Ppt ini disusun untuk memenuhi tugas pengantar ekonomi mikro, dosen pengampu: Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Materi dalam powerpoint tersebut berasal dari buku dengan judul "Ekonomi Mikro Teori dan Aplikasi" karya Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
4. slidesmania.com
HARGA SUATU BARANG DAN JASA
4
Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan jumlah tertentu. Barang
dan jasa tersebut mempunyai harga bila barang dan jasa itu mempunyai nilai dan
guna. Terbentuknya harga dikarenakan ada 2 pihak, yaitu yang memiliki dan
bersedia untuk menawarkan serta pihak yang memerlukan dan bersedia untuk
memintanya. Dalam bahasa teori ekonomi, harga terbentuk karena adanya interaksi
antara permintaan dan penawaran. Jika permintaan lebih banyak daripada suplai
maka harga barang tersebut akan meningkat, demikian sebaliknya.
5. slidesmania.com
TEORI PERMINTAAN
Dalam teori permintaan, yang dimaksud dengan “permintaan” ialah keinginan
konsumen untuk memiliki dan menguasai barang dan jasa, dan keinginan ini
didukung oleh kekuatan untuk membeli atau menukar barang dan jasa tersebut.
Permintaan itu bisa didefinisikan dengan berbagai kemungkinan jumlah barang atau
jasa yang diminta oleh pembeli pada berbagai tingkat harga untuk periode waktu
tertentu dan dalam suatu pasar tertentu. Bila permintaan dirumuskan dalam fungsi,
yang disebut fungsi permintaan :
Dx = f (Px; Py……..P, l, S)
5
Dimana:
Dx = Permintaan akan barang
Px = Harga barang itu sendiri
P, = Harga barang yang lain
l = Pendapatan konsumen
S = Selera
6. slidesmania.com
“ Jika harga turun maka permintaan akan barang tersebut akan bertambah,
sebaliknya jika harga naik maka jumlah barang yang diminta akan berkurang”
HUKUM PERMINTAAN
6
Hukum permintaan merupakan hukum umum yang menyangkut pengaruh harga
terhadap jumlah barang diminta mekanisme sebagai berikut :
7. slidesmania.com
Kurva Demand
Kurva permintaan adalah kurva yang menunjukan hubungan antara jumlah barang atau jasa
yang diminta dengan harga dimana harga sebagai variable independent dan jumlah barang yang
diminta merupakan variable dependen. Semakin murah harga suatu barang maka jumlah yang
dibeli semakin besar. Begitu pula sebaliknya jika harga suatu barang meningkat maka jumlah
barang yang akan diminta akan semakin sedikit.
7
Titik
Kemungkinan
Harga
(dalam RP)
Jumlah Barang yang
Diminta (dalam unit)
A 2.000 4
B 1.600 8
C 1.200 12
D 800 16
Daftar permintaan barang X:
8. slidesmania.com
Menggambar Kurva Demand dengan Matematis
Hubungan antara harga dan jumlah yang diminta bisa dituliskan berupa fungsi sebagai berikut.
8
Q = F (P)
Fungsi ini bisa dituliskan dengan fungsi persamaan permintaan sebagai berikut.
Q = a - bP Dimana : Q = Jumlah barang yang diminta
P = Harga
a = Konstanta, jika harga barang sama dengan nol, maka jumlah
yang diminta tertentu
Kalau dalam persamaan fungsi a ini adalah suatu intercept (suatu garis yang memotong garis
yang lain).
b = Slope dari garis itu
(--) = Persamaan fungsi demand selalu berslope negatif
9. slidesmania.com
Pergeseran Kurva Demand
Perubahan di Sepanjang Kurva Permintaan dan Pergeseran Kurva Permintaan
Perubahan permintaan dapat dibedakan menjadi:
1. Perubahan harga barang sendiri mengakibatkan pergeseran di sepanjang kurva
permintaan itu sendiri
2. Perubahan factor-factor lain selain berubahnya harga barang itu sendiri
mengakibatkan pergeseran kurva permintaan
9
10. slidesmania.com
1. Perubahan Harga Barang Sendiri Mengakibatkan Pergeseran di
Sepanjang Kurva Permintaan itu Sendiri
Perubahan permintaan sepanjang kurva permintaan terjadi bila harga komoditi yang
diminta berubah (naik atau turun). Penurunan harga komoditi tersebut akan
menaikkan jumlah yang diminta dan kenaikan harga komoditi mengurangi jumlah
yang diminta.
10
11. slidesmania.com
2. Perubahan Faktor-Faktor Lain Selain Berubahnya Harga Barang
Itu Sendiri Mengakibatkan Kurva Permintaan
Berbagai factor yang mempengaruhi perubahan permintaan, yaitu :
a. Pendapatan Konsumen
b. Harga Barang Terkait Substitusi dan Komplementer
c. Selera dan Preferensi Konsumen
d. Perubahan Faktor Lain, Misalnya Perubahan Pengharapan Harga
11
12. slidesmania.com
12
Permintaan suatu komoditi dapat dibedakan atas permintaan individu dan permintaan
semua orang dalam pasar. Kurva permintaan pasar diperoleh dari penjumlahan kurva
permintaan berbagai individu terhadap barang tersebut pada setiap tingkat harga.
Permintaan Individu dan Permintaan Pasar
13. slidesmania.com
TEORI PENAWARAN
Penawaran adalah hubungan antara harga dengan kuantitas untuk setiap unit waktu
yang akan dijual oleh penjual. Penawaran dapat diartikan dengan “berbagai
kuantitas barang yang akan dijual oleh penjual dipasar dengan berbagai
kemungkinan harga, dengan asumsi keadaan lain dianggap tetap tak berubah” .
Istilah penawaran dalam teori ekonomi mempunyai arti, jumlah barang yang
ditawarkan pada berbagai tingkat harga dalam periode tertentu.
13
14. slidesmania.com
“ Jika harga suatu barang atau jasa naik maka jumlah barang yang ditawarkan akan
bertambah dan sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan
berkurang dengan anggapan ceteris paribus”
14
“ Ada hubungan (positif) langsung antara jumlah barang yang ditawarkan
dengan harganya anggapan ceteris paribus”
Hukum penawaran juga dapat dinyatakan sebagai berikut:
HUKUM PENAWARAN
15. slidesmania.com
Bentuk Kurva Penawaran
1. Bentuk Kurva Penawaran yang Tunduk
dengan Hukum Penawaran
15
2. Bentuk Kurva Penawaran yang Tidak
Tunduk dengan Hukum Penawaran
16. slidesmania.com
PERUBAHAN PENAWARAN
Berubahnya Harga Input
Variabel
Perubahan Teknologi
Perubahan Iklim
16
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan penawaran, antara lain:
Harga Komoditas Lain
Biaya untuk memperoleh faktor produksi
Pajak dan Subsidi
Harapan Harga
Tujuan Perusahaan
17. slidesmania.com
PENENTUAN HARGA PASAR
Harga pasar ialah suatu tingkat harga tertentu dimana penjual mau menjual sejumlah
barangnya dan konsumen mau membeli barang tersebut. Harga pasar terjadi karena
adanya interaksi permintaan dan penawaran. Penentuan harga pasar ini bisa
digambarkan dengan 2 cara yaitu :
17
Secara Grafik
Secara Matematis
18. slidesmania.com
APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN
PASAR
Kebijakan Ceiling
Price
Surplus Produsen
dan Konsumen
Cobweb Teori - Teori Sarang
Laba - Laba (Penyesuaian
Harga)
Kebijakan Floor
Price
Pengalihan Beban Pajak
(Shifting Tax)
Kasus Penetapan Harga
Barang Bebas dan Barang
Potensial
18
1. 2. 3.
4. 5. 6.
21. slidesmania.com
APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN
PASAR
Cobweb Teori - Teori Sarang Laba - Laba (Penyesuaian Harga)
21
3.
Harga dan kuantitas untuk berbagai barang berubah secara siklis dalam
jangka panjang. Kalau harga meningkat atau menurun, jumlah yang diproduksi
juga meningkat atau menurun dalam gelombang yang berbeda. Gerakan
harga dan kuantitas ini dinamakan teori sarang laba-laba (Cobweb Theory).
23. slidesmania.com
APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN
PASAR
Pengalihan Beban Pajak (Shifting Tax)
23
5.
a. Semakin tidak elastis (semakin curam) permintaan semakin kecil penurunan
volume penjualan dan semakin besar kenaikan harga yang diakibatkan oleh
adanya pajak.
b. Semakin tidak elastis kurva penawaran, semakin kecil perubahan volume
transaksi dan harga beli yang dibayar konsumen dan semakin besar penurunan
harga jual yang diterima produsen.
24. slidesmania.com
APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN
PASAR
● Barang bebas adalah barang yang
jumlahnya melimpah sehingga
tidak mempunyai harga.
Kasus Penetapan Harga Barang Bebas dan Barang Potensial
● Barang potensial adalah barang yang
mempunyai harga (price). Contoh peralatan
makan (piring, gelas, sendok – garpu) yang
terbuat dari emas.
24
6.
26. SLIDESMANIA.COM
SLIDESMANIA.COM
ELASTISITAS
Tingkat elastisitas ini ialah tingkat terpengaruhnya jumlah barang yang
ditawarkan karena adanya perubahan harga. Jika jumlah barang yang
diminta atau yang ditawarkan relatif besar tingkat terpengaruhnya
karena ada perubahan harga tersebut, maka tingkat penawaran dan
permintaan dapat dikatakan elastik. Sebaliknya jika perubahan harga
relatif tidak ada pengaruhnya maka permintaan dan penawaran dapat
dikatakan inelastis.
27. SLIDESMANIA.COM
SLIDESMANIA.COM
Pengertian
Jika yang berubah harga barang itu
sendiri maka ukuran responsnya
disebut elastisitas harga permintaan.
Jika yang berubah harga barang lain
yang memiliki hubungan
(komplemen/subsititusi) maka disebut
elastisitas silang.
Jika yang berubah iklan dari
barang itu maka ukuran
responsnya disebut elastisitas
iklan.
Price Elasticity Cross Elasticity
Advertising Elasticity
Jika yang berubah pendapatan
maka ukuran responsnya
disebut elastisitas income.
Income Elasticity
29. SLIDESMANIA.COM
SLIDESMANIA.COM
Kecondongan Kurva Permintaan
• D1 sifat permintaannya disebut perfect inelastic
D2 sifat permintaanya disebut perfect elastis
D3 sifat permintaanya disebut elastis
D4 sifat permintaanya disebut unitary elastis
D5 sifat permintaannya disebut inelastis
Jika kecondongan kurva permintaan seperti :
31. SLIDESMANIA.COM
Kecondongan Kurva Supply
• S1 sifat penawarannya disebut perfect inelastic
• S2 sifat penawarannya disebut inelastic
• S3 sifat penawarannya disebut unitary inelastic
• S4 sifat penawarannya disebut elastis
• S5 sifat penawarannya disebut perfect elastis
Jika kecondongan Kurva Permintaannya
seperti :
33. SLIDESMANIA.COM
SLIDESMANIA.COM
Barang inferior adalah barang yang
dibeli dalam jumlah lebih sedikit
atau dikurangi jika pendapatan
konsumen bertambah.
Hubungan Elastisitas Income dan Jenis Produk
Perubahan Permintaan Barang Inferior karena
adanya Kenaikan Income
No. Elastisitas Income Jenis produk Jika Income naik Jika Income Turun
1. Ei > 1 Luxuries Qx Naik
% lebih besar
Qx Turun
% lebih besar
2. Ei > 0 Kebutuhan
pokok
Qx Naik
% lebih kecil
Qx Turun
% lebih kecil
3. Ei = Negatif Inferior Qx Turun Qx Naik
36. NILAI BARANG
01
Ialah kesanggupan
suatu barang dan jasa
untuk memenuhi
kebutuhan manusia.
Nilai Penggunaan
Objektif
02
Yaitu arti yang diberikan oleh
seseorang kepada suatu
barang tertentu untuk
memuaskan kebutuhannya.
Nilai Penggunaan
Subjektif
Nilai Barang Dapat
Dibedakan
Menjadi :
37. PEMENUHAN KEPUASAN
Hukum Gossen I : Jika pemuasan kebutuhan dijalankan
terus-menerus, maka kenikmatannya akan terus-menerus
berkurang, sampai akhirnya datang kekenyangan
(kejenuhan).
Hukum Gossen II : Tiap-tiap manusia akan berusaha
memenuhi berbagai kebutuhannya supaya semua
kebutuhannya tersebut dipuaskan dengan seimbang.
38. PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK
MENGUNGKAPKAN PERILAKU
KONSUMEN
Secara tradisional perilaku konsumen dapat dijelaskan dengan
menggunakan konsep utilitas (daya guna). Pendekatan tradisional
merumuskan hubungan antara jumlah daya guna dengan barang
yang dikonsumsikan dalam bentuk suatu fungsi:
U = f (X1;X2 ………….Xn)
Ket : - U: Banyaknya daya guna bagi seseorang konsumen
- X1;X2 ……..Xn : banyaknya barangyang dikonsumsi
39. Pendekatan tradisional dibagi menjadi 2,
yaitu:
01
Daya guna kardinal
(cardinal utility)
02
Daya guna ordinal
(ordinal utility)
Pendekatan
Tradisional
40. CARDINAL APPROCH
Teori ini tidak perlu mengetahui secara absolut besarnya daya
guna bagi seorang konsumen. Sebenarnya sudah cukup bila
kita pelajari perilakunya yang mampu membuat order atau
urutan-urutan kombinasi barang yang dikonsumsikan,
berdasarkan besarnya daya guna yang diterimanya. Dalam
pendekatan utilitas cardinal, dianggap bahwa manfaat atau
kenikmatan yang diperoleh oleh seorang konsumen dapat
dinyatakan secara kuantitatif dan dapat diukur secara pasti.
41. &
KONSEP GUNA BATAS DAN GUNA
TOTAL (MU dan TU)
01
Ialah sumbangan kepuasan yang diberikan oleh
barang terakhir yang dimiliki oleh orang tersebut.
Menurut Hukum Gossen maka semakin banyak
jumlah barang yang sejenis yang dipunyai seseorang
maka sumbangan kepuasan dari barang yang
terakhir semakin kecil.
Guna Batas
(Marginal Utility)
02
Ialah tingkat kepuasan yang
diperoleh karena mengkonsumen
berbagai jumlah barang.
Guna Total (Total
Utility)
42. KONSEP GUNA BATAS DAN GUNA
TOTAL (MU dan TU)
Contoh:
Jumla
h
Karun
g Q
Total
Utility
(TU)
Marginal
Utility
(MU)
1 10 -
2 30
(10+20)
20
3 60
(30+30)
30
4 60
(60+0)
0
Dari data diatas dapat digambarkan kurva TU dan MU-nya. Kurva TU bentuknya mula-mula meningkat namun
pada titik puncaknya kurva TU itu menurun. Kurva MU bentuknya terus menurun. MU bisa bertanda negatif. MU
bernilai negatif ditandai dengan bentuk kurva MU-nya memotong sumbu horizontal bagian bawah. Kurva TU
setelah titik puncak akan cenderung menurun. Akan tetapi, entuk kurva TU tidak bisa memotong sumbu
horizontal.
43. ANALISIS (ANGGAPAN) DALAM TEORI
CARDINAL
01
Utility Seseorang Bisa
Diukur Dengan Uang
03
Konsumen Berifat
Rasional
Berlakunya Hukum Gossen 02
44. KRITIK PADA PENDEKATAN CARDINAL
01
Asumsi Utility Bisa Diukur Adalah
Pemikiran Yang Keliru
Marginal Utility Dari Uang
Tidaklah Konstan
02
45. MAKSIMALISASI GUNA
Guna batas ini adalah tambahan guna pada guna total karena
ada tambahan satu unit barang lagi yang dikonsumsi. Untuk
mencari marginal utility ini dipergunakan perhitungan sebagai
berikut.
TU2 (sesudah tambahan – TU1 (sebelum ada penambahan)
= Mux
Atau
(Tux + 1) – (Tux) = Mux
46. PERUBAHAN KOMBINASI BARANG
YANG DIBELI KONSUMEN
1. Adanya efek substitusi,
yaitu dengan naiknya harga
salah satu barang tersebut,
konsumen akan mengalihkan
barang yang dibelinya
kepada barang pengganti
yang lebih harganya lebih
murah.
2. Efek pendapatan (income),
dengan kenaikan harga bagi
konsumen yang
pendapatannya tetapkan
menyebabkan pendapatan riil
konsumen tersebut akan
berkurang.
Yang menyebabkan perubahan kombinasi barang yang dibeli
konsumen :
48. PROPERTY INDIFERENCE
CURVE
Pendekatan ordinal menyatakan bahwa utilitas seseorang tidak
dapat diukur dengan numerik tetapi bisa diungkapkan secara
ordinal. Indifference curve (IC), yaitu kurva yang
menggambarkan tingkat utility yang sama untuk berbagai
kombinasi barang. Guna menjelaskan kurva indifference curve
(kurva tak acuh). Berbeda dengan pendekatan classical approach
yang kepuasan konsumen bisa diukur dengan numerik, pada
pendekatan ini kepuasan konsumen tidak bisa diukur tetapi bisa
diungkapkan dengan kata-kata.
50. PERUBAHAN UTILITAS KONSUMEN
Berubahnya salah satu dari
harga barang 01
Berubahnya pendapatan
konsumen 02
Perubahan harga pada
barang normal dan inferior 03
Faktor Penyebab
51. BENTUK INDIFFERENCE
CURVE
Bentuk kurva Indefference Curve adalah nonlinier turun dari kiri
atas ke kanan bawah dan cembung terhadap titik nol. Ada
beberapa bentuk kurva antara lain:
1.Kurva Indefference Curve yang
linier menunjukan adanya
substitusi sempurna
2.Kurva Indefference Curve yang
berupa huruf L menunjukan barang
komplemen.
Y
53. PERILAKU PRODUSEN
Perilaku produsen itu sendiri diartikan sebagai suatu
tindakan seorang produsen untuk mendapatkan
keuntungan yang semaksimum mungkin dengan
menggunakan beberapa input yang dimilikinya.
Perilaku produsen juga dinamakan tindakan atau
tingkah laku produsen atau dengan istilah Producer’s
Behaviour. Produksi adalah kegiatan mengubah input
menjadi output.
55. KONSEP JANGKA WAKTU DALAM
PROSES PRODUKSI
Periode jangka pendek yaitu
suatu jangka waktu proses
produksi tertentu di mana
hanya ada satu faktor produksi
yang bervariabel.Sedang
faktor lain tidak dapat
ditambah atau dikurangi
jumlahnya oleh produsen
berapa pun output yang
Jangka
Panjang
Dalam jangka Panjang semua
faktor produksi dapat diubah-
ubah jumlahnya sehingga
produsen mempunyai
kesempatan untuk
mendapatkan kombinasi
faktor-faktor produksi yang
paling efisien.
Jangka
Pendek
56. FUNGSI PRODUKSI
Q = F (C,L,B,S) Keterangan :
Q = Output
C = Capital
L = Labor
Fungsi produksi ialah hubungan teknis antara factor produksi
dan barang produksi yang dihasilkan dalam proses
produksi.Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara input
(bersumber masukan) dengan output (barang-barang atau
jasa dihasilkan) tanpa memperhitungkan harga. Fungsi
produksi dapat dinyatakan dalam persamaan matematis,
yaitu sebagai berikut.
B = Bahan Baku
S = Skill
61. ANALISIS PRODUKSI JANGKA
PENDEK
Analisis proses produksi jangka pendek diungkapkan dengan
kurva TP (Total Product), AP (Average product), dan MP
(Marginal Product). Dimana TP adalah total produksi yang
dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja (labor). AP adalah rata-
rata yang dihasilkan oleh seorang tenaga kerja. MP adalah
tambahan hasil produksi apabila menambah satu tenaga
kerja (labor).
• AP = TP/Labor
• MP = TP2-TP1
• Jika TP berupa fungsi maka turunan pertama TP adalah
MP
• MP = ꝺ TP/ ꝺ L
62. Hukum Tambahan Hasil yang Semakin
Berkurang (The Law of Diminishing
Returns)
Dalam analisis produksi jangka pendek ini berlaku hukum
pertambahan hasil yang semakin berkurang (the law of
diminishing returns). Dalam hubungan produksi jangka pendek,
dimana satu factor produksi bersifat variable dan faktor-faktor
produksi lainnya tetap, akan dijumpai suatu kenaikan produksi
total apabila kita menambah faktor produksi variable itu secara
terus-menerus.
63. Hubungan antara TP, AP, dan
MP
• Hubungan antara produksi marjinal (MP) dan produksi total (TP)
Pada saat produksi total (TP) mengalami perubahan dari
naik menjadi turun, maka saat itu kurva produksi marjinal (MP)
mencapai titik maks. Jika kurva produksi total mencapai titik
maks maka kurva MP memotong sumbu horizontal, artinya
MP=0(nol).
• Hubungan Produksi marjinal (MP) dan produksi rata-rata (AP)
1. Jika AP semakin bertambah maka MP > AP
2. Jika AP maks maka MPP = AP
3. Jika AP semakin berkurang maka MP < AP
64. Tahapan dalam Fungsi Produksi
Mulai dari titik asal sampai titik maksimum produksi rata-rata ,
yaitu pada saat produksi marjinal sama dengan produksi rata-
rata .
Dari titik pada saat produk rata-rata mencapai titik maksimal
sampai pada saat produksi total mencapai maksimal atau pada
saat produksi marjinal sama dengan nol, AP dan MP semakin
berkurang tetapi MP masih positif. Masih meningkatnya TP karen
masih terus bertambah.
• Tahap I
Akibatnya pada tahap ini produksi total menurun terus.
• Tahap II
• Tahap III
65. PRODUKSI JANGKA PANJANG
Dalam jangka Panjang semua faktor produksi dapat
diubah-ubah jumlahnya sehingga produsen mempunyai
kesempatan untuk mendapatkan kombinasi faktor-faktor
produksi yang paling efisien.
66. Isoquant
1. Pengertian Kurva Isoquant
Isoproduk atau isoquant adalah “ Kurva yang menunjukan
berbagai kemungkinan kombinasi teknis antara 2 input yang
bervariabel yang menghasilkan suatu tingkat output tertentu”.
67. Isoquant
a. Cembung ke arah titik origin
b. Menurun dari kiri atas ke kanan bawah
c. Semakin jauh kurva isoquant dari titik asal maka
menunjukan semakin tinggi produksi barang tersebut
d. Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling
berpotongan atau saling bersinggungan
2. Sifat dari Kurva Isoquant
Contoh Kurva
Isoquant :
68. 3. Marginal Rate Technical of Substitution (MRTS)
MRTS adalah sejumlah faktor X yang harus
dikompensasi oleh tambahan faktor Y sehingga tingkat
output tidak berubah. Jadi, MRTS itu adalah kemiringan
isoquant pada titik khusus.
Isoquant
69. 4. Bentuk Isoquant Lain
Bentuk isoquant linier itu
menunjukan adanya
substitusi input kapital dan
labor adalah sempurna.
Bentuk isoquant yang
berupa huruf L menunjukan
tidak adanya substitusi input
kapital dan labor.
Bentuk Isoquant
Linier: Bentuk Isoquant Input Output:
Isoquant
70. 1. Pengertian Isocost
“Kurva yang menunjukan kedudukan dan titik-titik yang
menunjukan kombinasi barang-barang atau faktor produksi
yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah anggaran
tertentu. Kurva yang memperlihatakan berbagai kombinasi
dari sumber-sumber yang dapat dibeli dengan perusahaan
dengan harga tertentu dari masing-masing sumber persatuan
dan pengeluaran ongkos yang tertentu dilakukan oleh
perusahaan itu”.
Iso-biaya (Isocost)
71. 2. Gambar Kurva Isocost
Slope kurva Isocost adalah:
Iso-biaya (Isocost)
= M/pk : M/pI = M/pk x PI/M =
PI/Pk
Sedang Fungsi TC = PI L + pk K
72. 3. Perubahan Isocost
• Harga faktorproduksi labor turun atau naik sedang lainnya tetap
• Harga faktor produksi kapital turun atau naik sedang lainnya
tetap
• Jumlah modal (dana) berubah berkurang atau bertambah
Iso-biaya (Isocost)
73. Ekuilibrium produsen bisa diartikan “Suatu keadaan
seimbang dimana produsen mendapat keuntungan maks
dan tidak ada dorongan untuk mengubah-ubah tingkat
produksi atau dalam penggunaan faktor-faktor produksinya”.
Artinya, apabila produsen mengurangi atau menambah
tingkat produksinya maka keuntungan yang diperoleh akan
berkurang, atau apabila penggunaan kombinasi input
ditambah atau dikurangi maka keuntungan akan menjadi
lebih kecil.
Ekuilibrium Produsen
74. Jika input ditambah maka ouput akan bertambah. Jika L
adalah labor dan C adalah kapital dan Q adalah output,
maka :
Hasil dari Pengembangan Skala
Usaha (Return to Scale)
= L + C akan menghasilkan Q
Jika input L ditambah maka Q juga akan berubah :
= aL +
aC
bQ
75. Ridge line adalah suatu garis yang membatasi antara
daerah yang tidak efisien. Relevant range yaitu daerah yang
memungkinkan bagi produsen untuk berproduksi dengan
kombinasi 2 input di beberapa tingkat isoquant. Jadi apabila
produsen masih berproduksi diluar relevant range (daerah
relevan) maka titik produksi itu terletak didaerah yang tidak
relevan (irrelevant range). Ada 2 macam ridge line, yaitu :
1. Ridge line atas
2. Ridge line bawah
Memilih Kombinasi Input yang
Efisien (Ridge Line)
76. Jika terjadi perubahan dalam ongkos (dana perusahaan)
sedang lainnya tetap akan menyebabkan pergeseran kurva
isocost ke kanan atau ke kiri. Garis yang menghubungkan
semua titik keseimbangan produsen, yaitu titik singgung
antara isoquant dan isocost dinamakan jalur perluasan
(expansion path). Bagi perusahaan yang ingan
meminimumkan ongkos produksi untuk suatu tingkat output
tertentu disebut dengan least cost resources combinations.
Kombinasi Ongkos Terkecil (Least
Cost Combination)
78. Bentuk Pasar Persaingan
Persaingan adalah jika sesama produsen/ penjual
bersaing agar konsumen membeli produknya dan
sesama konsumen bersaing untuk mendapatkan
barang/jasa yang dibutuhkan.
79. ● Pengertian pasar secara fisik adalah suatu tempat
berkumpulnya para penjual.
● Pengertian pasar dalam teori ekonomi adalah tempat
bertemunya pembeli dan penjual yang bersepakat
mengenai harga dan jumlah yang diperjualbelikan, dengan
kata lain terjadinya transaksi jual beli suatu barang.
Pengertian Pasar
80. Para ahli ekonomi menggolongkan pasar menjadi 4
golongan besar, yaitu:
01
Pasar Persaingan
Sempurna
02
Pasar Persaingan
Monopolistik
03 Pasar Monopoli 04 Pasar Oligopoli
81. Ciri – Ciri Pasar Persaingan
Persaingan Sempurna
• Jumlah Penjual yang sangat banyak
• Jumlah Pembeli yang sangat banyak
• Kondisi produk yang dijual : Identik substitusi
• Kekuasaan menentukan harga : Tidak ada
• Kemungkinan keluar/masuk : Sangat tidak mudah, tidak ada hambatan
• Reaksi rival : Tidak ada reaksi dari pesaing jika terjadi perubahan harga dan jumlah
• Persaingan di luar harga : Tidak ada
• Contoh : Transaksi disektor hasil pertanian
01
82. Ciri – Ciri Pasar Persaingan
Persaingan Monopolistik
• Jumlah Penjual yang banyak
• Jumlah Pembeli yang banyak
• Kondisi produk yang dijual : Hampir sama tetapi masih bisa dibedakan/beda corak
• Kekuasaan menentukan harga : Sedikit
• Kemungkinan keluar/masuk : Cukup mudah
• Reaksi rival : Tidak ada reaksi dari pesaing jika terjadi perubahan harga dan jumlah
• Persaingan di luar harga : Sangat besar
• Contoh : Perusahaan sepatu, baju, sabun
02
83. Ciri – Ciri Pasar Persaingan
Oligopoli
• Jumlah Penjual yang sedikit
• Jumlah Pembeli yang banyak
• Kondisi produk yang dijual : Barang standar/berbeda corak
• Kekuasaan menentukan harga : Jika tanpa bekerja sama sedikit. Tetapi dengan bekerja sama
sangat besar
• Kemungkinan keluar/masuk : Hambatan cukup kuat
• Reaksi rival : Karena penjual hanya satu apa yang dilakukan produsen tidak ada reaksi
• Persaingan di luar harga : Sangat besar apabila menghasilkan barang berbeda corak
• Contoh : Pabrik baja, mobil, sepeda motor, handphone
03
84. Ciri – Ciri Pasar Persaingan
Monopoli
• Jumlah Penjual yang satu
• Jumlah Pembeli yang banyak
• Kondisi produk yang dijual : Tidak ada substitusi yang dekat/sempurna
• Kekuasaan menentukan harga : Sangat besar
• Kemungkinan keluar/masuk : Tidak mungkin
• Reaksi rival :Setiap Tindakan berkaitan dengan harga dan jumlah akan mendapat reaksi dari
rival
• Persaingan di luar harga : Memelihara hubungan baik dengan masyarakat
• Contoh : Kereta api, listrik
04
86. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang terdapat
banyak penjual dan pembeli. Masing-masing penjual dan pembeli
tidak dapat mempengaruhi harga pasar. Berapa pun jumlah barang
yang diperjualbelikan dipasar, harga akan tetap.
87. Ciri-Ciri Pasar Persaingan
Murni/Sempurna
01
Jumlah penjual
dan pembeli
sangat banyak
02
Barang yang
diperjualbelikan
homogen/identik
03
Penjual bisa keluar
masuk dipasar
dengan mudah
04
Informasi terhadap
pasar sempurna
88. Ciri-ciri pasar persaingan
murni/sempurna
01 Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak
Maksud dari penjual dan pembeli sangat banyak
artinya lebih dari satu orang, mungkin seribu orang
atau lebih, asal masing-masing penjual dan pembeli
tidak dapat mempengaruhi harga pasar yang terjadi di
pasar.
89. Ciri-ciri pasar persaingan
murni/sempurna
02 Barang yang diperjualbelikan homogen/identic
Barang homogen atau satu jenis saja (identik) artinya
semua jenis barang yang ditawarkan semua penjual
sama. Jadi produksi satu penjual merupakan substitusi
yang sempurna dengan hasil produksi penjual yang
lain.
90. Ciri-ciri pasar persaingan
murni/sempurna
03 Penjual bisa keluar masuk dipasar dengan mudah
Penjual bisa keluar masuk dipasar dengan mudah
artinya penjual yang baru maupun yang lama bebas
untuk masuk atau meninggalkan pasar. Artinya penjual
bisa memulai mengusahakan produksi atau berjualan
tanpa ada suatu hambatan.
91. Ciri-ciri pasar persaingan
murni/sempurna
04
Informasi terhadap pasar sempurna
Artinya jika ada konsumen yang mengetahui harga lebih
murah maka konsumen yang lain juga segera
mengetahuinya. Demikian juga jika ada produsen/penjual
yang mengetahui ada bahan baku yang harganya lebih
murah maka produsen/penjual yang lain juga segera
mengetahuinya.
93. Informasi Terhadap Pasar Sempurna
Kita perhatikan dari tabel diatas, perusahaan dalam persaingan
sempurna produsen tidak dapat mempengaruhi harga barang per
satuan, maka kurva penerimaan total akan bersifat linier, berbentuk
garis lurus, mulai dari titik asal (0) karena harga adalah konstan maka
besarnya P, AR, dan MR mempunyai nilai yang sama sehingga kurva
berhimpit menjadi satu.
94. 1. Penentuan Harga Dalam Pasar Persaingan
Sempurna Yang Memperoleh Laba
Dari gambar diatas terlihat harga yang menjamin laba maksimal
adalah OP1. Dengan harga sebesar OP1 besar TR adalah OP1KQ1.
Sedang besarnya TC adalah OP2LQ1 dan total laba (TR - TC) adalah
sebesar P1P2LK. Besarnya AC sebesar OP2 dan laba per unit P1P2.
Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba maksimal
adalah sebesar P = OP1 dan Q = OQ1
95. 2. Penentuan Harga Dalam Pasar Persaingan
Sempurna Yang Memperoleh Kerugian Yang
Minimum
Harga yang menjamin rugi minimum adalah sebesar OP1. dengan
harga sebesar OP1 besar TC adalah OP2KQ1. sedang besarnya TR
adalah OP1 LQ1. Total rugi (TR-TC) adalah sebesar P1P2KL. Besarnya
Ac Sebesar OP2dan rugi per unit P1P2.
Harga dan jumlah yang di produksi yang menjamin rugi manimal
adalah sebesar P=OP2 dan Q=OQ1
96. 3. Penentuan Harga Dalam Pasar Persaingan
Sempurna Yang Memperoleh Normal Profit (Break
Even Income)
Untuk mendapatkan laba normal perusahaaan harus bekerja yang
paling efisien .
Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba normal
adalah sebesar
P = OP1 dan Q = OQ1
Dengan AC yang paling rendah
97. Periode Jangka Pendek dan
Jangka Panjang yang dialami
Perusahaan dalam Persaingan
Sempurna
98. 1. kondisi perusahaan dalam persaingan
sempurna dalam periode jangka pendek
Maksud jangka pendek adalah jangka waktu yang demikian
pendeknya sehingga apabila terjadi kenaikan permintaan barang
dan setiap produsen tidak mampu menaikkan produksinya serta
tidak cukup waktu bagi perusahaan. Dalam jangka pendek
perusahan dalam persaingan sempurna dapat mengalami 3 hal,
yaitu: a. mendapat laba super normal. b. mendapat laba normal.
c.menderita kerugian.
99. 2. kondisi perusahaan dalam perszaingan
sempurna dalam periode jangka panjang
Maksud jangka panjang
Adalah jangka waktu yang cukup lama dimana produsen masih ada
kesempatan untuk memperbanyak produksinya untuk dipasarkan
atau masih dapat mendirikan perusahaan baru untuk menaikkan
produksinya apabila kenaikan permintaan barang . Dalam
jangka panjang perusahaan-perusahaan hanya mendapatkan
normal profit saja (impas /break even).
101. Keburukannya
Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumen. Produk yang
diperjualbelikan identik dan perusahaan harus bekerja yang
paling efisien agar tidak mengalami kerugian sehingga produk
yang diperjualbelikan tidak ada inovasi. Antara penjual yang satu
dengan yang lain produknya sama persis atau identik. Produk
yang homogen ini berakibat membatasi pilihan konsumen.
konsumen tidak bisa memilih karena masing-masing konsumen
tidak kuasa mempengaruhi pasar.
102. Kebaikannya
Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya kebebasan
bertindak. persaingan pada perusahaan yang berada dalam
persaingan sempurna sangat ketat. Oleh karena itu, agar tidak
mengalami kerugian perusahhan harus bekerja seefisien mungkin.
jika tidak bisa efisien, perusaahan baru siap memasuki pasar
sebagai pesaing, dan hal ini akan menyebabkan tambahnya supply
dan selanjutnya berakibat turunya harga.
105. Pengertian
Pasar persaingan monopolistic adalah pasar yang
terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual
dapat mempengaruhi harga dengan jalan deferensiasi
produk.
106. Pengertian
Deferensiasi produk atau product differentiation adalah
membedakan 2 barang yang sebenarnya sama sehingga menjadi
berbeda. Caranya dengan promosi, advertensi, perbedaan warna
bungkus, merk, pelayanan yang baik, dan lain sebagainya.
107. Unsur Model Pasar Persaingan
Monopolistik
2. Unsur persaingan karena
jumlah penjual banyak sehingga
Tindakan dari seorang penjual
tidak mempunyai yang berarti
kepada penjual lainnya.
1. Unsur monopolistic karena
jenis barang tersebut hanya
satu macam. Maka kurva
permintaannya miring dari kiri
atas ke kanan bawah,
meskipun mendekati
horizontal.
Terdapat 2 unsur model pasar persaingan monopolistic,
sabagai berikut:
108. 3 Kondisi yang bisa Dialami Persaingan
Monopolistik
2. Mendapat Laba
Normal
1. Mendapat Laba
Supernormal
3. Menderita
Kerugian
Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan
monopolistic dapat mengalami 3 hal, yaitu:
109. 1. Perusahaan Dalam Persaingan Monopolistik
yang Mendapat Laba Supernormal
Dari gambar diatas, harga dan output yang menjamin laba
maksimal dengan menggunakan kaidah MR=MC. Pada
kaidah MR=MC harga jual produk sebesar OP1 dan output
yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya laba P1P2LK.
110. 2. Perusahaan Dalam Persaingan Monopolistik
yang Mendapat Laba Normal
MR=MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output
yang menjamin laba maksimal. Pada kaidah MR=MC harga
jual produk sebesar OP1 dan output yang dijual sebanyak
OQ1 dan besarnya TC=TR, yaitu sebesar OP1KQ1.
111. 3. Perusahaan Dalam Persaingan Monopolistik
yang Menderita kerugian
MR=MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output
yang menjamin kalau laba,laba yang maksimal tetapi kalau
rugi kerugian yang minimal.
112. Akibat Persaingan Monopolistik Terhadap
Output dan Harga
1. Perubahan Harga Berakibat Perubahan Permintaan
yang Besar
Bentuk kurva demand-nya bersifat sangat elastis sehingga
dengan sedikit menaikan harga maka output akan mengalami
banyak pengurangan. Kurva permintaan yang dihadapi oleh
persaingan monopolistic sangat elastis.
113. Akibat Persaingan Monopolistik Terhadap
Output dan Harga
2. Efisiensi Masing-Masing Perusahaan
Akan terdapat beberapa efisiensi masing-masing perusahaan
dalam jangka Panjang bila masuknya perusahaan baru ke
dalam industry yang bersangkutan bebas dan mudah, sehingga
tidak lagi ada laba yang diperoleh. Kerugian diderita bila kurva
biaya rata-rata jangka Panjang terletak di atas kurva
permintaan untuk semua output.
114. Akibat Persaingan Monopolistik Terhadap
Output dan Harga
3. Promosi Penjualan
Bila iklan yang dilakukan oleh salah satu penjual diimbangi oleh
yang lain, maka Tindakan balasan tersebut merupakan usaha
yang sama untuk memperluas pasar masing-masing.
115. Akibat Persaingan Monopolistik Terhadap
Output dan Harga
4. Jenis Produk yang Tersedia
Konsumen dapat memilih jenis, gaya, atau warna yang sangat
mendekati selera dan kemampuan. Akan tetapi, dengan begitu
banyak pilihan akan membingungkan konsumen, dan
persoalan pemilihan dapat menjadi lebih sulit.
117. ARTI MONOPOLISTIK
Monopolistik adalah suatu keadaan di mana di dalam
pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada
perusahaan pesaing. keadaan seperti ini adalah kasus
monopolistik murni atau pure monopolistik.
119. CIRI-CIRI PASAR
MONOPOLISTIK
1. Pasar monopolistic adalah industry satu perusahaan
2. Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
3. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk dalam industry
4. Dapat mempengaruhi penentuan harga
5. Promosi iklan kurang diperlukan
120. CIRI-CIRI PASAR
MONOPOLISTIK
Barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari
tempat lain. Kalau mereka menginginkan barang tersebut maka
mereka harus membeli dari perusahaan monopolistic tersebut.
1. Pasar monopolistic adalah industry satu perusahaan
121. CIRI-CIRI PASAR
MONOPOLISTIK
Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang
seperti itu dan tidak terdapat barang mirip (close substitute) yang
dapat menggantikan barang tersebut. Yang ada hanyalah
barang pengganti yang sangat berbeda sifatnya.
2. Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
122. CIRI-CIRI PASAR
MONOPOLISTIK
Tanpa sifat ini pasar monopolistic tidak akan terwujud tanpa
adanya halangan tersebut, pada akhirnya terdapat beberapa
perusahaan dalam industry. Keuntungan perusahaan
monopolistic tidak akan menyebabkan perusahaan –
perusahaan lain memasuki industry tersebut.
3. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk dalam
industry
123. CIRI-CIRI PASAR
MONOPOLISTIK
Karena perusahaan monopolistic merupakan satu-satunya
penjual dalam pasar, maka penentuan harga dapat dikuasai.
Oleh sebab itu, perusahaan monopolistic dipandang sebagai
penentu harga atau price setter.
4. Dapat mempengaruhi penentuan harga
124. CIRI-CIRI PASAR
MONOPOLISTIK
Karena perusahaan monopolistic adalah satu-satunya
perusahaan dalam industry, ia tidak perlu mempromosikan
barangnya dengan menggunakan iklan. Walau bagaimana pun
perusahaan monopolistic sering membuat iklan. Iklan tersebut
bukan bertujuan untuk menarik pembeli, tapi untuk memelihara
hubungan baik dengan masyarakat.
5. Promosi iklan kurang diperlukan
125. Faktor-faktor yang Menimbulkan
Adanya Pasar Monopolistik
Terdapat 3 factor yang dapat menyebabkan munculnya pasar
(perusahaan) Monopolistik, yaitu:
1. Perusahaan monopolistic mempunyai suatu sumber daya
tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
2. Perusahaan monopolistic pada umumnya dapat menikmati
skala ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat produksi
yang sangat tinggi.
3. Monopolistik ada dan berkembang melalui undang-undang,
yaitu pemerintah memberi hak monopolistic kepada
perusahaan.
126. Hambatan Bagi Perusahaan yang
Akan Memasuki Pasar
Suatu perusahaan monopolistic bisa timbul karena
beberapa sebab, antara lain:
1. Penguasaan bahan mentah
2. Hak paten
3. Terbatasnya pasar
4. Pemberian hak monopolistic oleh pemerintah
127. Penentuan Besarnya Harga dan Output
Jika MR > MC, berarti jika produksi ditambah,
kenaikan penerimaan yang diperoleh akan lebih
besar dari kenaikan biayanya. Hal ini berarti bahwa
seorang manajer dapat meningkatkan laba
perusahaan. Laba maksimal yaitu kondisi tingkat
output optimal pada saat MC=MR yang secara
matematis kondisi laba maksimal perusahaan
monopolistic dapat ditunjukan sebagai berikut.
𝜋 = 𝑅 − 𝐵
Laba maksimal akan diperoleh jika turunan pertama
dari fungsi laba terhadap tingkat output sama dengan
nol.
MR=MC
129. Posisi Keseimbangan
Produsen monopolistic adalah satu-satunya dalam suatu pasar sehingga kurva
permintaan yang dihadapinya adalah kurva permintaan pasar. Kurva
permintaan pasar biasanya menurun dari kiri atas ke kanan bawah, yang
berarti bahwa produsen tersebut bisa mempengaruhi pasar dengan jalan
menjual lebih sedikit atau lebih banyak barang produksinya. Dengan demikian,
kalau diperbandingkan dengan perusahaan persaingan sempurna, perusahaan
monopoli harus menentukan bukan hanya berapa output yang harus ia jual,
tetapi juga menentukan berapa harga jual yang bisa menghasilkan keuntungan
maksimal baginya.
130. Laba, Rugi, dan Impas Bagi Monopolistik
Monopolistik tidak berarti bahwa akan selalu mendapatkan laba
ekonomi. Jika monopolistic dapat memperoleh laba ekonomi
dan dapat mencegah perusahaan lain masuk ke dalam
industry, maka laba ekonomi dapat diperoleh dapat
dipertahankan dalam jangka Panjang. Walaupun demikian,
laba yang diperoleh monopolistic ditentukan oleh seberapa
besar permintaan yang dihadapi relatif terhadap biaya produksi
yang dikeluarkan.
131. Laba, Rugi, dan Impas Bagi Monopolistik
Equilibrium pasar yang menjamin diperolehnya
keuntungan maksimum pada saat MR MC, yaitu
pada produksi sebesar Q. Keuntungan maks yang
merupakan tujuan pokok dari seorang produsen
dapat dilihat digambar, laba maksimal (P1KLP2)
dicapai pada saat MC=MR. Laba maksimal dicapai
bila monopolistic menjual produksinya dengan
tingkat harga sebesar OP1 dengan jumlah yang
dijual sebanyak OQ.
1. Monopolistik yang mendapatkan keuntungan
132. Laba, Rugi, dan Impas Bagi Monopolistik
Maka besarnya harga TR=TC. Hal ini
terjadi karena adanya kenaikan ongkos
rata-rata sehingga besarnya AC jangka
pendek naik menjadi sama dengan harga
(P) sehingga TR = OP1KQ dan TC =
OQKP1.
2. Dalam jangka pendek monopolistic mengalami impas
133. Laba, Rugi, dan Impas Bagi Monopolistik
Maka besarnya TC lebih besar daripada
TR. Hal ini terjadi apabila terjadi kenaikan
ongkos rata-rata yang terus – menerus
sehingga AC jangka pendek lebih besar
daripada harga per unit (P). Dengan
demikian, dalam jangka pendek dapat
menimbulkan kerugian sebesar P1P2KL
karena TR = OP1LQ dan TC = OP2KQ.
3. Monopolistik yang mendapatkan kerugian
134. Lanjutan…..
Ada beberapa cara usaha monopolistic untuk mempertahankan agar dia tetap
sebagai monopolistic, yaitu:
a) Selalu mengontrol sumber-sumber bahan mentah yang dipakainya.
b) Selalu memegang hak paten atas produknya, supaya perusahaan lain
tidak bisa meniru.
c) Pasar sedemikian terbatasnya relatif dibanding dengan skala perusahaan
optimum sehingga masuknya perusahaan lain akan menekan harga
sedemikian rendahnya hingga menghilangkan keuntungan yang ada dan
kedua-duanya akan menderita rugi.
136. Kerugian Adanya Monopolistik
1. Output yang lebih kecil
Jika suatu industry dengan persaingan murni dijadikan
monopolistic, maka monopolistic akan menaikan harga dan
memperkecil output dari sebelumnya. Dalam menjelaskan hal
ini, kita akan menganggap bahwa biaya produksi rata-rata
minimum sama saja. Sebenarnya kita memperkirakan kurva
biaya sang monopolistic seperti ini akan lebih tinggi daripada
dalam persaingan murni.
137. Kerugian Adanya Monopolistik
2. Halangan bagi perusahaan lain yang hendak masuk pasar
Dihalanginya perusahaan baru untuk masuk memungkinkan
diperolehnya laba jangka Panjang. Bila terdapat laba, konsumen
membayar lebih mahal untuk produk tersebut dari biaya
produksinya.
138. Kerugian Adanya Monopolistik
3. Efisiensi ekonomi
Perusahaan monopolistic biasanya tidak menggunakan sumber-
sumber pada tingkat efisiensi puncaknya. Monopolistik
mempergunakan sumber-sumber tetap yang tidak digunakan
dengan efisiensi sebaik-baiknya. Berbeda dengan perusahaan
murni, dalam ekuilibrium jangka Panjang menggunakan skala
optimum perusahaan pada tingkat output optimum.
139. Kerugian Adanya Monopolistik
4. Promosi penjualan
Dalam pasar dengan persaingan murni tak ada gunanya
melakukan kegiatan promosi. Sang monopolistic mungkin
menggunakan kegiatan promosi penjualan untuk memperbesar
pasarnya, artinya untuk menggeser kurva permintaanya ke
kanan.
140. Pengaturan Monopolistik Oleh Pemerintah
Kita akan lihat 2 alat pengaturan pemerintah, yaitu:
1. Pengaturan langsung terhadap harga yang dijual oleh
monopolistic.
2. Pengaturan melalui pengenaan pajak.
141. Monopolistik Alami
Sebuah monopolistic alamiah terjadi dalam industry di
mana LRAC jatuh di atas berbagai tingkat output
seperti mungkin hanya ada ruang untuk satu pemasok
untuk sepenuhnya memanfaatkan semua skala
ekonomi internal, mencapai skala efisiensi minimum,
dan oleh karena itu mencapai efisiensi produktif.
142. PERPAJAKAN
Pajak yang dikenakan terhadap monopolistic dapat bersifat
tetap dasarnya (lumpsun) dan dapat bersifat khusus (specific).
Pajak yang lumpsum sifatnya tidak dipengaruhi oleh besarnya
tingkat jumlah barang yang dihasilkan, sedangkan pajak yang
khusus sifatnya tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan
oleh monopolistic tersebut.
144. Diskriminasi harga adalah kebijakan yang dilakukan oleh
penjual dengan membeda-bedakan harga jual berdasarkan
pasar dan kemampuan pembeli. Tujuan menetapkan harga
adalah agar dicapai keuntungan yang lebih. Diskriminasi
harga produsen monopolistic berusaha untuk memperluas
pasar dengan cara menjual barang yang dihasilkannya di
pasar yang berbeda.
Sifat Dasar Diskriminasi Harga
145. Ada 3 kondisi sebagai awal dapat terjadinya diskriminasi
harga, yaitu:
a. Pembeli-pembeli mempunyai elastisitas permintaan yang
berbeda-beda secara tajam.
b. Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan dan dapat
menggolongkan pembeli dalam kelompok-kelompok
berdasarkan elastisitas yang berbeda-beda.
c. Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual
Kembali barang-barang yang dibeli.
Lanjutan…..
146. Diskriminasi harga dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
a. Diskriminasi harga derajat pertama, merupakan keadaan
dimana seorang produsen monopolistic berusaha
sepenuhnya mengambil surplus konsumen. Cara yang
ditempuh ialah menentukan harga yang berbeda untuk setiap
jumlah barang yang berbeda. Diskriminasi derajat pertama
bisa disebut juga “Diskriminasi pribadi”.
Lanjutan…..
147. Diskriminasi harga dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
b. Diskriminasi harga derajat kedua, adalah versi yang lebih
sederhana dimana penjual hanya dapat menetapkan harga
dengan menurunkan kelompok-kelompok harga.
Lanjutan…..
148. Diskriminasi harga dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
c. Diskriminasi harga derajat ketiga produsen betul-betul
menjual barang di pasar yang berbeda, yaitu dengan
elastisitas permintaan yang berbeda. Diskriminasi tingkat tiga
adalah pengelompokan pembeli secara fungsional.
Lanjutan…..
149. PEMBAGIAN PASAR PENJUALAN YANG BERBEDA
Dalam analisis sang monopolistic harus membagi penjualannya
atas dua/lebih pasar. Untuk setiap penjualan, dengan
mengabaikan biaya untuk sementara, dia harus selalu menjual
dalam pasar dimana setiap penambahan penjualan 1 unit per
unit waktu menambah paling banyak pada penerimaan totalnya.
Artinya, dia harus membagi penjualannya diantara berbagai
pasar sedemikian rupa sehingga pendapatan marginal dalam
setiap pasar sama dengan pendapatan marginal dalam pasar
yang lain.
150. PENETAPAN HARGA DISKRIMINASI SECARA
GRAFIK DAN NUMERIK
Pada penetapan harga diskriminasi dapat dibedakan,
yaitu:
1. Penetapan harga diskriminasi secara grafik
2. Penetapan harga diskriminasi secara numerik
152. Pengertian Pasar
Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan
masing-masing penjual dapat mempengaruhi harga pasar. Pasar
oligopoli merupakan pasar yang terdiri dari beberapa produsen
(2 sampai dengan 5 produsen), sedangkan apabila terdiri dua
perusahaan disebut duapoli.
153. Jumlah penjual lebih dari satu bisa 2,4, atau 10 yang mampu menguasai lebih dari 40% pangsa pasar.
Kondisi biaya dalam jangka pendek MC bisa mengalami penurunan, konstan, dan meningkat.
Jumlah pembeli produsen oligopoli dihadapkan dengan jumlah pembeli yang sangat banyak.
Kondisi demand close substitute tetapi bisa homogen atau terdiferensiasi.Fungsi tujuannya: dalam jangka pendek
menginginkan laba yang maksimal sedang jangka panjang menginginkan menguasai pasar.
Fungsi tujuannya Dalam jangka pendek menginginkan laba yang maksimal sedang jangka panjang menginginkan
menguasai pasar.
Strategi penjualan strategi penjualan dilakukan dengan mendorong promosi, desain produk, dan distribusi channel.
Reaksi rival setiap tindakan yang berkaitan dengan harga, service, dan kuantitas akan mendapat reaksi dari pesaing.
Ciri lain pasar oligopoli yang
dikemukakan oleh Douglas, sebagai
berikut:
154. 1. Industri makanan, minuman, dan tembakau 67%.
2. Industri kertas dan penerbitan 56%.
3. Industri kimia 47%.
4. Industri minyak bumi dan batubara 55%.
5. Industri logam dasar 55%.
6. Industri barang jadi dari logam, mesin, dan peralatannya 60%.
7. Industri pengolahan lainnya 60%.
Struktur pasar oligopoli sektor
industri Indonesia menurut Dumairy
(dalam perekonomian Indonesia) pada
tahun 1997.
155. 1. Perusahaan saling bersepakat untuk melakukan penentuan harga
dan jumlah produksi.
2. Perusahaan tidak saling melakukan kesepakatan.
Karakter Pasar Oligopoli, Yaitu:
156. Demand Oligopoli
Struktur pasar oligopoli bisa juga terjadi dalam industri di mana wilayah
pasar suatu perusahaan sangat kecil. Karena penjual yang sedikit kecil
inilah maka saling pengaruh antara mereka bisa dimasukkan dalam
masalah penentuan harga atau output dari oligopoli.
157. Model Chamberlin
(model untuk pasar
kelompok kecil)
03
Model
Cournot
01
Model
Bertrand
02
Model kurva permintaan
patah (The Kinked-
demand Model)
04
Model
Stackelberg
05
Model Oligopoli
158. Model oligopoli
01
Model cournot adalah model pasar duopoli (dua penjual) yang pertama
kali diteliti oleh Augustin Cournot pada tahun 1938. Model ini
beranggapan bahwa barang yang dihasilkan 2 perusahaan adalah sama dan
bersifat substitute sempurna serta struktur ongkos produksi per unit sama.
Model
Cournot
159. Dalam hal ini jelas bahwa perusahaan kedua hanya menghasilkan
setengah dari output yang diminta pasar yang tidak dilayani oleh
perusahaan pertama. Jadi, output yang dihasilkan perusahaan kedua
adalah 0,25 (0,5 × 0,5) dari seluruh permintaan yang ada di pasar.
Lanjutan……
160. Model Cournot ditinjau dari kurva reaksi (reaction curved) seperti pada
gambar di bawah ini.
Lanjutan……
Jika salah satu perusahaan pasif dan yang lainnya bereaksi maka kurva reaksi
dapat digambar dengan mudah. Hal ini akan menyebabkan perusahaan kedua
bereaksi terhadap perusahaan pertama. Begitu juga sebaliknya, jika perusahaan
kedua memproduksi setengah, maka perusahaan pertama akan memproduksi
seperempat.
161. a) Asumsi dalam model Cournot yang mengatakan bahwa masing-
masing produsen tidak memanfaatkan pengalaman-pengalaman
dalam mengantisipasi tindakan pesaing adalah tidak realistis.
b) Meskipun jumlah output yang dihasilkan produsen pesaing pada
masing-masing periode dianggap konstan, tetapi jumlah output secara
keseluruhan akan mendorong tingkat harga menjadi turun dan akan
mengarah mendekati persaingan sempurna.
c) Pada model Cournot tidak dijelaskan sampai berapa lama proses
penyesuaian untuk menuju ke posisi keseimbangan.
d) Anggapan bahwa ongkos produksi besarnya nol tidaklah realistis.
Ada beberapa kelemahan dari model
Cournot, yaitu:
162. Model Oligopoli
02
Model Bertrand yang dirumuskan pertama kali pada tahun 1883 oleh J.
Bertrand yang menyatakan bahwa masing-masing perusahaan dalam pasar
duapoli memperkirakan perusahaan pesaingnya untuk tetap
mempertahankan tingkat harga jualnya apapun yang ditentukan oleh
perusahaan. Masing-masing perusahaan dihadapkan pada kurva
permintaan pasar yang sama dan berusaha memaks keuntungannya dengan
asumsi bahwa harga yang ditetapkan oleh pesaingnya tetap.
Model
Bertrand
163. Model Bertrand menggunakan alat analisis yang sama dengan model Cournot,
yaitu menggunakan fungsi reaksi untuk menentukan posisi keseimbangan yang
stabil dari pasar. Model ini tidak lepas dari kritik seperti halnya model Cournot,
yaitu:
a) Anggapan dalam model Bertrand mengenai perilaku produsen yang tidak
pernah menggunakan pengalamannya untuk mengantisipasi besarnya
tidaklah realistis.
b) Masing-masing perusahaan dapat memaks keuntungannya, tetapi tidak
untuk pasar.
c) Harga keseimbangan yang terbentuk di pasar mengarah pada tingkat harga
persaingan pasar, tetapi bersifat tertutup dan tidak dimungkinkan
perusahaan atau pesan yang baru untuk masuk atau keluar pasar.
Lanjutan……
164. Model Oligopoli
03
Model Chamberlin menyatakan bahwa keseimbangan stabil di pasar terjadi
apabila pasar ditetapkan satu harga. Model Chamberlin beranggapan
bahwa masing-masing perusahaan tidak bebas (terikat) terhadap pesannya
yang ada di pasar.
Model Chamberlin (Model Untuk Pasar
Kelompok Kecil)
165. Kelemahan dari model Chamberlin, yaitu:Apabila ada perusahaan baru
yang masuk maka keseimbangan stabil tidak dapat dipecahkan dalam
model ini dengan mekanisme modal pasar monopolistik.
Lanjutan……
166. Model Oligopoli
04
P. Sweezy Pada tahun 1939 mengemukakan ada tiga asumsi sebagai dasar bagi penelaah kurva
permintaan yang patah, yaitu:
a) Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman dengan atau tanpa diferensiasi produk.
Perusahaan oligopoli akan belajar lewat pengalamannya bahwa ia tidak akan melakukan perang
harga karena akan merugikan diri sendiri. Demikian juga perusahaan pesaing.
b) Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya dalam
industri akan mengikuti menandingi penurunan harga tersebut.
c) Apabila perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri
tidak akan mengikutinya.
Model Kurva Permintaan Patah (The Kinked-
Demand Model)
167. Dalam gambar di atas terlihat bahwa kurva permintaan yang dihadapi oleh
oligopoli patah. Kurva tersebut patah pada tingkat harga Pe,. Yang merupakan
harga equilibrium awal.Model ini dapat disimpulkan bahwa model tersebut
merupakan bukan model yang dapat menjelaskan pada tingkat harga berapa
keseimbangan terjadi di pasar, tetapi modal tersebut hanya merupakan alat analisis
yang dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa harga output yang terjadi
cenderung tetap (tidak berubah).
Lanjutan……
168. Model Oligopoli
05
Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Heinrich Von Stackelberg pada
tahun 1952, yang merupakan pengembangan dari model Cournot. Dalam
model ini dianggap bahwa salah satu perusahaan dalam pasar oligopoli
cukup kuat menjadi leader sehingga perusahaan-pesan mengakuinya dapat
berperilaku seperti halnya perusahaan yang digambarkan oleh model
Cournot.
Model
Stackelberg
169. Pada gambar di atas terlihat bentuk kurva isoprofit dan kurva reaksi yang dimiliki
oleh masing-masing duopolis.
Lanjutan……
170. Jika suatu perusahaan menurunkan
harganya dan memperoleh kenaikan
volume penjualan yang cukup tinggi,
maka perusahaan-perusahaan lainnya
akan kehilangan sebagian besar volume
usaha mereka.
Penentuan Harga dan Output Dalam
Pada gambar di atas menunjukkan
bagaimana penurunan harga akan
mempengaruhi kuantitas yang diminta
setelah reaksi perusahaan-perusahaan
saingannya diperhitungkan.
171. a) Dalam pasar oligopoly apabila perusahaan menurunkan harga ke P₁ maka permintaan akan
bertambah ke C₁, harga ke P₂, maka permintaan akan bertambah ke B₁.
○ Pelanggan perusahaan membeli barang yang harganya turun.
○ Pelanggan lain membatalkan pembeliannya.
b) Sedangkan apabila perusahaan juga menurunkan harga ke P₁ dan P₂ perubahan permintaan
akan ke titik B dan C.
c) Menaikan harga ke P₃ permintaan ada di titik A₁ karena reaksi perusahaan mengubah harga
maka kurva permintaan menjadi D₁ ED₂.
Kurva Permintaan Terpatah (Kinked
Demand Curve) Dalam Oligopoli:
172. 1. Menghasilkan atau menjual barang standar atau
barang berbeda
2. Kekuatan menentukan harga kadang-kadang lemah
atau kuat
3. Promosi masih diperlukan
Ciri-Ciri Pasar Oligopoli:
173. Pasar oligopoli ini mempunyai beberapa model dalam menetapkan
harga produknya, diantaranya sebagai berikut.
1. Pasar kartel
2. Pasar dengan kepemimpinan harga (price leadership)
Model Penetapan Harga Pasar
Oligopoli
174. Pasar dengan Ketegaran Harga
(Kinked Demand Curve Model)
Kinked demand curve atau kurva permintaan yang patah yaitu Seorang
penjual dapat menaikkan jumlah penjualannya dengan jalan
menurunkan harganya. Hal ini mengakibatkan larinya pembeli dan
penjual yang lain dan datang berbondong-bondong untuk membeli
barang tersebut. Tindakan ini akan diikuti oleh penjual lain. Berarti
antar penjual saling bertindak untuk menurunkan harga (perang harga).
175. Lanjutan…..
Sebab pokok dari terjadinya perang harga adalah karena adanya saling
ketergantungan (interdependency) antara penjual yang satu dengan
yang lain. Hanya penjual-penjual yang sudah berpengalaman saja yang
mengetahui akan kerugian yang diakibatkan oleh perang harga.
Kekakuan harga ini mengakibatkan kurva permintaannya menjadi tidak
lurus, tetapi patah dan disebut kinked demand.
176. Lanjutan…..
Model kurva permintaan kinked demand ini dikembangkan oleh
Sweezy tahun 1939 Sweezy membuat pemisalan dalam pasar hanya ada
dua penjual. Kedua penjual tersebut mempunyai kurva demand D1
untuk penjual satu dan D2 untuk penjual lainnya.
177. Lanjutan…..
Harga tidak berubah selama MC memotong MR pada bagian yang
patah (tegak lurus) LN walaupun biaya naik atau turun. Inilah yang bisa
menghantarkan mengapa harga pada pasar oligopoli adalah rigid (tegar).
178. Lanjutan…..
Harga bisa berubah naik atau turun jika MC memotong MR buka pada
bagian yang patah (tegak lurus LN). Kurva permintaan patah juga
mencerminkan adanya ketegaran harga pada situasi perubahan biaya
dan juga merupakan manifestasi dan ketidaktentuan di pasar oligopoli
dalam hal harapan adanya reaksi dan pihak lawan dengan adanya
penurunan harga tetapi bukan pada waktu ada kenaikan harga
180. Efek Kesejahteraan dan Bentuk Pasar
Oligopoli yang Menimbulkan Efek
Negatif
1. Adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati oleh para
produsen oligopoli dalam jangka Panjang.
2. Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada
AC yang minimal.
3. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh (karena P>
MC seperti dalam kasus monopoli).
4. Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang dapat
merugikanmasyarakat makro.
181. Ada beberapa kebijaksanaan umum yang
mungkin bisa diambil untuk mengurangi efek-
efek negatif tersebut:
1. Pemerintah harus bisa menjaga agar hambatan-hambatan bagi perusahaan baru
untuk masuk ke dalam pasar oligopoli tersebut ditekan sampai sekecil-kecilnya.
2. Diadakannya Undang-undang persaingan (di Amerika Serikat: Antitrust Law)
yang melarang adanya kerja sama diantara para pengusaha oligopoly (baik secara
diam-diam atau terbuka).
3. Kemungkinan kebijaksanaan yang lebih drastis adalah mencoba merombak
struktur pasar yang oligopolistis tersebut.
182. Ada tiga faktor yang memungkinkan terjadinya
kerja sama, yaitu:
1. Dapat meningkatkan keuntungan mereka jika mereka mengurangi tingkat
persaingan antara mereka dan mereka bertindak seperti monopolistik.
2. Dengan mengadakan kerja sama mereka dapat mengurangi ketidak puasan yang
ada, dalam arti tindakan produsen yang satu terhadap yang lain jelas jika mereka
mengadakan kerja sama.
3. Adanya kerja sama antar mereka menutup kemungkinan masuknya produsen
baru dalam industri.