SlideShare a Scribd company logo
1 of 287
Download to read offline
Disusun Oleh Kelompok 5
1. Agustin Cintya Masita (1222300033)
2. Miqdamuntaqo Ferdiansa (1222300037)
3. Gita Lidyawati Safitri (1222300048)
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2023
Kelas U
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang senantiasa melimpahkan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Akhir Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro dengan dosen
pengampu Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Laporan Akhir Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro
ini adalah untuk menyelesaikan tugas Mata Kuliah Wajib Pada Kurikulum Pendidikan Tinggi (MKWK) yaitu
rangkuman materi semester 1 yang terdiri dari 11 bab, membangun kerja sama kelompok, memahami dan
menguasai materi yang telah diberikan oleh dosen. PPT ini disusun berdasarkan Buku Ekonomi Mikro yang
ditulis oleh Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam membuat Laporan Akhir Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro. Satu
harapan yang kami inginkan semoga PPT ini dapat berguna bagi pembaca dan kami juga berharap kritik dan
saran dari pembaca atas segala kekurangan dalam PPT ini. Semoga bermanfaat.
Terimakasih.
Surabaya, 22 Desember 2023
Penyusun
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 3
Daftar Isi 4
Bab I Pendahuluan 5
Bab II Teori Permintaan, Penawaran dan Harga Pasar 24
Bab III Teori Elastisitas 47
Bab IV Perilaku Konsumen 80
Bab V Perilaku Produsen 123
Bab VIII Penentuan Harga Dalam Pasar Persaingan Sempurna 168
Bab IX Penentuan Harga pada Pasar Persaingan Monopolistik 197
Bab X Penentuan Harga pada Pasar Monopoli 214
Bab XI Menentukan Harga pada Pasar Oligopoli 255
4
PRODI : AKUNTANSI/KELAS-U
Agustin Cintya Masita /1222300033
Miqdamuntaqo Ferdiansa /1222300037
Gita Lidyawati Safitri /1222300048
TUGAS PTE MIKRO
BAB I
“PENDAHULUAN”
5
Problem Ilmu Ekonomi dan Cara
Pemecahannya
A. Pengangguran
Terjadi karena adanya kesenjangan antara penyedia lapangan
kerja dengan jumlah tenaga kerja dan keminiman informasi
serta keahlian yang dimiliki.
Cara mengatasi :
• Melatih skill yang dimiliki
• Mengadakan pelatihan kerja
• Menambah lapangan pekerjaan
01
6
B. Inflasi
Naiknya harga komoditas yang disebabkan tidak seimbangnya
pengadaan dengan tingkat pendapatan masyarakat.
Cara mengatasi :
• Kebijakan moneter
• Kebijakan fiskal
C. Kinerja Pajak yang Rendah
Pembayaran pajak semakin menurun tetapi pembayaran bunga
hutang pada PDB terus mengalami peningkatan.
Cara mengatasi :
• Memberikan kemudahan administrasi pajak
7
Istilah “Ceteris Paribus”
Berasal dari bahasa latin yang berarti “semua hal lain
tetap sama” dengan kata lain asumsi dasar yang
dianggap tetap. Pada ilmu ekonomi memiliki arti
permintaan yang menyebabkan harga turun.
02
8
Mengapa Teori Ekonomi Diperlukan
Suatu Asumsi?
03
Asumsi dalam teori ekonomi diperlukan agar
seseorang bisa lebih mudah dalam
menyimpulkan hasil analisis dari permasalahan
yang sedang dikaji.
9
Apa Itu Ilmu Ekonomi?
04
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari
bagaimana cara manusia memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya mulai dari pengelolaan sumber daya
secara secara perorangan, masyarakat, kelompok,
hingga negara.
10
Apa Itu Barang Normal, Inferior,
dan Superior?
05
A. Barang Normal
Jumlah permintaannya akan ikut meningkat dengan
peningkatan kondisi financial konsumen.|
11
B. Barang Superior
Barang yang jumlah permintaannya naik hanya apabila
pendapatan masyarakat meningkat.
12
B. Inferior
Yaitu barang yang jumlah permintaannya akan turun
dengan peningkatan pendapatan masyarakat.
13
Perbedaan Barang Ekonomi dan
Barang Bebas
06
A. Barang Ekonomi
Barang yang memiliki nilai guna dan bersifat langka
karena jumlah ketersediaanya terbatas.
14
B. Barang Bebas
Barang yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia yang
memiliki jumlah tidak terbatas, tidak memiliki biaya serta
tidak memerlukan usaha lebih besar untuk mendapatkannya.
15
Perbedaan Barang Privat dan
Barang Publik
07
A. Barang Privat
Barang yang hanya dapat digunakan oleh satu konsumen
pada satu waktu
16
B. Barang Publik
Barang yang dimanfaatkan oleh masyarakat dan mengandung
dua sifat pokok, yaitu
* Non-rival, penggunaan satu konsumen terhadap satu barang.
17
* Non-excludable, yang mampu mengecualikan
pihak lain untuk menikmati barang tersebut kecuali
bagi mereka yang membayarnya.
18
Perbedaan Ekonomi Positif dan
Normatif
08
A. Ekonomi Positif
Bersifat obyektif, karena berfokus pada pernyataan
yang relevan dengan didukung data aktual. Sedangkan,
B. Ekonomi Normatif
Bersifat Subyektif, karena berfokus pada pernyataan
soal mungkin atau tidaknya suatu hal dimasa depan.
19
Mengapa Teori Ekonomi Mikro Juga
Disebut Dengan Teori Harga?
09
Alasannya karena, setiap barang ekonomi baik input maupun
ouput pasti akan memiliki harga. Bila barang atau jasa
tersebut tidak memiliki harga (price) maka teori ekonomi
pun pasti tidak ada.
20
Perbedaan Kekeliruan Post Hoc
dengan Kekeliruan Komposisi?
10
Perbedaannya adalah kekeliruan post hoc memiliki kesimpulan
kausalitas yang keliru khususnya bahwa apapun yang
terjadi setelahnya disebabkan oleh hal tersebut
Sedangkan,
Kekeliruan komposisi adalah asumsi yang tidak beralasan
bahwa apapun yang benar untuk satu elemen dalam suatu
kelompok juga berlaku untuk semua elemen dalam
kelompok tersebut.
21
TERIMAKASIH 
22
PERTANYAAN DISKUSI BAB I
1. Bagaimana langkah-langkah pemerintah jika semakin
banyak pengangguran di Indonesia ?
2. Bagaimana pengaruh inflasi terhadap perekonomian ?
3. Bagaimana Teori Cateris Paribus dapat digunakan dalam
analisis ekonomi ?
4. Jelaskan pengaruh inflasi terhadap kesenjangan ekonomi
masyarakat indonesia?
5. Mengapa kebijakan moneter diperlukan untuk mengatasi
inflasi pemerintahan?
23
TUGAS PTE MIKRO
BAB II
“TEORI PERMINTAAN PENAWARAN
DAN HARGA PASAR”
PRODI : AKUNTANSI /KELAS-U
GITA LIDYAWATI SAFITRI /1222300048
AGUSTIN CINTYA MASITA /1222300033
MIQDAMUNTAQO FERDIANSA /1222300037
24
Harga Suatu Barang dan Jasa
Barang dan jasa mempunyai harga apabila ada nilai guna
tertentu.
Terbentuknya harga dikarenakan ada dua pihak, yaitu :
* Pihak yang memiliki dan bersedia untuk menawarkannya
* Pihak yang memerlukan dan bersedia untuk memintanya
01
25
Teori Permintaan
Permintaan barang dan jasa timbul dari kebutuhan
konsumen untuk menguasai barang dan jasa tersebut.
Barang dan jasa dapat didefinisikan sebagai berikut :
“berbagai jumlah barang dan jasa oleh konsumen pada
berbagai tingkat harga dan periode tertentu”
02
26
Hukum Permintaan :
“jika harga turun maka permintaan barang tersebut
akan bertambah, sebaliknya jika harga naik maka
jumkah barang yang diminta akan berkurang”
Kurva Demand
Kurva permintaan memperlihatkan harga maksimal
yang ajan dibayar bagi bermacam-macam kuantitas per
unit waktu.
27
Menggambarkan
hukum permintaan,
semakin murah harga
suatu barang maka jumlah
yang dibeli semakin besar
Sebaliknya, jika harga
barang meningkat maka
jumlah barang yang
diminta akan semakin
sedikit.
Tabel permintaan
28
Jumlah barang yang
biasanta diberikan notasi Q
atau X digambarkan pada
sumbu horizontal atau absis.
Sedangkan harga
biasanya diberikan notasi P
digambarkan pada sumbu
vertikal atau ordinat.
Kurva permintaan
29
Pengecualian Kurva Demand
Jika harga barang turun, maka
jumkah permintaan akan turun. Jadi
kurva permintaan akan miring positif,
namun dugaan ini pun tidak benar.
Sebab harga sekarang tetap naik
dibanding dengan harga yang
diharapkan. Jadi seharusnya jumlah
permintaan ini akan turun.
30
Menggambar kurva demand dengan matematis
Fungsi hubungan antara harga dengan jumlah yang diminta
yaitu :
Q = F(P)
Fungsi persamaan permintaan digambarkan sebagai berikut :
Q = a - bP Dimana :
Q = jumlah barang yang diminta
P = harga
A = konstanta, jika harga barang sama
dengan nol, maka jumlah yang dimijnta
tertentu
31
Slope negatif menggambarkan
bahwa hubungan antara Q dan P
selalu berbanding terbalik.
Slope yang negatif
menggambarkan bentuk kurva
permintaan miring dari kiri atas
kanan bawah.
32
Pergeseran Kurva Demand
a. Perubahan Harga Barang Sendiri Mengakibatkan Pergeseran di
Sepanjang Kurva Permintaan itu sendiri
Jika harga barang berubah turun, maka
jumlah yang diminta berubah menjadi
lebih banyak. Perubahan barang sendiri
tidak mengubah/menggeser kurva
demand. Perubahan hanya bisa terjadi di
sepanjang kurva itu sendiri jika barang itu
berubah.
33
b. Perubahan Faktor-Faktor Lain Selain Berubahnya Harga Barang itu
Sendiri Mengakibatkan Pergeseran Kurva Permintaan
Titik keseimbangan harga dan
jumlah yang diminta daei A ke B
menunjukkan adanya penambahan
jumlah yang diminta. Jika dari A ke
C menunjukkan adanya penurunan
jumkah yang diminta.
34
Permintaan Individu dan Permintaan Pasar
Permintaan pasar merupakan
penjumlahan horizontal setiap
permintaan pada setiap
tingkat harga. Kurva
permintaan pasar adalah
penjumlaham horizontal dari
permintaan individu
35
Teori Penawaran
Penawaran adalah hubungan antara harga dengan
kuantitas untuk setiap unit waktu yang akan dijual oleh
penjual.
Hukum Penawaran
“ada hubungan (positif) langsung antara jumlah barang
yang ditawarkan dengan harganya”
03
36
Bentuk Kurva Penawaran
a. Bentuk Kurva Penawaran yang Tunduk dengan Hukum Penawaran
Kurva penawaran
memperlihatkan kuantitas
maksimal dalam satu unit
waktu yang akan dijual oleh
penjual dengan berbagai
pilihan harga di pasar,
37
b. Bentuk Kurva Penawaran yang Tidak Tunduk dengan Hukum
Penawaran
Kurva S1 merupakan kurva
penawaran jangka panjang
dengan biaya konstan,
Sedangkan Kurva S2 disebut
sebagai kurva penawaran jangka
panjang dnegan biaya menurun
atau decreasing cost long-run
supply curve
38
Perubahan Penawaran
Perubahan harga barang yang ditawarkan
menyebabkan perubahan di sepanjang kurva
itu sendiri. Jika yang berubah selain barang itu
sendiri kurva suplai bergeser ke kiri (jika
berkurang) dan ke kanan (jika bertambah
Faktor terjadinya perubahan penawaran yaitu:
1. Berubahnya harga input variabel
2. Perubahan teknologi
3. Perubahan iklim
4. Harga komoditas lain
5. Biaya untuk memperoleh faktor produksi
6. Pajak dan subsidi
7. Harapan harga
8. Tujuan perusahaan
39
Penentuan Harga Pasar
a. Secara Grafik
04
Harga menjadi sebesar P pada
waktu harga sebesar P, maka
jumlah yang ditawarkan akan
sama dengan jumkah yang
diminta oleh konsumen sebesar
0Q. Harga P ini disebut harga
pasar atau atau hara equilibrium.
40
a. Secara Sistematis
persamaan fungsi demand = Qd = 400 – 0.5 P sedang fungsi
penawaran Qs = 100 + P
Keseimbangan terjadi pada saat Qd = Qs
400 – 0.5 P = 100 + P
1.5 P = 300
P = 200
Q = 300
41
Aplikasi Praktis Keseimbangan Pasar
a. Kebijakan Celling Price
05
Kebijakan yang ditetapkan
pemerintah dengan tujuan
melindungi konsumen agar
mendapat harga yang wajar.
42
b. Kebijakan Floor Price
Kebijakan yang ditetapkan
pemerintah diatas harga pasar
untuk melindungi produsen agar
mendapat harga yang wajar
43
c. Teori Penyesuaian Harga
Harga dan kuantitas untuk
berbagai barang berubah secara
siklis dalam jangka panjang,
misal harga meningkat atau
menurun.
44
TERIMAKASI DAN SAMPAI
JUMPA DITUGAS
SELANJUTNYA 
45
PERTANYAAN DISKUSI BAB II
1. Jelaskan teori permintaan menurut hukum permintaan ?
2. Faktor apa saja yang dapat menggeser kurva permintaan ?
3. Jelaskan hukum penawaran dan mengapa kurva penawaran
grafiknya naik dari kiri bawah ke kanan atas ?
4. Bagaimana cara mendapatkan harga pasar yang memenuhi
syarat permintaan? Jelaskan dengan grafik!
5. Apa yang terjadi jika harga suatu produk lebih tinggi dari
keseimbangan pasar ?
6. Mengapa pemerintah menerapkan kebijakan celling price?
46
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Prodi Akuntansi
Kelas-U
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
BAB III “TEORI ELASTISITAS”
KELOMPOK 5 :
• GITA LIDYAWATI SAFITRI / 1222300048
• MIQDAMUNTAQO FERDIANSA / 1222300037
• AGUSTIN CINTYA MASITA / 1222300033
47
01 PENGERTIAN ELASTISITAS
Elastisitas harga permintaan adalah kepekaan jumlah suatu produk
yang akan dibeli oleh konsumen terhadap perubahan harga dengan
kurva permintaan tertentu.
Semakin elastis sifat permintaannya semakin besar, sebaliknya
semakin tidak elastis sifat permintaannya semakin kecil responnya.
Elastisitas permintaan sering diartikan sebagai besar kecilnya
persentase perubahan pada jumlah yang diminta disebabkan oleh
persentase tertentu dari perubahan harga.
48
02 ELASTISITAS PERMINTAAN (Ed ; Ep ; Ɛ)
Konsep Sifat Elastisitas Permintaan
Sifat elastisitas dari suatu barang ada 5 macam, yaitu (1) perfect elastic, (2)
elastis, (3) unitary elastic, (4) inelastic, (5) perfect inelastic
Besar Koefisien Elastisitasnya Apabila :
I. Jika koefisien elastisitas tak terhingga maka elastisnya disebut perfect elastis
(sangat elastis)
II. Jika koefisien elastisitas > 1 maka elastisitasnya disebut elastis
III. Jika koefisien elastisitas < 1 maka elastisitasnya disebut inelastic
IV. Jika koefisien elastisitas = 1 maka elastisitasnya disebut unitary elastic
V. Jika koefisien elastisitas = 0 maka elastisitasnya disebut perfect inelastic
(inelastic sempurna)
49
A Arc Elasticity (Elastisitas Busur)
B Point Elasticity
C elastis Sempurna
CARA MENGUKUR TINGKAT ELASTISITAS
Mengukur elastisitas permintaan maupun penawaran diukur
dengan cara yang sama. Beberapa cara untuk mengukur tingkat
elastisitas tersebut, yaitu :
D Inelastis Sempurna
50
A Arc Elasticity (Elastisitas Busur)
Mengukur respons (kepekaan) perubahan
jumlah barang yang diminta karena adanya
perubahan harga.
Perubahan harga dan dan perubahan
jumlah yang diminta mempunyai rentang
jarak, seperti terliha pada gambar kurva
demand jarak A dan B.
51
Cara ini menghasilkan
perhitungan yang berbeda jika
informasi data sama tetapi
dibalik
Rumus diatas akan menghasilkan data
dan angka yang sama. Besarnya OP dan
OX untuk kondisi diatasa seharus sama
tetapi berbeda. Oleh karena itu,
perhitungan untuk nila OP dan OX
digunakan nilai tengah
52
Jika OP dan OX digunakan nilai tengah
kedua data yang sebenarnya identik itu akan
menghasilkan perhitungan yang sama yaitu,
sebesar -1.8 dengan rumus seperti gambar
samping.
Cara ini menghasilkan
perhitungan berbeda jika
informasi data sama tetapi
dibalik seperti data di samping
53
B Point Elasticity
Konsep elastisitas menggambarkan kecilnya perubahan harga
sehingga seakan-akan tidak terjadi perubahan. Misalnya penurunan
harga pada harga mobil.
Pendekatan ini menghitung tingkat elastisitas dengan waktu titik
yang terdapat pada kurva permintaan atau penawaran.
54
Disimpulkan bahwa semakin tinggi
keberadaan titik dikurva permintaan maka
semakin besar koefisien elastisitasnya.
Semakain rendah keberadaan titik tersebut
di kurva permintaan semakin rendah koefisien
elastisitasnya. Jika berada tepat ditengah
membagi garis horizontal dan vertikal maka
koefisien elastisitasnya sama dengan 1.
Contohnya di bawah ini :
55
Menghitung tingkat elastisitas dengan mempergunakan pendekatan
persamaan fungsi
56
Mengamati hubungan elastisitas dengan total revenue (Total Penerimaan)
Jika harga dinaikkan berakibat
TR-nya turun maka sifat elasitasn
permintaan adalah Elastis, karena
akan menghasilkan nilai koefisien
elastisitas = 1
57
Mengamati arah perubahan harga dan Total revenue
58
Dengan melihat kurva permintaan (AR) denhan (MR)
 Jika nilai Mr = 0, koefisien elastisitas = 1
dan permintaannya unitary elastis
• Jika nilai MR = positif, koefisien
elastisitas = 1 dan permintaannya elastis
• Jika nilai MR = negatif, koefisien
elastisitas = 1 dan permintaannya
inelastis
CATATAN :
Kurva MR memotong sumbu horizontal, MR = 0
Kurva MR doatas horizontal, MR = positif
Kurva MR dibawah horizontal, MR = negatif
59
Melihat kecondongan kurva permintaan
D1 sifat permintaannya disebut
perfect inelastis
D2 sifat permintaannya disebut
perfect elastis
D3 sifat permintannya disebut
elastis
D4 sifat permintaannya disebut
unitary elastis
D5 sifat permintaannya disebut
inelastis
60
Bentuk elastis ekstrim ada dua, yaitu :
C Elastis Sempurna
Bila kurva permintaan sejajar sumbu x
maka besarnya tingkat elastisitas = ꞷ
Keadaan ini disebut elastisitas
sempurna yang bearti berapapun jumlah
barang yang diminta harga akan tetap.
61
D Inelastis Sempurna
• Ada atau tidaknya barang subsitusi
yang kualitas relatif sama dan
harganya lebih rendah. Jika ada
maka permintaan barang tersebut
elastis.
62
• Semakin bervariatif penggunaan barang tersebur,
maka permintaan barang itu akan elastis.
• Sebaliknya jika barang tersebut alternatif
penggunaannya sangat terbatas maka permintaan
barang bersifat inelastis.
• Bila harga yang diminta mengambil sebagian besar
pendapatan konsumen, permintaan akan elastis.
• Bila permintaan tersebut relatif mengambil sebagian
kecil pendapatan konsumen, permintaan akan inelastis
63
03 ELASTISITAS SILANG (Cross Elasticity; ᵑ)
Mengukur berapa jauh barang yang berhubungan satu sama lain. Jika dilihat
dari barang X daelastisitas silang barang X terhadap barang Y sama dengan
persentasi perubahan barang X yang dibeli dibagi dengan persentasi p dan harga
barang X.
Untuk menghitung tingkat cross elastisity yaitu dengan membandingkan
prosentase perubahan jumlah barang X yang dibeli dengan prosentase perubahan
harga Y.
Formulasinya dapat dilihat di slide selanjutnya.
64
Jika hasilnya positif maka barang itu
merupakan barang subsitusi satu sama lain.
Jika hasilnya positif maka barang tersebut
merupakan barang komplementer.
65
Jika diperhatikan dari data diatas yang berubah harga X sdan harga Y
tidak berubah, meski tidak berubah jumlah permintaan terhadap barang Y
meningkat.
Bertambahnya permintaan terhadap barang Y disebabkan adanya
barang X dan Y mempunyai hubungan yang bersifat komplementer.
Sedangkan hubungan barang X dengan barang Z adalah subsitusi.
66
Dari kurva diatas, dilihat bahwa saat harga teh turun
berakibat naiknya jumlah kopi yang diminta berkurang dengan
harga kopi yang tidak berubah. Kejadian ini diakibtkan karena
teh dan kopi barang subsitusi.
Elastisitas silang barang subsitusi
67
Kurva diatas menunjukkan kopi dan gula barang
komplementer, karena harga gula turun. Selain itu berakibat
naiknya jumlah yang diminta juga mengakibatkan jumlah
permintaan kopi bertambah walaupun harganya tidak berubah.
Elastisitas silang barang komplementer
68
Hubungan barang subsitusi, komplemen, elastisitas silang
Jika harga barang Y naik mengakibatkan naiknya
jumlah barang X yang diminta. Barang X dan Y adalah
subsitusi. Tetapi jika harga barang Y naik maka
jumlah yang diminta barang X turun, barang X dan Y
termasuk barang komplementer.
69
04 ELASTISITAS PENAWARAN
Rumus pengukuruan koefisien yaitu :
Es = %∆Qs
%∆Px
Suatu perubahan harga akan mengakibatkan perubahan jumlah
dalam arah yang sama bila kurva penawaran miring kearah kanan
atas; jadi X dan P adalah positif keduanya atau negatif keduanya.
Oleh sebab itu koefisien elastisitas selalu positif
70
Dari rumus di atas dapat diurai sebagai berikut :
71
Menentukan sifat penawaran hampir sama dengan permintaan, yaitu :
Melihat besarnya koefisien elastisitasnya
Jika nilai Es tak terhingga (ꞷ) disebut perfect elastis
Jika nilai Es > 1 disebut elastis
Jika nilai Es < 1 disebut inelastis
Jika nilai Es = 1 disebut unitary elastis
Jika nilai Es = 0 disebut perfect inelastis
72
Melihat kecondongan kurva permintaan
Jika kecondongan permintaannya seperti :
 S1 sifat penawarannya disebut perfect inelastis
 S2 sifat penawarannya disebut inelastis
 S3 sifat penawarannya disbeut unitary elastis
 S4 sifat penawarannya disebut elastis
 S5 sifat penawarannya disebut perfect elastis
73
05 ELASTISITAS PENDAPATAN; Ei ;ᴓ
Elastisitas pendapatan adalah elastisitas yang menunjukkan tingkat
kepekaan dari perubahan jumlah barang yang diminta dengan perubahan
pendapatan
Hal ini dapat dinyatakan sebagai berikut : Jika berupa fungsi, rumusnya yaitu :
74
Perubahan permintaan barang lux karena adanya kenaikan income
Barang luxury adalah barang yang
dibeli dalam jumlah lebih banyak jika
pendapatan konsumen bertambah
75
Perubahan permintaan barang inferior karena adanya kenaikan income
Barang inferior adalah barang yang
dibeli dalam jumlah lebih sedikit atau
dikurangi jika permintaan konsumen
bertsmbah
76
Hubungan elastisitas income dan jenis produk
Jika koefisien elastisitas income lebih besar dari satu maka jenis
produk itu adalah barang lux. Jika income konsumen meningkat
20% jumlah yang dibeli produk X bertambah besar dari 20% maka
produk X tersebut adalah produk luxury
77
TERIMAKASIH DAN SAMPAI
JUMPA DITUGAS BERIKUTNYA 
78
PERTANYAAN DISKUSI BAB III
1. Jelaskan konsep dasar mengukur tingkat elastisitas secara
point elasticity?
2. Mengapa elastisitas permintaan dan penawaran dapat
menjadi faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional ?
3. Bagaimana hubungan barang subsitusi dan komplemen
terhadap elastisitas silang?
4. Jelaskan hubungan barang komplementer dengan subsitusi
terhadap besarnya koefisien elastisitas silangnya?
5. Mengapa kopi dan gula disebut barang komplementer?
79
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
BAB IV “PERILAKU KONSUMEN”
KELOMPOK 5 :
• GITA LIDYAWATI SAFITRI / 1222300048
• MIQDAMMUNTAQO FERDIANSA / 1222300037
• AGUSTIN CINTYA MASITA / 1222300033
80
4.1
BEBERAPA KONSEP
BERKAITAN DENGAN
PERILAKU KONSUMEN
81
Permintaan timbul karena konsumen memerlukan manfaat dan barang yang
diminta. Manfaat inilah yang dikenal dengan istilah utilitas (utility).
Permintaan suatu barang menggambarkan permintaan
akan manfaat dan barang tersebut atau dengan kata lain
merupakan derifikasi (penurunan) dan manfaat yang
diberikan oleh barang tersebut.
Bagaimana
mengukur nilai
manfaat ?
Secara kardinal (dengan menggunakan
pendekatan nikai absolut) dan
Secara ordinal (dengan menggunakan
pendekatan nilai relatif, order, dan rangking)
82
NILAI BARANG
Kebutuhan manusia dibagi menjadi 2, yaitu
• Kebutuhan sekunder (kebutuhan pokok)
• Kebutuhan pokok
Nilai barang dapat dibedakan menjadi :
• Nilai penggunaan objektif atau nilai guna yaitu kesanggupan suatu
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Contohnya beras
(nasi)
• Nilai penggunaan subjektif yaitu arti yang diberikan seseorang kepada
suatu barang yang tertentu untuk memuaskan kebutuhannya
83
Nilai pertukaran dibagi menjadi :
• Nilai pertukaran objektif yaitu kemampuan barang dan jasa itu sendiri
untuk ditukarkan dengan barang dan jasa lain.
• Nilai Pertukaran Subjektif yaitu arti yang diberikan seseorang kepada
suatu barang dan jasa, berkaitan dengan kegunaan barang tersebut
terhadap dirinya.
Barang dan jasa mempunyai nilai kegunaan untuk pemenuhan
kebutuhan, juga memiliki nilai pertukaran yaitu kemampuan barang
dan jasa tersebut untuk ditukarkan dengan barang ataupun jasa
84
PEMENUHAN KEPUASAN
Banyak pendapat ahli ekonomi, terutama ahli ekonomi yang aliran klasik
membicarakan tentang kebutuhan dan pemuasannya. Diantaranya adalah Gossen
yang dikenal dengan Hukum Gossen, yaitu :
Hukum Gossen I
Jika pemuasan kebutuhan dijalankan terus
menerus, maka kenikmatannya akan terus-
menerus berkurang, sampai akhirnya datang
kekenyangan (kejenuhan)
Hukum Gossen II
Tiap-tiap manusia akan berusaha memenuhi
berbagai kebutuhannya supaya semua
kebutuhannya tersebut dipuaskan dengan
seimbang
85
4.2
PENDEKATAN TRADISIONAL
UNTUK MENGUNGKAPKAN
PERILAKU KONSUMEN
86
secara tradisional perilaku konsumen dapat dijelaskan dengan
menggunakan konsep utilitas (daya guna). Menurut pendekatan ini setiap
barang mempunyai daya guna atau utilitas karena barang tersebut pasti
mempunyai kemampuan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen yang
menggunakan barang tersebut.
Atas dasar anggapan dapat diukurnya daya guna barang,
pendekatan tradisional ini merumuskan hubungan antara jumlah
daya guna dengan batang yang dikonsumsikan dalam bentuk
suatu fungsi, yaitu sebagai berikut :
U = f(X1; X2;.....Xn)
U = Banyaknya daya guna seseorang
konsumen
X2 = Banyaknya barang tertentu yang
dikonsumsikan oleh konsumen tersebut
87
• Teori daya guna kardinal (cardinal utility)
menjelaskannya menggunakan pendekatan marginal
utility dan total utility
Pendekatan tradisional dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu :
• Teori pendekatan indifference curve
Perbedaan dari kedua teori tersebut didasarkan pada asumsi pokok
tentang pengertian daya guna.
88
Teori daya guna kardinal menganggap bahwa besarnya daya guna
yang diterima atau dialami seseorang konsumen sebagai akibat dari
tindakan mengonsumsikan barang itu dapa diukur
• Asumsi dasar dari pendekatan cardinal yang menyatakan utility
seseorang bisa diukur adalah pendekatan yang terlalu subjektivitas.
Dari kelemahan ini muncul teori yang kedua, yaitu Teori daya guna
ordinal
Sebenarnya ada pendekatan lain yang digunakan untuk mengungkapkan
perilaku konsumen, yaitu pendekatan atribute dan pendekatan revealed
preference hypothesis (RP)
89
Dua pendekatan untuk menjelaskan perilaku konsumen dalam buku
ini adalah :
Cardinal Approach
Ordinal Approach
90
4.3
CARDINAL APPROACH
Di teori ini kita tidak perlu mengetahui secara abosulut besarnya daya
guna bagi seorang konsumen. Cukup mengetahui bahwa konsumen
yang akan kita ajari perilakunya adalah seseorang yang mampu
membuat order atau uruta-urutan kombinasi barang yang
dikonsumsikan berdasrkan besarnya daya guna yang diterimanya.
91
4.3.1 Konsep Guna Batas dan Guna Total (MU dan TU)
Guna Batas (Marginal Utility)
Guna batas adalah sumbangan kepuasan yang diberikan oleh
barang terakhir yang dimilik oleh orang tersebut.
Menurut Hukum Gossen maka “semakin banyak jumlah banyak
jumlah barang yang sejenis dipunyai oleh seseorang maka
sumbangan kepuasan dari barang yang terakhir semakin kecil”.
92
Guna Total (Total Utility)
Guna total adalah tingkat kepuasan yang diperoleh karena mengonsumsi berbagai
jumlah barang.
Guna total akan semakin besar “jika barang yang dikonsumsi semakin banyak
sampai pada tingkat tertenu di mana guna total ini akan mencapai titik maksimum,
maka kepuasan konsumen tidak akan bertambah lagi dan todal gunanya akan
menurun walaupun konsumen terus menambah barang tersebut”.
93
Dari data di atas dapat digambarkan kurva TU dan MU-nya.
Kurva TU bentuknya mula-mula meningkat namun pada titik puncaknya kurva
TU itu menurun.
MU bisa bertanda negatif MU bernilai negatif ditandai dengan bentuk kurva MU-
nya memotong sumbu horizontal bagian bawah kurva TU setelah titik puncak akan
cenderung menurun.
Akan tetapi bentuk kurva TU tidak bisa memotong sumbu horizontal.
94
Pada waktu konsumen mengonsumsi unit
ketiga maka pada waktu itu kepuasan telah
mencapai titik maksimum dan pada unit ketujuh
kepuasan total tidak bertambah.
Jika konsumen menambah barang-barang
yang dikonsumsinya dengan unit selanjutnya
maka total gunanya akan menurun.
Pada waktu TU maksimal (unit ke-3) maka
MU-nya = 0. Marginal utility terus menurun. Hal ini
disebabkan tambahan guna itu selalu menurun
dengan adanya tambahan unit barang yang
dikonsumsikan.
95
4.3.2 Asumsi (Anggapan) dalam Teori Cardinal
Unlity Seseorang Bisa Diukur dengan Uang
Asumsi dasar yang digunakan pada pendekatan ini adalah tingkat
kepuasan konsumen mengonsumsi barang/jasa dapat dihitung
secara numerik.
Misalkan, total utility seseorang mengonsumsi satu buah mangga
adalah sebesar sepuluh dan jika mengonsumsi dua buah total unlity
nya sebesar delapan belas, dan seterusnya.
96
Berlakunya Hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal Utility)
Dikenal hukum Diminishing of Marginal Utility, yaitu pertambahan utilitas
yang menurun karena pertambahan satu unit barang yang dikonsumsi. Seperti
telah dinyatakan sebelumnya, setiap barang mempunyai kemampuan untuk
memberikan daya guna kepada pemakainya.
“Makin banyak barang yang dikonsumsikan makin besar pula jumlah
daya guna total yang diperoleh”. Akan tetapi, laju pertambahan daya guna
yang diperoleh karena mengonsumsikan satu kesatuan barang makin lama
makin rendah. Maka “jumlah pertambahannya dapat menjadi nol dan bila
penambahan konsumsinya diteruskan jumlahnya bahkan menjadi negatif”.
97
Implikasi lain dari pola U(X) seperti dalam
gambar tersebut adalah laju pertambahan daya
guna yang menurun.
Gelas pertama memberikan tambahan
kepuasan AX1, gelas kedua menurun menjadi
BB1, dan gelas ketiga hanya CC1.
Setiap tambahan tegukan memberikan
tambahan jumlah daya guna yang makin sedikit.
Dengan perkataan lain daya guna marginal
menurun. Bahkan pada titik daya guna marginal
menjadi negatif.
98
Konsumen Bersifat Rasional
Asumsi ini dikembangkan dari konsep bahwa manusia pada hakikatnya adalah homo
economicus. Jadi konsumen yang tidak berusaha memaksimumkan daya guna dengan
kendala pendapatannya yang tertentu tidak dapat dijadikan objek pembahasan di sini.
Perbedaannya adalah antara kepuasan total (total utility) dan kepuasan marjinal (marginal
utility). Semakin banyak barang X yang dikonsumsi, semakin kecil marginal utility yang
diperoleh dari barang X.
99
4.3.3 Kritik pada Pendekatan Cardinal
Asumsi Utility Bisa Diukur adalah Pemikiran yang Keliru
Aliran ini menganggap bahwa tinggi rendahnya nilai suatu barang
tergantung dari subjek yang memberikan penilaian. Jadi suatu barang baru
mempunyai arti bagi seseorang konsumen apabila barang tersebut
mempunyai daya guna baginya. Besarnya daya guna tergantung dan
konsumen bersangkutan.
Marginal Utility dari Uang Tidaklah Konstan
Semakin banyak jumlah uang yang dimiliki, semakin memberikan kepuasan
yang lebih besar. Kriteria pokok dari suatu alat pengukur adalah bahwa
alatpengukur tersebut harus mempunyai nilai yang tetap.
100
4.3.4 Maksimalisasi Guna
Guna batas ini adalah tambahan guna pada guna total karena ada tambahan satu unit
barang lagi yang dikonsumsi.
TU2 (sesudah tambahan) - TU1 (sebelum ada penambahan) = MUX
Atau
(TUx+1)-(TUx) = MUX
Untuk mencari marginal utility ini dipergunakan perhitungan sebagai berikut:
Jika total utility mencapai titik maksimal maka MU = 0, dan
selanjutnya jika total utility menurun karena pertambahan unit barang
yang dikonsumsi maka MU akan menjadi negatif (-)
101
4.3.5 Cara Mempergunakan Persamaan Fungsi
Mencari kemungkinan dari kombinasi-kombinasi tersebut yang dapat memenuhi
formula (1) kemudian diuji apakah juga memenuhi formula, dan
(2) jika salah satu tidak terpenuhi maka harus dicari kombinasi yang lain.
Harga barang X dan Y mempunyai perbandingan 1.2 karena harga barang X sebesar
$ 1 dan harga barang Y sebesar $ 2. Jika mengacu pada rumus (formula) 1, maka
besarnya MUy dua kali MUX, yang artinya setiap $ 1 yang dikeluarkan konsumen untuk
membeli barang Y mempunyai manfaat dua kali dari manfaat barang X.
102
4.3.6 Perubahan Kombinasi Barang yang Dibeli Konsumen
Adanya efek substitusi, yaitu dengan naiknya harga saiah satu barang
tersebut konsumen akan mengalikan barang yang dibelinya kepada barang
pengganti yang harganya lebih murah.
Penyebab kenaikan harga dari salah satu barang yang dibutuhkan dapat
mengubah kombinasi barang yang dibeli yaitu ;
Efek pendapatannya (income), dengan kenaikan harga bagi konsumen
yang pendapatannya tetap akan menyebabkan pendapatan riil konsumen
tersebut akan berkurang.
103
4.4
INDIFFERENCE CURVE
APPROACH
104
4.4.1 Property Indiference Curve
Ada tiga kelemahan pada the Cardinalist Approach, yaitu:
Asumsi yang digunakan dalam pendekatan cardinal ini adalah asumsi yang keliru
(doubtful).
Pendekatan ini beranggapan bahwa kepuasan konsumen mengonsumsi komoditi
dapat diukur secara numerik. Sesungguhnya, ukuran utility yang digunakan tidak
bersifat objektif, tetapi ukuran kepuasan itu bersifat subjektif.
Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konstan adalah tidak realistik.
Anggapan terjadinya diminishing marginal utility hanya bersifat psikologis saja.
105
Asumsi dalam Pendekatan Indiference Curve
Agar perilaku konsumen dapat dijelaskan riil, teori indifference curve
memerlukan adanya beberapa anggapan (asumsi), yaitu:
1. Konsumen selalu bersifat rasional (rationality).
2. Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of money).
3. Utility dinyatakan secara ordinal.
4. Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin berkurang (diminishing
marginal utility).
5. The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komoditi.
6. Consistency and transitity of choice
106
Kurva IC Menunjukkan Berlakunya Hukum Dimishing Marginal
Rate Of Substitution
Berubahnya kombinasi dari A ke B menunjukkan jika konsume menghendaki
barang X lebih banyak maka ia harus bersedia mengurangi barang dengan jumlah
tertentu.
Lihat gambar di samping ini AA” > BB” dan
seterusnya.
107
Dari gambar di samping menunjukkan
konsumen mengonsumsi kombinasi A, B, C,
dan D akan memberikan kepuasan (utility) yang
sama. Hal ini dikarenakan kombinasi tersebut
terletak pada satu IC yang sama.
108
Sifat-sifat Indifference Curve
1. Berlakunya hukum diminishing rate of return, yaitu jika kita menambah
jumlah barang X, maka jumlah barang Y yang ada akan dikurangi. Sebaliknya
bila barang Y yang ditambah maka barang X yang akan dikurangi.
Pengurangan itu semakin lama semakin berkurang.
2. Cembung terhadap titik 0 atau origin.
3. Dua IC tidak akan saling berpotongan.
109
Jika Terjadi Kumpulan Kurva IC, Kurva IC yang Semakin Jauh
dari Titik Origin, Utilitasnya Semakin Besar
Keterangan gambar di samping kombinasi X dan Y
pada indeference curve (IC) akan berubah dengan
adanya penambahan jumlah barang X dan Y menjadi
kurva IC1 dan IC2 ini tidak akan saling memotong
karena kombinasi-kombinasi yang ada pada IC yang
berbeda.
Kombinasi di titik B menunjukkan tingkat utilitas
konsumen lebih tinggi. Hal ini bisa juga dikatakan
semakin jauh dari titik 0 menunjukkan IC yang
memberikan utilitas lebih tinggi.
110
Pada Dua IC Tidak Saling Berpotongan
Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama
dengan kombinasi di titik B. Hal ini disebabkan
terletak pada IC2.
Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama
dengan kombinasi di titik C. Hal ini disebabkan
terletak pada IC1. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa kombinasi di titik B sama
dengan kombinasi yang ada di titik C.
111
4.4.2 Kendala Anggaran (Budget Contraint)
Jika barang yang dikonsumsi adalah X dan Y, maka
persamaan budget line dapat ditulis sebagai berikut :
Keterangan:
Px = Tingkat Harga
XPy =Tingkat Harga
YB = AnggaranBPX. (X) + Py. Y
BPx . (X) + Py . Y
112
4.4.3 Keseimbangan Konsumen
Kombinasi yang memberikan guna yang maksimal bagi
konsumen ialah kombinasi A karena dengan jumlah
uang yang ada konsumen mampu mendapatkan
kombinasi barang terbanyak.
113
4.4.4 Perubahan Utilitas Konsumen
Berubahnya Salah Satu dari Harga Barang
Jika harga barang X naik, maka garis
anggaran (budget line) dan indifference
curve-nya bergeser ke kiri. Jika harga
barang X turun maka garis anggaran (budget
akan bergeser ke kanan.
114
Berubahnya Pendapatan Konsumen
Jika harga barang X dan Y tidak berubah
kombinasi yang dikehendaki/dibeli konsumen
adalah E1. Suatu ketika pendapatan konsumen
meningkat.
Meningkatnya pendapatan konsumen
menyebabkan preference konsumen terhadap
barang X dan Y berubah, tidak lagi terletak pada titik
E1 tetapi berubah pada titik E2.
115
Perubahan Harga pada Barang Normal dan Inferior
Sebetulnya dengan turunnya harga barang X,
konsumen seakan-akan bertambah kaya atau
dengan kata lain dengan jumlah uang yang
sama konsumen mampu mendapatkan barang
yang lebih banyak. Kondisi ini menyebabkan
bergesernya BL2 ke BL3.
Semakin murahnya barang X menghasilkan efek
pendapatan yang negatif, yaitu jumlah barang X
yang diminta berkurang.
Perubahan kombinasi dari E1 ke E3 adalah
price efect (efek harga) sebesar X1-X3, perubahan
dari kombinasi E3 ke E2 adalah income effect atau
sebesar E3 ke E2 sebesar X3-X2
116
4.4.5 Derivasi Kurva Permintaan dari Kurva PCC
Pada saat harga barang X sebesar $ 2 jumlah yang
diminta sebesaar OQ1. Harga barang X turun
menjadi $ 1.8 jumlah yang diminta barang X
meningkat menjadi sebesar OQ2. Perhatikan jumlah
barang X yang diminta pada grafik di atas dan
bawah besarnya sama. Jika titik E1 dan E2
dihubungkan membentuk kurva demand.
117
4.4.6 Penggambaran Kurva Engel dari Kurva ICC
Dari kurva ICC ini dapat dibentuk Kurva
Engel yang menggambarkan hubungan antara
pendapatan dengan jumlah barang yang
diminta.
(Ernest Engel) adalah orang pertama yang
mengamati hubungan perubahan tingkat
pendapatan terhadap jumlah barang yang
dikonsumsi.
Dalam Kurva Engel, sebagai sumbu vertikal
adalah pendapatan dari sebagai sumbu
horizontal adalah kuantitas).
118
4.4.7 Bentuk Indifference Curve
119
4.4.8 Kritik dan Aplikasi Pendekatan Indifference Curve
Kritik terhadap pendekatan indifference curve
a. Menggambarkan bentuk kurva IC yang konveks untuk individu tidaklah mudah.
b. Substitusi barang Y terhadap barang X yang diakibatkan adanya kenaikan
harga barang X tidak secara otomatis terjadi karena masih adanya faktor-faktor
lain yang membuat konsumen tetap pada barang X atau meninggalkan barang X.
c. IC approach tidak dapat digunakan untuk menganalisis effect advertising, past
behavior of stock.
120
TERIMAKASIH 
121
PERTANYAAN DISKUSI BAB IV
1. Jelaskan hukum Gossen I pada teori pemenuhan kepuasan!
2. Sebutkan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi
konsumen dalam memutuskan suatu pembelian !
3. Apakah gaya hidup konsumen berpengaruh terhadap
pemilihan suatu produk ?
4. Jabarkan maksud dari marginal utility dari uang tidaklah
konstan!
5. Sebutkan tiga kelemahan pada the cardinalist approach!
122
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
BAB V "PRODUSEN"
KELOMPOK 5 :
• GITA LIDYAWATI SAFITRI / 1222300048
• MIQDAMMUNTAQO FERDIANSA / 1222300037
• AGUSTIN CINTYA MASITA / 1222300033
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Prodi Akuntansi
Kelas-U
123
Dalam teori ekonomi seorang produsen harus merumuskan dua macam keputusan yang
penting, yaitu
Berapa output yang harus diproduksi?
Bagaimana kombinasi faktor produksi yang hendak
dipergunakan?
Perilaku produsen adalahsuatu tindakan seorang produsen untuk mendapatkan keuntunganyang
semaksimum mungkin dengan menggunakan beberapa input yang dimilikinya.
Pada saat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya seorang
produsen dikatakan dalam keadaan keseimbangan atau ekuilibrium
atau "ekuilibrium produsen".
124
Misalkan dalam proses produksi hanya ada dua input, yaitu labor dan capital, dalam proses
produksi dalam dilakukan dengan beberapa kombinasi
Tiga proses produksi diatas apabila digambarkan sebagai berikut :
125
5.1
KONSEP JANGKA WAKTU DALAM
PROSES PRODUKSI
126
Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu yang dinamakan "jangka pendek" dan "jangka panjang".
Ukuran jangka waktu tidak sama antara industri satu dengan industri lainnya.
Jangka pendek adalahjangka waktu yang sedemikianpendek sehinggaperusahaan tidakdapat mengubahjumlah
beberapasumber yang digunakan.
Hanya satuinput yang bervariabel Jika perlu kita dapat membayangkan suatujangka waktu yang sedemikianpendek
sehinggatak ada sumberyang dapat diubah jumlahnya.
Para ekonomimengartikan Jangka Panjang sebagai keadaanproses produksi di mana semua faktor produksi bersifat
variabel.
Artinya jumlahnya dapat diubah-ubahjumlahnya sehinggaprodusenmempunyai kesempatanuntukmendapatkan
kombinasi faktor- faktor produksiyang palingefisien.
127
5.2
FUNGSI
PRODUKSI
128
Produksi adalah kegiatan mengubah input menjadi output. Biasanya dalam ekonomi dinyatakan
dalam fungsi produksi.
Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara input (bersumber
masukan) dengan output (barang-barang atau jasa dihasilkan)
tanpa memperhitungkanharga.
Denganjumlah input yang tetap, denganmenggunakan teknik produksi yang lebih efisien, maka
output perusahaan akan lebih besar. Semakin kurang efisienteknik yang digunakan maka akan
semakin kecil output yang dihasilkan.
Output yang dihasilkan oleh perusahaan tergantung pada teknik produksi yang digunakan.
129
Fungsi produksi itu menunjukkan bahwa jumlah barang produksi tergantungpada jumlah faktor produksi yang
digunakan.
Jadi, barang produksi merupakanvariabel tidak bebas dan faktor produksi merupakan variabel bebas.
Secara matematis fungsi produksi dapat dituliskansebagai berikut :
Q = F (C,L,B,S
Q = Output
C = Capital
L = Labor
B = Bahan Baku
S = Skill
130
Hubunganantara output dan input bisa dalam bentuk linier ataupun tidak linier
Bentuk Linear
Fungsi Q = a +bX
Bentuk Quadratik
Fungsi Q = a + b1x + b2x1
131
Bentuk Cubic
Fungsi Q = a + b1x + b2x2 + b3X3
132
5.3
ANALISIS PROSES PRODUKSI
JANGKA
PENDEK
133
Dalam analisis proses produksi jangka pendek teori ekonomi diungkapkan dengan kurva TP
(total product), AP (average product), dan MP (marginalproduct).
TP adalahtotal produksi yang dihasilkanoleh sejumlahtenaga kerja (labor)
AP adalahrata-ratayang dihasilkanoleh seorang tenaga kerja
MP adalahtambahanhasil produksi apabila menambahsatutenaga kerja (labor)
• AP = TP/Labor
• MP = TP2 – TP1
• Jika TP berupafungsimaka turunanpertamaTP adalahMP
• MP = ∂ TP/ ∂ L
134
Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang ( The Law of Diminishing Returns)
5.3.1
Dalam analisis proses produksi jangka pendek ini berlaku Hukum Pertambahan Hasil yang Semakin
Berkurang (Low of DiminishingReturns).
Dalam hubunganproduksi jangka pendek, di mana satu faktor produksi bersifat variabel dan faktor
faktor produksi lainnya tetap, akan dijumpai suatu kenaikan produksi total apabila menambahfaktor
produksi variabel itu secara terus-menerus
Produksi total itu akan bertambahterus tetapi dengan tambahan yang semakin kecil, dan setelah suatu
jumlah tertentu akan mencapai maksimumdan kemudian menurun.
135
Dari tabel di atas, hasil yang semakin bertambah
terjadi sampaipada penggunaan3 labor. Mulailabor ke
4, Law of DiminishingReturns mulai bekerja.
Digambarkankurva IP yang relung ke atas untuk
satuanlabor pertama.
Berarti jika sumber yang bervariabel (berubah) yang
sedikit digunakansumberyang tetap (tanah)maka
hasilnya tidak efisien.
Denganmenambahsumbervariabel terus menerus
maka TP akan terus menerus bertambah sampai
pada titik B.
Pada titik B ini Low of DiminishingReturns mulai
bekerja dan penambahansumbervariabel denganjumlah
yang terus menerusakan mengakibatkan pertambahan
IP yang semakin berkurang.
136
Dalam hal ini faktor produksi tanah
dianggapsebagai faktor produksi tetap.
Dengantambahan tenaga kerja yang
terus- menerus, mula-mulajumlah
produksimeningkatdan biasanya dengan
tambahanyang semakinbesar.
Kemudiandengantambahantenaga kerja
berikutnya jumlahproduksi total juga
meningkat tetapi dengantambahanproduksi
yang semakinkecil.
Kurva gambar 5.2, Sumbu Horizontal menunjukkan
jumlahfaktor produksidan Sumbu Vertikal
menunjukkan jumlahbarangyang dihasilkan
137
Dari produksi total (TP) itu kita dapat mengetahui pula besarnya produksi rata-rata tenaga kerja.
Pada umumnya tingkat produksi rata-rata ini dipakai sebagai ukuran tingkat efisiensi penggunaan tenaga kerja.
Semakin tinggi tingkat produksi rata rata, semakin efisien pula faktor produksi tenaga kerja yang dipergunakan.
Semakin banyak jumlah tenaga kerja yang digunakan, tambahantenaga kerja tersebut akan meningkatkan
produksirata-rata.
Dari produksi total (TP) itu kita dapat mengetahui pula besarnya produksi rata-ratatenagakerja.
Semakin tinggi tingkat produksi rata rata, semakin efisienpula faktor produksitenagakerja yang dipergunakan
Semakin banyak jumlah tenaga kerja yang digunakan, tambahantenagakerja tersebutakan meningkatkanproduksi
rata-rata.
138
5.3.2 Hukuman antara TP, AP, dan MP
Dalam hubunganproduksi jangka pendek,di mana satu faktor produksi bersifat variabel dan faktor faktor produksi lainnya tetap,
akan dijumpal suatu kenaikanproduksi total apabila kita menambahfaktor produksi variabel itu secara terus-menerus.
Keadaanini dapat dilihat pada Gambar 5.2.Jika ada tambahanlenaga kerja yang terus-menerusmula-mula
jumlahproduksi meningkatdan biasanya dengantambahanyang semakinbesar.
Kemudiandengantambahantenaga kerja berikutnya jumlahprtoduksi total juga meningkat tetapi dengan
tambahanproduksi yang semakinkecil.
139
Hubunganantara AP, MP, dan TP sangatpenting untuk dipahami karena posisinya sangatmenentukan kegiatan
produsendalam melakukankegiatan usahanya.
Hubungan antara produksi marjinal (MP) dan produksi total (TP)
Pada saat produksi total (TP) mengalami perubahan peningkatan produksi dari yang
menaik menjadi yang menurun, maka pada saat itu kurva produksi marjinal (MP)
mencapai titik maksimumnya.
Kemudian pada saat kurva produksi total (TP) mencapai titik maksimum, maka
kurva MP memotong sumbu horizontal, artinya produksi marjinal (MP) = 0
PERTAMA
KEDUA
Hubungan antara produksi rata-rata (AP) dan produksi marjinal (MP)
Pada saat produk rata-rata (AP) meningkat, produksi marjinal (MP) lebih tinggi daripada produk rata rata (AP),
dan pada saat produksi rata rata (AP) menurun, produksi marjinal (MP) lebih rendah daripada produksi rata rata
(AP)
Kesimpulan dari hubungan MP dan AP adalah :
Jika AP semakin bertambah maka MP > AP2.
Jika AP maximum maka MPP= AP3.
Jika AP semakin berkurang, maka MP < AP
140
5.3.3 Tahapan dalam Fungsi Produksi
TAHAP I
Mulai dari titik asal (0) sampai titik maksimum produksi rata rata (AP), yaitu pada saat produksi marjinal (MP)sama
dengan produksi rata rata (AP).
Jika lobor ditambah, AP bertambah. Bertambahnya AP ini menunjukkan terjadinya efisiensi labor. Pada stage
(tahap) ini TP juga bertambah.
TAHAP II
Dari titik pada saat produk rata-rata (AP) mencapai titik maksimal sampai pada saat produksi total (1P) mencapai
maksimal atau pada saat produksi marjinal (MP)sama dengan nol, AP dan MP semakin berkurang tetapi MP masih
positif. Dalam suatu proses produksi semakin banyak labor yang dipakai menyebabkan tingkat efisiensi dari labor
semakin berkurang.
TAHAP II
AP dan TP pada tahap ini semakin berkurang dan MP menjadi negatif karena luas tanah tetap dan labor ditambah terus
sehingga terjadi ketidakefisiensian tanah dan labor Akibatnya pada tahap ini produksi total (1P) menurun terus.
141
Tahap I dan tahap III disebut sebagai tahap yang tidak rasionaldan tahap II disebut sebagai tahap rasional.
Alasannya ialah karena padatahapII itu produksimarjinal(MP)untuk semuafaktor produksi(masukan),yaitu untuk
tenagakerja maupuntanah,adalahpositit.
Sesuaidengantahapandi atas maka jelas seorangprodusentidak akan berproduksipadatahapIII karenadalamtahap
ini ia akan memperolehhasil produksiyang lebih sedikit dan periggunaanfaktor produksivariabel yang lebih banyak.
Artinya, produsentersebut bertindak tidak efisiendalampemanfaatanfaktor produksivariabelPadatahapI, produksi
rata-rata(AP) darifaktor produksivariabel menaik dengansemakinditambahnya faktor produksivariabel tersebut.
142
5.4
PRODUKSI JANGKA PANJANG
Suatu proses produksi di mana semua faktor produksi dapat diubah
ubah jumlahnya atau semua faktor produksi bersifat variabel
143
Isoquant
5.4.1
Pengertian Kurva Isoquant
Isoproduk atau isoquant adalahkurva yang menunjukkan berbagai kemungkinankombinasi teknis antaradua inputyang
bervariabel yang menghasilkansuatutingkat output tertentu.
Isoquant memperlihatkan berbagai kombinası yang berbeda beda dari dua sumberyang bisamenghasilkan jumlahproduk yang
samaKurva isoquant ini digambarkan padaGambar5.3 dengansumbuhorizontal menunjukkan faktor produksi tenaga kerja dan
sumbuvertikal menunjukkan faktor capital.
144
Sifat dari Kurva Isoquant
a. Cembungke arah titik origin
b. Menurundari kiri atas ke kanan bawah
c. Kurva isoquant yang terletak di kanan atas menunjukkan jumlah produksi yang lebih banyak atau
dengankata lain semakin jauh kurva isoquant ini dari titik asal menunjukkan semakin tinggi tingkat
produksi barang tersebut
d. Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling berpotongan atau saling bersinggungan
145
Bentuk kurva IQ turun dari kai atas ke kananhawah. Hal ini dikarenakanjas faktor produksi
yang satudikurangimaka faktor produksi lainnya hanus ditambah.Apabila faktor produksi Ru
dapat salingmenggantikan secara teknis maka jika sesuatu faktor digunakandalam jumlahlebih
kecil maka faktor lainnya harus ditambahkan.
KETERANGAN KE-I
146
Namun,dalamsuatuproses produksi harus ada minimal labor dan minimal kapital. Oleh karena
itu. diperlihatkan bentuk kurva IQ yang nonlinierdan di kedua ujungnya ada mek belok ke atas
Kurva IQ berbentuk cembung terhadaptitik nol menggambarkantingkat marjinal
penggantianteknis yang semakinmenurun.Menurunnya tingkat penggantianini menggambarkan
tenagakerja yang menggunakansuatufaktor produksi yang semakin banyak semakinterampil
KETERANGAN KE-II
Untuk memproduksi sebanyak 100 unit bisamenggunakanberbagai kombinasi kapital dan labor.
Bisadengankombinasi A,B, C, atau D. Kombinasi menggunakan kapital sebanyak OK1 dan labor
sebanyak OL1 atau dengankombinasi C yang menggunakankapital sebanyak OKZ dan labor
sebanyak OL2.
147
Perhatikandari kombinasi B beralihke kombinasi C. Kapital dikurangi tetapikonsekuensinya
jumlahlabor harus ditambah.Demikiansebaliknya dari kombinasi C ke kombinasi B, jika
menambahkapital maka konsekuensinya Jumlahlabor harus ditambah
KETERANGAN KE-IV
Titik A adalahtitik minimum labor yang harus ada guna memproduksi 100 unit.Sedang titik D
adalahtitik minimum kapital yang harus ada guna memproduksi 100 unit.
KETERANGAN KE-III
KETERANGAN KE-V
Kurva IQ tidak salingmemotong sehingga tidak perlulagi dibicarakan.Apabila dua isoquant
berpotongan maka titik potongitu berarti ada dua jumlahproduk yang berbeda dapat dihasilkan
dengankombinasi faktor produksi yang sama.
148
MRTS (MarginalRate Tehcnical of Substitution
MRTS adalahsejumlahfaktor X yang harus dikompensasi oleh tambahanfaktor Y sehingga tingkat output tidak berubahJadi,
tingkat MRTS t kemiringanisoquantpada titik khusus.
Dari Gambar 5.3 besarnya slope MRTS di titik C adalah :
MRTS di C = ∆ K/ ∆ L
Jika terjadi substitusi dari kombinasi satuke lainnya menghasilkanrasio dan L-nya
• K1/L1> K2/12 proses produksinya capital intensif
• K1/11K2/12 proses produksinya labor intensif
149
Bentuk Isoquant Lain
Bentuk Isoquant Linier
Bentuk isoquantyang linier seperti di atas menunjukkan adanya
substitusi input kapital dan laboradalahsempurna.Substitusi kapital
dan labor secara sempurnaini dalamdunianyata tidak pernahbisa
terjadi
Bentuk Isoquantyang berupahuruf 1 seperti di atas menunjukkantidal
adanya substitusiinput kapital dan labor Substitusi kapital dan latior
hanya terjadi pada kebutuhanminimum saja.
Bentuk Isoquant Input Output
150
Iso-biaya (Isocost)
5.4.2
Pengertian Isocost
"Kurva yang menunjukkankedudukandan titik-titik yang menunjukkankumtumasibarang-barangatau faktor
produksiyang dibelioleh produsendengansejumlahanggarantertentu.Kurva yang memperlihatkan
berbagaikombinasidari sumber-sumberyang dapatdiambilolehperusahaandenganhargatertentudari
masing-masingsumberpersatuandanpengeluaranongkos yang tertentudilakukanolehperusahaanitu”
151
Gambar Kurva Isocost
Jika hargafaktor produksikapitaladalahPk, hargalobor adalahPl dan besarnya
danayang tersediaadalahM. Kalau semuadanayang ada dibelikankapitalmaka
akan didapatbarangkapital sebanyak M/Pkunit.
Jika semuadana dibelikanlabor kandidatJika kedua titik nu dihubungkanmaka
akan mendapat sebuahgari yang diutus dengan"garis Isocost”
Slope kurva Isocost adalah :
M/Pk: M/PI = M/Pkx PI/M = P1/Pk
Fungsi TC adalah :
TC = PI L +Pk K
152
Perubahan Isocost
Kurva IsoCost dapat berubah disebabkan :
Harga faktor produksi labor turun atau naik sedang lainnya tetap
Harga faktor produksi kapital turun atau naik sedang lainnya tetap
Jumlah modal (dara) berubah berkurang atau bertambah
A. Kurva Isocost Berubah Jika Harga Faktor Produksi Labor Turun atau Naik sedang Lainnya Tetap
Jika harga labor bertambah murah maka kurva isocostbergeser ke kanan dari KL2 menjadi
K13. Dan jika harga labor bertambah mahal maka kurva isocostbergesar ke kiri dari KL2
menjadi KL3
153
B. Kurva Isocest Berubah Jika Harga Faktor Produksi Kapital Turun atau Naik sedang Lainnya Tetap
Jika harga kapital bertambah murah maka kurva isocostbergesar ke atas dari K21 menjadi
K31. Dan jika harga kapital bertambah mahal maka kurva isocost bergesar ke bawah dari K21
menjadi K3L
Jika jumlah modal bertambah besar maka kurva isocostbergesar ke atas dari K2L2 menjadi
K3L3. Jika harga kapital bertambah mahal maka kurva isocostbergesar ke bawah dari
K212 menjadi K111
C. Kurva Isocost Berubah Jika Jumlah Modal (Dana) Berubah Berkurang atau Bertambah
154
Ekuilibrium Produsen
5.4.3
Adatiga IQ Isoquantyang paling jauh dari titik origin menunjukkan gambaranjumlahproduksi yang paling banyak. Terdapat
4 kombinasi faktor produksi, yaitu kombinasi A, B, C, dan D.
Kombinasi yang menghasilkanproduksi palingbesaradalahkombinasi B karena mampumenghasilkan 300 unit. Namun,
untuk menggunakankombinasi ini perusahaankekuranganmodal. Perusahaan hanya mampumembeli kombinasi labor dan
kapital A,D, dan C.
Jika perusahaanmenggunakan kombinasi A dan D dikatakanperusahaanitu kurangefisienkarena denganjumlahdanayang
ada sebetulnya bisamembeli kombinasi yang lebih besar,yaitu kombinasi C.
155
PadaGambar 5.5 di samping , titik C menunjukkanproduksi yang optimumdi
manapada saatitu produsen dalam posisi keseimbangan
Dengandemikian,posisi keseimbanganprodusendicapaipada saat kurva
isoquant bersinggungandengankurva isocost. Pada saat itu dalam posisi
Pada saat itu dalam posisi :
MRTS Slope Iso Quant
-MPI/MPk = -Pl/Pk
PI. MPk= Pk . MPI
156
5.4.4 Jalur Ekpansi (Expansion Path)
Expantion path atau jalur perluasanadalahsuatu garis yang menunjukkantitik- ritik leastcost combination(LCC) di
berbagaiisoquant.
Least costcombination adalahsuatutitik yang menunjukkanongkos terkecil untuk menghasilkansejumlahproduk
tertentu.
Jadi produsen yang mempunyai uang yang akan digunakanuntuk ongkos produksi yang semakinlama semakin besar
dan ingin memperluas produksinya, maka agardiperoleh ongkos yang paling kecil dia harus mengombinasikan
penggunaaninput input 1 dan K pada titik tink garis expantionpath
157
Kedudukan perusahaan yang baru adalah pada
titik persinggungan yang baru, misalnya pada titik
E2.
Peningkatan anggaran perusahaan lebih lanjut
akan menggeser kurva isocost nya ke kanan dan
akan tercapai titik persinggungan yang baru,
misalnya pada titik E3.
Apabila titik titik keseimbangan itu (F1, E2, dan
E3) dihubungkan satu sama lain, maka kita akan
mendapatkan apa yang disebut dengan garis jalur
ekspansi perusahaan (expansion path).
158
5.4.5 Hasil dari Pengembangan Skala Usaha (Return to Scale)
Jika input ditambah maka output akan bertambah jika I adalah labor danc adalah kapital dan Q adalah output maka :
= L + C akan menghasilkan Q
Jika input I dan C ditambah maka Q juga akan berubah :
= aL aC bQ
Hasil penambahan input (a) berakibat perubahan output (b) bisa dalam keadaan (1) ba, (2) b = a, dan (3) b <a
159
b> a disebut dengan increasingreturn to scale
Misalkaninput labor dan kapital ditambahkan 20% maka output akan meningkat
sebesar 30%
b = a disebut dengan cosntont return to scale
Misalkaninput lobor dan kapital ditambah20%maka outputmeningkat sebesar20%
b< a disebut dengan decreasing return to scale
Misalkaninput labor dan kapital ditambahkan 20%maka output akan meningkat
sebesar10%
160
Increasing return to scale
Jika input ditambahdua kali lipat, output bertambahlebih dari2
kali lipat. Dari gambardi atas jika input ditingkatkandua kali
lipat output meningkat menjadi 200unit. Pada gambardi atas
diperlihatkandenganisoquantyang titik-titik
161
Constant Return to scale
Jika input ditambahdua kali lipat, output bertambahlebih dari2
kali lipat Dari gambardi atas jika input ditingkatkandua kali lipat
outputseharusnya meningkat menjadi 200 unit tetapi meningkat
lebih dari 200 unit. Pada gambardi atas diperlihatkandengan
isoquant yang titik titik
162
DecreasingReturn to Scale
Jika input ditambahdua kali lipat, output bertambahlebih dari 2
kali lipat. Dari gambardi atas jika input ditingkatkan dua kali
lipat output meningkat menjadi 200unit. Pada gambardi atas
diperlihatkandenganisoquantyang titik-titik rutin sehingga
komunikasiantarapengambil keputusandan pelaksanalebih jauh
yang mengakibatkan penurunanefisiensidan efektivitas
manajemensecarakeseluruhan
163
5.4.6 Memilih Kombinasi Input yang Efisien (Ridge Line)
Pada1Q3 titik 13 adalahminimal labor dan K3 adalahminimal
kapital Jika titik tik K1, K2,dan K3 juga titik-tink 11, 12.dan 13
dihubungkanakan membentuk gambarbagai ridge-line.
Daerahyang dibatasi ke dua ridge-lineitu disebut "daerah
relevant" Relevan menggunakaninput labor dan kapital.
PadaIQ1 kombinasi lobor dan kapital yang ekonomis adalah
kombinasi yang terletak antara garis rentangK1-11 Pada102
kombinasi labor dan kapital yang ekonomis adalahkombinasi
yang terletak antaragaris rentangK2-12.
Pada103 kombinasi labor dan kapital yang ekonomis adalah
kombinasi yang terletak antaragaris rentangK3-13
164
5.4.6 Kombinasi Ongkos Terkecil (Least Cost Combination)
Jika terjadi perubahandalam ongkos (dana perusahaan) sedang
lainnya tetap akan menyebabkan pergeserankurva isocost ke
kananatau ke kiri. Garis yang menghubungkansemuatink
keseimbanganprodusen,yaitu titik singgung antaraisoquantdan
isocost dinamakanjalur perluasan(expansionpath).
165
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, and includes icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik
Thanks!
Please keep this slide for attribution
166
PERTANYAAN DISKUSI BAB V
1. Gambarkan kurva hubungan antar output dan input dalam
bentuk linier serta jelaskan!
2. Bagaimana konsep analisis produksi jangka pendek dalam
teori ekonomi?
3. Dalam suatu fungsi produksi jangka pendek, terdapat tiga
konsep penting dalam produksi. Apa saja ketiga konsep
tersebut ?
4. Jelaskan tujuan manusia melakukan kegiatan produksi !
5. Bagaimana perilaku produsen dalam konteks ekonomi ?
167
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
BAB VIII "PENENTUAN HARGA DALAM PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA"
KELOMPOK 5 :
• GITA LIDYAWATI SAFITRI / 1222300048
• MIQDAMMUNTAQO FERDIANSA / 1222300037
• AGUSTIN CINTYA MASITA / 1222300033
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Prodi Akuntansi
Kelas-U
168
8.1
BENTUK PASAR
PERSAINGAN
04
03
02
01
169
8.1.1 Pengertian Pasar
Pengertian pasar secara fisik adalah suatu tempat berkumpulnya para penjual.
Pengertian pasar dalam pengertian teori ekonomi adalah tempat bertemunya pembeli dan
penjual yang bersepakat mengenai harga dan jumlah yang diperjualbelikan, dengan kata lain terjadinya
transaksi jual beli suatu barang
Sedang yang dimaksudkan dengan persaingan adalah jika sesama produsen/penjual
bersaing agar konsumen membeli produknya dan sesama konsumen bersaing untuk
mendapatkan barang/jasa yang dibutuhkan.
170
Para ahli ekonomi menggolongkan pasar secara teori ekonomi mikro menjadi empat
golongan besar, yaitu:
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar Monopoli
Pasar Oligopoli
171
8.1.2 Ciri-Ciri Pasar Persaingan
172
173
174
02
04
03
02
01
8.2
PASAR
PERSAINGAN
SEMPURNA
175
Persaingan sempurna adalah suatu
pasar yang terdapat banyak penjual dan
pembeli. Masing-masing penjual dan
pembeli tidak dapat memengaruhi harga
pasar.
Berapa pun jumlah barang yang
diperjualbelikan di pasar, harga akan
tetap. Oleh karena itu, harga pasar
digambarkan oleh garis lurus yang sejajar
dengan sumbu horizontal, yaitu sumbu
jumlah barang.
Dengan demikian, masing-masing penjual di pasar adalah sebagai
pengikut harga pasar atau disebut price taker.
176
8.2.1 Ciri-Ciri Pasar Persaingan Murni/Sempurna
Pasar persaingan murni memiliki ciri sebagai berikut :
Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak
Barang yang diperjualbelikan homogen/identik
Penjual bisa keluar masuk di pasar mudah
Informasi terhadap pasar sempurna
177
Jumlah Penjual dan Pembeli Sangat Banyak
Jumlah pembeli dan penjual barang sangat banyak sehingga masing masing pembeli maupun penjual tidak
dapat memengaruhi pasar.
Hal ini berarti bah harga barang akan tetap karena masing-masing penjual hanya merupakan bagian yang
kecil dari seluruh pembeli dan penjual yang ada di pasar.
Penjual dan pembeli sangat banyak artinya lebih dari satu orang, mungkin seribu orang atau lebih,
masing-masing penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi harga pasar yang terjadi di pasar.
178
Barang yang Diperjualbelikan Homogen/Identik
Jenis barang yang diperjualbelikan di pasar tersebut adalah homogen atau satu jenis saja (identik).
Barang homogen artinya semua jenis barang yang ditawarkan semua penjual sama.
Jadi produksi satu penjual merupakan substitusi yang sempuma dengan hasil produksi penjual yang lain.
Jadi pembeli membeli barang dari penjual satu dengan lainnya akan mendapatkan barang yang sama.
179
Penjual Bisa Keluar Masuk di Pasar dengan Mudah
Pembeli maupun penjual bebas keluar ataupun masuk ke pasar, Sedang konsumen dengan bebas
memilih dalam pembelian barang tersebut di pasar.
Penjual mudah keluar masuk pasar artinya baik penjual yang baru maupun yang lama bebas untuk masuk
atau meninggalkan pasar.
Artinya penjual bisa memulai mengusahakan produksi atau berjualan tanpa ada suatu hambatan
180
Informasi terhadap Pasar Sempurna
Artinya jika ada konsumen yang mengetahui harga yang lebih murah maka konsumen yang lain juga
segera mengetahuinya.
Demikian juga jika ada produsen/penjual yang mengetahui ada bahan baku yang harganya lebih murah
maka produsen/penjual yang lain juga segera mengetahuinya Baik penjual maupun pembeli mempunyai
pengetahuan yang lengkap.
Artinya, apabila salah satu produsen menggunakan teknologi baru, maka dengan mudah produsen
yang lain mengikutinya.
181
Sebagai akibat dari ciri-ciri tersebut, maka kita dapat menggambarkan kurva permintaan yang dihadapi oleh
perusahaan sebagai penjual atau produsen barang.
Kurva permintaan itu yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta dan tingkat harga tampak
horizontal pada Gambar 8.1
182
Kita perhatikan dari tabel di atas, perusahaan dalam
persaingan sempurna produsen tidak dapat
memengaruhi harga barang per satuan, maka kurva
penerimaan total akan bersifat linier, berbentuk garis
lurus, mulai dari titik asal (0) karena harga adalah
konstan maka besarnya P. AR, dan MR mempunyai nilai
yang sama sehingga kurvanya berimpit menjadi satu.
Jika digambarkan ke tiga kurva tersebut seakan-akan
hanya satu kurva
183
8.2.2 Penentuan Jumlah Produksi dan Harga
Agar perusahaan mendapatkan laba maksimal atau rugi minimal,
harga dan jumlah produk yang diperjualbelikan ditetapkan dengan
kaidah MC MR.
Kaidah menetapkan harga dan jumlah produk dengan MR MC dengan syarat informasi
pasar untuk memperoleh nilai MC dan MR bersifat centainty (bisa diperhitungkan)
Sedang kaidah MC = MR dikarenakan MR adalah turunan pertama dari fungsi TR dan MC
adalah turunan pertama dari fungsi TC. Secara matematis nilai turunan pertama dari
suatu fungsi akan menghasilkan nilai tertinggi
184
Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Laba
Terlihat harga yang menjamin laba maksimal adalah
sebesar OP1. Dengan harga sebesar OP1 besar TR
adalah OP1KQ1 Sedang besarnya TC adalah OP2LQ1
dan total laba (TR-TC) adalah sebesar P1P2LK.
Besarnya AC sebesar OP2 dan laba per unit P1P2
Harga dan jumlah yang diproduksi
yang menjamin laba maksimal adalah
sebesar
P = OP1 dan Q = OQ1
185
Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yangMemperoleh Kerugian yang Minim
Harga yang menjamin rugi minimum adalah sebesar
OP1 Dengan harga sebesar OP1 besar TC adalah
OP2KQ1 Sedang besarnya TR adalah OP11Q1 Total rugi
(TR-TC) adalah sebesar P1P2KL. Besarnya AC
sebesar OP2 dan rugi per unit P1P2
Harga dan jumlah yang diproduksi
yang menjamin rugi manimal
adalahsebesar
POP2 dan Q=0Q1
186
Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Normat Profit (Break Even Income)
Terlihat harga yang menjamin laba normal adalah
sebesar OP1. Dengan harga sebesar OP1 besarnya
TC adalah OP1KQ1. Sedang besarnya TR adalah sama
OP1KQ1. Untuk mendapatkan laba normal perusahaan
harus bekerja yang paling efisien.
Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin
laba normal adalah sebesar
P = OP1 dan Q = 0Q1Dengan AC yang paling rendah
187
8.2.3 Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode langka Pendek
Maksud jangka pendek adalah jangka waktu yang demikian pendeknya sehingga apabila terjadi
kenaikan permintaan barang dan setiap produsen tidak mampu untuk menaikkan produksinya serta
tidak cukup waktu bagi perusahaan perusahaan untuk menambah perusahaan-perusahaan yang baru
188
Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka Panjang
Maksud jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup lama di mana produsen masih ada
kesempatan untuk memperbanyak produksinya untuk dipasarkan atau masih dapat mendirikan
perusahaan baru untuk menaikkan produksinya apabila terjai kenaikan permintaan barang.
Dalam jangka pajang perusahaan hanya mendapatkan normal profit saja (impas/break even).
Masuknya perusahaan baru akan menambah jumlah produksi (supply meningkat). Bertambahnya
jumlah produksi (supply lebih besar dari demand) akan menyebabkan harga jual turun
189
Dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan
"selalu" hanya akan memperoleh keuntungan normal
saja dengan MR = MC = AC. Pada saat AC minimum,
perusahaan yang hanya menenima keuntungan normal
(normal profit) dinamakan "Marginal Firm/Marginal
or Profitability", artinya apabila harga turun sedikit
saja perusahaan akan segera keluar dari pasar.
190
8.2.4 Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yang Berada dalam Pasar Persaingan Sempurna
KEBURUKAN
Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan terhadap konsumen.
Produk yang diperjualbelikan identik dan perusahaan harus bekerja
yang paling efisien agar tidak mengalami kerugian sehingga produk yang
diperjualbelikan tidak ada inovasi.
Antara penjual yang satu dengan yang lain produknya sama persis
atau identik Produk yang homogen ini berakibat membatasi pilihan
konsumen.
Konsumen tidak bisa memilih karena masing masing konsumen tidak
kuasa memengaruhi pasar
191
KEBAIKAN
Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya kebebasan
bertindak.
Persaingan pada perusahaan yang berada dalam persaingan
sempurna sangat ketat. Jika tidak bisa efisien, perusahan baru siap
memasuki pasar sebagai pesaing, dan hal ini akan menyebabkan
tambahnya supply dan selanjutnya berakibat turunnya harga.
Mudahnya perusahaan baru memasuki pasar ini dipersyaratkan pada
pasar persaingan sempurna.
Persaingan yang ketat dan mudahnya memasuki pasar berakibat
alokasi sumber daya menjadi efisen dan konsumen dapat memperoleh
barang dengan harga yang kompetitif.
192
8.2.5 Contoh Perhitungan Numerik
193
194
THANKYOU 
195
PERTANYAAN DISKUSI BAB VIII
1. Bagaimana perusahaan di pasar persaingan sempurna
menentukan harga produk mereka?
2. Mengapa pasar persaingan sempurna jumlah pembeli dan
penjualnya banyak ?
3. Apakah ada konsekuensi dari pasar persaingan sempurna ?
4. Bagaimana sisi permintaan dan penawaran dalam
membentuk harga dalam pasar persaingan sempurna ?
5. Jelaskan karakteristik apa saja dalam pasar persaingan
sempurna !
196
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
BAB IX "PENENTUAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
MONOPOLISTIK"
KELOMPOK 5 :
• GITA LIDYAWATI SAFITRI / 1222300048
• MIQDAMMUNTAQO FERDIANSA / 1222300047
• AGUSTIN CINTYA MASITA / 1222300033
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Prodi Akuntansi
Kelas-U
197
9.1
BENTUK PASAR
PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
198
Pasar persaingan monopolistik adalah pasaryang terdapat banyak penjual dan masing-masingpenjual dapat memengaruhi
harga denganjalan deferensiasi produk.
Deferensiasi produk atau product differentiationadalahmembedakan dua barangyang sebenarnya sama sehingga menjadi
berbeda
Caranya denganpromosi,advertensi,perbedaanwarna bungkus,merek,pelayanan yang baik, dan lain sebagainya Misalkan
sabun cuci,sabunmandi, rokok kretek, dan lain sebagainya.
Terdapatdua unsurmodelpasarpersainganmonopoli,yaitu :
Terdapat unsur monopoli karena jenis barang tersebut memang hanya satumacam,maka kurva permintaannya miring dari kiri
atas ke kananbawah, meskipunmendekati horizontal
Terdapat juga unsur persaingannya karena jumlahpenjual banyak sehinggatindakandari seorangpenjual tidak mempunyai
pengaruhyang berarti terhadappenjual lainnya
199
Bila jumlahpenjual cukup banyak sehingga kegiatanmasing-masingpenjual tidak mempunyai pengaruhyang nyata
padapenjual yang lain dan begitu juga sebaliknya, maka industriyang sepertini dinamakanindustri dengan
monopoli persainganleon.
Persainganmonopoli memberikankita alat analisis yang baru. Analisis ini sangat banyak persamaannya dengan
analisis persainganmurni
Perlu diketahui bahwa adanya ongkos tambahansepertiongkos advertensi danlain sebagainya itu merupakan
penyebab pasartersebut menjadi berbentukpasarpersainganmonopoli.
Dalam jangka pendek,suatuperusahaanjuga sepertipadapasaryang lain, maksudnya bahwa padasuatusaat
perusahaanakan menerima keuntunganebih atau menerima kerugianatau hanya menerima keuntungannormal saja
200
Dalam jangka panjang terjadi dua kemungkinan penyesuaian jalan masuknya perusahaan-perusahaanbaru
ke dalam industri, yaitu terbuka dan satunya tertutup.
Apabila semuabarangmerupakanbarangsubstitusi yang baik, maka pasarakan dibagi bagikandi
antara perusahaanyang ada. Berarti,kurva permintaanpenjual perseoranganakan bergeserke kiri.
Dengan adanya produk deferensiasi yang semakinbesarberarti akan menaikkanongkos total,
berarti kurva AC dan MC akan bergeser ke atas.Hal ini disebut increasingcost industry.
Apabila dalam jangka panjangada perusahaanperusahaandalam persainganini mengalami keuntungan
lebih,maka akan mendorong masuknya perusahaanperusahaanlain.
Untuk masukke dalamindustri/pasarperusahaanperusahaanyang telah ada harus menambah
kapasitas produksinya.
201
Bentuk kurva demanddari perusahaanmonopolistik beradadi
antara perusahaanmonopoli dan persaingansempurna.Bila pada
persaingansempurna bentuk kurva demand nya horizontal atau
elastis sempurna,kurva demand dari monopoli bersifat inelastic.
Kurva demand perusahaanyang monopolishkberbentuk elastis
Kemiringannya di antarakedua kurva demand dari monopoli dan
persaingansempurna.
202
9.2
TIGA KONDISI YANG
BISA DIALAMI
PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
203
Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan monopoli dapat mengalami tiga
hal, yaitu :
Mendapat laba supernormal
Mendapat laba normal
Menderita kerugian
204
Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Supernormal
Harga dan output yang menjamin laba maksimal
denganmenggunakan kaidahMR = MC. Padakaidah
MR = MC harga jual produksebesarOP1 dan output
yang dijual sebanyak 001 dan besarnya laba P1P2LK
205
Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Normal
MR = MC adalahkaidahguna menetapkan harga dan
outputyang menjamin laba maksimal Pada kaidah
MR = MC harga jual produksebesarOP1 dan output
yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya TC = TR,
yaitu sebesarOP1KQ1
206
Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Normal
MR MC adalahkaidahguna menetapkanharga
dan outputyang menjaminkalau laba, laba yang
maksimal tetapi kalau rugi kerugianyang minimal.
Pada kaidahMR = MC harga jual produk
sebesarOP2,sedangbiaya rata-ratanya OP1 Biaya
rata-rata(AC) lebih besardari penerimaanrata-
rata (AR).
Kerugianyang minimal ini output/jumlah
produksi yang dijual harus sebanyak OQ1 dan
besarnya TC (OQIKP1), sedangbesarnya TR
(OQ1LP2)
207
9.3 AKIBAT
PERSAINGAN
MONOPOLI TERHADAP
OUTPUT DAN HARG
208
Perubahan Harga Berakibat Perubahan Permintaan yang Besar
Bentuk kurva demand-nya bersifat sangat elastis sehingga dengansedikit menaikkan harga
maka output akan mengalami banyak pengurangan.Kurva permintaanyang dihadapi oleh
persainganmonopolis sangat elastis
Efisiensi Masing-masing Perusahaan
Akanterdapat beberapa efisiensi masing masingperusahaandalam jangkapanjang bila masuknya perusahaan
baru kedalam industri yang bersangkutanbebas dan mudah.Artinya, perusahaantidak adala dirangsanguntuk
membangun skinguriya pada tahanatau untuk menjalannanskala perusahaanyang telah shindatingkat output
optimum.
Perusahaanbaru akan terus masuk sehingga tidak lagi ada laba yang diperolehkerugian diderita bila kurva
biaya rata-ratajangka panjang terletakdi atas kurva permintaanuntuk semuaoutput
209
Promosi Penjualan
Usahamasing-masingperusahaanuntuk memperluas pasarnya dengancara ini akan diimbangi dengankegiatan
yang samaoleh penjual lainnya, dan sumber yang digunakanuntuk usahatersebut hanyalah menambahbiaya produksi.
Pemborosanseperti ini lebih kecil dalampersaingan monopoli dibandingkandenganoligopoli.Dalam oligopoli usaha
penjual yang satuuntuk memperluaspasarnya akan mendorong pihaklain untuk melakukanusaha yang samauntuk
mempertahankan bagianpasarnya.
Persainganyang seperti itu tidak ada dalam persainganmonopoli. Iklan yang dilakukanoleh salah satuperusahaan
tidak menimbulkan tindakarı balasandan yang lain.
210
Jenis Produk yang Tersedia
Konsumenakan memperolehberbagai merekproduktertentu yang berbagai ragam yang dapat dipilih dalam pasar
persainganmonopoli. Konsumendapat memilihjenis,gaya, atau warna yang sangat mendekati seleradan kemampuan.
Akantetapi,suatu peringatanperlu diberikandi siniragamproduktertentudemikianbanyak sehingga
membingungkankonsumen,dan persoalanpemilihandapat menjadilebih sulit. Masabodoh terhadapperbedaanmutu
yang sebenarnya karena kesediaanuntukmembayar hargayang lebih tinggiuntuk merektertentu yang dalam
kenyataannya tidak lebih baik dari merek denganhargayang lebih rendah.
211
THANKYOU

212
PERTANYAAN DISKUSI BAB IX
1. Bagaimana perusahaan dalam pasar monopolistik
menentukan harga produknya ?
2. Jelaskan bagaimana dalam jangka panjang keuntungan
ekonomi terkikis pada suatu sektor industri bersaing
monopolistik !
3. Sebutkan dua jenis persaingan bukan harga pada pasar
persaingan monopolistik !
4. Uraikan ciri-ciri pasar persaingan monopolistik !
5. Mengapa pada persaingan monopolistik pembeli tidak
mudah pindah dari satu produk ke produk lain ?
213
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
BAB X “PENENTUAN HARGA PADA PASAR MONOPOLI”
KELOMPOK 5 :
• GITA LIDYAWATI SAFITRI / 1222300048
• MIQDAMMUNTAQO FERDIANSA / 1222300037
• AGUSTIN CINTYA MASITA / 1222300033
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Prodi Akuntansi
Kelas-U
214
ARTI MONOPOLI
10.1
215
Monopoli murni atau pure monopoly adalahsuatu keadaan di mana di dalam pasar
hanya ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing.
Produkyang dijual di pasar tersebut tak memiliki barangsubstitusinya. Produk yang dijual oleh
sang monopoli harus dengan mudah dibedakandengan baranglain yang dijual dalam
perekonomian
Perubahan harga dan output produk lain yang dijual dalam perekonomiantak memengaruhi
sang monopoli. Sebaliknya, perubahan harga produk dan output sang monopolis juga tak
memengaruhi produser lain dalam perekonomian.
Akan tetapi, meskipun mempunyai pengawasan penuh atau lebih dari 90% atas sesuatu produk oleh
satu perusahaan, monopoli tidak sempurna kecuali kalau tidak ada barang substitusi/ barang pengganti
Bagi barang kebutuhan umum.
216
Ada atau tidak adanya bentuk monopoli murni, prinsip-prinsip monopoli murni memberikan
suatu alat yang sangat bergunauntuk menganalisis persoalan penentuan harga, output, dan
alokasi sumber. A+
Monopoli sebagai alat analisis sangat berguna dipakai pada industri industri yang
mendekati monopoli murni atau industri yang dalam banyak hal bertindak seperti
dalam monopoli murni.
PERTAMA
KEDUA
Monopoli sebagai alat analisis dan berbagai modifikasinya sangatberguna dalam
mempelajari persainganoligopoli dan persainganmonopoli.
217
KONSEP DASAR ANALISIS MONOPOLI
Monopoli merupakankebalikan ekstrem dari persaingan sempurna dalam rangkaian
kesatuan struktur pasar. Monopoli terjadi jika suatu perusahaanbertindak sebagai
penjual tunggal dari suatu barang yang tidak mempunyai substitut, dengan kata lain
perusahaan tunggal tersebut sekaligus sebagai industrinya juga.
Banyak hubungan-hubunganekonomi yang ada dalam monopoli bisa digunakanuntuk
mengestimasi perilaku optimal perusahaansecarakurang tepat tetapi lebih lazim, yaitu sebagian
pada struktur pasar persaingan dan sebagian pada struktur pasar monopolistik yang
mendominasi dunia nyata.
218
CIRI-CIRI DAN
FAKTOR PENYEBAB
MONOPOLI
10.2
219
10.2.1. Ciri-Ciri Pasar Monopoli
1. Pasar Monopoli adalah Industri Satu Perusahaan
Barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain Para pembeli tidak
mempunyai pilihan lain. Kalau mereka menginginkan barangtersebut maka mereka harus membeli
dari perusahaanmonopoli tersebut. Syarat syarat penjualan sepenuhnya ditentukan oleh monopoli
itu dan para pembeli tidak dapat berbuatapa pun dalam menentukan syarat jual beli
2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip
Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang
mirip (close subhtute) yang dapat menggantikan barang tersebut. Aliran listrik adalah contoh
dari barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang mirip.
220
3. Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk dalam Industri
Tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan terwujud karena tanpa adanya halangan tersebut pada
akhirnya akan terdapat beberapa perusahaan dalam industri. Keuntungan perusahaan monopoli
tidak akan menyebabkan perusahaan perusahaanlain memasuki industri tersebut
4. Dapat Memengaruhi Penentuan Harga
Perusahaanmonopoli merupakan satu satunya penjual dalam pasar, maka penentuan harga dapat
dikuasainya. Oleh sebab itu, perusahaanmonopoli dipandangsebagai penentu harga atau price
setter
221
5. Promosi Iklan Kurang Diperlukan
Perusahaanmonopoli adalah satu-satunya perusahaan dalam industri, ia tidak perlu
mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan.
Pembeli yang memerlukan barang yng diproduksinya terpaksa membeli darinya.
Walau bagaimanapun perusahaanmonopoli sering membuat iklan. Iklan tersebut bukanlah
bertujuan untuk menarik pembeli, tetapi untuk memelihara hubungn baik denganmasyarakat
222
10.2.2 Faktor Faktor yang Menimbulkan Adanya Pasar Monopoli
Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya
tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
PERTAMA
KEDUA
Perusahaanmonopoli pada umumnya dapat menikmati skala
ekonomi (economic of scale) hinggake tingkat produksi yang
sangattinggi.
KETIGA
Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu
pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan.
223
HAMBATAN BAGI
PERUSAHAAN YANG
AKAN MEMASUKI
PASAR
10.3
224
Bila ada perusahaan baru yang denganmudahmasuk ke dalam industri persainganmurni
maka dalam jangka panjangakan ada perusahaan perusahaan baru lainnya yang
masuk ke dalain suatu industri. Akibatnya monopolis tidak lagi bisa memonopoli
pasar.
Monopolis harus sanggup menghalangi masuknya perusahaanbaru bila dia mendapat laba
atau kalau dia tidak sanggup maka dia tidak jadi monopolis lagi.
Masuknya perusahaanbaru akan mengubahkeadaan pasar di mana perusahaanitu
bergerak
225
Bila ada laba murni untuk perusahaan-perusahaandalam industri tertentu dan
perusahaan yang ingin masukjuga, yakin bahwamereka juga dapat memperoleh laba
murni, maka perusahaan baru akan berusaha masuk industri tersebut.
Denganmasuknya perusahaan baru mereka menggerogotipasarperusahaan yang sudah
ada Hal tersebut menyebabkan kurva permintaan dan kurva pendapatan marginal yang
dihadapi oleh masing-masingperusahaan akan bergeser ke bawah.
226
Kita dapat melihat penggeserankurva permintaan masingmasing perusahaanini ke
bawah sebagai akibat dari kenaikan penawaran produkindustri denganmasuknya
perusahaan baru.
Kenaikan penawaran menggeser kurva permintaan yang dihadapi oleh masing masing
perusahaan ke bawah dan kurva biaya perusahaan bergeser ke atas.
Hal ini akan menyebabkan laba berkurang, tetapi perusahaan baru akan terus masuk selama
masih ada kemungkinan untuk memperoleh laba.
Sampai akhirnya cukup banyak perusahaan baru yang telah masuk sehinggga semua laba
murni industri lenyap
227
Walaupun sebuah perusahaan mendapat laba, tetapi masuknya perusahaan yang baru akan membuat
harga sedemikian rupa sehingga keduanya dapat menderita kerugian.
Dengan demikian, masuknya perusahaan baru dapat dihalangi Masih ada cara lain untuk menghalangi
masuknya perusahaanbaru.
Dalam bidang public utility, hak monopoli diberikan agar dapat menghalangi masuknya perusahaan yang
baru.
228
Suatu perusahaan monopoli bisa timbul karena beberapa sebab, antara lain :
Penguasaan Bahan
Mentah
Kalau X adalah input utama untuk produk Y, maka penguasaan sumber
X akan bisa menimbulkan perusahaan monopoli untuk barang Y,
denganjalan menolakpenjualan X kepada perusahaan lain. Contoh PDAM,
Pertamina
Hak Paten
Merupakan suatu sumberterjadinya monopoli untuk suatu macam
barang tertentu atau cara produksi tertentu. Contoh: produkproduk
Microsft Windows
229
Terbatasnya Pasar
Dibanding dengan skala minimum perusahaanpasaryang ada masih
terbatas. mungkin hanya bisa memberikan "ruang hidup untuk satu
perusahaan saja. Dengan istilah lain, karena adanya economies of scole
yang besar, tetapi luas pasar yang terbatas, maka satu perusahaan
saja sudah mampu memenuhi permintaan pasar
Pemberian Hak Monopoli oleh
Pemerintah
Ada kalanya hak monopili diberikan oleh pemerintah. Contoh PELNI pada
jalur tertentu
230
PENENTUAN
BESARNYA HARGA
DAN OUTPUT
10.4
231
Jika suatu perusahaanyang monopolistik menyamakan MR dengan MC-nya, maka
pada saat yang sama ia menentukan pula tingkat output dan tingkat harga pasar untuk
produknya. Keputusan ini dilukiskan dalam gambar di bawah ini.
Di situ perusahaantersebut menghasilkan output sebesar Q unit pada tingkat biaya C
biaya per unit dan ia menjual output-nya tersebut pada tingkat harga P. Laba, yaitu
sama dengan (P-C) kali Q, ditunjukkan oleh bidang PPCCdan itu
merupakan laba maksimum.
232
Jika MR > MC, berarti jika produksi ditambah, kenaikan
penerimaanyang diperoleh akan lebih besar dari kenaikan
biayanya.
Hal ini berarti bahwa seorang manajer dapat meningkatkan
laba perusahaan dengan meningkatkan produksi jika ingin
meningkatkan laba perusahaan, Kondisi laba maksimal yaitu
kondisi tingkat output optimal pada saat MC = MR
233
Secara matematis kondisi laba maksimal pada perusahaan monopoli dapat
ditunjukkan sebagai berikut :
Laba maksimal akan diperoleh jika turunan pertama darı fungsi laba
terhadap tingkat output sama dengan nol.
234
Gambar di atas menunjukkan bagaimana seorang monopolis dalam menentukan tingkat output optimal. Kurva MR
memotong kurva MC pada tingkat output Q, yang sekaligius menunjukkan tingkat output optimal.
Harga maksimal yang masih dapat diterima oleh konsumen untuk output Q adalah P. Jadi kombinasi harga dan
output yang memaksimalkan laba bagi monopoli adalah Q dan P.
Besar laba yang diperoleh monopoli ditunjukkan oleh daerah CPP’C’.
Laba itu diperoleh TR (OPC Q) dikurangi dengan TC (OCC"Q)
235
POSISI
KESEIMBANGAN
10.5
236
Seorang produsen monopoli adalah satu-satunya produsen dalam suatu pasar sehingga kurva
permintaan yang dihadapinya adalahjuga kurva permintaanpasar.
Kurva permintaan pasar biasanya menurun dari kiri atas ke kanan bawah, yang berarti
bahwa produsen tersebut bisa memengaruhi harga pasar dengan jalan menjual lebih
sedikit atau lebih banyak barang produksinya.
Perbedaan antara perusahaan dalam persainganmurni dan monopolis terlihat dalam
bidang penjualan. Penjual dalam persaingan murni dapat menjual semua yang ingin
dijualnya denganharga pasaryang ada karena harga sama denganbiaya marginalnya
237
10.5.1 Hubungan P, TR, dan MR
Penentuanharga dan output dalam keadaanmonopoli murni pada dasarnya
sama dengan yang berlaku untuk perusahaan dalam persainganmurni bila
tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal dicapai pada
saat MR = MC
Perbedaan kurva permintaan monopolis dengan persaingan lain adalah
jika persaingan sempurna kecondongankurva permintaannya horizontal,
kurva permintaan persaingan monopolis kecondongannya bersifat elastis
yang cukup besar dengankemiringan yang landai
238
10.5.1 Faktor Faktor yang Menimbulkan Adanya Pasar Monopoli
Perbedaan kurva permintaan monopolis dengan persaingan lain adalah
Sementara itu, kurva permintaanseorang monopolis berbentuk miring
dengankecondongan yang bersifat inelastis Bentuk kurva seperti ini
dikarenakan untuk menjual output yang lebih besar.
Sang Monopolis harus menurunkanharga ini.
Artinya, bahwa pada output tertentu monopolis akan mencapai penerimaan total
maksimum.
Penjualan yang lebih besar akan menyebabkan penerimaan total berkurang,
bukannya bertambah.
239
Untuk lebih jelasnya bisa kita lihat pada tabel dan gambar di bawah ini.
240
10.5.2. Laba, Rugi, dan Impas bagi Monopolis
Ada atau tidak adanya laba tergantung pada hubunganantara kurva
permintaan yang dihadapi oleh sangMonopolis dan keadaan biayanya. Sang
monopolis mungkin menderita rugi dalam jangka pendek. Monopoli bisa
menderita kerugian disebabkan karena (1) biaya awal yarıg besar (set up
cost), dan (2) demand nya belum berkembang karena belum dikenal
Monopoli tidak berarti bahwa akan selalu mendapatkan laba ekonomi. Jika
monopoli dapat memperoleh laba ekonomi dan dapat mencegahperusahaan
lain masuk ke dalam industri, maka laba ekonomi yang diperoleh dapat
dipertahankan dalam jangka Panjang.
241
Monopolis yang Mendapatkan Keuntungan
Analisis perilaku perusahaan monopoli dalam mencapai posisi ekuilibrium, yaitu
posisi keuntunganmaksimum akan dicapai pada saat MR = MC.
Kurva D dan MR apabila digabungkan dengan kurva ongkos, maka dapat diperoleh
"ekuilibrium perusahaan"yang sekaligus sama dengan"equalpasar”.
242
Keuntungan maksimum yang merupakan tujuan pokok dari seorang produsen dapat dilihat
dari gambar di bawah ini :
Laba maksimal (P1KLP2) dicapai pada saat MC = MR.
Laba maksimal dicapai bila monopolis menjualproduksinya
dengantingkat harga sebesarOP1 denganjumlah barang
yang dijual sebanyakOQ.
Jika monopolis menjual denganjumlah lebih banyak atau
lebih sedikit laba yang diperolehnya tidak maksimal atau
belum maksimal. Hal ini dikarenakan produk yang dijual
tidak menuruti kaidah MR= MC.
243
Dalam Jangka pendek Monopolis Mengalami Impas
Sejalandengan penjelasangambar di samping, maka
besarnya harga TR = TC. Hal ini terjadi karena adanya
kenaikan ongkos rata-rata sehinggabesarnya AC jangka
pendeknaik menjadi sama denganharga (P)sehingga
TR = OP1KQ dan TC = OQKP1.
244
Monopolis yang Mendapatkan Kerugian
Sejalandengan penjelasangambar di samoping, maka
besarnya TC lebih besar daripada TR.
Hal ini terjadi apabila terjadi kenaikan ongkos rata-
rata yang terus menerus sehingga Ac jangka pendek
lebih besar daripada harga per unit (P)Dengan
demikian, dalam jangka pendek dapat menimbulkan
kerugian sebesar P1P2KI karena TR -OP1IQ dan TC =
OP2KQ
245
Beberapa cara usaha monopolis untuk mempertahankan agar dia tetap sebagai
monopolis yaitu:
Selalu mengontrol sumber-sumber bahan mentah yang dipakainya.
Selalu mengontrol sumber-sumberbahan mentah yang dipakainya.
Pasar sedemikian terbatasnya relatif dibandingdengan akala perusahaan optimum sehingga masuknya
perusahain lain akan menekan harga sedemikian rendahnya hinggamenghilangkan keuntungan yang ada
dan kedua-duanya akan menderita rugi.
246
KERUGIAN DAN
PENGATURAN
MONOPOLI
10.6
247
10.6.1 Kerugian Adanya Monopoli
Output yang Lebih Kecil
Jika suatu industri denganpersaingan murni dijadikan monopoli, maka
monopoli akan menaikkan harga dan memperkecil output dari
sebelumnya. Dalam menjelaskan hal ini, kita akan menganggap bahwa
biaya produksi rata-rata minimum sama saja.
Halangan bagi Perusahaan Lain
yang Hendak Masuk Pasar
Dalam industri monopoli, dihalanginya perusahaanbaru untuk masuk
memungkinkan diperolehnya laba jangka panjang. Bila terdapat laba,
konsumen membayar lebih mahal untuk produktersebut dari biaya
produksinya.
248
Efisiensi Ekonomi
Perusahaanmonopoli biasanya tidak menggunakansumber-sumber pada
tingkat efisiensi puncaknya Monopoli mempergunakan sumber-sumber
tetap yang tidak digunakan denganefisiensi sebaik baiknya.
Promosi Penjualan
Kegiatan promosi penjualan mungkin akan menguntungkan Sang
Monopolis Dalam pasar dengan persaingan murni tak ada gunanya
melakukan kegiatan seperti itu.
249
Tindakan-tindakan yang bisa dilakukan pemerintah yang bisa mengurangi dampak negatif
dari monopoli terhadap masyarakat adalah :
1 Menetapkan Undang Undang antimonopoly
2. Pemerintah bisa mendirikan perusahaantandingan
3. Pemerintahbisa mendirikan perusahaan tandingandi dalam pasar dengan tujuan
membatasi kekuasaanmonopoli Dengan adanya perusahaan tandinganharga dan output
dapat dikendalikan
250
10.6.2. Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
Pengaturan Harga
Penentuanharga maksimumini menguntungkan konsumendengan harga
per unit yang lebih murah dan jumlah barangyang lebih banyak. Hal ini
dapat menghalangi Sang Monopolis mengambil semua keuntungandari
kedudukanmonopoli dan juga memaksa SangMonopolis untuk
memperluas output sampai titik di mana biaya marginalnya sama dengan
harga produknya.
251
Sekarangkita perhatikan Gambar 10.6yang menunjukkan seorang
produsen monopolis sedang mendapatkan laba dengan memproduksi
barang X sebanyak OQ dengan tingkat harga setinggi OP1 Laba
maksimum yang dicapai monopolis tidak perlu bekerja dengan AC yang
terendah (tidak efisien).
Keadaan ini berbeda bila dibandingkandengan keadaan seorang
pesaing sempurna yang bekerja untuk memaksimumkan laba
252
THANKYOU 
253
PERTANYAAN DISKUSI BAB X
1. Mengapa dalam pasar persaingan monopoli pembeli tidak
mudah berpindah ke produk lain serta perusahaan lain sulit
masuk dalam pasar monopoli ?
2. Mengapa perusahaan monopoli paling mudah menetapkan
harga daripada persaingan pasar yang lain ?
3. Bagaimana pasar monopoli memperoleh keuntungan
maksimal jangka panjang ?
4. Bagaimana cara yang dilakukan oleh suatu perusahaan agar
bisa tetap menjadi monopoli dalam perekonomian ?
5. Apa yang terjadi jika sistem penentuan harga dalam pasar
monopoli penetapan harganya terlalu mahal ?
254
Pengantar Ekonomi Mikro
Bab XI “ Menentukan Harga
Pada Pasar Oligopoli “
Kelompok 5 :
Agustin Cintya Masita / 1222300033
Gita Lidyawati Safitri / 1222300048
Miqdammuntaqo Ferdiansa / 1222300037
255
11.1 Pengertian Pasar
Oligopoli
Pasar Oligopoli adalah pasar
yang terdapat banyak penjual
dan masing masing penjual
dapat memengaruhi harga
pasar.
256
Ciri Ciri Oligopoli Yang Dikemukakan
Oleh Douglas
Jumlah Penjual Lebih dari satu bisa, 2, 4, atau lebih.
Kondisi Biaya Dalam jangka pendek MC bisa mengalami
penurunan, konstan meningkat.
Jumlah Pembeli Dihadapkan dengan jumlah pembeli yang
sangat banyak.
Kondisi Demand Close substitute tetapi bisa homogen atau
terdiferensiasi.
Fungsi Tujuannya Jangka pendek menginginkan laba
maksimal, jangka panjang menginginkan
menguasai pasar.
Strategi Penjualan Dilakukan dengan mendorong promosi,
desain produk, distribusi channel.
Reaksi Rival Tindakan berkaitan dengan harga, servis,
kuantitas
257
● Perusahaan saling
bersepakat untuk
melakukan
penentuan harga
dan jumlah
produksi.
● Perusahaan tidak
saling melakukan
kesepakatan.
01 02
Karakter Pasar Oligopoli
258
Struktur pasar oligopoli terjadi dalam
industri dimana wilayah pasar suatu
perusahaan sangat kecil. Anggap pula
bahwa kedua perusahaan menetapkan
harga yang sama dan masing masing
mempunyai pangsa pasar yang sama.
11.2 Demand Oligopoli
259
Misalnya : Perusahaan A berusaha meningkatkan
penjualannya dengan menurunkan harganya,
maka semua pembeli akan membeli produk
perusahaan A dan perusahaan B aka kehilangan
pangsa pasar yang sangat besar, untuk
mempertahankan pembelinya maka perusahaan B
akan bereaksi dengan cara menurunkan harganya
pula.
260
Model Stackelberg
Model Kurva Permintaan
Patah
12.2.1 Model Oligopoli
Model Cournot Model Bertrand
01 02
04 05
Model Chamberlin
03
261
1. Model Cournot
Adalah model pasar duopoli (dua penjual). Anggap
bahwa perusahaan pertama memproduksi A
dengan harga PA agar keuntungan yang diperoleh
maksimum. Perusahaan kedua kemudian masuk ke
pasar dan menganggap bahwa tingkat output yang
dihasilkan perusahaan pertama tidak berubah.
262
Bahwa perusahaan kedua hanya
menghasilkan setengah dari output yang
diminta pasar. Output yang dihasilkan adalah
0,25 (0,5 x 0,5) dari permintaan yang ada di
pasar.
263
Jadi perusahaan pertama memproduksi ½ - 1/8 – 1/32
– 1/128 = 1/3
Perusahaan kedua memproduksi ¼ + 1/16 + 1/64 +
1/256 = 1/3
Mereka bersama sama memproduksi dua
pertiga dari output yang dipersaingkan. Jika
terdapat tiga perusahaan maka mereka akan
memproduksi ¾ panjng dengan mengikuti
asumsi cournot.
264
Model Cournot ditinjau dari kurva reaksi seperti pada gambar ini :
Jika salah satu
perusahaan pasif dan
yang lainnya bereaksi
maka kurva reaksi dapat
digambar dengan
mudah.
265
Misal kurva
permintaan :
Q = a + bX, dan b > 0,
serta Q = Q1 + Q2
Q = jumlah output total
Q1 = jumlah output yang dihasilkan
perusahaan pertama
Q2 = jumlah output yang dihasilkan
perusahaan kedua
a = konstanta
b = slope /kemiringan garis permintaan
Penurunan Kurva Reaksi secara Matematis
266
Penentuan posisi
keseimbangan
cournot
267
Kelemahan Model Cournot
A B C
D
Bahwa masing masing
produsen tidak
memanfaatkan
pengalaman dalam
mengantipisapi
tindakan pesaing.
Meskipun jumlah
output yang dihasilkan
produsen pesaing
masing masing
dianggap konstan.
Ongkos produksi besarnya nol
tidak realistis.
Tidak dijelaskan
sampai berapa lama
proses penyesuaian
untuk menuju ke posisi
keseimbangan.
268
2. Model Bertrand
Bertrand yang menyatakan bahwa masing masing perusahaan
dalam pasar duopoli memperkirakan perusahaan pesaingnyauntuk
tetap mempertahankan tingkat harga jualnya apapun yang
ditentukan oleh perusahaan. Masing masing perusahaan
dihadapkan pada kurva permintaan pasar yang sama dan
berusaha memaksimumkan keuntungannya.
269
TUGAS AKHIR PTE MIKRO KELOMPOK 5
TUGAS AKHIR PTE MIKRO KELOMPOK 5
TUGAS AKHIR PTE MIKRO KELOMPOK 5
TUGAS AKHIR PTE MIKRO KELOMPOK 5
TUGAS AKHIR PTE MIKRO KELOMPOK 5
TUGAS AKHIR PTE MIKRO KELOMPOK 5
TUGAS AKHIR PTE MIKRO KELOMPOK 5
TUGAS AKHIR PTE MIKRO KELOMPOK 5
TUGAS AKHIR PTE MIKRO KELOMPOK 5
TUGAS AKHIR PTE MIKRO KELOMPOK 5
TUGAS AKHIR PTE MIKRO KELOMPOK 5
TUGAS AKHIR PTE MIKRO KELOMPOK 5
TUGAS AKHIR PTE MIKRO KELOMPOK 5
TUGAS AKHIR PTE MIKRO KELOMPOK 5
TUGAS AKHIR PTE MIKRO KELOMPOK 5
TUGAS AKHIR PTE MIKRO KELOMPOK 5
TUGAS AKHIR PTE MIKRO KELOMPOK 5
TUGAS AKHIR PTE MIKRO KELOMPOK 5

More Related Content

What's hot

Laporan pendahuluan ileus
Laporan pendahuluan ileusLaporan pendahuluan ileus
Laporan pendahuluan ileus
Sujana Pkm
 
Atresia rekti (khoirunnisa.khusnul. kurnia)
Atresia rekti (khoirunnisa.khusnul. kurnia)Atresia rekti (khoirunnisa.khusnul. kurnia)
Atresia rekti (khoirunnisa.khusnul. kurnia)
ceeria
 

What's hot (20)

Ileus
IleusIleus
Ileus
 
Беларусь в годы Северной войны
Беларусь в годы Северной войныБеларусь в годы Северной войны
Беларусь в годы Северной войны
 
Askep urolithiasis
Askep urolithiasisAskep urolithiasis
Askep urolithiasis
 
Образование Речи Посполитой, 8 класс
Образование Речи Посполитой, 8 классОбразование Речи Посполитой, 8 класс
Образование Речи Посполитой, 8 класс
 
Penyimpangan kdm anemia
Penyimpangan kdm anemiaPenyimpangan kdm anemia
Penyimpangan kdm anemia
 
Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotikSindrom nefrotik
Sindrom nefrotik
 
Sap anemia
Sap anemiaSap anemia
Sap anemia
 
Laporan pendahuluan ileus
Laporan pendahuluan ileusLaporan pendahuluan ileus
Laporan pendahuluan ileus
 
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisAskep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
 
Atresia rekti (khoirunnisa.khusnul. kurnia)
Atresia rekti (khoirunnisa.khusnul. kurnia)Atresia rekti (khoirunnisa.khusnul. kurnia)
Atresia rekti (khoirunnisa.khusnul. kurnia)
 
Ncp hepatis
Ncp hepatisNcp hepatis
Ncp hepatis
 
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
 
Laporan pendahuluan kolelitiasis
Laporan pendahuluan kolelitiasisLaporan pendahuluan kolelitiasis
Laporan pendahuluan kolelitiasis
 
Askep hepatitis akper
Askep hepatitis akperAskep hepatitis akper
Askep hepatitis akper
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjalAsuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
 
268602968 intoksikasi-jengkol
268602968 intoksikasi-jengkol268602968 intoksikasi-jengkol
268602968 intoksikasi-jengkol
 
Ca colon muhammad sobri maulana
Ca colon muhammad sobri maulanaCa colon muhammad sobri maulana
Ca colon muhammad sobri maulana
 
Materi inti v jan-2013
Materi inti v  jan-2013Materi inti v  jan-2013
Materi inti v jan-2013
 
Analisa data ggk
Analisa data ggkAnalisa data ggk
Analisa data ggk
 
Askep colitis ulseratif
Askep colitis ulseratifAskep colitis ulseratif
Askep colitis ulseratif
 

Similar to TUGAS AKHIR PTE MIKRO KELOMPOK 5

tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdftugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
FahmiAzzaqiFahmiAzza
 

Similar to TUGAS AKHIR PTE MIKRO KELOMPOK 5 (20)

TUGAS AKHIR PTE MIKRO KELOMPOK 5
TUGAS AKHIR  PTE MIKRO KELOMPOK 5TUGAS AKHIR  PTE MIKRO KELOMPOK 5
TUGAS AKHIR PTE MIKRO KELOMPOK 5
 
Tugas Akhir Akuntansi U Kel 2.pptx
Tugas Akhir Akuntansi U Kel 2.pptxTugas Akhir Akuntansi U Kel 2.pptx
Tugas Akhir Akuntansi U Kel 2.pptx
 
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdf
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdfTUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdf
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdf
 
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2 Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2
 
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO Kelompok 11
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO Kelompok 11TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO Kelompok 11
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO Kelompok 11
 
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
 
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
 
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4
 
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8
 
Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5
Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5
Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5
 
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptxTUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
 
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.pptx
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.pptxTugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.pptx
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.pptx
 
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptxTUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
 
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1
 
TUGAS MIKRO SLIDE SHARE.pptx
TUGAS MIKRO SLIDE SHARE.pptxTUGAS MIKRO SLIDE SHARE.pptx
TUGAS MIKRO SLIDE SHARE.pptx
 
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdf
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdfTUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdf
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdf
 
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdftugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
 
PPT Ekonomi Mikro Kelompok 8 buku Dr.Sigit Sardjono.pptx
PPT Ekonomi Mikro Kelompok 8 buku Dr.Sigit Sardjono.pptxPPT Ekonomi Mikro Kelompok 8 buku Dr.Sigit Sardjono.pptx
PPT Ekonomi Mikro Kelompok 8 buku Dr.Sigit Sardjono.pptx
 
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
 
Cbr eko mikro unimed
Cbr eko mikro unimedCbr eko mikro unimed
Cbr eko mikro unimed
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 

Recently uploaded (20)

power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 

TUGAS AKHIR PTE MIKRO KELOMPOK 5

  • 1.
  • 2. Disusun Oleh Kelompok 5 1. Agustin Cintya Masita (1222300033) 2. Miqdamuntaqo Ferdiansa (1222300037) 3. Gita Lidyawati Safitri (1222300048) PENGANTAR EKONOMI MIKRO AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 2023 Kelas U
  • 3. KATA PENGANTAR Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang senantiasa melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Akhir Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro dengan dosen pengampu Dr. Sigit Sardjono, M.Ec. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Laporan Akhir Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro ini adalah untuk menyelesaikan tugas Mata Kuliah Wajib Pada Kurikulum Pendidikan Tinggi (MKWK) yaitu rangkuman materi semester 1 yang terdiri dari 11 bab, membangun kerja sama kelompok, memahami dan menguasai materi yang telah diberikan oleh dosen. PPT ini disusun berdasarkan Buku Ekonomi Mikro yang ditulis oleh Dr. Sigit Sardjono, M.Ec. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam membuat Laporan Akhir Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro. Satu harapan yang kami inginkan semoga PPT ini dapat berguna bagi pembaca dan kami juga berharap kritik dan saran dari pembaca atas segala kekurangan dalam PPT ini. Semoga bermanfaat. Terimakasih. Surabaya, 22 Desember 2023 Penyusun 3
  • 4. DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 Daftar Isi 4 Bab I Pendahuluan 5 Bab II Teori Permintaan, Penawaran dan Harga Pasar 24 Bab III Teori Elastisitas 47 Bab IV Perilaku Konsumen 80 Bab V Perilaku Produsen 123 Bab VIII Penentuan Harga Dalam Pasar Persaingan Sempurna 168 Bab IX Penentuan Harga pada Pasar Persaingan Monopolistik 197 Bab X Penentuan Harga pada Pasar Monopoli 214 Bab XI Menentukan Harga pada Pasar Oligopoli 255 4
  • 5. PRODI : AKUNTANSI/KELAS-U Agustin Cintya Masita /1222300033 Miqdamuntaqo Ferdiansa /1222300037 Gita Lidyawati Safitri /1222300048 TUGAS PTE MIKRO BAB I “PENDAHULUAN” 5
  • 6. Problem Ilmu Ekonomi dan Cara Pemecahannya A. Pengangguran Terjadi karena adanya kesenjangan antara penyedia lapangan kerja dengan jumlah tenaga kerja dan keminiman informasi serta keahlian yang dimiliki. Cara mengatasi : • Melatih skill yang dimiliki • Mengadakan pelatihan kerja • Menambah lapangan pekerjaan 01 6
  • 7. B. Inflasi Naiknya harga komoditas yang disebabkan tidak seimbangnya pengadaan dengan tingkat pendapatan masyarakat. Cara mengatasi : • Kebijakan moneter • Kebijakan fiskal C. Kinerja Pajak yang Rendah Pembayaran pajak semakin menurun tetapi pembayaran bunga hutang pada PDB terus mengalami peningkatan. Cara mengatasi : • Memberikan kemudahan administrasi pajak 7
  • 8. Istilah “Ceteris Paribus” Berasal dari bahasa latin yang berarti “semua hal lain tetap sama” dengan kata lain asumsi dasar yang dianggap tetap. Pada ilmu ekonomi memiliki arti permintaan yang menyebabkan harga turun. 02 8
  • 9. Mengapa Teori Ekonomi Diperlukan Suatu Asumsi? 03 Asumsi dalam teori ekonomi diperlukan agar seseorang bisa lebih mudah dalam menyimpulkan hasil analisis dari permasalahan yang sedang dikaji. 9
  • 10. Apa Itu Ilmu Ekonomi? 04 Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara manusia memenuhi kebutuhan- kebutuhannya mulai dari pengelolaan sumber daya secara secara perorangan, masyarakat, kelompok, hingga negara. 10
  • 11. Apa Itu Barang Normal, Inferior, dan Superior? 05 A. Barang Normal Jumlah permintaannya akan ikut meningkat dengan peningkatan kondisi financial konsumen.| 11
  • 12. B. Barang Superior Barang yang jumlah permintaannya naik hanya apabila pendapatan masyarakat meningkat. 12
  • 13. B. Inferior Yaitu barang yang jumlah permintaannya akan turun dengan peningkatan pendapatan masyarakat. 13
  • 14. Perbedaan Barang Ekonomi dan Barang Bebas 06 A. Barang Ekonomi Barang yang memiliki nilai guna dan bersifat langka karena jumlah ketersediaanya terbatas. 14
  • 15. B. Barang Bebas Barang yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia yang memiliki jumlah tidak terbatas, tidak memiliki biaya serta tidak memerlukan usaha lebih besar untuk mendapatkannya. 15
  • 16. Perbedaan Barang Privat dan Barang Publik 07 A. Barang Privat Barang yang hanya dapat digunakan oleh satu konsumen pada satu waktu 16
  • 17. B. Barang Publik Barang yang dimanfaatkan oleh masyarakat dan mengandung dua sifat pokok, yaitu * Non-rival, penggunaan satu konsumen terhadap satu barang. 17
  • 18. * Non-excludable, yang mampu mengecualikan pihak lain untuk menikmati barang tersebut kecuali bagi mereka yang membayarnya. 18
  • 19. Perbedaan Ekonomi Positif dan Normatif 08 A. Ekonomi Positif Bersifat obyektif, karena berfokus pada pernyataan yang relevan dengan didukung data aktual. Sedangkan, B. Ekonomi Normatif Bersifat Subyektif, karena berfokus pada pernyataan soal mungkin atau tidaknya suatu hal dimasa depan. 19
  • 20. Mengapa Teori Ekonomi Mikro Juga Disebut Dengan Teori Harga? 09 Alasannya karena, setiap barang ekonomi baik input maupun ouput pasti akan memiliki harga. Bila barang atau jasa tersebut tidak memiliki harga (price) maka teori ekonomi pun pasti tidak ada. 20
  • 21. Perbedaan Kekeliruan Post Hoc dengan Kekeliruan Komposisi? 10 Perbedaannya adalah kekeliruan post hoc memiliki kesimpulan kausalitas yang keliru khususnya bahwa apapun yang terjadi setelahnya disebabkan oleh hal tersebut Sedangkan, Kekeliruan komposisi adalah asumsi yang tidak beralasan bahwa apapun yang benar untuk satu elemen dalam suatu kelompok juga berlaku untuk semua elemen dalam kelompok tersebut. 21
  • 23. PERTANYAAN DISKUSI BAB I 1. Bagaimana langkah-langkah pemerintah jika semakin banyak pengangguran di Indonesia ? 2. Bagaimana pengaruh inflasi terhadap perekonomian ? 3. Bagaimana Teori Cateris Paribus dapat digunakan dalam analisis ekonomi ? 4. Jelaskan pengaruh inflasi terhadap kesenjangan ekonomi masyarakat indonesia? 5. Mengapa kebijakan moneter diperlukan untuk mengatasi inflasi pemerintahan? 23
  • 24. TUGAS PTE MIKRO BAB II “TEORI PERMINTAAN PENAWARAN DAN HARGA PASAR” PRODI : AKUNTANSI /KELAS-U GITA LIDYAWATI SAFITRI /1222300048 AGUSTIN CINTYA MASITA /1222300033 MIQDAMUNTAQO FERDIANSA /1222300037 24
  • 25. Harga Suatu Barang dan Jasa Barang dan jasa mempunyai harga apabila ada nilai guna tertentu. Terbentuknya harga dikarenakan ada dua pihak, yaitu : * Pihak yang memiliki dan bersedia untuk menawarkannya * Pihak yang memerlukan dan bersedia untuk memintanya 01 25
  • 26. Teori Permintaan Permintaan barang dan jasa timbul dari kebutuhan konsumen untuk menguasai barang dan jasa tersebut. Barang dan jasa dapat didefinisikan sebagai berikut : “berbagai jumlah barang dan jasa oleh konsumen pada berbagai tingkat harga dan periode tertentu” 02 26
  • 27. Hukum Permintaan : “jika harga turun maka permintaan barang tersebut akan bertambah, sebaliknya jika harga naik maka jumkah barang yang diminta akan berkurang” Kurva Demand Kurva permintaan memperlihatkan harga maksimal yang ajan dibayar bagi bermacam-macam kuantitas per unit waktu. 27
  • 28. Menggambarkan hukum permintaan, semakin murah harga suatu barang maka jumlah yang dibeli semakin besar Sebaliknya, jika harga barang meningkat maka jumlah barang yang diminta akan semakin sedikit. Tabel permintaan 28
  • 29. Jumlah barang yang biasanta diberikan notasi Q atau X digambarkan pada sumbu horizontal atau absis. Sedangkan harga biasanya diberikan notasi P digambarkan pada sumbu vertikal atau ordinat. Kurva permintaan 29
  • 30. Pengecualian Kurva Demand Jika harga barang turun, maka jumkah permintaan akan turun. Jadi kurva permintaan akan miring positif, namun dugaan ini pun tidak benar. Sebab harga sekarang tetap naik dibanding dengan harga yang diharapkan. Jadi seharusnya jumlah permintaan ini akan turun. 30
  • 31. Menggambar kurva demand dengan matematis Fungsi hubungan antara harga dengan jumlah yang diminta yaitu : Q = F(P) Fungsi persamaan permintaan digambarkan sebagai berikut : Q = a - bP Dimana : Q = jumlah barang yang diminta P = harga A = konstanta, jika harga barang sama dengan nol, maka jumlah yang dimijnta tertentu 31
  • 32. Slope negatif menggambarkan bahwa hubungan antara Q dan P selalu berbanding terbalik. Slope yang negatif menggambarkan bentuk kurva permintaan miring dari kiri atas kanan bawah. 32
  • 33. Pergeseran Kurva Demand a. Perubahan Harga Barang Sendiri Mengakibatkan Pergeseran di Sepanjang Kurva Permintaan itu sendiri Jika harga barang berubah turun, maka jumlah yang diminta berubah menjadi lebih banyak. Perubahan barang sendiri tidak mengubah/menggeser kurva demand. Perubahan hanya bisa terjadi di sepanjang kurva itu sendiri jika barang itu berubah. 33
  • 34. b. Perubahan Faktor-Faktor Lain Selain Berubahnya Harga Barang itu Sendiri Mengakibatkan Pergeseran Kurva Permintaan Titik keseimbangan harga dan jumlah yang diminta daei A ke B menunjukkan adanya penambahan jumlah yang diminta. Jika dari A ke C menunjukkan adanya penurunan jumkah yang diminta. 34
  • 35. Permintaan Individu dan Permintaan Pasar Permintaan pasar merupakan penjumlahan horizontal setiap permintaan pada setiap tingkat harga. Kurva permintaan pasar adalah penjumlaham horizontal dari permintaan individu 35
  • 36. Teori Penawaran Penawaran adalah hubungan antara harga dengan kuantitas untuk setiap unit waktu yang akan dijual oleh penjual. Hukum Penawaran “ada hubungan (positif) langsung antara jumlah barang yang ditawarkan dengan harganya” 03 36
  • 37. Bentuk Kurva Penawaran a. Bentuk Kurva Penawaran yang Tunduk dengan Hukum Penawaran Kurva penawaran memperlihatkan kuantitas maksimal dalam satu unit waktu yang akan dijual oleh penjual dengan berbagai pilihan harga di pasar, 37
  • 38. b. Bentuk Kurva Penawaran yang Tidak Tunduk dengan Hukum Penawaran Kurva S1 merupakan kurva penawaran jangka panjang dengan biaya konstan, Sedangkan Kurva S2 disebut sebagai kurva penawaran jangka panjang dnegan biaya menurun atau decreasing cost long-run supply curve 38
  • 39. Perubahan Penawaran Perubahan harga barang yang ditawarkan menyebabkan perubahan di sepanjang kurva itu sendiri. Jika yang berubah selain barang itu sendiri kurva suplai bergeser ke kiri (jika berkurang) dan ke kanan (jika bertambah Faktor terjadinya perubahan penawaran yaitu: 1. Berubahnya harga input variabel 2. Perubahan teknologi 3. Perubahan iklim 4. Harga komoditas lain 5. Biaya untuk memperoleh faktor produksi 6. Pajak dan subsidi 7. Harapan harga 8. Tujuan perusahaan 39
  • 40. Penentuan Harga Pasar a. Secara Grafik 04 Harga menjadi sebesar P pada waktu harga sebesar P, maka jumlah yang ditawarkan akan sama dengan jumkah yang diminta oleh konsumen sebesar 0Q. Harga P ini disebut harga pasar atau atau hara equilibrium. 40
  • 41. a. Secara Sistematis persamaan fungsi demand = Qd = 400 – 0.5 P sedang fungsi penawaran Qs = 100 + P Keseimbangan terjadi pada saat Qd = Qs 400 – 0.5 P = 100 + P 1.5 P = 300 P = 200 Q = 300 41
  • 42. Aplikasi Praktis Keseimbangan Pasar a. Kebijakan Celling Price 05 Kebijakan yang ditetapkan pemerintah dengan tujuan melindungi konsumen agar mendapat harga yang wajar. 42
  • 43. b. Kebijakan Floor Price Kebijakan yang ditetapkan pemerintah diatas harga pasar untuk melindungi produsen agar mendapat harga yang wajar 43
  • 44. c. Teori Penyesuaian Harga Harga dan kuantitas untuk berbagai barang berubah secara siklis dalam jangka panjang, misal harga meningkat atau menurun. 44
  • 45. TERIMAKASI DAN SAMPAI JUMPA DITUGAS SELANJUTNYA  45
  • 46. PERTANYAAN DISKUSI BAB II 1. Jelaskan teori permintaan menurut hukum permintaan ? 2. Faktor apa saja yang dapat menggeser kurva permintaan ? 3. Jelaskan hukum penawaran dan mengapa kurva penawaran grafiknya naik dari kiri bawah ke kanan atas ? 4. Bagaimana cara mendapatkan harga pasar yang memenuhi syarat permintaan? Jelaskan dengan grafik! 5. Apa yang terjadi jika harga suatu produk lebih tinggi dari keseimbangan pasar ? 6. Mengapa pemerintah menerapkan kebijakan celling price? 46
  • 47. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Akuntansi Kelas-U PENGANTAR EKONOMI MIKRO BAB III “TEORI ELASTISITAS” KELOMPOK 5 : • GITA LIDYAWATI SAFITRI / 1222300048 • MIQDAMUNTAQO FERDIANSA / 1222300037 • AGUSTIN CINTYA MASITA / 1222300033 47
  • 48. 01 PENGERTIAN ELASTISITAS Elastisitas harga permintaan adalah kepekaan jumlah suatu produk yang akan dibeli oleh konsumen terhadap perubahan harga dengan kurva permintaan tertentu. Semakin elastis sifat permintaannya semakin besar, sebaliknya semakin tidak elastis sifat permintaannya semakin kecil responnya. Elastisitas permintaan sering diartikan sebagai besar kecilnya persentase perubahan pada jumlah yang diminta disebabkan oleh persentase tertentu dari perubahan harga. 48
  • 49. 02 ELASTISITAS PERMINTAAN (Ed ; Ep ; Ɛ) Konsep Sifat Elastisitas Permintaan Sifat elastisitas dari suatu barang ada 5 macam, yaitu (1) perfect elastic, (2) elastis, (3) unitary elastic, (4) inelastic, (5) perfect inelastic Besar Koefisien Elastisitasnya Apabila : I. Jika koefisien elastisitas tak terhingga maka elastisnya disebut perfect elastis (sangat elastis) II. Jika koefisien elastisitas > 1 maka elastisitasnya disebut elastis III. Jika koefisien elastisitas < 1 maka elastisitasnya disebut inelastic IV. Jika koefisien elastisitas = 1 maka elastisitasnya disebut unitary elastic V. Jika koefisien elastisitas = 0 maka elastisitasnya disebut perfect inelastic (inelastic sempurna) 49
  • 50. A Arc Elasticity (Elastisitas Busur) B Point Elasticity C elastis Sempurna CARA MENGUKUR TINGKAT ELASTISITAS Mengukur elastisitas permintaan maupun penawaran diukur dengan cara yang sama. Beberapa cara untuk mengukur tingkat elastisitas tersebut, yaitu : D Inelastis Sempurna 50
  • 51. A Arc Elasticity (Elastisitas Busur) Mengukur respons (kepekaan) perubahan jumlah barang yang diminta karena adanya perubahan harga. Perubahan harga dan dan perubahan jumlah yang diminta mempunyai rentang jarak, seperti terliha pada gambar kurva demand jarak A dan B. 51
  • 52. Cara ini menghasilkan perhitungan yang berbeda jika informasi data sama tetapi dibalik Rumus diatas akan menghasilkan data dan angka yang sama. Besarnya OP dan OX untuk kondisi diatasa seharus sama tetapi berbeda. Oleh karena itu, perhitungan untuk nila OP dan OX digunakan nilai tengah 52
  • 53. Jika OP dan OX digunakan nilai tengah kedua data yang sebenarnya identik itu akan menghasilkan perhitungan yang sama yaitu, sebesar -1.8 dengan rumus seperti gambar samping. Cara ini menghasilkan perhitungan berbeda jika informasi data sama tetapi dibalik seperti data di samping 53
  • 54. B Point Elasticity Konsep elastisitas menggambarkan kecilnya perubahan harga sehingga seakan-akan tidak terjadi perubahan. Misalnya penurunan harga pada harga mobil. Pendekatan ini menghitung tingkat elastisitas dengan waktu titik yang terdapat pada kurva permintaan atau penawaran. 54
  • 55. Disimpulkan bahwa semakin tinggi keberadaan titik dikurva permintaan maka semakin besar koefisien elastisitasnya. Semakain rendah keberadaan titik tersebut di kurva permintaan semakin rendah koefisien elastisitasnya. Jika berada tepat ditengah membagi garis horizontal dan vertikal maka koefisien elastisitasnya sama dengan 1. Contohnya di bawah ini : 55
  • 56. Menghitung tingkat elastisitas dengan mempergunakan pendekatan persamaan fungsi 56
  • 57. Mengamati hubungan elastisitas dengan total revenue (Total Penerimaan) Jika harga dinaikkan berakibat TR-nya turun maka sifat elasitasn permintaan adalah Elastis, karena akan menghasilkan nilai koefisien elastisitas = 1 57
  • 58. Mengamati arah perubahan harga dan Total revenue 58
  • 59. Dengan melihat kurva permintaan (AR) denhan (MR)  Jika nilai Mr = 0, koefisien elastisitas = 1 dan permintaannya unitary elastis • Jika nilai MR = positif, koefisien elastisitas = 1 dan permintaannya elastis • Jika nilai MR = negatif, koefisien elastisitas = 1 dan permintaannya inelastis CATATAN : Kurva MR memotong sumbu horizontal, MR = 0 Kurva MR doatas horizontal, MR = positif Kurva MR dibawah horizontal, MR = negatif 59
  • 60. Melihat kecondongan kurva permintaan D1 sifat permintaannya disebut perfect inelastis D2 sifat permintaannya disebut perfect elastis D3 sifat permintannya disebut elastis D4 sifat permintaannya disebut unitary elastis D5 sifat permintaannya disebut inelastis 60
  • 61. Bentuk elastis ekstrim ada dua, yaitu : C Elastis Sempurna Bila kurva permintaan sejajar sumbu x maka besarnya tingkat elastisitas = ꞷ Keadaan ini disebut elastisitas sempurna yang bearti berapapun jumlah barang yang diminta harga akan tetap. 61
  • 62. D Inelastis Sempurna • Ada atau tidaknya barang subsitusi yang kualitas relatif sama dan harganya lebih rendah. Jika ada maka permintaan barang tersebut elastis. 62
  • 63. • Semakin bervariatif penggunaan barang tersebur, maka permintaan barang itu akan elastis. • Sebaliknya jika barang tersebut alternatif penggunaannya sangat terbatas maka permintaan barang bersifat inelastis. • Bila harga yang diminta mengambil sebagian besar pendapatan konsumen, permintaan akan elastis. • Bila permintaan tersebut relatif mengambil sebagian kecil pendapatan konsumen, permintaan akan inelastis 63
  • 64. 03 ELASTISITAS SILANG (Cross Elasticity; ᵑ) Mengukur berapa jauh barang yang berhubungan satu sama lain. Jika dilihat dari barang X daelastisitas silang barang X terhadap barang Y sama dengan persentasi perubahan barang X yang dibeli dibagi dengan persentasi p dan harga barang X. Untuk menghitung tingkat cross elastisity yaitu dengan membandingkan prosentase perubahan jumlah barang X yang dibeli dengan prosentase perubahan harga Y. Formulasinya dapat dilihat di slide selanjutnya. 64
  • 65. Jika hasilnya positif maka barang itu merupakan barang subsitusi satu sama lain. Jika hasilnya positif maka barang tersebut merupakan barang komplementer. 65
  • 66. Jika diperhatikan dari data diatas yang berubah harga X sdan harga Y tidak berubah, meski tidak berubah jumlah permintaan terhadap barang Y meningkat. Bertambahnya permintaan terhadap barang Y disebabkan adanya barang X dan Y mempunyai hubungan yang bersifat komplementer. Sedangkan hubungan barang X dengan barang Z adalah subsitusi. 66
  • 67. Dari kurva diatas, dilihat bahwa saat harga teh turun berakibat naiknya jumlah kopi yang diminta berkurang dengan harga kopi yang tidak berubah. Kejadian ini diakibtkan karena teh dan kopi barang subsitusi. Elastisitas silang barang subsitusi 67
  • 68. Kurva diatas menunjukkan kopi dan gula barang komplementer, karena harga gula turun. Selain itu berakibat naiknya jumlah yang diminta juga mengakibatkan jumlah permintaan kopi bertambah walaupun harganya tidak berubah. Elastisitas silang barang komplementer 68
  • 69. Hubungan barang subsitusi, komplemen, elastisitas silang Jika harga barang Y naik mengakibatkan naiknya jumlah barang X yang diminta. Barang X dan Y adalah subsitusi. Tetapi jika harga barang Y naik maka jumlah yang diminta barang X turun, barang X dan Y termasuk barang komplementer. 69
  • 70. 04 ELASTISITAS PENAWARAN Rumus pengukuruan koefisien yaitu : Es = %∆Qs %∆Px Suatu perubahan harga akan mengakibatkan perubahan jumlah dalam arah yang sama bila kurva penawaran miring kearah kanan atas; jadi X dan P adalah positif keduanya atau negatif keduanya. Oleh sebab itu koefisien elastisitas selalu positif 70
  • 71. Dari rumus di atas dapat diurai sebagai berikut : 71
  • 72. Menentukan sifat penawaran hampir sama dengan permintaan, yaitu : Melihat besarnya koefisien elastisitasnya Jika nilai Es tak terhingga (ꞷ) disebut perfect elastis Jika nilai Es > 1 disebut elastis Jika nilai Es < 1 disebut inelastis Jika nilai Es = 1 disebut unitary elastis Jika nilai Es = 0 disebut perfect inelastis 72
  • 73. Melihat kecondongan kurva permintaan Jika kecondongan permintaannya seperti :  S1 sifat penawarannya disebut perfect inelastis  S2 sifat penawarannya disebut inelastis  S3 sifat penawarannya disbeut unitary elastis  S4 sifat penawarannya disebut elastis  S5 sifat penawarannya disebut perfect elastis 73
  • 74. 05 ELASTISITAS PENDAPATAN; Ei ;ᴓ Elastisitas pendapatan adalah elastisitas yang menunjukkan tingkat kepekaan dari perubahan jumlah barang yang diminta dengan perubahan pendapatan Hal ini dapat dinyatakan sebagai berikut : Jika berupa fungsi, rumusnya yaitu : 74
  • 75. Perubahan permintaan barang lux karena adanya kenaikan income Barang luxury adalah barang yang dibeli dalam jumlah lebih banyak jika pendapatan konsumen bertambah 75
  • 76. Perubahan permintaan barang inferior karena adanya kenaikan income Barang inferior adalah barang yang dibeli dalam jumlah lebih sedikit atau dikurangi jika permintaan konsumen bertsmbah 76
  • 77. Hubungan elastisitas income dan jenis produk Jika koefisien elastisitas income lebih besar dari satu maka jenis produk itu adalah barang lux. Jika income konsumen meningkat 20% jumlah yang dibeli produk X bertambah besar dari 20% maka produk X tersebut adalah produk luxury 77
  • 78. TERIMAKASIH DAN SAMPAI JUMPA DITUGAS BERIKUTNYA  78
  • 79. PERTANYAAN DISKUSI BAB III 1. Jelaskan konsep dasar mengukur tingkat elastisitas secara point elasticity? 2. Mengapa elastisitas permintaan dan penawaran dapat menjadi faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional ? 3. Bagaimana hubungan barang subsitusi dan komplemen terhadap elastisitas silang? 4. Jelaskan hubungan barang komplementer dengan subsitusi terhadap besarnya koefisien elastisitas silangnya? 5. Mengapa kopi dan gula disebut barang komplementer? 79
  • 80. PENGANTAR EKONOMI MIKRO BAB IV “PERILAKU KONSUMEN” KELOMPOK 5 : • GITA LIDYAWATI SAFITRI / 1222300048 • MIQDAMMUNTAQO FERDIANSA / 1222300037 • AGUSTIN CINTYA MASITA / 1222300033 80
  • 82. Permintaan timbul karena konsumen memerlukan manfaat dan barang yang diminta. Manfaat inilah yang dikenal dengan istilah utilitas (utility). Permintaan suatu barang menggambarkan permintaan akan manfaat dan barang tersebut atau dengan kata lain merupakan derifikasi (penurunan) dan manfaat yang diberikan oleh barang tersebut. Bagaimana mengukur nilai manfaat ? Secara kardinal (dengan menggunakan pendekatan nikai absolut) dan Secara ordinal (dengan menggunakan pendekatan nilai relatif, order, dan rangking) 82
  • 83. NILAI BARANG Kebutuhan manusia dibagi menjadi 2, yaitu • Kebutuhan sekunder (kebutuhan pokok) • Kebutuhan pokok Nilai barang dapat dibedakan menjadi : • Nilai penggunaan objektif atau nilai guna yaitu kesanggupan suatu barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Contohnya beras (nasi) • Nilai penggunaan subjektif yaitu arti yang diberikan seseorang kepada suatu barang yang tertentu untuk memuaskan kebutuhannya 83
  • 84. Nilai pertukaran dibagi menjadi : • Nilai pertukaran objektif yaitu kemampuan barang dan jasa itu sendiri untuk ditukarkan dengan barang dan jasa lain. • Nilai Pertukaran Subjektif yaitu arti yang diberikan seseorang kepada suatu barang dan jasa, berkaitan dengan kegunaan barang tersebut terhadap dirinya. Barang dan jasa mempunyai nilai kegunaan untuk pemenuhan kebutuhan, juga memiliki nilai pertukaran yaitu kemampuan barang dan jasa tersebut untuk ditukarkan dengan barang ataupun jasa 84
  • 85. PEMENUHAN KEPUASAN Banyak pendapat ahli ekonomi, terutama ahli ekonomi yang aliran klasik membicarakan tentang kebutuhan dan pemuasannya. Diantaranya adalah Gossen yang dikenal dengan Hukum Gossen, yaitu : Hukum Gossen I Jika pemuasan kebutuhan dijalankan terus menerus, maka kenikmatannya akan terus- menerus berkurang, sampai akhirnya datang kekenyangan (kejenuhan) Hukum Gossen II Tiap-tiap manusia akan berusaha memenuhi berbagai kebutuhannya supaya semua kebutuhannya tersebut dipuaskan dengan seimbang 85
  • 87. secara tradisional perilaku konsumen dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep utilitas (daya guna). Menurut pendekatan ini setiap barang mempunyai daya guna atau utilitas karena barang tersebut pasti mempunyai kemampuan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen yang menggunakan barang tersebut. Atas dasar anggapan dapat diukurnya daya guna barang, pendekatan tradisional ini merumuskan hubungan antara jumlah daya guna dengan batang yang dikonsumsikan dalam bentuk suatu fungsi, yaitu sebagai berikut : U = f(X1; X2;.....Xn) U = Banyaknya daya guna seseorang konsumen X2 = Banyaknya barang tertentu yang dikonsumsikan oleh konsumen tersebut 87
  • 88. • Teori daya guna kardinal (cardinal utility) menjelaskannya menggunakan pendekatan marginal utility dan total utility Pendekatan tradisional dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu : • Teori pendekatan indifference curve Perbedaan dari kedua teori tersebut didasarkan pada asumsi pokok tentang pengertian daya guna. 88
  • 89. Teori daya guna kardinal menganggap bahwa besarnya daya guna yang diterima atau dialami seseorang konsumen sebagai akibat dari tindakan mengonsumsikan barang itu dapa diukur • Asumsi dasar dari pendekatan cardinal yang menyatakan utility seseorang bisa diukur adalah pendekatan yang terlalu subjektivitas. Dari kelemahan ini muncul teori yang kedua, yaitu Teori daya guna ordinal Sebenarnya ada pendekatan lain yang digunakan untuk mengungkapkan perilaku konsumen, yaitu pendekatan atribute dan pendekatan revealed preference hypothesis (RP) 89
  • 90. Dua pendekatan untuk menjelaskan perilaku konsumen dalam buku ini adalah : Cardinal Approach Ordinal Approach 90
  • 91. 4.3 CARDINAL APPROACH Di teori ini kita tidak perlu mengetahui secara abosulut besarnya daya guna bagi seorang konsumen. Cukup mengetahui bahwa konsumen yang akan kita ajari perilakunya adalah seseorang yang mampu membuat order atau uruta-urutan kombinasi barang yang dikonsumsikan berdasrkan besarnya daya guna yang diterimanya. 91
  • 92. 4.3.1 Konsep Guna Batas dan Guna Total (MU dan TU) Guna Batas (Marginal Utility) Guna batas adalah sumbangan kepuasan yang diberikan oleh barang terakhir yang dimilik oleh orang tersebut. Menurut Hukum Gossen maka “semakin banyak jumlah banyak jumlah barang yang sejenis dipunyai oleh seseorang maka sumbangan kepuasan dari barang yang terakhir semakin kecil”. 92
  • 93. Guna Total (Total Utility) Guna total adalah tingkat kepuasan yang diperoleh karena mengonsumsi berbagai jumlah barang. Guna total akan semakin besar “jika barang yang dikonsumsi semakin banyak sampai pada tingkat tertenu di mana guna total ini akan mencapai titik maksimum, maka kepuasan konsumen tidak akan bertambah lagi dan todal gunanya akan menurun walaupun konsumen terus menambah barang tersebut”. 93
  • 94. Dari data di atas dapat digambarkan kurva TU dan MU-nya. Kurva TU bentuknya mula-mula meningkat namun pada titik puncaknya kurva TU itu menurun. MU bisa bertanda negatif MU bernilai negatif ditandai dengan bentuk kurva MU- nya memotong sumbu horizontal bagian bawah kurva TU setelah titik puncak akan cenderung menurun. Akan tetapi bentuk kurva TU tidak bisa memotong sumbu horizontal. 94
  • 95. Pada waktu konsumen mengonsumsi unit ketiga maka pada waktu itu kepuasan telah mencapai titik maksimum dan pada unit ketujuh kepuasan total tidak bertambah. Jika konsumen menambah barang-barang yang dikonsumsinya dengan unit selanjutnya maka total gunanya akan menurun. Pada waktu TU maksimal (unit ke-3) maka MU-nya = 0. Marginal utility terus menurun. Hal ini disebabkan tambahan guna itu selalu menurun dengan adanya tambahan unit barang yang dikonsumsikan. 95
  • 96. 4.3.2 Asumsi (Anggapan) dalam Teori Cardinal Unlity Seseorang Bisa Diukur dengan Uang Asumsi dasar yang digunakan pada pendekatan ini adalah tingkat kepuasan konsumen mengonsumsi barang/jasa dapat dihitung secara numerik. Misalkan, total utility seseorang mengonsumsi satu buah mangga adalah sebesar sepuluh dan jika mengonsumsi dua buah total unlity nya sebesar delapan belas, dan seterusnya. 96
  • 97. Berlakunya Hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal Utility) Dikenal hukum Diminishing of Marginal Utility, yaitu pertambahan utilitas yang menurun karena pertambahan satu unit barang yang dikonsumsi. Seperti telah dinyatakan sebelumnya, setiap barang mempunyai kemampuan untuk memberikan daya guna kepada pemakainya. “Makin banyak barang yang dikonsumsikan makin besar pula jumlah daya guna total yang diperoleh”. Akan tetapi, laju pertambahan daya guna yang diperoleh karena mengonsumsikan satu kesatuan barang makin lama makin rendah. Maka “jumlah pertambahannya dapat menjadi nol dan bila penambahan konsumsinya diteruskan jumlahnya bahkan menjadi negatif”. 97
  • 98. Implikasi lain dari pola U(X) seperti dalam gambar tersebut adalah laju pertambahan daya guna yang menurun. Gelas pertama memberikan tambahan kepuasan AX1, gelas kedua menurun menjadi BB1, dan gelas ketiga hanya CC1. Setiap tambahan tegukan memberikan tambahan jumlah daya guna yang makin sedikit. Dengan perkataan lain daya guna marginal menurun. Bahkan pada titik daya guna marginal menjadi negatif. 98
  • 99. Konsumen Bersifat Rasional Asumsi ini dikembangkan dari konsep bahwa manusia pada hakikatnya adalah homo economicus. Jadi konsumen yang tidak berusaha memaksimumkan daya guna dengan kendala pendapatannya yang tertentu tidak dapat dijadikan objek pembahasan di sini. Perbedaannya adalah antara kepuasan total (total utility) dan kepuasan marjinal (marginal utility). Semakin banyak barang X yang dikonsumsi, semakin kecil marginal utility yang diperoleh dari barang X. 99
  • 100. 4.3.3 Kritik pada Pendekatan Cardinal Asumsi Utility Bisa Diukur adalah Pemikiran yang Keliru Aliran ini menganggap bahwa tinggi rendahnya nilai suatu barang tergantung dari subjek yang memberikan penilaian. Jadi suatu barang baru mempunyai arti bagi seseorang konsumen apabila barang tersebut mempunyai daya guna baginya. Besarnya daya guna tergantung dan konsumen bersangkutan. Marginal Utility dari Uang Tidaklah Konstan Semakin banyak jumlah uang yang dimiliki, semakin memberikan kepuasan yang lebih besar. Kriteria pokok dari suatu alat pengukur adalah bahwa alatpengukur tersebut harus mempunyai nilai yang tetap. 100
  • 101. 4.3.4 Maksimalisasi Guna Guna batas ini adalah tambahan guna pada guna total karena ada tambahan satu unit barang lagi yang dikonsumsi. TU2 (sesudah tambahan) - TU1 (sebelum ada penambahan) = MUX Atau (TUx+1)-(TUx) = MUX Untuk mencari marginal utility ini dipergunakan perhitungan sebagai berikut: Jika total utility mencapai titik maksimal maka MU = 0, dan selanjutnya jika total utility menurun karena pertambahan unit barang yang dikonsumsi maka MU akan menjadi negatif (-) 101
  • 102. 4.3.5 Cara Mempergunakan Persamaan Fungsi Mencari kemungkinan dari kombinasi-kombinasi tersebut yang dapat memenuhi formula (1) kemudian diuji apakah juga memenuhi formula, dan (2) jika salah satu tidak terpenuhi maka harus dicari kombinasi yang lain. Harga barang X dan Y mempunyai perbandingan 1.2 karena harga barang X sebesar $ 1 dan harga barang Y sebesar $ 2. Jika mengacu pada rumus (formula) 1, maka besarnya MUy dua kali MUX, yang artinya setiap $ 1 yang dikeluarkan konsumen untuk membeli barang Y mempunyai manfaat dua kali dari manfaat barang X. 102
  • 103. 4.3.6 Perubahan Kombinasi Barang yang Dibeli Konsumen Adanya efek substitusi, yaitu dengan naiknya harga saiah satu barang tersebut konsumen akan mengalikan barang yang dibelinya kepada barang pengganti yang harganya lebih murah. Penyebab kenaikan harga dari salah satu barang yang dibutuhkan dapat mengubah kombinasi barang yang dibeli yaitu ; Efek pendapatannya (income), dengan kenaikan harga bagi konsumen yang pendapatannya tetap akan menyebabkan pendapatan riil konsumen tersebut akan berkurang. 103
  • 105. 4.4.1 Property Indiference Curve Ada tiga kelemahan pada the Cardinalist Approach, yaitu: Asumsi yang digunakan dalam pendekatan cardinal ini adalah asumsi yang keliru (doubtful). Pendekatan ini beranggapan bahwa kepuasan konsumen mengonsumsi komoditi dapat diukur secara numerik. Sesungguhnya, ukuran utility yang digunakan tidak bersifat objektif, tetapi ukuran kepuasan itu bersifat subjektif. Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konstan adalah tidak realistik. Anggapan terjadinya diminishing marginal utility hanya bersifat psikologis saja. 105
  • 106. Asumsi dalam Pendekatan Indiference Curve Agar perilaku konsumen dapat dijelaskan riil, teori indifference curve memerlukan adanya beberapa anggapan (asumsi), yaitu: 1. Konsumen selalu bersifat rasional (rationality). 2. Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of money). 3. Utility dinyatakan secara ordinal. 4. Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin berkurang (diminishing marginal utility). 5. The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komoditi. 6. Consistency and transitity of choice 106
  • 107. Kurva IC Menunjukkan Berlakunya Hukum Dimishing Marginal Rate Of Substitution Berubahnya kombinasi dari A ke B menunjukkan jika konsume menghendaki barang X lebih banyak maka ia harus bersedia mengurangi barang dengan jumlah tertentu. Lihat gambar di samping ini AA” > BB” dan seterusnya. 107
  • 108. Dari gambar di samping menunjukkan konsumen mengonsumsi kombinasi A, B, C, dan D akan memberikan kepuasan (utility) yang sama. Hal ini dikarenakan kombinasi tersebut terletak pada satu IC yang sama. 108
  • 109. Sifat-sifat Indifference Curve 1. Berlakunya hukum diminishing rate of return, yaitu jika kita menambah jumlah barang X, maka jumlah barang Y yang ada akan dikurangi. Sebaliknya bila barang Y yang ditambah maka barang X yang akan dikurangi. Pengurangan itu semakin lama semakin berkurang. 2. Cembung terhadap titik 0 atau origin. 3. Dua IC tidak akan saling berpotongan. 109
  • 110. Jika Terjadi Kumpulan Kurva IC, Kurva IC yang Semakin Jauh dari Titik Origin, Utilitasnya Semakin Besar Keterangan gambar di samping kombinasi X dan Y pada indeference curve (IC) akan berubah dengan adanya penambahan jumlah barang X dan Y menjadi kurva IC1 dan IC2 ini tidak akan saling memotong karena kombinasi-kombinasi yang ada pada IC yang berbeda. Kombinasi di titik B menunjukkan tingkat utilitas konsumen lebih tinggi. Hal ini bisa juga dikatakan semakin jauh dari titik 0 menunjukkan IC yang memberikan utilitas lebih tinggi. 110
  • 111. Pada Dua IC Tidak Saling Berpotongan Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan kombinasi di titik B. Hal ini disebabkan terletak pada IC2. Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan kombinasi di titik C. Hal ini disebabkan terletak pada IC1. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kombinasi di titik B sama dengan kombinasi yang ada di titik C. 111
  • 112. 4.4.2 Kendala Anggaran (Budget Contraint) Jika barang yang dikonsumsi adalah X dan Y, maka persamaan budget line dapat ditulis sebagai berikut : Keterangan: Px = Tingkat Harga XPy =Tingkat Harga YB = AnggaranBPX. (X) + Py. Y BPx . (X) + Py . Y 112
  • 113. 4.4.3 Keseimbangan Konsumen Kombinasi yang memberikan guna yang maksimal bagi konsumen ialah kombinasi A karena dengan jumlah uang yang ada konsumen mampu mendapatkan kombinasi barang terbanyak. 113
  • 114. 4.4.4 Perubahan Utilitas Konsumen Berubahnya Salah Satu dari Harga Barang Jika harga barang X naik, maka garis anggaran (budget line) dan indifference curve-nya bergeser ke kiri. Jika harga barang X turun maka garis anggaran (budget akan bergeser ke kanan. 114
  • 115. Berubahnya Pendapatan Konsumen Jika harga barang X dan Y tidak berubah kombinasi yang dikehendaki/dibeli konsumen adalah E1. Suatu ketika pendapatan konsumen meningkat. Meningkatnya pendapatan konsumen menyebabkan preference konsumen terhadap barang X dan Y berubah, tidak lagi terletak pada titik E1 tetapi berubah pada titik E2. 115
  • 116. Perubahan Harga pada Barang Normal dan Inferior Sebetulnya dengan turunnya harga barang X, konsumen seakan-akan bertambah kaya atau dengan kata lain dengan jumlah uang yang sama konsumen mampu mendapatkan barang yang lebih banyak. Kondisi ini menyebabkan bergesernya BL2 ke BL3. Semakin murahnya barang X menghasilkan efek pendapatan yang negatif, yaitu jumlah barang X yang diminta berkurang. Perubahan kombinasi dari E1 ke E3 adalah price efect (efek harga) sebesar X1-X3, perubahan dari kombinasi E3 ke E2 adalah income effect atau sebesar E3 ke E2 sebesar X3-X2 116
  • 117. 4.4.5 Derivasi Kurva Permintaan dari Kurva PCC Pada saat harga barang X sebesar $ 2 jumlah yang diminta sebesaar OQ1. Harga barang X turun menjadi $ 1.8 jumlah yang diminta barang X meningkat menjadi sebesar OQ2. Perhatikan jumlah barang X yang diminta pada grafik di atas dan bawah besarnya sama. Jika titik E1 dan E2 dihubungkan membentuk kurva demand. 117
  • 118. 4.4.6 Penggambaran Kurva Engel dari Kurva ICC Dari kurva ICC ini dapat dibentuk Kurva Engel yang menggambarkan hubungan antara pendapatan dengan jumlah barang yang diminta. (Ernest Engel) adalah orang pertama yang mengamati hubungan perubahan tingkat pendapatan terhadap jumlah barang yang dikonsumsi. Dalam Kurva Engel, sebagai sumbu vertikal adalah pendapatan dari sebagai sumbu horizontal adalah kuantitas). 118
  • 120. 4.4.8 Kritik dan Aplikasi Pendekatan Indifference Curve Kritik terhadap pendekatan indifference curve a. Menggambarkan bentuk kurva IC yang konveks untuk individu tidaklah mudah. b. Substitusi barang Y terhadap barang X yang diakibatkan adanya kenaikan harga barang X tidak secara otomatis terjadi karena masih adanya faktor-faktor lain yang membuat konsumen tetap pada barang X atau meninggalkan barang X. c. IC approach tidak dapat digunakan untuk menganalisis effect advertising, past behavior of stock. 120
  • 122. PERTANYAAN DISKUSI BAB IV 1. Jelaskan hukum Gossen I pada teori pemenuhan kepuasan! 2. Sebutkan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi konsumen dalam memutuskan suatu pembelian ! 3. Apakah gaya hidup konsumen berpengaruh terhadap pemilihan suatu produk ? 4. Jabarkan maksud dari marginal utility dari uang tidaklah konstan! 5. Sebutkan tiga kelemahan pada the cardinalist approach! 122
  • 123. PENGANTAR EKONOMI MIKRO BAB V "PRODUSEN" KELOMPOK 5 : • GITA LIDYAWATI SAFITRI / 1222300048 • MIQDAMMUNTAQO FERDIANSA / 1222300037 • AGUSTIN CINTYA MASITA / 1222300033 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Akuntansi Kelas-U 123
  • 124. Dalam teori ekonomi seorang produsen harus merumuskan dua macam keputusan yang penting, yaitu Berapa output yang harus diproduksi? Bagaimana kombinasi faktor produksi yang hendak dipergunakan? Perilaku produsen adalahsuatu tindakan seorang produsen untuk mendapatkan keuntunganyang semaksimum mungkin dengan menggunakan beberapa input yang dimilikinya. Pada saat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya seorang produsen dikatakan dalam keadaan keseimbangan atau ekuilibrium atau "ekuilibrium produsen". 124
  • 125. Misalkan dalam proses produksi hanya ada dua input, yaitu labor dan capital, dalam proses produksi dalam dilakukan dengan beberapa kombinasi Tiga proses produksi diatas apabila digambarkan sebagai berikut : 125
  • 126. 5.1 KONSEP JANGKA WAKTU DALAM PROSES PRODUKSI 126
  • 127. Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu yang dinamakan "jangka pendek" dan "jangka panjang". Ukuran jangka waktu tidak sama antara industri satu dengan industri lainnya. Jangka pendek adalahjangka waktu yang sedemikianpendek sehinggaperusahaan tidakdapat mengubahjumlah beberapasumber yang digunakan. Hanya satuinput yang bervariabel Jika perlu kita dapat membayangkan suatujangka waktu yang sedemikianpendek sehinggatak ada sumberyang dapat diubah jumlahnya. Para ekonomimengartikan Jangka Panjang sebagai keadaanproses produksi di mana semua faktor produksi bersifat variabel. Artinya jumlahnya dapat diubah-ubahjumlahnya sehinggaprodusenmempunyai kesempatanuntukmendapatkan kombinasi faktor- faktor produksiyang palingefisien. 127
  • 129. Produksi adalah kegiatan mengubah input menjadi output. Biasanya dalam ekonomi dinyatakan dalam fungsi produksi. Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara input (bersumber masukan) dengan output (barang-barang atau jasa dihasilkan) tanpa memperhitungkanharga. Denganjumlah input yang tetap, denganmenggunakan teknik produksi yang lebih efisien, maka output perusahaan akan lebih besar. Semakin kurang efisienteknik yang digunakan maka akan semakin kecil output yang dihasilkan. Output yang dihasilkan oleh perusahaan tergantung pada teknik produksi yang digunakan. 129
  • 130. Fungsi produksi itu menunjukkan bahwa jumlah barang produksi tergantungpada jumlah faktor produksi yang digunakan. Jadi, barang produksi merupakanvariabel tidak bebas dan faktor produksi merupakan variabel bebas. Secara matematis fungsi produksi dapat dituliskansebagai berikut : Q = F (C,L,B,S Q = Output C = Capital L = Labor B = Bahan Baku S = Skill 130
  • 131. Hubunganantara output dan input bisa dalam bentuk linier ataupun tidak linier Bentuk Linear Fungsi Q = a +bX Bentuk Quadratik Fungsi Q = a + b1x + b2x1 131
  • 132. Bentuk Cubic Fungsi Q = a + b1x + b2x2 + b3X3 132
  • 134. Dalam analisis proses produksi jangka pendek teori ekonomi diungkapkan dengan kurva TP (total product), AP (average product), dan MP (marginalproduct). TP adalahtotal produksi yang dihasilkanoleh sejumlahtenaga kerja (labor) AP adalahrata-ratayang dihasilkanoleh seorang tenaga kerja MP adalahtambahanhasil produksi apabila menambahsatutenaga kerja (labor) • AP = TP/Labor • MP = TP2 – TP1 • Jika TP berupafungsimaka turunanpertamaTP adalahMP • MP = ∂ TP/ ∂ L 134
  • 135. Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang ( The Law of Diminishing Returns) 5.3.1 Dalam analisis proses produksi jangka pendek ini berlaku Hukum Pertambahan Hasil yang Semakin Berkurang (Low of DiminishingReturns). Dalam hubunganproduksi jangka pendek, di mana satu faktor produksi bersifat variabel dan faktor faktor produksi lainnya tetap, akan dijumpai suatu kenaikan produksi total apabila menambahfaktor produksi variabel itu secara terus-menerus Produksi total itu akan bertambahterus tetapi dengan tambahan yang semakin kecil, dan setelah suatu jumlah tertentu akan mencapai maksimumdan kemudian menurun. 135
  • 136. Dari tabel di atas, hasil yang semakin bertambah terjadi sampaipada penggunaan3 labor. Mulailabor ke 4, Law of DiminishingReturns mulai bekerja. Digambarkankurva IP yang relung ke atas untuk satuanlabor pertama. Berarti jika sumber yang bervariabel (berubah) yang sedikit digunakansumberyang tetap (tanah)maka hasilnya tidak efisien. Denganmenambahsumbervariabel terus menerus maka TP akan terus menerus bertambah sampai pada titik B. Pada titik B ini Low of DiminishingReturns mulai bekerja dan penambahansumbervariabel denganjumlah yang terus menerusakan mengakibatkan pertambahan IP yang semakin berkurang. 136
  • 137. Dalam hal ini faktor produksi tanah dianggapsebagai faktor produksi tetap. Dengantambahan tenaga kerja yang terus- menerus, mula-mulajumlah produksimeningkatdan biasanya dengan tambahanyang semakinbesar. Kemudiandengantambahantenaga kerja berikutnya jumlahproduksi total juga meningkat tetapi dengantambahanproduksi yang semakinkecil. Kurva gambar 5.2, Sumbu Horizontal menunjukkan jumlahfaktor produksidan Sumbu Vertikal menunjukkan jumlahbarangyang dihasilkan 137
  • 138. Dari produksi total (TP) itu kita dapat mengetahui pula besarnya produksi rata-rata tenaga kerja. Pada umumnya tingkat produksi rata-rata ini dipakai sebagai ukuran tingkat efisiensi penggunaan tenaga kerja. Semakin tinggi tingkat produksi rata rata, semakin efisien pula faktor produksi tenaga kerja yang dipergunakan. Semakin banyak jumlah tenaga kerja yang digunakan, tambahantenaga kerja tersebut akan meningkatkan produksirata-rata. Dari produksi total (TP) itu kita dapat mengetahui pula besarnya produksi rata-ratatenagakerja. Semakin tinggi tingkat produksi rata rata, semakin efisienpula faktor produksitenagakerja yang dipergunakan Semakin banyak jumlah tenaga kerja yang digunakan, tambahantenagakerja tersebutakan meningkatkanproduksi rata-rata. 138
  • 139. 5.3.2 Hukuman antara TP, AP, dan MP Dalam hubunganproduksi jangka pendek,di mana satu faktor produksi bersifat variabel dan faktor faktor produksi lainnya tetap, akan dijumpal suatu kenaikanproduksi total apabila kita menambahfaktor produksi variabel itu secara terus-menerus. Keadaanini dapat dilihat pada Gambar 5.2.Jika ada tambahanlenaga kerja yang terus-menerusmula-mula jumlahproduksi meningkatdan biasanya dengantambahanyang semakinbesar. Kemudiandengantambahantenaga kerja berikutnya jumlahprtoduksi total juga meningkat tetapi dengan tambahanproduksi yang semakinkecil. 139
  • 140. Hubunganantara AP, MP, dan TP sangatpenting untuk dipahami karena posisinya sangatmenentukan kegiatan produsendalam melakukankegiatan usahanya. Hubungan antara produksi marjinal (MP) dan produksi total (TP) Pada saat produksi total (TP) mengalami perubahan peningkatan produksi dari yang menaik menjadi yang menurun, maka pada saat itu kurva produksi marjinal (MP) mencapai titik maksimumnya. Kemudian pada saat kurva produksi total (TP) mencapai titik maksimum, maka kurva MP memotong sumbu horizontal, artinya produksi marjinal (MP) = 0 PERTAMA KEDUA Hubungan antara produksi rata-rata (AP) dan produksi marjinal (MP) Pada saat produk rata-rata (AP) meningkat, produksi marjinal (MP) lebih tinggi daripada produk rata rata (AP), dan pada saat produksi rata rata (AP) menurun, produksi marjinal (MP) lebih rendah daripada produksi rata rata (AP) Kesimpulan dari hubungan MP dan AP adalah : Jika AP semakin bertambah maka MP > AP2. Jika AP maximum maka MPP= AP3. Jika AP semakin berkurang, maka MP < AP 140
  • 141. 5.3.3 Tahapan dalam Fungsi Produksi TAHAP I Mulai dari titik asal (0) sampai titik maksimum produksi rata rata (AP), yaitu pada saat produksi marjinal (MP)sama dengan produksi rata rata (AP). Jika lobor ditambah, AP bertambah. Bertambahnya AP ini menunjukkan terjadinya efisiensi labor. Pada stage (tahap) ini TP juga bertambah. TAHAP II Dari titik pada saat produk rata-rata (AP) mencapai titik maksimal sampai pada saat produksi total (1P) mencapai maksimal atau pada saat produksi marjinal (MP)sama dengan nol, AP dan MP semakin berkurang tetapi MP masih positif. Dalam suatu proses produksi semakin banyak labor yang dipakai menyebabkan tingkat efisiensi dari labor semakin berkurang. TAHAP II AP dan TP pada tahap ini semakin berkurang dan MP menjadi negatif karena luas tanah tetap dan labor ditambah terus sehingga terjadi ketidakefisiensian tanah dan labor Akibatnya pada tahap ini produksi total (1P) menurun terus. 141
  • 142. Tahap I dan tahap III disebut sebagai tahap yang tidak rasionaldan tahap II disebut sebagai tahap rasional. Alasannya ialah karena padatahapII itu produksimarjinal(MP)untuk semuafaktor produksi(masukan),yaitu untuk tenagakerja maupuntanah,adalahpositit. Sesuaidengantahapandi atas maka jelas seorangprodusentidak akan berproduksipadatahapIII karenadalamtahap ini ia akan memperolehhasil produksiyang lebih sedikit dan periggunaanfaktor produksivariabel yang lebih banyak. Artinya, produsentersebut bertindak tidak efisiendalampemanfaatanfaktor produksivariabelPadatahapI, produksi rata-rata(AP) darifaktor produksivariabel menaik dengansemakinditambahnya faktor produksivariabel tersebut. 142
  • 143. 5.4 PRODUKSI JANGKA PANJANG Suatu proses produksi di mana semua faktor produksi dapat diubah ubah jumlahnya atau semua faktor produksi bersifat variabel 143
  • 144. Isoquant 5.4.1 Pengertian Kurva Isoquant Isoproduk atau isoquant adalahkurva yang menunjukkan berbagai kemungkinankombinasi teknis antaradua inputyang bervariabel yang menghasilkansuatutingkat output tertentu. Isoquant memperlihatkan berbagai kombinası yang berbeda beda dari dua sumberyang bisamenghasilkan jumlahproduk yang samaKurva isoquant ini digambarkan padaGambar5.3 dengansumbuhorizontal menunjukkan faktor produksi tenaga kerja dan sumbuvertikal menunjukkan faktor capital. 144
  • 145. Sifat dari Kurva Isoquant a. Cembungke arah titik origin b. Menurundari kiri atas ke kanan bawah c. Kurva isoquant yang terletak di kanan atas menunjukkan jumlah produksi yang lebih banyak atau dengankata lain semakin jauh kurva isoquant ini dari titik asal menunjukkan semakin tinggi tingkat produksi barang tersebut d. Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling berpotongan atau saling bersinggungan 145
  • 146. Bentuk kurva IQ turun dari kai atas ke kananhawah. Hal ini dikarenakanjas faktor produksi yang satudikurangimaka faktor produksi lainnya hanus ditambah.Apabila faktor produksi Ru dapat salingmenggantikan secara teknis maka jika sesuatu faktor digunakandalam jumlahlebih kecil maka faktor lainnya harus ditambahkan. KETERANGAN KE-I 146
  • 147. Namun,dalamsuatuproses produksi harus ada minimal labor dan minimal kapital. Oleh karena itu. diperlihatkan bentuk kurva IQ yang nonlinierdan di kedua ujungnya ada mek belok ke atas Kurva IQ berbentuk cembung terhadaptitik nol menggambarkantingkat marjinal penggantianteknis yang semakinmenurun.Menurunnya tingkat penggantianini menggambarkan tenagakerja yang menggunakansuatufaktor produksi yang semakin banyak semakinterampil KETERANGAN KE-II Untuk memproduksi sebanyak 100 unit bisamenggunakanberbagai kombinasi kapital dan labor. Bisadengankombinasi A,B, C, atau D. Kombinasi menggunakan kapital sebanyak OK1 dan labor sebanyak OL1 atau dengankombinasi C yang menggunakankapital sebanyak OKZ dan labor sebanyak OL2. 147
  • 148. Perhatikandari kombinasi B beralihke kombinasi C. Kapital dikurangi tetapikonsekuensinya jumlahlabor harus ditambah.Demikiansebaliknya dari kombinasi C ke kombinasi B, jika menambahkapital maka konsekuensinya Jumlahlabor harus ditambah KETERANGAN KE-IV Titik A adalahtitik minimum labor yang harus ada guna memproduksi 100 unit.Sedang titik D adalahtitik minimum kapital yang harus ada guna memproduksi 100 unit. KETERANGAN KE-III KETERANGAN KE-V Kurva IQ tidak salingmemotong sehingga tidak perlulagi dibicarakan.Apabila dua isoquant berpotongan maka titik potongitu berarti ada dua jumlahproduk yang berbeda dapat dihasilkan dengankombinasi faktor produksi yang sama. 148
  • 149. MRTS (MarginalRate Tehcnical of Substitution MRTS adalahsejumlahfaktor X yang harus dikompensasi oleh tambahanfaktor Y sehingga tingkat output tidak berubahJadi, tingkat MRTS t kemiringanisoquantpada titik khusus. Dari Gambar 5.3 besarnya slope MRTS di titik C adalah : MRTS di C = ∆ K/ ∆ L Jika terjadi substitusi dari kombinasi satuke lainnya menghasilkanrasio dan L-nya • K1/L1> K2/12 proses produksinya capital intensif • K1/11K2/12 proses produksinya labor intensif 149
  • 150. Bentuk Isoquant Lain Bentuk Isoquant Linier Bentuk isoquantyang linier seperti di atas menunjukkan adanya substitusi input kapital dan laboradalahsempurna.Substitusi kapital dan labor secara sempurnaini dalamdunianyata tidak pernahbisa terjadi Bentuk Isoquantyang berupahuruf 1 seperti di atas menunjukkantidal adanya substitusiinput kapital dan labor Substitusi kapital dan latior hanya terjadi pada kebutuhanminimum saja. Bentuk Isoquant Input Output 150
  • 151. Iso-biaya (Isocost) 5.4.2 Pengertian Isocost "Kurva yang menunjukkankedudukandan titik-titik yang menunjukkankumtumasibarang-barangatau faktor produksiyang dibelioleh produsendengansejumlahanggarantertentu.Kurva yang memperlihatkan berbagaikombinasidari sumber-sumberyang dapatdiambilolehperusahaandenganhargatertentudari masing-masingsumberpersatuandanpengeluaranongkos yang tertentudilakukanolehperusahaanitu” 151
  • 152. Gambar Kurva Isocost Jika hargafaktor produksikapitaladalahPk, hargalobor adalahPl dan besarnya danayang tersediaadalahM. Kalau semuadanayang ada dibelikankapitalmaka akan didapatbarangkapital sebanyak M/Pkunit. Jika semuadana dibelikanlabor kandidatJika kedua titik nu dihubungkanmaka akan mendapat sebuahgari yang diutus dengan"garis Isocost” Slope kurva Isocost adalah : M/Pk: M/PI = M/Pkx PI/M = P1/Pk Fungsi TC adalah : TC = PI L +Pk K 152
  • 153. Perubahan Isocost Kurva IsoCost dapat berubah disebabkan : Harga faktor produksi labor turun atau naik sedang lainnya tetap Harga faktor produksi kapital turun atau naik sedang lainnya tetap Jumlah modal (dara) berubah berkurang atau bertambah A. Kurva Isocost Berubah Jika Harga Faktor Produksi Labor Turun atau Naik sedang Lainnya Tetap Jika harga labor bertambah murah maka kurva isocostbergeser ke kanan dari KL2 menjadi K13. Dan jika harga labor bertambah mahal maka kurva isocostbergesar ke kiri dari KL2 menjadi KL3 153
  • 154. B. Kurva Isocest Berubah Jika Harga Faktor Produksi Kapital Turun atau Naik sedang Lainnya Tetap Jika harga kapital bertambah murah maka kurva isocostbergesar ke atas dari K21 menjadi K31. Dan jika harga kapital bertambah mahal maka kurva isocost bergesar ke bawah dari K21 menjadi K3L Jika jumlah modal bertambah besar maka kurva isocostbergesar ke atas dari K2L2 menjadi K3L3. Jika harga kapital bertambah mahal maka kurva isocostbergesar ke bawah dari K212 menjadi K111 C. Kurva Isocost Berubah Jika Jumlah Modal (Dana) Berubah Berkurang atau Bertambah 154
  • 155. Ekuilibrium Produsen 5.4.3 Adatiga IQ Isoquantyang paling jauh dari titik origin menunjukkan gambaranjumlahproduksi yang paling banyak. Terdapat 4 kombinasi faktor produksi, yaitu kombinasi A, B, C, dan D. Kombinasi yang menghasilkanproduksi palingbesaradalahkombinasi B karena mampumenghasilkan 300 unit. Namun, untuk menggunakankombinasi ini perusahaankekuranganmodal. Perusahaan hanya mampumembeli kombinasi labor dan kapital A,D, dan C. Jika perusahaanmenggunakan kombinasi A dan D dikatakanperusahaanitu kurangefisienkarena denganjumlahdanayang ada sebetulnya bisamembeli kombinasi yang lebih besar,yaitu kombinasi C. 155
  • 156. PadaGambar 5.5 di samping , titik C menunjukkanproduksi yang optimumdi manapada saatitu produsen dalam posisi keseimbangan Dengandemikian,posisi keseimbanganprodusendicapaipada saat kurva isoquant bersinggungandengankurva isocost. Pada saat itu dalam posisi Pada saat itu dalam posisi : MRTS Slope Iso Quant -MPI/MPk = -Pl/Pk PI. MPk= Pk . MPI 156
  • 157. 5.4.4 Jalur Ekpansi (Expansion Path) Expantion path atau jalur perluasanadalahsuatu garis yang menunjukkantitik- ritik leastcost combination(LCC) di berbagaiisoquant. Least costcombination adalahsuatutitik yang menunjukkanongkos terkecil untuk menghasilkansejumlahproduk tertentu. Jadi produsen yang mempunyai uang yang akan digunakanuntuk ongkos produksi yang semakinlama semakin besar dan ingin memperluas produksinya, maka agardiperoleh ongkos yang paling kecil dia harus mengombinasikan penggunaaninput input 1 dan K pada titik tink garis expantionpath 157
  • 158. Kedudukan perusahaan yang baru adalah pada titik persinggungan yang baru, misalnya pada titik E2. Peningkatan anggaran perusahaan lebih lanjut akan menggeser kurva isocost nya ke kanan dan akan tercapai titik persinggungan yang baru, misalnya pada titik E3. Apabila titik titik keseimbangan itu (F1, E2, dan E3) dihubungkan satu sama lain, maka kita akan mendapatkan apa yang disebut dengan garis jalur ekspansi perusahaan (expansion path). 158
  • 159. 5.4.5 Hasil dari Pengembangan Skala Usaha (Return to Scale) Jika input ditambah maka output akan bertambah jika I adalah labor danc adalah kapital dan Q adalah output maka : = L + C akan menghasilkan Q Jika input I dan C ditambah maka Q juga akan berubah : = aL aC bQ Hasil penambahan input (a) berakibat perubahan output (b) bisa dalam keadaan (1) ba, (2) b = a, dan (3) b <a 159
  • 160. b> a disebut dengan increasingreturn to scale Misalkaninput labor dan kapital ditambahkan 20% maka output akan meningkat sebesar 30% b = a disebut dengan cosntont return to scale Misalkaninput lobor dan kapital ditambah20%maka outputmeningkat sebesar20% b< a disebut dengan decreasing return to scale Misalkaninput labor dan kapital ditambahkan 20%maka output akan meningkat sebesar10% 160
  • 161. Increasing return to scale Jika input ditambahdua kali lipat, output bertambahlebih dari2 kali lipat. Dari gambardi atas jika input ditingkatkandua kali lipat output meningkat menjadi 200unit. Pada gambardi atas diperlihatkandenganisoquantyang titik-titik 161
  • 162. Constant Return to scale Jika input ditambahdua kali lipat, output bertambahlebih dari2 kali lipat Dari gambardi atas jika input ditingkatkandua kali lipat outputseharusnya meningkat menjadi 200 unit tetapi meningkat lebih dari 200 unit. Pada gambardi atas diperlihatkandengan isoquant yang titik titik 162
  • 163. DecreasingReturn to Scale Jika input ditambahdua kali lipat, output bertambahlebih dari 2 kali lipat. Dari gambardi atas jika input ditingkatkan dua kali lipat output meningkat menjadi 200unit. Pada gambardi atas diperlihatkandenganisoquantyang titik-titik rutin sehingga komunikasiantarapengambil keputusandan pelaksanalebih jauh yang mengakibatkan penurunanefisiensidan efektivitas manajemensecarakeseluruhan 163
  • 164. 5.4.6 Memilih Kombinasi Input yang Efisien (Ridge Line) Pada1Q3 titik 13 adalahminimal labor dan K3 adalahminimal kapital Jika titik tik K1, K2,dan K3 juga titik-tink 11, 12.dan 13 dihubungkanakan membentuk gambarbagai ridge-line. Daerahyang dibatasi ke dua ridge-lineitu disebut "daerah relevant" Relevan menggunakaninput labor dan kapital. PadaIQ1 kombinasi lobor dan kapital yang ekonomis adalah kombinasi yang terletak antara garis rentangK1-11 Pada102 kombinasi labor dan kapital yang ekonomis adalahkombinasi yang terletak antaragaris rentangK2-12. Pada103 kombinasi labor dan kapital yang ekonomis adalah kombinasi yang terletak antaragaris rentangK3-13 164
  • 165. 5.4.6 Kombinasi Ongkos Terkecil (Least Cost Combination) Jika terjadi perubahandalam ongkos (dana perusahaan) sedang lainnya tetap akan menyebabkan pergeserankurva isocost ke kananatau ke kiri. Garis yang menghubungkansemuatink keseimbanganprodusen,yaitu titik singgung antaraisoquantdan isocost dinamakanjalur perluasan(expansionpath). 165
  • 166. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by Flaticon and infographics & images by Freepik Thanks! Please keep this slide for attribution 166
  • 167. PERTANYAAN DISKUSI BAB V 1. Gambarkan kurva hubungan antar output dan input dalam bentuk linier serta jelaskan! 2. Bagaimana konsep analisis produksi jangka pendek dalam teori ekonomi? 3. Dalam suatu fungsi produksi jangka pendek, terdapat tiga konsep penting dalam produksi. Apa saja ketiga konsep tersebut ? 4. Jelaskan tujuan manusia melakukan kegiatan produksi ! 5. Bagaimana perilaku produsen dalam konteks ekonomi ? 167
  • 168. PENGANTAR EKONOMI MIKRO BAB VIII "PENENTUAN HARGA DALAM PASAR PERSAINGAN SEMPURNA" KELOMPOK 5 : • GITA LIDYAWATI SAFITRI / 1222300048 • MIQDAMMUNTAQO FERDIANSA / 1222300037 • AGUSTIN CINTYA MASITA / 1222300033 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Akuntansi Kelas-U 168
  • 170. 8.1.1 Pengertian Pasar Pengertian pasar secara fisik adalah suatu tempat berkumpulnya para penjual. Pengertian pasar dalam pengertian teori ekonomi adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual yang bersepakat mengenai harga dan jumlah yang diperjualbelikan, dengan kata lain terjadinya transaksi jual beli suatu barang Sedang yang dimaksudkan dengan persaingan adalah jika sesama produsen/penjual bersaing agar konsumen membeli produknya dan sesama konsumen bersaing untuk mendapatkan barang/jasa yang dibutuhkan. 170
  • 171. Para ahli ekonomi menggolongkan pasar secara teori ekonomi mikro menjadi empat golongan besar, yaitu: Pasar Persaingan Sempurna Pasar Persaingan Monopolistik Pasar Monopoli Pasar Oligopoli 171
  • 172. 8.1.2 Ciri-Ciri Pasar Persaingan 172
  • 173. 173
  • 174. 174
  • 176. Persaingan sempurna adalah suatu pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli. Masing-masing penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi harga pasar. Berapa pun jumlah barang yang diperjualbelikan di pasar, harga akan tetap. Oleh karena itu, harga pasar digambarkan oleh garis lurus yang sejajar dengan sumbu horizontal, yaitu sumbu jumlah barang. Dengan demikian, masing-masing penjual di pasar adalah sebagai pengikut harga pasar atau disebut price taker. 176
  • 177. 8.2.1 Ciri-Ciri Pasar Persaingan Murni/Sempurna Pasar persaingan murni memiliki ciri sebagai berikut : Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak Barang yang diperjualbelikan homogen/identik Penjual bisa keluar masuk di pasar mudah Informasi terhadap pasar sempurna 177
  • 178. Jumlah Penjual dan Pembeli Sangat Banyak Jumlah pembeli dan penjual barang sangat banyak sehingga masing masing pembeli maupun penjual tidak dapat memengaruhi pasar. Hal ini berarti bah harga barang akan tetap karena masing-masing penjual hanya merupakan bagian yang kecil dari seluruh pembeli dan penjual yang ada di pasar. Penjual dan pembeli sangat banyak artinya lebih dari satu orang, mungkin seribu orang atau lebih, masing-masing penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi harga pasar yang terjadi di pasar. 178
  • 179. Barang yang Diperjualbelikan Homogen/Identik Jenis barang yang diperjualbelikan di pasar tersebut adalah homogen atau satu jenis saja (identik). Barang homogen artinya semua jenis barang yang ditawarkan semua penjual sama. Jadi produksi satu penjual merupakan substitusi yang sempuma dengan hasil produksi penjual yang lain. Jadi pembeli membeli barang dari penjual satu dengan lainnya akan mendapatkan barang yang sama. 179
  • 180. Penjual Bisa Keluar Masuk di Pasar dengan Mudah Pembeli maupun penjual bebas keluar ataupun masuk ke pasar, Sedang konsumen dengan bebas memilih dalam pembelian barang tersebut di pasar. Penjual mudah keluar masuk pasar artinya baik penjual yang baru maupun yang lama bebas untuk masuk atau meninggalkan pasar. Artinya penjual bisa memulai mengusahakan produksi atau berjualan tanpa ada suatu hambatan 180
  • 181. Informasi terhadap Pasar Sempurna Artinya jika ada konsumen yang mengetahui harga yang lebih murah maka konsumen yang lain juga segera mengetahuinya. Demikian juga jika ada produsen/penjual yang mengetahui ada bahan baku yang harganya lebih murah maka produsen/penjual yang lain juga segera mengetahuinya Baik penjual maupun pembeli mempunyai pengetahuan yang lengkap. Artinya, apabila salah satu produsen menggunakan teknologi baru, maka dengan mudah produsen yang lain mengikutinya. 181
  • 182. Sebagai akibat dari ciri-ciri tersebut, maka kita dapat menggambarkan kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan sebagai penjual atau produsen barang. Kurva permintaan itu yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta dan tingkat harga tampak horizontal pada Gambar 8.1 182
  • 183. Kita perhatikan dari tabel di atas, perusahaan dalam persaingan sempurna produsen tidak dapat memengaruhi harga barang per satuan, maka kurva penerimaan total akan bersifat linier, berbentuk garis lurus, mulai dari titik asal (0) karena harga adalah konstan maka besarnya P. AR, dan MR mempunyai nilai yang sama sehingga kurvanya berimpit menjadi satu. Jika digambarkan ke tiga kurva tersebut seakan-akan hanya satu kurva 183
  • 184. 8.2.2 Penentuan Jumlah Produksi dan Harga Agar perusahaan mendapatkan laba maksimal atau rugi minimal, harga dan jumlah produk yang diperjualbelikan ditetapkan dengan kaidah MC MR. Kaidah menetapkan harga dan jumlah produk dengan MR MC dengan syarat informasi pasar untuk memperoleh nilai MC dan MR bersifat centainty (bisa diperhitungkan) Sedang kaidah MC = MR dikarenakan MR adalah turunan pertama dari fungsi TR dan MC adalah turunan pertama dari fungsi TC. Secara matematis nilai turunan pertama dari suatu fungsi akan menghasilkan nilai tertinggi 184
  • 185. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Laba Terlihat harga yang menjamin laba maksimal adalah sebesar OP1. Dengan harga sebesar OP1 besar TR adalah OP1KQ1 Sedang besarnya TC adalah OP2LQ1 dan total laba (TR-TC) adalah sebesar P1P2LK. Besarnya AC sebesar OP2 dan laba per unit P1P2 Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba maksimal adalah sebesar P = OP1 dan Q = OQ1 185
  • 186. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yangMemperoleh Kerugian yang Minim Harga yang menjamin rugi minimum adalah sebesar OP1 Dengan harga sebesar OP1 besar TC adalah OP2KQ1 Sedang besarnya TR adalah OP11Q1 Total rugi (TR-TC) adalah sebesar P1P2KL. Besarnya AC sebesar OP2 dan rugi per unit P1P2 Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin rugi manimal adalahsebesar POP2 dan Q=0Q1 186
  • 187. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Normat Profit (Break Even Income) Terlihat harga yang menjamin laba normal adalah sebesar OP1. Dengan harga sebesar OP1 besarnya TC adalah OP1KQ1. Sedang besarnya TR adalah sama OP1KQ1. Untuk mendapatkan laba normal perusahaan harus bekerja yang paling efisien. Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba normal adalah sebesar P = OP1 dan Q = 0Q1Dengan AC yang paling rendah 187
  • 188. 8.2.3 Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode langka Pendek Maksud jangka pendek adalah jangka waktu yang demikian pendeknya sehingga apabila terjadi kenaikan permintaan barang dan setiap produsen tidak mampu untuk menaikkan produksinya serta tidak cukup waktu bagi perusahaan perusahaan untuk menambah perusahaan-perusahaan yang baru 188
  • 189. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka Panjang Maksud jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup lama di mana produsen masih ada kesempatan untuk memperbanyak produksinya untuk dipasarkan atau masih dapat mendirikan perusahaan baru untuk menaikkan produksinya apabila terjai kenaikan permintaan barang. Dalam jangka pajang perusahaan hanya mendapatkan normal profit saja (impas/break even). Masuknya perusahaan baru akan menambah jumlah produksi (supply meningkat). Bertambahnya jumlah produksi (supply lebih besar dari demand) akan menyebabkan harga jual turun 189
  • 190. Dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan "selalu" hanya akan memperoleh keuntungan normal saja dengan MR = MC = AC. Pada saat AC minimum, perusahaan yang hanya menenima keuntungan normal (normal profit) dinamakan "Marginal Firm/Marginal or Profitability", artinya apabila harga turun sedikit saja perusahaan akan segera keluar dari pasar. 190
  • 191. 8.2.4 Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yang Berada dalam Pasar Persaingan Sempurna KEBURUKAN Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan terhadap konsumen. Produk yang diperjualbelikan identik dan perusahaan harus bekerja yang paling efisien agar tidak mengalami kerugian sehingga produk yang diperjualbelikan tidak ada inovasi. Antara penjual yang satu dengan yang lain produknya sama persis atau identik Produk yang homogen ini berakibat membatasi pilihan konsumen. Konsumen tidak bisa memilih karena masing masing konsumen tidak kuasa memengaruhi pasar 191
  • 192. KEBAIKAN Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya kebebasan bertindak. Persaingan pada perusahaan yang berada dalam persaingan sempurna sangat ketat. Jika tidak bisa efisien, perusahan baru siap memasuki pasar sebagai pesaing, dan hal ini akan menyebabkan tambahnya supply dan selanjutnya berakibat turunnya harga. Mudahnya perusahaan baru memasuki pasar ini dipersyaratkan pada pasar persaingan sempurna. Persaingan yang ketat dan mudahnya memasuki pasar berakibat alokasi sumber daya menjadi efisen dan konsumen dapat memperoleh barang dengan harga yang kompetitif. 192
  • 193. 8.2.5 Contoh Perhitungan Numerik 193
  • 194. 194
  • 196. PERTANYAAN DISKUSI BAB VIII 1. Bagaimana perusahaan di pasar persaingan sempurna menentukan harga produk mereka? 2. Mengapa pasar persaingan sempurna jumlah pembeli dan penjualnya banyak ? 3. Apakah ada konsekuensi dari pasar persaingan sempurna ? 4. Bagaimana sisi permintaan dan penawaran dalam membentuk harga dalam pasar persaingan sempurna ? 5. Jelaskan karakteristik apa saja dalam pasar persaingan sempurna ! 196
  • 197. PENGANTAR EKONOMI MIKRO BAB IX "PENENTUAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK" KELOMPOK 5 : • GITA LIDYAWATI SAFITRI / 1222300048 • MIQDAMMUNTAQO FERDIANSA / 1222300047 • AGUSTIN CINTYA MASITA / 1222300033 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Akuntansi Kelas-U 197
  • 199. Pasar persaingan monopolistik adalah pasaryang terdapat banyak penjual dan masing-masingpenjual dapat memengaruhi harga denganjalan deferensiasi produk. Deferensiasi produk atau product differentiationadalahmembedakan dua barangyang sebenarnya sama sehingga menjadi berbeda Caranya denganpromosi,advertensi,perbedaanwarna bungkus,merek,pelayanan yang baik, dan lain sebagainya Misalkan sabun cuci,sabunmandi, rokok kretek, dan lain sebagainya. Terdapatdua unsurmodelpasarpersainganmonopoli,yaitu : Terdapat unsur monopoli karena jenis barang tersebut memang hanya satumacam,maka kurva permintaannya miring dari kiri atas ke kananbawah, meskipunmendekati horizontal Terdapat juga unsur persaingannya karena jumlahpenjual banyak sehinggatindakandari seorangpenjual tidak mempunyai pengaruhyang berarti terhadappenjual lainnya 199
  • 200. Bila jumlahpenjual cukup banyak sehingga kegiatanmasing-masingpenjual tidak mempunyai pengaruhyang nyata padapenjual yang lain dan begitu juga sebaliknya, maka industriyang sepertini dinamakanindustri dengan monopoli persainganleon. Persainganmonopoli memberikankita alat analisis yang baru. Analisis ini sangat banyak persamaannya dengan analisis persainganmurni Perlu diketahui bahwa adanya ongkos tambahansepertiongkos advertensi danlain sebagainya itu merupakan penyebab pasartersebut menjadi berbentukpasarpersainganmonopoli. Dalam jangka pendek,suatuperusahaanjuga sepertipadapasaryang lain, maksudnya bahwa padasuatusaat perusahaanakan menerima keuntunganebih atau menerima kerugianatau hanya menerima keuntungannormal saja 200
  • 201. Dalam jangka panjang terjadi dua kemungkinan penyesuaian jalan masuknya perusahaan-perusahaanbaru ke dalam industri, yaitu terbuka dan satunya tertutup. Apabila semuabarangmerupakanbarangsubstitusi yang baik, maka pasarakan dibagi bagikandi antara perusahaanyang ada. Berarti,kurva permintaanpenjual perseoranganakan bergeserke kiri. Dengan adanya produk deferensiasi yang semakinbesarberarti akan menaikkanongkos total, berarti kurva AC dan MC akan bergeser ke atas.Hal ini disebut increasingcost industry. Apabila dalam jangka panjangada perusahaanperusahaandalam persainganini mengalami keuntungan lebih,maka akan mendorong masuknya perusahaanperusahaanlain. Untuk masukke dalamindustri/pasarperusahaanperusahaanyang telah ada harus menambah kapasitas produksinya. 201
  • 202. Bentuk kurva demanddari perusahaanmonopolistik beradadi antara perusahaanmonopoli dan persaingansempurna.Bila pada persaingansempurna bentuk kurva demand nya horizontal atau elastis sempurna,kurva demand dari monopoli bersifat inelastic. Kurva demand perusahaanyang monopolishkberbentuk elastis Kemiringannya di antarakedua kurva demand dari monopoli dan persaingansempurna. 202
  • 203. 9.2 TIGA KONDISI YANG BISA DIALAMI PERSAINGAN MONOPOLISTIK 203
  • 204. Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan monopoli dapat mengalami tiga hal, yaitu : Mendapat laba supernormal Mendapat laba normal Menderita kerugian 204
  • 205. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Supernormal Harga dan output yang menjamin laba maksimal denganmenggunakan kaidahMR = MC. Padakaidah MR = MC harga jual produksebesarOP1 dan output yang dijual sebanyak 001 dan besarnya laba P1P2LK 205
  • 206. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Normal MR = MC adalahkaidahguna menetapkan harga dan outputyang menjamin laba maksimal Pada kaidah MR = MC harga jual produksebesarOP1 dan output yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya TC = TR, yaitu sebesarOP1KQ1 206
  • 207. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Normal MR MC adalahkaidahguna menetapkanharga dan outputyang menjaminkalau laba, laba yang maksimal tetapi kalau rugi kerugianyang minimal. Pada kaidahMR = MC harga jual produk sebesarOP2,sedangbiaya rata-ratanya OP1 Biaya rata-rata(AC) lebih besardari penerimaanrata- rata (AR). Kerugianyang minimal ini output/jumlah produksi yang dijual harus sebanyak OQ1 dan besarnya TC (OQIKP1), sedangbesarnya TR (OQ1LP2) 207
  • 209. Perubahan Harga Berakibat Perubahan Permintaan yang Besar Bentuk kurva demand-nya bersifat sangat elastis sehingga dengansedikit menaikkan harga maka output akan mengalami banyak pengurangan.Kurva permintaanyang dihadapi oleh persainganmonopolis sangat elastis Efisiensi Masing-masing Perusahaan Akanterdapat beberapa efisiensi masing masingperusahaandalam jangkapanjang bila masuknya perusahaan baru kedalam industri yang bersangkutanbebas dan mudah.Artinya, perusahaantidak adala dirangsanguntuk membangun skinguriya pada tahanatau untuk menjalannanskala perusahaanyang telah shindatingkat output optimum. Perusahaanbaru akan terus masuk sehingga tidak lagi ada laba yang diperolehkerugian diderita bila kurva biaya rata-ratajangka panjang terletakdi atas kurva permintaanuntuk semuaoutput 209
  • 210. Promosi Penjualan Usahamasing-masingperusahaanuntuk memperluas pasarnya dengancara ini akan diimbangi dengankegiatan yang samaoleh penjual lainnya, dan sumber yang digunakanuntuk usahatersebut hanyalah menambahbiaya produksi. Pemborosanseperti ini lebih kecil dalampersaingan monopoli dibandingkandenganoligopoli.Dalam oligopoli usaha penjual yang satuuntuk memperluaspasarnya akan mendorong pihaklain untuk melakukanusaha yang samauntuk mempertahankan bagianpasarnya. Persainganyang seperti itu tidak ada dalam persainganmonopoli. Iklan yang dilakukanoleh salah satuperusahaan tidak menimbulkan tindakarı balasandan yang lain. 210
  • 211. Jenis Produk yang Tersedia Konsumenakan memperolehberbagai merekproduktertentu yang berbagai ragam yang dapat dipilih dalam pasar persainganmonopoli. Konsumendapat memilihjenis,gaya, atau warna yang sangat mendekati seleradan kemampuan. Akantetapi,suatu peringatanperlu diberikandi siniragamproduktertentudemikianbanyak sehingga membingungkankonsumen,dan persoalanpemilihandapat menjadilebih sulit. Masabodoh terhadapperbedaanmutu yang sebenarnya karena kesediaanuntukmembayar hargayang lebih tinggiuntuk merektertentu yang dalam kenyataannya tidak lebih baik dari merek denganhargayang lebih rendah. 211
  • 213. PERTANYAAN DISKUSI BAB IX 1. Bagaimana perusahaan dalam pasar monopolistik menentukan harga produknya ? 2. Jelaskan bagaimana dalam jangka panjang keuntungan ekonomi terkikis pada suatu sektor industri bersaing monopolistik ! 3. Sebutkan dua jenis persaingan bukan harga pada pasar persaingan monopolistik ! 4. Uraikan ciri-ciri pasar persaingan monopolistik ! 5. Mengapa pada persaingan monopolistik pembeli tidak mudah pindah dari satu produk ke produk lain ? 213
  • 214. PENGANTAR EKONOMI MIKRO BAB X “PENENTUAN HARGA PADA PASAR MONOPOLI” KELOMPOK 5 : • GITA LIDYAWATI SAFITRI / 1222300048 • MIQDAMMUNTAQO FERDIANSA / 1222300037 • AGUSTIN CINTYA MASITA / 1222300033 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Akuntansi Kelas-U 214
  • 216. Monopoli murni atau pure monopoly adalahsuatu keadaan di mana di dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing. Produkyang dijual di pasar tersebut tak memiliki barangsubstitusinya. Produk yang dijual oleh sang monopoli harus dengan mudah dibedakandengan baranglain yang dijual dalam perekonomian Perubahan harga dan output produk lain yang dijual dalam perekonomiantak memengaruhi sang monopoli. Sebaliknya, perubahan harga produk dan output sang monopolis juga tak memengaruhi produser lain dalam perekonomian. Akan tetapi, meskipun mempunyai pengawasan penuh atau lebih dari 90% atas sesuatu produk oleh satu perusahaan, monopoli tidak sempurna kecuali kalau tidak ada barang substitusi/ barang pengganti Bagi barang kebutuhan umum. 216
  • 217. Ada atau tidak adanya bentuk monopoli murni, prinsip-prinsip monopoli murni memberikan suatu alat yang sangat bergunauntuk menganalisis persoalan penentuan harga, output, dan alokasi sumber. A+ Monopoli sebagai alat analisis sangat berguna dipakai pada industri industri yang mendekati monopoli murni atau industri yang dalam banyak hal bertindak seperti dalam monopoli murni. PERTAMA KEDUA Monopoli sebagai alat analisis dan berbagai modifikasinya sangatberguna dalam mempelajari persainganoligopoli dan persainganmonopoli. 217
  • 218. KONSEP DASAR ANALISIS MONOPOLI Monopoli merupakankebalikan ekstrem dari persaingan sempurna dalam rangkaian kesatuan struktur pasar. Monopoli terjadi jika suatu perusahaanbertindak sebagai penjual tunggal dari suatu barang yang tidak mempunyai substitut, dengan kata lain perusahaan tunggal tersebut sekaligus sebagai industrinya juga. Banyak hubungan-hubunganekonomi yang ada dalam monopoli bisa digunakanuntuk mengestimasi perilaku optimal perusahaansecarakurang tepat tetapi lebih lazim, yaitu sebagian pada struktur pasar persaingan dan sebagian pada struktur pasar monopolistik yang mendominasi dunia nyata. 218
  • 220. 10.2.1. Ciri-Ciri Pasar Monopoli 1. Pasar Monopoli adalah Industri Satu Perusahaan Barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain Para pembeli tidak mempunyai pilihan lain. Kalau mereka menginginkan barangtersebut maka mereka harus membeli dari perusahaanmonopoli tersebut. Syarat syarat penjualan sepenuhnya ditentukan oleh monopoli itu dan para pembeli tidak dapat berbuatapa pun dalam menentukan syarat jual beli 2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang mirip (close subhtute) yang dapat menggantikan barang tersebut. Aliran listrik adalah contoh dari barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang mirip. 220
  • 221. 3. Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk dalam Industri Tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan terwujud karena tanpa adanya halangan tersebut pada akhirnya akan terdapat beberapa perusahaan dalam industri. Keuntungan perusahaan monopoli tidak akan menyebabkan perusahaan perusahaanlain memasuki industri tersebut 4. Dapat Memengaruhi Penentuan Harga Perusahaanmonopoli merupakan satu satunya penjual dalam pasar, maka penentuan harga dapat dikuasainya. Oleh sebab itu, perusahaanmonopoli dipandangsebagai penentu harga atau price setter 221
  • 222. 5. Promosi Iklan Kurang Diperlukan Perusahaanmonopoli adalah satu-satunya perusahaan dalam industri, ia tidak perlu mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan. Pembeli yang memerlukan barang yng diproduksinya terpaksa membeli darinya. Walau bagaimanapun perusahaanmonopoli sering membuat iklan. Iklan tersebut bukanlah bertujuan untuk menarik pembeli, tetapi untuk memelihara hubungn baik denganmasyarakat 222
  • 223. 10.2.2 Faktor Faktor yang Menimbulkan Adanya Pasar Monopoli Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain. PERTAMA KEDUA Perusahaanmonopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economic of scale) hinggake tingkat produksi yang sangattinggi. KETIGA Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan. 223
  • 224. HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG AKAN MEMASUKI PASAR 10.3 224
  • 225. Bila ada perusahaan baru yang denganmudahmasuk ke dalam industri persainganmurni maka dalam jangka panjangakan ada perusahaan perusahaan baru lainnya yang masuk ke dalain suatu industri. Akibatnya monopolis tidak lagi bisa memonopoli pasar. Monopolis harus sanggup menghalangi masuknya perusahaanbaru bila dia mendapat laba atau kalau dia tidak sanggup maka dia tidak jadi monopolis lagi. Masuknya perusahaanbaru akan mengubahkeadaan pasar di mana perusahaanitu bergerak 225
  • 226. Bila ada laba murni untuk perusahaan-perusahaandalam industri tertentu dan perusahaan yang ingin masukjuga, yakin bahwamereka juga dapat memperoleh laba murni, maka perusahaan baru akan berusaha masuk industri tersebut. Denganmasuknya perusahaan baru mereka menggerogotipasarperusahaan yang sudah ada Hal tersebut menyebabkan kurva permintaan dan kurva pendapatan marginal yang dihadapi oleh masing-masingperusahaan akan bergeser ke bawah. 226
  • 227. Kita dapat melihat penggeserankurva permintaan masingmasing perusahaanini ke bawah sebagai akibat dari kenaikan penawaran produkindustri denganmasuknya perusahaan baru. Kenaikan penawaran menggeser kurva permintaan yang dihadapi oleh masing masing perusahaan ke bawah dan kurva biaya perusahaan bergeser ke atas. Hal ini akan menyebabkan laba berkurang, tetapi perusahaan baru akan terus masuk selama masih ada kemungkinan untuk memperoleh laba. Sampai akhirnya cukup banyak perusahaan baru yang telah masuk sehinggga semua laba murni industri lenyap 227
  • 228. Walaupun sebuah perusahaan mendapat laba, tetapi masuknya perusahaan yang baru akan membuat harga sedemikian rupa sehingga keduanya dapat menderita kerugian. Dengan demikian, masuknya perusahaan baru dapat dihalangi Masih ada cara lain untuk menghalangi masuknya perusahaanbaru. Dalam bidang public utility, hak monopoli diberikan agar dapat menghalangi masuknya perusahaan yang baru. 228
  • 229. Suatu perusahaan monopoli bisa timbul karena beberapa sebab, antara lain : Penguasaan Bahan Mentah Kalau X adalah input utama untuk produk Y, maka penguasaan sumber X akan bisa menimbulkan perusahaan monopoli untuk barang Y, denganjalan menolakpenjualan X kepada perusahaan lain. Contoh PDAM, Pertamina Hak Paten Merupakan suatu sumberterjadinya monopoli untuk suatu macam barang tertentu atau cara produksi tertentu. Contoh: produkproduk Microsft Windows 229
  • 230. Terbatasnya Pasar Dibanding dengan skala minimum perusahaanpasaryang ada masih terbatas. mungkin hanya bisa memberikan "ruang hidup untuk satu perusahaan saja. Dengan istilah lain, karena adanya economies of scole yang besar, tetapi luas pasar yang terbatas, maka satu perusahaan saja sudah mampu memenuhi permintaan pasar Pemberian Hak Monopoli oleh Pemerintah Ada kalanya hak monopili diberikan oleh pemerintah. Contoh PELNI pada jalur tertentu 230
  • 232. Jika suatu perusahaanyang monopolistik menyamakan MR dengan MC-nya, maka pada saat yang sama ia menentukan pula tingkat output dan tingkat harga pasar untuk produknya. Keputusan ini dilukiskan dalam gambar di bawah ini. Di situ perusahaantersebut menghasilkan output sebesar Q unit pada tingkat biaya C biaya per unit dan ia menjual output-nya tersebut pada tingkat harga P. Laba, yaitu sama dengan (P-C) kali Q, ditunjukkan oleh bidang PPCCdan itu merupakan laba maksimum. 232
  • 233. Jika MR > MC, berarti jika produksi ditambah, kenaikan penerimaanyang diperoleh akan lebih besar dari kenaikan biayanya. Hal ini berarti bahwa seorang manajer dapat meningkatkan laba perusahaan dengan meningkatkan produksi jika ingin meningkatkan laba perusahaan, Kondisi laba maksimal yaitu kondisi tingkat output optimal pada saat MC = MR 233
  • 234. Secara matematis kondisi laba maksimal pada perusahaan monopoli dapat ditunjukkan sebagai berikut : Laba maksimal akan diperoleh jika turunan pertama darı fungsi laba terhadap tingkat output sama dengan nol. 234
  • 235. Gambar di atas menunjukkan bagaimana seorang monopolis dalam menentukan tingkat output optimal. Kurva MR memotong kurva MC pada tingkat output Q, yang sekaligius menunjukkan tingkat output optimal. Harga maksimal yang masih dapat diterima oleh konsumen untuk output Q adalah P. Jadi kombinasi harga dan output yang memaksimalkan laba bagi monopoli adalah Q dan P. Besar laba yang diperoleh monopoli ditunjukkan oleh daerah CPP’C’. Laba itu diperoleh TR (OPC Q) dikurangi dengan TC (OCC"Q) 235
  • 237. Seorang produsen monopoli adalah satu-satunya produsen dalam suatu pasar sehingga kurva permintaan yang dihadapinya adalahjuga kurva permintaanpasar. Kurva permintaan pasar biasanya menurun dari kiri atas ke kanan bawah, yang berarti bahwa produsen tersebut bisa memengaruhi harga pasar dengan jalan menjual lebih sedikit atau lebih banyak barang produksinya. Perbedaan antara perusahaan dalam persainganmurni dan monopolis terlihat dalam bidang penjualan. Penjual dalam persaingan murni dapat menjual semua yang ingin dijualnya denganharga pasaryang ada karena harga sama denganbiaya marginalnya 237
  • 238. 10.5.1 Hubungan P, TR, dan MR Penentuanharga dan output dalam keadaanmonopoli murni pada dasarnya sama dengan yang berlaku untuk perusahaan dalam persainganmurni bila tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal dicapai pada saat MR = MC Perbedaan kurva permintaan monopolis dengan persaingan lain adalah jika persaingan sempurna kecondongankurva permintaannya horizontal, kurva permintaan persaingan monopolis kecondongannya bersifat elastis yang cukup besar dengankemiringan yang landai 238
  • 239. 10.5.1 Faktor Faktor yang Menimbulkan Adanya Pasar Monopoli Perbedaan kurva permintaan monopolis dengan persaingan lain adalah Sementara itu, kurva permintaanseorang monopolis berbentuk miring dengankecondongan yang bersifat inelastis Bentuk kurva seperti ini dikarenakan untuk menjual output yang lebih besar. Sang Monopolis harus menurunkanharga ini. Artinya, bahwa pada output tertentu monopolis akan mencapai penerimaan total maksimum. Penjualan yang lebih besar akan menyebabkan penerimaan total berkurang, bukannya bertambah. 239
  • 240. Untuk lebih jelasnya bisa kita lihat pada tabel dan gambar di bawah ini. 240
  • 241. 10.5.2. Laba, Rugi, dan Impas bagi Monopolis Ada atau tidak adanya laba tergantung pada hubunganantara kurva permintaan yang dihadapi oleh sangMonopolis dan keadaan biayanya. Sang monopolis mungkin menderita rugi dalam jangka pendek. Monopoli bisa menderita kerugian disebabkan karena (1) biaya awal yarıg besar (set up cost), dan (2) demand nya belum berkembang karena belum dikenal Monopoli tidak berarti bahwa akan selalu mendapatkan laba ekonomi. Jika monopoli dapat memperoleh laba ekonomi dan dapat mencegahperusahaan lain masuk ke dalam industri, maka laba ekonomi yang diperoleh dapat dipertahankan dalam jangka Panjang. 241
  • 242. Monopolis yang Mendapatkan Keuntungan Analisis perilaku perusahaan monopoli dalam mencapai posisi ekuilibrium, yaitu posisi keuntunganmaksimum akan dicapai pada saat MR = MC. Kurva D dan MR apabila digabungkan dengan kurva ongkos, maka dapat diperoleh "ekuilibrium perusahaan"yang sekaligus sama dengan"equalpasar”. 242
  • 243. Keuntungan maksimum yang merupakan tujuan pokok dari seorang produsen dapat dilihat dari gambar di bawah ini : Laba maksimal (P1KLP2) dicapai pada saat MC = MR. Laba maksimal dicapai bila monopolis menjualproduksinya dengantingkat harga sebesarOP1 denganjumlah barang yang dijual sebanyakOQ. Jika monopolis menjual denganjumlah lebih banyak atau lebih sedikit laba yang diperolehnya tidak maksimal atau belum maksimal. Hal ini dikarenakan produk yang dijual tidak menuruti kaidah MR= MC. 243
  • 244. Dalam Jangka pendek Monopolis Mengalami Impas Sejalandengan penjelasangambar di samping, maka besarnya harga TR = TC. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan ongkos rata-rata sehinggabesarnya AC jangka pendeknaik menjadi sama denganharga (P)sehingga TR = OP1KQ dan TC = OQKP1. 244
  • 245. Monopolis yang Mendapatkan Kerugian Sejalandengan penjelasangambar di samoping, maka besarnya TC lebih besar daripada TR. Hal ini terjadi apabila terjadi kenaikan ongkos rata- rata yang terus menerus sehingga Ac jangka pendek lebih besar daripada harga per unit (P)Dengan demikian, dalam jangka pendek dapat menimbulkan kerugian sebesar P1P2KI karena TR -OP1IQ dan TC = OP2KQ 245
  • 246. Beberapa cara usaha monopolis untuk mempertahankan agar dia tetap sebagai monopolis yaitu: Selalu mengontrol sumber-sumber bahan mentah yang dipakainya. Selalu mengontrol sumber-sumberbahan mentah yang dipakainya. Pasar sedemikian terbatasnya relatif dibandingdengan akala perusahaan optimum sehingga masuknya perusahain lain akan menekan harga sedemikian rendahnya hinggamenghilangkan keuntungan yang ada dan kedua-duanya akan menderita rugi. 246
  • 248. 10.6.1 Kerugian Adanya Monopoli Output yang Lebih Kecil Jika suatu industri denganpersaingan murni dijadikan monopoli, maka monopoli akan menaikkan harga dan memperkecil output dari sebelumnya. Dalam menjelaskan hal ini, kita akan menganggap bahwa biaya produksi rata-rata minimum sama saja. Halangan bagi Perusahaan Lain yang Hendak Masuk Pasar Dalam industri monopoli, dihalanginya perusahaanbaru untuk masuk memungkinkan diperolehnya laba jangka panjang. Bila terdapat laba, konsumen membayar lebih mahal untuk produktersebut dari biaya produksinya. 248
  • 249. Efisiensi Ekonomi Perusahaanmonopoli biasanya tidak menggunakansumber-sumber pada tingkat efisiensi puncaknya Monopoli mempergunakan sumber-sumber tetap yang tidak digunakan denganefisiensi sebaik baiknya. Promosi Penjualan Kegiatan promosi penjualan mungkin akan menguntungkan Sang Monopolis Dalam pasar dengan persaingan murni tak ada gunanya melakukan kegiatan seperti itu. 249
  • 250. Tindakan-tindakan yang bisa dilakukan pemerintah yang bisa mengurangi dampak negatif dari monopoli terhadap masyarakat adalah : 1 Menetapkan Undang Undang antimonopoly 2. Pemerintah bisa mendirikan perusahaantandingan 3. Pemerintahbisa mendirikan perusahaan tandingandi dalam pasar dengan tujuan membatasi kekuasaanmonopoli Dengan adanya perusahaan tandinganharga dan output dapat dikendalikan 250
  • 251. 10.6.2. Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah Pengaturan Harga Penentuanharga maksimumini menguntungkan konsumendengan harga per unit yang lebih murah dan jumlah barangyang lebih banyak. Hal ini dapat menghalangi Sang Monopolis mengambil semua keuntungandari kedudukanmonopoli dan juga memaksa SangMonopolis untuk memperluas output sampai titik di mana biaya marginalnya sama dengan harga produknya. 251
  • 252. Sekarangkita perhatikan Gambar 10.6yang menunjukkan seorang produsen monopolis sedang mendapatkan laba dengan memproduksi barang X sebanyak OQ dengan tingkat harga setinggi OP1 Laba maksimum yang dicapai monopolis tidak perlu bekerja dengan AC yang terendah (tidak efisien). Keadaan ini berbeda bila dibandingkandengan keadaan seorang pesaing sempurna yang bekerja untuk memaksimumkan laba 252
  • 254. PERTANYAAN DISKUSI BAB X 1. Mengapa dalam pasar persaingan monopoli pembeli tidak mudah berpindah ke produk lain serta perusahaan lain sulit masuk dalam pasar monopoli ? 2. Mengapa perusahaan monopoli paling mudah menetapkan harga daripada persaingan pasar yang lain ? 3. Bagaimana pasar monopoli memperoleh keuntungan maksimal jangka panjang ? 4. Bagaimana cara yang dilakukan oleh suatu perusahaan agar bisa tetap menjadi monopoli dalam perekonomian ? 5. Apa yang terjadi jika sistem penentuan harga dalam pasar monopoli penetapan harganya terlalu mahal ? 254
  • 255. Pengantar Ekonomi Mikro Bab XI “ Menentukan Harga Pada Pasar Oligopoli “ Kelompok 5 : Agustin Cintya Masita / 1222300033 Gita Lidyawati Safitri / 1222300048 Miqdammuntaqo Ferdiansa / 1222300037 255
  • 256. 11.1 Pengertian Pasar Oligopoli Pasar Oligopoli adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing masing penjual dapat memengaruhi harga pasar. 256
  • 257. Ciri Ciri Oligopoli Yang Dikemukakan Oleh Douglas Jumlah Penjual Lebih dari satu bisa, 2, 4, atau lebih. Kondisi Biaya Dalam jangka pendek MC bisa mengalami penurunan, konstan meningkat. Jumlah Pembeli Dihadapkan dengan jumlah pembeli yang sangat banyak. Kondisi Demand Close substitute tetapi bisa homogen atau terdiferensiasi. Fungsi Tujuannya Jangka pendek menginginkan laba maksimal, jangka panjang menginginkan menguasai pasar. Strategi Penjualan Dilakukan dengan mendorong promosi, desain produk, distribusi channel. Reaksi Rival Tindakan berkaitan dengan harga, servis, kuantitas 257
  • 258. ● Perusahaan saling bersepakat untuk melakukan penentuan harga dan jumlah produksi. ● Perusahaan tidak saling melakukan kesepakatan. 01 02 Karakter Pasar Oligopoli 258
  • 259. Struktur pasar oligopoli terjadi dalam industri dimana wilayah pasar suatu perusahaan sangat kecil. Anggap pula bahwa kedua perusahaan menetapkan harga yang sama dan masing masing mempunyai pangsa pasar yang sama. 11.2 Demand Oligopoli 259
  • 260. Misalnya : Perusahaan A berusaha meningkatkan penjualannya dengan menurunkan harganya, maka semua pembeli akan membeli produk perusahaan A dan perusahaan B aka kehilangan pangsa pasar yang sangat besar, untuk mempertahankan pembelinya maka perusahaan B akan bereaksi dengan cara menurunkan harganya pula. 260
  • 261. Model Stackelberg Model Kurva Permintaan Patah 12.2.1 Model Oligopoli Model Cournot Model Bertrand 01 02 04 05 Model Chamberlin 03 261
  • 262. 1. Model Cournot Adalah model pasar duopoli (dua penjual). Anggap bahwa perusahaan pertama memproduksi A dengan harga PA agar keuntungan yang diperoleh maksimum. Perusahaan kedua kemudian masuk ke pasar dan menganggap bahwa tingkat output yang dihasilkan perusahaan pertama tidak berubah. 262
  • 263. Bahwa perusahaan kedua hanya menghasilkan setengah dari output yang diminta pasar. Output yang dihasilkan adalah 0,25 (0,5 x 0,5) dari permintaan yang ada di pasar. 263
  • 264. Jadi perusahaan pertama memproduksi ½ - 1/8 – 1/32 – 1/128 = 1/3 Perusahaan kedua memproduksi ¼ + 1/16 + 1/64 + 1/256 = 1/3 Mereka bersama sama memproduksi dua pertiga dari output yang dipersaingkan. Jika terdapat tiga perusahaan maka mereka akan memproduksi ¾ panjng dengan mengikuti asumsi cournot. 264
  • 265. Model Cournot ditinjau dari kurva reaksi seperti pada gambar ini : Jika salah satu perusahaan pasif dan yang lainnya bereaksi maka kurva reaksi dapat digambar dengan mudah. 265
  • 266. Misal kurva permintaan : Q = a + bX, dan b > 0, serta Q = Q1 + Q2 Q = jumlah output total Q1 = jumlah output yang dihasilkan perusahaan pertama Q2 = jumlah output yang dihasilkan perusahaan kedua a = konstanta b = slope /kemiringan garis permintaan Penurunan Kurva Reaksi secara Matematis 266
  • 268. Kelemahan Model Cournot A B C D Bahwa masing masing produsen tidak memanfaatkan pengalaman dalam mengantipisapi tindakan pesaing. Meskipun jumlah output yang dihasilkan produsen pesaing masing masing dianggap konstan. Ongkos produksi besarnya nol tidak realistis. Tidak dijelaskan sampai berapa lama proses penyesuaian untuk menuju ke posisi keseimbangan. 268
  • 269. 2. Model Bertrand Bertrand yang menyatakan bahwa masing masing perusahaan dalam pasar duopoli memperkirakan perusahaan pesaingnyauntuk tetap mempertahankan tingkat harga jualnya apapun yang ditentukan oleh perusahaan. Masing masing perusahaan dihadapkan pada kurva permintaan pasar yang sama dan berusaha memaksimumkan keuntungannya. 269