SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
memberikan kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan
presentasi tentang SUKU DANI ini dengan tepat waktunya
kami menyadari bahwa dalam penyusunan presentasi ini
terdapat banyak kekurangan oleh karena itu dengan penuh
kerendahan hati , kami berharap bahwa ibu guru berkenan untuk
memberikan kritik dan sarannya . Semoga ini dapat bermanfaat
bagi kita semua
Akhir kata kami ucapkan terimakasih
Selayang Pandang Suku Dani
Suku Dani adalah sebuah suku yang mendiami satu wilayah di
Lembah Baliem yang dikenal sejak ratusan tahun lalu sebagai
petani yang terampil dan telah menggunakan alat/perkakas yang
pada awal mula ditemukan diketahui telah mengenal teknologi
penggunaan kapak batu, pisau yang dibuat dari tulang
binatang, bambu dan juga tombak yang dibuat menggunakan kayu
galian yang terkenal sangat kuat dan berat. Suku Dani masih
banyak mengenakan ''koteka'' (penutup kemaluan pria) yang
terbuat dari kunden/labu kuning dan para wanita menggunakan
pakaian wah berasal dari rumput/serat dan tinggal di “honaihonai” (gubuk yang beratapkan jerami/ilalang). Upacara-upacara
besar dan keagamaan, perang suku masih dilaksanakan (walaupun
tidak sebesar sebelumnya).
Suku Dani Ditemukan
Suku Dani Papua pertama kali diketahui di Lembah Baliem diperkirakan sekitar
ratusan tahun yang lalu. Banyak eksplorasi di dataran tinggi pedalaman Papua
yang dilakukan. Salah satu diantaranya yang pertama adalah Ekspedisi Lorentz
pada tahun 1909-1910 (Belanda), tetapi mereka tidak beroperasi di Lembah
Baliem.
Kemudian penyidik asal Amerika Serikat yang bernama Richard Archold anggota
timnya adalah orang pertama yang mengadakan kontak dengan penduduk asli
yang belum pernah mengadakan kontak dengan negara lain sebelumnya. Ini
terjadi pada tahun 1935. kemudian juga telah diketahui bahwa penduduk Suku
Dani adalah para petani yang terampil dengan menggunakan kapak batu, alat
pengikis, pisau yang terbuat dari tulang binatang, bambu atau tombak kayu dan
tongkat galian. Pengaruh Eropa dibawa ke para misionaris yang membangun
pusat Misi Protestan di Hetegima sekitar tahun 1955. Kemudian setelah bangsa
Belanda mendirikan kota Wamena maka agama Katholik mulai berdatangan.
Bahasa Suku Dani
Bahasa Dani terdiri dari 3 sub keluarga
bahasa, yaitu:
-Sub keluarga Wano di Bokondini
-Sub keluarga Dani Pusat yang terdri atas logat
Dani Barat dan logat lembah Besar Dugawa.
-Sub keluarga Nggalik & ndash
Bahasa suku Dani termasuk keluarga bahasa Melansia dan bahasa
Papua tengah (secara umum).
Klimatologis
Suku Dani menempati daerah yang beriklim tropis basah karena dipengaruhi
oleh letak ketinggian dari permukaan laut, temperatur udara bervariasi antara
80-200 derajat Celcius, suhu rata-rata 17,50 derajat Celcius dengan hari hujan
152,42 hari pertahun, tingkat kelembaban diatas 80 %, angin berhembus
sepanjang tahun dengan kecepatan rata-rata tertinggi 14 knot dan terendah 2,5
knot.
Kepercayaan
Dasar religi masyarakat Dani adalah menghormati roh nenek
moyang dan juga diselenggarakannya upacara yang dipusatkan
pada pesta babi. Konsep kepercayaan/keagamaan yang terpenting
adalah Atou, yaitu kekuatan sakti para nenek moyang yang
diturunkan secara patrilineal (diturunkan kepada anak laki-laki).
Kekuasaan sakti ini antara lain :
kekuatan menjaga kebun
kekuatan menyembuhkan penyakit dan menolak bala
kekuatan menyuburkan tanah Untuk menghormati nenek
moyangnya, suku Dani membuat lambang nenek moyang yang
disebut Kaneka. Selain itu juga adanya Kaneka Hagasir yaitu
upacara keagamaan untuk menyejahterakan keluarga masyarakat
serta untuk mengawali dan mengakhiri perang.
Sistem Kekerabatan
Masyarakat Dani tidak mengenal konsep keluarga batih, di mana
bapak, ibu, dan anak tinggal dalam satu rumah. Mereka adalah masyarakat
komunal. Maka jika rumah dipandang sebagai suatu kesatuan fisik yang
menampung aktivitas-aktivitas pribadi para penghuninya, dalam masyarakat
Dani unit rumah tersebut adalah sili.
Sistem kekerabatan masyarakat Dani ada tiga, yaitu kelompok
kekerabatan, paroh masyarakat, dan kelompok teritorial.
Kelompok kekerabatan yang terkecil dalam masyarakat suku Dani adalah
keluarga luas. Keluarga luas ini terdiri atas tiga atau dua keluarga inti bersama –
sama menghuni suatu kompleks perumahan yang ditutup pagar (lima).
Paroh masyarakat. Struktur masyarakat Dani merupakan gabungan beberapa
ukul (klen kecil) yang disebut ukul oak (klen besar)
Kelompok teritorial. Kesatuan teritorial yang terkecil dalam masyarakat suku
bangsa Dani adalah kompleks perumahan (uma) yang dihuni untuk kelompok
keluarga luas yang patrilineal (diturunkan kepada anak laki-laki).
Pernikahan
Pernikahan orang Dani bersifat poligami diantaranya poligini.
Keluarga batih ini tinggal di satu – satuan tempat tinggal yang
disebut silimo. Sebuah desa Dani terdiri dari 3 & ndash; 4 slimo
yang dihuni 8 & ndash; 10 keluarga. Menurut mitologi suku Dani
berasal dari keuturunan sepasang suami istri yang menghuni suatu
danau di sekitar kampung Maina di Lembah Baliem Selatan.
Mereka mempunyai anak bernama Woita dan Waro. Orang Dani
dilarang menikah dengan kerabat suku Moety sehingga
perkawinannya berprinsip eksogami Moety (perkawinan Moety /
dengan orang di luar Moety).
Kesenian
Kesenian masyarakat suku Dani dapat dilihat dari cara
membangun tempat kediaman, seperti disebutkan di
atas dalam satu silimo ada beberapa bangunan, seperti :
Honai, Ebeai, dan Wamai.
Selain membangun tempat tinggal, masyarakat Dani
mempunyai seni kerajinan khas, anyaman kantong jaring
penutup kepala dan pegikat kapak. Orang Dani juga
memiliki berbagai peralatan yang terbuat dari
bata, peralatan tersebut antara lain :
Moliage, Valuk, Sege, Wim, Kurok, dan Panah sege.
Pendidikan
Sebagaimana suku – suku pedalaman
Papua, seperti halnya suku Dani, umumnya
tingkat pendidikan (formal) rendah dan
kesadaran untuk menimba ilmunya juga masih
kurang. Namun, sejak masa reformasi beberapa
belas tahun silam suku Dani sudah banyak yang
menuntut ilmu ke luar daerahnya. Salah satunya
adalah Meri Tabuni.
Politik dan Kemasyarakatan yang Bersahaja
Masyarakat Dani senantiasa hidup berdampingan dan saling tolong menolong, kehidupan
masyarakat Dani memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Masyarakat Dani memiliki kerjasama yang bersifat tetap dan selalu bergotong royong
Setiap rencana pendirian rumah selalu didahului dengan musyawarah yang dipimpin oleh seorang
penata adat atau kepala suku
Organisasi kemasyarakat pada suku Dani ditentukan berdasarkan hubungan keluarga dan keturunan
dan berdasarkan kesatuan teritorial.
Suku Dani dipimpin oleh seorang kepala suku besar yaitu disebut Ap Kain yang memimpin desa adat
watlangka, selain itu ada juga 3 kepala suku yang posisinya berada di bawah Ap Kain dan memegang
bidang sendiri & ndash; sendiri, mereka adalah : Ap. Menteg, Ap. Horeg, dan Ap Ubaik Silimo biasa
yang dihuni oleh masyatakat biasa dikepalai oleh Ap. Waregma. Dalam masyarakat Dani tidak ada
sistem pemimpin, kecuali istilah kain untuk pria yang berarti kuat, pandai dan terhormat.
Pada tingkat uma, pemimpinnya adalah laki-laki yang sudah tua, tetapi masih mampu mengatur
urusannya dalam satu halaman rumah tangga maupun kampungnya. Urusan tersebut antara lain
pemeliharaan kebun dan Bahi serta melerai pertengkaran.
Pemimpin federasi berwenang untuk memberi tanda dimulainya perang atau pesta lain.
Pertempuran dipimpin untuk para win metek. Pemimpin konfederasi biasanya pernah juga menjadi
win metek, meski bukan syarat mutlak, syarat menjadi pemimpin masyarakat Dani : Pandai
bercocok tanam, bersifat ramah dan murah hati, pandai berburu, memiliki kekuatan fisik dan
keberanian, pandai berdiplomasi, dan pandai berperang.
Perekonomian

Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi nenek moyang orang Dani tiba di Irian hasil dari
suatu proses perpindahan manusia yang sangat kuno dari daratan
Asia ke kepulauan Pasifik Barat Irian Jaya.
Kemungkinan pada waktu itu masyarakat mereka masih bersifat
praagraris yaitu baru mulai menanam tanaman dalam jumlah yang
sangat terbatas. Inovasi yang berkesinambungan dan kontak
budaya menyebabkan pola penanaman yang sangat sederhana
tadi berkembang menjadi suatu sistem perkebunan
ubijalar, seperti sekarang.
Mata Pencaharian
Mata pencaharian pokok suku bangsa Dani adalah bercocok tanam dan beternak babi. Umbi manis merupakan
jenis tanaman yang diutamakan untuk dibudidayakan, artinya mata pencaharian umumnya mereka adalah
berkebun. Tanaman-tanaman mereka yang lain adalah pisang, tebu, dan tembakau.
Kebun-kebun milik suku Dani ada tiga jenis, yaitu:
Kebun-kebun di daerah rendah dan datar yang diusahakan secara menetap
Kebun-kebun di lereng gunung
tersebut Kebun-kebun yang berada di antara dua uma
Kebun-kebun biasanya dikuasai oleh sekelompok atau beberapa kelompok kerabat. Batas-batas hak ulayat dari
tiap-tiap kerabat ini adalah sungai, gunung, atau jurang. Dalam mengerjakan kebun, masyarakat suku Dani masih
menggunakan peralatan sederhana seperti tongkat kayu berbentuk linggis dan kapak batu.
Selain berkebun, mata pencaharian suku Dani adalah beternak babi. Babi dipelihara dalam kandang yang
bernama wamai (wam = babi; ai = rumah). Kandang babi berupa bangunan berbentuk empat persegi panjang
yang bentuknya hampir sama dengan hunu. Bagian dalam kandang ini terdiri dari petak-petak yang memiliki
ketinggian sekitar 1,25 m dan ditutupi bilah-bilah papan. Bagian atas kandang berfungsi sebagai tempat
penyimpanan kayu bakar dan alat-alat berkebun.
Bagi suku Dani, babi berguna untuk:
dimakan dagingnya
darahnya dipakai dalam upacara magis
tulang-tulang dan ekornya untuk hiasan
tulang rusuknya digunakan untuk pisau pengupas ubi
sebagai alat pertukaran/barter
menciptakan perdamaian bila ada perselisihan
Suku Dani melakukan kontak dagang dengan kelompok masyarakat terdekat di sekitarnya. Barang-barang yang
diperdagangkan adalah batu untuk membuat kapak, dan hasil hutan seperti kayu, serat, kulit binatang, dan bulu
burung.
Bentuk Honai
Bentuk Honai yang bulat tersebut dirancang untuk menghindari cuaca dingin ataupun karena tiupan
angin yang kencang sehingga rumah yang sederhana ini dapat bertahan bertahun-tahun lamanya.

Atap Honai
Honai memiliki bentuk atap bulat kerucut. Bentuk atap ini berfungsi untuk melindungi seluruh
permukaan dinding agar tidak mengenai dinding ketika hujan turun.
Atap honai terbuat dari susunan lingkaran-lingkaran besar yang terbuat dari kayu buah sedang yang
dibakar di tanah dan diikat menjadi satu di bagian atas sehingga membentuk dome. Empat pohon
muda juga diikat di tingkat paling atas dan vertikal membentuk persegi kecil untuk perapian.
Penutup atap terbuat dari jerami yang diikat di luar kubah. Lapisan jerami yang tebal membentuk
atap dome, bertujuan menghangatan ruangan di malam hari. Jerami cocok digunakan untuk daerah
yang beriklim dingin. Karena jerami ringan dan lentur memudahkan suku Dani membuat atap serta
jerami mampu menyerap goncangan gempa, sehingga apabila terjadi gempa sangat kecil
kemungkinan rumah Honai akan roboh.
Dinding & Bukaan
Honai mempunyai pintu kecil dan jendela-jendela yang kecil. Jendela-jendela ini
berfungsi memancarkan sinar ke dalam ruangan tertutup itu. Ada pula Honai
yang tidak memiliki jendela, Honai tanpa jendela pada umumnya dipergunakan
untuk kaum ibu/perempuan.
Jika Anda masuk ke dalam honai ini, maka di dalam cukup dingin dan gelap
karena tidak terdapat jendela dan hanya ada satu pintu. Pintunya begitu
pendek sehingga harus menunduk jika akan masuk ke rumah Honai. Di malam
hari menggunakan penerangan kayu bakar di dalam Honai dengan menggali
tanah di dalamnya sebagai tungku, selain menerangi bara api juga bermanfaat
untuk menghangatkan tubuh. Jika tidur, mereka tidak menggunakan dipan atau
kasur, mereka beralas rerumputan kering yang dibawa dari kebun atau ladang.
Umumnya mereka mengganti jika sudah terlalu lama karena banyak terdapat
kutu babi.
Ketinggian
Rumah Honai mempunyai tinggi 2,5-5 meter dengan diameter 4-6 meter.
Rumah Honai ditinggali oleh 5-10 orang dan rumah ini biasanya dibagi menjadi
3 bangunan terpisah. Satu bangunan digunakan untuk tempat beristirahat
(tidur). Bangunan kedua untuk tempat makan bersama dimana biasanya
mereka makan beramai-ramai dan bangunan ketiga untuk kandang ternak
terutama babi. Rumah Honai juga biasanya terbagi menjadi 2 tingkat. Lantai
dasar dan lantai satu di hubungkan dengan tangga yang terbuat dari
bambu/kayu. Biasanya pria tidur melingkar di lantai dasar , dengan kepala di
tengah dan kaki di pinggir luarnya, demikian juga cara tidur para wanita di
lantai satu. Dalam peraturan adat Honai, pria dan wanita (termasuk anak-anak)
tidak boleh tidur disatu tempat secara bersamaan hukumnya tabu.
Fungsi Honai
Rumah Honai mempunyai fungsi antara lain:
Sebagai tempat tinggal
Tempat menyimpan alat-alat perang
Tempat mendidik dan menasehati anak-anak lelaki agar bisa menjadi orang berguna di
masa depan
Tempat untuk merencanakan atau mengatur strategi perang agar dapat berhasil dalam
pertempuran atau perang
Tempat menyimpan alat-alat atau simbol dari adat orang Dani yang sudah ditekuni sejak
dulu
Filosofi Honai
Filosofi bangunan Honai yang bentuknya bulat melingkar adalah :
Dengan kesatuan dan persatuan yang paling tinggi kita mempertahankan budaya yang
telah diperthankan oleh nene moyang kita dari dulu hingga saat ini.
Dengan tinggal dalam satu honai maka kita sehati, sepikiran dan satu tujuan dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan.
Honai merupakan simbol dari kepribadian.
Bahan Pembuat
Kebiasaaan dari suku atau orang Dani dan Yali dalam membangun Honai yaitu
mereka mencari kayu yang memang kuat dan dapat bertahan dalam waktu
yang lama atau bertahun-tahun bahkan sampai ratusan tahun. Bahan yang
digunakan sebagai berikut:
Kayu besi (oopihr) digunakan sebagai tiang penyangga bagian tengah Rumah
Honai
Kayu buah besar
Kayu batu yang paling besar
Kayu buah sedang
Jagat (mbore/pinde)
Tali
Alang-alang
Papan yang dikupas
Papan alas dll.
Adat Menghormati Nenek Moyang
Untuk menghormati nenek moyangnya, Suku Dani membuat lambang nenek moyang yang
disebut Kaneka. Selain itu, juga adanya Kaneka Hagasir yaitu upacara keagamaan untuk
mensejahterakan keluarga masyarakat serta untuk mengawali dan mengakhiri perang.

Tradisi Potong Jari
Banyak cara menunjukkan kesedihan dan rasa duka cita ditinggalkan anggota keluarga
yang meninggal dunia. Butuh waktu lama untuk mengembalikan kembali perasaan sakit
akibat kehilangan. Namun berbeda dengan Suku Dani, mereka melambangkan kesedihan
lantaran kehilangan salah satu anggota keluarga yang meninggal. Tidak hanya dengan
menangis, tetapi memotong jari. Bila ada anggota keluarga atau kerabat dekat yang
meninggal dunia seperti suami, istri, ayah, ibu, anak dan adik, Suku Dani diwajibkan
memotong jari mereka. Mereka beranggapan bahwa memotong jari adalah symbol dari
sakit dan pedihnya seseorang yang kehilangan anggota keluarganya. Pemotongan jari juga
dapat diartikan sebagai upaya untuk mencegah ‘terulang kembali’ malapetaka yangg telah
merenggut nyawa seseorang di dalam keluarga yg berduka.
Mengapa Jari yang Dipotong?
Bagi Suku Dani, jari bisa diartikan sebagai simbol kerukunan, kesatuan dan kekuatan dalam diri manusia maupun
sebuah keluarga, walaupun dalam penamaan jari yang ada di tangan manusia hanya menyebutkan satu
perwakilan keluarga, yaitu ibu jari. Akan tetapi jika dicermati perbedaan setiap bentuk dan panjang jari memiliki
sebuah kesatuan dan kekuatan kebersamaan untuk meringankan semua beban pekerjaan manusia. Jari saling
bekerjasama membangun sebuah kekuatan sehingga tangan kita bisa berfungsi dengan sempurna. Kehilangan
salah satu ruasnya saja, bisa mengakibatkan tidak maksimalnya tangan kita bekerja. Jadi jika salah satu bagiannya
menghilang, maka hilanglah komponen kebersamaan dan berkuranglah kekuatan.
Alasan lainnya adalah “Wene opakima dapulik welaikarek mekehasik” atau pedoman dasar hidup bersama dalam
satu keluarga, satu marga, satu honai (rumah), satu suku, satu leluhur, satu bahasa, satu sejarah/asal-muasal, dan
sebagainya. Kebersamaan sangatlah penting bagi masyarakat pegunungan tengah Papua. Kesedihan mendalam
dan luka hati orang yang ditinggal mati anggota keluarga, baru akan sembuh jika luka di jari sudah sembuh dan
tidak terasa sakit lagi. Mungkin karena itulah masyarakat pegunungan papua memotong jari saat ada keluarga
yang meninggal dunia.
Tradisi potong jari di Papua sendiri dilakukan dengan berbagai banyak cara, mulai dari menggunakan benda tajam
seperti pisau, kapak, atau parang. Ada juga yang melakukannya dengan menggigit ruas jarinya hingga
putus, mengikatnya dengan seutas tali sehingga aliran darahnya terhenti dan ruas jari menjadi mati kemudian
baru dilakukan pemotongan jari. Selain tradisi pemotongan jari, di Papua juga ada tradisi yang dilakukan dalam
upacara berkabung. Tradisi tersebut adalah tradisi mandi lumpur. Mandi lumpur dilakukan oleh anggota atau
kelompok dalam jangka waktu tertentu. Mandi lumpur mempunyai arti bahwa setiap orang yang meninggal dunia
telah kembali ke alam. Manusia berawal dari tanah dan kembali ke tanah. Beberapa sumber ada yang
mengatakan Tradisi potong jari pada saat ini sudah hampir ditinggalkan. Jarang orang yang melakukannya
belakangan ini karena adanya pengaruh agama yang mulai berkembang di sekitar daerah pegunungan tengah
Papua. Namun kita masih bisa menemukan banyak sisa lelaki dan wanita tua dengan jari yang telah terpotong
karena tradisi ini.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaSEJARAH UNY
 
B. SUBSTANSI HAK DAN KEWAJIBAN ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA.pptx
B. SUBSTANSI HAK DAN KEWAJIBAN ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA.pptxB. SUBSTANSI HAK DAN KEWAJIBAN ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA.pptx
B. SUBSTANSI HAK DAN KEWAJIBAN ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA.pptxguruppkn11
 
PKN SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptx
PKN SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptxPKN SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptx
PKN SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptxgusmelpatopang
 
Sejarah lahirnya pancasila
Sejarah lahirnya pancasilaSejarah lahirnya pancasila
Sejarah lahirnya pancasilaFadila Maharani
 
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar NegaraBAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar NegaraRisdiana Hidayat
 
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi BangsaPerjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi BangsaDavid Adi Nugroho
 
Krisis Multidimensional
Krisis MultidimensionalKrisis Multidimensional
Krisis MultidimensionalNabilla Aulia
 
Dinamika Pelanggaran Hukum
Dinamika Pelanggaran HukumDinamika Pelanggaran Hukum
Dinamika Pelanggaran HukumMuhamad Yogi
 
Tugas uud 1945 pasal 28 a
Tugas  uud 1945 pasal 28 aTugas  uud 1945 pasal 28 a
Tugas uud 1945 pasal 28 apycnat
 
Bhinneka Tunggal Ika.ppt
Bhinneka Tunggal Ika.pptBhinneka Tunggal Ika.ppt
Bhinneka Tunggal Ika.pptSeptiaRini14
 
Makalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinMakalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinWarnet Raha
 
Tabel Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYAN
Tabel Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYANTabel Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYAN
Tabel Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYANIlham Iman
 
Kelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesia
Kelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesiaKelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesia
Kelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesiaapotek agam farma
 
Konferensi meja bundar
Konferensi meja bundar Konferensi meja bundar
Konferensi meja bundar Zahra_Ulla
 
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ikakeberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ikagabrielpanjaitan
 
BAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptx
BAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptxBAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptx
BAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptxChiiaaPunyaCerita
 

What's hot (20)

Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di Indonesia
 
B. SUBSTANSI HAK DAN KEWAJIBAN ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA.pptx
B. SUBSTANSI HAK DAN KEWAJIBAN ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA.pptxB. SUBSTANSI HAK DAN KEWAJIBAN ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA.pptx
B. SUBSTANSI HAK DAN KEWAJIBAN ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA.pptx
 
PKN SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptx
PKN SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptxPKN SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptx
PKN SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptx
 
Sejarah lahirnya pancasila
Sejarah lahirnya pancasilaSejarah lahirnya pancasila
Sejarah lahirnya pancasila
 
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar NegaraBAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi BangsaPerjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
 
Krisis Multidimensional
Krisis MultidimensionalKrisis Multidimensional
Krisis Multidimensional
 
Dinamika Pelanggaran Hukum
Dinamika Pelanggaran HukumDinamika Pelanggaran Hukum
Dinamika Pelanggaran Hukum
 
Tugas uud 1945 pasal 28 a
Tugas  uud 1945 pasal 28 aTugas  uud 1945 pasal 28 a
Tugas uud 1945 pasal 28 a
 
Bhinneka Tunggal Ika.ppt
Bhinneka Tunggal Ika.pptBhinneka Tunggal Ika.ppt
Bhinneka Tunggal Ika.ppt
 
Makalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinMakalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpin
 
Tabel Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYAN
Tabel Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYANTabel Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYAN
Tabel Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYAN
 
Kelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesia
Kelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesiaKelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesia
Kelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesia
 
3. perkembangan ham di dunia
3. perkembangan ham di dunia3. perkembangan ham di dunia
3. perkembangan ham di dunia
 
Konferensi meja bundar
Konferensi meja bundar Konferensi meja bundar
Konferensi meja bundar
 
Pkn bab 2 ppt
Pkn bab 2 pptPkn bab 2 ppt
Pkn bab 2 ppt
 
Lembaga sosial
Lembaga sosialLembaga sosial
Lembaga sosial
 
Budaya kerinci
Budaya kerinciBudaya kerinci
Budaya kerinci
 
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ikakeberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
 
BAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptx
BAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptxBAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptx
BAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptx
 

Similar to Pressentasi tentang suku dani

Suku dani elang_smancip
Suku dani elang_smancipSuku dani elang_smancip
Suku dani elang_smancipYadi Kustiana
 
Suku dani elang_smancip
Suku dani elang_smancipSuku dani elang_smancip
Suku dani elang_smancipMuhammad Muda
 
Suku dani elang_smancip
Suku dani elang_smancipSuku dani elang_smancip
Suku dani elang_smancipYadi Kustiana
 
Suku dani elang_smancip
Suku dani elang_smancipSuku dani elang_smancip
Suku dani elang_smancipYadi Kustiana
 
Suku dani elang_smancip
Suku dani elang_smancipSuku dani elang_smancip
Suku dani elang_smancipYadi Kustiana
 
Suku dani elang_smancip
Suku dani elang_smancipSuku dani elang_smancip
Suku dani elang_smancipYadi Kustiana
 
2020407007-Suku-Dayak.pptx
2020407007-Suku-Dayak.pptx2020407007-Suku-Dayak.pptx
2020407007-Suku-Dayak.pptxDodiSyahbana
 
328920698-Suku-Dayak.pptx
328920698-Suku-Dayak.pptx328920698-Suku-Dayak.pptx
328920698-Suku-Dayak.pptxDodiSyahbana
 
Pengenalan tentang suku mee gagian ii
Pengenalan tentang suku mee  gagian iiPengenalan tentang suku mee  gagian ii
Pengenalan tentang suku mee gagian iiPapua Makituma
 
Masyarakat Tradisional
Masyarakat TradisionalMasyarakat Tradisional
Masyarakat TradisionalOctaviana Adn
 
8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdf
8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdf8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdf
8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdfRestyMaesacahya
 
Ragam Kebudayaan di Papua SMAN 61 Jakarta Kelas XI IPS 1 Yashifa
Ragam Kebudayaan di Papua SMAN 61 Jakarta Kelas XI IPS 1 YashifaRagam Kebudayaan di Papua SMAN 61 Jakarta Kelas XI IPS 1 Yashifa
Ragam Kebudayaan di Papua SMAN 61 Jakarta Kelas XI IPS 1 YashifaUnholyGrave
 
kebudayaan desa baopana
kebudayaan desa baopanakebudayaan desa baopana
kebudayaan desa baopanaErick Ruing
 
kebudayaan desa baopana
kebudayaan desa baopanakebudayaan desa baopana
kebudayaan desa baopanaErick Ruing
 
tugas ISBD "kebudayaan Indonesia"
tugas ISBD "kebudayaan Indonesia"tugas ISBD "kebudayaan Indonesia"
tugas ISBD "kebudayaan Indonesia"Saciqu Nara
 
Kebudayaan Bali dan Nusa Tenggara
Kebudayaan Bali dan Nusa TenggaraKebudayaan Bali dan Nusa Tenggara
Kebudayaan Bali dan Nusa Tenggarawahyu candika
 
Berhuma: Sebuah Kearifan Lokal Budaya Masyarakat Dayak
Berhuma: Sebuah Kearifan Lokal Budaya Masyarakat DayakBerhuma: Sebuah Kearifan Lokal Budaya Masyarakat Dayak
Berhuma: Sebuah Kearifan Lokal Budaya Masyarakat DayakMasPandjiOfficial
 
Hukum Kekerabatan dan Waris Adat by Fredy
Hukum Kekerabatan dan Waris Adat by FredyHukum Kekerabatan dan Waris Adat by Fredy
Hukum Kekerabatan dan Waris Adat by FredyFenti Anita Sari
 

Similar to Pressentasi tentang suku dani (20)

Suku dani elang_smancip
Suku dani elang_smancipSuku dani elang_smancip
Suku dani elang_smancip
 
Suku dani elang_smancip
Suku dani elang_smancipSuku dani elang_smancip
Suku dani elang_smancip
 
Suku dani elang_smancip
Suku dani elang_smancipSuku dani elang_smancip
Suku dani elang_smancip
 
Suku dani elang_smancip
Suku dani elang_smancipSuku dani elang_smancip
Suku dani elang_smancip
 
Suku dani elang_smancip
Suku dani elang_smancipSuku dani elang_smancip
Suku dani elang_smancip
 
Suku dani elang_smancip
Suku dani elang_smancipSuku dani elang_smancip
Suku dani elang_smancip
 
Suku kubu
Suku kubuSuku kubu
Suku kubu
 
2020407007-Suku-Dayak.pptx
2020407007-Suku-Dayak.pptx2020407007-Suku-Dayak.pptx
2020407007-Suku-Dayak.pptx
 
328920698-Suku-Dayak.pptx
328920698-Suku-Dayak.pptx328920698-Suku-Dayak.pptx
328920698-Suku-Dayak.pptx
 
Suku Dayak, Kalimantan
Suku Dayak, KalimantanSuku Dayak, Kalimantan
Suku Dayak, Kalimantan
 
Pengenalan tentang suku mee gagian ii
Pengenalan tentang suku mee  gagian iiPengenalan tentang suku mee  gagian ii
Pengenalan tentang suku mee gagian ii
 
Masyarakat Tradisional
Masyarakat TradisionalMasyarakat Tradisional
Masyarakat Tradisional
 
8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdf
8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdf8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdf
8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdf
 
Ragam Kebudayaan di Papua SMAN 61 Jakarta Kelas XI IPS 1 Yashifa
Ragam Kebudayaan di Papua SMAN 61 Jakarta Kelas XI IPS 1 YashifaRagam Kebudayaan di Papua SMAN 61 Jakarta Kelas XI IPS 1 Yashifa
Ragam Kebudayaan di Papua SMAN 61 Jakarta Kelas XI IPS 1 Yashifa
 
kebudayaan desa baopana
kebudayaan desa baopanakebudayaan desa baopana
kebudayaan desa baopana
 
kebudayaan desa baopana
kebudayaan desa baopanakebudayaan desa baopana
kebudayaan desa baopana
 
tugas ISBD "kebudayaan Indonesia"
tugas ISBD "kebudayaan Indonesia"tugas ISBD "kebudayaan Indonesia"
tugas ISBD "kebudayaan Indonesia"
 
Kebudayaan Bali dan Nusa Tenggara
Kebudayaan Bali dan Nusa TenggaraKebudayaan Bali dan Nusa Tenggara
Kebudayaan Bali dan Nusa Tenggara
 
Berhuma: Sebuah Kearifan Lokal Budaya Masyarakat Dayak
Berhuma: Sebuah Kearifan Lokal Budaya Masyarakat DayakBerhuma: Sebuah Kearifan Lokal Budaya Masyarakat Dayak
Berhuma: Sebuah Kearifan Lokal Budaya Masyarakat Dayak
 
Hukum Kekerabatan dan Waris Adat by Fredy
Hukum Kekerabatan dan Waris Adat by FredyHukum Kekerabatan dan Waris Adat by Fredy
Hukum Kekerabatan dan Waris Adat by Fredy
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 

Pressentasi tentang suku dani

  • 1.
  • 2.
  • 3. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan presentasi tentang SUKU DANI ini dengan tepat waktunya kami menyadari bahwa dalam penyusunan presentasi ini terdapat banyak kekurangan oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati , kami berharap bahwa ibu guru berkenan untuk memberikan kritik dan sarannya . Semoga ini dapat bermanfaat bagi kita semua Akhir kata kami ucapkan terimakasih
  • 4. Selayang Pandang Suku Dani Suku Dani adalah sebuah suku yang mendiami satu wilayah di Lembah Baliem yang dikenal sejak ratusan tahun lalu sebagai petani yang terampil dan telah menggunakan alat/perkakas yang pada awal mula ditemukan diketahui telah mengenal teknologi penggunaan kapak batu, pisau yang dibuat dari tulang binatang, bambu dan juga tombak yang dibuat menggunakan kayu galian yang terkenal sangat kuat dan berat. Suku Dani masih banyak mengenakan ''koteka'' (penutup kemaluan pria) yang terbuat dari kunden/labu kuning dan para wanita menggunakan pakaian wah berasal dari rumput/serat dan tinggal di “honaihonai” (gubuk yang beratapkan jerami/ilalang). Upacara-upacara besar dan keagamaan, perang suku masih dilaksanakan (walaupun tidak sebesar sebelumnya).
  • 5. Suku Dani Ditemukan Suku Dani Papua pertama kali diketahui di Lembah Baliem diperkirakan sekitar ratusan tahun yang lalu. Banyak eksplorasi di dataran tinggi pedalaman Papua yang dilakukan. Salah satu diantaranya yang pertama adalah Ekspedisi Lorentz pada tahun 1909-1910 (Belanda), tetapi mereka tidak beroperasi di Lembah Baliem. Kemudian penyidik asal Amerika Serikat yang bernama Richard Archold anggota timnya adalah orang pertama yang mengadakan kontak dengan penduduk asli yang belum pernah mengadakan kontak dengan negara lain sebelumnya. Ini terjadi pada tahun 1935. kemudian juga telah diketahui bahwa penduduk Suku Dani adalah para petani yang terampil dengan menggunakan kapak batu, alat pengikis, pisau yang terbuat dari tulang binatang, bambu atau tombak kayu dan tongkat galian. Pengaruh Eropa dibawa ke para misionaris yang membangun pusat Misi Protestan di Hetegima sekitar tahun 1955. Kemudian setelah bangsa Belanda mendirikan kota Wamena maka agama Katholik mulai berdatangan.
  • 6. Bahasa Suku Dani Bahasa Dani terdiri dari 3 sub keluarga bahasa, yaitu: -Sub keluarga Wano di Bokondini -Sub keluarga Dani Pusat yang terdri atas logat Dani Barat dan logat lembah Besar Dugawa. -Sub keluarga Nggalik & ndash Bahasa suku Dani termasuk keluarga bahasa Melansia dan bahasa Papua tengah (secara umum).
  • 7.
  • 8. Klimatologis Suku Dani menempati daerah yang beriklim tropis basah karena dipengaruhi oleh letak ketinggian dari permukaan laut, temperatur udara bervariasi antara 80-200 derajat Celcius, suhu rata-rata 17,50 derajat Celcius dengan hari hujan 152,42 hari pertahun, tingkat kelembaban diatas 80 %, angin berhembus sepanjang tahun dengan kecepatan rata-rata tertinggi 14 knot dan terendah 2,5 knot.
  • 9. Kepercayaan Dasar religi masyarakat Dani adalah menghormati roh nenek moyang dan juga diselenggarakannya upacara yang dipusatkan pada pesta babi. Konsep kepercayaan/keagamaan yang terpenting adalah Atou, yaitu kekuatan sakti para nenek moyang yang diturunkan secara patrilineal (diturunkan kepada anak laki-laki). Kekuasaan sakti ini antara lain : kekuatan menjaga kebun kekuatan menyembuhkan penyakit dan menolak bala kekuatan menyuburkan tanah Untuk menghormati nenek moyangnya, suku Dani membuat lambang nenek moyang yang disebut Kaneka. Selain itu juga adanya Kaneka Hagasir yaitu upacara keagamaan untuk menyejahterakan keluarga masyarakat serta untuk mengawali dan mengakhiri perang.
  • 10. Sistem Kekerabatan Masyarakat Dani tidak mengenal konsep keluarga batih, di mana bapak, ibu, dan anak tinggal dalam satu rumah. Mereka adalah masyarakat komunal. Maka jika rumah dipandang sebagai suatu kesatuan fisik yang menampung aktivitas-aktivitas pribadi para penghuninya, dalam masyarakat Dani unit rumah tersebut adalah sili. Sistem kekerabatan masyarakat Dani ada tiga, yaitu kelompok kekerabatan, paroh masyarakat, dan kelompok teritorial. Kelompok kekerabatan yang terkecil dalam masyarakat suku Dani adalah keluarga luas. Keluarga luas ini terdiri atas tiga atau dua keluarga inti bersama – sama menghuni suatu kompleks perumahan yang ditutup pagar (lima). Paroh masyarakat. Struktur masyarakat Dani merupakan gabungan beberapa ukul (klen kecil) yang disebut ukul oak (klen besar) Kelompok teritorial. Kesatuan teritorial yang terkecil dalam masyarakat suku bangsa Dani adalah kompleks perumahan (uma) yang dihuni untuk kelompok keluarga luas yang patrilineal (diturunkan kepada anak laki-laki).
  • 11. Pernikahan Pernikahan orang Dani bersifat poligami diantaranya poligini. Keluarga batih ini tinggal di satu – satuan tempat tinggal yang disebut silimo. Sebuah desa Dani terdiri dari 3 & ndash; 4 slimo yang dihuni 8 & ndash; 10 keluarga. Menurut mitologi suku Dani berasal dari keuturunan sepasang suami istri yang menghuni suatu danau di sekitar kampung Maina di Lembah Baliem Selatan. Mereka mempunyai anak bernama Woita dan Waro. Orang Dani dilarang menikah dengan kerabat suku Moety sehingga perkawinannya berprinsip eksogami Moety (perkawinan Moety / dengan orang di luar Moety).
  • 12. Kesenian Kesenian masyarakat suku Dani dapat dilihat dari cara membangun tempat kediaman, seperti disebutkan di atas dalam satu silimo ada beberapa bangunan, seperti : Honai, Ebeai, dan Wamai. Selain membangun tempat tinggal, masyarakat Dani mempunyai seni kerajinan khas, anyaman kantong jaring penutup kepala dan pegikat kapak. Orang Dani juga memiliki berbagai peralatan yang terbuat dari bata, peralatan tersebut antara lain : Moliage, Valuk, Sege, Wim, Kurok, dan Panah sege.
  • 13. Pendidikan Sebagaimana suku – suku pedalaman Papua, seperti halnya suku Dani, umumnya tingkat pendidikan (formal) rendah dan kesadaran untuk menimba ilmunya juga masih kurang. Namun, sejak masa reformasi beberapa belas tahun silam suku Dani sudah banyak yang menuntut ilmu ke luar daerahnya. Salah satunya adalah Meri Tabuni.
  • 14. Politik dan Kemasyarakatan yang Bersahaja Masyarakat Dani senantiasa hidup berdampingan dan saling tolong menolong, kehidupan masyarakat Dani memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Masyarakat Dani memiliki kerjasama yang bersifat tetap dan selalu bergotong royong Setiap rencana pendirian rumah selalu didahului dengan musyawarah yang dipimpin oleh seorang penata adat atau kepala suku Organisasi kemasyarakat pada suku Dani ditentukan berdasarkan hubungan keluarga dan keturunan dan berdasarkan kesatuan teritorial. Suku Dani dipimpin oleh seorang kepala suku besar yaitu disebut Ap Kain yang memimpin desa adat watlangka, selain itu ada juga 3 kepala suku yang posisinya berada di bawah Ap Kain dan memegang bidang sendiri & ndash; sendiri, mereka adalah : Ap. Menteg, Ap. Horeg, dan Ap Ubaik Silimo biasa yang dihuni oleh masyatakat biasa dikepalai oleh Ap. Waregma. Dalam masyarakat Dani tidak ada sistem pemimpin, kecuali istilah kain untuk pria yang berarti kuat, pandai dan terhormat. Pada tingkat uma, pemimpinnya adalah laki-laki yang sudah tua, tetapi masih mampu mengatur urusannya dalam satu halaman rumah tangga maupun kampungnya. Urusan tersebut antara lain pemeliharaan kebun dan Bahi serta melerai pertengkaran. Pemimpin federasi berwenang untuk memberi tanda dimulainya perang atau pesta lain. Pertempuran dipimpin untuk para win metek. Pemimpin konfederasi biasanya pernah juga menjadi win metek, meski bukan syarat mutlak, syarat menjadi pemimpin masyarakat Dani : Pandai bercocok tanam, bersifat ramah dan murah hati, pandai berburu, memiliki kekuatan fisik dan keberanian, pandai berdiplomasi, dan pandai berperang.
  • 15. Perekonomian Sistem Ekonomi Sistem ekonomi nenek moyang orang Dani tiba di Irian hasil dari suatu proses perpindahan manusia yang sangat kuno dari daratan Asia ke kepulauan Pasifik Barat Irian Jaya. Kemungkinan pada waktu itu masyarakat mereka masih bersifat praagraris yaitu baru mulai menanam tanaman dalam jumlah yang sangat terbatas. Inovasi yang berkesinambungan dan kontak budaya menyebabkan pola penanaman yang sangat sederhana tadi berkembang menjadi suatu sistem perkebunan ubijalar, seperti sekarang.
  • 16. Mata Pencaharian Mata pencaharian pokok suku bangsa Dani adalah bercocok tanam dan beternak babi. Umbi manis merupakan jenis tanaman yang diutamakan untuk dibudidayakan, artinya mata pencaharian umumnya mereka adalah berkebun. Tanaman-tanaman mereka yang lain adalah pisang, tebu, dan tembakau. Kebun-kebun milik suku Dani ada tiga jenis, yaitu: Kebun-kebun di daerah rendah dan datar yang diusahakan secara menetap Kebun-kebun di lereng gunung tersebut Kebun-kebun yang berada di antara dua uma Kebun-kebun biasanya dikuasai oleh sekelompok atau beberapa kelompok kerabat. Batas-batas hak ulayat dari tiap-tiap kerabat ini adalah sungai, gunung, atau jurang. Dalam mengerjakan kebun, masyarakat suku Dani masih menggunakan peralatan sederhana seperti tongkat kayu berbentuk linggis dan kapak batu. Selain berkebun, mata pencaharian suku Dani adalah beternak babi. Babi dipelihara dalam kandang yang bernama wamai (wam = babi; ai = rumah). Kandang babi berupa bangunan berbentuk empat persegi panjang yang bentuknya hampir sama dengan hunu. Bagian dalam kandang ini terdiri dari petak-petak yang memiliki ketinggian sekitar 1,25 m dan ditutupi bilah-bilah papan. Bagian atas kandang berfungsi sebagai tempat penyimpanan kayu bakar dan alat-alat berkebun. Bagi suku Dani, babi berguna untuk: dimakan dagingnya darahnya dipakai dalam upacara magis tulang-tulang dan ekornya untuk hiasan tulang rusuknya digunakan untuk pisau pengupas ubi sebagai alat pertukaran/barter menciptakan perdamaian bila ada perselisihan Suku Dani melakukan kontak dagang dengan kelompok masyarakat terdekat di sekitarnya. Barang-barang yang diperdagangkan adalah batu untuk membuat kapak, dan hasil hutan seperti kayu, serat, kulit binatang, dan bulu burung.
  • 17.
  • 18. Bentuk Honai Bentuk Honai yang bulat tersebut dirancang untuk menghindari cuaca dingin ataupun karena tiupan angin yang kencang sehingga rumah yang sederhana ini dapat bertahan bertahun-tahun lamanya. Atap Honai Honai memiliki bentuk atap bulat kerucut. Bentuk atap ini berfungsi untuk melindungi seluruh permukaan dinding agar tidak mengenai dinding ketika hujan turun. Atap honai terbuat dari susunan lingkaran-lingkaran besar yang terbuat dari kayu buah sedang yang dibakar di tanah dan diikat menjadi satu di bagian atas sehingga membentuk dome. Empat pohon muda juga diikat di tingkat paling atas dan vertikal membentuk persegi kecil untuk perapian. Penutup atap terbuat dari jerami yang diikat di luar kubah. Lapisan jerami yang tebal membentuk atap dome, bertujuan menghangatan ruangan di malam hari. Jerami cocok digunakan untuk daerah yang beriklim dingin. Karena jerami ringan dan lentur memudahkan suku Dani membuat atap serta jerami mampu menyerap goncangan gempa, sehingga apabila terjadi gempa sangat kecil kemungkinan rumah Honai akan roboh.
  • 19. Dinding & Bukaan Honai mempunyai pintu kecil dan jendela-jendela yang kecil. Jendela-jendela ini berfungsi memancarkan sinar ke dalam ruangan tertutup itu. Ada pula Honai yang tidak memiliki jendela, Honai tanpa jendela pada umumnya dipergunakan untuk kaum ibu/perempuan. Jika Anda masuk ke dalam honai ini, maka di dalam cukup dingin dan gelap karena tidak terdapat jendela dan hanya ada satu pintu. Pintunya begitu pendek sehingga harus menunduk jika akan masuk ke rumah Honai. Di malam hari menggunakan penerangan kayu bakar di dalam Honai dengan menggali tanah di dalamnya sebagai tungku, selain menerangi bara api juga bermanfaat untuk menghangatkan tubuh. Jika tidur, mereka tidak menggunakan dipan atau kasur, mereka beralas rerumputan kering yang dibawa dari kebun atau ladang. Umumnya mereka mengganti jika sudah terlalu lama karena banyak terdapat kutu babi.
  • 20. Ketinggian Rumah Honai mempunyai tinggi 2,5-5 meter dengan diameter 4-6 meter. Rumah Honai ditinggali oleh 5-10 orang dan rumah ini biasanya dibagi menjadi 3 bangunan terpisah. Satu bangunan digunakan untuk tempat beristirahat (tidur). Bangunan kedua untuk tempat makan bersama dimana biasanya mereka makan beramai-ramai dan bangunan ketiga untuk kandang ternak terutama babi. Rumah Honai juga biasanya terbagi menjadi 2 tingkat. Lantai dasar dan lantai satu di hubungkan dengan tangga yang terbuat dari bambu/kayu. Biasanya pria tidur melingkar di lantai dasar , dengan kepala di tengah dan kaki di pinggir luarnya, demikian juga cara tidur para wanita di lantai satu. Dalam peraturan adat Honai, pria dan wanita (termasuk anak-anak) tidak boleh tidur disatu tempat secara bersamaan hukumnya tabu.
  • 21. Fungsi Honai Rumah Honai mempunyai fungsi antara lain: Sebagai tempat tinggal Tempat menyimpan alat-alat perang Tempat mendidik dan menasehati anak-anak lelaki agar bisa menjadi orang berguna di masa depan Tempat untuk merencanakan atau mengatur strategi perang agar dapat berhasil dalam pertempuran atau perang Tempat menyimpan alat-alat atau simbol dari adat orang Dani yang sudah ditekuni sejak dulu Filosofi Honai Filosofi bangunan Honai yang bentuknya bulat melingkar adalah : Dengan kesatuan dan persatuan yang paling tinggi kita mempertahankan budaya yang telah diperthankan oleh nene moyang kita dari dulu hingga saat ini. Dengan tinggal dalam satu honai maka kita sehati, sepikiran dan satu tujuan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Honai merupakan simbol dari kepribadian.
  • 22. Bahan Pembuat Kebiasaaan dari suku atau orang Dani dan Yali dalam membangun Honai yaitu mereka mencari kayu yang memang kuat dan dapat bertahan dalam waktu yang lama atau bertahun-tahun bahkan sampai ratusan tahun. Bahan yang digunakan sebagai berikut: Kayu besi (oopihr) digunakan sebagai tiang penyangga bagian tengah Rumah Honai Kayu buah besar Kayu batu yang paling besar Kayu buah sedang Jagat (mbore/pinde) Tali Alang-alang Papan yang dikupas Papan alas dll.
  • 23. Adat Menghormati Nenek Moyang Untuk menghormati nenek moyangnya, Suku Dani membuat lambang nenek moyang yang disebut Kaneka. Selain itu, juga adanya Kaneka Hagasir yaitu upacara keagamaan untuk mensejahterakan keluarga masyarakat serta untuk mengawali dan mengakhiri perang. Tradisi Potong Jari Banyak cara menunjukkan kesedihan dan rasa duka cita ditinggalkan anggota keluarga yang meninggal dunia. Butuh waktu lama untuk mengembalikan kembali perasaan sakit akibat kehilangan. Namun berbeda dengan Suku Dani, mereka melambangkan kesedihan lantaran kehilangan salah satu anggota keluarga yang meninggal. Tidak hanya dengan menangis, tetapi memotong jari. Bila ada anggota keluarga atau kerabat dekat yang meninggal dunia seperti suami, istri, ayah, ibu, anak dan adik, Suku Dani diwajibkan memotong jari mereka. Mereka beranggapan bahwa memotong jari adalah symbol dari sakit dan pedihnya seseorang yang kehilangan anggota keluarganya. Pemotongan jari juga dapat diartikan sebagai upaya untuk mencegah ‘terulang kembali’ malapetaka yangg telah merenggut nyawa seseorang di dalam keluarga yg berduka.
  • 24. Mengapa Jari yang Dipotong? Bagi Suku Dani, jari bisa diartikan sebagai simbol kerukunan, kesatuan dan kekuatan dalam diri manusia maupun sebuah keluarga, walaupun dalam penamaan jari yang ada di tangan manusia hanya menyebutkan satu perwakilan keluarga, yaitu ibu jari. Akan tetapi jika dicermati perbedaan setiap bentuk dan panjang jari memiliki sebuah kesatuan dan kekuatan kebersamaan untuk meringankan semua beban pekerjaan manusia. Jari saling bekerjasama membangun sebuah kekuatan sehingga tangan kita bisa berfungsi dengan sempurna. Kehilangan salah satu ruasnya saja, bisa mengakibatkan tidak maksimalnya tangan kita bekerja. Jadi jika salah satu bagiannya menghilang, maka hilanglah komponen kebersamaan dan berkuranglah kekuatan. Alasan lainnya adalah “Wene opakima dapulik welaikarek mekehasik” atau pedoman dasar hidup bersama dalam satu keluarga, satu marga, satu honai (rumah), satu suku, satu leluhur, satu bahasa, satu sejarah/asal-muasal, dan sebagainya. Kebersamaan sangatlah penting bagi masyarakat pegunungan tengah Papua. Kesedihan mendalam dan luka hati orang yang ditinggal mati anggota keluarga, baru akan sembuh jika luka di jari sudah sembuh dan tidak terasa sakit lagi. Mungkin karena itulah masyarakat pegunungan papua memotong jari saat ada keluarga yang meninggal dunia. Tradisi potong jari di Papua sendiri dilakukan dengan berbagai banyak cara, mulai dari menggunakan benda tajam seperti pisau, kapak, atau parang. Ada juga yang melakukannya dengan menggigit ruas jarinya hingga putus, mengikatnya dengan seutas tali sehingga aliran darahnya terhenti dan ruas jari menjadi mati kemudian baru dilakukan pemotongan jari. Selain tradisi pemotongan jari, di Papua juga ada tradisi yang dilakukan dalam upacara berkabung. Tradisi tersebut adalah tradisi mandi lumpur. Mandi lumpur dilakukan oleh anggota atau kelompok dalam jangka waktu tertentu. Mandi lumpur mempunyai arti bahwa setiap orang yang meninggal dunia telah kembali ke alam. Manusia berawal dari tanah dan kembali ke tanah. Beberapa sumber ada yang mengatakan Tradisi potong jari pada saat ini sudah hampir ditinggalkan. Jarang orang yang melakukannya belakangan ini karena adanya pengaruh agama yang mulai berkembang di sekitar daerah pegunungan tengah Papua. Namun kita masih bisa menemukan banyak sisa lelaki dan wanita tua dengan jari yang telah terpotong karena tradisi ini.