Dokumen tersebut membahas tentang kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media pembelajaran yang tepat, antara lain kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, karakteristik peserta didik, teori pembelajaran yang mendasari, gaya belajar peserta didik, serta kondisi lingkungan dan fasilitas pendukung. Kriteria tersebut perlu diperhatikan agar proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.
2. Abstrak
Memilih media yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran tidaklah mudah,
selain memerlukan analisis mendalam dengan mempertimbangkan berbagai aspek
juga di butuhkan prinsip – prinsip tertentu agar pemilihan media bisa lebih tepat.
Dalam pemilihgan media pembelajaran pendidik harus mempertimbangkan
psikologis dan sosiologis dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran.
Setelah pemilihan dan penggunaan telah sesuai, pemilihan media juga perlu merujuk
pada prinsip – prinsip tertentu seperti kriteria yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan media pembelajaran. Media pembelajaran sangat berperan untuk
keberhasilan proses belajar mengajar. Peranan media pembelajaran terutama adalah
untuk membantu penyampaian materi kepada siswa. Dalam hal ini bisa terlihat
bahwa tingkat kualitas atau hasil belajar juga dipengaruhi oleh kualitas media
pembelajaran yang digunakan. Untuk mendapatkan kualitas media pembelajaran
yang baik agar dapat memberikan pengaruh yang signifikan dalam proses belajar
mengajar, maka diperlukan pemilihan dan perencanaan penggunaan media
pembelajaran yang baik dan tepat.
Kata kunci: Media Pembelajaran, kriteria pemilihan media pembelajaran
A. Pendahuluan
Media pembelajaran merupakan faktor penting dalam peningkatan kualitas
pembelajaran. Hal tersebut disebabkan adanya perkembangan teknologi dalam
bidang pendidikan yang menuntut efisiensi dan efektivitas yang optimal, salah
satu upaya yang yang perlu dilakukan adalah mengurangi bahkan jika perlu
menghilangkan dominasi sistem pembelajaran yang bersifat verbalistik dengan
cara media pembelajaran.
Sehubungan dengan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran, para
pendidik atau pengajar perlu cermat dalam pemilihan atau penetapan media yang
akan digunakannya, kecermatan dan ketepatan dalam pemilihan media akan
menunjang efektivitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Disamping itu juga
kegiatan pembelajaran akan menjadi menarik sehingga dapat menimbulkan
3. motivasi belajar, dan perhatian peserta didik akan menjadi terpusat pada topik
yang bahas dalam pembelajaran.
Seorang pendidik memang masih tetap merupakan salah satu sumber belajar
tetapi tidak lagi satu-satunya sumber belajar bagi para peserta didik. Pendidik
menggunakan sumber belajar lain yang disebut sebagai media pembelajaran.
Oleh karena itu sebelum pendidik menggunakan media dalam proses belajar
mengajar, maka pendidik dituntut untuk mengetahui bagaimana teknik pemilihan
media pembelajaran agar media yang digunakan dapat berfungsi sesuai dengan
dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran.
Dengan beberapa rumusan mnasalah di atas, maka tujuannya adalah dapat
mengetahui bagaimana cara yang tepat dalam memilih media pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
B. Pembahasan
A. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media Pembelajaran
1. Alasan Teoritis Pemilihan Media
Alasan pokok pemilihan media dalam pembelajaran, karena didasari atas
konsep pembelajaran sebagai sebuah sistem yang didalamnya terdapat suatu
totalitas yang terdiri atas sejumlah komponen yang saling berkaitan untuk
mencapai tujuan. Upaya untuk mewujudkan tujuan pembelajaran ditunjang oleh
media yang sesuai dengan materi, strategi yang digunakan, dan karakteristik
siswa. Untuk mengetahuihasil belajar, maka selanjutnya guru menentukan
evaluasiyang tepat, sesuai tujuan dan materi. Apabila ternyata hasil belajar tidak
sesuai dengan harapan dalam kata lain hasil belajar siswa rendah, maka perlu
ditelusuri penyebabnya dengan menganalisis setiap komponen, sehingga kita
dapat mengetahui faktor penyebabnya dengan lebih objektif.
Analisis penyebab rendahnya hasil belajar dapat meninjau ketepatan seluruh
komponen diantaranya mungkin keberhasilan ini disebabkan karena rumusan
tujuan tidak sesuai dengan row input dan kemampuan awal siswa “entery
behaviour level” siswa, bisa jadi tujuan yang ditetapkan tidak sesuai dengan
tingkat kemampuan siswa dalam kata lain terlalu tinggi. Apabila dua komponen
telah dianalisis yaitu tujuan dan materi ternyata sudah sesuai selanjutnya perlu
4. dikaji penerapan strategi dan penggunaan media pembelajaran. Strategi bisa jadi
tidak tepat, membuat siswa tidak aktif, menjenuhkan, membosankan, tidak
merangsang siswa untuk aktif sehingga berpengaruh terhadap hasil belajarnya.
Jika media dan strategi sudah tepat, maka perlu dikaji evaluasi yang digunakan
apakah sudah tepat baik bentuknya, jenis, instrumen evaluasi dan prosedur
evaluasinya.
Prosedur pengembangan pembelajaran menurut Gerlach dan Elly dengan
menggunakan pendekatan sistem dapat dijelaskan bahwa perumusan tujuan
instruksional merupakan langkah pertama dalam merencanakan pembelajaran
sebagai rumusan tingkah laku yang harus dimiliki oleh siswa setelah selesai
mengikuti pembelajaran. Langkah kedua adalah merinci materipembelajaran
yang diharapkan dapat menunjang pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Perlu
juga dilakukan tes “entering behavoiur level” yaitu untuk mengetahui
kemampuan awal yang dimiliki siswa yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
sebagai dasar untuk menentukan dari mana guru harus mengawali pembelajaran.
Tujuan, isi dan entery behaviour level menjadi dasar untuk menetapkan
komponen pembelajaran yang lainnya, yaitu : menentukan strategi yang harus
sesuai dengan karakteristik tujuan maupun materi yang diberikan juga termasuk
mengatur dan mengelompokan siswa. Pengelompokan siswa diselaraskan dengan
waktu yang tersedia, dan ruang belajar yang tersedia. Penentuan media yang akan
digunakan merupakan langkah selanjutnya. Bagaimana siswa agar mampu
menguasai materi sesuai tujuan, media apa yang cocok digunakan. apakah media
cetak?, atau media elektronik? apakah media tersebut digunakan sebagai alat
bantu bagi guru seperti OHP, TV, Slide Projector, Multimedia Projector, atau
digunakan sepenuhnya oleh siswa dengan bimbingan guru seperti pembelajaran
berbasis komputer (CAI dan CBI). Seluruh kegiatan pembelajaran diakhiri
dengan penilaian terhadapm penampilan (performance) siswa disesuaikan dengan
tujuan yang ditetapkan, dari penilaian ini guru dapat menentukan umpan balik
untuk melakukan revisi rencana dan pelaksanaan pembelajaran.
Pengkajian sistem pembelajaran yang dikembangkan oleh Gerlach dan Elly
tersebut menempatkan komponen media sebagai bagian integral dalam
keseluruhan sistem pembelajaran. Dengan demikian secara teoritis model
5. tersebut menjadi dasar alasan mengapa kita perlu melakukan pemilihan terhadap
media, agar memiliki kesesuaian dengan tujuan (spesification of objective),
kesesuaian dengan isi (spesification of content), strategi pembelajaran
(determination of strategy), dan waktu yang tersedia (alocation of time).
2. Alasan Praktis Pemilihan Media
Alasan praktis penyebab mengapa beberapa orang memilih media, antara
lain dijelaskan oleh Arif Sadiman (1996:84) sebagai berikut :
a. Demonstration. Dalam hal ini media dapat digunakan sebagai alat untuk
mendemonstrasikan sebuah konsep, alat, objek, kegunaan, cara mengoperasikan
dan lain-ain. Media berfungsi sebagai alat peraga pembelajaran, misalnya
seorang guru Biologi akan membelajarkan siswa tentang bentuk dan struktur sel
dengan menggunakan Mikroskop, maka sebelum praktikum dimulai, sebelum
siswa meletakan objek pada mikroskop untuk diamati maka guru tersebut
menunjukan cara kerja Mikroskop sesuai dengan prosedur yang benar, cara ini
akan memperlancar proses belajar dan menghindari resiko kerusakan pada alat
praktikum yang digunakan. Beberapa alasan tersebut sering melandasi pengguna
dalam menggunakan media yaitu bertujuan untuk mendemonstrasikan atau
memperagakan sesuatu.
b. Familiarity. Pengguna media pembelajaran memiliki alasan pribadi mengapa
ia menggunakan media, yaitu karena sudah terbiasa menggunakan media
tersebut, merasa sudah menguasai media tersebut, jika menggunakan media lain
belum tentu bisa dan untuk mempelajarinya membutuhkan waktu, tenaga dan
biaya, sehingga secara terus menerus ia menggunakan media yang sama.
Misalnya seorang dosen yang sudah terbiasa menggunakan media Over Head
Projector (OHP) dan Over Head Transparancy (OHT, kebiasaan menggunakan
media tersebut didasarkan atas alasan karena sudah akrab dan menguasai detil
dari media tersebut, meski sebaiknya seorang guru lebih variatif dalam memilih
media, dalam konsepnya tidak ada satu media yang sempurna, dalam arti kata
tidak ada satu media yang sesuai dengan semua tujuan pembelajaran, sesuai
dengan semua situasi dan sesuai dengan semua karakteristik siswa. Media yang
baik adalah bersifat kontekstual sesuai dengan realitas kebutuhan belajar yang
dihadapi siswa. Jika kita lihat pada contoh di atas, media OHP lebih tepat untuk
6. mengajarkan konsep dan aspek-aspek kognitif, dapat digunakan dalam jumlah
siswa maksimal 50 orang dengan ruangan yang tidak terlalu besar dan siswa
cenderung pasif tidak dapat melibatkan secara optimal 6potensi mental,
emosional dan motor skill , karena kontrol pembelajaran ada pada guru. Tentu
saja OHP kurang tepat untuk mengajarkan keterampilan yang menuntut
demonstrasi, praktek langsung yang lebih membuat siswa aktif secara fisik dan
mental. Alasan familiarity tentu saja tidak selamanya tepat, jika tidak
memperhatikan tujuannya. Meski demikian alasan ini cukup banyak terjadi
dalam pembelajaran.
c. Clarity. untuk lebih memperjelas pesan pembelajaran dan memberikan
penjelasan yang lebih konkrit. Pada praktek pembelajaran, masih banyak guru
tidak menggunakan media atau tanpa media, metode yang digunakan dengan
ceramah (ekspository), cara seperti ini memang tidak merepotkan guru untuk
menyiapkan media, cukup dengan menguasai materi, maka pembelajaran dapat
berlangsung, namun apakah pembelajaran seperti ini akan berhasil? cara
pembelajaran seperti ini cenderung akan mengakibatkan verbalistis, yaitu pesan
yang disampaikan guru tidak sama dengan persepsi siswa, mengapa hal ini bisa
terjadi? Karena informasi tidak bersifat konkrit, jika guru tidak mampu secara
detil dan spesifik menjelaskan pesan pembelajaran, maka verbalistis akan terjadi.
Misalnya seorang guru IPA di Sekolah Dasar sedang menjelaskan ciri-ciri
mahluk hidup, diantaranya bahwa mahluk hidup dapat bernafas dengan insang
dan paru-paru. Jika guru tidak cermat mengemas informasi dengan baik hanya
berceramah saja maka siswa yang tidak pernah melihat bentuk paru-paru dan
insang maka akan membayangkan bentuk-bentuk lain yang tidak sesuai dengan
kenyataannya.
d. Active Learning. Media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukan oleh
guru. Salah satu aspek yang harus diupayakan oleh guru dalam pembelajaran
adalah siswa harus berperan secara aktif baik secara fisik, mental, dan emosional.
Dalam prakteknya guru tidak selamanya mampu membuat siswa aktif hanya
dengan cara ceramah, tanya jawab dan lain-lain namun diperlukan media untuk
menarik minat atau gairah belajar siswa. Sebagai contoh seorang guru
memanfaatkan teknologi komputer berupa CD interaktif untuk mengajarkan
7. materi fisika. Dengan CD interaktif seorang siswa dapat lebih aktif mempelajari
materi dan menumbuhkan kemandirian belajar, guru hanya mengamati, dan
mereviu penguasaan materi oleh siswa.
B. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Kriteria pemilihan media haruslah dikembangkan sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan
dan sifat-sifat khasnya (karakteristik) media yang bersangkutan.
Ada beberapa kriteria umum yang perlu diperhatikan dalam memilih media
yaitu
a. Kesesuaian dengan Tujuan (intructional goals)
Perlu dikaji tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan
pembelajaran. Kemudian bisa dianalisis media apa saja yang cocok guna
mencapai tujuan tersebut.
b. Kesesuaian dengan Materi Pembelajaran (intructional content)
Yaitu bahan atau kajian apa yang diajarkan pada program pembelajaran tersebut.
Pertimbangan lainnya dari bahan atau pokok bahasan tersebut sampai sejauhmana
keadaan yang harus dicapai, dengan demikian kita bisa mempertimbangankan
media apa yang sesuai dengan menyampaikan bahan tersebut.
c. Kesesuaian dengan Karakteristik Pembelajaran atau Peserta didik
Dalam hal ini media haruslah familiar dengan karakteristik peserta didik atau
pendidik. Yaitu mengkaji sifat-sifat dan ciri-ciri media yang akan digunakan. Hal
lainnya karakteristik peserta didik, baik secara kuantitatif (jumlah) ataupun
kualitatif (kualitas, ciri dan kebiasaan lain) dari peserta didik terhadap media yang
akan digunakan.
d. Kesesuaian dengan Teori
Pemilihan media ini harus didasarkan atas kesesuaian dengan teori. Media yang
dipilih bukan karena fanatisme pendidik terhadap suatau media yang dianggap
paling bagu, namun didasrkan atas teori yang diangkat dari penelitian
dan risetsehingga telah teruji validitasnya. Pemilihan media harus merupakan
bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran yang fungsinya untuk
meningkatkan efesiensi dan efektivitas pembelajaran.
e. Kesesuaian dengan Gaya Belajar Peserta didik
8. Kriteria ini didasarkan atas kondisi psikologis peserta didik, bahwa peserta didik
belajar dipengaruhi pula oleh gaya belajar peserta didik.
f. Kesesuaian dengan Kondisi Lingkungan, Fasilitas Pendukung, dan Waktu
yang trsedia
Bagaimanapun bagusnya sebuah media apabila tidak didukung oleh fasilitas
waktu yang tersedia maka kurang efektif. Media juga terkait dengan user atau
penggunaanya dalam hal ini pendidik, jika pendidik tidak memiliki kemampuan
untuk menggunakan media tersebut dengan baik maka akan sisa-sia, begitu juga
fasilitas lainnya.
g. Karakteristik media (kelebihan, kelemahan)
Pendidik harus mengenali karakteristik media (kelebihan dan kelemahan)
berbagai media sehingga dapat memilih media yang tepat untuk digunakan dalam
pembelajaran.
h. Mutu teknis (visual, audio)
Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persyaratan
teknis tertentu. Misalnya visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan
yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen-
elemen lain yang berupa latar belakang.
C. Prinsip-Prinsip pemilihan media pembelajaran
Pemilihan media pembelajaran yang sesuai dengan standar kompetensi
danindikator yang ditetapkan pada dasarnya merupakan suatu perluasan
keterampilan berkomunikasi yang membutuhkan suatu proses yang rinci, sisrematis
dan khusus.
Pemilihan dan penggunaan suatu media pembelajaran harus melibatkan tenaga
yang mampu, terampil, dan professional untuck memanfaatkannya di setiap
lembaga pendidikan. Biaya yang di butuhkan juga harus tersediadan terjangkau
oleh suatu lembaga pendidikan yang bersangkutan.1
Secara garis besar beberapa prinsip yang perlu di perhatikan dalam pemilihan
media pembelajaran, yaitu:
1
Nurhasnawati, media pembelajaran, pekanbaru: pustaka Riau, 2011, hlm 61
9. a. Harus adanya kejelasan maksud dan tuuan pemilihan media pembelajaran
peserta didik TK, SD, SMP, SMA atau peserta didik sekolah dasar luar biasa
masyarakat pedesaaan ataukah masyarakat perkotaan.
b. Karakteristik media pembelajaran setiap media pembelajaran memiliki
karakteristik tertentu, baik dilihat dari keunggulannya, cara pembuatan maupun
cara penggunaanya. Memahami karakteristik media pembelajaran merupakan
kemampuan dasar yang harus dimiliki dalam kaitannya dengan pemilihan
media pembelajaran. Di samping itu, hal ini memberikan kemungkinan bagi
kita untuk menggunakan berbagai media pembelajaran secara bervariasi.
c. Alternatif piliihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat di bandingkan atau
di kompetisikan. Dengan demikian kita bisa menentukan pilihan media
pembelajaran mana yang akan dipilih.2
Selanjutnya perlu diingat bahwa tidak ada suatu mediapun yang sifatnya bisa
menjelaskan suatu permasalahan atau materi pembelajaran secara tunntas.
Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang
perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan media adalah sebagai berikut:
a. Motivasi. Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan belajar dari pihak siswa
sebelum meminta perhatiannnya untuk mengerjakan tugas dan latihan. Lagi
pula, pengalaman yang di alami siswa harus relevan dengan dan bermakna
baginya, oleh karena itu, perlu untuk melahirkan minat itu dengan perlakuan
yang memotivasi dari informasi yang terkandung dalam media pembelajaran.
b. Perbedaan individual. Siswa belajar dengan cara belajar dan tingkat kecepatan
yang berbeda-beda. Faktor-faktor seperti integelensi, tingkat pendidikan,
kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan siswa
untuk belajar. Tingkat kecepatan penyajian informasi melalui media harus
berdasarkan tingkat pemahaman.
c. Tujuan pembelajaran. Jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan mereka
pelajari melalui media pembelajaran itu, kesempatan untuk berhasil dalam
pembelajaran semakin besar.
2
Rasimin, dkk, media pembelajarani:teori Dan aplikasi, Yogyakarta : Trust media publishing, 2012,
hlm 171-172
10. d. Organisasi isi. Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau
keterampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan diorganisasikan.kedalam
urutan-urutan yang bermakna. Siswa akan memahami dan mengingat lebih
lama materi pelajaran yang secara logis di susun dan diurut-urutkan secara
teratur.
e. Perrsiapan sebelum belajar. Ketika merancang materi pelajaran, sebaiknya
perhatian harus ditujukan kepada sikap dan persiapan siswa.
f. Emosi. Pembelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta
kecakapan amat berpengaruh dan bertahan.
g. Partisipasi. Agar pembelajaran berlangsung dengan baik, seorang siswa harus
menginternalisasi informasi, tidak sekedar diberitahukan kepadanya. Oleh
sebab itu, belajar memerlukan kegiatan. Dengan partisipasi, kesempatan lebih
besarterbuka bagi siswa untukmemahami dan mengingat materi peajaran itu.
h. Umpan balik. Hasil belajar akan meningkat apabila secara berkala siswa
diinformasikan kemajuan belajarnya. Pengetahuan tentang hasil belajar,
pekerjaan yang baik, atau kebutuhan untuk perbaikan pada sisi-sisi tertentu
akan memberikan sumbangan terhadap motivasi belajar yang berrkelanjutan.
i. Penguatan.apabila siswa berhasil belajar, ia didorong untuk belajar. Pelajaran
yang didorong oleh keberhasilan amat bermanfaat, dapat membangun
kepercayaan diri.
j. Latihan dan pengulangan. Sesuatu hal baru jarang sekali dapat di pelajari
secara efektif hanya dengan sekalli jalan, agar suatu pengetahuan atau
keterampilan dapat menjadi kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang,
haruslah sering dan dilatih dalam berbagai konteks.
k. Penerapan. Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan
seseorang untuk menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau
situasi baru. Kemudian siswa di beri kesempatan untuk bernalar dan
memutuskan dengan menerapkan generalisasi atau prosedur terhadap berbagai
masalah atau tugas baru.3
D. Prosedur pemilihan pembelajaran
3
Azhar Arsyad, media pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007, hlm 70-72
11. Secara umum prossedur pemilihan media pembelajaran ada enam langkah, yaitu:
a. Menentukan apakah pesan yang akan disampaikan itu merupakan tujuan
pembelajaran atau hanya sekedar merupakan informasi atau hiburan.
b. Menetapkan apakah media itu dirancang untuk keperluan pembelajaran atau
intruksional atau alat bantu mengajar (peraga)
c. Menetapkan apakah dalam usaha mendorong kegiatan belajar tersebut akan
digunakan strategi afektif, kognitif, atau psikomotorik.
d. Menentukan media yang sesuai dari kelompok media yang cocok untuk
strategi yang dipilih degan mempertimbangkan ketentuan atau kriteria,
kebijakan, fasilitas, kemampuan produksi dan biaya.
e. Mereview kembali kelemahan dan kelebihan media yang dipilih , bila perlu
mengkajikembali alternatif-alternatif yang ada
f. Perencanaan dan pengembangan dan produksi tersebut.4
E. Tips dalam memilih media pembelajaran
Sebelum memutuskan untuk memanfaaatkan media dalam kegiatan
pembelajaran di dalam kelas, hendakya pendidik melakukan seleksi terhadap
media pembelajaran mana yang akan digunakan untuk mendampingi dirinya
dalam membelajarkan peserta didiknya. Berikut beberapa tips atau beberapa
pertimbangan-pertimbangan yang dapat digunakan pendidik dalam melakukan
seleksi terhadap media pembelajaran yang akan digunakan.5
a. Menyesuaikan Jenis Media dengan Materi Kurikulum
Sebagai contoh misalnya, pelajaran Bahasa Arab untuk kemampuan
berbahasa mendengarkan atau menyimak (maharah istima’), media media yang
tepat digunakan adalah media kaset audio. Sedangkan untuk kemampuan
mmenulis atau tata bahasa, maka media yang tepat digunakan adalahh media
cetak. Sedangkan untuk mengajarkan kepada peserta didik tentang cara
menggunakan organs os spech untuk menuturkan kata atau kalimat, maka media
video akan lebih tepat untuk digunakan.
b. Keterjangkauan dalam Pembiayaan
4
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Cv. Misaka Galiza, 2003, hlm 119
5
Nurhasnawati, media pembelajaran, pekanbaru: pustaka Riau, 2011, hlm 31-33
12. Dalam pengembangan atau pengadaan media pembelajaran hendaknya juga
mempertimbangkan ketersediaan anggaran yang ada. Kalau seandainya pendidik
harus membuat sendiri media pembelajaran, maka hendaknya dipikirkan apakah
ada diantara pendidik yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk
mengembangkan media pembelajaran yang dibutuhkan. Kalau tidak ada, maka
perlu dijajaki berapa besar biaya yang di butuhkan dalam pembuatan medianya.
c. Ketersediaan Perangkat Keras untuk Pemanfaatan Media Pembelajaran
Tidak ada gunanya merancang dan mengembangkan media secanggih apapun
kalau tidak didukung oleh ketersediaan peralatan pemanfaatan dikelas. Apa
artinya tersedia media pembelajaran online apabila, di sekolah tidak tersedia
perangkat computer dan fasilitas koneksi ke internet yang jjuga didukung oleh
Lokal Area Network (LAN). Sebaliknya, pemilihan media pembelajaran
sederhana (seperti misalnya media kaset audio) untuk dirancang dan
dikembangkan akan sangat bermanfaat karena peralatan / fasilitas
pemanfaatannya tersedia di sekolah atau mudah di peroleh di masyarakat, selain
itu sumber energi yang diperlukan untuk mengoperasikan peralatan pemanfaatan
media sederhana juga cukup mudah yaitu hanya dengan menggunakan baterai
kering. Dari segi ekpertis atau keahlian dan keterampilan yang di butuhkan
untuk mengembangkan media sederhana seperti media kaset audio atau transpasi
misalnya tidaklah selalau sulit untuck mendapakannya. Tidaklah juga terlalu
sulit untuk mempelajari cara-cara perancangan dan pengembangan media
sederhana.
d. Ketersediaan Media Pembelajaran di Pasaran
Karena promosi dan peragaan yang sangat mengagumkan? Mempesona atau
menjajikan misalnya, sekolah langsung tertarik untuk membeli media
pembelajaran yang ditawarkan. Namun sebelum membeli media
pembelajarannya (program), sekolah harus lebih dahulu membeli perangkat
keras untuk pemanfaatannya. Setelah peralatan pemanfaatan media
pembelajaran di beli ternyata di antara pendidik ada atau belum tahu bagaimana
cara-cara mengoperasikan peralatan, pemanfaatan media pembelajaran media
pembelajaran yang akan dilaksanakan tersebut. Di samping itu media
13. pembelajaranya (program) sendiri ternyata sulit di dapatkan di pasaran di
pasaran sebab harus di pesan terlebih dahulu untuk jangka waktu tertentu.
Kemudian, dapat saja terjadi bahwa media pembelajaran yang telah dipesan
dan dipelajari, kandungan materi pelajarannya sedikit sekali relevan dengan
kebutuhan peserta didik (sangat dangkal). Sebaliknya, dapat juga terjadi bahwa
materi yang dikemas dalam media pembelajaran sangat cocok dari membantu
mempermudah peserta didik memahami materi pelajaran. Namun, yang menjadi
masalah adalah bahwa media pembelajaran tersebut sulit didapatkan di pasaran.
e. Kemudahan Memanfaatkan media pembelajaran
Aspek lain yang juga tidak kalah pentingnya untuk di pertimbangkan dalam
pengembangan atau pengadaan media pembelajaran adalah kemudahan pendidik
atau peserta didik memanfaatkannya. Tidak akan terlallu bermanfaaat apabila
media pembelajaran dikembangkan sendiri atau yang dikontrakan pembuatannya
ternyata tidak mudah dianfaatkan, baik oleh pendidik maupun oleh peserta didik.
Media yang dikembangkan atau di beli tersebut hanya akan berfungsi sebagai
pajangan di sekolah.
C. Kesimpulan
Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan
didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan, baik pemilihan jenis
media maupun topik yang dimediakan, akan membawa akibat panjang yang tidak
kita inginkan dikemudian hari.
Ada beberapa prinsip dalam memilih media pembelajaran yang harus
diperhatikan oleh pendidik, yang terpenting dalam pemilihan media pembelajaraan
dimaksud adalah adanya patokan yang digunakan pada proses pemilihan media itu.
Pemilihan dan penggunaan suatu media pembelajaran harus melibatkan tenagan yang
mampu, terampil, dan profesional untuk memanfaatkannya disetiap lembaga
pendidikan. Biaya yang dibutuhkan juga harus tersedia dan terjangkau oleh suatu
lembaga pendidikan yang bersangkutan.
14. Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing-masing, maka dari
itulah kita diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan atau
tujuan pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat
dan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.
D. Daftar Pustaka
http://kumpulan-makalah123.blogspot.com/2017/08/makalah-pengantar-media-
pembelajaran.html (Selasa, 19 Februari 2019 pukul 21:12)
Azhar, Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.
Rasimin, dkk, Media Pembelajarani Teori Dan Aplikasi, Yogyakarta : Trust media
publishing, 2012.
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Cv. Misaka
Galiza, 2003.
Nurhasnawati, Media Pembelajaran, pekanbaru: pustaka Riau, 2011.
15. Latihan Soal
1. Alasan apa saja yang menjadi dasar pertimbangan pemilihan media
pembelajaran?
a. Alasan menarik
b. Alasan ekonomis
c. Alasan teoritis dan alasan praktis
d. Alasan tepat
Jawaban C
2. Berikut ini mana yang termasuk alasan praktis pemilihan media pembelajaran?
a. Demonstration
b. Familiarity
c. Active Learning
d. Semua benar
Jawaban D
3. Perlu dikaji tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan
pembelajaran. Kemudian bisa dianalisis media apa saja yang cocok guna
mencapai tujuan tersebut. Pernyataan tersebut merupakan salah satu kriteria
pemilihan media pembelajaran yaitu...
a. Intructional Goals
b. Intructional Content
c. Kesesuaian Dengan Karakteristik Pembelajaran
d. Kesesuaian Dengan Teori
Jawaban A
4. Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan belajar dari pihak siswa sebelum
meminta perhatiannnya untuk mengerjakan tugas dan latihan, merupakan salah
satu prinsip-prinsip psikologis yang perlu mendapat pertimbangan dalam
pemilihan media pembelajaran, yaitu...
a. Tujuan pembelajaran
b. Motivasi
c. Umpan balik
d. Perbedaan individual
Jawaban B
16. 5. Apa saja manfaat media pembelajaran bagi pembuat rencana pengembangan
pembelajaran?
a. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
b. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
c. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
d. Semua jawaban benar
Jawaban D
6. Berikut ini beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam memilih media
pembelajaran.
a. Tujuan dan sasaran didik
b. Waktu dan biaya
c. Jawaban a benar
d. Semua jawaban benar
Jawaban D
7. Tujuan penggunaan media dalam pembelajaran antara lain:
1. Memberi kemudahan kepada peserta didik untuk memahami materi
pembelajaran.
2. Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi.
3. Menumbuhkan sikap dan keterampilan dalam penggunaan teknologi.
4. Menciptakan situasi belajar yang tidak mudah dilupakan
a. B dan C
b. C dan D
c. Semua Benar
d. D dan A
Jawaban C
8. Berikut ini manakah yang termasuk kedalam kriteria pemilihan media yang
baik?
a. Tujuan penggunaan, sasaran pengguna media, karakteristik media, waktu,
biaya, ketersediaan, dan konteks pengguna
b. Tujuan pengguna, karakteristik media, waktu, biaya, ketersediaan, dan
konteks penggunaan
c. Tujuan penggunaan, sasaran media, waktu, biaya
17. d. Tujuan pengguna, sasaran media, karakteristik, waktu, biaya, ketersediaan
Jawaban A
9. Apa saja yang harus dipertimbangkan dalam memilih media pembelajaran?
a. Produksi, peserta, isi, dan guru
b. Bahan ajar, dan guru
c. Guru dan peserta didik
d. Materi dan peserta didik
Jawaban A
10. Apa saja prosedur dalam menggunakan media pembelajaran?
a. Persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut
b. Persiapan dan pelaksanaan
c. Pelaksanaan, pengembangan, dan perancangan
d. Persiapan dan pengembangan
Jawaban A