4. DEFINISI BAYI HARUS MENERIMA BAYI BOLEH
MENERIMA
BAYI TIDAK
BOLEH
MENERIMA
Pemberian
ASI
eksklusif
Mulai lahir-
usia 6
bulan
ASI (termasuk ASI perah atau dari
ibu susu
Tanpa di jadwal (semau bayi/on
demand feeding)
Obat tetes, sirup
(vitamin, mineral,
obat atau oralit) yang
diresepkan oleh
petugas kesehatan
Yang lainnya : tidak
air putih, minuman
atau makanan lain
ASI EKSKLUSIF
5. KEUNTUNGAN MENYUSUI SEMAU BAYI
a. Produksi ASI lebih banyak
b. Berat badan bayi naik lebih cepat
c. Mencegah payudara bengkak
d. Pola menyusui lebih mudah
terbentuk
7. PERSEPSI ASI TIDAK CUKUP
Apakah air susu ibu ini
akan cukup utk menyusui
dua bayi kembar
sekaligus?
8. Faktanya!
• Setiap ibu dpt menghasilkan ASI yg cukup
sesuai kebutuhan bayinya bahkan bayi
kembar.
• “ASI tdk cukup”, hanya semata-mata
merupakan suatu persepsi/cermin
kekhawatiran ibu.
• Produksi ASI mengikuti permintaan bayi.
Semakin sering dihisap maka produksi akan
semakin banyak.
9. ASI memiliki kandungan yang sesuai
dengan kebutuhan bayi.
Dalam susu sapi maupun susu formula
terdapat kandungan protein, lemak,
karbohidrat, serta vitamin dan mineral,
tetapi jumlah dan komposisinya tidak
sesuai dengan yang dibutuhkan oleh bayi.
Bahkan pada kedua susu tersebut tidak
terkandung zat anti infeksi serta zat
pertumbuhan yang sangat dibutuhkan
oleh bayi.
KENAPA ASI PENTING ???
16. Kiat Keberhasilan ASI Eksklusif :
1. Ditentukan oleh status gizi ibu yang harus disiapkan sejak masa hamil (IMT
prahamil dan kenaikan BB hami)
2. Manajemen laktasi baik (IMD, kolostrum, menyusu on-demand, rooming-in, ASI
eksklusif)
3. Ibu selalu menjaga asupan makanan /minuman dan istirahat yang cukup selama
masa menyusui
4. Pengetahuan ASI Eksklusif yang baik membantu meningkatkan praktik ASI
eksklusif
21. Pesan Kunci
Bayi di semua kelompok usia memiliki
intuisi alami untuk mencari payudara
dan melekat pada puting. Ibu hanya
perlu mengarahkan dan mendukung
kemampuan tersebut.
22. Prinsip dalam Posisi & Pelekatan Menyusui
Bayi yang sehat
memiliki refleks untuk
mencari puting,
menempel pada
payudara, dan
menghisap.
Pelekatan akan
mempengaruhi
keberhasilan menyusui,
bonding antara ibu dan
bayi, serta
meningkatkan
kepercayaan diri ibu.
Posisi yang nyaman
adalah posisi yang
terbaik selama tidak
membahayakan ibu dan
bayi.
Posisi menyusui bersifat
dinamis dan akan
berubah sesuai dengan
umur dan besar
kecilnya bayi.
Peran tenaga kesehatan
adalah menciptakan
lingkungan yang
mendukung ibu untuk
menyusui.
23. Posisi Menyusui
Posisi menyusui yang baik akan membantu anak dapat menghisap dengan baik
dan membantu Ibu untuk dapat memproduksi banyak ASI.
• Empat hal utama tentang posisi bayi adalah: lurus, menghadap payudara,
dekat dan ditopang.
1. Kepala dan badan bayi berada dalam satu garis lurus.
2. Ibu mendekap badan bayi dekat dengan tubuhnya.
3. Ibu menopang seluruh badan bayi
4. Wajah bayi menghadap payudara dengan hidung menghadap puting.
• Ada beberapa cara untuk memposisikan bayi Ibu:
1. Posisi normal menyangga bayi
2. Posisi di bawah lengan menyilang
3. Posisi berbaring menyamping
4. Posisi di bawah lengan/ketiak
24. CARA LAIN POSISI DUDUK SAAT MENYUSUI
POSISI CROSS CRADLE / TRANSISI
25. BEBERAPA POSISI MENYUSUI UNTUK BAYI KEMBAR
Posisi huruf “V”
Posisi Menggendong
Silang
Posisi Double Football
26. Pelekatan Mulut Bayi pada Payudara (Latching)
Pelekatan ibu dan bayi merupakan hal yang vital karena sukses atau tidaknya proses menyusui
dipengaruhi oleh pelekatan yang benar. Permasalahan menyusui seperti puting lecet, nyeri saat
menyusui, payudara bengkak, atau mastitis dapat disebabkan karena tidak optimalnya pelekatan
antara mulut bayi dan payudara.
28. Prinsip Pelekatan :
( A-Mu-Bi-Da-Pi )
A = Areola
Areola sebagian besar tertutup
oleh mulut bayi
Mu = Mulut
Mulut terbuka lebar
Bi = Bibir
Bibir bawah melengkung keluar
Da = Dagu
Dagu menempel payudara
Pi = Pipi
Pipi menggembung, tandanya
terisi penuh dengan ASI
29. Ciri pelekatan yang efektif
• Mulut bayi terbuka lebar.
• Bibir bayi melebar dan menutupi lebih banyak
areola bagian bawah di bawah puting
(perlekatan asimetris).
• Dagu menyentuh/ dekat payudara.
• Mulut bayi tidak mudah terlepas dari
payudara saat menyusu.
• Ketika bibir bawah bayi ditarik ke bawah, lidah
terlihat.
• Ibu tidak merasakan nyeri saat menyusui.
• Ibu merasakan payudara dihisap tanpa rasa
nyeri.
30. Ciri pelekatan yang tidak efektif
1. Mulut bayi tidak terbuka lebar.
2. Saat menyusu, puting dan areola tidak
semuanya masuk ke mulut bayi.
3. Telinga, bahu dan pinggul bayi tidak berada
dalam 1 garis lurus.
4. Puting terasa nyeri saat bayi menghisap.
5. Setelah selesai menyusui, puting berwarna
merah, mengkilat, dan tampak meruncing.
6. Bayi tidak terlihat puas saat menyusu dan
menangis.
31. Petugas kesehatan dapat mengajari ibu tentang
pelekatan menyusui yang benar:
Ibu dalam posisi rileks dan bersandar dengan
nyaman.
Ajari ibu untuk memegang payudaranya dengan
jempol berada di atas dan empat jari lainnya
berada di bawah payudara. Genggaman ini
menyerupai bentuk huruf “C”.
Tidak dianjurkan untuk menarik atau
menggenggam payudara secara ketat.
Dekatkan tubuh bayi ke payudara ibu. Jangan
mendekatkan payudara ibu ke bayi, karena ini
akan menyebabkan ibu mengalami kelelahan.
Kepala bayi agak sedikit menengadah dan hidung
sejajar dengan puting.
Ibu bisa merangsang refleks menghisap bayi
dengan mengusap-usapkan putingnya pada bibir
bawah bayi.
32. Petugas kesehatan dapat mengajari ibu tentang
pelekatan menyusui yang benar:
Dekatkan mulut bayi ke puting ibu dan
pastikan perlekatan sudah benar.
Jika terasa nyeri, ibu dapat menghentikan
hisapan bayi dengan cara memasukkan 1 jari
kelingkingnya di antara puting dan mulut
bayi.
Posisi dan pelekatan yang
benar membuat ibu nyaman
dan percaya diri untuk
menyusui bayi
33. AKIBAT DARI PELEKATAN YANG TIDAK BAIK
Sakit dan luka pada
puting
Nyeri, puting susu luka,
lecet
ASI tidak dikeluarkan
dengan efektif
Pembendungan
Sepertinya persediaan
ASI kurang
Bayi tidak puas, seperti
ingin menyusu lebih
banyak dan lebih lama
bayi jadi Frustasi lalu
menolak menyusu.
Payudara kurang
memproduksi ASI
Berat Badan Bayi tidak
naik.
34. SEBAB SEBAB PERLEKATAN TIDAK BAIK
Menggunakan dot/botol
Ibu tidak pengalaman
Kesulitan fungsional
Kurang dukungan terlatih
Sebelum pengalaman menyusu terbentuk
Untuk pemberian cairan suplemen
Bayi pertama
Sebelumnya juga memberikan makanan
Bayinya dengan dot/botol
Bayi kecil/lemah
Puting dan sekitarnya kurang lentur
Payudara bengkak
Terlambat mulai menyusui
Kurang bantuan secara tradisional
dan kurang mendapat dukungan
dari masyarakat
Tenaga kesehatan belum mendapat
pelatihan untuk menolong
36. •
•
•
•
•
Tindakan ini akan menganggu
keefektifan bayi yg hendak
menyusu. Bayi yg sudah menangis
akan malas menghisap payudara
ibunya dan proses menyusui
tidak akan berjalan dengan baik.
43. Bahaya dan efek samping pemberian susu formula
Untuk bayi dan anak-anak:
Meningkatkan risiko asma dan alergi
Menurunkan perkembangan kecerdasan
Meningkatkan risiko gangguan pernafasan
Merapuhkan gigi dan gusi
Rentan terkontaminasi bakteri
Meningkatkan risiko kekurangan nutrisi
Meningkatkan risiko kanker pada anak
Meningkatkan risiko diabetes, penyakit
jantung, obesitas, infeksi saluran cerna
Meningkatkan risiko kematian
Meningkatkan resiko stunting (tinggi anak
tidak sesuai umur)
Untuk ibu:
Meningkatkan risiko kematian ibu
Meningkatkan risiko perdarahan pasca
melahirkan
Meningkatkan risiko tumor dan kanker pada
alat reproduksi
Sulit menurunkan berat badan pasca-
melahirkan
Meningkatkan stress dan kecemasan
Meningkatkan risiko diabetes (kencing manis)
Meningkatkan risiko pengapuran tulang
Mengurangi bonding (hubungan batin) antara
ibu dan bayi
Untuk keluarga jika memberikan susu formula:
Meningkatkan pengeluaran bulanan
Meningkatkan kegagalan pengaturan jarak
anak
44. Lagu ASI (Eksklusif)
(Cublek-cublek suweng)
• Susu Susu ASI
• Asine Penuh Gizi
• ASI thok enem sasi
• ASIne ASI Ekslusif
• Dibutuhne kabeh bayi
Sir...sir pong susu ASI
Sir...sir pong penuh gizi
Sir....sir pong enem sasi
44