Tiga kalimat ringkasan:
1. Pendidikan Advent dimulai di Pulau Sabu pada tahun 1951 melalui upaya penginjilan oleh Bpk. J. Balenguru.
2. Sekolah Dasar Advent pertama didirikan di Desa Menia pada tahun 1971 untuk mendukung penginjilan dan tumbuhnya jemaat.
3. Pada tahun 2018 didirikan Sekolah Menengah Pertama Advent Nada untuk memperluas layanan pendidikan Advent di Sabu.
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
Sejarah Pendidkan Advent pulau sabu.docx
1. TUGAS
SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDKAN DI PULAU SABU
Oleh: Musa M. Buli
Pulau Sabu adalah sebuah pulau kecil yang terletak di bagian
selatan kedua setelah pulau Rote, disamping itu ada pulau Raijua
yang lebih kecil dari pulau Sabu. Pulau Sabu terpisah jauh dari
pulau-pulau di Provinsi Nusa Tenggara Timurberbatasan langsung
dengan Samudera Indonesia. Laut Sabu terkenal dengan
keganasannya pada musim-musim tertentu. Walaupun demikian
Pekabaran Tiga Malaikat dengan Kuasa Tuhan dan tuntunan Roh
Kudus, pekabaran injil masuk di pulau Sabu-Raijua ( Sarai ).
Berawal Pada tahun 1951 seorang simpatisan Bernama Bpk Johanes
Balenguru yang adalah juga sebagai seorang pegawai Telekom di
Kupang, di pindah tugaskan ke pulau Sabu. Sebelum berpindah ke
pulau Sabu bpk. J. Balenguru berkesempatan mengikuti Kebaktian
Kebangunan Rohani di Kupang, tetapi beliau hanya mengikuti
Kebaktian Kebangunan Rohani hanya satu malam saja dan secara
kebetulan mendengar pelajaran Firman Tuhan tentang Hari Sabat.
Setelah tiba di pulau Sabu tepatnya di kota Seba, dia dan
keluarga langsung bergabung dengan gereja Protestan di
Leomadhamu-Seba. Bapak Balenguru dan isterinya Dorce Balenguru-
Tallo dikarunia Tuhan dengan talenta bernyanyi sehingga setelah
ia bergabung dengan jemaat Protestan setempat, Bpk Balenguru
bersama istri membentuk sebuah klub nyanyi, dan pada kesempatan
inilah setelah berlaatih menyanyi ia menyampaikan kepada teman-
temannya tentang terang kebenaran Firman Allah yang dia sudah
dengar di Kupang.
Pada tahun 1954 sdr. Yosias Radja yang sudah menerima kebenaran
Firman Tuhan melalui Baptisan di Kupang, pada tahun 1952 datang
ke pulau Sabu untuk mengunjungi keluarga dan bertemu dengan
sahabatnya bpk. J. Balenguru. Dengan dorongan Roh Kudus sdr.
Yosias Radja mengajak bpk. J. Balenguru dan klubnya untuk
belajar Firman Tuhan setelah mengadakan latihan lagu. Setelah
satu tahun belajar Firman Tuhan dan akhirnya dengan pertolongan
Tuhan pada tahun 1955 bpk. J. Balenguru dan istri di baptis oleh
pdt. JK. Mandias. Dua tahun kemudian sebagian besar dari anggota
klub nyanyi di baptis pada gelombang kedua ( 1957 ) yaitu antara
lain:
1. Welminus Kana Djo ( suami )
2. W. Kana Djo ( Istri )
3. Yusuf Kana Djo
4. Dina Kana Djo
5. Marthen Kana Djo
6. W. Lado Djo
7. L. Lado Djo-Kaho
2. 8. Paulus Djami Ha’e
Setelah memenuhi Syarat, Perkumpykan Orang Percaya di Seba-Sabu
di organisir menjadi satu mata jemaat baru, yaitu jemaat Seba
pada tahun 1957..
Gembala Jemaat yang pernah dan sedang Melayani:
1. Guru Injil N.N. Riwu jeru
2. Pdt. Samy Mambo
3. Pdt. Piter Felipus Thene
4. Pdt. Daniel Lay
5. Pdt. Yusuf Kore Ludji
6. Pdt. S.L. Keban
7. Pdt. Denis Sagala
8. Pdt. Sintong Sagala
9. Pdt. Deni Kana Djo
10. Pdt. J. Jahamau
11. Pdt.Heo Ujudeda
12. Pdt. Walbiner Sagala
13. Pdt. Thomas Simbolon
14. Pdt. R. Sarumpaet
15. Pdt.S.Rakmeni
16. Pdt.R.Damanik
17. Pdt.M.Rakmeni
18. Pdt.E.Bansole
19. Pdt.Y.Nestano
20. Pdt.T. Mulik
21. Pdt. Y. Nestano
22. Pdt. H. Radja
23. Pdt. S. Leokuna
Penyebaran Pekabaran Injil ke Desa Menia – Sabu Raijua
Saudara Bernard Tanya setelah menerima baptisan di Kupang, iapun
kembali kekampung halamannyak di desa Menia, dan kemudian ia
meninggalkan gereja dan tidak ada hubungan lagi dengan anggota
Advent. Namun Tuhan selalu mencari umat-Nya yang hilang, dan
melalui Yosia Radja dan Yohanis Balle Nguru (anggota jemaat
Seba ) menemukan kembali sdr. Bernard Tanya, dan pada bulah
Agustus 1966 Bernard Tanya dan istrinya dibaptiskan kembali.
Bernard Tanya menjadi anggota jemaat yangk setia dan aktif
menjadi jembatan masuknya Pekabaran Tiga Malaikat di Desa Menia
dan ia bekerja sama dengan Yohanis Bale Nguru dan Yosia Radja
untuk menginjil kepada keluarga dan sahabat dari Bernard Tanya.
Setelah ada simpatisan maka datanglah pendeta W.R. Djami dari
Kupang mengadakan KKR di Menia selama 40 malam dan dengan berkat
Tuhan dan Tuntunan Roh Kudus 44 jiwa menerima Yesus sebagai
Juruselamat mereka pribadi melalui baptisan, Yaitu:
3. 1. Helena M. Tanya
2. Karel Ratu Edo
3. David Ludji Leo
4. Helena Ludji Leo
5. Welmince Ludji Leo
6. Magdalena Ludji Leo
7. Ishak Danga
8. Henderina Walla
9. Ridolof Bangngu
10. Paulina BBangngu
11. Damaris Bangngu
12. Yuliana Bangngu
13. Elisabeth Ludji Leo
14. Dorkas Ludji Leo
15. Ferdinand Ludji Leo
16. Welmince Bangngu
17. Diogenes Ludji Leo
18. Adriana Logo
19. Gabriel Logo
20. Reinerd Logo
21. Boas Logo
22. Dominggus Raga
23. Yakob Medi
24. Bendelina Walla
25. Helena Medi
26. Paulus Medi
27. Kornelius Toda
28. Beria Eri Ludji Leo
29. Paulina Kana Wadu
30. Yakob Ludji Leo
31. Yakob Djami
32. Okto Uli. Tanya
33. Yuliana Leba Logo
34. Yonatan Edo
35. Karolina Djami
36. Agustina Edo
37. Henderita Edo
38. Petrus Habba
39. Afliana Habba
40. Yohanis Toda
41. Helina Toda
42. Rahel Djami
43. Yumima Manu
44. Alexander Lomi
Puji Tuhan karna kasih-Nya, 44 jiwa tersebut di atas di
organisir menjadi satu mata jemaat baru yaitu: Jemaat Menia pada
tanggal 29 Oktober 1969 dan dilaksanakan oleh Pdt. Alex Rantung.
Pada tahun-tahun berikutnya jiwa-jiwa terus bertambah maka
melalui Tuntunan Tuhan, pdt. P.F. Thene membuka dua cabang
Seklolah Sabat dari jemaat Menia yaitu: Cabang Sekolah Sabat
4. Hangaloko dan cabang Sekolah Sabat Mapupa pada tahun 1971. Empat
tahun kemudian (1975) kedua cabang Sekolah Sabat tersebut di
atas diorganisir menjadi dua mata jemaat baru yaitu: Jemaat
Hangaloka dan jemaat Mapupa. Dengan demikian di desa Menia
menjadi tiga jemaat – Jemaat Menia ( induk ), jemaat Hangaloko,
dan jemaat Mapupa.
Seiring dengan berkembangnya pekerjaan pelayanan Tuhan dan
banyak nya anggota jemaat serta kebutuhan dan tuntutan pelayana
di bidang Pendidikan, maka gembala jemaat pada saat itu yaitu
Pdt. P. F. Thene dengan visioner nya memprakarsai pendirian
Lembaga Pendidikan di Pulau Sabu, dalam hal ini pendirian
Sekolah Dasar Advent Menia. Dan atas ijin dan perkenanan Tuhan
pada tanggal 01 Juli 1971 Sekolah Dasar Advent Menia di pulau
Sabu resmi berdiri dan melaksanakan penerimaan siswa baru
pertama kali.
Sekolah ini beroperasi sementara di Gedung Gereja Masehi Advent
Hari Ke Tujuh Jemaat Menia, yang beralamat di Desa Menia Pulau
Sabu, waktu itu kedua cabang Sekolah Sabat Mapupa dan Hangaloko
belum terbentuk. Saat itu yang bertindak sebagai guru dan
sekaligus Kepala Sekolah pertama adalah Gembala Jemaat yaitu
Bapak Pdt. P.F Thene.
Untuk memperluas cakupan wilayah pelayanan dan dengan
mempertimbangkan luas lokasi Gereja Advent Menia tidak cukup
untuk dibangun berdampingan dengan sebuah sekolah, maka atas
kesepakatan para tua-tua gereja, maka lokasi pembangunan sekolah
secara permanen di pindahkan ke sebuah tempat kurang lebih satu
kilo meter arah timur dari Gedung gereja Advent Menia sekarang,
tempat itu adalah NADA dimana sampai sekarang dipakai sebagai
nama sekolah Advent di Sabu Raijua yaitu SD ADVENT NADA.
Dengan pertolongan Tuhan dan atas ukungan serta kerja keras
anggota jemaat Menia maka pembangunan Gedung sekolah SD Advent
Nada dapat diseleseikan. Dan pada saat tu juga di kirimlah Bpk
Yonatan Ataupah dari kupang sebagai seorang tenaga pendidik yang
bertugas sebagai kepala sekolah defenitif dan sekaligus
bertindak sebagai guru bagi enam kelas Sekolah Dasar pada saat
itu.
Untuk terlaksananya proses kegiatan belajar mengajar secara baik
dan pembelajaran yang sesuai tuntutan kurikulum, maka pada waktu
itu ada dua orang guru SD atas nama Ibu Fiel Dalce Thene dan Ibu
Paulina Ludji Leo yang bertugas sebagai Guru Pegawai Negeri di
Sabu. Keduanya diminta untuk membantu pelaksanaan kegiatan
Proses belajar mengajar bagi anak-anak di SD Advent Nada pada
sore hari, agar tidak menggangu waktu kerja dari kedua guru
tersebut di sekolah negeri.
5. Pada Tahun 1993 bertepatan dengan berakhirnya masa bhakti Bpk
Yonatan Ataupah (Pensiun), maka atas kesepakata rapat komite
sekolah, maka di tetapkanlah untuk diangkat Ibu Asnat Mone Bela
sebagai kepala SD Advent Nada menggantikan Bpk Yonatan Ataupah,
yang selanjutnya pada Tahun 1999 kesepakatan dan putusan rapat
Komite Sekolah Ibu Asnat Mone Bela diganti oleh Ibu Paulina
Ludji Leo (Pensiunan Guru Negeri), selanjutnya pada tahun 2009,
ibu Pauina Ludji Leo di anti Oleh Ibu Fiel Dalce Thene yang juga
pensiunan guru PNS.
Seiring dengan berjalannya waktu serta terbitnya Undang - undang
Nomor 52 Tahun 2008 tanggal 26 Nopember 2008, tentang pemekaran
Kabupaten Sabu Raijua dari Kabupaten Kupang Propinsi Nusa
Tenggara Timur menjadi Kabupaten yang ke 21 di propinsi Nusa
Tenggara Timur. Maka dengan itu merubah semua tatanan bentuk
pemerintahan dan tuntutan pelayanan di berbagai bidang termasuk
di bidang Pendidikan. Dimana saat itu dilakukan pemerataan
penempatan tenaga Pendidikan di sekolah negeri dan sekolah
swasta di Kabupaten Sabu Raijua.
Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua Melalului Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Sabu Raijua. menempatkan guru Pegawai
Negeri Sipil untuk melaksanakan tugas kegiatan belajar dan
mengajar di SD Advent Nada sebanyak 4 Orang antara lain.
1. Bpk Yanto Ludji Leo
2. Bpk Max M. Dala Ngapa
3. Bpk Erison Logo
4. Ibu Nelcilia Haba
Ke-empat guru tersebut beragama Advent, sehingga dalam proses
kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan sesuai dengan
tuntutan kurikulum pemerintah mereka juga mengkolaborasi
tuntutan kurikulum gereja dalam proses kegiatan belajar
mengajar. Maka pada Bulan Desember Tahun 2011 komite sekolah
menetapkan Bpk Erison Logo sebagai kepala Sekolah menggantikan
ibu Fiel Dalce Thene.
Pada Tahun 2017 genap 46 Tahun berdirinya SD Advent Nada, yang
secara usia sudah sangat matang serta melihat perkembangan
gereja-gereja Advent di Kabupaten Sabu Raijua, maka dipandang
perlu untuk didirikan lagi sebuah sekolah menengah pertama di
Sabu. Ide dan gagasan ini bermula dari Kunjungan Direktur
Pendidikan Advent Uni Indonesia Kawasan Barat Bpk Parulian
Sihotang ke Sabu dalam rangka kegiatan Kebaktian Kebangunan
Rohani Pendidkan di pulau Sabu.
Ide dan gagasan ini terus menjadi doa dan pergumulan bagi para
tua-tua gereja ke-tujuh mata jemaat di pulau sabu, sehingga pada
bulan Juli Tahun 2018 atas pertolongan Tuhan dan dukungan dari
semua anggota jemaat se-Distrik Sabu Raijua (7 Jemaat) maka SMP
6. Swasta Advent Nada membuka penerimaan peserta didik baru dengan
jumlah murid 21 orang. Sehingga kegiatan belajar mengajar sudah
dapat dilaksanakan pada sore hari dengan menggunakan ruangan SD
Advent Nada secara sementara.
Bertindak sebagai kepala sekolah adalah Bpk Max M Dala Ngapa dan
dibantu oleh beberapa orang guru mata pelajaran yang bekerja
secara sukarela. Untuk tidak menggangu tugas dan pelayanan
sebagai guru SD Advent Nada maka Bpk Max M Dala Ngapa di ganti
oleh Bpk Junus Nade, S.Pd yang kebetulan telah menyeleseikan
Pendidikan nya dari Universitas Advent Indonesia di Bandung yang
selanjutnya di bantu oleh beberapa tenaga guru mata pelajaran
yang di bayar honornya oleh komite sekolah.
Setelah melihat kemajuan serta perkembangan Sekolah SMP Swasta
Advent Nada pada tahun ke-dua berjalan dengan baik, maka untuk
mendukung ketersediaan murid di tingkat SMP Swasta Advent Nada
maka para tua-tua gereja bermusyawarah dan menetapkan lagi
pembangunan Sekolah Dasar Advent Sabu Timur. Ide dan gagasan ini
Kembali berhembus dan mendapat perhatian Kembali dari direktur
Pendidikan UNI Bpk Sihotang, maka atas saran beliau di usulkan
untuk dibangun atau didirikan dua sekolah sekaligus yaitu
Sekolah Dasar Advent Sabu Timur dan Sekolah Menengah Atas Swasta
Advent Sabu Timur.
Atas dasar itu maka dibentuklah Komite Sekolah untuk mengurus
seluruh proses perijinan dan pembangunan Gedung SD maupun SMA.
Maka oleh karena Kuasa dan pertolongan Tuhan serta dukungan dua
Jemaat di Sabu Timur (Jemaat Lobodei dan Jemaat Huwaga) melalui
Direktur Pendidikan Daerah Nusa Tenggara. Bpk Deni Kana Djo
melakukan komunikasi dan konsultasi ke Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi NTT mengenai prosedur pembukaan SMA baru di
wilayah NTT, sehingga dengan pertolongan Tuhan SMAS Advent Sabu
Timur mendapatkan Surat Izin Operasional dari Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi NTT dibawah naungan SLA Nusra Noelbaki
brestatus sebagai Sekolah Filial SLA Nusra Noelbaki. Maka pada
bulan juli tahun 2021 di buka penerimaan peserta didik baru di
masing-masing jenjang.
Kegiatan belajar mengajar kedua jenjang SD Advent Sabu Timur dan
SMAS Advent Sabu Timur berjalan dengan jumlah siswa masing-
masing: siswa untuk SD kls satu berjumlah (10) sepuluh orang dan
siswa SMA berjumlah sepuluh (10) orang juga. Bertindak sebagai
kepala sekolah masing-masing adalah Bapak Max M Dala Ngapa untuk
Jenjang SD dan Bpk Randison Buli, S.Pd untuk koordinator jenjang
SMA.
Kegiatan Proses Belajar Mengajar kedua jenjang Pendidikan ini
untuk sementara dilaksanakan di Gedung Gereja Masehi Advent Hari
ke Tujuh Jemaat lobodei yang lama, dengan menyekat ruangan
menjadi dua bagian, sedangkan kegiatan kebaktian rabu malam dan
7. kebaktian sabat serta kebaktian lainnya dilaksanakan di Gedung
yang baru di buat. Sementara itu proses pembangunan Gedung SMA
Sawasta Advent sedang di kebut agar dapat dipergunakan pada
Tahun ajaran baru yakni 2022/2023. Progress pembangunan per hari
ini 3 Juli 2022 sedang melakukan pemasangan atap, semoga dengan
pertolongan Tuhan dapat digunakan pada saat masuk sekolah tgl
11 Juli 2022.
Demikian sejarah singkat Lembaga Pendidikan di pulau Sabu
Daftar Jemaat Di Pulau Sabu
No Nama Jemaat Alamat Wilayah/DIstrik
1 GMAHK Jemaat Seba Mebba/ Kota
Seba
Sabu Barat
2 GMAHK Jemaat Hangaloko Menia Sabu Barat
3 GMAHK Jemaat Menia Menia Sabu Barat
4 GMAHK Jemaat Mapupa Menia Sabu Barat
5 GMAHK JemaatLobodei Lobodei Sabu Timur
6 GMAHK Jemaat Huwaga Huwaga Sabu Timur
7 GMAHK Jemaat Raerobo Raerobo Sabu Timur
Daftar Sekolah di Pulau Sabu
No Nama Sekolah/Jenjang Alamat Distrik
1 SD Advent Nada Nada. Desa
Menia
Barat
2 SMP Advent Menia Nada. Desa
Menia
Barat
3 SD Advent Sabu Timur Desa Lobodei Timur
4 SMA Swasta Advent Sabu
Timur
Desa Lobodei Timur
Daftar Kepala Sekolah SD Advent Nada:
1. Pdt. P F. Thene (1971 - )
2. Y Ataupah( - 1993)
3. Asnat Mone Bela (1993-1999)
4. Paulin Ludji Leo (1999-2009)
5. F D. Thene (2009 – 2011)
6. Erison Logo (2011 – Sekarang)
Nara Sumber :
1. Pdt.Y.Koreludji, S.Th. Ass Kependetaan DNT
2. Pdt.D.Kana Djo,S.Ag.M.Pd K. Dept.SS/PP/NDR/ASI/SN
3. Erison Logo, S.Pd.Gr. Kepala SD Advent Nada.
4. Max M. Dala Ngapa, S.Pd.SD. Gr
5. Randison Buli, S.Pd