SlideShare a Scribd company logo
1 of 183
slidesmania.com
MATERI PENGANTAR EKONOMI
MIKRO
Dosen: Dr. Sigit Sardjono, M.S.
slidesmania.com
TEORI PERMINTAAN,
PENAWARAN, DAN
HARGA PASAR
2
Bab II
slidesmania.com
NAMA KELOMPOK
RISCA OLIVIANTI
1222200154
PRADITA ANDINA
1222200155
3
slidesmania.com
HARGA SUATU BARANG DAN JASA
4
Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan jumlah tertentu. Barang
dan jasa tersebut mempunyai harga bila barang dan jasa itu mempunyai nilai dan
guna. Terbentuknya harga dikarenakan ada 2 pihak, yaitu yang memiliki dan
bersedia untuk menawarkan serta pihak yang memerlukan dan bersedia untuk
memintanya. Dalam bahasa teori ekonomi, harga terbentuk karena adanya interaksi
antara permintaan dan penawaran. Jika permintaan lebih banyak daripada suplai
maka harga barang tersebut akan meningkat, demikian sebaliknya.
slidesmania.com
TEORI PERMINTAAN
Dalam teori permintaan, yang dimaksud dengan “permintaan” ialah keinginan
konsumen untuk memiliki dan menguasai barang dan jasa, dan keinginan ini
didukung oleh kekuatan untuk membeli atau menukar barang dan jasa tersebut.
Permintaan itu bisa didefinisikan dengan berbagai kemungkinan jumlah barang atau
jasa yang diminta oleh pembeli pada berbagai tingkat harga untuk periode waktu
tertentu dan dalam suatu pasar tertentu. Bila permintaan dirumuskan dalam fungsi,
yang disebut fungsi permintaan :
Dx = f (Px; Py……..P, l, S)
5
Dimana:
Dx = Permintaan akan barang
Px = Harga barang itu sendiri
P, = Harga barang yang lain
l = Pendapatan konsumen
S = Selera
slidesmania.com
“ Jika harga turun maka permintaan akan barang tersebut akan bertambah,
sebaliknya jika harga naik maka jumlah barang yang diminta akan berkurang”
HUKUM PERMINTAAN
6
Hukum permintaan merupakan hukum umum yang menyangkut pengaruh harga
terhadap jumlah barang diminta mekanisme sebagai berikut :
slidesmania.com
Kurva Demand
Kurva permintaan adalah kurva yang menunjukan hubungan antara jumlah barang atau jasa
yang diminta dengan harga dimana harga sebagai variable independent dan jumlah barang yang
diminta merupakan variable dependen. Semakin murah harga suatu barang maka jumlah yang
dibeli semakin besar. Begitu pula sebaliknya jika harga suatu barang meningkat maka jumlah
barang yang akan diminta akan semakin sedikit.
7
Titik
Kemungkinan
Harga
(dalam RP)
Jumlah Barang yang
Diminta (dalam unit)
A 2.000 4
B 1.600 8
C 1.200 12
D 800 16
Daftar permintaan barang X:
slidesmania.com
Menggambar Kurva Demand dengan Matematis
Hubungan antara harga dan jumlah yang diminta bisa dituliskan berupa fungsi sebagai berikut.
8
Q = F (P)
Fungsi ini bisa dituliskan dengan fungsi persamaan permintaan sebagai berikut.
Q = a - bP Dimana : Q = Jumlah barang yang diminta
P = Harga
a = Konstanta, jika harga barang sama dengan nol, maka jumlah
yang diminta tertentu
Kalau dalam persamaan fungsi a ini adalah suatu intercept (suatu garis yang memotong garis
yang lain).
b = Slope dari garis itu
(--) = Persamaan fungsi demand selalu berslope negatif
slidesmania.com
Pergeseran Kurva Demand
Perubahan di Sepanjang Kurva Permintaan dan Pergeseran Kurva Permintaan
Perubahan permintaan dapat dibedakan menjadi:
1. Perubahan harga barang sendiri mengakibatkan pergeseran di sepanjang kurva
permintaan itu sendiri
2. Perubahan factor-factor lain selain berubahnya harga barang itu sendiri
mengakibatkan pergeseran kurva permintaan
9
slidesmania.com
1. Perubahan Harga Barang Sendiri Mengakibatkan Pergeseran di
Sepanjang Kurva Permintaan itu Sendiri
Perubahan permintaan sepanjang kurva permintaan terjadi bila harga komoditi yang
diminta berubah (naik atau turun). Penurunan harga komoditi tersebut akan
menaikkan jumlah yang diminta dan kenaikan harga komoditi mengurangi jumlah
yang diminta.
10
slidesmania.com
2. Perubahan Faktor-Faktor Lain Selain Berubahnya Harga Barang
Itu Sendiri Mengakibatkan Kurva Permintaan
Berbagai factor yang mempengaruhi perubahan permintaan, yaitu :
a. Pendapatan Konsumen
b. Harga Barang Terkait Substitusi dan Komplementer
c. Selera dan Preferensi Konsumen
d. Perubahan Faktor Lain, Misalnya Perubahan Pengharapan Harga
11
slidesmania.com
12
Permintaan suatu komoditi dapat dibedakan atas permintaan individu dan permintaan
semua orang dalam pasar. Kurva permintaan pasar diperoleh dari penjumlahan kurva
permintaan berbagai individu terhadap barang tersebut pada setiap tingkat harga.
Permintaan Individu dan Permintaan Pasar
slidesmania.com
TEORI PENAWARAN
Penawaran adalah hubungan antara harga dengan kuantitas untuk setiap unit waktu
yang akan dijual oleh penjual. Penawaran dapat diartikan dengan “berbagai
kuantitas barang yang akan dijual oleh penjual dipasar dengan berbagai
kemungkinan harga, dengan asumsi keadaan lain dianggap tetap tak berubah” .
Istilah penawaran dalam teori ekonomi mempunyai arti, jumlah barang yang
ditawarkan pada berbagai tingkat harga dalam periode tertentu.
13
slidesmania.com
“ Jika harga suatu barang atau jasa naik maka jumlah barang yang ditawarkan akan
bertambah dan sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan
berkurang dengan anggapan ceteris paribus”
14
“ Ada hubungan (positif) langsung antara jumlah barang yang ditawarkan
dengan harganya anggapan ceteris paribus”
Hukum penawaran juga dapat dinyatakan sebagai berikut:
HUKUM PENAWARAN
slidesmania.com
Bentuk Kurva Penawaran
1. Bentuk Kurva Penawaran yang Tunduk
dengan Hukum Penawaran
15
2. Bentuk Kurva Penawaran yang Tidak
Tunduk dengan Hukum Penawaran
slidesmania.com
PERUBAHAN PENAWARAN
Berubahnya Harga Input
Variabel
Perubahan Teknologi
Perubahan Iklim
16
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan penawaran, antara lain:
Harga Komoditas Lain
Biaya untuk memperoleh faktor produksi
Pajak dan Subsidi
Harapan Harga
Tujuan Perusahaan
slidesmania.com
PENENTUAN HARGA PASAR
Harga pasar ialah suatu tingkat harga tertentu dimana penjual mau menjual sejumlah
barangnya dan konsumen mau membeli barang tersebut. Harga pasar terjadi karena
adanya interaksi permintaan dan penawaran. Penentuan harga pasar ini bisa
digambarkan dengan 2 cara yaitu :
17
Secara Grafik
Secara Matematis
slidesmania.com
APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN
PASAR
Kebijakan Ceiling
Price
Surplus Produsen
dan Konsumen
Cobweb Teori - Teori Sarang
Laba - Laba (Penyesuaian
Harga)
Kebijakan Floor
Price
Pengalihan Beban Pajak
(Shifting Tax)
Kasus Penetapan Harga
Barang Bebas dan Barang
Potensial
18
1. 2. 3.
4. 5. 6.
slidesmania.com
APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN
PASAR
Kebijakan Ceiling Price
Adalah kebijakan yang ditetapkan pemerintah dengan tujuan melindungi konsumen agar
mendapatkan harga yang wajar.
19
1.
slidesmania.com
APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN
PASAR
Kebijakan Floor Price
Adalah kebijakan yang ditetapkan pemerintah diatas harga pasar.
20
2.
slidesmania.com
APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN
PASAR
Cobweb Teori - Teori Sarang Laba - Laba (Penyesuaian Harga)
21
3.
Harga dan kuantitas untuk berbagai barang berubah secara siklis dalam
jangka panjang. Kalau harga meningkat atau menurun, jumlah yang diproduksi
juga meningkat atau menurun dalam gelombang yang berbeda. Gerakan
harga dan kuantitas ini dinamakan teori sarang laba-laba (Cobweb Theory).
slidesmania.com
APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN
PASAR
Surplus Produsen dan Konsumen
Surplus produsen adalah keuntungan yang diperoleh, sedang surplus konsumen adalah
keuntungan yang diperoleh karena mereka membeli komoditi.
22
4.
slidesmania.com
APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN
PASAR
Pengalihan Beban Pajak (Shifting Tax)
23
5.
a. Semakin tidak elastis (semakin curam) permintaan semakin kecil penurunan
volume penjualan dan semakin besar kenaikan harga yang diakibatkan oleh
adanya pajak.
b. Semakin tidak elastis kurva penawaran, semakin kecil perubahan volume
transaksi dan harga beli yang dibayar konsumen dan semakin besar penurunan
harga jual yang diterima produsen.
slidesmania.com
APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN
PASAR
● Barang bebas adalah barang yang
jumlahnya melimpah sehingga
tidak mempunyai harga.
Kasus Penetapan Harga Barang Bebas dan Barang Potensial
● Barang potensial adalah barang yang
mempunyai harga (price). Contoh peralatan
makan (piring, gelas, sendok – garpu) yang
terbuat dari emas.
24
6.
SLIDESMANIA.COM
ELASTISITAS
DEMAND, SUPPLY,
INCOME, DAN SILANG
Bab III
SLIDESMANIA.COM
SLIDESMANIA.COM
ELASTISITAS
Tingkat elastisitas ini ialah tingkat terpengaruhnya jumlah barang yang
ditawarkan karena adanya perubahan harga. Jika jumlah barang yang
diminta atau yang ditawarkan relatif besar tingkat terpengaruhnya
karena ada perubahan harga tersebut, maka tingkat penawaran dan
permintaan dapat dikatakan elastik. Sebaliknya jika perubahan harga
relatif tidak ada pengaruhnya maka permintaan dan penawaran dapat
dikatakan inelastis.
SLIDESMANIA.COM
SLIDESMANIA.COM
Pengertian
Jika yang berubah harga barang itu
sendiri maka ukuran responsnya
disebut elastisitas harga permintaan.
Jika yang berubah harga barang lain
yang memiliki hubungan
(komplemen/subsititusi) maka disebut
elastisitas silang.
Jika yang berubah iklan dari
barang itu maka ukuran
responsnya disebut elastisitas
iklan.
Price Elasticity Cross Elasticity
Advertising Elasticity
Jika yang berubah pendapatan
maka ukuran responsnya
disebut elastisitas income.
Income Elasticity
SLIDESMANIA.COM
DEMAND
Rumus :
Ed =
𝑄2 −𝑄1
𝑄1+𝑄2
:
𝑃2 −𝑃1
𝑃1+𝑃2
SLIDESMANIA.COM
SLIDESMANIA.COM
Kecondongan Kurva Permintaan
• D1 sifat permintaannya disebut perfect inelastic
D2 sifat permintaanya disebut perfect elastis
D3 sifat permintaanya disebut elastis
D4 sifat permintaanya disebut unitary elastis
D5 sifat permintaannya disebut inelastis
Jika kecondongan kurva permintaan seperti :
SLIDESMANIA.COM
SLIDESMANIA.COM
ELASTISITAS PENAWARAN
Konsep elastisitas penawaran sama persis dengan konsep elastisitas permintaan. Rumus untuk
pengukuran koefisien juga sama, yaitu :
Es =
% 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑄𝑠
% 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑠
Es =
𝑄2 −𝑄1
𝑄1+𝑄2
:
𝑃2 −𝑃1
𝑃1+ 𝑃2
Rumus :
SLIDESMANIA.COM
Kecondongan Kurva Supply
• S1 sifat penawarannya disebut perfect inelastic
• S2 sifat penawarannya disebut inelastic
• S3 sifat penawarannya disebut unitary inelastic
• S4 sifat penawarannya disebut elastis
• S5 sifat penawarannya disebut perfect elastis
Jika kecondongan Kurva Permintaannya
seperti :
SLIDESMANIA.COM
SLIDESMANIA.COM
ELASTISITAS PENDAPATAN (INCOME
ELASTICITY)
Elastisitas pendapatan adalah elastisitas yang menunjukan tingkat kepekaan dari
perubahan jumlah barang yang diminta dengan perubahan pendapatan. Dapat
dinyatakan sebagai berikut :
SLIDESMANIA.COM
SLIDESMANIA.COM
Barang inferior adalah barang yang
dibeli dalam jumlah lebih sedikit
atau dikurangi jika pendapatan
konsumen bertambah.
Hubungan Elastisitas Income dan Jenis Produk
Perubahan Permintaan Barang Inferior karena
adanya Kenaikan Income
No. Elastisitas Income Jenis produk Jika Income naik Jika Income Turun
1. Ei > 1 Luxuries Qx Naik
% lebih besar
Qx Turun
% lebih besar
2. Ei > 0 Kebutuhan
pokok
Qx Naik
% lebih kecil
Qx Turun
% lebih kecil
3. Ei = Negatif Inferior Qx Turun Qx Naik
PERILAKU KONSUMEN
BAB IV
NILAI BARANG
01
Makanan, pakaian,
perumahan, ataupun
kesehatan
Kebutuhan
Pokok
02
Kendaraan pribadi,
kulkas, mesin cuci, rak
Kebutuhan
Sekunder
Kebutuhan
Manusia
NILAI BARANG
01
Ialah kesanggupan
suatu barang dan jasa
untuk memenuhi
kebutuhan manusia.
Nilai Penggunaan
Objektif
02
Yaitu arti yang diberikan oleh
seseorang kepada suatu
barang tertentu untuk
memuaskan kebutuhannya.
Nilai Penggunaan
Subjektif
Nilai Barang Dapat
Dibedakan
Menjadi :
PEMENUHAN KEPUASAN
Hukum Gossen I : Jika pemuasan kebutuhan dijalankan
terus-menerus, maka kenikmatannya akan terus-menerus
berkurang, sampai akhirnya datang kekenyangan
(kejenuhan).
Hukum Gossen II : Tiap-tiap manusia akan berusaha
memenuhi berbagai kebutuhannya supaya semua
kebutuhannya tersebut dipuaskan dengan seimbang.
PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK
MENGUNGKAPKAN PERILAKU
KONSUMEN
Secara tradisional perilaku konsumen dapat dijelaskan dengan
menggunakan konsep utilitas (daya guna). Pendekatan tradisional
merumuskan hubungan antara jumlah daya guna dengan barang
yang dikonsumsikan dalam bentuk suatu fungsi:
U = f (X1;X2 ………….Xn)
Ket : - U: Banyaknya daya guna bagi seseorang konsumen
- X1;X2 ……..Xn : banyaknya barangyang dikonsumsi
Pendekatan tradisional dibagi menjadi 2,
yaitu:
01
Daya guna kardinal
(cardinal utility)
02
Daya guna ordinal
(ordinal utility)
Pendekatan
Tradisional
CARDINAL APPROCH
Teori ini tidak perlu mengetahui secara absolut besarnya daya
guna bagi seorang konsumen. Sebenarnya sudah cukup bila
kita pelajari perilakunya yang mampu membuat order atau
urutan-urutan kombinasi barang yang dikonsumsikan,
berdasarkan besarnya daya guna yang diterimanya. Dalam
pendekatan utilitas cardinal, dianggap bahwa manfaat atau
kenikmatan yang diperoleh oleh seorang konsumen dapat
dinyatakan secara kuantitatif dan dapat diukur secara pasti.
&
KONSEP GUNA BATAS DAN GUNA
TOTAL (MU dan TU)
01
Ialah sumbangan kepuasan yang diberikan oleh
barang terakhir yang dimiliki oleh orang tersebut.
Menurut Hukum Gossen maka semakin banyak
jumlah barang yang sejenis yang dipunyai seseorang
maka sumbangan kepuasan dari barang yang
terakhir semakin kecil.
Guna Batas
(Marginal Utility)
02
Ialah tingkat kepuasan yang
diperoleh karena mengkonsumen
berbagai jumlah barang.
Guna Total (Total
Utility)
KONSEP GUNA BATAS DAN GUNA
TOTAL (MU dan TU)
Contoh:
Jumla
h
Karun
g Q
Total
Utility
(TU)
Marginal
Utility
(MU)
1 10 -
2 30
(10+20)
20
3 60
(30+30)
30
4 60
(60+0)
0
Dari data diatas dapat digambarkan kurva TU dan MU-nya. Kurva TU bentuknya mula-mula meningkat namun
pada titik puncaknya kurva TU itu menurun. Kurva MU bentuknya terus menurun. MU bisa bertanda negatif. MU
bernilai negatif ditandai dengan bentuk kurva MU-nya memotong sumbu horizontal bagian bawah. Kurva TU
setelah titik puncak akan cenderung menurun. Akan tetapi, entuk kurva TU tidak bisa memotong sumbu
horizontal.
ANALISIS (ANGGAPAN) DALAM TEORI
CARDINAL
01
Utility Seseorang Bisa
Diukur Dengan Uang
03
Konsumen Berifat
Rasional
Berlakunya Hukum Gossen 02
KRITIK PADA PENDEKATAN CARDINAL
01
Asumsi Utility Bisa Diukur Adalah
Pemikiran Yang Keliru
Marginal Utility Dari Uang
Tidaklah Konstan
02
MAKSIMALISASI GUNA
Guna batas ini adalah tambahan guna pada guna total karena
ada tambahan satu unit barang lagi yang dikonsumsi. Untuk
mencari marginal utility ini dipergunakan perhitungan sebagai
berikut.
TU2 (sesudah tambahan – TU1 (sebelum ada penambahan)
= Mux
Atau
(Tux + 1) – (Tux) = Mux
PERUBAHAN KOMBINASI BARANG
YANG DIBELI KONSUMEN
1. Adanya efek substitusi,
yaitu dengan naiknya harga
salah satu barang tersebut,
konsumen akan mengalihkan
barang yang dibelinya
kepada barang pengganti
yang lebih harganya lebih
murah.
2. Efek pendapatan (income),
dengan kenaikan harga bagi
konsumen yang
pendapatannya tetapkan
menyebabkan pendapatan riil
konsumen tersebut akan
berkurang.
Yang menyebabkan perubahan kombinasi barang yang dibeli
konsumen :
INDIFFERENCE
CURVE APPROACH
PROPERTY INDIFERENCE
CURVE
Pendekatan ordinal menyatakan bahwa utilitas seseorang tidak
dapat diukur dengan numerik tetapi bisa diungkapkan secara
ordinal. Indifference curve (IC), yaitu kurva yang
menggambarkan tingkat utility yang sama untuk berbagai
kombinasi barang. Guna menjelaskan kurva indifference curve
(kurva tak acuh). Berbeda dengan pendekatan classical approach
yang kepuasan konsumen bisa diukur dengan numerik, pada
pendekatan ini kepuasan konsumen tidak bisa diukur tetapi bisa
diungkapkan dengan kata-kata.
KENDALA ANGGARAN (BUDGET
CONTRAINT)
Persamaan budget line dapat ditulis sebagai berikut :
BPx . (X) + Py . Y
Keterangan :
B = Anggaran
Px = Tingkat Harga X
Py = Tingkat Harga Y
PERUBAHAN UTILITAS KONSUMEN
Berubahnya salah satu dari
harga barang 01
Berubahnya pendapatan
konsumen 02
Perubahan harga pada
barang normal dan inferior 03
Faktor Penyebab
BENTUK INDIFFERENCE
CURVE
Bentuk kurva Indefference Curve adalah nonlinier turun dari kiri
atas ke kanan bawah dan cembung terhadap titik nol. Ada
beberapa bentuk kurva antara lain:
1.Kurva Indefference Curve yang
linier menunjukan adanya
substitusi sempurna
2.Kurva Indefference Curve yang
berupa huruf L menunjukan barang
komplemen.
Y
PERILAKU
PRODUSEN
BAB V
PERILAKU PRODUSEN
Perilaku produsen itu sendiri diartikan sebagai suatu
tindakan seorang produsen untuk mendapatkan
keuntungan yang semaksimum mungkin dengan
menggunakan beberapa input yang dimilikinya.
Perilaku produsen juga dinamakan tindakan atau
tingkah laku produsen atau dengan istilah Producer’s
Behaviour. Produksi adalah kegiatan mengubah input
menjadi output.
Konsep
Jangka
Waktu di
Bagi Jadi 2:
Jangka
Pendek
Jangka
Panjang
KONSEP JANGKA WAKTU DALAM
PROSES PRODUKSI
KONSEP JANGKA WAKTU DALAM
PROSES PRODUKSI
Periode jangka pendek yaitu
suatu jangka waktu proses
produksi tertentu di mana
hanya ada satu faktor produksi
yang bervariabel.Sedang
faktor lain tidak dapat
ditambah atau dikurangi
jumlahnya oleh produsen
berapa pun output yang
Jangka
Panjang
Dalam jangka Panjang semua
faktor produksi dapat diubah-
ubah jumlahnya sehingga
produsen mempunyai
kesempatan untuk
mendapatkan kombinasi
faktor-faktor produksi yang
paling efisien.
Jangka
Pendek
FUNGSI PRODUKSI
Q = F (C,L,B,S) Keterangan :
Q = Output
C = Capital
L = Labor
Fungsi produksi ialah hubungan teknis antara factor produksi
dan barang produksi yang dihasilkan dalam proses
produksi.Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara input
(bersumber masukan) dengan output (barang-barang atau
jasa dihasilkan) tanpa memperhitungkan harga. Fungsi
produksi dapat dinyatakan dalam persamaan matematis,
yaitu sebagai berikut.
B = Bahan Baku
S = Skill
FUNGSI PRODUKSI
Fungsi
Linier
Fungsi
Quadratik
Fungsi
Cubic
Macam-
Macam
Bentuk Fungsi
FUNGSI PRODUKSI
Bentuk Fungsi Linier :
Q = a + bX
Bentuk Kurvanya :
FUNGSI PRODUKSI
Q = a + B1x +B2x²
Bentuk Fungsi Quadratik :
Bentuk Kurvanya
:
FUNGSI PRODUKSI
Bentuk Fungsi Cubic :
Q = a + b1X + b2x² +
b3x³
Bentuk Kurvanya
:
ANALISIS PRODUKSI JANGKA
PENDEK
Analisis proses produksi jangka pendek diungkapkan dengan
kurva TP (Total Product), AP (Average product), dan MP
(Marginal Product). Dimana TP adalah total produksi yang
dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja (labor). AP adalah rata-
rata yang dihasilkan oleh seorang tenaga kerja. MP adalah
tambahan hasil produksi apabila menambah satu tenaga
kerja (labor).
• AP = TP/Labor
• MP = TP2-TP1
• Jika TP berupa fungsi maka turunan pertama TP adalah
MP
• MP = ꝺ TP/ ꝺ L
Hukum Tambahan Hasil yang Semakin
Berkurang (The Law of Diminishing
Returns)
Dalam analisis produksi jangka pendek ini berlaku hukum
pertambahan hasil yang semakin berkurang (the law of
diminishing returns). Dalam hubungan produksi jangka pendek,
dimana satu factor produksi bersifat variable dan faktor-faktor
produksi lainnya tetap, akan dijumpai suatu kenaikan produksi
total apabila kita menambah faktor produksi variable itu secara
terus-menerus.
Hubungan antara TP, AP, dan
MP
• Hubungan antara produksi marjinal (MP) dan produksi total (TP)
Pada saat produksi total (TP) mengalami perubahan dari
naik menjadi turun, maka saat itu kurva produksi marjinal (MP)
mencapai titik maks. Jika kurva produksi total mencapai titik
maks maka kurva MP memotong sumbu horizontal, artinya
MP=0(nol).
• Hubungan Produksi marjinal (MP) dan produksi rata-rata (AP)
1. Jika AP semakin bertambah maka MP > AP
2. Jika AP maks maka MPP = AP
3. Jika AP semakin berkurang maka MP < AP
Tahapan dalam Fungsi Produksi
Mulai dari titik asal sampai titik maksimum produksi rata-rata ,
yaitu pada saat produksi marjinal sama dengan produksi rata-
rata .
Dari titik pada saat produk rata-rata mencapai titik maksimal
sampai pada saat produksi total mencapai maksimal atau pada
saat produksi marjinal sama dengan nol, AP dan MP semakin
berkurang tetapi MP masih positif. Masih meningkatnya TP karen
masih terus bertambah.
• Tahap I
Akibatnya pada tahap ini produksi total menurun terus.
• Tahap II
• Tahap III
PRODUKSI JANGKA PANJANG
Dalam jangka Panjang semua faktor produksi dapat
diubah-ubah jumlahnya sehingga produsen mempunyai
kesempatan untuk mendapatkan kombinasi faktor-faktor
produksi yang paling efisien.
Isoquant
1. Pengertian Kurva Isoquant
Isoproduk atau isoquant adalah “ Kurva yang menunjukan
berbagai kemungkinan kombinasi teknis antara 2 input yang
bervariabel yang menghasilkan suatu tingkat output tertentu”.
Isoquant
a. Cembung ke arah titik origin
b. Menurun dari kiri atas ke kanan bawah
c. Semakin jauh kurva isoquant dari titik asal maka
menunjukan semakin tinggi produksi barang tersebut
d. Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling
berpotongan atau saling bersinggungan
2. Sifat dari Kurva Isoquant
Contoh Kurva
Isoquant :
3. Marginal Rate Technical of Substitution (MRTS)
MRTS adalah sejumlah faktor X yang harus
dikompensasi oleh tambahan faktor Y sehingga tingkat
output tidak berubah. Jadi, MRTS itu adalah kemiringan
isoquant pada titik khusus.
Isoquant
4. Bentuk Isoquant Lain
Bentuk isoquant linier itu
menunjukan adanya
substitusi input kapital dan
labor adalah sempurna.
Bentuk isoquant yang
berupa huruf L menunjukan
tidak adanya substitusi input
kapital dan labor.
Bentuk Isoquant
Linier: Bentuk Isoquant Input Output:
Isoquant
1. Pengertian Isocost
“Kurva yang menunjukan kedudukan dan titik-titik yang
menunjukan kombinasi barang-barang atau faktor produksi
yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah anggaran
tertentu. Kurva yang memperlihatakan berbagai kombinasi
dari sumber-sumber yang dapat dibeli dengan perusahaan
dengan harga tertentu dari masing-masing sumber persatuan
dan pengeluaran ongkos yang tertentu dilakukan oleh
perusahaan itu”.
Iso-biaya (Isocost)
2. Gambar Kurva Isocost
Slope kurva Isocost adalah:
Iso-biaya (Isocost)
= M/pk : M/pI = M/pk x PI/M =
PI/Pk
Sedang Fungsi TC = PI L + pk K
3. Perubahan Isocost
• Harga faktorproduksi labor turun atau naik sedang lainnya tetap
• Harga faktor produksi kapital turun atau naik sedang lainnya
tetap
• Jumlah modal (dana) berubah berkurang atau bertambah
Iso-biaya (Isocost)
Ekuilibrium produsen bisa diartikan “Suatu keadaan
seimbang dimana produsen mendapat keuntungan maks
dan tidak ada dorongan untuk mengubah-ubah tingkat
produksi atau dalam penggunaan faktor-faktor produksinya”.
Artinya, apabila produsen mengurangi atau menambah
tingkat produksinya maka keuntungan yang diperoleh akan
berkurang, atau apabila penggunaan kombinasi input
ditambah atau dikurangi maka keuntungan akan menjadi
lebih kecil.
Ekuilibrium Produsen
Jika input ditambah maka ouput akan bertambah. Jika L
adalah labor dan C adalah kapital dan Q adalah output,
maka :
Hasil dari Pengembangan Skala
Usaha (Return to Scale)
= L + C akan menghasilkan Q
Jika input L ditambah maka Q juga akan berubah :
= aL +
aC
bQ
Ridge line adalah suatu garis yang membatasi antara
daerah yang tidak efisien. Relevant range yaitu daerah yang
memungkinkan bagi produsen untuk berproduksi dengan
kombinasi 2 input di beberapa tingkat isoquant. Jadi apabila
produsen masih berproduksi diluar relevant range (daerah
relevan) maka titik produksi itu terletak didaerah yang tidak
relevan (irrelevant range). Ada 2 macam ridge line, yaitu :
1. Ridge line atas
2. Ridge line bawah
Memilih Kombinasi Input yang
Efisien (Ridge Line)
Jika terjadi perubahan dalam ongkos (dana perusahaan)
sedang lainnya tetap akan menyebabkan pergeseran kurva
isocost ke kanan atau ke kiri. Garis yang menghubungkan
semua titik keseimbangan produsen, yaitu titik singgung
antara isoquant dan isocost dinamakan jalur perluasan
(expansion path). Bagi perusahaan yang ingan
meminimumkan ongkos produksi untuk suatu tingkat output
tertentu disebut dengan least cost resources combinations.
Kombinasi Ongkos Terkecil (Least
Cost Combination)
PENENTUAN HARGA
DALAM PASAR
PERSAINGAN SEMPURNA
BAB VIII
KELOMPOK 2
Bentuk Pasar Persaingan
Persaingan adalah jika sesama produsen/ penjual
bersaing agar konsumen membeli produknya dan
sesama konsumen bersaing untuk mendapatkan
barang/jasa yang dibutuhkan.
● Pengertian pasar secara fisik adalah suatu tempat
berkumpulnya para penjual.
● Pengertian pasar dalam teori ekonomi adalah tempat
bertemunya pembeli dan penjual yang bersepakat
mengenai harga dan jumlah yang diperjualbelikan, dengan
kata lain terjadinya transaksi jual beli suatu barang.
Pengertian Pasar
Para ahli ekonomi menggolongkan pasar menjadi 4
golongan besar, yaitu:
01
Pasar Persaingan
Sempurna
02
Pasar Persaingan
Monopolistik
03 Pasar Monopoli 04 Pasar Oligopoli
Ciri – Ciri Pasar Persaingan
Persaingan Sempurna
• Jumlah Penjual yang sangat banyak
• Jumlah Pembeli yang sangat banyak
• Kondisi produk yang dijual : Identik substitusi
• Kekuasaan menentukan harga : Tidak ada
• Kemungkinan keluar/masuk : Sangat tidak mudah, tidak ada hambatan
• Reaksi rival : Tidak ada reaksi dari pesaing jika terjadi perubahan harga dan jumlah
• Persaingan di luar harga : Tidak ada
• Contoh : Transaksi disektor hasil pertanian
01
Ciri – Ciri Pasar Persaingan
Persaingan Monopolistik
• Jumlah Penjual yang banyak
• Jumlah Pembeli yang banyak
• Kondisi produk yang dijual : Hampir sama tetapi masih bisa dibedakan/beda corak
• Kekuasaan menentukan harga : Sedikit
• Kemungkinan keluar/masuk : Cukup mudah
• Reaksi rival : Tidak ada reaksi dari pesaing jika terjadi perubahan harga dan jumlah
• Persaingan di luar harga : Sangat besar
• Contoh : Perusahaan sepatu, baju, sabun
02
Ciri – Ciri Pasar Persaingan
Oligopoli
• Jumlah Penjual yang sedikit
• Jumlah Pembeli yang banyak
• Kondisi produk yang dijual : Barang standar/berbeda corak
• Kekuasaan menentukan harga : Jika tanpa bekerja sama sedikit. Tetapi dengan bekerja sama
sangat besar
• Kemungkinan keluar/masuk : Hambatan cukup kuat
• Reaksi rival : Karena penjual hanya satu apa yang dilakukan produsen tidak ada reaksi
• Persaingan di luar harga : Sangat besar apabila menghasilkan barang berbeda corak
• Contoh : Pabrik baja, mobil, sepeda motor, handphone
03
Ciri – Ciri Pasar Persaingan
Monopoli
• Jumlah Penjual yang satu
• Jumlah Pembeli yang banyak
• Kondisi produk yang dijual : Tidak ada substitusi yang dekat/sempurna
• Kekuasaan menentukan harga : Sangat besar
• Kemungkinan keluar/masuk : Tidak mungkin
• Reaksi rival :Setiap Tindakan berkaitan dengan harga dan jumlah akan mendapat reaksi dari
rival
• Persaingan di luar harga : Memelihara hubungan baik dengan masyarakat
• Contoh : Kereta api, listrik
04
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang terdapat
banyak penjual dan pembeli. Masing-masing penjual dan pembeli
tidak dapat mempengaruhi harga pasar. Berapa pun jumlah barang
yang diperjualbelikan dipasar, harga akan tetap.
Ciri-Ciri Pasar Persaingan
Murni/Sempurna
01
Jumlah penjual
dan pembeli
sangat banyak
02
Barang yang
diperjualbelikan
homogen/identik
03
Penjual bisa keluar
masuk dipasar
dengan mudah
04
Informasi terhadap
pasar sempurna
Ciri-ciri pasar persaingan
murni/sempurna
01 Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak
Maksud dari penjual dan pembeli sangat banyak
artinya lebih dari satu orang, mungkin seribu orang
atau lebih, asal masing-masing penjual dan pembeli
tidak dapat mempengaruhi harga pasar yang terjadi di
pasar.
Ciri-ciri pasar persaingan
murni/sempurna
02 Barang yang diperjualbelikan homogen/identic
Barang homogen atau satu jenis saja (identik) artinya
semua jenis barang yang ditawarkan semua penjual
sama. Jadi produksi satu penjual merupakan substitusi
yang sempurna dengan hasil produksi penjual yang
lain.
Ciri-ciri pasar persaingan
murni/sempurna
03 Penjual bisa keluar masuk dipasar dengan mudah
Penjual bisa keluar masuk dipasar dengan mudah
artinya penjual yang baru maupun yang lama bebas
untuk masuk atau meninggalkan pasar. Artinya penjual
bisa memulai mengusahakan produksi atau berjualan
tanpa ada suatu hambatan.
Ciri-ciri pasar persaingan
murni/sempurna
04
Informasi terhadap pasar sempurna
Artinya jika ada konsumen yang mengetahui harga lebih
murah maka konsumen yang lain juga segera
mengetahuinya. Demikian juga jika ada produsen/penjual
yang mengetahui ada bahan baku yang harganya lebih
murah maka produsen/penjual yang lain juga segera
mengetahuinya.
Penentuan Jumlah
Produksi dan Harga
Informasi Terhadap Pasar Sempurna
Kita perhatikan dari tabel diatas, perusahaan dalam persaingan
sempurna produsen tidak dapat mempengaruhi harga barang per
satuan, maka kurva penerimaan total akan bersifat linier, berbentuk
garis lurus, mulai dari titik asal (0) karena harga adalah konstan maka
besarnya P, AR, dan MR mempunyai nilai yang sama sehingga kurva
berhimpit menjadi satu.
1. Penentuan Harga Dalam Pasar Persaingan
Sempurna Yang Memperoleh Laba
Dari gambar diatas terlihat harga yang menjamin laba maksimal
adalah OP1. Dengan harga sebesar OP1 besar TR adalah OP1KQ1.
Sedang besarnya TC adalah OP2LQ1 dan total laba (TR - TC) adalah
sebesar P1P2LK. Besarnya AC sebesar OP2 dan laba per unit P1P2.
Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba maksimal
adalah sebesar P = OP1 dan Q = OQ1
2. Penentuan Harga Dalam Pasar Persaingan
Sempurna Yang Memperoleh Kerugian Yang
Minimum
Harga yang menjamin rugi minimum adalah sebesar OP1. dengan
harga sebesar OP1 besar TC adalah OP2KQ1. sedang besarnya TR
adalah OP1 LQ1. Total rugi (TR-TC) adalah sebesar P1P2KL. Besarnya
Ac Sebesar OP2dan rugi per unit P1P2.
Harga dan jumlah yang di produksi yang menjamin rugi manimal
adalah sebesar P=OP2 dan Q=OQ1
3. Penentuan Harga Dalam Pasar Persaingan
Sempurna Yang Memperoleh Normal Profit (Break
Even Income)
Untuk mendapatkan laba normal perusahaaan harus bekerja yang
paling efisien .
Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba normal
adalah sebesar
P = OP1 dan Q = OQ1
Dengan AC yang paling rendah
Periode Jangka Pendek dan
Jangka Panjang yang dialami
Perusahaan dalam Persaingan
Sempurna
1. kondisi perusahaan dalam persaingan
sempurna dalam periode jangka pendek
Maksud jangka pendek adalah jangka waktu yang demikian
pendeknya sehingga apabila terjadi kenaikan permintaan barang
dan setiap produsen tidak mampu menaikkan produksinya serta
tidak cukup waktu bagi perusahaan. Dalam jangka pendek
perusahan dalam persaingan sempurna dapat mengalami 3 hal,
yaitu: a. mendapat laba super normal. b. mendapat laba normal.
c.menderita kerugian.
2. kondisi perusahaan dalam perszaingan
sempurna dalam periode jangka panjang
Maksud jangka panjang
Adalah jangka waktu yang cukup lama dimana produsen masih ada
kesempatan untuk memperbanyak produksinya untuk dipasarkan
atau masih dapat mendirikan perusahaan baru untuk menaikkan
produksinya apabila kenaikan permintaan barang . Dalam
jangka panjang perusahaan-perusahaan hanya mendapatkan
normal profit saja (impas /break even).
Keburukan dan Kebaikan
Perusahaan-Perusahaan Yang
Berada Dalam Pasar Persaingan
Sempurna
Keburukannya
Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumen. Produk yang
diperjualbelikan identik dan perusahaan harus bekerja yang
paling efisien agar tidak mengalami kerugian sehingga produk
yang diperjualbelikan tidak ada inovasi. Antara penjual yang satu
dengan yang lain produknya sama persis atau identik. Produk
yang homogen ini berakibat membatasi pilihan konsumen.
konsumen tidak bisa memilih karena masing-masing konsumen
tidak kuasa mempengaruhi pasar.
Kebaikannya
Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya kebebasan
bertindak. persaingan pada perusahaan yang berada dalam
persaingan sempurna sangat ketat. Oleh karena itu, agar tidak
mengalami kerugian perusahhan harus bekerja seefisien mungkin.
jika tidak bisa efisien, perusaahan baru siap memasuki pasar
sebagai pesaing, dan hal ini akan menyebabkan tambahnya supply
dan selanjutnya berakibat turunya harga.
<<
Penentuan Harga Pada
Pasar Persaingan Tidak
Sempurna (Monopolistik)
Bab IX
Kelompok 2
Bentuk Pasar Persaingan
Monopolistik
Pengertian
Pasar persaingan monopolistic adalah pasar yang
terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual
dapat mempengaruhi harga dengan jalan deferensiasi
produk.
Pengertian
Deferensiasi produk atau product differentiation adalah
membedakan 2 barang yang sebenarnya sama sehingga menjadi
berbeda. Caranya dengan promosi, advertensi, perbedaan warna
bungkus, merk, pelayanan yang baik, dan lain sebagainya.
Unsur Model Pasar Persaingan
Monopolistik
2. Unsur persaingan karena
jumlah penjual banyak sehingga
Tindakan dari seorang penjual
tidak mempunyai yang berarti
kepada penjual lainnya.
1. Unsur monopolistic karena
jenis barang tersebut hanya
satu macam. Maka kurva
permintaannya miring dari kiri
atas ke kanan bawah,
meskipun mendekati
horizontal.
Terdapat 2 unsur model pasar persaingan monopolistic,
sabagai berikut:
3 Kondisi yang bisa Dialami Persaingan
Monopolistik
2. Mendapat Laba
Normal
1. Mendapat Laba
Supernormal
3. Menderita
Kerugian
Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan
monopolistic dapat mengalami 3 hal, yaitu:
1. Perusahaan Dalam Persaingan Monopolistik
yang Mendapat Laba Supernormal
Dari gambar diatas, harga dan output yang menjamin laba
maksimal dengan menggunakan kaidah MR=MC. Pada
kaidah MR=MC harga jual produk sebesar OP1 dan output
yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya laba P1P2LK.
2. Perusahaan Dalam Persaingan Monopolistik
yang Mendapat Laba Normal
MR=MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output
yang menjamin laba maksimal. Pada kaidah MR=MC harga
jual produk sebesar OP1 dan output yang dijual sebanyak
OQ1 dan besarnya TC=TR, yaitu sebesar OP1KQ1.
3. Perusahaan Dalam Persaingan Monopolistik
yang Menderita kerugian
MR=MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output
yang menjamin kalau laba,laba yang maksimal tetapi kalau
rugi kerugian yang minimal.
Akibat Persaingan Monopolistik Terhadap
Output dan Harga
1. Perubahan Harga Berakibat Perubahan Permintaan
yang Besar
Bentuk kurva demand-nya bersifat sangat elastis sehingga
dengan sedikit menaikan harga maka output akan mengalami
banyak pengurangan. Kurva permintaan yang dihadapi oleh
persaingan monopolistic sangat elastis.
Akibat Persaingan Monopolistik Terhadap
Output dan Harga
2. Efisiensi Masing-Masing Perusahaan
Akan terdapat beberapa efisiensi masing-masing perusahaan
dalam jangka Panjang bila masuknya perusahaan baru ke
dalam industry yang bersangkutan bebas dan mudah, sehingga
tidak lagi ada laba yang diperoleh. Kerugian diderita bila kurva
biaya rata-rata jangka Panjang terletak di atas kurva
permintaan untuk semua output.
Akibat Persaingan Monopolistik Terhadap
Output dan Harga
3. Promosi Penjualan
Bila iklan yang dilakukan oleh salah satu penjual diimbangi oleh
yang lain, maka Tindakan balasan tersebut merupakan usaha
yang sama untuk memperluas pasar masing-masing.
Akibat Persaingan Monopolistik Terhadap
Output dan Harga
4. Jenis Produk yang Tersedia
Konsumen dapat memilih jenis, gaya, atau warna yang sangat
mendekati selera dan kemampuan. Akan tetapi, dengan begitu
banyak pilihan akan membingungkan konsumen, dan
persoalan pemilihan dapat menjadi lebih sulit.
PENENTUAN HARGA PADA
PASAR MONOPOLISTIK
Bab X
Kelompok 2
ARTI MONOPOLISTIK
Monopolistik adalah suatu keadaan di mana di dalam
pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada
perusahaan pesaing. keadaan seperti ini adalah kasus
monopolistik murni atau pure monopolistik.
CIRI-CIRI DAN FAKTOR
PENYEBAB PASAR
MONOPOLISTIK
CIRI-CIRI PASAR
MONOPOLISTIK
1. Pasar monopolistic adalah industry satu perusahaan
2. Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
3. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk dalam industry
4. Dapat mempengaruhi penentuan harga
5. Promosi iklan kurang diperlukan
CIRI-CIRI PASAR
MONOPOLISTIK
Barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari
tempat lain. Kalau mereka menginginkan barang tersebut maka
mereka harus membeli dari perusahaan monopolistic tersebut.
1. Pasar monopolistic adalah industry satu perusahaan
CIRI-CIRI PASAR
MONOPOLISTIK
Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang
seperti itu dan tidak terdapat barang mirip (close substitute) yang
dapat menggantikan barang tersebut. Yang ada hanyalah
barang pengganti yang sangat berbeda sifatnya.
2. Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
CIRI-CIRI PASAR
MONOPOLISTIK
Tanpa sifat ini pasar monopolistic tidak akan terwujud tanpa
adanya halangan tersebut, pada akhirnya terdapat beberapa
perusahaan dalam industry. Keuntungan perusahaan
monopolistic tidak akan menyebabkan perusahaan –
perusahaan lain memasuki industry tersebut.
3. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk dalam
industry
CIRI-CIRI PASAR
MONOPOLISTIK
Karena perusahaan monopolistic merupakan satu-satunya
penjual dalam pasar, maka penentuan harga dapat dikuasai.
Oleh sebab itu, perusahaan monopolistic dipandang sebagai
penentu harga atau price setter.
4. Dapat mempengaruhi penentuan harga
CIRI-CIRI PASAR
MONOPOLISTIK
Karena perusahaan monopolistic adalah satu-satunya
perusahaan dalam industry, ia tidak perlu mempromosikan
barangnya dengan menggunakan iklan. Walau bagaimana pun
perusahaan monopolistic sering membuat iklan. Iklan tersebut
bukan bertujuan untuk menarik pembeli, tapi untuk memelihara
hubungan baik dengan masyarakat.
5. Promosi iklan kurang diperlukan
Faktor-faktor yang Menimbulkan
Adanya Pasar Monopolistik
Terdapat 3 factor yang dapat menyebabkan munculnya pasar
(perusahaan) Monopolistik, yaitu:
1. Perusahaan monopolistic mempunyai suatu sumber daya
tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
2. Perusahaan monopolistic pada umumnya dapat menikmati
skala ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat produksi
yang sangat tinggi.
3. Monopolistik ada dan berkembang melalui undang-undang,
yaitu pemerintah memberi hak monopolistic kepada
perusahaan.
Hambatan Bagi Perusahaan yang
Akan Memasuki Pasar
Suatu perusahaan monopolistic bisa timbul karena
beberapa sebab, antara lain:
1. Penguasaan bahan mentah
2. Hak paten
3. Terbatasnya pasar
4. Pemberian hak monopolistic oleh pemerintah
Penentuan Besarnya Harga dan Output
Jika MR > MC, berarti jika produksi ditambah,
kenaikan penerimaan yang diperoleh akan lebih
besar dari kenaikan biayanya. Hal ini berarti bahwa
seorang manajer dapat meningkatkan laba
perusahaan. Laba maksimal yaitu kondisi tingkat
output optimal pada saat MC=MR yang secara
matematis kondisi laba maksimal perusahaan
monopolistic dapat ditunjukan sebagai berikut.
𝜋 = 𝑅 − 𝐵
Laba maksimal akan diperoleh jika turunan pertama
dari fungsi laba terhadap tingkat output sama dengan
nol.
MR=MC
POSISI
KESEIMBANGAN
Posisi Keseimbangan
Produsen monopolistic adalah satu-satunya dalam suatu pasar sehingga kurva
permintaan yang dihadapinya adalah kurva permintaan pasar. Kurva
permintaan pasar biasanya menurun dari kiri atas ke kanan bawah, yang
berarti bahwa produsen tersebut bisa mempengaruhi pasar dengan jalan
menjual lebih sedikit atau lebih banyak barang produksinya. Dengan demikian,
kalau diperbandingkan dengan perusahaan persaingan sempurna, perusahaan
monopoli harus menentukan bukan hanya berapa output yang harus ia jual,
tetapi juga menentukan berapa harga jual yang bisa menghasilkan keuntungan
maksimal baginya.
Laba, Rugi, dan Impas Bagi Monopolistik
Monopolistik tidak berarti bahwa akan selalu mendapatkan laba
ekonomi. Jika monopolistic dapat memperoleh laba ekonomi
dan dapat mencegah perusahaan lain masuk ke dalam
industry, maka laba ekonomi dapat diperoleh dapat
dipertahankan dalam jangka Panjang. Walaupun demikian,
laba yang diperoleh monopolistic ditentukan oleh seberapa
besar permintaan yang dihadapi relatif terhadap biaya produksi
yang dikeluarkan.
Laba, Rugi, dan Impas Bagi Monopolistik
Equilibrium pasar yang menjamin diperolehnya
keuntungan maksimum pada saat MR MC, yaitu
pada produksi sebesar Q. Keuntungan maks yang
merupakan tujuan pokok dari seorang produsen
dapat dilihat digambar, laba maksimal (P1KLP2)
dicapai pada saat MC=MR. Laba maksimal dicapai
bila monopolistic menjual produksinya dengan
tingkat harga sebesar OP1 dengan jumlah yang
dijual sebanyak OQ.
1. Monopolistik yang mendapatkan keuntungan
Laba, Rugi, dan Impas Bagi Monopolistik
Maka besarnya harga TR=TC. Hal ini
terjadi karena adanya kenaikan ongkos
rata-rata sehingga besarnya AC jangka
pendek naik menjadi sama dengan harga
(P) sehingga TR = OP1KQ dan TC =
OQKP1.
2. Dalam jangka pendek monopolistic mengalami impas
Laba, Rugi, dan Impas Bagi Monopolistik
Maka besarnya TC lebih besar daripada
TR. Hal ini terjadi apabila terjadi kenaikan
ongkos rata-rata yang terus – menerus
sehingga AC jangka pendek lebih besar
daripada harga per unit (P). Dengan
demikian, dalam jangka pendek dapat
menimbulkan kerugian sebesar P1P2KL
karena TR = OP1LQ dan TC = OP2KQ.
3. Monopolistik yang mendapatkan kerugian
Lanjutan…..
Ada beberapa cara usaha monopolistic untuk mempertahankan agar dia tetap
sebagai monopolistic, yaitu:
a) Selalu mengontrol sumber-sumber bahan mentah yang dipakainya.
b) Selalu memegang hak paten atas produknya, supaya perusahaan lain
tidak bisa meniru.
c) Pasar sedemikian terbatasnya relatif dibanding dengan skala perusahaan
optimum sehingga masuknya perusahaan lain akan menekan harga
sedemikian rendahnya hingga menghilangkan keuntungan yang ada dan
kedua-duanya akan menderita rugi.
KERUGIAN DAN
PENGATURAN
MONOPOLISTIK
Kerugian Adanya Monopolistik
1. Output yang lebih kecil
Jika suatu industry dengan persaingan murni dijadikan
monopolistic, maka monopolistic akan menaikan harga dan
memperkecil output dari sebelumnya. Dalam menjelaskan hal
ini, kita akan menganggap bahwa biaya produksi rata-rata
minimum sama saja. Sebenarnya kita memperkirakan kurva
biaya sang monopolistic seperti ini akan lebih tinggi daripada
dalam persaingan murni.
Kerugian Adanya Monopolistik
2. Halangan bagi perusahaan lain yang hendak masuk pasar
Dihalanginya perusahaan baru untuk masuk memungkinkan
diperolehnya laba jangka Panjang. Bila terdapat laba, konsumen
membayar lebih mahal untuk produk tersebut dari biaya
produksinya.
Kerugian Adanya Monopolistik
3. Efisiensi ekonomi
Perusahaan monopolistic biasanya tidak menggunakan sumber-
sumber pada tingkat efisiensi puncaknya. Monopolistik
mempergunakan sumber-sumber tetap yang tidak digunakan
dengan efisiensi sebaik-baiknya. Berbeda dengan perusahaan
murni, dalam ekuilibrium jangka Panjang menggunakan skala
optimum perusahaan pada tingkat output optimum.
Kerugian Adanya Monopolistik
4. Promosi penjualan
Dalam pasar dengan persaingan murni tak ada gunanya
melakukan kegiatan promosi. Sang monopolistic mungkin
menggunakan kegiatan promosi penjualan untuk memperbesar
pasarnya, artinya untuk menggeser kurva permintaanya ke
kanan.
Pengaturan Monopolistik Oleh Pemerintah
Kita akan lihat 2 alat pengaturan pemerintah, yaitu:
1. Pengaturan langsung terhadap harga yang dijual oleh
monopolistic.
2. Pengaturan melalui pengenaan pajak.
Monopolistik Alami
Sebuah monopolistic alamiah terjadi dalam industry di
mana LRAC jatuh di atas berbagai tingkat output
seperti mungkin hanya ada ruang untuk satu pemasok
untuk sepenuhnya memanfaatkan semua skala
ekonomi internal, mencapai skala efisiensi minimum,
dan oleh karena itu mencapai efisiensi produktif.
PERPAJAKAN
Pajak yang dikenakan terhadap monopolistic dapat bersifat
tetap dasarnya (lumpsun) dan dapat bersifat khusus (specific).
Pajak yang lumpsum sifatnya tidak dipengaruhi oleh besarnya
tingkat jumlah barang yang dihasilkan, sedangkan pajak yang
khusus sifatnya tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan
oleh monopolistic tersebut.
DISKRIMINASI HARGA
Diskriminasi harga adalah kebijakan yang dilakukan oleh
penjual dengan membeda-bedakan harga jual berdasarkan
pasar dan kemampuan pembeli. Tujuan menetapkan harga
adalah agar dicapai keuntungan yang lebih. Diskriminasi
harga produsen monopolistic berusaha untuk memperluas
pasar dengan cara menjual barang yang dihasilkannya di
pasar yang berbeda.
Sifat Dasar Diskriminasi Harga
Ada 3 kondisi sebagai awal dapat terjadinya diskriminasi
harga, yaitu:
a. Pembeli-pembeli mempunyai elastisitas permintaan yang
berbeda-beda secara tajam.
b. Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan dan dapat
menggolongkan pembeli dalam kelompok-kelompok
berdasarkan elastisitas yang berbeda-beda.
c. Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual
Kembali barang-barang yang dibeli.
Lanjutan…..
Diskriminasi harga dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
a. Diskriminasi harga derajat pertama, merupakan keadaan
dimana seorang produsen monopolistic berusaha
sepenuhnya mengambil surplus konsumen. Cara yang
ditempuh ialah menentukan harga yang berbeda untuk setiap
jumlah barang yang berbeda. Diskriminasi derajat pertama
bisa disebut juga “Diskriminasi pribadi”.
Lanjutan…..
Diskriminasi harga dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
b. Diskriminasi harga derajat kedua, adalah versi yang lebih
sederhana dimana penjual hanya dapat menetapkan harga
dengan menurunkan kelompok-kelompok harga.
Lanjutan…..
Diskriminasi harga dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
c. Diskriminasi harga derajat ketiga produsen betul-betul
menjual barang di pasar yang berbeda, yaitu dengan
elastisitas permintaan yang berbeda. Diskriminasi tingkat tiga
adalah pengelompokan pembeli secara fungsional.
Lanjutan…..
PEMBAGIAN PASAR PENJUALAN YANG BERBEDA
Dalam analisis sang monopolistic harus membagi penjualannya
atas dua/lebih pasar. Untuk setiap penjualan, dengan
mengabaikan biaya untuk sementara, dia harus selalu menjual
dalam pasar dimana setiap penambahan penjualan 1 unit per
unit waktu menambah paling banyak pada penerimaan totalnya.
Artinya, dia harus membagi penjualannya diantara berbagai
pasar sedemikian rupa sehingga pendapatan marginal dalam
setiap pasar sama dengan pendapatan marginal dalam pasar
yang lain.
PENETAPAN HARGA DISKRIMINASI SECARA
GRAFIK DAN NUMERIK
Pada penetapan harga diskriminasi dapat dibedakan,
yaitu:
1. Penetapan harga diskriminasi secara grafik
2. Penetapan harga diskriminasi secara numerik
MENENTUKAN
HARGA PADA
PASAR OLIGOPOLI
Bab XI
Kel 2
Pengertian Pasar
Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan
masing-masing penjual dapat mempengaruhi harga pasar. Pasar
oligopoli merupakan pasar yang terdiri dari beberapa produsen
(2 sampai dengan 5 produsen), sedangkan apabila terdiri dua
perusahaan disebut duapoli.
Jumlah penjual lebih dari satu bisa 2,4, atau 10 yang mampu menguasai lebih dari 40% pangsa pasar.
Kondisi biaya dalam jangka pendek MC bisa mengalami penurunan, konstan, dan meningkat.
Jumlah pembeli produsen oligopoli dihadapkan dengan jumlah pembeli yang sangat banyak.
Kondisi demand close substitute tetapi bisa homogen atau terdiferensiasi.Fungsi tujuannya: dalam jangka pendek
menginginkan laba yang maksimal sedang jangka panjang menginginkan menguasai pasar.
Fungsi tujuannya Dalam jangka pendek menginginkan laba yang maksimal sedang jangka panjang menginginkan
menguasai pasar.
Strategi penjualan strategi penjualan dilakukan dengan mendorong promosi, desain produk, dan distribusi channel.
Reaksi rival setiap tindakan yang berkaitan dengan harga, service, dan kuantitas akan mendapat reaksi dari pesaing.
Ciri lain pasar oligopoli yang
dikemukakan oleh Douglas, sebagai
berikut:
1. Industri makanan, minuman, dan tembakau 67%.
2. Industri kertas dan penerbitan 56%.
3. Industri kimia 47%.
4. Industri minyak bumi dan batubara 55%.
5. Industri logam dasar 55%.
6. Industri barang jadi dari logam, mesin, dan peralatannya 60%.
7. Industri pengolahan lainnya 60%.
Struktur pasar oligopoli sektor
industri Indonesia menurut Dumairy
(dalam perekonomian Indonesia) pada
tahun 1997.
1. Perusahaan saling bersepakat untuk melakukan penentuan harga
dan jumlah produksi.
2. Perusahaan tidak saling melakukan kesepakatan.
Karakter Pasar Oligopoli, Yaitu:
Demand Oligopoli
Struktur pasar oligopoli bisa juga terjadi dalam industri di mana wilayah
pasar suatu perusahaan sangat kecil. Karena penjual yang sedikit kecil
inilah maka saling pengaruh antara mereka bisa dimasukkan dalam
masalah penentuan harga atau output dari oligopoli.
Model Chamberlin
(model untuk pasar
kelompok kecil)
03
Model
Cournot
01
Model
Bertrand
02
Model kurva permintaan
patah (The Kinked-
demand Model)
04
Model
Stackelberg
05
Model Oligopoli
Model oligopoli
01
Model cournot adalah model pasar duopoli (dua penjual) yang pertama
kali diteliti oleh Augustin Cournot pada tahun 1938. Model ini
beranggapan bahwa barang yang dihasilkan 2 perusahaan adalah sama dan
bersifat substitute sempurna serta struktur ongkos produksi per unit sama.
Model
Cournot
Dalam hal ini jelas bahwa perusahaan kedua hanya menghasilkan
setengah dari output yang diminta pasar yang tidak dilayani oleh
perusahaan pertama. Jadi, output yang dihasilkan perusahaan kedua
adalah 0,25 (0,5 × 0,5) dari seluruh permintaan yang ada di pasar.
Lanjutan……
Model Cournot ditinjau dari kurva reaksi (reaction curved) seperti pada
gambar di bawah ini.
Lanjutan……
Jika salah satu perusahaan pasif dan yang lainnya bereaksi maka kurva reaksi
dapat digambar dengan mudah. Hal ini akan menyebabkan perusahaan kedua
bereaksi terhadap perusahaan pertama. Begitu juga sebaliknya, jika perusahaan
kedua memproduksi setengah, maka perusahaan pertama akan memproduksi
seperempat.
a) Asumsi dalam model Cournot yang mengatakan bahwa masing-
masing produsen tidak memanfaatkan pengalaman-pengalaman
dalam mengantisipasi tindakan pesaing adalah tidak realistis.
b) Meskipun jumlah output yang dihasilkan produsen pesaing pada
masing-masing periode dianggap konstan, tetapi jumlah output secara
keseluruhan akan mendorong tingkat harga menjadi turun dan akan
mengarah mendekati persaingan sempurna.
c) Pada model Cournot tidak dijelaskan sampai berapa lama proses
penyesuaian untuk menuju ke posisi keseimbangan.
d) Anggapan bahwa ongkos produksi besarnya nol tidaklah realistis.
Ada beberapa kelemahan dari model
Cournot, yaitu:
Model Oligopoli
02
Model Bertrand yang dirumuskan pertama kali pada tahun 1883 oleh J.
Bertrand yang menyatakan bahwa masing-masing perusahaan dalam pasar
duapoli memperkirakan perusahaan pesaingnya untuk tetap
mempertahankan tingkat harga jualnya apapun yang ditentukan oleh
perusahaan. Masing-masing perusahaan dihadapkan pada kurva
permintaan pasar yang sama dan berusaha memaks keuntungannya dengan
asumsi bahwa harga yang ditetapkan oleh pesaingnya tetap.
Model
Bertrand
Model Bertrand menggunakan alat analisis yang sama dengan model Cournot,
yaitu menggunakan fungsi reaksi untuk menentukan posisi keseimbangan yang
stabil dari pasar. Model ini tidak lepas dari kritik seperti halnya model Cournot,
yaitu:
a) Anggapan dalam model Bertrand mengenai perilaku produsen yang tidak
pernah menggunakan pengalamannya untuk mengantisipasi besarnya
tidaklah realistis.
b) Masing-masing perusahaan dapat memaks keuntungannya, tetapi tidak
untuk pasar.
c) Harga keseimbangan yang terbentuk di pasar mengarah pada tingkat harga
persaingan pasar, tetapi bersifat tertutup dan tidak dimungkinkan
perusahaan atau pesan yang baru untuk masuk atau keluar pasar.
Lanjutan……
Model Oligopoli
03
Model Chamberlin menyatakan bahwa keseimbangan stabil di pasar terjadi
apabila pasar ditetapkan satu harga. Model Chamberlin beranggapan
bahwa masing-masing perusahaan tidak bebas (terikat) terhadap pesannya
yang ada di pasar.
Model Chamberlin (Model Untuk Pasar
Kelompok Kecil)
Kelemahan dari model Chamberlin, yaitu:Apabila ada perusahaan baru
yang masuk maka keseimbangan stabil tidak dapat dipecahkan dalam
model ini dengan mekanisme modal pasar monopolistik.
Lanjutan……
Model Oligopoli
04
P. Sweezy Pada tahun 1939 mengemukakan ada tiga asumsi sebagai dasar bagi penelaah kurva
permintaan yang patah, yaitu:
a) Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman dengan atau tanpa diferensiasi produk.
Perusahaan oligopoli akan belajar lewat pengalamannya bahwa ia tidak akan melakukan perang
harga karena akan merugikan diri sendiri. Demikian juga perusahaan pesaing.
b) Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya dalam
industri akan mengikuti menandingi penurunan harga tersebut.
c) Apabila perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri
tidak akan mengikutinya.
Model Kurva Permintaan Patah (The Kinked-
Demand Model)
Dalam gambar di atas terlihat bahwa kurva permintaan yang dihadapi oleh
oligopoli patah. Kurva tersebut patah pada tingkat harga Pe,. Yang merupakan
harga equilibrium awal.Model ini dapat disimpulkan bahwa model tersebut
merupakan bukan model yang dapat menjelaskan pada tingkat harga berapa
keseimbangan terjadi di pasar, tetapi modal tersebut hanya merupakan alat analisis
yang dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa harga output yang terjadi
cenderung tetap (tidak berubah).
Lanjutan……
Model Oligopoli
05
Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Heinrich Von Stackelberg pada
tahun 1952, yang merupakan pengembangan dari model Cournot. Dalam
model ini dianggap bahwa salah satu perusahaan dalam pasar oligopoli
cukup kuat menjadi leader sehingga perusahaan-pesan mengakuinya dapat
berperilaku seperti halnya perusahaan yang digambarkan oleh model
Cournot.
Model
Stackelberg
Pada gambar di atas terlihat bentuk kurva isoprofit dan kurva reaksi yang dimiliki
oleh masing-masing duopolis.
Lanjutan……
Jika suatu perusahaan menurunkan
harganya dan memperoleh kenaikan
volume penjualan yang cukup tinggi,
maka perusahaan-perusahaan lainnya
akan kehilangan sebagian besar volume
usaha mereka.
Penentuan Harga dan Output Dalam
Pada gambar di atas menunjukkan
bagaimana penurunan harga akan
mempengaruhi kuantitas yang diminta
setelah reaksi perusahaan-perusahaan
saingannya diperhitungkan.
a) Dalam pasar oligopoly apabila perusahaan menurunkan harga ke P₁ maka permintaan akan
bertambah ke C₁, harga ke P₂, maka permintaan akan bertambah ke B₁.
○ Pelanggan perusahaan membeli barang yang harganya turun.
○ Pelanggan lain membatalkan pembeliannya.
b) Sedangkan apabila perusahaan juga menurunkan harga ke P₁ dan P₂ perubahan permintaan
akan ke titik B dan C.
c) Menaikan harga ke P₃ permintaan ada di titik A₁ karena reaksi perusahaan mengubah harga
maka kurva permintaan menjadi D₁ ED₂.
Kurva Permintaan Terpatah (Kinked
Demand Curve) Dalam Oligopoli:
1. Menghasilkan atau menjual barang standar atau
barang berbeda
2. Kekuatan menentukan harga kadang-kadang lemah
atau kuat
3. Promosi masih diperlukan
Ciri-Ciri Pasar Oligopoli:
Pasar oligopoli ini mempunyai beberapa model dalam menetapkan
harga produknya, diantaranya sebagai berikut.
1. Pasar kartel
2. Pasar dengan kepemimpinan harga (price leadership)
Model Penetapan Harga Pasar
Oligopoli
Pasar dengan Ketegaran Harga
(Kinked Demand Curve Model)
Kinked demand curve atau kurva permintaan yang patah yaitu Seorang
penjual dapat menaikkan jumlah penjualannya dengan jalan
menurunkan harganya. Hal ini mengakibatkan larinya pembeli dan
penjual yang lain dan datang berbondong-bondong untuk membeli
barang tersebut. Tindakan ini akan diikuti oleh penjual lain. Berarti
antar penjual saling bertindak untuk menurunkan harga (perang harga).
Lanjutan…..
Sebab pokok dari terjadinya perang harga adalah karena adanya saling
ketergantungan (interdependency) antara penjual yang satu dengan
yang lain. Hanya penjual-penjual yang sudah berpengalaman saja yang
mengetahui akan kerugian yang diakibatkan oleh perang harga.
Kekakuan harga ini mengakibatkan kurva permintaannya menjadi tidak
lurus, tetapi patah dan disebut kinked demand.
Lanjutan…..
Model kurva permintaan kinked demand ini dikembangkan oleh
Sweezy tahun 1939 Sweezy membuat pemisalan dalam pasar hanya ada
dua penjual. Kedua penjual tersebut mempunyai kurva demand D1
untuk penjual satu dan D2 untuk penjual lainnya.
Lanjutan…..
Harga tidak berubah selama MC memotong MR pada bagian yang
patah (tegak lurus) LN walaupun biaya naik atau turun. Inilah yang bisa
menghantarkan mengapa harga pada pasar oligopoli adalah rigid (tegar).
Lanjutan…..
Harga bisa berubah naik atau turun jika MC memotong MR buka pada
bagian yang patah (tegak lurus LN). Kurva permintaan patah juga
mencerminkan adanya ketegaran harga pada situasi perubahan biaya
dan juga merupakan manifestasi dan ketidaktentuan di pasar oligopoli
dalam hal harapan adanya reaksi dan pihak lawan dengan adanya
penurunan harga tetapi bukan pada waktu ada kenaikan harga
Pengaruh Oligopoli
Terhadap
Kesejahteraan
Efek Kesejahteraan dan Bentuk Pasar
Oligopoli yang Menimbulkan Efek
Negatif
1. Adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati oleh para
produsen oligopoli dalam jangka Panjang.
2. Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada
AC yang minimal.
3. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh (karena P>
MC seperti dalam kasus monopoli).
4. Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang dapat
merugikanmasyarakat makro.
Ada beberapa kebijaksanaan umum yang
mungkin bisa diambil untuk mengurangi efek-
efek negatif tersebut:
1. Pemerintah harus bisa menjaga agar hambatan-hambatan bagi perusahaan baru
untuk masuk ke dalam pasar oligopoli tersebut ditekan sampai sekecil-kecilnya.
2. Diadakannya Undang-undang persaingan (di Amerika Serikat: Antitrust Law)
yang melarang adanya kerja sama diantara para pengusaha oligopoly (baik secara
diam-diam atau terbuka).
3. Kemungkinan kebijaksanaan yang lebih drastis adalah mencoba merombak
struktur pasar yang oligopolistis tersebut.
Ada tiga faktor yang memungkinkan terjadinya
kerja sama, yaitu:
1. Dapat meningkatkan keuntungan mereka jika mereka mengurangi tingkat
persaingan antara mereka dan mereka bertindak seperti monopolistik.
2. Dengan mengadakan kerja sama mereka dapat mengurangi ketidak puasan yang
ada, dalam arti tindakan produsen yang satu terhadap yang lain jelas jika mereka
mengadakan kerja sama.
3. Adanya kerja sama antar mereka menutup kemungkinan masuknya produsen
baru dalam industri.
THANK
YOU

More Related Content

Similar to Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2

TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017berliana pramudita
 
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO (KELOMPOK 4).pdf
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO (KELOMPOK 4).pdfPENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO (KELOMPOK 4).pdf
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO (KELOMPOK 4).pdfBellaMonica12
 
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptxPENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptxSeptianaRozziRahmawa
 
Tugas eko12, Dellanavuri DY, Ranti Pusriana, permintaan dan penawaran, SMAN12...
Tugas eko12, Dellanavuri DY, Ranti Pusriana, permintaan dan penawaran, SMAN12...Tugas eko12, Dellanavuri DY, Ranti Pusriana, permintaan dan penawaran, SMAN12...
Tugas eko12, Dellanavuri DY, Ranti Pusriana, permintaan dan penawaran, SMAN12...delladhania
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptxPENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptxAllysiaPalvy
 
Eko 12. Ramadhani Sheba Arifin (X MIPA 3), Ranti Pusriana, Hukum Permintaan d...
Eko 12. Ramadhani Sheba Arifin (X MIPA 3), Ranti Pusriana, Hukum Permintaan d...Eko 12. Ramadhani Sheba Arifin (X MIPA 3), Ranti Pusriana, Hukum Permintaan d...
Eko 12. Ramadhani Sheba Arifin (X MIPA 3), Ranti Pusriana, Hukum Permintaan d...Ramadhani Sheba Arifin
 
Eko 12,Zahra Nabila Putri (X MIPA 3), Ranti Pusriana, tentang Permintaan dan ...
Eko 12,Zahra Nabila Putri (X MIPA 3), Ranti Pusriana, tentang Permintaan dan ...Eko 12,Zahra Nabila Putri (X MIPA 3), Ranti Pusriana, tentang Permintaan dan ...
Eko 12,Zahra Nabila Putri (X MIPA 3), Ranti Pusriana, tentang Permintaan dan ...Zahra Nabila
 
TUGAS EKO 12,DITO RAHMANDIKA PUTRA,RANTI PUSRIANA,TERBENTUKNYA KESEIMBANGAN P...
TUGAS EKO 12,DITO RAHMANDIKA PUTRA,RANTI PUSRIANA,TERBENTUKNYA KESEIMBANGAN P...TUGAS EKO 12,DITO RAHMANDIKA PUTRA,RANTI PUSRIANA,TERBENTUKNYA KESEIMBANGAN P...
TUGAS EKO 12,DITO RAHMANDIKA PUTRA,RANTI PUSRIANA,TERBENTUKNYA KESEIMBANGAN P...Dito Rahmandika Putra
 
Eko 12, Aulia Putri Khairani (X MIPA 3),Ranti Pusriana, tentang permintaan da...
Eko 12, Aulia Putri Khairani (X MIPA 3),Ranti Pusriana, tentang permintaan da...Eko 12, Aulia Putri Khairani (X MIPA 3),Ranti Pusriana, tentang permintaan da...
Eko 12, Aulia Putri Khairani (X MIPA 3),Ranti Pusriana, tentang permintaan da...Auliaputri02
 
TUGAS AKHIR PTE MIKRO KELOMPOK 5
TUGAS AKHIR  PTE MIKRO KELOMPOK 5TUGAS AKHIR  PTE MIKRO KELOMPOK 5
TUGAS AKHIR PTE MIKRO KELOMPOK 5Miqdamuntaqo Fer
 
PPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptx
PPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptxPPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptx
PPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptxdiann43
 
PPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptx
PPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptxPPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptx
PPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptxgatauhehe
 
Tugas akhir kelompok 2 Pengantar Mikro
Tugas akhir kelompok 2 Pengantar MikroTugas akhir kelompok 2 Pengantar Mikro
Tugas akhir kelompok 2 Pengantar MikroYohanaCristanti
 
Tugas Membuat Slide Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptx
Tugas Membuat Slide Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptxTugas Membuat Slide Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptx
Tugas Membuat Slide Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptxMarcellWillardS
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptxPENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptxSeptianaRozziRahmawa
 
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptxTugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptxZahraFebta
 
SELURUH MATERI PPT KEL. 1.pptx
SELURUH MATERI PPT KEL. 1.pptxSELURUH MATERI PPT KEL. 1.pptx
SELURUH MATERI PPT KEL. 1.pptxDellaWidyasari
 
Tugas eko 12, Mario Arifiyandi, Ranti Pusriana, Permintaan Dan Penawaran, SMA...
Tugas eko 12, Mario Arifiyandi, Ranti Pusriana, Permintaan Dan Penawaran, SMA...Tugas eko 12, Mario Arifiyandi, Ranti Pusriana, Permintaan Dan Penawaran, SMA...
Tugas eko 12, Mario Arifiyandi, Ranti Pusriana, Permintaan Dan Penawaran, SMA...MarioArifiyandi
 
makalah ekonomi mikroe and makro
makalah ekonomi mikroe and makromakalah ekonomi mikroe and makro
makalah ekonomi mikroe and makroteuku1234567
 

Similar to Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2 (20)

TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
 
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO (KELOMPOK 4).pdf
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO (KELOMPOK 4).pdfPENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO (KELOMPOK 4).pdf
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO (KELOMPOK 4).pdf
 
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptxPENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
 
Tugas eko12, Dellanavuri DY, Ranti Pusriana, permintaan dan penawaran, SMAN12...
Tugas eko12, Dellanavuri DY, Ranti Pusriana, permintaan dan penawaran, SMAN12...Tugas eko12, Dellanavuri DY, Ranti Pusriana, permintaan dan penawaran, SMAN12...
Tugas eko12, Dellanavuri DY, Ranti Pusriana, permintaan dan penawaran, SMAN12...
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptxPENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptx
 
Eko 12. Ramadhani Sheba Arifin (X MIPA 3), Ranti Pusriana, Hukum Permintaan d...
Eko 12. Ramadhani Sheba Arifin (X MIPA 3), Ranti Pusriana, Hukum Permintaan d...Eko 12. Ramadhani Sheba Arifin (X MIPA 3), Ranti Pusriana, Hukum Permintaan d...
Eko 12. Ramadhani Sheba Arifin (X MIPA 3), Ranti Pusriana, Hukum Permintaan d...
 
Eko 12,Zahra Nabila Putri (X MIPA 3), Ranti Pusriana, tentang Permintaan dan ...
Eko 12,Zahra Nabila Putri (X MIPA 3), Ranti Pusriana, tentang Permintaan dan ...Eko 12,Zahra Nabila Putri (X MIPA 3), Ranti Pusriana, tentang Permintaan dan ...
Eko 12,Zahra Nabila Putri (X MIPA 3), Ranti Pusriana, tentang Permintaan dan ...
 
TUGAS EKO 12,DITO RAHMANDIKA PUTRA,RANTI PUSRIANA,TERBENTUKNYA KESEIMBANGAN P...
TUGAS EKO 12,DITO RAHMANDIKA PUTRA,RANTI PUSRIANA,TERBENTUKNYA KESEIMBANGAN P...TUGAS EKO 12,DITO RAHMANDIKA PUTRA,RANTI PUSRIANA,TERBENTUKNYA KESEIMBANGAN P...
TUGAS EKO 12,DITO RAHMANDIKA PUTRA,RANTI PUSRIANA,TERBENTUKNYA KESEIMBANGAN P...
 
Eko 12, Aulia Putri Khairani (X MIPA 3),Ranti Pusriana, tentang permintaan da...
Eko 12, Aulia Putri Khairani (X MIPA 3),Ranti Pusriana, tentang permintaan da...Eko 12, Aulia Putri Khairani (X MIPA 3),Ranti Pusriana, tentang permintaan da...
Eko 12, Aulia Putri Khairani (X MIPA 3),Ranti Pusriana, tentang permintaan da...
 
TUGAS AKHIR PTE MIKRO KELOMPOK 5
TUGAS AKHIR  PTE MIKRO KELOMPOK 5TUGAS AKHIR  PTE MIKRO KELOMPOK 5
TUGAS AKHIR PTE MIKRO KELOMPOK 5
 
PPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptx
PPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptxPPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptx
PPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptx
 
PPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptx
PPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptxPPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptx
PPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptx
 
Tugas akhir kelompok 2 Pengantar Mikro
Tugas akhir kelompok 2 Pengantar MikroTugas akhir kelompok 2 Pengantar Mikro
Tugas akhir kelompok 2 Pengantar Mikro
 
M1 47-68
M1 47-68M1 47-68
M1 47-68
 
Tugas Membuat Slide Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptx
Tugas Membuat Slide Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptxTugas Membuat Slide Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptx
Tugas Membuat Slide Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptx
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptxPENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
 
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptxTugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
 
SELURUH MATERI PPT KEL. 1.pptx
SELURUH MATERI PPT KEL. 1.pptxSELURUH MATERI PPT KEL. 1.pptx
SELURUH MATERI PPT KEL. 1.pptx
 
Tugas eko 12, Mario Arifiyandi, Ranti Pusriana, Permintaan Dan Penawaran, SMA...
Tugas eko 12, Mario Arifiyandi, Ranti Pusriana, Permintaan Dan Penawaran, SMA...Tugas eko 12, Mario Arifiyandi, Ranti Pusriana, Permintaan Dan Penawaran, SMA...
Tugas eko 12, Mario Arifiyandi, Ranti Pusriana, Permintaan Dan Penawaran, SMA...
 
makalah ekonomi mikroe and makro
makalah ekonomi mikroe and makromakalah ekonomi mikroe and makro
makalah ekonomi mikroe and makro
 

Recently uploaded

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 

Recently uploaded (20)

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 

Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2

  • 4. slidesmania.com HARGA SUATU BARANG DAN JASA 4 Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan jumlah tertentu. Barang dan jasa tersebut mempunyai harga bila barang dan jasa itu mempunyai nilai dan guna. Terbentuknya harga dikarenakan ada 2 pihak, yaitu yang memiliki dan bersedia untuk menawarkan serta pihak yang memerlukan dan bersedia untuk memintanya. Dalam bahasa teori ekonomi, harga terbentuk karena adanya interaksi antara permintaan dan penawaran. Jika permintaan lebih banyak daripada suplai maka harga barang tersebut akan meningkat, demikian sebaliknya.
  • 5. slidesmania.com TEORI PERMINTAAN Dalam teori permintaan, yang dimaksud dengan “permintaan” ialah keinginan konsumen untuk memiliki dan menguasai barang dan jasa, dan keinginan ini didukung oleh kekuatan untuk membeli atau menukar barang dan jasa tersebut. Permintaan itu bisa didefinisikan dengan berbagai kemungkinan jumlah barang atau jasa yang diminta oleh pembeli pada berbagai tingkat harga untuk periode waktu tertentu dan dalam suatu pasar tertentu. Bila permintaan dirumuskan dalam fungsi, yang disebut fungsi permintaan : Dx = f (Px; Py……..P, l, S) 5 Dimana: Dx = Permintaan akan barang Px = Harga barang itu sendiri P, = Harga barang yang lain l = Pendapatan konsumen S = Selera
  • 6. slidesmania.com “ Jika harga turun maka permintaan akan barang tersebut akan bertambah, sebaliknya jika harga naik maka jumlah barang yang diminta akan berkurang” HUKUM PERMINTAAN 6 Hukum permintaan merupakan hukum umum yang menyangkut pengaruh harga terhadap jumlah barang diminta mekanisme sebagai berikut :
  • 7. slidesmania.com Kurva Demand Kurva permintaan adalah kurva yang menunjukan hubungan antara jumlah barang atau jasa yang diminta dengan harga dimana harga sebagai variable independent dan jumlah barang yang diminta merupakan variable dependen. Semakin murah harga suatu barang maka jumlah yang dibeli semakin besar. Begitu pula sebaliknya jika harga suatu barang meningkat maka jumlah barang yang akan diminta akan semakin sedikit. 7 Titik Kemungkinan Harga (dalam RP) Jumlah Barang yang Diminta (dalam unit) A 2.000 4 B 1.600 8 C 1.200 12 D 800 16 Daftar permintaan barang X:
  • 8. slidesmania.com Menggambar Kurva Demand dengan Matematis Hubungan antara harga dan jumlah yang diminta bisa dituliskan berupa fungsi sebagai berikut. 8 Q = F (P) Fungsi ini bisa dituliskan dengan fungsi persamaan permintaan sebagai berikut. Q = a - bP Dimana : Q = Jumlah barang yang diminta P = Harga a = Konstanta, jika harga barang sama dengan nol, maka jumlah yang diminta tertentu Kalau dalam persamaan fungsi a ini adalah suatu intercept (suatu garis yang memotong garis yang lain). b = Slope dari garis itu (--) = Persamaan fungsi demand selalu berslope negatif
  • 9. slidesmania.com Pergeseran Kurva Demand Perubahan di Sepanjang Kurva Permintaan dan Pergeseran Kurva Permintaan Perubahan permintaan dapat dibedakan menjadi: 1. Perubahan harga barang sendiri mengakibatkan pergeseran di sepanjang kurva permintaan itu sendiri 2. Perubahan factor-factor lain selain berubahnya harga barang itu sendiri mengakibatkan pergeseran kurva permintaan 9
  • 10. slidesmania.com 1. Perubahan Harga Barang Sendiri Mengakibatkan Pergeseran di Sepanjang Kurva Permintaan itu Sendiri Perubahan permintaan sepanjang kurva permintaan terjadi bila harga komoditi yang diminta berubah (naik atau turun). Penurunan harga komoditi tersebut akan menaikkan jumlah yang diminta dan kenaikan harga komoditi mengurangi jumlah yang diminta. 10
  • 11. slidesmania.com 2. Perubahan Faktor-Faktor Lain Selain Berubahnya Harga Barang Itu Sendiri Mengakibatkan Kurva Permintaan Berbagai factor yang mempengaruhi perubahan permintaan, yaitu : a. Pendapatan Konsumen b. Harga Barang Terkait Substitusi dan Komplementer c. Selera dan Preferensi Konsumen d. Perubahan Faktor Lain, Misalnya Perubahan Pengharapan Harga 11
  • 12. slidesmania.com 12 Permintaan suatu komoditi dapat dibedakan atas permintaan individu dan permintaan semua orang dalam pasar. Kurva permintaan pasar diperoleh dari penjumlahan kurva permintaan berbagai individu terhadap barang tersebut pada setiap tingkat harga. Permintaan Individu dan Permintaan Pasar
  • 13. slidesmania.com TEORI PENAWARAN Penawaran adalah hubungan antara harga dengan kuantitas untuk setiap unit waktu yang akan dijual oleh penjual. Penawaran dapat diartikan dengan “berbagai kuantitas barang yang akan dijual oleh penjual dipasar dengan berbagai kemungkinan harga, dengan asumsi keadaan lain dianggap tetap tak berubah” . Istilah penawaran dalam teori ekonomi mempunyai arti, jumlah barang yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga dalam periode tertentu. 13
  • 14. slidesmania.com “ Jika harga suatu barang atau jasa naik maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah dan sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan berkurang dengan anggapan ceteris paribus” 14 “ Ada hubungan (positif) langsung antara jumlah barang yang ditawarkan dengan harganya anggapan ceteris paribus” Hukum penawaran juga dapat dinyatakan sebagai berikut: HUKUM PENAWARAN
  • 15. slidesmania.com Bentuk Kurva Penawaran 1. Bentuk Kurva Penawaran yang Tunduk dengan Hukum Penawaran 15 2. Bentuk Kurva Penawaran yang Tidak Tunduk dengan Hukum Penawaran
  • 16. slidesmania.com PERUBAHAN PENAWARAN Berubahnya Harga Input Variabel Perubahan Teknologi Perubahan Iklim 16 Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan penawaran, antara lain: Harga Komoditas Lain Biaya untuk memperoleh faktor produksi Pajak dan Subsidi Harapan Harga Tujuan Perusahaan
  • 17. slidesmania.com PENENTUAN HARGA PASAR Harga pasar ialah suatu tingkat harga tertentu dimana penjual mau menjual sejumlah barangnya dan konsumen mau membeli barang tersebut. Harga pasar terjadi karena adanya interaksi permintaan dan penawaran. Penentuan harga pasar ini bisa digambarkan dengan 2 cara yaitu : 17 Secara Grafik Secara Matematis
  • 18. slidesmania.com APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN PASAR Kebijakan Ceiling Price Surplus Produsen dan Konsumen Cobweb Teori - Teori Sarang Laba - Laba (Penyesuaian Harga) Kebijakan Floor Price Pengalihan Beban Pajak (Shifting Tax) Kasus Penetapan Harga Barang Bebas dan Barang Potensial 18 1. 2. 3. 4. 5. 6.
  • 19. slidesmania.com APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN PASAR Kebijakan Ceiling Price Adalah kebijakan yang ditetapkan pemerintah dengan tujuan melindungi konsumen agar mendapatkan harga yang wajar. 19 1.
  • 20. slidesmania.com APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN PASAR Kebijakan Floor Price Adalah kebijakan yang ditetapkan pemerintah diatas harga pasar. 20 2.
  • 21. slidesmania.com APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN PASAR Cobweb Teori - Teori Sarang Laba - Laba (Penyesuaian Harga) 21 3. Harga dan kuantitas untuk berbagai barang berubah secara siklis dalam jangka panjang. Kalau harga meningkat atau menurun, jumlah yang diproduksi juga meningkat atau menurun dalam gelombang yang berbeda. Gerakan harga dan kuantitas ini dinamakan teori sarang laba-laba (Cobweb Theory).
  • 22. slidesmania.com APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN PASAR Surplus Produsen dan Konsumen Surplus produsen adalah keuntungan yang diperoleh, sedang surplus konsumen adalah keuntungan yang diperoleh karena mereka membeli komoditi. 22 4.
  • 23. slidesmania.com APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN PASAR Pengalihan Beban Pajak (Shifting Tax) 23 5. a. Semakin tidak elastis (semakin curam) permintaan semakin kecil penurunan volume penjualan dan semakin besar kenaikan harga yang diakibatkan oleh adanya pajak. b. Semakin tidak elastis kurva penawaran, semakin kecil perubahan volume transaksi dan harga beli yang dibayar konsumen dan semakin besar penurunan harga jual yang diterima produsen.
  • 24. slidesmania.com APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN PASAR ● Barang bebas adalah barang yang jumlahnya melimpah sehingga tidak mempunyai harga. Kasus Penetapan Harga Barang Bebas dan Barang Potensial ● Barang potensial adalah barang yang mempunyai harga (price). Contoh peralatan makan (piring, gelas, sendok – garpu) yang terbuat dari emas. 24 6.
  • 26. SLIDESMANIA.COM SLIDESMANIA.COM ELASTISITAS Tingkat elastisitas ini ialah tingkat terpengaruhnya jumlah barang yang ditawarkan karena adanya perubahan harga. Jika jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan relatif besar tingkat terpengaruhnya karena ada perubahan harga tersebut, maka tingkat penawaran dan permintaan dapat dikatakan elastik. Sebaliknya jika perubahan harga relatif tidak ada pengaruhnya maka permintaan dan penawaran dapat dikatakan inelastis.
  • 27. SLIDESMANIA.COM SLIDESMANIA.COM Pengertian Jika yang berubah harga barang itu sendiri maka ukuran responsnya disebut elastisitas harga permintaan. Jika yang berubah harga barang lain yang memiliki hubungan (komplemen/subsititusi) maka disebut elastisitas silang. Jika yang berubah iklan dari barang itu maka ukuran responsnya disebut elastisitas iklan. Price Elasticity Cross Elasticity Advertising Elasticity Jika yang berubah pendapatan maka ukuran responsnya disebut elastisitas income. Income Elasticity
  • 28. SLIDESMANIA.COM DEMAND Rumus : Ed = 𝑄2 −𝑄1 𝑄1+𝑄2 : 𝑃2 −𝑃1 𝑃1+𝑃2
  • 29. SLIDESMANIA.COM SLIDESMANIA.COM Kecondongan Kurva Permintaan • D1 sifat permintaannya disebut perfect inelastic D2 sifat permintaanya disebut perfect elastis D3 sifat permintaanya disebut elastis D4 sifat permintaanya disebut unitary elastis D5 sifat permintaannya disebut inelastis Jika kecondongan kurva permintaan seperti :
  • 30. SLIDESMANIA.COM SLIDESMANIA.COM ELASTISITAS PENAWARAN Konsep elastisitas penawaran sama persis dengan konsep elastisitas permintaan. Rumus untuk pengukuran koefisien juga sama, yaitu : Es = % 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑄𝑠 % 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑠 Es = 𝑄2 −𝑄1 𝑄1+𝑄2 : 𝑃2 −𝑃1 𝑃1+ 𝑃2 Rumus :
  • 31. SLIDESMANIA.COM Kecondongan Kurva Supply • S1 sifat penawarannya disebut perfect inelastic • S2 sifat penawarannya disebut inelastic • S3 sifat penawarannya disebut unitary inelastic • S4 sifat penawarannya disebut elastis • S5 sifat penawarannya disebut perfect elastis Jika kecondongan Kurva Permintaannya seperti :
  • 32. SLIDESMANIA.COM SLIDESMANIA.COM ELASTISITAS PENDAPATAN (INCOME ELASTICITY) Elastisitas pendapatan adalah elastisitas yang menunjukan tingkat kepekaan dari perubahan jumlah barang yang diminta dengan perubahan pendapatan. Dapat dinyatakan sebagai berikut :
  • 33. SLIDESMANIA.COM SLIDESMANIA.COM Barang inferior adalah barang yang dibeli dalam jumlah lebih sedikit atau dikurangi jika pendapatan konsumen bertambah. Hubungan Elastisitas Income dan Jenis Produk Perubahan Permintaan Barang Inferior karena adanya Kenaikan Income No. Elastisitas Income Jenis produk Jika Income naik Jika Income Turun 1. Ei > 1 Luxuries Qx Naik % lebih besar Qx Turun % lebih besar 2. Ei > 0 Kebutuhan pokok Qx Naik % lebih kecil Qx Turun % lebih kecil 3. Ei = Negatif Inferior Qx Turun Qx Naik
  • 35. NILAI BARANG 01 Makanan, pakaian, perumahan, ataupun kesehatan Kebutuhan Pokok 02 Kendaraan pribadi, kulkas, mesin cuci, rak Kebutuhan Sekunder Kebutuhan Manusia
  • 36. NILAI BARANG 01 Ialah kesanggupan suatu barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Nilai Penggunaan Objektif 02 Yaitu arti yang diberikan oleh seseorang kepada suatu barang tertentu untuk memuaskan kebutuhannya. Nilai Penggunaan Subjektif Nilai Barang Dapat Dibedakan Menjadi :
  • 37. PEMENUHAN KEPUASAN Hukum Gossen I : Jika pemuasan kebutuhan dijalankan terus-menerus, maka kenikmatannya akan terus-menerus berkurang, sampai akhirnya datang kekenyangan (kejenuhan). Hukum Gossen II : Tiap-tiap manusia akan berusaha memenuhi berbagai kebutuhannya supaya semua kebutuhannya tersebut dipuaskan dengan seimbang.
  • 38. PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK MENGUNGKAPKAN PERILAKU KONSUMEN Secara tradisional perilaku konsumen dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep utilitas (daya guna). Pendekatan tradisional merumuskan hubungan antara jumlah daya guna dengan barang yang dikonsumsikan dalam bentuk suatu fungsi: U = f (X1;X2 ………….Xn) Ket : - U: Banyaknya daya guna bagi seseorang konsumen - X1;X2 ……..Xn : banyaknya barangyang dikonsumsi
  • 39. Pendekatan tradisional dibagi menjadi 2, yaitu: 01 Daya guna kardinal (cardinal utility) 02 Daya guna ordinal (ordinal utility) Pendekatan Tradisional
  • 40. CARDINAL APPROCH Teori ini tidak perlu mengetahui secara absolut besarnya daya guna bagi seorang konsumen. Sebenarnya sudah cukup bila kita pelajari perilakunya yang mampu membuat order atau urutan-urutan kombinasi barang yang dikonsumsikan, berdasarkan besarnya daya guna yang diterimanya. Dalam pendekatan utilitas cardinal, dianggap bahwa manfaat atau kenikmatan yang diperoleh oleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif dan dapat diukur secara pasti.
  • 41. & KONSEP GUNA BATAS DAN GUNA TOTAL (MU dan TU) 01 Ialah sumbangan kepuasan yang diberikan oleh barang terakhir yang dimiliki oleh orang tersebut. Menurut Hukum Gossen maka semakin banyak jumlah barang yang sejenis yang dipunyai seseorang maka sumbangan kepuasan dari barang yang terakhir semakin kecil. Guna Batas (Marginal Utility) 02 Ialah tingkat kepuasan yang diperoleh karena mengkonsumen berbagai jumlah barang. Guna Total (Total Utility)
  • 42. KONSEP GUNA BATAS DAN GUNA TOTAL (MU dan TU) Contoh: Jumla h Karun g Q Total Utility (TU) Marginal Utility (MU) 1 10 - 2 30 (10+20) 20 3 60 (30+30) 30 4 60 (60+0) 0 Dari data diatas dapat digambarkan kurva TU dan MU-nya. Kurva TU bentuknya mula-mula meningkat namun pada titik puncaknya kurva TU itu menurun. Kurva MU bentuknya terus menurun. MU bisa bertanda negatif. MU bernilai negatif ditandai dengan bentuk kurva MU-nya memotong sumbu horizontal bagian bawah. Kurva TU setelah titik puncak akan cenderung menurun. Akan tetapi, entuk kurva TU tidak bisa memotong sumbu horizontal.
  • 43. ANALISIS (ANGGAPAN) DALAM TEORI CARDINAL 01 Utility Seseorang Bisa Diukur Dengan Uang 03 Konsumen Berifat Rasional Berlakunya Hukum Gossen 02
  • 44. KRITIK PADA PENDEKATAN CARDINAL 01 Asumsi Utility Bisa Diukur Adalah Pemikiran Yang Keliru Marginal Utility Dari Uang Tidaklah Konstan 02
  • 45. MAKSIMALISASI GUNA Guna batas ini adalah tambahan guna pada guna total karena ada tambahan satu unit barang lagi yang dikonsumsi. Untuk mencari marginal utility ini dipergunakan perhitungan sebagai berikut. TU2 (sesudah tambahan – TU1 (sebelum ada penambahan) = Mux Atau (Tux + 1) – (Tux) = Mux
  • 46. PERUBAHAN KOMBINASI BARANG YANG DIBELI KONSUMEN 1. Adanya efek substitusi, yaitu dengan naiknya harga salah satu barang tersebut, konsumen akan mengalihkan barang yang dibelinya kepada barang pengganti yang lebih harganya lebih murah. 2. Efek pendapatan (income), dengan kenaikan harga bagi konsumen yang pendapatannya tetapkan menyebabkan pendapatan riil konsumen tersebut akan berkurang. Yang menyebabkan perubahan kombinasi barang yang dibeli konsumen :
  • 48. PROPERTY INDIFERENCE CURVE Pendekatan ordinal menyatakan bahwa utilitas seseorang tidak dapat diukur dengan numerik tetapi bisa diungkapkan secara ordinal. Indifference curve (IC), yaitu kurva yang menggambarkan tingkat utility yang sama untuk berbagai kombinasi barang. Guna menjelaskan kurva indifference curve (kurva tak acuh). Berbeda dengan pendekatan classical approach yang kepuasan konsumen bisa diukur dengan numerik, pada pendekatan ini kepuasan konsumen tidak bisa diukur tetapi bisa diungkapkan dengan kata-kata.
  • 49. KENDALA ANGGARAN (BUDGET CONTRAINT) Persamaan budget line dapat ditulis sebagai berikut : BPx . (X) + Py . Y Keterangan : B = Anggaran Px = Tingkat Harga X Py = Tingkat Harga Y
  • 50. PERUBAHAN UTILITAS KONSUMEN Berubahnya salah satu dari harga barang 01 Berubahnya pendapatan konsumen 02 Perubahan harga pada barang normal dan inferior 03 Faktor Penyebab
  • 51. BENTUK INDIFFERENCE CURVE Bentuk kurva Indefference Curve adalah nonlinier turun dari kiri atas ke kanan bawah dan cembung terhadap titik nol. Ada beberapa bentuk kurva antara lain: 1.Kurva Indefference Curve yang linier menunjukan adanya substitusi sempurna 2.Kurva Indefference Curve yang berupa huruf L menunjukan barang komplemen. Y
  • 53. PERILAKU PRODUSEN Perilaku produsen itu sendiri diartikan sebagai suatu tindakan seorang produsen untuk mendapatkan keuntungan yang semaksimum mungkin dengan menggunakan beberapa input yang dimilikinya. Perilaku produsen juga dinamakan tindakan atau tingkah laku produsen atau dengan istilah Producer’s Behaviour. Produksi adalah kegiatan mengubah input menjadi output.
  • 54. Konsep Jangka Waktu di Bagi Jadi 2: Jangka Pendek Jangka Panjang KONSEP JANGKA WAKTU DALAM PROSES PRODUKSI
  • 55. KONSEP JANGKA WAKTU DALAM PROSES PRODUKSI Periode jangka pendek yaitu suatu jangka waktu proses produksi tertentu di mana hanya ada satu faktor produksi yang bervariabel.Sedang faktor lain tidak dapat ditambah atau dikurangi jumlahnya oleh produsen berapa pun output yang Jangka Panjang Dalam jangka Panjang semua faktor produksi dapat diubah- ubah jumlahnya sehingga produsen mempunyai kesempatan untuk mendapatkan kombinasi faktor-faktor produksi yang paling efisien. Jangka Pendek
  • 56. FUNGSI PRODUKSI Q = F (C,L,B,S) Keterangan : Q = Output C = Capital L = Labor Fungsi produksi ialah hubungan teknis antara factor produksi dan barang produksi yang dihasilkan dalam proses produksi.Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara input (bersumber masukan) dengan output (barang-barang atau jasa dihasilkan) tanpa memperhitungkan harga. Fungsi produksi dapat dinyatakan dalam persamaan matematis, yaitu sebagai berikut. B = Bahan Baku S = Skill
  • 58. FUNGSI PRODUKSI Bentuk Fungsi Linier : Q = a + bX Bentuk Kurvanya :
  • 59. FUNGSI PRODUKSI Q = a + B1x +B2x² Bentuk Fungsi Quadratik : Bentuk Kurvanya :
  • 60. FUNGSI PRODUKSI Bentuk Fungsi Cubic : Q = a + b1X + b2x² + b3x³ Bentuk Kurvanya :
  • 61. ANALISIS PRODUKSI JANGKA PENDEK Analisis proses produksi jangka pendek diungkapkan dengan kurva TP (Total Product), AP (Average product), dan MP (Marginal Product). Dimana TP adalah total produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja (labor). AP adalah rata- rata yang dihasilkan oleh seorang tenaga kerja. MP adalah tambahan hasil produksi apabila menambah satu tenaga kerja (labor). • AP = TP/Labor • MP = TP2-TP1 • Jika TP berupa fungsi maka turunan pertama TP adalah MP • MP = ꝺ TP/ ꝺ L
  • 62. Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang (The Law of Diminishing Returns) Dalam analisis produksi jangka pendek ini berlaku hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang (the law of diminishing returns). Dalam hubungan produksi jangka pendek, dimana satu factor produksi bersifat variable dan faktor-faktor produksi lainnya tetap, akan dijumpai suatu kenaikan produksi total apabila kita menambah faktor produksi variable itu secara terus-menerus.
  • 63. Hubungan antara TP, AP, dan MP • Hubungan antara produksi marjinal (MP) dan produksi total (TP) Pada saat produksi total (TP) mengalami perubahan dari naik menjadi turun, maka saat itu kurva produksi marjinal (MP) mencapai titik maks. Jika kurva produksi total mencapai titik maks maka kurva MP memotong sumbu horizontal, artinya MP=0(nol). • Hubungan Produksi marjinal (MP) dan produksi rata-rata (AP) 1. Jika AP semakin bertambah maka MP > AP 2. Jika AP maks maka MPP = AP 3. Jika AP semakin berkurang maka MP < AP
  • 64. Tahapan dalam Fungsi Produksi Mulai dari titik asal sampai titik maksimum produksi rata-rata , yaitu pada saat produksi marjinal sama dengan produksi rata- rata . Dari titik pada saat produk rata-rata mencapai titik maksimal sampai pada saat produksi total mencapai maksimal atau pada saat produksi marjinal sama dengan nol, AP dan MP semakin berkurang tetapi MP masih positif. Masih meningkatnya TP karen masih terus bertambah. • Tahap I Akibatnya pada tahap ini produksi total menurun terus. • Tahap II • Tahap III
  • 65. PRODUKSI JANGKA PANJANG Dalam jangka Panjang semua faktor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya sehingga produsen mempunyai kesempatan untuk mendapatkan kombinasi faktor-faktor produksi yang paling efisien.
  • 66. Isoquant 1. Pengertian Kurva Isoquant Isoproduk atau isoquant adalah “ Kurva yang menunjukan berbagai kemungkinan kombinasi teknis antara 2 input yang bervariabel yang menghasilkan suatu tingkat output tertentu”.
  • 67. Isoquant a. Cembung ke arah titik origin b. Menurun dari kiri atas ke kanan bawah c. Semakin jauh kurva isoquant dari titik asal maka menunjukan semakin tinggi produksi barang tersebut d. Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling berpotongan atau saling bersinggungan 2. Sifat dari Kurva Isoquant Contoh Kurva Isoquant :
  • 68. 3. Marginal Rate Technical of Substitution (MRTS) MRTS adalah sejumlah faktor X yang harus dikompensasi oleh tambahan faktor Y sehingga tingkat output tidak berubah. Jadi, MRTS itu adalah kemiringan isoquant pada titik khusus. Isoquant
  • 69. 4. Bentuk Isoquant Lain Bentuk isoquant linier itu menunjukan adanya substitusi input kapital dan labor adalah sempurna. Bentuk isoquant yang berupa huruf L menunjukan tidak adanya substitusi input kapital dan labor. Bentuk Isoquant Linier: Bentuk Isoquant Input Output: Isoquant
  • 70. 1. Pengertian Isocost “Kurva yang menunjukan kedudukan dan titik-titik yang menunjukan kombinasi barang-barang atau faktor produksi yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah anggaran tertentu. Kurva yang memperlihatakan berbagai kombinasi dari sumber-sumber yang dapat dibeli dengan perusahaan dengan harga tertentu dari masing-masing sumber persatuan dan pengeluaran ongkos yang tertentu dilakukan oleh perusahaan itu”. Iso-biaya (Isocost)
  • 71. 2. Gambar Kurva Isocost Slope kurva Isocost adalah: Iso-biaya (Isocost) = M/pk : M/pI = M/pk x PI/M = PI/Pk Sedang Fungsi TC = PI L + pk K
  • 72. 3. Perubahan Isocost • Harga faktorproduksi labor turun atau naik sedang lainnya tetap • Harga faktor produksi kapital turun atau naik sedang lainnya tetap • Jumlah modal (dana) berubah berkurang atau bertambah Iso-biaya (Isocost)
  • 73. Ekuilibrium produsen bisa diartikan “Suatu keadaan seimbang dimana produsen mendapat keuntungan maks dan tidak ada dorongan untuk mengubah-ubah tingkat produksi atau dalam penggunaan faktor-faktor produksinya”. Artinya, apabila produsen mengurangi atau menambah tingkat produksinya maka keuntungan yang diperoleh akan berkurang, atau apabila penggunaan kombinasi input ditambah atau dikurangi maka keuntungan akan menjadi lebih kecil. Ekuilibrium Produsen
  • 74. Jika input ditambah maka ouput akan bertambah. Jika L adalah labor dan C adalah kapital dan Q adalah output, maka : Hasil dari Pengembangan Skala Usaha (Return to Scale) = L + C akan menghasilkan Q Jika input L ditambah maka Q juga akan berubah : = aL + aC bQ
  • 75. Ridge line adalah suatu garis yang membatasi antara daerah yang tidak efisien. Relevant range yaitu daerah yang memungkinkan bagi produsen untuk berproduksi dengan kombinasi 2 input di beberapa tingkat isoquant. Jadi apabila produsen masih berproduksi diluar relevant range (daerah relevan) maka titik produksi itu terletak didaerah yang tidak relevan (irrelevant range). Ada 2 macam ridge line, yaitu : 1. Ridge line atas 2. Ridge line bawah Memilih Kombinasi Input yang Efisien (Ridge Line)
  • 76. Jika terjadi perubahan dalam ongkos (dana perusahaan) sedang lainnya tetap akan menyebabkan pergeseran kurva isocost ke kanan atau ke kiri. Garis yang menghubungkan semua titik keseimbangan produsen, yaitu titik singgung antara isoquant dan isocost dinamakan jalur perluasan (expansion path). Bagi perusahaan yang ingan meminimumkan ongkos produksi untuk suatu tingkat output tertentu disebut dengan least cost resources combinations. Kombinasi Ongkos Terkecil (Least Cost Combination)
  • 77. PENENTUAN HARGA DALAM PASAR PERSAINGAN SEMPURNA BAB VIII KELOMPOK 2
  • 78. Bentuk Pasar Persaingan Persaingan adalah jika sesama produsen/ penjual bersaing agar konsumen membeli produknya dan sesama konsumen bersaing untuk mendapatkan barang/jasa yang dibutuhkan.
  • 79. ● Pengertian pasar secara fisik adalah suatu tempat berkumpulnya para penjual. ● Pengertian pasar dalam teori ekonomi adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual yang bersepakat mengenai harga dan jumlah yang diperjualbelikan, dengan kata lain terjadinya transaksi jual beli suatu barang. Pengertian Pasar
  • 80. Para ahli ekonomi menggolongkan pasar menjadi 4 golongan besar, yaitu: 01 Pasar Persaingan Sempurna 02 Pasar Persaingan Monopolistik 03 Pasar Monopoli 04 Pasar Oligopoli
  • 81. Ciri – Ciri Pasar Persaingan Persaingan Sempurna • Jumlah Penjual yang sangat banyak • Jumlah Pembeli yang sangat banyak • Kondisi produk yang dijual : Identik substitusi • Kekuasaan menentukan harga : Tidak ada • Kemungkinan keluar/masuk : Sangat tidak mudah, tidak ada hambatan • Reaksi rival : Tidak ada reaksi dari pesaing jika terjadi perubahan harga dan jumlah • Persaingan di luar harga : Tidak ada • Contoh : Transaksi disektor hasil pertanian 01
  • 82. Ciri – Ciri Pasar Persaingan Persaingan Monopolistik • Jumlah Penjual yang banyak • Jumlah Pembeli yang banyak • Kondisi produk yang dijual : Hampir sama tetapi masih bisa dibedakan/beda corak • Kekuasaan menentukan harga : Sedikit • Kemungkinan keluar/masuk : Cukup mudah • Reaksi rival : Tidak ada reaksi dari pesaing jika terjadi perubahan harga dan jumlah • Persaingan di luar harga : Sangat besar • Contoh : Perusahaan sepatu, baju, sabun 02
  • 83. Ciri – Ciri Pasar Persaingan Oligopoli • Jumlah Penjual yang sedikit • Jumlah Pembeli yang banyak • Kondisi produk yang dijual : Barang standar/berbeda corak • Kekuasaan menentukan harga : Jika tanpa bekerja sama sedikit. Tetapi dengan bekerja sama sangat besar • Kemungkinan keluar/masuk : Hambatan cukup kuat • Reaksi rival : Karena penjual hanya satu apa yang dilakukan produsen tidak ada reaksi • Persaingan di luar harga : Sangat besar apabila menghasilkan barang berbeda corak • Contoh : Pabrik baja, mobil, sepeda motor, handphone 03
  • 84. Ciri – Ciri Pasar Persaingan Monopoli • Jumlah Penjual yang satu • Jumlah Pembeli yang banyak • Kondisi produk yang dijual : Tidak ada substitusi yang dekat/sempurna • Kekuasaan menentukan harga : Sangat besar • Kemungkinan keluar/masuk : Tidak mungkin • Reaksi rival :Setiap Tindakan berkaitan dengan harga dan jumlah akan mendapat reaksi dari rival • Persaingan di luar harga : Memelihara hubungan baik dengan masyarakat • Contoh : Kereta api, listrik 04
  • 86. Pasar Persaingan Sempurna Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli. Masing-masing penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi harga pasar. Berapa pun jumlah barang yang diperjualbelikan dipasar, harga akan tetap.
  • 87. Ciri-Ciri Pasar Persaingan Murni/Sempurna 01 Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak 02 Barang yang diperjualbelikan homogen/identik 03 Penjual bisa keluar masuk dipasar dengan mudah 04 Informasi terhadap pasar sempurna
  • 88. Ciri-ciri pasar persaingan murni/sempurna 01 Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak Maksud dari penjual dan pembeli sangat banyak artinya lebih dari satu orang, mungkin seribu orang atau lebih, asal masing-masing penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi harga pasar yang terjadi di pasar.
  • 89. Ciri-ciri pasar persaingan murni/sempurna 02 Barang yang diperjualbelikan homogen/identic Barang homogen atau satu jenis saja (identik) artinya semua jenis barang yang ditawarkan semua penjual sama. Jadi produksi satu penjual merupakan substitusi yang sempurna dengan hasil produksi penjual yang lain.
  • 90. Ciri-ciri pasar persaingan murni/sempurna 03 Penjual bisa keluar masuk dipasar dengan mudah Penjual bisa keluar masuk dipasar dengan mudah artinya penjual yang baru maupun yang lama bebas untuk masuk atau meninggalkan pasar. Artinya penjual bisa memulai mengusahakan produksi atau berjualan tanpa ada suatu hambatan.
  • 91. Ciri-ciri pasar persaingan murni/sempurna 04 Informasi terhadap pasar sempurna Artinya jika ada konsumen yang mengetahui harga lebih murah maka konsumen yang lain juga segera mengetahuinya. Demikian juga jika ada produsen/penjual yang mengetahui ada bahan baku yang harganya lebih murah maka produsen/penjual yang lain juga segera mengetahuinya.
  • 93. Informasi Terhadap Pasar Sempurna Kita perhatikan dari tabel diatas, perusahaan dalam persaingan sempurna produsen tidak dapat mempengaruhi harga barang per satuan, maka kurva penerimaan total akan bersifat linier, berbentuk garis lurus, mulai dari titik asal (0) karena harga adalah konstan maka besarnya P, AR, dan MR mempunyai nilai yang sama sehingga kurva berhimpit menjadi satu.
  • 94. 1. Penentuan Harga Dalam Pasar Persaingan Sempurna Yang Memperoleh Laba Dari gambar diatas terlihat harga yang menjamin laba maksimal adalah OP1. Dengan harga sebesar OP1 besar TR adalah OP1KQ1. Sedang besarnya TC adalah OP2LQ1 dan total laba (TR - TC) adalah sebesar P1P2LK. Besarnya AC sebesar OP2 dan laba per unit P1P2. Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba maksimal adalah sebesar P = OP1 dan Q = OQ1
  • 95. 2. Penentuan Harga Dalam Pasar Persaingan Sempurna Yang Memperoleh Kerugian Yang Minimum Harga yang menjamin rugi minimum adalah sebesar OP1. dengan harga sebesar OP1 besar TC adalah OP2KQ1. sedang besarnya TR adalah OP1 LQ1. Total rugi (TR-TC) adalah sebesar P1P2KL. Besarnya Ac Sebesar OP2dan rugi per unit P1P2. Harga dan jumlah yang di produksi yang menjamin rugi manimal adalah sebesar P=OP2 dan Q=OQ1
  • 96. 3. Penentuan Harga Dalam Pasar Persaingan Sempurna Yang Memperoleh Normal Profit (Break Even Income) Untuk mendapatkan laba normal perusahaaan harus bekerja yang paling efisien . Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba normal adalah sebesar P = OP1 dan Q = OQ1 Dengan AC yang paling rendah
  • 97. Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang dialami Perusahaan dalam Persaingan Sempurna
  • 98. 1. kondisi perusahaan dalam persaingan sempurna dalam periode jangka pendek Maksud jangka pendek adalah jangka waktu yang demikian pendeknya sehingga apabila terjadi kenaikan permintaan barang dan setiap produsen tidak mampu menaikkan produksinya serta tidak cukup waktu bagi perusahaan. Dalam jangka pendek perusahan dalam persaingan sempurna dapat mengalami 3 hal, yaitu: a. mendapat laba super normal. b. mendapat laba normal. c.menderita kerugian.
  • 99. 2. kondisi perusahaan dalam perszaingan sempurna dalam periode jangka panjang Maksud jangka panjang Adalah jangka waktu yang cukup lama dimana produsen masih ada kesempatan untuk memperbanyak produksinya untuk dipasarkan atau masih dapat mendirikan perusahaan baru untuk menaikkan produksinya apabila kenaikan permintaan barang . Dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan hanya mendapatkan normal profit saja (impas /break even).
  • 100. Keburukan dan Kebaikan Perusahaan-Perusahaan Yang Berada Dalam Pasar Persaingan Sempurna
  • 101. Keburukannya Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumen. Produk yang diperjualbelikan identik dan perusahaan harus bekerja yang paling efisien agar tidak mengalami kerugian sehingga produk yang diperjualbelikan tidak ada inovasi. Antara penjual yang satu dengan yang lain produknya sama persis atau identik. Produk yang homogen ini berakibat membatasi pilihan konsumen. konsumen tidak bisa memilih karena masing-masing konsumen tidak kuasa mempengaruhi pasar.
  • 102. Kebaikannya Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya kebebasan bertindak. persaingan pada perusahaan yang berada dalam persaingan sempurna sangat ketat. Oleh karena itu, agar tidak mengalami kerugian perusahhan harus bekerja seefisien mungkin. jika tidak bisa efisien, perusaahan baru siap memasuki pasar sebagai pesaing, dan hal ini akan menyebabkan tambahnya supply dan selanjutnya berakibat turunya harga.
  • 103. << Penentuan Harga Pada Pasar Persaingan Tidak Sempurna (Monopolistik) Bab IX Kelompok 2
  • 105. Pengertian Pasar persaingan monopolistic adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat mempengaruhi harga dengan jalan deferensiasi produk.
  • 106. Pengertian Deferensiasi produk atau product differentiation adalah membedakan 2 barang yang sebenarnya sama sehingga menjadi berbeda. Caranya dengan promosi, advertensi, perbedaan warna bungkus, merk, pelayanan yang baik, dan lain sebagainya.
  • 107. Unsur Model Pasar Persaingan Monopolistik 2. Unsur persaingan karena jumlah penjual banyak sehingga Tindakan dari seorang penjual tidak mempunyai yang berarti kepada penjual lainnya. 1. Unsur monopolistic karena jenis barang tersebut hanya satu macam. Maka kurva permintaannya miring dari kiri atas ke kanan bawah, meskipun mendekati horizontal. Terdapat 2 unsur model pasar persaingan monopolistic, sabagai berikut:
  • 108. 3 Kondisi yang bisa Dialami Persaingan Monopolistik 2. Mendapat Laba Normal 1. Mendapat Laba Supernormal 3. Menderita Kerugian Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan monopolistic dapat mengalami 3 hal, yaitu:
  • 109. 1. Perusahaan Dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Supernormal Dari gambar diatas, harga dan output yang menjamin laba maksimal dengan menggunakan kaidah MR=MC. Pada kaidah MR=MC harga jual produk sebesar OP1 dan output yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya laba P1P2LK.
  • 110. 2. Perusahaan Dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Normal MR=MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang menjamin laba maksimal. Pada kaidah MR=MC harga jual produk sebesar OP1 dan output yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya TC=TR, yaitu sebesar OP1KQ1.
  • 111. 3. Perusahaan Dalam Persaingan Monopolistik yang Menderita kerugian MR=MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang menjamin kalau laba,laba yang maksimal tetapi kalau rugi kerugian yang minimal.
  • 112. Akibat Persaingan Monopolistik Terhadap Output dan Harga 1. Perubahan Harga Berakibat Perubahan Permintaan yang Besar Bentuk kurva demand-nya bersifat sangat elastis sehingga dengan sedikit menaikan harga maka output akan mengalami banyak pengurangan. Kurva permintaan yang dihadapi oleh persaingan monopolistic sangat elastis.
  • 113. Akibat Persaingan Monopolistik Terhadap Output dan Harga 2. Efisiensi Masing-Masing Perusahaan Akan terdapat beberapa efisiensi masing-masing perusahaan dalam jangka Panjang bila masuknya perusahaan baru ke dalam industry yang bersangkutan bebas dan mudah, sehingga tidak lagi ada laba yang diperoleh. Kerugian diderita bila kurva biaya rata-rata jangka Panjang terletak di atas kurva permintaan untuk semua output.
  • 114. Akibat Persaingan Monopolistik Terhadap Output dan Harga 3. Promosi Penjualan Bila iklan yang dilakukan oleh salah satu penjual diimbangi oleh yang lain, maka Tindakan balasan tersebut merupakan usaha yang sama untuk memperluas pasar masing-masing.
  • 115. Akibat Persaingan Monopolistik Terhadap Output dan Harga 4. Jenis Produk yang Tersedia Konsumen dapat memilih jenis, gaya, atau warna yang sangat mendekati selera dan kemampuan. Akan tetapi, dengan begitu banyak pilihan akan membingungkan konsumen, dan persoalan pemilihan dapat menjadi lebih sulit.
  • 116. PENENTUAN HARGA PADA PASAR MONOPOLISTIK Bab X Kelompok 2
  • 117. ARTI MONOPOLISTIK Monopolistik adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing. keadaan seperti ini adalah kasus monopolistik murni atau pure monopolistik.
  • 118. CIRI-CIRI DAN FAKTOR PENYEBAB PASAR MONOPOLISTIK
  • 119. CIRI-CIRI PASAR MONOPOLISTIK 1. Pasar monopolistic adalah industry satu perusahaan 2. Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip 3. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk dalam industry 4. Dapat mempengaruhi penentuan harga 5. Promosi iklan kurang diperlukan
  • 120. CIRI-CIRI PASAR MONOPOLISTIK Barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain. Kalau mereka menginginkan barang tersebut maka mereka harus membeli dari perusahaan monopolistic tersebut. 1. Pasar monopolistic adalah industry satu perusahaan
  • 121. CIRI-CIRI PASAR MONOPOLISTIK Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang mirip (close substitute) yang dapat menggantikan barang tersebut. Yang ada hanyalah barang pengganti yang sangat berbeda sifatnya. 2. Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
  • 122. CIRI-CIRI PASAR MONOPOLISTIK Tanpa sifat ini pasar monopolistic tidak akan terwujud tanpa adanya halangan tersebut, pada akhirnya terdapat beberapa perusahaan dalam industry. Keuntungan perusahaan monopolistic tidak akan menyebabkan perusahaan – perusahaan lain memasuki industry tersebut. 3. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk dalam industry
  • 123. CIRI-CIRI PASAR MONOPOLISTIK Karena perusahaan monopolistic merupakan satu-satunya penjual dalam pasar, maka penentuan harga dapat dikuasai. Oleh sebab itu, perusahaan monopolistic dipandang sebagai penentu harga atau price setter. 4. Dapat mempengaruhi penentuan harga
  • 124. CIRI-CIRI PASAR MONOPOLISTIK Karena perusahaan monopolistic adalah satu-satunya perusahaan dalam industry, ia tidak perlu mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan. Walau bagaimana pun perusahaan monopolistic sering membuat iklan. Iklan tersebut bukan bertujuan untuk menarik pembeli, tapi untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat. 5. Promosi iklan kurang diperlukan
  • 125. Faktor-faktor yang Menimbulkan Adanya Pasar Monopolistik Terdapat 3 factor yang dapat menyebabkan munculnya pasar (perusahaan) Monopolistik, yaitu: 1. Perusahaan monopolistic mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain. 2. Perusahaan monopolistic pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi. 3. Monopolistik ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah memberi hak monopolistic kepada perusahaan.
  • 126. Hambatan Bagi Perusahaan yang Akan Memasuki Pasar Suatu perusahaan monopolistic bisa timbul karena beberapa sebab, antara lain: 1. Penguasaan bahan mentah 2. Hak paten 3. Terbatasnya pasar 4. Pemberian hak monopolistic oleh pemerintah
  • 127. Penentuan Besarnya Harga dan Output Jika MR > MC, berarti jika produksi ditambah, kenaikan penerimaan yang diperoleh akan lebih besar dari kenaikan biayanya. Hal ini berarti bahwa seorang manajer dapat meningkatkan laba perusahaan. Laba maksimal yaitu kondisi tingkat output optimal pada saat MC=MR yang secara matematis kondisi laba maksimal perusahaan monopolistic dapat ditunjukan sebagai berikut. 𝜋 = 𝑅 − 𝐵 Laba maksimal akan diperoleh jika turunan pertama dari fungsi laba terhadap tingkat output sama dengan nol. MR=MC
  • 129. Posisi Keseimbangan Produsen monopolistic adalah satu-satunya dalam suatu pasar sehingga kurva permintaan yang dihadapinya adalah kurva permintaan pasar. Kurva permintaan pasar biasanya menurun dari kiri atas ke kanan bawah, yang berarti bahwa produsen tersebut bisa mempengaruhi pasar dengan jalan menjual lebih sedikit atau lebih banyak barang produksinya. Dengan demikian, kalau diperbandingkan dengan perusahaan persaingan sempurna, perusahaan monopoli harus menentukan bukan hanya berapa output yang harus ia jual, tetapi juga menentukan berapa harga jual yang bisa menghasilkan keuntungan maksimal baginya.
  • 130. Laba, Rugi, dan Impas Bagi Monopolistik Monopolistik tidak berarti bahwa akan selalu mendapatkan laba ekonomi. Jika monopolistic dapat memperoleh laba ekonomi dan dapat mencegah perusahaan lain masuk ke dalam industry, maka laba ekonomi dapat diperoleh dapat dipertahankan dalam jangka Panjang. Walaupun demikian, laba yang diperoleh monopolistic ditentukan oleh seberapa besar permintaan yang dihadapi relatif terhadap biaya produksi yang dikeluarkan.
  • 131. Laba, Rugi, dan Impas Bagi Monopolistik Equilibrium pasar yang menjamin diperolehnya keuntungan maksimum pada saat MR MC, yaitu pada produksi sebesar Q. Keuntungan maks yang merupakan tujuan pokok dari seorang produsen dapat dilihat digambar, laba maksimal (P1KLP2) dicapai pada saat MC=MR. Laba maksimal dicapai bila monopolistic menjual produksinya dengan tingkat harga sebesar OP1 dengan jumlah yang dijual sebanyak OQ. 1. Monopolistik yang mendapatkan keuntungan
  • 132. Laba, Rugi, dan Impas Bagi Monopolistik Maka besarnya harga TR=TC. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan ongkos rata-rata sehingga besarnya AC jangka pendek naik menjadi sama dengan harga (P) sehingga TR = OP1KQ dan TC = OQKP1. 2. Dalam jangka pendek monopolistic mengalami impas
  • 133. Laba, Rugi, dan Impas Bagi Monopolistik Maka besarnya TC lebih besar daripada TR. Hal ini terjadi apabila terjadi kenaikan ongkos rata-rata yang terus – menerus sehingga AC jangka pendek lebih besar daripada harga per unit (P). Dengan demikian, dalam jangka pendek dapat menimbulkan kerugian sebesar P1P2KL karena TR = OP1LQ dan TC = OP2KQ. 3. Monopolistik yang mendapatkan kerugian
  • 134. Lanjutan….. Ada beberapa cara usaha monopolistic untuk mempertahankan agar dia tetap sebagai monopolistic, yaitu: a) Selalu mengontrol sumber-sumber bahan mentah yang dipakainya. b) Selalu memegang hak paten atas produknya, supaya perusahaan lain tidak bisa meniru. c) Pasar sedemikian terbatasnya relatif dibanding dengan skala perusahaan optimum sehingga masuknya perusahaan lain akan menekan harga sedemikian rendahnya hingga menghilangkan keuntungan yang ada dan kedua-duanya akan menderita rugi.
  • 136. Kerugian Adanya Monopolistik 1. Output yang lebih kecil Jika suatu industry dengan persaingan murni dijadikan monopolistic, maka monopolistic akan menaikan harga dan memperkecil output dari sebelumnya. Dalam menjelaskan hal ini, kita akan menganggap bahwa biaya produksi rata-rata minimum sama saja. Sebenarnya kita memperkirakan kurva biaya sang monopolistic seperti ini akan lebih tinggi daripada dalam persaingan murni.
  • 137. Kerugian Adanya Monopolistik 2. Halangan bagi perusahaan lain yang hendak masuk pasar Dihalanginya perusahaan baru untuk masuk memungkinkan diperolehnya laba jangka Panjang. Bila terdapat laba, konsumen membayar lebih mahal untuk produk tersebut dari biaya produksinya.
  • 138. Kerugian Adanya Monopolistik 3. Efisiensi ekonomi Perusahaan monopolistic biasanya tidak menggunakan sumber- sumber pada tingkat efisiensi puncaknya. Monopolistik mempergunakan sumber-sumber tetap yang tidak digunakan dengan efisiensi sebaik-baiknya. Berbeda dengan perusahaan murni, dalam ekuilibrium jangka Panjang menggunakan skala optimum perusahaan pada tingkat output optimum.
  • 139. Kerugian Adanya Monopolistik 4. Promosi penjualan Dalam pasar dengan persaingan murni tak ada gunanya melakukan kegiatan promosi. Sang monopolistic mungkin menggunakan kegiatan promosi penjualan untuk memperbesar pasarnya, artinya untuk menggeser kurva permintaanya ke kanan.
  • 140. Pengaturan Monopolistik Oleh Pemerintah Kita akan lihat 2 alat pengaturan pemerintah, yaitu: 1. Pengaturan langsung terhadap harga yang dijual oleh monopolistic. 2. Pengaturan melalui pengenaan pajak.
  • 141. Monopolistik Alami Sebuah monopolistic alamiah terjadi dalam industry di mana LRAC jatuh di atas berbagai tingkat output seperti mungkin hanya ada ruang untuk satu pemasok untuk sepenuhnya memanfaatkan semua skala ekonomi internal, mencapai skala efisiensi minimum, dan oleh karena itu mencapai efisiensi produktif.
  • 142. PERPAJAKAN Pajak yang dikenakan terhadap monopolistic dapat bersifat tetap dasarnya (lumpsun) dan dapat bersifat khusus (specific). Pajak yang lumpsum sifatnya tidak dipengaruhi oleh besarnya tingkat jumlah barang yang dihasilkan, sedangkan pajak yang khusus sifatnya tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan oleh monopolistic tersebut.
  • 144. Diskriminasi harga adalah kebijakan yang dilakukan oleh penjual dengan membeda-bedakan harga jual berdasarkan pasar dan kemampuan pembeli. Tujuan menetapkan harga adalah agar dicapai keuntungan yang lebih. Diskriminasi harga produsen monopolistic berusaha untuk memperluas pasar dengan cara menjual barang yang dihasilkannya di pasar yang berbeda. Sifat Dasar Diskriminasi Harga
  • 145. Ada 3 kondisi sebagai awal dapat terjadinya diskriminasi harga, yaitu: a. Pembeli-pembeli mempunyai elastisitas permintaan yang berbeda-beda secara tajam. b. Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan dan dapat menggolongkan pembeli dalam kelompok-kelompok berdasarkan elastisitas yang berbeda-beda. c. Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual Kembali barang-barang yang dibeli. Lanjutan…..
  • 146. Diskriminasi harga dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: a. Diskriminasi harga derajat pertama, merupakan keadaan dimana seorang produsen monopolistic berusaha sepenuhnya mengambil surplus konsumen. Cara yang ditempuh ialah menentukan harga yang berbeda untuk setiap jumlah barang yang berbeda. Diskriminasi derajat pertama bisa disebut juga “Diskriminasi pribadi”. Lanjutan…..
  • 147. Diskriminasi harga dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: b. Diskriminasi harga derajat kedua, adalah versi yang lebih sederhana dimana penjual hanya dapat menetapkan harga dengan menurunkan kelompok-kelompok harga. Lanjutan…..
  • 148. Diskriminasi harga dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: c. Diskriminasi harga derajat ketiga produsen betul-betul menjual barang di pasar yang berbeda, yaitu dengan elastisitas permintaan yang berbeda. Diskriminasi tingkat tiga adalah pengelompokan pembeli secara fungsional. Lanjutan…..
  • 149. PEMBAGIAN PASAR PENJUALAN YANG BERBEDA Dalam analisis sang monopolistic harus membagi penjualannya atas dua/lebih pasar. Untuk setiap penjualan, dengan mengabaikan biaya untuk sementara, dia harus selalu menjual dalam pasar dimana setiap penambahan penjualan 1 unit per unit waktu menambah paling banyak pada penerimaan totalnya. Artinya, dia harus membagi penjualannya diantara berbagai pasar sedemikian rupa sehingga pendapatan marginal dalam setiap pasar sama dengan pendapatan marginal dalam pasar yang lain.
  • 150. PENETAPAN HARGA DISKRIMINASI SECARA GRAFIK DAN NUMERIK Pada penetapan harga diskriminasi dapat dibedakan, yaitu: 1. Penetapan harga diskriminasi secara grafik 2. Penetapan harga diskriminasi secara numerik
  • 152. Pengertian Pasar Oligopoli Pasar oligopoli adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat mempengaruhi harga pasar. Pasar oligopoli merupakan pasar yang terdiri dari beberapa produsen (2 sampai dengan 5 produsen), sedangkan apabila terdiri dua perusahaan disebut duapoli.
  • 153. Jumlah penjual lebih dari satu bisa 2,4, atau 10 yang mampu menguasai lebih dari 40% pangsa pasar. Kondisi biaya dalam jangka pendek MC bisa mengalami penurunan, konstan, dan meningkat. Jumlah pembeli produsen oligopoli dihadapkan dengan jumlah pembeli yang sangat banyak. Kondisi demand close substitute tetapi bisa homogen atau terdiferensiasi.Fungsi tujuannya: dalam jangka pendek menginginkan laba yang maksimal sedang jangka panjang menginginkan menguasai pasar. Fungsi tujuannya Dalam jangka pendek menginginkan laba yang maksimal sedang jangka panjang menginginkan menguasai pasar. Strategi penjualan strategi penjualan dilakukan dengan mendorong promosi, desain produk, dan distribusi channel. Reaksi rival setiap tindakan yang berkaitan dengan harga, service, dan kuantitas akan mendapat reaksi dari pesaing. Ciri lain pasar oligopoli yang dikemukakan oleh Douglas, sebagai berikut:
  • 154. 1. Industri makanan, minuman, dan tembakau 67%. 2. Industri kertas dan penerbitan 56%. 3. Industri kimia 47%. 4. Industri minyak bumi dan batubara 55%. 5. Industri logam dasar 55%. 6. Industri barang jadi dari logam, mesin, dan peralatannya 60%. 7. Industri pengolahan lainnya 60%. Struktur pasar oligopoli sektor industri Indonesia menurut Dumairy (dalam perekonomian Indonesia) pada tahun 1997.
  • 155. 1. Perusahaan saling bersepakat untuk melakukan penentuan harga dan jumlah produksi. 2. Perusahaan tidak saling melakukan kesepakatan. Karakter Pasar Oligopoli, Yaitu:
  • 156. Demand Oligopoli Struktur pasar oligopoli bisa juga terjadi dalam industri di mana wilayah pasar suatu perusahaan sangat kecil. Karena penjual yang sedikit kecil inilah maka saling pengaruh antara mereka bisa dimasukkan dalam masalah penentuan harga atau output dari oligopoli.
  • 157. Model Chamberlin (model untuk pasar kelompok kecil) 03 Model Cournot 01 Model Bertrand 02 Model kurva permintaan patah (The Kinked- demand Model) 04 Model Stackelberg 05 Model Oligopoli
  • 158. Model oligopoli 01 Model cournot adalah model pasar duopoli (dua penjual) yang pertama kali diteliti oleh Augustin Cournot pada tahun 1938. Model ini beranggapan bahwa barang yang dihasilkan 2 perusahaan adalah sama dan bersifat substitute sempurna serta struktur ongkos produksi per unit sama. Model Cournot
  • 159. Dalam hal ini jelas bahwa perusahaan kedua hanya menghasilkan setengah dari output yang diminta pasar yang tidak dilayani oleh perusahaan pertama. Jadi, output yang dihasilkan perusahaan kedua adalah 0,25 (0,5 × 0,5) dari seluruh permintaan yang ada di pasar. Lanjutan……
  • 160. Model Cournot ditinjau dari kurva reaksi (reaction curved) seperti pada gambar di bawah ini. Lanjutan…… Jika salah satu perusahaan pasif dan yang lainnya bereaksi maka kurva reaksi dapat digambar dengan mudah. Hal ini akan menyebabkan perusahaan kedua bereaksi terhadap perusahaan pertama. Begitu juga sebaliknya, jika perusahaan kedua memproduksi setengah, maka perusahaan pertama akan memproduksi seperempat.
  • 161. a) Asumsi dalam model Cournot yang mengatakan bahwa masing- masing produsen tidak memanfaatkan pengalaman-pengalaman dalam mengantisipasi tindakan pesaing adalah tidak realistis. b) Meskipun jumlah output yang dihasilkan produsen pesaing pada masing-masing periode dianggap konstan, tetapi jumlah output secara keseluruhan akan mendorong tingkat harga menjadi turun dan akan mengarah mendekati persaingan sempurna. c) Pada model Cournot tidak dijelaskan sampai berapa lama proses penyesuaian untuk menuju ke posisi keseimbangan. d) Anggapan bahwa ongkos produksi besarnya nol tidaklah realistis. Ada beberapa kelemahan dari model Cournot, yaitu:
  • 162. Model Oligopoli 02 Model Bertrand yang dirumuskan pertama kali pada tahun 1883 oleh J. Bertrand yang menyatakan bahwa masing-masing perusahaan dalam pasar duapoli memperkirakan perusahaan pesaingnya untuk tetap mempertahankan tingkat harga jualnya apapun yang ditentukan oleh perusahaan. Masing-masing perusahaan dihadapkan pada kurva permintaan pasar yang sama dan berusaha memaks keuntungannya dengan asumsi bahwa harga yang ditetapkan oleh pesaingnya tetap. Model Bertrand
  • 163. Model Bertrand menggunakan alat analisis yang sama dengan model Cournot, yaitu menggunakan fungsi reaksi untuk menentukan posisi keseimbangan yang stabil dari pasar. Model ini tidak lepas dari kritik seperti halnya model Cournot, yaitu: a) Anggapan dalam model Bertrand mengenai perilaku produsen yang tidak pernah menggunakan pengalamannya untuk mengantisipasi besarnya tidaklah realistis. b) Masing-masing perusahaan dapat memaks keuntungannya, tetapi tidak untuk pasar. c) Harga keseimbangan yang terbentuk di pasar mengarah pada tingkat harga persaingan pasar, tetapi bersifat tertutup dan tidak dimungkinkan perusahaan atau pesan yang baru untuk masuk atau keluar pasar. Lanjutan……
  • 164. Model Oligopoli 03 Model Chamberlin menyatakan bahwa keseimbangan stabil di pasar terjadi apabila pasar ditetapkan satu harga. Model Chamberlin beranggapan bahwa masing-masing perusahaan tidak bebas (terikat) terhadap pesannya yang ada di pasar. Model Chamberlin (Model Untuk Pasar Kelompok Kecil)
  • 165. Kelemahan dari model Chamberlin, yaitu:Apabila ada perusahaan baru yang masuk maka keseimbangan stabil tidak dapat dipecahkan dalam model ini dengan mekanisme modal pasar monopolistik. Lanjutan……
  • 166. Model Oligopoli 04 P. Sweezy Pada tahun 1939 mengemukakan ada tiga asumsi sebagai dasar bagi penelaah kurva permintaan yang patah, yaitu: a) Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman dengan atau tanpa diferensiasi produk. Perusahaan oligopoli akan belajar lewat pengalamannya bahwa ia tidak akan melakukan perang harga karena akan merugikan diri sendiri. Demikian juga perusahaan pesaing. b) Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri akan mengikuti menandingi penurunan harga tersebut. c) Apabila perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri tidak akan mengikutinya. Model Kurva Permintaan Patah (The Kinked- Demand Model)
  • 167. Dalam gambar di atas terlihat bahwa kurva permintaan yang dihadapi oleh oligopoli patah. Kurva tersebut patah pada tingkat harga Pe,. Yang merupakan harga equilibrium awal.Model ini dapat disimpulkan bahwa model tersebut merupakan bukan model yang dapat menjelaskan pada tingkat harga berapa keseimbangan terjadi di pasar, tetapi modal tersebut hanya merupakan alat analisis yang dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa harga output yang terjadi cenderung tetap (tidak berubah). Lanjutan……
  • 168. Model Oligopoli 05 Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Heinrich Von Stackelberg pada tahun 1952, yang merupakan pengembangan dari model Cournot. Dalam model ini dianggap bahwa salah satu perusahaan dalam pasar oligopoli cukup kuat menjadi leader sehingga perusahaan-pesan mengakuinya dapat berperilaku seperti halnya perusahaan yang digambarkan oleh model Cournot. Model Stackelberg
  • 169. Pada gambar di atas terlihat bentuk kurva isoprofit dan kurva reaksi yang dimiliki oleh masing-masing duopolis. Lanjutan……
  • 170. Jika suatu perusahaan menurunkan harganya dan memperoleh kenaikan volume penjualan yang cukup tinggi, maka perusahaan-perusahaan lainnya akan kehilangan sebagian besar volume usaha mereka. Penentuan Harga dan Output Dalam Pada gambar di atas menunjukkan bagaimana penurunan harga akan mempengaruhi kuantitas yang diminta setelah reaksi perusahaan-perusahaan saingannya diperhitungkan.
  • 171. a) Dalam pasar oligopoly apabila perusahaan menurunkan harga ke P₁ maka permintaan akan bertambah ke C₁, harga ke P₂, maka permintaan akan bertambah ke B₁. ○ Pelanggan perusahaan membeli barang yang harganya turun. ○ Pelanggan lain membatalkan pembeliannya. b) Sedangkan apabila perusahaan juga menurunkan harga ke P₁ dan P₂ perubahan permintaan akan ke titik B dan C. c) Menaikan harga ke P₃ permintaan ada di titik A₁ karena reaksi perusahaan mengubah harga maka kurva permintaan menjadi D₁ ED₂. Kurva Permintaan Terpatah (Kinked Demand Curve) Dalam Oligopoli:
  • 172. 1. Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang berbeda 2. Kekuatan menentukan harga kadang-kadang lemah atau kuat 3. Promosi masih diperlukan Ciri-Ciri Pasar Oligopoli:
  • 173. Pasar oligopoli ini mempunyai beberapa model dalam menetapkan harga produknya, diantaranya sebagai berikut. 1. Pasar kartel 2. Pasar dengan kepemimpinan harga (price leadership) Model Penetapan Harga Pasar Oligopoli
  • 174. Pasar dengan Ketegaran Harga (Kinked Demand Curve Model) Kinked demand curve atau kurva permintaan yang patah yaitu Seorang penjual dapat menaikkan jumlah penjualannya dengan jalan menurunkan harganya. Hal ini mengakibatkan larinya pembeli dan penjual yang lain dan datang berbondong-bondong untuk membeli barang tersebut. Tindakan ini akan diikuti oleh penjual lain. Berarti antar penjual saling bertindak untuk menurunkan harga (perang harga).
  • 175. Lanjutan….. Sebab pokok dari terjadinya perang harga adalah karena adanya saling ketergantungan (interdependency) antara penjual yang satu dengan yang lain. Hanya penjual-penjual yang sudah berpengalaman saja yang mengetahui akan kerugian yang diakibatkan oleh perang harga. Kekakuan harga ini mengakibatkan kurva permintaannya menjadi tidak lurus, tetapi patah dan disebut kinked demand.
  • 176. Lanjutan….. Model kurva permintaan kinked demand ini dikembangkan oleh Sweezy tahun 1939 Sweezy membuat pemisalan dalam pasar hanya ada dua penjual. Kedua penjual tersebut mempunyai kurva demand D1 untuk penjual satu dan D2 untuk penjual lainnya.
  • 177. Lanjutan….. Harga tidak berubah selama MC memotong MR pada bagian yang patah (tegak lurus) LN walaupun biaya naik atau turun. Inilah yang bisa menghantarkan mengapa harga pada pasar oligopoli adalah rigid (tegar).
  • 178. Lanjutan….. Harga bisa berubah naik atau turun jika MC memotong MR buka pada bagian yang patah (tegak lurus LN). Kurva permintaan patah juga mencerminkan adanya ketegaran harga pada situasi perubahan biaya dan juga merupakan manifestasi dan ketidaktentuan di pasar oligopoli dalam hal harapan adanya reaksi dan pihak lawan dengan adanya penurunan harga tetapi bukan pada waktu ada kenaikan harga
  • 180. Efek Kesejahteraan dan Bentuk Pasar Oligopoli yang Menimbulkan Efek Negatif 1. Adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam jangka Panjang. 2. Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada AC yang minimal. 3. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh (karena P> MC seperti dalam kasus monopoli). 4. Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang dapat merugikanmasyarakat makro.
  • 181. Ada beberapa kebijaksanaan umum yang mungkin bisa diambil untuk mengurangi efek- efek negatif tersebut: 1. Pemerintah harus bisa menjaga agar hambatan-hambatan bagi perusahaan baru untuk masuk ke dalam pasar oligopoli tersebut ditekan sampai sekecil-kecilnya. 2. Diadakannya Undang-undang persaingan (di Amerika Serikat: Antitrust Law) yang melarang adanya kerja sama diantara para pengusaha oligopoly (baik secara diam-diam atau terbuka). 3. Kemungkinan kebijaksanaan yang lebih drastis adalah mencoba merombak struktur pasar yang oligopolistis tersebut.
  • 182. Ada tiga faktor yang memungkinkan terjadinya kerja sama, yaitu: 1. Dapat meningkatkan keuntungan mereka jika mereka mengurangi tingkat persaingan antara mereka dan mereka bertindak seperti monopolistik. 2. Dengan mengadakan kerja sama mereka dapat mengurangi ketidak puasan yang ada, dalam arti tindakan produsen yang satu terhadap yang lain jelas jika mereka mengadakan kerja sama. 3. Adanya kerja sama antar mereka menutup kemungkinan masuknya produsen baru dalam industri.