Dokumen tersebut membahas beberapa pendekatan dalam perencanaan pendidikan, yaitu pendekatan permintaan masyarakat, pendekatan ketenagakerjaan, pendekatan nilai imbalan, dan konsep pendekatan sistem dalam pembelajaran. Ringkasannya adalah bahwa setiap pendekatan memiliki kelebihan dan kelemahan tergantung konteks penerapannya.
3. Pendekatan Permintaan Masyarakat
Menurut istilah, permintaan masyarakat terhadap
pendidikan, yaitu bila sasaran rencana
pendidikan di dasarkan pada tujuan nasional
suatu bangsa sesuai dengan aspirasi sosial dan
kemauan politik pemerintah dan bila proyeksi
rencana didasarkan pada analisis kebutuhan
individu terhadap pendidikan
Contoh dari penerapan pendekatan ini adalah “
Wajib Belajar Sekolah Dasar “
4. Kelebihan Pendekatan Permintaan
Masyarakat
Pendekatan ini lebih cocok untuk diterapkan pada
masyarakat atau Negara yang baru merdeka
dengan kondisi kebutuhan sosial, khususnya
layanan pendidikan masih sangat rendah atau
masih sangat banyak yang buta huruf
Pendekatan ini akan lebih cepat dalam
memberikan pemerataan layanan pendidikan
dasar yang dibutuhkan pada warga masyarakat,
karana keterbelakangan dibidang pendidikan
akibat penjajahan, ssehingga layanan pendidikan
yang diberikan langsung bersentuhan dengan
kebutuhan sosial yang mendasar yang dirasakan
oleh masyarakat
5. Kelemahan Pendekatan Permintaan
Masyarakat
Pendekatan ini cenderung hanya untuk menjawab persoalan
yang dibutuhkan masyarakat pada saat itu, yaitu pemenuhan
kebutuhan atau tuntutan layanan pendidikan dasar sebesar-
besarnya, sehingga mengabaikan pertimbangan efisiensi
pembiayaan pendidikan
Pendekatan ini lebih menekankan pada kuantitas sehingga
kurang memperhatikan kualitas dan efektifitas pendidikan, oleh
karena itu pendekatan ini terkesan lebih boros
Pendekatan ini mengabaikan ciri-ciri dan pola kebutuhan man
power yang diperlukan di sektor kehidupan ekonomi, dengan
demikian hasil atau outputpendidikan cenderung kurang bisa
memenuhi tuntutan kebutuhan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi terkini
Pendekatan ini lebih menekankan pada aspek pemerataan
pendidikan (dimensi kuantitatif) dan kurang mementingkan
aspek kualitatif. Disamping itu pendekatan ini kurang
memberikan jawaban yang komprehensif dalam upaya
pencapaian tujuan pendidikan, karena lebih menekankan pada
aspek pemenuhan kebutuhan sosial, sementara aspek atau
bidang kehidupan yang lain kurang diperhatikan
6. Pendekatan Ketenagakerjaan
Pendekatan ini lebih menekankan pada
pendayagunaan tenaga kerja hasil suatu sistem
pendidikan. Dengan demikian perencanaan
pendidikan yang menggunakan pendekatan terhadap
rekrutmen ketenagakerjaan akan mengidentifikasikan
mengenai besarnya kebutuhan tenaga kerja untuk
suatu kurun raktu tertentu.
Contoh penerapannya dalam pendidikan
Contoh penerapan pendekatan ini adalah
diterapkannya Pendidikan Sistem Ganda melalui
Kebijakan Link and Match
7. Pendekatan Ketenagakerjaan
Kelebihannya:
Proses pembelajaran atau layanan pendidikan di
satuan pendidikan mempunyai aspek korelasional yang
tinggi dengan tuntutan dunia kerja yang dibutuhkan
masyarakat
Pendekatan ini mengharuskan adanya keterjalinan
yang erat antara lembaga pendidikan dengan dunia
usaha dan industri, hal ini tentu sangat positif untuk
meminimalisir terjadinya kesenjangan antara dunia
pendidikan dengan dunia industri-usaha
8. Pendekatan Ketenagakerjaan
Kelemahan dari pendekatan ini adalah:
Mempunyai peranan yang terbatas terhadap
perencanaan pendidikan, karena pendekatan ini telah
mengabaikan peran sekolah menengah umum, dan
lebih mengutamakan sekolah menengah kejuruan
untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja. Dalam
realitasnya masih banyak lulusan sekolah menengah
kejuruan yang menganggur (output-nya tidak terserap
di dunia kerja)
Perencanaan ini lebih menggunakan orientasi,
klasifikasi, dan rasio antara permintaan dan persediaan
Tujuan utamanya untuk memenuhi tuntutan dunia kerja,
sedangkan disisi lain tuntutan dunia kerja selalu
berubah-ubah (bersifat dinamik) begitu cepat, sehingga
lembaga pendidikan kejuruan sering kurang mampu
mengantisipasinya dengan baik.
9. Pendekatan “Nilai Imbalan”
Pendekatan ini digunakan untuk memungkinkan
mengadakan perbandingan secara ekonomis
antara investasi yang diberikaan pada sistem
pendidikan dengan investasi yang diberikan
kepada sektor ekonomi lainnya. Tujuan utama
pendekatan ini adalah untuk menjamin bahwa
alokasi sumber daya diantara sektor ekonomi
yang berbeda disesuaikan dengan manfaat yang
diharapkan.
Sebagai contoh: pembukaan sekolah-sekolah
Magister Manajemen, Magister Bisnis
Administrasi, dan kursus-kursus
10. Kelebihan Pendekatan “Nilai
Imbalan”
Perencanaan pendidikan yang disusun akan
mempunyai aspek fungsional dan keuntungan
ekonomis, sehingga bentuk-bentuk layanan
pendidikan yang dianggap kurang produktif bisa
ditiadakan melalui pendekatan efisiensi investasi;
dan
Pendekatan ini selalu memilih alternaif yang
menghasilkan keuntungan lebih banyak daripada
biaya yang dikeluarkan
11. Kelemahan Pendekatan “Nilai Imbalan”
Akan mengalami kesulitan dalam menentukan secara pasti biaya
dan keuntungan (cost and benefit) dari layanan pendidikan,
terlebih apabila digunakan mengukur keuntungan untuk periode
atau masa yang akan datang;
Sangat sulit untuk mengukur secara pasti atau menghitung
keuntungan (benefit) yang dihasilkan oleh seseorang dalam
lapangan pekerjaan yang dikaitkan dengan layanan pendidikan
sebelumnya;
Pendekatan ini mengabaikan hubungan antara penghasilan
seseorang dengan faktor internal individu (misalnya, motivasi,
disiplin nurani, kelas sosial, orientasi hidup individu, dan
sejenisnya), dan hanya melihat hubungan antara tingkat
pendidikan dengan penghasilan;
Perbedaan pendapatan seseorang sebenarnya tidak semata-
mata menunjukkan kemampuan produktivitas individual, tetapi
ada faktor lain yang ikut menentukan yaitu faktor konvensi sosial
atau banyak dipengaruhi dari kerja kelompok; dan
Keuntungan dari pendidikan pada dasarnya tidak hanya diukur
berupa keuntungan finansial (material), tetapi juga dapat dilihat
dari keuntungan sosial-budaya
12. Konsep Pendekatan System Dalam
Pembelajaran
Pendekatan sistem dalam pembelajaran
merupakan titik tolak atau sudut pandang terhadap
proses pembelajaran atau merupakan gambaran pola
umum perbuatan guru dan peserta didik di dalam
perwujudan kegiatan pembelajaran
Ciri-ciri pendekatan sistem pembelajaran, yaitu ada
dua ciri utama, yakni (1) pendekatan sistem sebagai
suatu pandangan tertentu mengenai proses
pembelajaran dimana berlangsung kegiatan belajar
mengajar, terjadinya interaksi antara siswa dan guru,
dan memberikan kemudahan bagi siswa untuk belajar
secara efektif; (2) penggunaan metodologi untuk
merancang sistem pembelajaran yang meliputi
prosedur perencanaan, perancangan, pelaksanaan
dan penilaian keseluruhan proses pembelajaran yang
tertuju pada konsep pencapaian tujuan pembelajaran
13. Konsep Pendekatan System Dalam
Pembelajaran
Pendekatan sistem dalam pembelajaran
merupakan titik tolak atau sudut pandang terhadap
proses pembelajaran atau merupakan gambaran pola
umum perbuatan guru dan peserta didik di dalam
perwujudan kegiatan pembelajaran
Ciri-ciri pendekatan sistem pembelajaran, yaitu ada
dua ciri utama, yakni (1) pendekatan sistem sebagai
suatu pandangan tertentu mengenai proses
pembelajaran dimana berlangsung kegiatan belajar
mengajar, terjadinya interaksi antara siswa dan guru,
dan memberikan kemudahan bagi siswa untuk belajar
secara efektif; (2) penggunaan metodologi untuk
merancang sistem pembelajaran yang meliputi
prosedur perencanaan, perancangan, pelaksanaan