SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
1 
At-Tabattul 
(Memisahkan Diri Dari Selain Allah) 
At-Tabattul, di kalangan umat Islam – pada umumnya – dipahami sebagai sebuah sikap yang negatif, karena kata tabattul bermakna: “membujang”. Imam an-Nawawi rahimahullâh --- misalnya -- menyatakan: "Tabattul -- di sini – ialah: menjauhkan diri dari wanita dan tidak menikah karena ingin terus beribadah kepada Allah."1 Sehingga kaum lelaki dan wanita yang tidak bersedia untuk menikah, dia disebut telah memilih sebuah sikap yang salah. 
Dalam khazanah tasawuf, kata tabattul dimaknai sebagai sebuah sikap yang positif. Karena para sufi memaknai kata tabattul dengan arti: “memisahkan diri dari selain Allah, dalam rangka untuk mengikatkan diri hanya kepada Allah semata-mata”. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh al-Harawi dalam kitab Manâzil as-Sâirîn, Tabattul bermakna: “memisahkan dari segala sesuatu, agar (diri kita) bisa beribadah kepada Allah secara total”2 
Secara etimologis, kata at-tabattul berasal dari bahasa Arab al-Batl, yang bermakna al-munqathi’ : “putus, pisah atau terpotong”. Yang asal katanya adalah batala dan mendapatkan imbuhan ta’ pada ‘ain fi’ilnya, sehingga berubah menjadi battala. Kata battala – yubattilu – tabtîlan, fa huwa mubattilun, bermakna memutuskan diri, memisahkan diri atau memotong hubungan dengan sesuatu. Orang yang memutuskan diri, memisahkan diri atau memotong hubungan dengan sesuatu disebut mubattil. 
Berkaitan dengan tempat persinggahan tabattul ini, Allah telah berfirman: 
وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ إِلََْهِ تَبْتِّيلً 
"Dan sebutlah nama Rabbmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan 
penuh ketekunan." (QS al-Muzzammil/73: 8). 
Tabattul artinya pemutusan atau pemisahan, merupakan kata aktiva dari batl yang artinya “putus atau pisah”. Maryam – misalnya -- disebut al- batûl karena dia terpisah dari hubungan dengan suami mana pun, yang artinya perawan atau bujang, dan tidak ada seorang pun wanita yang dapat menandinginya, sehingga dia lebih unggul dan lebih daripada semua wanita yang ada pada zamannya. 
Dalam firman Allah yang lain, dinyatakan: 
1 An-Nawawi, Syarh Shahîh Muslim, juz (III, hal. 549. 
2 Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Madârij as-Sâlikîn, juz II, hal. 29.
2 
ۖ 
ۚ 
“Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) doa yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memerkenankan sesuatu pun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya3. Dan doa (ibadah) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka, (QS ar-Ra’d/13: 14). Sehingga kata tabattul itu dimaknai sebagai perlucutan secara total. 
Perlucutan ini artinya tidak memerhatikan imbalan. Orang yang bersikap tabattul tidak bisa seperti buruh yang tidak mau bekerja kecuali untuk mendapatkan upah. Jika dia sudah mendapat upah itu, maka dia akan meninggalkan orang yang memberi upah kepadanya. Berbeda dengan hamba yang berbakti karena penghambaannya, bukan karena untuk mencari upah. Dia tidak akan meninggalkan tuannya kecuali karena memang dia bermaksud untuk melarikan diri darinya. Sementara hamba yang melarikan diri sama sekali tidak memiliki kehormatan sebagai hamba, dan juga tidak memunyai kemerdekaan, karena dirinya melepaskan diri dari tuan yang seharusnya selalu diikuti. 
Dalam penjelasannya, al-Harawi – dalam kitab Manâzil as-Sâirîn -- menyatakan bahwa tabattul itu memiliki tiga tingkatan:4 
1. Memurnikan pemutusan hubungan dengan keinginan-keinginan terhadap dunia, karena takut, mengharap atau pun karena selalu memikirkanNya. Menurut hemat saya, tabattul memadukan dua perkara, menyambung dan memisahkan. Tabattul tidak dianggap sah kecuali dengan dua perkara ini. Memisahkan artinya memutuskan hati dari segala sesuatu yang mencampuri kehendak Allah dan dari apa-apa yang mengarahkan hati kepada selain Allah, entah karena takut kepada-Nya, mengharapkanNya, atau karena selalu memikirkan-Nya. Sedangkan menyambung tidak akan terjadi kecuali setelah memutuskan. Maksudnya 
3Orang-orang yang berdoa kepada berhala, diumpamakan seperti orang yang mengulurkan telapak tangannya yang terbuka ke air, supaya air sampai ke mulutnya. Hal ini tidak mungkin terjadi, karena telapak tangan yang terbuka – selamanya -- tidak akan dapat menampung air. 
4Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Madârij as-Sâlikîn, Juz II, hal 29-32.
3 
adalah menyambung hati dengan Allah, menghadap kepada-Nya dan menghadapkan wajah kepada-Nya, karena mencintai, takut, berharap dan tawakal kepada-Nya. 
2. Memurnikan pemutusan hubungan dari mengikuti nafsu, dengan menjauhi hawa nafsu, menghembuskan rahmat Allah dan memasukkan kilat cahaya ilmu. Perbedaannya dengan derajat pertama, bahwa derajat pertama pemutusan hubungan dengan makhluk, sedangkan derajat ini merupakan pemutusan hubungan dengan nafsu. 
Caranya ada tiga macam: 
a. Menjauhi nafsu dan melarang dirinya mengikuti nafsu. Sebab para pengikut nafsu menghalangi tabattul. 
b. Menghembuskan rahmat Allah dan kasih sayang-Nya. Kedudukan rahmat bagi ruh seperti kedudukan ruh bagi badan. Jadi rahmat merupakan sesuatu yang disenangi ruh. Rahmat ini bisa diperoleh dengan menjauhi nafsu. Pada saat itulah bisa dirasakan hembusan rahmat Allah. Sebab jiwa itu membutuhkan gantungan. Ketika terputus ketergantungan jiwa dengan hawa nafsu, maka jiwa tersebut akan mendapatkan ketenteraman dengan bergantung kepada Allah. 
c. Memasukkan kilat cahaya ilmu. Ilmu di sini bukan upaya mengungkap apa-apa yang di dalam batin manusia, tapi ini adalah ilmu mengungkap tempat-tempat persinggahan, mengungkap aib diri dan amal serta mengungkap makna-makna sifat, asma' Allah dan tauhid. 
3. Memurnikan hubungan agar dapat terus maju ke depan, dengan cara membenahi sikap istiqamah, tekun untuk mencapai tujuan dan melihat apa yang terjadi saat berdiri di hadapan Allah. 
Dari pembahasan di atas, kita bisa memahami bahwa tabbatul adalah sebuah konsep tazkiyatun nafs, terkait dengan ibadah kita kepada Allah, agar diri kita bersih dari sikap syirik yang bisa mengakibatkan ibadah kita dinilai tidak sah oleh Allah SWT. Karena, hanya dengan sikap tabattul inilah sikap tauhîd al-‘ibâdah kita akan terpelihara. 
(Dikutip dan diselaraskan dari Kitab Madârijus Sâlikîn, karya: Ibnu Qayyim al-Jauziyah)

More Related Content

What's hot

Tafsir qs al hujurât, 9 ayat 6 - mengapa tabayyun diperlukan
Tafsir qs al hujurât, 9 ayat 6 - mengapa tabayyun diperlukanTafsir qs al hujurât, 9 ayat 6 - mengapa tabayyun diperlukan
Tafsir qs al hujurât, 9 ayat 6 - mengapa tabayyun diperlukanMuhsin Hariyanto
 
Modul SKI- KB 2 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Umayyah dan Abasiyah
Modul SKI- KB 2 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Umayyah dan AbasiyahModul SKI- KB 2 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Umayyah dan Abasiyah
Modul SKI- KB 2 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Umayyah dan AbasiyahIstna Zakia Iriana
 
Nabi daud, Nabi Musa, Nabi Sulaiman
Nabi daud, Nabi Musa, Nabi SulaimanNabi daud, Nabi Musa, Nabi Sulaiman
Nabi daud, Nabi Musa, Nabi SulaimanRatih Aini
 
Nota (ulum quran) pendidikan quran sunnah f4
Nota (ulum quran) pendidikan quran sunnah f4Nota (ulum quran) pendidikan quran sunnah f4
Nota (ulum quran) pendidikan quran sunnah f4Unizzati
 
Tafsir Surat an-Naas
Tafsir Surat an-NaasTafsir Surat an-Naas
Tafsir Surat an-NaasIdrus Abidin
 
Perkembangan islam di dunia
Perkembangan islam di duniaPerkembangan islam di dunia
Perkembangan islam di duniaBadrut Tamam
 
DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAH
DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAHDAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAH
DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAHMoh Hari Rusli
 
Ppt faul tentang iman kepada kitab allah
Ppt faul tentang iman kepada kitab allahPpt faul tentang iman kepada kitab allah
Ppt faul tentang iman kepada kitab allahWifaq Idaini
 
Kematian, Perpisahan & Penghisaban
Kematian, Perpisahan & PenghisabanKematian, Perpisahan & Penghisaban
Kematian, Perpisahan & PenghisabanErwin Wahyu
 
SILATURRAHIM PRODUKTIF
SILATURRAHIM PRODUKTIFSILATURRAHIM PRODUKTIF
SILATURRAHIM PRODUKTIFSofyan Siroj
 
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyahPPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyahtriutaribismillah
 
Materi KKP dan Indikator Rincian TFT.pptx
Materi KKP dan Indikator Rincian TFT.pptxMateri KKP dan Indikator Rincian TFT.pptx
Materi KKP dan Indikator Rincian TFT.pptxNoviaNariswari
 
PPT Iman kepada rasul
PPT Iman kepada rasul PPT Iman kepada rasul
PPT Iman kepada rasul kiatbelajar95
 

What's hot (20)

Tafsir qs al hujurât, 9 ayat 6 - mengapa tabayyun diperlukan
Tafsir qs al hujurât, 9 ayat 6 - mengapa tabayyun diperlukanTafsir qs al hujurât, 9 ayat 6 - mengapa tabayyun diperlukan
Tafsir qs al hujurât, 9 ayat 6 - mengapa tabayyun diperlukan
 
Modul SKI- KB 2 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Umayyah dan Abasiyah
Modul SKI- KB 2 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Umayyah dan AbasiyahModul SKI- KB 2 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Umayyah dan Abasiyah
Modul SKI- KB 2 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Umayyah dan Abasiyah
 
Nabi daud, Nabi Musa, Nabi Sulaiman
Nabi daud, Nabi Musa, Nabi SulaimanNabi daud, Nabi Musa, Nabi Sulaiman
Nabi daud, Nabi Musa, Nabi Sulaiman
 
Nota (ulum quran) pendidikan quran sunnah f4
Nota (ulum quran) pendidikan quran sunnah f4Nota (ulum quran) pendidikan quran sunnah f4
Nota (ulum quran) pendidikan quran sunnah f4
 
6.13 binaul izzah
6.13 binaul izzah6.13 binaul izzah
6.13 binaul izzah
 
Tafsir Surat an-Naas
Tafsir Surat an-NaasTafsir Surat an-Naas
Tafsir Surat an-Naas
 
Perkembangan islam di dunia
Perkembangan islam di duniaPerkembangan islam di dunia
Perkembangan islam di dunia
 
DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAH
DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAHDAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAH
DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAH
 
Taqwa
TaqwaTaqwa
Taqwa
 
Iman kepada malaikat
Iman kepada malaikatIman kepada malaikat
Iman kepada malaikat
 
Ppt faul tentang iman kepada kitab allah
Ppt faul tentang iman kepada kitab allahPpt faul tentang iman kepada kitab allah
Ppt faul tentang iman kepada kitab allah
 
4.4 shifatur rasul
4.4 shifatur rasul4.4 shifatur rasul
4.4 shifatur rasul
 
Iman
ImanIman
Iman
 
Kematian, Perpisahan & Penghisaban
Kematian, Perpisahan & PenghisabanKematian, Perpisahan & Penghisaban
Kematian, Perpisahan & Penghisaban
 
SILATURRAHIM PRODUKTIF
SILATURRAHIM PRODUKTIFSILATURRAHIM PRODUKTIF
SILATURRAHIM PRODUKTIF
 
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyahPPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
 
Materi KKP dan Indikator Rincian TFT.pptx
Materi KKP dan Indikator Rincian TFT.pptxMateri KKP dan Indikator Rincian TFT.pptx
Materi KKP dan Indikator Rincian TFT.pptx
 
Mawaris
MawarisMawaris
Mawaris
 
Dalil aqli dan naqli tentang malaikat
Dalil aqli dan naqli tentang malaikatDalil aqli dan naqli tentang malaikat
Dalil aqli dan naqli tentang malaikat
 
PPT Iman kepada rasul
PPT Iman kepada rasul PPT Iman kepada rasul
PPT Iman kepada rasul
 

Similar to At tabattul

Pemikiran tasawuf AG. KH.ABDUL RAHMAN AMBO DALLE.pptx
Pemikiran tasawuf AG. KH.ABDUL RAHMAN AMBO DALLE.pptxPemikiran tasawuf AG. KH.ABDUL RAHMAN AMBO DALLE.pptx
Pemikiran tasawuf AG. KH.ABDUL RAHMAN AMBO DALLE.pptxMhmdUwais
 
Agama Kelompok Moenica
Agama Kelompok MoenicaAgama Kelompok Moenica
Agama Kelompok MoenicaMoenica
 
Sifat sifat tercela2
Sifat sifat tercela2Sifat sifat tercela2
Sifat sifat tercela2darma wati
 
Sifat sifat tercela
Sifat sifat tercelaSifat sifat tercela
Sifat sifat terceladarma wati
 
2 akhlak kpd allah
2 akhlak kpd allah2 akhlak kpd allah
2 akhlak kpd allahAgus Candra
 
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahPengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahAde Pratama
 
Fiqih Tharahah
Fiqih TharahahFiqih Tharahah
Fiqih Tharahahimuska
 
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaanPerintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaanMuhsin Hariyanto
 
Persentasi aqidah kel iii
Persentasi aqidah kel iiiPersentasi aqidah kel iii
Persentasi aqidah kel iiiHerry Erwanto
 
Mutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpujiMutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpujiAan Editing
 
Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)
Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)
Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)Mohamed Fadeel
 
Maqamat, Hal dan Mahabbah
Maqamat, Hal dan MahabbahMaqamat, Hal dan Mahabbah
Maqamat, Hal dan MahabbahIndah Agustina
 

Similar to At tabattul (20)

At tabattul
At tabattulAt tabattul
At tabattul
 
Akhlak tercela
Akhlak tercelaAkhlak tercela
Akhlak tercela
 
Pemikiran tasawuf AG. KH.ABDUL RAHMAN AMBO DALLE.pptx
Pemikiran tasawuf AG. KH.ABDUL RAHMAN AMBO DALLE.pptxPemikiran tasawuf AG. KH.ABDUL RAHMAN AMBO DALLE.pptx
Pemikiran tasawuf AG. KH.ABDUL RAHMAN AMBO DALLE.pptx
 
Mengenali Tasauf
Mengenali TasaufMengenali Tasauf
Mengenali Tasauf
 
Agama Kelompok Moenica
Agama Kelompok MoenicaAgama Kelompok Moenica
Agama Kelompok Moenica
 
Sifat sifat tercela2
Sifat sifat tercela2Sifat sifat tercela2
Sifat sifat tercela2
 
Sifat sifat tercela
Sifat sifat tercelaSifat sifat tercela
Sifat sifat tercela
 
2 akhlak kpd allah
2 akhlak kpd allah2 akhlak kpd allah
2 akhlak kpd allah
 
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahPengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
 
Fiqih Tharahah
Fiqih TharahahFiqih Tharahah
Fiqih Tharahah
 
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaanPerintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
 
Makalah "Taqwa"
Makalah "Taqwa"Makalah "Taqwa"
Makalah "Taqwa"
 
Persentasi aqidah kel iii
Persentasi aqidah kel iiiPersentasi aqidah kel iii
Persentasi aqidah kel iii
 
Mutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpujiMutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpuji
 
Tauhid ul&ru
Tauhid ul&ruTauhid ul&ru
Tauhid ul&ru
 
Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)
Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)
Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)
 
Maqamat, Hal dan Mahabbah
Maqamat, Hal dan MahabbahMaqamat, Hal dan Mahabbah
Maqamat, Hal dan Mahabbah
 
Makalah rahim
Makalah rahimMakalah rahim
Makalah rahim
 
Makalah rahim
Makalah rahimMakalah rahim
Makalah rahim
 
Ibadah
IbadahIbadah
Ibadah
 

More from Muhsin Hariyanto

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahMuhsin Hariyanto
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Muhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanMuhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabulMuhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamMuhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 

At tabattul

  • 1. 1 At-Tabattul (Memisahkan Diri Dari Selain Allah) At-Tabattul, di kalangan umat Islam – pada umumnya – dipahami sebagai sebuah sikap yang negatif, karena kata tabattul bermakna: “membujang”. Imam an-Nawawi rahimahullâh --- misalnya -- menyatakan: "Tabattul -- di sini – ialah: menjauhkan diri dari wanita dan tidak menikah karena ingin terus beribadah kepada Allah."1 Sehingga kaum lelaki dan wanita yang tidak bersedia untuk menikah, dia disebut telah memilih sebuah sikap yang salah. Dalam khazanah tasawuf, kata tabattul dimaknai sebagai sebuah sikap yang positif. Karena para sufi memaknai kata tabattul dengan arti: “memisahkan diri dari selain Allah, dalam rangka untuk mengikatkan diri hanya kepada Allah semata-mata”. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh al-Harawi dalam kitab Manâzil as-Sâirîn, Tabattul bermakna: “memisahkan dari segala sesuatu, agar (diri kita) bisa beribadah kepada Allah secara total”2 Secara etimologis, kata at-tabattul berasal dari bahasa Arab al-Batl, yang bermakna al-munqathi’ : “putus, pisah atau terpotong”. Yang asal katanya adalah batala dan mendapatkan imbuhan ta’ pada ‘ain fi’ilnya, sehingga berubah menjadi battala. Kata battala – yubattilu – tabtîlan, fa huwa mubattilun, bermakna memutuskan diri, memisahkan diri atau memotong hubungan dengan sesuatu. Orang yang memutuskan diri, memisahkan diri atau memotong hubungan dengan sesuatu disebut mubattil. Berkaitan dengan tempat persinggahan tabattul ini, Allah telah berfirman: وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ إِلََْهِ تَبْتِّيلً "Dan sebutlah nama Rabbmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan." (QS al-Muzzammil/73: 8). Tabattul artinya pemutusan atau pemisahan, merupakan kata aktiva dari batl yang artinya “putus atau pisah”. Maryam – misalnya -- disebut al- batûl karena dia terpisah dari hubungan dengan suami mana pun, yang artinya perawan atau bujang, dan tidak ada seorang pun wanita yang dapat menandinginya, sehingga dia lebih unggul dan lebih daripada semua wanita yang ada pada zamannya. Dalam firman Allah yang lain, dinyatakan: 1 An-Nawawi, Syarh Shahîh Muslim, juz (III, hal. 549. 2 Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Madârij as-Sâlikîn, juz II, hal. 29.
  • 2. 2 ۖ ۚ “Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) doa yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memerkenankan sesuatu pun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya3. Dan doa (ibadah) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka, (QS ar-Ra’d/13: 14). Sehingga kata tabattul itu dimaknai sebagai perlucutan secara total. Perlucutan ini artinya tidak memerhatikan imbalan. Orang yang bersikap tabattul tidak bisa seperti buruh yang tidak mau bekerja kecuali untuk mendapatkan upah. Jika dia sudah mendapat upah itu, maka dia akan meninggalkan orang yang memberi upah kepadanya. Berbeda dengan hamba yang berbakti karena penghambaannya, bukan karena untuk mencari upah. Dia tidak akan meninggalkan tuannya kecuali karena memang dia bermaksud untuk melarikan diri darinya. Sementara hamba yang melarikan diri sama sekali tidak memiliki kehormatan sebagai hamba, dan juga tidak memunyai kemerdekaan, karena dirinya melepaskan diri dari tuan yang seharusnya selalu diikuti. Dalam penjelasannya, al-Harawi – dalam kitab Manâzil as-Sâirîn -- menyatakan bahwa tabattul itu memiliki tiga tingkatan:4 1. Memurnikan pemutusan hubungan dengan keinginan-keinginan terhadap dunia, karena takut, mengharap atau pun karena selalu memikirkanNya. Menurut hemat saya, tabattul memadukan dua perkara, menyambung dan memisahkan. Tabattul tidak dianggap sah kecuali dengan dua perkara ini. Memisahkan artinya memutuskan hati dari segala sesuatu yang mencampuri kehendak Allah dan dari apa-apa yang mengarahkan hati kepada selain Allah, entah karena takut kepada-Nya, mengharapkanNya, atau karena selalu memikirkan-Nya. Sedangkan menyambung tidak akan terjadi kecuali setelah memutuskan. Maksudnya 3Orang-orang yang berdoa kepada berhala, diumpamakan seperti orang yang mengulurkan telapak tangannya yang terbuka ke air, supaya air sampai ke mulutnya. Hal ini tidak mungkin terjadi, karena telapak tangan yang terbuka – selamanya -- tidak akan dapat menampung air. 4Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Madârij as-Sâlikîn, Juz II, hal 29-32.
  • 3. 3 adalah menyambung hati dengan Allah, menghadap kepada-Nya dan menghadapkan wajah kepada-Nya, karena mencintai, takut, berharap dan tawakal kepada-Nya. 2. Memurnikan pemutusan hubungan dari mengikuti nafsu, dengan menjauhi hawa nafsu, menghembuskan rahmat Allah dan memasukkan kilat cahaya ilmu. Perbedaannya dengan derajat pertama, bahwa derajat pertama pemutusan hubungan dengan makhluk, sedangkan derajat ini merupakan pemutusan hubungan dengan nafsu. Caranya ada tiga macam: a. Menjauhi nafsu dan melarang dirinya mengikuti nafsu. Sebab para pengikut nafsu menghalangi tabattul. b. Menghembuskan rahmat Allah dan kasih sayang-Nya. Kedudukan rahmat bagi ruh seperti kedudukan ruh bagi badan. Jadi rahmat merupakan sesuatu yang disenangi ruh. Rahmat ini bisa diperoleh dengan menjauhi nafsu. Pada saat itulah bisa dirasakan hembusan rahmat Allah. Sebab jiwa itu membutuhkan gantungan. Ketika terputus ketergantungan jiwa dengan hawa nafsu, maka jiwa tersebut akan mendapatkan ketenteraman dengan bergantung kepada Allah. c. Memasukkan kilat cahaya ilmu. Ilmu di sini bukan upaya mengungkap apa-apa yang di dalam batin manusia, tapi ini adalah ilmu mengungkap tempat-tempat persinggahan, mengungkap aib diri dan amal serta mengungkap makna-makna sifat, asma' Allah dan tauhid. 3. Memurnikan hubungan agar dapat terus maju ke depan, dengan cara membenahi sikap istiqamah, tekun untuk mencapai tujuan dan melihat apa yang terjadi saat berdiri di hadapan Allah. Dari pembahasan di atas, kita bisa memahami bahwa tabbatul adalah sebuah konsep tazkiyatun nafs, terkait dengan ibadah kita kepada Allah, agar diri kita bersih dari sikap syirik yang bisa mengakibatkan ibadah kita dinilai tidak sah oleh Allah SWT. Karena, hanya dengan sikap tabattul inilah sikap tauhîd al-‘ibâdah kita akan terpelihara. (Dikutip dan diselaraskan dari Kitab Madârijus Sâlikîn, karya: Ibnu Qayyim al-Jauziyah)