkah penyelesaian:1. Dapatkan nilai Ga (Actual Growing Stock) = 672,800 m32. Dapatkan nilai Gr (Normal Growing Stock) = 602,150 m3 3. Rotasi (P) = 60 tahun4. Increment tahunan (Ia) = 34,580 m35. Masukkan nilai ke dalam rumus Austrian:Ya = Ia + (Ga - Gr)/PYa = 34,580 + (672,800 - 602,150)/60 Ya = 34,580 + 2,850/60Ya

  • 1. ETAT A. Pengertian B. Menghitung Etat 1. Etat Luas 2. Etat Volume 3. Etat berdasarkan riap
  • 2. Pengertian Etat/Annual Allowable Cut (AAC)  Banyaknyan hasil hutan (kayu) yang diperbolehkan untuk ditebang selama jangka waktu tertentu (umumnya tahunan) dengan tetap terjaga kelestarian hutannya.  Etat dapat dinyatakan dalam bentuk luasan (ha) dan volume (m³), shg ada 2 istilah: 1. Etat luas : (ha/tahun) 2. Etat volume : (m³/tahun)
  • 3. Bagaimana menghitung Etat I. Etat berdasarkan luas: 1. Luasan yang sama tiap tahun. syarat: produktivitas hutannya sama contoh: hutan normal 2. Luas yang ekuivalen (proporsional thd potensi) contoh: hutan dgn berbagai variasi indek tempat tumbuh (site index)
  • 4. Etat Luas 1. Luasan yang sama tiap tahun. Supaya hasil kayu sama  produktivitas hutannya sama contoh: hutan normal Etat  thha Rotasi Luas /==>
  • 5. Kasus:  Sebuah hutan yang mempunyai tingkat produktivitas yang sama seluas 30.000 ha. Rotasi yang diterapkan adalah 60 tahun. Andaikan volume yang tertera di dalam tabel hasil pada umur 60 tahun adalah 130 m³/ha, maka berapa luas tebangan dan volume kayu yang diperoleh selama 5 tahun penebangan. a. Luas tebangan tahunan = ha/tahun b. Volume tebangan = 500 ha x 130 m³/ha = 65.000 m³/tahun c. Luas tebangan slm 5 thn= 5 x 500 ha = 2.500 ha d. Volume tebangan slm 5 thn = 5 x 65.000 m³ = 325.000 m³ 500 60 000.30 =
  • 6. 2. Hutan dengan berbagai variasi site index Kasus:  Suatu kawasan hutan mempunyai berbagai variasi site index seluas 17.500 ha (efektif untuk produksi). dengan Rotasi yang diterapkan adalah 35 tahun. Data volume yang berhasil diukur dalam bentuk tabel hasil pada masing-masing site index adalah spt tercantum pada tabel. ? berapa luas dan volume tahunan yang perlu ditebang pada tiap- tiap blok agar volume tiap tahun tetap dan terjamin kelestarian hutannya.
  • 7. Menghitung luas tebangan tahunan untuk hutan dengan berbagai variasi site index Site Index Luas (ha) Vol (m3/ Ha) Vol Total Vol Tahunan Luas Ekuiva len Luas Tahunan Ekuivalen Vol Tahun an Ekuiv alen JWP (th) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 (2)*(3) (3)*17500/35 39.71/(3) (6)*17500/35 (7)*(3) a 2500 25 62500 12500 1.59 794 19,857 3 b 4000 35 140000 17500 1.13 567 19,857 7 c 5500 40 220000 20000 0.99 496 19,857 11 d 3000 45 135000 22500 0.88 441 19,857 7 e 2500 55 137500 27500 0.72 361 19,857 7 Jml 17,500 695,000 100,000 35 Rata-2 17500/35 = 500 695000/17500 = 39.71
  • 8. Menghitung tebangan tahunan berdasarkan volume  maksudnya bahwa volume kayu yang ditebang pada tiap tahun atau periode tertentu besarnya relatif sama.
  • 9. Menghitung tebangan tahunan berdasarkan volume  beberapa rumus untuk menghitung tebangan tahunan berdasarkan volume: 1. Rumus Hundeshagen (syaratnya harus tersedia Tabel Hasil): Hasil tahunan harus proporsional terhadap tandon tegakan aktual karena hasil normal juga proporsional terhadap tandon tegakan normal. Ya= hasil hutan (kayu) aktual (actual yield))/tebang tahunan Ga= tandon hutan aktual (actual growing stock) Yr = hasil kayu yg diperoleh dari hutan bertandon penuh pada rotasi r Gr= volume tandon hutan normal (normal growing stock) pada rotasi r. Gr Yr Ga Ya= GG YY a r r a =
  • 10.  merupakan konstanta yang diperoleh dari tabel hasil yg tersedia  Yr ,secara langsung dpt dilihat di tabel  Gr ,diperoleh dari rumus penjumlahan (summation method) pada tabel hasil • Gr = n(Yn+Y2n+Y3n+…….Yr-n+ ) G Y r r 2 rY Umur Volume Umur Volume Umur Volume (tahun) (m3/Ha) (tahun) (m3/Ha) (tahun) (m3/Ha) 5 19.8 45 107.4 85 161.8 10 39.6 50 115.0 90 167.4 15 54.3 55 122.3 95 173.0 20 64.8 60 129.6 100 178.4 25 74.1 65 136.7 105 183.5 30 82.7 70 143.4 110 188.5 35 91.1 75 149.6 40 99.5 80 155.7
  • 11.  Contoh dari Tabel Tegakan jati Bonita III Misal berdasarkan hasil inventarisasi luasnya 80 ha diperoleh volume tandon tegakan aktual dari seluruh tegakan (umur 1-80 tahun )sebesar 6.250 m3 Hasil Tahunan menurut Rumus Hundehagen pada umur 80 tahun : Gr = (80 x 155,7) /2 = 6.228 m3 Yr = 155,7 m3 /th Ya = 155,7/6.228 x 6.250 = 156,25 m3 /th
  • 12. 2. Rumus Von Mantel Rumus Von Mantel: Gr = ½ x R x Yr = Rumus Hundeshagen: substitusi 2 RYrGr= Gr Yr Ga Ya= R Ga RYr YrGa RYr YrGa Gr YrGa YaYrGaGrYa 22 .. 2 .. .. =====>= Ya= hasil hutan (kayu) aktual (actual yield))/Etat tebangan tahunan (m3/th) Ga= tandon hutan aktual (actual growing stock) (m3) R = umur rotasi (th)  Rumus Von Mantel sangat sederhana krn tdk memerlukan tabel hasil, tetapi hanya menaksir tandon hutan aktual dan rotasinya. R GaYa 2=
  • 13. Apabila dihitung persentase (P) antara hasil tahunan (Ya) dengan tandon tegakannya (Ga) maka : P = Ya/Ga*100,  karena Ya=2Ga/R) maka = 2Ga/R * 100/Ga = 200/R (%) Rasio Masson Tebangan tahunan hanya diperoleh dengan mengetahui tandon tegakan aktual dibagi dengan ½ daur Persen eksploitasi akan tetap selama satu rotasi, contoh bila rotasi 100 tahun maka persen tebangan tahunan akan sebesar 2% dari tandon tegakan aktualnya.
  • 14. KU I 5 1100 30 0,80 26.400 KU II 15 900 75 0,90 60.750 KU III 25 900 105 0,70 66.150 KU IV 35 700 130 1,00 91.000 KU V 45 700 155 0,80 86.800 KU VI 55 500 175 0,80 70.000 KU VII 65 500 200 0,70 70.000 KU VIII 75 300 220 0,70 46.200 5.600 517.300JUMLAH Kelas Umur Umur Rata-rata (th) Volume menurut Tabel Normal (m 3 /ha) Tandon Tegakan Aktual KBDLuas (Ha) Contoh : Tandon tegakan aktual hutan jati seluas 5.600 ha dikelola dengan daur 60 tahu sebagaimana dalam Tabel. Berapa Etatnya dengan pendekatan rumus von Mantel
  • 15. Beberapa Catatan Rumus Von Mantel : 1. Yang dihitung hanya tebangan akhir (tanpa memperhitungkan tebangan penjarangan) 2. Tidak berlaku untuk hutan alam yang tidak seumur (Kecuali semua areal sdh tertata dan sudah LOA yang diketahui umur lepas tebangnya) 3. Asumsi pertumbuhan tegakan berupa garis lurus 4. Hasilnya akan tidak masuk akal pada hutan yang sangat tidak normal 5. Tebangan tahunan hanya diperoleh dengan mengetahui tandon tegakan aktual
  • 16. - 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 JUTA M3 1 5 9 13 17 21 25 29 33 BLOK TEBANGAN TAHUNAN DISTRIBUSI VOLUME TOTAL TEGAKAN HUTAN HPH PADA TAHUN KE 35 (LOA UNTUK SELURUH BLOK TEBANGAN) KONDISI SEHARUSNYA D 60 CM & UP TEGAKAN TINGGAL
  • 17. Menghitung tebangan tahunan berdasarkan riap/pertumbuhan tegakan 1. Rumus Meyer: Vn :volume tandon hutan (growing stock) pada waktu yang akan datang ke-n Vo :volume tandon hutan (growing stock) pada saat ini (waktu yang ke-0) it : persen pertumbuhan untuk seluruh tegakan im : persen pertumbuhan pada bagian tegakan yang ditebang a : tebangan tahunan n : jumlah tahun saat dilakukan penaksiran tebangan ( ) ( ) im im n ait n V oV n 11 1 −+ −+=
  • 18. Menghitung tebangan tahunan berdasarkan riap/pertumbuhan tegakan  Volume tebangan menurut Meyer: Vn :volume tandon hutan (growing stock) pada waktu yang akan datang ke-n Vo :volume tandon hutan (growing stock) pada saat ini (waktu yang ke-0) it : persen pertumbuhan untuk seluruh tegakan im : persen pertumbuhan pada bagian tegakan yang ditebang a : tebangan tahunan n : jumlah tahun saat dilakukan penaksiran tebangan (( ) ) ( ) 0,10,1 0,1 −+ ×−+= im n im VnitVo n a
  • 19. Menghitung tebangan tahunan berdasarkan riap/pertumbuhan tegakan  Sinking Fund Formula (f) - faktor pengali akibat adanya tenggang waktu antara volume tandon hutan pada saat ini (Vo) dgn volume tandon hutan pada waktu yad (Vn) • f = ( ) 0,10,1 −+im n im
  • 20.  Contoh penggunaan rumus Meyer: • Suatu tegakan hutan jenis komersial tak seumur dengan siklus tebangan, n = 5 tahun mempunyai tandon hutan saat ini Vo = 300 m3, dan tandon hutan untuk waktu yang akan datang sebesar Vn = 320 m3, persen pertumbuhan untuk seluruh tegakan it adalah 0,06 dan persen pertumbuhan untuk tegakan yang akan ditebang im adalah 0,04, maka jumlah kayu yang tersedia untuk ditebang selama siklus tebangan 5 tahun adalah: a = (300(1,0+0,06)^5-320).f =(401,46-320)=81,47xf f = Volume tebangan tahunan (a): =81,47 * 0,1818 = 14,8 m3/ha/th ( ) 1818,0 22,0 04,0 122,1 04,0 0,104,1 5 04,0 0,104,00,1 5 04,0 == − = − = −+
  • 21. Menghitung tebangan tahunan berdasarkan riap/pertumbuhan tegakan 2. Rumus Austrian: Ga –Gr Ya = Ia + ---------------- P Ya = Annual Yield (Tebangan Tahunan) Ia = Increment (Riap Volume) tahunan Ga = Actual Growing Stock (Tandon Tegakan Aktual) Gr = Normal Growing Stock (tandon tegakan normal) P = Rotasi atau periode waktu yang dipilih -Sesuai rumusnya, ada 4 hal yang perlu dicermati : Increment (Ia), the volume of the actual growing stock (AG), the volume of the normal growing stock (NG), period (P).
  • 22. Kerja Kelompok  Kawasan hutan Douglas Fir seluas 240 acres dengan rotasi 60 tahun dengan luas, volume, dan riap sebagaimana tabel berikut Vol per acre Riap Luas Vol (NG) Riap Luas Vol (AG) Riap 1 2 3 4 5 6 7 8 9 5 - - 30 - - 40 - - 10 - - 20 - - 25 - - 15 840 187 20 16,800 3,740 20 16,800 3,740 20 1,445 235 20 28,900 4,700 15 21,675 3,525 25 2,015 268 20 40,300 5,360 10 20,150 2,680 30 2,685 271 20 53,700 5,420 15 40,275 4,065 35 3,305 257 20 66,100 5,140 10 33,050 2,570 40 3,655 240 20 73,100 4,800 10 36,550 2,400 45 4,090 221 20 81,800 4,420 5 20,450 1,105 50 4,485 205 20 89,700 4,100 5 22,425 1,025 55 4,870 188 20 97,400 3,760 20 97,400 3,760 60 5,435 172 10 54,350 1,720 25 135,875 4,300 - - 65 5,585 147 - - 20 111,700 2,940 70 5,710 131 - - 10 57,100 1,310 75 5,935 116 - - 10 59,350 1,160 Jumlah 240 602,150 43,160 240 672,800 34,580 Standard Tabel) Hutan Normal Kondisi Aktual Kelas Umur
  • 23. Hitung : Hasil Tahunan dg rumus Austrian (dengan Periode 20 tahun) Persen eksploitasi dan hasil tahunan dg rumus Hundeshagen Persen eksploitasi dan hasil tahunan dengan rumus Von Mantel
  • 24. Menghitung tebangan tahunan berdasarkan riap/pertumbuhan tegakan 3. Rumus Hanzlik: H = volume tebangan tahunan I = rata-rata pertumbuhan tahunan selama rotasi Vm = volume kayu masak tebang R = rotasi R V mIH +=