SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemilihan media pengajaran agama yang digunakan sesuai atau cocok dengan
karakteristik materi yang disajikan dan dapat menarik perhatian siswa. Materi yang
disajikan dan dapat menarik perhatian siswa. Disamping itu yang lebih penting lagi
apakah media yang akan digunakan tersebut sesuai dan tidak bertentangan dengan
syari’at agama atau tidak melanggar etika agama. Bilamana hal tersebut dapat terpenuhi
maka tugas selanjutnya adalah meneliti lebih cermat apakah media yang akan digunakan
tersebut dapat terjangkau oleh biyaya dan dana yang ada dan apakah tidak alternative
media lain yang sekiranya lebih mudah diapat dilingkungan sekolah.
Pertimbangan selanjutnya, apakah media tersebut telah dipertimbangkan betul-
betul akan keefektifan dan keefesienannya. Juga apakah bentuk media yang akan
digunakan berupa media jadi atau perlu dirancang, bila bentuk media tersebut perlu
dirancang matang, baik dalam pengembangannya maupun dalam manfaatnya.
Arif S. Sukandi (1986 :83), mengemukakan bahwa media pengajaran ditinjau dari
segi kesiapan pangadaanya dapat dikelompokan kepada 2 jenis yaitu, 1) media jadi 2)
media rancangan. Disebut media jadi karena sudah merupakan komoditi perdagangan dan
terdapat di pasar dan dijual secara bebas dan keadaan siap pakai . sedangkan media
rancangan karena perku didesain dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud atau
tujuan pembelajaran tertentu.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana dasar pemikiran dalam pemilihan media pembelajaran ?
b. Bagaimana memilih dalam media pembelajaran ?
C. Tujuan
a. Mengetahui dasar pemikiran dalam pemilihan media pembelajaran
b. Mengetahui memilih dalam media pembelajaran
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dasar Pertimbangan dalam Memilih Media Pembelajran
Kelemahan-kelemahan yang Nampak menggejala dalam pemakain media
merupakan bagian yang diperhitungkan dalam proses belajar mengajar bukan didasarkan
pada pemikiran logis dan ilmiah, melainkan sekedar memenuhi perkembangan
dilingkungan sekolah. Seorang pengajar membiasakan untuk memakai media pengajaran
yang telah disediakan oleh suatu sekolah untuk membantu dalam mepermudah
penyampain pesan pembelajaran, sehingga pemakain media tersebut tidak didasrkan
pertimbangan pada kebtuhan dan karakteristik siswa atau kesesuain dengan materi yang
akan disajikan dan tujuan yang akan dicapai. Sebagai contoh seorang pengajaran yeng
terbiasa memakai overhead projector (OHP) karena mungkin dilingkungan sekolahnya
telah tersedia media tersebut, sehingga ia cenderung untuk mengguanakannya dengan
pertimbangan yang sederhana bahawa media tersebut sangat membantu guru atau dosen
yang bersangkuatn dalam menyampaikan pesan pembelajaran yang mungkin tanpa media
OHP tersebut akan memeras tenaga guru/dosen tersebut.
Dengan mengguanakan media tersebut seolah-olah pengajaran yang diberikan
dapat mempunyai nilai lebih disbanding hanya berceramah melulu. Pertimbangan
semacam ini mungkin ada benarnya, namun tidak didasari pertimbangan pada criteria-.
kriteria pemilihan media yang logis dan benar. Kemungkinan-kemungkinan penggunaan
pembelajran semacam ini besar resiko kesalahannya atau mungkin tidak mencapai
sasaran yang diharapkan.
Ada beberapa factor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan penggunaan
media dalam pembelajran, seperti halnya yang berkenaan dengan ; tujuan intruksional
yang ingin dicapai,karakteristik siswa atau sasaran, atau visual saja atau kedua-duany,
keadaan latar atau lingkungan, kondisi setempat dan luasnya jangkauan yang ingin
dilayani. Factor-faktor tersebut harus di pertimbangkan dalam aturan-aturan dan criteria
keputusan pemilihan media.
3
a. Alasan Teoritis
Alasan pokok pemilihan media dalam pembelajaran, karena didasari atas konsep
pembelajaran sebagai sebuah system yang didalamnya terdapat suatu totalitas yang
terdiri atas sejumlah komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan. Jika
kita lihat dari prosedur pengembangan desain instruksional maka diawali dengan
perumusan tujuan instruksional khusus sebagai pengembangan dari tujuan umum,
kemudian dilanjutkan dengan menentukan materi pembelajaran yang menunjang
ketercapaian tujuan pembelajaran serta menentukan strategi pembelajaran yang tepat.
Upaya untuk mewujudkan tujuan pembelajaran ditunjang oleh media yang sesuai
dengan materi, strategi yang digunakan , dan karakteristik siswa. Untuk mengetahui
hasil belajar, maka selanjutnya guru menetukan evaluasi yang tepat, sesuai tujuan dan
materi.
Penyebab rendahnya hasil belajar dapat meninjau ketepatan seluruh komponen
diantaranya: mungkin keberhasilan ini disebabkan karena rumusan tujuan tidak sesuai
dengan row input dan kemampuan awal siswa “entery behavior level” siswa, bisa jadi
tujuan yang ditetapkan tidak sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dalam kata lain
terlalu tinggi. Penyebab yang lain bisa dari materi kurang sesuai dengan tujuan,
terlalu kompleks, terlalu sulit sehingga tidak dikuasai sepenuhnya oleh siswa.
Strategi bias jadi tidak tepat, membuat siswa tidak aktif, menjenuhkan,
membosankan, tidak merangsang siswa untuk aktif sehingga berpengaruh terhadap
hasil belajarnya. Jika media dan strategi sudah tepat, maka perlu diuji evaluasi yang
digunakan apakah sudah tepat baik bentuknya, jenis, instrument evaluasi dan
prosedur evaluasinya. Dengan demikian pemilihan media penting artinya dan ini
menjadi alasan teoritis mendasar dalam pemilihan media.
Pentingnya pemilihan media dengan melihat kedudukan media dalam
pembelajaran yang dikemukakan oleh Gerlach dan Elly (Rudi Susilana 2011:63),
sebagai berikut:
Prosedur pengembangan pembelajaran menurut Gerlach dan Elly dengan
menggunakan pendekatan system dapat dijelaskan bahwa perumusan tujuan
instruksional merupakan langkah pertama dalam merencanakan pembelajaran sebagai
rumusan tingkah laku yang harus dimiliki oleh siswa setelah selesai mengikuti
4
pembelajaran. Langkah kedua adalah merinci materi pembelajaran yang diharapkan
dapat menunjang pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Perlu juga dilakukan tes
“entering behavoiur level” yaitu untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki
siswa yang sesuai dengan tujuan pembelajaran sebagai dasar untuk menentukan dari
mana guru harus mengawali pembelajaran. Tujuan, isi dan entery behavior level
menjadi dasar untuk menetapkan komponen pembelajaran yang lainnya, yaitu:
menentukan strategi yang harus sesuai dengan karakteristik tujuan maupun materi
yang diberikan juga termasuk mengatur dan mengelompokan siswa. Menentukan
media yang cocok digunakan dalam pembelajaran disesuaikan dengan tujuan,
strategi, waktu yang tersedia, dan fasilitas pendukung lainnya. Secara teoritis menjadi
dasar alasan mengapa kita perlu melakukan pemilihan terhadap media, agar memiliki
kesesuaian dengan tujuan (specification of objective), kesesuaian dengan isi
(specification of content), strategi pembelajaran (deternamination of strategy), dan
waktu yang tersedia (allocation of time).
b. Alasan Praktis
1. Demonstration
Media berfungsi sabagai alat peraga pembelajaran, misalnya seorang
dosen sedang menerangkan teknik mengoperasikan Overhead Projector (OHP),
pada saat menjelaskannya menggunakan alat peraga berupa OHP, dengan cara
mendemonstrasikan dosen tersebut menjelaskan, menunjukan dan
memperlihatkan cara-cara mengoperasikan OHP. Contoh lain, seorang guru
Biologi akan membelajarkan siswa tentang bentuk dan struktur sel dengan
menggunakan Mikroskop, maka sebelum pratikum dimulai, sebelum siswa
meletakan objek pada mikroskop untuk diamati maka guru tersebut menunjukan
cara kerja Mikroskop sesuai dengan prosedur yang benar, ini akan memperlancar
proses balajar dan menghindari resiko kerusakan pada alat pratikum yang
digunakan. Beberapa alasan tersebut sering melandasi pengguna dalam
menggunakan media yaitu bertujuan untuk mendemonstrasikan atau
memperagakan sesuatu.
5
2. Familiarity
Pengguna media pembelajaran memiliki alasan pribadi mengapa ia
menggunakan media, yaitu karena sudah terbiasa menggunakan media tersebut,
merasa sudah menguasai media tersebut, jika menggunakan media lain belum
tentu bisa dan untuk mempelajarinya membutuhkan waktu, tenaga dan biaya,
sehingga secara terus menerus ia menggunakan media yang sama. Misalnya
seorang dosen yang sudah terbiasa menggunakan media Over Head Projector
(OHP) dan Over Head Transparancy (OHT). Media yang baik adalah bersifat
konstektual sesuai dengan realitas kebutuhan belajar yang dihadapi siswa. Media
OHP lebih tepat untuk mengajarkan konsep dan aspek-aspek kognitif, dapat
digunakan dalam jumlah siswa maksimal 50 orang dengan ruangan yang tidak
terlalu besar dan siswa cenderung pasif tidak dapat melibatkan secara optimal
potensi mental, emosiaonal dan motor skill, karena control pembalajaran ada pada
guru. OHP kurang tepat untuk mengajarakan keterampilan yang menuntut
demonstrasi, praktek langsung yang lebih membuat siswa aktif secara fisik dan
mental. Alasan familiarity tidak selamanya tepat , jika tidak memperhatikan
tujuannya.
3. Clarity
Mengapa guru menggunakan media adalah untuk lebih memperjelas pesan
pembelajaran dan memberikan penjelasan yang lebih konkrit. Pada praktek
pembelajaran, masih banyak guru tidak menggunkan media atau tanpa media,
metode yang digunakan dengan ceramah (ekspository), cara seperti ini memang
tidak merepotkan guru untuk menyiapkan media, cukup dengan menguasai
materi, maka pembelajaran dapat berlangsung. Namun cara pembelajaran seperti
ini cenderung akan mengakibatkan verbalitas, yaitu pesan yang disampaikan guru
tidak sama dengan persepsi siswa. Disinilah banyak pengguna media, memiliki
alasan bahwa menggunakan media adalah unutuk membuat informasi lebih jelas
dan konkrit sesuai kenyataanya.
6
4. Active Learning
Salah satu aspek yang harus diupayakan oleh guru dalam pembelajaran
adalah siswa harus berperan secara aktif baik secara fisik, mental, dan emosional.
Seperti pendapat Lesle J. Briggs (1979) menyatakan bahwa media pembelajaran
sebagai “the physical means of conveying instructional book, films, videotapes,
etc. lebih jauh Briggs menyatakan media adalah “alat untuk memberi perangsang
bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar. Sedangkan mengenai efektifitas
media, Brown (1970) dengan cara menggaris bawahi bahwa media yang
digunakan guru atau siswa dengan baik dapat mempengaruhi efektifitas program
belajar mengajar. Contoh dilihat pada pelatihan Emotional Spiritual Question
(ESQ), salah satu tujuan pelatihan ini adalah menumbuhkan seoptimal mungkin
motivasi peserta untuk berbuat positif dengan spirit yang besar dan optiomalisasi
potensi individu, diantaranya dengan cara mengkaji proses dan kejadian serta
fenomena alam (ayat qauniyyah), untuk mewujudkan tujuan ini digunakan banyak
visualisasi (media video) untuk memperlihatkan tayangan-tayangan yang mampu
meningkatkan motivasi peserta, dan hasilnya secara empirik terbukti mampu
meningkatkan motivasi peserta.
B. Kriteria dalam Memilih Media Pembelajaran
Beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan dalam pemilihan media disamping
factor-faktor yang dikemukakan diatas.
Ada 4 kriteria pemilihan yang perlu diperhatikan dalam seyang lama bagaimana yang
dikemukakan oleh Dick dan Carey :
1. Ketersediaan sumber setempat, artinya bila media yang bersangkutan tidak terdapat
pada sumber-sember yang ada maka harus dibeli atau dibuat sendiri.
2. Apakah untuk membeli atau diproduksi sendiri telah tersedia dana, tenaga, dan
fasilitasnya.
3. Factor yang menyangkut keluwasan, dan ketahanan media yang digunakan untuk
jangka waktu yang lama, artinya bila digunakan dimana saja untuk peralatan yang ada
disekitarnya dan kapanpun serta mudah dibawa (fortable).
7
4. Efektivitas dan efesiensi biaya dalam jangka waktu yang cukup panjang, sekalipun
nampaknya mahal namun mungkin lebih murah disbanding media lainnya yang hanya
dapat digunakan sekali pakai.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Arief S Sadiman (1986:86), ada 3 model yang
dijadikan prosedur dalam pemilihan media yang akan digunakan, yakni :
1. Model flowchart, model ini menggunakan sistem pengguguran (eliminasi), dalam
pengambilan keputusan pemilihan.
2. Model matrik, berupa penangguahan proses pengambilan keputusan pemilihan
sampai seluruh criteria pemilihannya diidentifikasi.
3. Model checklist, yang mengguhkan keputusan pemilihan sampai semua kriterianya di
pertimbangkan.
Diantara model-model pemilihan media tersebut yang lebih popular digunakan dalam
media jadi (by utilization) adalah model checklist. Untuk model matriks lebih sesuai
digunakan dalam menentukan media rancangan (by design). Sedangkan model
flowchart dapat digunakan baik untuk menggambarkan proses pemilihan media jadi
maupun media rancangan.
Anderson lebih menitik bertakan pemilhan media yang didasaraka sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari pengembangan intruksional. Dia membagi menjadi 10
kelompok :
1. Media audio
2. Media cetak
3. Media cetak plus suara
4. Media proyeksi visual diam
5. Media proyeksi visual diam plus suara
6. Media visual gerak
7. Media audio visual gerak
8. Objek
9. Sumber manusia dan lingkungan
10. Media computer
8
Prosedur pemilihannya dimulai dari informasi atau pesan yang akan disampaikan
bersifat intruksional apakah akan berfungsi sebagia sarana belajar (media) atau sarana
mengajar (peraga) selanjutnya menentukan strategi intruksional, apakah ingin
memberikan pengalaman belajar sikap, keterampilan fisik, atau kognitif.
Prosedur lainnya dikemukakan oleh Wilbur Schramm (1977) yang lebih menitik
beratkan pada kesesuaian media yang akan digunakan dengan tingkat kesulitan
pengendaliannya oleh sipemakai. Kemudia model chhramm ini diadaptasi dan
dimodifikasi oleh Yusuf Hadi Miaraso, dkk.
a. Kriteria umum
Secara singkat dapat dikatakan bahwa dasar pertimbangan dalam pemilihan media
adalah dapat terpenuhinya kebutuhan dan tercapainya tujuan pembelajaran. Mc. M.
Connel (1974) dengan tegas mengatakan “if the medium fits use it” artinya jika media
sesuai gunakanlah. Diperlukan analisis terhadap factor-faktor yang mempengaruhi
kesesuaian media, diantaranya : tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, modalitas
belajar siswa (auditif, visual dan kinestetik), lingkungan, ketersediaan fasilitas
pendukung, dan lain-lain. Secara teoritik setiap media memiliki kelebihan dan
kelemahan yang akan memberikan pengaruh terhadap afektifitas program
pembelajaran.
b. Kriteria khusus
Erickson (Hidayat:2011) member saran dalam mengembangkan kriteria pemilihan
media dalam bentuk chek list sebagai berikut:
Sejumlah kriteria khusus lainnya dalam memilih media pembelajaran yang tepat
dapat kita rumuskan dalam satu kata ACTION, yaitu akronim dari; access, cost,
technology, interactivity, organization, dan novelty.
1. Acces
Media yang diperlukan dapat tersedia, mudah, dan dapat dimanfaatkan siswa
9
2. Cost
Media yang akan dipilih atau digunakan, pembiayaannya dapat dijangkau.
3. Technology
Media yang akan digunakan apakah teknologinya tersedia dan mudah
menggunakannya.
4. Interactivity
Media yang akan dipilih dapat memunculkan komunikasi dua arah atau
interaktivitas. Sehingga siswa akan terlibat (aktif) baik secara fisik, intelektual dan
mental.
5. Organization
Dalam memilih media pembelajaran tersebut, secara organisatoris mendapatkan
dukungan dari pimpinan sekolah (ada unit organisasi seperti pusat sumber belajar
yang mengelola).
6. Novelty
Media yang dipilih tersebut memiliki nilai kebaruan, sehingga memiliki daya tarik
bagi siswa yang belajar.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa pemilihan media untuk menunjang
pembelajaran itu sangat penting karena Media merupakan bagian integral dalam
pembelajaran, sebagai salah satu komponen dari beberapa komponen dalam sistem
pembelajaran, dengan demikian prosedur pemilihan media hendaklah mengacu pada
keterkaitan dengan komponen lainnya. Hal inilah yang mendasari Anderson (1976)
untuk membuat satu model pemilihan media yang mengacu pada keterkaitannya
dengan komponen lain.
Komponen yang menjadi fokus perhatian adalah tujuan, metode dan karakteristik
media itu sendiri. Tujuan berkaitan dengan efektivitas media yang dibuat, artinya baik
atau tidaknya sebuah media yang dipiilih dapat dilihat dari ketercapaian tujuannya,
semakin banyak tujuan pembelajaran tercapai maka semakin baik media tersebut, begitu
juga sebaliknya.

More Related Content

What's hot

220202454 kemp-dan-addie
220202454 kemp-dan-addie220202454 kemp-dan-addie
220202454 kemp-dan-addieambarpingki
 
Pengembangan media dan sumber belajar
Pengembangan media dan sumber belajarPengembangan media dan sumber belajar
Pengembangan media dan sumber belajararyasetya123
 
Perbedaan Model pebelajaran.docx
Perbedaan Model pebelajaran.docxPerbedaan Model pebelajaran.docx
Perbedaan Model pebelajaran.docxMhdTaajuddin
 
Buku ajar media pembelajaran
Buku ajar media pembelajaranBuku ajar media pembelajaran
Buku ajar media pembelajaranbagibagiilmu
 
Propopsal penelitianku
Propopsal penelitiankuPropopsal penelitianku
Propopsal penelitiankuSusi Yanti
 
Kpt6043 Tugasan 2
Kpt6043 Tugasan 2 Kpt6043 Tugasan 2
Kpt6043 Tugasan 2 thong
 
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Khusnul Kotimah
 
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...Khusnul Kotimah
 
Makalah "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
Makalah  "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"Makalah  "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
Makalah "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"WaQhyoe Arryee
 
Makalah strategi pembelajaran
Makalah strategi pembelajaranMakalah strategi pembelajaran
Makalah strategi pembelajaraniskawia
 
Media dan sumber belajar 3 0
Media dan sumber belajar 3 0Media dan sumber belajar 3 0
Media dan sumber belajar 3 0Ryan Chewet
 

What's hot (18)

Model pemb assure
Model pemb assure Model pemb assure
Model pemb assure
 
3.konsep dasar desain_pembelajarandffs
3.konsep dasar desain_pembelajarandffs3.konsep dasar desain_pembelajarandffs
3.konsep dasar desain_pembelajarandffs
 
Tugasan 4
Tugasan 4Tugasan 4
Tugasan 4
 
220202454 kemp-dan-addie
220202454 kemp-dan-addie220202454 kemp-dan-addie
220202454 kemp-dan-addie
 
Pengembangan media dan sumber belajar
Pengembangan media dan sumber belajarPengembangan media dan sumber belajar
Pengembangan media dan sumber belajar
 
Perbedaan Model pebelajaran.docx
Perbedaan Model pebelajaran.docxPerbedaan Model pebelajaran.docx
Perbedaan Model pebelajaran.docx
 
Bg ucok i
Bg ucok iBg ucok i
Bg ucok i
 
Buku ajar media pembelajaran
Buku ajar media pembelajaranBuku ajar media pembelajaran
Buku ajar media pembelajaran
 
Ptk aditya
Ptk adityaPtk aditya
Ptk aditya
 
Propopsal penelitianku
Propopsal penelitiankuPropopsal penelitianku
Propopsal penelitianku
 
Kpt6043 Tugasan 2
Kpt6043 Tugasan 2 Kpt6043 Tugasan 2
Kpt6043 Tugasan 2
 
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
 
Ptk pai sma
Ptk pai smaPtk pai sma
Ptk pai sma
 
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...
 
Metode dan tehnik pembelajaran sosiologi
Metode dan tehnik pembelajaran sosiologiMetode dan tehnik pembelajaran sosiologi
Metode dan tehnik pembelajaran sosiologi
 
Makalah "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
Makalah  "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"Makalah  "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
Makalah "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
 
Makalah strategi pembelajaran
Makalah strategi pembelajaranMakalah strategi pembelajaran
Makalah strategi pembelajaran
 
Media dan sumber belajar 3 0
Media dan sumber belajar 3 0Media dan sumber belajar 3 0
Media dan sumber belajar 3 0
 

Viewers also liked

Tugas tik powerpoint
Tugas tik powerpointTugas tik powerpoint
Tugas tik powerpointagnitania
 
15 dr speech 醫學專題演講_ pycnogenol__林曉凌
15 dr speech 醫學專題演講_ pycnogenol__林曉凌15 dr speech 醫學專題演講_ pycnogenol__林曉凌
15 dr speech 醫學專題演講_ pycnogenol__林曉凌Kok Keong Neo
 
Ppt tugas ti
Ppt tugas tiPpt tugas ti
Ppt tugas tiagnitania
 
технологии поддержки индивидуальности и инициативы детей
технологии поддержки индивидуальности и инициативы детейтехнологии поддержки индивидуальности и инициативы детей
технологии поддержки индивидуальности и инициативы детейolcakor
 
pdf bahan ajar Energi Kinetik
pdf bahan ajar Energi Kinetik pdf bahan ajar Energi Kinetik
pdf bahan ajar Energi Kinetik widdynurvina
 
Ppt on maths (a.k.j)
Ppt on maths (a.k.j)Ppt on maths (a.k.j)
Ppt on maths (a.k.j)Rajesh Ranjan
 

Viewers also liked (12)

Tugas tik powerpoint
Tugas tik powerpointTugas tik powerpoint
Tugas tik powerpoint
 
15 dr speech 醫學專題演講_ pycnogenol__林曉凌
15 dr speech 醫學專題演講_ pycnogenol__林曉凌15 dr speech 醫學專題演講_ pycnogenol__林曉凌
15 dr speech 醫學專題演講_ pycnogenol__林曉凌
 
Energi
Energi Energi
Energi
 
Energi
Energi Energi
Energi
 
Ppt tugas ti
Ppt tugas tiPpt tugas ti
Ppt tugas ti
 
Sandeep ppt
Sandeep pptSandeep ppt
Sandeep ppt
 
model
modelmodel
model
 
Issacv 7-5
Issacv 7-5Issacv 7-5
Issacv 7-5
 
технологии поддержки индивидуальности и инициативы детей
технологии поддержки индивидуальности и инициативы детейтехнологии поддержки индивидуальности и инициативы детей
технологии поддержки индивидуальности и инициативы детей
 
MIS Resume
MIS ResumeMIS Resume
MIS Resume
 
pdf bahan ajar Energi Kinetik
pdf bahan ajar Energi Kinetik pdf bahan ajar Energi Kinetik
pdf bahan ajar Energi Kinetik
 
Ppt on maths (a.k.j)
Ppt on maths (a.k.j)Ppt on maths (a.k.j)
Ppt on maths (a.k.j)
 

Similar to Media Pembelajaran

Kpt6043 Tugasan 2 Model Assure
Kpt6043 Tugasan 2 Model AssureKpt6043 Tugasan 2 Model Assure
Kpt6043 Tugasan 2 Model Assurelimteongyam
 
Media dan pemanfaatan sumber belajar ips kelas 5 dan 6
Media dan pemanfaatan sumber belajar ips kelas 5 dan 6Media dan pemanfaatan sumber belajar ips kelas 5 dan 6
Media dan pemanfaatan sumber belajar ips kelas 5 dan 6Yanwar Sudartono
 
MODEL PEMBELAJARAN PAI
MODEL PEMBELAJARAN PAIMODEL PEMBELAJARAN PAI
MODEL PEMBELAJARAN PAIYan Nurjani
 
Makalah pola dan strategi pemanfaatan media dalam proses prmbelajaran
Makalah pola dan strategi pemanfaatan media dalam proses prmbelajaranMakalah pola dan strategi pemanfaatan media dalam proses prmbelajaran
Makalah pola dan strategi pemanfaatan media dalam proses prmbelajaranOperator Warnet Vast Raha
 
Pemanfaatan Media Pembelajaran.ppt
Pemanfaatan Media Pembelajaran.pptPemanfaatan Media Pembelajaran.ppt
Pemanfaatan Media Pembelajaran.pptYovinusDwiWidyantoro
 
Strategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar MengajarStrategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar MengajarRizal M Suhardi
 
Novi umi bimawati 10410205 pbsi
Novi umi bimawati 10410205 pbsiNovi umi bimawati 10410205 pbsi
Novi umi bimawati 10410205 pbsiNovi-Umi-Bimawati
 
Makalah METODE POKOK MENGAJAR
Makalah METODE POKOK MENGAJARMakalah METODE POKOK MENGAJAR
Makalah METODE POKOK MENGAJARSri Wiji Lestari
 
25146893 konsep-bahan-bantuan-mengajar-dan-ciri baru
25146893 konsep-bahan-bantuan-mengajar-dan-ciri baru25146893 konsep-bahan-bantuan-mengajar-dan-ciri baru
25146893 konsep-bahan-bantuan-mengajar-dan-ciri baruRozita Ismail
 
Bab. ii metode pembelajaran
Bab. ii metode pembelajaranBab. ii metode pembelajaran
Bab. ii metode pembelajaranDiniWati1
 
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran Dewi Zulaeva
 
KELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
KELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptxKELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
KELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptxAuliaDewiCahyaningsi1
 
Tgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumTgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumHanie Mutzz
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfKhairul Afriadi
 
Tugas 1 evaluasi program pendidikan
Tugas 1 evaluasi program pendidikanTugas 1 evaluasi program pendidikan
Tugas 1 evaluasi program pendidikanAlandWijaya
 

Similar to Media Pembelajaran (20)

Kpt6043 Tugasan 2 Model Assure
Kpt6043 Tugasan 2 Model AssureKpt6043 Tugasan 2 Model Assure
Kpt6043 Tugasan 2 Model Assure
 
Proposal tesis model assure
Proposal tesis model assureProposal tesis model assure
Proposal tesis model assure
 
Media dan pemanfaatan sumber belajar ips kelas 5 dan 6
Media dan pemanfaatan sumber belajar ips kelas 5 dan 6Media dan pemanfaatan sumber belajar ips kelas 5 dan 6
Media dan pemanfaatan sumber belajar ips kelas 5 dan 6
 
MODEL PEMBELAJARAN PAI
MODEL PEMBELAJARAN PAIMODEL PEMBELAJARAN PAI
MODEL PEMBELAJARAN PAI
 
MODEL PEMBELAJARAN PAI
MODEL PEMBELAJARAN PAIMODEL PEMBELAJARAN PAI
MODEL PEMBELAJARAN PAI
 
Makalah pola dan strategi pemanfaatan media dalam proses prmbelajaran
Makalah pola dan strategi pemanfaatan media dalam proses prmbelajaranMakalah pola dan strategi pemanfaatan media dalam proses prmbelajaran
Makalah pola dan strategi pemanfaatan media dalam proses prmbelajaran
 
Tugasan 4
Tugasan 4Tugasan 4
Tugasan 4
 
Pemanfaatan Media Pembelajaran.ppt
Pemanfaatan Media Pembelajaran.pptPemanfaatan Media Pembelajaran.ppt
Pemanfaatan Media Pembelajaran.ppt
 
Strategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar MengajarStrategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar Mengajar
 
Novi umi bimawati 10410205 pbsi
Novi umi bimawati 10410205 pbsiNovi umi bimawati 10410205 pbsi
Novi umi bimawati 10410205 pbsi
 
Tugas Media Pembelajaran
Tugas Media PembelajaranTugas Media Pembelajaran
Tugas Media Pembelajaran
 
Makalah METODE POKOK MENGAJAR
Makalah METODE POKOK MENGAJARMakalah METODE POKOK MENGAJAR
Makalah METODE POKOK MENGAJAR
 
25146893 konsep-bahan-bantuan-mengajar-dan-ciri baru
25146893 konsep-bahan-bantuan-mengajar-dan-ciri baru25146893 konsep-bahan-bantuan-mengajar-dan-ciri baru
25146893 konsep-bahan-bantuan-mengajar-dan-ciri baru
 
Model assure
Model assureModel assure
Model assure
 
Bab. ii metode pembelajaran
Bab. ii metode pembelajaranBab. ii metode pembelajaran
Bab. ii metode pembelajaran
 
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
 
KELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
KELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptxKELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
KELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
 
Tgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumTgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulum
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
 
Tugas 1 evaluasi program pendidikan
Tugas 1 evaluasi program pendidikanTugas 1 evaluasi program pendidikan
Tugas 1 evaluasi program pendidikan
 

Media Pembelajaran

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan media pengajaran agama yang digunakan sesuai atau cocok dengan karakteristik materi yang disajikan dan dapat menarik perhatian siswa. Materi yang disajikan dan dapat menarik perhatian siswa. Disamping itu yang lebih penting lagi apakah media yang akan digunakan tersebut sesuai dan tidak bertentangan dengan syari’at agama atau tidak melanggar etika agama. Bilamana hal tersebut dapat terpenuhi maka tugas selanjutnya adalah meneliti lebih cermat apakah media yang akan digunakan tersebut dapat terjangkau oleh biyaya dan dana yang ada dan apakah tidak alternative media lain yang sekiranya lebih mudah diapat dilingkungan sekolah. Pertimbangan selanjutnya, apakah media tersebut telah dipertimbangkan betul- betul akan keefektifan dan keefesienannya. Juga apakah bentuk media yang akan digunakan berupa media jadi atau perlu dirancang, bila bentuk media tersebut perlu dirancang matang, baik dalam pengembangannya maupun dalam manfaatnya. Arif S. Sukandi (1986 :83), mengemukakan bahwa media pengajaran ditinjau dari segi kesiapan pangadaanya dapat dikelompokan kepada 2 jenis yaitu, 1) media jadi 2) media rancangan. Disebut media jadi karena sudah merupakan komoditi perdagangan dan terdapat di pasar dan dijual secara bebas dan keadaan siap pakai . sedangkan media rancangan karena perku didesain dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud atau tujuan pembelajaran tertentu. B. Rumusan Masalah a. Bagaimana dasar pemikiran dalam pemilihan media pembelajaran ? b. Bagaimana memilih dalam media pembelajaran ? C. Tujuan a. Mengetahui dasar pemikiran dalam pemilihan media pembelajaran b. Mengetahui memilih dalam media pembelajaran
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Dasar Pertimbangan dalam Memilih Media Pembelajran Kelemahan-kelemahan yang Nampak menggejala dalam pemakain media merupakan bagian yang diperhitungkan dalam proses belajar mengajar bukan didasarkan pada pemikiran logis dan ilmiah, melainkan sekedar memenuhi perkembangan dilingkungan sekolah. Seorang pengajar membiasakan untuk memakai media pengajaran yang telah disediakan oleh suatu sekolah untuk membantu dalam mepermudah penyampain pesan pembelajaran, sehingga pemakain media tersebut tidak didasrkan pertimbangan pada kebtuhan dan karakteristik siswa atau kesesuain dengan materi yang akan disajikan dan tujuan yang akan dicapai. Sebagai contoh seorang pengajaran yeng terbiasa memakai overhead projector (OHP) karena mungkin dilingkungan sekolahnya telah tersedia media tersebut, sehingga ia cenderung untuk mengguanakannya dengan pertimbangan yang sederhana bahawa media tersebut sangat membantu guru atau dosen yang bersangkuatn dalam menyampaikan pesan pembelajaran yang mungkin tanpa media OHP tersebut akan memeras tenaga guru/dosen tersebut. Dengan mengguanakan media tersebut seolah-olah pengajaran yang diberikan dapat mempunyai nilai lebih disbanding hanya berceramah melulu. Pertimbangan semacam ini mungkin ada benarnya, namun tidak didasari pertimbangan pada criteria-. kriteria pemilihan media yang logis dan benar. Kemungkinan-kemungkinan penggunaan pembelajran semacam ini besar resiko kesalahannya atau mungkin tidak mencapai sasaran yang diharapkan. Ada beberapa factor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan penggunaan media dalam pembelajran, seperti halnya yang berkenaan dengan ; tujuan intruksional yang ingin dicapai,karakteristik siswa atau sasaran, atau visual saja atau kedua-duany, keadaan latar atau lingkungan, kondisi setempat dan luasnya jangkauan yang ingin dilayani. Factor-faktor tersebut harus di pertimbangkan dalam aturan-aturan dan criteria keputusan pemilihan media.
  • 3. 3 a. Alasan Teoritis Alasan pokok pemilihan media dalam pembelajaran, karena didasari atas konsep pembelajaran sebagai sebuah system yang didalamnya terdapat suatu totalitas yang terdiri atas sejumlah komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan. Jika kita lihat dari prosedur pengembangan desain instruksional maka diawali dengan perumusan tujuan instruksional khusus sebagai pengembangan dari tujuan umum, kemudian dilanjutkan dengan menentukan materi pembelajaran yang menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran serta menentukan strategi pembelajaran yang tepat. Upaya untuk mewujudkan tujuan pembelajaran ditunjang oleh media yang sesuai dengan materi, strategi yang digunakan , dan karakteristik siswa. Untuk mengetahui hasil belajar, maka selanjutnya guru menetukan evaluasi yang tepat, sesuai tujuan dan materi. Penyebab rendahnya hasil belajar dapat meninjau ketepatan seluruh komponen diantaranya: mungkin keberhasilan ini disebabkan karena rumusan tujuan tidak sesuai dengan row input dan kemampuan awal siswa “entery behavior level” siswa, bisa jadi tujuan yang ditetapkan tidak sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dalam kata lain terlalu tinggi. Penyebab yang lain bisa dari materi kurang sesuai dengan tujuan, terlalu kompleks, terlalu sulit sehingga tidak dikuasai sepenuhnya oleh siswa. Strategi bias jadi tidak tepat, membuat siswa tidak aktif, menjenuhkan, membosankan, tidak merangsang siswa untuk aktif sehingga berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Jika media dan strategi sudah tepat, maka perlu diuji evaluasi yang digunakan apakah sudah tepat baik bentuknya, jenis, instrument evaluasi dan prosedur evaluasinya. Dengan demikian pemilihan media penting artinya dan ini menjadi alasan teoritis mendasar dalam pemilihan media. Pentingnya pemilihan media dengan melihat kedudukan media dalam pembelajaran yang dikemukakan oleh Gerlach dan Elly (Rudi Susilana 2011:63), sebagai berikut: Prosedur pengembangan pembelajaran menurut Gerlach dan Elly dengan menggunakan pendekatan system dapat dijelaskan bahwa perumusan tujuan instruksional merupakan langkah pertama dalam merencanakan pembelajaran sebagai rumusan tingkah laku yang harus dimiliki oleh siswa setelah selesai mengikuti
  • 4. 4 pembelajaran. Langkah kedua adalah merinci materi pembelajaran yang diharapkan dapat menunjang pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Perlu juga dilakukan tes “entering behavoiur level” yaitu untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa yang sesuai dengan tujuan pembelajaran sebagai dasar untuk menentukan dari mana guru harus mengawali pembelajaran. Tujuan, isi dan entery behavior level menjadi dasar untuk menetapkan komponen pembelajaran yang lainnya, yaitu: menentukan strategi yang harus sesuai dengan karakteristik tujuan maupun materi yang diberikan juga termasuk mengatur dan mengelompokan siswa. Menentukan media yang cocok digunakan dalam pembelajaran disesuaikan dengan tujuan, strategi, waktu yang tersedia, dan fasilitas pendukung lainnya. Secara teoritis menjadi dasar alasan mengapa kita perlu melakukan pemilihan terhadap media, agar memiliki kesesuaian dengan tujuan (specification of objective), kesesuaian dengan isi (specification of content), strategi pembelajaran (deternamination of strategy), dan waktu yang tersedia (allocation of time). b. Alasan Praktis 1. Demonstration Media berfungsi sabagai alat peraga pembelajaran, misalnya seorang dosen sedang menerangkan teknik mengoperasikan Overhead Projector (OHP), pada saat menjelaskannya menggunakan alat peraga berupa OHP, dengan cara mendemonstrasikan dosen tersebut menjelaskan, menunjukan dan memperlihatkan cara-cara mengoperasikan OHP. Contoh lain, seorang guru Biologi akan membelajarkan siswa tentang bentuk dan struktur sel dengan menggunakan Mikroskop, maka sebelum pratikum dimulai, sebelum siswa meletakan objek pada mikroskop untuk diamati maka guru tersebut menunjukan cara kerja Mikroskop sesuai dengan prosedur yang benar, ini akan memperlancar proses balajar dan menghindari resiko kerusakan pada alat pratikum yang digunakan. Beberapa alasan tersebut sering melandasi pengguna dalam menggunakan media yaitu bertujuan untuk mendemonstrasikan atau memperagakan sesuatu.
  • 5. 5 2. Familiarity Pengguna media pembelajaran memiliki alasan pribadi mengapa ia menggunakan media, yaitu karena sudah terbiasa menggunakan media tersebut, merasa sudah menguasai media tersebut, jika menggunakan media lain belum tentu bisa dan untuk mempelajarinya membutuhkan waktu, tenaga dan biaya, sehingga secara terus menerus ia menggunakan media yang sama. Misalnya seorang dosen yang sudah terbiasa menggunakan media Over Head Projector (OHP) dan Over Head Transparancy (OHT). Media yang baik adalah bersifat konstektual sesuai dengan realitas kebutuhan belajar yang dihadapi siswa. Media OHP lebih tepat untuk mengajarkan konsep dan aspek-aspek kognitif, dapat digunakan dalam jumlah siswa maksimal 50 orang dengan ruangan yang tidak terlalu besar dan siswa cenderung pasif tidak dapat melibatkan secara optimal potensi mental, emosiaonal dan motor skill, karena control pembalajaran ada pada guru. OHP kurang tepat untuk mengajarakan keterampilan yang menuntut demonstrasi, praktek langsung yang lebih membuat siswa aktif secara fisik dan mental. Alasan familiarity tidak selamanya tepat , jika tidak memperhatikan tujuannya. 3. Clarity Mengapa guru menggunakan media adalah untuk lebih memperjelas pesan pembelajaran dan memberikan penjelasan yang lebih konkrit. Pada praktek pembelajaran, masih banyak guru tidak menggunkan media atau tanpa media, metode yang digunakan dengan ceramah (ekspository), cara seperti ini memang tidak merepotkan guru untuk menyiapkan media, cukup dengan menguasai materi, maka pembelajaran dapat berlangsung. Namun cara pembelajaran seperti ini cenderung akan mengakibatkan verbalitas, yaitu pesan yang disampaikan guru tidak sama dengan persepsi siswa. Disinilah banyak pengguna media, memiliki alasan bahwa menggunakan media adalah unutuk membuat informasi lebih jelas dan konkrit sesuai kenyataanya.
  • 6. 6 4. Active Learning Salah satu aspek yang harus diupayakan oleh guru dalam pembelajaran adalah siswa harus berperan secara aktif baik secara fisik, mental, dan emosional. Seperti pendapat Lesle J. Briggs (1979) menyatakan bahwa media pembelajaran sebagai “the physical means of conveying instructional book, films, videotapes, etc. lebih jauh Briggs menyatakan media adalah “alat untuk memberi perangsang bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar. Sedangkan mengenai efektifitas media, Brown (1970) dengan cara menggaris bawahi bahwa media yang digunakan guru atau siswa dengan baik dapat mempengaruhi efektifitas program belajar mengajar. Contoh dilihat pada pelatihan Emotional Spiritual Question (ESQ), salah satu tujuan pelatihan ini adalah menumbuhkan seoptimal mungkin motivasi peserta untuk berbuat positif dengan spirit yang besar dan optiomalisasi potensi individu, diantaranya dengan cara mengkaji proses dan kejadian serta fenomena alam (ayat qauniyyah), untuk mewujudkan tujuan ini digunakan banyak visualisasi (media video) untuk memperlihatkan tayangan-tayangan yang mampu meningkatkan motivasi peserta, dan hasilnya secara empirik terbukti mampu meningkatkan motivasi peserta. B. Kriteria dalam Memilih Media Pembelajaran Beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan dalam pemilihan media disamping factor-faktor yang dikemukakan diatas. Ada 4 kriteria pemilihan yang perlu diperhatikan dalam seyang lama bagaimana yang dikemukakan oleh Dick dan Carey : 1. Ketersediaan sumber setempat, artinya bila media yang bersangkutan tidak terdapat pada sumber-sember yang ada maka harus dibeli atau dibuat sendiri. 2. Apakah untuk membeli atau diproduksi sendiri telah tersedia dana, tenaga, dan fasilitasnya. 3. Factor yang menyangkut keluwasan, dan ketahanan media yang digunakan untuk jangka waktu yang lama, artinya bila digunakan dimana saja untuk peralatan yang ada disekitarnya dan kapanpun serta mudah dibawa (fortable).
  • 7. 7 4. Efektivitas dan efesiensi biaya dalam jangka waktu yang cukup panjang, sekalipun nampaknya mahal namun mungkin lebih murah disbanding media lainnya yang hanya dapat digunakan sekali pakai. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Arief S Sadiman (1986:86), ada 3 model yang dijadikan prosedur dalam pemilihan media yang akan digunakan, yakni : 1. Model flowchart, model ini menggunakan sistem pengguguran (eliminasi), dalam pengambilan keputusan pemilihan. 2. Model matrik, berupa penangguahan proses pengambilan keputusan pemilihan sampai seluruh criteria pemilihannya diidentifikasi. 3. Model checklist, yang mengguhkan keputusan pemilihan sampai semua kriterianya di pertimbangkan. Diantara model-model pemilihan media tersebut yang lebih popular digunakan dalam media jadi (by utilization) adalah model checklist. Untuk model matriks lebih sesuai digunakan dalam menentukan media rancangan (by design). Sedangkan model flowchart dapat digunakan baik untuk menggambarkan proses pemilihan media jadi maupun media rancangan. Anderson lebih menitik bertakan pemilhan media yang didasaraka sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan intruksional. Dia membagi menjadi 10 kelompok : 1. Media audio 2. Media cetak 3. Media cetak plus suara 4. Media proyeksi visual diam 5. Media proyeksi visual diam plus suara 6. Media visual gerak 7. Media audio visual gerak 8. Objek 9. Sumber manusia dan lingkungan 10. Media computer
  • 8. 8 Prosedur pemilihannya dimulai dari informasi atau pesan yang akan disampaikan bersifat intruksional apakah akan berfungsi sebagia sarana belajar (media) atau sarana mengajar (peraga) selanjutnya menentukan strategi intruksional, apakah ingin memberikan pengalaman belajar sikap, keterampilan fisik, atau kognitif. Prosedur lainnya dikemukakan oleh Wilbur Schramm (1977) yang lebih menitik beratkan pada kesesuaian media yang akan digunakan dengan tingkat kesulitan pengendaliannya oleh sipemakai. Kemudia model chhramm ini diadaptasi dan dimodifikasi oleh Yusuf Hadi Miaraso, dkk. a. Kriteria umum Secara singkat dapat dikatakan bahwa dasar pertimbangan dalam pemilihan media adalah dapat terpenuhinya kebutuhan dan tercapainya tujuan pembelajaran. Mc. M. Connel (1974) dengan tegas mengatakan “if the medium fits use it” artinya jika media sesuai gunakanlah. Diperlukan analisis terhadap factor-faktor yang mempengaruhi kesesuaian media, diantaranya : tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, modalitas belajar siswa (auditif, visual dan kinestetik), lingkungan, ketersediaan fasilitas pendukung, dan lain-lain. Secara teoritik setiap media memiliki kelebihan dan kelemahan yang akan memberikan pengaruh terhadap afektifitas program pembelajaran. b. Kriteria khusus Erickson (Hidayat:2011) member saran dalam mengembangkan kriteria pemilihan media dalam bentuk chek list sebagai berikut: Sejumlah kriteria khusus lainnya dalam memilih media pembelajaran yang tepat dapat kita rumuskan dalam satu kata ACTION, yaitu akronim dari; access, cost, technology, interactivity, organization, dan novelty. 1. Acces Media yang diperlukan dapat tersedia, mudah, dan dapat dimanfaatkan siswa
  • 9. 9 2. Cost Media yang akan dipilih atau digunakan, pembiayaannya dapat dijangkau. 3. Technology Media yang akan digunakan apakah teknologinya tersedia dan mudah menggunakannya. 4. Interactivity Media yang akan dipilih dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas. Sehingga siswa akan terlibat (aktif) baik secara fisik, intelektual dan mental. 5. Organization Dalam memilih media pembelajaran tersebut, secara organisatoris mendapatkan dukungan dari pimpinan sekolah (ada unit organisasi seperti pusat sumber belajar yang mengelola). 6. Novelty Media yang dipilih tersebut memiliki nilai kebaruan, sehingga memiliki daya tarik bagi siswa yang belajar.
  • 10. 10 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa pemilihan media untuk menunjang pembelajaran itu sangat penting karena Media merupakan bagian integral dalam pembelajaran, sebagai salah satu komponen dari beberapa komponen dalam sistem pembelajaran, dengan demikian prosedur pemilihan media hendaklah mengacu pada keterkaitan dengan komponen lainnya. Hal inilah yang mendasari Anderson (1976) untuk membuat satu model pemilihan media yang mengacu pada keterkaitannya dengan komponen lain. Komponen yang menjadi fokus perhatian adalah tujuan, metode dan karakteristik media itu sendiri. Tujuan berkaitan dengan efektivitas media yang dibuat, artinya baik atau tidaknya sebuah media yang dipiilih dapat dilihat dari ketercapaian tujuannya, semakin banyak tujuan pembelajaran tercapai maka semakin baik media tersebut, begitu juga sebaliknya.