Berdasarkan data terbaru, angka kematian akibat HIV/AIDS di Indonesia meningkat namun angka kematian akibat malaria dan tuberkulosis menurun. Indonesia mencatat angka kematian HIV/AIDS, malaria, dan tuberkulosis yang lebih rendah dibanding rata-rata global, meskipun angka kematian tuberkulosis masih tertinggal. Studi ini menganalisis insiden, prevalensi, dan angka kematian ketiga penyakit sejak 1990 hingga 2014.
2. Dibandingkan satu dekade lalu, tercatat
lebih banyak orang Indonesia yang meninggal
karena HIV/AIDS, namun demikian lebih
sedikit orang Indonesia yang meninggal karena
tuberkulosa dan malaria, demikian menurut data
terbaru, yang ditunjukkan oleh satu tinjauan tren
analisa data menggunakan metode yang hanya
ada satu di dunia.
Kecepatan penurunan angka kematian
karena malaria serta infeksi dari malaria terjadi
sejak tahun 2000, ketika Millenium
Development Goals (MDGs) dicanangkan di
seluruh dunia dalam rangka menghentikan
penyebaran penyakit-penyakit tersebut pada
tahun 2015.
4. LANJUTAN
Epidemi HIV/AIDS meluas di Indonesia mulai tahun 2000,
tetapi angka kematian karena HIV/AIDS tercatat sepertiga lebih
kecil dibandingkan angka rata-rata global, yaitu 5,70% kematian
dari 100.000 orang di Indonesia, dibandingkan angka global yang
tercatat sebesar 18,50%
6. Kemajuan dalam penanganan
malaria memperlihatkan hasil yang
menjanjikan, dengan angka
penurunan per tahun sebesar 5,20%
untuk kematian antara tahun 2000
dan 2014, dibandingkan dengan
penurunan angka kematian global
yang hanya mencatat 3,10%.
8. Namun demikian, tuberkulosa (TB)
masih memperlihatkan bahwa Indonesia
angka kematian TB 4,30% masih tertinggal
dibandingkan dengan angka rata-rata global
3,00%.
Diterbitkan dalam The Lancet pada
22 Juli, studi “Global, regional, and national
incidence and mortality for HIV,
tuberculosis, and malaria during 1990–
2014: a systematic analysis for the Global
Burden of Disease Study 2014,” dilakukan
oleh sebuah konsorsium sejumlah peneliti
internasional dipandu oleh the Institute for
Health Metrics and Evaluation (IHME) di
University of Washington.
10. Studi GBD 2014 menyampaikan pendekatan yang komprehensif
dan konsisten untuk memperkirakan dampak dari HIV, TB dan Malaria
di Indonesia sejak tahun 1990 hingga 2014.
Konsorsium menganalisa dan mengukur tiga hal yaitu insiden,
prevalensi dan angka kematian selama periode tersebut. Penekanan
khusus juga dilakukan dengan menggabungkan data-data baru,
mengurai berbagai hal-hal yang meragukan secara lebih teliti, serta
menghitung dan mempertimbangkan berbagai distorsi atau bias yang
mungkin muncul dari berbagai sumber data.
11. “Studi terbaru yang bersifat massal ini, yang kami hadirkan di saat-saat
usainya era MDGs, mendokumentasikan kemajuan yang sangat pesat
dalam hal penanganan HIV dan Malaria, khususnya, tetapi juga
memperlihatkan berbagai hal yang masih perlu kita lakukan,” ungkap Dr.
Alan Lopez, Melbourne Laurate Profesor di
University of Melbourne yang juga bertindak sebagai co-founder dari
Studi Global Burden of Disease (GBD) ini“Ketiganya merupakan
penyebab utama masalah kesehatan dan kematian di negara-negara
miskin, dan ketiganya harus mendapat perhatian khusus dari semua
dukungan dan upaya penanganan kesehatan secara global. Tanpa hal itu,
kita semua akan menghadapi resiko terjadi stagnasi, bahkan lebih buruk
lagi, akan terjadi perubahan dari hasil yang telah dicapai saat ini,”kata
Alan.
14. Indonesia tidak memiliki dokumentasi
mengenai HIV/AIDS hingga tahun 2000, dan
epidemi ini telah tumbuh dengan cepat selama
sepuluh tahun terakhir. Angka kematian karena
HIV/AIDS di Indonesia meningkat sebesar 87,5%
per tahun selama kurun waktu tersebut – angka
pertumbuhan tertinggi di dunia.
Tahun lalu, sebanyak 14.446 orang
Indonesia – hampir 70% adalah pria – meninggal
dunia karena HIV/AIDS. Antara tahun 2000 dan
2014, kasus-kasus baru meningkat setiap tahunnya
sebesar 28,1%; tahun lalu saja, sejumlah 45.159
tercatat adanya kasus baru.
15. Tabel Jumlah Kematian HIV/AIDS yang Dilaporkan
Menurut Jenis Kelamin Tahun 2000-2014
16. Grafik Jumlah Kematian AIDS yang Dilaporkan
Menurut Jenis Kelamin Tahun 1987-2014
0
100
200
300
400
500
600
700
800
Sd
2005
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
798
524 523
614 619
670
543
743
347
102
194
147
203
264 267
345 362
442
203
73
298
122 110
70
182
281
234
304
176
0
Laki - laki perempuan Tidak melaporkan jenis kelamin
17. Berdasarkan Ditjen PP dan PL
Kesehatan RI dari ke tiga penyakit
tersebut HIV/AIDS,malaria dan
tuberculosa (TB) bahwa dari tahun ke
tahun indonesia tercatat negara
sepertiga lebih kecil angka
kematianya dibandingkan angka rata-
rata global,