SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
KLASIFIKASI
MUTU KAYU
Cara Pengawetan
Kayu
03
Jenis- jenis Kayu
dan Mutu Kayu
01
Kelebihan dan
Kekurangan kayu
02
Menurut Ariestadi, terdapat 3 macam
mutu kayu dalam perdagangan, yaitu:
mutu A, mutu B, dan mutu C.
Klasifikasi mutu kayu merupakan
penggolongan kayu secara visual terkait
dengan kualitas muka kayu, seperti: cacat,
pola serat, dan kelurusan batang, serta
kadar air.
Klasifikasi
Berikut cacat
maksimum untuk
setiap kelas mutu
kayu pada Tabel 5
disamping ini:
Klasifikasi
Menurut Dumanauw (1982) kayu merupakan bahan
mentah yang didapatkan dari kekayaan alam.
Kayu dikatagorikan atau diklasifikasikan ke dalam
dua jenis yaitu, kayu keras (hard wood) dan kayu
lunak (soft wood). Keduanya termasuk dalam divisi
spermatophyta yang berarti tumbuhan berbiji.
Kayu lunak memiliki daun yang menyerupai jarum,
sedangkan kayu keras memiliki daun yang lebih
lebar.
Untuk ciri ciri daun lebar dan daun jarum adalah
sebaga berikut :
Jenis Kayu
1. Ciri-ciri jenis pohon daun lebar
sebagai berikut :
a. Umumnya bentuk daun lebar
b. Tajuk besar dan membundar
c. Terjadi guguran daun
d. Pertumbuhan lambat/lama
e. Umumnya batang tidak lurus dan
berbonggol
f. Umumnya memiliki kayu yang
lebih keras.
Jenis Kayu
• Ciri-ciri jenis pohon daun jarum sebagai
berikut :
a. Umumnya bentuk daun seperti jarum
b. Tajuk berbentuk kerucut
c. Umunya tidak menggugurkan daun
kecuali beberapa jenis pohon saja
d. Pertumbuhan sangat cepat dan lurus ke
atas
e. Umumnya memiliki kayu lunak dan
ringan
Dalam sebuah bangunan pasti ada bagian yang dinamakan
sistem
struktur, di mana sistem tersebut menjadi suatu penahan
beban yang ada pada
bangunan. Dari dulu hingga sekarang kayu adalah suatu
alternatif yang
digunakan sebagai sistem struktur. Sebagai bahan struktur
kayu mempunyai
berbagai kekuatan berdasarkan gaya yang bekerja, yaitu
sebagai berikut :
FUNGSI KAYU
1. Menahan tarikan
2. Menahan tekanan (desak)
3. Menahan lenturan
4. Menahan geser
FUNGSI KAYU
Tingkat ketahanan jenis kayu dikelompokkan dalam
lima kelas awet yaitu:
sangat tahan (kelas I), tahan (kelas II),
sedang (kelas III), tidak tahan (kelas IV)
dan sangat tidak tahan (kelas V) terhadap serangan
jamur, rayap dan bubuk kayu kering
Keawetan kayu merupakan daya
tahan yang dimiliki suatu jenis
kayu terhadap berbagai faktor
yang merusak kayu, seperti
jamur, rayap, bubuk kayu kering,
dsb.
Tingkat keawetan kayu dapat dilihat dari
beberapa pengukuran, diantaranya:
1. Kayu berada di tanah lembab.
2. Kayu berada di tempat yang tidak
terlindung, namun air tidak dapat masuk
ke dalam tempat penyimpanan.
3. Kayu berada di tempat yang terlindung.
4. Kayu berada di tempat yang terlindung
dan dipelihara, serta daya tahan kayu
terhadap rayap dan serangga diamati.
5. Kayu dimakan oleh rayap.
6. Kayu dimakan oleh serangga lain seperti
kumbang.
Jenis
-
jenis
Kayu
(berdasarkan
keawetannya)
Kayu Jati, Sonokeling,
Ulin, dll
KELAS II
KELAS I
KELAS
IV
KELAS
V
KELAS
III
Kayu Balsa, Kenanga,
Bangkali
Kayu Jeunjing,
Benuang, Sengon
Kayu Pinus, Meranti
Merah, Sungkai
Kayu Bungur, Akasia,
Rasamala
TABEL SIFAT
KEAWETAN KAYU
Daya tahan terhadap
pengaruh perusakan
rayap, serangga dan
binatang lainnya, serta
daya tahan terhadap
pengaruh cuaca, dsb.
Berikut disajikan kelas
awet kayu pada Tabel 4
dibawah ini:
Kayu Jati, Sonokeling, Ulin,
dll
I
V
IV
III
II
Kayu Bungur, Akasia,
Rasamala
Kayu Pinus, Meranti Merah,
Sungkai
Kayu Jeunjing, Benuang,
Sengon
Kayu Balsa, Kenanga,
Bangkali
Adanya tingkat/kelas keawetan kayu dapat membuat kita
menghindari penggunaan kayu kelas III – V sebagai mebel luar
ruangan.
Selain itu, kita dapat memberikan perlakuan khusus jika kayu
kelas III – V digunakan untuk memenuhi kebutuhan dengan
kayu kelas I – II.
Salah satu perlakuan khusus yang dimaksud, yaitu pengawetan
kayu menggunakan obat pengawet.
1. Mudah didapatkan
2. Memiliki sisi estetika
3. Mudah diolah
4. Tingkat elastisitas tinggi
5. Mudah diganti dengan singkat
6. Sebagai isolator yang baik
7. Proses yang cepat
8. Dapat meredam bunyi
9. Berkekuatan tinggi dengan berat jenis rendah.
10. Tahan terhadap pengaruh kimia dan listrik.
11. Relatif mudah dikerjakan dan diganti
12. Mudah didapatkan dan relatif murah.
13. Pengaruh temperatur terhadap perubahan bentuk dapat
diabaikan.
14. Pada kayu kering memiliki daya hantar panas dan listrik yang
rendah, sehingga baik untuk partisi.
15. Memiliki sisi keindahan yang khas
KELEBIHAN
KAYU
1. Mudah terbakar
2. Mudah lapuk
3. Kadar air tinggi
4. Kuat tekan rendah
5. Ukuran yang terbatas
6. Biaya perawatan yang mahal
7. Motif yang cacat
8. Adanya sifat-sifat kayu yang kurang homogen
(ketidakseragaman),
cacat kayu (mata kayu, retak, dll).
9. Beberapa jenis kayu kurang awet.
10. Kekuatan sangat dipengaruhi oleh jenis kayu, mutu, kelem
dan
pengaruh waktu pembebanan.
11. Keterbatasan ukuran khususnya untuk memenuhi kebutu
struktur
KEKURANGAN
KAYU
CARA
PENGAWETAN KAYU
1. Pemulasan dan Penyemprotan
2. Rendaman
3. Tekanan dan Vakum (Cara Modern)
Cara pengawetan yang paling sederhana dan menghasilkan
pengawetan yang kurang baik karena van pengawet yang masuk dan
diam pada kayu hanya sedikit serta van pengawet mudah luntur.
Dianjurkan hanya dipakai sementara, serangan perusak kayu tidak
ganas dan untuk pengawetan kayu yang sudah terpasang.
Contohnya memberi lapisan cat pada kayu.
PEMULASAN
PENYEMPROTAN
RENDAMAN
Kayu direndam dalam bak larutan bahan pengawet yang telah
ditentukan kepekatannya selama beberapa hari. Kayu harus
terendam semua.
Ada tiga cara pengawetan dengan rendaman, yaitu : rendaman
dingin, rendaman panas dan rendaman panas-dingin. Bahan
pengawet yang digunakan berupa garam.
Kerugian pengawetan kayu dengan cara rendaman adalah:
• Waktunya lama terutama rendaman dingin,
• Peralatannya mudah kena karat,
• Pada proses rendaman panas kayu dapat terbakar dan kayu
basah sulit diawetkan dengan cara ini.
Keuntungannya : penetrasi dan retensi bahan pengawet tinggi
sekali, waktunya singkat dan dapat mengawetkan kayu basah
atau kering.
Kerugiannya adalah : biayanya mahal, perlu ketelitian tinggi
dan hanya digunakan untuk perusahaan komersiil.
Menurut cara kerjanya, proses ini dibagi menjadi :
1. Proses sel penuh, dimana pada proses ini bahan pengawet
mengisi seluruh lumen sel kayu. Metode sel penuh ada 2
cara yaitu metode bethel dan Bernett.
2. Proses sel kosong, yaitu bahan pengawet hanya mengisi
ruang antar sel kayu. Ada dua cara yaitu cara Rueping,
menggunakan tekanan awal 4 atmosphere dinaikkan
sampai dengan 8 atm. Cara kedua yaitu cara Lawry
menggunakan tekanan awal 7 atm.
TEKANAN DAN VAKUM
Thank you for your attention!!
Success for your study~

More Related Content

Similar to KAYU: Klasifikasi Mutu dan Keawetan

KARAKTERISTIK DAN SIFAT-SIFAT KAYU
KARAKTERISTIK DAN SIFAT-SIFAT KAYUKARAKTERISTIK DAN SIFAT-SIFAT KAYU
KARAKTERISTIK DAN SIFAT-SIFAT KAYUCintaPadostahiMuliaS
 
Kbb_UII_Arsi 14_ a kiki cs_kayu_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a kiki cs_kayu_okkyKbb_UII_Arsi 14_ a kiki cs_kayu_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a kiki cs_kayu_okkyKiki Zakiyah
 
KARAKTERISTIK DAN SIFAT KAYU - KONSTRUKSI BANGUNAN
KARAKTERISTIK DAN SIFAT KAYU - KONSTRUKSI BANGUNANKARAKTERISTIK DAN SIFAT KAYU - KONSTRUKSI BANGUNAN
KARAKTERISTIK DAN SIFAT KAYU - KONSTRUKSI BANGUNANCintaPadostahiMuliaS
 
pertemuan 1 Pendahuluan2.pptx
pertemuan 1 Pendahuluan2.pptxpertemuan 1 Pendahuluan2.pptx
pertemuan 1 Pendahuluan2.pptxdarmadi ir,mm
 
KELOMPOK 1 Kayu revisi.pptx
KELOMPOK 1 Kayu revisi.pptxKELOMPOK 1 Kayu revisi.pptx
KELOMPOK 1 Kayu revisi.pptxalfiqih
 
BAGIAN-BAGIAN KAYU
BAGIAN-BAGIAN KAYUBAGIAN-BAGIAN KAYU
BAGIAN-BAGIAN KAYUMOSES HADUN
 
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptxPPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptxG7CORNELIA
 
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptxPPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptxG7CORNELIA
 
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptxPPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptxG7CORNELIA
 
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptxPPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptxG7CORNELIA
 
Kbb_UII_Arsi 14_ a_kiki cs_kayu-lengkap_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a_kiki cs_kayu-lengkap_okkyKbb_UII_Arsi 14_ a_kiki cs_kayu-lengkap_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a_kiki cs_kayu-lengkap_okkyKiki Zakiyah
 
RPP SMK Konstruksi Bangunan Kelas X
RPP SMK Konstruksi Bangunan Kelas XRPP SMK Konstruksi Bangunan Kelas X
RPP SMK Konstruksi Bangunan Kelas XDiva Pendidikan
 
Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia )
Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia ) Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia )
Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia ) Athif Muhammad
 

Similar to KAYU: Klasifikasi Mutu dan Keawetan (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
KARAKTERISTIK DAN SIFAT-SIFAT KAYU
KARAKTERISTIK DAN SIFAT-SIFAT KAYUKARAKTERISTIK DAN SIFAT-SIFAT KAYU
KARAKTERISTIK DAN SIFAT-SIFAT KAYU
 
Kayu
KayuKayu
Kayu
 
RBT1044 KAYU.pptx
RBT1044 KAYU.pptxRBT1044 KAYU.pptx
RBT1044 KAYU.pptx
 
Konstruksi kayu
Konstruksi kayuKonstruksi kayu
Konstruksi kayu
 
Kbb_UII_Arsi 14_ a kiki cs_kayu_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a kiki cs_kayu_okkyKbb_UII_Arsi 14_ a kiki cs_kayu_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a kiki cs_kayu_okky
 
KARAKTERISTIK DAN SIFAT KAYU - KONSTRUKSI BANGUNAN
KARAKTERISTIK DAN SIFAT KAYU - KONSTRUKSI BANGUNANKARAKTERISTIK DAN SIFAT KAYU - KONSTRUKSI BANGUNAN
KARAKTERISTIK DAN SIFAT KAYU - KONSTRUKSI BANGUNAN
 
pertemuan 1 Pendahuluan2.pptx
pertemuan 1 Pendahuluan2.pptxpertemuan 1 Pendahuluan2.pptx
pertemuan 1 Pendahuluan2.pptx
 
KELOMPOK 1 Kayu revisi.pptx
KELOMPOK 1 Kayu revisi.pptxKELOMPOK 1 Kayu revisi.pptx
KELOMPOK 1 Kayu revisi.pptx
 
Bahan bangunan
Bahan bangunanBahan bangunan
Bahan bangunan
 
Kayu
KayuKayu
Kayu
 
BAGIAN-BAGIAN KAYU
BAGIAN-BAGIAN KAYUBAGIAN-BAGIAN KAYU
BAGIAN-BAGIAN KAYU
 
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptxPPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
 
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptxPPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
 
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptxPPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
 
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptxPPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
 
Kbb_UII_Arsi 14_ a_kiki cs_kayu-lengkap_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a_kiki cs_kayu-lengkap_okkyKbb_UII_Arsi 14_ a_kiki cs_kayu-lengkap_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a_kiki cs_kayu-lengkap_okky
 
Teknologi bahan 1
Teknologi bahan 1Teknologi bahan 1
Teknologi bahan 1
 
RPP SMK Konstruksi Bangunan Kelas X
RPP SMK Konstruksi Bangunan Kelas XRPP SMK Konstruksi Bangunan Kelas X
RPP SMK Konstruksi Bangunan Kelas X
 
Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia )
Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia ) Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia )
Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia )
 

More from AgilHandayani2

10. Pemilihan bahan, pengukuran dan pemotongan kayu.pdf
10. Pemilihan bahan, pengukuran dan pemotongan kayu.pdf10. Pemilihan bahan, pengukuran dan pemotongan kayu.pdf
10. Pemilihan bahan, pengukuran dan pemotongan kayu.pdfAgilHandayani2
 
14. Pekerjaan Finishing.pdf
14. Pekerjaan Finishing.pdf14. Pekerjaan Finishing.pdf
14. Pekerjaan Finishing.pdfAgilHandayani2
 
5. Peralatan Kerja Kayu.pdf
5. Peralatan Kerja Kayu.pdf5. Peralatan Kerja Kayu.pdf
5. Peralatan Kerja Kayu.pdfAgilHandayani2
 
7. Dasar Kerja Kayu.pdf
7. Dasar Kerja Kayu.pdf7. Dasar Kerja Kayu.pdf
7. Dasar Kerja Kayu.pdfAgilHandayani2
 
6. Wood Furniture Project.pdf
6. Wood Furniture Project.pdf6. Wood Furniture Project.pdf
6. Wood Furniture Project.pdfAgilHandayani2
 
3. Jenis alat penyambung kayu.pdf
3. Jenis alat penyambung kayu.pdf3. Jenis alat penyambung kayu.pdf
3. Jenis alat penyambung kayu.pdfAgilHandayani2
 

More from AgilHandayani2 (6)

10. Pemilihan bahan, pengukuran dan pemotongan kayu.pdf
10. Pemilihan bahan, pengukuran dan pemotongan kayu.pdf10. Pemilihan bahan, pengukuran dan pemotongan kayu.pdf
10. Pemilihan bahan, pengukuran dan pemotongan kayu.pdf
 
14. Pekerjaan Finishing.pdf
14. Pekerjaan Finishing.pdf14. Pekerjaan Finishing.pdf
14. Pekerjaan Finishing.pdf
 
5. Peralatan Kerja Kayu.pdf
5. Peralatan Kerja Kayu.pdf5. Peralatan Kerja Kayu.pdf
5. Peralatan Kerja Kayu.pdf
 
7. Dasar Kerja Kayu.pdf
7. Dasar Kerja Kayu.pdf7. Dasar Kerja Kayu.pdf
7. Dasar Kerja Kayu.pdf
 
6. Wood Furniture Project.pdf
6. Wood Furniture Project.pdf6. Wood Furniture Project.pdf
6. Wood Furniture Project.pdf
 
3. Jenis alat penyambung kayu.pdf
3. Jenis alat penyambung kayu.pdf3. Jenis alat penyambung kayu.pdf
3. Jenis alat penyambung kayu.pdf
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 

KAYU: Klasifikasi Mutu dan Keawetan

  • 2. Cara Pengawetan Kayu 03 Jenis- jenis Kayu dan Mutu Kayu 01 Kelebihan dan Kekurangan kayu 02
  • 3. Menurut Ariestadi, terdapat 3 macam mutu kayu dalam perdagangan, yaitu: mutu A, mutu B, dan mutu C. Klasifikasi mutu kayu merupakan penggolongan kayu secara visual terkait dengan kualitas muka kayu, seperti: cacat, pola serat, dan kelurusan batang, serta kadar air. Klasifikasi
  • 4. Berikut cacat maksimum untuk setiap kelas mutu kayu pada Tabel 5 disamping ini: Klasifikasi
  • 5. Menurut Dumanauw (1982) kayu merupakan bahan mentah yang didapatkan dari kekayaan alam. Kayu dikatagorikan atau diklasifikasikan ke dalam dua jenis yaitu, kayu keras (hard wood) dan kayu lunak (soft wood). Keduanya termasuk dalam divisi spermatophyta yang berarti tumbuhan berbiji. Kayu lunak memiliki daun yang menyerupai jarum, sedangkan kayu keras memiliki daun yang lebih lebar. Untuk ciri ciri daun lebar dan daun jarum adalah sebaga berikut : Jenis Kayu
  • 6. 1. Ciri-ciri jenis pohon daun lebar sebagai berikut : a. Umumnya bentuk daun lebar b. Tajuk besar dan membundar c. Terjadi guguran daun d. Pertumbuhan lambat/lama e. Umumnya batang tidak lurus dan berbonggol f. Umumnya memiliki kayu yang lebih keras. Jenis Kayu • Ciri-ciri jenis pohon daun jarum sebagai berikut : a. Umumnya bentuk daun seperti jarum b. Tajuk berbentuk kerucut c. Umunya tidak menggugurkan daun kecuali beberapa jenis pohon saja d. Pertumbuhan sangat cepat dan lurus ke atas e. Umumnya memiliki kayu lunak dan ringan
  • 7. Dalam sebuah bangunan pasti ada bagian yang dinamakan sistem struktur, di mana sistem tersebut menjadi suatu penahan beban yang ada pada bangunan. Dari dulu hingga sekarang kayu adalah suatu alternatif yang digunakan sebagai sistem struktur. Sebagai bahan struktur kayu mempunyai berbagai kekuatan berdasarkan gaya yang bekerja, yaitu sebagai berikut : FUNGSI KAYU 1. Menahan tarikan 2. Menahan tekanan (desak) 3. Menahan lenturan 4. Menahan geser
  • 9. Tingkat ketahanan jenis kayu dikelompokkan dalam lima kelas awet yaitu: sangat tahan (kelas I), tahan (kelas II), sedang (kelas III), tidak tahan (kelas IV) dan sangat tidak tahan (kelas V) terhadap serangan jamur, rayap dan bubuk kayu kering
  • 10. Keawetan kayu merupakan daya tahan yang dimiliki suatu jenis kayu terhadap berbagai faktor yang merusak kayu, seperti jamur, rayap, bubuk kayu kering, dsb. Tingkat keawetan kayu dapat dilihat dari beberapa pengukuran, diantaranya: 1. Kayu berada di tanah lembab. 2. Kayu berada di tempat yang tidak terlindung, namun air tidak dapat masuk ke dalam tempat penyimpanan. 3. Kayu berada di tempat yang terlindung. 4. Kayu berada di tempat yang terlindung dan dipelihara, serta daya tahan kayu terhadap rayap dan serangga diamati. 5. Kayu dimakan oleh rayap. 6. Kayu dimakan oleh serangga lain seperti kumbang.
  • 11. Jenis - jenis Kayu (berdasarkan keawetannya) Kayu Jati, Sonokeling, Ulin, dll KELAS II KELAS I KELAS IV KELAS V KELAS III Kayu Balsa, Kenanga, Bangkali Kayu Jeunjing, Benuang, Sengon Kayu Pinus, Meranti Merah, Sungkai Kayu Bungur, Akasia, Rasamala
  • 12. TABEL SIFAT KEAWETAN KAYU Daya tahan terhadap pengaruh perusakan rayap, serangga dan binatang lainnya, serta daya tahan terhadap pengaruh cuaca, dsb. Berikut disajikan kelas awet kayu pada Tabel 4 dibawah ini:
  • 13. Kayu Jati, Sonokeling, Ulin, dll I V IV III II Kayu Bungur, Akasia, Rasamala Kayu Pinus, Meranti Merah, Sungkai Kayu Jeunjing, Benuang, Sengon Kayu Balsa, Kenanga, Bangkali
  • 14. Adanya tingkat/kelas keawetan kayu dapat membuat kita menghindari penggunaan kayu kelas III – V sebagai mebel luar ruangan. Selain itu, kita dapat memberikan perlakuan khusus jika kayu kelas III – V digunakan untuk memenuhi kebutuhan dengan kayu kelas I – II. Salah satu perlakuan khusus yang dimaksud, yaitu pengawetan kayu menggunakan obat pengawet.
  • 15. 1. Mudah didapatkan 2. Memiliki sisi estetika 3. Mudah diolah 4. Tingkat elastisitas tinggi 5. Mudah diganti dengan singkat 6. Sebagai isolator yang baik 7. Proses yang cepat 8. Dapat meredam bunyi 9. Berkekuatan tinggi dengan berat jenis rendah. 10. Tahan terhadap pengaruh kimia dan listrik. 11. Relatif mudah dikerjakan dan diganti 12. Mudah didapatkan dan relatif murah. 13. Pengaruh temperatur terhadap perubahan bentuk dapat diabaikan. 14. Pada kayu kering memiliki daya hantar panas dan listrik yang rendah, sehingga baik untuk partisi. 15. Memiliki sisi keindahan yang khas KELEBIHAN KAYU
  • 16. 1. Mudah terbakar 2. Mudah lapuk 3. Kadar air tinggi 4. Kuat tekan rendah 5. Ukuran yang terbatas 6. Biaya perawatan yang mahal 7. Motif yang cacat 8. Adanya sifat-sifat kayu yang kurang homogen (ketidakseragaman), cacat kayu (mata kayu, retak, dll). 9. Beberapa jenis kayu kurang awet. 10. Kekuatan sangat dipengaruhi oleh jenis kayu, mutu, kelem dan pengaruh waktu pembebanan. 11. Keterbatasan ukuran khususnya untuk memenuhi kebutu struktur KEKURANGAN KAYU
  • 17. CARA PENGAWETAN KAYU 1. Pemulasan dan Penyemprotan 2. Rendaman 3. Tekanan dan Vakum (Cara Modern)
  • 18. Cara pengawetan yang paling sederhana dan menghasilkan pengawetan yang kurang baik karena van pengawet yang masuk dan diam pada kayu hanya sedikit serta van pengawet mudah luntur. Dianjurkan hanya dipakai sementara, serangan perusak kayu tidak ganas dan untuk pengawetan kayu yang sudah terpasang. Contohnya memberi lapisan cat pada kayu. PEMULASAN PENYEMPROTAN
  • 19. RENDAMAN Kayu direndam dalam bak larutan bahan pengawet yang telah ditentukan kepekatannya selama beberapa hari. Kayu harus terendam semua. Ada tiga cara pengawetan dengan rendaman, yaitu : rendaman dingin, rendaman panas dan rendaman panas-dingin. Bahan pengawet yang digunakan berupa garam. Kerugian pengawetan kayu dengan cara rendaman adalah: • Waktunya lama terutama rendaman dingin, • Peralatannya mudah kena karat, • Pada proses rendaman panas kayu dapat terbakar dan kayu basah sulit diawetkan dengan cara ini.
  • 20. Keuntungannya : penetrasi dan retensi bahan pengawet tinggi sekali, waktunya singkat dan dapat mengawetkan kayu basah atau kering. Kerugiannya adalah : biayanya mahal, perlu ketelitian tinggi dan hanya digunakan untuk perusahaan komersiil. Menurut cara kerjanya, proses ini dibagi menjadi : 1. Proses sel penuh, dimana pada proses ini bahan pengawet mengisi seluruh lumen sel kayu. Metode sel penuh ada 2 cara yaitu metode bethel dan Bernett. 2. Proses sel kosong, yaitu bahan pengawet hanya mengisi ruang antar sel kayu. Ada dua cara yaitu cara Rueping, menggunakan tekanan awal 4 atmosphere dinaikkan sampai dengan 8 atm. Cara kedua yaitu cara Lawry menggunakan tekanan awal 7 atm. TEKANAN DAN VAKUM
  • 21. Thank you for your attention!! Success for your study~