SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
1 
Dicari: 
“Pemimpin yang Bisa Dipercaya” 
Krisis Kepercayaan! Itulah yang telah menjadi bagian dari masalah kepemimpinan di negeri kita tercinta. Tidak sedikit di antara pemimpin atau tepatnya: “yang merasa telah menjadi pemimpin karena dipilih dalam sebuah proses pemilihan yang – katanya – demokratis, sebenarnya sudah tidak lagi dipercaya oleh rakyat sebagai pemimpin mereka, karena sikap dan perilakunya sendiri, karena “sudah tidak mampu menunjukkan sikap jujur dan amanahnya”. 
Terkait dengan situasi dan kondisi di negeri kita tercinta, kita dambakan para pemimpin yang mampu menunjukkan sikap jujur dan amanahnya dalam wilayah aksi. Bukan sekadar pemimpin yang mudah mengumbar janji. Kata para pakar kepemimpinan, dibutuhkan para pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan tranformasional, bukan para pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan transaksional. 
Konsep model kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan transaksional mirip dengan konsep model pemimpin dan manajer. Dalam pengertian tersebut, seorang pemimpin transformasional selalu muncul dalam situasi krisis, masa perubahan, dan selalu berkembang; sementara pemimpin transaksional bekerja dalam situasi yang lebih bersifat birokrasi- mekanistis, yang cenderung menyukai kondisi status quo. 
Meskipun – saat ini -- baik pemimpin transformasional maupun transaksional memiliki kesamaan peran, yaitu bekerja untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, keduanya memiliki strategi yang berbeda dalam melaksanakan fungsi dan memotivasi bawahan. Seorang pemimpin transformasional adalah seorang pemimpin yang mampu mengantarkan rakyatnya menuju sebuah kesadaran yang lebih tinggi dan dinamis. Seorang pemimpin yang memratikkan kepemimpinan transformasional bisa dipandang sebagai seorang “pemimpin” daripada seorang “manajer” atau disebut sebagai “manajer-pemimpin” sebagai lawan dari “manajer rutin”. 
Sebuah kepemimpinan transformasional, minimal memiliki tiga komponen. 
Pertama, Karisma (keadaan atau bakat yang dihubungkan dengan kemampuan yang luar biasa dalam hal kepemimpinan seseorang untuk membangkitkan pemujaan dan rasa kagum dari masyarakat terhadap dirinya atau atribut kepemimpinan yang didasarkan atas kualitas kepribadian individu). Karisma digambarkan sebagai komponen paling penting dalam konsep kepemimpinan transformasional. Sedikit yang bisa dipakai untuk
2 
menggambarkan seorang pemimpin karismatik, yang di dalamnya termuat perasaan cinta dari anak buah, bahkan, bawahan merasa percaya diri dan saling memercayai di bawah seorang pemimpin yang karismatik. Di bawah seorang pemimpin yang karismatik, bawahan menerima pemimpinnya sebagai model yang ingin ditirunya setiap saat, tumbuh antusiasme kerja anak buah, mampu membuat anak buah bekerja lebih keras, lebih lama dengan senang hati. Skala karisma kepemimpinan transformasional mendeskripsikan tingkat sejauhmana pemimpin menciptakan antusiasme anak buah, mampu membedakan hal-hal yang benar-benar penting, membangkitkan perasaan mengemban misi terhadap organisasi. Melalui karisma, pemimpin mengilhami loyalitas dan ketekunan, menanamkan kebanggaan dan kesetiaan, serta membangkitkan rasa hormat. 
Kedua, Konsideran Individual. Di bawah kepemimpinan transformasional, penyamarataan perbedaan antar individu tidak memperoleh tempatnya. Seorang pemimpin transformasional akan memerhatikan faktor-faktor individual yang tidak boleh disamaratakan, karena adanya perbedaan, kepentingan, dan pengembangan diri yang berbeda satu sama lain. 
Ketiga, Stimulasi Intelektual. Dalam kepemimpinan transformasional seorang pemimpin akan melakukan stimulasi-stimulasi intelektual. Elemen kepemimpinan ini dapat dilihat antara lain dalam kemampuan seorang pemimpin dalam menciptakan, menginterpretasikan, dan mengelaborasi simbol-simbol yang muncul dalam kehidupan, mengajak bawahan untuk berfikir dengan cara-cara baru. Pendeknya bawahan dikondisikan pada situasi untuk selalu bertanya pada diri sendiri dan membandingkannya dengan asumsi yang berkembang di masyarakat, yang untuk selanjutnya mengembangkan kemampuan pemecahan masalah secara bebas. 
Berkaitan dengan hali ini, Rasulullah s.a.w. pernah mengingatkan kepada diri kita: 
“Setiap dari kalian adalah pemimpin, dan tiap-tiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya.” (Hadis Riwayat Bukhari-Muslim dari Abdullah bin Umar). Tetapi, apakah ‘kita’, yang telah dipilih oleh rakyat untuk menjadi seorang pemimpin, ‘mampu’ untuk mewujudkan pesan Rasulullah s.a.w. itu dalam seluruh sikap dan perilaku kita? 
Seorang pemimpin sejati – kata para para ulama -- harus mengutamakan ‘cinta’ pada rakyatnya, dalam arti berkesadaran untuk
3 
memberi, bukan – sebaliknya – mengharapkan ‘cinta’ dari rakyatnya, atau berkeinginan untuk diberi. Seandainya para pemimpin telah benar-benar memiliki keinginan yang kuat dan ikhlas untuk selalu ingin memberikan yang terbaik pada rakyatnya, maka keadilan dan kesejahteraan untuk rakyat yang selama ini sangat didambakan oleh ‘rakyat kita’, bukan hanya sekadar ‘akan’ (selalu) menjadi slogan kosong, apalagi sekadar janji-janji palsu ‘kampanye’ para calon pemimpin rakyat ‘edisi’ lima tahunan. 
Berkaitan dengan hal ini, bisa disimak dan direnungkan kembali sabda Nabi s.a.w.: 
“Zuhudlah terhadap dunia maka engkau akan dicintai Allah dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada manusia maka engkau akan dicintai manusia.” (Hadis Riwayat Ibnu Majah dari Sahl bin Sa’ad as-Sa’idi), yang oleh sebagian ulama dimaknai: “jangan rakus terhadap kenikmatatan duniawi, maka dirimu akan dicintai oleh Allah; berikan dan jangan pernah mengambil hak orang lain, maka dirimu akan dicintai oleh semua orang”. 
Nah, ketika kita kita diberi amanah kepemimpinan, sudah seharusnya kita implementasikan nasihat Nabi s.a.w. dalam praktik kepemimpinan kita. Jadilah seorang pemimpin yang bersikap professional, yang menunjukkan ciri kepemimpinan transformasional, agar kita memeroleh cinta Allah dan rakyat yang kita pimpin. Lihatlah derita ‘kaum dhu’afa’ dan mustadh’afin’, dengarkan rintihan ‘mereka’ dan simak dengan seksama seruan ‘kaum ‘arif’, agar para pemimpin tidak mengalami penyakit ‘rabun-mata dan tuli-telinga’, hingga bisa berbicara apa adanya tanpa topeng retorika ‘burung onta’. Dan jangan pernah menepuk dada untuk menyatakan dirti sebagai pemimpin rakyat, dan sama sekali tidak layak untuk menjadi seorang pemimpin, sebelum dirinya ia memiliki: sikap istiqamah (konsisten) dalam kepemimpinannya dengan bekal kejujuran dan sikap amanahnya, karena kapabilitas para pemimpin terpilih tidak hanya diuji dalam bidang kemahiran retorikanya. Lebih jauh dari itu ‘dia’ akan diuji dalam sepak terjangnya dalam memainkan perannya sebagai seorang pemimpin yang menjunjung tinggi sikap amanahnya untuk bekerja sepenuh hati demi terciptanya keadilan dan kesejahteraan rakyat yang dipimpinnya. Sehingga dalam setiap sepak terjangnya ‘dirinya’ mampu berbagi cinta pada rakyatnya dan memberikan perhatian lebih pada kepentingan rakyatnya di atas kepentingan pribadinya dan para kroninya.
4 
Memiliki sikap amanah adalah ‘prasyarat penting’ bagi setiap pemimpin untuk mendapatkan kepercayaan rakyatnya. Sebab, orang yang tidak bersikap amanah bisa diprediksi tidak akan pernah siap bersikap profesional dalam menjalankan tugasnya. Sebagaimana penjelasan Rasulullah s.a.w.: 
“Apabila amanah telah disia-siakan, tunggulah saat kehancurannya. Seorang sahabat bertanya, 'ya Rasulullah, bagaimana maksud menyia-nyiakan amanah itu?' Beliau pun menjawab: yaitu menyerahkan suatu urusan ditangani oleh orang yang bukan ahlinya. Untuk itu tunggulah saat kehancuran urusan tersebut.” (HR al- Bukhari dari Abu Hurairah). 
Oleh karena itu, jadilah seorang pemimpin yang ‘sadar-amanah’, dan bukan sekadar sadar jabatan dengan pelbagai fasilitasnya, agar rakyat selalu memercayai diri kita!

More Related Content

Viewers also liked

Pemimpin dalam perspektif islam
Pemimpin dalam perspektif islamPemimpin dalam perspektif islam
Pemimpin dalam perspektif islamUla Hijrah
 
Mengenal shalat sunnah isyraq
Mengenal shalat sunnah isyraqMengenal shalat sunnah isyraq
Mengenal shalat sunnah isyraqMuhsin Hariyanto
 
Puasa ‘asyura, puasa sunnah di bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah di bulan muharramPuasa ‘asyura, puasa sunnah di bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah di bulan muharramMuhsin Hariyanto
 
Semoga masjidku benar benar bisa menjadi rumahku
Semoga masjidku benar benar bisa menjadi rumahkuSemoga masjidku benar benar bisa menjadi rumahku
Semoga masjidku benar benar bisa menjadi rumahkuMuhsin Hariyanto
 
5 langkah menjadi pribadi yang bermanfaat 01
5 langkah menjadi pribadi yang bermanfaat 015 langkah menjadi pribadi yang bermanfaat 01
5 langkah menjadi pribadi yang bermanfaat 01Muhsin Hariyanto
 
Marah, yang tercela dan terpuji 01
Marah, yang tercela dan terpuji 01Marah, yang tercela dan terpuji 01
Marah, yang tercela dan terpuji 01Muhsin Hariyanto
 
Mudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMuhsin Hariyanto
 
Doa agar cepat hamil lengkap
Doa agar cepat hamil lengkapDoa agar cepat hamil lengkap
Doa agar cepat hamil lengkapMuhsin Hariyanto
 
Puasa ‘asyura, puasa sunnah di bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah di bulan muharramPuasa ‘asyura, puasa sunnah di bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah di bulan muharramMuhsin Hariyanto
 
Penjelasan hasil hisab 1436 h
Penjelasan hasil hisab 1436 hPenjelasan hasil hisab 1436 h
Penjelasan hasil hisab 1436 hMuhsin Hariyanto
 
Tafsir qs al qalam - 68, ayat 44-45 - memahami dan menyikapi fenomena istridraj
Tafsir qs al qalam - 68, ayat  44-45 - memahami dan menyikapi fenomena istridrajTafsir qs al qalam - 68, ayat  44-45 - memahami dan menyikapi fenomena istridraj
Tafsir qs al qalam - 68, ayat 44-45 - memahami dan menyikapi fenomena istridrajMuhsin Hariyanto
 
Konsep teks khutbah idul adha 1435 h.
Konsep teks khutbah idul adha 1435 h.Konsep teks khutbah idul adha 1435 h.
Konsep teks khutbah idul adha 1435 h.Muhsin Hariyanto
 
Bahan ajar aqidah akhlak (semester gasal 2014-2015)
Bahan ajar aqidah akhlak (semester gasal 2014-2015)Bahan ajar aqidah akhlak (semester gasal 2014-2015)
Bahan ajar aqidah akhlak (semester gasal 2014-2015)Muhsin Hariyanto
 
Bagaimana allah mencintai hamba nya
Bagaimana allah mencintai hamba nyaBagaimana allah mencintai hamba nya
Bagaimana allah mencintai hamba nyaMuhsin Hariyanto
 

Viewers also liked (20)

Pemimpin dalam perspektif islam
Pemimpin dalam perspektif islamPemimpin dalam perspektif islam
Pemimpin dalam perspektif islam
 
Sakînah
SakînahSakînah
Sakînah
 
Mengenal shalat sunnah isyraq
Mengenal shalat sunnah isyraqMengenal shalat sunnah isyraq
Mengenal shalat sunnah isyraq
 
Puasa ‘asyura, puasa sunnah di bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah di bulan muharramPuasa ‘asyura, puasa sunnah di bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah di bulan muharram
 
Semoga masjidku benar benar bisa menjadi rumahku
Semoga masjidku benar benar bisa menjadi rumahkuSemoga masjidku benar benar bisa menjadi rumahku
Semoga masjidku benar benar bisa menjadi rumahku
 
5 langkah menjadi pribadi yang bermanfaat 01
5 langkah menjadi pribadi yang bermanfaat 015 langkah menjadi pribadi yang bermanfaat 01
5 langkah menjadi pribadi yang bermanfaat 01
 
Marah, yang tercela dan terpuji 01
Marah, yang tercela dan terpuji 01Marah, yang tercela dan terpuji 01
Marah, yang tercela dan terpuji 01
 
At tabattul
At tabattulAt tabattul
At tabattul
 
Mudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkah
 
Doa agar cepat hamil lengkap
Doa agar cepat hamil lengkapDoa agar cepat hamil lengkap
Doa agar cepat hamil lengkap
 
Pilar pilar muhasabah
Pilar pilar muhasabahPilar pilar muhasabah
Pilar pilar muhasabah
 
Meraih maghfirah
Meraih maghfirahMeraih maghfirah
Meraih maghfirah
 
Puasa ‘asyura, puasa sunnah di bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah di bulan muharramPuasa ‘asyura, puasa sunnah di bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah di bulan muharram
 
Penjelasan hasil hisab 1436 h
Penjelasan hasil hisab 1436 hPenjelasan hasil hisab 1436 h
Penjelasan hasil hisab 1436 h
 
Tafsir qs al qalam - 68, ayat 44-45 - memahami dan menyikapi fenomena istridraj
Tafsir qs al qalam - 68, ayat  44-45 - memahami dan menyikapi fenomena istridrajTafsir qs al qalam - 68, ayat  44-45 - memahami dan menyikapi fenomena istridraj
Tafsir qs al qalam - 68, ayat 44-45 - memahami dan menyikapi fenomena istridraj
 
Konsep teks khutbah idul adha 1435 h.
Konsep teks khutbah idul adha 1435 h.Konsep teks khutbah idul adha 1435 h.
Konsep teks khutbah idul adha 1435 h.
 
Bahan ajar aqidah akhlak (semester gasal 2014-2015)
Bahan ajar aqidah akhlak (semester gasal 2014-2015)Bahan ajar aqidah akhlak (semester gasal 2014-2015)
Bahan ajar aqidah akhlak (semester gasal 2014-2015)
 
Istidraj
IstidrajIstidraj
Istidraj
 
Bagaimana allah mencintai hamba nya
Bagaimana allah mencintai hamba nyaBagaimana allah mencintai hamba nya
Bagaimana allah mencintai hamba nya
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 

Similar to PemimpinTransformasional

Kepimpinan yang diteladani
Kepimpinan yang diteladaniKepimpinan yang diteladani
Kepimpinan yang diteladaniUstaz Yusof
 
Apakah Kepemimpinan Itu (B)
Apakah Kepemimpinan Itu (B)Apakah Kepemimpinan Itu (B)
Apakah Kepemimpinan Itu (B)Universitas PGRI
 
Makalah analisa kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah analisa kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah analisa kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah analisa kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Korupsi dalam Presepsi Pancasila
Korupsi dalam Presepsi PancasilaKorupsi dalam Presepsi Pancasila
Korupsi dalam Presepsi PancasilaNida Usanah
 
Makalah analisa kepemimpinan
Makalah analisa kepemimpinanMakalah analisa kepemimpinan
Makalah analisa kepemimpinanWarnet Raha
 
8 modal utama seorang pemimpin sukses
8 modal utama seorang pemimpin sukses8 modal utama seorang pemimpin sukses
8 modal utama seorang pemimpin suksesSamsu Rijal
 
Penjelasan tentang Kepemimpinan Dan Perubahan.docx
Penjelasan tentang Kepemimpinan Dan Perubahan.docxPenjelasan tentang Kepemimpinan Dan Perubahan.docx
Penjelasan tentang Kepemimpinan Dan Perubahan.docxJuwita Sari
 
Kepemimpinan Karismatik Era Digital
Kepemimpinan Karismatik Era DigitalKepemimpinan Karismatik Era Digital
Kepemimpinan Karismatik Era DigitalPaulus Robert Tuerah
 
Bmf 35 servant leadership
Bmf 35 servant leadershipBmf 35 servant leadership
Bmf 35 servant leadershipPT Wings Surya
 
Kepimpinan dalam pembinaan negara bangsa
Kepimpinan dalam pembinaan negara bangsaKepimpinan dalam pembinaan negara bangsa
Kepimpinan dalam pembinaan negara bangsaasyikin hashim
 

Similar to PemimpinTransformasional (20)

Kepimpinan yang diteladani
Kepimpinan yang diteladaniKepimpinan yang diteladani
Kepimpinan yang diteladani
 
Apakah Kepemimpinan Itu (B)
Apakah Kepemimpinan Itu (B)Apakah Kepemimpinan Itu (B)
Apakah Kepemimpinan Itu (B)
 
79450553 karakteristik-seorang-pemimpin
79450553 karakteristik-seorang-pemimpin79450553 karakteristik-seorang-pemimpin
79450553 karakteristik-seorang-pemimpin
 
79450553 karakteristik-seorang-pemimpin
79450553 karakteristik-seorang-pemimpin79450553 karakteristik-seorang-pemimpin
79450553 karakteristik-seorang-pemimpin
 
Makalah analisa kepemimpinan
Makalah analisa kepemimpinanMakalah analisa kepemimpinan
Makalah analisa kepemimpinan
 
Makalah analisa kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah analisa kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah analisa kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah analisa kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
144626783 pemimpin-dalam-islam
144626783 pemimpin-dalam-islam144626783 pemimpin-dalam-islam
144626783 pemimpin-dalam-islam
 
144626783 pemimpin-dalam-islam
144626783 pemimpin-dalam-islam144626783 pemimpin-dalam-islam
144626783 pemimpin-dalam-islam
 
Korupsi dalam Presepsi Pancasila
Korupsi dalam Presepsi PancasilaKorupsi dalam Presepsi Pancasila
Korupsi dalam Presepsi Pancasila
 
Makalah analisa kepemimpinan
Makalah analisa kepemimpinanMakalah analisa kepemimpinan
Makalah analisa kepemimpinan
 
Makalah analisa kepemimpinan
Makalah analisa kepemimpinanMakalah analisa kepemimpinan
Makalah analisa kepemimpinan
 
8 modal utama seorang pemimpin sukses
8 modal utama seorang pemimpin sukses8 modal utama seorang pemimpin sukses
8 modal utama seorang pemimpin sukses
 
Konflik
KonflikKonflik
Konflik
 
51703430 pemimpin-efektif
51703430 pemimpin-efektif51703430 pemimpin-efektif
51703430 pemimpin-efektif
 
51703430 pemimpin-efektif
51703430 pemimpin-efektif51703430 pemimpin-efektif
51703430 pemimpin-efektif
 
51703430 pemimpin-efektif
51703430 pemimpin-efektif51703430 pemimpin-efektif
51703430 pemimpin-efektif
 
Penjelasan tentang Kepemimpinan Dan Perubahan.docx
Penjelasan tentang Kepemimpinan Dan Perubahan.docxPenjelasan tentang Kepemimpinan Dan Perubahan.docx
Penjelasan tentang Kepemimpinan Dan Perubahan.docx
 
Kepemimpinan Karismatik Era Digital
Kepemimpinan Karismatik Era DigitalKepemimpinan Karismatik Era Digital
Kepemimpinan Karismatik Era Digital
 
Bmf 35 servant leadership
Bmf 35 servant leadershipBmf 35 servant leadership
Bmf 35 servant leadership
 
Kepimpinan dalam pembinaan negara bangsa
Kepimpinan dalam pembinaan negara bangsaKepimpinan dalam pembinaan negara bangsa
Kepimpinan dalam pembinaan negara bangsa
 

More from Muhsin Hariyanto

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahMuhsin Hariyanto
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Muhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanMuhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabulMuhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamMuhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
 
Ketika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkacaKetika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkacaMuhsin Hariyanto
 
Penjelasan hasil hisab 1436 h
Penjelasan hasil hisab 1436 hPenjelasan hasil hisab 1436 h
Penjelasan hasil hisab 1436 hMuhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 
Ketika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkacaKetika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkaca
 
Penjelasan hasil hisab 1436 h
Penjelasan hasil hisab 1436 hPenjelasan hasil hisab 1436 h
Penjelasan hasil hisab 1436 h
 

PemimpinTransformasional

  • 1. 1 Dicari: “Pemimpin yang Bisa Dipercaya” Krisis Kepercayaan! Itulah yang telah menjadi bagian dari masalah kepemimpinan di negeri kita tercinta. Tidak sedikit di antara pemimpin atau tepatnya: “yang merasa telah menjadi pemimpin karena dipilih dalam sebuah proses pemilihan yang – katanya – demokratis, sebenarnya sudah tidak lagi dipercaya oleh rakyat sebagai pemimpin mereka, karena sikap dan perilakunya sendiri, karena “sudah tidak mampu menunjukkan sikap jujur dan amanahnya”. Terkait dengan situasi dan kondisi di negeri kita tercinta, kita dambakan para pemimpin yang mampu menunjukkan sikap jujur dan amanahnya dalam wilayah aksi. Bukan sekadar pemimpin yang mudah mengumbar janji. Kata para pakar kepemimpinan, dibutuhkan para pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan tranformasional, bukan para pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan transaksional. Konsep model kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan transaksional mirip dengan konsep model pemimpin dan manajer. Dalam pengertian tersebut, seorang pemimpin transformasional selalu muncul dalam situasi krisis, masa perubahan, dan selalu berkembang; sementara pemimpin transaksional bekerja dalam situasi yang lebih bersifat birokrasi- mekanistis, yang cenderung menyukai kondisi status quo. Meskipun – saat ini -- baik pemimpin transformasional maupun transaksional memiliki kesamaan peran, yaitu bekerja untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, keduanya memiliki strategi yang berbeda dalam melaksanakan fungsi dan memotivasi bawahan. Seorang pemimpin transformasional adalah seorang pemimpin yang mampu mengantarkan rakyatnya menuju sebuah kesadaran yang lebih tinggi dan dinamis. Seorang pemimpin yang memratikkan kepemimpinan transformasional bisa dipandang sebagai seorang “pemimpin” daripada seorang “manajer” atau disebut sebagai “manajer-pemimpin” sebagai lawan dari “manajer rutin”. Sebuah kepemimpinan transformasional, minimal memiliki tiga komponen. Pertama, Karisma (keadaan atau bakat yang dihubungkan dengan kemampuan yang luar biasa dalam hal kepemimpinan seseorang untuk membangkitkan pemujaan dan rasa kagum dari masyarakat terhadap dirinya atau atribut kepemimpinan yang didasarkan atas kualitas kepribadian individu). Karisma digambarkan sebagai komponen paling penting dalam konsep kepemimpinan transformasional. Sedikit yang bisa dipakai untuk
  • 2. 2 menggambarkan seorang pemimpin karismatik, yang di dalamnya termuat perasaan cinta dari anak buah, bahkan, bawahan merasa percaya diri dan saling memercayai di bawah seorang pemimpin yang karismatik. Di bawah seorang pemimpin yang karismatik, bawahan menerima pemimpinnya sebagai model yang ingin ditirunya setiap saat, tumbuh antusiasme kerja anak buah, mampu membuat anak buah bekerja lebih keras, lebih lama dengan senang hati. Skala karisma kepemimpinan transformasional mendeskripsikan tingkat sejauhmana pemimpin menciptakan antusiasme anak buah, mampu membedakan hal-hal yang benar-benar penting, membangkitkan perasaan mengemban misi terhadap organisasi. Melalui karisma, pemimpin mengilhami loyalitas dan ketekunan, menanamkan kebanggaan dan kesetiaan, serta membangkitkan rasa hormat. Kedua, Konsideran Individual. Di bawah kepemimpinan transformasional, penyamarataan perbedaan antar individu tidak memperoleh tempatnya. Seorang pemimpin transformasional akan memerhatikan faktor-faktor individual yang tidak boleh disamaratakan, karena adanya perbedaan, kepentingan, dan pengembangan diri yang berbeda satu sama lain. Ketiga, Stimulasi Intelektual. Dalam kepemimpinan transformasional seorang pemimpin akan melakukan stimulasi-stimulasi intelektual. Elemen kepemimpinan ini dapat dilihat antara lain dalam kemampuan seorang pemimpin dalam menciptakan, menginterpretasikan, dan mengelaborasi simbol-simbol yang muncul dalam kehidupan, mengajak bawahan untuk berfikir dengan cara-cara baru. Pendeknya bawahan dikondisikan pada situasi untuk selalu bertanya pada diri sendiri dan membandingkannya dengan asumsi yang berkembang di masyarakat, yang untuk selanjutnya mengembangkan kemampuan pemecahan masalah secara bebas. Berkaitan dengan hali ini, Rasulullah s.a.w. pernah mengingatkan kepada diri kita: “Setiap dari kalian adalah pemimpin, dan tiap-tiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya.” (Hadis Riwayat Bukhari-Muslim dari Abdullah bin Umar). Tetapi, apakah ‘kita’, yang telah dipilih oleh rakyat untuk menjadi seorang pemimpin, ‘mampu’ untuk mewujudkan pesan Rasulullah s.a.w. itu dalam seluruh sikap dan perilaku kita? Seorang pemimpin sejati – kata para para ulama -- harus mengutamakan ‘cinta’ pada rakyatnya, dalam arti berkesadaran untuk
  • 3. 3 memberi, bukan – sebaliknya – mengharapkan ‘cinta’ dari rakyatnya, atau berkeinginan untuk diberi. Seandainya para pemimpin telah benar-benar memiliki keinginan yang kuat dan ikhlas untuk selalu ingin memberikan yang terbaik pada rakyatnya, maka keadilan dan kesejahteraan untuk rakyat yang selama ini sangat didambakan oleh ‘rakyat kita’, bukan hanya sekadar ‘akan’ (selalu) menjadi slogan kosong, apalagi sekadar janji-janji palsu ‘kampanye’ para calon pemimpin rakyat ‘edisi’ lima tahunan. Berkaitan dengan hal ini, bisa disimak dan direnungkan kembali sabda Nabi s.a.w.: “Zuhudlah terhadap dunia maka engkau akan dicintai Allah dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada manusia maka engkau akan dicintai manusia.” (Hadis Riwayat Ibnu Majah dari Sahl bin Sa’ad as-Sa’idi), yang oleh sebagian ulama dimaknai: “jangan rakus terhadap kenikmatatan duniawi, maka dirimu akan dicintai oleh Allah; berikan dan jangan pernah mengambil hak orang lain, maka dirimu akan dicintai oleh semua orang”. Nah, ketika kita kita diberi amanah kepemimpinan, sudah seharusnya kita implementasikan nasihat Nabi s.a.w. dalam praktik kepemimpinan kita. Jadilah seorang pemimpin yang bersikap professional, yang menunjukkan ciri kepemimpinan transformasional, agar kita memeroleh cinta Allah dan rakyat yang kita pimpin. Lihatlah derita ‘kaum dhu’afa’ dan mustadh’afin’, dengarkan rintihan ‘mereka’ dan simak dengan seksama seruan ‘kaum ‘arif’, agar para pemimpin tidak mengalami penyakit ‘rabun-mata dan tuli-telinga’, hingga bisa berbicara apa adanya tanpa topeng retorika ‘burung onta’. Dan jangan pernah menepuk dada untuk menyatakan dirti sebagai pemimpin rakyat, dan sama sekali tidak layak untuk menjadi seorang pemimpin, sebelum dirinya ia memiliki: sikap istiqamah (konsisten) dalam kepemimpinannya dengan bekal kejujuran dan sikap amanahnya, karena kapabilitas para pemimpin terpilih tidak hanya diuji dalam bidang kemahiran retorikanya. Lebih jauh dari itu ‘dia’ akan diuji dalam sepak terjangnya dalam memainkan perannya sebagai seorang pemimpin yang menjunjung tinggi sikap amanahnya untuk bekerja sepenuh hati demi terciptanya keadilan dan kesejahteraan rakyat yang dipimpinnya. Sehingga dalam setiap sepak terjangnya ‘dirinya’ mampu berbagi cinta pada rakyatnya dan memberikan perhatian lebih pada kepentingan rakyatnya di atas kepentingan pribadinya dan para kroninya.
  • 4. 4 Memiliki sikap amanah adalah ‘prasyarat penting’ bagi setiap pemimpin untuk mendapatkan kepercayaan rakyatnya. Sebab, orang yang tidak bersikap amanah bisa diprediksi tidak akan pernah siap bersikap profesional dalam menjalankan tugasnya. Sebagaimana penjelasan Rasulullah s.a.w.: “Apabila amanah telah disia-siakan, tunggulah saat kehancurannya. Seorang sahabat bertanya, 'ya Rasulullah, bagaimana maksud menyia-nyiakan amanah itu?' Beliau pun menjawab: yaitu menyerahkan suatu urusan ditangani oleh orang yang bukan ahlinya. Untuk itu tunggulah saat kehancuran urusan tersebut.” (HR al- Bukhari dari Abu Hurairah). Oleh karena itu, jadilah seorang pemimpin yang ‘sadar-amanah’, dan bukan sekadar sadar jabatan dengan pelbagai fasilitasnya, agar rakyat selalu memercayai diri kita!