Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fisika membahas tentang kompetensi dasar dan indikator pembelajaran tentang prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis dan penyajian hasil pengukuran. Materi pembelajaran pertemuan pertama berfokus pada pengertian dan aturan-aturan angka penting dalam pengukuran fisika. Siswa dibimbing untuk mempelajari konsep tersebut secara berkelompok melalui diskusi dan penyeles
1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X / 1
Alokasi Waktu : 3 JP (135 Menit)
A. Kompetensi inti
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler. Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu,
“Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap
Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan
kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode
sesuai kaidah keilmuan
2. B. Kompetensi Dasar dan indikator
Kompetensi Dasar Indikator
3.2 Menerapkan prinsip-prinsip
pengukuran besaran fisis,
ketepatan, ketelitian dan angka
penting, serta notasi ilmiah
mengikuti kaidah angka penting
3.2.1 Mendefinisikan pengukuran dalam fisika.
3.2.2 Membedakan pengukuran secara langsung dan tidak
langsung.
3.2.3 menetukan angka penting terhadap hasil
pengukuran.
3.2.4 Menentukan besaran dan satuan dalam fisika.
3.2.5 Membedakan antara besaran pokok dan besaran
turunan.
3.2.6 Menerapkan konsep besaran dan satuan dalam
perhitungan fisika.
3.2.7 Menentukan dimensi terhadap besaran-besaran
fisika.
3.2.8 Menentukan ketidak pastian dalam suatu proses
pengukuran.
3.2.9 Mengolah data yang telah dikumpulkan dari suatu
pengukuran
4.2 Menyajikan hasil pengukuran
besaran fisis berikut ketelitiannya
dengan menggunakan peralatan
dan teknik yang tepat serta
4.2.1 Merencanakan percobaan untuk melakukan
pengukuran secara berkelompok.
4.2.2 Melaksanakan percobaan yang telah direncanakan
untuk melakukan pengukuran secara berkelompok.
C. Materi pembelajaran
angka penting
D. Kegiatan pembelajaran
Pertemuan Pertama: 3 JP (135 Menit)
Indikator : menentukan angka penting dalam suatu pengukuran
Kegiatan pendahuluan
Guru memberi salam
Guru menyuruh siswa memperbaiki tempat duduk
Guru mengabsen siswa
Guru menanyakan kesiapan siswa untuk belajar fisika
3. Guru memberikan apersepsi dan motivasi
Apersepsi : apa yang dimaksud dengan angka penting?
Motivasi :
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan inti
Guru membimbing siswa membentuk 5 kelompok diskusi
Guru memberikan LKS kepada masing-masing kelompok
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan cara menentukan jumlah angka penting.
Peserta didik maju mempresentasikan hasil kerjanya
Guru meminta kelompok lain mendengarkan dan menanggapi hasil presentasi kelompok yang
maju
Guru menanggapi keseluruhan hasil kerja semua kelompok
Kegiatan penutup
Guru meminta peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran hari
Guru menyimpulkan kembali dari semua pendapat yang telah disampaikan oleh peserta didik
Refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan
Guru memberikan tugas latihan
Guru mengucap salam
E. Teknik penilaian
1. Penilaian tertulis
2. Penilaian unjuk kerja
F. Media/alat, bahan, dan sumber belajar
1. Papan tulis
2. Spidol
3. Lembar Kerja Siswa (terlampir)
4. Buku fisika SMA kelas X (Marthen Kanginan, 2013)
5. Buku fisika SMA kelas X (Tri Widodo, 2009)
4. LAMPIRAN
Pertemuan Pertama
Ringkasan materi
A. Angka penting
Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran, yang terdiri dari angka
eksak dan satu angka taksiran.
Aturan-aturan angka penting
a. Semua angka bukan nol adalah angka penting
Contoh:
47,5 cm memiliki 3 angka penting.
41,27 gram memiliki 4 angka penting.
b. Angka nol yang diapit angka bukan nol termasuk angka penting
Contoh:
1,023 gram memiliki 4 angka penting.
205 km memiliki 3 angka penting.
c. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol tidak termasuk angka penting
Contoh:
0,022 gram memiliki 2 angka penting.
0,105 gram memiliki 3 angka penting.
d. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol bukan angka penting, kecuali angka nol di sebelah kanan
angka yang diberi tanda khusus (biasanya garis bawah) termasuk angka penting
Contoh:
1000 kg memiliki 1 angka penting.
1000 km memiliki 2 angka penting.
B. Berhitung Dengan Angka Penting
1. Aturan pembulatan
Jika angka pertama setelah angka yang akan dipertahankan kurang dari 5, maka angka yang
dipertahankan tetap, sedangkan angka yang di sebelah kanannya dihilangkan.
Contoh:
4 2, 6 1 3 dibulatkan menjadi tiga angka penting, hasil pembulatannya 42,6
1 2 , 4 1 2 dibulatkan menjadi dua angka penting, hasil pembulatannya 12
5. Jika angka pertama setelah angka yang akan dipertahankan lebih dari atau sama dengan 5, maka
angka yang akan dipertahankan bertambah 1, sedangkan angka di sebelah kanannya dihilangkan.
Contoh:
1 7 , 3 6 2 dibulatkan menjadi tiga angka penting, hasil pembulatannya 17,4
2 1 , 0 1 7 2 dibulatkan menjadi tiga angka penting, hasil pembulatannya 21,0
1 2 8 1 dibulatkan menjadi dua angka penting, hasil pembulatannya 1300
2. Aturan penjumlahan dan pengurangan
angka-angka penting dalam penjumlahan dan pengurangan ditentukan berdasarkan tempat tirik
decimal. Dalam penjumlahan dan pengurangan, hasilnya hanya boleh terdiri dari satu angka taksiran.
Contoh:
1,34+1,567= 2,9 0 7, 0 dan 7 merupakan angka taksiran sehingga salah satunya harus dihilangkan.
Hasilnya menjadi 2,91. Dimana angka 1 merupakan angka taksiran.
3. Aturan perkalian dan pembagian
Pada perkalian maupun pembagian angka penting, hasil kali atau baginya harus memiliki angka
penting dari salah satu bilangan yang dihitung.
Contohnya:
1,4 x 2,34 = 3,276 terlihat bahwa 1,4 memiliki 3 angka penting dan 2,34 memiliki 3 angka penting, jadi
yang harus kita gunakan adalah dua angka penting. Sehingga hasilnya menjadi 3,28.
6. Lembar Kerja Siswa
Kelas/semester :x/I
Materi pelajaran/sub materi :fisika/angka penting
Alokasi waktu :30 menit
Petujuk mengerjakan
Diskusi dan kerjakan soal-soal berikut dengan kelompok anda
Tuliskan hasil kerja anda di lembaran yang sudah disediakan guru
Dilarang berdiskusi dengan kelompok lain
Diperbolehkan mencari sumber belajar dari buku paket, atau internet
soal
1. Jelaskan apa itu angka penting!
2. Sebutkan aturan-aturan angka penting
3. Hitunglah panjang dan lebar buku tulis anda dengan penggaris dan menuliskannya dengan aturan
angka penting!
4. Hitunglah keliling dan luas buku tulis yang sama dan menuliskan hasilnya dengan aturan angka
penting!