Hai Everyone !!
Berikut adalah tugas mata kuliah pengantar ekonomi mikro slide share materi perkuliahan semester 1
Nama kelompok 5 :
1. Agustin Cintya Masita (1222300033)
2. Miqdamuntaqo Ferdiansa (1222300037)
3. Gita Lidyawati Safitri (1222300048)
Kelas U
Prodi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tahun 2023 Semester Ganjil
Thank you :)
1. Disusun Oleh Kelompok 5
1. Agustin Cintya Masita (1222300033)
2. Miqdamuntaqo Ferdiansa (1222300037)
3. Gita Lidyawati Safitri (1222300048)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
PRODI AKUNTANSI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
(UNTAG)
2023
Dosen Pengampu : Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
3. Problem Ilmu
Ekonomi dan Cara
Pemecahannya
A. Pengangguran
Terjadi karena adanya kesenjangan antara penyedia
lapangan kerja dengan jumlah tenaga kerja dan
keminiman informasi serta keahlian yang dimiliki.
Cara mengatasi :
• Melatih skill yang dimiliki
• Mengadakan pelatihan kerja
• Menambah lapangan pekerjaan
01
4. B. Inflasi
Naiknya harga komoditas yang disebabkan tidak seimbangnya
pengadaan dengan tingkat pendapatan masyarakat.
Cara mengatasi :
• Kebijakan moneter
• Kebijakan fiskal
C. Kinerja Pajak yang Rendah
Pembayaran pajak semakin menurun tetapi pembayaran bunga
hutang pada PDB terus mengalami peningkatan.
Cara mengatasi :
• Memberikan kemudahan administrasi pajak
5. Istilah “Ceteris Paribus”
Berasal dari bahasa latin yang berarti “semua hal lain
tetap sama” dengan kata lain asumsi dasar yang
dianggap tetap. Pada ilmu ekonomi memiliki arti
permintaan yang menyebabkan harga turun.
02
6. Mengapa Teori Ekonomi
Diperlukan Suatu Asumsi?
03
Asumsi dalam teori ekonomi diperlukan agar
seseorang bisa lebih mudah dalam
menyimpulkan hasil analisis dari
permasalahan yang sedang dikaji.
7. Apa Itu Ilmu Ekonomi?
04
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari
bagaimana cara manusia memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya mulai dari
pengelolaan sumber daya secara secara
perorangan, masyarakat, kelompok, hingga
negara.
8. Apa Itu Barang Normal,
Inferior, dan Superior?
05
A. Barang Normal
Jumlah permintaannya akan ikut meningkat dengan
peningkatan kondisi financial konsumen.|
9. B. Barang Superior
Barang yang jumlah permintaannya naik hanya apabila pendapatan
masyarakat meningkat.
10. B. Inferior
Yaitu barang yang jumlah permintaannya akan turun dengan
peningkatan pendapatan masyarakat.
11. Perbedaan Barang Ekonomi dan
Barang Bebas
06
A. Barang Ekonomi
Barang yang memiliki nilai guna dan bersifat langka
karena jumlah ketersediaanya terbatas.
12. B. Barang Bebas
Barang yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia yang memiliki
jumlah tidak terbatas, tidak memiliki biaya serta tidak memerlukan
usaha lebih besar untuk mendapatkannya.
13. Perbedaan Barang Privat dan
Barang Publik
07
A. Barang Privat
Barang yang hanya dapat digunakan oleh satu konsumen
pada satu waktu
14. B. Barang Publik
Barang yang dimanfaatkan oleh masyarakat dan mengandung dua
sifat pokok, yaitu
* Non-rival, penggunaan satu konsumen terhadap satu barang.
15. * Non-excludable, yang mampu mengecualikan
pihak lain untuk menikmati barang tersebut kecuali
bagi mereka yang membayarnya.
16. Perbedaan Ekonomi Positif dan
Normatif
08
A. Ekonomi Positif
Bersifat obyektif, karena berfokus pada pernyataan yang
relevan dengan didukung data aktual.
Sedangkan,
B. Ekonomi Normatif
Bersifat Subyektif, karena berfokus pada pernyataan soal
mungkin atau tidaknya suatu hal dimasa depan.
17. Perbedaan Ekonomi Positif dan
Normatif
08
A. Ekonomi Positif
Bersifat obyektif, karena berfokus pada pernyataan yang
relevan dengan didukung data aktual.
Sedangkan,
B. Ekonomi Normatif
Bersifat Subyektif, karena berfokus pada pernyataan soal
mungkin atau tidaknya suatu hal dimasa depan.
18. Mengapa Teori Ekonomi Mikro
Juga Disebut Dengan Teori
Harga?
09
Alasannya karena, setiap barang ekonomi baik input maupun
ouput pasti akan memiliki harga. Bila barang atau jasa
tersebut tidak memiliki harga (price) maka teori ekonomi
pun pasti tidak ada.
19. Perbedaan Kekeliruan Post Hoc
dengan Kekeliruan Komposisi?
10
Perbedaannya adalah kekeliruan post hoc memiliki kesimpulan
kausalitas yang keliru khususnya bahwa apapun yang
terjadi setelahnya disebabkan oleh hal tersebut
Sedangkan,
Kekeliruan komposisi adalah asumsi yang tidak beralasan
bahwa apapun yang benar untuk satu elemen dalam suatu
kelompok juga berlaku untuk semua elemen dalam
kelompok tersebut.
21. TUGAS PTE MIKRO
BAB 2
“TEORI PERMINTAAN PENAWARAN
DAN HARGA PASAR”
PRODI : AKUNTANSI /KELAS-U
GITA LIDYAWATI SAFITRI /1222300048
AGUSTIN CINTYA MASITA /1222300033
MIQDAMUNTAQO FERDIANSA /1222300047
22. Harga Suatu Barang dan Jasa
Barang dan jasa mempunyai harga apabila ada nilai guna
tertentu.
Terbentuknya harga dikarenakan ada dua pihak, yaitu :
* Pihak yang memiliki dan bersedia untuk menawarkannya
* Pihak yang memerlukan dan bersedia untuk memintanya
01
23. Teori Permintaan
Permintaan barang dan jasa timbul dari kebutuhan
konsumen untuk menguasai barang dan jasa tersebut.
Barang dan jasa dapat didefinisikan sebagai berikut :
“berbagai jumlah barang dan jasa oleh konsumen pada
berbagai tingkat harga dan periode tertentu”
02
24. Hukum Permintaan :
“jika harga turun maka permintaan barang tersebut
akan bertambah, sebaliknya jika harga naik maka
jumkah barang yang diminta akan berkurang”
Kurva Demand
Kurva permintaan memperlihatkan harga maksimal
yang ajan dibayar bagi bermacam-macam kuantitas per
unit waktu.
25. Menggambarkan
hukum permintaan,
semakin murah harga
suatu barang maka jumlah
yang dibeli semakin besar
Sebaliknya, jika harga
barang meningkat maka
jumlah barang yang
diminta akan semakin
sedikit.
Tabel permintaan
26. Jumlah barang yang
biasanta diberikan notasi Q
atau X digambarkan pada
sumbu horizontal atau absis.
Sedangkan harga
biasanya diberikan notasi P
digambarkan pada sumbu
vertikal atau ordinat.
Kurva permintaan
27. Pengecualian Kurva Demand
Jika harga barang turun, maka
jumkah permintaan akan turun. Jadi
kurva permintaan akan miring positif,
namun dugaan ini pun tidak benar.
Sebab harga sekarang tetap naik
dibanding dengan harga yang
diharapkan. Jadi seharusnya jumlah
permintaan ini akan turun.
28. Menggambar kurva demand dengan matematis
Fungsi hubungan antara harga dengan jumlah yang diminta
yaitu :
Q = F(P)
Fungsi persamaan permintaan digambarkan sebagai berikut :
Q = a - bP Dimana :
Q = jumlah barang yang diminta
P = harga
A = konstanta, jika harga barang sama
dengan nol, maka jumlah yang dimijnta
tertentu
29. Slope negatif menggambarkan
bahwa hubungan antara Q dan P
selalu berbanding terbalik.
Slope yang negatif
menggambarkan bentuk kurva
permintaan miring dari kiri atas
kanan bawah.
30. Pergeseran Kurva Demand
a. Perubahan Harga Barang Sendiri Mengakibatkan Pergeseran di
Sepanjang Kurva Permintaan itu sendiri
Jika harga barang berubah turun, maka
jumlah yang diminta berubah menjadi
lebih banyak. Perubahan barang sendiri
tidak mengubah/menggeser kurva
demand. Perubahan hanya bisa terjadi di
sepanjang kurva itu sendiri jika barang itu
berubah.
31. b. Perubahan Faktor-Faktor Lain Selain Berubahnya Harga Barang itu
Sendiri Mengakibatkan Pergeseran Kurva Permintaan
Titik keseimbangan harga dan
jumlah yang diminta daei A ke B
menunjukkan adanya penambahan
jumlah yang diminta. Jika dari A ke
C menunjukkan adanya penurunan
jumkah yang diminta.
32. Permintaan Individu dan Permintaan Pasar
Permintaan pasar merupakan
penjumlahan horizontal setiap
permintaan pada setiap
tingkat harga. Kurva
permintaan pasar adalah
penjumlaham horizontal dari
permintaan individu
33. Teori Penawaran
Penawaran adalah hubungan antara harga dengan
kuantitas untuk setiap unit waktu yang akan dijual oleh
penjual.
Hukum Penawaran
“ada hubungan (positif) langsung antara jumlah barang
yang ditawarkan dengan harganya”
03
34. Bentuk Kurva Penawaran
a. Bentuk Kurva Penawaran yang Tunduk dengan Hukum Penawaran
Kurva penawaran
memperlihatkan kuantitas
maksimal dalam satu unit
waktu yang akan dijual oleh
penjual dengan berbagai
pilihan harga di pasar,
35. b. Bentuk Kurva Penawaran yang Tidak Tunduk dengan Hukum
Penawaran
Kurva S1 merupakan kurva
penawaran jangka panjang
dengan biaya konstan,
Sedangkan Kurva S2 disebut
sebagai kurva penawaran jangka
panjang dnegan biaya menurun
atau decreasing cost long-run
supply curve
36. Perubahan Penawaran
Perubahan harga barang yang
ditawarkan menyebabkan
perubahan di sepanjang kurva itu
sendiri. Jika yang berubah selain
barang itu sendiri kurva suplai
bergeser ke kiri (jika berkurang)
dan ke kanan (jika bertambah
Faktor terjadinya perubahan
penawaran yaitu:
1. Berubahnya harga input
variabel
2. Perubahan teknologi
3. Perubahan iklim
37. Penentuan Harga Pasar
a. Secara Grafik
04
Harga menjadi sebesar P pada
waktu harga sebesar P, maka
jumlah yang ditawarkan akan
sama dengan jumkah yang
diminta oleh konsumen sebesar
0Q. Harga P ini disebut harga
pasar atau atau hara equilibrium.
38. a. Secara Sistematis
persamaan fungsi demand = Qd = 400 – 0.5 P sedang fungsi
penawaran Qs = 100 + P
Keseimbangan terjadi pada saat Qd = Qs
400 – 0.5 P = 100 + P
1.5 P = 300
P = 200
Q = 300
39. Aplikasi Praktis Keseimbangan Pasar
a. Kebijakan Celling Price
05
Kebijakan yang ditetapkan
pemerintah dengan tujuan
melindungi konsumen agar
mendapat harga yang wajar.
40. b. Kebijakan Floor Price
Kebijakan yang ditetapkan
pemerintah diatas harga pasar
untuk melindungi produsen agar
mendapat harga yang wajar
41. c. Teori Penyesuaian Harga
Harga dan kuantitas untuk
berbagai barang berubah secara
siklis dalam jangka panjang,
misal harga meningkat atau
menurun.
43. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Prodi Akuntansi
Kelas-U
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
BAB III “TEORI ELASTISITAS”
KELOMPOK 5 :
• GITA LIDYAWATI SAFITRI / 1222300048
• MIQDAMUNTAQO FERDIANSA / 1222300047
• AGUSTIN CINTYA MASITA / 1222300033
44. 01 PENGERTIAN ELASTISITAS
Elastisitas harga permintaan adalah kepekaan jumlah suatu produk
yang akan dibeli oleh konsumen terhadap perubahan harga dengan
kurva permintaan tertentu.
Semakin elastis sifat permintaannya semakin besar, sebaliknya
semakin tidak elastis sifat permintaannya semakin kecil responnya.
Elastisitas permintaan sering diartikan sebagai besar kecilnya
persentase perubahan pada jumlah yang diminta disebabkan oleh
persentase tertentu dari perubahan harga.
45. 02 ELASTISITAS PERMINTAAN (Ed ; Ep ; Ɛ)
Konsep Sifat Elastisitas Permintaan
Sifat elastisitas dari suatu barang ada 5 macam, yaitu (1) perfect elastic, (2)
elastis, (3) unitary elastic, (4) inelastic, (5) perfect inelastic
Besar Koefisien Elastisitasnya Apabila :
I. Jika koefisien elastisitas tak terhingga maka elastisnya disebut perfect elastis
(sangat elastis)
II. Jika koefisien elastisitas > 1 maka elastisitasnya disebut elastis
III. Jika koefisien elastisitas < 1 maka elastisitasnya disebut inelastic
IV. Jika koefisien elastisitas = 1 maka elastisitasnya disebut unitary elastic
V. Jika koefisien elastisitas = 0 maka elastisitasnya disebut perfect inelastic
(inelastic sempurna)
46. A Arc Elasticity (Elastisitas Busur)
B Point Elasticity
C elastis Sempurna
CARA MENGUKUR TINGKAT ELASTISITAS
Mengukur elastisitas permintaan maupun penawaran diukur
dengan cara yang sama. Beberapa cara untuk mengukur tingkat
elastisitas tersebut, yaitu :
D Inelastis Sempurna
47. A Arc Elasticity (Elastisitas Busur)
Mengukur respons (kepekaan) perubahan
jumlah barang yang diminta karena adanya
perubahan harga.
Perubahan harga dan dan perubahan
jumlah yang diminta mempunyai rentang
jarak, seperti terliha pada gambar kurva
demand jarak A dan B.
48. Cara ini menghasilkan
perhitungan yang berbeda jika
informasi data sama tetapi
dibalik
Rumus diatas akan menghasilkan data
dan angka yang sama. Besarnya OP dan
OX untuk kondisi diatasa seharus sama
tetapi berbeda. Oleh karena itu,
perhitungan untuk nila OP dan OX
digunakan nilai tengah
49. Jika OP dan OX digunakan nilai tengah
kedua data yang sebenarnya identik itu akan
menghasilkan perhitungan yang sama yaitu,
sebesar -1.8 dengan rumus seperti gambar
samping.
Cara ini menghasilkan
perhitungan berbeda jika
informasi data sama tetapi
dibalik seperti data di samping
50. B Point Elasticity
Konsep elastisitas menggambarkan kecilnya perubahan harga
sehingga seakan-akan tidak terjadi perubahan. Misalnya penurunan
harga pada harga mobil.
Pendekatan ini menghitung tingkat elastisitas dengan waktu titik
yang terdapat pada kurva permintaan atau penawaran.
51. Disimpulkan bahwa semakin tinggi
keberadaan titik dikurva permintaan maka
semakin besar koefisien elastisitasnya.
Semakain rendah keberadaan titik tersebut
di kurva permintaan semakin rendah koefisien
elastisitasnya. Jika berada tepat ditengah
membagi garis horizontal dan vertikal maka
koefisien elastisitasnya sama dengan 1.
Contohnya di bawah ini :
53. Mengamati hubungan elastisitas dengan total revenue (Total Penerimaan)
Jika harga dinaikkan berakibat
TR-nya turun maka sifat elasitasn
permintaan adalah Elastis, karena
akan menghasilkan nilai koefisien
elastisitas = 1
55. Dengan melihat kurva permintaan (AR) denhan (MR)
Jika nilai Mr = 0, koefisien elastisitas = 1
dan permintaannya unitary elastis
• Jika nilai MR = positif, koefisien
elastisitas = 1 dan permintaannya elastis
• Jika nilai MR = negatif, koefisien
elastisitas = 1 dan permintaannya
inelastis
CATATAN :
Kurva MR memotong sumbu horizontal, MR = 0
Kurva MR doatas horizontal, MR = positif
Kurva MR dibawah horizontal, MR = negatif
56. Melihat kecondongan kurva permintaan
D1 sifat permintaannya disebut
perfect inelastis
D2 sifat permintaannya disebut
perfect elastis
D3 sifat permintannya disebut
elastis
D4 sifat permintaannya disebut
unitary elastis
D5 sifat permintaannya disebut
inelastis
57. Bentuk elastis ekstrim ada dua, yaitu :
C Elastis Sempurna
Bila kurva permintaan sejajar sumbu x
maka besarnya tingkat elastisitas = ꞷ
Keadaan ini disebut elastisitas
sempurna yang bearti berapapun jumlah
barang yang diminta harga akan tetap.
58. D Inelastis Sempurna
• Ada atau tidaknya barang subsitusi
yang kualitas relatif sama dan
harganya lebih rendah. Jika ada
maka permintaan barang tersebut
elastis.
59. • Semakin bervariatif penggunaan barang tersebur,
maka permintaan barang itu akan elastis.
• Sebaliknya jika barang tersebut alternatif
penggunaannya sangat terbatas maka permintaan
barang bersifat inelastis.
• Bila harga yang diminta mengambil sebagian besar
pendapatan konsumen, permintaan akan elastis.
• Bila permintaan tersebut relatif mengambil sebagian
kecil pendapatan konsumen, permintaan akan inelastis
60. 03 ELASTISITAS SILANG (Cross Elasticity; ᵑ)
Mengukur berapa jauh barang yang berhubungan satu sama lain. Jika dilihat
dari barang X daelastisitas silang barang X terhadap barang Y sama dengan
persentasi perubahan barang X yang dibeli dibagi dengan persentasi p dan harga
barang X.
Untuk menghitung tingkat cross elastisity yaitu dengan membandingkan
prosentase perubahan jumlah barang X yang dibeli dengan prosentase perubahan
harga Y.
Formulasinya dapat dilihat di slide selanjutnya.
61. Jika hasilnya positif maka barang itu
merupakan barang subsitusi satu sama lain.
Jika hasilnya positif maka barang tersebut
merupakan barang komplementer.
62. Jika diperhatikan dari data diatas yang berubah harga X sdan harga Y
tidak berubah, meski tidak berubah jumlah permintaan terhadap barang Y
meningkat.
Bertambahnya permintaan terhadap barang Y disebabkan adanya
barang X dan Y mempunyai hubungan yang bersifat komplementer.
Sedangkan hubungan barang X dengan barang Z adalah subsitusi.
63. Dari kurva diatas, dilihat bahwa saat harga teh turun
berakibat naiknya jumlah kopi yang diminta berkurang dengan
harga kopi yang tidak berubah. Kejadian ini diakibtkan karena
teh dan kopi barang subsitusi.
Elastisitas silang barang subsitusi
64. Kurva diatas menunjukkan kopi dan gula barang
komplementer, karena harga gula turun. Selain itu berakibat
naiknya jumlah yang diminta juga mengakibatkan jumlah
permintaan kopi bertambah walaupun harganya tidak berubah.
Elastisitas silang barang komplementer
65. Hubungan barang subsitusi, komplemen, elastisitas silang
Jika harga barang Y naik mengakibatkan naiknya
jumlah barang X yang diminta. Barang X dan Y adalah
subsitusi. Tetapi jika harga barang Y naik maka
jumlah yang diminta barang X turun, barang X dan Y
termasuk barang komplementer.
66. 04 ELASTISITAS PENAWARAN
Rumus pengukuruan koefisien yaitu :
Es = %∆Qs
%∆Px
Suatu perubahan harga akan mengakibatkan perubahan jumlah
dalam arah yang sama bila kurva penawaran miring kearah kanan
atas; jadi X dan P adalah positif keduanya atau negatif keduanya.
Oleh sebab itu koefisien elastisitas selalu positif
68. Menentukan sifat penawaran hampir sama dengan permintaan, yaitu :
Melihat besarnya koefisien elastisitasnya
Jika nilai Es tak terhingga (ꞷ) disebut perfect elastis
Jika nilai Es > 1 disebut elastis
Jika nilai Es < 1 disebut inelastis
Jika nilai Es = 1 disebut unitary elastis
Jika nilai Es = 0 disebut perfect inelastis
69. Melihat kecondongan kurva permintaan
Jika kecondongan permintaannya seperti :
S1 sifat penawarannya disebut perfect inelastis
S2 sifat penawarannya disebut inelastis
S3 sifat penawarannya disbeut unitary elastis
S4 sifat penawarannya disebut elastis
S5 sifat penawarannya disebut perfect elastis
70. 05 ELASTISITAS PENDAPATAN; Ei ;ᴓ
Elastisitas pendapatan adalah elastisitas yang menunjukkan tingkat
kepekaan dari perubahan jumlah barang yang diminta dengan perubahan
pendapatan
Hal ini dapat dinyatakan sebagai berikut : Jika berupa fungsi, rumusnya yaitu :
71. Perubahan permintaan barang lux karena adanya kenaikan income
Barang luxury adalah barang yang
dibeli dalam jumlah lebih banyak jika
pendapatan konsumen bertambah
72. Perubahan permintaan barang inferior karena adanya kenaikan income
Barang inferior adalah barang yang
dibeli dalam jumlah lebih sedikit atau
dikurangi jika permintaan konsumen
bertsmbah
73. Hubungan elastisitas income dan jenis produk
Jika koefisien elastisitas income lebih besar dari satu maka jenis
produk itu adalah barang lux. Jika income konsumen meningkat
20% jumlah yang dibeli produk X bertambah besar dari 20% maka
produk X tersebut adalah produk luxury
77. Permintaan timbul karena konsumen memerlukan manfaat dan barang yang
diminta. Manfaat inilah yang dikenal dengan istilah utilitas (utility).
Permintaan suatu barang menggambarkan permintaan
akan manfaat dan barang tersebut atau dengan kata lain
merupakan derifikasi (penurunan) dan manfaat yang
diberikan oleh barang tersebut.
Bagaimana
mengukur nilai
manfaat ?
Secara kardinal (dengan menggunakan
pendekatan nikai absolut) dan
Secara ordinal (dengan menggunakan
pendekatan nilai relatif, order, dan rangking)
78. NILAI BARANG
Kebutuhan manusia dibagi menjadi 2, yaitu
• Kebutuhan sekunder (kebutuhan pokok)
• Kebutuhan pokok
Nilai barang dapat dibedakan menjadi :
• Nilai penggunaan objektif atau nilai guna yaitu kesanggupan suatu
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Contohnya beras
(nasi)
• Nilai penggunaan subjektif yaitu arti yang diberikan seseorang kepada
suatu barang yang tertentu untuk memuaskan kebutuhannya
79. Nilai pertukaran dibagi menjadi :
• Nilai pertukaran objektif yaitu kemampuan barang dan jasa itu sendiri
untuk ditukarkan dengan barang dan jasa lain.
• Nilai Pertukaran Subjektif yaitu arti yang diberikan seseorang kepada
suatu barang dan jasa, berkaitan dengan kegunaan barang tersebut
terhadap dirinya.
Barang dan jasa mempunyai nilai kegunaan untuk pemenuhan
kebutuhan, juga memiliki nilai pertukaran yaitu kemampuan barang
dan jasa tersebut untuk ditukarkan dengan barang ataupun jasa
80. PEMENUHAN KEPUASAN
Banyak pendapat ahli ekonomi, terutama ahli ekonomi yang aliran klasik
membicarakan tentang kebutuhan dan pemuasannya. Diantaranya adalah Gossen
yang dikenal dengan Hukum Gossen, yaitu :
Hukum Gossen I
Jika pemuasan kebutuhan dijalankan terus
menerus, maka kenikmatannya akan terus-
menerus berkurang, sampai akhirnya datang
kekenyangan (kejenuhan)
Hukum Gossen II
Tiap-tiap manusia akan berusaha memenuhi
berbagai kebutuhannya supaya semua
kebutuhannya tersebut dipuaskan dengan
seimbang
82. secara tradisional perilaku konsumen dapat dijelaskan dengan
menggunakan konsep utilitas (daya guna). Menurut pendekatan ini setiap
barang mempunyai daya guna atau utilitas karena barang tersebut pasti
mempunyai kemampuan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen yang
menggunakan barang tersebut.
Atas dasar anggapan dapat diukurnya daya guna barang,
pendekatan tradisional ini merumuskan hubungan antara jumlah
daya guna dengan batang yang dikonsumsikan dalam bentuk
suatu fungsi, yaitu sebagai berikut :
U = f(X1; X2;.....Xn)
U = Banyaknya daya guna seseorang
konsumen
X2 = Banyaknya barang tertentu yang
dikonsumsikan oleh konsumen tersebut
83. • Teori daya guna kardinal (cardinal utility)
menjelaskannya menggunakan pendekatan marginal
utility dan total utility
Pendekatan tradisional dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu :
• Teori pendekatan indifference curve
Perbedaan dari kedua teori tersebut didasarkan pada asumsi pokok
tentang pengertian daya guna.
84. Teori daya guna kardinal menganggap bahwa besarnya daya guna
yang diterima atau dialami seseorang konsumen sebagai akibat dari
tindakan mengonsumsikan barang itu dapa diukur
• Asumsi dasar dari pendekatan cardinal yang menyatakan utility
seseorang bisa diukur adalah pendekatan yang terlalu subjektivitas.
Dari kelemahan ini muncul teori yang kedua, yaitu Teori daya guna
ordinal
Sebenarnya ada pendekatan lain yang digunakan untuk mengungkapkan
perilaku konsumen, yaitu pendekatan atribute dan pendekatan revealed
preference hypothesis (RP)
85. Dua pendekatan untuk menjelaskan perilaku konsumen dalam buku
ini adalah :
Cardinal Approach
Ordinal Approach
86. 4.3
CARDINAL APPROACH
Di teori ini kita tidak perlu mengetahui secara abosulut besarnya daya
guna bagi seorang konsumen. Cukup mengetahui bahwa konsumen
yang akan kita ajari perilakunya adalah seseorang yang mampu
membuat order atau uruta-urutan kombinasi barang yang
dikonsumsikan berdasrkan besarnya daya guna yang diterimanya.
87. 4.3.1 Konsep Guna Batas dan Guna Total (MU dan TU)
Guna Batas (Marginal Utility)
Guna batas adalah sumbangan kepuasan yang diberikan oleh
barang terakhir yang dimilik oleh orang tersebut.
Menurut Hukum Gossen maka “semakin banyak jumlah banyak
jumlah barang yang sejenis dipunyai oleh seseorang maka
sumbangan kepuasan dari barang yang terakhir semakin kecil”.
88. Guna Total (Total Utility)
Guna total adalah tingkat kepuasan yang diperoleh karena mengonsumsi berbagai
jumlah barang.
Guna total akan semakin besar “jika barang yang dikonsumsi semakin banyak
sampai pada tingkat tertenu di mana guna total ini akan mencapai titik maksimum,
maka kepuasan konsumen tidak akan bertambah lagi dan todal gunanya akan
menurun walaupun konsumen terus menambah barang tersebut”.
89. Dari data di atas dapat digambarkan kurva TU dan MU-nya.
Kurva TU bentuknya mula-mula meningkat namun pada titik puncaknya kurva
TU itu menurun.
MU bisa bertanda negatif MU bernilai negatif ditandai dengan bentuk kurva MU-
nya memotong sumbu horizontal bagian bawah kurva TU setelah titik puncak akan
cenderung menurun.
Akan tetapi bentuk kurva TU tidak bisa memotong sumbu horizontal.
90. Pada waktu konsumen mengonsumsi unit
ketiga maka pada waktu itu kepuasan telah
mencapai titik maksimum dan pada unit ketujuh
kepuasan total tidak bertambah.
Jika konsumen menambah barang-barang
yang dikonsumsinya dengan unit selanjutnya
maka total gunanya akan menurun.
Pada waktu TU maksimal (unit ke-3) maka
MU-nya = 0. Marginal utility terus menurun. Hal ini
disebabkan tambahan guna itu selalu menurun
dengan adanya tambahan unit barang yang
dikonsumsikan.
91. 4.3.2 Asumsi (Anggapan) dalam Teori Cardinal
Unlity Seseorang Bisa Diukur dengan Uang
Asumsi dasar yang digunakan pada pendekatan ini adalah tingkat
kepuasan konsumen mengonsumsi barang/jasa dapat dihitung
secara numerik.
Misalkan, total utility seseorang mengonsumsi satu buah mangga
adalah sebesar sepuluh dan jika mengonsumsi dua buah total unlity
nya sebesar delapan belas, dan seterusnya.
92. Berlakunya Hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal Utility)
Dikenal hukum Diminishing of Marginal Utility, yaitu pertambahan utilitas
yang menurun karena pertambahan satu unit barang yang dikonsumsi. Seperti
telah dinyatakan sebelumnya, setiap barang mempunyai kemampuan untuk
memberikan daya guna kepada pemakainya.
“Makin banyak barang yang dikonsumsikan makin besar pula jumlah
daya guna total yang diperoleh”. Akan tetapi, laju pertambahan daya guna
yang diperoleh karena mengonsumsikan satu kesatuan barang makin lama
makin rendah. Maka “jumlah pertambahannya dapat menjadi nol dan bila
penambahan konsumsinya diteruskan jumlahnya bahkan menjadi negatif”.
93. Implikasi lain dari pola U(X) seperti dalam
gambar tersebut adalah laju pertambahan daya
guna yang menurun.
Gelas pertama memberikan tambahan
kepuasan AX1, gelas kedua menurun menjadi
BB1, dan gelas ketiga hanya CC1.
Setiap tambahan tegukan memberikan
tambahan jumlah daya guna yang makin sedikit.
Dengan perkataan lain daya guna marginal
menurun. Bahkan pada titik daya guna marginal
menjadi negatif.
94. Konsumen Bersifat Rasional
Asumsi ini dikembangkan dari konsep bahwa manusia pada hakikatnya adalah homo
economicus. Jadi konsumen yang tidak berusaha memaksimumkan daya guna dengan
kendala pendapatannya yang tertentu tidak dapat dijadikan objek pembahasan di sini.
Perbedaannya adalah antara kepuasan total (total utility) dan kepuasan marjinal (marginal
utility). Semakin banyak barang X yang dikonsumsi, semakin kecil marginal utility yang
diperoleh dari barang X.
95. 4.3.3 Kritik pada Pendekatan Cardinal
Asumsi Utility Bisa Diukur adalah Pemikiran yang Keliru
Aliran ini menganggap bahwa tinggi rendahnya nilai suatu barang
tergantung dari subjek yang memberikan penilaian. Jadi suatu barang baru
mempunyai arti bagi seseorang konsumen apabila barang tersebut
mempunyai daya guna baginya. Besarnya daya guna tergantung dan
konsumen bersangkutan.
Marginal Utility dari Uang Tidaklah Konstan
Semakin banyak jumlah uang yang dimiliki, semakin memberikan kepuasan
yang lebih besar. Kriteria pokok dari suatu alat pengukur adalah bahwa
alatpengukur tersebut harus mempunyai nilai yang tetap.
96. 4.3.4 Maksimalisasi Guna
Guna batas ini adalah tambahan guna pada guna total karena ada tambahan satu unit
barang lagi yang dikonsumsi.
TU2 (sesudah tambahan) - TU1 (sebelum ada penambahan) = MUX
Atau
(TUx+1)-(TUx) = MUX
Untuk mencari marginal utility ini dipergunakan perhitungan sebagai berikut:
Jika total utility mencapai titik maksimal maka MU = 0, dan
selanjutnya jika total utility menurun karena pertambahan unit barang
yang dikonsumsi maka MU akan menjadi negatif (-)
97. 4.3.5 Cara Mempergunakan Persamaan Fungsi
Mencari kemungkinan dari kombinasi-kombinasi tersebut yang dapat memenuhi
formula (1) kemudian diuji apakah juga memenuhi formula, dan
(2) jika salah satu tidak terpenuhi maka harus dicari kombinasi yang lain.
Harga barang X dan Y mempunyai perbandingan 1.2 karena harga barang X sebesar
$ 1 dan harga barang Y sebesar $ 2. Jika mengacu pada rumus (formula) 1, maka
besarnya MUy dua kali MUX, yang artinya setiap $ 1 yang dikeluarkan konsumen untuk
membeli barang Y mempunyai manfaat dua kali dari manfaat barang X.
98. 4.3.6 Perubahan Kombinasi Barang yang Dibeli Konsumen
Adanya efek substitusi, yaitu dengan naiknya harga saiah satu barang
tersebut konsumen akan mengalikan barang yang dibelinya kepada barang
pengganti yang harganya lebih murah.
Penyebab kenaikan harga dari salah satu barang yang dibutuhkan dapat
mengubah kombinasi barang yang dibeli yaitu ;
Efek pendapatannya (income), dengan kenaikan harga bagi konsumen
yang pendapatannya tetap akan menyebabkan pendapatan riil konsumen
tersebut akan berkurang.
100. 4.4.1 Property Indiference Curve
Ada tiga kelemahan pada the Cardinalist Approach, yaitu:
Asumsi yang digunakan dalam pendekatan cardinal ini adalah asumsi yang keliru
(doubtful).
Pendekatan ini beranggapan bahwa kepuasan konsumen mengonsumsi komoditi
dapat diukur secara numerik. Sesungguhnya, ukuran utility yang digunakan tidak
bersifat objektif, tetapi ukuran kepuasan itu bersifat subjektif.
Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konstan adalah tidak realistik.
Anggapan terjadinya diminishing marginal utility hanya bersifat psikologis saja.
101. Asumsi dalam Pendekatan Indiference Curve
Agar perilaku konsumen dapat dijelaskan riil, teori indifference curve
memerlukan adanya beberapa anggapan (asumsi), yaitu:
1. Konsumen selalu bersifat rasional (rationality).
2. Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of money).
3. Utility dinyatakan secara ordinal.
4. Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin berkurang (diminishing
marginal utility).
5. The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komoditi.
6. Consistency and transitity of choice
102. Kurva IC Menunjukkan Berlakunya Hukum Dimishing Marginal
Rate Of Substitution
Berubahnya kombinasi dari A ke B menunjukkan jika konsume menghendaki
barang X lebih banyak maka ia harus bersedia mengurangi barang dengan jumlah
tertentu.
Lihat gambar di samping ini AA” > BB” dan
seterusnya.
103. Dari gambar di samping menunjukkan
konsumen mengonsumsi kombinasi A, B, C,
dan D akan memberikan kepuasan (utility) yang
sama. Hal ini dikarenakan kombinasi tersebut
terletak pada satu IC yang sama.
104. Sifat-sifat Indifference Curve
1. Berlakunya hukum diminishing rate of return, yaitu jika kita menambah
jumlah barang X, maka jumlah barang Y yang ada akan dikurangi. Sebaliknya
bila barang Y yang ditambah maka barang X yang akan dikurangi.
Pengurangan itu semakin lama semakin berkurang.
2. Cembung terhadap titik 0 atau origin.
3. Dua IC tidak akan saling berpotongan.
105. Jika Terjadi Kumpulan Kurva IC, Kurva IC yang Semakin Jauh
dari Titik Origin, Utilitasnya Semakin Besar
Keterangan gambar di samping kombinasi X dan Y
pada indeference curve (IC) akan berubah dengan
adanya penambahan jumlah barang X dan Y menjadi
kurva IC1 dan IC2 ini tidak akan saling memotong
karena kombinasi-kombinasi yang ada pada IC yang
berbeda.
Kombinasi di titik B menunjukkan tingkat utilitas
konsumen lebih tinggi. Hal ini bisa juga dikatakan
semakin jauh dari titik 0 menunjukkan IC yang
memberikan utilitas lebih tinggi.
106. Pada Dua IC Tidak Saling Berpotongan
Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama
dengan kombinasi di titik B. Hal ini disebabkan
terletak pada IC2.
Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama
dengan kombinasi di titik C. Hal ini disebabkan
terletak pada IC1. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa kombinasi di titik B sama
dengan kombinasi yang ada di titik C.
107. 4.4.2 Kendala Anggaran (Budget Contraint)
Jika barang yang dikonsumsi adalah X dan Y, maka
persamaan budget line dapat ditulis sebagai berikut :
Keterangan:
Px = Tingkat Harga
XPy =Tingkat Harga
YB = AnggaranBPX. (X) + Py. Y
BPx . (X) + Py . Y
108. 4.4.3 Keseimbangan Konsumen
Kombinasi yang memberikan guna yang maksimal bagi
konsumen ialah kombinasi A karena dengan jumlah
uang yang ada konsumen mampu mendapatkan
kombinasi barang terbanyak.
109. 4.4.4 Perubahan Utilitas Konsumen
Berubahnya Salah Satu dari Harga Barang
Jika harga barang X naik, maka garis
anggaran (budget line) dan indifference
curve-nya bergeser ke kiri. Jika harga
barang X turun maka garis anggaran (budget
akan bergeser ke kanan.
110. Berubahnya Pendapatan Konsumen
Jika harga barang X dan Y tidak berubah
kombinasi yang dikehendaki/dibeli konsumen
adalah E1. Suatu ketika pendapatan konsumen
meningkat.
Meningkatnya pendapatan konsumen
menyebabkan preference konsumen terhadap
barang X dan Y berubah, tidak lagi terletak pada titik
E1 tetapi berubah pada titik E2.
111. Perubahan Harga pada Barang Normal dan Inferior
Sebetulnya dengan turunnya harga barang X,
konsumen seakan-akan bertambah kaya atau
dengan kata lain dengan jumlah uang yang
sama konsumen mampu mendapatkan barang
yang lebih banyak. Kondisi ini menyebabkan
bergesernya BL2 ke BL3.
Semakin murahnya barang X menghasilkan efek
pendapatan yang negatif, yaitu jumlah barang X
yang diminta berkurang.
Perubahan kombinasi dari E1 ke E3 adalah
price efect (efek harga) sebesar X1-X3, perubahan
dari kombinasi E3 ke E2 adalah income effect atau
sebesar E3 ke E2 sebesar X3-X2
112. 4.4.5 Derivasi Kurva Permintaan dari Kurva PCC
Pada saat harga barang X sebesar $ 2 jumlah yang
diminta sebesaar OQ1. Harga barang X turun
menjadi $ 1.8 jumlah yang diminta barang X
meningkat menjadi sebesar OQ2. Perhatikan jumlah
barang X yang diminta pada grafik di atas dan
bawah besarnya sama. Jika titik E1 dan E2
dihubungkan membentuk kurva demand.
113. 4.4.6 Penggambaran Kurva Engel dari Kurva ICC
Dari kurva ICC ini dapat dibentuk Kurva
Engel yang menggambarkan hubungan antara
pendapatan dengan jumlah barang yang
diminta.
(Ernest Engel) adalah orang pertama yang
mengamati hubungan perubahan tingkat
pendapatan terhadap jumlah barang yang
dikonsumsi.
Dalam Kurva Engel, sebagai sumbu vertikal
adalah pendapatan dari sebagai sumbu
horizontal adalah kuantitas).
115. 4.4.8 Kritik dan Aplikasi Pendekatan Indifference Curve
Kritik terhadap pendekatan indifference curve
a. Menggambarkan bentuk kurva IC yang konveks untuk individu tidaklah mudah.
b. Substitusi barang Y terhadap barang X yang diakibatkan adanya kenaikan
harga barang X tidak secara otomatis terjadi karena masih adanya faktor-faktor
lain yang membuat konsumen tetap pada barang X atau meninggalkan barang X.
c. IC approach tidak dapat digunakan untuk menganalisis effect advertising, past
behavior of stock.
117. PENGANTAR EKONOMI MIKRO
BAB V "PRODUSEN"
KELOMPOK 5 :
• GITA LIDYAWATI SAFITRI / 1222300048
• MIQDAMMUNTAQO FERDIANSA / 1222300047
• AGUSTIN CINTYA MASITA / 1222300033
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Prodi Akuntansi
Kelas-U
118. Dalam teori ekonomi seorang produsen harus merumuskan dua macam
keputusan yang penting, yaitu
Berapa output yang harus diproduksi?
Bagaimana kombinasi faktor produksi yang
hendak dipergunakan?
Perilaku produsen adalah suatu tindakan seorang produsen untuk mendapatkan
keuntungan yang semaksimum mungkin dengan menggunakan beberapa input yang
dimilikinya.
Pada saat memperoleh keuntungan yang sebesar-
besarnya seorang produsen dikatakan dalam
keadaan keseimbangan atau ekuilibrium atau
"ekuilibrium produsen".
119. Misalkan dalam proses produksi hanya ada dua input, yaitu labor dan
capital, dalam proses produksi dalam dilakukan dengan beberapa kombinasi
Tiga proses produksi diatas apabila digambarkan sebagai berikut :
121. Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu yang dinamakan "jangka pendek"
dan "jangka panjang".
Ukuran jangka waktu tidak sama antara industri satu dengan industri lainnya.
Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikianpendek sehingga perusahaan tidak dapat
mengubah jumlah beberapa sumber yang digunakan.
Hanya satu input yang bervariabel Jika perlu kita dapat membayangkansuatu jangka waktu
yang sedemikian pendek sehingga tak ada sumber yang dapat diubah jumlahnya.
Para ekonomi mengartikan Jangka Panjang sebagai keadaan proses produksi di mana semua
faktor produksi bersifat variabel.
Artinya jumlahnya dapat diubah-ubah jumlahnya sehingga produsen mempunyaikesempatan
untuk mendapatkankombinasi faktor- faktor produksi yang paling efisien.
123. Produksi adalah kegiatan mengubah input menjadi output. Biasanya dalam
ekonomi dinyatakan dalam fungsi produksi.
Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara input
(bersumber masukan) dengan output (barang-
barang atau jasa dihasilkan) tanpa memperhitungkan
harga.
Dengan jumlah input yang tetap, dengan menggunakan teknik produksi yang
lebih efisien, maka output perusahaan akan lebih besar. Semakin kurang
efisien teknik yang digunakan maka akan semakin kecil output yang dihasilkan.
Output yang dihasilkan oleh perusahaan tergantung pada teknik produksi yang digunakan.
124. Fungsi produksi itu menunjukkan bahwa jumlah barang produksi tergantung pada jumlah
faktor produksi yang digunakan.
Jadi, barang produksi merupakan variabel tidak bebas dan faktor produksi merupakan
variabel bebas.
Secara matematis fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut :
Q = F (C,L,B,S
Q = Output
C = Capital
L = Labor
B = Bahan Baku
S = Skill
125. Hubungan antara output dan input bisa dalam bentuk linier ataupun tidak linier
Bentuk Linear
Fungsi Q = a +bX
Bentuk Quadratik
Fungsi Q = a + b1x + b2x1
128. Dalam analisis proses produksi jangka pendek teori ekonomi diungkapkan
dengan kurva TP (total product), AP (average product), dan MP (marginal
product).
TP adalah total produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja
(labor)
AP adalah rata-rata yang dihasilkan oleh seorang tenaga kerja
MP adalah tambahan hasil produksi apabila menambah satu tenaga
kerja (labor)
• AP = TP/Labor
• MP = TP2 – TP1
• Jika TP berupa fungsi maka turunan pertama TP adalah MP
• MP = ∂ TP/ ∂ L
129. Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang ( The Law of
Diminishing Returns)
5.3.1
Dalam analisis proses produksi jangka pendek ini berlaku Hukum Pertambahan
Hasil yang Semakin Berkurang (Low of Diminishing Returns).
Dalam hubungan produksi jangka pendek, di mana satu faktor produksi bersifat
variabel dan faktor faktor produksi lainnya tetap, akan dijumpai suatu kenaikan
produksi total apabila menambah faktor produksi variabel itu secara terus-menerus
Produksi total itu akan bertambah terus tetapi dengan tambahan yang semakin
kecil, dan setelah suatu jumlah tertentu akan mencapai maksimum dan kemudian
menurun.
130. Dari tabel di atas, hasil yang semakin
bertambah terjadi sampai pada
penggunaan 3 labor. Mulai labor ke 4, Law
of Diminishing Returns mulai bekerja.
Digambarkan kurva IP yang relung ke atas
untuk satuan labor pertama.
Berarti jika sumber yang bervariabel
(berubah) yang sedikit digunakan sumber
yang tetap (tanah) maka hasilnya tidak
efisien.
Dengan menambah sumber variabel terus
menerus maka TP akan terus menerus
bertambah sampai pada titik B.
Pada titik B ini Low of Diminishing Returns
mulai bekerja dan penambahan sumber
variabel dengan jumlah yang terus menerus
akan mengakibatkan pertambahan IP yang
semakin berkurang.
131. Dalam hal ini faktor produksi
tanah dianggap sebagai faktor
produksi tetap.
Dengan tambahan tenaga kerja
yang terus- menerus, mula-mula
jumlah produksi meningkat dan
biasanya dengan tambahan yang
semakin besar.
Kemudian dengan tambahan
tenaga kerja berikutnya jumlah
produksi total juga meningkat
tetapi dengan tambahan produksi
yang semakin kecil. Kurva gambar 5.2, Sumbu Horizontal
menunjukkan jumlah faktor produksi dan
Sumbu Vertikal menunjukkan jumlah
barang yang dihasilkan
132. Dari produksi total (TP) itu kita dapat mengetahui pula besarnya produksi rata-rata tenaga
kerja.
Pada umumnya tingkat produksi rata-rata ini dipakai sebagai ukuran tingkat efisiensi
penggunaan tenaga kerja.
Semakin tinggi tingkat produksi rata rata, semakin efisien pula faktor produksi tenaga
kerja yang dipergunakan.
Semakin banyak jumlah tenaga kerja yang digunakan, tambahan tenaga kerja tersebut
akan meningkatkan produksi rata-rata.
Dari produksi total (TP) itu kita dapat mengetahui pula besarnya produksi rata-rata tenaga kerja.
Semakin tinggi tingkat produksi rata rata, semakin efisien pula faktor produksi tenaga kerja
yang dipergunakan
Semakin banyak jumlah tenaga kerja yang digunakan, tambahan tenaga kerja tersebut akan
meningkatkan produksi rata-rata.
133. 5.3.2 Hukuman antara TP, AP, dan MP
Dalam hubungan produksi jangka pendek, di mana satu faktor produksi bersifat variabel dan faktor
faktor produksi lainnya tetap, akan dijumpal suatu kenaikan produksi total apabila kita menambah
faktor produksi variabel itu secara terus-menerus.
Keadaan ini dapat dilihat pada Gambar 5.2. Jika ada tambahan lenaga kerja yang terus-
menerus mula-mula jumlah produksi meningkat dan biasanya dengan tambahan yang
semakin besar.
Kemudian dengan tambahan tenaga kerja berikutnya jumlah prtoduksi total juga meningkat
tetapi dengan tambahan produksi yang semakin kecil.
134. Hubungan antara AP, MP, dan TP sangat penting untuk dipahami karena posisinya sangat
menentukan kegiatan produsen dalam melakukan kegiatan usahanya.
Hubungan antara produksi marjinal (MP) dan produksi total (TP)
Pada saat produksi total (TP) mengalami perubahan peningkatan produksi dari yang
menaik menjadi yang menurun, maka pada saat itu kurva produksi marjinal (MP)
mencapai titik maksimumnya.
Kemudian pada saat kurva produksi total (TP) mencapai titik maksimum, maka
kurva MP memotong sumbu horizontal, artinya produksi marjinal (MP) = 0
PERTAMA
KEDUA
Hubungan antara produksi rata-rata (AP) dan produksi marjinal (MP)
Pada saat produk rata-rata (AP) meningkat, produksi marjinal (MP) lebih tinggi daripada
produk rata rata (AP), dan pada saat produksi rata rata (AP) menurun, produksi marjinal
(MP) lebih rendah daripada produksi rata rata (AP)
Kesimpulan dari hubungan MP dan AP adalah :
Jika AP semakin bertambah maka MP > AP2.
Jika AP maximum maka MPP = AP3.
Jika AP semakin berkurang, maka MP < AP
135. 5.3.3 Tahapan dalam Fungsi Produksi
TAHAP I
Mulai dari titik asal (0) sampai titik maksimum produksi rata rata (AP), yaitu pada saat
produksi marjinal (MP) sama dengan produksi rata rata (AP).
Jika lobor ditambah, AP bertambah. Bertambahnya AP ini menunjukkan terjadinya efisiensi
labor. Pada stage (tahap) ini TP juga bertambah.
TAHAP II
Dari titik pada saat produk rata-rata (AP) mencapai titik maksimal sampai pada saat
produksi total (1P) mencapai maksimal atau pada saat produksi marjinal (MP) sama dengan
nol, AP dan MP semakin berkurang tetapi MP masih positif. Dalam suatu proses produksi
semakin banyak labor yang dipakai menyebabkan tingkat efisiensi dari labor semakin
berkurang.
TAHAP II
AP dan TP pada tahap ini semakin berkurang dan MP menjadi negatif karena luas tanah tetap
dan labor ditambah terus sehingga terjadi ketidakefisiensian tanah dan labor Akibatnya pada
tahap ini produksi total (1P) menurun terus.
136. Tahap I dan tahap III disebut sebagai tahap yang tidak rasional dan tahap II disebut sebagai
tahap rasional. Alasannya ialah karena pada tahap II itu produksi marjinal (MP) untuk semua
faktor produksi (masukan), yaitu untuk tenaga kerja maupuntanah, adalah positit.
Sesuai dengan tahapan di atas maka jelas seorang produsen tidak akan berproduksipada
tahap III karena dalam tahap ini ia akan memperoleh hasil produksi yang lebih sedikit dan
periggunaan faktor produksi variabel yang lebih banyak.
Artinya, produsen tersebut bertindak tidak efisien dalam pemanfaatan faktor produksi
variabelPada tahap I, produksi rata-rata (AP) dari faktor produksi variabel menaik dengan
semakin ditambahnya faktor produksi variabel tersebut.
138. Isoquant
5.4.1
Pengertian Kurva Isoquant
Isoproduk atau isoquant adalah kurva yang menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasi teknis
antara dua input yang bervariabelyang menghasilkan suatu tingkat output tertentu.
Isoquant memperlihatkan berbagai kombinası yang berbeda beda dari dua sumber yang bisa
menghasilkan jumlah produk yang sama Kurva isoquant ini digambarkan pada Gambar 5.3 dengan
sumbu horizontal menunjukkan faktor produksi tenaga kerja dan sumbu vertikal menunjukkan faktor
capital.
139. Sifat dari Kurva Isoquant
a. Cembung ke arah titik origin
b. Menurun dari kiri atas ke kanan bawah
c. Kurva isoquant yang terletak di kanan atas menunjukkan jumlah produksi yang
lebih banyak atau dengan kata lain semakin jauh kurva isoquant ini dari titik asal
menunjukkan semakin tinggi tingkat produksi barang tersebut
d. Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling berpotongan atau
saling bersinggungan
140. Bentuk kurva IQ turun dari kai atas ke kanan hawah. Hal ini dikarenakan jas
faktor produksi yang satu dikurangi maka faktor produksi lainnya hanus
ditambah. Apabila faktor produksi Ru dapat saling menggantikan secara
teknis maka jika sesuatu faktor digunakan dalam jumlah lebih kecil maka
faktor lainnya harus ditambahkan.
KETERANGAN
KE-I
141. Namun, dalam suatu proses produksi harus ada minimal labor dan minimal
kapital. Oleh karena itu. diperlihatkan bentuk kurva IQ yang nonlinier dan di
kedua ujungnya ada mek belok ke atas
Kurva IQ berbentuk cembung terhadap titik nol menggambarkantingkat
marjinal penggantian teknis yang semakin menurun. Menurunnya tingkat
penggantian ini menggambarkan tenaga kerja yang menggunakan suatu
faktor produksi yang semakin banyak semakin terampil
KETERANGAN
KE-II
Untuk memproduksi sebanyak 100 unit bisa menggunakan berbagai
kombinasi kapital dan labor. Bisa dengan kombinasi A, B, C, atau D.
Kombinasi menggunakan kapital sebanyak OK1 dan labor sebanyak OL1
atau dengan kombinasi C yang menggunakan kapital sebanyak OKZ dan
labor sebanyak OL2.
142. Perhatikan dari kombinasi B beralih ke kombinasi C. Kapital dikurangi
tetapikonsekuensinya jumlah labor harus ditambah. Demikian sebaliknya
dari kombinasi C ke kombinasi B, jika menambah kapital maka
konsekuensinya Jumlah labor harus ditambah
KETERANGAN
KE-IV
Titik A adalah titik minimum labor yang harus ada guna memproduksi 100
unit.Sedang titik D adalah titik minimum kapital yang harus ada guna
memproduksi 100 unit.
KETERANGAN
KE-III
KETERANGAN
KE-V
Kurva IQ tidak saling memotong sehingga tidak perlu lagi dibicarakan.
Apabila dua isoquant berpotongan maka titik potong itu berarti ada dua
jumlah produk yang berbeda dapat dihasilkan dengan kombinasi faktor
produksi yang sama.
143. MRTS (Marginal Rate Tehcnical of Substitution
MRTS adalah sejumlah faktor X yang harus dikompensasi oleh tambahan faktor Y sehingga tingkat
output tidak berubah Jadi, tingkat MRTS t kemiringan isoquant pada titik khusus.
Dari Gambar 5.3 besarnya slope MRTS di titik C adalah :
MRTS di C = ∆ K/ ∆ L
Jika terjadi substitusi dari kombinasi satu ke lainnya menghasilkan rasio dan L-
nya
• K1/L1> K2/12 proses produksinya capital intensif
• K1/11K2/12 proses produksinya labor intensif
144. Bentuk Isoquant Lain
Bentuk Isoquant Linier
Bentuk isoquant yang linier seperti di atas menunjukkan
adanya substitusi input kapital dan labor adalah
sempurna. Substitusi kapital dan labor secara
sempurna ini dalam dunia nyata tidak pernah bisa
terjadi
Bentuk Isoquant yang berupa huruf 1 seperti di atas
menunjukkan tidal adanya substitusi input kapital dan
labor Substitusi kapital dan latior hanya terjadi pada
kebutuhan minimum saja.
Bentuk Isoquant Input Output
145. Iso-biaya (Isocost)
5.4.2
Pengertian Isocost
"Kurva yang menunjukkan kedudukan dan titik-titik yang menunjukkan kumtumasi
barang-barang atau faktor produksi yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah
anggaran tertentu. Kurva yang memperlihatkan berbagai kombinasi dari sumber-
sumber yang dapat diambil oleh perusahaan dengan harga tertentu dari masing-
masing sumber persatuan dan pengeluaran ongkos yang tertentu dilakukan oleh
perusahaan itu”
146. Gambar Kurva Isocost
Jika harga faktor produksi kapital adalah Pk, harga lobor adalah Pl
dan besarnya dana yang tersedia adalah M. Kalau semua dana
yang ada dibelikan kapital maka akan didapat barang kapital
sebanyak M/Pk unit.
Jika semua dana dibelikan labor kandidat Jika kedua titik nu
dihubungkan maka akan mendapat sebuah gari yang diutus
dengan "garis Isocost”
Slope kurva Isocost adalah :
M/Pk : M/PI = M/Pk x PI/M = P1/Pk
Fungsi TC adalah :
TC = PI L +Pk K
147. Perubahan Isocost
Kurva IsoCost dapat berubah disebabkan :
Harga faktor produksi labor turun atau naik sedang lainnya tetap
Harga faktor produksi kapital turun atau naik sedang lainnya tetap
Jumlah modal (dara) berubah berkurang atau bertambah
A. Kurva Isocost Berubah Jika Harga Faktor Produksi Labor Turun atau Naik sedang Lainnya Tetap
Jika harga labor bertambah murah maka kurva isocost bergeser ke kanan
dari KL2 menjadi K13. Dan jika harga labor bertambah mahal maka kurva
isocost bergesar ke kiri dari KL2 menjadi KL3
148. B. Kurva Isocest Berubah Jika Harga Faktor Produksi Kapital Turun atau Naik sedang Lainnya Tetap
Jika harga kapital bertambah murah maka kurva isocost bergesar ke atas
dari K21 menjadi K31. Dan jika harga kapital bertambah mahal maka kurva
isocost bergesar ke bawah dari K21 menjadi K3L
Jika jumlah modal bertambah besar maka kurva isocost bergesar ke atas
dari K2L2 menjadi K3L3. Jika harga kapital bertambah mahal maka kurva
isocost bergesar ke bawah dari K212 menjadi K111
C. Kurva Isocost Berubah Jika Jumlah Modal (Dana) Berubah Berkurang atau Bertambah
149. Ekuilibrium Produsen
5.4.3
Ada tiga IQ Isoquant yang paling jauh dari titik origin menunjukkan gambaran jumlah produksi
yang paling banyak. Terdapat 4 kombinasi faktor produksi, yaitu kombinasi A, B, C, dan D.
Kombinasi yang menghasilkan produksi paling besar adalah kombinasi B karena mampu
menghasilkan 300 unit. Namun, untuk menggunakan kombinasi ini perusahaan kekurangan modal.
Perusahaan hanya mampu membeli kombinasi labor dan kapital A, D, dan C.
Jika perusahaan menggunakan kombinasi A dan D dikatakan perusahaan itu kurang efisien
karena dengan jumlah dana yang ada sebetulnya bisa membeli kombinasi yang lebih besar, yaitu
kombinasi C.
150. Pada Gambar 5.5 di samping , titik C menunjukkan produksi
yang optimum di mana pada saat itu produsen dalam posisi
keseimbangan
Dengan demikian, posisi keseimbangan produsen dicapai pada
saat kurva isoquant bersinggungan dengan kurva isocost. Pada
saat itu dalam posisi
Pada saat itu dalam posisi :
MRTS Slope Iso Quant
-MPI/MPk = -Pl/Pk
PI. MPk = Pk . MPI
151. 5.4.4 Jalur Ekpansi (Expansion Path)
Expantion path atau jalur perluasan adalah suatu garis yang menunjukkan titik- ritik least
cost combination (LCC) di berbagai isoquant.
Least cost combination adalah suatu titik yang menunjukkanongkos terkecil untuk
menghasilkan sejumlah produk tertentu.
Jadi produsen yang mempunyai uang yang akan digunakan untuk ongkos produksi yang
semakin lama semakin besar dan ingin memperluasproduksinya, maka agar diperoleh ongkos
yang paling kecil dia harus mengombinasikan penggunaan input input 1 dan K pada titik tink
garis expantion path
152. Kedudukan perusahaan yang baru adalah pada
titik persinggungan yang baru, misalnya pada titik
E2.
Peningkatan anggaran perusahaan lebih lanjut
akan menggeser kurva isocost nya ke kanan dan
akan tercapai titik persinggungan yang baru,
misalnya pada titik E3.
Apabila titik titik keseimbangan itu (F1, E2, dan
E3) dihubungkan satu sama lain, maka kita akan
mendapatkan apa yang disebut dengan garis jalur
ekspansi perusahaan (expansion path).
153. 5.4.5 Hasil dari Pengembangan Skala Usaha (Return to Scale)
Jika input ditambah maka output akan bertambah jika I adalah labor danc adalah kapital dan Q
adalah output maka :
= L + C akan menghasilkan Q
Jika input I dan C ditambah maka Q juga akan berubah :
= aL aC bQ
Hasil penambahan input (a) berakibat perubahan output (b) bisa dalam keadaan (1) ba, (2) b = a,
dan (3) b <a
154. b> a disebut dengan increasing return to scale
Misalkan input labor dan kapital ditambahkan 20% maka output
akan meningkat sebesar 30%
b = a disebut dengan cosntont return to scale
Misalkan input lobor dan kapital ditambah 20% maka output
meningkat sebesar20%
b< a disebut dengan decreasing return to scale
Misalkan input labor dan kapital ditambahkan 20% maka output
akan meningkat sebesar 10%
155. Increasing return to scale
Jika input ditambah dua kali lipat, output
bertambah lebih dari 2 kali lipat. Dari gambar di
atas jika input ditingkatkan dua kali lipat output
meningkat menjadi 200 unit. Pada gambar di atas
diperlihatkan dengan isoquant yang titik-titik
156. Constant Return to scale
Jika input ditambah dua kali lipat, output
bertambah lebih dari 2 kali lipat Dari gambar di
atas jika input ditingkatkan dua kali lipat output
seharusnya meningkat menjadi 200 unit tetapi
meningkat lebih dari 200 unit. Pada gambar di atas
diperlihatkan dengan isoquant yang titik titik
157. Decreasing Return to Scale
Jika input ditambah dua kali lipat, output
bertambah lebih dari 2 kali lipat. Dari gambar di
atas jika input ditingkatkan dua kali lipat output
meningkat menjadi 200 unit. Pada gambar di atas
diperlihatkan dengan isoquant yang titik-titik rutin
sehingga komunikasi antara pengambil keputusan
dan pelaksana lebih jauh yang mengakibatkan
penurunan efisiensi dan efektivitas manajemen
secara keseluruhan
158. 5.4.6 Memilih Kombinasi Input yang Efisien (Ridge Line)
Pada 1Q3 titik 13 adalah minimal labor dan K3
adalah minimal kapital Jika titik tik K1, K2, dan K3
juga titik-tink 11, 12. dan 13 dihubungkan akan
membentuk gambar bagai ridge-line.
Daerah yang dibatasi ke dua ridge-line itu
disebut "daerah relevant" Relevan menggunakan
input labor dan kapital.
Pada IQ1 kombinasi lobor dan kapital yang
ekonomis adalah kombinasi yang terletak antara
garis rentang K1-11 Pada 102 kombinasi labor dan
kapital yang ekonomis adalah kombinasi yang
terletak antara garis rentang K2-12.
Pada 103 kombinasi labor dan kapital yang
ekonomis adalah kombinasi yang terletak antara
garis rentang K3-13
159. 5.4.6 Kombinasi Ongkos Terkecil (Least Cost Combination)
Jika terjadi perubahan dalam ongkos (dana
perusahaan) sedang lainnya tetap akan
menyebabkan pergeseran kurva isocost ke kanan
atau ke kiri. Garis yang menghubungkan semua
tink keseimbangan produsen, yaitu titik singgung
antara isoquant dan isocost dinamakan jalur
perluasan (expansion path).
160. CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, and includes icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik
Thanks!
Please keep this slide for attribution
161. PENGANTAR EKONOMI MIKRO
BAB VIII "PENENTUAN HARGA DALAM PASAR
PERSAINGAN SEMPURNA"
KELOMPOK 5 :
• GITA LIDYAWATI SAFITRI / 1222300048
• MIQDAMMUNTAQO FERDIANSA / 1222300047
• AGUSTIN CINTYA MASITA / 1222300033
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Prodi Akuntansi
Kelas-U
163. 8.1.1 Pengertian Pasar
Pengertian pasar secara fisik adalah suatu tempat berkumpulnya para
penjual.
Pengertian pasar dalam pengertian teori ekonomi adalah tempat bertemunya
pembeli dan penjual yang bersepakat mengenai harga dan jumlah yang
diperjualbelikan, dengan kata lain terjadinya transaksijual beli suatu barang
Sedang yang dimaksudkan dengan persaingan adalah jika sesama
produsen/penjualbersaing agar konsumenmembeli produknya dan
sesamakonsumen bersaing untuk mendapatkanbarang/jasayang
dibutuhkan.
164. Para ahli ekonomi menggolongkan pasar secara teori ekonomi mikro
menjadi empat golongan besar, yaitu:
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar Monopoli
Pasar Oligopoli
169. Persaingan sempurnaadalah
suatu pasar yang terdapat banyak
penjual dan pembeli. Masing-
masing penjual dan pembeli tidak
dapat memengaruhi harga pasar.
Berapa pun jumlah barang
yang diperjualbelikandi pasar,
harga akan tetap. Oleh karena
itu, harga pasar digambarkan
oleh garis lurus yang sejajar
dengan sumbu horizontal, yaitu
sumbu jumlah barang.
Dengan demikian,masing-masingpenjual di pasar
adalah sebagai pengikut harga pasar atau disebut
price taker.
170. 8.2.1 Ciri-Ciri Pasar Persaingan Murni/Sempurna
Pasar persaingan murni memiliki ciri sebagai berikut :
Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak
Barang yang diperjualbelikanhomogen/identik
Penjual bisa keluar masuk di pasar mudah
Informasi terhadap pasar sempurna
171. Jumlah Penjual dan Pembeli Sangat Banyak
Jumlah pembeli dan penjual barang sangat banyak sehingga masingmasing
pembeli maupun penjual tidak dapat memengaruhi pasar.
Hal ini berarti bah harga barang akan tetap karena masing-masingpenjual hanya
merupakanbagian yang kecil dari seluruh pembeli dan penjual yang ada di pasar.
Penjual dan pembeli sangat banyak artinya lebih dari satu orang, mungkin seribu
orang atau lebih, masing-masingpenjual dan pembeli tidak dapat memengaruhiharga
pasar yang terjadi di pasar.
172. Barang yang Diperjualbelikan Homogen/Identik
Jenis barang yang diperjualbelikan di pasar tersebut adalah homogen atau satu jenis
saja (identik).
Barang homogenartinya semua jenis barang yang ditawarkan semua penjual
sama.
Jadi produksi satu penjual merupakansubstitusi yang sempuma dengan hasil
produksi penjual yang lain.
Jadi pembeli membeli barang dari penjual satu dengan lainnya akan mendapatkan
barang yang sama.
173. Penjual Bisa Keluar Masuk di Pasar dengan Mudah
Pembeli maupun penjual bebas keluar ataupun masuk ke pasar, Sedang
konsumen dengan bebas memilih dalam pembelian barang tersebutdi pasar.
Penjual mudah keluar masuk pasar artinya baik penjual yang baru maupunyang
lama bebas untuk masukatau meninggalkan pasar.
Artinya penjual bisa memulai mengusahakanproduksi atauberjualan tanpa ada
suatu hambatan
174. Informasi terhadap Pasar Sempurna
Artinya jika ada konsumenyang mengetahui harga yang lebih murah maka
konsumen yang lain juga segeramengetahuinya.
Demikian juga jika ada produsen/penjualyang mengetahui ada bahan baku yang
harganya lebih murah maka produsen/penjual yang lain juga segera mengetahuinya
Baik penjual maupun pembeli mempunyai pengetahuanyang lengkap.
Artinya, apabila salah satu produsen menggunakan teknologi baru, maka dengan
mudah produsenyang lain mengikutinya.
175. Sebagai akibat dari ciri-ciri tersebut, makakita dapat menggambarkankurva permintaan
yang dihadapi oleh perusahaan sebagai penjual atauprodusen barang.
Kurva permintaanitu yang menunjukkanhubungan antarajumlah barang yang diminta dan
tingkat harga tampak horizontal pada Gambar 8.1
176. Kita perhatikandari tabel di atas,
perusahaan dalam persaingansempurna
produsen tidak dapat memengaruhi harga
barang per satuan, maka kurva penerimaan
total akan bersifat linier, berbentuk garis
lurus, mulai dari titik asal (0) karena harga
adalah konstan maka besarnya P. AR, dan
MR mempunyainilai yang sama sehingga
kurvanya berimpit menjadi satu.
Jika digambarkan ke tiga kurva tersebut
seakan-akanhanya satu kurva
177. 8.2.2 Penentuan Jumlah Produksi dan Harga
Agar perusahaanmendapatkan laba maksimal atau
rugi minimal, harga dan jumlah produk yang
diperjualbelikan ditetapkandengan kaidah MC MR.
Kaidah menetapkan harga dan jumlahproduk dengan MR MC dengan
syarat informasi pasar untuk memperoleh nilai MC dan MR bersifat
centainty (bisa diperhitungkan)
Sedang kaidah MC = MR dikarenakanMR adalah turunan pertamadari
fungsi TR dan MC adalah turunan pertamadari fungsi TC. Secara
matematisnilai turunan pertamadari suatu fungsi akan
menghasilkannilai tertinggi
178. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Laba
Terlihat harga yang menjamin laba
maksimaladalah sebesar OP1. Dengan
harga sebesar OP1 besar TR adalah
OP1KQ1 Sedang besarnya TC adalah
OP2LQ1dan total laba (TR-TC) adalah
sebesar P1P2LK. Besarnya AC sebesar
OP2 dan laba per unit P1P2
Harga dan jumlah yang
diproduksi yang menjamin laba
maksimal adalah sebesar
P = OP1 dan Q = OQ1
179. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yangMemperolehKerugian yang Minim
Harga yang menjaminrugi minimum
adalah sebesar OP1 Dengan harga
sebesar OP1 besar TC adalah OP2KQ1
Sedang besarnya TR adalah OP11Q1
Total rugi (TR-TC) adalah sebesar
P1P2KL. Besarnya AC sebesar OP2 dan
rugi per unit P1P2
Harga dan jumlah yang
diproduksi yang menjamin rugi
manimal adalahsebesar
POP2 dan Q=0Q1
180. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang MemperolehNormat Profit (Break
Even Income)
Terlihat harga yang menjamin laba
normal adalah sebesar OP1. Dengan
harga sebesar OP1 besarnya TC adalah
OP1KQ1. Sedang besarnya TR adalah
sama OP1KQ1. Untuk mendapatkan laba
normal perusahaan harus bekerja yang
paling efisien.
Harga dan jumlah yang diproduksi yang
menjamin laba normal adalah sebesar
P = OP1 dan Q = 0Q1Dengan AC
yang paling rendah
181. 8.2.3 Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang
KondisiPerusahaan dalam Persaingan Sempurnadalam Periode langka Pendek
Maksud jangka pendek adalah jangka waktu yang demikianpendeknya
sehingga apabila terjadi kenaikan permintaan barang dan setiap produsen tidak
mampu untuk menaikkan produksinya serta tidak cukup waktu bagi perusahaan
perusahaan untuk menambahperusahaan-perusahaan yang baru
182. KondisiPerusahaan dalam Persaingan Sempurnadalam Periode Jangka Panjang
Maksud jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup lama di mana
produsen masih ada kesempatan untuk memperbanyak produksinya untuk
dipasarkan atau masih dapat mendirikan perusahaan baru untuk menaikkan
produksinya apabila terjai kenaikan permintaan barang.
Dalam jangka pajang perusahaan hanya mendapatkan normal profit saja
(impas/break even). Masuknya perusahaan baru akan menambahjumlah
produksi (supply meningkat). Bertambahnya jumlah produksi (supply lebih
besar dari demand) akan menyebabkan harga jual turun
183. Dalam jangka panjang perusahaan-
perusahaan"selalu" hanya akan
memperoleh keuntungan normalsaja
dengan MR = MC = AC. Pada saat AC
minimum,perusahaanyang hanya
menenimakeuntungan normal (normal
profit) dinamakan"MarginalFirm/Marginal
or Profitability", artinya apabila harga turun
sedikit saja perusahaan akan segera
keluar dari pasar.
184. 8.2.4 Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yang Berada dalam Pasar
Persaingan Sempurna
KEBURUKAN
Tidak ada inovasi dan membatasipilihan terhadap
konsumen.
Produk yang diperjualbelikan identik dan perusahaan
harus bekerja yang paling efisien agar tidak mengalami
kerugian sehingga produk yang diperjualbelikan tidak ada
inovasi.
Antarapenjual yang satu dengan yang lain produknya
sama persis atau identik Produk yang homogenini
berakibat membatasi pilihan konsumen.
Konsumentidak bisa memilih karena masing masing
konsumen tidak kuasa memengaruhi pasar
185. KEBAIKAN
Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya
kebebasan bertindak.
Persaingan pada perusahaan yang berada dalam
persaingan sempurna sangat ketat.Jika tidak bisa efisien,
perusahan baru siap memasukipasar sebagai pesaing,
dan hal ini akan menyebabkan tambahnyasupply dan
selanjutnyaberakibat turunnya harga.
Mudahnya perusahaan baru memasukipasar ini
dipersyaratkan pada pasar persaingan sempurna.
Persaingan yang ketat dan mudahnyamemasukipasar
berakibat alokasi sumber daya menjadi efisen dan
konsumen dapat memperolehbarang dengan
harga yang kompetitif.
189. PENGANTAR EKONOMI MIKRO
BAB IX "PENENTUAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
MONOPOLISTIK"
KELOMPOK 5 :
• GITA LIDYAWATI SAFITRI / 1222300048
• MIQDAMMUNTAQO FERDIANSA / 1222300047
• AGUSTIN CINTYA MASITA / 1222300033
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Prodi Akuntansi
Kelas-U
191. Pasar persaingan monopolistik adalah pasaryang terdapat banyak penjual dan masing-masingpenjual dapat memengaruhi
harga denganjalan deferensiasi produk.
Deferensiasi produk atau product differentiationadalahmembedakan dua barangyang sebenarnya sama sehingga menjadi
berbeda
Caranya denganpromosi,advertensi,perbedaanwarna bungkus,merek,pelayanan yang baik, dan lain sebagainya Misalkan
sabun cuci,sabunmandi, rokok kretek, dan lain sebagainya.
Terdapatdua unsurmodelpasarpersainganmonopoli,yaitu :
Terdapat unsur monopoli karena jenis barang tersebut memang hanya satumacam,maka kurva permintaannya miring dari kiri
atas ke kananbawah, meskipunmendekati horizontal
Terdapat juga unsur persaingannya karena jumlahpenjual banyak sehinggatindakandari seorangpenjual tidak mempunyai
pengaruhyang berarti terhadappenjual lainnya
192. Bila jumlahpenjual cukup banyak sehingga kegiatanmasing-masingpenjual tidak mempunyai pengaruhyang nyata
padapenjual yang lain dan begitu juga sebaliknya, maka industriyang sepertini dinamakanindustri dengan
monopoli persainganleon.
Persainganmonopoli memberikankita alat analisis yang baru. Analisis ini sangat banyak persamaannya dengan
analisis persainganmurni
Perlu diketahui bahwa adanya ongkos tambahansepertiongkos advertensi danlain sebagainya itu merupakan
penyebab pasartersebut menjadi berbentukpasarpersainganmonopoli.
Dalam jangka pendek,suatuperusahaanjuga sepertipadapasaryang lain, maksudnya bahwa padasuatusaat
perusahaanakan menerima keuntunganebih atau menerima kerugianatau hanya menerima keuntungannormal saja
193. Dalam jangka panjang terjadi dua kemungkinan penyesuaian jalan masuknya perusahaan-perusahaanbaru
ke dalam industri, yaitu terbuka dan satunya tertutup.
Apabila semuabarangmerupakanbarangsubstitusi yang baik, maka pasarakan dibagi bagikandi
antara perusahaanyang ada. Berarti,kurva permintaanpenjual perseoranganakan bergeserke kiri.
Dengan adanya produk deferensiasi yang semakinbesarberarti akan menaikkanongkos total,
berarti kurva AC dan MC akan bergeser ke atas.Hal ini disebut increasingcost industry.
Apabila dalam jangka panjangada perusahaanperusahaandalam persainganini mengalami keuntungan
lebih,maka akan mendorong masuknya perusahaanperusahaanlain.
Untuk masukke dalamindustri/pasarperusahaanperusahaanyang telah ada harus menambah
kapasitas produksinya.
194. Bentuk kurva demanddari perusahaanmonopolistik beradadi
antara perusahaanmonopoli dan persaingansempurna.Bila pada
persaingansempurna bentuk kurva demand nya horizontal atau
elastis sempurna,kurva demand dari monopoli bersifat inelastic.
Kurva demand perusahaanyang monopolishkberbentuk elastis
Kemiringannya di antarakedua kurva demand dari monopoli dan
persaingansempurna.
196. Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan monopoli dapat mengalami tiga
hal, yaitu :
Mendapat laba supernormal
Mendapat laba normal
Menderita kerugian
197. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Supernormal
Harga dan output yang menjamin laba maksimal
denganmenggunakan kaidahMR = MC. Padakaidah
MR = MC harga jual produksebesarOP1 dan output
yang dijual sebanyak 001 dan besarnya laba P1P2LK
198. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Normal
MR = MC adalahkaidahguna menetapkan harga dan
outputyang menjamin laba maksimal Pada kaidah
MR = MC harga jual produksebesarOP1 dan output
yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya TC = TR,
yaitu sebesarOP1KQ1
199. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Normal
MR MC adalahkaidahguna menetapkanharga
dan outputyang menjaminkalau laba, laba yang
maksimal tetapi kalau rugi kerugianyang minimal.
Pada kaidahMR = MC harga jual produk
sebesarOP2,sedangbiaya rata-ratanya OP1 Biaya
rata-rata(AC) lebih besardari penerimaanrata-
rata (AR).
Kerugianyang minimal ini output/jumlah
produksi yang dijual harus sebanyak OQ1 dan
besarnya TC (OQIKP1), sedangbesarnya TR
(OQ1LP2)
201. Perubahan Harga Berakibat Perubahan Permintaan yang Besar
Bentuk kurva demand-nya bersifat sangat elastis sehingga dengansedikit menaikkan harga
maka output akan mengalami banyak pengurangan.Kurva permintaanyang dihadapi oleh
persainganmonopolis sangat elastis
Efisiensi Masing-masing Perusahaan
Akanterdapat beberapa efisiensi masing masingperusahaandalam jangkapanjang bila masuknya perusahaan
baru kedalam industri yang bersangkutanbebas dan mudah.Artinya, perusahaantidak adala dirangsanguntuk
membangun skinguriya pada tahanatau untuk menjalannanskala perusahaanyang telah shindatingkat output
optimum.
Perusahaanbaru akan terus masuk sehingga tidak lagi ada laba yang diperolehkerugian diderita bila kurva
biaya rata-ratajangka panjang terletakdi atas kurva permintaanuntuk semuaoutput
202. Promosi Penjualan
Usahamasing-masingperusahaanuntuk memperluas pasarnya dengancara ini akan diimbangi dengankegiatan
yang samaoleh penjual lainnya, dan sumber yang digunakanuntuk usahatersebut hanyalah menambahbiaya produksi.
Pemborosanseperti ini lebih kecil dalampersaingan monopoli dibandingkandenganoligopoli.Dalam oligopoli usaha
penjual yang satuuntuk memperluaspasarnya akan mendorong pihaklain untuk melakukanusaha yang samauntuk
mempertahankan bagianpasarnya.
Persainganyang seperti itu tidak ada dalam persainganmonopoli. Iklan yang dilakukanoleh salah satuperusahaan
tidak menimbulkan tindakarı balasandan yang lain.
203. Jenis Produk yang Tersedia
Konsumenakan memperolehberbagai merekproduktertentu yang berbagai ragam yang dapat dipilih dalam pasar
persainganmonopoli. Konsumendapat memilihjenis,gaya, atau warna yang sangat mendekati seleradan kemampuan.
Akantetapi,suatu peringatanperlu diberikandi siniragamproduktertentudemikianbanyak sehingga
membingungkankonsumen,dan persoalanpemilihandapat menjadilebih sulit. Masabodoh terhadapperbedaanmutu
yang sebenarnya karena kesediaanuntukmembayar hargayang lebih tinggiuntuk merektertentu yang dalam
kenyataannya tidak lebih baik dari merek denganhargayang lebih rendah.
205. PENGANTAR EKONOMI MIKRO
BAB X “PENENTUAN HARGA PADA PASAR MONOPOLI”
KELOMPOK 5 :
• GITA LIDYAWATI SAFITRI / 1222300048
• MIQDAMMUNTAQO FERDIANSA / 1222300047
• AGUSTIN CINTYA MASITA / 1222300033
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Prodi Akuntansi
Kelas-U
207. Monopoli murni atau pure monopoly adalahsuatu keadaan di mana di dalam pasar
hanya ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing.
Produkyang dijual di pasar tersebut tak memiliki barangsubstitusinya. Produk yang dijual oleh
sang monopoli harus dengan mudah dibedakandengan baranglain yang dijual dalam
perekonomian
Perubahan harga dan output produk lain yang dijual dalam perekonomiantak memengaruhi
sang monopoli. Sebaliknya, perubahan harga produk dan output sang monopolis juga tak
memengaruhi produser lain dalam perekonomian.
Akan tetapi, meskipun mempunyai pengawasan penuh atau lebih dari 90% atas sesuatu produk oleh
satu perusahaan, monopoli tidak sempurna kecuali kalau tidak ada barang substitusi/ barang pengganti
Bagi barang kebutuhan umum.
208. Ada atau tidak adanya bentuk monopoli murni, prinsip-prinsip monopoli murni memberikan
suatu alat yang sangat bergunauntuk menganalisis persoalan penentuan harga, output, dan
alokasi sumber. A+
Monopoli sebagai alat analisis sangat berguna dipakai pada industri industri yang
mendekati monopoli murni atau industri yang dalam banyak hal bertindak seperti
dalam monopoli murni.
PERTAMA
KEDUA
Monopoli sebagai alat analisis dan berbagai modifikasinya sangatberguna dalam
mempelajari persainganoligopoli dan persainganmonopoli.
209. KONSEP DASAR ANALISIS MONOPOLI
Monopoli merupakankebalikan ekstrem dari persaingan sempurna dalam rangkaian
kesatuan struktur pasar. Monopoli terjadi jika suatu perusahaanbertindak sebagai
penjual tunggal dari suatu barang yang tidak mempunyai substitut, dengan kata lain
perusahaan tunggal tersebut sekaligus sebagai industrinya juga.
Banyak hubungan-hubunganekonomi yang ada dalam monopoli bisa digunakanuntuk
mengestimasi perilaku optimal perusahaansecarakurang tepat tetapi lebih lazim, yaitu sebagian
pada struktur pasar persaingan dan sebagian pada struktur pasar monopolistik yang
mendominasi dunia nyata.
211. 10.2.1. Ciri-Ciri Pasar Monopoli
1. Pasar Monopoli adalah Industri Satu Perusahaan
Barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain Para pembeli tidak
mempunyai pilihan lain. Kalau mereka menginginkan barangtersebut maka mereka harus membeli
dari perusahaanmonopoli tersebut. Syarat syarat penjualan sepenuhnya ditentukan oleh monopoli
itu dan para pembeli tidak dapat berbuatapa pun dalam menentukan syarat jual beli
2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip
Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang
mirip (close subhtute) yang dapat menggantikan barang tersebut. Aliran listrik adalah contoh
dari barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang mirip.
212. 3. Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk dalam Industri
Tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan terwujud karena tanpa adanya halangan tersebut pada
akhirnya akan terdapat beberapa perusahaan dalam industri. Keuntungan perusahaan monopoli
tidak akan menyebabkan perusahaan perusahaanlain memasuki industri tersebut
4. Dapat Memengaruhi Penentuan Harga
Perusahaanmonopoli merupakan satu satunya penjual dalam pasar, maka penentuan harga dapat
dikuasainya. Oleh sebab itu, perusahaanmonopoli dipandangsebagai penentu harga atau price
setter
213. 5. Promosi Iklan Kurang Diperlukan
Perusahaanmonopoli adalah satu-satunya perusahaan dalam industri, ia tidak perlu
mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan.
Pembeli yang memerlukan barang yng diproduksinya terpaksa membeli darinya.
Walau bagaimanapun perusahaanmonopoli sering membuat iklan. Iklan tersebut bukanlah
bertujuan untuk menarik pembeli, tetapi untuk memelihara hubungn baik denganmasyarakat
214. 10.2.2 Faktor Faktor yang Menimbulkan Adanya Pasar Monopoli
Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya
tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
PERTAMA
KEDUA
Perusahaanmonopoli pada umumnya dapat menikmati skala
ekonomi (economic of scale) hinggake tingkat produksi yang
sangattinggi.
KETIGA
Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu
pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan.
216. Bila ada perusahaan baru yang denganmudahmasuk ke dalam industri persainganmurni
maka dalam jangka panjangakan ada perusahaan perusahaan baru lainnya yang
masuk ke dalain suatu industri. Akibatnya monopolis tidak lagi bisa memonopoli
pasar.
Monopolis harus sanggup menghalangi masuknya perusahaanbaru bila dia mendapat laba
atau kalau dia tidak sanggup maka dia tidak jadi monopolis lagi.
Masuknya perusahaanbaru akan mengubahkeadaan pasar di mana perusahaanitu
bergerak
217. Bila ada laba murni untuk perusahaan-perusahaandalam industri tertentu dan
perusahaan yang ingin masukjuga, yakin bahwamereka juga dapat memperoleh laba
murni, maka perusahaan baru akan berusaha masuk industri tersebut.
Denganmasuknya perusahaan baru mereka menggerogotipasarperusahaan yang sudah
ada Hal tersebut menyebabkan kurva permintaan dan kurva pendapatan marginal yang
dihadapi oleh masing-masingperusahaan akan bergeser ke bawah.
218. Kita dapat melihat penggeserankurva permintaan masingmasing perusahaanini ke
bawah sebagai akibat dari kenaikan penawaran produkindustri denganmasuknya
perusahaan baru.
Kenaikan penawaran menggeser kurva permintaan yang dihadapi oleh masing masing
perusahaan ke bawah dan kurva biaya perusahaan bergeser ke atas.
Hal ini akan menyebabkan laba berkurang, tetapi perusahaan baru akan terus masuk selama
masih ada kemungkinan untuk memperoleh laba.
Sampai akhirnya cukup banyak perusahaan baru yang telah masuk sehinggga semua laba
murni industri lenyap
219. Walaupun sebuah perusahaan mendapat laba, tetapi masuknya perusahaan yang baru akan membuat
harga sedemikian rupa sehingga keduanya dapat menderita kerugian.
Dengan demikian, masuknya perusahaan baru dapat dihalangi Masih ada cara lain untuk menghalangi
masuknya perusahaanbaru.
Dalam bidang public utility, hak monopoli diberikan agar dapat menghalangi masuknya perusahaan yang
baru.
220. Suatu perusahaan monopoli bisa timbul karena beberapa sebab, antara lain :
Penguasaan Bahan
Mentah
Kalau X adalah input utama untuk produk Y, maka penguasaan sumber
X akan bisa menimbulkan perusahaan monopoli untuk barang Y,
denganjalan menolakpenjualan X kepada perusahaan lain. Contoh PDAM,
Pertamina
Hak Paten
Merupakan suatu sumberterjadinya monopoli untuk suatu macam
barang tertentu atau cara produksi tertentu. Contoh: produkproduk
Microsft Windows
221. Terbatasnya Pasar
Dibanding dengan skala minimum perusahaanpasaryang ada masih
terbatas. mungkin hanya bisa memberikan "ruang hidup untuk satu
perusahaan saja. Dengan istilah lain, karena adanya economies of scole
yang besar, tetapi luas pasar yang terbatas, maka satu perusahaan
saja sudah mampu memenuhi permintaan pasar
Pemberian Hak Monopoli oleh
Pemerintah
Ada kalanya hak monopili diberikan oleh pemerintah. Contoh PELNI pada
jalur tertentu
223. Jika suatu perusahaanyang monopolistik menyamakan MR dengan MC-nya, maka
pada saat yang sama ia menentukan pula tingkat output dan tingkat harga pasar untuk
produknya. Keputusan ini dilukiskan dalam gambar di bawah ini.
Di situ perusahaantersebut menghasilkan output sebesar Q unit pada tingkat biaya C
biaya per unit dan ia menjual output-nya tersebut pada tingkat harga P. Laba, yaitu
sama dengan (P-C) kali Q, ditunjukkan oleh bidang PPCCdan itu
merupakan laba maksimum.
224. Jika MR > MC, berarti jika produksi ditambah, kenaikan
penerimaanyang diperoleh akan lebih besar dari kenaikan
biayanya.
Hal ini berarti bahwa seorang manajer dapat meningkatkan
laba perusahaan dengan meningkatkan produksi jika ingin
meningkatkan laba perusahaan, Kondisi laba maksimal yaitu
kondisi tingkat output optimal pada saat MC = MR
225. Secara matematis kondisi laba maksimal pada perusahaan monopoli dapat
ditunjukkan sebagai berikut :
Laba maksimal akan diperoleh jika turunan pertama darı fungsi laba
terhadap tingkat output sama dengan nol.
226. Gambar di atas menunjukkan bagaimana seorang monopolis dalam menentukan tingkat output optimal. Kurva MR
memotong kurva MC pada tingkat output Q, yang sekaligius menunjukkan tingkat output optimal.
Harga maksimal yang masih dapat diterima oleh konsumen untuk output Q adalah P. Jadi kombinasi harga dan
output yang memaksimalkan laba bagi monopoli adalah Q dan P.
Besar laba yang diperoleh monopoli ditunjukkan oleh daerah CPP’C’.
Laba itu diperoleh TR (OPC Q) dikurangi dengan TC (OCC"Q)
228. Seorang produsen monopoli adalah satu-satunya produsen dalam suatu pasar sehingga kurva
permintaan yang dihadapinya adalahjuga kurva permintaanpasar.
Kurva permintaan pasar biasanya menurun dari kiri atas ke kanan bawah, yang berarti
bahwa produsen tersebut bisa memengaruhi harga pasar dengan jalan menjual lebih
sedikit atau lebih banyak barang produksinya.
Perbedaan antara perusahaan dalam persainganmurni dan monopolis terlihat dalam
bidang penjualan. Penjual dalam persaingan murni dapat menjual semua yang ingin
dijualnya denganharga pasaryang ada karena harga sama denganbiaya marginalnya
229. 10.5.1 Hubungan P, TR, dan MR
Penentuanharga dan output dalam keadaanmonopoli murni pada dasarnya
sama dengan yang berlaku untuk perusahaan dalam persainganmurni bila
tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal dicapai pada
saat MR = MC
Perbedaan kurva permintaan monopolis dengan persaingan lain adalah
jika persaingan sempurna kecondongankurva permintaannya horizontal,
kurva permintaan persaingan monopolis kecondongannya bersifat elastis
yang cukup besar dengankemiringan yang landai
230. 10.5.1 Faktor Faktor yang Menimbulkan Adanya Pasar Monopoli
Perbedaan kurva permintaan monopolis dengan persaingan lain adalah
Sementara itu, kurva permintaanseorang monopolis berbentuk miring
dengankecondongan yang bersifat inelastis Bentuk kurva seperti ini
dikarenakan untuk menjual output yang lebih besar.
Sang Monopolis harus menurunkanharga ini.
Artinya, bahwa pada output tertentu monopolis akan mencapai penerimaan total
maksimum.
Penjualan yang lebih besar akan menyebabkan penerimaan total berkurang,
bukannya bertambah.
232. 10.5.2. Laba, Rugi, dan Impas bagi Monopolis
Ada atau tidak adanya laba tergantung pada hubunganantara kurva
permintaan yang dihadapi oleh sangMonopolis dan keadaan biayanya. Sang
monopolis mungkin menderita rugi dalam jangka pendek. Monopoli bisa
menderita kerugian disebabkan karena (1) biaya awal yarıg besar (set up
cost), dan (2) demand nya belum berkembang karena belum dikenal
Monopoli tidak berarti bahwa akan selalu mendapatkan laba ekonomi. Jika
monopoli dapat memperoleh laba ekonomi dan dapat mencegahperusahaan
lain masuk ke dalam industri, maka laba ekonomi yang diperoleh dapat
dipertahankan dalam jangka Panjang.
233. Monopolis yang Mendapatkan Keuntungan
Analisis perilaku perusahaan monopoli dalam mencapai posisi ekuilibrium, yaitu
posisi keuntunganmaksimum akan dicapai pada saat MR = MC.
Kurva D dan MR apabila digabungkan dengan kurva ongkos, maka dapat diperoleh
"ekuilibrium perusahaan"yang sekaligus sama dengan"equalpasar”.
234. Keuntungan maksimum yang merupakan tujuan pokok dari seorang produsen dapat dilihat
dari gambar di bawah ini :
Laba maksimal (P1KLP2) dicapai pada saat MC = MR.
Laba maksimal dicapai bila monopolis menjualproduksinya
dengantingkat harga sebesarOP1 denganjumlah barang
yang dijual sebanyakOQ.
Jika monopolis menjual denganjumlah lebih banyak atau
lebih sedikit laba yang diperolehnya tidak maksimal atau
belum maksimal. Hal ini dikarenakan produk yang dijual
tidak menuruti kaidah MR= MC.
235. Dalam Jangka pendek Monopolis Mengalami Impas
Sejalandengan penjelasangambar di samping, maka
besarnya harga TR = TC. Hal ini terjadi karena adanya
kenaikan ongkos rata-rata sehinggabesarnya AC jangka
pendeknaik menjadi sama denganharga (P)sehingga
TR = OP1KQ dan TC = OQKP1.
236. Monopolis yang Mendapatkan Kerugian
Sejalandengan penjelasangambar di samoping, maka
besarnya TC lebih besar daripada TR.
Hal ini terjadi apabila terjadi kenaikan ongkos rata-
rata yang terus menerus sehingga Ac jangka pendek
lebih besar daripada harga per unit (P)Dengan
demikian, dalam jangka pendek dapat menimbulkan
kerugian sebesar P1P2KI karena TR -OP1IQ dan TC =
OP2KQ
237. Beberapa cara usaha monopolis untuk mempertahankan agar dia tetap sebagai
monopolis yaitu:
Selalu mengontrol sumber-sumber bahan mentah yang dipakainya.
Selalu mengontrol sumber-sumberbahan mentah yang dipakainya.
Pasar sedemikian terbatasnya relatif dibandingdengan akala perusahaan optimum sehingga masuknya
perusahain lain akan menekan harga sedemikian rendahnya hinggamenghilangkan keuntungan yang ada
dan kedua-duanya akan menderita rugi.
239. 10.6.1 Kerugian Adanya Monopoli
Output yang Lebih Kecil
Jika suatu industri denganpersaingan murni dijadikan monopoli, maka
monopoli akan menaikkan harga dan memperkecil output dari
sebelumnya. Dalam menjelaskan hal ini, kita akan menganggap bahwa
biaya produksi rata-rata minimum sama saja.
Halangan bagi Perusahaan Lain
yang Hendak Masuk Pasar
Dalam industri monopoli, dihalanginya perusahaanbaru untuk masuk
memungkinkan diperolehnya laba jangka panjang. Bila terdapat laba,
konsumen membayar lebih mahal untuk produktersebut dari biaya
produksinya.
240. Efisiensi Ekonomi
Perusahaanmonopoli biasanya tidak menggunakansumber-sumber pada
tingkat efisiensi puncaknya Monopoli mempergunakan sumber-sumber
tetap yang tidak digunakan denganefisiensi sebaik baiknya.
Promosi Penjualan
Kegiatan promosi penjualan mungkin akan menguntungkan Sang
Monopolis Dalam pasar dengan persaingan murni tak ada gunanya
melakukan kegiatan seperti itu.
241. Tindakan-tindakan yang bisa dilakukan pemerintah yang bisa mengurangi dampak negatif
dari monopoli terhadap masyarakat adalah :
1 Menetapkan Undang Undang antimonopoly
2. Pemerintah bisa mendirikan perusahaantandingan
3. Pemerintahbisa mendirikan perusahaan tandingandi dalam pasar dengan tujuan
membatasi kekuasaanmonopoli Dengan adanya perusahaan tandinganharga dan output
dapat dikendalikan
242. 10.6.2. Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
Pengaturan Harga
Penentuanharga maksimumini menguntungkan konsumendengan harga
per unit yang lebih murah dan jumlah barangyang lebih banyak. Hal ini
dapat menghalangi Sang Monopolis mengambil semua keuntungandari
kedudukanmonopoli dan juga memaksa SangMonopolis untuk
memperluas output sampai titik di mana biaya marginalnya sama dengan
harga produknya.
243. Sekarangkita perhatikan Gambar 10.6 yang menunjukkan seorang
produsen monopolis sedang mendapatkan laba dengan memproduksi
barang X sebanyak OQ dengan tingkat harga setinggi OP1 Laba
maksimum yang dicapai monopolis tidak perlu bekerja dengan AC yang
terendah (tidak efisien).
Keadaan ini berbeda bila dibandingkandengan keadaan seorang
pesaing sempurna yang bekerja untuk memaksimumkan laba
245. Pengantar Ekonomi Mikro
Bab XI “ Menentukan Harga
Pada Pasar Oligopoli “
Kelompok 5 :
Agustin Cintya Masita / 1222300033
Gita Lidyawati Safitri / 1222300048
Miqdammuntaqo Ferdiansa / 1222300047
247. Ciri Ciri Oligopoli Yang Dikemukakan Oleh
Douglas
Jumlah Penjual Lebih dari satu bisa, 2, 4, atau lebih.
Kondisi Biaya Dalam jangka pendek MC bisa mengalami
penurunan, konstan meningkat.
Jumlah Pembeli Dihadapkan dengan jumlah pembeli yang
sangat banyak.
Kondisi Demand Close substitute tetapi bisa homogen atau
terdiferensiasi.
Fungsi Tujuannya Jangka pendek menginginkan laba
maksimal, jangka panjang menginginkan
menguasai pasar.
Strategi Penjualan Dilakukan dengan mendorong promosi,
desain produk, distribusi channel.
Reaksi Rival Tindakan berkaitan dengan harga, servis,
kuantitas
248. ● Perusahaan saling
bersepakat untuk
melakukan
penentuan harga dan
jumlah produksi.
● Perusahaan tidak
saling melakukan
kesepakatan.
01 02
Karakter Pasar Oligopoli
249. Struktur pasar oligopoli terjadi dalam
industri dimana wilayah pasar suatu
perusahaan sangat kecil. Anggap pula
bahwa kedua perusahaan menetapkan
harga yang sama dan masing masing
mempunyai pangsa pasar yang sama.
11.2 Demand Oligopoli
250. Misalnya : Perusahaan A berusaha meningkatkan
penjualannya dengan menurunkan harganya, maka semua
pembeli akan membeli produk perusahaan A dan
perusahaan B aka kehilangan pangsa pasar yang sangat
besar, untuk mempertahankan pembelinya maka
perusahaan B akan bereaksi dengan cara menurunkan
harganya pula.
251. Model Stackelberg
Model Kurva Permintaan
Patah
12.2.1 Model Oligopoli
Model Cournot Model Bertrand
01 02
04 05
Model Chamberlin
03
252. 1. Model Cournot
Adalah model pasar duopoli (dua penjual). Anggap
bahwa perusahaan pertama memproduksi A dengan
harga PA agar keuntungan yang diperoleh maksimum.
Perusahaan kedua kemudian masuk ke pasar dan
menganggap bahwa tingkat output yang dihasilkan
perusahaan pertama tidak berubah.
253. Bahwa perusahaan kedua hanya menghasilkan
setengah dari output yang diminta pasar. Output
yang dihasilkan adalah 0,25 (0,5 x 0,5) dari
permintaan yang ada di pasar.
254. Jadi perusahaan pertama memproduksi ½ - 1/8 – 1/32 –
1/128 = 1/3
Perusahaan kedua memproduksi ¼ + 1/16 + 1/64 + 1/256 =
1/3
Mereka bersama sama memproduksi dua pertiga
dari output yang dipersaingkan. Jika terdapat tiga
perusahaan maka mereka akan memproduksi ¾
panjng dengan mengikuti asumsi cournot.
255. Model Cournot ditinjau dari kurva reaksi seperti pada gambar
ini :
Jika salah satu
perusahaan pasif dan
yang lainnya bereaksi
maka kurva reaksi dapat
digambar dengan
mudah.
256. Misal kurva
permintaan :
Q = a + bX, dan b > 0,
serta Q = Q1 + Q2
Q = jumlah output total
Q1 = jumlah output yang dihasilkan
perusahaan pertama
Q2 = jumlah output yang dihasilkan
perusahaan kedua
a = konstanta
b = slope /kemiringan garis permintaan
Penurunan Kurva Reaksi secara Matematis
258. Kelemahan Model Cournot
A B C
D
Bahwa masing masing
produsen tidak
memanfaatkan
pengalaman dalam
mengantipisapi tindakan
pesaing.
Meskipun jumlah output
yang dihasilkan
produsen pesaing
masing masing dianggap
konstan.
Ongkos produksi besarnya nol
tidak realistis.
Tidak dijelaskan sampai
berapa lama proses
penyesuaian untuk
menuju ke posisi
keseimbangan.
259. 2. Model Bertrand
Bertrand yang menyatakan bahwa masing masing perusahaan
dalam pasar duopoli memperkirakan perusahaan pesaingnyauntuk
tetap mempertahankan tingkat harga jualnya apapun yang
ditentukan oleh perusahaan. Masing masing perusahaan
dihadapkan pada kurva permintaan pasar yang sama dan
berusaha memaksimumkan keuntungannya.
260. 3. Model Chamberlin (Model untuk Pasar
Kelompok Kecil)
Tingkat harga ini merupakan kesepakatan bersama dari beberapa
perusahaan yang ada di pasar untuk memaksimumkan
keuntungan.
Model Chamberlin beranggapan bahwa masing masing
perusahaan tidak bebas terhadap pesaingnya yang ada di pasar.
Kelemahan dari model ini adalah apabila ada perusahaan baru
yang masuk maka keseimbangan tidak stabil .
261. 4. Model Kurva Permintaan Patah
3 Asumsi dasar penelaahan kurva permintaan
yang patah :
* Industri yang dewasa dan berpengalaman
* Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka
perusahaan lainnya akan mengikuti penurunan harga
tersebut
* Apabila perusahaan menaikkan harga, maka
perusahaan lainnya tidak akan mengikutinya
262. urva permintaan diatas adalah kurva patah
da tingkat harga Pe, yang merupakan harga
ekuilibrium.
263. Titik keseimbangan perusahaan ditentukan oleh titik
pada waktu garis permintaan tersebut patah,
meskipun demikian, perlu diungkapkan bahwa
posisi titik keseimbangan tersebut tidak semata
mata didefinisikan oleh titik potong antara MC dan
MR.
Apabila kurva MC memotong kurva MR yang patah,
membawa implikasi bahwa adanya perubahan
struktur ongkos produksi tidak akan memengaruhi
tingkat output dan harga keseimbangan bagi
perusahaan.
264. Ask homework to:
Dalam model ini dianggap bahwa salah satu
perusahaan dalam pasar oligopoli cukup kuat
menjadi leader sehingga perusahaan pesaing
mengakuinya.
Adanya pengakuan ini berarti bahwa perusahaan
duopolis yang kuat dapt menentukan kurva
reaksi dari perusahaan tersebut.
5. Model Stackelberg
265. Bentuk kurva isoprofit dan kurva reaksi
yang dimiliki oleh duopolis.
Maka perusahaan yang sama kuat dan
keduanya berharap menajdi pemimpin
pasar, maka dalam keadaan ini
keseimbangan pasar yang bersifat
stabil tidak akann tercapai.
266. Oleh karena itu, jika suatu
perusahaan menurunkan
harganya dan memperoleh
kenaikan volume penjualan yang
cukup tinggi, maka perusahaan
lainnya akan kehilangan sebagian
volume usaha mereka.
Penentuan Harga dan
Output Dalam
269. Ciri Ciri Pasar Oligopoli
• Menghasilkan atau
menjual barang standar
atau barng berbeda.
• Kekuatan menentukan
harga kadang kadang
lemah/kuat.
• Promosi masih diperlukan.
270. * Pasar kartel
* Pasar dengan
kepempimpinan
harga (price
leadership)
11.3 Model Penentapan Harga Pasar
Oligopoli
271. Ask homework to:
11.3.1 Pasar dengan Ketegaran
Harga
Seorang penjual dapat menaikkan jumlah
penjualannya dengan jalan menurunkan
harganya.Sebab pokok dari terjadinya perang harga
adalah karena adanya saling ketergantungan antara
penjual dan satu yang lainnya. Ketegaran harga
dapat dilihat bagaimana seorang produsen
menyesuaikan diri terhadap harga barang yang
ditentukan.
272. Hanya ada dua penjual. Keua penjual
tersebut mempunyai kurva demand D1
untuk penjual satu dan D2 untuk penjual
lainnya. Pada harga sebesar OP2 jumlah
yang diminta pada penjual satu (D1) dan
penjual dua (D2) adalah sama.
273. Jika biaya per unit turun, MC
bergeser menjadi MC1, MC tidak
mengubah harga yang menjamin
labanya maksimal tetap sebesar
OP1. Demikian juga jika biaya per
unit naik, harga yang menjamin
laba maksimum adalah sebesar
OP2.
274. Harga bisa berubah naik atau
turun jika MC, memotong MR
buka pada bagian yang patah
(tegak lurus LN). Kurva
permintaan juga mencerminkan
adanya ketegaran harga pada
situasi perubahan biaya dan juga
merupakan manifestasi dan
ketidaktentuan di pasar oligopoli.
275. 11.4 Pengaruh Oligopoli Terhadap
Kesejahteraan
Efek negatif di satu pihak
oligopoli :
1. Adanya keuntungan terlalu besar yang
dinikmati dalam jangka panjang.
2. Adanya ketidakefisienan produksi.
3. Adanya eksploitasi terhadap konsumen.
4. Ketegaran harga yang sering dikatakan
menunjang adanya inflasi dapat
merugikan masyarakat makro.